B.II.002 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
EKG merupakana alat elektronik untuk merekan aktifitas
PENGERTIAN
kelistrikan/ jantung dalam waktu tertentu
TUJUAN Sebagai tata cara dalam penggunaan alat EKG
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Pemberitahuan pasien alat EKG type cardimax MX 2111
fukuda (digital)
2. Electrode ekstreminatas atas dipasang pada pergelangan
tangan kanan dan kiri searah telapak tangan
3. Pada ekstremitas bawah dipasang pada pergelangan kaki
kanan dan kaki kiri sebelah dalam
4. Posisi dalam pergelangan tangan bukanlah mutlak, bila
diperlukan dapat dipasang sampai kebahu kiri atau kanan
dan pangkal paha kiri atau kanan.kemudian kabel – kabel
dihubungkan.
a. Merah (RA) : lengan kanan
b. Kuning (LA) : lengan kiri
c. Hijau (LF) :tungkai kiri
PROSEDUR d. Hitam (RF) : tungkai kanan
5. Electrode dada harus dipasang seperti
a. V1 : sela iga ke - 4 pada garis sternal kanan
b. V2 : sela iga ke – 4 pada sternal kiri
c. V3 : terletak antara V2 dan V4
d. V4 : ruang iga ke – 5 pada garis tegah klavikula
e. V5 : garis aksila depan sejajar dengan V4
f. V6 : garis aksila tengah sejajar dengan V4
g. V7 : garis aksila belakang sejajar dengan V4
h. V8 : garis scapula belakang sejajar dengan V4
i. V9 : batas kiri dari kolumna vertebrata sejajar dengan
V4
j. V3R : lokasi samadengan V3 tetapi pada sebelah
kanan
PENGGUNAAN ALAT EKG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
B.II.002 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
6. Hidup mesin EKG dan tunggu sebentar untuk
pemanasan
7. Periksa kembali standarisasi dari EKG antara lain:
a. Kalibrasi Imv
b. Kecepatan 2 mtn/ detik
8. Setelah dilakukan kalibrasi dengan menekan tombol
run/star dan setelah kertas bergerak. Tombol kalibrasi
ditekan 3 kali berturut – turut dan periksa apakah terjadi
penyimpangan 10 mm (Imv)
9. Dengan memindahkan “lead selektor” dibuat pencatatan
EKG secara berturut-turut yaitu sadapan I, II, III, aVR,
PROSEDUR aVL, aVF,VI,V2,V3,V4,V5,dan V6.
10. Selesai pencatatan,pindahkan laki ke “lead
selektor’kalibrasi dan lakukan kalibrasi sebnyak 3 kali
(setelah itu matikan mesin EKG)
11. Rapikan pasien dan alat- alat
12. Catat dipinggir kiri kertas EKG
a. Nama pasien
b. Umur dan jenis kelamin
c. Tanggal dan jam saat mengerjakan EKG
13. Yang membuat perekam dibuat pada kiri bawah
14. Bila hasil rekam kurang bagus, tekan filter, alat-alat yang
membuat kebisingan dimatikan.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Perawatan Intensive
PEMANTAUAN EKG KONTINU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
B.II.010 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Cara pemakaian nebulizer sesuai prosedur
B.II.011 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu teknik memasukkan kateter kedalam kandung kencing
PENGERTIAN
(blender)
B.II.011 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
h. Gunakan gerakan sekuler untuk laki-laki atau lakukan
engyiene untuk wanita
i. Jauhkan kapas bekas dari bengkok dari area steril
j. Menutup genital pris dengan duh lubang
k. Tangan non dominan memengang penis atau
membuka vulva
l. Memasukkan jelly (25 spuit) kedalam ureba bila laki-
laki (2-3 cc) dan atau mengoles jeli pada kateter untuk
wanita
m. Masukkan kateter 15-22,5 cm pada pria pengang
penis 450 sampai urin keluar atau masukkan 5-7,5 cm
pada wanita
n. Masukkan lagi kateter 2,5 cm
o. Isi balon dengan iar steril sejumlah yang trtera pada
kateter
p. Tarik kateter sampai ada tahanan
q. Gunting plastic yang membungkus kateter
r. Buka sarung tangan
PROSEDUR
s. Fiksasi kateter kebawah abdomen pasien pria atau
pada paha depan utnuk pasien wanita
t. Menempatka penampung atau saluran dengan benar
u. Bantu pasien untuk posisi nyaman
v. Kumpulkan dan sisihkan alat diposible.
