Anda di halaman 1dari 103

PENGGUNAAN ALAT DC SYOK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.001 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
DC syok merupakan peralatan elektronik yang dirancang
PENGERTIAN untuk memberikan kejut listrik dalam waktu sesingkatnya dan
identitas tinggi pada pasien sakit jantung
Untuk memutuskan gangguan irama jantung dengan
TUJUAN
menggunakan energy listrik yang dikeluarkan sesuai indikasi
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON
2. Pasang elektroda EKG pada pasien dengan
memberikan jelly pada pasien dilokasi elektroda
3. Set energy sesuai dengan yang dibutuhkan
4. Ambil paddles dari alat
5. Beri jelly pada permukaan paddles
6. Lakukan pengisian energy dengan cara menekan
tombol pada paddles
PROSEDUR
7. Jangan menyentuh pasien
8. Tempelkan paddles pada pasien di posisi sternum
dan apeks
9. Beri tekanan pada dinding dada
10. Tekan kedua tombol paddles secara bersamaan
11. Lakukan evaluasi dengan melihat monitor
12. Set energy pada posis 0 dan tekan tombol power
jika DC syok selesai digunakan
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TEKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
PENGGUNAAN ALAT EKG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.II.002 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
EKG merupakana alat elektronik untuk merekan aktifitas
PENGERTIAN
kelistrikan/ jantung dalam waktu tertentu
TUJUAN Sebagai tata cara dalam penggunaan alat EKG
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Pemberitahuan pasien alat EKG type cardimax MX 2111
fukuda (digital)
2. Electrode ekstreminatas atas dipasang pada pergelangan
tangan kanan dan kiri searah telapak tangan
3. Pada ekstremitas bawah dipasang pada pergelangan kaki
kanan dan kaki kiri sebelah dalam
4. Posisi dalam pergelangan tangan bukanlah mutlak, bila
diperlukan dapat dipasang sampai kebahu kiri atau kanan
dan pangkal paha kiri atau kanan.kemudian kabel – kabel
dihubungkan.
a. Merah (RA) : lengan kanan
b. Kuning (LA) : lengan kiri
c. Hijau (LF) :tungkai kiri
PROSEDUR d. Hitam (RF) : tungkai kanan
5. Electrode dada harus dipasang seperti
a. V1 : sela iga ke - 4 pada garis sternal kanan
b. V2 : sela iga ke – 4 pada sternal kiri
c. V3 : terletak antara V2 dan V4
d. V4 : ruang iga ke – 5 pada garis tegah klavikula
e. V5 : garis aksila depan sejajar dengan V4
f. V6 : garis aksila tengah sejajar dengan V4
g. V7 : garis aksila belakang sejajar dengan V4
h. V8 : garis scapula belakang sejajar dengan V4
i. V9 : batas kiri dari kolumna vertebrata sejajar dengan
V4
j. V3R : lokasi samadengan V3 tetapi pada sebelah
kanan
PENGGUNAAN ALAT EKG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.II.002 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
6. Hidup mesin EKG dan tunggu sebentar untuk
pemanasan
7. Periksa kembali standarisasi dari EKG antara lain:
a. Kalibrasi Imv
b. Kecepatan 2 mtn/ detik
8. Setelah dilakukan kalibrasi dengan menekan tombol
run/star dan setelah kertas bergerak. Tombol kalibrasi
ditekan 3 kali berturut – turut dan periksa apakah terjadi
penyimpangan 10 mm (Imv)
9. Dengan memindahkan “lead selektor” dibuat pencatatan
EKG secara berturut-turut yaitu sadapan I, II, III, aVR,
PROSEDUR aVL, aVF,VI,V2,V3,V4,V5,dan V6.
10. Selesai pencatatan,pindahkan laki ke “lead
selektor’kalibrasi dan lakukan kalibrasi sebnyak 3 kali
(setelah itu matikan mesin EKG)
11. Rapikan pasien dan alat- alat
12. Catat dipinggir kiri kertas EKG
a. Nama pasien
b. Umur dan jenis kelamin
c. Tanggal dan jam saat mengerjakan EKG
13. Yang membuat perekam dibuat pada kiri bawah
14. Bila hasil rekam kurang bagus, tekan filter, alat-alat yang
membuat kebisingan dimatikan.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Perawatan Intensive
PEMANTAUAN EKG KONTINU
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.003 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Pemantauan (monitor) jantung merupakan suatu alat pemantauan
PENGERTIAN irama jantung yang dapat digunakan secara terus menerus selama
pasien dirawat atau selama diperlukan pemantauan
Untuk mengidentifikasi disritmia agar dapat menentukan intervensi
TUJUAN dini
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
Persiapan alat :
1. Kapas alkohol
2. Alat cukur
3. 3 buah chest lead / elektrode
4. Monitor EKG
5. Kabel elektroda lengkap dengan monitor
Persiapan pasien :
1. Pasien / keluarga diberitahu tentang tindakanyang
dilakukan
2. Atur posisi supine / semifowler
Tindakan :
1. Cuci tangan sesuai prosedur
2. Identifikasi sesuai prosedur.
PROSEDUR
3. Jelaskan tujuan pemasangan monitor jantung pada pasien
dan keluarga
4. Bersihkan / cukur area lokasi elektrode di dada yang
berambut (segitiga Enthoven)
5. Pasang elektrode / chest lead
6. Sambungkan elektrode pada monitor dengan kabel
(merah / kode RA – kanan, kuning / kode LA - kiri, hitam
/ kode LL atau L -kiri bawah) .
7. Setting alarm, suara monitor dan tampilan EKG
8. Rapikan kembali alat-alat
9. Nilai kondisi pasien
10. Cuci tangan sesuai prosedur.
11. Dokumentasikan prosedur dan respon pasien
UNIT TEKAIT Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
BRONCHIAL WASHING
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.004 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Mengeluarkan cairan dari jalan nafas buatan (ETT, canul
PENGERTIAN tracheostomy), mulut, hidung, pada pasien yang tidak mampu
mengeluarkan secara spontan
1. Mempertahankan jalan nafas paten / beban.
2. Membersihkan secret pada pasien yang batuknya tidak
TUJUAN
efektif
3. Mengambil bahan cultur sputum
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
Persiapan pasien :
1. Pasien diberitahu jika pasien sadar
2. Posisi tidur pasien diatur sesuai dengan kondisinya
Persiapan alat :
1. Alat suction
2. Suction catheter steril ( diameter catheter ½ daridiameter
ETT / canul tracheostomy )
3. Sarung tangan steril
4. Sumber oksigen dan selang oksigen
5. Ambu bag, jackson reese
6. Stetoscope
7. Bengkok, spuit 10cc,aqua steril, Nacl 0,9%
8. Ember dan cairan desinfektan
PROSEDUR
Pelaksanaan :
1. Auskultasi suara paru
2. Pasien diberitahu jika sadar
3. Hubungkan mesin suction dengan sumber listrik dan atur
kekuatan suction
4. Cuci tangan
5. Observasi vital sign
6. Pakai sarung tangan stereil
7. Ambil catheter suction steril dan hubungkan dengan slang
suction
8. Hidupkan mesin suction degan tangan kiri
9. Dengan tangan kiri lepas cubing ventilator / sumber
oksigen dari jalan nafas
UNIT TEKAIT Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
PEMANTAUAN CVP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.005 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Pemantauan haemodinamik, status volume cairan penderita melalui
PENGERTIAN catheter vena sentral
a. Untuk menilai status volume cairan penderita
TUJUAN
b. Mengetahui haemodinamika klien secara invasif
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
Persiapan pasien:
a. Penderita diberitahu jika sadar
b. Atur posisi tidur supine / head up
2. Persiapan alat:
a. Water pass
b. Cairan isotonik
3. Pelakasaan:
a. Penderita diberitahu
b. Ganti cairan infus dengan isotonik bila yang terpasang
cairan hipertonik
c. Percepat cairan infus untuk menilai kelancaran aliran
cairan
d. Hentikan aliran cairan ke pasien dengan cara memutar
PROSEDUR threeway stop cook
e. Alirakan cairan infus ke arah manometer sampai setinggi
20 sentimeter H2O diatas titik nol
f. Gantikan cairan infus yang mengalir ke arah manometer
dengan mengunci / memutar threeway ke arah infus
g. Tentukan titik nol pada manometer dengan cara mengukur
antara intercostae 4 pada garis midline axila menggunakan
water pass
h. Buka threeway dari manometer kearah cvc dan tunggu
sampai aliran berhenti sambil meperhatikan adanya udulasi
sesuai irama nafas
i. Hitung / catat niali cvp pada manometer
j. Alirkan kembali tetesan infus yang menuju cvc
k. Hasil pengukuran catat di lembar observasi
UNIT TEKAIT Instalasi Perawatan Intensive
PEMANTAUAN OSMOLARITAS PLASMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.006 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Merupakan prosedur penghitungan osmolaritas plasma
TUJUAN Mengetahui nilai osmilaritas plasma
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
Prosedur pelaksanaan :
1. Dapatkan nilai laboratorium GDS, elektrolit, BUN
2. Hitung osmolaritas plasma dengan menggunakan rumus
PROSEDUR
2 (Na + K ) + nilai GDS + BUN
18 18
3. Dokumentasikan hasil osmolaritas plasma ke status
UNIT TEKAIT Instalasi Perawatan Intensive
PEMBERIAN CAIRAN MELALUI INFUS PUMP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.007 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Alat untuk mengatur laju tetesan cairan yang dihubungkan
PENGERTIAN
dengan slang infuse ke penderita
1. Mengatur tetesan secara adekuat
TUJUAN 2. Memberikan cairan secara cepat dan akurat
3. Menghindari kelebihan cairan
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
Persiapan pasien :
1. Penderita diberitahu jika sadar
2. Atur posisi tidur supine / head up
Persiapan alat :
1. Infus pump
2. Set infus
3. Cairan infus
4. Tiang infus
Pelaksanaan :
1. Pasang infus pump pada tiang infus
2. Hubungkan kabel power infus dengan sumber listrik
PROSEDUR
3. Tusukkan selang infus pada botol infus dan pastikan slang
infus telah terisi cairan infus kemudian matikan stop cock
4. Buka pintu infus pump masukkan slang infus yang telah
terisi cairan pada jalur slang di infus pump dan tutup
kembali pintunya
5. Hidupkan power infus pump setting jumlah total cairan dan
rate cairan yang diinginkan
6. Ganti aliran infus penderita dengan infus yang dihubungkan
dengan infus pump
7. Tekan tombol start pada infus pump maka cairan akan
mengalir
UNIT TEKAIT Instalasi Perawatan Intensive
PENGAPLIKASIAN RESTRAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.008 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Adalah suatu cara/ metode/ restriksi yang disengaja terhadap
gerakan/ perilaku seseorang. Dalam hal ini perilaku yang
PENGERTIAN
dimaksudkan adalah tindakan yang direncanakan, bukan suatu
tindakan yang tidak disadari/ tidak disengaja/ sebagai suatu reflek.
Untuk mengontrol perilaku pasien yang dapat membahayakan
TUJUAN
dirinya sendiri maupun orang lain.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Lakukan penilaian kebutuhan pasien dan intervensi
restrain yang akan digunakan.
2. Jelaskan alasan penggunaan restrain
3. Singkirkan semua benda yang berpotensi membahayakan,
sebelum aplikasi restrain
4. Inspeksi keamanan tempat tidur, tempat duduk dan
peralatan yang akan digunakan selama proses restrain.
5. Observasi pasien setelah aplikasi restrain
PROSEDUR 6. Penuhi kebutuhan pasien seperti : makan, minum, mandi
dan toileting
7. Lakukan pemantauan secara berkala setiap
a. 4 jam untuk dewasa ≥ 18 tahun keatas
b. 2 jam untuk anak dan remaja usia 9 – 17 tahun
c. 1 jam untuk anak ˂ 9 tahun.
Evaluasi meliputi : tanda vital, posisi tubuh pasien,
keamanan restrain dan kenyamanan pasien
8. Catat dan laporkan perubahan perilaku pasien pada DPJP.
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TEKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
MEMBERIKAN INFUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.009 0 1/2


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah
PENGERTIAN vena dalam jumlah banyak sampai waktu yang ditentukan,
dengan menggunakan infuse set

TUJUAN Sebagai tata cara dalam pemberian infus ke pasien


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat menyiapkan alat dan bahan berikut:
a. Standar infuse
b. Cairan yang akan diberikan
c. Infus set
d. Kapas
e. Alcohol 70%
f. Plester/ hehafix
g. Pengalas
h. Bengkok
2. Pasien diberi penjelasan, perawat cuci tangan
PROSEDUR
3. Siapkan area yang dipasang infuse
4. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan
5. Keluarkan udara dari slang infuse
6. Menentukan vena yang akan ditusuk
7. Pasang pengalas
8. Disenfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10
cm
9. Menusuk jarumkan infus/abocath pada vena yang telah
ditentukan
10. Melakukan fiksasi
MEMBERIKAN INFUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.009 0 2/2


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
11. Menutup bagian yang di tusuk dengan gas steril
12. Menghitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan
13. Memperhatikan reaksi pasien
PROSEDUR 14. Catat watu pemsangan, jenis cairan dan jumlah tertentu
15. Pasien dirapikan
16. Alat-alat dirapikan
17. Perawat cuci tangan
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Kamar Bersalin
PEMAKAIAN NEBULIZER
No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.II.010 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Cara pemakaian nebulizer sesuai prosedur

TUJUAN Sebagai tata cara dalam pemakaian nebulizer


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat menyiapkan:
a. Satu unit nebulizer type fleam condor lengkap dengan
tungkup O2
b. Obat-obat bronchodilator dan ekspectorant
c. handschoon
2. perawat mencuci tangan
3. perawatn menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien dan keluarga
4. lepaskan tabung obat dari alat nebulizer
PROSEDUR 5. tuang obat sesuai kebutuhan kedalam tabung obat,
kemudian pasang kembali
6. hubungkan alat dengan sumber listrik
7. ajarkan pasien cara menghisap asap
8. sungkup O2 dipasang pada pasien
9. tekan tombol “ON”
10. bila asap sudah habis, tinggalkan sungkup dari pasien
11. lakukan chest fisiotherapy
12. bereskan alat-alat
13. perawat mencuci tangan
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Rawat Jalan
KATERISASI URINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.II.011 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu teknik memasukkan kateter kedalam kandung kencing
PENGERTIAN
(blender)

TUJUAN Sebagai pedoman dalam pemasangan katerisasi urin


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Tahap perinteraksi
a. Cek catatan pasien
b. Cuci tangan
c. Pilih tipe dan ukuran kateter
1) Sambungkan urine bagian dengan kateter
2) Untuk kateter tetap, ambil spuit dengan mengisi
air steril dan kempeskan balon dengan menarik
air, biarkan spuit tertinggal
3) Siapkan alat steril dan non steril
2. Tahap orientasi
a. Berikan salam, panggil PASIEN dengan namanya
PROSEDUR b. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
c. Berikan kesempatan kepada PASIEN untuk bertanya
3. Tahap kerja
a. Berikan prvasi kepada PASIEN: tutup pintu kama,
pasang tirai
b. Atur posisi PASIEN
c. Berikan pengalas pada bokong
d. Dekatkan alat-alat
e. Pakai sarung tangan steril
f. Gunakan tangan non dominan untuk
mengekposmeatos
g. Lakukan disenfesi: gunakan kapas betadine dengan
pincet secara aseptis
Katerisasi urine
No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.II.011 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
h. Gunakan gerakan sekuler untuk laki-laki atau lakukan
engyiene untuk wanita
i. Jauhkan kapas bekas dari bengkok dari area steril
j. Menutup genital pris dengan duh lubang
k. Tangan non dominan memengang penis atau
membuka vulva
l. Memasukkan jelly (25 spuit) kedalam ureba bila laki-
laki (2-3 cc) dan atau mengoles jeli pada kateter untuk
wanita
m. Masukkan kateter 15-22,5 cm pada pria pengang
penis 450 sampai urin keluar atau masukkan 5-7,5 cm
pada wanita
n. Masukkan lagi kateter 2,5 cm
o. Isi balon dengan iar steril sejumlah yang trtera pada
kateter
p. Tarik kateter sampai ada tahanan
q. Gunting plastic yang membungkus kateter
r. Buka sarung tangan
PROSEDUR
s. Fiksasi kateter kebawah abdomen pasien pria atau
pada paha depan utnuk pasien wanita
t. Menempatka penampung atau saluran dengan benar
u. Bantu pasien untuk posisi nyaman
v. Kumpulkan dan sisihkan alat diposible.
w. Cuci tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
1) Kateter tetap drainase dengan lancer atau kateter
langsung masuk dan dilepas tanpa
ketidaknyamanan
2) Pasien nayaman
b. Dokumentasi: dokumentasikan:
1) Tanggal dan jam
2) Type dan ukuran kateter
3) Jumlah urine
4) Deskripsi urine
5) Respon pasien terhadap prosedur
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Kamar Bersalin
MEMBERIKAN OKSIGEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.012 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu terapi dalam pemberian gas medic oksigen yang
PENGERTIAN diberikan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan
oksigen
Sebagai panduan dalam melakukan pemberian oksigen ke
TUJUAN
pasien yang membutuhkan
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
11. Perawat mempersiapkan alat-alat berikut:
a. Tabung oksigen dan flow meter lengkap
b. Botol pelembab
c. Slang nasal canula/masker
12. Perawat menjelaskan kepada pasien tindakan
yang akan dilakukan
13. Perawat melakukan cuci tangan
14. Perawat mengatur posisi pasien
PROSEDUR 15. Perawat memberikan air dihumidifiet
16. Perawat membuka flow meter dan mengukur dosis
secara lengkap
17. Perawat memasang slang canula/ masker pada pasien
18. Perawat memperhatikan reaksi pasien, pernapasan dan
nadi
19. Perawat mencatat dalam lembaran catatan
perawatanhasil pengukuran suhu pada buku catatan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Perawatan Intensive
PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.II.013 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Kejang yang terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh yang
PENGERTIAN
disebabkan oleh adanya suatu proses extrakranium
Sebagai pedoman dalam pelaksanaa pasien dengan kejang
TUJUAN
demam
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Petugas menggunakan alat pelindung
2. Mengtur posisi pasien (cegah pasien terentur dengan
benda-benda sekitar)
3. Berikan o2
PROSEDUR
4. Memasang sudip lidah
5. Memasang infus
6. Memberikan obat-obatan sesuai indikasi
7. Mengukur tanda-tanda vital
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN CIDERA
KEPALA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA B.II.014 0 1/1
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Suatu keadaan dimana kepala mengalami cidera akibat adanya


PENGERTIAN
suatu trauma
Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan pasien dengan
TUJUAN
cidera kepala
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri
2. Bersihkan jalan nafas dari kotoran dengan menggunakan
suction
3. Imobilasai c spain dengan neck collar
4. Jika tiba-tiba muntah, miringkan dengan menggunakan
teknik “log roll”
5. Letakkan pasien diatas long spinal board
6. Bila pasien mnegorok, pasang oropharingeal jangan
fiksasi
7. Bantu dokter pasang intubasi (jika ada indikasi)
8. Pertahankan breating dan ventilation dengan memakai
PROSEDUR
masker o2 dan pertahankan o2 100%, diberikan dengan
kecepatan 10-12 liter/menit
9. Monitor sirkulasi dan stop perdarahan, berikan infus rl 1-
2 l bila ada tanda-tanda syok dan gangguan perfusi,
hentikan perdarahan luar dengan cara balut tekan
10. Periksa tanda laeralisasi dan nila gcsnya
11. Pasang polycateter dan viva naso gastrik bila tidak ada
kontra indikasi
12. Selimuti tubuh penderita seteralh diperiksa seluruh
tubuhnya jaga jangan sampai kedinginan
13. Persiapkan pasien untuk persiapan diagnostic/foto kepala
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN
KESADARAN MENURUN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA B.II.015 0 1/1
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Menurunnya respon pasien terhadap rangsangan verbal dan
PENGERTIAN
rangsangan nyeri
Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan pasien dengan
TUJUAN
kesadaran menurun
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Petugas menggunakan alat pelindung
2. Menidurkan dan mengatur posisi pasien sesua kondisi,
jalan nafas tetap bebas hambatan
3. Menilai kesadaran pasien dengan cara: memanggil nama
pasien/ menanyakan keadaan, mencubit pasien, menilai
dan mencatat gcs pasien
PROSEDUR
4. Memberikan o2 sesuai kebutuhan
5. Kolaborasi dengan peutgas laboratorium untuk memeriksa
darah sesuaikebutuhan
6. Kolaborasi dengan team medis untuk pemasangan infus
dan bila sulit dipersiapkan untuk pemasangan vena secti
atau CVP
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK ANAFILATIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.016 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu keadaan syok akibat reaksi antigen antibody oleh berbagai
PENGERTIAN
etiologi
TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaa pasien syok anafilatik
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/ RSHM/
KEBIJAKAN SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Perawatan
Intensive (ICU)
1. Perawat menyiapkan bahan dan alat:
a. O2
b. Infuse set, abocath, plaster
c. Epinephrine (adrenalin) 1: 1000
d. Depinhidramin 50 mg
e. Amynophylin injeksi
f. Spuit
g. Dexamethasone
h. Ambubag
i. Set tracheotomy
j. Set intubasi
k. EKG, monitor, tensimeter
1. Bebaskan jalan napas
PROSEDUR
2. Beri O2 dengan face mask 5-8 liter/menit
3. Pasang infuse NaCl 0,9%/RL atau dextran 70
4. Bila tidak ada dokter berikan:
a. Epinefrin/adrenalin 1:1000. 0,3-0,6 mg second/menit diulang
setiap 15-20 menit sesuai dengan kebutuhan
b. Bila terjadi retjatan anafilatik berikan larutan epinefrin 1:1000
sebanyak 10 cc IV pelan-pelan selama 5-10 menit
c. Kolaborasi aminofilin 0,45 mg/kg/jam atau 4-7 mg/kg selama
15-29 menit
5. Lakukan EKG, eletrolit darah, AGD
6. Monitor vital sign antara 15 menit
7. Pasang monitor EKG, bila ada
Melakukan pendokumentasian dengan tepat pada catatan perawat
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensive
PENCEGAHAN DEKUBITUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
B.II.017 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan pencegahan yang diberikan kepada pasien yng
PENGERTIAN
tidur lama atau yang tidak bias moilisasi secara mandiri

TUJUAN Sebagai pedoman dalam langkah-langkah pencegahan dekubitus


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat mencuci tangan
2. Mandikan pasien 2 kali sehari
3. Jaga kelembapan kulit pasien
4. Ubah posisi pasien setiap tiga jam atau sesuai kebutuhan
(miring kanan, miring kiri atau terlentang)
5. Perhatikan tanda-tanda kemerahan, bula dan lecet
PROSEDUR 6. Saat mengubah posisi pasien lkukan messange dengan
minyak kelapa atau lotion dan lakukan clapping
7. Jaga kebersihan tempat tidur, lake dan steak laken tetap
kering
8. Dokumentasikan tindakna yang dilakukan pada cek list tirah
baringk
9. Perawat mencuci tangan
1. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap
PERAWATAN KOLOSTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.018 0 1/2
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan mengganti
PENGERTIAN
kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan
Sebagai pedoman langkah-langkah perawatan pasien dengan
TUJUAN
kolostomi
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/ RSHM/
KEBIJAKAN SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Perawatan
Intensive (ICU)
1. Tahap prainteraksi
a. Cek catatan keperawatan siapkan alat dan cuci tangan
2. Tahap orientasi
a. Beri salam, panggil nama pasien
b. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan
3. Tahap kerja
a. Berikan kesempatan pasien bertanya
b. Jaga privasi pasien
c. Memakai sarung tangan
d. Pasang pengalas dibagian kanan/kiri sesuai stoma
e. Observasi produk stoma (warna, konsistensi, bau, dll)
PROSEDUR f. Membuka kantong stoma dengan hati-hati menggunakan
pinset dan tangan kanan menekan kulit
g. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas Nacl 0,9%
/kapas air hangat
h. Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
i. Observasi stoma dan kulit sekitar stoma
j. Memberikan salep/zink oil tipis-tipis jika ada iritasi kulit
sekitar stoma
k. Membuka satu sisi / sebagian perekat kantong kolostomi
l. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi sesuai
kebutuhan
PERAWATAN KOLOSTOMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.018 0 2/2
Tlp/Fax. (0473) 21021
m. Menggunakan pinset untuk mempermudah memasukkan
stoma melalui lubang kantong kolostomi
n. Membuka sisa perekat dan hindari masuknya udara dalam
kantong
o. Merapikan pasien dan lingkungannya
p. Merapikan alat dan membuang sampah
q. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
PROSEDUR 4. Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
b. Berikan umpan balik positif pada pasien
c. Kontrak pertemuan selanjutnya
d. Cuci tangan
5. Dokumentasikan
a. Catat hasil kegiatan pada catatan keperawatan

1. Instalasi Rawat Inap


UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawat Intensive
PRINSIP PEMBERIAN OBAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.019 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

PENGERTIAN Suatu metode/ pedoman dalam pemberian obat pada pasien


TUJUAN Sebagai dasar prinsip pemberian obat
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat menyiapkan:
a. Obat yang dibutuhkan pasien
b. Catatan pemberian obat/kartu obat sesuai dengan cara
pemberian obat
c. Pulpen
d. Sarung tangan K/P
e. Obat yang akan diberikan
f. Baki obat/ bak suntik
g. Kalkulator
h. Spuit dengan jarum yang sesuai
i. Kapas alcohol
PROSEDUR j. Segelas air
k. Label obat
2. Perawat mencuci tangan
3. Bandingkan catatan pemberian obat dengan instruksi
dokter sesuai dengan prinsip 7 benar
a. Benar klien
b. Benar obat
c. Benar dosis
d. Benar waktu
e. Benar cara
f. Benar dokumentasi
g. Benar informasi
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Rawat Jalan
PEMBERIAN OBAT INJEKSI SECARA INTRA VENA
(IV)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.020 0 1/2
Tlp/Fax. (0473) 21021

Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Memberikan suntikan melalui pembuluh darah vena
Sebagai pedoman dalam pemberian obat secara intra vena
TUJUAN
(IV)
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Cek program terapi dokter
2. Periksa kembali obat sesuai program
3. Baca label obat untuk memastikan kandungan obat, dosis
dalam satu kemasan, cara pemberian, kontra indikasi, efek
samping
4. Cuci tangan
5. Beri salam dan kenalkan diri
6. Dekatkan peralatan (trolley injeksi)
7. Memberikan penjelasan kepada pasien/ keluarga tentang
jenis obat, kegunaan, cara pemberiann dan kemungkinan
PROSEDUR
efek samping
8. Tentukan area suntikan, (diusahan mencari vena yang
paling ujung) dan pasang pengalas
9. Perawat mencuci tangan
10. Membaca etiket (nama pasien, obat, dosis, cara dan waktu)
11. Jelaskan prosedur menyuntik agar ada kerjasama dengan
pasien
12. Pasang tourniquet (K/P)
13. Disemfektan area suntikan dengan kapas alcohol dengan
secara memutar arah dalam keluar dan diameter 5 cm
PEMBERIAN OBAT INJEKSI SECARA INTRA VENA (IV)
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.020 0 2/2


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
14. Tusukkan jarum dengan sudut 450
15. Lakukan aspirasi, bila ada darah yang keluar tourniquet dilepas dan
obat dimasukkan pelan-pelan
16. Kaji reaksi pasien selama tindakan
17. Cabut jarum dan hapus kulit bekas tusukan dengan kapas alcohol
18. Pasien dan peralatan dibersihkan
PROSEDUR 19. Lakukan observasi terhadap tanpa alergi, jelaskan pada pasien agar
segera melapor bila timbul seperti panas, gatal, sesak nafas,
keringat dingin, benjolan dll
20. Tentukan kontrak selanjutnya
21. Cuci tangan, buka handscoon
22. Beri salam
23. Catatat pada MR pasien
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Bersalin
PEMBERIAN OBAT-OBAT SUB KUTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
B.II.021 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang
PENGERTIAN dilakukan pada lengan atas daerah luar, pada bagian luar dada
dan tempat lain yang dianggap perlu
TUJUAN Sebagai pedoman dalam pemberian obat secara sub kutan
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Memberikan penjelasan kepada pasien/ klien tentang obat
yang akan diberikan
2. Perawat mencuci tangan
3. Tentukan daerah yang akan disuntik dan lakukan
desenfektan dengan kapas alcohol
4. Perhatikan pronsip 7B
5. Memasukkan obat kedalam spuit sesuai dengan program
dokter
PROSEDUR 6. Memasukkan jarum dengan posisi 900 bila memakai jarum
insulin/ kecil 450 bila memakai jarum biasa
7. Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk pembuluh
darah
8. Masukkan obat dengan perlahan
9. Observasi kondisi/ reaksi pasien
10. Cabut jarum dan disenfeksasi kulit dengan alcohol
11. Pasien dan alt-alat dibersihkan
12. Cuci tangan
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
PEMBERIAN OBAT PER RECTAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.022 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Memberikan obat kepada pasien sesuai program melalui rektal
PENGERTIAN
dengan prinsip benar

TUJUAN Sebagai pedoman langkah-langkah memberikan obat per rectal


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/ RSHM/
KEBIJAKAN SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Perawatan
Intensive (ICU)
1. Cuci tangan
2. Memberi penjelasan kepada pasien tentang obat, guna dan cara
kerjanya
3. Mencocokkan dosis obat dengan obat terapi
4. Meminta salah satu teman sebagai saksi
5. Memakai handschoen
6. Menganjurkan pasien untuk miring ke kiri
PROSEDUR 7. Membersihkan rectum dan sekitarnya sebelum memasukkan obat
8. Membuka pembungkus obat
9. Memasukkan obat ke dalam rectum sampai obat benar-benar
masuk dan tidak kelihatan
10. Mengobservasi pasien setelah obat dimasukkan
11. Melepaskan hanschoen
12. Mencuci tangan
13. Mendokumentasikan tindakan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
PEMBERIAN OBAT SUNTIK INTRA MUSKULER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.023 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

PENGERTIAN Memberikan obat melalui suntikan kedalam jaringan otot


TUJUAN Sebagai pedoman dalam pemberian obat suntik intra muskuler
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Memberikan penjelasan kepada pasien
2. Memberikan/ memperhatikan aseptic
3. Memperhatikan prinsip 7B
a. Benar pasien
b. Benar obat
c. Benar dosis
d. Banar cara
e. Benar waktu
f. Benar Informasi
g. Benar pendokumentasian
4. Memasukkan obat kedalam spuit , kemuadian udara
didalam spuit dikeluarkan
5. Mengatur posisi pasien
PROSEDUR 6. Menentukan daerah yang akan disuntik, otot pangkal
lengan, otot paha 1/3 tengah bagian luar, otot bokong ½
bagian atas cocyqeus
7. Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik dengan kapas
alcohol
8. Memasukkan jarum suntik dengan posisi 900
9. Lakukan aspirasi/ pastikan jarum tidak masuk pembuluh
darah
10. Masukkan obat perlahan
11. Memperhatikan reaksi pasien
12. Mencabut jarum dan menghapus kulit bekas suntikan
dengan kapas alcohol
13. Mencatatan dalam formulir pemberian obat dengan
mencantumkan
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Rawat Jalan
MEMBERI OBAT TOPIKAL PADA KULIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.024 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Pemberian obat yang dilakukan pada kulit
Sebagai pedoman langkah-langkah memberikan obat topikal pada
TUJUAN
kulit
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/ RSHM/
KEBIJAKAN SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Perawatan
Intensive (ICU)
1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Bersihkan daerah kulit dengan air hangat, bila sangat kotor
basuh dengan air hangat / air sabun bila mengeras (kerak)
PROSEDUR
4. Berikan obat sesuai indikasi dan cara pemberiannya seperti
mengoles atau mengompres
5. Cuci tangan setelah prosedur dikerjakan
6. Catat prosedur dan respon pasien
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
SKIN TEST
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
B.II.025 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Melakukan penyuntikan sedikit antibiotika yang sudah
PENGERTIAN diencekan kedalam jaringan dibawah kulit sampai terjadinya
gelembung
TUJUAN Sebagai pedoman dalam proses skin test
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat mencuci tangan
2. Menggulung lengan baju pasien
3. Mengisi spuit dengan obat yang akan ditest jumlah 0,1 cc
kemudian dilarutkan dengan aquades/ NaCl 0,9%
menjadi 1 cc.
4. Disinfeksasi kulit yang akan disuntikkan menggunakan
kapas alcohol, kemudian direngganggkan dengan tangan
perawat
5. Menyuntikkan obat sampai permukaan kulit menjadi
PROSEDUR gembung dnegan cat lubang jarum menghadap keatan
dan membuat 15-300 dengan permukaan kulit.
6. Melingkara area penyuntikan dengan diameter 1 cm
7. Menilai reaksi obat 0-15 meit dari waktu penyuntikan
8. Hasil positif (+) bila terdapat tanda-tanda kemerahan
pada daerah penusukan dengan diameter 1 cm
9. Catat reaksi skin test dan lakukan koordinasi dengan
dokter
10. Awasi tanda-tanda syok anafilatik
11. Perawat mencuci tangan
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kamar Bersalin
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.026 0 1/2


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Mengukur desakan darah pada aterial
TUJUAN Sebagai panduan dalam melakukan pengukuran tekanan darah
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
A. Persiapan
1. Persiapan Klien
a. Klien diberitahu klien/keluarga bahwa akan
dilakukan mengukur tekanan darah
b. Klien/ keluarga dijelaskan tujuan pengukuran
tekanan darah
2. Persiapan Alat
a. Spygmomanometer Ameroid/ Tensimeter Air
Raksa
b. Stetoskop
c. Alat tulis
d. Jam tangan yang memiliki jarum detik
e. Alcohol / kapas bila perlu
PROSEDUR
B. Pelaksanaan
1. Memberitahukan dan menjelaskan kepada klien
2. Membawa alat ke dekat klien
3. Cuci tangan
4. Istirahatkan klien sedikitnya 5 menit sebelum
pengukuran dan pastikan merasa santai dan nyaman
5. Mintalah klien untuk membuka lengan atas yang akan
diperiksa sehingga ada penekanan pada arteri
brachialis
6. Gunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan
klien, pasanglah manset melingkar pada lengan tempat
pemeriksaan sehingga jantung dengan bagian bawah
manset 2- 3 cm diatas fossa cubiti dan bagian balon
manset yang menekan tepat diatas arteri brachialis.
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

B.II.026 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
7. Letakkan stetoskop tepat diatas arteri brachialis
8. Tentukan denyut radialis
9. Pompakan balon manset hingga tekanan manset mencapai 30
mmHg setelah pulsasi arteri radialis menghilang
10. Membuka katup manset dan tekanan manset dibiarkan
menurun perlahan dengan kecepatan 2- 3 mmHg/ detik
11. Bila bunyi pertama terdengar, ingat dan catatlah sebagai
PROSEDUR tekanan sistolik
12. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan
diastolic
13. Turunkan manset sampai 0 mmHg kemudian lepaskan manset
14. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 2 kali untuk
mendapatkan nilai tekanan darah rerata
15. Catat hasil di lembar rekam medis klien
16. Cuci tangan
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Perawatan Intensive
MENGUKUR SUHU BADAN DENGAN
TERMOMETER AIR RAKSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA B.II.027 0 1/1
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Menukur suhu badan pasien dengan thermometer air raksa
Sebagai panduan dalam melakukan pengukuran suhu dengan
TUJUAN
mneggunakan thermometer air raksa
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat mempersiapkan alat-alat berikut:
a. Thermometer air raksa
b. Buku catatan
2. Perawat menjelaskan kepada pasien tindakan
yang akan dilakukan
3. Perawat melakukan cuci tangan
4. Perawat menseka ketiak pasien menggunakan
tissue dengan gerakan menepuk
PROSEDUR 5. Ambil thermometer dari tempat penyimpanan,
sapu dengan tissue dan turunkan air raksa pada
posisi terendah
6. Pasang thermometer tepat pada reseviornya, jepit
ditengah-tengah ketiak
7. Lengan pasien dilipatkan didada
8. Setelah 5-15 menit, perawat mengeluarkan
thermometer dan mencatat hasil pengukuran suhu
pada buku catatan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Perawatan Intensive
MENGHITUNG DENYUT NADI DAN PERNAFASAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.028 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Menghitung nadi dan jumlah pernafasan (inspirasi diikuti
PENGERTIAN
ekspirasi) dalam satu menit
Sebagai panduan dalam melakukan perhitungan denyut nadi
TUJUAN
dan pernafasan
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat mempersiapkan alat-alat berikut:
a. Aroji tangan dengan petunjuk detik
b. Buku catatan nadi dan pernafasan pasien
2. Perawat melakukan cuci tangan
3. Perawat menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan, dianjurkan kepada pasien supaya tenang dan
rileks, boleh sambil berbaring atau duduk
PROSEDUR
4. Hitung denyut nadi selama satu menit pada arteri radialis
(untuk pengkuran nadi)
5. Hitung pernapasan pasien berdasarkan gerakan dada
selama satu menit
6. Catat hasil tindakan dan respoon pasien dalam status
pasien
7. Cuci tangan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Perawatan Intensive
MEMASANG NGT (NASO GASTRIC TUBE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.029 0 1/2


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Memasukkan selang melalui nasopharynx menuju
PENGERTIAN
stomach/gester

TUJUAN Sebagai pedoman dalam tata cara pemasangan NGT


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Tahap preinteraksi
a. Recheck order
b. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
2. Tahap orientasi
a. Memberi salam dan mengenalkan diri
b. Menerapkan seluruh prosedur dan tujuan pemasangan
NGT
3. Tahap kerja
a. Memberika kesempatan klien untuk bertanya
b. Membantu klien untuk posisi terlentang
PROSEDUR
c. Bersama dengan klien menentukan kode yang akan
digunakan. Misalnya menganggat telunjuk untuk
mengatakan tunggu sejenak karena rasa tidak enak
d. Menyiapkan alat disamping tempat tidur klien dan
memasang handuk pada dada klien, meletakkan tissue,
bengkok dan air minum pada yang sisi kanan pasien
e. Mencuci tangan dan sarung tangan (prinsip bersih)
f. Menentukan hidung mana yang akan diinsersasi NGT
dengan cara menutup sebelah hidung kemudian
mengulangi dengan menutup hidung yang lainnya
MEMASANG NGT (NASO GASTRIC TUBE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.029 0 2/2


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
g. Menentukan panjang tubeyang dimasukkan dengan
menggunakan:
1) Metode tradisional: ukur jarak dari ujung hidung
sampaidaun telinga hingga prosesus xifoidens
2) Metode Hansen: mula-mula tandai 50 cm pada
tube kemudian lakukan pengukuran metode
tradisional. Tube yang akan dimasukkan harus
sampai titik tengah atara 50 cm (25 cm) dan tanda
tradisional
h. Member jelly pada tub sepanjang 10-20 cm
i. Mengingatka klien bahwa tube segera akan
dimasukkan dengan posisi kepala ekstensi, masukkan
tube melalui lubang hidung yang telah ditentukan
j. Menekan kepala klien ke dada (fleksi) setelah tube
melewati nasopharix dan mempersilahkan klien untuk
rilex sebentar
k. Menekankan perlunya bernafas dengan mulut dan
menelan selama prosedur berlangsung
l. Memberikan ar minum (dengan sedotan) jika perlu
PROSEDUR mendorong tube sampai sepanjang yang diinginkan
dengan memutar pelan-pelan pada saat klien menelan
Tidak memasang tube masuk bila ada hambatan
menghentikan mendorong tube dan segera menarik
tube, mengecek posisi tube menggunaan spadel lidah
dan senter
m. Mengechek letak tube:
1) Memotong 5-7,5 cm plester, membelah menjadi 2.
Salah satu ujungnya 3,5 cm, memasang ujung
lainnya ke hidng klien, lingkarkan/silangkan
plester pada tubeyang dihidung dan tempelkan
pada batang hidung
2) Tempelkan ujung NGT pada baju klien dengan
memasang plester pada ujungnya dan penitikan
pada baju
n. Merapikan alat-alat
o. Mencuci tangan
4. Tahap terminasi
a. Mengevaluasi klien setelah pemsasngan
b. Pendokumentasian
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
MEMBERI NUTRISI DAN OBAT PER SONDE
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.030 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Memasukkan makanan cair/ minuman/ makanan/ obat


PENGERTIAN
kedalam lambung dengan menggunakan slang sonde (NGT)
Sebagai pedoman dalam pemberian nutrisi dan obat melalui
TUJUAN
slang sonde
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat menyiapkan:
a. Makanan cair (ASI, susu, cairan) sesuai kebutuhan
b. Stetoskop
c. Corong
d. Air minuman dalam gelas
e. Bengkok
f. Bias siput
g. Pengalas
h. Obat sesuai kebutuhan
i. Mortar
2. Perawat mencuci tangan
PROSEDUR 3. Pasien dan keluarga di beri tahu
4. Pasang pengalas dibawah dagu pasien
5. Lakukan pengetesan apakah selang zoned masih
terpasang dengan baik
6. Lakukan test residu
7. Masukkan sedikit air putih kedalam corong
8. Masukkan makan cair dan obat melalui corong sesuai
kebutuhan pasien
9. Bilas dengan air putih
10. Bereskan alat-alat pasien
11. Catat jumlah makanan cair/ minuman/ makanan/ obat,
jumlah residu dan reaksi asien dalam catatan perawatan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
PENJADWALAN OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.031 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Penjadwalan yang dilakukan setiap akan ada pembedahan

TUJUAN Memudahkan petugas dalam pengaturan/ persiapan operasi


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Setelah pasien ditetapkan untuk dilakukan operas,
perawat menyiapkan formulir informed consent
“persetujuan operasi”
2. Perawat mengisi formulir informed consent
PROSEDUR
3. Perawat meminta persetujuan keluarga pasien/
pasien dengan cara membubuhkan tanda tangan
4. Perawat menghubungi perawat OK untuk
menjadwalkan operasi pasien
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
PENERIMAAN DAN PENYERAHAN PASIEN DI OK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.032 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Penerimaan dan penyerahan penderita beserta kelengkapannya


dari petugas ruangan ke petugas kamar operasi dan sebaliknya
PENGERTIAN
dengan menandatanagni cheek list perpindahan pasien pre dan
post operasi oleh kedua belah pihak
Sebagai pedoman dalam penjemputan dan penyerahan pasien
TUJUAN
di OK
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. petugas OK menerima penderita dan kelengkapan dari
petugas ruangan
2. pindahkan pasien ke Brancard khusus kamar operasi
3. serah terima dilakukan secara tertulis dengan
mendatangani kedua belah pihak
PROSEDUR
4. pasca pembedahan, OK menyerahkan kembali penderita
dan kelengkapannya kepada petugas ruangan
5. Serah terima yang dilakukan tertulis memakai check list
perpindahan penderita pre dan post operasi oleh petugas
OK dan petugas penerima (ruangan)
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
MENJEMPUT PASIEN PASCA OPERASI DIKAMAR
OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA B.II.033 0 1/1
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Melakukan penjemputan pasien pasca operasi dikamar operasi
PENGERTIAN
keruang rawat inap

TUJUAN Sebagai tata cara dalam penjemputan pasien di kamar operasi


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Memindahkan pasien dari tempat tidur RR (recovery
room) ke brancard atau tempat tidur ruang rawat inap yang
telah disediakan (O2, standar infus, pengaman TT)
2. Mengatur posisi sesuai kondisi pasien
3. Mengatur alat-alat medis yang dipakai
PROSEDUR
4. Mengobservasi daerah operasi
5. Menerima operan obat-obatan, program dokter dan PA
secara tertulis
6. Perhatikan keadaan umum dan keselamatan pasien selama
diperjalanan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.034 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan yang dilakukan pada penderita yang mengalami
PENGERTIAN
demam tinggi dengan cara kompres air hangat
TUJUAN Sebagai pedoman langkah-langkah memberikan kompres air hangat
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/ RSHM/
KEBIJAKAN SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Perawatan
Intensive (ICU)
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2. Jelaskan maksud tindakan yang akan dilakukan
3. Tutup tirai atau pintu
4. Ukur suhu dan nadi pasien
5. Lepaskan pakaian paien dengan selimut mandi (sesuai kebutuhan)
6. Letakkan perlak dibawah pasien
7. Periksa suhu air, celupkan waslaop dan letakkan lap yang sudah
basah dimasing-masing ketiak dan lipatan paha diteruskan
kompres ekstremitas lain selama 5 menit sambil liat respon pasien
PROSEDUR
8. Keringkan ekstremitas dan kaji ulang suhu dan nadi klien tiap 15
menit , observasi respon pasien
9. Ganti air dan lakukan kompres kembali sesuai kebutuhan, bila
suhu sudah turun sedikit diatas normal (380c) hentikan tindakan
10. Keringkan ekstremitas seluruhnya dan pertahankan selimut yang
kering
11. Bereskan alat-alat dan ganti alat tenun bila basah
12. Catat pada catatan perawat tindakan yang dilakukan dan setiap
perubahan tanda-tanda vital/ menggigil
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.035 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Memberikan kompres dingin pada pasien yang memerlukan dengan
PENGERTIAN
menggunakan es

TUJUAN Sebagai pedoman langkah-langkah memberikan kompres air es


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/ RSHM/
KEBIJAKAN SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Perawatan
Intensive (ICU)
1. Perawat mencuci tangan
2. Bungkus potongan es dengan kain bersih
3. Pasang pengalas dan perlak di bawah bagian yang akan
dikompres
PROSEDUR
4. Kompres dibagian tubuh yang diperlukan
5. Observasi keadaan pasien
6. Perawat mencuci tangan
7. Catat tindakan dan hasil observasi pada catatan perawatan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
MERAWAT LUKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.036 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi membersihkan,


PENGERTIAN
mengobati, menutup dan membalut luka
TUJUAN Sebagai pedoman dalam perawatan luka
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. petugas menggunakan masker dan sarung tangan
2. mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan luka
3. membersihkan daerah luka dari kotoran, darah kering
sebelum luka dijahit
4. membantu dokter saat menjahit luka
a. mendesifeksi
b. memberikan anastesi local
c. mencuci luka dengan H2O2 bila luka terpapar karat
besi atau seng dan cuci luka dengan NaCl 0,9%
PROSEDUR
untuk luka lainnya dengan cara menekan secara
perlahan-lahan
d. membuang jaringan nekrotik
e. menjahit luka
f. membersihkan sekitar:
1) menutup luka dengan kain kasa steril kemudian
sekitarnya dibersihkan sampai bersih dan kering
2) memfiksasi kasa dengan plester
3) membalut luka dengan verbal
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
PERMINTAAN OKSIGEN (O2) KEGUDANG FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.037 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Permintaan oksigen baik oksigen melalui gudang farmasi
Sebagai tata cara dalam permintaan oksigen ke gudang
TUJUAN
farmasi
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Tersedia formulir permintaan oksigen
2. Perawat menghubungi petugas gudang farmasi
3. Petugas farmasi memeriksa formulir permintaan
PROSEDUR
oksigen dan membubuhkan tanda-tangan
4. Petugas farmasi mengantarkan oksigen ke unit
perawatan yang membutuhkan oksigen
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Kamar Bersalin
TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.038 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Memasukkan darah melalui vena sesuai indikasi yang
PENGERTIAN ditetapkan oleh dokter rmintaan oksigen baik oksigen melalui
gudang farmasi
TUJUAN Sebagai pedoman langkah-langkah pemberian transfusi darah
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Mengambl contoh darah dan membri etiket
2. Menyiapkan surat permintaan darah ke UTD atau PMI
3. Bila darah yang diperlukan untuk transfusi sudah ada,
mencocokkan jenis darah/ golongan darah sesuai donor
sedikitnya 3 kali
4. Melakukanpemasangan infus dengan cairanan NaCl yang
tersedia
5. Bila aliran/ tetesan darah sudah lancar, slang infus kebotol
PROSEDUR
darah terlebih dahulu baru kemudian memindahkan slang
udara
6. Mengatur tetesan darah sesuai dengan indikasi medis, catat
dilembar observasi tanggal dan jam pemasangan serta
jumlah tetesan dengan jelas
7. Mengawasi lokasi infus dan jumlah tetesan serta reaksi
pasien selama pemberian infuse
8. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Kamar Bersalin
RESUSITASI JANTUNG PARU
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.039 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Suatu tindakan untuk mengembalikann fungsi pernafasan dan


PENGERTIAN
jantung guna kelangsungan hidup pasien
TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan resusitasi jantung paru
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Petugas menggunakan APD (masker, handscoen)
2. Mengecek kesadaran pasien dengan cara:
a. Memanggil nama
b. Menanyakan keadaan
c. Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
3. Jika pasien tidak sasar/tidak ada respon, aktifkan SPGDT
4. Buka jalan nafas dengan “head tilt chin lift” dan bersihkan
jalan nafas dari sumbatan
5. Menilai pernafasan dengan cara:
a. Melihat pergerakan dada/ perut
b. Mendegarkan suara keluar/ masuk udara dari hidung
c. Merasakan adanya udara dari mulut/ hidung dengan
pipi atau punggung tangan
PROSEDUR
6. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan dengan
bag resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan
7. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri
carotis, jika arteri carotis terapa, cukup berikan nafas
buatan setiap 5 detik sekali
8. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas
buatan dan kompresi jantung luar dengan perbandingan
15:2 untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong dan 3:1 untuk
neonates
9. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek
pernapasan
10. Jika nafas tetap belum ada, lanjutankan teknik kombinasi
dimulai dengan kompresi jantung luar
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensive
TEKNIK MELAKUKAN NAFAS DALAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.040 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu kegiatan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru yang
PENGERTIAN
jumlahnya 1,5 -2 kali nafas normal
TUJUAN Sebagai pedoman langkah-langkah teknik melakukan nafas dalam
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/ RSHM/
KEBIJAKAN SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Perawatan
Intensive (ICU)
1. Perawat mencuci tangan
2. Kedua tangan pasien diletakkan diatas perut (boleh menggunakan
bantal tipis untuk mengurangi sakit) dan kedua kaki ditekuk
3. Menganjurkan pasien menarik nafas panjang lewat hidung
(nspirasi) sebanyak-banyaknya, kemudian ditahan sebentar lalu
hembuskan nafas (ekspirasi) melalui mulut pelan – pelan, sambil
perut ditekan sedikit
PROSEDUR 4. Prosedur ini dilakukan berulang 2-3 kali dengan cara sama dan
nafas dalam yang ke 4 anjurkan kembali pasien tarik nafas yang
panjang lalu ditahan sebentar setelah itu disuruh membatukkan
kuat-kuat dengan menggunakan otot perut, diafragma dan otot
dada
5. Bila pasien kesulitan untuk mengeluarkan secret boleh diberikan
minum air hangat (bila tidak puasa)

1. Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensive
MEMBERIKAN INJEKSI INSULIN DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT KHUSUS (PEN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.041 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Menyuntikkan obat insulin kedalam tubuh pasien yang menderita


PENGERTIAN
kencing manis dengan menggunaka alat khusus (PEN)
Sebagai pedoman langkah-langkah memberikan injeksi insulin
TUJUAN
dengan menggunakan alat khusus (pen)
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/ RSHM/
KEBIJAKAN SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Perawatan
Intensive (ICU)
1. Sebelum menyuntikkan insulin, tanyakan terlebih dahulu kepada
pasien apakah pasien ada nafsu makan, apakah mual-mual atau
muntah
2. Bila ada mual-mual atau muntah dan tidak ada nafsu makan,
konsulkan kembali kepada dokter
3. Bila tidak ada keluhan tentang nafsu makan, mual, muntah
tanyakan kepada pasien tentang pen yang sering digunakan
4. Menanyakan kepada pasien lokasi penyuntikan sebelumnya.
Lokasi penyuntikan sebaiknya berpindah-pindah setiap kali
penyuntikan, penyuntikan dapat dilakukan pada :
a. Otot deltoideus (1/3 lengan atas bagian atas)
b. Otot fatsus lateralis (1/3 paha bagian atas)
PROSEDUR c. SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior ) pada daerah bokong
d. 2-3 jari sekitar umbilicius
5. Desinfeksi dengan kapas alcohol daerah injeksi
6. Mengangkat sedikit daerah suntikan dengan ibu jari dan telunjuk
jari
7. Suntikkan obat (dengan terlebih dahulu membuka tutup pen)
dengan posisi tegak lurus (900) pada lokasi yang ditentukan
8. Lakukan desinfeksi dengan hanya mengoleskan sedikit kapas
alcohol pada daerah suntikan
9. Anjurkan pasien untuk menunggu 15-30 menit setelah suntikan,
kemudian baru makan sesuai porsi yang telah disediakan
10. Bereskan alat
11. Perawat mencuci tangan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN
DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. B.II.042 0 1/2
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Menggantu alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa


PENGERTIAN
memindahkan pasien
Sebagai pedoman dalam mengganti alat tenun dengan pasien
TUJUAN
diatas tempat tidur
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat menyiapkan alat-alat:
a. Alat tenun bersih (seprei, perlak, steek, laken, selimut,
sarung bantal).
b. Kereta dorong/ trolley
c. Ember besar tertutup untuk alat tenun kotor
d. Dua buah Waskom berisi larutan byclin/khlorin 0,5%
dan air bersih
e. Lap basah dan lap kering
2. Perawat memberikan penjelasan kepada keluarga pasien
3. Perawat mencuci tangan
4. Pasien dimiringkan pada sisi tempat tidur, jika pasien tidak
dapat miring sendiri, dibantu oleh soerang perawat lagi
yang memegang bahu dan paha pasien dari sisi lain
5. Perawat menaruh bantal dibawah kepala pasien
6. Perawat melepaskan alat - alat tenun dari bawah Kasur
PROSEDUR
dimana perawat berdiri
7. Perawat menggulung steek laken sampai ke punggung
pasien
8. Perawat membersihkan perlak dengan lap yang dicelupkan
kedalam larutan desinfektan, kemudian dibersihkan, lalu
dibersihkan dengan air bersih, dikeringkan dan ditutup
sampai ke punggung pasien ( bila perlu perlak diganti ).
9. Perawat menggulung laken sampai ke punggung pasien
10. Perawat membersihkan kerangka tempat tidur di sisi
perawat berdiri
11. Perawat membentangkan laken bersih memanjang dengan
lipatan tengahnya tepat pada bagian tengah tempat tidur,
menyisipkan laken bagian kepala dan kaki ke bawah
Kasur, kemudian membuat sudut dan menyisipkan bagian
sisi ke bawah Kasur.
MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN
DIATAS TEMPAT TIDUR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA B.II.042 0 2/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
12. Perawat membentangkan kembali perlak yang ditutupkan
pada punggung pasien
13. Perawat memasang steek laken bersih dan bersama dengan
perlak di sisipkan kebawah Kasur,
caramembentangkannyasamaseperti memasanglaken.
14. Perawat menelentangkan pasien, kemudian dimiringkan ke
sisi lain
15. Perawat pindah di sisi lain dengan membawa alat - alat
pembersihan
16. Perawat melepaskan alat tenun dari bawah Kasur
17. Perawat mengangkat steek laken kotor ke tempat pakaian
kotor
18. Perawat membersihkan perlak dengan cara yang sama
seperti cara di atas, kemudian di tutupkan pada punggung
pasien
19. Perawat mengangkat laken kotor, kemudian dimasukkan
PROSEDUR
ke dalam pakaian kotor
20. Perawat membersihkan kerangka tempat tidur dengan cara
yang sama seperti di atas
21. Perawat menarik laken bersih pada punggung pasien lalu
dientangkan hingga rata
22. Perawat menelentangkan pasien
23. Perawat mengangkat bantal, diratakan kapuknya dan
diganti sarungnya dengan yang bersih, lalu diletakkan
kembali dibawah kepala pasien.
24. Perawat menggantiboven laken yang kotor dengan
yangbersih,caranya sepertimemasangselimut mandi
25. Perawat memasang selimut, menyisipkan boven laken dan
selimut bagian kaki ke bawah Kasur
26. Perawat merapikan pasien
27. Perawat memebereskan alat - alat tenun dan dikembalikan
ke tempatnya masing – masing
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
PROSEDUR KONSUL ANTAR DOKTER SPESIALIS /
KONSULTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara B.II.043 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021

Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Permintaan dokter kepada dokter lain yang berkompeten untuk
PENGERTIAN melakukan pemeriksaandanevaluasi, dan bila perlu tindaklanjut
kepada pasien sesuai standar kompetensinya.

TUJUAN Sebagai pedoman dalam langkah-langkah pencegahan dekubitus


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Perawatan Intensive (ICU)
1. Konsultasi dilaksanakan secara tertulis ditujukan kepada
disiplin terkait
2. Konsultasi dilakukan dengan menggunakan lembar khusus,
lembar medis
3. Dalam konsultasi dicantumkan secara jelas kronologis
pasien, data-data penunjang dan maksud konsultasi dengan
jelas
4. Dicantumkan tanda tangan dan nama terang pengirim dan
PROSEDUR konsultan
5. Jawaban konsul ditulis dalam lembar khusus rekam medic,
memberi anjuran pemeriksaan penunjang, terapi atau
tindakan yang diperlukan sesuai dengan disiplin konsultan
6. Konsultasi dilakukan di bangsal pengonsul (ners station)
7. Konsultasi dapat dilakukan dalam bentuk konsultasi efektif
/berencana atau segera/cito ( sesuai dengan kebutuhan,
apakah keadaan pasien emergency atau tidak)

1. Instalasi Perawatan Intensive


UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap
PROSEDUR VISITE PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
B.II.044 0 1/1
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Pemeriksaan (objektif) pasien berdasarkan keluhan (subjektif),
PENGERTIAN disertai pemberian pengobatan atau tindak lanjut yang dilakukan
oleh dokter di bantu Perawat ruangan setiap hari.
TUJUAN Sebagai pedoman dalam langkah-langkah pencegahan dekubitus
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Perawatan Intensive (ICU)
1. Sebelum visite, seluruh keluarga/ pengunjung diminta
meninggalkan ruang perawatan dan hanya mengizinkan 1
keluarga yang mendampingi, kecuali pada saat anamnesis
dan dianggap perlu kehadiran keluarga lain sebagai sumber
informasi.
2. Dokter ke nurse station dan bersama- sama menuju ruang
perawatan pasien
3. Sebelum masuk keruang perawatan pasien/ kontak dengan
pasien, dokter dan Perawat cuci tangan dengan Handrab.
4. Dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan dan pengobatan
PROSEDUR
sesuai standar
5. Dokter mencatat pada berkas medical record.
6. Dokter mengkomunikasikan seluruh hasil visite secara jelas
kepada Perawat yang mendampingi dan Perawat mencatat
dalam buku visite mereka.
7. Dokter mengkomunikasikan hasil visite yang perlu diketahui
kepada pasien/ keluarga dan bersedia menjawab pertanyaan
mereka.
8. Dokter dan Perawat mencuci tangan.
9. Dokterdan Perawat meninggalkanruangperawatan
1. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap
TIMBANG TERIMA SHIFT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA B.II.045 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Kegiatan serah terima pasien dan sarana kesehatan secara tertulis
dan lisan meliputi kondisi pasien dan alat, tindakan yang sudah
PENGERTIAN
dilakukan dan belum dilakukan serta perhatian khusus kepada
masing-masing yang dilakukan setiap pergantian shift

TUJUAN Sebagai pedoman dalam panduan timbang terima shift


Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/

KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi


Perawatan Intensive (ICU)
Operan dari shift sore ke shift malam di kantor
1. Dibuka oleh perawat penanggung jawab ruangan
2. Perawat penanggung jawab ruangan mengoperkan kondisi
perkembangan pasien dalam 24 jam sesuai rencana perawatan
yang telah dibuat masalah baru yang timbul

PROSEDUR Operan ke ruang rawat waktu pasi, sore, dan malam


1. Dimulai dengan mengucapkan salam, memperkenalkan diri
sebagai perawat yang akan menjaga pasien
2. Bila ada masalah baik ketidak cocokan antara operan an
kenyataan, kesalahan penulisan rekam medis, akan
diklarifikasi bersama-sama
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Kamar Bersalin
PASIEN PULANG PAKSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

B.II.046 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila pasien /
PENGERTIAN
keluarga menolak untuk dirawat
Sebagai tata cara dalam pelaksanaan untuk pasien pulang
TUJUAN
paksa
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Dokter memberikan keterangan, tentang: kondisi pasien,
komplikasi/ resiko, dan program perawatan/ pengobatan
2. Pasien/ keluarga meandatangani surat penolakan
3. Perawat menegaskan sekali lagi informasi yang telah
PROSEDUR diberikan dokter yang merawat dan tanda tangan dan
peraturan pemerintah mengenai pasien pulang paksa
4. Perawat menjadi saksi dan menandatangani kolom saksi
5. Pasien menyelesaikna administrasi RS (untuk pasien
umum)
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PENGAMBILAN
DARAH DAN SPESIMEN LAIN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA B.II.047
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan memastikan kebenaran pasiensebelummelakukan
PENGERTIAN
tindakan pengambilan darah dan spesimenlain

Agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan darah dan


TUJUAN
specimen lain.
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang identifikasi
KEBIJAKAN
pasien No: 001/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Petugas mengecek permintaan pengambilan darah dan spesien lain
yang di instruksikan oleh dokter.
2. Sebelum pengambilandarah dan specimen lain petugas melakukan
identifikasi secara verbal dengan memberi pertanyaan terbuka
kepada pasien atau keluarga pasien,
3. Lakukan identifikasi secara visual kepada pasien dengan memeriksa
gelang identitas yang digunankan,
PROSEDUR
4. Setelah dipastikan benar lakukan pengambilan darah dan specimen
lain,
5. Mendokumentasikan dalam rekam medis semua tindakan yang telah
dilakukan.
6. Dalam pencatatan harus dituliskan waktu pelaksanaan tindakan
/prosedur serta nama terang dan tanda tangan petugas yang
melakukan tindakan.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan
3. Instalasi rawat inap
UNIT TERKAIT
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Kamar Operasi
IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN DARAH /
PRODUK DARAH
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA B.II.048
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan yang dilakukan oleh petugas sebelum
PENGERTIAN
memberikantindakan berupa pemberian darah / produk darah

Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian darah atau produk


TUJUAN
darah,
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba tentang Identifikasi
KEBIJAKAN
Pasien No: 001/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Sebelum pemberian darah / produk darah petugas melakukan
identifikasi secara verbal dengan memberi pertanyaan terbuka
kepada pasien atau keluarga pasien.
2. Lakukan identifikasi secara visual kepada pasien dengan memeriksa
gelang identitas yang digunakan,

PROSEDUR 3. Setelah dipastikan benar lakukan pemberian darah / produk darah,


4. Mendokumentasikan dalam rekam medis semua tindakan yang telah
dilakukan.
5. Dalam pencatatan harus dituliskan waktu pelaksanaan pemberian
darah /produk darah serta nama terang dan tanda tangan petugas
yang melaksanakan.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi rawat inap
UNIT TERKAIT
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Kamar Operasi
IDENTIFIKASI PASIEN SAAT PEMBERIAN OBAT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

B.II.049 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan untuk memastikan identitas pasien saat melakukan
PENGERTIAN
pemberian obat

TUJUAN Agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat

Keputusan Direktur Rumah Sakit Hikmah Masamba tentang


KEBIJAKAN
Identifikasi Pasien No: 001/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Sebelum pemberian obat petugas melakukan identifikasi secara
verbal dengan memberi pertanyaan terbuka kepada pasien atau
keluarga pasien
2. Lakukan identifikasi secara visual kepada pasien dengan memeriksa
gelang identitas yang digunakan,
3. Pastikan identitas pasien benar,sesuai identitas di rekam medis dan
PROSEDUR
sesuai instruksi dokter. Setelah dipastikan benar, lakukan pemberian
obat,
4. Mendokumentasikan dalam rekam medis semua tindakan yang telah
dilakukan.
5. Dalam pencatatan harus dituliskan waktu pelaksanaan pemberian
obat serta nama terang dan tanda tangan petugas yang melaksanakan.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT 3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Rawat Jalan
IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM MEMBERIKAN
TINDAKAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA B.II.050
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Kegiatan memastikan pasien belum memberikan pelayanan berupa
PENGERTIAN
tindakan medis pada pasien.

Agar tidak terjadi kesalahan sebelum memberikan dalam


TUJUAN
pemberian tindakan medis
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang identifikasi
KEBIJAKAN
pasien No: 001/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Petugas mengecek instruksi dokter.
2. Sebelum memberikan tindakan melakukan identifikasi secara verbal
dengan memberi pertanyaan terbuka kepada pasien atau keluarga
pasien,
3. Lakukan identifikasi secara visual kepada pasien dengan memeriksa
gelang identitas yang digunankan,
PROSEDUR
4. Setelah dipastikan benar lakukan tindakan,
5. Mendokumentasikan dalam rekam medis semua tindakan yang telah
dilakukan.
6. Dalam pencatatan harus dituliskan waktu pelaksanaan tindakan
/prosedur serta nama terang dan tanda tangan petugas yang
melakukan tindakan.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi rawat inap
UNIT TERKAIT
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Kamar Operasi
IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM MEMBERIKAN
PENGOBATAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

RS HIKMAH MASAMBA B.II.051 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Kegiatan memastikan kebenaran identitas pasien sebelum
PENGERTIAN
memberikan pengobatan.

TUJUAN Agar tidak terjadi kesalahan sebelum memberikan pengobatan

Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang identifikasi


KEBIJAKAN
pasien No: 001/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Petugas mengecek instruksi pemberian obat oleh dokter.
2. Sebelum memberikan pengobatan petugas melakukan identifikasi
secara verbal dengan memberi pertanyaan terbuka kepada pasien
atau keluarga pasien,
3. Lakukan identifikasi secara visual kepada pasien dengan memeriksa
gelang identitas yang digunankan,
PROSEDUR
4. Setelah dipastikan benar lakukan pengobatan ,
5. Mendokumentasikan dalam rekam medis semua tindakan yang telah
dilakukan.
6. Dalam pencatatan harus dituliskan waktu pelaksanaan tindakan
/prosedur serta nama terang dan tanda tangan petugas yang
melakukan tindakan.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT 3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Rawat Jalan
KOMUNIKASI LISAN VIATELEPON
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

B.II.052 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Me 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Komunikasi efektrif adalah komunikasi yang dilakukan oleh
petugas kesehatan (perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya)
PENGERTIAN
secara tepat waktu, lengkap, akurat, jelas bdan dipahami oleh kedua
pihak (pemberi dan penerima informasi).
1. Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien .
TUJUAN
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Menjalin kerjasama yang baik antara dokter dengan perawat
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang komunikasi
KEBIJAKAN
efektif No: 002/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan
menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien
tidak sadar) dan melihat ke gelang iudentitas pasien
2. Perawat melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien
3. Siapkan di dekat pesawat telepon : status pasien, buku
komunikasi dan pulpen
4. Tuliskan identitas dan kondisi pasien pada form buku
komunikasi pasien
5. Tekan nomor estensi pemberi perintah / dokter
6. Setelah telepon tersambung ucapkan salam
PROSEDUR 7. Laporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan
menggunakan teknik SBAR.
8. Dokter atau pemberi informasi akan member respon atau
jawaban pada saat itu juga
9. Perawat mencatat isi perintah yang di ucapkan oleh dokter /
pemberi informasi pada buku komunikasi
10. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan
membacakan ulang kepada pemberi perintah / dokter .eja ulang
satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama obat
golongan LASA / NORUM dan Hight Alert.
KOMUNIKASI LISAN VIA TELEPON
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

B.II.052 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
11. Pemberi perintah atau dokter harus mengkonfirmasi lisan
sesaat setelah pemberi perintah / dokter mendengar pembecaan
dan memberikan pernyataan kebenaran pembaca secara lisan
misalnya sudah benar
12. Perawat atau penerimah informasi bertanda tangan atas nama
penerimaan informasi
13. Pindahkan data SBAR dan instrukdi dokter tersebut pada status
pasien dengan cara menulis tanggal dan jam saat ,melapor
kemudian mencantuimkan kondisi pasien dengan tekhnik
SBAR dan distempel SBAR
14. Tulis instruksi yang disampaikan oleh dokter kemudian
PROSEDUR
distempel berbentuk form stempel TBAK
15. Penerima informasi / perawat bertanda tangan pada form
TBAK
16. Telepon ulang pemberi perintah atau dokter bila laporan belum
dibacakan ulang, dan belum dikonfimasikan ulang isi perintah.
17. Ucapkan terimah kasih dan salam
18. Pelaksanaan instruksi harus bertanda tangan pada form
pencatatan perintah lisan / melalui telepon.
19. Pemberi informasi / dokter harus mengkonfirmasi instruksi
yang telah diberikan dengan bertanda tangan pada form TBAK
pada hari berikutnya atau maksimal 1 kali 24 jam.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi Kamar Bersalin
KOMUNIKASI LISAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

B.II.053 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Me 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Komunikasi efektrif adalah komunikasi yang dilakukan oleh
petugas kesehatan (perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya)
PENGERTIAN
secara tepat waktu, lengkap, akurat, jelas dan dipahami oleh kedua
pihak (pemberi dan penerima informasi).
1. Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien .
TUJUAN
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Menjalin kerjasama yang baik antara dokter dengan perawat
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang komunikasi
KEBIJAKAN
efektif No: 002/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan
menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien
tidak sadar) dan melihat ke gelang iudentitas pasien
2. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sebelum dokter
melakukan visite
3. Perawat mencatat hasil pengkajian dan terapi terakhir yang
diberikan oleh dokter
4. Siapkan pulpen dan buku visite sebelum dokter melakukan
visite
5. Saat dokter melakukan visite perawat melaporkan kondisi
pasien selama 24 jam terakhir dan terapi yang diberikan.
PROSEDUR
6. Perawat mencatat semua instruksi dokter saat melakukan visite
pada buku visite.
7. Konfirmasi isi perintah dan eja ulang satu persatu hurufnya
bila perintah mengandung nama obat golongan LASA /
NORUM dan Hight Alert.
8. Cocokkan instruksi dokter yang diinstruksikan pada lembar
catatan dokter dengan catatan pada buku visite.
9. Apabila ada perbedaan antara catatan dokter dengan catatan
perawat pada buku visite, segerah lakukan konfirmasi pada
dokter yang melakukan visite.
10. Ucapkan terimah kasih
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi Kamar Bersalin
CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.054 0 1/2
RSU HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Cuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan
PENGERTIAN kotoran dan debu dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air mengalir
TUJUAN Untuk mencegah infeksi nasokomial
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang hand hygiene
KEBIJAKAN
No: 005/AKR-SKP/RSHM/V/2015
A. Cuci tangan dengan air dan sabun (40-60 detik)
1. Basuh tangan dengan air
2. Tuangkan sabun secukupnya
3. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan saling mengunci
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan

PROSEDUR kanan dan lakukan sebaliknya


8. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan ditelapak
tangan kiri dan sebaliknya
9. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
10. Bilas kedua tangan dengan air
11. Keringkan dengan handuk sekali pakai sampai benar-
benar kering
12. Gunakan handuk tersebut untuk menutup keran
13. Tangan anda kini aman
CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.054 0 2/2
RSU HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
B. Cuci tangan dengan alcohol dan handrub (20-30 detik)
1. Lepaskan semua perhiasan termasuk jam tangan
2. Tuangkan alcohol dan hundrub secukupnya untuk
membersihkan seluruh permukaan tangan, ratakan
3. Gosok rata kedua telapak tangan Gosok rata kedua pungung
tangan secara bergantian

PROSEDUR 4. Gosok sela jari-jari tangan dari kedua tangan secara merata
5. Gosok sisi dalam jari-jari kedua tangan dengan jari-jari pada
posisi saling menggengam Gosok dengan gerakan berputar
ibu jari kedua tangan secara bergantian
6. Gosok ujung jari-jari kedua tangan pada telapak tangan
dengan gerakan memutar secara bergantian
7. Tangan anda sekarang sudah bersih dan aman
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kebidanan
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
8. Security
9. Cleaning Service
10. Unit Laundry
11. Manajemen
12. BPJS
13. Resepsionis
14. RM
LIMA MOMENT CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.055 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Saat/ waktu dimana petugas harus melakukan cuci tangan
untuk mencegah penyebaran infeksi yang ditularkan melalui
PENGERTIAN tangan, bias dalam bentuk proses Hand Rub dan Hand Wash
dengan jenis sabun, durasi dan ketentuan kondisi penggunanya
sesuai ketentuan WHO.
1. Untuk menghilangkan kotoran dan debris yang melekat
pada tangan
2. Untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme pada
kulit dan mikroorganisme permanen yang tinggal di dalam
lapisan terdalam kulit , baik yang diperoleh dari kontak
TUJUAN dengan pasien maupun lingkungan
3. Untuk memberikan pelayanan yang higienis kepada pasien.
4. Untuk mengurangi infeksi nosocomial dalam proses
melayani pasien
5. Untuk meningkatkan pelayanan yang berbasis keselamatan
pasien.
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang hand
KEBIJAKAN
hygiene No: 005/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Sebelum Kontak dengan Pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung sebelum kontak
dengan pasien harus melakukan cuci tangan lebih
dahulu.
b. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
c. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung masuk ke ruang
PROSEDUR
perawatan dengan memperkenalkan nama, profesi, dan
unit kerja.
d. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan
kontak dengan pasien.
e. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung mengucapkan
salam sambil keluar dari ruang rawat pasien.
LIMA MOMENT CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.055 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
2. Sesudah Kontak Dengan Pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung sesudah kontak
dengan pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
3. Sebelum melakukan tindakan aseptik
a. Petugas sebelum melakukan tindakan aseptic terhadap
pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas melakukan cuci tangan sesuai dengan SPO cuci
tangan
PROSEDUR
4. Sesudah terpapar Cairan Tubuh Pasien
a. Petugas sesudah terpapar dengan cairan tubuh pasien
harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas melakukan cuci tangan sesuai dengan SPO cuci
tangan
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung setelah kontak
dengan lingkungan pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas / keluarga pasien / pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kebidanan
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
8. Security
9. Cleaning Service
10. Unit Laundry
11. Manajemen
12. BPJS
13. Resepsionis
14. Unit Rekam Medis
PENATALAKSANAAN PASIEN RESIKO JATUH
SKOR TINGGI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.056 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Proses penatalaksanaanpasien risiko jatuh dengan Skor Tinggi.
Sebagaiacuanuntukmenerapkanlangkah-
TUJUAN langkahpenatalaksanaandalamupayauntukmencegahjatuhbagipasien
yang padahasil assesment dianggap beresiko Tinggi.
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang pasien resiko jatuh
KEBIJAKAN
No: 006/AKR-SKP/RSHM/V/2015
A. Persiapanalat
FormulirRekamMedik (RM 03)
tentangresikojatuhdenganberdasarkanpenggolongansbb :
1. Humpty Dumpty untukusia<3 tahunsampai 13 tahun.
2. Morse Falls Score untuk usia 13-65 tahun.
3. Ontario Modified Stratify – Sidney Scoring untuk usia ≥ 65
tahun
B. Pelaksanaan.
1. Lakukanorientasikamarinapkepadapasien.
2. Pasang kedua sisi tempat tidur dan kunci roda tempat tidur.
3. Rapikan ruangan
4. Tempatkan benda-bendapribadi dalam jangkauan pasien
PROSEDUR (telepon genggam, tombol panggilan, kacamata).
5. Pastikan cahaya diruangan cukup terang (disesuaikan dengan
kebutuhan pasien).
6. Letakkan alat bantu dekat dengan pasien (tongkat, alat
penopang)
7. Anjurkan penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (bila
perlu dan pastikan alat berfungsi)
8. Pantau efekobat-obatan yang digunakan pasien
9. Pantau status mental pasien.
10. Pasanglah gelang kuning tanda risiko jatuh
11. Pasang tanda risiko jatuh pada tempat tidur pasien (warna
kuning).
12. Berikan sandal anti licin
PEMASANGAN GELANG RISIKO JATUH

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. B.II.056 0 2/2
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
13. Tawarkan bantuan kekamar mandi / penggunaan pispot.
14. Lakukan edukasi pencegahan jatuh kepada keluarga pasien
(Poin 2-7).
PROSEDUR 15. Libatkan keluarga
16. Kunjungi dan monitoring setiap jam
17. Tempatkan pasien dikamar yang paling dekat dengan ruang
keperawatan
1. TKPRS
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. InstalasiGawatDarurat
4. Instalasi Perawatan Intensive
PENATALAKSANAAN PASIEN RESIKO JATUH
SKOR SEDANG
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.057 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Proses penatalaksanaanpasienresikojatuhdenganSkorSedang.
Sebagaiacuanuntukmenerapkanlangkah-
TUJUAN langkahpenatalaksanaandalamupayauntukmencegahjatuhbagipasien
yang padahasilasessment dianggapberesikosedang.
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang pasien resiko jatuh
KEBIJAKAN
No: 006/AKR-SKP/RSHM/V/2015
C. Persiapanalat
FormulirRekamMedik (RM 03)
tentangresikojatuhdenganberdasarkanpenggolongansbb :
1. Humpty Dumpty untukusia<3 tahunsampai 13 tahun.
2. Morse Falls Score untukusia 13-65 tahun.
3. Ontario Modified Stratify – Sidney Scoring untukusia ≥ 65
tahun
D. Pelaksanaan
PROSEDUR 1. Lakukanorientasikamarinapkepadapasien.
2. Pasangkeduasisitempattidurdankuncirodatempattidur.
3. Rapikanruangan.
4. Tempatkanbenda-
bendapribadidalamjangkauanpasien(telepongenggam,
tombolpanggilan, kacamata).
5. Pastikancahayadiruangancukupterang
(disesuaikandengankebutuhanpasien).
PENATALAKSANAAN PASIEN RESIKO JATUH SKOR
SEDANG
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. B.II.057 0 2/2
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
6. Letakkanalat bantu dekatdenganpasien (tongkat,
alatpenopang)
7. Anjurkanpenggunaankacamatadanalat bantu dengar
(bilaperludanpastikanalatberfungsi)
8. Pantauefekobat-obatan yang digunakanpasien
9. Pantau status mental pasien.

PROSEDUR 10. Pasanglah gelang kuning tanda risikojatuh


11. Pasangtanda risikojatuhpadatempattidurpasien
(warnakuning).
12. Berikan sandal anti licin
13. Tawarkanbantuankekamarmandi / penggunaanpispot.
14. Lakukan edukasi pencegahan jatuh kepada keluarga pasien
(Poin 2-7).
1. TKPRS
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. InstalasiGawatDarurat
4. Instalasi Perawatan Intensive
PENATALAKSANAAN PASIEN RESIKO JATUH
SKOR RENDAH
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.058 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Proses penatalaksanaan pasien risiko jatuh dengan SkorRendah.
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah penatalaksanaan
TUJUAN dalam upaya untuk mencegah jatuh bagi pasien yang pada hasil
asessment dianggap beresiko Rendah.
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang pasien resiko
KEBIJAKAN
jatuh No: 006/AKR-SKP/RSHM/V/2015
A. Persiapan alat
Formulir Rekam Medik (RM 03) tentang risiko jatuh dengan
berdasarkan penggolongan sbb :
1. Humpty Dumpty untuk usia<3 tahun sampai 13 tahun.
2. Morse Falls Score untuk usia 13-65 tahun.
3. Ontario Modified Stratify – Sidney Scoring untuk usia ≥
65 tahun
B. Pelaksanaan
PROSEDUR 1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien.
2. Pasang kedua sisi tempat tidur dan kunci roda tempat
tidur.
3. Rapikan ruangan.
4. Tempatkan benda-benda pribadi dalam jangkauan pasien
(telepon genggam, kacamata).
5. Pastikan cahaya diruangan cukup terang (disesuaikan
dengan kebutuhan pasien).
PENATALAKSANAAN PASIEN RESIKO JATUH SKOR
RENDAH
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. D.II.058 0 2/2
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
6. Letakkan alat bantu dekat dengan pasien (tongkat, alat
penopang)
7. Anjurkan penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (bila
perlu dan pastikan alat berfungsi)
PROSEDUR
8. Pantau efek obat-obatan yang digunakan pasien
9. Pantau status mental pasien.
15. Lakukan edukasi pencegahan jatuh kepada keluarga pasien
(Poin 2-7).
1. TKPRS
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. InstalasiGawatDarurat
4. Instalasi Perawatan Intensive
ASESMEN RESIKO JATUH PADA PASIEN
ANAK-ANAK
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.059 0 1/3
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Assessmen resiko jatuh pada pasien anak-anak adalah suatu metode
penilaian yang ditujukan untuk memprediksi resiko jatuh pada
PENGERTIAN
pasien anak, dengan ketentuan yang dimaksud dengan pasien anak
adalah pasien dengan rentang usia 0 sampai 13 tahun.
Sebagai acuan pencegahan atau tindakan yang harus dilakukan
TUJUAN
untuk mencegah pasien jatuh selama masa perawatan
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang pasien resiko
KEBIJAKAN
jatuh No: 006/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Isilah identitas pasien , yaitu nama pasien, nomor rekam medis,
alamat serta tanggal lahir pasien pada tempat yang ada.
2. Isilah kolom-kolom penilaian di form lembar pengkajian resiko
jatuh pada pasien anak (humpty dumpty fall score) sebagai
berikut :
a. Usia
1) Jika usia <3 tahun, berikan skor 4
2) Jika usia anak 3-7 tahun, berikan skor 3
3) Jika usia anak 7-13 tahun, berikan skor 2
4) Jika usia > 13 tahun, berikan skor 1
b. Jenis kelamin
1) Jika laki-laki, berikan skor 2
PROSEDUR 2) Jika perempuan, berikan skor 1
c. Diagnose
1) Jika ada diagnosis neurologis, berikan skor 4
2) Jika pasien didagnosis gangguan oksigenasi (terdapat
gangguan respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia,
sinkop, pusing) berikan skor 3.
3) Jika diagnosa pasien berupa gangguan perilaku /
gangguan psikiatri, berikan skor 2.
4) Jika diagnosa pasien berupa diagnosa lainnya, berikan
skor 1
ASESMEN RESIKO JATUH PADA PASIEN ANAK-ANAK

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. B.II.059 0 2/3
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
d. Gangguan kognitif
1) Jika pasien tidak sadar, atau terdapat keterbelakangan
mental, atau gangguan intelegensi, berikan skor 3.
2) Jika pasien mengalami gangguan daya ingat / pelupa, maka
berikan skor 2
3) Jika pasien mempunyai orientasi yang baik, atau jika
kognitif pasien tidak bisa dievaluasi karena faktor usia (< 12
bulan), maka berikan skor 1.
e. Factor lingkungan
1) Jika pasien memiliki riwayat jatuh sebelumnya atau jika
pasien bayi diletakkan di tempat tidur dewasa, maka berikan
skor 4.
2) Jika pasien menggunakan alat bantu atau jika pasien bayi
diletakkan dalam tempat tidur bayi atau pasien bayi
diletakan dalam perabot rumah, misalkan boks, maka
berikan skor 3.
f. Respon terhadap pembedahan / sedasi / anestesi :
1) Jika pasien mengalami pembedahan/ sedasi/ anestesi dalam
jangka waktu 24 jam, berikan skor 3
PROSEDUR
2) Jika pasien mengalami pembedahan/ sedasi/ anestesi dalam
jangka waktu 48 jam, berikan skor 2
3) Jika pasien tidak mengalami pembedahan/ sedasi/ anestesi
dalam jangka waktu 48 jam, berikan skor 1
g. Respon terhadap gangguan medika mentosa
1) Jika pasien menggunakan multiple obat sedatif, obat hipnosis,
barbiturat, fenotiazin, anti pencahar, diuretik, narkose, maka
berikan skor 3
2) Jika pasien menggunakan hanya salah satu obat diatas maka
berikan skor 2
3) Jika pasien tidak menggunakan golongan obat-obatan diatas, maka
berikan skor 1
3. Jumlahkan skor yang telah diperoleh
4. Berdasarkan jumlah skor yang didapat tentukan apakah pasien
termasuk kategori:
a. Resiko rendah: jika total skor 7-11
b. Resiko tinggi: jika total skor >12
16. Tuliskan nama, tanggal, jam serta tanda tangan perawat
yang melakukan assessmen resiko jatuh
PEN ASESMEN RESIKO JATUH PADA PASIEN ANAK-ANAK

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. B.II.059 0 3/3
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
1. TKPRS
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. InstalasiGawatDarurat
4. Instalasi Perawatan Intensive
PELAYANAN KEROHANIAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.060 0 1/2


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Serangkaianaktivitas yang dirancangdalammemberikan
pelayanan bimbingan spiritual/ kerohanian terhadap pasien
PENGERTIAN
yang dirawat di RS Hikmah Masamba sebagai bagian dari
asuhan keperawatan komprehensif.
1. Memberikan pelayanan doa bagi pasien yang dirawat
inap di Rumah Sakit.
TUJUAN 2. Menggali kekuatan batin (mental spiritual dan
jiwa)pasien, untuk membantu proses kesembuhan pasien.
3. Memenuhi kebutuhan spiritual pasien terminal.
SuratKeputusanDirektur Tentang Pelayanan Kerohanian
KEBIJAKAN
No. 007/ AKR-HPK/ RSHM/ V/ 2015
1. Permintaan keluarga/ pasien.
2. Keluarga/ pasien mengisi formulir permintaan.
3. Perawat menghubungi rohaniawan.
4. Perawat mengantarkan rohaniawan keruangan.
5. Pelaksanaan bimbingan rohani dilaksanakan secara
professional oleh rohaniawan sesuai dengan agama dan
PROSEDUR kepercayaan pasien.
6. Mengkonfirmasikan kondisi pasien dari perawat jaga
untuk mengetahui kondisi objektif pasien (boleh/ bisa
diajak bicara/ tidak, kategori penyakit, kondisi mental,
dll)
PELAYANAN KEROHANIAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU HIKMAH MASAMBA B.II.060 0 2/2


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
7. Mengajak komunikasi awal (jika memungkinkan)
sebagai kesan pertama dengan pasien untuk mengetahui
kondisi mental dan kejiwaan, latar belakang sosial-
budaya, kesulitan-kesulitan dalam beribadah, dll.
8. Mengajak komunikasi awal (jika memungkinkan)
sebagai kesan pertama dengan pasien untuk mengetahui
kondisi mental dan kejiwaan, latar belakang sosial-
budaya, kesulitan-kesulitan dalam beribadah, dll.
PROSEDUR 9. Gunakan salam, tutur kata yang baik, kesan simpati dan
empati yang besar terhadap pasien.
10. Memberikan nasihat, tausiyah, sugesti, saran dan
wawasan dll melalui komunikasi terapeutik/ dialog
tentang pentingnya doa, konsep sabar, tawakal, ikhtiar.
11. Bekerjasama dengan dokter yang merawat, perawat jaga
ruangan, keluarga penderita atau secara mandiri dalam
melaksanakan bimbingan spiritual/ rohani
12. Pelayanan selesai

UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensive
PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI
PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS HIKMAH MASAMBA B.II.061 0 1/1


Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien adalah suatu upaya
yang diberikan untuk mengidentifikasi dan menghormati
PENGERTIAN kebutuhan privasi pasien yang dilayani di Rumah Sakit
Hikmah Masamba, baik saat wawancara klinis, pemeriksaan,
prosedur/ tindakan,pengobatan, dan transportasi.
Sebagaiacuanpenerapanlangkah-langkahuntukmelindungi dan
TUJUAN
menghormati kebutuhanprivasipasien.
SuratKeputusanDirektur Rumah Sakit Hikmah Masamba
Tentang Kebijakan Perlindungan kebutuhan Privasi Pasien
KEBIJAKAN
Rumah Sakit Hikmah Masamba No. 008.AKR-
HPK/RSHM/V/2015
1. Petugas mengucapkan salam:
2. Petugasmemperkenalkan diri dengan
menyebutkan nama dan unit kerja
3. Petugas mengidentifikasi kebutuhan privasi
pasien dengan mengisi formulir identifikasi
kebutuhan privasi pasien pada saat pertama
PROSEDUR masuk RS.
4. Petugas menanyakan kembali kebutuhan privasi
pasien pada saat:
a. Wawancara klinis,
b. Pemeriksaan
c. Prosedur/ tindakan pengobatan
d. Transportasi
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Kebidanan
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Unit Rekam Medis
ALUR KELUAR MASUK PASIEN DI
INSTALASI RAWAT INTENSIF
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.059 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Prosedur pasien masuk dari Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Inap, atau Pavilyun serta keluar dari
PENGERTIAN
Instalasi Rawat Intensif
.
1. Memberikan tata cara memasukkan pasien ke Ruang Rawat
Intensif.
TUJUAN
2. Memberikan gambaran alur pasien sebelum dirawat di ICU dan
setelah keluar dari ICU

KEBIJAKAN Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang

Alur masuk pasien di Instalasi Rawat Intensif


1. Pasien dapat berasal dari Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral atau Pavilyun
2. Sudah ada terapi atau tindakan serta permintaan masuk
Instalasi Rawat Intensif dari dokter yang merawat
3. Petugas asal pasien memberitahukan kepada petugas
Instalasi Rawat Intensif mengenai :
- Identitas penderita
- Keadaan penderita dan diagnosa masuk ICU
- Tindakan dan terapi yang telah diberikan
PROSEDUR
- Peralatan dan obat- obatan yang disiapkan di ICU
4. Petugas Instalasi Rawat Intensif menyiapkan tempat,
peralatan dan obat-obatan yang akan digunakan
5. Bila sudah siap, petugas Instalasi Rawat Intensif
memberitahukan ke petugas asal pasien bahwa pasien dapat
dikirim
6. Melakukan tindakan penanganan pasien selanjutnya sesuai
dengan instruksi dokter spesialis yang merawat.
ALUR KELUAR MASUK PASIEN DI
INSTALASI RAWAT INTENSIF
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.059 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Alur Keluar Pasien di Instalasi Rawat Intensif

1. Dokter spesialis yang merawat menyatakan pasien sudah dapat


dipindahkan ke ruang perawatan biasa/ pasien meninggal/ pasien
meminta pulang paksa
2. Sebelum pasien dipindahkan, petugas ICU dan instalasi rawat
inap atau VIP harus melakukan serah terima pasien tentang :
a. Keadaan pasien (Tensi, Nadi, Kesadaran, dsb)
b. Tindakan yang telah dilakukan
c. Tindakan dan terapi selanjutnya
d. Keperawatan dan obat- obatan yang dibawa
e. Obat- obatan yang telah diberikan dan kapan pemberiannya
f. Data- data tertulis yang berhubungan dengan penanganan
PROSEDUR pasien (status, lembar observasi ,dsb)
3. Semua pasien, baik yang masuk dari rawat jalan, IGD, maupun
pindahan dari ruangan rawat inap/pavilliun, yang akan keluar
dari ICU ke ruangan rawat inap/pavilliun dijemput oleh petugas
ruangan rawat inap/pavilliun yang akan ditempati oleh pasien
tersebut.
4. Bila pasien harus dirujuk ke RS lain, maka petugas ambulance
akan mengantar sampai ke RS yang dituju
ALUR KELUAR MASUK PASIEN DI
INSTALASI RAWAT INTENSIF
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.059 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Alur Keluar Masuk Pasien di Instalasi Rawat Intensif :
R.jalan ug OK R.inap VIP
dd
dd

Masuk ICU

ICU

Keluar
ICU

dipulang ok R. VIP

inap
SEMBUH

Rujuk
meninggal

1. Instalasi Rawat Intensif


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
KRITERIA PASIEN MASUK RUANG
RAWAT INAP INTENSIF ( ICU )
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.059 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Kriteria pasien masuk adalah kondisi pasien yang memberi isyarat
PENGERTIAN diperlukannya perawatan intensif sesuai indikasi pasien masuk di
Ruang Rawat Intensif [ICU]
TUJUAN Memberikan batasan pasien yang memerlukan perawatan intensif

KEBIJAKAN Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang

Pasien yang akan masuk ICU harus memenuhi persyaratan dan


indikasi masuk ICU
A. Persyaratan Pasien Masuk ICU
1. Memenuhi kriteria masuk ICU
2. Ada permintaan masuk ICU dari dokter spesialis yang
merawat
3. Ada persejuan dari pasien/ keluarga untuk dirawat ICU
B. Indikasi Pasien Masuk ICU
1. Prioritas I
- Pasien yang memerlukan tindakan terapi intensif
- Menderita penyakit atau gangguan akut pada organ vital,
apapupun sebabnya yang memerlukan tindakan intensif
dan agresif untuk mengatasinya. Misalnya : Gagal nafas,
gagal sirkulasi, gagal susunan saraf pusat, gagal ginjal.
PROSEDUR
2. Prioritas II
- Pasien yang memerlukan pemantauan intensif
- Memerlukan pemantauan intensif, baik secara invasif
maupun non invasif atas keadaan-keadaan yang dapat
menimbulkan ancaman gangguan pada system organ
vital. Misalnya : Pasca bedah ekstensif, pasca henti
jantung, pasca bedah dengan penyakit jantung
3. Prioritas III
- Pasien sakit kritis/terminal dengan prognosis yang jelek
untuk sembuh
- Memerlukan terapi intensif untuk mengatasi penyakit
akut, tetapi tidak dilakukan tindakan invasif seperti
intubasi.
KRITERIA PASIEN MASUK RUANG
RAWAT INAP DI INSTALASI RAWAT
INTENSIF
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
S HIKMAH MASAMBA B.II.059 0 2/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Misal : Keganasan metastatik dengan penyulit infeksi, sumbatan jalan
napas, penyakit jantung/paru terminal dengan komplikasi penyakit akut
berat.
Pasien yang tidak perlu masuk ICU :
1. Pasien Mati Batang Otak (MBO), kecuali yang merupakan
donor organ
PROSEDUR 2. Pasien prioritas I atau II yang menolak perawatan/tindakan
agresif di ICU
3. Pasien dengan keadaaan vegetatif yang permanen
4. Pasien dalam keadaan stabil dengan resiko yang rendah
untuk menjadi berbahaya
5. Pasien dalam keadaan stadium akhir (end-stage) penyakit-
penyakit.

1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kamar Operasi
KRITERIA PASIEN KELUAR RUANG
RAWAT INAP INTENSIF ( ICU )
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.059 0 1/`2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Kriteria pasien keluar adalah kondisi pasien yang memberikan
PENGERTIAN isyarat bahwa pasien tidak lagi memerlukan perawatan lebih lanjut
di Ruang Rawat Intensif [ICU].
Memberikan batasan pasien yang sudah tidak memerlukan
TUJUAN
perawatan intensif lagi

KEBIJAKAN Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang

Kriteria pasien keluar dari Ruang Rawat Intensif adalah:


1. Keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil, sehingga
tidak memerlukan terapi atau pemantauan yang intensif lagi
2. Terapi atau pemantauan intensif tidak lagi bermanfaat atau
memberikan perbaikan bagi keadaan pasien, misal :
- Pasien yang mengalami mati batang otak
- Penyakitnya mencapai stadium akhir
PROSEDUR 3. Pasien atau keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU
4. Pasien hanya memerlukan pemantauan intensif saja. Sedang
ada pasien lain yang memerlukan perawatan intensif. Pasien
seperti ini hendaknya diusahakan pindah ke ruang observasi
khusus
5. Pemindahan pasien keluar ICU harus diputuskan oleh dokter
spesialis yang merawat atau kepala instalasi rawat intensif

1. Instalasi Rawat Intensif


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Kamar Operasi
4. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
KRITERIA PASIEN MASUK RUANG RAWAT
INAP DI INSTALASI RAWAT INTENSIF
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.059 0 2/2

RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Misal : Keganasan metastatik dengan penyulit infeksi, sumbatan jalan
napas, penyakit jantung/paru terminal dengan komplikasi penyakit akut
berat.
Pasien yang tidak perlu masuk ICU :
6. Pasien Mati Batang Otak (MBO), kecuali yang merupakan
donor organ
PROSEDUR 7. Pasien prioritas I atau II yang menolak perawatan/tindakan
agresif di ICU
8. Pasien dengan keadaaan vegetatif yang permanen
9. Pasien dalam keadaan stabil dengan resiko yang rendah
untuk menjadi berbahaya
10. Pasien dalam keadaan stadium akhir (end-stage) penyakit-
penyakit.

1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kamar Operasi
UNIT TERKAIT
PENANGANAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INTENSIF
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Perawatan intensif yang optimal kepada pasien yang dirawat di
PENGERTIAN
Instalasi Rawat Intensif
Memberikan pedoman penanganan pasien yang memerlukan
TUJUAN
perawatan intensif
KEBIJAKAN
1. Persyaratan pasien dirawat di Instalasi Rawat Intensif
- Memenuhi criteria masuk Instalasi Rawat Intensif
- Penderita dan keluarganya setuju dengan perawatan di
Instalasi Rawat Intensif
- Ada instruksi tindakan terapi dan dokter spesialis yang
merawat
2. Mengingat sarana dan prasarana yang terbatas, maka bila ada
pasien yang memenuhi kriteria masuk Instalasi Rawat Intensif,
namun pasien yang sedang dirawat jumlahnya melebihi
kapasitas Instalasi Rawat Intensif, maka untuk menentukan
siapa pasien yang dapat masuk dilakukan pembicaraan antara
Kepala Instalasi Rawat Intensif dengan dokter spesialis yang
PROSEDUR merawat dengan mempertimbangkan:
- Kemungkinan kesembuhan penyakitnya
- Usia pasien
- Penyakit menular atau tidak
- Status cara pembayaran

3. Petugas Instalasi Rawat Intensif melakukan observasi intensif


sesuai dengan standar observasi intensif Instalasi Rawat Intensif
ditambah observasi khusus sesuai kasusnya
PENANGANAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INTENSIF
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
4. Standar observasi Instalasi Rawat Intensif adalah :
- Sistem pernafasan (minimal tiap jam) : frekuensi nafas
per menit, kedalaman nafas, halangan jalan nafas
- Sistem kardiovaskuler (minimal tiap jam) : tekanan
darah, frekuensi nadi, irama nadi, perfusi perifer
- Sistem sarat pusat (minimal tiap jam) : kesadaran (GCS)
- Sistem urinaria (minimal tiap tiga jam) : produksi urine
- Sistem pencernaan (minimal tiap tiga jam) : produksi
cairan lambung, muntah, flatus, bising usus
- Reaksi alergi/anafilaksis : tiap selesai pemberian
obat/transfusi darah
- Produksi drain (minimal tiap enam jam)
- Balance cairan masuk dan keluar, (minimal setiap pagi,
PROSEDUR jam 06.00
5. Petugas di Instalasi Rawat Intensif melaporkan hasil
observasinya kepada dokter spesialis yang merawat minimal
dua kali dalam 24 jam
6. Pada keadaan tertentu (gawat, perlu tindakan/terapi segera,
ada keraguan, dsb), perawat dokter spesialis yang merawat
untuk penanganan lebih lanjut
7. Petugas Instalasi Rawat Intensif melakukan perawatan dan
pengobatan sesuai instruksi dokter spesialis yang merawat
8. Pengunjung tidak boleh menunggui pasien kecuali pasien
anak-anak (<12 tahun) dan pasien yang agonal
9. Jam dinas petugas Instalasi Rawat Intensif:
- Pagi : jam 08.00- 20.00
- Malam : jam 20.00- 08.00
UNIT TERKAIT Tenaga medis dan paramedis
FUNGSI DAN KEWENANGAN KOORDINATOR INSTALASI
RAWAT INTENSIF
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Fungsi dan kewenangan kepala instalasi rawat intensif sebagai
PENGERTIAN
koordinator kegiatan pelayanan di instalasi rawat intensif
Sebagai pedoman fungsi dan kewenangan kepala instalasi rawat
TUJUAN
intensif
KEBIJAKAN
1. Mengatur dan mengendalikan kegiatan perawatan penderita
sesuai prosedur perawatan dan melakukan koordinasi dengan staf
medik fungsional
2. Melakukan pengawasan pelaksanaan prosedur tetap pelayanan di
ICU
3. Mengusahakan suasana ruang perawatan yang memungkinkan
untuk melakukan perawatan secara optimal
PROSEDUR 4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
5. Membina, memimpin, mengawasi dan mengkoordinir staf ICU
6. Mengusahakan semua peralatan dapat berfungsi optima
7. Mengajukan kebutuhan sarana dan prasarana yang kurang
8. Membuat laporan tahunan dan usulan untuk meningkatkan
pelayanan di ICU

UNIT TERKAIT Tenaga Medis dan Paramedis


HUBUNGAN KERJASAMA RUJUKAN INSTALASI RAWAT
INTENSIF DENGAN RUMAH SAKIT LAIN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Serangkaian proses kegiatan pelayanan rujukan ke rumah sakitlain
PENGERTIAN
yang lebih tinggi tingkat kemampuan pelayanannya

TUJUAN Untuk memberikan pelayanan medis sesuai kebutuhan pasien

KEBIJAKAN
1. Dokter yang merawat mengambil keputusan untuk merujuk
pasien, dengan persetujuan pasien dan atau keluarga pasien
2. Pengisian formulir rujukan yang berisi :
- Identitas pasien
- Identitas dokter yang merujuk
- Tanggal rujukan
- Diagnose penyakitpasien
- Iktisar singkat penyakit pasien

PROSEDUR - Terapi yang telah diberikan


- Kondisi terakhir pasien
- Tanda tangan pasien
3. Menghubungi RS rujukan untuk persiapan penerimaan pasien
4. Menghubungi petugas ambulance untuk proses transportasi
rujukan pasien
5. Mempersiapkan mobilisasi pasien beserta alat penunjangnya
6. Pasien dirujuk ke rumah sakit lain dengan didampingi
paramedis
Instalasi Rawat Intensif
UNIT TERKAIT
Tim Ambulans RS Hikmah Masamba
HUBUNGAN KERJASAMA INSTALASI RAWAT INTENSIF
DENGAN UNIT PELAYANAN LAIN DALAM RUMAH SAKIT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Instalasi Rawat Intensif dalam menjalankan fungsinya perlu
PENGERTIAN
bekerjasama dengan unit-unit pelayanan laina dalam rumah sakit
Sebagai pedoman dalam melakukan hubungan kerjasama dengan unit
TUJUAN
pelayanan lain dalam rumah sakit
KEBIJAKAN
1. Instalasi ICU menerima dan merawat penderita yang brsala dari
Instalasi Gawat darurat,, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat
Inap dan Pavilliun
2. Instalasi ICU beroperasional bekerjasama dengan : instalasi
farmasi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, IPSRS,
Instalasi Rawat Jalan, Radiologi, Laboratorium, Komite Medik
Rekam Medik , Gizi dsb
PROSEDUR

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Farmasi
5. Instlasi laboratorium
UNIT TERKAIT 6. Instalasi Radiologi
7. Instalasi Gizi
BALANCE CAIRAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
1/1

RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Balance cairanadalah keseimbangan antara pemasukan dan (intake) dan
PENGERTIAN
pengeluaran (output)

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menghitung balance


TUJUAN
cairan tubuh.

KEBIJAKAN

1. Hitungj umlah cairan yang masuk ke dalam tubuh pasien.


Cairan masuk berupa :
a. Infus,
b. Obat,
c. Minum
d. Makanan
e. NGT
2. Hitung jumlah cairan yang keluar dari tubuh pasien
Output = SWL + IWL
SWL
a. Muntah
PROSEDUR
b. Feces
c. Urine
d. Drain
IWL
Dewasa : 15cc/kg BB/hr
Anak : 30 – usia (th) cc/kg BB/hr
3. Rumus balance cairan
BC= intake – output
BC = Intake – SWL + IWL
Jika ada kenaikansuhu,
IWL + 200 (suhu tubuh sekarang - 37˚c)
Intensif Care Unit
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Inap
PENYEDIAAN OBAT NARKOTIK DAN PENENANG
DI ICU
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Penyediaan obat narkotik dan penenang yang diperlukan untuk


PENGERTIAN penanganan penderita gawat darurat sesuai standar pelayanan
di unit pelayanan rawat intensif
1. Agar selalu tersedia obat yang siap pakai untuk
penanganan penderita gawat darurat di unit pelayanan

TUJUAN rawat intensif


2. Untuk mencegah penyalahgunaan pemakaian obat
narkotik dan penenang

KEBIJAKAN
A. Jenis Obat- Obatan Narkotika
1. Morphin
2. Pethidin
B. Jenis- jenis obat- obatan penenang
1. Diazepam
2. Propofol
3. Pavulon
4. Midazolam
PROSEDUR C. Cara kerja
1. Obat narkotik dan penenang disimpan dalam cash box
dengan double kunci dan harus diketahui oleh semua
petugas rawat intensif yang bertugas
2. Penyediaan obat narkotik dan penenang yang siap pakai
disediakan dalam bentuk oplosan yang prosedurnya diatur
di Prosedur Penyediaan Obat Emergency di ICU
3. Untuk mengganti obat yang digunakan pasien, maka setiap
pemakaian obat juga dicatat di buku pemakaian obat
narkotik dan penenang yang berisikan identitas pasien,
dosis obat, dan dokter yang memberi terapi
PENYEDIAAN OBAT NARKOTIK DAN PENENANG
DI ICU
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
4. Untuk penyediaan obat narkotik dan penenang di ICU,
selanjutnya dibuatkan resep obat narkotik dan penenang ke
PROSEDUR logistik farmasi

UNIT TERKAIT Tenaga Medis dan Paramedis


TATA LAKSANA PASIEN MENINGGAL

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


RS HIKMAH MASAMBA D.II.001 0 1/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Pasien meninggal adalah pasien yang dirawat di ICU setelah


melalui proses perawatan dan pengobatan di ICU dinyatakan
PENGERTIAN
meninggal oleh dokter Jaga ICU/ dokter spesialis yang
merawat
1. Agar pasien yang meninggal bisa mendapatkan pelayanan
yang baik

TUJUAN 2. Agar penanganan jenazah pasien penyakit menular tidak


menambah resiko penularan penyakit kepada perawat dan
keluarga pasien

KEBIJAKAN
1. Dokter jaga/perawat ICU menyatakan pasien meninggal
dan segera memberitahu serta menjelaskan kepada
keluarga pasien. Pernyataan meninggal ditulis di dokumen
medik
2. Tata cara pemulasaran pasien meninggal :
PROSEDUR
- Petugas yang akan menangani jenazah harus memakai
sarung tangan

- Melepas infus dan alat medik lain, buang ke dalam


tempat sampah medis
TATA LAKSANA PASIEN MENINGGAL
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
- Letakkan jenazah dalam posisi terlentang dengan tangan di sisi
atau di dada
- Tutupi mata dengan kapas lembab, tutupi telinga dan mulut
dengan kapas dan kasa
- Bersihkan jenazah dan tutupi dengan kain bersih
PROSEDUR
- Petugas ICU menghubungi petugas ambulance untuk
mengantarkan jenasah
- Petugas ICU memberitahu keluarga pasien untuk
menyelesaikan pembayaran di kasir bila ada administrasi yang
perlu diselesaikan
UNIT TERKAIT
PENANGANAN KOMA HIPOGLIKEMIA
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
1/1

RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

PENGERTIAN Koma akibat kadar gula darah < 30 mg/ dL

1. Memenuhi kebutuhan glukosa dan otak agar tidak terjadi


TUJUAN gangguan yang irreversible
2. Tidak mengganggu regulasi DM

KEBIJAKAN

Pelaksanaan :
Glukosa darah diarahkan ke kadar glukosa puasa =120 mg/dL
Koma Hipoglikemia:
1. Injeksi glukosa 40 % iv 25 ml selanjutnya infus glukosa 10 %
bila belum sadar dapat diulangi setiap ½ jam sampai sadar
PROSEDUR
(maksimum 6x), bila gagal
2. Injeksi efedrin bila tidak ada kontra indikasi jantung dll 25- 50
mg atau injeksi glukagon 1 mg/im setelah gula darah stabil, infus
glukosa 10 % dilepas
3. Observasi keadaab umum dan kesadaran pasien
Intensif Care Unit
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Inap
MANAGEMENT BASIC LIFE SUPPORT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
1/1

RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Memberikan bantuan hidup dasar pada pasien tanpa menggunakan alat,
PENGERTIAN
pada pasien yang mengalami kegawtdaruratan

Mempertahankan pernafasan dan sirkulasi yang adequat sampai


TUJUAN
kondisi yang menyebabkan henti nafas dan henti jantung dapat diatasi

KEBIJAKAN

1. Jelaskan pada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan


2. Cuci tangan
3. Gunakan hand scoun
4. Lukukan tindakan seperti yang ada bagan di bawah ini

PROSEDUR
MANAGEMENT BASIC LIFE SUPPORT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021

Pasien tidak sadar


|
bebaskan jalan nafas
( head tilt , chin lift , jaw thrust ) Call for help
|

bernafas •Gasping = tdk nafas tidak bernafas


•Untuk AWAM :
Tidak perlu
pertahankan jl nafas bebas meraba carotis
beri nafas buatan
beri oksigen raba carotis
raba arteri radialis
tidak ada ada
PROSEDUR

ada tidak ada CPR 30 : 2


2 menit
Posisi shock pasang monitor Nafas
Pasang infus buatan,
Ekstra cairan teruskan
shockable un-shockable
(lihart menegement
Shock)
lilihalt malnagemen

UNIT TERKAIT Intensif Care Unit


TINDAKAN NIDLE CRICOTYROTOMY
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
1/1

RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan darurat memasukkan jarum pada membran cricotyroid
PENGERTIAN yang bertujuan agar pasien terhindar dari obstruksi total jalan nafas
bagian atas
Agar pasien dapat bernafas setelah mengalami obstruksi total jalan
TUJUAN
nafas bagian atas

KEBIJAKAN

Persiapan alat

1. Surflo no 14 -16
2. Spuit 10 -20 cc dan ½ sebagian di isi aquadest
3. Jet insuplation (spuit 2,5 cc dilubangi tengahnya diameter 1 cm
4. Hand scoun
5. O2
6. Desinfektan
Pelaksanaan
1. Beri tahukan ke keluarga tindakan yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan
3. Alat alat didekatkan
4. Pakai sarung tangan
PROSEDUR 5. Mencari lokasi dengan 3 jari tengah tangan kiri
 Jari telunjuk memegang cartilago tyroid
 Jari manis memegang cartilago cricoid
 Jari tengah mencari membrana cricotyroid
6. Bila sudah menemukan di tusuk ke arah bawah dengan sudut
45 -60˚̊ dengan kedalaman 1- 1½ cm ( bila menghadap keatas
bisa menusuk pita suara
7. Kemudian di aspirasi bila keluar udara kemudian di
sambungkan dengan ke jet insuuflation dan di beri aliran 02 10
liter /menit
TATA LAKSANA PASIEN MENINGGAL
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
8. Dan diberi bantuan 1 : 4 ( inpirasi dan 4 ekspirasi )
Dengan hitungan 1 inspirasi ( lubang di tutup ) dan di
hitung lagi 1, 2, 3, 4 ( lubang di buka )
Hal yang harus diperhatikan :
PROSEDUR
1. Observasi vital sign, kesadaran
2. Dilakukan oleh yang berkompeten
3. Selalu kolaburasi dengan medis dan anastesi

UNIT TERKAIT Intensif Care Unit


SYRINGE PUMP
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
1/1

RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk membantu proses memberikan obat

Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya pemberian obat tepat


TUJUAN
dosis

KEBIJAKAN

1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan


2. Hisap cairan fisiologis (NaCl 0,9 % atau Dextrose 5 %) sesuai
kebutuhan kedalam syringe 50 ml B’Braun
3. Hisap obat yang dibutuhkan ke dalam syringe 50 ml B’Braun
yang telah berisi cairan fisologis tercampur rata
4. Buang sisa udara dari dalam syringe secara hati-hati, upayakan
tidak ada obat yang terbuang
5. Hubungkan syringe dengan connector tube dan isi connector
tube dengan larutan obat dalam syringe pump
PROSEDUR
6. Tempatkan syringe pump B’Braun
7. Pasang kabel listrik pada syringe pump machine dan
hubungkan dengan sumber arus listrik, tekan tombol ON/OFF
8. Hubungkan connector tube dengan salah satu ujung three way
stopcock secara tepat
9. Hubungkan dua ujung yang lain dari three – way stopcock
masing masing cateter vena (jarum infus)dan infuse set yang
telah terpasang pada vena klien
TATA LAKSANA PASIEN MENINGGAL
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
10. Putar kutup pada three – waystopcock sesuai kebutuhan atau
pengaturan pemberian cairan dan obat
11. Tekan tombol progam rate pada syring pump machine sesuasi
hasil perhitungan dosis obat ( satuan ml/jam atau ml/hour ).
12. Tekan tombol run / start dan perhatikan sinyal lampu “ run ”
sytinge pump machine
13. Dokumentasikan pemberian obat pada lembaran observasi obat :
nama obat, dosis obat, cara pemberian, rate/laju obat dalam
syringe pump, tanggal dan jam pemberian
14. Observasi efek obat dan reaksi klinis pasien selama pemberian
obat.
15. Jika obatmendekati habis atau habis maka alarm akan berbunyi,
maka tekan tombol alarm dan tekan tombol “stop”.
16. Tutup jalur dari syiring pump dengan memutar katup three way
stopcock dan lepaskan dari connector tube
17. Lepaskan syiring pump machine dari isi dengan cairan fosiologis
sebanyak 20-30 ml. Buang sisa udara dalam syiringe.
PROSEDUR 18. Pasang kembali connector tube dan tempatkan syiringe yang
telah berisi cairan isiologis pada syiringe pump machine
19. Buka kembali jalur syringe pump dengan memutar katup three
way stopcock
20. Cek ulang program rate/laju pada syringe pump kemudian tekan
tombol “Start/Run” (untuk mendorong sisa larutan obat dalam
connector tube masuk ke vena klien).
21. ika cairan dalam syringe habis maka alarm akan berbunyi, maka
tekan tombol alarm dan matikan syringe pump machine dengan
menekan tombol “ON/OFF”.
22. Tutup jalur dari syringe pump dengan memutar katup three way
stopcock dan lepaskan dari connector tube
23. Bersihkan dan bereskan peralatan dan kembalikan ketempatnya
24. Cuci tangan setelah melakukan tindakan

UNIT TERKAIT Intensif Care Unit

Anda mungkin juga menyukai