Anda di halaman 1dari 3

THERMORESISTIVE DENGAN PRINSIP WHEATSTONE BRIGE

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin.
NURYANTO
10.11.106.701301.0094
DANANG.P
10.11.106.701301.0081

DAFTAR ISI

BAB I .PENDAHULUAN

1.PRINSIP OPERASI
SUHU adalah salah satu faktor penting dalam industri MIGAS. Mulai dari suhu ruangan untuk menjaga
keutuhan beberapa material sampai pipa minyak untuk menjaga fraksi molekul minyak mentah. Dalam
electronika Perubahan suhu menyebabkan perubahan hambatan arus listrik terhadap suatu material.Hal
inilah yang mendasari dari rangkaian sirkuit thermoresitive.
Perubahan suhu berpengaruh terhadap perubahan hambatan.Ada 2 jenis thermoresitive yang digunakan
untuk mengukur suhu: RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR dan THERMISTOR.
Untuk makalah ini saya akan menjelaskan mengenai RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR lebih dalam.

BAB II . RTD
Resistance temperature detector (di singkat RTD) berbentuk logam panjang. Kawat yang memiliki
diameter kecil (biasanya platinum) di lilitkan pada ceramic tahan panas yaitu ceramic bobbin dan
membentuk seperti lilitan koil.

Resistan dari RTD meningkat bersamaan dengan meningkatnya temperature.

Resistan RTD yang sering dipakai adalh 100Ω saat 00C. Resistan tersebut di pakai karena paling mudah
menentukan kenaikan suhu yang terjadi. Jika perubahan suhu yang terjadi sangat besar atau presisi tidak
terlalu di pentingkan, resistansi RTD bisa langsung di ukur untuk mendapatkan suhu suatu
ruangan.Namun jika perubahan suhu sangat kecil dan/atau membutuhkan presisi yang tinggi maka di
buatlah rangkaian sirkuit untuk mengukur resistan dari RTD, yang nanti nya digunakan untuk menghitung
dan menentukan perubahan suhu.

salah satu rangkaian sederhana yang mudah di pakai adalah circuit Wheatstone brige (quarter brige).
pengukuran suhu menggunakan rangkaian ini di sebut 2-wire RTD bridge circuit. Dasar nya menyerupai
penggunaan strain gage untuk menentukan suhu.

Rlead merupakan resistan dari 1 rangkaian seri (disebut lead-wires) yang tersusun
pada RTD itu sendiri. Resistan dari lead -wires adalah konstan, kita hanya bisa
mengatur resistor yang lain untuk menentukan atau menzerokan rangkaian.
namun untuk rangakaian RTD beberapa bagian dari lead-wires ter ekspose atau
terpapar suhu. Sedangkan resistan dari kawat logam itu sendiri berubah oleh
pengaruh suhu, atau Rlead berubah oleh pengaruh T. Hal ini bisa menyebabkan
pembacaan yang salah dengan kata lain akan muncul suhu palsu.
masalah ini tidak bisa di anggap sepele.
oleh karena itu, di buatlah rangakaiam baru untuk menghilangkan error dari lead-
wires tersebut,rangkaain ini di namakan 3-wire RTD bridge circuit.

masih menggunakan prinsip quater-brige, karena salah satu dari empat resistor
tersebut di gantikan oleh RTD.Sedangkan salah satu dari lead-wires di tempatkan
sejajar dengan R2 bukan dengan R3 .
Untuk menganalisa rangkaian ini, berdasarkan R1= R4 dan R2 = R3 awal, ketika
bridge seimbang.

Maka rangkaian nya dapat d sederhanakan seperti ini.


Jadi,jika resistan lead-wires di kaki R2 (atas) dan kaki R3 (bawah) adalah sama.
sehingga resistan lead-wires menghilangkan kesalahan arus listrik output dari
perubahan suhu tersebut.
bagaimana dengan resistan lead-wires ketiga, yang berada pada tengah-tengah
rangkaian?
karena V0 mengukur menggunakan input impendansi tanpa batas, maka tidak ada
arus yang mengalir melalui lead-wires ini, sehingga tidak berpengaruh apa-apa
terhadap rangakaian.
rangkaian yang di gambar ulang tersebut dapat membatu menjelaskan mengapa
resistansi lead-wires tidak berpengaruh. lead-wires pada R2 dan R3 menghilangkan
output dari lead wires tersebut.

penggunaan RTD untk industri MIGAS bisa di aplikasikan pada kehidupan sehari-
hari contoh nya pada oven.

BAB III. PENUTUP


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai