Delay time yaitu ukuran ketidak efisienan lintasan yang dihasilkan dari
waktu menganggur sebenarnyayang disebabkan karena pengalokasian yang
kurang sempurna diantara stasiun-stasiun kerja. Sedangkan idle merupakan waktu
menganggur yang terjadi pada setiap stasiun kerja.
Waktu siklus adalah waktu total yang digunakan untuk mengubah input
menjadi output.Atau dengan kata lain adalah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaa natau waktu yang diperlukan mulai dari bahan baku
masuk hingga dihasilkan produk.
Waktu siklus terdiri dari dua komponen, yaitu waktu proses dan penundaan
waktu. Waktu proses mencakup lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu proses produksi.Penundaan waktu mencakup aktivitas seperti
menunggu, menyimpan, dan aktivitas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas yang
menghasilkan nilai tambah.
Memegang memegang
Gerakan danbiasanya
yang dilanjutkan oleh melepas
didahului oleh
G
jangkauan menjangkau dan dilanjutkan oleh
3 Peta Perakitan
Assembly Process Chart (APC) menurut Sutalaksana (1979)
merupakan peta yang menggambarkan langkah-langkah proses perakitan
yang akan dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai
produk jadi selesai. APC atau peta proses perakitan memiliki beberapa
manfaat diantaranya dapat menentukan kebutuhan operator, mengetahui
kebutuhan tiap komponen, untuk menentukan tata letak fasilitas, dan
membantu menentukan perbaikan cara kerja.
Peta Proses Perakitan pada prinsipnya berlawanan dengan Peta
Proses Operasi. Peta ini menunjukkan hubungan antara bagian/komponen
yang digunakan (dalam satuan), komponen tambahan dan waktu yang
dibutuhkan untuk merakitnya. Pada bagian akhir peta, akan terlihat
produk yang sudah dirakit.
Gambar 1.4 Contoh Peta Proses Perakitan
4 Diagram Alir
Diagram alir merupakan satu gambaran menurut skala, dari susun
lantai dan gedung. Menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam peta aliran proses.
I. Seven Tools
Seven tools merupakan tujuh alat bantu yang dapat digunakan untuk
menganalisis permasalahan dengan sebaik-baiknya dengan menelusuri berbagai
kemungkinan penyebab persoalan dan memperjelas kenyataan atau fenomena
yang otentik dalam suatu persoalan. Seven tools terdiri dari:
1. Lembar Pengamatan (Check Sheet)
Lembar isian (check sheet) merupakan alat bantu untuk memudahkan dan
menyederhanakan pencatatan data. Bentuk dan isinya disesuaikan dengan
kebutuhan maupun kondisi kerja yang ada. Untuk mempermudah proses
pengumpulan data maka perlu dibuat suatu lembar isian, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
2. Histogram
Histogram adalah grafik batang yang menggambarkan distribusi data. Adapun
karakteristik histogram adalah histogram menjelaskan variasi proses, namun
belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang
terkecil.
Jika penandaan dengan bantuan garis pada nilai tengah yaitu 264 dapat
dilakukan, maka sekarang timbul pertanyaan bagaimana jika batas maksimum
berat, misalkan 267 gram dan nilai minimal yang dibolehkan, misalkan: 261 gram
juga ditandai di dalam grafik.
4. Diagram Pareto
Diagram pareto dikenal sebagai gambaran pemisah unsur penyebab
yang paling dominan dari unsur-unsur penyebab lainnya dari suatu
masalah. Diagram Pareto ini merupakan suatu diagram yang mengurutkan
klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga
terendah.
Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk
segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus
segera diselesaikan (ranking terendah). Selain itu, diagram pareto
juga dapat digunakan untuk membandingkan kondisi proses, misalnya
ketidaksesuaian proses, sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan
terhadap proses. Adapun penyusunan diagram pareto meliputi 6 (enam)
langkah, yaitu:
1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data,
misalnya berdasarkan masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan
sebagainya.
2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan
karakteristik- karakteristik tersebut, misalnya frekuensi, unit, dan
sebagainya.
3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah
ditentukan.
4. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari
yang terbesar hingga yang terkecil.
5. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang
digunakan.
6. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan
relatif masing- masing masalah.
2. Hasil Analisis sesudah Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Pada
Lego
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
pada saat melakukan perakitan lego yang kedua kali waktu yang
digunakan lumayan cepat yaitu 142 detik karena sudah melewati beberapa
perakitan lego dan komponen-komponen lego sudah teratur diatas meja
sehingga total jarak jangkauan tangan kanan 220 cm dan tangan kiri 300
cm.
Tabel 1.1 Tabel Checksheet pada perakitan lego dengan waktu 60 menit
Chec ksheet
Dipetakan Oleh : Balqis Anwar
No. Tools : 01
Tanggal di petakan : 23 April 2021
Siklus Total
Kendala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tidak ada
petunjuk
I 1
penyusunan
lego
Ada beberapa
komponen yang II II I I I I I I I I I I I 15
tidak lengkap
Komponen lego
III II I I I II I I III I I I I 19
tertukar
Komponen lego
jatuh dari meja I I I I I I I I 8
perakitan
Tabel 1.2 Tabel Checksheet pada perakitan lego dengan waktu 30 menit
Chec ksheet
Siklus Total
Kendala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Komponen lego
II II I I I II I I I I I II I 17
tertukar
Histogram
Dipetakan Oleh : Balqis Anwar
No. Tools : 02
Tanggal di petakan : 24 April 2021
Histogram 60 menit
7
Waktu Perakitan (menit)
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perakitan Lego
6.0
Histogram 30 menit
Waktu Perakitan (menit)
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
4.0
Gambar 1.18 Histogram pada perakitan lego dengan waktu 30 menit
Waktu Perakitan (menit)
3.0
2.0
1.0
0.0
1 2 3 4 5 6 7
Perakitan Lego
Tabel 2.19 Fishbone
Fishbone
Dipetakan Oleh : Balqis Anwar
No. Tools : 05
Tanggal di petakan : 24 April 2021
Manusia Lingkungan
Manusia Lingkungan yang kotor
Pencahayaan yang kurang
- Kondisi fisik yang
kurang stabil Suhu yang panas
- Kurang konsentrasi Tempat yang kurang ergonomis
Terhambatnya
Proses
Perakitan
Lego
Kurangnya alat/bahan yang disediakan dalam melakukan
perakitan sehingga terhambatnya waktu dalam proses
pengerjaan
Alat