w. Cuci tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
1) Kateter tetap drainase dengan lancer atau kateter
langsung masuk dan dilepas tanpa
ketidaknyamanan
2) Pasien nayaman
b. Dokumentasi: dokumentasikan:
1) Tanggal dan jam
2) Type dan ukuran kateter
3) Jumlah urine
4) Deskripsi urine
5) Respon pasien terhadap prosedur
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Kamar Bersalin
MEMBERIKAN OKSIGEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
B.II.013 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Kejang yang terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh yang
PENGERTIAN
disebabkan oleh adanya suatu proses extrakranium
Sebagai pedoman dalam pelaksanaa pasien dengan kejang
TUJUAN
demam
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Petugas menggunakan alat pelindung
2. Mengtur posisi pasien (cegah pasien terentur dengan
benda-benda sekitar)
3. Berikan o2
PROSEDUR
4. Memasang sudip lidah
5. Memasang infus
6. Memberikan obat-obatan sesuai indikasi
7. Mengukur tanda-tanda vital
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN CIDERA
KEPALA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA B.II.014 0 1/1
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Memberikan suntikan melalui pembuluh darah vena
Sebagai pedoman dalam pemberian obat secara intra vena
TUJUAN
(IV)
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Cek program terapi dokter
2. Periksa kembali obat sesuai program
3. Baca label obat untuk memastikan kandungan obat, dosis
dalam satu kemasan, cara pemberian, kontra indikasi, efek
samping
4. Cuci tangan
5. Beri salam dan kenalkan diri
6. Dekatkan peralatan (trolley injeksi)
7. Memberikan penjelasan kepada pasien/ keluarga tentang
jenis obat, kegunaan, cara pemberiann dan kemungkinan
PROSEDUR
efek samping
8. Tentukan area suntikan, (diusahan mencari vena yang
paling ujung) dan pasang pengalas
9. Perawat mencuci tangan
10. Membaca etiket (nama pasien, obat, dosis, cara dan waktu)
11. Jelaskan prosedur menyuntik agar ada kerjasama dengan
pasien
12. Pasang tourniquet (K/P)
13. Disemfektan area suntikan dengan kapas alcohol dengan
secara memutar arah dalam keluar dan diameter 5 cm
PEMBERIAN OBAT INJEKSI SECARA INTRA VENA (IV)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
B.II.026 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
7. Letakkan stetoskop tepat diatas arteri brachialis
8. Tentukan denyut radialis
9. Pompakan balon manset hingga tekanan manset mencapai 30
mmHg setelah pulsasi arteri radialis menghilang
10. Membuka katup manset dan tekanan manset dibiarkan
menurun perlahan dengan kecepatan 2- 3 mmHg/ detik
11. Bila bunyi pertama terdengar, ingat dan catatlah sebagai
PROSEDUR tekanan sistolik
12. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan
diastolic
13. Turunkan manset sampai 0 mmHg kemudian lepaskan manset
14. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 2 kali untuk
mendapatkan nilai tekanan darah rerata
15. Catat hasil di lembar rekam medis klien
16. Cuci tangan
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Perawatan Intensive
MENGUKUR SUHU BADAN DENGAN
TERMOMETER AIR RAKSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA B.II.027 0 1/1
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Menukur suhu badan pasien dengan thermometer air raksa
Sebagai panduan dalam melakukan pengukuran suhu dengan
TUJUAN
mneggunakan thermometer air raksa
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Perawat mempersiapkan alat-alat berikut:
a. Thermometer air raksa
b. Buku catatan
2. Perawat menjelaskan kepada pasien tindakan
yang akan dilakukan
3. Perawat melakukan cuci tangan
4. Perawat menseka ketiak pasien menggunakan
tissue dengan gerakan menepuk
PROSEDUR 5. Ambil thermometer dari tempat penyimpanan,
sapu dengan tissue dan turunkan air raksa pada
posisi terendah
6. Pasang thermometer tepat pada reseviornya, jepit
ditengah-tengah ketiak
7. Lengan pasien dilipatkan didada
8. Setelah 5-15 menit, perawat mengeluarkan
thermometer dan mencatat hasil pengukuran suhu
pada buku catatan
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Perawatan Intensive
MENGHITUNG DENYUT NADI DAN PERNAFASAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Permintaan dokter kepada dokter lain yang berkompeten untuk
PENGERTIAN melakukan pemeriksaandanevaluasi, dan bila perlu tindaklanjut
kepada pasien sesuai standar kompetensinya.
B.II.046 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkanoleh,
TanggalTerbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila pasien /
PENGERTIAN
keluarga menolak untuk dirawat
Sebagai tata cara dalam pelaksanaan untuk pasien pulang
TUJUAN
paksa
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 072.d/
KEBIJAKAN RSHM/ SK-DIR/V/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Perawatan Intensive (ICU)
1. Dokter memberikan keterangan, tentang: kondisi pasien,
komplikasi/ resiko, dan program perawatan/ pengobatan
2. Pasien/ keluarga meandatangani surat penolakan
3. Perawat menegaskan sekali lagi informasi yang telah
PROSEDUR diberikan dokter yang merawat dan tanda tangan dan
peraturan pemerintah mengenai pasien pulang paksa
4. Perawat menjadi saksi dan menandatangani kolom saksi
5. Pasien menyelesaikna administrasi RS (untuk pasien
umum)
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Perawatan Intensive
IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PENGAMBILAN
DARAH DAN SPESIMEN LAIN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA B.II.047
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan memastikan kebenaran pasiensebelummelakukan
PENGERTIAN
tindakan pengambilan darah dan spesimenlain
B.II.049 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan untuk memastikan identitas pasien saat melakukan
PENGERTIAN
pemberian obat
B.II.052 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Me 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Komunikasi efektrif adalah komunikasi yang dilakukan oleh
petugas kesehatan (perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya)
PENGERTIAN
secara tepat waktu, lengkap, akurat, jelas bdan dipahami oleh kedua
pihak (pemberi dan penerima informasi).
1. Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien .
TUJUAN
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Menjalin kerjasama yang baik antara dokter dengan perawat
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang komunikasi
KEBIJAKAN
efektif No: 002/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan
menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien
tidak sadar) dan melihat ke gelang iudentitas pasien
2. Perawat melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien
3. Siapkan di dekat pesawat telepon : status pasien, buku
komunikasi dan pulpen
4. Tuliskan identitas dan kondisi pasien pada form buku
komunikasi pasien
5. Tekan nomor estensi pemberi perintah / dokter
6. Setelah telepon tersambung ucapkan salam
PROSEDUR 7. Laporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan
menggunakan teknik SBAR.
8. Dokter atau pemberi informasi akan member respon atau
jawaban pada saat itu juga
9. Perawat mencatat isi perintah yang di ucapkan oleh dokter /
pemberi informasi pada buku komunikasi
10. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan
membacakan ulang kepada pemberi perintah / dokter .eja ulang
satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama obat
golongan LASA / NORUM dan Hight Alert.
KOMUNIKASI LISAN VIA TELEPON
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.052 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
11. Pemberi perintah atau dokter harus mengkonfirmasi lisan
sesaat setelah pemberi perintah / dokter mendengar pembecaan
dan memberikan pernyataan kebenaran pembaca secara lisan
misalnya sudah benar
12. Perawat atau penerimah informasi bertanda tangan atas nama
penerimaan informasi
13. Pindahkan data SBAR dan instrukdi dokter tersebut pada status
pasien dengan cara menulis tanggal dan jam saat ,melapor
kemudian mencantuimkan kondisi pasien dengan tekhnik
SBAR dan distempel SBAR
14. Tulis instruksi yang disampaikan oleh dokter kemudian
PROSEDUR
distempel berbentuk form stempel TBAK
15. Penerima informasi / perawat bertanda tangan pada form
TBAK
16. Telepon ulang pemberi perintah atau dokter bila laporan belum
dibacakan ulang, dan belum dikonfimasikan ulang isi perintah.
17. Ucapkan terimah kasih dan salam
18. Pelaksanaan instruksi harus bertanda tangan pada form
pencatatan perintah lisan / melalui telepon.
19. Pemberi informasi / dokter harus mengkonfirmasi instruksi
yang telah diberikan dengan bertanda tangan pada form TBAK
pada hari berikutnya atau maksimal 1 kali 24 jam.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi Kamar Bersalin
KOMUNIKASI LISAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.053 0 1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Me 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Komunikasi efektrif adalah komunikasi yang dilakukan oleh
petugas kesehatan (perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya)
PENGERTIAN
secara tepat waktu, lengkap, akurat, jelas dan dipahami oleh kedua
pihak (pemberi dan penerima informasi).
1. Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien .
TUJUAN
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Menjalin kerjasama yang baik antara dokter dengan perawat
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang komunikasi
KEBIJAKAN
efektif No: 002/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan
menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien
tidak sadar) dan melihat ke gelang iudentitas pasien
2. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sebelum dokter
melakukan visite
3. Perawat mencatat hasil pengkajian dan terapi terakhir yang
diberikan oleh dokter
4. Siapkan pulpen dan buku visite sebelum dokter melakukan
visite
5. Saat dokter melakukan visite perawat melaporkan kondisi
pasien selama 24 jam terakhir dan terapi yang diberikan.
PROSEDUR
6. Perawat mencatat semua instruksi dokter saat melakukan visite
pada buku visite.
7. Konfirmasi isi perintah dan eja ulang satu persatu hurufnya
bila perintah mengandung nama obat golongan LASA /
NORUM dan Hight Alert.
8. Cocokkan instruksi dokter yang diinstruksikan pada lembar
catatan dokter dengan catatan pada buku visite.
9. Apabila ada perbedaan antara catatan dokter dengan catatan
perawat pada buku visite, segerah lakukan konfirmasi pada
dokter yang melakukan visite.
10. Ucapkan terimah kasih
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi Kamar Bersalin
CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.054 0 1/2
RSU HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Cuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan
PENGERTIAN kotoran dan debu dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air mengalir
TUJUAN Untuk mencegah infeksi nasokomial
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang hand hygiene
KEBIJAKAN
No: 005/AKR-SKP/RSHM/V/2015
A. Cuci tangan dengan air dan sabun (40-60 detik)
1. Basuh tangan dengan air
2. Tuangkan sabun secukupnya
3. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan saling mengunci
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
PROSEDUR 4. Gosok sela jari-jari tangan dari kedua tangan secara merata
5. Gosok sisi dalam jari-jari kedua tangan dengan jari-jari pada
posisi saling menggengam Gosok dengan gerakan berputar
ibu jari kedua tangan secara bergantian
6. Gosok ujung jari-jari kedua tangan pada telapak tangan
dengan gerakan memutar secara bergantian
7. Tangan anda sekarang sudah bersih dan aman
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kebidanan
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
8. Security
9. Cleaning Service
10. Unit Laundry
11. Manajemen
12. BPJS
13. Resepsionis
14. RM
LIMA MOMENT CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.055 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Saat/ waktu dimana petugas harus melakukan cuci tangan
untuk mencegah penyebaran infeksi yang ditularkan melalui
PENGERTIAN tangan, bias dalam bentuk proses Hand Rub dan Hand Wash
dengan jenis sabun, durasi dan ketentuan kondisi penggunanya
sesuai ketentuan WHO.
1. Untuk menghilangkan kotoran dan debris yang melekat
pada tangan
2. Untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme pada
kulit dan mikroorganisme permanen yang tinggal di dalam
lapisan terdalam kulit , baik yang diperoleh dari kontak
TUJUAN dengan pasien maupun lingkungan
3. Untuk memberikan pelayanan yang higienis kepada pasien.
4. Untuk mengurangi infeksi nosocomial dalam proses
melayani pasien
5. Untuk meningkatkan pelayanan yang berbasis keselamatan
pasien.
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang hand
KEBIJAKAN
hygiene No: 005/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Sebelum Kontak dengan Pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung sebelum kontak
dengan pasien harus melakukan cuci tangan lebih
dahulu.
b. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
c. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung masuk ke ruang
PROSEDUR
perawatan dengan memperkenalkan nama, profesi, dan
unit kerja.
d. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan
kontak dengan pasien.
e. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung mengucapkan
salam sambil keluar dari ruang rawat pasien.
LIMA MOMENT CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.055 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
2. Sesudah Kontak Dengan Pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung sesudah kontak
dengan pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
3. Sebelum melakukan tindakan aseptik
a. Petugas sebelum melakukan tindakan aseptic terhadap
pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas melakukan cuci tangan sesuai dengan SPO cuci
tangan
PROSEDUR
4. Sesudah terpapar Cairan Tubuh Pasien
a. Petugas sesudah terpapar dengan cairan tubuh pasien
harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas melakukan cuci tangan sesuai dengan SPO cuci
tangan
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung setelah kontak
dengan lingkungan pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas / keluarga pasien / pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kebidanan
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
8. Security
9. Cleaning Service
10. Unit Laundry
11. Manajemen
12. BPJS
13. Resepsionis
14. Unit Rekam Medis
PENATALAKSANAAN PASIEN RESIKO JATUH
SKOR TINGGI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
B.II.056 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Proses penatalaksanaanpasien risiko jatuh dengan Skor Tinggi.
Sebagaiacuanuntukmenerapkanlangkah-
TUJUAN langkahpenatalaksanaandalamupayauntukmencegahjatuhbagipasien
yang padahasil assesment dianggap beresiko Tinggi.
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang pasien resiko jatuh
KEBIJAKAN
No: 006/AKR-SKP/RSHM/V/2015
A. Persiapanalat
FormulirRekamMedik (RM 03)
tentangresikojatuhdenganberdasarkanpenggolongansbb :
1. Humpty Dumpty untukusia<3 tahunsampai 13 tahun.
2. Morse Falls Score untuk usia 13-65 tahun.
3. Ontario Modified Stratify – Sidney Scoring untuk usia ≥ 65
tahun
B. Pelaksanaan.
1. Lakukanorientasikamarinapkepadapasien.
2. Pasang kedua sisi tempat tidur dan kunci roda tempat tidur.
3. Rapikan ruangan
4. Tempatkan benda-bendapribadi dalam jangkauan pasien
PROSEDUR (telepon genggam, tombol panggilan, kacamata).
5. Pastikan cahaya diruangan cukup terang (disesuaikan dengan
kebutuhan pasien).
6. Letakkan alat bantu dekat dengan pasien (tongkat, alat
penopang)
7. Anjurkan penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (bila
perlu dan pastikan alat berfungsi)
8. Pantau efekobat-obatan yang digunakan pasien
9. Pantau status mental pasien.
10. Pasanglah gelang kuning tanda risiko jatuh
11. Pasang tanda risiko jatuh pada tempat tidur pasien (warna
kuning).
12. Berikan sandal anti licin
PEMASANGAN GELANG RISIKO JATUH
Masuk ICU
ICU
Keluar
ICU
dipulang ok R. VIP
inap
SEMBUH
Rujuk
meninggal
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Misal : Keganasan metastatik dengan penyulit infeksi, sumbatan jalan
napas, penyakit jantung/paru terminal dengan komplikasi penyakit akut
berat.
Pasien yang tidak perlu masuk ICU :
6. Pasien Mati Batang Otak (MBO), kecuali yang merupakan
donor organ
PROSEDUR 7. Pasien prioritas I atau II yang menolak perawatan/tindakan
agresif di ICU
8. Pasien dengan keadaaan vegetatif yang permanen
9. Pasien dalam keadaan stabil dengan resiko yang rendah
untuk menjadi berbahaya
10. Pasien dalam keadaan stadium akhir (end-stage) penyakit-
penyakit.
