Anda di halaman 1dari 6

PROTOKOL UNTUK PENGGUNAAN BUBBLE CPAP

Gamb
ar 1.
Bubble CPAP konsentrator
Oksigen konsentrator adalah mesin yang mengekstrak nitrogen dari atmosfer
udara, menghasilkan output

hampir Oksigen murni.

CPAP adalah tekanan

positive airway/jalan napas yang kontinyu, yang dapat membantu anak-anak


dengan gangguan pernapasan berat.
memberikan

oksigen

dan

Gelembung-CPAP

continuous

positive

dari konsentrator

airway

pressure,

derajat

tingkatan CPAP tergantung pada jarak pipa yang berada di bawah air dalam
botol
Menyiapkan Bubble CPAP konsentrator
Ikuti langkah berikut untuk mempersiapkan Bubble CPAP konsentrator
1. Posisikan perangkat Baby CPAP berjarak setidaknya 30 cm dari dinding
atau tirai, sehingga
bukaan inlet di belakang tidak terhalang.
2. Colokkan kabel listrik kepasokan listrik, dan nyalakan konsentrator.
3. Hidupkan/nyalakan konsentrator (switch di konsol). Lampu kuning harus
hidup dan tetap
menyala selama beberapa menit (biasanya dalam waktu 10 menit)
sampai konsentrasi gas yang dipasok mencapai dan melebihi 85 3% O .
Lampu

kuning

kemudian

harus

berubah

off

setelah

menunjukkan bahwa konsentrator berjalan dengan benar.

waktu

ini,

4. Isi botol ke tingkat yang ditunjukkan dengan air matang /air steril yang telah
dibiarkan menjadi
Dingin, lalu tutup kembali.
5. Hubungkan hose/selang inspirasi dari sirkuit ke outlet gas utama.
6. Hubungkan hose/selang ekspirasi dari sirkuit ke botol.
7. Atur tingkatan CPAP yang dibutuhkan: mulai 7 cmH 20. Lihat gambar
dibawah

8.

Hubungkan selang kanula hidung kepada anak seperti gambar dibawah

9. Atur aliran udara dan oksigen yang dibutuhkan untuk melihat aliran
konstan gelembung dalam air. Mulailah dengan 5 L / menit oksigen dan 5
L / menit udara. Periksa dan yakinkan aliran keluar dengan baik. Jumlah
gabungan aliran 10 L / min adalah sudah mencukupi dalam kebanyakan
kasus,yang dapat kita lihat dengan adanya gelembung terus menerus
didalam botol.

10. Perhatikan anak untuk tanda-tanda gangguan pernapasan, periksa SPO 2


dan tetap amati selalu adanya gelembung dalam botol.
a. Jika SPO2 dibawah 90% atau anak mempunyai gangguan napas
berat,pertama tama
b.
tingkatkan tekanan menjadi 8 atau 10 cmH2O dan kemudian bila tak
terjadi perbaikan
tingkatkan aliran jadi 8L/min
b. Jika tidak ada gelembung kontinyu, periksa apakah selang khusus
hidung melekat
dengan baik, dan reposisi selang nasal sehingga terletak pas di
dalam lubang hidung.
c. Jika masih tidak terjadi gelembung terus menerus, periksa
kemungkian kebocoran di
sepanjang sirkuit, dan menyesuaikan aliran oksigen atau udara
sesuai dengan tabel di
bawah ini.

Uji
henti CPAP dan kapan harus berhenti CPAP
Setidaknya sekali setiap hari, anak-anak dengan kondisi yang stabil
secara klinis (tidak memiliki tanda-tanda darurat dan SPO2 > 90% ) harus
dilepaskan dari CPAP selama 10 15 menit, dan amati dengan seksama

perubahan tanda - tanda klinis dan SPO2 nya,apakah kemungkinan


penambahan oxygen dan CPAP masih tetap dibutuhkan
Uji henti CPAP terbaik dilakukan mulai pada pagi hari bila diperkirakan
tenaga perawat mencukupi untuk mengamati sepanjang hari. Bila uji henti
CPAP dilakukan mulai pada sore hari dengan jumlah perawat yang terbatas
maka akan

terjadi desaturasi oksigen pada saat tidur sehingga resiko

peningkatan hypoxemianya tidak terdeteksi.


