Anda di halaman 1dari 4

Melukis Semua Orang Bisa

Oleh : Cipto Pratomo

Pengertian seni lukis :


Curahan isi hati / rasa manusia (marah, sedih, bahagia, suka,
duka, dll) melalui sapuan / goresan secara bebas tidak
menggunakan aturan.
Dengan pengertian tersebut maka semua orang bisa melukis,
bahkan disebut mahir berkarya lukis, beda dengan
menggambar.
Menggambar adalah mencurahkan pengalaman rasa, lewat
goresan dengan mentaati aturan-aturan yang ada.

Media Lukis :
Bahan untuk melukis bisa mempergunakan apa saja, seperti
kain (kanvas), kertas, karton, triplek, logam, tembok, bahkan
bahan-bahan limbah produksi yang ada.
Sebagai pewarna melukis bisa menggunakan bahan buatan
seperti cat minyak, cat tembok, crayon, pensil warna, sumba,
tinta.
Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas, pisau palet,
piring palet, lidi, jari, spray/semprot.
Bisa pula menggunakan bahan-bahan alam seperti batu kapur,
getah, darah, daun-daunan, tanah.
Dengan kemudahan bahan yang bisa didapat ini tidak ada
alasan bahwa melukis itu mahal dan sulit. Tergantung
kreatifitas kita, untuk memanfaatkan media yang tersedia di
sekitar kita, sesuai imajinasi bentuk apa yang akan dituangkan
menjadi karya lukis.

Aliran Lukis :
Pada umumnya mayoritas orang menganggap lukisan yang
baik bila karya tersebut mirip dengan bentu-bentuk aslinya
seperti, lukisan pemandangan, wajah manusia yang
mempesona. Hal ini adalah pandangan yang keliru, karena
melukis itu menurut pengertian diatas sangat simple yakni
sebagai media curahan rasa secara bebas, sebebas-bebasnya.
Maka makin banyak manusia melukis, makin banyak pula aliran
lukisan. Dalam dunia lukis, ada karya terlebih dahulu baru
diteorikan/dikategorikan ber aliran apa lukisan tersebut.
Contoh aliran lukis :
1. Naturalis : lukisan yang menggambarkan bentuk alam
sesuai kenyataan sesungguhnya.
2. Realism : lukisan yang menggambarkan kehidupan
mahluk bernyawa.
3. Surealis : lukisan yang menggambarkan keadaan alam/
mahluk hidup yang dilebih-lebihkan seperti fantasi/ dunia
mimpi.
4. Kubisme : menggambarkan penyederhanaan bentuk, dan
menonjolkan komposisi bentuk dan ruang.
5. Dadaisme : lukisan yang menentang aturan-aturan
keindahan/merusak bentuk yang indah menurut awam.
6. Impresionisme : melukis hanya menggambarkan kesan-
kesan warna, bentuk, dari suatu objek.
7. Romantisme : menggambarkan peristiwa/ kejadian
tragedy yang dasyat.
8. Ekspresionisme : penggambaran curahan emosi dengan
menggunakan ketegasan garis dan warna.
9. Naïf : lukisan yang bergaya kekanak-kanakan.
10. Dekoratif : lukisan yang menggambarkan sesuatu
secara detail, lengkap dan tidak menggunakan hokum
perspektif (jauh dekat).
11. Abstrak : penggambaran sesuatuyang tidk Nampak/ tidak
berbertuk

Kubisme Naïf
Kiat Untuk Melukis Dengan Baik

1. Kepercayaan diri yang sangat kuat, kemauan yang keras.


2. Menguasai pengetahuan bahan dan alat

Pengetahuan Warna :
Warna Primair : Merah (M), Biru (B) , Kuning (K)
Pelengkap : Hitam (H), putih (P)
(bisa dikatakan bukan warna tetapi rupa)
Sekundair : M + B = Ungu (U) M + K = Orange (O)
M + H = Cokelat (C) M + P = Rose (R)
B + K = Hijau (Hj) B +H = Dongker (D)
B + P = Biru Laut (Bl) K + H = Kuning Busuk
(Kb)
K + P = Cream (Cr) H + P = Abu-abu (Aa)

Warna Tertiair misalnya : U + M = Ungu kemerahan


Hj + K = Hijau daun dll.
R + P = Rose Muda / terang
C + H = Coklat Tua/ Gelap
Melukis harus selalu menemukan ide-ide baru / gagasan
(yang orisinal), bila hannya mengikuti yang sudah ada
kepuasan yang kita dapatkan tidak maksimal.

Mari Kita Mencoba Berkarya Lukis

Anda mungkin juga menyukai