2.1 Pengertian
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang
diindikasikan oleh berat badan dab tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan
sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan abatra kebutuhan an
masukan nutrient. Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara.
Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Gizi yang baik berarti mendapat cukup bahan gizi makro dan mikro. Bahan gizi
makro mengandung kalori (energi) : Protein, Karbohidrat, dan lemak. Semua zat ini
membantu mempertahnakan berat badan. Bhaan gizi mikro meliputi vitamin dan zat
mineral. Kedua zat ini menentukan sel tubuh tetap bekerja dengan baik.
2.2 Gizi Ibu menyusui
Kebutuhan zat gizi pada kelompok ibu menyusui meningkat dan serikali tidak
bias dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama zat besi untuk ibu menyusui.
Suplementasi zat gizi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut..
Apabila kebutuhan zat gizi tersebut dipenuhi dari pengkayaan makanan, maka
suplementasi zat gizi dapat dihentikan secara bertahap
Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk
dapat ,enyusui bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh si bayi
dating dari lemak yang ditimbun Selma kehamilan. Artinya , seorang ibu mnyusui
tidak perlu makan berlebihan, tetapi cukup m,enjaga agar konsumsi gizinya
seimbang, dan asalkan si ibu selalu menuruti rasa laparnya.
2.3 Proses menyusui itu sendiri membantu ibu mengurangi berat badan dan
menjadi langsing kembali.
Tetapi, berdiet atau menahan lapar akan mengurangi produksi susu si ibu
Pada kenyataannya, tidak ada makanan dan minuman khusus yang dapat
memproduksi ASI secara ajaib, meskipun banayk masyarakat percaya bahwa
makanan /minuman tertentu akan menambah ASI. Namun, telah terbukti secara
ilmiah bahwa ekstrak ragi (brewers yeast) yang mengandung vitamin B kompleks
alami membantu meningkatkan kesehatan ibu menyusui, dan karena membantu
produksi ASI. sedikit unsur kimia mangan mengalami yang didapat dalam berasberasan, gandum- ganduman, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran juga membantu
proses menyusui.
Ibu menyusui biasanya cepat merasa haus. Karenanya ibu menyusui harus minum
sebanyak mungkin air, susu sapi, susu kedelai, jus buah segar, tau sup. Hindarlah
minuman ringan, teh, atau kopi , seperti halnya ketika hamil. Namun demikian, tidak
ada bukti ilmiah bahwa seorang ibu yang meminum susu akan membantu produksi
ASI. Malahan , apabila ibu menyusui teralu banyak mengkonsumsi produk susu dapat
menyebabkan bayi terkena kolik.
Saat menyusui , minuman keras sebisa mungkin dihidari. Selain itu, merokok
selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi pil KB selama
menyusui juga harus dihindari, sebab dampak jangka panjang hormone dan pil masih
belum diketahui. Pil KB juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun,pil POP
(Progesterone only pill/ low dose pill) tidak mempergaruhi produksi susu, dan padfa
kasus khusus pil ini boleh digunakan (misalnya pada kasus ibu diabetes yang tidak
boleh hamil), namun kebayakan wanita sebaiknya menggunakan metode KB alami,
kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormonal (pil, suntik,susuk).
Tapi merokok, minuman alkohol, kopi, dan the sebaiknya tidak disjikan , karena
kedua bahan tersebut berpengaruh negatif pada peresapan zat besi. Ibu menyusui
makan 6 kali sehari sesuai dengan frekuensi menyusui, karena setiap habis menyusui
merasa lapar. Selain cukup makan, dianjurkan pula banayak minum minuman
berkhasiat yang dapat mempergaruhi produksi ASI.
Misalnya sayur dengan banyak kuah seperti sayur asem daun lembayung dan
kacang-kacangan, jus buah, kacang hijau, bubur kacang hijau, sup kcangmerah, susu
fullcream, susu kedelai , minuman tradisonal seperti beras, kencur, asem kunyit.
2.5 Manfaat pemberian ASI
Manfaat pemberian ASI sedini mungkin bagi ibu adalah merangsang pengeluaran
hormone oksitosin yang merangsang kontraksi otot polos rahim untuk pelepasan
plasenta sehingga mengurangi perdarahan pasca persalinan,, selain itu, hormone
prolaktin yang keluar salaam manyusui menekan pematangan sel telursehingga dapat
menjarangkan kehamilan. Berta badan ibu juga dapat cepat kem,bali turun , karena
lemak yang ditumpuk di bawah kulit selama hamil digunakan untuk pembentukan
ASI. Juga menurunkan risiko terkena kanker peyudara dan kanker leher rahim.