SENAM OTAK
Cara Lain Mengatasi Anak Sulit Belajar
Otak juga memiliki sistem komunikasi yang dapat bereaksi cepat dalam
mengorganisasikan dan merencanakan respons terhadap informasi atau
rangsangan yang masuk. Ketika informasi masuk, neuron (kesatuan
syaraf) akan "menelepon" neuron lainnya, "temannya". Mula-mula pesan
akan diterima oleh dendrit (serabut pada neuron). Lalu, impuls pesan
tersebut disalurkan melalui "kabel telepon", yakni sepanjang akson
(bagian dari neuron yang menyerupai batang). Selanjutnya, akson akan
meneruskan impuls ke sinaps, yakni serabut yang merupakan tempat
pertemuan antar-neuron yang hendak menyampaikan impuls pada neuron
lain. Dari sinaps, pesan berpindah ke dendrit yang terdapat pada
neuron lain. Proses penyampaian pesan seperti ini akan membentuk
respons, ingatan atau pikiran seseorang.
Masalahnya, seringkali informasi yang diterima otak tidak dapat
diekspresikan kembali secara utuh. Ketidakmampuan untuk mengungkapkan
apa yang telah dipelajari akan menimbulkan perasaan gagal dan stres,
sehingga semangat belajar si kecil pun berkurang. Bila ia kurang
belajar, tentu prestasinya akan kian merosot dan perasaan gagal akan
terus mendera. Karena itulah, otak si kecil perlu juga diajak
bersenam.
� Minum Air, Minum air putih dalam jumlah cukup banyak, yaitu
0,3 � 0,4 liter / 10 kg Berat Badan (BB) sehari, kalau anak sedang
belajar. Misalnya saja, dengan BB 50 kg, ia harus minum sekitar 1,5 �
2 liter / hari. Namun, Kalau ia sedang sakit atau banyak berkeringat,
jumlah air putih yang diminumnya harus bertambah lagi, yakni menjadi
0,6 liter / 10 kg BB. Jadi, ia harus minum air sekitar 3 liter.
Air mempunyai banyak fungsi dalam badan untuk menunjang belajar anak.
Di antaranya adalah, darah lebih banyak menerima zat asam yang
diperlukan untuk belajar, melepas protein yang diperlukan untuk
belajar hal baru, melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi
listrik tubuh untuk membawa informasi ke otak, serta mengaktifkan
sistem limpa. Limpa berfungsi untuk mengangkut zat-zat gizi, hormon,
dan sebagai saluran pembuangan.
Perkembangan bayi normal mengarah pada koordinasi kiri dan kanan yang
makin serasi. Hal ini merupakan dasar pertumbuhan intelektual dan
mental. Gerakan yang sangat menunjang pertumbuhan itu adalah gerakan
merangkak. Dasar gerakan inilah yang merupakan awal fungsi koordinasi
keseimbangan.
Gerakan silang sangat bermanfaat bagi anak yang sulit belajar atau
yang mengalami kesulitan koordinasi. Gerakan ini memang memiliki
berbagai manfaat, seperti meningkatkan daya ingat dan daya pikir,
membuat pikiran lebih jernih dan meningkatkan koordinasi tubuh, dan
sebagainya.
� Dimensi lateralitas
Otak terdiri atas dua bagian, yakni kiri dan kanan, di mana masing-
masing belahan otak mempunyai tugas tertentu. Bila kerja sama antara
otak kiri dan kanan kurang baik, anak sulit membedakan antara kiri
dan kanan, gerakannya kaku, tulisan tangannya jelek atau cenderung
menulis huruf terbalik, sulit membaca dan menulis, mengikuti sesuatu
dengan mata, sulit menggerakkan mata tanpa mengikutinya dengan
kepala, tangan miring ke dalam ketika menulis, cenderung melihat ke
bawah sambil berpikir, keliru dengan huruf (seperti d dan b, p dan
q), serta menyebut kata sambil menulis.
� Dimensi pemfokusan
Bila si kecil takut, gugup atau mengalami stres saat belajar, secara
refleks energi ditarik ke otak bagian belakang, sehingga otak bagian
depan mengalami kekurangan energi. Akibatnya, jawaban yang tadinya
sudah siap, tiba-tiba "terlupa" atau tidak mampu dijawabn dengan
sempurna. Refleks alamiah ini muncul bila seseorang merasa dirinya
dalam keadaan bahaya atau terancam hidupnya. Tidak ada waktu untuk
berpikir, namun ia harus segera "berjuang dan melarikan diri". Karena
itu, tubuh akan segera menegangkan otot-otot dan memperpendek tendon
atau urat-urat di tubuh bagian belakang dari kepala sampai ke ke
kaki. Hal ini akan berpengaruh pada sikap tubuh dan mengacaukan
keseimbangan di dalam telinga dan orientasi gerak.
Ciri khas jika otak bagian depan dan belakang kurang bekerja sama
adalah otot tengkuk dan bahu tegang, kurang bersemangat untuk
belajar, serta reaksi pelan. Lalu hambatam otak bagian belakang
berupa anak terlalu aktif, konsentrasi dan analisis anak dalam
rentang yang terlalu pendek, terlalu terinci, kurang fleksibel,
kadang-kadang agresif, kurang rileks atau istirahat untuk memikirkan
sesuatu lebih luas. Hambatan otak bagian depan berupa anak pasif,
melamun, bila stres bingung, hipoaktif (kurang aktif), serta
kemampuan untuk memperhatikan kurang, namun perasaan dan suasana
(merekam dengan jelas).
Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah Burung Hantu (lihat gambar).
� Dimensi pemusatan
Tubuh manusia adalah satu sistem listrik yang sangat kompleks. Semua
kesan dan masukan melalui mata, telinga dan gerakan diubah ke dalam
sinyal listrik dan diteruskan melalui serabut saraf ke otak.
Sebaliknya, otak mengirim sinyal listrik lainnya untuk memerintah
cara bereaksi pada sistem penglihatan, pendengaran dan otot-otot.
Dengan gerakan untuk meningkatkan energi dan minum air, banyak energi
elektromagnetis menjadi lancar sehingga komunikasi antar-otak dan
badan terjamin.
Ciri khas jika otak bagian atas dan bawah kurang bekerja sama adalah
bila bagian atas yang terhambat. Misalnya saja, anak bicara dan
bertindak pelan, kurang fleksibel, sulit melompat, kurang
berkonsentrasi, kurang terorganisasi, penakut, kurang percaya diri,
ragu-ragu, sulit dalam hubungan sosial dan di sekolah. Bila bagian
bawah yang terhambat menyebabkan cepat hilang keseimbangan,
mengabaikan perasaan atau menilainya negatif, bicara dan bertindak
terlalu cepat, serta ingin mendiskusikan segala hal.
Indita Indriana
Bahan : Pelatihan Brain Gym oleh Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, Jurusan Perkembangan, Juni 2001.
Konsultasi Ilmiah : dr. Ruswaldi Munir, Sp.KO, Kedokteran Olahraga-
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pengarah gaya : Rusmalia B. Salman & Esthi Nimita Lubis.
Foto : Insan Arryaman & Dachri M.S.
Lokasi : The Residences at Puri Casablanca.
----------------------------------------------------------------------
Dari Tabloid Nakita
SENAM OTAK MEMBUAT ANAK SEGAR DAN PINTAR
Untuk mengoptimalkan belahan otak kanan dan kiri anak ternyata tak
sulit, lo. Ajarkan saja si kecil senam otak.
Setiap manusia memiliki bermilyar-milyar sel di dalam otaknya.
Sayangnya sel-sel tersebut tidak berfungsi secara optimal. Dengan
bahasa lain, manusia baru menggunakan beberapa persen saja kemampuan
otaknya. Sayang, kan? Karena itulah, penting sekali melatih kemampuan
otak kita.
Menurut Frieda Mangunsong, S.Psi, M.Ed, latihannya tak
sulit. "Lakukan senam otak secara rutin, setiap hari minimal 1-3
kali." Senam otak atau lebih dikenal dengan brain gym, papar psikolog
dari Fak. Psikologi Universitas Indonesia ini, sebenarnya adalah
sentuhan dan gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja dan
berfungsinya otak secara optimal.
Selain bisa lebih mengaktifkan kemampuan otak kanan dan kiri,
ternyata senam otak juga bisa membuat jembatan antara otak kanan dan
kiri, sehingga kerja sama antara belahan otak kanan dan kiri pun bisa
terjalin. Senam ini bisa dilakukan untuk anak yang sudah mampu
mengkoordinasikan motorik kasar. Hanya saja pada anak batita tak
perlu di-push untuk melakukan gerakan sempurna, cukup dikenalkan
saja. Sementara anak usia 4-5 tahun sudah bisa diajak melakukan
gerakan-gerakan ini nyaris mendekati sempurna.
PAS UNTUK PENDERITA AUTIS
Biasanya, tutur Frieda, ciri orang yang kemampuan otaknya optimal,
orangnya sangat luwes. "Sekalipun dia seorang ahli matematika,
misalnya, namun tidak bersikap kaku. Selain itu, hidupnya akan lebih
harmonis, seimbang, penyakit berkurang, dan selalu rileks atau tidak
tegang." Pun orang tersebut tidak hanya memiliki satu kebisaan, tapi
banyak. Sekalipun dia seorang yang selalu di belakang meja, misalnya,
dia juga bisa melakukan kegiatan di lapangan dan punya keterampilan
yang lain, yang tidak ada hubungannya dengan keahlian utamanya.
Malah, menurut Frieda, orang yang rutin melakukan brain gym sekurang-
kurangnya 10-15 menit setiap hari, hidupnya tidak akan pernah
stres. "Meski sedang dalam keruwetan, dia tetap bisa menikmati dan
melakukan hal-hal lain yang menyenangkan. Misalnya, berdansa,
bernyanyi, membaca."
Nah, karena bisa dilakukan untuk segala usia, terang Frieda, tak ada
salahnya kita mengajarkan senam ini pada si kecil. Bahkan kalau
diajarkan sedini mungkin, kemampuan otak anak akan lebih baik dan ia
bisa lebih mudah menerima pembelajaran-pembelajaran dan sesuatu yang
baru dengan baik.
"Untuk anak yang sudah sekolah, senam ini membuatnya lebih siap
menerima pelajaran yang diajarkan guru di sekolah. Anak pun akan
lebih bersemangat dan ceria dalam menjalani hari-harinya." Bahkan
lewat brain gym, tambah Frieda, stres, agresivitas, dan hiperaktif
anak akan jauh berkurang.
Manfaatnya pun, menurut Frieda, bisa langsung dirasakan anak saat itu
juga, usai ia melakukan brain gym. "Yang bisa kita lihat, anak lebih
segar. Ia juga akan merasa lebih mudah berkonsentrasi dan menerima
masukan atau ilmu." Kenapa bisa begitu? "Karena yang dilatih atau
yang digerakkan dalam senam otak ini adalah otot-otot kecil yang
melindungi syaraf-syaraf."
Senam ini pun bisa dilakukan anak-anak autis, down syndrome, dan yang
mengalami kesukaran belajar. "Bahkan akan sangat membantu mereka
mengembangkan potensi yang dimilikinya." Dan semua anak, baik yang
normal maupun yang autis, pasti akan suka dengan senam ini karena
sifatnya yang santai, tanpa paksaan, serta fun. "Bahkan, sambil
bermain pun bisa dilakukan."
MINUM AIR PUTIH
Tapi, saran Frieda, sebelum bersenam, anak harus minum air putih yang
cukup. "Sebab tanpa air, semua fungsi anak berhenti. Karena airlah
yang membawa semua udara dan energi ke otak. Itu sebabnya, jika malas
minum, otak kita jadi kering."
Jadi, sarannya, sebelum melakukan senam, cek dulu, apakah si kecil
sudah cukup minum air putih. Caranya, minta ia mengangkat tangan
kanan atau kiri ke samping, sejajar dengan pundak. Kemudian suruh
anak gerakkan tangannya naik-turun, kemudian diam, sejajar dengan
pundak. Lalu kita tekan perlahan (foto 1). "Kalau tangan anak ikut
turun saat kita tekan dan kembalinya pun lama, berarti anak masih
kurang minum." Barulah setelah anak cukup minum, senam otak bisa
dilakukan.
* Buka Saklar. Taruh jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri di bawah
tulang selangka, tepatnya di daerah yang banyak lemaknya (titik
sentral). Gerak-gerakkan perlahan. Telapak tangan kanan diletakkan di
atas pusar, usap perlahan. Lakukan gerakan sambil mengambil nafas dan
posisikan lidah di langit-langit (foto 2). Hembuskan perlahan.
Lakukan serileks mungkin. Setelah merasa cukup, pindahkan tangan
kanan ke ekor, usap-usap perlahan (foto 3).
* Gerakkan Angka 8 Tidur. Angkat tangan kanan, acungkan jempol (foto
4). Lalu minta anak membuat angka 8 tidur dengan tangannya itu.
Arahkan mata ke ibu jari, ikuti setiap gerakkan ibu jari. Kepala
tidak boleh ikut bergerak (foto 5). Lakukan 4 kali. Ganti tangan
sebelahnya, lakukan gerakan yang sama sebanyak 4 kali.
* Penyatuan. Julurkan tangan ke depan, satukan kedua belah telapak
tangan kanan dan kiri, jari saling bersilangan (foto 6). Suruh anak
menggerakkan tangannya membentuk angka 8 tidur, mata tetap mengikuti
gerakkan ibu jari. Kepala tak boleh bergerak (foto 7). Lakukan
sebanyak 4 kali putaran.
* Burung Mahoni. Letakkan telapak tangan kanan di pundak kiri sambil
memijat-mijat, arahkan muka ke kanan sambil mengambil dan
menghembuskan nafas perlahan-lahan (foto 8). Lalu menghadap kedepan
sambil menarik nafas. Ulangi sebanyak 4 kali. Ganti tangan lakukan
hal yang sama.
* Hook-Up. Silangkan kaki, yaitu posisi kaki kanan di depan kaki
kiri. Lalu silangkan kedua tangan, tangan kanan berada di atas tangan
kiri dan satukan telapak tangan dengan jari saling bersilangan (foto
9). Putar ke arah dalam. Letakkan di dada. Rileks (foto 10)(foto 11).
Lakukan gerakan ini secara bergantian.
* Penyatuan. Sikap sempurna, suruh anak menggerakkan tangan ke
belakang lalu dilanjutkan ke depan. Tempelkan ujung jari tangan kanan
dan tangan kiri hingga merasa kesemutan (foto 12), lakukan dengan
rileks.
Menurut Frieda, gerakan senam ini harus berurutan, tak boleh loncat-
loncat. Selain gerakan itu, bila ingin anak lebih bisa berkonsentrasi
dan tidak mengantuk di kelas, bisa diajarkan melalui senam juga.
Caranya, ajarkan anak untuk bisa memijit dengan lembut pinggiran daun
telinganya (foto 13).
Gazali Solahuddin.Foto:Dint's(nakita)
Gerakan Senam Otak
----------------------------------------------------------------------
Dari Tabloid Nakita
OTAK BAYI JUGA PERLU SENAM, LO!
6. Sentuhan pada Dada dan Pusar Lakukan sentuhan dan elusan lembut di
bagian dada dengan salah satu tangan, tepatnya di bagian sisi kiri
dan kanan tulang tengah (sternum). Sedangkan salah satu tangan
lainnya mengelus pusar. * Tujuan: - Meningkatkan/menstimulasi
aliran darah yang menghantarkan oksigen ke otak. - Mengasah
koordinasi dan keseimbangan tubuh bagian kiri dan kanan.
Caranya :
Pertama, jaga makanan atau diet. Makanan yang asal-asalan bisa
membuat tubuh rusak. Hindari kegemukan karena bisa menyebabkan
munculnya penyakit seperti diabetes, jantung, hipertensi dan lainnya.
Keenam, asah otak, misalnya dengan main catur, kartu, mengisi teka-
teki silang, mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya.
"Selama ini banyak orang hanya menggunakan otak kirinya saja sehingga
potensi otak kanannya tidak dimanfaatkan secara maksimal," kata
Kartini, dalam seminar "Senam Otak Ibu Hamil dan Bayi Merangsang
Potensi Otak Sejak Dini" yang diselenggarakan atas kerja sama Klub
Brain Gym Omni Medical Center (OMC) Kelapa Gading dan RS OMC Pulomas,
Jakarta.
Pada prinsipnya, semua ucapan, sikap, dan perbuatan ibu atau pengasuh
yang berulang-ulang akan terekam dalam otak bayi sehingga akan
berisiko ditiru oleh bayi. Apa yang bayi lihat, dengar, atau rasakan
akan menjadi pengalaman baru bagi bayi sehingga dia akan mencoba
melakukannya sendiri.
SEJAK tahun 2001 sudah ditemukan senam otak yang bisa mengoptimalkan
perkembangan dan potensi otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan
kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berfungsi untuk intuitif,
merasakan, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan, dan
ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas untuk berpikir
logis dan rasional, menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan
hal-hal rinci.
Senam otak dengan metode latihan Edu-K atau pelatihan dan kinesis
(gerakan) akan menggunakan seluruh otak melalui pembaruan pola
gerakan tertentu untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya
tertutup atau terhambat.
Senam otak ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Senam
otak pada bayi sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, menggerakkan
anggota badan secara menyilang dengan perantara mainan. Bisa
berbentuk robot, boneka, bola, balon, atau apa saja yang sesuai
dengan usia anak. Hal yang penting, gerakan yang dilakukan anak
melewati garis tengah antara tubuh bagian kanan dan tubuh bagian
kiri.
Kemampuan belajar paling tinggi tercapai jika dua belah otak, dua
mata, dan dua telinga aktif serta bisa bekerja sama dengan baik.
Selain itu, gerak badan juga terkoordinasi dan seimbang. Pertemuan
gerakan yang menyilang ini merupakan pusat dari senam otak.
Wassalam
Novianingrum