PENDAHULUAN
B. TUJUAN
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk memberikan gambaran sifat fisik
beberapa jenis bahan kemasan kertas yaitu gramatur dan densitas kertas, kekuatan
kertas, kekuatan tarik, dan regangan putus, ketahanan gesek serta daya serap air
pada kertas.
A. TUJUAN
B. Metode
Penentuan Gramatur dan Densitas
Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot kertas per satuan luas
(g/m2), sedangkan densitas adalah bobot per satuan volume (g/m3). Kertas
berukuran 10 x 10 diukur bobot sebanyak dua kali.
10.000 cm2
Bobot contoh (g)
Gramatur (g/m2) = x
100 cm2 1 m2
Densitas diperoleh dengan membagi gramatur kertas dan tebal kertas. Tebal
kertas diukur menggunakan mikrometer sekrup pada lima tempat berbeda dan
diambil rata-ratanya.
Gramatur kertas
Densitas (g/m3) =
Tebal kertas (m) x 1000
Ketika alat bekerja, diukur pula elongasi contoh uji. Elongasi (perpanjangan
putus) dilihat pada skala piringan. Persen perpanjangan putus ditentukan dengan
membagi perpanjangan contoh uji dengan panjang contoh uji.
Nilai terbaca x 16
Ketahanan sobek =
contoh dalam pengujian
Ketahanan sobek
Faktor sobek =
gramatur
Kertas merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain
sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah
pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena
digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu (Setyowati, 2000).
Pengujian terhadap kualitas kertas perlu dilakukan untuk menentukan jenis
kertas yang tepat dalam penggunaannya. Sebelum melakukan pengujian terhadap
kertas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu kalibrasi alat, pengambilan
contoh, dan kondisi pengujian (Syarief, 1988).
Salah satu sifat fisik kertas untuk keperluan pengemasan adalah
ketahanan/kekuatan tarik kertas. Sifat ini berkaitan dengan daya tahan kemasan
setelah diisi terutama berhuungan dengan penanganan produk terkemas (Yuliasih
et al., 2006). Kekuatan tarik adalah gaya tahan lembaran pulp atau kertas terhadap
gaya yang bekerja pada kedua ujungnya (Irawadi dan Yani, 1993). Kekuatan tarik
dibedakan menjadi kekuatan statis dinamis dan kekuatan kelim pada sambungan.
Uji kekuatan tarik memberi gambaran kekuatan kertas jika kertas tersebut ditarik
searah dengan alur kertas. Bahan pengemas seperti kertas sampul, kertas
pembungkus, dan lain sebagainya diuji dengan berbagai perlakuan yang akan
diterima bahan yaitu printing, pelapisan, dan sebagainya (Syarief, 1988).
Umumnya kekuatan tarik kertas pada arah sejajar mesin kertas (MD) lebih tinggi
dibanding arah tegak lurus kertas (CD) (Yuliasih, 2006). Prinsip penentuan
kekuatan tarik dan regangan kertas (elongasi) berdasarkan jumlah gaya yang
diperlukan untuk memutuskan potongan kertas erukuran 1 x 10 inchi setelah
kedua ujungnya ditarik berlawanan (Syarief, 988).
Pengujian daya serap air dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penetrasi
cairan ke dalam kertas. Dengan demikian dapat digunakan sekaligus untuk
menguji mutu bahan pengisi. Hal ini berguna untuk mengetahui kualitas CBF dan
SBF guna keperluan ekspor (Satiawihardja, 1985).
Densitas (porositas) kertas diperoleh dengan membagi gramatur kertas
dengan tebal kertas atau dengan mengukurnya menggunakan densonometer. Alat
ini mencatat waktu yang diperlukan untuk melakukan 100 m3 udara yang
dihembuskan melalui lembaran kertas seluas 1 inchi2. jika udara dapat menembus
kertas dengan cepat, maka kertas yang diuji relatif poros (Syarief, 1988).
