Latar Belakang
Di sekitar kita beragam variasi sifat dapat kita lihat, baik pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam suatu keluarga kita misalnya,
terdapat beragam variasi sifat yang diturunkan orang tua kita kepada
kita. Mungkin ada yang berambut keriting, lurus. Ada yang memiliki
lesung pipit, ada yang tidak. Ada yang lidahnya dapat digulung ada yang
tidak. Bahkan mungkin dalam satu keluarga ada yang bermata coklat,
biru, abu-abu. Hukum Mendel merupakan salah satu hukum yang
mempelajari tentang pewarisan sifat mahkluk hidup di dalam genetika,
teori Mendel sangat penting bahkan di jadikan dasar dalam memahami
genetika dan melakukan analisis atas pola-pola pewarisan sifat genetic.
Hukum Mendel dalam prinsipnya terdiri dari dua rumusan yaitu hukum I
dan II Mendel.
Bila pasangan gen parental dihibrid adalah AABB dan aabb maka
pasangan F1-nya adalah AaBb (double-heterozigot) dengan macam gamet
F1 adalah AB, Ab, aB dan ab. Kombinasi fenotipe F1 adalah 4 kelas. Bila
F1 disilang inter-se maka F2-nya adalah 4 x 4 kolom = 16. Bila pasangan
gen parental trihibrid adalah AABBCC dan aabbcc maka pasangan F1-nya
adalah AaBbCc (triple-heterozigot) dengan macam gamet F1 adalah
ABC,Abc, AbC, Abc, aBC, aBc, abC dan abc. Ratio gamet F1 pada
perkawinan trihibrid adalah 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1 : 1, artinya kesempatan
untuk berasortasi antara ketiga gen dengan alel masing-masing adalah
sama. Bila F1 disilang inter-se maka F2-nya adalah 8 x 8 kolom = 64.
Dapat pula menggunakan cara “Garis Garpu” .
V. Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan apakah angka perbandingan yang dikemukakan
Mendel tepat pada model gen yang akan dipasangkan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dominan, resesif, fenotipe, dan
genotipe pada model gen yang akan dipasangkan
Percobaan II :
1. Model gen berwarna kuning (K) berjumlah 96 biji
2. Model gen berwarna putih (k) berjumlah 96 biji
3. Model gen berwarna merah (B) berjumlah 96 biji
4. Model gen berwarna hijau (b) berjumlah 96 biji
5. Dua buah kotak genetika
6. Alat tulis
Keterangan :
1. Model gen hitam (B), merupakan gen yang membawa sifat warna
kuning pada biji dan bersifat dominan.
2. Model gen putih (b), merupakan gen yang membawa sifat warna
hijau dan bersifat resesif.
3. Model gen merah (K), merupakan gen yang membawa sifat bentuk
biji bulat dan bersifat dominan.
4. Model gen hijau (k), merupakan gen yang membawa sifat bentuk biji
kisut dan bersifat resesif; genotype F1 adalah BbKk
Perlakuan:
1. Mengikatkan model gen B dengan b, dan model K dengan k,
kemudian masukkan kedua pasangan gen itu ke dalam satu kotak.
2. Dalam pembentukan gamet terjadi segregasi, B berpisah dengan b,
K berpisah dengan k.
Membuka ikatan B dengan b, demikian pula K dengan k. Masukkan
B dan b ke dalam satu kotak, dan K dengan k ke dalam kotak yang
lain.
3. Gamet yang dibentuk harus mengandung fakto rwarna dan factor
keadaan biji. Dengan mata yang telah tertutup, mengambil dan
mengikat secara acak gen dari kotak yang satu dengan gen dari
kotak yang lain.
4. Menulislah hasil kombinasi gen yang diperoleh pada tabel Hasil
kombinasi Gen dalam Gamet
♂
♀
Pertanyaan
1. Dari hasil pencatatan data di atas, buatlah perbandingan frekuensi
antara pasangan-pasangan:
(hitam-hitam) : (hitam-putih) : (putih-putih) = 24: 50: 26
2. Kalau pasangan-pasangan model gen hitam-putih disusun
sedemikian rupa sehingga model gen hitam di atas yang putih,
warna apa yang tertutup dan warna apa yang menutupnya?
Warna putih yang tertutup dan warna hitam yang menutupnya.
3. Pasangan model gen manakah yang dimaksud pada soal nomor 2?
Pasangan model hitam-putih.
4. Bagaimanakah perbandingan jumlah pasangan-pasangan gen
tersebut apabila pasangan hitam-putih diletakkan seperti pada
nomor 2?
(hitam-hitam)+(hitam-putih) : (putih-putih) =74 : 26
5. Berapa macam pasangan model gen yang kamu peroleh? Jelaskan!
Tiga, yaitu hitam-hitam, hitam-putih, dan putih-putih.
6. Dilihat dari warna yang tampak saja, berapa macam pasangan
model gen?
Dua, hitam dan putih.
7. Apabila percobaan di atas adalah persilangan antara dua hewan
yang F1-nya berfenotipe bulu hitam dengan fenotipe Hh, dan model
gen hitam adalah gen yang bersifat dominant dan diberi simbol H,
sedangkan gen putih bersifat resesif diberi simbol h, maka:
a. Lengkapilah skema persilangan di bawah ini dengan menuliskan
genotipenya!
F1 hitam x hitam (fenotipe)
Hh Hh (genotipe)
Gamet H, h H, h
Game
H h
t
H HH Hh
h Hh hh
F2 HH : Hh : Hh : hh
hitam : hitam : hitam : putih
Percobaan 2
Tabel Hasil Kombinasi Gen dalam Gamet
Kombinasi gen jumlah
dalam gamet
BBKK 6
BBKk 12
BbKK 15
BbKk 23
BBkk 7
Bbkk 8
bbKK 7
bbKk 9
bbkk 9
X. Pembahasan
Dari hasil percobaan pertama di peroleh frekuensi antara pasangan-
pasangan hitam- hitam : hitam –putih : putih-putih = 24: 46: 30, hal ini,
karena gamet yang terdapat dalam percobaan ini hanya H dan h dimana
H berperan sebagai epistasis dominan , dan h sebagai hipostasis.
Pasangan – pasangan model gen hitam - putih yang disusun sedemikian
rupa hingga model gen hitam di atas yang putih warna yang tertutup
adalah warna putih dan warna yang menutupinya adalah warna hitam.
Pasangan model gen yang berperan sebagai epistasis yaitu HH (hitam
hitam) , Hh ( hitam putih) ,dan Hh ( putih hitam ) . Sedangkan pasangan
model gen yang berperan sebagai Hipostasis yaitu hh (putih
putih ).Pasangan model genotip yang di peroleh dari percobaan ini adalah
HH Hh hh. Sedangkan bentuk pasangan model fenotipnya yaitu HH dan
Hh adalah warna hitam, hh adalah warna putih dan hH adalah warna
selain hitam dan putih misalnya berwarna kuning.
Apabila percobaan tersebut adalah persilangan antara dua hewan
yang f1-nya berfenotipe bulu hitam dengan fenotipe Hh , dan model gen
hitam adalah gen yang bersifat dominan dan diberi simbol H, sedangkan
gen putih bersifat resesif di beri simbol h maka skema persilanganya
yaitu:
F1 hitam x hitam (fenotipe)
HH Hh ( genotipe)
Gamet H h
F2 Hitam Hitam Hitam Hitam Putih
1 1 1 1 1
Gamet H h
H HH Hh
h Hh hh
Maka perbandingan fenotip F2 yaitu => Hitam : Putih
3 : 1
Macam gamet yang diperoleh dari percobaan II , yaitu BK, Bk, bK, dan bk.
XI. Kesimpulan
1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang
mengatur variasi pada karakter alel.
2. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang
berbeda, alel dominan akan terekspresikan.
3. Alel resesif, yang tidak terekspresikan, tetap
akan diwariskan pada gamet yang dibentuk.