Anda di halaman 1dari 13

Extinction &

Spontaneous Recovery

1
Cakupan bahasan

Definisi extinction
Special cases (kasus khusus) dalam extinction
Teori extinction
Interpretasi terhadap spontaneous recovery

2
A. Definisi extinction
Prinsip extinction dalam konteks instrumental
conditioning mempunyai dua arti :
sebagai prosedur
sebagai hasil

Sebagai prosedur :
extinction adalah dihentikannya pemberian
reinforcement dalam conditioning.

Sebagai hasil :
extinction adalah keadaan di mana kekuatan respon
sama dengan keadaan sebelum conditioning
[pretraining]

3
Bagaimana mengukur extinction?
Extinction diukur melalui resistance of
extinction (rte).

Resistance of extinction :
sampai berapa lamakah subjek mempertahankan
tingkah laku hasil belajarnya. Atau dg kata lain….
….. Jumlah trial yg dibutuhkan sampai tingkah laku
tidak muncul lagi
Semakin banyak trial yang dibutuhkan artinya semakin
besar resistance to extinction-nya.

4
Beginning of the extinction.
Pada awal extinction terjadi, tingkah laku
biasanya justru meningkat.

Omission of training.
organisme tidak diberikan reinforcement ketika
tingkah laku muncul
organisme diberikan reinforcement ketika tingkah laku
tidak muncul
Tujuan omission of training memperkuat extinction.

5
C. Kasus-kasus dalam
extinction
Ada beberapa hal yang dapat terjadi sehubungan
dengan extinction
Spontaneous Recovery
Silent Extinction
Latent Extinction
Extiction without responding
Extinction of Escape and Avoidance

6
Spontaneous Recovery
Setelah extinction terjadi, kadang TL muncul lagi
dengan intensitas pretraining.

Silent Extinction
organisme BISA melakukan respon, tapi tidak
mendapat reward

Latent Extinction
organisme tidak boleh berespon dan tidak mendapat
reward.

7
Extinction without responding
organisme dihadapkan pada keadaan untuk memberikan
respon, tapi organisme “ditahan” sehingga tidak mampu
memberikan respon
penahanan dapat menggunakan obat, diikat, dll.

Extiction of escape and avoidance


ada dua macam prosedur
pd escape : aversive stim. dipertahankan
pd avoidance : aversive stim. diambil dari organisme

8
D. Teori extinction

Ada 3 teori learning yang menjelaskan tentang


extinction.
response-produced-inhibition theory
competition theory
frustration-competition theory

9
Response-produced-inhibition theory

menurut teori ini, extiction terjadi karena ada


yang menghambat organisme untuk berespon.

Ada dua hal yang dapat terjadi :


reactive-inhibition : sifatnya sementara,
biasanya bersifat fisik
conditioned-inhibition : sifatnya lebih permanen

10
Competition theory
…menyatakan bahwa ketika extinction terjadi sebetulnya
ada tingkah laku lain yang muncul. Ini terjadi karena
organisme melihat ada dua konsekuensi yang berbeda
antara tingkah laku yang dipelajari dengan tingkah laku
yang lain.
Bila tingkah laku lain tersebut mendapatkan
reinforcement, maka organisme akan “berpindah” ke
tingkah laku yang mendapat reinforcement yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Kadang dikenal juga dengan nama : interference theory

11
Frustration-Competition Theory
Dasar teori ini mirip dengan competition theory.
Menurut teori ini, ketika secara konsisten tidak
memperoleh reinforcement, organisme
akan merasa frustasi.

Untuk menghilangkan frustasi ini, muncul tingkah laku


lain sehingga tingkah laku yang pertama hilang.

Munculnya tingkah laku lain (maupun hilangnya


tingkah laku pertama) ini cenderung bertahan karena
memberikan konsekuensi menyenangkan, yaitu
menghilangkan frustrasi.

12
E. Interpretasi terhadap
Spontaneous Recovery
Ada dua dugaan tentang terjadinya spontaneous
recovery
spontaneous recovery terjadi karena efek dari
inhibition sudah hilang [baik reactive maupun
conditioned] .
mis : organisme sudah tidak lagi letih [fatigue]

spontaneous recovery terjadi karena discriminative


cues masih ada.
Menurut teori ini, hubungan yang telah diputus baru
antara tingkah laku dengan konsekuensi. Hubungan
antara discriminative cues dengan tingkah laku
[respon] masih ada.

13

Anda mungkin juga menyukai