Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Teori Dasar
I.1.1. Sejarah Kompresor
Kompresor (pemampat) adalah alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida. Tujuan meningkatkan tekanan adalah agar dapat
diaplikasikan kepada sistem. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa udara
bertekanan menjadi sumber penggerak pada mesin - mesin yang ada di industri.
Kompresor ditemukan oleh Otto Von Guiricke seorang Jerman kelahiran
Magdeburg (20 November 1602 - 11 Mei 1686) di usia 83 tahun pada tahun 1650.
Pompa udara yang bertekanan tinggi biasa disebut dengan kompresor, untuk
aplikasi bertekanan rendah seperti ventilasi, pemanas, dan pendingin ruangan
disebut dengan fan atau penghembus (Blower).
Pada tahun 1654 Otto Von Guiricke menciptakan pompa vakum yang terdiri
dari piston dan silinder piston udara dua arah yang dirancang untuk menarik udara
keluar dari kapal. Pompa ini dijelaskan dalam Bab II dan III dari Buku III dari
Experimenta Nova dan di Mechanica Hydraulico-pneumatica (p. 445-6). Pada
1659, Robert Boyle memerintahkan pembuatan sebuah pompa udara, yang
sekarang dikenal sebagai mesin pneumatic atau pompa hampa udara. Pompa
udara tersebut ditemukan oleh Otto von Guericke pada tahun 1650. Pembuatannya
yang mahal sering menghalangi ilmuwan untuk membuat alat tersebut. Boyle,
anak dari Earl of Cork, tidak terlalu mempermasalahkannya setelah pembuatan
selesai, ia menyumbangkan model buatan tahun 1659 kepada Royal Society dan
kemudian dua buah mesin yang dirancang ulang dibuat untuk keperluan
pribadinya.
Tiga buah pompa buatan Boyle, kemungkinan tidak lebih dari empat buah
lainnya yang dibuat selama tahun 1660-an: Christiaan Huygens memiliki satu di
The Hague, Henry Power mungkin juga memilik satu di Halifax, dan pernah
terdapat pompa-pompa di Christ's College, Cambridge dan di Montmor Academy,
Paris Pompa Boyle, yang sebagian besar dirancang sesuai spesifikasi Boyle dan
dibuat oleh Robert Hooke, cukup rumit, sering rewel dan bermasalah untuk

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

dioperasikan. Banyak demonstrasi hanya bisa dilakukan sendiri oleh Hooke, dan
Boyle sering meninggalkan tempat penampilan publik kepada Hooke seorang-
yang dengan dramatis bisa melakukannya sesuai kemampuan teknisnya.
(Joefrinaldo, 2018)
Pada awalnya kompresor kuno dirancang menggunakan mekanisme fungsi
paru-paru manusia sekitar 3000 SM. Karena permintaan untuk kompresor udara
yang lebih kuat meningkat, komponen pneumatic yang efektif harus diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Sistem kompresor udara yang
lebih canggih ditemukan pada 1500 SM dan diberi nama bellow. Perangkat ini
awalnya dioperasikan menggunakan tangan dan kemudian dikontrol dengan
berjalan kaki. Kompresor ini memiliki komponen pneumatic yang lebih besar dan
menghasilkan udara bertekanan tinggi yang cocok untuk menghasilkan kebakaran
industri bersuhu tinggi.
Beberapa tahun kemudian, seorang insinyur bernama Smeaton mampu
merancang kompresor udara canggih yang dikendalikan menggunakan roda air.
Ini adalah langkah besar dalam sejarah sistem kompresor udara. Meskipun
kompresor udara Smeaton lebih efektif dari pada bellow, namun kemudian
digantikan oleh kompresor udara mesin blasting yang dirancang pada tahun 1776
oleh Wilkinson. Hal tersebut lebih maju dari versi sebelumnya dan diyakini
sebagai pola dasar dari sistem kompresor udara kemudian.
Perlu dicatat bahwa kompresor udara digunakan untuk berbagai keperluan
di masa lalu mulai dari, pengerjaan logam, ventilasi bawah tanah, penambangan
dan pembuatan logam antara lain, sistem kompresor udara memainkan peran
besar selama pembangunan sistem kereta api Perancis-Italia pada tahun 1857.
Kemudian, permintaan untuk udara tekan meningkat dan komponen pneumatic
yang lebih maju diciptakan untuk meningkatkan produksi udara tekan. Ketika
manusia menemukan cara baru untuk menggunakan udara terkompresi,
permintaan untuk sistem kompresor udara meningkat dan teknologi menyebar ke
banyak bagian di dunia.
Pada tahun 1800, manusia menggunakan kompresor udara untuk transmisi
energi. Seorang Insinyur bernama Viktor membuat langkah yang sangat positif