KEBIJAKAN
1. Dokter yang merawat mengambil keputusan untuk merujuk
pasien, dengan persetujuan pasien dan atau keluarga pasien
2. Pengisian formulir rujukan yang berisi :
- Identitas pasien
- Identitas dokter yang merujuk
- Tanggal rujukan
- Diagnose penyakitpasien
- Iktisar singkat penyakit pasien
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Balance cairanadalah keseimbangan antara pemasukan dan (intake) dan
PENGERTIAN
pengeluaran (output)
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
A. Jenis Obat- Obatan Narkotika
1. Morphin
2. Pethidin
B. Jenis- jenis obat- obatan penenang
1. Diazepam
2. Propofol
3. Pavulon
4. Midazolam
PROSEDUR C. Cara kerja
1. Obat narkotik dan penenang disimpan dalam cash box
dengan double kunci dan harus diketahui oleh semua
petugas rawat intensif yang bertugas
2. Penyediaan obat narkotik dan penenang yang siap pakai
disediakan dalam bentuk oplosan yang prosedurnya diatur
di Prosedur Penyediaan Obat Emergency di ICU
3. Untuk mengganti obat yang digunakan pasien, maka setiap
pemakaian obat juga dicatat di buku pemakaian obat
narkotik dan penenang yang berisikan identitas pasien,
dosis obat, dan dokter yang memberi terapi
PENYEDIAAN OBAT NARKOTIK DAN PENENANG
DI ICU
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
4. Untuk penyediaan obat narkotik dan penenang di ICU,
selanjutnya dibuatkan resep obat narkotik dan penenang ke
PROSEDUR logistik farmasi
KEBIJAKAN
1. Dokter jaga/perawat ICU menyatakan pasien meninggal
dan segera memberitahu serta menjelaskan kepada
keluarga pasien. Pernyataan meninggal ditulis di dokumen
medik
2. Tata cara pemulasaran pasien meninggal :
PROSEDUR
- Petugas yang akan menangani jenazah harus memakai
sarung tangan
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
KEBIJAKAN
Pelaksanaan :
Glukosa darah diarahkan ke kadar glukosa puasa =120 mg/dL
Koma Hipoglikemia:
1. Injeksi glukosa 40 % iv 25 ml selanjutnya infus glukosa 10 %
bila belum sadar dapat diulangi setiap ½ jam sampai sadar
PROSEDUR
(maksimum 6x), bila gagal
2. Injeksi efedrin bila tidak ada kontra indikasi jantung dll 25- 50
mg atau injeksi glukagon 1 mg/im setelah gula darah stabil, infus
glukosa 10 % dilepas
3. Observasi keadaab umum dan kesadaran pasien
Intensif Care Unit
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Inap
MANAGEMENT BASIC LIFE SUPPORT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
1/1
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Memberikan bantuan hidup dasar pada pasien tanpa menggunakan alat,
PENGERTIAN
pada pasien yang mengalami kegawtdaruratan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
MANAGEMENT BASIC LIFE SUPPORT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu tindakan darurat memasukkan jarum pada membran cricotyroid
PENGERTIAN yang bertujuan agar pasien terhindar dari obstruksi total jalan nafas
bagian atas
Agar pasien dapat bernafas setelah mengalami obstruksi total jalan
TUJUAN
nafas bagian atas
KEBIJAKAN
Persiapan alat
1. Surflo no 14 -16
2. Spuit 10 -20 cc dan ½ sebagian di isi aquadest
3. Jet insuplation (spuit 2,5 cc dilubangi tengahnya diameter 1 cm
4. Hand scoun
5. O2
6. Desinfektan
Pelaksanaan
1. Beri tahukan ke keluarga tindakan yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan
3. Alat alat didekatkan
4. Pakai sarung tangan
PROSEDUR 5. Mencari lokasi dengan 3 jari tengah tangan kiri
Jari telunjuk memegang cartilago tyroid
Jari manis memegang cartilago cricoid
Jari tengah mencari membrana cricotyroid
6. Bila sudah menemukan di tusuk ke arah bawah dengan sudut
45 -60˚̊ dengan kedalaman 1- 1½ cm ( bila menghadap keatas
bisa menusuk pita suara
7. Kemudian di aspirasi bila keluar udara kemudian di
sambungkan dengan ke jet insuuflation dan di beri aliran 02 10
liter /menit
TATA LAKSANA PASIEN MENINGGAL
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
D.II.001 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
8. Dan diberi bantuan 1 : 4 ( inpirasi dan 4 ekspirasi )
Dengan hitungan 1 inspirasi ( lubang di tutup ) dan di
hitung lagi 1, 2, 3, 4 ( lubang di buka )
Hal yang harus diperhatikan :
PROSEDUR
1. Observasi vital sign, kesadaran
2. Dilakukan oleh yang berkompeten
3. Selalu kolaburasi dengan medis dan anastesi
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk membantu proses memberikan obat
KEBIJAKAN