Di negara-negara di seluruh dunia, ukuran lingkar pinggang membesar sangat cepat sehingga
para pakar kesehatan baru-baru ini menciptakan sebuah istilah untuk epidemi: globesity. Lemak
yang umum-o-meter di antara bangsa-bangsa adalah indeks massa tubuh (BMI), perhitungan
didasarkan pada seseorang tinggi dan berat badan. Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan
gemuk sebagai seorang individu dengan BMI 25 atau lebih dan gemuk sebagai seseorang
dengan BMI 30 atau lebih tinggi. (kalkulator oleh National Heart Lung and Blood Institute.)
Hari ini, satu dari tiga orang dewasa di dunia kelebihan berat badan dan satu di 10 adalah
obesitas. Pada tahun 2015, WHO memperkirakan jumlah orang dewasa yang gemuk akan balon
2,3 milyar setara dengan gabungan populasi Cina, Eropa dan Amerika Serikat
Kenaikan obesitas bertepatan dengan meningkatnya modernisasi dan sebuah ledakan di seluruh
dunia dalam ketersediaan makanan yang diproses. Di masa lalu 50 tahun, lebih dari kita sudah
mulai berkendara untuk bekerja daripada berjalan, membuka kotak mac n keju bukannya
memasak, mendorong kunci komputer bukannya bajak dan mengambil lift daripada tangga.
Kombinasi faktor-faktor yang mendorong obesitas di seluruh dunia, kata James Hospedales,
koordinator untuk pencegahan dan pengendalian penyakit kronis pada Pan American Health
Organization. Apa yang benar-benar mengejutkan adalah bahwa hal itu bukan hanya paruh
baya, itu anak-anak dan remaja. Itu baru.
Untuk menghormati Thanksgiving, liburan AS yang didedikasikan untuk makan sampai tidak
bisa bernapas, kemudian diutuskan untuk melihat Top 10 paling gemuk Negara-negara di dunia,
berdasarkan survei kesehatan nasional yang disusun WHO antara tahun 2000 dan 2008.
yang lebih tinggi daripada perempuan Kroasia, dan cenderung untuk mendapatkan
bahkan lebih gemuk dengan bertambahnya usia mereka. Tidak heran bahwa amal Kroasia
mengumumkan pada bulan Juni bahwa ia telah menciptakan terbesar di dunia celana
jeans ukuran enam lapangan tenis dijahit dari 8.023 menyumbangkan celana jeans.
10. Kerajaan Inggris, 61 persen
Bulan lalu, The Observer begrudgingly melaporkan bahwa pria terberat di dunia itu tidak
di AS, namun 48 tahun Brit tinggal di perumahan masuk rendah di Ipswich takeaways
makan dan bermain game komputer. Berat badannya: 980 . Perut Inggris memperluas
alasan yang sama seperti di tempat lain. Sebuah survei baru-baru ini, bagaimanapun,
Brits peringkat ketiga terbawah di antara bangsa-bangsa Eropa dalam latihan fisik, yang
menyebabkan Andy Burnham Menteri Kesehatan memberikan komentar, Kami benarbenar dalam bahaya yang dikenal sebagai yang terbaik di dunia untuk menonton
olahraga, tapi salah satu terburuk untuk keluar sana dan melakukannya untuk diri kita
sendiri.
Kegemukan atau obesitas saat ini tidak hanya menjadi problem di negara-negara maju dan kaya.
Di negara-negara berkembang dan miskin kegemukan juga sudah menjadi persoalan yang
mengkhawatirkan.
Saat ini sekitar 115 juta penduduk di negara berkembang dan miskin punya masalah
kegemukan. Secara global tahun 2015 global akan terdapat 2,3 milyar penduduk gemuk dan 700
juta mengalami kegemukan, ungkap Prof Dr Soekirman, Guru Besar Emiritus Ilmu Gizi
Institut Pertanian Bogor kepada wartawan, Jumat (7/12) di kampus FK UGM dalam rangka
sosialisasi seminar obesitas yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal
8 Desember 2007 di Auditorium MM UGM.
Soekirman juga menyebutkan WHO telah menempatkan kelebihan berat badan dan kegemukan
merupakan satu dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia. Bahkan secara proporsional
dianggap telah mewabah mencapai suatu tingkat wabah global dengan resiko akan memunculkan
berbagai penyakit mematikan seperti jantung, diabetes dan kanker.
Menurut Soekirman, meningkatnya obesitas di negara miskin dan berkembang karena faktor
penyebab munculnya masalah ini tidak hanya pada banyak atau sedikitnya makanan yang
dimakan oleh seseorang.
Faktor genetik diduga menjadi faktor penting dari meningkatkan masalah ini di negara
miskin, imbuhnya.
Bahkan mengutip penelitian yang dilakukan Prof Friedman dari Rockefreler University US
menemukan adanya mutasi gen penyebab kegemukan sampai lima kali dalam 25 tahun terakhir.
Akibat mutasi gen ini menjadikan perubahan metabolisme pada tubuh sehingga makanan
tidak langsung diolah menjadi energi tetapi menjadi lemak yang menyebabkan kegemukan.
Padahal terdapat sekitar 250 gen yang terkait dengan kegemukan, katanya.
Selain itu, perubahan pola hidup masyarakat juga menjadi penyebab meningkatknya kegemukan
di negara berkembang. Semakin sempitnya ruang publik untuk anak-anak bergerak menjadikan
keluaran energi seseorang menjadi sedikit sehingga lebih banyak makanan yang disimpan jadi
lemak.
Lihat saja anak-anak sekarang susah sekali disuruh bergerak. Mereka bermain game yang
bisa dilakukan dengan tiduran, katanya.
Soekirman menilai masalah ini harus segera menjadi perhatian banyak pihak. Karena menurutna,
menangani masalah kegemukan jauh lebih sulit dibandingkan dengan menyelesaikan masalah
kekurangan gizi.(Humas UGM/Gusti Grehenson)
Info UGM
Selengkapnya
Terdapat Perbedaan Agresivitas Air Tanah Karst SBT Bribin, Gunung Kidul
UGM dan Pemkot Pangkal Pinang Kerja Sama Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Teliti Gambaran Klinis dan Mutasi Gen SCN1A, Siti Herini Raih Doktor
Rilis Selengkapnya
Agenda
Selengkapnya
Portal Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada