Anda di halaman 1dari 5
Hast Penelitian ee Ee Bul. Tek. dan Indust! Pangan, Vol. V no. 3. Th. 1994 STUDI KOMPARATIF SIFAT MUTU DAN FUNGSIONAL TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS. (COMPARATIVE STUDY ON QUALITY AND FUNCTIONAL CHARACTERISTICS OF QUAIL AND LAYER EGGS) Elvira Syamsir”, Soewarno T. Sockarto” dan Sri Supraptini Mansjoer” ABSTRACT Quai eggs have ben compared with layer eqs im regards to markcting channels and pest harvest handling In Bogor area, as nell ar the quality characteristics and functional properties. In generat, the marketing chanel are past harvest hailing of quai? ces, followed the existing of those layer eqs. The distribution time started from the farms to consumers eed 3 - 11 days, during hich no a lable change in the egg quality were observed. The quality atributes of quail egs in regards to albumin inder, yo index and haugh unit were nt significantly different from layer eggs. Beside much smaller in sie, some ebserved differences ‘of quail eqs were higher in the form index (rounder), air sac ratio aud Z value but lore in foaming property than layer ees. In spite of these relatively minor differences, quail eggs, if practically desintbe, are very likely able to substitute layer ces in some food prepeations. PENDAHULUAN Burung puyuh (Cotumnir eotumir japonica) merupa- kan salah satu unggas yang sedang dikembangkan dant ditingkatkan produksinya. Selain menghasitkan daging, burung puyuh juga merupakan produsen telur dengan produktifitas cukup tinggi yaitu 200-300 buti/ekor/ta- hhun (Schaible, 1970 dalam Nugroho dan Mayun, 1986). Dilihat dari kandungan nilai gizinya, celur puywh mengandung 13.6% protein dan 8.2% lemak (Nugroho dan Mayun, 1986). Nilai gi telur puyuth ini tidak ka- lah dari nilai gizi telur ayam ras yang mengendung 12.8% protein dan 11.5% lemak (Daftar Komposisi Ba- han Makanan, 1989), Pemanfaatan tclur puyth dewasa ini masih terbatas untuk konsumst langsung seperti untuk sambal goreng, sup dan bakso telur puyuh, Hal ini antara lain disebab- kan Karena kurangnya informasi tentang kemampuan sifat fungsional telur puyuh. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat ‘mute dart fangsionat celur puyuh, dan bandingannya dengan telur ayam ras. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menunjang pemanfaatan telur puyuh secara lebih Iuas dan bervarias. Jarasan Telaolg! Pangan dan Giti, Fatt IPB, Kotak Pos 220, Kamps Darmaga, Bager 16002 ? Jurssan Prodaish Ternah, Fabultas Peternaban , IPB METODOLOGI Bahan yang digunakan adalah telur puyuh dan telur ayam eas segar, yang bara berumur sehari, Telur puyuh diperoleh dari peternakan puyuh di daerah Ciampea ‘Telur ayam ras sebagai pembanding diambil dari, peter- rnakan ayam ras petelur di daerah Parung Penelitian ini meliputi pengamatan faktor-faktor kondisilapangan dan pengukuran sifat mutu dan Fung. sionaf telur puyuh dengan tefur ayam ras sebagai pem. banding Kondisi lapangan yang dipelajari berpengaruh terha dap penurunan mutt telur meliputi umur telur, jalur emasaran dan tahap-tahap penangartan telur. Sifat mutu kedua jenis telur yang diamati adalah bo- bot telur, indeks celur, indeks putih, indeks kuning, haugh unit, nilai z dan kantung udara. Indeks putih, indeks kuning, haugh unit dan nilai z diukur dari tinggi dan lebar kuning telur dan putih telur (Sirait, 1986). Sifat fungsional telur yang diamati adalah daya busa putth telur, daya emulsi kuning telur dan daya koagulasi putih dan fauning tefur Waldwin, £973) HASIL DAN PEMBAHASAN Jalur Pemasaran Dari hasil pengamatan lapangan diketahui bahwa telur puyth segar yang dipasarkan di daerah Bogor dis- ‘uplai dari petemak di daerah Sukabumni dan Ciampea. Sistim pemasaran telur puyuh menggunakan cara penjatahan yaitu suatu sistim pemasaran yang didasar- kkan atas permintaan dari grosir atau pengecer kepada 34 Hastl Penetidan Bul. Tek. dan Indust Pangan, Vol. V no. 3, Th. 1994 SS eS peternak techadap sejumlah telur puyuh yang dapat dijual. Penya-luran telur dari peternak ke grosir atau ppengecer dilakukan dengan sistim kontrak. Cara penja- tahan ini telah diterapkan untuk pemasaran telur ayam ras sebelum tahun 1982 (Paulus, 1982). Pemasaran telur puyuh segar berlangsung dari pro- dusen ke konsumen melalui tiga jalur pemasaran yang berbeda, yaitu yaitu: jalur pemasaran panjang, jalut pe- masaran menengah dan jalur pemasaran pendek seperti terlihat pada Gambar | maka umur telur puyuh di tingkat pengecer ini dapat smencapai 11 har. Pemasaran telur puyuh ke konsumen ditingkat pen- gecer, menggunakan beberapa macam kemasan, yaitu Kantung plastik isi 15-20 butir, kotak plastk isi 20-22 butir, atau dengan meletakkan telur dalam peti kayu/ keranjang plastik terbuka dan membiarkan konsumen memilih sendit ‘Tabel |. Hasil pengamatan terhadap jalur pemasaran telur puyuh di daerah Bogor Petemak + Unian eternak | rosie | Pengece ’ Grosir Pengecer Uiurteurhasy | 0-2 | tee | 18 Fang th 1992 35 35 4 Pengecer phous L Wad ember pepe, } pes ketanjang | ketanfng > Konsumen < Tajum Femasarin | Gross, penercer, | pengrcr, | pengecer, fonimen | Konumen | Konsemen Gambar 1. Jalur pemtasaran telur puyuh di daerah Bogor Jalur pemasaran telur puyuh lebih sederhana daripa- dda jalur pemasaran ayam ras (Gambar 2) yang juga ‘mempunyai tiga jalur pemasaran (Paulus, (982) Peternak lege Pengumpul —_Pengumpul - Pengecer o Pengecer Ed Gambar 2. Jalur pemasaran telus ayam di daerah Bogor (Paulus, 1982) Uraian mengenai harga telur (tahun 1992), jenis wadah, lama telur berada di setiap badan pemasaran dan tujuan pemasaran dapat dilihat pada Tabel 1 Lama telur puyuh di peternak tidak lebih dari dua hari, sedangkan di grosir atau pengecer, antara 1-8 hari. Jika telur puyuh yang dijual pengecer berasal dari grosi, 35 Perhandingan Sifat-Sifat Mutu Telur Puyuh dan Ayam Ras Peebandingan sifat mutu telur payuh dengan telur yam ras dapat dilhat pada Tabel 2 Tabel 2. Mutu segar telur puyuh dan telur ayam ras pada umur nol hart Paramater muta Telur | Telur puyuh | ayam ras Indeks bentuk telur 0,792" | 0,736 Bobot telur (g) 11237 | 65.623 Diameter kantung udaral 11.904 | 12,670 (mm) Indeks putih telur 0.084” | 0,092" Indeks kuning telur 0.499" | 0.499" Haugh unit 84,12? | 83,597 Nilai Z 3.170 | 0,902 ‘rsd yang barbed ke smping mentjuan berbeda yaa Hasil Peneltian persentase (’s) . J » a \ 0.4075 0.998 0.7% a7e6 0 A © | 5 77S 0.708 0. Bul, Tek, dan Indust Pangan, Vol. V no, 3, Th. 1994 “© Telur puyen 2 Telur ayem ae \ | \ / “Hinaske Tetur 0.895 0.865 0.78 0.808 0.616 Indeks telur Gambar3. Indeks bentuk telur puyuh dan ayam ras Bentuk telur Pengamatan bentuk telur dilakukan dengan mengu- kur indeks bentuk telur, yaitu perbandingan antara Je- bar atau diameter terbesar telur utuh dengan panjang- nya. Contoh acak telur puyuh yang diukur sebanyak 326 butir, sedangkan telur ayam ras 44 butir. Dari grax fik distrbusifrekuensi indeks bentuk telur (Gambar 3), dapat dilihat bahwa frekuensi telur puyuh tertinggi pala nilai cengah Kelas 0,795 yaitu sebesar 25,15%, se- dangkan pada telur ayam ras, persentase frekuensi ter- tinggi ditemukan pada nilai tengah Kelas 0,735, yaitu 27.27%. ‘Analisa nilai tengah, telur puyuh mempunyal indeks bentuk telur rataxata 0.792, dengan simpangan baku 0.0337, koefisien keragaman 4,26% dan gaat baku dari rata-rata yaitu 0.0019. Indeks telur ayam ras rata-rata 0,736, dengan simpangan baku 0,02555, koefisien keragaman sebesas 3,46% dan galat bal dari rata-rata 0.0038, Dari jf nilai tengah, indeks bentuk telur puyuh le- bih besar daripada indeks bentuk telur ayam ras (0.01). Tdi, bentuk telur puyuh lebih bulat daripada bentuk te- Jur ayam 3s. Romanoff dan Romanoff (1963) menyatakan bah- ‘wa indeks bentuk telur ayam yang ideal adalah 0,74. Menurut Sirait (1986). bentuk telur bervariasi dan di- pengarahi oleh variasi individu, spesies, uinus dan here- ditas,Bentuk telur merupakan salah satu sifat mutu telur yang dipengaruhi oleh faktor keturunan (Murtidjo al, 1986). Bobet telur dan kantung udara Dari pengukuran sebanyak 60 butir telur puyuh da 20 butir telur ayam ras, maka didapatkan bobot tel: puyuh rata-rata 11,2 gram, sedang rataan bobot telur ayam ras adalah 65,8 gram. Jadi bobot telur ayam ras adalah 5,9 kali dari bobot telur puyuh. Dengan asumsi nilal giz telur puyuh sama dengan telur ayam ras, satu Dutirtelur ayam ras kira-kira setara dengan 6 butir telur puyuh. Menurut Benjamin e al. (1960), bobot telur ayam Dervarisi antara 35-70 gram, sedangkan bobot tclur puyuh bervariasi antara 11,33-12,95 gram (Yannakopoules dan Gousi, 1985), Nilai rata-rata diameter kantung udara telur puyuh adalah 11,904 mm, sedangkan pada telur ayam ras 12,670 mm, Perbandingan diameter kantung udara dengan lebar telur, untuk telur puyuh adalah 0.48 se-

Anda mungkin juga menyukai