Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM PSK & E

STTB

MODUL 2
ANALISA DAN PENGUKURAN METODA KERJA
(STANDARISASI WAKTU)

I. Tujuan Praktikum

1. Mampu menggunakan konsep analisis dan pengukuran metode kerja untuk memperbaiki
suatu sistem kerja.
2. Mampu menggunakan cara pengukuran waktu baku suatu sistem kerja.
3. Pengenalan alat-alat yang dipakai untuk pengukuran kerja.
4. Mampu menganalisis dan memperbaiki cara kerja dengan menggunakan studi gerakan dan
prinsip ekonomi gerakan.
5. Menunjukkan bahwa dengan cara yang berbeda-beda akan memberikan hasil kerja yang
berbeda pula.

II. Landasan Konseptual

A. Studi Gerakan
Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan
pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan -
gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya Lilian Gilbreth
yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai
Therblig (Sutalaksana, 1979).
Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat didefinisikan sebagai berikut
(Wignjosoebroto, 1995)

Gerakan Therblig yang Efektif

Therblig Simbol Deskripsi

Menjangkau RE Gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau


(Reach) hambatan (resistence), baik gerakan mendekati ataupun
menjauhi objek. Gerakan ini biasanya didahului oleh
gerakan melepas (release) dan diikuti oleh gerakan
memegang (grasp).

1
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
LABORATORIUM PSK & E
STTB

Membawa M Elemen gerak membawa merupakan perpindahan tangan,


(Move) dengan beban. Gerakan biasanya didahului oleh memegang
dan dilanjutkan oleh melepas atau dapat juga pengarahan
(position)

Memegang G Gerakan yang biasanya didahului oleh jangkauan


(Grasp) menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa

Melepas RL Melepaskan objek yang dipegangnya. Gerakan ini dimulai


(Release Load) pada saat pekerja mulai melepaskan tanganya dari objek
dan berakhir bila seluruh jarinya sudah tidak menyentuh
objek itu.

Mengarahkan PP Gerakan untuk memudahkan dalam memegang suatu objek


Sementara yang akan dipakai kembali, diharapkan untuk siklus kerja
(Pre Position) berikutnya elemen gerakan mengarahkan akan berkurang.

Gerakan Therblig yang Tidak Efektif

Therblig Simbol Deskripsi

Memakai Gerakan bila satu tangan atau keduanya dipakai untuk


U
(Use) menggunakan alat

Merakit Gerakan untuk menggabungkan dua objek atau lebih


A
(Assemble) menjadi satu kesatuan

Melepas Lawan dari gerakan merakit. Biasanya didahului oleh


Rakitan DA gerakan memegang dan diikuti oleh membawa atau
(Disassemble) melepaskan

Gerakan mata untuk menemukan lokasi objek atau tangan


Mencari
S mencari objek, dimulai ketika mata atau tangan mencari
(Search)
objek dan berakhir ketika objek ditemukan.

Gerakan untuk memilih satu objek dari beberapa objek


Memilih SE/ST (tercampur), dimulai ketika mata/tangan mulai memilih dan
berakhir ketika objek yang diinginkan ditemukan.

2
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
LABORATORIUM PSK & E
STTB

Gerakan mengarahkan objek pada lokasi yang ditentukan,


Mengarahkan
P biasanya didahului oleh gerakan mengangkut dan dikuti
(Position)
oleh gerakan merakit.

Memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah


Memeriksa memenuhi syarat tertentu. Elemen gerak ini berupa gerakan
I
(Inspection) melihat, meraba, mendengarkan dan kadang-kadang merasa
dengan lidah.

Proses mental dimana operator berpikir untuk menentukan


Merencanakan
PL/Pn tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu untuk
(Plan)
gerakan ini lebih sering terjadi pada seseorang pekerja baru.

