Anda di halaman 1dari 12

Media Online : www.perak-online.

com

PeduliRakyat

Liputan Khusus Tim Evakuasi Pasien Gakin


Imas Jalani Pemeriksaan Imunohistokimia
Carnisah Kontrol Rawat Jalan Ke Poli Kandungan

Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi


Edisi: 110 Minggu III/Tahun ke VI/ 20 Oktober - 04 November 2014

Email : red.pedulirakyat@gmail.com

Hal

12

Rp. 5.000,- Luar Jawa + Ongkos kirim

Kejati Jabar Akan Periksa Anggota DPRD


Setahun Lebih,
Gubernur Jabar Lamban
Bupati Sumedang Menjalani Pemeriksaan
Sejumlah Kasus Korupsi
Tangani Surat Sekda Kab. Cianjur Selama 9 Jam - 50 Pokok Pertanyaan
Mandek Ditahap Penyelidikan
Hal 3
Hal 4
Hal 10

SK Pengadaan Tanah Tol Cipal


Terindikasi Bodong dan Korupsi Miliaran Rupiah?

ke hal 11

Tersangka Korupsi Gerbangsadu


Kadus Banjar Penjongan
Ketut Suwirta Ditahan
KARANGASEM, (Perak).Kepala Dusun Banjar Penjongan, Desa
Seraya Tengah, Karangasem, I Ketut Suwirta
(43), akhirnya digiring oleh beberapa anggota
penyidik Polres Karangasem beserta anggota
dari Kejaksaan. Selasa (14/10/2014).
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan
Negeri Amlapura Aditya Okta Thohari
mengungkapkan, Penyerahan tersangka I Ketut
Suwirta beserta barang bukti (BB) yang
tersangkut kasus tindak pidana Korupsi
Gerbangsadu sudah saya terima.
Tersangka I Ketut Suwirta akan kita tahan
kemungkinan besar dalam kurun waktu selama
20 hari kedepan, penahanan ini dilakukan oleh
pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Kejaksaan
Negeri Amlapura dan secepatnya kasus ini akan
dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Denpasar.
Imbuh Okta Thohari dan didampingi Eca
Mariartha selaku Kepala Seksi Perdata Tata
Usaha Negara.
Terkait kasus tindak pidana korupsi yang
dilakukan oleh tersangka I Ketut Suwirta,
tersangka dijerat Pasal 2 ayat 1 Undang undang
Tindak Pidana Korupsi No 31 tahun 1999
sebagaimana kini diubah menjadi No 20 tqhun
2001. q Msd

Baca Juga Beritanya


di www.perak-online.com

Kejari Segera Limpahkan


Perkara Al, Pelaku
Pencabulan Anak Dibawah Umur

Dikonfirmasi Seputar Kasus-Kasus Korupsi

Kasie Intel Kejari Subang Ngeles

ke hal 11

ke hal 11

Langgar Perda K3, Bangli di Jalur Hijau Sukamelang Harus Dibongkar


SUBANG, (Perak).Karena menabrak Peraturan
Daerah Kabupaten Subang Nomor:
13 Tahun 2006 Tentang Ketertiban,
Kebersihan dan Keindahan Pasal 4
bahwa setiap orang atau Badan
Hukum dilarang berusaha dan atau
berdagang di trotoar, taman, jalur
hijau, persimpangan jalan
dan tempat-tempat lain yang bukan
diperuntukan untuk itu.
Satpol PP, Distarkimsih, BMP,
dan BLH serta Aparatur terkait
lainnya harus berani menertertibkan
bangunan-bangunan liar di lokasi
ini adalah sepadan jalan dan Jalur
Hijau Sukamelang,, tidak boleh ada
bangunan permanen.
Bangunan-bangunan yang di

sebelah kanan itu diatas bahu jalan


dan drainase tidak boleh ada
bangunan, sesuai dengan Perda K3
itu harus bersih, Satpol PP harus
menertibkan, Dinas Tarkim harus
menata berkaitan juga dengan
bagian asset pemda, intinya
bangunan itu harus dibongkar,
tegas Yaya Sudarya Aktivis
Lingkungan Hidup kepada Perak
(19/10).
Sementara itu, Kasatpol PP
Asep menuturkan
bahwa
sepanjang melanggar peraturan
akan ditindak/diselesaikan dan
terkait dengan kegiatan di jalur itu,
pihaknya menunggu informasi dan
kesiapan dari Dinas Bina
Marga/OPD terkait lainnya.

Selanjutnya,
Kadis Bina Marga
Pengairan (BMP) Ir.
Besta Basuki
menyatakan bahwa
pihaknya telah
mensosialisasikan
dan
menyatakan
tanahnya milik
Pemda, hanya
masalahnya tinggal
tindak lanjut dari
O P D
y a n g
berwenang untuk
m e l a k u k a a n
penegakan aturan.
Selain itu, menurut Kadis
Tarkimsih Kab. Subang Sumasna
bahwa pihaknya akan berkoordinasi

STOP PRESS : Hubungi Kami Jika Wartawan/ti Peduli Rakyat Melakukan Pemerasan, Intimidasi, Minum Miras dan Narkoba.

dengan Bina Marga terkait


permasalahan jalur hijau dan
sepadan jalan ini.
q Surya

DAPUR REDAKSI & BERITA

3 Tersangka Penimbun BBM Diamankan


DITERBITKAN OLEH :
CV. Pe-Rak & FORUM MASYARAKAT PEDULI
DASAR :
UNDANG-UNDANG PERS NO. 40 TAHUN 1999
PENDIRI :
Asep Sumarna Toha
Iis Marlyana
PENANGGUNG JAWAB :
Asep Sumarna Toha
DEWAN PENASEHAT :
HM. Nurcholid, Moch. Toha, Mr. Mind
PENASEHAT HUKUM :
Hasanudin Misilu, SH,
Abdurahman T. Pratomo, SH.
DEWAN PEMBINA :
Ir. Buddy Edyanto, Hendi Sukmayadi,
Tubagus Ade, Suhandi,
Drs. R. Pandu Padmasubya, M.Si.
Ki Tubagus Bias Lawu
PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN
PERUSAHAAN :
Asep Sumarna Toha

WAKIL PEMIMPIN
REDAKSI
REDAKTUR PELAKSANA :
Dedi SM.

DEWAN REDAKSI :
Asep Sumarna Toha,
Ir. Buddy Edyanto,
Tubagus Ade,
Hendi Sukmayadi,
Endang Muslim.

REDAKTUR :
Suryana

DESAIN/LAY OUT:
Saman

SEKRETARIS
REDAKSI :
-

KEUANGAN :
Iis Marlyana.

STAF REDAKSI :
Hendra Sunjaya

MARKETING IKLAN
/SIRKULASI :
Adih, Sata, Asep Dian, Yetin

Ka. Biro & Wartawan


Subang Kota : Adih Rohendi, Jajat Darmatika.
Subang Selatan : Bambang Kurniawan, Wildan. Subang Utara
/ Pantura : Atang S, Datim, Asep Sukmara, Ade Sukarja.
Subang Tengah : Suryana, Asep Supriatna Kab. Bandung :
Alamta Sitepu (Ka. Biro), Asep Rahmat. Kab. Bandung Barat :
Ferry RFB (Ka. Biro), Andri AN. Kota Cimahi : Harold K. Provinsi
Jawa Barat / Kota Bandung: Dedi SM. Tasikmalaya : Budi
Saputra. Purwakarta : A. Budiman. Karawang : Dennis F.W Garut
- Garsel : Ruhiyat (Ka.Biro), Hidayat, Ade Suhendi, Endang
Kamaludin. Perwakilan Prov. Bali : Boby Yudha
Christiyanto, A. Yani, Masduki.
Kab./Kota Ciamis: Asep Akasah. Cianjur: Didin, Rudy
Alamat Redaksi/ Tata Usaha/ Iklan :
Jl. Palabuan, Babakan Cisugih, Kel.
Sukamelang, Kec./Kab. Subang.
Telp: 0260416544
Hp : 08170116572 ( PU/Pimprus), 085221611968
Email : red.pedulirakyat@gmail.com
REKENING: Bank Mandiri Cab. Subang, A/n: Asep Sumarna Toha
No. Rek: 1320005655460. Bank Jabar Banten Cab. Subang, A/n:
Asep Sumarna No. Rek : 0007420331100.
Bank BRI Subang, No. Rek : 346101001976506, a/n Asep Sumarna.

STOP PRESS :
Semua Wartawan Peduli Rakyat selalu
dibekali tanda pengenal dan terdaftar dalam
Box Redaksi serta tidak diperkenankan
menerima atau meminta imbalan dalam
bentuk apapun dari narasumber

TARIF IKLAN

LOWONGAN
Subang Pantura dan Subang Tengah.
Jabar: Cianjur, Majalengka, Sumedang,
Kuningan, Cirebon, Ciamis, Pangandaran,
Indramayu, Bekasi, Bogor,
Depok, Sukabumi dan Luar Jawa Barat .

SUBANG, (Perak).Polres Subang berhasil


menangkap 3 orang tersangka yang
diduga penimbun bahan bakar minyak
(BBM) jenis solar. Para tersangka
ditangkap oleh anggota Polres Subang
di jalur Pamanukan-Pusakanagara saat
menuju ke arah Jakarta pada Senin dini
hari (13/10/2014).
Menurut Kapolres Subang, AKBP
Harry Kurniawan, S.IK, M.H. bahwa
modus yang dilakukan tersangka ialah
dengan membeli BBM jenis solar dari
Stasiun Pembelian Bahan Bakar
Umum (SPBU) dengan harga Rp5.500
yang diangkut oleh kendaraan truk
fuso bernomor polisi T 9374 TC.
"Kami menangkap pelaku di

wilayah Pamanukan - Pusakanagara


dengan kendaraan fuso yang sudah
dimodifikasi berisi BBM jenis solar
berjumlah 3 ribu liter," jelas Harry.
Selanjutnya kata Harry, tersangka
akan mengisi dari SPBU yang berbeda
hingga memenuhi kapasitas tangki
sebanyak 7 ribu kilo liter.
Kini kendraaan yang digunakan
beserta tersangka diamankan di
Mapolres Subang. Para pelaku ialah
TK (54 tahun) sopir beserta kernetnya
Her Sa (21 tahun) dan Her Se (23
tahun). diancam UU No. 22 tahun 2001
tentang Minyak dan Gas dengan
hukuman maksimal 6 tahun atau denda
sebanyak Rp6.000.000.000 (Enam
miliar rupiah). q Teddy/ Surya

Gelapkan Raskin, Warga Dawuan Kaler


Desak Kejari Usut Kadesnya
SUBANG, (Perak).Warga Desa Dawuan Kaler
telah melaporkan kepala desanya
Ujang Juanda ke Kejaksaan
Negeri Subang terkait dugaan
penyimpangan/penggelapan
Raskin, Senin (8/9) lalu.
Aksi warga tersebut dipicu
lantaran mandeknya distribusi
raskin di desa tersebut sehingga
menimbulkan kecurigaan warga
dan tokoh masyarakat setempat.
Dari kecurigaan tersebut,
kemudian sebagian tokoh
masyarakat yang peduli terhadap
warganya menelusuri sumber

kemacetan penyaluran Raskin itu


dengan mendatangi Kantor
Bulog Subang.
Namun, setelah kami cross
chek ke Bulog ternyata beras
terus mengalir dari bulan Januari
hingga Agustus 2014, terhitung
sudah hampir 11 kali
pengambilan beras raskin dari
Bulog, ungkap salah seorang
warga, sebut saja Rinto (nama
samaran) kepada Perak.
Rinto menambahkan, raskin
yang sampai ke masyarakat baru
lima kali, lalu kemana lagi yang
pengiriman 6 kalinya.

Tidak berhenti sampai disitu,


dari hasil penyelidikan warga
dan beberapa informasi yang
dihimpunnya, ternyata raskin
jatah Desa Dawuan Kaler dijual
ke tengkulak beras di Pasar
Kalijati. Dari hasil temuan
tersebut kemudian tokoh
masyarakat setempat
meneruskannya dengan
melaporkan penggelapan raskin
tersebut ke Kejari Subang.
Anehnya, hingga berita ini
dibuat, pihak Kejaksaan Negeri
Subang terkesan belum
menentukan sikap pro aktif

terhadap laporan warga tersebut,


bahkan warga masyarakat Desa
Dawuan Kaler hendak unjuk rasa
ke kejaksaan untuk
mempertanyakan laporan
mereka yang dinilai belum ada
kepastian hukumnya.
Sayangnya, hal tersebut tidak
jadi dilakukan karena dihalangi
oleh pegawai kejaksaan yang
kebetulan berdomisili di Dawuan
Kaler. Sampai saat ini, warga
masih mengharapkan ketegasan
dan penegakan hukum dari
Kejaksaan Negeri Subang.
q Jats

Diduga Dana Rutilahu Desa Patimban


Mandek di BPMKB
PA N T U R A - S U B A N G ,
(Perak).Dana kolektif sebesar
Rp74.950.000.- yang
diperuntukan untuk perbaikan
12 Rumah Tidak Layak Huni
(Rutilahu) di Desa Patimban
dari beberapa Satuan Kerja
Perangkat Desa (SKPD) di
Kab. Subang diduga Mandek
di Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Perempuan &
Keluarga Berencana
(BPMKB) Kab. Subang.
Pasalnya, sejak
pengkolektifan dana tersebut
tanggal 30 September 2014

lalu pada acara Hari Bulan


Bakti Gotong Royang
Masyarakat (BBGRM) ini
belum terealisasi.
Menurut Kepala Desa
Patimban, Darpan Taufik
kepada Perak di ruang
kerjanya, Rabu (15/10)
menuturkan bahwa pihak desa
belum menerima dana kolektif
tersebut dari BPMKB selaku
panitia acara BBGRM.
Pihak desa belum
menerima dana rutilahu
tersebut, menurut BPMKB
bahwa uang itu belum
terkumpul semua, masih dalam

proses door to door. Saya


berharap dana tersebut
s e c e p a t n y a c a i r, s e b a b
kebutuhannya sangat
mendesak dan masyarakat
sudah menuntut, imbuhnya.
Sementara itu, terkait
dengan pemberitaan Perak
edisi sebelumnya, di Desa
Patimban terdapat Kampung
Tanjungjaya yang sangat
terpencil dan butuh minimal
jembatan gantung. Darpan
mengungkapkan bahwa
pihaknya sudah mengajukan
permohonan ke Pemda
Subang.

Kami sudah mengajukan


permohonan bantuan jembatan
gantung sejak tahun 2013 lalu,
tapi jawaban dari Dinas Bina
Marga dan Pengairan bahwa
hal itu tidak bisa diakomodir,
imbuhnya.
Darpan menambahkan bahwa
sebenarnya permasalahan
insfratruktur Subang dapat
diselesaikan, hal itu yang ia
dengar dari Satuan Kerja
Provinsi Jawa Barat.
Sayangnya Pemda Subang
tidak mau melangkah,
tandasnya.
q Atang/Surya

Pemda Biarkan 5 Kecamatan di Pantura Kekeringan?

SUBANG, (Perak).Kekeringan di wilayah


Subang Pantura (Pantai Utara)
meluas, jika kondisi ini
dibiarkan dan tidak ada upaya
dari pemerintah, dikhawatirkan
akan berdampak domino.
Baru 2 bulan musim

k e m a r a u
melanda wilayah
pantura Subang
sejumlah areal
pertanian
mengalami
kekeringan,
semula mencapai
2.100 hektar kini
menjadi 2500
hektar. Sehingga
berdampak
t e r h a d a p
kegagalan panen, dan sebagian
besar petani saat ini
m e n g a n g g u r. H a l i t u
ilustrasi ketua BPD Kebon
disampaikan
Dana, Kecamatan Pusakajaya,
Husin Abdurahkman.
Untuk air bersih,
masyarakat di Desa Kebon

Danas khususnya, masih


merasakan dampaknya, tetapi
permasalahan air untuk areal
pertanian sudah 2bulan terakhir
ini dirasakan oleh para petani
ungkapnya.
Lebih lanjut kata Husin
k e p a d a
P e r a k
mengatakan.pemerintah perlu
melakukan normalisasi aliran
sungai yang ada dan
membangun sodetan dari
sungai Salam Darma sebagai
antisipasi musim kemarau
seperti sekarang ini.
Sedangkan areal pertanian
yang saat ini mengalami
kekeringan mencapai 70% dari
luas 680 hektar lebih areal
pertanian di desa tersebut.
Dengan begitu kata Husin, jika

kekeringan ini berlanjut sampai


bulan Desember nanti dan tidak
ada upaya dari pemerintah
dikhawatirkan akan berdampak
terhadap perekonomian
masyarakat petani, karena
sebagian besar warga
masyarakat Kebon Danas
merupakan petan.
Sementara berdasarkan data
yang di himpun Perak
dilapangan, jumlah areal petani
yang mengalami kekeringan
sudah mencapai 7000 hektar
lebih di 5 kecamatan, yaitu di
Kecamatan Pusakajaya,
Pusakanagara, Legonkulon
mencapai 2500 hektar lebih.,
Pagaden Barat dan Pagaden
mencapai 4000 hektar lebih.
q (Adih)

KPK

Setahun Lebih, Sejumlah Kasus


Korupsi Mandek Ditahap Penyelidikan

SUBANG, (Perak).Sudah sekitar dua tahunan


penanganan kasus korupsi di Unit IV
Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor)
Satreskrim Kepolisian Resor
(Polres) Subang, namun hingga saat
ini belum kunjung ada yang diekspos

atau naik ketahap penyidikan,


terlebih hingga dimeja hijaukan di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor) Bandung, melainkan
masih saja tetap ditahap awal, yaitu
tahap penyelidikan.
Hal itu terbukti, dari saat jabatan

Kepala Unit IV Polres Subang


dijabat oleh Jusdijachlan lalu diserah
terimakan ke IPTU Donny Agung
Harvida,S.E., dan sekarang dijabat
oleh IPTU Harman, penanganan
sejumlah kasus korupsi diantaranya,
dugaan Korupsi Dana Panitia
Pemyelenggara Ibadah Haji (PPIH)
Tahun 2011-2012, Korupsi Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) PT.
Subang Sejahtera, Korupsi Komite
Olah Raga Nasional Indonesia
(KONI), Korupsi Dana Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) Tahun 2012
dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Tahun 2011 di Dinas Pendidikan
(Disdik), Korupsi Dana Makan
Minum (Mamin) Mantan Sekretaris
DPRD yang sekarang menjabat
Sekretaris Daerah (Sekda) dan
Korupsi Dana Asuransi Anggota
DPRD Subang jalan ditempat, yakni
masih dalam tahap penyelidikan
saja.
Ketika dikonfirmasi diruang

kerjanya, Jumat, (17/10), Kanit IV


Tipidkor Polres Subang, IPTU
Harman yang baru beberapa hari
m
e
n
j
a
b
a
t
mengungkapkan,penanganan
kasus korupsi membutuhkan waktu
yang panjang hingga tahunan,
melainkan tidak secepat penanganan
kasus pidana umum, intinya, dengan
jabatan saya yang baru lima hari
kerja ini, penanganan kasus kasus
korupsi yang diberitakan Perak,
masih tetap ditindak lanjuti ditahap
penyelidikan,ungkapnya.
Lanjut Harman, perlu
diketahui, sebagai bukti keseriusan
dalam penanganan kasus korupsi,
ada dua kasus korupsi lainnya yang
telah berhasil kami ungkap hingga
tahap penyidikan, yaitu kasus KUR
BRI dan Bank Ulam, pungkaspnya
sambil menunjukan berkas dua
perkara dimaksud.
q Hendra/Datim

Program Rutilahu di Ponggang Terindikasi Korupsi,


PM Hanya Terima Material Senilai Rp3 Juta
SERANGPANJANG-SUBANG,
(Perak).Program bantuan Rumah Tidak
Layak Huni (Rutilahu) di Desa
Ponggang, Kecamatan
Serangpanjang, Kabupaten Subang
terindikasi adanya praktek tindak
pidana korupsi dengan cara
penyunatan anggaran bantuan
tersebut.
Disampaikan salah-satu
Penerima Manfaat (PM) di Kp.
Babakan Jengkol RT 18/05 sebut
saja Tio (Nama samaran) kepada
Perak di rumahnya, Kamis (09/10).
Kalau seandainya dengan bahan
material dan kalau diuangkan Rp3
juta itu rumah dapat selesai seperti
dapur ada, dan kamar mandi
dibuatkan. Ya saya tidak akan terima
walau saya sempat mendengar kalau
dana bantuan tersebut jumlahnya
mencapai Rp10 juta, ungkapnya.
Tio menambahkan, kalau
dengan kenyataanya seperti ini,
mendingan kesinikan saja uangnya
dan saya tidak akan mengikut
campurkan pengurus disini,
ungkapnya kesal.
Rio menuturkan, Kepala Desa
Ponggang sempat datang kepadanya
dan mengatakan bahwa ia yang
sudah habis-habisan ketika ada yang
dari Subang menanyakan terkait hal
tersebut.
Kenapa harus bilang kepada
yang datang kesini dan harusnya
kamu bersyukur sudah mendapatkan
bantuan, tambah Rio menirukan
perkataan Kades Tetep.
Selain Rio, diduga ada
penyunatan kepada PM lain yang

dilakukan oleh oknum kepala desa


dan Panitia Rumah Tidak Layak
Huni (rutilahu) Desa Pongang.
Pasalnya para penerima bantuan
tersebut tidak merata dan hanya
diberikan dalam bentuk materialnya.
Diketahui, total dana bantuan
tersebut berkisar Rp200.000.000,(Dua ratus juta rupiah) untuk 20 PM
yang masing-masing mendapatkan
Rp10.000.000,- (Sepuluh juta
rupiah).
Sungguh sangat disayangkan,
tatkala seorang kepala desa
memberikan pernyataan seperti
kutipan diatas, yang seharusnya
menjadi suri tauladan bagi rakyatnya
malah sebaliknya. Tidak hanya
sampai disitu, Perak mencoba
menanyakan hal tersebut kepada
Ketua BPD Desa Pongang Wawan
yang menyatakan bahwa Rutilahu
semuanya sudah selesai dikerjakan
sesuai prosedur.
Kalau tidak percaya mari saya
buktikan hasilnya, kilahnya sambil
menunjukan salah satu sampel foto
rumah yang sudah selesai
pengerjaanya.
ini buktinya bagus dan ini
adalah salah satu sampel,
tambahnya seraya menjelaskan
bahwa Desa Pongang yang
menerima manfaat program
Rutilahu sebesar Rp200.000.000,(dua ratus juta rupiah) untuk 20 titik.
Masih menurut Wawan, silahkan
tanyakan saja kepada Ladi alias
Kahlan ketua panitianya. Namun,
saat Perak mendatangi rumah Ladi
untuk konfirmasi, Selasa (14/10), ia
sedang tidak ada di tempat. Hingga

berita ini dibuat Ladi belum


bisa dikonfirmasi.
Wa r g a S e m p a t D e m o
Terkait Ambulans Desa
Ponggang
Warga Kp. Cilutung Desa
Pongang mendatangi rumah
Ketua BPD Wawan untuk
menanyakan Mobil Ambulans
Desa Pongang yang akan
digantikan oleh Kepala Desa
Te t e p . M o b i l a m b u l a n s
tersebut awalnya merek
Suzuki Putura akan digantikan
dengan merek, body dan tahun yang
sama, tapi harganya lebih murah dari
yang sebelumnya.
Saya didatangi oleh warga
Cilutung untuk menanyakan mobil
ambulans desa yang ditukarkan oleh
kepala desa. Warga menuntut kalau
mobil tersebut tidak digantikan lagi
ke semula, warga akan demo untuk
meminta pertanggungjawaban
terkait mobil ambulans desa, terang
Wawan kepada Perak (14/10).
Namun, setelah BPD
mengadakan rapat khusus, akhirnya
sesuai keputusan rapat tersebut,
kepala desa sanggup untuk
menukarkan kembali mobil tersebut
ke semula. Keesokan harinya warga
kembali mendatangi rumah Ketua
BPD untuk menanyakan dan
sekaligus menagih janjinya.
Saya jelaskan kepada warga
dan saya ajak mereka untuk datang
langsung menghadap kepala desa,
setelah bertemu dengan orang nomor
satu yang juga sebagai bapak dari
rakyat Desa Pongang itu

menjelaskan bahwa ambulans desa


sudah ditukarkan kembali.
Tandasnya.
Terkait dalam hal ini, ada
k e m u n g k i n a n Te t e p i n g i n
mendapatkan keuntungan yang lebih
kalau mobil ambulans mlik desa
tersebut ditukar dengan yang lebih
murah.
Saya menjabat jadi kepala desa
ingin keluarga saya sejahtera dan
yang paling penting masyarakat
tidak memberhentikan saya sebelum
jabatan sebagai kepala desa berakhir,
sebab kalau jabatan berakhir
sebelum masanya, saya malu sama
anak dan keturunan saya jelek, kata
Wawan mengutip pembicaraan
Kades saat bicara dihadapan Warga
yang ikut serta dalam rapat tersebut.
Seharusnya pernyataan dari
mulut Tetep itu tidak dilontarkan
dihadapan warganya. Mestinya
kepala desa mampu menumbuhkan
atau menggali potensi yang ada di
desanya, maka sumber pendapatan
desa pasti ada, sehingga manfaatnya
akan diterima juga oleh kades.
q Asbul/Wildan

Proyek Siluman Distan,


Jalan CiasemPatokbeusi Asal-Asalan
SUBANG (Perak).Sejumlah tiga titik proyek
pengerjaan pengerasan jalan
integritas pertanian, APBD 2014
melalui Dinas Pertanian (Distan)
Subang, yaitu jalan pertanian yang
menghubungkan antara Kecamatan
Ciasem dengan Patokbeusi, tanpa
dilengkapi papan nama proyek, yang
mana dalam papan nama tersebut
tercantum mulai dari nama
perusahaan sebagai pelaksanaan
proyek, sumber anggaran, besarnya
biaya, volume pekerjan, hingga
lamanya pekerjaan, maka dijuluki
sebagai proyek siluman.
Bahkan, selain dijuluki proyek

siluman, dalam proses


pengerjaannya pun diduga
dikerjakan asal-asalan, seperti
pengerasan jalan di Dusun Karang
Anyar, Desa Sukamandijaya,
dengan volume pekerjaan, 800
Meter (M), lebar 2 M, menggunakan
batu barangkal campuran tanah
pegunungan yang mengeras seperti
batu di suplay dari Kabupaten
Purwakarta, Pemborongnya
Bernama, H. Doni, warga Dusun
Karanganyar, Desa Sukamandijaya,
Kabupaten Subang
Sementara, pekerjaan
pengerasan jalan penghubung di
Dusun Kaliaren, Desa

Sukamandijaya ke Kampung
Palawad, Desa Ciasem Tengah,
Kecamatan Ciasem, dengan volume
927 M, lebar 2 M, menggunakan
batu krikil atau bukan sirtu dan di
Dusun Malaka, Desa Rancabango,
Kecamatan Patokbeusi, volume 800
M, lebar 2 M, menggunakan batu
poslen di suplay dari Subang,
penyusunan batunya pun tidak
merata, Pemborongnya Bernama,
Lina dan diduga adiknya Wakil
Bupati Subang, Imas Aryuningsih.
Menyikapi permasalahan
tersebut, setelah beberapa kali
hendak dikonfirmasi, pemborong
proyek bernama, H. Doni dan Lina,

selalu tidak didapati ada dilokasi


proyek.
Menurut salah seorang suplayer
material proyek itu
mengungkapkan,yang saya ketahui
berdasarkan gambar proyek dari
masing-masing pemborong, bahwa
ketebalan 25 Cm dan lebar 2 M,
ukuran batu 15-20, dan pasangan
batunya harus merata, selanjutnya
dipadatkan/ dipertebal
menggunakan pasangan sirtu hingga
mencapai ketebalan 25 Cm, lalu
finising pekerjaan melalui
pemadatan menggunakan alat berat/
setum, ungkapnya.
q Hendra/Datim.

Pengerjaan
TPT PNPM
Ciasem - Patokbeusi
Tanpa Pondasi
BPMKB Subang
Enggan Berkomentar
SUBANG, (Perak).Bernilai ratusan bahkan mencapai
milyaran rupiah Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) 2014 telah
terealisasikan melalui Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Keluarga Berencana
(BPMKB) Subang untuk memenuhi
kebutuhan dalam ajuan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dalam
hal ini pembangunan fisik sejumlah
pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT)
sekabupaten.
Namun, berdasarkan hasil investigasi
Perak dilapangan, uang rakyat yang
dipergunakan untuk pembangunan fisik
tersebut, pelaksanaannya penuh
penyimpangan. Seperti nampak dilokasi
pengerjaan TPT, tercantum pada papan nama,
Nomor SPPB, 04/ PNPM/ 1V/ 2014, Volume
Panjang 1100 Meter (M), Biaya Anggaran Rp
140.277.000,- (PNPM), Rp 5.750.000,(SWADAYA), Tim Pelaksana Kegiatan
(TPK), Dusun Karang Anyar Barat, RT 06- RT
08/ RW 04 s/d Karang Anyar Timur 4/3, Desa
Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem,
Kabupaten Subang, pengerjaan TPT
ditemukan tanpa menggunakan pondasi,
bahkan volume fisiknyapun diduga banyak
penyimpangan dan terindikasikan korupsi.
Nyatanya, setelah dikroscek dan
pengukuran oleh Perak, ternyata volume
pengerjaan TPT didusun tersebut, tinggi dari
nol, hanya 25 Cm 50 Cm tanpa
menggunakan pondasi, lebar atas, 30 Cm dan
lebar bawah 40 Cm, volume panjang 1100 M.
Sementara, menurut keterangan Ketua
TPK Desa Sukamandijaya, Kumbang melalui
telepon selullarnya mengatakan,volume TPT
ini, 1100 M, tinggi 45 Cm 60 Cm, penyuplay
material bernama, pak Agus Tio dan pak Ucu,
sekalian rekam ya omongan saya ini, ujarnya
menantang.
Sama halnya pengerjaan TPT di Desa
Dukuh, Kecamatan Ciasem, Kabupaten
Subang, Nomor SPPB, 09/ PNPM/ 1V/ 2014,
Volume Panjang 1460 M, 730 X 3 M (3
UNIT), Biaya Anggaran Rp 457.550.500,(PNPM), Rp 48.298.000,- (SWADAYA), Tim
Pelaksana Kegiatan (TPK), Dusun Panjalin,
Rt 03 Rw 06, dikerjakan tanpa pondasi pula,
namun tinggi mencapai 70 Cm, lebar atas 30
Cm, lebar bawah 40 Cm, Ketua TPK Desa
Dukuh, belum sempat ditemui Perak.
Lebih parah lagi, pengerjaan TPT di
Dusun Poponcol, Desa Ciberes, Kecamatan
Patokbeusi tidak nampak memasang papan
nama pengerjaan, alias proyek siluman, tinggi
TPT, 70 Cm, lebar atas 30 Cm, lebar bawah 40
Cm, tanpa menggunakan pondasi.
Ketika dikonfirmasi, Ketua TPK Desa
Ciberes, Rohman/ Ujang Mekong dilokasi
pekerjaan mengungkapkan, Volume panjang
510 M untuk TPT kanan dan kiri, tinggi
keseluruhan, 70 Cm, lebar bawah, 40 Cm, dan
atas 30 Cm, jika ingin lebih jelas silahkan
tanyakan ke Ketua UPK Patokbeusi, pak Edi,
ungkap Rohman.
Ketika hendak dikonfirmasi, Jumat,
(17/10), Kepala Bidang Pengembangan
Masyarakat dan Kawasan Terpadu (PMKT)
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Keluarga Berencana (BPMKB) Subang, Aida
diruang kerjanya terkesan enggan
memberikan komentar, pihak kami hanya
membiayai saja, mengenai konfirmasi temuan
tentang PNPM, silahkan ke UPK kecamatan
terlebih dahulu, ujarnya. q Hendra

HUKUM & KRIMINAL


Persetubuhan Anak
Dibawah Umur
Siswa SMK VS SMP
SUBANG, (Perak).Kasus persetubuhan anak dibawah umur antara
murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan
Murid Sekolah Menengah Kejuruan yang berada
di ruang lingkup Dinas UPTD Pendidikan
Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang ini sangat
memalukan sekali dan sudah mencoreng nama
baik pendidikan yang ada di Kabupaten Subang.
Perbuatan itu dilakukan oleh Gugun Guntara
Warga Kp. Sukamulya, Desa/Kecamatan Cibogo,
Kab. Subang adalah siswa kelas II SMK Riyadul
Jannah yang beralamat Jln. Cibogo-Subang itu
sudah melakukan pencabulan terhadap Mawar
(Nama samaran) yang masih duduk dikelas II SMP
Negeri.
Kejadian pertamanya, Mawar (14) dibawa oleh
Gugun (02/10/2014) dengan dalih main ketempat
kostan temanya di Kp. Sukamulya, Kecamatan
Cibogo.
Dengan bujuk rayu seperti yang ada dalam
cerita sinetron dan ucapan yang dilontarkan dari
mulut buayanya, akhirnya Mawar dipaksa dan
sempat ada ancaman agar memberikan mahkota
kehormatanya yang selalu dijaga itu sehingga
mampu direnggut juga oleh Gugun.
Mungkin yang ada dalam hati Gugun setelah
kejadian itu Mawar tidak mempermasalahkanya,
akhirnya pada hari senin tanggal 13 Oktober 2014
Gugun merancang kembali untuk aksi bejatnya itu,
dan tidak tanggung-tanggung aksinya yang kedua
kalinya dilakukan di rumah orang tuanya, yang
waktu ayah/ibunya sedang dirumah bibinya yang
sedang hajatan. Sekira jam 7 malam, rumah sepi
dan hanya ada kakaknya diruang tengah, Mawar
dipaksa masuk kedalam kamar dan terjadilah hal
yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar
yang masih dibawah umur.
Bapak Mawar khawatir karena sudah malam
anaknya belum kunjung pulang kerumah.
Akhirnya pada jam 23:00 anak gadisnya pulang
dengan diantar oleh Gugun. Setelah tiba dirumah,
Mawar ditanya oleh Sopian, ayah Mawar dan
mengakui telah melakukan persetubuhan dengan
Gugun.
Akibat keterangan tersebut Sopian selaku
orangtua merasa dirugikan dan melaporkan
kejadian tersebut ke Polsek Cibogo dengan Nomor
Laporan : LP/32/X/2014/JBR/RES SBG/SEK.
pada tanggal 14 Oktober 2014 dan Surat Tanda
Penerimaan Laporan Nomor :
STPL/32.a/X/2014/SEKTOR pada jam 11:30.
Menurut keterangan Kanit Kriminal Polsek
Cibogo saat dipintai keterangan (15/10) diruang
kerjanya mengatakan, Kita sudah mendapat
laporan tindak pidana persetubuhan yang jelas
dibawah umur dan kita harus melakukan visume
terlebih dahulu dan yang memeriksa harus dari
kesatuan Polwan Polres Subang dan dokter yang
bisa mem-visume-nya hanya ada dua dokter yaitu
dr. Amran dan dr. Phiil, jelasnya kepada Perak.
Sementara itu, menurut keterangan dari Kepala
Sekolah SMK Riyadhul Jannah Cibogo
mengatakan bahwa anak didiknya yang bernama
Gugun Guntara itu merupakan siswa pindahan dari
SMK Bintek dan anak itu tergolong sebagai anak
nakal
Gugun itu siswa pindahan dari SMK Bintek
dan sering tidak masuk sekolah, bahkan kami
sudah membuat peringatan dan memanggil
orangtuanya, tapi berkat kebijakan sekolah
akhirnya dia bisa masuk lagi, jelas Kepala
Sekolah SMK Riyadhul Jannah Jelin Sugianto,
S.Pd. ketika dikonfirmasi oleh Perak (17/10).
Mungkin setelah kejadian ini nama baik atau
citra sekolah sudah tercemar dan sekolah pun akan
memberikan sanksi yang tegas kepada dia.
Tandasnya.
Dengan kelakuan buruknya, Gugun diancam
hukuman sebagaimana yang tertuang dalam UU RI
No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di
Pasal 81, setiap orang dengan sengaja melakukan
kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak
melakukan persetubuhan denganya atau dengan
orang lain dipidana 15 tahun denda 300 juta rupiah
dan Pasal 82 menyebutkan bahwa setiap orang
yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa anak melakukan tipu
muslihat serangkaian kebohongan atau membujuk
anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan
perbuatan cabul dipidana 15 tahun denda 300 juta
rupiah. q Asbul/Wildan

Dukun Cabuli Bocah Ingusan,


Sang Ibu Ikut Pegangi Tangan Anaknya

SAGALAHERANG-SUBANG,
(Perak).Sungguh bejat kelakuan Yanto
alias Ento (63) Warga Kp. Cisalasih
RT. 0 1 / 1 0 , D e s a C i k i d a n g ,
Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat yang tega melakukan
tindakan pencabulan terhadap
Bunga (9) (Nama samaran) Warga
Kecamatan Sagalaherang,
Kabupaten Subang.
Paling biadab lagi, saat Ento
melakukan tindakan bejatnya itu
dilakukan didalam kamar tidur Nani
(43) ibu kandung Bunga yang
berukuran 2 x 2,5 m dan sang ibu lah

yang membantu memegangi tangan


dan membekap anaknya
menggunakan tanganya sendiri agar
Bunga tidak berontak dan teriak.
Namun, ada pepatah yang
mengatakan
bahwa sedalamdalamnya mengubur bangkai, lamalama ketahuan juga. Begitulah akhir
kisah perjalanan cabul yang
dilakukan oleh Ento sehingga
membuat heboh warga sekitar rumah
Nani, bahkan saking santernya
mulut manusia, kabar itu sampai
juga ke luar wilayah kampung
tersebut.
Kejadian tersebut terungkap saat
Bunga keluar rumah sambil
berteriak mendatangi rumah Ember
yang tidak jauh dari rumahnya, dan
Ember langsung menanyakan
perihal teriakan Bunga tersebut.
Jawaban Bunga karena takut di
rumah ada Ento, pacar ibunya.
Setelah diinterogasi oleh Ember
akhirnya Bunga mengaku telah di
setubuhi oleh Ento, Selasa (16/09).
Tanpa pikir panjang lagi, Ember
pun langsung melaporkan perbuatan
Dukun Cabul itu ke Polsek

Sagalaherang dan segera


melimpahkan berkas laporan
tersebut ke Polres Subang.
Berkat kesigapan petugas Polres
Subang, tanpa memberikan
perlawanan Ento ditangkap di
Lembang dan mengakui telah
melakukan perbuatan bejat tersebut
dan Nani ikut dijemput juga untuk
pemeriksaan. Namun waktu
diperiksa, sang ibu bejat itu seperti
mendadak gila karena waktu ditanya
oleh Tim Penyidik, Nani malah akan
membuka pakaianya, akhirnya
penyidik menyuruh keluarganya
untuk dibawa pulang. Diduga Nani
takut dihukum, akhirnya berpurapura gila.
Sebelum kejadian, Nani
meminta kepada Ento karena sudah
4 tahun lamanya pacaran agar
dinikahi dan ingin kaya, namun
sebelum Ento menyanggupi
permintaan dari Nani, Ento pun
mempunyai permintaan kalau mau
dikawin dan kaya, ada syaratnya,
yaitu anak Nani yang harus jadi
tumbal dengan cara diambil
perawannya. Dengan bejatnya Nani

pun mempersilahkan keinginan Ento


dikabulkan.
Sementara itu, menurut Ida, bibi
Bunga yang sering mencuci
pakaiannya kepada Perak
mengatakan bahwa ia sempat kaget
ketika mau mencuci ke Kali
Cibinong. Di celana dalam Bunga
ada bercak darah yang sudah kering.
Ditambahkanya, ia sempat bertanya
kepada Bunga soal bercak darah di
celana Bunga. Selain itu, bidan
setempat dan suaminya pun
menanyakan keganjilan tersebut.
Akhirnya Bunga mengaku bahwa
Ento telah mensetubuhinya.
Bahkan, di sewaktu malam,
bidan tetangga rumahnya sempat
kaget dan mengetuk pintu rumah
Nani karena Bunga menjerit
kesakitan, tapi kata Nani Bunga
hanya sakit perut. Mungkin saja Ento
sedang melakukan tindakan
bejatnya.
Hingga berita ini dibuat, Ento sang
Dukun Cabul Bejat itu masih
mendekam dalam sel tahanan Polres
Subang.
q Asbul/Wildan

Calo CPNS Saling Tuding


SUBANG, (Perak).Lagi-lagi Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Kategori II (K II)
tertipu oleh para oknum yang tidak
bertanggung jawab dan yang
sungguh sangat disayangkan lagi,
diduga calo tersebut adalah seorang
PNS (Pegawai Negeri Sipil) yakni
Asep Setiawan yang menjabat
Sebagai Kasie Bina Program Dinas
Koperasi Kabupaten Subang.
Disinyalir, Asep telah banyak
menipu para sukwan yang ingin
menjadi PNS. Salah satu korbannya
adalah Tian Setiani yang bekerja di
salah satu dinas instansi yang berada
d i Wi l a y a h P e m e r i n t a h a n
Sagalaherang, Kab. Subang.
Ibu Tian mengatakan harus
kemana untuk mengambil uangnya,
sementara Asep Setiawan tidak tahu
dimana keberadaanya dan dia
mencoba menanyakan kepada Yani
dan Okeu, anaknya tapi uang itu
malah dipinjam sama Topik dengan
alasan pinjam untuk beli besi.
Saya terus menagih uang itu ke
Pak Topik, tapi dia selalu mangkir
dan kalau di telepon pun tidak
pernah diangkat, kalau diangkat
juga dia selalu bikin janji palsu, saya
sangat membutuhkan uang tersebut
untuk biaya anak saya yang sedang
dirawat di rumah sakit,
ungkapnya.
Dia pun menceritakan bahwa
bukan dia saja yang sudah tertipu,
tapi banyak korban penipuan
mereka yang jumlah nominalnya
lebih tinggi. Bisa disimpulkan
bahwa mereka diduga berkomplot
dalam mencari tenaga Sukwan yang
dijanjikan bisa masuk PNS.
Ketika Perak hendak
konfirmasi terkait hal tersebut
kepada Asep Setiawan dikantornya,
Senin (13/10/2014) ternyata dia

tidak ada ditempat kerjanya, bahkan


menurut keterangan dari Asep
Suyanto bahwa Asep Setiawan tidak
pernah ada datang ke kantor.
Semenjak beliau (Asep)
dilantik setahun yang lalu menjadi
Kasie Bina Program, tidak pernah
masuk kerja sampai sekarang dan
saya tidak tahu dimana
keberadaanya sekarang,
ungkapnya.
Terkait hal tersebut, seharusnya
Pemerintah bersikap kooperatif
dengan melakukan pemecatan
terhadap oknum PNS tersebut,
karena disinyalir gaji-nya masih
diterima oleh dia, itu kan sudah
termasuk merugikan uang negara.
Sebelumnya pada hari Kamis
(09/10) Perak mendatangi isterinya
Yani yang bertugas sebagai staf di
Dinas UPTD Pendidikan
Kecamatan Sagalaherang,
Kabupaten Subang. Awalnya Yani
membantah kalau dirinya telah
bersekongkol dengan suaminya
untuk ikut serta dalam Penerimaan
CPNS tersebut.
Saya tidak ikut campur dengan
permasalahan ini, cuma saya
kasihan sama Neng Tian karena itu
staf saya dan saya sudah berniat
untuk mengembalikan uang dia,
kilahnya.
Ditambahkanya uang tersebut sudah
dimasukan kedalam amplop sebesar
Rp20 juta dan akan diserahkan
kepada ibunya Neng Tian, tapi
waktu itu datanglah Pak Topik yang
disuruh oleh suami saya Asep
dengan membawa selembar surat
yang isinya Mah itu tolong Pa
Topik kasih uang Rp20 juta untuk
mengurus proyek dan saya
meminta nomor handphone suami
s a y a k e p a d a To p i k u n t u k
menanyakan kebenaran isi surat itu.

Setelah ada penjelasan dari suami,


saya pun memberikan amplop yang
berisi uang yang tadinya untuk
diberikan kepada Neng Tian,
jesasnya.
Waktu itu Topik yang diduga
telah ikut dalam pencaloan CPNS
yang menjanjikan kepada korbanya
agar bisa lolos diangkat menjadi
PNS, berjanji kepada Yani akan
mengembalikan uang tersebut
paling lama dua hari.
Saya sudah memberitahukan
kepada Topik bahwa uang itu mau
dikembalikan kepada Tian, namun
waktu saya percaya dengan janjinya
yang akan membayar dalam waktu 2
(dua) hari, tapi sampai sekarang
belum dikembalikan juga oleh dia
dan saya sudah beberapa kali
menagih uang itu tapi hasilnya nhil.
Bahkan saya sampai menyuruh
preman/bodyguard untuk menagih
uang saya yang Rp30 juta,
terangnya.
Disinggung bagaimana kabar
uang stafnya itu, Yani berkilah
bahwa awalnya dia tidak tahu Neng
Tian sudah memberikan uang
kepada suaminya sebesar Rp10 juta
itu tanpa sepengetahuan dirinya dan
dia sudah memperingatkan kepeda
Tian dan ibunya kalau mau
memberikan uang harus
dihadapanya karena takut uang
tersebut disalahgunakan oleh
suaminya, karena Yani tahu bahwa
suaminya punya selingkuhan,
bahkan sudah menikahi wanita
tersebut.
Kalau penyerahan uang yang
Rp10 juta saya juga ikut
menyaksikan, itupun atas
permintaan saya terhadap Neng
Tian, bebernya kepada Perak.
asih menurut Yani, atas initiatif
saya dan Okeu anak saya, uang Tian

tersebut akan digantikan sesuai


dengan jumlah yang diterima oleh
suaminya, walaupun uang Rp10 juta
itu saya tidak tahu karena langsung
tanpa saya saksikan.
Menurut keterangan Topik saat
dikonfirmasi di rumahnya (12/10)
membeberkan perihal pinjamanya
kepada Yani isteri Asep rekanya.
Kata siapa berita itu, ini perlu
saya klarifikasi karena saya tidak
merasa meminjam uang kepada
Yani, Adapun waktu itu Pak Asep
bilang kepada saya bahwa Asep
akan memperpanjang proyeknya
dan saya tidak tahu bahwa uang itu
untuk dikembalikan kepada Tian,
bantahnya.
Adapun waktu itu saya
membayar utang kepada ibu Tian
Rp2.500.000,- tapi saya malah
dimarahin sama Pak Asep,
imbuhnya. Saya ditagih terus sama
ibu Yani dan anaknya Okeu,
langsung saya bayarkan Rp10 juta
waktu malam-malam di Apotek Sin
yang di Sompi, Subang, lanjutnya
tegas.
Ditempat terpisah Okeu pun
membeberkan awal mulanya
permasalahan terkait uang Tian
yang dipinjam sama topik,
Sebenarnya uang yang akan
dikembalikan kepada Tian adalah
uang pribadi keluarga saya, tapi
datanglah Pak Topik atas perintah
Papah untuk mengambil uang
tersebut, kilahnya.
Dalam hal ini Yani yang katanya
sudah tidak ada hubungan dengan
Asep selama satu tahun lebih dan
bahkan mereka sudah cerai walau
masih cerai agama, mungkin karena
uang gaji Asep Setiawan yang takut
diberikan kepada isteri mudanya,
atau apa motifnya. Wallahuallam.
q Asbul/Wildan

Banyak Pekerjaan Amburadul,


BBWSC Pihak yang Paling Bertanggungjawab
SUBANG, (Perak).Balai Besar Wilayah Sungai
Citarum (BBWSC) adalah pihak
yang paling bertanggungjawab atas
kurang maksimalnya pengawasan
terhadap sejumlah proyek yang di
kerjakan rekanan dan ada indikasi
pembiaran di sejumlah titik proyek
normalisasi dan penguatan tebing
aliran sungai oleh rekanan

pemenang tender proyek pekerjaan


di bawah kewenanganan BBWSC.
Demikian hal itu disampaikan
Aktivis pemerhati Korupsi Kab.
Subang Wawan Hermawan.
Semua itu dipicu karena tidak
berfungsinya pengawasan yang
dilakukan pihak BBWSC selama ini
jika saja fungsi pengawasan
berjalan, kata Wawan tentunya tidak

banyak proyek pekerjaan yang


bermasalah.
L e b i h l a n j u t Wa w a n
mengatakan dengan tidak
berfungsinya pengawasan tersebut
Negara dirugikan hingga miliyaran
rupiah. Maka Wawan meminta para
penegak hukum untuk mengusut
tuntas dugaan penyimpangan di
sejumlah proyek pekerjaan di bawah

BBWSC tersebut.
Wawan menegaskan kasus
dugaan penyimpangan anggaran
tersebut jelas sudah melanggar
undang undang nomor 20 tahun
2001 tentang perubahan atas undang
undang nomor 31 tahun 1999
tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi.
q Adih

SEPUTAR PRIANGAN

Kejari Cimahi Berfungsi


Sebagai Bendahara Daerah?

CIMAHI, (Perak).Kejaksaan Negeri Cimahi berfungsi


sebagai bendahara daerah, hal itu terkait
dengan permasalahan dari hasil audit
BPK tentang dana perjalanan dinas
anggota DPRD Kota Cimahi tahun 2011,
yang mengakibatkan pemerintahan
daerah Kota Cimahi kerugian sebesar
kurang lebih Rp. 1,6 milyar, sehubungan
dengan hal tersebut, beberapa anggota
DPRD yang terkait dengan perjalanan
dinas tersebut sudah banyak yang
mengembalikan sejumlah uang, untuk
mengganti kerugian daerah, namun
pengembalian uang tersebut tidak melalui
bendahara daerah melainkan melalui
Kejaksaan Cimahi, ungkap sumber Perak
yang enggan disebutkan namanya.
Untuk pengembangan informasi
tersebut, Perak mencoba melakukan

klarifikasi dan mendapat


pengakuan dari salah satu
anggota DPRD Cimahi
periode 2011 yang terkait
dengan hal ini. Menurut
anggota dewan yang enggan di
tuliskan namanya, mengaku
memang benar kami sudah
mengembalikan uang dinas ke
kas daerah melalui Kejari Kota
Cimahi, jelasnya singkat.
Kejaksaan Negeri Cimahi,
melalui Jampidsus, Sitohang
saat di konfirmasi
membenarkan, memang benar
bahwa Kejari Cimahi menerima uang dari
beberapa anggota DPRD Cimahi untuk
nantinya dikembalikan ke kas daerah
Pemkot Cimahi.
ini kita lakukakan sesuai dengan UU
Tipikor yunto pasal 18, karena hal ini
sedang di proses di Kejari Cimahi, dan
waktunya untuk para anggota DPRD
mengembalikan sudah cukup lama, lebih
dari 60 hari,, ujar Sitohang seraya
menambahkan, hal itu terungkap dari
hasil temuan BPK, dan dilanjutkan proses
hukumnya di Kejari Cimahi, jadi uang
tersebut kami terima karena proses
hukumnya sedang kami proses, nantinya
uang tersebut akan di kembalikan ke kas
daerah, tandasnya.
Sementara menurut Kardin Panjaitan
SH., salah satu pemerhati hukum dan

pemerintahan Kota Cimahi saat dimintai


tanggapannya kepada Perak
menerangkan, berkaitan para anggota
DPRD telah mengembalikannya
keuangan hasil temuan BPK, seharusnya
pihak Kejari Cimahi menyarankan untuk
mengembalikan uang tersebut ke
bendahara daerah, bukan sebaliknya di
terima dan dikumpulkan oleh kejaksaan,
karena fungsi sebagai bendaharawan
tidak ada dalam UU pokok Kejaksaan no
16 tahun 2004, tegasnya.
Kalau dilihat dari UU Tipikor, UU no
31 tahun 1999 kata Kardin Panjaitan,
pembayaran ganti rugi atas kerugian
Negara, aparat kejaksaan baru dapat
melakukan penyitaan, perampasan
(bukan menerima atau mengumpulkan)
apabila sudah ada putusan pengadilan,
tetapi si terpidana tidak mau, atau tidak
dapat membayar sebagaimana mestinya,
sehingga dilakukan penyitaan oleh
kejaksaan, (uu no 31 tahun 1999 pasal
18). Apabila Kejaksaan menerima
pembayaran ganti rugi atas kerugian
negara, sebelum ada putusan pengadilan
akan timbul pertanyaan dasar
apa/landasan hukumnya apa. ?
Kardin Panjaitan SH., berharap agar
pihak kejasaksaan dapat meluruskan hal
ini pada proporsi sebagaimana yang
diamanatkan oleh uu kejaksaan,
terangnya.
q Harold

Kampung Cihujung 20 Tahun Gelap Gulita


KBB, (Perak).Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) Cirata merupakan salah satu
PLTA terbesar di Asia Tenggara. PLTA
Cirata digadang-gadang sebagai PLTA
terbesar di Asia Tenggara. PLTA ini
memiliki konstruksi power house di
bawah tanah dengan kapasitas 8x126
Megawatt (MW) sehingga total
kapasitas terpasang 1.008 Megawatt
(MW) dengan produksi energi listrik
rata-rata 1.428 Giga Watthour (GWh)
pertahun.
Namun, siapa yang menyangka,
salah satu kampung di pesisir Barat
waduk Cirata hingga kini belum teraliri
listrik. Adalah Kampung Cijuhung RT
0 1 RW 11 , D e s a M a rg a l u y u ,
Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten
Bandung Barat (KBB) yang lebih dari
20 tahun gelap gulita.
Ijah (62) salah seorang warga,
mengaku sudah terbiasa hidup tanpa
lampu. Namun, dia tak menampik besar
harapan warga Cihujung untuk bisa
menikmati pelayanan listrik, terlebih
Cihujung berlokasi tak jauh dari PLTA

Cirata. "Memang sejak sebelum


direndam juga kawasan ini belum ada
listrik. Saat direlokasi, ternyata masih
belum teraliri juga. Mereun hilapeun ka
warga Cihujung mah, kalangkungan,"
tutur Ijah saat ditemui wartawan, di
kediamannya, belum lama ini.
Warga sempat sumringah kala
tekhnologi panel surya mulai beredar
masal. Namun kenyataannya, alat
tersebut tetap tak bisa memenuhi
kebutuhan listrik secara maksimal.
Ironisnya, warga Cihujung yang
mayoritas berprofesi sebagai buruh
perkebunan swasta, harus
mendapatkan alat itu dengan cara
kredit.
"Harga panel surya Rp. 2 juta, ratarata warga kredit. Tapi ya paling hanya
bisa menghidupi listrik maksimal 6
jam, itu pun tidak terlalu terang,"
keluhnya.
Hal itu pun membuat warga
Cihujung sangat minim mendapat
informasi. Bahkan Ijah dengan
polosnya mengaku tak mengetahui
nama bupati Bandung Barat. "Duka

atuh nyak, tara nonton tv. Anak saya


saja tidak tahu nama bupati KBB. Saya
tahunya pak SBY sama pak Soeharto,"
kata Ijah sambil tertawa.
Ketua RW 11 Ade Ened (56)
mengungkapkan, ada 150 kepala
keluarga di Kampung Cihujung yang
tak teraliri listrik. Dia pun mengaku
heran lantaran hingga kini kampungnya
belum juga mendapatkan listrik.
Ade menceritakan, pernah ada
bantuan dari Gubernur pada tahun 2013
silam berupa lampu Listrik Mandiri
Rakyat (Limar) sebanyak 200 buah
lengkap dengan accumulator (aki).
Dari pantauan di lokasi, gardu listrik
lengkap dengan travo sudah terpasang.
Namun entah apa penyebabnya, hingga
saat ini gardu tersebut belum
beroperasi.
"Tiang listrik sudah setahun
dibangun, tapi belum ada kepastian
kapan dialirinya. Kata PLN sih janjinya
akhir tahun ini sudah menyala, tapi
belum ada informasi lebih lanjut,"
jelasnya.
q Ferry/Andri

Camat Cimaung Lantik Pjs Kades Pasirhuni

KAB. BANDUNG ( Perak ).Bertempat di Aula Desa


Pasirhuni, Kec. Cimaung, Kab.
Bandung, Camat Cimaung, Drs.
Hidayat Ramdhan MSi, melantik
Hilman Ismail sebagai Pjs Kades
Pasir Huni menggantikan Agus

Suparman yang telah berakhir masa


jabatannya.
Hadir dalam acara pelantikan
tersebut, Polsek Cimaung, Koramil
Banjaran, BPD, LPMD, Para Kepala
Desa se Kec. Cimaung, para Kepala
Sekolah di Desa Pasirhuni, tokoh
masyarakat, dan undangan lainnya.
Pjs Kades Pasirhuni, Hilman
Ismail usai pelantikan saat ditemui
kepada Perak menjelaskan, bahwa
jabatan yang diembannya sebagai Pjs
Kades Pasir Huni merupakan
tanggung jawab besar sebelum
terpilih Kades yang baru.
Diiakui Hilman, meskipun tugas
tersebut telah biasa dilakukan, karena
sebelumnya
sebagai Sekdes
Pasirhuni, tetapi kini harus bekerja
ekstra menjalankan roda
pemerintahan Desa Pasir Huni.
Selama ini saya lebih banyak di
kantor, tetapi setelah jadi Pjs Kades,
kegiatan saya akan lebih banyak

diluar mendengar langsung aspirasi


dari masyarakat , katanya.
Meskipun baru sebagai Pjs Kades
Pasirhuni, tetapi dia telah menerapkan
beberapa program berkaitan dengan
skala prioritas, yaitu pembenahan
PKK, yang dirasakannya selama ini
kurang maksimal, sebagai langkah
awal dia akan membenahi PKK,
setelah itu pembenahan internal staf
Desa, yang disesuaikan dengan SDM
dan kemampuan keahlian masingmasing.
Tentunya akan berkoordinasi
terlebih dahulu dengan lembaga
lainnya yang ada di desa, dan tokoh
masyarakat, dia juga berencana setiap
Jumat akan keliling ke setiap RW
yang ada di Desa Pasirhuni, untuk
mendengar dan menampung aspirasi
masyarakat, namun kata Hilman,
untuk mewujudkan itu semua butuh
waktu dan proses, serta dukungan.
q Tepu/Asep

SDN Tapananjungsari Bangun


Lapangan Upacara dan Taman
KAB. BANDUNG, ( Perak ).SDN Tapananjungsari terletak
di kampung Babakan Kiara, Desa
Malasari, Kec. Cimaung, Kab.
Bandung, saat ini sedang
melaksanakan pembangunan
lapangan upacara, taman dan
fasilitas parkir dengan anggaran
Rp.50 juta itu bersumber dari
APBD Kab. Bandung.
Kepala SDN Tapananjungsari,
Uep. SPd, saat ditemui di
kantornya kepada Perak
menjelaskan, bahwa pengerjaan
proyek dari Program pemerintah
yang dilaksanakan di sekolahnya,
merupakan pengalaman pertama
baginya semenjak diangkat
menjadi Kepala Sekolah di SDN
Tapananjungsari.
Diakuinya, meskipun
sebelumnya telah melaksanakan
Akreditasi Sekolah, karena itu ia
akan berusaha melaksanakan
program tersebut dengan sebaikbaiknya, untuk menjaga

kepercayaan, dan amanah


pemerintah. Meskipun anggaran
yang diterima untuk pembangunan
taman, lapangan upacara dan
tempat parkir sebesar Rp. 50 juta
dirasa masih kurang, tetapi ia akan
berusaha memaksimalkan bantuan
yang diterima.
Kami pihak sekolah bekerja
sama dengan komite sekolah, akan
berusaha menjaga kepercayaan
yang telah diberikan pemerintah,
katanya.
Uep menambahkan, meskipun
telah menerima bantuan dari
pemerintah, SDN Tapananjungsari
masih mengharapkan bantuan
berupa pemagaran, rumah dinas,
maupun WC. Berkaitan dengan
proposal telah diajukan kepada
Dinas Pendidikan Kab. Bandung.
Meskipun tahun ini belum
terealisasi mudah-mudahan tahun
2015
pengajuan kami dapat
terealisasi , harapnya.
q Tepu

Belum Digunakan, Rusunawa


Batujajar Sudah Ganti Nama
KBB, (Perak).Belum sempat digunakan sejak
dibangun pada 2011 silam, Rumah
Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
Batujajar malah sudah berganti nama
menjadi Apartemen Transit, dari
pantauan wartawan Perak di lokasi,
beberapa pekerja terlihat tengah
mengecat nama baru di bagian depan
bangunan yang menelan biaya
APBN senilai Rp 11 miliar tersebut.
Di sisi gedung terpampang
billboard bertuliskan "Mari
Sukseskan Apartemen Transit Bagi
Pekerja Formal" dengan foto
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan,
didampingi Wakil Gubernur Jabar,
Deddy Mizwar.
Kepala Dinas Cipta Karya dan
Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten
Bandung Barat (KBB), Anugrah,
kaget saat mendapat informasi
tersebut. Secara terang-terangan dia
mengaku tak mengetahui ikhwal
pergantian nama tersebut. Pasalnya,
hingga kini belum ada informasi dari
Pemerintah Provinsi Jawa Barat

selaku pemilik aset.


"Sejak kapan itu diganti ? Kan
harusnya tetap Rusunawa. Kita sama
sekali tak mengetahui hal itu," ucap
Anugrah saat ditemui di ruangannya,
belum lama ini.
Anugrah sangat menyayangkan,
lantaran Pemprov Jabar tidak
berkoordinasi terlebih dahulu
dengan Pemda KBB. Dikhawatirkan,
ada opini negatif dari masyarakat
lantaran nama apartemen identik
dengan tempat tinggal bagi kalangan
menengah ke atas. Padahal, sesuai
konsep bangunan itu diperuntukan
bagi buruh pabrik.
"Ini nantinya salah sasaran,
targetnya tetap untuk buruh industri
yang sudah berkeluarga namun
belum punya rumah tinggal tetap,".
Anugrah mengatakan akan
segera mencari tahu kronologis
pergantian nama tersebut kepada
Pemprov Jabar. "Insya Allah kita
kawal terus agar bangunan ini tepat
sasaran," tandasnya.
q Ferry/Andri.

Karyawan Pabrik Es
Kembali Demo
CIMAHI, (Perak).Ratusan karyawan PT Sukanda
Djaya yang memproduksi es krim
Diamond yang beralamat di Jln.
Daeng Mohammad Ardiwinata,
Cihanjuang Kota Cimahi kembali
melakukan aksi unjuk rasa, Senin
(13/10/2014).
Unjuk rasa kali ini, mereka
lakukan di Pemkot Cimahi Jln.
Demang Hardjakusuma tepatnya di
depan kantor Dinas Tenagakerja,
Transmigrasi, dan Sosial
(Disnakeransos).
Perwakilan
buruh tengah
melakukan
audiensi dengan
p i h a k
Disnakertansos,
s e m e n t a r a
karyawan lainnya
menunggu di luar
sambil melakukan
orasi. Aksi ini
m e n d a p a t

kawalan ketat dari pihak kepolisian.


Unjuk rasa ini dilakukan yang
ketigakalinya. Pada Kamis
(9/10/2014) lalu, mereka sempat
melakukan aksi unjuk rasa di depan
PT Sukanda Djaya Jln. Daeng
Mohammad Ardiwinata,
Cihanjuang No. 33 kel. Cibabat Kec.
Cimahi Tengah Kota Cimahi. Sehari
kemudian mereka mendatangi
gedung DPRD Kota Cimahi Jln.
Djulaeha Karmita.
q Harold

SEPUTAR PRIANGAN
Bekas Galian Kabel
PLN Cimahi
Sebabkan Kecelakaan

Proyek Poskesdes Neglawangi Asal Jadi


KAB. BANDUNG, ( Perak ).Pengerjaan proyek
pembangunan Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) Desa Neglawangi Kec.
Kertasari, Kab. Bandung, yang
sedang dilaksanakan saat ini
terkesan asal jadi, terlihat dari
konstruksi bangunan yang belum
selesai kedapatan miring,
disebabkan besi corant yang
digunakan besi 10 inch, fondasi
tidak digali, campuran semen
seadanya. Diyakini bahwa bangunan
tersebut tidak akan tahan lama,

mengingat daerah Neglawangi


adalah daerah rawan gempa,
demikian di ungkapkan sejumlah
warga setempat,
Warga juga merasa khawatir dan
heran melihat pengerjaan poskesdes
yang asal-asalan itu dilaksanakan
oleh CV. Akadi dengan No Kontrak
441/3127/Yankes/2014, anggaran
yang bersumber dari APBD Kab.
Bandung sebesar Rp. 237. 921. 000,
sangat tidak sebanding dengan
pengerjaan proyek yang terkesan
hanya mengejar keuntungan tanpa

melihat dampak yang akan timbul


nantinya. Coba bandingkan
pembangunan Poskesdes dengan
biaya sebesar itu dengan pengerjaan
Perpustakaan SMP Negeri
Neglawangi yang hanya sebesar Rp.
189. 240. 000, tapi hasilnya jauh
lebih bagus dari Poskesdes
tersebut, kata mereka.
Ketika Perak mencoba
klarifikasi ke pihak pelaksana CV.
Akadi, tidak pernah ada di tempat.
tim Perak telah berkali-kali
mendatangi lokasi pengerjaan

Poskesdes tidak pernah ada,


dibenarkan oleh pekerja proyek,
bahwa pelaksana dari CV. Akadi
jarang datang Kami hanya sebagai
pekerja, kami tidak tahu apa-apa,
ucapnya.
Diharapkan kepada Bupati
Bandung, Kadis Kesehatan Kab
Bandung, dan
pihak
kepolisian/kejaksaan segera turun ke
lapangan dan menindak lanjuti
proyek pemerintah yang terindikasi
korupsi.
q Tepu/Asep

TPK Warnasari Maksimalkan Bantuan PNPM


CIMAHI, (Perak).Keberadaan bekas galian kabel PLN Cimahi yang
masih berlubang tidak ditimbun kembali , yang berada
di depan pabrik PT Medan Jaya, jalan Cibaligo Leuwi
gajah Kota Cimahi, menyebabkan kecelakaan, terjadi
Selasa, (14/10/2014) sekitar pukul 07.30 pagi.
akibatnya roda depan sebelah kiri sebuah mobil l
blazer terjerembab roda depan sebelah kiri masuk ke
dalam bekas galian PLN, yang tidak tertutup,
akibatnya bagian depan mobil rusak dan untuk
mengangkat roda mobil terpaksa memanggil orang
dan menggunakan forklife.
Korban salah satu asisten direksi sebuah
perusahaan, yang mengemudikan kendaraan tersebut
mengatakan, ia tidak tahu ada lubang galian kabel
PLN, saat hendak menepi, roda depan langsung
terjerembab masuk lubang.
Hal itu dibenarkan saksi mata yang berada di
lokasi kejadian, seharusnya lubang yang sudah di gali
di tutup kembali dan sudah cukup lama galian tersebut
tidak di tutup lagi, bahkan beberapa waktu sebelumnya
terjadi kecelakaan sebuah motor terjerembab masuk ke
lubang tersebut.
Warga sekitar menghimbau Pemkot Cimahi untuk
lebih teliti dalam meberikan ijin penggalian di jalan
umum, dan segera menutup galian tersebut supaya
tidak menimbulkan korban lainnya. q Harold

KAB. BANDUNG, ( Perak ),TPK (Tim Pengelola Kegiatan)


PNPM Desa Warnasari Kec.
Pangalengan Kab. Bandung, saat ini
sedang melaksanakan pemanpaatan
dana PNPM yang dialokasikan
kepada sarana fisik diantaranya
pengerjaan Madrasah di Rw. 07 Rt.
01 Kampung Cipangisikan dan
pembuatan tembok penahan tanah
(TPT) sepanjang 298 meter di Rt.
05, Rw. 16 yang berlokasi di
Kampung Munjul Desa Warnasari.
Ketua TPK PNPM Desa
Warnasari, Encang Dasman saat
ditemui kepada Perak menjelaskan,

TPK PNPM Desa Warnasari ingin


memberikan yang terbaik dan
menjaga amanah yang telah
dibebankan kepadanya, Setiap
program PNPM yang ada di Desa
Warnasari akan kami laksanakan
secara maksimal. Apalagi berkaitan
dengan anggaran, saya akan tetap
terbuka dengan pihak manapun ,
tegasnya.
Sejumlah warga setempat
menyatakan, merasa bersyukur
dengan adanya pembangunan yang
dibiayai PNPM.
Mereka juga
secara suka rela memberikan
dukungan moral dan moril untuk

kelancaran pembangunan tersebut.


q Tepu/Asep

Listrik Jembatan Cilayu Cisewu Akan di Prioritaskan

Camat Talegong Lantik


Pjs Kades Sukamulya
Talegong Garut
GARUT, ( Perak ),Bertempat di Gor Desa Sukamulya Kec. Talegong
Kab. Garut, Camat Talegong, Drs. H. Nurrodhin, MSi
melantik Pjs Kades Sukamulya, Asep Sugiharto, SPdI,
menggantikan Ara Fadilah, SPdI, yang telah habis masa
jabatannya.
Acara pelantikan tersebut dihadiri pula oleh
Kapolsek Talegong, Amor Patria, SE, Sekmat Talegong,
Hery PKP, Danpos Ramil Talegong, Serka Adang
Sutisna, Ketua BPD, LPMD, para Kades se Kec.
Talegong, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Pjs Kades Sukamulya, Asep Sugiharto, SPdI saat
ditemui usai acara pelantikan, kepada Perak
menjelaskan, bahwa mengemban amanah sebagai Pjs
Kades Sukamulya merupakan beban berat memikul
amanat dari Bupati Garut. Hal itu dikarenakan dia
langsung berhadapan dengan seluruh masyarakat, juga
harus mendengar keluhan, keinginan dan aspirasi
langsung dari masyarakat. Tetapi dia akan berusaha dan
berupaya mengemban tugas tersebut dengan sebaikbaiknya, agar kepercayaan yang telah diberikan oleh
Bupati Garut, juga masyarakat Desa Sukamulya dapat
dilaksanakan, dan tidak mengecewakan masyarakat.
Saya yakin dan percaya, berkat dukungan dari semua
masyarakat, juga tokoh masyarakat, amanah yang telah
diberikan kepada saya, akan saya junjung tinggi ,
tegasnya.
Sehubungan dengan pemberangkatannya juga
sebagai seorang PNS, yang sebelumya juga sebagai
Sekdes Sukamulya, sebagai langkah awal akan
menerapkan SKP (Sasaran Kerja Pegawai), agar lebih
efektif dalam hal menjalankan Tupoksi masing-masing.
Hal itu dilakukan agar semua staf dapat mengerti dan
memahami tugas di setiap lini pemerintahan yang ada di
desa. Saya yakin dan percaya akan kemampuan staf
Desa Sukamulya saat ini, karena semua Staf sudah
sarjana, katanya.
Ketika disinggung mengenai ketidak hadiran mantan
Kades Ara Fadilah, SPII saat pelantikan, dia hanya
menanggapinya dengan arif dan bijaksana. Dia juga tidak
bisa memaksa, walaupun sebelumnya telah melakukan
koordinasi dan komunikasi dengan mantan Kades.
Walaupun secara manusiawi dia kecewa, tetapi dia juga
tidak bisa menyalahkan, karena mantan Kades juga
punya agenda tersendiri.
Berkaitan dengan sertijab, nantinya akan
dijadwalkan diwaktu lainya. Sebelumnya juga mantan
Kades telah sms saya yang menyatakan dia punya
kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Tetapi dia juga
memberikan dukungan moral agar acara pelantikan
berlangsung sukses , katanya. q Tepu/Asep/Didin

pelaksanaan Program PNPM Desa


Warnasari dilaksanakan sesuai
dengan juklak dan juknis yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Untuk semua pelaksanaan
program dirinya selalu
berkoordinasi dengan pihak Desa,
UPK Kec. Pangalengan, maupun
pihak lainnya agar pembangunan
program PNPM dilaksanakan
maksimal, dan berkaitan
penggunaan anggaran
dimanfaatkan secara efektif dan
transfaran terhadap semua pihak,
jelasnya.
Dikatakan dia, sebagai ketua

GARUT, ( Perak ).Terkait pemberitaan di Media


Peduli Rakyat, Edisi 100/Minggu ke.
I/Tahun ke VI, dengan judul Warga
Seputar Jembatan Cilayu Harapkan
Bantuan Listrik, telah mendapat
tanggapan dari Musfika Kec.
Cisewu Kab. Garut.
Camat Kec. Cisewu Kab. Garut
Caca Rifai, SPd,MSi, saat ditemui di
jembatan Cilayu, yang saat itu di

dampingi oleh
Kapolsek Cisewu,
Danramil Cisewu, dan
Penanggung jawab
Kepala terminal 2
Kecamatan, Abdul
Somara, kepada Perak
menjelaskan, bahwa
berkaitan dengan
belum masuknya
jaringan listrik ke
daerah seputar
jembatan Cilayu,
bukanlah suatu
kelalaian ataupun tidak
diprioritaskan.
Malahan menurut Camat Caca
bahwa sebelumnya juga sudah
diusulkan, tetapi sehubungan
dengan biaya yang diperlukan untuk
penyediaan jaringan cukup mahal,
jadi program tersebut untuk
sementara terkendala. Tetapi dia

juga akan berupaya mendukung


upaya-upaya yang akan
dilaksanakan oleh Kades Sukajaya
Kec. Cisewu Kab. Garut, Tosim
Budi Susila, dan juga seluruh warga
masyarakat untuk memasukkan
jaringan ke daerah seputar jembatan
Cilayu. Bila nanti ada
pengembangan, listrik untuk warga
seputar jembatan Cilayu akan
diprioritaskan, katanya.
Sementara itu, ditempat yang
sama penanggung jawab Kepala
Terminal 2 Kecamatan yaitu
Kecamatan Cisewu dan Kecamatan
Caringin, Abdul Somara, kepada
Perak menjelaskan, bahwa untuk
sekarang permasalahan mengenai
PJU (Penerangan Jalan Umum)
sudah menjadi tanggung jawab
Dinas Perhubungan (Dishub), yang
sebelumnya menjadi kewenangan
Dinas Lingkungan Hidup. Dia juga

berjanji akan segera membahas


permasalahan belum adanya
jaringan listrik maupun PJU di
daerah seputar jembatan Cilayu. Hal
itu harus menjadi skala prioritas,
karena daerah tersebut rawan
kecelakaan, rawan longsor juga
rawan kriminalitas.
Beliau juga akan segera
berkoordinasi dengan instansi
terkait, agar listrik secepatnya dapat
dinikmati warga sekitar jembata
Cilayu. Tetapi dia juga tidak bisa
menjanjikan kapan akan terealisasi,
soalnya permohonan tersebut butuh
waktu dan proses. Mudahmudahan dalam waktu dekat ini
warga sekitar jembatan Cilayu dapat
menikmati listrik sebagai
penerangan, yang juga sebagai
penunjang sumber usaha warung
yang dikelola warga.
q Tepu /Didin/Asep

Kepsek SMPN Satu Atap 2 Caringin Garut Jarang Masuk


GARUT, ( Perak ).Profesi sebagai guru merupakan
pekerjaan yang mulia, dapat
membentuk akhlak, kepribadian, juga
kecerdasan kehidupan anak-anak
bangsa. Apalagi pekerjaan sebagai
Kepala Sekolah, tentu dituntut untuk
bekerja ekstra keras, soalnya
berkaitan dengan urusan administrasi,
kinerja guru, sosialisasi dengan
masyarakat, maupun peningkatan
kualitas pendidikan, juga proses
kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Hal itu tidak disadari, dan
dikesampingkan oleh Kepsek SMPN
Negeri 1 Atap 2 Caringin, yang
terletak di Kampung Pasir Kondang

Desa Sukarame Kec. Caringin Kab.


Garut, Drs. Dudung Romli, MPd.
Kepsek tersbut jarang masuk sekolah,
hanya hadir 1 atau 2 kali dalam
sebulan.
Beberapa guru honor yang ada di
sekolah tersebut, juga pengakuan
warga masyarakat sekitar sekolah,
kepada Perak menuturkan, bahwa
Kepsek Dudung Romli hanya datang
1 sampai 2 kali dalam sebulan. Beliau
tidak pernah mau tau tentang KBM di
sekolah tersebut.
Kadang dia hanya datang saat
BOS cair dan di bayarkan untuk gaji
guru honor. Saat ini juga, sekolah
sedang membangun laboratorium,

juga tidak pernah memantau secara


rutin berkaitan dengan pengerjaan
laboratorium tersebut. Kalau BOS
cair, baru datang. Kalau tidak, paling
hanya datang 1 atau 2 kali dalam
sebulan ke sekolah , kata mereka
sinis.
Beberapa Staf Desa Sukarame
menyatakan keheranannya atas sikap
Kepsek SMPN Satu Atap 2 Caringin
yang jarang masuk sekolah. Mereka
juga semua tidak kenal dengan
Kepsek Dudung karena tidak pernah
silaturahmi ataupun koordinasi
dengan pihak desa. Mereka juga heran
kepada Dinas Pendidikan Kab. Garut
yang sepertinya membiarkan

kelakuan Kepsek tersebut yang tidak


peduli terhadap perkembangan
kualitas pendidikan siswa yang
sebagian besar adalah warga
masyarakat Sukarame. Kepsek
tersebut di gaji oleh negara, pakai
uang kita juga, kenapa mesti membuat
sekolah seperti sekolahnya sendiri ,
kata mereka heran.
Untuk tidak menjadi preseden
buruk dan mencoreng citra
pendidikan, diharapkan kepada
Bupati Garut, Kadis Pendidikan Kab.
Garut untuk menindak tegas Kepsek
SMPN Satu Atap 2 Caringin, Drs.
Dudung Romli, MPd yang jarang
masuk sekolah. q Tepu / Asep

Forum Camat Sesalkan Dihapusnya Linmas


TASIKMALAYA, (Perak).Dicabutnya Perpres no 88 tahun
2004 yang mengatur tenteng
wewenang organisasi pertahanan
sipil di lingkungan pemerintahan,
sangat mengejutksn semua pihak,
bagaimana tidak, karena di
hilangkannya peraturan tersebut
secara otomatis sipil atau yang
disebut linmas di lingkung
pemerintahan terutama di tingkat
bawah seperti desa atau kelurahan
sudah tidak ada lagi.
Keputusan tersebut pun

memunculkan reaksi, salah satunya


diungkapkan ketua forum camat
kabupaten Tasikmalaya, H.Maman
Jamaludin ia mengatakan,
keputusan pemerintah tersebut
merupakan hal yang rasional
padahal sebaiknya sebelum
mengambil keputusan seharusnya
pemerintah bisa lebih jeli lagi
mengkajinya karena sejak puluhan
tahun lalu sejarah membuktikan
bahwa peran serta linmas di
lingkungan pemerintah desa bukan
hanya sekedar pelengkap saja,

sehingga keberadaanya pun tak bisa


di pandang sebelah mata. Asep
Akasah
"Kami tak bisa membayangkan
bagaimana repotnya kalau semua
kegiatan di tingkat kecamatan
sampai desa seperti ada pemilihan
kepala desa, perayaan hut
kenerdekaan dan kegiatan lainya
tanpa peran serta anggota linmas,"
terang H.Maman yang juga camat
Cipatujah.
Oleh katena itu pihaknya atas
nama seluruh camat di wilayah

