Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS LAPIS MAKNA PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR

PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR

Berbicara mengenai lapis makna suatu puisi yang membicarakan tentang unsur intrinsik atau
tubuh puisi tersebut, kita tidak bisa terlepas dari unsur yang berada di luar struktur tersebut
(unsur intrinsik). Berkaitan dengan puisi Chairil Anwar ini, perlu dijelaskan sedikit mengenai
sejarah penulisan puisi ini. Ketika menulis puisi ini, Chairil Anwar melalui aku lirik
menceritakan pengalamannya yang telah melakukan suatu dosa atau kesalahan yang membuat ia
merasa jauh dari Tuhannya. Tetapi, walau bagaimanapun, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tiada
lagi tempat berpaling selain kepada-Nya.

Chairil Anwar mengawali puisinya ini dengan kata Tuhanku. Sama seperti seorang hamba yang
bila berdoa sering kali menyebut kata-kata pujian atau apa pun yang berkaitan dengan Tuhannya.
Misalnya, dalam agama Islam, sering muncul dalam doa ucapan seperti yaa Allah atau yaa
Rabbi. Begitu pula Chairil melalui si aku lirik menyebut Tuhanku. Ini menguatkan judul puisi
Chairil Anwar yang memang tengah memanjatkan doa kepada Tuhan aku lirik. Bahkan kata
Tuhanku ini diulang-ulang Chairil sampai empat kali dan itu pun selalu berdiri sendiri tanpa
didampingi oleh kata-kata lain. Ini dapat berarti dua hal, pertama, Tuhan tidak dapat disejajarkan
dengan apa pun. Kedua, untuk memperkuat kekhusyukan aku lirik dalam berdoa.

Dalam termangu
Aku masih mengingat namaMu

Ini menunjukkan keteguhan hati aku lirik yang benar-benar mengingat Tuhannya, walau dalam
termangu sekali pun. Untuk memperkuat hal itu, Chairil pun menambahkan biar susah sungguh/
menyebut kau penuh seluruh. Aku lirik, ketika menyebut nama Tuhannya, tak sedikit pun dalam
pikirannya terbersit untuk memikirkan hal lain yang dapat merusak kedekatan dengan Tuhannya
itu.

Bait pertama puisi ini juga dapat berarti prolog sebuah doa. Mengapa saya katakan sebagai
prolog? Dalam setiap doa seorang hamba kepada Tuahnnya, pujian kepada Tuhan biasa
diucapkan pendoa. Kembali kita ambil contoh orang Islam. Orang Islam biasa memulai doanya
dengan ucapan alhamdulillah yang notabene merupakan pujian kepada Allah. Selanjutnya
pendoa mengucapkan pujian-pujian lain dan terima kasih pendoa atas segala yang telah diberikan
Tuhan kepadanya. Sebuah awal yang mirip basa-basi. Barulah kemudian pendoa mengeluarkan
keluhannya dan segala permohonan yang diinginkannya. Rupanya Chairil menghafal tata cara
berdoa seperti ini yang merupakan cara berdoa konvensional dan berlaku bagi semua makhluk
(manusia) di dunia. Ini dimaksud agar terjalin sinergitas dan kedekatan antara Tuhan dengan
hambanya.

Tetapi, benar-benar ingatkah aku lirik pada Tuhannya? Manusia tidak pernah luput dari salah dan
dosa. Begitu pula aku lirik. Ia pun pernah melakukan kesalahan yang menurutnya seakan-akan
membuat ia merasa jauh dari Tuhannya. Bahkan cahaya Tuhan yang panas suci memancar hanya
tinggal kerdip lilin saja pada aku lirik. Tertutup oleh dosa yang telah diperbuatnya itu.

Chairil sadar bahwa akibat dosanya itu ia seakan merasa bahwa ia sudah hilang bentuk dan
remuk. Ia tak mengenali dirinya lagi.

Akibat dari perbuatannya itu, ia merasa bahwa dirinya telah jauh dari Tuhannya. Aku
mengembara di negeri asing kata Chairil melalui aku lirik, mengenang perbuatannya itu. Asing,
karena apa yang dikerjakannya itu bertentangan dengan apa yang sudah diperintahkan Tuhannya.

Akan tetapi, bila sudah begitu, apakah aku lirik akan terus mengurung diri dalam kubangan
dosanya? Tidak! Ia harus kembali kepada Tuhannya karena tidak ada tempat berpaling lagi jika
bukan padaNya. Oleh karena itu, di akhir puisinya, Chairil menuliskan Di pintuMu aku
mengetuk// Aku tidak bisa berpaling.

Memang seperti kita ketahui selama hidupnya, Chairil Anwar dikenal sebagai seorang sastrawan
yang bohemian. Artinya, hidupnya terkesan hura-hura. Sehingga dari kehidupannya itu ia merasa
bahwa ia telah melakukan kesalahan yang membuat ia merasa jauh dari Tuhannya. Inilah yang
melatarbelakangi munculnya sajak Chairil Anwar berjudul “Doa” ini.

Ditulis Oleh Indo PTC/PTR/PPC pada

Anda mungkin juga menyukai