Anda di halaman 1dari 2

Ali Baba and the thieves

Ali baba adalah pria miskin yang sudah berkeluarga dan memiliki sodara kaya tapi pelit yaitu
kasim. Suatu hari, saat Ali baba selesai menebang kayu di hutan ia melihat empat puluh pencuri berkuda
yang membawa kantong penuh emas ke dalam gua. Setelah para pencuri keluar dari gua, Ali masuk ke
dalam gua itu dan ia sangat kaget ketika melihat banyaknya emas dan juga permata. Ali memutuskan
untuk mengambil beberapa emas untuk dibawa ke rumah.

Saat sampai di rumah, istri ali pergi ke rumah kasim untuk meminjam kilo kepada istrinya kasim
untuk menimbang emas tersebut. Dia bilang bahwa kilonya digunakan untuk menimbang daging.
Namun, istri kasim curiga dan menyimpan madu di dasar panci. Keesokan harinya ketika istri ali
mengembalikan kilo terdapat koin emas yang menempel, akhirnya istri kasim tau apa rahasia mereka.
Dia pergi ke rumah ali dan bertanya dari mana ia mendapatkannya. Keesokan harinya, kasim pergi ke
gua itu, namun ketika akan keluar kasim lupa dengan kata sandinya sehingga dia terkurung di dalam.
Para pencuri datang dan membunuhnya.

Ketika kasim tidak kembali, ali mencarinya dan menemukan mayatnya di gua ali pun
memakamkannya dengan bantuan Marjaneh. Pencuri tau bahwa mayatnya sudah tidak ada dan
menyadari bahwa ada orang lain yang mengetahui rahasianya. Mereka ke kota untuk mencarinya
dengan banyak rencana, namun rencana itu selalu digagalkan oleh marjaneh. Para pencuri akhirnya
menemukan rumah Ali Baba.

Pemimpin pencuri membuat rencana untuk membunuh Ali. Mereka menyimpan empat puluh
toples berisi minyak di sepanjang halaman rumah ali, namun marjaneh mengetahui rencana tersebut
dan langsung membunuh semua orang yang siap berperang dan marjaneh pergi melarikan diri.

Beberapa minggu kemudian pemimpin para pencuri itu datang ke kota menyamar sebagai
pedagang dan berteman dengan anaknya ali khaled. Ali mengundangnya untuk makan malam, namun
marjaneh curiga terhadap pria itu. Akhirnya pemimpin para pencuri itu mati di tangan marjaneh.

Keempat puluh pencuri itu mati dan ali aman untuk selamanya. Khaled akhirnya menikah
dengan Marjaneh dan mempunyai bayi. Maka mulai saat itu ali dan keluarganya tidak pernah miskin
lagi.
Ali Baba an The Thieves

Ali baba is a poor man who is married and has a rich but stingy Kasim. One day, as Ali
baba finished cutting logs in the forest he saw forty horsemen riding a golden bag into the cave.
After the thieves came out of the cave, he enter the cave and he was very surprised to saw the
amount of gold and gems. Ali decided to take some gold to take home.
Upon arriving home, ali's wife went to the Kasim's house to borrow a kilo to his Kasim
wife to weigh the gold. He said that the kilos were used to weigh the flesh. However, the Kasim's
wife is suspicious and keeps the honey in the bottom of the pan. The next day when ali's wife
returned the kilo there is a gold coin attached, finally the Kasim's wife knew what their secret.
He goes to ali's house and asks where he got it. The next day, Kasim went to the cave, but when
it came out Kasim forgot his password so he was cooped up inside. The thieves came and killed
him.
When the Kasim did not return, ali looked for him and found his body in the cave ali
also buried him with the help of Marjaneh. The thieves knew that his body was gone and realized
that someone else knew his secret. They went to town to look for it with many plans, but the plan
was always thwarted by marjaneh. The thieves finally found Ali Baba's house.
The thieves leader makes a plan to kill Ali. They stored forty jars of oil along the yard
of ali's house, but marjaneh knew of the plan and immediately killed everyone who was ready to
fight and marjaneh went to flee.
A few weeks later the leader of the thieves came to the city disguised as a trader and
befriended his son ali khaled. Ali invited him to dinner, but marjaneh was suspicious of him.
Eventually the leader of the thieves died at the hands of Marjaneh.
The forty thieves are dead and safe for good. Khaled eventually married Marjaneh and
had a baby. So from then on ali and his family were never poor again.

Anda mungkin juga menyukai