Gramatur kertas dipengaruhi oleh kadar air dan kelembaban relatif udara di
sekitar kertas. Karena gramatur dinyatakan sebagai total berat kertas termasuk
kadar air, maka pengukuran harus dilakukan pada kondisi standar (Casey, 1981).
Menurut Casey (1981), secara teknis rapat massa mempunyai hubungan erat
dengan daya ikatan antar serat dan derajat fibrilisasi serat pulp yang nantinya
berpengaruh pada pencetakan. Dalam prosesnya, filler kaolin berpengaruh pada
sifat fisik lembaran kertas (densitas dan gramatur). Kaolin berfungsi sebagai
bahan pengisi antar serat, menambah bobot kertas dan menghaluskan kertas.
Adanya perbedaan kekuatan tarik pada kertas disebabkan adanya perbedaan
panjang serat yang menyusun kertas tersebut. Kekuatan tarik kertas sebanding
dengan kuadrat akar rata-rata perbandingan panjang serat dan bobotnya
(Nurmainah, 2002).
Indeks sobek tertinggi dihasilkan oleh kelompok massa jenis terendah.
Indeks sobek makin menurun dengan meningkatnya massa jenis (Mariati 1995).
Nilai indeks sobek juga diduga dipengaruhi oleh perbedaan kandungan kimia
terutama selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dalam lembaran pulp
mempunyai daya gabung yang besar dan memudahkan terbentuknya jalinan antar
serat. Pulp yang mengandung hemiselulosa rendah sukar digiling dan
menghasilkan lembaran berkekuatan rendah, demikian pula pulp yang
mengandung kadar lignin tinggi (Casey, 1980).
Ketahanan gesek kertas berbeda pada kedua permukaannya. Sisi permukaan
felt pada umumnya memiliki ketahanan gesek yang lebih rendah dari pada sisi
permukaan roll. Daya tahan terhadap gesekan berkaitan dengan ketahanan
kemasan untuk digeser atau ditumpuk selama penanganan dan penyimpanan
(Yuliasih, 2006). Pada penentuan ketahanan gesek diperlukan penghisap debu
untuk memisahkan debu hasil penggesekan. Hal ini karena bila tidak ada
penghisap debu, maka debu hasil penggesekan akan menghalangi bidang
penggesekan sehingga mengganggu pengukuran (Nurmainah, 2002).
Kertas memiliki sizer yang berpengaruh terhadap daya serap air. Sizer
merupakan tambahan untuk meningkatkan ketahaan kertas terhadap cairan.
Permukaan sizer umumnya selaput tipis tepung, getah, dan polimer sintetis. Hasil
dari uji menunjukkan bahwa antara kertas tips dan tebal, permukaan tipis dan
tebal (Casey 1998).
Casey JP. 1980. Pulp and Paper ChemistryAnd Chemical Technology. John
Wiley. New York.
Mariati S. 1995. Studi Pembuatan Pulp Kraft untuk Kertas dari Campuran Kayu
Daun Lebar Berdasarkan Pengelompokan Massa Jenis. Skripsi.
PEMBAHASAN
DDI Tester
Uji ini ingin mengetahui bobot maksimum yang masih dapat ditanggung
oleh bahan kemasan kertas dalam pengemasan. Pada percobaan hanya terdapat
jenis kertas yang dapat dibandingkan. Duplex memiliki nilai DDI yang tinggi. Hal
ini memperlihatkan bahwa kertas duplex termasuk kualitas baik karena masih
dapat menanggung beban 705 gram. Dibandingkan dupleks, kualitas uji DDI
manila lebih rendah, yakni 37,5 gram.
Hasil uji DDI yang berbeda tergantung pada gramatur dan densitas. Makin
tinggi nilai gramatur dan densitas maka makin tinggi nilai DDI tester.
Gramatur dan densitas manila lebih rendah dari pada duplex. Ini sejalan
dengan nilai DDI tester manila yang lebih rendah dari duplex.