SKL Bhs Inggris
SKL Bhs Inggris
1. SMA/MA
o Bahasa Inggris
! Standar kompetensi lulusan diperbaiki (terlampir)
! Pedoman penilaiannya meliputi:
1. Nilai tertulis (diambil dari nilai UAN yang naskah soalnya disiapkan oleh Pusat)
2. Nilai praktik (diambil dari salah satu ujian praktik di sekolah)
3. Nilai tertulis dan nilai praktik terpisah/tidak digabung
o Bahasa Indonesia
! Standar kompetensi lulusan untuk jurusan Bahasa diambil dari standar kompetensi
lulusan dan spesifikasi ujian akhir SMA/MA/SMK (Bahasa Indonesia)
! Pedoman penilaiannya meliputi:
1. Nilai tertulis (diambil dari nilai UAN yang naskah soalnya disiapkan oleh Pusat)
2. Nilai praktik (diambil dari salah satu ujian praktik di sekolah)
3. Nilai tertulis dan nilai praktik terpisah/tidak digabung
! Judul contoh spesifikasi ujian nasional SMA/MA/SMK Tahun 2003 seharusnya
Tahun 2004.
o Bahasa Mandarin
! Jumlah soal tertulis dalam SPO (hal. 37) 60 butir soal Pilihan Ganda, seharusnya 50
butir soal Pilihan Ganda.
1
2. SMK
o Bahasa dan Sastra Indonesia
! Standar kompetensi lulusan diambil dari standar kompetensi lulusan dan spesifikasi
ujian akhir SMA/MA/SMK (Bahasa Indonesia)
! Pedoman penilaiannya meliputi:
1. Nilai tertulis (diambil dari nilai UAN yang naskah soalnya disiapkan oleh Pusat)
2. Nilai praktik (diambil dari salah satu ujian praktik di sekolah)
3. Nilai tertulis dan nilai praktik terpisah/tidak digabung
! Judul contoh spesifikasi ujian nasional SMA/MA/SMK Tahun 2003 seharusnya
Tahun 2004
o Bahasa Inggris
! Standar kompetensi lulusan diperbaiki (terlampir)
! Pedoman penilaiannya meliputi:
1. Nilai tertulis (diambil dari nilai UAN yang naskah soalnya disiapkan oleh Pusat)
2. Nilai praktik (diambil dari salah satu ujian praktik di sekolah)
3. Nilai tertulis dan nilai praktik terpisah
o Fisika (Pertanian)
! Cara penggabungan nilai tertulis dan nilai praktik di spesifikasi ujian akhir
seharusnya tidak ada. Nilai tertulis dan nilai praktik terpisah/tidak digabung.
o Biologi (Pertanian)
! Bentuk penilaian dalam standar kompetensi lulusan tidak hanya ujian tertulis tetapi
juga ujian praktik.
o Komputer
! Bentuk penilaian dalam standar kompetensi lulusan tidak hanya ujian tertulis tetapi
juga ujian praktik.
2
3. SMALB
o Bahasa Indonesia
! Dalam matriks SPO halaman 39 tercantum adanya ujian praktik. Seharusnya tidak
ada ujian praktik.
o Bahasa Inggris
! Dalam matriks SPO halaman 39 tercantum adanya ujian praktik. Seharusnya tidak
ada ujian praktik.
4. SMP/MTs
o IPA
! Sesuai dengan keterangan dalam matriks SPO halaman 40, IPA tidak ada ujian
praktik, kecuali untuk sekolah uji coba kurikulum baru.
! Cara penggabungan nilai tertulis dan nilai praktik seharusnya tidak ada. Nilai tertulis
dan nilai praktik terpisah/tidak digabung.
o Kertakes
! Standar kompetensi lulusan ditambah dengan ujian praktik (lihat lampiran-2)
! Nilai tertulis dan nilai praktik terpisah/tidak digabung.
5. SMPLB
o Pendidikan Agama
! Dalam standar kompetensi lulusan tertulis tidak ada ujian praktik. Seharusnya ada
ujian praktik.
! Cara penggabungan nilai tertulis dan nilai praktik seharusnya tidak ada. Nilai tertulis
dan nilai praktik terpisah/tidak digabungkan.
! Contoh spesifikasi ujian praktik beserta pedoman penilaiannya mengggunakan
contoh Pendidikan Agama SMP/MTs.
o Bahasa Indonesia
! Dalam matriks SPO halaman 41 tercantum adanya ujian praktik. Seharusnya tidak
ada ujian praktik.
3
o Bahasa Inggris
! Dalam matriks SPO halaman 41 tercantum adanya ujian praktik. Seharusnya tidak
ada ujian praktik.
o Kertakes
! Mata pelajaran Kertakes seharusnya tidak ada, yang ada mata pelajaran Paket
Keterampilan. Dengan demikian, mata pelajaran Kertakes pada matriks SPO
halaman 41 dan halaman 46 (jadwal ujian) dihilangkan.
! Jenis ujian mata pelajaran Paket Keterampilan adalah ujian praktik, tidak ada ujian
tertulis.
4
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SMA/MA/SMK
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
5
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SMP/MTs
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
6
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SMP/MTs
KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN
3 Ekspresi gerak
- wiraga – Menampilkan tari tunggal secara Tes praktik
- wirama berkelompok/ perorangan
- wirasa berdasarkan dari bentuk ragam dasar
- pergelaran gerak tari
– Menampilkan bentuk tari Tes praktik
berpasangan
– Melakukan ekspresi gerak tari Tes praktik
kelompok
– Menampilkan bentuk tari berceritra Tes praktik
dan bentuk tari berdasarkan umur
tertentu serta bentuk tari berdialog.
7
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SOAL, PEDOMAN PENSKORAN,
CARA PENSKORAN, DAN CARA PERHITUNGAN NILAI AKHIR
KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
4. Penskoran
Setiap perintah yang dilakukan dengan benar diberi skor 1 dan bila salah atau tidak
dikerjakan diberi skor 0.
5. Cara Penskoran
Misal pada tes praktik soal No.1 (dengan skor maksimum 6), Wisnu dapat melakukan 4
perintah dengan benar. Skor yang diperoleh Wisnu adalah 4.
Bila diberikan lebih dari satu Tes praktik, maka nilai akhir adalah nilai rata-ratanya.
Contoh:
Misal, Wisnu mengikuti 3 (tiga) tes praktik dengan nilai:
NA (1) = 6,67 ; NA (2) = 8,00 ; dan NA (3) = 8,14
8
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 1
Pedoman Penskoran :
1
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal :2
Pedoman Penskoran :
Skor Maksimum 5
2
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 3
Pedoman Penskoran :
3
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 4
Pedoman Penskoran :
4
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
Kompetensi yang diuji : Membuat patung dengan teknik butsir, cetak, cungkil
No. Soal : 5
Pedoman Penskoran :
5
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 6
Pedoman Penskoran :
6
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 7
Contoh Soal : Buatlah tangga nada C mayor pada sangkar nada yang
berkunci G.
Pedoman Penskoran :
Skor Maksimum 6
7
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 8
Pedoman Penskoran :
Skor Maksimum 6
8
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
Kompetensi yang diuji : Memainkan alat musik ritmik dan melodis secara
perorangan maupun kelompok.
No. Soal : 9
Contoh Soal : Mainkan lagu Ibu Kita Kartini dengan alat musik
ritmik dan melodis!
Pedoman Penskoran :
9
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 10
Pedoman Penskoran :
10
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 11
Pedoman Penskoran :
11
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 12
Pedoman Penskoran :
12
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 13
Pedoman Penskoran :
13
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 14
Pedoman Penskoran :
14
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
No. Soal : 15
Pedoman Penskoran :
15
CONTOH SPESIFIKASI UJIAN NASIONAL
SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN 2004
Kompetensi yang diuji : Menampilkan bentuk tari bercerita dan bentuk tari
berdasarkan umur tertentu serta bentuk tari berdialog.
No. Soal : 16
Pedoman Penskoran :
16