Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

LEMBAR PENGESAHAN
(Percobaan Centrifugal Fan)

Modul Praktikum ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal : 10 Desember
2019.

Asisten

(Radhwa Yumna Ginting)


NIM. D21116514

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Teori Dasar

1. Sejarah Centrifugal Fan


Kipas angin telah ditemukan beribu tahun silam dan telah digunakan
oleh beberapa negara di dunia seperti bangsa Mesir, Yunani, Roma, dan
China. Pada masa itu, kipas angin memiliki berbagai macam dan fungsi.
Kipas angin pertama ditemukan sekitar 4000 tahun silam pada sebuah
makam raja di Mesir yaitu Raja Tutankhaman yang digali pada tahun
1922.
Fungsi dari kipas angin yang ditemukan di Mesir pada masa itu
sebagai alat upacara keagamaan, sehingga sebuah kipas angin merupakan
benda yang sakral. Kipas angin juga merupakan lambang kekuatan raja.
Ada dua buah kipas angin yang ditemukan di makan raja. Salah satu kipas
angin tersebut gagangnya dilapisi oleh emas dan terbuat dari bulu burung
unta, sedangkan yang satu lagi dilapisi eboni dengan emas dan batu-batu
berharga.
Perkembangan kipas angin juga terdapat di Eropa. Negara pertama di
Eropa yang memproduksi kipas angin adalah Italia. Italia memproduksi
kipas angin pada tahun 1500. Pada masa itu kipas angin merupakan sebuah
komoditi perdagangan yang eksotik dan sangat stylish. Kipas angin sendiri
dipandang sebagai simbol kemakmuran dan kelas sosial seseorang.
Perkembangan kipas angin sebagai komoditas fashion sangat populer
pada abad ke-16 sampai abad ke-18. Terjadi pergeseran fungsi kipas angin
pada awal abad ke-20. Pada masa itu kipas angin sudah tidak lagi sebagai
sebuah aksesoris fashion namun menjadi alat periklanan. Sedangkan
di Spanyol sendiri, kipas angin menjadi alat untuk mendinginkan udara
karena di Spanyol memiliki iklim yang panas.
Kipas angin listrik pertama ditemukan oleh Schuyler Skaats Wheeler
pada tahun 1882. Wheeler pertama kali memperkenalkan kipas angin
listrik dengan dua buah baling-baling, tanpa ada pelindung apapun dan
digerakkan dengan tenaga motor listrik. Perkembangan kipas angin listrik
lebih lanjut di kembangkan oleh Philip H. Diehl yang dipantenkan pada
tahun 1887. Diehl memperkenalkan kipas angin yang menempel di langit-
langit rumah.
Diehl terus mengembangkan temuannya. Pada tahun 1904 Diehl
menambahkan sendi split-ball pada kipas angin listriknya. Tiga tahun

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

kemudian, ide ini menjadi dasar pemnemuan kipas angin yang dapat
bergerak ke sana-kemari. Sedangkan pada tahun 1902 Willis Carrier
menemukan air conditioning.
Penyebutan penggemar sentrifugal yang paling awal adalah pada tahun
1556 oleh Georg Pawer (Latin: Georgius Agricola) dalam bukunya De Re
Metallica, di mana ia menunjukkan bagaimana penggemar seperti itu
digunakan untuk ventilasi tambang. Setelah itu, penggemar sentrifugal
secara bertahap menjadi tidak digunakan. Tidak sampai dekade awal abad
kesembilan belas dimana minat penggemar sentrifugal dihidupkan
kembali. Pada tahun 1815 Marquis de Chabannes menganjurkan
penggunaan kipas sentrifugal dan mengeluarkan paten Inggris pada tahun
yang sama. Pada tahun 1827, Edwin A. Stevens dari Bordentown, New
Jersey, memasang kipas angin untuk meniupkan udara ke ketel uap kapal
uap Amerika Utara. Demikian pula, pada tahun 1832, insinyur Swedia-
Amerika John Ericsson menggunakan kipas sentrifugal sebagai peniup
pada Corsair kapal uap. Kipas sentrifugal ditemukan oleh insinyur militer
Rusia Alexander Sablukov pada tahun 1832, dan digunakan baik di
industri ringan Rusia (seperti pembuatan gula) maupun di luar negeri.
Salah satu perkembangan paling penting untuk industri pertambangan
adalah kipas Guibal, yang dipatenkan di Belgia pada tahun 1862 oleh
insinyur Perancis Théophile Guibal. Kipas Guibal memiliki casing spiral
yang mengelilingi bilah kipas, serta rana fleksibel untuk mengontrol
kecepatan lepas, yang membuatnya jauh lebih unggul dari desain kipas
terbuka sebelumnya dan mengarah pada kemungkinan penambangan pada
kedalaman yang luar biasa. Kipas semacam itu digunakan secara luas
untuk ventilasi ranjau di seluruh Inggris.

2. Pengertian Centrifugal Fan


Menurut Wikipedia, Kipas sentrifugal adalah alat mekanis untuk
memindahkan udara atau gas lain ke arah yang berlawanan dengan fluida
yang masuk. Centrifugal fan meningkatkan kecepatan aliran udara dengan
impeler berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades
dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan
tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistem dengan
suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan.
Menurut Yogi Wibisono Budi, centrigugal fan adalah piranti yang
menyebabkan aliran suatu fluida gas dengan cara menciptakan sebuah
beda tekan melalui pertukaran momentum dari bilah fan ke partikel-
partikel fluida gas. Impeller fan mengubah energi mekanik rotasional

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

menjadi baik energi kietik dan statik dalam fluida gas. Pembagian energi
mekanik menjadi energi kinetik danstatik yang diciptakan dan efisien
energi bergantung pada jenis bilah fan yang dirancang.
Menurut Henri hermawan centrifugal fan, meningkatkan kecepatan
aliran udara dengan impeller berputar, Kecepatan meningkat sampai
mencapai ujung blade dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu
menghasikan tekanan tinggi, dan cocok untuk kondisi operasi yang kasar,
seperti sistim dengan suhu yang tinggi, aliran udara kotor atau lembab dan
handling padatan yang terbang (debu,serpih kayu, dan skrap logam).
Menurut Moh. Aris As’ari, centrifugal fan akan bergantung pada input
energi mekanik, meningkatkan tekanan gas yang mengirim mesin gas di
samping, itu adalah pengikut cairan mesin. Sentrifugal penggemar secara
luas digunakan dalam pabrik, tambang, terowongan, menara pendingin,
kendaraan, kapal dan bangunan, ventilasi, debu dan ventilasi pendingin
boiler dan industri tungku dan udara AC peralatan dan peralatan rumah
tangga dan peralatan untuk pendinginan dan ventilasi; butir pengeringan
dan organisasi; terowongan angin udara dan hovercraft inflatable dan
mendorong, dan sebagainya.
Menurut Wuxi JN, centrifugal fan berdasarkan prinsip energi kinetik
menjadi energi potensial, berkecepatan tinggi berputar impeller gas untuk
mempercepat dan memperlambat, mengubah arah, mengubah energi
kinetik menjadi energi potensial (tekanan). Satu tahap centrifugal fan, gas
dari memasuki impeller aksial, gas mengalir melalui impeller ke radial,
kemudian ke dalam diffuser. Dalam diffuser, mengubah arah aliran gas
dan pipa bagian meningkatkan aliran perlambatan, lambat konversi energi
kinetik menjadi energi tekanan. Tekanan yang meningkat terutama dalam
impeller, kemudian terjadi dalam proses difusi. Multistage centrifugal
blower, mengalir kembali ke impeller berikutnya, tekanan yang lebih
tinggi.

3. Prinsip Kerja Centrifugal Fan


Energi kinetik masuk dengan arah axial menuju ke impeler kemudian
berubah menjadi energi mekanik dan impeler bergerak kemudian energi
potensial keluar secara radial.
Gas antara pisau centrifugal fan impeller berputar, gaya sentrifugal
keuntungan energi kinetik (tekanan kepala) dari sekitar impeller
pembuangan, setelah orientasi pilin-casing, sehingga untuk penggemar
outlet arus, sehingga membentuk tekanan negatif di tengah impeller, aliran
udara eksternal yang ditambahkan, sehingga membuat kinerja buang gas.

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Motor melalui poros untuk mengirimkan kekuatan untuk penggemar


impeller, impeller untuk memberikan energi ke udara, hadapan rotasi
udara menghasilkan gaya sentrifugal, di sekitar penggemar impeller pisau
untuk memperpanjang difusi udara, pada titik ini, yang lebih besar
penggemar impeller, diterima oleh udara energi, adalah tekanan kepala
(tekanan). Jika impeller memotong kecil, tidak akan mempengaruhi udara
aliran hanya akan mengurangi tekanan udara.
Terutama terdiri dari impeler dan casing centrifugal fan impeller kipas
kecil dipasang langsung pada motor, besar kipas melalui kopling atau
katrol dan koneksi motor. Umumnya satu-sisi inlet centrifugal fan,
impeller satu tahap; aliran besar ganda sisi asupan udara, dengan dua back-
to-back impeller, juga dikenal sebagai suction centrifugal kipas angin.
Impeller adalah penggemar dari bagian utama, bentuk geometris,
ukuran, jumlah daun dan manufaktur presisi memiliki dampak besar pada
kinerja. Impeller dengan keseimbangan statis atau dinamis untuk
memastikan stabil rotasi fan. Menurut blades berbeda, impeller terbagi
depan, radial dan mundur tiga jenis. Sebelum atas lereng menuju arah
rotasi impeller baling impeller; ujung pisau impeler radial radial, dan pisau
lurus dan melengkung kembali ke atas untuk rotasi impeller pisau impeler
miring terbalik.
Udara masuk ke bagian tengah kipas yang berputar dan terbagi-bagi di
antara daun-daun kipas (fan impeller). Pada saat kipas berputar akan
mengakibatkan udara terdorong keluar karena gaya centrifugal. Udara
dengan kecepatan tinggi ini kemudian tersebar di dalam rumah blower
kemudian melambat dan menghasilkan tekanan yang lebih besar. Tekanan
atau kondisi vakum terjadi karena aliran udara yang besar dihasilkan oleh
bentuk profil daun kipas yang terbuka (desain daun kipas mendorong
udara sehingga terjadi aliran).

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Gambar 1. Centrifugal Fan


Sumber: Dokumen Pribadi

4. Jenis-Jenis Blades
a. Fan Radial dengan Blades

Gambar 2. Fan Radial dengan Blades


Sumber : https://docplayer.info/56477699-Blower-dan-kipas-sentrifugal.html

Keuntungan :
 Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmWC) dan suhu
tinggi.
 Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk
penggunaan khusus
 Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah
getaran
 Sangat tahan lama
 Efisiensinya mencapai 75%
 Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk
handling padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan
skraplogam)

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Kerugian :
 Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium.
b. Fan yang Melengkung ke Depan dengan Blades yang Melengkung ke
Depan

Gambar 3. Fan dengan blades yang melengkung kedepan


Sumber : https://docplayer.info/56477699-Blower-dan-kipas-sentrifugal.html
Keuntungan :
 Dapat menggerakan volume udara yang besar terhadap tekanan
yang relatif rendah.
 Ukurannya relatif kecil
 Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya kecepatan)
dan sangat cocok untuk digunakan untuk pemanasan
perumahan,ventilasi, dan penyejuk udara (HVAC)

Kerugian :
 Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk
layanan kasar dan bertekanan tinggi.
 Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.
 Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan dari
beban motor berlebih
 Efisiensi energinya relatif rendah (55-65%)
c. Backward Inclined Fan

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Gambar 4. Backward Inclined Fan


Sumber : https://docplayer.info/56477699-Blower-dan-kipas-sentrifugal.html

Keuntungan :
 Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan
bebannya tidak berlebih ke motor).
 Cocok untuk sistem yang tidak menentu pada aliran udara tinggi
 Fan dengan blades datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih
efisien (melebihi 85%), dengan blades air-foil yang tipis adalah
yang paling efisien

Kerugian :
 Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan
mendukung terjadinya penumpukan debu)
 Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi
dan kurang stabil karena mengandalkan pada pengangkatan yang
dihasilkan oleh tiap blades.

B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui aliran fluida yang melalui orifice plate

C. Gambar Alat

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

1
4

2 6

3 8

11
10

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Ket:
1. Pipa uji
2. Butterfly valve
3. SPD 1
4. Butterfly valve
5. SP-2
6. Motor penggerak
7. SV 1
8. SP-2
9. Kabel penghubung
10. Interface
11. Saklar
12. Monitor
13. Keyboard
14. CPU
15. Mouse

D. Metode Pengujian
1. Menyalakan sumber listrik
2. Menyalakan komputer
3. Menyalakan interface
4. Membuka software HVAC yang berada pada komputer
5. Menyalakan sumber listrik
6. Mengklik tombol start
7. Mengecek apakah interface sudah berubah warna ke warna hijau
8. Memilih data yang diinginkan ada sensor plate, untuk mengambil grafik
signal vs signal
9. Memutar tombol on sesuai arah jarum jam pada kolom actualiosis sesuai
putaran yang diinginkan
10. Mengklik kecepatan motor sebesar 66 rpm dan 86 rpm dengan pembukaan
katup masing-masing 25%, 50%, 75% dan 100%

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

11. Mengklik tombol accued plot untuk menandai titik pada grafik di setiap
perubahan kecepatan sentrifugal fan
12. Mengklik tombol print plot untuk melihat grafik
13. Memutar tombol on berlawanan arah jarum jam pada kolom actualoris
untuk mematikan alat
14. Mengklik tombol stop
15. Menutup software HVAC yang ada di komputer
16. Mematikan interface
17. Mematikan sumber listrik.

BAB II
PENGUJIAN

A. Tabel Pengamatan
1. Kecepatan Kipas 65%
No PembukaanAdjustable
(SPD-1)
. Aperture
1 100% 276,5614
2 75% 269,7966

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

3 50% 198,316
4 25% 0

2. Kecepatan Kipas 80%


No PembukaanAdjustable
(SPD-1)
. Aperture
1 100% 330,2167
2 75% 306,4
3 50% 222,55
4 25% 163,033

B. Perhitungan
1. Kecepatan Kipas = 65 m/s

 Pembukaan 25%

Q=C D A 2
1
√ 2g
P1−P 2

√() A2 2 γ
1−
A1

Q=0 ,63 ⋅0,009


1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
0


12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09

3
Q=0 m /h
3
0m 3
Q= ⋅1 h/3600 s=0 m / s
h

 Pembukaan 50%

Q=C D A 2
1
√ 2g
P1−P 2

√()A2
2 γ
1−
A1

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
198,3167


12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09

3
Q=2,051m /h
3 3
Q=2,051m /h ⋅1 h/3600 s=0,00056 m / s

 Pembukaan 75%

Q=C D A 2

1
2g
P1−P 2

√()A2
2 γ
1−
A1

Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
269,7966


12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09

3
Q=2,392m /h
3 3
Q=2,392m /h ⋅1 h/3600 s=0,00066 m / s

 Pembukaan 100%

Q=C D A 2

1
2g
P1−P 2

√() A2
2 γ
1−
A1

Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2⋅ 9 ,8 ⋅
276,5614


12,671
(
4
0,114
1−
0 , 09

3
Q=2,422m /h
3 3
Q=2,422m /h ⋅1 h/3600 s=0,00067 m / s

2. Kecepatan Kipas = 80 m/s

 Pembukaan 25%

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Q=C D A 2

1
2g
P1−P 2

√()A2
2 γ
1−
A1

Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√ 2 ⋅9 , 8 ⋅
163,033


12,671
( 0,114
0 , 09 )
2
1−

3
Q=1,860 m /h
3 3
Q=1,860 m /h ⋅1 h/3600 s=0,00051 m /s

 Pembukaan 50%

Q=C D A 2

1
2g
P1−P 2

√() A2
2 γ
1−
A1

Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
222 , 55


12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09

3
Q=2,173 m /h
3 3
Q=2,173 m /h ⋅1 h/3600 s=0,0006 m /s

 Pembukaan 75%

Q=C D A 2

1
2g
P1−P 2

√()
A
2 γ
1− 2
A1

Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
306 , 4


12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09

3
Q=2,550 m /h

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

3 3
Q=2,550 m /h ⋅1 h/3600 s=0,0007 m /s

 Pembukaan 100%

Q=C D A 2
√ 1
2g
P1−P 2

√() A2
2 γ
1−
A1

Q=0 ,63 ⋅0 , 09
1
√) 2 ⋅9 , 8 ⋅
330,2167


12,671
(
2
0,114
1−
0 , 09

3
Q=2,647 m /h
3 3
Q=2,647 m /h ⋅1 h/3600 s=0,00073 m /s

C. Tabel Perhitungan

1. Kecepatan kipas = 65 m/s

Pembukaan
No P1−P2
3 3
Adjustable Aperture Q(m / h) Q(m / s)
. (SPD-1)
(%)

1 25 0 0 0

2 50 2,051 0,00056 198,3167

3 75 2,392 0,00066 269,7966

4 100 2,422 0,00067 276,5614

2. Kecepatan kipas = 80 m/s

No. Pembukaan Q(m / h)


3
Q(m / s)
3
P1−P2

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Adjustable Aperture
(SPD-1)
(%)