Kelambatan
Kelambatan karena hal-hal yang terjadi diluar kemampuan
yang tak UD
pengendalian pekerja
terhindarkan
Kelambatan
Situasi yang tidak produktif selama bekerja seperti
yang dapat
merokok, mengobrol, dan lain-lain. Untuk mengurangi
dihindari AD
kelambatan ini harus meningkatkan kedisiplinan operator
(Avoidable
tanpa harus merubah proses operasinya.
Delay)
Istirahat untuk
Waktu untuk memulihkan lagi kondisi badan operator dari
manghilangkan R
rasa lelah sesaat.
fatigue

B. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan


Untuk memperoleh hasil kerja yang baik, suatu sistem kerja harus dirancang dengan
memadukan gerakan-gerakan yang benar dan ekonomis. Prinsip gerakan yang seperti
itulah yang disebut dengan “Prinsip Ekonomi Gerakan”, di mana secara garis besar
dihubungkan dalam tiga hal penting, yaitu:

a. Tubuh manusia dan pergerakannya


b. Pengaturan tata letak tempat kerja
c. Perancangan peralatan

3
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
LABORATORIUM PSK & E
STTB

C. Studi Waktu
Studi waktu atau time study dilakukan untuk memperoleh suatu sistem kerja yang baku.
Untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang baku, informasi yang sangat dibutuhkan
adalah mengenai waktu baku. Sistem kerja yang baik ditandai dengan waktu proses
pembuatan produk yang singkat (efisien). Untuk mendapatkan informasi mengenai waktu,
kita dapat melakukan pengukuran waktu secara langsung maupun tidak langsung.

1. Pengukuran Waktu Secara Langsung

Dalam praktikum modul 2 digunakan pengukuran waktu secara langsung. Dalam


metode ini, pengukuran waktu standar dilakukan secara langsung yaitu di tempat
pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Cara yang termasuk dalam metode ini adalah
cara jam henti (stopwatch) dan sampling pekerjaan.

Langkah-langkah untuk menetapkan waktu kerja dengan menggunakan jam henti


adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan sebelum melakukan pengukuran waktu


1. Menetapkan tujuan pengukuran
2. Melakukan penelitian pendahuluan
3. Memilih operator
4. Melatih operator
5. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
6. Menyiapkan alat pengukuran

b. Melakukan pengukuran waktu


1. Mengukur dan mencatat waktu pengamatan tiap elemen pekerjaan yang
terpisah sebelumnya.
2. Menghitung waktu siklus (kumpulan waktu dari tiap elemen pekerjaan).

Dimana : X = waktu siklus


x = waktu pengamatan
n = jumlah pengamatan yang dilakukan

4
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
LABORATORIUM PSK & E
STTB

3. Melakukan uji kecukupan data

Jika N’>N maka diperlukan pengukuran kembali sebanyak selisih N’-N dan
dilanjutkan dengan melakukan lagi uji kecukupan data. Sedangkan jika
N’<N maka data dinyatakan telah cukup.

4. Melakukan uji keseragaman data


Menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)

5. Menghitung waktu siklus

Keterangan :
N = Jumlah Data
Σx = Jumlah Xi

6. Menghitung waktu normal dan waktu baku


Waktu normal adalah estimasi performansi seseorang secara umum apabila
mengerjakan pekerjaan dengan wajar. Waktu normal dirumuskan sebagai
berikut :

Keterangan:
p = Faktor Penyesuaian ( Tabel Penyesuaian Westinghouse )
p = ( 1 + (Nilai Penyesuaian))

5
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
LABORATORIUM PSK & E
STTB

Faktor Penyesuaian

7. Perhitungan Waktu Baku

Wb = Wn * ( 1 + l )

Keterangan :
l = Faktor Kelonggaran ( Lihat Tabel Kelonggaran )
l = (( Nilai Kelonggaran ) + 1 )% =....%
(...Asumsi kemungkinan untuk hambatan yang dapat dihindarkan sebesar 1%)

Faktor Kelonggaran

2. Pengukuran Waktu Secara Tidak Langsung


Dalam metode ini, pengamat tanpa menggunakan alat stopwatch dan tidak perlu
langsung mengamati ke lokasi kerja, melainkan hanya melakukan perhitungan waktu
kerja dengan membaca tabel waktu yang tersedia.

6
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai