Hatimu T'aniaya..
Hatimu t'luka...
Bismillahirrahmanirrahim..
" Saya ingin membeli peralatan kantor pak,ini catatan yang mau saya beli " pegawai itu
menyerahkan secarik kertas berisi peralatan-peralatan yang akan dia beli.
Tak berapa lama pemilik toko datang membawakan peralatan yang di inginkan si pegawai,tak
lupa pemilik toko itu menyunggingkan senyum ramah.
" Ini pak peralatannya kantor yang bapak pesan,silahkan di cek dulu " pemilik toko itu
memberikan barang-barang yang telah di pesan.
" Sudah lengkap pak,berapa semuanya ??" pegawai kantor itu bertanya.
" Semuanya satu juta lima ratus ribu pak " pemilik toko menyerahkan hasil hitungannya pada
pegawai tadi.
" Buatkan kwitansinya ya pak,kalo bisa tambahkan dalam kwitansi nya jadi dua juta sekalian,biar
pas,nanti bapak saya
Tanpa di duga pemilik toko tertawa sampai terlihat sipit matanya karna tertutup kerut tawanya.
Pegawai kantor itu
terheran-heran.
" Bapak mengajari saya menipu secara terang-terangan " pemilik toko itu menghentikan tawanya
,lalu tersenyum
kembali.
" Saya tidak mengajari bapak menipu,saya mengajari bapak berdagang dengan saya "
" Perdagangan yang menipu ya pak " tetap dengan senyum ramahnya.
" Bapak tidak takut kalo saya beralih ke toko lain karna bapak tidak bisa memuaskan keinginan
pelanggan "pegawai itu
tetap pada pendiriannya.
" Saya tidak takut pak,kalo sudah rejeki saya,bapak akan tetap ke toko saya,nah ini
contohnya,bapak kesini kan,karna
bapak sudah jadi rejeki saya. Saya tidak mau sampai rejeki saya terkotori dengan
penipuan,kasian anak-istri saya nanti
Pegawai kantor itu menerima dan menatap kwintansi yang di berikan,masih sama harga yng
tertera di situ,satu juta lima
" Kalo ada seribu orang jujur seperti bapak,pasti orang yang mau ambil untung bisa pusing kayak
saya " Kata pegawai
kantor itu tersenyum ramah seraya memberikan uang hasil peralatan yang di beli.
" Terimakasih pak,lain kali datang lagi " kata pemilik toko,yang hanya dijawab dengan tawa
renyah dari pegawai kantor.
================================
Rasulullah bersabda, “Jauhkan lah oleh kalian perbuatan dusta, maka sesungguhnya
dusta itu menunjukkan/mengantarkan ke jalan kemaksiatan dan sesungguhnya
kemaksiatan itu menyeret ke dalam neraka.” (Muttafaq’alaih)
Sahabat, kejujuran sangat sulit di jumpai saat ini,namun tentu masih ada orang-orang yang
menerapkan kejujuran dalam
hidupnya. Hal ini makin di perusak dengan membela kebohongan dengan mengatas namakan "
kebohongan untuk
kebaikan ". Tapi banyak yang tak paham kebohongan untuk kebaikan itu seperti apa.
Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha, “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam memberikan keringanan (rukhshah) pada apa yang diucapkan oleh
manusia (berdusta) kecuali dalam tiga perkara, yakni: perang, mendamaikan
perseteruan/perselisihan di antara manusia, dan ucapan suami kepada istrinya, atau
sebaliknya”. ( Hr. Muslim )
Jangalah kita membenarkan kebohongan atau pun penipuan dengan dalih kebohongan demi
kebaikan selain pada hal
yang di bolehkan pada hadits di atas. Karana jelaslah kejujuran meskipun teramat sakit,kelak
hasilnya pasti membahagiakan.
seseorang biasa berlaku jujur hingga ia disebut shiddiq (orang yang senantiasa jujur).
Sedang dusta mengantarkan kepada perilaku menyimpang (dzalim) darn perilaku
menyimpang mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya