LEMBAR PENGESAHAN
(Percobaan Centrifugal Fan)
Modul Praktikum ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal : 10 Desember
2019.
Asisten
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Teori Dasar
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
kemudian, ide ini menjadi dasar pemnemuan kipas angin yang dapat
bergerak ke sana-kemari. Sedangkan pada tahun 1902 Willis Carrier
menemukan air conditioning.
Penyebutan penggemar sentrifugal yang paling awal adalah pada tahun
1556 oleh Georg Pawer (Latin: Georgius Agricola) dalam bukunya De Re
Metallica, di mana ia menunjukkan bagaimana penggemar seperti itu
digunakan untuk ventilasi tambang. Setelah itu, penggemar sentrifugal
secara bertahap menjadi tidak digunakan. Tidak sampai dekade awal abad
kesembilan belas dimana minat penggemar sentrifugal dihidupkan
kembali. Pada tahun 1815 Marquis de Chabannes menganjurkan
penggunaan kipas sentrifugal dan mengeluarkan paten Inggris pada tahun
yang sama. Pada tahun 1827, Edwin A. Stevens dari Bordentown, New
Jersey, memasang kipas angin untuk meniupkan udara ke ketel uap kapal
uap Amerika Utara. Demikian pula, pada tahun 1832, insinyur Swedia-
Amerika John Ericsson menggunakan kipas sentrifugal sebagai peniup
pada Corsair kapal uap. Kipas sentrifugal ditemukan oleh insinyur militer
Rusia Alexander Sablukov pada tahun 1832, dan digunakan baik di
industri ringan Rusia (seperti pembuatan gula) maupun di luar negeri.
Salah satu perkembangan paling penting untuk industri pertambangan
adalah kipas Guibal, yang dipatenkan di Belgia pada tahun 1862 oleh
insinyur Perancis Théophile Guibal. Kipas Guibal memiliki casing spiral
yang mengelilingi bilah kipas, serta rana fleksibel untuk mengontrol
kecepatan lepas, yang membuatnya jauh lebih unggul dari desain kipas
terbuka sebelumnya dan mengarah pada kemungkinan penambangan pada
kedalaman yang luar biasa. Kipas semacam itu digunakan secara luas
untuk ventilasi ranjau di seluruh Inggris.
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
menjadi baik energi kietik dan statik dalam fluida gas. Pembagian energi
mekanik menjadi energi kinetik danstatik yang diciptakan dan efisien
energi bergantung pada jenis bilah fan yang dirancang.
Menurut Henri hermawan centrifugal fan, meningkatkan kecepatan
aliran udara dengan impeller berputar, Kecepatan meningkat sampai
mencapai ujung blade dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu
menghasikan tekanan tinggi, dan cocok untuk kondisi operasi yang kasar,
seperti sistim dengan suhu yang tinggi, aliran udara kotor atau lembab dan
handling padatan yang terbang (debu,serpih kayu, dan skrap logam).
Menurut Moh. Aris As’ari, centrifugal fan akan bergantung pada input
energi mekanik, meningkatkan tekanan gas yang mengirim mesin gas di
samping, itu adalah pengikut cairan mesin. Sentrifugal penggemar secara
luas digunakan dalam pabrik, tambang, terowongan, menara pendingin,
kendaraan, kapal dan bangunan, ventilasi, debu dan ventilasi pendingin
boiler dan industri tungku dan udara AC peralatan dan peralatan rumah
tangga dan peralatan untuk pendinginan dan ventilasi; butir pengeringan
dan organisasi; terowongan angin udara dan hovercraft inflatable dan
mendorong, dan sebagainya.
Menurut Wuxi JN, centrifugal fan berdasarkan prinsip energi kinetik
menjadi energi potensial, berkecepatan tinggi berputar impeller gas untuk
mempercepat dan memperlambat, mengubah arah, mengubah energi
kinetik menjadi energi potensial (tekanan). Satu tahap centrifugal fan, gas
dari memasuki impeller aksial, gas mengalir melalui impeller ke radial,
kemudian ke dalam diffuser. Dalam diffuser, mengubah arah aliran gas
dan pipa bagian meningkatkan aliran perlambatan, lambat konversi energi
kinetik menjadi energi tekanan. Tekanan yang meningkat terutama dalam
impeller, kemudian terjadi dalam proses difusi. Multistage centrifugal
blower, mengalir kembali ke impeller berikutnya, tekanan yang lebih
tinggi.
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
4. Jenis-Jenis Blades
a. Fan Radial dengan Blades
Keuntungan :
Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmWC) dan suhu
tinggi.
Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk
penggunaan khusus
Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah
getaran
Sangat tahan lama
Efisiensinya mencapai 75%
Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk
handling padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan
skraplogam)
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
Kerugian :
Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium.
b. Fan yang Melengkung ke Depan dengan Blades yang Melengkung ke
Depan
Kerugian :
Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk
layanan kasar dan bertekanan tinggi.
Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.
Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan dari
beban motor berlebih
Efisiensi energinya relatif rendah (55-65%)
c. Backward Inclined Fan
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
Keuntungan :
Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan
bebannya tidak berlebih ke motor).
Cocok untuk sistem yang tidak menentu pada aliran udara tinggi
Fan dengan blades datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih
efisien (melebihi 85%), dengan blades air-foil yang tipis adalah
yang paling efisien
Kerugian :
Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan
mendukung terjadinya penumpukan debu)
Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi
dan kurang stabil karena mengandalkan pada pengangkatan yang
dihasilkan oleh tiap blades.