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

setelah ia merancang kompresor udara di Paris yang menghasilkan daya sebesar


18000 Kw. Hal tersebut diikuti oleh banyak inovasi di awal abad ke-20, dan
komponen pneumatic yang lebih baik dirancang sama untuk memenuhi
permintaan yang meningkat untuk sistem kompresor udara. Saat ini, permintaan
akan kompresor udara sangat besar dan sistem kompresor udara yang lebih
canggih telah ditemukan. (Sanjaya, 2020)

I.1.2. Definisi Kompresor Sentrifugal


Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum
biasanya mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan campuran
beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1% Campuran
Argon, Karbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun ada juga
kompresor yang mengisap udara atau gas dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan
atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompresor
yang menghisap udara atau gas bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer dan
biasanya disebut pompa vakum. Fungsi dari sebuah kompresor adalah untuk
menaikkan tekanan suatu gas, tekanan gas dapat dinaikkan dengan memaksakan
untuk mengurangi volumenya dan ketika volumenya dikurangi, tekanannya akan
naik.
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang
tergantung pada transfer energi dari berputar ke udara. Rotor melakukan pekerjaan
ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Kompresor sentrifugal sering
juga disebut orang dengan kompresor radial, artinya arah masukan udara tegak
lurus terhadap hasil udara keluarannya. Kompresor sentrifugal tergolong jenis
kompresi kontinu. Hal ini disebabkan udara yang dikompresi oleh impeller
kompresor sentrifugal akan terjadi secara terus-menerus. Putaran impeller
kompresor menghasilkan gaya sentrifugal dengan kecepatan udara ke arah luar
impeller. Tangensial dari kecepatan udara ke arah luar ini kemudian menjadi
udara bertekanan begitu bertumbukan dengan diffuser.

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

Gambar 1.1. Kompresor Sentrifugal (Sanjaya, 2020)


Kompresor sentrifugal dapat diatur dalam beberapa tahap jika diperlukan
lebih banyak kompresi. Setiap tahap adalah bagian dari peningkatan tekanan total.
Tergantung pada persyaratan tekanan untuk fungsi yang berbeda, beberapa tahap
dapat dihubungkan secara seri untuk mencapai tekanan yang diperlukan.
Kompresor multi tahap ini digunakan untuk aplikasi di industri pengolahan, gas
dan minyak. Di sisi lain, instalasi pengolahan limbah menggunakan aplikasi
tekanan rendah satu tahap untuk mencapai rasio tekanan yang diperlukan. Dalam
kompresor ini, kecepatan meningkat dengan bantuan impeller yang memberikan
energi kinetik ke gas atau udara. Kemudian, ketika laju aliran oleh diffuser
berkurang, energi kinetik ini berubah menjadi kecepatan fluida. Kemudian
diffuser mengubah kecepatan ini menjadi peningkatan energi tekanan.
(Ekasari,2018)
Kompresor sentrifugal tergolong jenis kompresi kontinu. Hal ini disebabkan
udara yang dikompresi oleh impeller kompresor sentrifugal akan terjadi secara
terus-menerus. Putaran impeller kompresor menghasilkan gaya sentrifugal dengan
kecepatan udara ke arah impeller. Tangensial dari kecepatan udara ke arah luar ini
kemudian menjadi udara bertekanan begitu bertumbukan dengan diffuser (Hanlon,
2001).
Kompresor sentrifugal yang hadir dewasa ini didesain sedemikian rupa
untuk memenuhi standar rasio tekanan dan losses yang kemungkinan akan terjadi
berdasarkan permintaan pasar. Rasio tekanan akan naik seiring dengan kecepatan