1 25 1,860 0,00051 163,033

2 50 2,173 0,0006 222,55

3 75 2,550 0,0007 306,4

4 100 2,647 0,00073 330,2167

BAB III
GRAFIK DAN PEMBAHASAN

A. Grafik Q dengan SPD -1 Terhadap Kecepatan Kipas 65%

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Q VS SPD-1 PADA KECEPATAN 65


0.0008

0.0007

0.0006

0.0005
Q (m3/s)

0.0004

0.0003

0.0002

0.0001

0
0 198.3167 269.7966 276.5614
SPD-1

Pada grafik diatas diberikan kecepatan 65 m/s yang dimana pada


pembukaan inlet 25 % nilai SPD-1 sebesar 0 m 3/h dan nilai Q nya sebesar 0
m3/s. sedangkan pada pembukaan inlet 50 % nilai SPD-1 sebesar 198,3167
m3/h dan nilai Q nya sebesar 0,00056 m 3/s. Pada pembukaan inlet 75 % nilai
SPD-1 sebesar 269,7966 m3/h dan nilai Q nya sebesar 0,00066 m 3/s.
Sedangkan pada pembukaan inlet 100 % nilai SPD-1 sebesar 276,5614 m 3/h
dan nilai Q nya sebesar 0,00067 m 3/s. Pada grafik ini dapat dilihat bahwa
semakin besar pembukaan inlet maka semakin besar pula nilai SPD-1 dan
besar pula nilai Q nya.

B. Grafik Q dengan SPD -1 Terhadap Kecepatan Kipas 80%

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Q VS SPD-1 PADA KECEPATAN 80


0.0008
0.0007
0.0006
0.0005
Q (m3/s)

0.0004
0.0003
0.0002
0.0001
0
163.033 222.55 306.4 330.2167
SPD-1

Pada grafik diatas diberikan kecepatan 80 m/s yang dimana pada


pembukaan inlet 25 % nilai SPD-1 sebesar 163,033 m 3/h dan nilai Q nya
sebesar 0,00051 m3/s. sedangkan pada pembukaan inlet 50 % nilai SPD-1
sebesar 222,55 m3/h dan nilai Q nya sebesar 0,0006 m 3/s. Pada pembukaan
inlet 75 % nilai SPD-1 sebesar 306,4 m3/h dan nilai Q nya sebesar 0,0007
m3/s. Sedangkan pada pembukaan inlet 100 % nilai SPD-1 sebesar 330,5614
m3/h dan nilai Q nya sebesar 0,00073 m3/s. Dapat dilihat bahwa semakin
besar pembukaan inlet maka nilai SPD-1 yang dihasilkan semakin besar dan
juga bahwa nilai SPD-1 berbanding lurus dengan nilai Q yang semakin besar.

C. Grafik Waktu dengan SPD -1 Terhadap Kecepatan Kipas 65%

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa detik ke 41 SPD-1 yang


dihasilkan adalah 0 m3/h. pada saat itu pembukaan inlet pada mesin adalah
25 % sedangkan pada pembukaan inlet 50% dilakukan Setelah 60s
pembukaan inlet 25%. yakni pada detik ke 101 yang dimana SPD-1 sebesar
198,3167 m3/h. Setelah 60s pembukaan katup ditambah menjadi 75%
menghasilkan SPD-1 sebesar 269,7966 m3/h sedangkan pada pembukaan
100% Setelah 60s menghasilkan SPD-1 sebesar 276,5614 m3/h. pada grafik
ini mengalami penambahan nilai SPD-1 seiring dengan pembukaan katup.

D. Grafik Waktu dengan SPD -1 Terhadap Kecepatan Kipas 80%

Pada grafik ini dapat dilihat bahwa pembukaan inlet 25% pada
detik ke 81 niali SPD-1 yang dihasilkan adalah 163,033 m 3/h. sedangkan pada

Rudiansyah D021171303
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

pembukaan pembukaan 50% Setelah 60s berlalu yakni pada detik k1 141s
nilai SPD-1 naik dengan rata-rata nilainya adalah 222,55 m 3/h. pada
pembukaan katup 75% SPD-1 yang dihasilkan adalah 306,4 m 3/h. sedangkan
pada pembukaan 100% pembukaan katup selama 6s mulai naik dengan rata-
rata SPD-1 adalah 330,2167. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin besar

Rudiansyah D021171303

Anda mungkin juga menyukai