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui aliran fluida yang melalui orifice plate
C. Gambar Alat
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
1
4
2 6
3 8
11
10
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
Ket:
1. Pipa uji
2. Butterfly valve
3. SPD 1
4. Butterfly valve
5. SP-2
6. Motor penggerak
7. SV 1
8. SP-2
9. Kabel penghubung
10. Interface
11. Saklar
12. Monitor
13. Keyboard
14. CPU
15. Mouse
D. Metode Pengujian
1. Menyalakan sumber listrik
2. Menyalakan komputer
3. Menyalakan interface
4. Membuka software HVAC yang berada pada komputer
5. Menyalakan sumber listrik
6. Mengklik tombol start
7. Mengecek apakah interface sudah berubah warna ke warna hijau
8. Memilih data yang diinginkan ada sensor plate, untuk mengambil grafik
signal vs signal
9. Memutar tombol on sesuai arah jarum jam pada kolom actualiosis sesuai
putaran yang diinginkan
10. Mengklik kecepatan motor sebesar 66 rpm dan 86 rpm dengan pembukaan
katup masing-masing 25%, 50%, 75% dan 100%
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
11. Mengklik tombol accued plot untuk menandai titik pada grafik di setiap
perubahan kecepatan sentrifugal fan
12. Mengklik tombol print plot untuk melihat grafik
13. Memutar tombol on berlawanan arah jarum jam pada kolom actualoris
untuk mematikan alat
14. Mengklik tombol stop
15. Menutup software HVAC yang ada di komputer
16. Mematikan interface
17. Mematikan sumber listrik.
BAB II
PENGUJIAN
A. Tabel Pengamatan
1. Kecepatan Kipas 65%
No PembukaanAdjustable
(SPD-1)
. Aperture
1 100% 276,5614
2 75% 269,7966
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
3 50% 198,316
4 25% 0
B. Perhitungan
1. Kecepatan Kipas = 65 m/s
Pembukaan 25%
Q=C D A 2
1
√ 2g
P1−P 2
√() A2 2 γ
1−
A1
√
12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09
3
Q=0 m /h
3
0m 3
Q= ⋅1 h/3600 s=0 m / s
h
Pembukaan 50%
Q=C D A 2
1
√ 2g
P1−P 2
√()A2
2 γ
1−
A1
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
198,3167
√
12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09
3
Q=2,051m /h
3 3
Q=2,051m /h ⋅1 h/3600 s=0,00056 m / s
Pembukaan 75%
Q=C D A 2
√
1
2g
P1−P 2
√()A2
2 γ
1−
A1
Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
269,7966
√
12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09
3
Q=2,392m /h
3 3
Q=2,392m /h ⋅1 h/3600 s=0,00066 m / s
Pembukaan 100%
Q=C D A 2
√
1
2g
P1−P 2
√() A2
2 γ
1−
A1
Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2⋅ 9 ,8 ⋅
276,5614
√
12,671
(
4
0,114
1−
0 , 09
3
Q=2,422m /h
3 3
Q=2,422m /h ⋅1 h/3600 s=0,00067 m / s
Pembukaan 25%
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
Q=C D A 2
√
1
2g
P1−P 2
√()A2
2 γ
1−
A1
Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√ 2 ⋅9 , 8 ⋅
163,033
√
12,671
( 0,114
0 , 09 )
2
1−
3
Q=1,860 m /h
3 3
Q=1,860 m /h ⋅1 h/3600 s=0,00051 m /s
Pembukaan 50%
Q=C D A 2
√
1
2g
P1−P 2
√() A2
2 γ
1−
A1
Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
222 , 55
√
12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09
3
Q=2,173 m /h
3 3
Q=2,173 m /h ⋅1 h/3600 s=0,0006 m /s
Pembukaan 75%
Q=C D A 2
√
1
2g
P1−P 2
√()
A
2 γ
1− 2
A1
Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
306 , 4
√
12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09
3
Q=2,550 m /h
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
3 3
Q=2,550 m /h ⋅1 h/3600 s=0,0007 m /s
Pembukaan 100%
Q=C D A 2
√ 1
2g
P1−P 2
√() A2
2 γ
1−
A1
Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
330,2167
√
12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09
3
Q=2,647 m /h
3 3
Q=2,647 m /h ⋅1 h/3600 s=0,00073 m /s
C. Tabel Perhitungan
Pembukaan
No P1−P2
3 3
Adjustable Aperture Q(m / h) Q(m / s)
. (SPD-1)
(%)
1 25 0 0 0
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
Adjustable Aperture
(SPD-1)
(%)
BAB III
GRAFIK DAN PEMBAHASAN
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
0.0007
0.0006
0.0005
Q (m3/s)
0.0004
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 198.3167 269.7966 276.5614
SPD-1
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
0.0004
0.0003
0.0002
0.0001
0
163.033 222.55 306.4 330.2167
SPD-1
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
Pada grafik ini dapat dilihat bahwa pembukaan inlet 25% pada
detik ke 81 niali SPD-1 yang dihasilkan adalah 163,033 m 3/h. sedangkan pada
Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS
pembukaan pembukaan 50% Setelah 60s berlalu yakni pada detik k1 141s
nilai SPD-1 naik dengan rata-rata nilainya adalah 222,55 m 3/h. pada
pembukaan katup 75% SPD-1 yang dihasilkan adalah 306,4 m 3/h. sedangkan
pada pembukaan 100% pembukaan katup selama 6s mulai naik dengan rata-
rata SPD-1 adalah 330,2167. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin besar
Rudiansyah D021171303