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

angular yang dipengaruhi oleh kekuatan materialnya. Untuk material light alloy,
maka memiliki batas kecepatan 460 m/s yang memberi rasio tekanan maksimum
4:1. Sedangkan untuk material seperti titanium dimungkinkan untuk mencatat
rasio tekanan 7:1. Bagian diffuser, tepatnya setelah outlet impeller, dibuat
melingkar, jika dilihat dari tampak samping, untuk mengurangi losses yang akan
timbul akibat gesekan yang terjadi antara udara dan dinding dalam casing.
Karakteristik kompresor sentrifugal ditentukan oleh impeller dan geometri
diffuser. Secara sederhana. energi kinetik akibat gaya sentrifugal diberikan ke
udara melalui impeller. Diffuser kemudian mengurangi kecepatan udara dan
mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan (Mursyid, 2012).
Ada tiga aspek penting dari kurva karakteristik kompresor sentrifugal, yaitu
kurva kemiringan atau kurva karakteristik, stonewall, dan surge.
a. Kurva Karakteristik
Yang dimaksud kurva karakteristik adalah kurva kemiringan kompresor
antara head dan debit udara yang dikompresi. Kurva kemiringan dipengaruhi
oleh bentuk blade dan forward lew, blade membuat kurva kemiringan bemilai
positif (semakin tinggi debit, maka sernakin tinggi pula head), radial lean
blade membuat kurva kemiringan bernilai konstan terhadap head, dan
backward lean blade membuat kurva kcmiringan bernilai negatif (semakin
tinggi debit. maka head semakin kecil).
Bentuk blade berpengaruh terhadap kurva kemiringan karena memiliki
besar sudut berbeda. Semakin tinggi sudut blade impeller, maka semakin
rendah efisiensi dari kompresor. Besarnya sudut blade dapat dipilih
berdasarkan efisiensi dan head yang ingin dihasilkan. Pada zaman modern, tipe
backward lean blade sangat sering digunakan karena sangat efisien.

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

Gambar 1.2. Kurva Karakteristik Pada Tiap Tipe Blade (Mursyid, 2012)
b. Stonewall (choking)
Stonewall adalah kondisi ketika debit terus meningkat dan head semakin
kecil. Akibat mass flow terlalu tinggi, impeller seperti membentur dinding saat
kontak dengan udara. Hal ini diakibatkan mass flow terlalu besar sehingga
menyebabkan bilangan Mach mendekati 1. Choking memberikan efek negatif
pada unjuk kerja kompresor dan bahkan mampu merusak kompresor.

Gambar 1.3. Stonewall region (Mursyid, 2012)


c. Surging
Surging adalah daerah dimana head dan debit berbanding lurus pada kurva
karakteristik. Surging terjadi saat rasio tekanan terns meningkat melewati
surge limit, sedangkan mass flow ke kompresor terns berkurang. Kurangnya
input mass flow menyebabkan adanya backflow pada sisi discharge kompresor
sehingga menimbulkan tegangan bending pada semua komponen kompresor
dan mampu merusak impeller. Jadi, surging adalah fenomena yang harus
dihindari (Mursyid, 2012).

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

Gambar 1.4. Kurva Karakteristik Kompresor Sentrifugal (Mursyid, 2012)

I.1.3. Prinsip Kerja Kompresor Sentrifugal


Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah terorganisir
dengan baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja dengan maksimal. Sebuah
kompresor sentrifugal menghasilkan tekanan dengan meningkatkan kecepatan gas
yang melewati impeller, dan selanjutnya pengaturan kecepatan dengan peralatan
pengontrol sehingga diperoleh aliran dan tekanan yang diinginkan. Kompresor
sentrifugal ini memiliki konstruksi dan cara kerjanya sangat mirip dengan pompa
sentrifugal.
Fluida yang dialirkan udara dan gas dengan kerapatan (kg/m3) yang cukup
kecil, dan sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur gas. Agar kompresor
bisa bekerja, kompresor membutuhkan atau memperoleh daya dari mesin
penggerak kompresor di dalam roda jalan fluida kerja mendapat percepatan
sedemikian rupa sehingga fluida itu mempunyai kecepatan mengalir keluar dari
sudu-sudu roda jalan.
Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya akan akan berkurang dan berubah
menjadi head ketinggian H di sudu-sudu pengarah atau dirumah keong. Diagram
skematis kompresor sentrifugal diberikan pada gambar dibawah. Impeller
berputar bersama poros sementara sudu pengarah diffuser dipasang tetap pada
rumah kompresor. Gas yang dimampatkan harus dibuang melalui rumah keong
(volute), yang mengelilingi diffuser. Gas atau udara diperlambat dalam suatu

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

saluran yang disebut diffuser. Karena dengan diperlambat, aliran fluida cenderung
tersebar dengan tidak terarah. Akibat dari aliran tidak terarah akan menyebabkan
adanya kecendrungan timbulnya aliran turbulen dan aliran steady, yaitu merubah
energi kinetik menjadi energi panas dari tekanan. Oleh karena itu perlu di jaga
aliran tersebut tetap searah dengan memasang pengarah (guide vane).
Untuk pemampatan tiap tingkat, buangan dari diffuser tingkat pertama
disalurkan kembali ke pusat perputaran untuk memasuki impeller tingkat yang
berikutnya yang dipasang pada poros yang sama. Dengan cara ini, perbandingan
tekanan yang agak tinggi dapat dicapai pada mesin-mesin sentrifugal, yang
biasanya adalah kompak dan dalam kesetimbangan yang baik. Fluida yang
dialirkan udara dan gas dengan kerapatan (kg/m3) yang cukup kecil, dan sangat
dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur gas. Agar kompresor bisa bekerja,
kompresor membutuhkan atau memperoleh daya dari mesin penggerak kompresor
di dalam roda jalan fluida kerja mendapat percepatan sedemikian rupa sehingga
fluida itu mempunyai kecepatan mengalir keluar dari sudu-sudu roda jalan.
Keseluruhan kerja pemampatan dilakukan pada impeller, sementara ada
penurunan kecepatan dan dengan demikian kenaikan tekanan statik dalam diffuser
stasioner, tidak akan terdapat perubahan entalpi stagnasi di sana. Pada jalan
masuk ke impeller, sudu-sudu dilengkungkan ke depan untuk memberikan sedekat
mungkin, kecepatan relatif tangensial antara gas yang masuk ke permukaan yang
berputar. Contour sudu dibelakangnya dapat berupa radial, bengkok ke belakang,
atau bengkok ke depan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.5 (Chandra,
2014).

Gambar 1.5. Model Gaya Kompresor Sentrifugal (Chandra, 2014)

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

I.1.4. Komponen Kompresor Sentrifugal

Gambar 1.6. Komponen Komponen Kompresor Sentrifugal (Mursyid, 2012)

a. Casing
Casing adalah bagian terluar dari kompresor. Casing memiliki fungsi
sebagai pelindung dari luar, pelindung dan penutup bagian - bagian yang
bergerak, dan tempat duduk bagian - bagian yang diam.
b. Impeller
Impeller adalah bagian yang berputar dan berfungsi untuk
memberikan energi kinetik dengan putarannya ke udara agar mengalir
dari eye impeller ke outlet impeller.
c. Bearing
Bearing adalah bagian yang berfungsi untuk mendukung beban radial
dan axial yang berputar, memperkecil gesekan, dan menjaga agar putaran
tetap center.
d. Shaft
Shaft atau poros berfungsi untuk meneruskan daya dari penggerak
impeller. Pada turbin Gas Proto X-2, shaft berfungsi menghubungkan
turbin dengan impeller-nya yang terletak dalam turbo charger.
e. Guide Vane
Guide Vane terletak dibagian suction impeller yang menempel pada
dinding dalam. Fungsi utamanya adalah untuk mengerahkan aliran agar
udara dapat masuk ke impeller dengan distribusi merata.

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

f. Eye Seal
Eye Seal berada di sekeliling bagian suction impeller dan ditumpu
oleh dinding dalam. Eye Seal berfungsi untuk mencegah aliran yang
kembali dari sisi outlet impeller ke sisi inlet impeller.
g. Diffuser
Diffuser terletak setelah outlet impeller. Diffuser berfungsi untuk
mengerahkan aliran fluida begitu keluar dari outlet impeller dan
mengubah energi kinetik yang keluar dari outlet impeller menjadi energi
tekanan begitu bertumbukan dengan diffuser.

h. Diafragm
Merupakan bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai penyekat
antara stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter-stage seal.
Dengan pemasangan diafragm secara seri, maka akan terbentuk tiga
bagian penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel.
i. Return Channel
Merupakan saluran yang berfungsi memberikan arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil turbulensi
aliran gas pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil
vibrasi.
j. Return Bend
Berfungsi membelokkan arah aliran gas dari diffuser ke return
channel untuk masuk pada stage berikutnya. Return bend dibentuk oleh
susunan diafragma yang dipasang dalam casing (Mursyid, 2012).

I.1.5 Jenis Jenis Kompresor


Berdasarkan cara pemampatan terhadap fluida kerja (udara atau gas)
kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu pemampatan dan
aliran intermittent (berselang) dan kontinu. Pemampatan dan aliran intermittent
adalah pemampatan dan aliran terhadap gas/udara yang masuk sampai keluar
kompresor dilakukan berselang secara periodik. Sedangkan pemampatan dan

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

aliran kontinu adalah pemampatan dan aliran terhadap udara atau gas yang masuk
sampai keluar kompresor dilakukan secara terus menerus. Kompresor yang
menggunakan cara pemampatan dan aliran kontinu ada dua yaitu dynamic dan
positive displacement.

Gambar 1.7. Jenis Jenis Kompresor (Chandra,2014)


a. Positive Displacement Compressor
Berdasarkan bentuk dan gerakan elemen mekanik yang memampatkan
udara atau gas, terdapat dua kelompok :

1. Reciprocating Compressor
Kompresor yang elemen mekaniknya memampatkan udara atau gas
dengan cara bergerak translasi atau bolak-balik dan disebut sebagai
piston (torak), yang termasuk dalam kelompok ini adalah piston
compressor. Reciprocating compressor tersebut dapat diklasifikasikan
berdasarkan :

• Unit penggerak berdasarkan unit penggerak dapat dibagi menjadi:


- Direct connected steam drive (menggunakan penggerak dari mesin)

- Electro motor drive (menggunakan unit penggerak dari motor listrik)

- Engine drive (menggunakan penggerak dari motor bakar)

- Turbine drive (menggunakan penggerak dari turbin)

ALTAN BULI D021 20 1095


LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UH

DAFTAR PUSTAKA
Chandra. (2014). Prinsip Kerja Kompresor Sentrifugal. Universitas Sumatera
Utara.
Ekasari, Putri. (2018). Kompresor Sentrifugal. Universitas Lampung. 112-129.
Hanlon, Paul C. (2001). Compressors Handbook. Newyork : R. R. Donneley &
Sons Company
Joefrinaldo. (2018). Sejarah Kompresor. Jawa Barat. Universitas Padjajaran.
Mursyid, Ahmad. (2012). Analisis Unjuk Kerja Kompresor Sentrifugal Pada
Turbin Gas Mikro Proto X-2. Skripsi-S1 thesis, Universitas Indonesia.
Sanjaya, Nicolaus Bayu. (2020). Analisis Efisiensi Kompresor Sentrifugal Dengan
Variasi Diameter Pipa Saluran Masuk. Skripsi-S1 thesis, Universitas
Hasanuddin.

ALTAN BULI D021 20 1095

Anda mungkin juga menyukai