Kabupayen Tasikmakaya meminta


kepada pemerintah pusat untuk
mengkaji ulang keputusan tersebut,
karena dalam hal ini menciptakan
keamanan dan ketertiban
lingkungan masyarakat.
"Apabila kita menyadari bahwa
baik dari kepolisian pun sudah
sering sekali mengatakan bahwa
menjaga keamanan dan ketertiban
tersebut tidak sepenuhnya
tanggungjawab pihak kepolisian,"
q Maman/Asep Akasah/Budi

REGIONAL

Gubernur Jabar Lamban

SDN Sukarame 05 Caringin


Tangani Surat Sekda Kab. Cianjur Garut Harapkan Bantuan

CIANJUR, ( Perak ).Warga masyarakat Desa


Karangwangi dan Desa Cidamar
Kecamatan Cidaun, Kabupaten
Cianjur, saat ini telah hilang
kepercayaan kepada Pemkab
Cianjur maupun Pemvrop Jawa
Barat. Malahan mereka merasa di
bodoh-bodohi dan dijadikan objek
oleh oknum pejabat yang tidak
bertanggung jawab. Hal itu
disebabkan karena mulai tahun
1997 sampai saat ini, uang ganti
rugi (kompensasi) tanah mereka
yang terkena pengerjaan proyek
Jalan Lintas Selatan Jawa Barat,
belum dibayar.
B a h k a n
u n t u k
memperjuangkan hak-hak
tersebut, mereka telah melakukan
aksi damai berupa turun ke jalan
melakukan penyetopan pengerjaan
proyek pada tanggal 13 Agustus
2014. Tetapi berkat kebijakan
Muspika Kecamatan Cidaun,
Kepala Desa Karangwangi dan
Cidamar, juga dari Forum Peduli
Masyarakat (Forpemas), aksi
tersebut tidak berlanjut.
Dari aksi tersebut dibuat
kesepakatan dan pernyataan
bersama antara Forpemas dan
Perusahaan pada tanggal 18
Agustus 2014. Dimana dalam
pernyataan bersama itu
disebutkan, bahwa pihak
perusahaan PT. Hutama Karya
(HK) dan perusahaan lainnya yang
terlibat dalam pengerjaan proyek
tersebut ikut membantu
mengusulkan permohonan
pembayaran ganti rugi. Juga
disepakati, bila sampai 30 hari
tidak ada jawaban atau pernyataan
resmi dari pemerintah, warga
masyarakat Karangwangi akan
mematok lahannya masingmasing dan akan memberhentikan
aktifitas perusahaan.
Ternyata, penantian yang telah
begitu lama untuk mendapatkan
uang ganti rugi
(kompensasi) tanah mereka belum
terealisasi, sehingga warga
masyarakat Karangwangi,

Forpemas, yang juga mendapat


dukungan dari GIB (Gerakan
Indonesia Bersatu) Prov. Jawa
Barat, kembali mengadakan
langkah-langkah dan upaya yang
lebih intens dengan membuat
surat pengaduan kepada Presiden
RI, DPR RI, Menteri PU,
Kapolri, Gubernur Jawa
Barat, PU Bina Marga
Prov Jawa Barat, PU
Bina Marga Kab.
C i a n j u r, K a p o l r e s
Cianjur maupun
kepada instansi terkait
lainnya.
Bahkan melalui
GIB Prov. Jawa Barat,
mereka telah melayangkan surat
kepada KPK untuk segera turun
tangan guna melakukan
penyidikan dan penyelidikan
hukum tentang adanya dugaan
tindakan korupsi dalam
pembebasan lahan pengerjaan
Proyek Jalan Lintas Selatan Jawa
Barat .
Akhirnya, warga masyarakat
Karangwangi kembali diberikan
angin surga oleh pejabat Pemkab
Cianjur saat mengadakan rapat
dengan pejabat Pemkab Cianjur
tentang Permohonan dan
Penjelasan tentang ganti rugi
tanah pembangunan Jalan Lintas
Selatan Jawa Barat.
Rapat tersebut dilaksanakan
tanggal 05 September 2014, di
Ruang Rapat Assisten Daerah
Kabupaten Cianjur yang dihadiri
oleh, Kepala Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional IV
kementrian P.U, Kadis PU Bina
Marga Prov Jawa Barat, Kabiro
Pemerintahan Umum Setda Kab.
Cianjur, Kepala Satker
Pelaksanaan Jalan Nasional
Wilayah II Prov Jabar, PPK
Pelebaran Ruas Jalan CidaunPameungpeuk-Cikaengan,
Asisten Bidang Pemerintahan dan
Kesra Kabupaten Cianjur, Kabag
Pemerintahan Setda Kab. Cianjur,
Kepala Satpol PP Kab. Cianjur,
Camat Cidaun, Kades

Karangwa
ngi.
D a r i
hasil rapat
tersebut
dijelaskan
b a h w a
lahan

masyarakat Karangwangi dan


Cidamar yang dipergunakan oleh
Jalur Jalan Lintas Selatan Jawa
Barat belum pernah dibayar atau
dibebaskan oleh Pemprov Jawa
Barat maupun Pemkab Cianjur.
Disamping itu juga meminta
kepada Pemprov Jawa Barat
untuk secepatnya ada
pembayaran ganti rugi.
Hal itu tertuang dalam surat
yang dibuat oleh Sekda Kab.
Cianjur, H. Oting Zaenal
Mutaqin, SH, MM, dengan
Nomor surat : 900 / 3112 / PEM
tertanggal 8 September 2014
yang ditujukan kepada Gubernur
Jawa Barat. Ternyata, sampai
saat ini juga belum ada
tanggapan resmi dari Pihak
Pejabat Pemprov Jawa Barat
akan nasib ganti rugi lahan warga
masyarakat Karangwangi dan
Cidamar.
Beberapa warga masyarakat
Karangwangi dan Cidamar saat
ditemui di lapangan, kepada
Perak menjelaskan, bahwa bila
dalam waktu dekat ini Pemprov
Jabar belum membayar uang
ganti rugi, mereka akan
melakukan aksi yang lebih besar
lagi. Bila perlu, kami akan
mendatangi Gedung Sate. Atau
bila perlu kami akan mendatangi
kantor Presiden , kata mereka.
q

Tepu/Rudy

Lesti Hibur Masyarakat


Karangwangi Cidaun Cianjur
CIANJUR, ( Perak ).Rangkaian HUT Ke 31, Desa
Karangwangi,
Kec. Cidaun,
Kabupaten Cianjur
sekaligus
menyambut Hari Sumpah Pemuda
Ke 86, masyarakat Desa
Karangwangi disuguhi acara yang
spektakuler, yaitu mendatangkan
Juara Akademi Indonesia, Lesti
tampil menghibur masyarakat di
Desa Karangwangi.
Meskipun Lesti hanya
membawakan 4 buah lagu, tapi
cukup memuaskan keinginan
masyarakat Desa Karangwangi
dan juga masyarakat sekitarnya
yang sengaja datang untuk melihat

Lesti langsung bernyanyi


dihadapan mereka, tidak hanya
menyaksikan di layar kaca.
Kepala Desa Karangwangi,
Asep Rosidin menjelaskan, bahwa
untuk mendatangkan Lesti bisa
tampil dihadapan masyarakat
Karangwangi memerlukan biaya
yang tidak sedikit. Tapi berkat
kerjasama dengan beberapa pihak,
termasuk dengan Muspika Kec.
Cidaun, keinginan masyarakat
untuk melihat Lesti secara
langsung dapat terwujud.
Meskipun biaya yang
dikeluarkan tidak sedikit, tetapi
buat beliau tidak menjadi masalah,
asalkan masyarakat
merasa puas dan
t e r h i b u r .
Alhamdullilah,
acara berlangsung
aman dan sukses,
m a s y a r a k a t
Karangwangi merasa
puas dan terhibur. Ini
merupakan sejarah,
pemerintahan Desa
bisa mendatangkan
seorang juara
Akademi Indonesia
bisa tampil di Desa
Karangwangi ,
katanya.
Seorang tokoh

masyarakat Desa Karangwangi,


Somantri saat ditemui di sela-sela
acara kegiatan kepada Perak
menjelaskan, bahwa perayaan
HUT Desa Karangwangi yang ke
31, berbeda dengan sebelumnya.
Hal ini juga menjadi sejarah,
seorang juara Akademi Indonesia
bisa datang dan menghibur
masyarakat secara langsung.
Dia juga salut dan
memberikan apresiasi kepada
Kepala Desa, Muspika Kec.
Cidaun dan pihak lainnya yang
begitu gigih memperjuangkan
berbagai cara dan upaya agar
Lesti bisa datang dan tampil di
Desa Karangwangi. Bukan hanya
itu, untuk menyambut hari
Sumpah Pemuda yang ke 86,
masyarakat juga
disuguhkan
acara kreasi seni tradisional,
yakni reog, pencak silat, layis dan
wayang golek.
Disamping acara tersebut
dilakukan pula peresmian TPI
Batu Kukumung dan Kompepar.
Acara tersebut dipusatkan di
Batu Kukumung. HUT Desa
Karangwangi dan Hari Sumpah
Pemuda tahun ini akan menjadi
sejarah tersendiri bagi
masyarakat Desa Karangwangi ,
Katanya.
q Tepu/Didin/Rudi

GARUT, ( Perak ).SDN Sukarame 05 di Kampung Cibentang


Desa Sukarame, Kec. Caringin, Kab. Garut, saat
ini sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah,
adapun yang dibutuhkan yaitu Rehab kelas, RKB,
Perpustakaan, maupun perbaikan jalan sepanjang
40 m yang saat ini sudah rusak parah.
Kepsek SDN Sukarame 05, Sodik, SPd,
MMPd saat ditemui di ruangannya, kepada Perak
menjelaskan, bahwa kebutuhan untuk rehab kelas,
maupun pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB),
saat ini sangat diperlukan, mengingat kondisi
ruangan yang dipakai saat ini tidak mencukupi
untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Sehubungan kekurangan kelas, sehingga sekolah
membuat kebijakan, membagi kelas 6 menjadi 2

shift, masuk pagi dan siang. Meskipun


kekurangn ruangan, bukan berarti menghambat
KBM di SDN Sukarame 05 , katanya.
Lebih jauh Kepsek SDN Sukarame 05, Sodik
mengharapkan perhatian lebih serius dari
Pemerintah, baik pemerintah Desa maupun
Pemkab Garut, untuk memprioritaskan perbaikan
jalan ke sekolah sepanjang 40 meter, yang saat
ini sudah rusak parah. Kadang karena jalan rusak,
siswa ada yang cedera karena terjatuh. Berkaitan
dengan permohonan, pengajuan proposal, telah
diajukan ke dinas terkait. Mudah-mudahan
permohonan bantuan rehab dan RKB SDN
Sukarame 05 dapat segera terealisasi dan masuk
dalam skala prioritas , harapnya.
q Tepu/Didin

Cegah Faham ISIS


Agar Tidak Meracuni Warga
CIAMIS, (Perak).Para tokoh agama, Ketua MUI, tokoh
masyarakat, para kepala desa dan camat dari
Kecamatan Kawali, Lumbung dan Jatinegara
menggelar deklarasi antisipasi perkembangan isis
di aula pendopo Kawali.
Deklarasi tersebut, digagas oleh Unsur
Muspika serta Kapolsek Kawali, Kompol
Napoleon serta Danramil Kawali, Kap.Inf. Fauzi.
Kapolsek kawali Napoleon, menjelaskan,
deklarasi penolakan isis bukan hanya sekedar
deklarasi, tapi harus di tindaklanjuti dengan

mermberi pemahaman terhadap masyarakat dari


semua unsur, agar di wilayah Kabupaten Ciamis
ini khususnya di wilayah Kawali yang
membawahi tiga kecamatan, tidak kecolongan
dengan adanya masyarakat yang ikut-ikutan untuk
masuk isis.
"Kami tidak mau kecolongan tiba-tiba ada
warga ternyata diketahui telah masuk faham isis,
kalau ada kita semua yang repot, makanya
pihaknya dengan semua unsur tidak akan berhenti
untuk terus mengingatkan kepada masyarakat
terkait faham isis. q Asep Akasah

Mahasiswa dan Perguruan Tinggi


Harus Menjadi Bagian
Dari Akar Kebudayaan
PURWAKARTA, (Perak).Banyak orang yang
mengidentifikasi kebudayan,
akan tetapi banyak yang
memahami kebudayaan itu
adalah seni tarian, sastra,
teatrikal, padahal itu adalah
penyempitan dari makna
kebudayaan, karena
kebudayaan itu lahir dari dua
hal pertama budi dan yang
kedua dari daya. salah satu
uraian yang dipaparkan oleh
Bupati Purwakarta, Dedi
Mulyadi,SH., dalam kegiatan
Orientasi Mahasiswa Baru
Universitas Ilmu Komputer
(UNIKOM). di Gor Citra
Kota Bandung.
Dihadapan mahasiswa
baru tersebut, Dedi menjelaskan arti makna
Budaya sesungguhnya, yang masih sebagian
orang memahaminya sebagai seni.
"Budi adalah hati kita rasa yang dimiliki oleh
manusia daya adalah akal, melahirkan kreatifitas
budaya adalah kekuatan ekspresi manusia hasil
dialog pemikiran dan perasaan yang menjadi
karya manusia, bicara kebudayaan bukan seni
saja kebudayann produk kemanusian, sehingga
pemahaman saya seorang ahli teknik dia adalah
budayawan pemahaman kebudayan adalah
pemahaman nilai yang bisa menjadi daya dukung
bagi kesejahteran masyarakat.". ujarnya.
Selain itu Dedi pun memotivasi para
mahasiswa bahwa bangsa indonesia itu sejajar
dengan bangsa lainnya, karena memiliki potensi
yang tidak dimiliki bangsa lain, sehingga perlu
diberikan pemahaman akan pentingnya
mahasiswa sebagai calon enterpreaneur.
"banyak orang berkuliah harus berawal dari
potensi yang dimiliki bangsa ini harus berawal
dari potensi kebudayaannya, kalau anda tidak bisa
memahami seluruh potensi sumber daya bangsa
kita perguruan tinggi tidak memberikan
pemahaman potensi lingkungannya maka yang
dihasilkan perguruan tinggi bukan orang - orang
budaya bukan orang ahli pengembangan, tapi
hanya akan menjadi antrian pengangguran yang
antri untuk giliran bekerja.", tegasnya.
Dedi mengungkapkan dimana sekarang ini
indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat

dibidang industri, akan tetapi tidak didukung


dengan perubahan perilaku manusianya, maka
kedepan bangsa akan mengalami kebangkrutan.
"kalau tidak berubah industri hanya akan
menjadi kekuatan eksploitasi yang berdampak
pada ekonomi dan ini menjadi problem bagi kita
semua sehingga kedepan mahasiswa dan
perguruan tinggi dituntut terus mengembangkan
teknologi tepat guna untuk membangun energi
pada lingkungan agar seluruh energi dan
lingkungan kita menjadi kekuatan ekonomi
sehingga ada efesiensi.", tuturnya
Dedi juga mengingatkan kepada mahasiswa,
untuk terus mengembangkan potensinya dan
membangun kembali karakter dan jati diri, karena
menurutnya dari sanalah muncul akar kebudayan
yang kuat. "Mahasiswa harus mampu
menunjukan eksistensinya terutama dalam
mengembangkan karakter bangsa kita, kita tidak
boleh lupa bahwa orang tua kita dahulu
mengajarkan pada diri kita sebuah nilai
pendidikan yang sangat baik, yang mampu
menjaga alam, mengajarkan cara bertani, cara
menenun dan lainnya, itu adalah bagian dari akar
kebudayaan bangsa kita, yang dimana kita ini
sebenarnya kaya, kaya akan bahasa, kaya akan
sumber dayanya, kaya akan seninya, kaya akan
makanannya dan dari sanalah kita sejajar dan
setara dengan bangsa lainnya, karena mereka
tidak memiliki apa yang kita punya," ungkapnya.
q A. Budiman

RAGAM
Warga Keluhkan Pelayanan
Setengah Hari Puskesmas Rancabango
SUBANG, (Perak).Wa rg a D e s a R a n c a b a n g o ,
Kecamatan Patokbeusi mengeluhkan
dengan pelayanan di Unit Pelaksana
Te k n i s D i n a s ( U P T D ) P u s a t
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Induk Desa Rancabango. Pasalnya
pelayanan medis di Lembaga ini
hanya sampai pukul 12:00 WIB siang.
Seperti diungkapkan beberapa
pasien/ warga setempat yang hendak
berobat,jam 12 siang pelayanan di
puskesmas ini sudah tutup, kejadian
ini sering kami alami, jika hendak
berobat lewat dari jam 12 siang, selalu
tidak ada yang melayani, karena para
pegawainya sudah pada pulang dan
tidak ada satupun yang nampak,
keluhnya.
Hal tersebut pun dipertegas pula
oleh para pegawai Desa Rancabango
yang lokasi kantornya bersebelahan
dengan puskesmas yang jaraknya
hanya beberapa meter,keluhan
beberapa warga itu benar, bahkan

kami pun sering kebingungan jika ada


warga yang hendak berobat saat jam
12 siang, selalu menanyakan soal
pelayanan di puskesmas itu pada
kami. Maka, demi kepentingan
masyarakat didesa kami, dalam hal ini
pihak terkait, agar bisa meminimalisir
atas kejadian ini, tegasnya.
Menyikapi permasalahan itu,
ketika hendak dikonfirmasi, Kepala
UPTD Puskesmas Induk Desa
Rancabango, H. Amat selalu tidak
nampak ngantor, menurut
pegawainya, bahwa aktifitas kerja
Amat, sering dilakukan di kabupaten.
Bapak kepala tidak ngantor, beliau
selalu ada urusan di kabupaten,
mengenai aktifitas kami dalam hal
melayani pasien berobat jalan di
Puskesmas ini, memang benar hanya
sampai jam 12 dan semua warga sudah
pada tahu, jadi tidak mungkin ada
yang berobat kalau sudah lewat dari
jam 12 siang, papar mereka polos.
q Hendra/ Datim

BPMP Tak Punya Nyali Polisikan


Pemalsu SIMB
SUBANG, (Perak).Terkait sanksi teguran terhadap
pelaku pembuat Surat Ijin Mendirikan
Bangunan (SIMB) bodong Poliklinik
di Desa Mariuk, Kecamatan
Tambakdahan yang dilakukan
pimpinan Badan Penanaman Modal
dan Perizinan (BPMP) Kabupaten
Subang dianggap berbagai pihak
tindakan yang banci, ragu sebab
tindakan tersebut sudah masuk
kategori tindak kejahatan/ criminal
murni dan tidak bisa ditolelir.
Demikian diungkapkan Jeta bukan
nama sebenarnya.
Sebenarnya apa yang dilakukan
Kebala Bidang Perijinan BPMP Didin
Saepudin S.Sos dengan memberikan
sanksi teguran memang baik, namun

alangkah lebih baiknya bila pelaku


tersebut di laporkan ke pihak berwajib
untuk memberikan efek jera. Apalagi
siapa si pembuat SIMB bodong itu
sudah jelas bahwa dia pernah bekerja
di BPMP yang sekarang di pindah
tugaskan di Kecamatan Ciasem, yakni
Jayus,
jelasnya sambil
memperlihatkan
bukti SIMB
palsunya kepada Perak.
Ditegaskan dia,bahkan itu di
tandatangani oleh Kepala BPMP
Hj.Elita Budirti Msi. Jadi tidak
mungkin tidak tahu jika pihak BPMP
mau menelusurinya. Dan jelas ini
sudah terang benderang tinggal
keberanian pihak BPMP untuk
melaporkan kasus pemalsuan ini ke
Penegak hukum, tegasnya. q Jat,s

Pemkab Purwakarta Siap Kerahkan


Tanki Air ke Daerah Krisis Air
PURWAKARTA, (Perak).Krisis air dampak dari musim
kemarau sudah dirasakan oleh
berbagai masyarakat diberbagai
daerah, termasuk di Kabupaten
Purwakarta, oleh sebab itu Pemkab
Purwakarta berupaya secepat
mungkin menanggulangi masalah
tersebut dengan segera mengirimkan
tanki - tanki pengangkut air bersih ke
berbagai tempat yang mengalami
krisis air di Purwakarta. hal itu seperti
diungkapkan oleh Bupati Purwakarta.
H. Dedi Mulyadi,SH., di Gedung
Negara.
menanggapi hal tersebut, Dedi
berupaya untuk segera mungkin
mengirimkan air ke berbagai daerah,
termasuk menekan PJT II dan PJB
Cirata untuk segera mengirimkan air
kepada daerah sekitar waduk yang
mengalami krisis air.
"kita siap mengerahkan air
keberbagai daerah yang kekurangan
a i r, y a n g k e d u a s a y a a k a n
menekankan kepada PJT II untuk
mengerahkan armadanya untuk
memberikan suplai kedaerah
sekitarnya, termasuk untuk PJB Cirata
untuk mensuplai air juga untuk areal
daerah tersebut seperti batu tumpang,
tegal sari, rawa sari, citeko, cisarua itu
kan areal yang airnya dibendung oleh
PJB, jadi saya harapkan PJB bisa
mensuplai air untuk mereka dan itu
bagian dari CSR mereka terhadap
masyarakat.", tegasnya
Selain itu, Dedi akan berupaya
berkoordinasi dengan pihak swasta,
termasuk dengan PT. Indobharat dan
PT. Pasific Viscose, untuk membantu
daerah sekitar pabrik yang
kekurangan air, karena mereka
mampu mengelola air dari citarum

menjadi air bersih.


"termasuk dari swasta pun kita
akan berkoordinasi, karena
Indobharat, Pasific itu mampu
melakukan penyuntingan air dari
citarum menjadi air bersih dan itu
diupayakan untuk segera disuplai
kemasyarakat sekitar yang mengalami
problem krisis air dan kita pun akan
segera mengerahkan tanki yang
dimiliki pemkab untuk segera
mengerahkan air bersih.", ujarnya.
Upaya penyelesaian pun terus
dilakukan, sehingga kedepan Dedi
akan berusaha terus melakukan
koordinasi dengan pemerintah pusat
dan propinsi untuk menyelesaikan
masalah krisis air. "masyarakat sekitar
waduk cirata dan jatiluhur memiliki
kontribusi besar untuk ketersedian air
untuk Jakarta, ketersedian untuk
listrik, perikanan yang cukup masa
dilingkungannya tidak mempunyai air
yang cukup untuk masak, kalau
dibantu oleh pemerintah pusat,
pemerintah provinsi saya pikir
masalah ini clear sehingga tidak ada
istilah orang mati dilumbung padi,
kita tetap berusaha untuk
menyelesaikan ini semua dan ditahun
2015 saya berharap problem ini tidak
terjadi lagi kedepannya." tuturnya.
Sedangkan menurut Wawan
Tarsamana dari ESDM Purwakarta,
mengungkapkan bahwa Pemerintah
Daerah akan langsung mengerahkan
tanki - tanki air ke daerah rawan air
bersih, seperti kecamatan Tegalwaru.
"Kita intruksi langsung dari pimpinan
untuk segera mungkin mengerahkan
tanki air bersih dan difokuskan ke
kawasan yang benar - benar rawan
krisis air bersih seperti tegalwaru.",
tuturnya. q A. Budiman

BPN Purwakarta Bantah


Tudingan Tak Transparan

PURWAKARTA, (Perak).Badan Pertanahan Nasional (BPN)


Purwakarta bantah tudingan tak
transparan dalam bekerja. Bantahan
tersebut diungkapkan Kasi Sengketa
Konflik atas pemberitaan yang dimuat
di harian lokal.
Rahmansyah SkP, Kasi sengketa
konflik BPN Purwakarta mengatakan
gugatan sudah selesai seiring dengan
putusan PN Purwakarta. Ia pun
membantah tudingan penggugat
Ruspandi yang mengkambing
hitamkan BPN pada kasus tersebut.
Pasalnya, BPN sudah menjalankan
tugas sesuai prosedur yang ada tanpa
memihak ke siapapun yang
bersengketa. Bahkan pihak BPN
menjadi mediator bagi kedua pihak
yang bersengketa.
"Masalah batas sudah selesai,
mungkin sekarang masalah ganti rugi.
Karena soal batas sebelum digugat ada
musyawarah batas itu sudah selesai,"
ujarnya di kantor BPN Jalan Veteran.
BPN sendiri dalam sengketa
tersebut termasuk pihak yang didgugat,
namun pada setiap persidangan BPN
turut hadir dan menjelaskan
perkaranya. Sayangnya, sikap BPN
tersebut malah ditunding memihak atau
bahkan enggan memberi informasi
kepada penggugat.

"Kalau
pengadilan
yang minta
kita hadir,
sebelum
melangkah
ke perkara
ada mediasi
d i
P N
Purwakarta,
pa Bayu
h a k i m
m e d i a t o r,
kita barengbareng ke
lokasi tanah
sengketa di
kelurahan
M u n j u l
Jaya," ujar
Rahmansyah didamingi Yayat Hidayat
yang juga stafnya.
Dalam sengketa sendiri pihak BPN
sudah memenuhi prosedur
persidangan. Sejak digugat pada 6 Mei
2014 lalu, menurutnya sudah ada
musyawarah beberapa kali. Bahkan si
penggugat pun saat itu sepakat untuk
menyewakan tempatnya selama 12
tahun kepada pihak tergugat termasuk
tergugat tiga yang membeli tanah
sengketa tersebut.
"Setelah ditinjau ke lokasi, petugas

ukur belum ada penyelesaian,


gugatannnya 6 mei 2014. Baru pada
tangga 19 juni 2014 ada jawaban,
menanggapi gugatan dari penggugat,"
katanya.
Dan beberapa pihak tergugat yang
digugat pun sudah memberikan
jawaban atas pertanyaan hakim dalam
sidang perdata tersebut. Meski
kabarnya gugatan sendiri
memenangkan para tergugat atas
sengketa tanah yang sebelumnya sudah
dimusyawarahkan beberapa kali
tersebut. q A. Budiman

Buntut Pemukulan Terhadap Warga


LSM dan Tokoh Masyarakat Laporkan Oknum Kades
KARAWANG, (Perak ).Tiga LSM diantarannya LSM
Rumah Kita, LSM Himada, LSM
G l o r a P a j a j a r a n d a n To k o h
Masyarakat Dawuan akan
melaporkan oknum Kepala Desa
Kalihurip, Sukandi (41) Kepada
Pemkab Karawang , Polres Karawang
dan Bapas Bandung atas pemukulan
seorang anak bernama Irfan (16)
siswa SMP PGRI Cikampek ,warga
Rt 03 Rw 10 Kampung Torojog Desa
Dawuan Tengah, yang jelas kelakuan
oknum Kades tersebut tidak
mencerminkan seorang pemimpin
yang bijak.
Di duga bermotif
menuduh Irvan sekongkol melakukan
pencurian yang melibatkan anak
kandungnya.

Ja jang tokoh masyarakat dawuan


menyayangkan kejadian di pukulnya
Irfan, ketika ditemui Perak Jajang
mengatakan akan melaporkan oknum
Kades Kalihurip tersebut kepada
pihak terkait agar segera diberikan
teguran keras baik dari Kepolisian
Resort Karawang dan Pemkab
Karawang, dan akan melaporkan
Kepada Balai Pemasyarakatan (
Bapas ) di Bandung karena oknum
Kades ini masih wajib Lapor (PB),
dengan kasus yang sama pemukulan,
ini sudah merupakan kekerasan
terhadap anak di bawah umur.
Ini negara hukum, punya aturan
hukum, serta anak-anak dibawah
umur juga punya Hak Perlindungan
dari Kejahatan orang dewasa, baik

Kejahatan fisik, psikis, maupun


kejahatan simbolik, ujarnya.
Sebagai kepala desa seharusnya
paham itu... !! kalau Kadesnya sudah
premanisme lalu dimana anak-anak
kami bisa mendapatkan
kenyamanannya dalam bersosialisasi
. Te t a p i
kalau persoalan
pertengkaran dengan orang Dewasa
mungkin manusiawi kami tidak akan
marah
tetapi ini orang dewasa
memukuli anak dibawah umur,
sehingga anak warga kami harus di
rawat dan visum di Klinik.
Semnetara menurut keterangan
Kades, Sukandi bahwa Irvan hanya
tersenggol oleh lengannya dan pada
saat itu Irvan juga memakai helm, ujar
Sukandi kepada Perak. q Dennis

Bantuan Benih Tahir Foundation


Untuk Korban Banjir Pantura
KARAWANG, (Perak).Tekanan Inflasi awal 2014 cukup
tinggi akibat bencana banjir yang
menimpa kawasan Pantura Jawa
Barat. Ribuan Tumah Tangga
Perikanan (RTP) yang tinggal
dikawasan pantura menderita
kerugian besar karena bencana banjir
yang menyebabkan gagal panen.
Menyikapi kejadian tersebut,
Tahir Foundation sebagai Yayasan
Nirlaba yang telah banyak membantu
dalam masalah kemanusiaan
(humaniora) di Indonesia, terpanggil
kembali untuk mengambil peran nyata
untuk membantu korban banjir di
kawasan Pantura. Tahir Foundation
membantu 3000 RTP korban banjir di
lima Kabupaten di Jawa Barat
(Kabupaten Indramayu, Cirebon,
Karawang, Subang, dan Kabupaten
Bekasi) dengan nilai sebesar Rp. 3
milyar rupiah. Bantuan tersebut
berupa paket benih ikan Lele, ikan
Nila/Mas, ikan Bandeng dan benih
udang Vannamei, harga perpaket satu
juta rupiah, Kabupaten Karawang
sendiri mendapat bantuan sebanyak
700 RTP yang diserahkan secara

simbolis oleh Menteri Kelautan dan


Perikanan, Sharif C.Sutardjo kepada
Sekda Kabupaten Karawang,
Drs.Teddy Rusfendi di Tempat
Pelelangan Ikan (TPI)Desa Muara
Baru Kecamatan Cilamaya Wetan.
Rabu (8/10).
Sekda mengatakan kepada Perak,
"Dalam hal ini Kabupaten Karawang
mempunyai potensi perikanan yang
cukup besar antara lain meliputi luas
Tambak mencapai 18.273,30 HA,
kolam ikan mencapai 1.276,60 HA,
kolam jaring apung mencapai 86 unit,
serta pembudidayaan tambak
mencapai 3.528 RTP, Pembudidaya
kolam mencapai 4.428 RTP dan petani
sawah mencapai 373 RTP, yang
kesemuanya merupakan potensi
strategis pembangunan perikanan di
masa sekarang dan mendatang yang
perlu terus diberdayakan secara
optimal" imbuhnya.
Lanjutnya, dengan melihat Potensi
yang ada di Kabupaten Karawang,
Kami sangat berharap bahwa
pembangunan perikanan mempunyai
peranan dan kontribusi yang sangat
penting untuk kemajuan perikanan di

Kab. Karawang secara bertahap dan


berkelanjutan bahwa pembangunan
perikanan akan terus dikembangkan ,
pada saai ini Kita masih
mengedepankan pemanfaatan lahan
lahan budidaya yang masih tradisional
sambil terus mengembangkan industri
perikanan budidaya, dan Kami
optimis pada Tahun yang akan datang
akan memberikan dampak yang
positif, khususnya kepada
pembudidaya ikan dan masyarakat
perikanan pada umumnya, randasnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan
Sharif C Sutardjo bersama Pimpinan
Ta h i r F o u n d a t i o n D a t o '
Prof.DR.Tahir,MBA serta Sekda
Kabupaten Karawang Drs.Teddy
Rusfendi melakukan penebaran
Perdana di lokasi tersebut.
Sementara itu Dato' Sri
Prof.DR.Tahir,MBA yang biasa akrab
dipanggil Tahir ini berharap bantuan
benih bagi 3000 RTP korban banjir
dapat membangkitkan kembali
kegiatan usaha tambak Ikan Lele, Ikan
Nila/Mas, Ikan VBandeng dan udang
di kawasan Pantura.
q Dennis

SEPUTAR BALI
Wabup Sedana Arta Lepas
Walikota Denpasar, Sidak
Jalan Sehat HUT Emas
Dua Proyek Bangunan Sekolah SMANICHI Bangli Ke-50
DENPASAR, (Perak).Menjelang akhir tahun anggaran
2014 Walikota Denpasar IB. Rai
Dharmawijaya Mantra disela-sela
kesibukaanya yang padat melakukan
inspeksi mendadak terhadap dua buah
proyek pembangunan sekolah di
Denpasar, Senin (13/10). Hasilnya,
proyek pembangunan sekolah SD 17
Dauh Puri ternyata molor dari target
waktu yang ditentukan. Proyek yang
digarap PT. Hikmah Niaga, molor
hampir 20 persen dari progress yang
ditetapkan. Bangunan yang
direncanakan selesai sesuai kontrak 20
Nopember mendatang baru mencapai 55
persen dari target 75 persen. Melihat
kondisi ini Walikota Rai Mantra
langsung memanggil pengawas proyek
dan meminta agar pekerjaan dikebut.
"Payah kalau pekerjaan masih seperti
ini, mestinya pekerjanya harus ditambah
dan tukangnya harus lembur untuk
mengejar ketertinggalan. Saya tidak
mentoleransi adanya proyek molor di
Kota Denpasar," tegas Rai Mantra.
Proyek senilai 1,395 Milyar sepantasnya
kinerja kontraktor bisa lebih baik.
"Saya khawatir proyek tidak bisa
selesai tepat waktu, apalagi waktunya
sudah mepet. Hal ini membuat Rai
Mantra kesal dan kecewa kepada
kontraktor. "Ini kontraktornya payah,
sepantasnya kinerja para pekerjanya dan
jam bekerja bisa ditambah, ini masih ada
waktu walaupun mepet, pelaksana harus
bisa mengejar ketertinggalan pekerjaan
tanpa mengabaikan kualitas," keluh Rai
Mantra.
Lebih lajut Rai Mantra yang
didampingi Kepala Bagian Probang

Setda Kota Denpasar AA Ngurah Bagus


Airawata, Kabag Humas dan Protokol
Setda Kota Denpasar IB Rahoela,
Kasubag Pemberitaan Humas Kota
Denpasar Dewa Gede Rai dan Kabid
Dikdas Dikpora Kota Denpasar Made
Raka juga memerintahkan agar pimpinan
SKPD yang mempunyai proyek-proyek
fisik agar lebih aktif turun mengawasi
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya. "Saya minta kepada pimpinan
Instansi agar lebih sering memantau
dilapangan, sehingga kalau ada
permasalahan lebih cepat diselesaikan.
Jangan hanya menunggu laporan dari
staf, karena disamping masalah waktu
penyelesaian masalah kualitas pekerjaan
harus juga diperhatikan," kata Rai
Mantra.
Selain sidak SD 17 Dauh Puri, Rai

Mantra juga menyidak pembangunan


Gedung Sekolah Autis Kota Denpasar di
kawasan Lumintang. Pusat Layanan
Autis yang menjadi satu-satunya sekolah
Autis di Bali ini progresnya justru
melampaui target. Proyek yang di
kerjakan oleh CV. Payogan Agung dan
Konsultan CV Trimaja dengan nilai
kontrak senilai 989 juta rupiah sudah
mencapai 85 persen dari target 68 persen.
Proyek ini sekarang dalam tahap
finishing dan direncanakan rampung
pada 14 November 2014 mendatang.
Dalam kesempatan ini Rai Mantra
sempat berkeliling meninjau pengerjaan
proyek bangunan yang meliputi
pembangunan ruang kelas untuk anak
autis, ruang terapi, tempat bermain dan
pembuatan tembok penyengker.
q Tim

Bupati Jembrana Putu Artha


Tinjau Proyek Paving Ijogading

JEMBRANA, (Perak).Selain menata lapangan, taman kota


di areal Gedung Kesenian Bung Karno
pemerintah kabupaten Jembrana juga
melakukan penataan areal sempadan
sungai Ijo Gading. Penataan tersebut
dilakukan dengan pemasangan paving
pada sempadan sungai Ijo Gading
Loloan Barat dan Mertasari. Penataan
sempadan sungai tersebut mendapat
perhatian Bupati Jembrana I Putu Artha
dan meninjau langsung lokasi proyek
yang berada di Loloan Barat.
Didampingi Kepala Bapeda PM

(Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Dan
Penanaman Modal) I Ketut
Swijana dan Kepala Dinas
PU (Pekerjaan Umum) I
Gusti Putu Mertadana,
Bupati Artha menyusuri
sempadan sungai yang
sudah di paving. Untuk di
Loloan Barat ini penataan
dengan paving dilakukan
sepanjang 300 meter
sedangkan di daerah
Mertasari sepanjang 600
meter dan ini baru tahap pertama
dengan anggaran Rp.1,5 Milyar papar
Kepala Bapeda Ketut Swijana.
Anggarannya berasal dari Satker
Provinsi dan tahap kedua rencananya
akan berlanjut di tahun 2015 namun
untuk jumlahnya kami belum
mengetahui. Rencananya nanti
penataan ini akan berlanjut hingga di
terusan Lelateng sambung Swijana.
Bupati Jembrana I Putu Artha pada
kesempatan tersebut menilai dengan
penataan sempadan sungai tentunya
membuat daerah sempadan sungai

lebih tertata. Kalau sudah seperti ini


tentunya jadi lebih rapi lebih enak
dilihat, namun harus dijaga
kebersihannya. ujar Artha sambil
berjalan menyusuri proyek tersebut.
Namun disaat memasuki
pemukiman warga, Bupati Artha
langsung memanggil Lurah Loloan
Barat Sadikin karena melihat tumpukan
sampah persis disebelah proyek paving
yang baru di bangun. Kalau seperti ini
kan nggak bagus pak. Kalau bisa
himbau warga agar menjaga
kebersihan, ajak mereka kerja bakti.
Jangan dibiarkan seperti ini, kan jorok
pak imbuh Artha.
Mendengar sindiran Bupati Artha,
Sadikin Lurah Loloan Barat langsung
mengiyakan Segera akan dibersihkan,
nantinya saya juga akan libatkan warga
dan pemulung di dekat pemukiman
untuk memilah sampah kata Sadikin.
q Tim

Jatah Gaji Anggota DPRD


Kab. Gianyar Per Bulan Rp.20.329.750
GIANYAR, (Perak).Pembagian jatah gaji untuk anggota dewan
di DPRD Kabupaten Gianyar setiap bulan, gaji
tersebut jumlahnya juga sesuai dengan
jabatannya yang di emban.
Dari jumlah anggota dewan di DPRD
Kabupaten Gianyar yang berjumlah 37 orang, 2
orang selaku wakil ketua dewan dan 1 orang
selaku ketua dewan. Dari anggota dewan yang
berjumlah 37 orang tersebut masing-masing
mendapat jatah gaji per-bulannya sebesar Rp
20.329.750.
Sedangkan untuk 2 orang anggota dewan
yang menjabat sebagai wakil ketua DPRD, kini
masing-masing anggota mendapat jatah gaji

untuk per-bulannya sebesar Rp 26.329.750


berarti mendapat tambahan sebesar Rp 6 juta dan
selaku ketua dewan DPRD mendapat jatah gaji
per-bulannya sebesar Rp 32.329. 750 berarti
mendapat tambahan sebesar Rp 12 juta.
Dari jumlah jatah gaji yang masing-masing
mereka terima untuk per-bulannya sudah
termasuk gaji dan tunjangan, berarti jika ditotal
semuanya sebesar Rp 837.190.000. dan kini
sudah bisa ditebak berapa Pemerintah Daerah
harus menyiapkan anggaran untuk jatah gaji
anggota dewan per-bulannya. Jumlah
pengeluaran anggaran yang sangat menakjubkan
untuk per-bulannya
q Red. Tim

BANGLI, (Perak).Untuk menyemarakkan peringatan


Hari Ulang Tahun (HUT) SMAN
1Bangli (Smanichi) ke-50, Wakil
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana
Arta, Sabtu (11/10) melepas sekitar
1500 peserta jalan sehat yang
melibatkan seluruh alumni SMAN 1
Bangli, guru, pegawai dan siswa
SMAN 1 Bangli. Acara yang
dipusatkan di halaman SMAN 1
Bangli, juga dihadiri oleh
Forkompinda Kabupaten Bangli dan
sejumlah pimpinan SKPD Kabupaten
Bangli.
Ketua panitia penyelenggara I
Made Sukadana, S.Pd mengatakan,
pelepasan peserta jalan sehat ini
merupakan awal dimulainya berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk memeriahkan peringatan HUT
SMAN 1 Bangli ke-50. Jalan sehat ini
menempuh jarak kurang lebih 2 Km
dengan mengambil start dari gerbang
SMAN 1 Bangli menuju Jl. Brigjen
Ngurah Rai Bangli, Jl. Kusumayuda,
Jl. Rambutan, Jl. Merdeka dan finish di
lapangan SMAN 1 Bangli.
Menurutnya, jalan sehat ini terasa
istimewa karena disamping untuk
menjaga kebugaran
tubuh, peserta jalan
sehat khususnya
siswa-siswi SMAN 1
Bangli disepanjang
p e r j a l a n a n
diwajibkan untuk
memungut sampah
plastik yang ditemui
dijalan. Sehingga
selain mendapatkan
kesehatan, peserta
juga dapat berperan
dalam menjaga
k e b e r s i h a n
l i n g k u n g a n
khususnya dari
sampah plastik.
Untuk lebih memeriahkan suasana
jalan sehat, panitia juga menyiapkan
kopon undian dengan hadiah utama,
satu unit sepeda motor dan berbagai
hadiah hiburan seperti kompor gas,
setrika, payung dan hadiah menarik
lainnya.
Lebih lanjut Made Sukadana
mengatakan, tema HUT SMAN 1
Bangli ke-50 adalah Kebersamaan
Dalam Reuni Agung Menuju
Keemasan. Menurutnya, makna dari
tema ini tiada lain meskipun SMAN 1
Bangli berada di daerah kecil, namun
mampu mencetak sumber daya
manusia yang unggul dan mampu
bersaing ditengah persaingan global.
Dikatakan juga, berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk
memeriahkan peringatan HUT SMAN
1 Bangli ke-50, diantaranya,
penebaran 30 ribu benih ikan di Danau

Batur, Kintamani dan Tukad Sangsang,


bakti sosial dengan menggelar donor
darah, cek gula darah dan tensi
bekerjasama dengan PMI Kabupaten
Bangli dan BPJS Cabang Bangli, bagibagi kaca mata serta deteksi dini
kanker rahim bekerjasama dengan RS
Bangli Medica Canti.
Disamping itu juga digelar
berbagai kegiatan akademis seperti
lomba pidato Bahasa Inggris tingkat
SMP, Dharmawacana Bahasa Inggis,
lomba design poster, lomba busana
adat kepura, akustik dan lomba film
pendek. Sedangkan resepsi puncak
peringatan HUT SMAN 1 Bangli akan
dilaksanakan pada 25 Oktober
mendatang dengan menggelar
syukuran potong tumpeng dan temu
kangen serta dialog alumni SMAN 1
Bangli.
Kepala sekolah SMAN I Bangli, I
Wayan Darsana, Spd, Msi mengatakan
Hut yang sekarang merupakan Hut
emas (ke-50), karena SMA ini berdiri
tahun 1964. Karena merupakan Hut
emas, maka perayaan Hut juga
dilaksanakan dengan diwarnai
berbagai kegiatan dan aktifitas yang
beda, bermakna serta lebih meriah.

Wakil Bupati Bangli Sang


Nyoman Sedana Arta pada ksempatan
itu menyampaikan, pihaknya
menyambut antusias berbagai kegiatan
yang dilaksanakan serangkaian HUT
SMAN 1 Bangli ke-50. Terlebih,
dirinya mengaku bangga sebagai
alumni, melihat perkembangan
Smanichi Bangli sekarang. Apalagi
banyak prestasi akademis maupun non
akademis yang telah ditorehkan baik
ditingkat lokal, nasional maupun
internasional. Tua usia bagi sekolah
ini, bukan sekadar usia, tetapi bagaikan
tua keladi, makin tua makin banyak
prestasi. Lebih bangga lagi, lulusan
sekolah ini suadah banyak yang sukses
ada sukses di birokrasi, dunia usaha,
sebagai politisi dan lain-lain. Kita
berharap, dihari jadinya yang ke-50
Smanichi Bangli semakin banyak
melahirkan sumber daya yang uggul
diberbagai bidangharapnya.

RAGAM
Trotoar Jalan Otista
Kurang Penuhi Estetika

SUBANG, (Perak).Sepanjang trotoar jalan Otto


Iskandardinata (Otista) Subang dibiarkan
dalam kondisi rusak parah. Meski jalan
tersebut merupakan jalan alternatif
kabupaten bahkan antar provinsi.
Menurut keterangan dari pengguna
jalan yang mengaku bernama Yana (27),
saat diwawancarai oleh Perak, Senin
(19/10) mengatakan prihatin terhadap
pembiaran tersebut. Pasalanya, sebagai
daerah yang telah puluhan tahun miskin
Piala Adipura ini, harusnya
memperhatikan
estetika daerah
khususnya jalan-jalan trotoar kota.
Prih~tin banget ngeliatnya, trotoar
kok dibiarkan rusak gini ya. Kalau gini
gimana mau dapet Piala Adipura,
ungkap Yana.
Selain itu, pengguna trotoar jalan
yang lain, Tika (40) merasa bingung,
siapa yang harus dipersalahkan soal
rusaknya jalan trotar di hampir sepanjang
jalan Otista ini, yang notabene jalan pusat
Kota Subang.
Tika merasa heran, kondisi trotoar
sudah sangat memprihatinkan, sementara

pemerintah sibuk dengan program


Gapura-nya yang mewajibkan
instansi daerah merubah pintu
masuknya dengan gapura yang telah
ditentukan oleh Pemda.
Sementara itu, dari pantauan Perak
di lapangan, selain kondisi trotoar
yang diacuhkan Pemkab Subang,
banyak tanaman yang disusun
dengan kerangka besi di sepanjang
jalan Otista dibiarkan roboh.
Bukan hanya itu, kondisi
memprihatinkan yang serupa terlihat
di lampu merah Pondok Dewi,
tepatnya yang berada di Jln. Otista
Kabupaten Subang, seperti yang
dikutip dari www.perak-online.com,
sejak 6 (enam) bulan terakhir
kondisinya mati. Namun hingga
berita ini dibuat belum ada
perbaikan. Padahal, lampu merah
tersebut lokasinya hanya sekitar 300
meter dari Dinas Perhubungan
Kabupaten Subang.
Sungguh ironis, beberapa jalan
trotoar serta estetika ruang kota yang
merupakan fasilitas bagi masyarakat
pejalan kaki, yang jelas
peruntukannya dilindungi Undangundang, namun terkesan diabaikan
oleh jajaran SKPD terkait Pemkab
Subang. q Jats

Izin SLO Gratis untuk


Keamanan Pembangkit Listrik
SUBANG, (Perak).Dalam pengurusan Sertifikat Laik
Operasi (SLO) sampai ke penerbitan izin
operasi tidak di pungut biaya apapun.
Namun, dalam hal pengujian, karena itu
jasanya konsultan, maka akan terjadi
komunikasi antara perusahaan dengan
pihak konsultannya langsung tanpa harus
melibatkan pihak dinas.
Demikian disampaikan oleh Kasie
Konservasi Energi dan Perijinan
Distamben Subang Dendi Hermandi, S.T.
kepada Perak di kantornya, Rabu (1/10).
Manfaat SLO kalau dari sisi penegakan
hukum jelas, dapat terhindar dari sanksi
pidana yang luar biasa, seperti kurungan
lima tahun dan denda lima ratus juta dan
Rp4 miliar, ungkpanya.
Dendi menambahkan, kalau dilihat
dari sisi teknis, maka perusahaan akan
mengetahui keamanan sistem instalasi
keandalannya dan keakraban lingkungan.
Jadi kalau andal artinya bahwa
permormance dari instalasi yang ada itu
bisa menjamin, bahwa instalasi itu, bisa
bekerja sesuai dengan kapasitas atau daya
yang bisa dihasilkan, ungkanya.
Dendi menambahkan, dalam
pengertian aman yakni aman bagi tenaga
kerja, aman bagi manusia, dan aman bagi
perusahaan itu sendiri.
Dijelaskannya, yang disebut aman
bagi perusahaan itu sendiri bahwa tidak
sedikit instalasi yang tidak andal,
akhirnya tidak aman bagi perusahaan,
terjadi kebakaran, hubungan arus pendek
di instalasi atau genset yang tidak layak.
Dampaknya, kata Dendi, bisa
menyebabkan terjadinya ledakan atau
arus pendek. Apabila tidak andal akan
berdampak buat keamanan di perusahaan,
terus kalau tidak bisa menjamin
keamanan buat pekerja misalkan, buat
perusahaan ini juga akan berbahaya.
Karena kalau perusahaan tidak
terjamin keamanan instalasinya, itu
dampak dari instalasi listrik itu kan, mulai
dari cedera bahkan bisa sampai ke
kematian. Bisa disebut dengan shok
elektrik atau kesetrum karena ada
kebocoran arus dan semacamnya,
imbuhnya.
Jika dilihat dari sisi keamanan
lingkungan, menurutnya, kita manusia itu
punya hak untuk menghirup udara yang
segar, udara yang memang menjadi
haknya kita di setiap manusia.

Udara tersebut, kalau dengan


adanya sebuah tenaga listrik disana,
itu nanti diukur, bahkan secara visual
pun bisa terlihat, apakah melebihi
ambang batas atau tidak dari kualitas
udara yang dihasilkan dari oleh
pembangkit listrik itu sendiri,
ungkapnya seraya mengatakan itu,
manfaat lain dari pengurusan SLO
selain manfaat dari sisi regulasi dan
teknis.
Dendi menuturkan, di seksi yang
di pimpinnya telah mengeluarkan
hampir 50 izin operasi. Sementara
perusahaan-perusahaan yang
dinilainya kooperatif, telah
mempunyai sertifikat SLO dan
izinnya yakni dari perbankan seperti
Bank BCA, Bank BRI. Kemudian
perusahaan-perusahaan garmen
seperti PT. Hansoll, PT. Sai Apparel
Industries, Daehan Global dan
perusahaan ayam rata-rata sudah
memiliki SLO.
Kalau SLO itu semua kapasitas
harus memiliki, tapi kalau izin terbagi
atas kapasitas-kapasitas tertentu, jadi
kalau izin operasi definisinya ada
dalam peraturan menteri. Izin itu
terbagi dalam tiga klasifikasi yakni
izin operasi, dinamakan izin operasi
kalau kapasitasnya diatas 200 KVA.
Sedangkan kapasitas diatas 25
sampai 200 KVA, cukup surat
keterangan terdaftar. Jadi, kalau
kapasitasnya kecil-kecil, sebenarnya
dia sudah cukup dengan wajib lapor
saja, tuturnya.
Sementara, bagi perusahaan yang
belum memiliki sertifikat SLO,
tambah Dendi, pihaknya sudah
memberikan surat edaran sampai
dengan surat teguran, Insya Allah
dalam waktu dekat kita akan
melakukan teguran yang kedua.
Karena secara aturan, untuk
memaksimalkan fungsi
pemerintahan dan pembinaan di
perusahaan, kita akan terus
melakukan teguran sampai tiga kali,
kalau sudah teguran ke tiga masih
tidak diindahkan, nanti kita akan
membentuk tim investigasi,
bekerjasama dengan Satpol PP atau
penegak hukum yang lainnnya, untuk
melakukan pembinaan langsung ke
lapangan, pungkasnya. q Surya

Kejati Jabar Akan Periksa Anggota DPRD


Bupati Sumedang Menjalani Pemeriksaan Selama 9 Jam - 50 Pokok Pertanyaan
KOTA BANDUNG, (Perak).Kejaksaan Tinggi Jawa Barat akan
melakukan pemeriksaan terhadap
anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Jawa Barat terkait kasus dugaan
korupsi perjalanan dinas DPRD Cimahi
tahun 2011 yang merugikan negara
sekitar Rp 1,7 miliar.
Hal tersebut disampaikan Kepala
Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi
Penkum) Kejati Jabar Suparman usai
pemeriksaan terhadap Bupati Sumedang
Ade Irawan di kantor Kejati Jabar, Jalan
RE Martadinata, Bandung, Jawa Barat,
Rabu (8/10/2014).
Sebanyak enam orang penyidik
Kejati Jabar memeriksa Bupati
Sumedang Ade Irawan. Ade di dampingi
tiga orang pengacara. "Ini pemeriksaan
sebagai tersangka," kata Kasipenkum
Kejati Jabar Suparman kepada sejumlah .
Saat tiba Ade Irawan di Kejati Jabar
yang mengenakan pakaian batik warna
hijau tosca didampingi tiga orang

pengacara. AI datang ke Kejati sesuai


jadwal panggilan pemeriksaan oleh tim
penyidik.
Menurutnya, tim penyidik berjumlah
enam orang dengan ketua Asintel Kejati
Jabar Albert Siregar. "Diperiksanya di
ruang intel. Ade Irawan didampingi tiga
orang pengacara," bebernya.
Disinggung soal kemungkinan Ade
langsung ditahan? Suparman mengaku
hal itu merupakan kewenangan tim
penyidik yang melakukan pemeriksaan.
Ade diperiksa untuk pertama kalinya
sebagai tersangka kasus dugaan korupsi
perjalanan dinas DPRD Cimahi tahun
2011 itu. Ade menjalani pemeriksaan
selama 9 jam dengan 50 pokok
pertanyaan.
Kemungkinan ada untuk
memeriksa anggota DPRD lainnya
karena mungkin yang menerima tidak
hanya Pak Ade sendiri saja dan Pak Ade
juga memberikan keterangan seperti itu,
kata Suparman.

Ia mengatakan, meski demikian


sampai saat ini Kejati Jabar belum
menjadwalkan pemanggilan untuk
pemeriksaan para anggota DPRD
Cimahi. Belum, belum dijadwalkan,
katanya. q Dedy

Warga Desa Tanjungrasa Kidul Resah


Sungainya Tercemar Limbah Pabrik
PANTURA, (Perak).Saluran irigasi Situdam yang
mengalir ke Desa Tanjungrasa Kidul
tercemar oleh limbah yang diduga
berasal dari pabrik kertas di Kabupaten
Purwakarta, Jawa Barat.
Limbah berwarna hitam pekat dan
berbau busuk itu membuat warga sekitar
resah dan tidak nyaman, bahkan banyak
warga yang mengalami gatal-gatal jika
terkena air dari sungai yang tercemar
tersebut.
Ketika ditemui Perak di kantornya,
Kamis (16/09). Kepala Desa Tanjungrasa

Kidul Didi Rohadi menjelaskan bahwa


fenomena ini hanya terjadi di musim
kemarau seperti sekarang ini saja, karena
disaat musim hujan sungai tersebut
nampak normal.
Dalam kesempatan itu pula Didi
mengatakan bahwa jika pabrik tersebut
tidak membuang limbahnya ke sungai,
maka sungai yang mengalir ke Desa
Ta n j u n g r a s a a k a n m e n g a l a m i
kekeringan.
Warga berharap pihak-pihak terkait
bisa menyelesaikan masalah tersebut,
karena warga merindukan sungai yang

bersih dari limbah pabrik dan debit air


yang cukup untuk mengairi lahan
pertanian walaupun di musim kemarau.
Di sisi lain, para petani
memanfaatkan air sungai yang tercemar
tersebut untuk mengairi ladangnya.
Bahkan sayuran yang tumbuh pun boleh
dikatakan hasilnya sangat baik jika
dilihat dari segi penampilan, namun
belum ada penelitian mengenai ada atau
tidaknya zat berbahaya bagi kesehatan
yang terkandung dalam sayuran tersebut.
Tentu saja hal ini butuh perhatian khusus
dari pihak terkait. q A. Sukmara/Ade S.

Desa Kebondanas Punya Program Bergengsi

PANTURA-SUBANG, (Perak).Seperti halnya energi yang keluar


pada saat Momentum Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 yang sebentar
lagi akan diperingati. Desa Kebondanas,
Kec. Pusakajaya, Kabupaten Subang
mencoba mengeksresikan desanya
dengan motto Bergengsi (Bersatu
Generasi Dalam Naungan Islami)
sebagai benteng moral generasi desa.
Bersama dengan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa
Kebondanas. Salah satu program
Bergengsi yang sudah terbangun secara

mandiri adalah Bengkel


Jasmine Tukang
Alumunium.
Saat meninjau lokasi
bengkel tersebut, Rabu
(15/10). Kepala Desa
Kebondanas Juhendi yang
didampingi oleh Ketua
LPM Jelani kepada Perak
mengungkapkan bahwa
inspirasi yang terbangun
adalah dari semangat
kebangsaan. Sebab,
masyarakat tidak terlepas
dengan wilayahnya dalam
suatu bangsa.
Dalam mencari rejeki sebenarnya
kita tidak perlu pergi jauh-jauh, kita
cukup membangun potensi usaha itu di
daerah sendiri, ungkapnya.
Juhendi menambahkan bahwa
seperti halnya prinsip kebangsaan yakni
kemandirian, dalam modal awal Bengkel
Jasmine sebesar Rp10 juta terkumpul
dari hasil patungan, sisanya adalah
semangat membangun usaha.
S ementara itu, Jaelani sekaligus
Kepala Bengkel Jasmine memaparkan
dari Rp10 juta yang terkumpul terbagi
menjadi 4 (Empat) juta untuk sewa

tempat, 2 (Dua) juta menitipkan uang ke


toko bahan material, dengan harapan bisa
mengambil terlebih dahulu bahan baku,
dan 4 (Empat) juta lagi untuk membeli
peralatan dan bekal selama prodak kami
belum laku.
Alhamdulillah, sudah hampir
setahun ini sudah banyak pemesan yang
datang ke bengkel kami, ungkapnya.
Diketahui, Pemdes Kebondanas
dengan LPM-nya sedang merancang
usaha budidaya jamur merang. Selain
modal dan pengerjaannya yang ringan,
sekaligus sebagai benteng usaha
khususnya wanita yang pergi ke luar desa
untuk bekerja. Selain itu, rancangan
usaha lainnya juga sedang disiapkan
Desa Kebondanas adalah sablon kaos.
Selain usaha, sekaligus juga bisa menjadi
media dakwah generasi desanya.
Tungku harus dekat dengan api.
Sehingga masakan yang ada diatasnya
bisa matang, seperti halnya usaha,
tandas Juhendi yang diamini oleh Jelani.
q Atang/Surya

Karo Aset Provinsi Bali,

Jelaskan Isi Peraturan PP 27 Tahun 2014 Beserta 4 Pola


DENPASAR, (Perak).Dalam Mengelola Aset Barang Milik
Negara atau Daerah, salah satunya di
daerah Provinsi Bali tentunya sangat
mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 6 tahun 2006 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 27 tahun 2014 pada tanggal 24
April 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara atau Daerah.
Karo Aset Provinsi Bali Drs. I Ketut
Adiarsa mengungkapkan, dalam
mengelola aset tentunya terutama adalah
fungsi pelayanan untuk menunjang
dalam segi pelayanan yang lebih baik dan
untuk aset yang besar biar tidak menjadi
beban.
Pada artinya aset yang kita tidak

gunakan akan kita dayagunakan dan agar


bisa dilakukan ada empat pola
pemanfaatan, yang pertama melalui
pinjam pakai aset-aset Provinsi Bali yang
tidak digunakan
dalam rangka
pelayanan itu dan bisa di pinjam pakai
khusus untuk pemerintah baik itu
Kabupaten maupun Pusat. Ujarnya.
Untuk pola yang kedua adalah sewa
yang diberikan kepada perorangan,
lembaga badan hukum, swasta dan juga
bisa diberikan kepada pemerintah
apabila penggunaannya di luar
pemerintahan dan jangka sewa
diperpanjang setiap 5 tahun.
Untuk pola ketiga adalah kerjasama
pemanfaatan yang bisa diberikan kepada
perorangan maupun perusahaan

berbadan hukum jangka waktu bisa


sampai 30 tahun dan sekarang ada juga
kerjasama penyediaan infrastruktur yang
diberikan selama 50 tahun, Imbuh Ketut
Adiarsa didampingi Wayan Sumarajaya
saat ditemui wartawan Perak diruang
kerjanya. Kamis (16/10).
Semua hasil aset masuk dalam PAD
adalah sebagai Sumber Pendapatan Hasil
Pengolahan Kekayaan Daerah, sampai
sekarang jumlah aset yang sudah
disewakan sekitar 54 lokasi yang tersebar
se-Bali dan lebih banyak yang sewa di
Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Diharapkan untuk kedepannya, Kita
data lagi semua, dimana yang kita potensi
untuk kita dayagunakan untuk
disewakan. imbunya. q Yd

SAMBUNGAN

11

Disperindagsar Buka Pelatihan IKM


Nana:
Gas Methan Sebagai
Energi Alternatif
Bagi Masyarakat Pesisir
SUBANG, (Perak).Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Pasar (Kadisperindagsar)
Kabupaten Subang H. Hidayat, S.Ag.,
M.Si. secara resmi membuka Pelatihan
Industri Kecil dan Menengah (IKM)
yang dilaksanakan di Cottage Nalendra
pada hari Senin tanggal 08 Oktober 2014.
Pelatihan tersebut dilaksanakan selama 5
hari dari tanggal 07-11 Oktober 2014.
Acara tersebut diikuti oleh 2
Kelompok IKM diantaranya Kelompok
Minyak Atsiri dan Kelompok Abon Ikan.
Selain para peserta pelatihan dan tamu
undangan, acara tersebut dihadiri juga
oleh Direktur Industri Kecil dan
M e n e n g a h ( I K M ) Wi l a y a h I I
Kementerian Perindustrian, Roy Setiadi,
M.M. beserta rombongan, Kasi dan Staf
Disperindagsar Kabupaten Subang.
Dalam sambutanya H. Hidayat
mengucapkan terima kasih kepada
Kementerian Perindustrian yang telah
hadir dalam acara pelatihan IKM.
Saya mengucapkan terima kasih
kepada Direktur IKM Wilayah II Roy
Setiadi beserta rombongan yang sudah
dapat hadir dalam pelatihan IKM dan
terima kasih juga kepada Kementerian
Perindustrian telah memberi

SUBANG, (Perak).Dengan ditemukannya gas yang


tidak berbau dan dapat terbakar di
Dusun Bakan Asem 2, RT. 19/06, Desa
Tanjungrasa Kidul, Kecamatan
Patokbeusi, Selasa, (07/10) lalu.
Disinyalir merupakan sumber gas rawa
atau gas biogenik di wilayah Pantura
tersebut.
Demikian hal itu disampaikan oleh
Nana, aktivis yang eksis
mengkampanyekan energi alternatif
bagi masyarakat bersama dengan
Kartika Persada di beberapa wilayah
Indonesia, Kamis (16/10).
Gas biogenik adalah gas methan
(CH4) yang memang sudah sangat
akrab dengan kehidupan manusia
karena sangat umum ditemukan di mana
saja di permukaan bumi ini. Gas ini
terbentuk dari proses alam selama
ribuan tahun, tuturnya kepada Perak.
Nana menguraikan, fenomena
geologi umum ini sebelumnya pernah
ditemukan di daerah lain seperti
Indramayu, Banjarnegara, dan
Mojokerto. Sementara, hasil penelitian
gas biogenik di laut dangkal yang
dilakukan oleh Puslitbang Geologi
Kelautan (PPPGL), Dep. Energi dan
Sumber Daya Mineral di sepanjang
Pantai Utara Jawa (Pantura)
memperlihatkan indikasi gas biogenik
yang cukup menjanjikan.
Selain itu kata Nana, gas biogenik
yang merembes ke permukaan ini
adalah gas yang murni berasal dari alam
sehingga secara langsung tidak
berbahaya bagi mahluk hidup, namun
dalam kandungan yang pekat (dalam
ruang tertutup) akan mudah terbakar,
akan tetapi tidak dapat meledak.
Nana menuturkan bahwa gas
methan merupakan gas hidrokarbon
yang mudah terbakar, memiliki rantai
carbon terpendek (C1) sehingga
merupakan gas yang paling ringan, yaitu
sekitar 0,7 lebih ringan dari udara (Rice,
1993), sehingga jika tersebar di udara
akan langsung menguap naik ke
atmosfir. Namun demikian, jika
digunakan sebagai sumber energi,
termasuk jenis bahan bakar yang ramah
lingkungan, karena hasil
pembakarannya mengeluarkan carbon
dioksida (CO2) dalam jumlah yang
lebih kecil dibandingkan jenis bahan
bakar hidrokarbon lainnya.
Dengan kekayaan sumber daya
alam yang dimiliki Subang bagian
Pantura, hal ini butuh keseriusan Pemda
Subang untuk mengeksploitasi dan
engksplorasi sumber gas methan ini
bagi kepentingan masyarakat dan
sebagai konsekuensi penyesuaian atau
kenaikan harga BBM dalam negeri
dimana tingkat kemampuan masyarakat
terutama di pesisir masih sangat
rendah, imbuhnya.
Diperkirakan dari satu lubang bor
gas biogenik dengan tekanan 3 Kg/m2
dan kandungan 95% methan, tandasnya,

akan menghasilkan 0,5 KW/jam, cukup


untuk konsumsi 2-3 rumah tangga di
kawasan pedesaan.
Diketahui, meski saat ini gas
biogenik hanya dimanfaatkan secara
setempat (insitu), seperti yang telah
dilakukan oleh masyarakat Desa
Mayasari, Pamekasan, Madura telah
digunakan untuk kompor pengering
makanan dan lampu (flare) penerangan
jalan desa dan di Ngrampal, Sragen juga
telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar
rumah tangga. Namun, tidak menutup
kemungkinan dapat dikemas pada
tabung bertekanan agar mudah
ditransportasi. Dengan demikian, jika
potensinya cukup signifikan maka dapat
diusahakan secara lebih ekonomis pada
masa yang akan datang.
Sementara itu, Ketua Umum Forum
Masyarakat Peduli (FMP) Asep
Sumarna Toha mengungkapkan bahwa
Pemkab Subang perlu melakukan uji
analisa isotop carbon untuk memastikan
gas biogenik ini murni sebagai gejala
geologi atau bercampur dengan gas dari
aktivitas pemboran migas atau minyak
bumi.
Banyak dijumpai bahwa
rembesan/semburan gas biogenik ini
terjadi di sekitar sumur-sumur
pemboran migas. Ada dugaan bahwa
tidak sempurnanya sistem casing lubang
bor mengakibatkan bocornya tekanan
yang selanjutnya memicu gas biogenik
ini naik ke permukaan, ungkapnya.
Dugaan lain, kata Asep bahwa
memang struktur tanah permukaan di
sekitar lubang bor biasanya merupakan
daerah yang lebih lemah akibat getaran
eksplorasi atau kegiatan seismik
sebelumnya, sehingga gas biogenik ini
terpicu menerobos dan merembes ke
permukaan melalui rekahan-rekahan
atau daerah lemah sehingga terjadi
sesar.
Asep berpendapat bahwa Pemkab
Subang harus secepatnya melakukan
pengujian, meski gas biogenik ini tidak
berbau, mudah terbakar, dan bertekanan
rendah. Akan tetapi ada kemungkinan
munculnya rembesan gas biogenik yang
ekstrim dan tekanan tambahan yang
memicu naiknya tekanan gas sehingga
mengancam keselamatan masyarakat.
Apabila hasil pengujian Pemkab
Subang positif aman bagi masyarakat
dan dapat dimanfaatkan secara optimal,
maka akan muncul multi efek dari
pemanfaatan gas biogenik ini yakni
perubahan pandangan masyarakat
bahwa gas biogenik yang asalnya
dianggap sebagai gas beracun dan
berbahaya, akan berubah menjadi
berkah jika dapat dikelola dan
dimanfaatkan sebagai sumber energi
baru yang murah dan ramah lingkungan,
sehingga lambat laun akan
menghilangkan ketergantungan energi
BBM bagi masyarakat di kawasan
pesisir Pantura Subang khususnya,
tandas Asep. q Datim/Surya

SK Pengadaan ...
<< Dari hal. 1

Kejari Segera ...


<< Dari hal. 1

Dikonfirmasi Seputar ...


<< Dari hal. 1

kepercayaan untuk mendorong IKM di


Kabupaten Subang, tidak lupa juga
kepada para peserta pelatihan, semoga
dengan adanya pelatihan ini dapat
menumbuh kembangkan industri yang
ada di Kabupaten Subang, harapnya.
Ditambahkanya bahwa Kabupaten
Subang ingin menjadi Kabupaten yang
halal dari 8 kabupaten lainnya yang ada
di Jawa Barat. Selamat kepada Peserta
Pelatihan dan semoga sukses,
tambahnya.
Dalam acara itu juga masing-masing
kelompok diberi bantuan berupa alat
mesin, Kalau ada bantuan alat-alat
mesin itu kita harus punya rumah industri
dulu supaya bisa disimpan ditempat yang
layak untuk merawat dan menjaganya,
Kata Roy Setiadi.
Daya saing di pasar yang sungguh
banyak dan bagaimana kita mencari
bahan yang melonjak tinggi dan
terkadang terjadi kelangkaan bahanbahan yang kita butuhkan, tambah Roy.
Dengan memberikan bantuan bahan
dan alat mesin untuk IKM, Pemerintah
berharap supaya industri kecil dan
menengah harus menjaga dan
menumbuhkan daya saing.
Masih kata Roy bahwa pemberian

bantuan untuk Kelompok Minyak Atsiri


dan Kelompok Pengasapan Abon Ikan
semoga dapat bermanfaat, dan saya
mengucapkan terima kasih kepada
Pemerintah Kabupaten Subang yang
telah mengundang kami, tambahnya
sambil mengakhiri sambutanya.
Ditempat terpisah Ketua Putra Atsiri
Indonesia (Patrindo) Asep Muhtar
kepada Perak mengatakan, Saya sangat
berterima kasih kepada Pemerintah
melalui Kementerian Perindustrian yang
telah memberi bantuan alat-alat mesin
dan Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang yang telah mengadakan
pelatihan ini, dan dengan alat mesin ini
semoga Penyulingan Minyak Alami
Atsiri dapat berkembang, ungkapnya.
q Asbul/Wildan

Media Online : www.perak-online.com

PeduliRakyat
Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi

Liputan Khusus Tim Evakuasi Pasien Gakin Forum Masyarakat Peduli (TEPG-FMP)

Imas Jalani Pemeriksaan Imunohistokimia,


Carnisah Kontrol Rawat Jalan ke Poli Kandungan
Pada Hari Senin, (20/10)
mendatang, Imas akan didampingi oleh
Tim Evakuasi Pasien Gakin-Forum
Masyarakat Peduli (TEPG-FMP),
rencananya akan ke RSHS Bandung
untuk menjalani rawat jalan sekaligus
pemeriksaan imunohistokimia.
Demikian hal itu disampaikan oleh
Ketua TEPG-FMP Toni Kusnadi di
Posko Pusat FMP Jalan Palabuan,
Babakan Cisugih, Kel. Sukamelang,
Subang, (20/10). Kami akan
menjemput Imas (14) siswa Kelas 2
Ts a n a w i y a h d i r u m a h n y a K p .
Sukamulya RT. 02/04, Dusun 2
Kelurahan Cupunagara, Kec. Cisalak,
Kab. Subang untuk menjalankan
pemeriksaan imunohistokimia di RSHS
Bandung, ungkapnya.
To n i m e n u t u r k a n b a h w a
sebelumnya Imas sempat mendapatkan
perawatan dan dioperasi di RSUD
Ciereng Subang dengan diagnosa benign
neoplasm connective an other soft tissue
unspeclifled-0219 atau tumor.
Selain itu kata Toni, sesuai dengan
hasil dari Bagian Patologi Anatomi
RSUD Ciereng dengan tanggal jawab 6
Oktober 2014, Imas disarankan untuk
melakukan pemeriksaan
imunohistokimia (CD99, vimentin,
desmin) dari dokter pengirim dr. Eka
Mulyana, Sp.OT dengan diagnosis

klinik soft tissue tumor, No. PA 140473.


To n i m e n g u r a i k a n , s e c a r a
makroskopik terlihat jaringan ukuran 7
X 5 X 3 cm, 4 X 3 X 2 cm, 1,5 X 1 X 1 cm,
coklat kenyal, sedangkan dari hasil
mikroskopik menunjukan adanya sel-sel
tumor dengan inti bulat-oval atau
hiperkromatik dengan rasio intisitoplasma tinggi. Tanpa septa jaringan
ikat diantara sel-sel tumor mitosis yang
ditemukan di bagian tangan sebelah kiri
pasien peserta Jamkesmas dengan
Nomor Kartu BPJS: 0000474197422 ini.
Dengan berbekal no. rujukan dan
keabsahan dari BPJS Kesehatan No.
1015R0011014A000040, tambah Toni,
semoga dalam keberangkatan nanti yang
menggunakan fasilitas Ambulance
Gratis Pasien Gakin-FMP dapat berjalan
dengan lancar.
Sebelumnya, TEFG-FMP
menjemput pasien An. Carmisah BT
Talem (40) dengan nomor peserta BPJS
0001452365785 dari Kp. Babakan Sapi,
RT. 08/02, Desa Binong, Kecamatan
Binong, Kab. Subang.
Pasien yang telah mendapatkan surat
rujukan dengan No. 05052/57/PKM/BNG/X/2014 dari
Puskesmas Binong ke RSUD Ciereng
Subang ini didiagnosa sementara
terdapat benjolan di perut bagian kanan,
pasien langsung dibawa ke RSUD

Kecamatan Dawuan Laksanakan


KMD Bagi Para Guru
SUBANG, (Perak).D a l a m r a n g k a
meningkatkan kualitas para
guru SD dan SMP di
Kecamatan Dawuan, maka
Pengurus Kwaran Kecamatan
Dawuan baru-baru ini
mengadakan Kursus Mahir
Dasar (KMD) bagi guru-guru
yang belum pernah mengikuti
kegiatan KMD sebelumnya.
Menurut Wakil Ketua
Panitia Pelaksana Ade
Junaedi yang didampingi
oleh sekretarisnya Tarsan,
S.Ag. menuturkan kepada
Perak bahwa kegiatan
tersebut sifatnya wajib diikuti
oleh semua guru yang belum
mengikuti kegiatan KMD, hal
itu guna menunjang
Pelaksanaan Kurikulum 2012
Ekstrakulikuler.
Diketahui, kegiatan

tersebut dilaksanakan selama


6 hari dan diikuti oleh 73
peserta yang kesemuanya
merupakan guru-guru yang
ada di Kecamatan Dawuan
termasuk guru SMP sebanyak
5 orang. Sementara, guru
lainnya sudah melaksanakan
KMD dan telah memiliki
sertifikat.
Mengenai biaya yang di
butuhkan untuk kegiatan
tersebut, tambah Ade bahwa
biaya dalam kegiatan yang
digelar diambil dari peserta
yang mengikuti kegiatan
tersebut.
Setiap peserta membayar
Rp425 ribu dengan rincian
untuk konsumsi makan
peserta itu sendiri dan para
pemateri dari Kwarcab
Subang selama 6 hari,
tandasnya. q Jats

Charnisah Saat Dievakuasi Oleh TIM ke RSUD Ciereng, Jumat 17/10/2014

Ciereng Subang, Jumat (17/10) sekitar


pukul 14.30 WIB dan langsung
ditanggulangi oleh dokter jaga IGD
dengan diberi obat dan pengambilan
sampel darah untuk lab.
Sebelumya, sesuai hasil

pemeriksaan Ultrasonografi (USG)


tertanggal 17 September 2014 dari
Laboratorium Klinik Setia, Pamanukan
ditemukan benjolan di perut kanan hasil
pemeriksaan dari dr. H. Dikdik Irawan,
Sp.Rad. M.Kes. USG Abdamen.

Sementara, menurut keterangan


dokter jaga IGD ESUD Ciereng, Ny.
Carnisah disarankan untuk kontrol rawat
jalan ke poli kandungan sesuai dengan
rekam medis yang ada.
q Surya

Desa Gerbang Timur Subang,


Gotong Royong Bedah Rumah

SUBANG, (Perak).Gerakan Membangun Petani


Subur (Gerbang Timur) sebagai
motto Desa Gardumukti, Kecamatan
Ta m b a k d a h a n , K a b . S u b a n g
terwujud. Pasalnya, desa yang
sebahagian besar berprofesi sebagai
petani itu sukses dalam usahanya.
Dari sebahagian besar
masyarakat disini berprofesi sebagai
petani. Alhamdulillah, dalam musim
panen kali ini mendapatkan hasil
yang optimal, ungkap Kades
Gardumukti Edin Suhaedin kepada
Perak saat ditemui di rumahnya,
Rabu (15/10).
Edin mengungkapkan
kebanggaannya lantaran terdapat
warga Desa Gardumukti yang dapat
mencapai hasil panen 12 ton/hektar.
Hal itu dikarenakan H. Aep yang
mampu mencapai hasil yang fantastik
itu menggunakan pola tanam System
of Rice Intensification (SRI) dan
menggunakan tidak seratus persen

pupuk kimia, yakni separuh


menggunakan pupuk organik.
Selain itu, ia juga merasa bangga
kepada warganya yang saat ini
sedang bekerja di luar negeri,
sehingga pihak desa terinsprasi untuk
melakukan swadaya membangun
bedah rumah.
Saya merasa bangga kepada
Nining dan Cica yang bekerja di
Hongkong, serta Eti yang bekerja di
Medan dan satu orang lagi yang tidak
mau disebutkan namanya, yang
bekerja di Timur Tengah karena telah
mengirimkan uang masing-masing
sebesar Rp1 juta untuk bantuan banjir
di Desa Gardumukti, meski posisi
mereka jauh, ungkapnya seraya
mengatakan semuanya itu masih
warga Desa Gardumukti.
Sayangnya, kata Edin bahwa 2
bantuan belum kami salurkan karena
saya telat membuka rekening desa.
Namun, 2 bantuan lain telah
disalurkan karena melalui rekening

kerabat mereka yang langsung


disampaikan ke saya.
Setelah banjir reda, saya baru
mengecek rekening desa, anehnya
ada uang masuk sebesar Rp2 juta.
Setelah saya telusuri ternyata uang
tersebut dari Cica dan Eti. Akhirnya
saya sarankan agar dana tersebut
digunakan untuk membangun bedah
rumah penduduk kurang mampu di
Desa Gardumukti, ungkapnya.
Dengan inisiatif dari Wakil
Damin dan Darkim, maka bedah
rumah dilakukan secara swadaya,
tambah Edin. Sehingga ada dua
rumah dapat dibedah yaitu rumah Ibu
Anah yang berada di RT 4 dan Bapak
Akim di RT 09.
Awalnya inisiatif dari wakil
untuk melakukan swadaya, namun
tanpa saya kira masyarakat justru
menyambut baik, ungkapnya.
Dalam proses pengerjaan bedah
rumah, masyarakat secara bahu
membahu. Selain menyumbangkan
tenaga, ada juga yang membawa
semen dan bahan material lainnya
sehingga prosesnya berjalan cepat.
Edin merasa bersyukur karena
mempunyai masyarakat yang masih
mencintai gotong royong, selain itu
Ketua LPM Desa Gardumukti H. Edi
serta jajarannya yang sangat
mengapresiasi pembangunan desa
dengan mengeluarkan dana talangan
dalam pembuatan TPT baru-baru ini,
sehingga proses pembangunannya
lebih cepat dari waktu yang
ditentukan.
Dalam menyongsong Hari
Lahirnya Bangsa Indonesia yang ke86 . Semoga Bangsa Indonesia
kembali berjaya di atas tanahnya
yang subur ini, tandasnya.
q Atang/Surya

Anda mungkin juga menyukai