Sebelum uji henti CPAP kadar SPO2 harus dilihat untuk memastikan
apakah uji henti aman untuk dilakukan ( SPO2 >90% ). Lalu bayi dilepaskan
dari aliran oksigen dan diamati dengan seksama untuk menghindari efek
samping dari hypoxaemia.Bila terjadi hypoxaemia berat ( SPO2 <80% ),henti
napas atau terjadinya gangguan pernafasan yang berat si bayi harus segera
diberikan penambahan oksigen lagi. Beberapa bayi akan secara cepat
mengalami hypoxaemia bila dilepaskan dari selang penambah kadar
oksigen. Dan ini menjadi penanda sangat beratnya penyakit yang diderita
dan

menjurus

disyaratkan

keresiko

wajib

kematian.

memperhatikan

Orangtua
dengan

bayi

dan

seksama

staf

apakah

perawat
terjadi

peningkatan cyanosis atau gangguan pernafasan yang lebih berat. Bila kadar
SPO2 >90% setelah uji henti pada suhu ruang, maka selang oksigen tetap
dilepas, kadar SPO2 belakangan bisa terjadi desaturasi kembali.
Bila kadar SPO2 <90% atau gangguan napas berat lagi maka harus
diberikan Bubble CPAP lagi. Setiap bayi yang mengalami kemunduran klinis
harus diperiksa /diukur

kadar SPO2 apakah membutuhkan penambahan

oksigen. Bayi yang mengalami gangguan napas akut harus tetap dirawat
sampai kadar SPO2 nya 90% atau lebih dan bernafas dalam kondisi ruang
paling tidak 24 jam, sampai tanda - tanda /gejala yang membahayakan
teratasi dan rencana perawatan dirumah telah dipersiapkan dengan rinci.
Pembersihan pipa/selang sirkuit dan botol
Hal ini penting untuk mengurangi risiko infeksi silang. Hal ini harus
dilakukan setelah setiap Pasien telah menggunakan CPAP, begitu juga jika
bayi yang sama pada CPAP selama lebih dari seminggu.

Sirkuit /selang cadangan sangat penting untuk menggantikan salah


satu yang sedang dibersihkan tanpa Mengganggu kelangsungan perawatan
pada bayi. Rangkaian sistim selang CPAP (selang inspirasi dan ekspirasi ,
botol dan tutupnya dan koneksi) harus dibersihkan secara menyeluruh
sebagai berikut:
1. Bersihkan setiap kotoran
Bersihkan terlebih dahulu dengan deterjen (sabun) untuk menghilangkan
kontaminasi (misalnya: darah, dahak)
2. Bilas dengan air yang telah direbus/steril dan dibiarkan dingin , tunggu
sampai kering
3. Disuci Hama sebelum menggunakan kembali.
Staf pembersihan peralatan harus memakai pakaian pelindung untuk
menghindari percikan pemaparan atau kontak dengan peralatan kotor:
memakai celemek, sarung tangan dan kacamata.
Diperlukan tempat pembersihan dengan ventilasi udara yang baik.
Apa yang Anda butuhkan :
Sabun cair untuk pembersihan awal
Solusi Desinfektan: (natrium hipoklorit 0,05% atau pemutih rumah
tangga,
terdilusi menjadi 0,05% hipoklorit. Ikuti petunjuk yang ada di botol

Sink
atau
ember
untuk
membersihkan
peralatan
Sikat untuk membersihkan bagian dalam dan luar dari selang
Gaun atau celemek anti air ,masker dan sarung tangan anti air
Rak pengeringan

Cara mencuci dan disinfeksi


1. Cuci Tangan
2.
Siapkan deterjen ( air sabun) dan larutan disinfektan mengenakan
gaun atau celemek kedap air, pelindung mata serta masker bedah untuk
pelindung larutan pemutih.
3. Pertama kali cuci dengan air larutan sabun untuk membersihkan darah
dan sekresi pernafasan , diember yang bersih sikatlah sambil dibilas
dengan air.
4.

Biarkan kering

5. Kemudian cuci dengan larutan pemutih dan rendam selama satu jam atau
disinfektan .
Rendam semua item bersama-sama, setelah digunakan larutan pemutih
harus dibuang, jangan dipakai ulang.
6. Bilas dengan air yang telah direbus dan didinginkan sampai hangat (bilas
juga bagian dalam, misalnya, dengan menggunakan jarum steril), biarkan
menetes sampai kering di atas wastafel.
7. Singkirkan semua peralatan pelindung (apron, sarung tangan,
masker) dan cuci tangan sampai bersih
8.
Periksa bawah tidak ada air menggenang di sirkuit, simpan sirkuit dan
botol dalam kantong plastik bersih (label dan tanggal), simpan di daerah
kering dan bersih ( Terpisah dari area peralatan kotor)
Pembersihan dan pemeliharaan rutin
Seminggu sekali perhatikan filter pada bagian bukaan masuknya
udara. Filter menyaring udara dan partikel lainnya untuk tidak memasuki
unit.

Filter harus dipisahkan dan dibersihkan dengan air sabun hangat,

keringkan dengan handuk penyerap dan diganti. Memiliki suku cadang filter
sangat dianjurkan sehingga tidak menginterupsi pemakaian pada waktu filter
dibersihkan.
Bagian luar perangkat harus dibersihkan dengan desinfektan ringan
Larutan pembersih diencerkan (biasanya 5,25% sodium hipoklorit) dengan
kisaran

1:100

sampai

1:10.

Biarkan untuk tetap di permukaan selama 10 menit dan kemudian bilas dan
keringkan.

Anda mungkin juga menyukai