Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN DANA PERIMBANGAN

Oleh : Masrizal

I. PENDAHULUAN
PRINSIP KEWENANGAN PEMERINTAH DENGAN DIBERLAKUKANNYA UU NO 22 TAHUN 1999
(DIGANTI DENGAN UU NO 32 TAHUN 2004) DAN UU NO 25 TAHUN 1999 (DIGANTI DENGAN UU NO. 33
TAHUN 2004) ADALAH :

1. PADA DASARNYA SEMUA KEWENANGAN DISERAHKAN PEMERINTAH PUSAT KE


PEMERINTAH DAERAH KECUALI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN, POLITIK LUAR NEGERI,
MONETER DAN FISKAL, PERADILAN, DAN AGAMA.

2. PENYERAHAN KEWENANGAN TERSEBUT HARUS DIIKUTI DENGAN PEMBIAYAAN (MONEY FOLLOW


FUNCTION)

3. PELAKSANAAN KEWENANGAN TERSEBUT DIDASARKAN KEPADA NORMA,


STANDAR, KRITERIA DAN PROSEDUR YANG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT.

4. DAERAH DIBERI KEWENANGAN UNTUK MENGGALI DAN MENGELOLA SUMBER-SUMBER


PENERIMAANNYA.

II. TUJUAN DARI ADANYA PERIMBANGAN


KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH.
1. Untuk mendorong dan mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah

2. Pembagian dana yang rasional dan adil terhadap daerah-daerah penghasil utama sumber-sumber penerimaan Negara

3. Terjadinya pemerataan pembangunan antar daerah, terutama pemerataan antar pendapatan.

4. Mengurangi ketimpangan dan kesenjangan sosial

5. Meredam ketidakpuasan dan tuntutan dari daerah-daerah yang memiliki sumber penerimaan yang cukup besar.

6. Mendorong peningkatan kemampuan SDM pengelola keuangan daerah

III. SUMBER-SUMBER PENERIMAAN DAERAH


Berdasarkan pada UU No. 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Daerah, sumber
penerimaan daerah adalah :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)


2. Dana Perimbangan
3. Pinjaman daerah
4. Penerimaan lain-lain yang sah

1. Pendapatan Asli Daerah


Sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri dari :
a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c. Hasil laba BUMD dan pengelolaan kekayaan darah lainnya
d. Penerimaan lain-lain PAD.

1
Sebagai Dasar pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah adalah : UU No. 18 Tahun 1997 dan UU No.34 Tahun 2000. Dimana
menurut UU No 34 Tahun 2000 Pendapatan Asli Daerah adalah terdiri dari :
 Pajak Provinsi terdiri atas : (i) Pajak Kenderaan Bermotor dan Kenderaan di atas Air, (ii) BBNKB dan Kenderaan di atas
Air, (iii) Pajak Bahan baker kenderaan Bermotor, dan (iv) Pajak Pengembilan dan pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan
 Pajak Kabupaten/Kota Teridir dari : (a) Pajak Hotel, (b). Pajak Restoran, (c). Pajak Hiburan, (d) Pajak Reklame, (e) Pajak
Peneranan Jalan, (f). Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C, (g) Pajak Parkir.
 Retribusi terdiri dari : (a). Retribusi Jasa Umum, (b). Retribusi Jasa Usaha, dan (c) Retribusi Perizinan Tertentu.

2. Dana Perimbangan
a. Bagian Daerah dari penerimaan Pajak Penghasilan Perseorangan, PBB, BPHTB, dan penerimaan dari Sumber Daya Alam.
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus

3. Pinjaman Daerah.
Menurut UU No 25 Tahun 1999 Pemda dapat melakukan pinjaman baik dari sumber dalam negeri maupun sumber luar negeri
dengan persetujuan pemerintah pusat. PP yang mengaturnya adalah PP No.107 Tahun 2000.

4. Penerimaan Lain-Lain Yang Sah.

IV. MANAJEMEN DANA PERIMBANGAN


1. Manajemen Dana Alokasi Umum
Didalam PP No.104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan, dinyatakan bahwa tujuan DAU adalah :
a. Untuk tercapainya distribusi pendapatan secara adil dan merata agar tidak terjadi ketimpangan antar daerah (Horizontal
Equity)
b. Untuk memenuhi kecukupan (Suffisiency) terutama untuk menutup fiscal gap.
Sedangkan menurut Henley (2001), adanya dana bantuan dari Pemeintah Pusat tujuannya adalah :
a. Untuk mendorong terciptanya keadilan antar wilayah
(Geographical Equity)
b. Untuk mempercepat proses pembangunan di daerah
c. Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan public.
d. Untuk meningkatkan system perpajakan yang lebih proregsif.
e. Untuk mendorong dan memotivasi SDM daerah supaya lebih berkualitas.

2. Variabel Yang Dalam Mengalokasikan DAU


a. Variabel-Variabel Potensi daerah (Fiscal capacity), yang terdiri dari Potensi PAD, Potensi penerimaan Bagi Hasil, serta
Potensi Bagi hasil SDA.

b. Variabel-variabel Kebutuhan Daerah ( Fiscal Needs) yang terdiri dari : Jumlah Penduduk dan variabel Wilayah. Variabel
kependudukan meliputi ; Jumlah Pddk, Indeks kemiskinan Relatif. Sedangkan Variabel kewilayahan meliputi ; Luas wilayah,
dan Indeks harga bangunan. Berdasarkan variabel tersebut maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut :

FN = TPR ( bo + b1 IP + b2 IW + b3 IKR + b4 IHB)


Dimana :
FN = Kebutuhan Fiskal daerah
TPR= Total pengeluaran rata-Rata
IP = Indeks penduduk
IW= Indeks Wilayah
IKR = Indeks kemiskinan relative
IHB = Indeks harga Bangunan.

2
c. Variabel Untuk Faktor Penyeimbang dalam bentuk Alokasi Minimum yanhg terdiri dari :

 Lumpsum yang berasal dari jumlah proporsi DAU yang askan dibagikan secara merata keseluruh daerah yang besarnya
tergantung kepada kemampuan Negara

 Transfer dari Pem. Pusat yang dialokasikan secara proporsional dari kebutuhan gaji pegawai masing-masing daerah

 Adapun data yang digunakan untuk mendukung sistim pengalokasian DAU adalah :
1. Jumlah penduduk
2. Tingkat kemiskinan
3. Luas Wilayah
4. Indeks harga bangunan
5. Bagi hasil Pajak dan SDA
6. PDRB
7. Pengeluaran dan penerimaan daerah
8. Belanja Pegawai daerah.

Anda mungkin juga menyukai