Anda di halaman 1dari 4

Definisi, Etiologi dan Patofisiologi, dan Klasifikasi Katarak

Oleh Arini Putriheryanti, 0806320471

Definisi
Katarak merupakan semua bentuk kekeruhan pada lensa.1 Kata ‘katarak’ berasal dari kata
Yunani ‘cataracta’ yang berarti air terjun.2 Studi kros-seksional menunjukkan prevalensi
katarak sebanyak 50% pada individu berusia 65-74 tahun, dan meningkat hingga 70% pada
orang usia di atas 75 tahun. Angka kejadian katarak di Indonesia merupakan yang tertinggi
di kawasan Asia Tenggara, yaitu 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia. Persentase penyebab
kebutaan utama di Indonesia adalah sebagai berikut : katarak 0,7%, Kelainan kornea 0,13%,
glaukoma 0,1%, kelainan refraksi 0,06%, kelainan retina 0,03%, dan kelainan nutrisi 0,02%.2

Etiologi dan Patofisiologi


Penuaan adalah penyebab paling umum dari katarak, tetapi penyebab lain juga mungkin
terlibat, misalnya trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, dan
keturunan. Penggunaan kortikosteroid dalam waktu yang lama juga bisa menyebabkan
kekeruhan lensa. 1

Faktor yang diduga berkontribusi dalam pembentukan katarak termasuk kerusakan oksidatif
(dari reaksi radikal bebas), kerusakan cahaya ultraviolet, dan malnutrisi. Tidak ada
pengobatan yang bisa mengurangi atau membalik perubahan kimia yang terjadi pada
pembentukan katarak. Namun beberapa bukti terbaru menunjukkan efek protektif dari
karotenoid (lutein).1

Lensa pada katarak menunjukkan agregasi protein yang mengaburkan cahaya dan
mengurangi transparansi. Perubahan protein lain menghasilkan diskolorasi kuning atau
cokelat. Pigmen urokrom yang menumpuk bisa mengganggu persepsi pasien terhadap warna
biru.3 Ditemukan juga vesikel antara serat lensa atau perpindahan dan pembesaran sel-sel
epitel. 1
Gambar 1. Penglihatan katarak.4

Perjalanan sebuah katarak diduga dipengaruhi oleh banyak faktor. Seiring menuanya lensa,
berat dan ketebalannya meningkat, sedangkan kekuatan akomodasinya menurun. Seiring
penambahan lapisan kortikal, nukleus sentral tertekan dan mengeras, proses ini disebut
sklerosis nuklear.5

Gambar 2. Lensa pada orang normal (kiri) dan penderita katarak (kanan). 4

Banyak mekanisme yang berperan pada berkurangnya transparansi lensa. Epitel lensa
diyakini mengalami perubahan pada densitas dan diferensiasi menyimpang pada sel serat
lensa. Kehilangan epitel secara perlahan bisa mengakibatkan perubahan pembentukan serat
lensa dan homeostasis, dan menyebabkan pengurangan transparansi lensa. Seiring menuanya
lensa, terjadi reduksi pada laju di mana air, nutrisi dan antioksidan bisa masuk ke lensa. 5
Patogenesis katarak tidak sepenuhnya diketahui.1 Beberapa teori penyebab katarak:2
a. Konsep penuaan. Lensa mata mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau
kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dengan kapsul
lensa. Pada anak dan remaja nukleus bersifat lembek sedang pada orang tua nukleus ini
menjadi keras. Dengan menjadi tuanya seseorang, maka lensa mata akan kekurangan air dan
menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga
kemampuannya memfokuskan benda dekat berkurang. Dengan bertambahnya usia, lensa
mulai berkurang kebeningannya, keadaan ini akan berkembang dengan bertambah beratnya
katarak.

b. Teori radikal bebas. Mekanisme terjadinya katarak karena penuaan memang masih
diperdebatkan, tetapi telah semakin nyata bahwa oksidasi dari protein lensa adalah salah satu
faktor penting. Serat-serat protein yang halus yang membentuk lensa internal itu sendiri
bersifat bening. Kebeningan lensa secara keseluruhan bergantung pada keseragaman
penampang dari serat-serat ini serta keteraturan dan kesejajaran letaknya di dalam lensa.
Ketika protein rusak, keseragaman struktur ini menghilang dan serat-serat bukannya
meneruskan cahaya secara merata, tetapi menyebabkan cahaya terpencar dan bahkan
terpantul. Hasilnya adalah kerusakan penglihatan yang parah. Kerusakan protein akibat
elektronnya diambil oleh radikal bebas dapat mengakibatkan sel-sel jaringan dimana protein
tersebut berada menjadi rusak yang banyak terjadi adalah pada lensa mata sehingga
menyebabkan katarak .

c. Sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet dicurigai sebagai sumber radikal bebas. Jaringan di
permukaan mata yang transparan sangat peka terhadap sinar ultraviolet. Pada mereka yang
mempunyai riwayat terpajan sinar matahari untuk waktu lama
dapat mempercepat terjadinya katarak.

d. Merokok. Kerusakan lensa pada katarak adalah kerusakan akibat oksidasi pada protein
lensa. Rokok kaya akan radikal bebas dan substansi oksidatif lain seperti aldehid. Radikal
bebas dari asap rokok dapat merusak protein.
Klasifikasi6

Hubungan Dengan Pemicu


Katarak Diabetik : Gula darah yang tidak terkontrol mengaktifkan jalur aldosa reduktase di
mana glukosa diubah menjadi sorbitol. Karena sorbitol dipecah sangat lama di dalam tubuh,
maka sorbitol akan menumpuk pada lensa dan menarik begitu banyak air, sehingga
penglihatan rusak.7

Daftar Pustaka
1. Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asbury’s General Ophthalmology. 17th edition. USA : McGraw-
Hills Company; 2007.
2. Anonymous. Available at http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21584/4/Chapter%20II.pdf.
Accessed on 19th of February 2011.
3. Kumar, Abbas, Fausto. Robbins and Cotran’s Pathologic Basis of Disease. 7th edition.
4. Metwest Eye Centre. Cataract. Available at http://www.metwesteyecentre.com.au/eye-conditions-details.php?
conditions_id=1. Accessed on 21st of February 2011.
5. Ocampo VVD. Senile Cataract. Available at http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview.
Accessed on 21st of February 2011.
6. Anonymous. Available at http://www.docstoc.com/docs/11078641/katarak. Accessed on 20th of February
2011.
7.Anonymous. Available at
http://www.diabetesnet.com/diabetes_complications/diabetes_eye_cataracts.php#ixzz1EXwcf9e5. Accessed on
20th of February 2011.

Anda mungkin juga menyukai