Anda di halaman 1dari 4

http://www.scribd.

com/doc/29726539/THERMODYNAMIC-DESIGN-AND-TESTING-OF-AN-ALPHA-%CE
%B1-STIRLING-ENGINE-PROTOTYPE-WITH-V-%E2%80%93-90-CONFIGURATION

Pembangkit Energi Menggunakan Mesin Stirling
17052010
Secara umum, orang mengenal pembangkitan listrik atau energi skala kecil memakai antara lain mesin
diesel. Mesin itu sangat populer di masyarakat sebagai genset. Pada setiap kegiatan, genset acap
digunakan. Juga pada usaha pengelasan atau untuk menggerakkan permesinan seperti penggilingan padi
dan pemompaan air.

Mesin diesel menggunakan prinsip pembakaran dalam (internal combustion engine). Namun sebenarnya
ada model teknologi lain untuk membangkitkan energi, yaitu mesin stirling. Mesin stirling bukan
teknologi baru. Seiring masuknya era minyak, mesin itu ditinggalkan karena dianggap tak efisien. Namun
saat ini, ketika terjadi krisis energi, mesin itu mendapat perhatian kembali.

Mesin stirling ditemukan tahun 1816 oleh Robert Stirling (1790-1878). Saat itu disebut mesin udara
dengan model mesin pembakaran luar siklus tertutup. Dia mematenkan temuan itu pada 27 September
1816 dan berlaku efektif 20 Januari 1817 atau ketika dia baru berumur 26 tahun.

Prinsip itu secara teoretis dikembangkan George Cayley dari Inggris 20 tahun lebih awal. Istilah mesin
stirling dipopulerkan kali pertama kali oleh Rolf Meijer untuk menjelaskan semua tipe mesin gas
regeneratif siklus tertutup.

Prinsip Kerja Mesin stirling adalah mesin kalor yang unik karena efisiensi teoretisnya mendekati efisiensi
teoretis maksimum, yang lebih dikenal dengan efisiensi mesin carnot. Mesin stirling digerakkan ekspansi
gas ketika dipanaskan dan diikuti kompresi gas ketika didinginkan. Mesin itu berisi sejumlah gas yang
dipindahkan antara sisi dingin dan panas terus-menerus. Piston displacer memindahkan gas antara dua
sisi dan piston power mengubah volume internal karena ekspansi dan kontraksi gas.

Robert Stirling menyebut piston yang berpindah sebagai regenerator. Renegerator itu dapat
membangkitkan kembali udara. Jika piston bergerak ke atas, regenerator dialirkan melalui udara hangat
dan mengambil sebagian energi dari udara dan menyimpannya. Jika piston bergerak ke bawah, dialirkan
melalui udara dingin dan mengeluarkan energi yang disimpan. Dengan regenerator, mesin stirling
mencapai efisiensi sangat baik.

Perkembangan produksi mesin stirling dibawa J Ericsson, penemu dan insinyur berkewarganegaraan
Swedia. Dia berhasil dalam fabrikasi mesin stirling dan menjual hingga 2.000 unit mesin ukuran 0.5-5 hp
sekitar tahun 1850 di Inggris dan Amerika.

Setelah itu, banyak mesin stirling dibuat dengan output dan efisiensi lebih tinggi. Mesin stirling mendapat
perhatian kembali tahun 1940-an setelah Philips Co mulai mengembangkan mesin stirling sebagai
pembangkit listrik portabel. Mesin itu juga diteliti sebagai refrigerator dan sukses mendinginkan sampai
suhu 74 K.

Setelah itu mesin stirling diteliti secara luas di seluruh dunia. Kebijakan penghematan energi pun
meningkatkan pengembangannya. Beberapa mesin dengan efisiensi tinggi dikembangkan. Saat ini, mesin
stirling dengan berbagai sumber energi dikembangkan para peneliti di dunia. Pada masa datang, kita bisa
melihat mesin stirling yang berkebisingan rendah, tahan lama, andal, operasi multibahan bakar, gas
buang bersih, dan lain-lain. Beberapa perusahaan juga mendesain mesin stirling dengan helium sebagai
gas kerja (konduktivitas lebih baik daripada udara).

Tipe Alpha

Tipe-tipe Mesin Ada dua tipe utama mesin stirling yang dibedakan berdasar perpindahan udara antara sisi
panas dan dingin dari silinder. Tipe alpha mempunyai dua piston terpisah yang akan menggerakkan udara
antara sisi panas dan dingin. Silinder piston panas diletakkan dalam penukar kalor suhu tinggi.
Sebaliknya, silinder piston dingin diletakkan dalam penukar kalor suhu rendah.
Tipe Beta

Tipe Gamma

Tipe displacement (regeneratif), yaitu tipe beta dan gamma, menggunakan regenerator yang akan
mendorong udara antara sisi panas dan dingin. Displacer itu cukup panjang untuk mengisolasi sisi panas
dan dingin. Tipe beta berpiston power tunggal yang disusun dalam silinder yang sama pada poros yang
sama sebagai piston displacer. Tipe itu mempunyai dua piston dalam silinder yang sama dan dihubungkan
ke poros engkol yang sama. Satu sebagai piston power, satu lagi sebagai piston displacement. Tipe
gamma lebih simpel. Kedua piston berada pada silinder terpisah, tetapi dihubungkan ke roda gila yang
sama.

Penerapan mesin stirling untuk pembangkitan energi sangat luas. Berbagai sumber panas telah digunakan
untuk menggerakkan mesin stirling. Misalnya, energi surya, biomassa, panas buangan dari insinerator,
dan mesin industri. Output yang dihasilkan dari mesin itu pun bervariasi, dari skala mikro hingga
menengah.

Anda mungkin juga menyukai