Anda di halaman 1dari 13

MODUL IV

ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA

1. Tujuan Instruksional Khusus

Diharapkan mahasiswa dapat memahami studi gerakan dalam penelitian kerja,


terutama mengerti penggunaan gerakan dasar therblig dan ekonomi gerakan
terutama untuk gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia, rancangan tata
letak dan rancangan alat kerja.

2. Daftar Materi Pembahasan

2.1. Studi Gerakan


2.2. Pemahaman gerakan dasar (therblig)
2.3. Ekonomi Gerakan
2.4. Contoh penerapannya

3. Pembahasan

2.1. Studi Gerakan

Bila kita mengamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung , hal yang sudah
pasti terlihat adalah adanya gerakan-gerakan yang berbentuk kerja tersebut. Studi
gerakan adalah analisa yang diperlukan terhadap beberapa gerakan bagian badan
pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan agar
gerakan-gerakan tangan tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga
akan diperoleh penghematan dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat pula
menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut.
Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan-gerakan dasar secara mendalam
adalah Frank B. Gilbreth . Ia menguraikan gerakan kedalam 17 gerakan dasar atau elem
gerakan yang dinamai theblig. Therblig ini oleh Gilbreth dinyatakan dalam lambang-
lambang tertentu.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 1
2.2. Pemahaman Gerakan Dasar (Therblig)

Dalam proses analisis gerakan-gerakan, pertama-tama suatu pekerjaan diuraikan


menjadi dasar pembentukanya.

Sedangkan pengertian dari setiap elemen gerakan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:

1. Mencari (Search)

Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan
lokasi objek. Yang bekerja dalam hal ini adalah mata.
Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari objek dan berakhir bila objek telah
ditemukan.
Tujuan dari penganalisaan ini adalah menghilangkan sedapat mungkin gerakan yang
tidak perlu. Mencari merupakan gerakan yang tidak efektif dan masih dapat dihindarkan
misalnya dengan menyimpan peralatan atau bahan-bahan pada tempat yang tetap
sehingga poses mencari dapat dihingkan.

2. Memilih (Select)

Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur, tangan
dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan untuk melakukan gerakan ini.
Therblig ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai memilih, dan berakhir bila
objek telah ditemukan. Batas antara mulai memilih dan akhir dari mencari agak sulit
untuk ditentukan karena ada pembaruan pekerja diantara kedua gerakan tersebut, yaitu
gerakan yang dilakukan oleh mata.
Gerakan memilih merupakan gerakan yang tidak efektif, sehingga sedapat mungkin
elemen gerakan ini dihindarkan.
Contoh dari elemen gerakan memilih adalah gerakan yang diperlukan untuk memilih
pulpen dari tempatnya, sedangkan pada tempat tersebut terdapat pula pinsil-pinsil dan
pulpen-pulpen yang satu dengan yang lainnya tercampur tidak beraturan.

3. Memegang (Grasp)
Therblig ini dalai gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh gerakan
menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 2
Therblig ini merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan meskipun sulit
untuk dihilangkan, dalam beberapa keadaan masih dapat dikurangi.

4. Menjangkau (Reach)
Pengertian menjangkau dalam therblig adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa
beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi objek.
Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas dan diikuti oleh gerakan
memegang. Therblig ini dimulai pada saat tangan mulai berpindah dan berakhir bila
tangan sudah berhenti.
Waktu yang digunakan untuk menjangkuau, tergantung pada jarak dari pergerkan
tangan dan dari tipe menjangkaunya. Seperti juga memegang, menjangkau sulit untuk
dihilangkan secara keseluruhan dari siklus kerja, yang masih mungkin adalah
pengurangan dari waktu gerak ini.

5. Membawa (Move)
Elemen gerak membawa juga meruapakan gerak perpindahan tangan, hanya dalam
gerakan ini tangan dalam keadaan terbebani. Gerakan membawa biasanya didahului
oleh memegang dan dilanjutkan oleh melepas atau dapat juga oleh pengarahan.
Therblig ini mulai dan berakhir pada saat yang sama dengan menjangkau, karena itu
faktor-faktor yang mempengaruhi waktu gerakannya pun hampir sama yaitu jarak
pindah, dan macamnya. Pengaruh yang lain adalah beratnya beban yang dibawa oleh
tangan.

6. Memegang Untuk Memakai (Hold)


Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang tanpa menggerakkan
objek yang dipegang tesebut, perbedaannya dengan memegang yang terdahulu adalah
pada perlakuan terhadap objek yang dipegang. Pada memegang, pemegangan
dilanjutkan dengan gerak membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak
demikian.
Therblig ini merupakan gerakan yang tidak efektif, dengan demikian sedapat mungkin
harus dihilangkan atau paling tidak dikurangi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 3
7. Melepas (Release)
Elemen gerak melepas terjadi bila seorang pekerja melepaskan objek yang
dipegangnya. Bila dibandingkan dengan gerak therblig lainnya, gerakan melepas
merupakan gerakan yang relatif lebih singkat.
Therblig ini mulai pada saat pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek dan
berakhir bila seluruh jarirnya sudah tidak menyentuh objek lagi. Gerakan ini biasanya
didahului oleh gerakan membawa atau dapat juga gerakan mengarahkan dan biasanya
diikuti oleh gerakan menjangkau.

8. Mengarahkan (Position)
Gerakan ini merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu lokasi terntu.
Mengarahkan biasanya didahului oleh gerakan membawa dan biasa diikuti oleh gerakan
merakit, gerkan ini mulai sejak tangan mengendalihan objek dan berakhir pada saat
gerakan merakit atau memakai dimulai.

9. Mengarahkan Sementara (Pre position)


Mengarahkan sementara merupakan elemen gerakan mengarahkan pada suatu tempat
sementara. Tujuan dri penempatan ini adalah memudahkan pemegangan apabila objek
tersebut akan dipakai kembali. Dengan demikian siklus kerja berikutnya elemen gerakan
mengarahkan diharapkan berkurang.

10. Pemeriksaan (Inspect)


Gerakan ini merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek
telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Elemen ini dapat berupa gerakan melihat seperti
untuk memriksa warna, meraba seperti untuk memeriksa kehalusan dan lain-lain.
Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan membandingkan objek dengan suatu standart.
Sehingga banyak atau sedikitnya waktu untuk pemeriksaan, tergantung pada kecepatan
operator untuk menemukan perbesaan antara objek dengan standart yang
dibandingkan.

11. Perakitan (Assemble)


Perakitan adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek dengan objek yang lain
sehingga menjadi satu kesatuan. Pekerjaan dimulai bila objek sudah siap dipasang dan
berakhir bila objek tersebut sudah tergabung secara sempurna

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 4
12. Lepas Rakit (Disassemble)
Gerakan ini merupakan kebaikan dari gerakan diatas, disini dua bagian objek dipisahkan
dari satu kesatuan. Gerakan lepas rakit biasanya didahului oleh memegang dan
dilanjutkan oleh membawa atau biasanya juga dilanjutkan oleh melepas.

13. Memakai ( Use )


Yang dimaksud memakai disini adalah bila satu tangan atau kedua - duanya dipakai
untuk menggunakan alat. Lamanya waktu yang dipergunakan untuk gerak ini tergantung
dari jenis pekerjaannya dan keterampilan dari pekerjaannya.

14. Keterlambatan Yang Tak Terhindarkan ( Unavoidable delay )


Keterlambatan yang dimaksud disini adalah keterlambatan yang diakibatkan oleh hal-hal
yang terjadi diluar kemampuan pengendalian pekerja. Contohnya adalah padamnya
listrik, rusaknya alat-alat dan lain-lain. Keterlambatan ini dapat dihindarkan dengan
mengadakan perubahan atau perbaikan pada proses operasinya.

15. Keterlambatan Yang Dapat Dihindarkan( Avoidable delay )


Keterampilan ini disebabkan oleh hal-hal yang ditimbilakan sepanjang waktu kerja oleh
pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya pekerja yang sedang
merokok ketika sedang bekerja dan lain-lain. Untuk mengurangi keterlambatan ini harus
diadakan perbaikan oleh pekerjanya tanpa harus merubah proses operasinya.

16. Merencana ( Plan)


Merencana merupakan proses mental, diaman operator berfikir untuk menentukan
tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu untuk therblig ini sering pada seorang
pekerja baru.

17. Istirahat Untuk Menghilangkan Rasa Fatique (Rest to Overcome fatique)


Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja, tetapi terjadi secara periodik. Waktu untuk
memulihkan kembali kondisi badannya dari ras fatique sebagai akibat kerja berbeda-
beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga oleh individu pekerjanya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 5
Gagasan untuk mengefektifkan penerapan dari Therblig ini muncul dari seorang
konsultan “Methods Enginering” ternama dari Jepang : Mr. Shigeo singo. Ia
mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilbreth menjadi 4 kelompok, yaitu :

KELOM ELEMEN GERAKAN KETERANGAN


POK

Utama - Assemble (A) Gerakan - gerakan dalam kelompok ini


- Use (U) bersifat memberikan nilai tambah.
- Disassemble (DA) Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat
dilakukan dengan cara mengefisienkan
gerakan.
Penunjang - Reach (RE) Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
- Grasp (G) diperlukan, tetapi tidak memberikan nilai
- Move (M) tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini
- Release Load (RL) dapat dilakukan dengan meminimumkan
gerakan.
Pembantu - Search (SH) Gerakan-gerakan dalam kolompok ini tidak
- Select (ST) memberikan nilai tambah dan mungkin
- Position (P) dapat dihilangkan. Perbaikan kerja untuk
- Hold (H) kelompok ini dapat dilakukan dengan
- Inspection (I) pengaturan kerja yang baik atau dengan
- Preposition (PP) menggunakan alat bantu.

Gerakan - Rest (R) Gerakan-gerakan dalam kelompok ini


Elemen - Plan (Pn) sedapat mungkin dihilangkan.
Luar - Unavoidable Delay (UD)
- Avoidable Delay (AD)

2.3. Ekonomi Gerakan

Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik , tentu diperlukan perancangan sistem
kerja yang baik pula. Oleh karena itu sistem kerja harus dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang diingini. Prinsip ekonomi gerakan terkait

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 6
juga dengan studi gerakan, karena sistem kerja harus dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat memungkinkan dilakukan gerakan-gerakan yang ekonomis. Prinsip
ekonomi gerakan yang akan dibahas dihubungkan dengan tubuh manusia dan
gerakannya, pengaturan tata letak tempat kerja dan perancangan peralatan.

Untuk lebih jelasnya , diuraikan sebagai berikut :

I. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia dan


gerakannya, terdiri dari :
a. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang
sama.
b. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama, kecuali pada
waktu istirahat.
c. Gerakan kedua tangan harus dibuat dengan arah simetris dan berlawan arah.

Ketiga perinsip diatas cukup erat satu sama lainnya dan dapat dipertimbangkan
secara bersama-sama. Pada umumnya setiap pekerjaan akan lebih mudah dan
cepat jika dikerjakan sekali gus oleh tangan kanan dan tangan kiri. Gerakan yang
simetris diperlukan agar kedua tangan mencapai keseimbangan antara satu dengan
yang lainnya. Lintasan pekerjaan yang tidak teratur (tidak simetris) akan lebih cepat
menimbulkan kelelahan.

d. Pergerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat, yaitu hanya menggerakkan


tangan atau badan secukupnya saja untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya.

Penugasan pada bagian tubuh harus memperhatikan kesanggupan dari bagian-


bagian tubuh itu sendiri, agar tidak menimbulkan gerakan-gerakan sulit yang harus
dilakukan oleh tubuh, misalnya : usahakan penempatan semua bahan dan peralatan
sedemikian rupa sehingga tubuh tidak usah berputar-putar terlalu sering.

e. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu


pekerjanya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam
bekerja.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 7
Dalam beberapa keadaan ditempat kerja sering dijumpai total berat dari objek
digerakan sepenuhnya oleh pekerja, hal tersebut tidak dimanfaatkannya prinsip
momentum. Momentum dari suatu objek adalah massa objek tersebut dilakukan
dengan kecepatanya.

f. Gerakan tangan yang patah-patah, banyak perubahan arah yang tajam akan
memperlambat gerakan tersebut.

Perubahan arah gerakan dalam suatu pekerjaan akan memperlambat waktu


penyelesaian kerja. Hal ini seperti pada saat memegang yang didahulukan dengan
menjangkau dilanjutkan dengan membawa dan yang lainnya.

g. Gerakan balistik lebih cepat, mudah dan lebih akurat dibandingkan dengan
gerakan yang tegang atau dikendalikan.

Yang dimaksud dengan gerakan yang dikendalikan adalah gerakan yang yang
terjadi pada suatu pekerjaan dimana memerlukan dua otot yang berlawanan
kerjanya, misalnya pekrjaan untuk menulis , disini terdapat dua otot yang saling
tahan yaitu jari dan jempol. Sedangkan yang dimaksud dengan gerkan balistik
adalah gerakan yang bebas, misalnya pada saat memukul bola kasti.

h. Pekerjaan harus diatur semudah mungkin dan jika mungkin menggunakan


ritme/irama kerja yang harus mengikuti irama yang alamiah bagi sipekerja.

Yang dimaksud dengan irama yang sering diartikan pada kecepatan rata-rata
mengulang kembali gerakan, misalnya irama melangkah kaki, irama pernapasan
mengikuti irama yang tertentu. Setiap individu mempunyai irama alamiahnya sendiri.

i. Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.


j.

Gerakan mata kadang-kadang tidak dapat dihindarkan dari pekerjaan terutama bila
pekerjaannya baru. Objek yang kecil juga memerlukan gerakan mata untuk
mengerjakannya. Seringkali antara tangan dan mata terjadi koordinasi dimana fungsi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 8
mata sebagai pengarah dari tangan. Rasa lelah yang dialami oleh mata akan
menjalar keseluruh badan dengan cepat.

II. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat
kerja.

a. Sebaiknya diusahakan agar bahan dan perkakas/peralatan mempunyai tempat


yang tetap .

Sebaiknya diusahakan agar bahan dan perkakas/peralatan mempunyai tempat yang


tetap, karena dengan demikian akan memudahkan pekerja untuk mengambil bahan
dan peralatan tersebut. Jika tempat bahan dan peralatan sudah tetap, tangan
pekerja akan secara otomatis dapat mengambilnya, sehingga mencari yang
merupakan pekerjaan mental dapat dihilangkan.

b. Tempatkan bahan-bahan dan perkakas/peralat pengukur ditempat yang


mudah , cepat dan enak untuk dicapai.

Dari analisa therblig sudah dikenal bahwa untuk menjangkau jarak yang pendek
diperlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan bila jaraknya lebih jauh. Oleh
karena itu semua bahan dan peralatan sedapat mungkin harus diatur tata letaknya
menurut prinsip diatas. Selain itu manusia juga mempunya keterbatasan dalam jarak
jangkaunya.

c. Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya


memanfaatkan prinsip gaya berat / gravitasi sehingga bahan yang akan
dipakai selalu tersedia ditempat yang dekat untuk diambil.

Tempat penyimpanan bahan-bahan dimiringkan atau mempunyai sudut tertentu


dengan bagian bawah /alasnya, misalnya saja untuk suatu perakitan yang
mempunyai jumlah komponen banyak , disini bahan akan selalu berada pada bibir
box kerena terdorong oleh bahan lainnya dari atas.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 9
d. Sebaiknya untuk menyalurkan objek yang sudah selesai dirancang dengan
mekanisme yang baik .

Penempatan objek yang telah selesai dikerjakan sebaiknya diatur dengan


mempertimbangkan cara kerja secara keseluruhan termasuk urutan-urutan
geraknya. Jadi dapat dirancang suatu mekanisme penyaluran objek ke tempat
penyimpanan dengan memanfaatkan prinsip gaya berat.

e. Bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga


gerakan–gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan yang terbaik.

Agar didapat urutan-urutan yang baik dari gerakan-gerakan yang membentuk suatu
sistem kerja , bahan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tangan dapat
mengambil bahan tersebut dengan secepatnya.

f. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya diatur agar kegiatan berdiri dan duduk
dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan.

Seorang pekerja dalam menghadapi pekerjaannya mempunyai berbagai alternative


posisi untuk mengerjakannya, dapat dilakukan dengan duduk dan dapat pula
dilakukan dengan berdiri, tergantung dari cara yang lebih disukai. Rancangan kerja
yang baik adalah rancangan yang memungkinkan untuk melakukan pekerjaan
secara kombinasi duduk dan berdiri.

g. Tipe dan tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga pekerja yang
mendudukinya bersikap yang baik.

Yang dimaksud dengan bersikap yang baik pada waktu berdiri adalah sikap dimana
kepala – leher - dada dan perut berada dalam keseimbangan yang baik ke arah
vertical. Posisi ini memungkinkan organ-organ tubuh seperti pernapasan , peredaran
darah pencernaan dan lain-lain bekerja dalam kondisi normal. Dengan demikian
diharapkan pekerjaan akan mencapai efisiensi yang tinggi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 10
h. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa
sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.

Penerangan/pencahayaan yang baik merupakan kebutuhan utama dalam pekerjaan


yang memerlukan ketelitian dalam penglihatan. Untuk menciptakan kondisi yang
baik untuk penglihatan , satu hal yang penting harus diperhatikan adalah tata letak
peralatan dan alat penerangan yang dipakai untuk menerangi ruang kerja, karena
hal ini akan menentukan arah datangnya cahaya kepada objek yang sedang
diperiksa atau dikerjakan.

III. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan.

a. Sebaiknya tangan dibebaskan dari pekerjaan dan digantikan dengan perkakas


pembantu, atau peralatan yang digerakkan dengan kaki.

Seringkali banyak kita jumpai peralatan pada suatu pabrik hanya menunjukan
dijalankan dengan oleh tangan saja. Hal ini mengakibatkan bagian tubuh lain
termasuk kaki menganggur sepanjang siklus kerja tersebut. Sedangkan tenaga yang
dipunyai oleh kaki jauh lebih kuat, sehingga bila kaki dapat dimanfaatkan untuk
bekerja diharapkan hasilnya dapat meningkat.

b. Sebaiknya peralatan atau perkakas harus dirancang agar mempunyai lebih


dari satu kegunaan sedapat mungkin.

Bila suatu alat dapat dirancang untuk beberapa kegunaan dalam pemakaiannya,
diharapkan dari alat tersebut dapat mengakibatkan peningkatan efisiensi dalam
bekerja . Dengan memakai alat yang lebih dari satu kegunaan diharapkan proses
pengambilan alat yang lain dalam suatu pekerjaan dapat ditiadakan, karena alat
tersebut dapat pula dikerjakan oleh alat yang sedang dipakai .

c. Peralatan atau perkakas dirancang sedimikian rupa sehingga memudahkan


dalam pemegangan dan penyimpanan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 11
Pemegangan dari suatu alat sebaiknya dirancang dengan memperhatikan ukuran-
ukuran dan kenyamanan dalam pemegangannya. Perancangan juga harus diatur
sedemikian rupa sehingga alat-alat tersebut dapat disimpan ditempat penyimpanan
dan memungkinkan dapat diambil secara mudah bila akan dipakai dalam pekerjaan
selanjutnya.

d. Apabila setiap jari melakukan gerakan khusus, seperti misalnya mengetik, maka
beban pekerjaan harus didistribusikan sedemikian hingga tercapai
keseimbangan kapasitas setiap jari.

Kedua tangan, yaitu tangan kanan dan kiri biasanya mempunyai kekuatan yang
berbeda. Tangan kanan biasanya lebih kuat dari tangan kiri. Tidak demikian halnya
dengan jari, sulit sekali untuk menyamakan kemampuan atau kekuatan dari setiap
jari, pada umumnya jari telunjuk dan jari tengah merupakan jari yang lebih kuat dari
jari lainnya.

e. Roda putar, palang dan peralatan yang sejenisnya harus diatur sedemikian rupa
sehingga badan dapat melayaninya dengan posisi yang baik, dan dengan tenaga
yang minimum.

Yang dimaksud dengan sejenis peralatan diatas adalah peralatan yang sejenis
roda penggerak pada pintu air , roda pembuka lemari besi dan lain-lain. Untuk dapat
merancang peralatan ini dengan baik, terlebih dahulu harus diketahui foktor-faktor
dari peralatan tersebut yang dapat mempengaruhi dalam pemakaiannya. Faktor-
faktor yang dapat memberikan pengaruh pada kemudahan pelayanan terhadap
peralatan diatas antara lain adalah posisi penempatan , diameter dan arah putar.

2.4. Contoh Penerapannya

Contoh penerapan dari prinsip ekonomi gerakan , seperti sebagian telah


diuraikan dan penjelesan diatas, juga dapat dilihat pada gambar-gambar yang
dilampirkan. Penggunaan prinsip-prinsip ini digabungkan dengan sikap kritis telah
terbukti amat berhasil dalam mengembangkan rancangan sistem kerja yang efisiensi di
stasiun-stasiun kerja. Tetapi penulis mendapati bahwa pada kenyataannya, saat ini di

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 12
dunia industri jarang dilakukan penelitian studi gerakan dan ekonomi gerakan yang
mendetail dan inovatif.

Buku Acuan :

1. Iftikar Z. Sutalaksana , “ Teknik Tata Cara Kerja “ , ITB , Bandung


2. Barnes R. M, “ Motion and Time Study - Design and Measurement of Work
“ , John Wiley & Sons .Inc, New York.
3. Kazarian E. A. “ Work Analisis and Design for Hotel, Restaurants and
Institutions “ , Avi Publishing Company, Inc. Westport , Connecticut ,
Michigan.
4. Eko Nurmianto ,” Ergonomi , Konsep Dasar dan Aplikasinya “, ITSN ,
Surabaya.
5. Jann Hidajat T , “ Studi Kerja “ Jurusan TI - ITB
6. Wignjosoebroto Sritomo, “ Ergonomi “ Studi Gerak dan Waktu “ ITSN ,
Surabaya.
7. Tarwaka, Solichul, Lilik S ,” Ergonomi ” untuk keselamatan, kesehatan
kerja dan produktivitas .

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Torik Husein


ANALISA PERANCANGAN KERJA 13

Anda mungkin juga menyukai