SISTEM ENDOKRIN

Dr. Rahmi Handayani

Pengertian

Adalah sistem organ tubuh yang

mensintesa dan mensekresi hormon-
hormon langsung ke dalam kapiler
darah dan pembuluh limfe menuju
jaringan/ organ target yang
dipengaruhinya (struktur dan
fungsinya) melalui reseptor khusus.
Hormon
Mengandung turunan peptida, protein,
steroid, asam amino.
Reseptor Hormon
Membran plasma
Sitoplasma
Intisel target
Cairan jaringan
Organ Campuran (endokrin-eksokrin)
Hati, pankreas, ginjal, organ reproduksi
wanita dan pria, placenta, saluran cerna.
Sistem Endokrin terdiri dari:
Organ Endokrin
◦ Hipofise (kelenjar pituitaria)
◦ Kelenjar tiroid
◦ Kelenjar adrenal (suprarenal)
◦ Kelenjar paratiroid
Deretan sel-sel endokrin yang dikelilingi
banyak kapiler darah
◦ Pulau langerhaus
◦ Sel interstitial leydig
◦ Corpora lutea
◦ hepotosik
Asal Embriologi/ Dermatom
Ektoderm : Hipofise, medula, suprarenal
Mesoderm : Ovarium, testis, kortex
suprarenal
Endoderm : Tiroid, paratiroid,
langerhans
Mekanisme Kerja
Fungsi Exitasi/ Stimulasi/ Inhibisi terhadap :
Enzim-enzim
Metabolisme : Karbohidrat, lipid, protein, dll
◦ anabolisme
◦ katabolisme
Sistem syarat (Neuroendocrine system)
◦ simpatis
◦ parasimpatis
Sistem reptouksi, contoh: oksitosin 
kontraksi otot uterus 
Sistem yang lain
Contoh Stimulasi Enzym
HIPOFISIS (Kelenjar Pituitaria)
Merupakan kelenjar endokrin paling rumit
 seperti 1 buah anggur yang kecil (1 cm x
1,3 cm x 0,5 cm)
Beratnya : 0,5 – 0,6 gram (orang dewasa)
Hipofisis terletak di alam sela tursika
(lekukan os. Sphenoid)
Terdiri dari 2 bagian / lobus :
◦ Adenohipofisis
◦ - Pars distalis (lobus anterior)
◦ - Pars tuberalis
◦ - Pars intermedia
◦ Neurohipofisis
◦ - Eminensia mediana
◦ - Tungkai infundibulum (hipofisis superior)
◦ - Pars nervosa (procesus infundibularis)
◦ Ta – serat saraf, pituisit, septa jaringan ikat
Pars Distalis
75% hipofisis
Terbungkus kapsula fibrosa padat
Parenkim terdiri:
Sel kromofob (sel C = sel chief) 50%
◦ Sel kecil, bulat/ polygonal, sitoplasma sedikit,
warna pucat
◦ Batas sel tidak jelas
◦ Non sekretorik, disebut sel cadangan
 Sel kromofil ( sel asidofil = 35% dan
sel basofil = 15%)
◦ Sel asidofil (sel alfa
◦ Sel lebih besar, batas sel jelas
◦ Sitoplasma dipenuhi granula, terwarnai merah
◦ Terdiri atas 2 macam sel
Somatotrof  pertumbuhan epifisis
tulang, hasilkan hormon somatotropin
Mammotrof  sekresi hormon latogenik:
◦ Prolaktin  stimulasi dan pertahankan sekresi
susu/ ASi pada kehamilan
◦ LTH  stimulasi korpus luteum ovarium untuk
sekresi progesteron
 ◦Sel basofil (sel beta)
Selbesar dari sel asidofil, granula sedikit
Terwarnai biru/ gelap dengan metilen blue
Terdiri dari 3 maam sel endkrin
◦ Tirotrof : Sekresi tirotropin /TSH
(Tirotropik Stimulating Hormon)  stimulasi sel
epitel tiroid sekresi hormon tiroksin
◦ Gonadotrof : Hasilkan hormon FSH, LH 
ovarium (estrogen dan ovulasi)
◦ Kartikotrof : Hasilkan hormon ACTH, MSH 
 Pars Tuberalis

Selnya berhubungan erat dengan

pembuluh darah
Tersusun memanjang sekeliling
infundibulum
Sel berbentuk kuboid
 Pars Intermedia
2% dari hipofisis
Terdiri dari vesikel-vesikel yang
mengandung koloid
Sel-sel basofil, berbentuk
silindris
Produksi hormon MSH
 Neurohipofise
 Terdapat sel pituisit, sel/ badan herring
Mekanisme sintesa hormon-hormon
adenohipofisis
Sel neurosekresi hipotalamus

Hormon faktor stimulasi (FSH, dll)
Hormon faktor inhibisi (growth hormon, prolaktin)

Sistem portal hipofiseal

Sel adenohipofise : sel  dan sel  kromofil

Rangsang sel tersebut hasilkan hormon

Sirkulasi
 Mekanisme sintesa hormon-hormon
Neurohipofisis
Hipotalamus: nukleus supraoptikus  badan sel 
vasopresin
 nukleus paraventrilkel  badan sel  oksitosin
Akson : traktus hipotalamo – hipofiseal

Neurohipofise

Bebaskan hormon oksitosin  uterus dan kelenjar
mammae
 hormon vasopressin (ADH)  ginjal

Disimpan

Sirkulasi
 KELENJAR TIROID
Di bawah laring, di anterior leher
Lobus kanan dan kiri ditenah terletak di anterior
trakea 2-4
Folikel tempat simpan koloid hasilkan tiroglobulin
(hormon tiroid)
Sel parafolikel lebih besar dari sel folikel 
hormon kalsitonin (tirokalsitonin) :  ca darah 
cegah resorbsi tulang  osteoklas tulang  
aktivitasnya
Sel epitel selapis kunoid + sel folikel  fungsi:
◦ Sintesis tiroglobulin
◦ Iodinasi tiroglobulin
Penimbunan tiroglobulin
Pembebasan ke sirkulasi
Hasilkan hormon tiroid:
◦ T4 (tiroksin)
◦ T3 (Trilodo tironin)
  laju metabolisme tubuh/ sel  pertumbuhan
  laju metabolisme protein, kulit, lemak
Patologi
Hipotiroidisme  kretinisme
Hipofungsi  mixedema
Hipertiroidisme  giant
◦ Hiperaktivitas
◦ Goiter eksoftalmik
◦ Folikel menjadi besar
KELENJAR PARATIROID

Terdapat 2 pasang kelenjar (4 lobus) di

superior dan inferior tiroid
Bentuk lonjong, kecil, kecoklatan
Paratiroid inferior dekat timus
Dipisahkan dari tiroid oleh :
◦ Simpai jaringan ikat tipis
◦ Plexus kapiler luas
◦ Sel lemak
Sel Lemak
Sel epitelnya terdiri dari 2 tipe sel
Sel utama (chief cell) : jernih, inti besar
sell oksifil : Sel lebih besar, inti lebih kecil,
gelap, asidofil ada setelah usia 7 tahun
Fungsi
◦ Sintesa hormon paratiroid (parathormon) 
pengaturan metabolisme kalsium
◦ stimulasi sel osteogenik  osteoklas. Bila :
◦ Ca+ plasma   sekresi hormon  menarik
kalsium tulang
◦ Ca  hipertropi kelenjar
◦ Ca  hiperplasia
◦ Menurunkan kadar phospat darah
KELENJAR ADRENAL
◦ Terletak dekat polus superior ginjal
◦ Di bungkus/ dikelilingi kapsula/ simpai:
Jaringan ikat padat
Kapiler, cabang artri dan vena adrenal
Saraf tanpa myelin
Pembuluh limfe
Terdiri atas
Kortex adrenal
◦ Zona glumerulosa  hormon mineralokortikoid:
Aldosteron
◦ Zona fasikulata  hormon glukortikoid : Kortisol
◦ Zona retikularis  hormon seksual : Testoteron
Ad.a.2. Glomerulosa: Lapisan luar tipis
◦ Terdiri atas sel piramid/ silindris, intinya gelap
Ad.b.2. Fasikulata: Lapisan tengah yang tebal
◦ Terdiri : sel kuboid/ polyhedral besar, tersusun
panjang, radier berinti 2, sitoplasma basa
mengandung butir lemak, (kolesterol, asam lemak)
disebut sel spongiosa
Ad.c.2.Retikularis : Sel-sel beranastomosis,
aparat golgi besar, lisosom sekunder
Medula Suprarenal
Sel medula berbentuk lonjong, saling
anastomosis, inti besar, sitoplasma
bergranula halus coklat  Sel kromafin
dari reaksi kromafin karena adanya
katekolamin (epineprin an norepineprin)
Sel ganglion otonom
Fungsi kelenjar suprarenal
memelihara keseimbangan cairan dan
elektrolit
Patologi : penyakit adison OK TBC dan
ablasio   konsentrasi plasma ekskresi
natrium >> pergeseran air/ ces  cis

Produksimineralokortikoid : Aldosteron
dan deoksikkortikosteron

Produksi glukortikoid : hidrokortison dan

kortison