0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
216 tayangan2 halaman
Cerita rakyat dari Desa Limboro menceritakan tentang seorang raja yang menyuruh dayangnya menangkap udang. Dayang tersebut hanya menemukan sebutir telur ayam dan memberikannya pada raja. Telur tersebut lalu dilupakan dan pecah, menimbulkan ledakan besar. Bunyi aneh kemudian terdengar dari loteng istana. Dayang menemukan kuning telur yang bisa berjalan dan mengeong seperti kucing. Kuning telur ter
Cerita rakyat dari Desa Limboro menceritakan tentang seorang raja yang menyuruh dayangnya menangkap udang. Dayang tersebut hanya menemukan sebutir telur ayam dan memberikannya pada raja. Telur tersebut lalu dilupakan dan pecah, menimbulkan ledakan besar. Bunyi aneh kemudian terdengar dari loteng istana. Dayang menemukan kuning telur yang bisa berjalan dan mengeong seperti kucing. Kuning telur ter
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Cerita rakyat dari Desa Limboro menceritakan tentang seorang raja yang menyuruh dayangnya menangkap udang. Dayang tersebut hanya menemukan sebutir telur ayam dan memberikannya pada raja. Telur tersebut lalu dilupakan dan pecah, menimbulkan ledakan besar. Bunyi aneh kemudian terdengar dari loteng istana. Dayang menemukan kuning telur yang bisa berjalan dan mengeong seperti kucing. Kuning telur ter
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Kala itu ada seorang raja yang mempunyai kegemaran menagkap
udang.Pada suatu hari, raja tidak bias berangkat menangkap udang.untuk itu raja menyuruh dayang-dayangnya menangkap udang di kuala.
Dayang–dayang raja berangkat menuju kuala.hari itu mereka
bernasib malang.Telah seharian penuh dayang-dayang itu mencari udang, tepi mereka tidak mendapatkan seekor udang pun.Berkali-kali mereka berpindah tempat akhirnya mereka mendapatkan sebutir telur ayam.
Hari telah senja dayang-dayang pulang ke istana dengan membawa
sebutir telur ayam. Setiba di istana,mereka langsung memberitahu raja. Salah seorang dayang menyerahkan sebutir telur ayam kepada raja. Raja merasa kagum melihat telur itu. Raja pun menyuruh simpan telur itu di dapur untuk di goreng.
Ketika raja hendak makan malam, dayang-dayang tidak
menghidangkan telur goreng. Waktu makan raja juga lupa sesudah makan raja baru teringat telur yang belum digoreng itu,demikian seterusnya setiap raja makandayang-dayang lupa menggoreng telur itu.
Pada suatu hari, di istana terjadi ledakan yang sangat dahsyat.
Semua orang di istana sangat ketakutan. Raja menyuruh dayang- dayangnya untuk mencari sumber ledakan itu rupanya,ledakan itu terjadi di dapur. Ternyata sebutir telur telah pecah dan tingal kunig telurnya saja. Beberapa hari setelah kejadian itu,di loteng istana terdengar suara makhluk berjalan. Suaranya makin lama makin jelas terdengar. Bersamaan dengan itu terdengar pula suara kucing mengeong. Oleh karna itu raja menyuruh dayangnya naik keatas loteng. Ketika dayang itu naik keatas loteng ia melihat kuning telur ayam sedang berjalan sambil berbunyi “ngeong….ngeong” seperti kucing. Dayang itu pun turun dan menceritakan kepada raja apa yang telah ia lihat diatas loteng.Raja menyuruh para dayangnya untuk menangkap kuning telur itu.
Dayang-dayang itu pun segera kembali keatas loteng. Ia
menangkap kuning telur itu. Setelah diserahkan kepada raja kuning telur itu berubah menjadi emas. Anehnya, emas itu bias berjalan dan mengeong seperti kucing. Untuk itu, raja menamainya bulava mpongeo, artinya emas mengeong.