Anda di halaman 1dari 2

Si Pelit

Suatu hari ada orang yang sangat pelit dia sedang mengubur emasnya secara
diam-diam di tempat yang di rahasiakannya yaitu di tamannya. Setiap hari dia
selalu melihat emasnya tak sehari pun dia tak melihat emasnya selalu
menghitungnya satu per satu untuk memastikan bahwa emasnya tidak ada yang
hilang satu pun. Dan pada suatu hari ia di buntuti oleh seorang pencuri ke tempat
emas itu dan pada suatu malam si pencuri itu mengambil emas yang di kubur oleh
si Pelit itu. Dengan diam-diam dia mengabil emas itu secara perlahan

Keesokan harinya si Pelit itu memeriksa emasnya dan ternyata pas dilihat
emasnya sudah tidak ada dia sangat sedih dan histeris dia mengerang-ngerang
sambil menarik rambutnya. Pada saat itu kebetulan ada seorang pengembara
kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis dan bertanya apa saja
yang terjadi lalu si Pelit itu menjawab “ Emasku-emasku emasku telah di curi di
tanah ini !” lalu pengmbara itu menjawab juga “ Emasmu di dalam lubang itu?
Mengapa kamu menyimpannya di sana? Mengapa emas tersebut tidak kamu
simpan di dalam rumah di mana engkau bias mengambilnya dengan mudah
dimana saat kamu mau memebelanjakan emas mu itu..?”

“Membeli seuatu??” teriak si pelit dengan marah “ Saya tidak akan


membelanjakan emas itu sepeserpun. Saya pun tidak pernah berpikir untuk
menukar emas itu dengan apapun.” Teriak lagi dengan marah. Pengembara itu
kemudia melemparkan sebuah batu ke sana dan berkata

“Kuburlah batu ini sebagai mana kau telah mengubur emas itu dan sayangilah
samakan nilai batu itu dengan emasmu yg telah hilang!”

Dan akhirnya si Pelit itu sadar bahwa harta bukanlah dari segalanya dan si Pelit
pun berbah menjadi orang yang dermawan

Anda mungkin juga menyukai