Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2
Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2
TEKNIK
BUDIDAYA
TANAMAN
JILID 2
SMK
TEKNIK
BUDIDAYA
TANAMAN
JILID 2
Untuk SMK
Penulis : Chairani Hanum
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan penulisan
pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa
SMK.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk
SMK yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam
proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 12 tahun 2008.
Jakarta,
Direktur Pembinaan SMK
KATA PENGANTAR
Isi buku ini dibagi atas 4 (empat ) bagian, yang masing-masing bagian
terdiri dari beberapa bab. Bagian I terdiri dari 3 bab yaitu bab
Pendahuluan, Pertumbuhan dan Perkembangan (Bab II), serta
Fotosintesis dan Respirasi (Bab III). Bagian satu dari buku ini mencoba
membahas awal dari kehidupan dan proses dasar metabolisme tanaman.
Sedangkan bagian dua mencoba mengulas sumber hara dan air bagi
tanaman bagaimana mereka memperoleh kedua sumberdaya alam ini,
mentranslokasikannya serta menggunakan untuk kelangsungan
hidupnya.
Bagian tiga dari buku ini mencoba memaparkan syarat tumbuh masing
masing kelompok tanaman yaitu tanaman hortikultura, tanaman pangan
dan tanaman perkebunan. Bagian ini berisi ulasan bagaimana pedoman
teknis budidaya masing-masing kelompok tanaman. Walaupun tidak
seluruh tanaman di muat teknik budidayanya dalam buku ini setidaknya
ketiga bab ini dapat mewakili untuk menuju sistem pertanian yang
berkelanjutan, dengan menghasilkan produk unggulan secara kualitas
dan kuantitas.
Buku ini dirancang agar peserta didik yang membacanya dapat belajar
sendiri tidak harus bergantung pada tatap muka di depan kelas. Pada
awal setiap bab dimuat pendahuluan untuk dapat lebih memudahkan
pemahaman terhadap isi dari bab tersebut.
Ilustrasi dan gambar yang digunakan dalam buku ini juga diharapkan
dapat membantu siswa mempelajari dan mempraktekkan secara baik dan
benar.
iv
Pada akhirnya keberhasilan proses relajar mengajar tidak hanya
tergantung pada sarana dan prasarana yang canggih, akan tetapi dituntut
untuk setiap peserta didik menekuni dan mencari tahu setiap
permasalahan-permasalahan yang belum diketahui dari ilmu tersebut.
Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan manfaat dari ilmu
tersebut
Penulis
v
DAFTAR ISI
BUKU JILID 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Pengertian ................................................................... 1
1.2 Tindakan Budidaya Tanaman ..................................... 2
1.3 Aspek dan Lingkup Teknik Budidaya Tanaman .......... 3
1.3.1. Aspek Budidaya Tanaman .......................................... 3
1.3.2. Lingkup Budidaya Tanaman ........................................ 4
1.3.3. Produk Budidaya Tanaman ......................................... 5
1.4 Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ........................ 7
1.5 Peningkatan Produktivitas ........................................... 9
1.6 Rangkuman ................................................................. 10
1.7 Tugas .......................................................................... 10
vi
2.4.5. Cahaya Matahari ......................................................... 19
2.4.6. Hara ( Nutrisi Tanaman) dan Air 20
2.4.7. Hormon Tumbuhan ..................................................... 20
2.5 Pengukuran Pertumbuhan .......................................... 22
2.6 Rangkuman ................................................................. 22
2.7 Evaluasi ....................................................................... 23
BAB 3 FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI
3.1 Definisi Fotosintesis dan Respirasi ............................. 24
3.2 Fotosintesis Pada Tumbuhan ...................................... 25
3.3 Daun dan Kloroplast .................................................... 26
3.4 Lintasan Pada Fotosintesis ......................................... 27
3.4.1. Reaksi Terang ............................................................. 27
3.4.2. Reaksi Gelap ............................................................... 29
3.5 Fotosintesis Pada Alga dan Bakteri ............................ 30
3.6 Faktor-Faktor Yang Menentukan Laju Fotosistesis ..... 30
3.7 Penggunaan dan Penyimpanan Hasil Fotosintesis ..... 31
3.8 Respirasi dan Faktor Yang Menentukan Laju
Respirasi ..................................................................... 31
3.9 Penemuan ................................................................... 33
3.10 Rangkuman ................................................................. 34
3.11 Soal ............................................................................. 35
vii
4.4 Mekanisme Membuka dan Menutupnya Stomata ....... 45
4.5 Transpor Fotosintetat Melalui Floem ........................... 47
4.6 Evaluasi ....................................................................... 49
viii
6.3.1. Jenis Macam Tanaman Yang Akan Dipupuk .............. 94
6.3.2. Keadaan Kimia Tanah ................................................. 95
6.3.3. Keseimbangan Hara .................................................... 95
6.4 Metoda Aplikasi Penempatan Pupuk .......................... 95
6.4.1. Penempatan Pupuk Cairan ......................................... 95
6.4.2. Pupuk Padat ................................................................ 96
6.5 Inspeksi dan Pengendalian Pupuk .............................. 97
6.5.1. Nilai Ekonomi Pupuk ................................................... 97
6.5.2. Pergerakan Pupuk Dalam Waktu ................................ 98
6.6 Penyimpanan dan Pengawasan Mutu Pupuk ............. 101
6.6.1. Penyimpanan Pupuk ................................................... 101
6.6.2. Pengawasan Mutu Pupuk ........................................... 102
6.7 Manajemen Pupuk dan Pemupukan ........................... 103
6.7.1. Manajemen Hara N 103
6.7.2. Manajemen Pupuk P 104
6.7.3. Manajemen Kalium 105
6.8 Evaluasi 105
ix
7.6.3. Ketebalan Water Table ................................................ 123
7.6.4. Kemantapan Top Soil .................................................. 123
7.6.5. Perbedaan Sistem Pertanaman .................................. 123
7.7 Sistem dan Bentuk-bentuk Jaringan Pengairan .......... 126
7.7.1. Prinsip-Prinsip Dasar Penataan Jaringan Pengairan .. 127
7.7.2. Bendungan .................................................................. 128
7.8 Sistem Pengaliran Kelebihan Air ................................. 130
7.9 Ketepatgunaan Pengairan Untuk Mencukupi
Kebutuhan Air Pada Lahan Pertanian ......................... 136
BUKU JILID 2
BAB 8 TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
(PADI,JAGUNG, KEDELAI)
8.1 Teknik Budidaya Padi .................................................. 138
8.2 Teknik Budidaya Jagung ............................................. 169
8.3 Teknik Budidaya Kedelai ............................................. 185
x
9.7 Teknik Budidaya Tanaman Buah-Buahan ................... 281
9.7.1. Teknik Budidaya Rambutan ........................................ 285
9.7.2. Teknik Budidaya Jeruk ................................................ 299
9.7.3. Teknik Budidaya Mangga ............................................ 310
9.7.4. Teknik Budidaya Pepaya ............................................. 315
9.7.5. Teknik Budidaya Pisang .............................................. 321
9.8 Teknik Budidaya Tanaman Hias ................................. 333
9.8.1. Teknik Budidaya Anggrek ........................................... 341
9.8.2. Teknik Budidaya Mawar .............................................. 389
9.8.3. Teknik Budidaya Anthurium ........................................ 393
9.8.4. Teknik Budidaya Adenium ........................................... 395
9.8.5. Teknik Budidaya Begonia ............................................ 397
9.8.6. Teknik Budidaya Bonsai .............................................. 399
9.8.7. Teknik Budidaya Rumput ............................................ 413
BUKU JILID 3
BAB 10 TEKNIK BUDIDAYA PERKEBUNAN
10.1 Teknik Budidaya Tembakau ........................................ 424
10.2 Teknik Budidaya Kakao ............................................... 438
10.3 Teknik Budidaya Kelapa Sawit .................................... 470
10.4 Teknik Budidaya Teh ................................................... 481
10.5 Teknik Budidaya Karet ................................................ 488
DAFTAR PUSTAKA A
INDEX B
GLOSARIUM C
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR D
xi
BAB VIII Steund berasal dari Afrika
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN Barat.
PANGAN
(PADI,JAGUNG,KEDELAI) Padi yang ada sekarang ini
merupakan persilangan antara
8.1. Teknik Budidaya Padi Oryza officinalis dan Oryza
sativa f spontania. Tanaman padi
a. Botani Tanaman yang dapat tumbuh baik di
daerah tropis ialah indica,
Berdasarkan literatur Grist sedangkan japonica banyak
(1960), padi dalam sistematika diusahakan di daerah sub tropis
tumbuhan diklasifikasikan ke (Pustaka Bogor, 2005).
dalam Divisio Spermatophyta,
dengan Sub divisio Berdasarkan literatur Aak (1992)
Angiospermae, termasuk ke akar adalah bagian tanaman
dalam kelas Monocotyledoneae, yang berfungsi menyerap air dan
Ordo adalah Poales, Famili zat makanan dari dalam tanah,
adalah Graminae, Genus adalah kemudian diangkut ke bagian
Oryza Linn, dan Speciesnya atas tanaman. Akar tanaman
adalah Oryza sativa L. padi dapat dibedakan atas :
144
merupakan saluran pada coklat, sedangkan akar yang
kulit akar yang berada di baru atau bagian akar yang
luar, dan ini penting masih muda berwarna putih.
dalam pengisapan air
maupun zat-zat Padi termasuk golongan
makanan. Akar serabut tumbuhan Graminae dengan
biasanya berumur batang yang tersusun dari
pendek sedangkan beberapa ruas. Ruas-ruas itu
bentuk dan panjangnya merupakan bubung kosong.
sama dengan akar
serabut. Pada kedua ujung bubung
kosong itu bubungnya ditutup
4. Akar tajuk (crown roots) ; oleh buku. Panjangnya ruas
adalah akar yang tumbuh tidak sama. Ruas yang
dari ruas batang terpendek terdapat pada pangkal
terendah. Akar tajuk ini batang. Ruas yang kedua, ruas
dibedakan lagi yang ketiga, dan seterusnya
berdasarkan letak adalah lebih panjang daripada
kedalaman akar di tanah ruas yang didahuluinya.
yaitu akar yang dangkal
dan akar yang dalam. Pada buku bagian bawah dari
Apabila kandungan udara ruas tumbuh daun pelepah yang
di dalam tanah rendah, membalut ruas sampai buku
maka akar-akar dangkal bagian atas.
mudah berkembang.
Tepat pada buku bagian atas
ujumg dari daun pelepah
memperlihatkan percabangan
dimana cabang yang terpendek
menjadi ligula (lidah) daun, dan
bagian yamg terpanjang dan
terbesar menjadi daun kelopak
yang memiliki bagian auricle
pada sebelah kiri dan kanan.
145
Pertumbuhan batang tanaman tunas orde kedua. Biasanya dari
padi adalah merumpun, dimana tunas-tunas orde pertama ini
terdapat satu batang yang menghasilkan tunas-tunas
tunggal/batang utama yang orde kedua ialah tunas orde
mempunyai 6 mata atau sukma, pertama yang terbawah sekali
yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah pada batang tunggal/ utama.
kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah
kiri. Dari tiap-tiap sukma ini Pembentukan tunas dari orde
timbul tunas yang disebut tunas ketiga pada umunya tidak terjadi,
orde pertama. oleh karena tunas-tunas dari
orde ketiga tidak mempunyai
ruang hidup dalam kesesakan
dengan tunas-tunas dari orde
pertama dan kedua.
146
lunak, dan hal ini selalu
terjadi Daun pertama pada batang
keluar bersamaan dengan
- Lidah daun ; lidah daun timbulnya tunas (calon daun)
terletak pada perbatasan berikutnya. Pertumbuhan daun
antara helai daun dan yang satu dengan daun
upih. Panjang lidah daun berikutnya (daun baru)
berbeda-beda, mempunyai selang waktu 7 hari,
tergantung pada varietas dan 7 hari berikutnya akan
padi. Lidah daun muncul daun baru
duduknya melekat pada lainnya.banyaknya daun padi
batang. Fungsi lidah hingga terbentuknya malai.
daun adalah mencegah
masuknya air hujan di
antara batang dan
pelepah daun (upih).
Disamping itu lidah daun
juga mencegah infeksi
penyakit, sebab media air
memudahkan
penyebaran penyakit.
147
yang terakhir inilah biasanya Bunga padi adalah bunga
panjang malai (rangkaian bunga) telanjang artinya mempunyai
diukur. perhiasan bunga. Berkelamin
dua jenis dengan bakal buah
Panjang malai dapat dibedakan yang diatas. Jumlah benang sari
menjadi 3 ukuran yaitu malai ada 6 buah,tangkai sarinya
pendek (kurang dari 20 cm), pendek dan tipis,kepala sari
malai sedang (antara 20-30 cm), besar serta mempunyai dua
dan malai panjang (lebih dari 30 kandung serbuk. Putik
cm). mempunyai dua tangkai
putik,dengan dua buah kepala
Jumlah cabang pada setiap putik yang berbentuk malai
malai berkisar antara 15-20 dengan warna pada umumnya
buah, yang paling rendah 7 buah putih atau ungu (Departemen
cabang, dan yang terbanyak Pertanian, 1983).
dapat mencapai 30 buah
cabang.
Komponen-komponen (bagian)
bunga padi adalah:
- kepala sari
- tangkai sari,
Gambar 51 Malai padi
- palea (belahan yang
besar),
148
Diatas karyiopsis terdapat dua
- lemma (belahan yang kepala putik yang dipikul oleh
kecil), masing-masing tangkainya.
149
Padi mengadakan penyerbukan tepat untuk dipanen (Andoko,
sendiri, namun dapat terjadi pula 2002).
penyerbukan silang.
Kemungkinan terjadinya
penyerbukan silang secara Secara umum pemasakan bulir
alamiah pada padi jenis cere 0- pada tanaman padi terbagi atas
0,9 % sedangkan untuk jenis empat stadia, yaitu :
bulu 0-2,9 %.
1. Stadia masak susu (8-10
Pembuahan merupakan hari setelah berbunga
kelanjutan dari penyerbukan. merata)
Pada proses pembuahan ini,
pollen (serbuk sari) yang 2. Stadia masak kuning (7
menempel pada kepala putik hari setelah masak susu)
dengan bantuan cairan yang ada
pada kepala putik, akan 3. Stadia masak penuh (7
berkecambah atau memanjang hari setelah masak
hingga bertemu dengan indung kuning
telur, yang akhirnya 4. Stadia masak mati (6 hari
menghasilkan lembaga dan setelah masak
endosperm. penuh)(Aak, 1992).
150
berumur panjang sekitar yaitu sampai
35 hari juga. terbentuknya bulir, saat
padi berumur 52 hari.
151
sekitar 2 minggu, sampai
padi berumur 116 hari
(Sudarmo, 1991).
152
Disamping berbatang tinggi
varietas itu cenderung memiliki
tunas samping (side shoots)
(Hohnholz, 1986).
153
Varietas unggul merupakan varietas unggul (Pustaka
salah satu komponen teknologi Deptan, 2006).
budidaya padi yang mudah
diadopsi petani. Pemanfaatan Varietas Hasil
Rekayasa Bioteknologi
Varietas unggul berperanan
penting dalam peningkatan hasil, Pada umumnya tanaman
perbaikan dan diversifikasi mutu, memiliki perbedaan fenotip dan
dan penekanan kehilangan hasil genotip yang sama. Perbedaan
karena gangguan hama, varietas cukup besar
penyakit, maupun cekaman mempengaruhi perbedaan sifat
lingkungan. dalam tanaman. Keragaman
penampilan tanaman terjadi
Kondisi agro-ekosistem lahan akibat sifat dalam tanaman
pertanaman padi di Indonesia (genetik) atau perbedaan
sangat beragam, demikian juga lingkungan kedua-duanya.
selera konsumen terhadap mutu
beras. Perbedaan susunan genetik
merupakan salah satu faktor
Kendala produksi terutama hama penyebab keragaman
dan penyakit bersifat dinamis, penampilan tanaman.
dapat berubah karakter populasi,
ras, atau strainnya. Kondisi Program genetik merupakan
tersebut menuntut penyediaan suatu untaian susunan genetik
varietas unggul yang juga yang akan diekspresikan pada
beragam dan dinamis satu atau keseluruhan fase
pertumbuhan yang berbeda dan
Varietas unggul yang dilepas dapat diekspresikan pada
dalam beberapa tahun terakhir berbagai sifat tanaman yang
memiliki keunggulan yang relatif mencakup bentuk dan fungsi
berbeda. Hal ini tentu tanaman dan akhirnya
memberikan peluang yang lebih menghasilkan keragaman
luas bagi petani dalam memilih pertumbuhan tanaman (Sitompul
varietas yang akan dan Guritno, 1995).
dikembangkan.
Hasil penelitian dan
Ada beberapa aspek yang perlu pengembangan Badan Tenaga
mendapat pertimbangan dalam Nuklir Nasional (BATAN) dalam
menentukan pilihan, misalnya bidang pertanian, khususnya
potensi hasil, umur tanaman, pada jenis tanaman padi hingga
ketahanan terhadap hama dan tahun 1999 ini ialah berjumlah 6
penyakit, mutu beras, selera (enam) varietas yaitu:
konsumen, dan kondisi daerah
pengembangan. Bagi peneliti, - Atomita I
aspek tersebut memang menjadi
pertimbangan dalam merakit - Atomita II,
154
warna aleuron, warna
- Atomita III, endospermia, dan komposisi pati
pada endospermia.
- Atomita IV
x Beras "biasa" yang
- Padi gogo (lahan kering) berwarna putih agak
Situgintung, serta padi transparan karena hanya
Cilosari. memiliki sedikit aleuron,
dan kandungan amilosa
Enam varietas padi unggul hasil umumnya sekitar 20%.
penelitian dan pengembangan Beras ini mendominasi
Pusat Penelitian dan pasar beras.
Pengembangan Teknologi Isotop
dan Radiasi (P3TIR-BATAN) x Beras merah, akibat
tersebut memiliki keunggulan aleuronnya mengandung
dibidang varietas asal gen yang memproduksi
(induknya). antosianin yang
merupakan sumber
Keunggulan padi hasil pemuliaan warna merah atau ungu
dengan radiasi adalah:
- produksinya tinggi x Beras hitam, sangat
langka, disebabkan
- tahan wereng coklat aleuron dan endospermia
memproduksi antosianin
- tahan penyakit hawar dengan intensitas tinggi
daun, dan umurnya sehingga berwarna ungu
genjah. pekat mendekati hitam,
155
Sifat ini diatur secara genetik dan tekstur nasi (lengket,
dan menjadi objek rekayasa lunak, keras, atau pera).
genetika beras.
d.Anatomi beras
Di antara komponen teknologi
yang dihasilkan melalui Beras sendiri secara biologi
penelitian, varietas unggul adalah bagian biji padi yang
memang lebih nyata terdiri dari
sumbangannya terhadap x aleuron, lapis terluar
peningkatan produksi padi yang sering kali ikut
nasional. terbuang dalam proses
pemisahan kulit,
Akan tetapi, keunggulan suatu
varietas dibatasi oleh berbagai x endospermia, tempat
faktor, termasuk penurunan sebagian besar pati dan
ketahanannya terhadap hama protein beras berada, dan
dan penyakit tertentu. Setelah
dikembangkan dalam periode
tertentu hingga saat ini x embrio, yang merupakan
Departemen Pertanian telah calon tanaman baru
melepas lebih dari 175 varietas (dalam beras tidak dapat
unggul padi yang sebagian besar tumbuh lagi, kecuali
dihasilkan oleh Puslitbang dengan bantuan teknik
Tanaman Pangan. kultur jaringan). Dalam
bahasa sehari-hari,
8.1.4. Kandungan beras embrio disebut sebagai
mata beras.
Sebagaimana bulir serealia lain,
bagian terbesar beras e.Kegunaan Beras
didominasi oleh pati (sekitar 80-
85%). Beras juga mengandung Beras dimanfaatkan terutama
protein, vitamin (terutama pada untuk diolah menjadi nasi,
bagian aleuron), mineral, dan air. makanan pokok terpenting
Pati beras dapat digolongkan warga dunia.
menjadi dua kelompok:
Selain itu, beras merupakan
x amilosa, pati dengan komponen penting beras kencur
struktur tidak bercabang dan param. Minuman yang
populer dari olahan beras adalah
x amilopektin, pati dengan arak dan Air tajin.
struktur bercabang.
Dalam bidang industri pangan,
Komposisi kedua golongan beras diolah menjadi tepung
pati ini sangat menentukan beras. Sosohan beras (lapisan
warna (transparan atau tidak) aleuron), yang memiliki
156
kandungan gizi tinggi, diolah f.Syarat Tumbuh
menjadi tepung rice bran.
f.1Iklim
Bagian embrio juga diolah
menjadi suplemen dengan Padi dapat tumbuh dalam iklim
sebutan tepung mata beras. yang beragam, tumbuh di daerah
Untuk kepentingan diet, beras tropis dan subtropis pada 45 o LU
dijadikan sebagai salah satu dan 45 o LS dengan cuaca panas
sumber pangan bebas gluten dan kelembaban tinggi dengan
dalam bentuk berondong. musim hujan 4 bulan.
157
yang mengakibatkan gabah 3. Ketinggian daerah yang
menjadi hampa. cocok untuk tanaman
padi adalah daerah
Hal ini terjadi akibat tidak antara 0-650 meter
membukanya bakal biji. dengan suhu antara 26,5
0
Temperatur yang juga rendah C – 22,5 0C, daerah
pada waktu bunting dapat antara 650-1500 meter
menyebabkan rusaknya pollen dengan suhu antara 22,5-
dan menunda pembukaan 18,7 0C masih cocok
tepung sari (Luh, 1991). untuk tanaman padi.
158
sehingga persentase tanah dapat dijadikan lahan
terjadinya buah lebih tergenang air. Padahal dalam
besar dan produksi sistem tanah sawah, lahan harus
menjadi lebih baik. tetap tergenang air agar
f.2Tanah kebutuhan air tanaman padi
tercukupi sepanjang musim
Padi sawah ditanam di tanah tanam.
berlempung yang berat atau Oleh karena itu, jenis tanah yang
tanah yang memiliki lapisan sulit menahan air (tanah dengan
keras 30 cm dibawah permukaan kandungan pasir tinggi) kurang
tanah. Menghendaki tanah cocok dijadikan lahan
Lumpur yang subur dengan persawahan.
ketebalan 18 – 22 cm.
Keasaman tanah antara pH 4,0 – Sebaliknya, tanah yang sulit
7,0. Pada padi sawah, dilewati air (tanah dengan
penggenangan akan mengubah kandungan lempung tinggi)
pH tanam menjadi netral (7,0). cocok dijadikan lahan
Pada prinsipnya tanah berkapur persawahan. Kondisi yang baik
dengan pH 8,1 – 8,2 tidak untuk pertumbuhan tanaman
merusak tanaman padi tetapi padi sangat ditentukan oleh
akan mengurangi hasil produksi beberapa faktor, yaitu posisi
topografi yang berkaitan dengan
Tanah sawah yang mempunyai kondisi hidrologi, porisitas tanah
persentase fraksi pasir dalam yang rendah dan tingkat
jumlah besar, kurang baik untuk keasaman tanah yang netral,
tanaman padi, sebab tekstur ini sumber air alam, serta
mudah meloloskan air. Pada kanopinas modifikasi sistem
tanah sawah dituntut adanya alam oleh kegiatan manusia.
Lumpur, terutama untuk
tanaman padi yang memerlukan g. Teknik budidaya padi
tanah subur, dengan kandungan sebatang
ketiga fraksi dalam perbandingan
tertentu. Produksi padi nasional pada
bulan Desember 1997 adalah
Sifat tanah sangat berbeda-beda 46.591.874 ton yang meliputi
dan hal ini berhubungan dengan areal panen 9.881.764 ha. Hasil
keadaan susunan tanah atau produksi padi sawah dapat
struktur tanahnya. Air dan udara mencapai 6-7 ton/ha, sedangkan
yang tidak dapat beredar di untuk padi gogo produksi hanya
dalam tanah dapat mencapai 1-3 ton /ha
menyebabkan kondisi tanah (Reghawanti, 2005).
tidak baik, contohnya tanah liat.
Sampai dengan tahun 2005,
Tidak semua jenis tanah cocok Indonesia masih mengalami
untuk areal persawahan. Hal ini defisit pangan utama, untuk padi
dikarenakan tidak semua jenis sebesar 2,5 juta ton, kedelai 1,5
159
juta ton, gula 1,7 juta ton, Cara tersebut menghemat air,
sedangkan pangan lainnya karena padi tidak digenangi
mengalami surplus. Ini layaknya di persawahan. Air
menunjukkan bahwa dalam 5 hanya digunakan untuk menjaga
tahun ke depan Indonesia masih kelembaban tanah agar akar
harus memacu produksi pangan padi dapat tumbuh dengan baik
untuk mengurangi defisit. karena pada dasarnya padi
bukan tanaman air.
Untuk memenuhi kebutuhan
pangan yang terus meningkat, Hal ini dimaksudkan agar suplai
lahan sawah beririgasi tetap oksigen ke akar cukup sehingga
menjadi andalan bagi produksi padi menjadi sehat dan
padi nasional. Program berkembang membentuk
intensifikasi yang dicanangkan karakter-karakter morfologi yang
sejak sekitar tiga dekade lalu mendukung peningkatan
pada awalnya mampu produktivitas tanaman padi.
meningkatkan produksivitas dan
produksi padi secara nyata. Dalam sistem SRI penggunaan
pupuk organik merupakan salah
Tetapi sejak dekade terakhir satu faktor pembeda
produksivitas padi cenderung dibandingkan dengan sistem non
melandai, bahkan ada yang SRI.
menurun di beberapa lokasi.
Disamping itu produk yang
Intensifikasi budidaya padi harus dihasilkan dari budidaya atau
terus diupayakan. Salah satu peternakan yang menggunakan
metode yang diterapkan adalah pupuk organik lebih disukai
SRI (The System Of Rice masyarakat.
Intensification) yang pertama kali
dikembangkan oleh Henri De Alasannya, produk tersebut lebih
Laulanie di Madagaskar pada aman bagi kesehatan. Di
tahun 1980. negara-negara maju,
masyarakatnya mulai beralih
SRI adalah sistem intensifikasi mengkonsumsi produk yang
padi yang menyinergikan tiga dihasilkan secara organik.
faktor pertumbuhan padi untuk
mencapai produktivitas maksimal Pupuk organik cair atau padat
yaitu; yang diaplikasikan pada
budidaya tanaman atau
1) maksimalisasi jumlah anakan peternakan memiliki nilai jual
yang lebih tinggi (Parnata,
2) pertumbuhan akar, 2004).
160
yang produksi normalnya 2 antar-spesies dan dalam
ton/ha, petani yang berbagai struktur tumbuhan dan
menggunakan SRI memperoleh juga bervariasi antar siang dan
hasil panen lebih dari 8 ton/ha, malam selama periode
beberapa petani memperoleh 10 pertumbuhan.
– 15 ton/ha, bahkan ada yang
mencapai 20 ton/ha. Tumbuhan menggunakan air
Sedangkan, di daerah lain kurang dari 5 % air yang diserap.
selama 5 tahun, ratusan petani Sisanya hilang ke atmosfer
memanen 8-9 ton/ha. melalui transpirasi dari daun
tumbuhan.
Metode SRI minimal
menghasilkan panen dua kali Kebutuhan air untuk pengolahan
lipat dibandingkan metode non tanah sampai siap tanam (30
SRI maupun metode lain yang hari) mengkonsumsi air 20% dari
biasa diterapkan oleh petani. total kebutuhan air untuk padi
sawah dan fase bunting sampai
Petani tidak harus menggunakan pengisian bulir (15 hari)
masukan luar untuk memperoleh mengonsumsi air sebanyak 35
manfaat SRI. Metode ini juga %.
bisa diterapkan untuk berbagai
varietas yang biasa dipakai Berdasar data tersebut
petani. sebetulnya sejak tanam sampai
memasuki fase bunting tidak
Semua unsur potensi dalam membutuhkan air banyak,
tanaman padi dikembangkan demikian pula setelah pengisian
dengan cara memberikan kondisi bulir.
yang sesuai dengan
pertumbuhan mereka (Berkelaar, Oleh karenanya 15 hari sebelum
2005). panen, padi tidak roboh dan
ditinjau dari aspek pemberian air
Perpaduan antara pemakaian memang tidak perlu lagi.
varietas unggul padi sawah dan
pemberian pupuk organik cair Budidaya padi yang diterapkan
pada sistem penanaman SRI dengan konsep penghematan air
diharapkan dapat mengatasi yaitu penggenangan hanya
permasalahan masih rendahnya dilakukan selama 25 hari yaitu
produksi padi, selain itu juga pada saat padi mengalami masa
diharapkan dapat bunting (pengisian malai).
mengembangkan pertanian Konsep hemat air ini menjadi
berkelanjutan yang berwawasan acuan pada SRI (budidaya padi
lingkungan. sebatang), dan konsep ini sangat
mendukung keoptimalan
Air sangat perlu bagi kehidupan pertumbuhan dan
tumbuhan. Kandungan air perkembangan padi karena bibit
tumbuhan bervariasi sesuai umur muda tumbuh lebih baik
161
dalam kondisi aerob / tidak Metode ini mampu menghemat
tergenang (berdasarkan riset penggunaan benih padi sampai
jepang > 30 tahun), 80 %.
mikroorganisme tanah lebih baik
untuk perakaran (pada tanah Jika biasanya untuk satu hektar
macak–macak /tidak tergenang), lahan diperlukan benih sekitar 50
jumlah sel aerenchym akar padi kg, dengan SRI hanya
sawah yang tergenang sangat diperlukan 8-10 kg.
kecil, sedangkan pada tanah
yang tidak tergenang sangat Produktivitas yang selama ini
tinggi, dan hama padi sawah rendah ( 4-5 ton/ha ) dapat
(keong mas) lebih terkendali. didongkrak dengan penerapan
SRI yang telah dilakukan di
Pengefisienan penggunaan air di beberapa provinsi dan telah diuji
petakan dapat dilakukan dengan secara statistik dapat mencapai
mengairi sawah dalam keadaan 10 ton/ha.
macak-macak. Setelah tanaman
padi berumur 14 hari sampai Selain bertujuan untuk
periode bunting tidak meningkatkan produksi,
memerlukan air yang banyak. penerapan metode SRI ternyata
mengandung konsep pertanian
Kebiasaan petani menggenangi yang berkelanjutan dan
sawahnya sampai 5 cm bahkan berwawasan lingkungan.
lebih karena petani tidak
membayar air yang digunakan Metode SRI lebih sedikit
tersebut, sehingga cenderung menggunakan pupuk kimia serta
bermewah-mewah dengan air. sangat dianjurkan menggunakan
pupuk organik seperti pupuk
Berdasar hasil penelitian kandang, kompos, pupuk hijau
menggunakan air pada padi serta biomassa ( jerami ).
sawah menunjukkan bahwa
sawah yang digenangi setinggi 5 Teknik penanaman diawali
cm sejak tanam sampai bunting dengan pengolahan tanah,
tidak memberikan perbedaan pembibitan, penanaman,
hasil gabah dengan sawah yang pemupukkan, pengendalian
diairi macak-macak. hama, penyakit, dan gulma, dan
diakhiri dengan panen. Berikut
Hanya biasanya sawah yang ini adalah tahapan teknik
diairi macak-macak populasi penanamannya sesuai dengan
gulma lebih banyak terutama urutan dari atas kebawah.
rumput-rumput berdaun sempit.
162
Pengolahan tanah Fase Pengisian biji
Fase Pematangan
Penanaman hanya 1 tanaman
per lubang tanam
163
empat kunci penerapan SRI, menggenang membuat
yaitu : sawah menjadi hypoxic
(kekurangan oksigen) bagi
1. Bibit dipindah lapang akar dan tidak ideal untuk
(transplantasi) lebih awal pertumbuhan. Akar padi
Bibit padi ditransplantasi saat akan mengalami penurunan
dua daun telah muncul pada bila sawah digenangi air,
batang muda, biasanya saat hingga mencapai ¾ total akar
berumur 8-15 hari. Benih saat tanaman mencapai
harus disemai dalam petakan masa berbunga. Saat itu
khusus dengan menjaga akar mengalami die back
tanah tetap lembab dan tidak (akar hidup tapi bagian atas
tergenang air. Lebih banyak mati). Keadaan ini disebut
batang yang muncul dalam juga “senescence”, yang
satu rumpun, dan dengan merupakan proses alami, tapi
metode SRI lebih banyak menunjukkan tanaman sulit
bulir padi yang dihasilkan bernafas, sehingga
oleh malai. menghambat fungsi dan
pertumbuhan tanaman.
2. Bibit ditanam satu-satu Dengan SRI, petani hanya
daripada secara berumpun memakai kurang dari ½
kebutuhan air pada sistem
3. Jarak tanam yang lebar tradisional yang biasa
Pada prinsipnya tanaman menggenangi tanaman padi.
harus mendapat ruang cukup Tanah cukup dijaga tetap
untuk tumbuh. Hasil panen lembab selama tahap
maksimum diperoleh pada vegetatif, untuk
sawah subur dengan jarak memungkinkan lebih banyak
tanam 50 x 50 cm, sehingga oksigen bagi pertumbuhan
hanya 4 tanaman per m 2. akar. Sesekali (mungkin
Dalam metode SRI seminggu sekali) tanah harus
kebutuhan benih jauh lebih dikeringkan sampai retak. Ini
sedikit dibandingkan metode dimaksudkan agar oksigen
tradisional, salah satu dari udara mampu masuk
evaluasi SRI menunjukkan kedalam tanah dan
bahwa kebutuhan benih mendorong akar untuk
hanya 7 kg/ha, dibanding “mencari” air. Sebaliknya,
dengan metode tradisional jika sawah terus digenangi,
yang mencapai 107 kg/ha. akar akan sulit tumbuh dan
menyebar, serta kekurangan
4. Kondisi tanah tetap lembab oksigen untuk dapat tumbuh
tapi tidak tergenang air dengan subur.
Secara tradisional
penanaman padi biasanya Selanjutnya Berkelaar (2005)
selalu digenangi air. Namun, menambahkan selain empat
sebenarnya air yang prinsip utama diatas, ada dua
164
praktek tambahan lain yang 2. Asupan Organik
sangat penting dalam metode
SRI. Petani disarankan untuk
menggunakan kompos, dan
Keduanya tidak berlawanan dan hasilnya lebih bagus.
telah lama dikenal oleh petani
dalam bercocok tanam. Kompos dapat dibuat dari
Sehingga untuk menerapkan macam -macam sisa tanaman
kedua praktek tambahan ini tidak (seperti jerami, serasah
terlalu sulit. tanaman, dan bahan dari
tanaman lainnya), dengan
Kedua praktek tambahan tambahan pupuk kandang bila
tersebut adalah : ada.
- Mempersingkat umur
panen (± 10 hari).
165
- Awalnya, SRI
- Pemakaian bahan kimia membutuhkan 50-100%
lebih sedikit tenaga kerja (yang
terampil dan teliti) lebih
- Kebutuhan air lebih banyak, tapi lama
sedikit kelamaan jumlah ini
dapat menurun.
- Persen bulir sekam lebih
sedikit Walaupun metode ini masih
perlu pengembangan lebih lanjut
- Meningkatnya berat bulir akan tetapi dari hasil yang
diperoleh memperlihatkan
- Tanpa perubahan ada harapan dapat meningkatkan
ukuran bulir produksi pangan nasional.
a. Pembangunan dan
Pada SRI semua tampak ideal rehabilitasi sistem irigasi,
untuk direalisasikan, tetapi serta perbaikan pengelolaan
disamping itu juga memiliki sumber daya air dalam
keterbatasan, diantaranya : rangka menyediakan air yang
cukup untuk pertanian.
- SRI membutuhkan lebih Untuk itu perlu dilakukan : (i)
banyak tenaga kerja per perbaikan dalam pengaturan,
ha daripada metode kelembagaan pengelolaan,
tradisional. dan pemanfaatan
sumberdaya air, seperti
- Dengan SRI, diperlukan penatagunaan ruang/wilayah
lebih banyak waktu juga dan penerapan peraturan
untuk mengatur secara disiplin, oleh Pemda
pengairan sawah dan Depdagri; (ii) fasilitasi
dibandingkan cara lama. pengelolaan sumber daya air
dan pengairan oleh Meneg
- Pendangiran juga Kimpraswil; (iii) fasilitasi
membutuhkan waktu pemanfaatan lahan pertanian
lebih banyak bila sawah secara produktif, efisien dan
tidak digenangi air terus. ramah lingkungan oleh
Deptan; dan (iv)
pemanfaatan dan
166
pengawasan sumberdaya intensitas tanam. Upaya
lahan dan perairan oleh ini dilaksanakan secara
masyarakat. sinergis oleh institusi
penelitian,
b. Menekan berlanjutnya alih pengembangan dan
fungsi lahan beririgasi penyuluhan lingkup
kepada usaha non pertanian. Departemen Pertanian,
Hal ini menyangkut Ristek/BPPT, Perguruan
pengaturan/pembatasan Tinggi, dan
dengan sistem insentif yang Lembaga/Dinas Teknis
dilaksanakan secara lintas setempat yang
institusi antara lain: (i) melaksanakan alih
penetapan peraturan dan pengetahuan dan
penerapannya secara disiplin teknologi kepada
oleh Pemda dan BPN; (ii) masyarakat.
fasilitasi bagi pengembangan (iii) Upaya menyediakan
berbagai usaha masyarakat insentif untuk
berbasis pertanian oleh meningkatkan minat
Departemen Teknis; dan (iii) masyarakat
pengawasan oleh mengembangkan usaha
masyarakat sebagai pelaku pangan dilakukan
usaha. melalui: penyediaan
prasarana transportasi,
c. Membuka lahan pertanian komunikasi, perdagangan
baru pada lokasi-lokasi yang (Pemda, Kimpraswil,
memungkinkan dengan tetap Swasta); pelayanan
memperhatikan rencana tata administrasi perizinan
ruang wilayah dan kaidah- usaha produksi, industri,
kaidah kelestarian distribusi yang sederhana
lingkungan; yang difasilitasi dan cepat (Pemda);
oleh Pemda. pelayanankeuangan/per
modalan yang cepat dan
Upaya untuk memacu murah (Pemda, Swasta).
peningkatan produktivitas usaha
pangan mencakup : (iv) Di sisi permintaan,
upaya menurunkan
(i) penciptaan varietas konsumsi beras per
unggul baru, dan kapita dapat dilakukan
teknologi berproduksi melalui penggalakan
yang lebih efisien; program diversifikasi
pangan dengan
(ii) teknologi pasca panen pemanfaatan pangan
untuk menekan sumber kalori, protein,
kehilangan hasil; dan (iii) vitamin dan mineral yang
teknologi yang dapat diproduksi secara
menunjang peningkatan
167
lokal. Beberapa upaya
diantaranya adalah:
- Sosialisasi, pelatihan,
dan pendidikan sejak
usia sekolah, tentang
pola makan dengan gizi
seimbang dengan
sumber-sumber pangan
bervariasi; oleh lembaga-
lembaga pendidikan dan
pelatihan daerah dengan
dukungan dari pusat.
- Pengembangan teknologi
pengolahan untuk
meningkatkan daya tarik
ekonomis dan fisik dari
berbagai bahan pangan
lokal/tradisional non
berasyang difasilitasi oleh
unit Litbang Departemen
Teknis, Deperindag,
Perguruan Tinggi dan
Swasta.
- Pengembangan industri
pengolahan dengan
bahan-bahan pangan
lokal oleh swasta yang
difasilitasi oleh Pemda
dan Deperindag.
168
8.2. Teknik Budidaya Jagung ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi.
a. Botani Jagung
Berdasarkan bukti genetik,
(Zea mays L.) merupakan salah antropologi, dan arkeologi
satu tanaman pangan dunia diketahui bahwa daerah asal
yang terpenting, selain gandum jagung adalah Amerika Tengah
dan padi. Sebagai sumber (Meksiko bagian selatan).
karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga Budidaya jagung telah dilakukan
menjadi alternatif sumber di daerah ini 10.000 tahun yang
pangan di Amerika Serikat. lalu, kemudian teknologi ini
dibawa ke Amerika Selatan
Penduduk beberapa daerah di (Ekuador) sekitar 7000 tahun
Indonesia (misalnya di Madura yang lalu, dan mencapai daerah
dan Nusa Tenggara) juga pegunungan di selatan Peru
menggunakan jagung sebagai pada 4000 tahun yang lalu.
bahan makanan pokok. Kajian filogenetik menunjukkan
bahwa jagung (Zea mays ssp.
Tanaman ini mempunyai fungsi mays) merupakan keturunan
banyak yaitu: langsung dari teosinte (Zea
mays ssp. parviglumis ).
a. Sumber karbohidrat
Dalam proses domestikasinya,
b. Pakan ternak (hijauan yang berlangsung paling tidak
maupun tongkolnya), 7000 tahun oleh penduduk asli
setempat, masuk gen-gen dari
subspesies lain, terutama Zea
c. Diambil minyaknya (dari mays ssp. mexicana. Istilah
biji) teosinte sebenarnya digunakan
untuk menggambarkan semua
d. Tepung (dari biji, dikenal spesies dalam genus Zea,
dengan istilah tepung kecuali Zea mays ssp. mays.
jagung atau maizena), Proses domestikasi menjadikan
jagung merupakan satu-satunya
e. Bahan baku industri (dari spesies tumbuhan yang tidak
tepung biji dan tepung dapat hidup secara liar di alam.
tongkolnya). Tongkol
jagung kaya akan Hingga kini dikenal 50.000
pentosa, yang dipakai varietas jagung, baik ras lokal
sebagai bahan baku maupun kultivar.
pembuatan furfural.
Jagung merupakan komoditas
f. Bahan farmasi, jagung andalan yang dirasakan
yang telah direkayasa mempunyai keunggulan
genetika juga sekarang komparatif karena :
169
tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
- Saat ini Indonesia masih diukur dari permukaan tanah
mengimpor jagung dalam hingga ruas teratas sebelum
jumlah besar + 700.000 bunga jantan.
ton per tahun untuk
keperluan industri pakan Meskipun beberapa varietas
ternak. dapat menghasilkan anakan
(seperti padi), pada umumnya
- Peluang pakan ternak jagung tidak memiliki
yang cukup besar di kemampuan ini.
Kalimantan Barat dan
saat ini Kalimantan Barat Akar jagung tergolong akar
masih mendatangkan serabut yang dapat mencapai
jagung dari Semarang kedalaman 8 m meskipun
(Jawa Tengah) sebesar + sebagian besar berada pada
10.000 ton/tahun. kisaran 2 m.
- Ketersediaan Lahan
untuk pengembangan Pada tanaman yang sudah
jagung di Kalimantan cukup dewasa muncul akar
Barat cukup besar yang adventif dari buku-buku batang
didukung dengan bagian bawah yang membantu
ketersediaan teknologi menyangga tegaknya tanaman.
dan SDM. Selain itu juga
adanya serta sudah
terbentuknya kemitraan
dengan swasta yaitu di
Sanggau Ledo (Kab.
Bengkawang)
b Deskripsi
170
Batang jagung tegak dan mudah stomata dikelilingi sel-sel
terlihat, sebagaimana sorgum epidermis berbentuk kipas.
dan tebu, namun tidak seperti
padi atau gandum. Terdapat Struktur ini berperan penting
mutan yang batangnya tidak dalam respon tanaman
tumbuh pesat sehingga tanaman menanggapi defisit air pada sel-
berbentuk roset. sel daun.
171
Bunga betina tersusun dalam
tongkol. Tongkol tumbuh dari
buku, di antara batang dan
pelepah daun.
c. Perbaikan teknologi
produksi jagung
172
Urutan kerja pada teknologi konsep pengendalian
budidaya ini adalah: hama terpadu (PHT).
1. Pengolahan tanah
sederhana atau tanpa 7. Panen dan pasca
olah tanah (TOT). panen, tanaman dipanen
apabila klobot berwarna
2. Varietas yang digunakan keputihan/coklat dan
adalah bersari bebas mengering dengan biji
(varietas Bisma) maupun mengkilap dan kadar air
hibrida sebanyak 20 25-30 %.
kg/ha, yang telah
diperlakukan ridomil, Untuk lebih jelasnya perhatikan
benih ditugal dengan urutan gambar berikut:
jarak tanam 80 x 40 cm
dengan 2 biji /lubang .
3. Pemupukan sesuai
dengan rekomendasi
setempat, yaitu seluruh
pupuk SP-36, KCI dan
1/2 bagian Urea
diberikan bersamaan
tanam atau 7-10 hari
setelah tanam sebagai
pupuk dasar, dengan
cara ditugal 5 cm dari
lubang tanaman.
5. Penyiangan dilakukan 2
kali yaitu umur 2 minggu
dan 4 minggu setelah
tanam sekaligus
membumbun.
6. Pengendalian hama
penyakit dilakukan
dengan menerapkan
173
Gejala kahat hara yang timbul
disebabkan karena
kebutuhannya tidak terpenuhi.
Hendaknya kebun dicek
beberapa kali selama satu
musim. Kahat hara yang dapat
dideteksi dini dapat diatasi
dengan pemupukan dalam alur
di sisi tanaman. Andaikata tidak
dapat diatasi dalam tahun ini,
asal diketahui di mana masalah
tersebut timbul, maka sudah
merupakan informasi yang
Gambar 62 Urutan penanaman sangat berarti untuk
jagung perencanaan pemupukan pada
musim berikutnya.
174
meningkat dua kali lipat saat Kahat kalium
pertumbuhan maksimum. Bila N
tidak tersedia dalam jumlah Kahat kalium (K) dimulai dengan
cukup, maka warna ujung daun warna kuning atau kecoklatan
tua akan berubah menjadi sepanjang pinggir daun pada
kuning dan warna ini akan daun tua. Warna tersebut akan
berkembang sepanjang tulang berkembang ke arah tulang daun
daun utama. Karena N sifatnya utama dan pada daun-daun di
mobil dalam tanaman, gejala atasnya. Gejala umum kahat K
kahat N ini berangsur-angsur lainnya adalah warna coklat tua
akan merambah ke daun-daun di pada buku batang bagian dalam
atasnya. Daun tua kemudian dan dapat diketahui dengan
akan mati. Uji N jaringan mengiris batang secara
tanaman dapat dilakukan memanjang. Ukuran tongkol
dengan menggunakan indikator kadang-kadang tidak terlalu
kimia atau alat elektronik untuk dipengaruhi seperti halnya pada
membantu mengdiagnosis kahat kahat N dan P, tetapi biji-biji
N ini. Tanaman mati muda jagung pada ujung tongkol tidak
dengan tongkol yang kecil dan berkembang dan tongkol jagung
bijinya sedikit. banyak kelobotnya dengan biji
sedikit sebagai akibat kahat K.
Kahat fosfor Kalium juga merupakan faktor
utama dalam efisiensi
Kahat fosfor (P) umumnya sudah penggunaan air dan karena itu
tampak waktu tanaman masih pengaruh kekeringan akan lebih
muda. Gejala awal dimulai nyata bila tanaman kahat K. Saat
dengan daun yang berwarna kebutuhan maksimum
ungu-kemerahan. Tangkai yang menyebabkan serapan K lebih
lemah dan kecil tanpa tongkol banyak daripada N. Hal ini
atau tongkolnya kacil dan melilit - menunjukkan pentingnya
juga merupakan indikasi kahat P. kesuburan tanah yang tinggi
Suhu rendah dan udara kering untuk mencapai produksi yang
atau sangat basah pada awal menguntungkan.
pertumbuhan atau restriksi fisik
untuk pertumbuhan akar dapat Kahat hara lainnya
menyebabkan kahat P,
meskipun P dalam tanah cukup. Kecuali N, P dan K, kahat hara
Kahat P juga menyebabkan lainnya tidak sering dijumpai di
panen terlambat. Serapan P lapang, tetapi dapat merupakan
yang banyak per hari saat pembatas penting produksi.
pertumbuhan yang cepat Kahat belerang (S) tampak pada
menekankan pentingnya daun muda yang berwarna hijau
kesuburan tanah yang tinggi muda dengan pertumbuhan yang
yang mampu menyuplai hara P terhambat. Sering dijumpai pada
yang cukup. tanah berpasir atau tanah
dengan kadar bahan organik
175
rendah. Berbagai pupuk yang K tanah. Uji nitrat pada profil
mengandung S dapat digunakan tanah akan memberikan
untuk mengatasi masalah ini. informasi yang baik untuk arahan
pemupukan N di daerah di mana
Kahat magnesium (Mg) residu nitrat masih tersisa dari
menyebabkan timbulnya warna musim sebelumnya. Di daerah
keputihan sepanjang kanan kiri yang lebih
tulang daun pada daun tua
dengan warna merah keunguan Gejala Daun
sepanjang pinggir daun. Gejala
ini dapat merupakan indikasi
bahwa tanahnya masam, Daun sehat mengkilat dan
terutama timbul pada tanaman berwama hijau tua bila tanaman
muda dengan pengolahan tanah mendapat suplai hara yang
yang kurang intensif. Pemberian cukup.
dolomit dapat mengatasi
masalah kahat Mg ini pada Kahat FOSFOR daunnya
tahun-tahun berikutnya. Bila pH berwarna ungu-kemerahan,
tidak merupakan masalah, maka terutama pada tanaman yang
sumber Mg lainnya seperti masih muda.
Kalium-Magnesium-Sulfat dapat
mengatasi kahat Mg ini. Kahat KALIUM ujung dan tepi
daunnya berwarna kekuningan
Daun pucuk yang mengering atau mengering.
atau melilit merupakan indikasi
kahat tembaga (Cu). Kahat seng Kahat NITROGEN dimulai
(Zn) ditandai oleh garis-garis dengan wama kekuningan pada
klorotik yang paralel dengan ujung daun dan berkembang
tulang daun utama pada daun sepanjang tulang daun utama.
muda, ruas pendek dan tanaman
kerdil. Tanaman tanpa tongkol Kahat MAGNESIUM
atau tongkolnya steril pada menyebabkan timbulnya garis-
pertanaman dengan populasi garis keputihan sepanjang tulang
tinggi yang mendapat pupuk daun dan seringkali timbul warna
cukup dapat disebabkan oleh ungu pada bagian bawah dari
kahat boron (B). daun tua.
176
Zat kimia kadang-kadang
menyebabkan
177
4. Tanah masam
menyebabkan akar
bagian bawah berubah
warna dan busuk,
terutama pada akar 4
penunjang yang tumbuh
pada buku ketiga dan
keempat.
3.TONGKOL KECIL
menunjukkan bahwa tanahnya
kurang subur, populasi tanaman
3 terlalu banyak atau ada masalah
lainnya.
178
4.KAHAT KALIUM menyebabkan
ujung tongkol tidak berbiji penuh,
bijinya jarang dan tidak
sempurna.
179
Jagung manis tidak mampu 3. Hipertensi
memproduksi pati sehingga
bijinya terasa lebih manis ketika 4. Diabetes
masih muda.
5. Melancarkan ASI
Secara rinci kandungan zat apa
saja yang terdapat pada jagung 6. Rakhitis
adalah: gula, kalium, asam
jagung dan minyak lemak. 7. Batu empedu
180
Lampung 350 kg urea/ha
Diharapkan dengan berhasilnya + 150 kg SP 36/ha + 100
petani menerapkan jagung kg KCL/ha.
sukmaraga, peningkatan
produksi jagung dapat 2. Pupuk diberikan 2 kali,
meningkat. Mengingat jagung pertama 7-10 hst (200
sukmaraga adalah jagung kg urea/ha + 150 kg SP
komposit dapat ditanam ulang 36/ha +100 kg KCL/ha)
sampai 3 (tiga) kali tanam tidak kedua:30-35 hst(250 kg
seperti jagung Hibrida hanya 1 urea/ha).
(satu) kali tanam sehingga harus
beli lagi, jadi cukup menghemat 3. Pupuk diberikan dalam
input sarana produksi. lubang/ larikan + 10 cm
1Penyiapan lahan
4. Disamping tanaman
1. Tanah dibajak 15-20 cm, ditutup dengan tanah .
gemburkan dan ratakan,
atau tanpa olah tanah bagi
tanah gembur/ringan. 5.Penyiangan
181
7. Pemberian air (khususnya
musim kemarau)
182
bagi usaha pengembangan
jagung hibrida.
183
.
184
8.3 Teknik Budidaya Kedelai Organ generatif meliputi:
- bunga
a. Botani - buah
- biji
Kedudukan kedelai dalam
sisitematika tumbuhan Struktur akar tanaman kedelai
(taksonomi) diklasifikasikan terdiri atas akar lembaga
sebagai berikut: (radikula), akar tunggang (radix
primaria), dan akar cabang (radix
Kingdom : Plantae lateralis) berupa akar rambut.
Devisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae Akar kedele memiliki
Kelas : Dicotyledonae kemampuan membentuk bitil
Ordo : Polypetales akar (nodul). Bintil-bintil akar
Famili : Leguminosa bentuknya bulat atau tidak
Sub Famili : Papilionoideae beraturan yang merupakan
Genus : Glysin koloni dari bakteri Rhizobium
Species : Glycine max (L) japonicum. Bakteri ini
Merill. bersimbiosis dengan nitrogen
bebas dari udara.
Kedelai dikenal dengan
beberapa nama lokal diantarnya Jumlah nitrogen yang dapat
adalah kedele, kacang jepung, ditambat bakteri ini berkisar 40-
kacang bulu, gedela dan 70% dari seluruh nitrogen yang
demokam. Di jepang dikenal dibutuhkan tanaman.
adanya kedelai rebus
(edamame) atau kedelai manis, Hasil penelitian menunjukkan
dan kedelai hitam (koramame) bahwa tiap hektar lahan yang
sedangkan nama umum di dunia ditanaman kacang kedele dapat
disebut “soyabean”. menghasilkan 198 kg bintil akar
per tahun atau setara dengan
b. Morfologi 440 kg pupuk urea.
185
dikembangkan teknik inokulasi - pembungaan berangsur-
rhizobium. angsur dimulai dari
bawah
Kedele berbatang semak yang
dapat mencapai ketinggian
antara 30-100cm. - pertumbuhan vegetatif
terus menerus
Batang beruas-ruas dan memiliki berlangsung
percabangan antara 3 -6
cabang.
- Tinggi batang termasuk
Tipe pertumbuhan kedele kategori sedang sampai
dibedakan 3 macam, yaitu: tinggi
186
alat kelamin betina (putik) dan Kriteria varietas unggul kedelai
alat kelamin jantan (benangsari). adalah:
187
ketinggian optimal sekitar 600
m. Air . Curah hujan yang cukup
selama pertumbuhan dan
berkurang saat pembungaan dan
menjelang pemasakan biji akan
meningkatkan hasil kedele.
d.2.Teknik Budidaya
Gambar 68 Setelah penanaman
d.2.1 Persiapan lahan padi dapat dilakukan penanaman
kedele
Pengolahan lahan dimulai
sebelum jatuhnya hujan. Tanah Perlakuan benih Untuk
diolah dengan bajak dan mencegah serangan hama lalat
garu/cangkul hingga gembur. bibit, sebelum ditanam benih
Untuk pengaturan air hujan perlu dicampur Marshall dengan dosis
dibuat saluran drainase pada 100 gram/5 kg benih. Benih
setiap 4 m dan di sekeliling dibasahi secukupnya lalu
petakan sedalam 30 cm dan dibubuhi Marshall dan diaduk
lebar 25 cm. Kedele sangat rata.
terganggu pertumbuhannya bila
air tergenang. d.2.2Penanaman
Dianjurkan menggunakan benih
Tanah bekas pertanaman padi bersertifikat dengan kebutuhan
tidak perlu diolah (tanpa olah benih sekitar 40 kg/ha.
tanah = TOT). Penanaman benih dengan cara
ditugal, jarak tanam 40 x 10 cm
Jika digunakan lahan tegal atau 40 x 15 cm sesuai
lakukan pengolahan tanah kesuburan tanah, setiap lubang
secara intensif yakni dengan 2 tanaman diisi 2 butir benih lalu
kali dibajak dan sekali diratakan. ditutup dengan tanah tipis-tipis.
188
d.2.3 Pengairan menggunakan cangkul.
Penyiangan II bila tanaman
Fase pertumbuhan tanaman sudah berbunga (kurang lebih
yang sangat peka terhadap umur 7 minggu), menggunakan
kekurangan air adalah awal arit atau gulma dicabut dengan
pertumbuhan vegetatif (15–21 tangan.
HST), saat berbunga (25–35
HST) dan saat pengisian polong
(55–70 HST). Dengan demikian
pada fase-fase tersebut tanaman d.2.7 Pengendalian hama
harus diairi apabila hujan sudah
tidak turun lagi. Tidak kurang dari 100 jenis
serangga dapat menyerang
d.2.4 Pemupukan kedele. Pengendalian di tingkat
petani terutama di daerah sentra
Dianjurkan menggunakan pupuk produksi sering menggunakan
Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCl insektisida secara berlebihan
50 kg/ha atau sesuai anjuran tanpa memperdulikan populasi
setempat. Seluruh jenis pupuk hama.
diberikan pada waktu bersamaan
yaitu saat pengolahan tanah Hal ini selain menambah biaya
terakhir. Mula-mula Urea dan juga merusak lingkungan dan
TSP dicampur lalu disebar menimbulkan kematian serangga
merata, disusul penyebaran KCl berguna.
kemudian diratakan dengan
penggaruan. Untuk mengurangi frekuensi
pemberian insektisida adalah
d.2.5 Penyulaman Benih dengan aplikasi insektida
berdasarkan pemantauan hama.
Benih yang tidak tumbuh segera Insektisida hanya akan
disulam, sebaiknya memakai digunakan bila kerusakan yang
bibit dari varietas dan kelas yang disebabkan oleh hama
sama. Penyulaman paling diperkirakan akan menimbulkan
lambat pada saat tanaman kerugian secara ekonomi, yaitu
berumur 1 minggu. setelah tercapainya ambang
kendali.
d.2.6 Penyiangan
189
Pengendalian hama dilakukan Beberapa jenis hama kedele
berdasarkan pemantauan. adalah:
Pengendalian hama secara
bercocok tanam (kultur teknis) Lalat Kacang atau lalat bibit
dan pengendalian secara hayati (Ophiomya phaseoli tryon).
(biologis) saat ini dilakukan untuk
menekan pencemaran Hama ini memiliki ciri-ciri:
lingkungan. - berukuran 1.5-2.0mm,
warna hitam mengkilat.
Pengendalian secara kultur Berkembang biak cepat
teknis antara lain: satu ekor betina dapat
menghasilkan telur 100-
- penggunaan mulsa 300 butir selama perode
jerami dua minggu.
- Bentuk telur lalat kacang
- pengolahan tanah adalah lonjong, panjang
0.28-0.36 lebar 0.12-
- pergiliran tanaman dan 0.20mm, berwarna putih
tanam serentak dalam mutiara. Telur menetas
satu hamparan setelah umur 2-4 hari.
190
Gejala serangan Pengendalian
191
Gejala serangan
- kimiawi dengan
Hama ini merusak kedele pada insektisida misalnya
umur tanaman 3-6 minggu durnban 20EC atu Dipel
setelah tanam. Bagian daun WP pada konsentrasi
digulung dan dimakan sampai yang dianjurkan.
tulang daunnya, sehingga daun
rusak. Penggerek polong
(Etiella zinckenella treit)
Pengendalian
Ciri biologi hama
- Pergiliran tanaman yang - ngengat warna abu-abu
bukan sefamili ataupun - sayap belakang ditutup
dengan mengumpulkan sisik jarang warna agak
dan memusnahkannya cerah
- Pengendalian kimiawi - serangga betina mampu
dengan insektisida bertelur 73-300 butir
selektif. diletakkan pada kelopak
bunga kedelai
Ulat polong atau buah - telur berwarna lonjong
(Heliothis armigera Hbn) dengan ukuran panjang
0.6mm.
Ciri biologi - daur hidup hama 18-41
- ngengat berwarna wawo hari
matang kekuning-
kuningan Gejala serangan
- telur kecil-kecil - larva menggerek polong
- larva berwarna merah tua dan tinggal di dalamnya
- pupa dibentuk diatas - kerusakan pada bunga
tanah menyebabkan tanaman
- daur hidup 62 hari tidak membentuk polong.
192
Penyakit busuk batang dan akar
dikendalikan menggunakan
jamur antagonis Thrichoderma
harzianum.
d.2.8.Panen
193
BAB IX Lebih lanjut dikatakan tanaman
TEKNIK BUDIDAYA holtikultura memiliki berbagai
HORTIKULTURA fungsi dalam kehidupan
manusia. Misalnya tanaman
9.1. Pendahuluan hias berfungsi untuk memberi
keindahan (aestetika), buah-
Hortikultura berasal dari buahan sebagai makanan, dan
Bahasa Latin yang terdiri dari lain-lain.
dua patah kata yaitu hortus
(kebun) dan culture (bercocok Holtikultura berinteraksi dengan
tanam). disiplin ilmu lainnya seperti
kehutanan, agronomi, dan ilmu
Makna hortikultura dalam Buku terapan lainnya. Untuk lebih
Kamus Besar Bahasa jelasnya dapat dilihat pada
Indonesia adalah seluk beluk Gambar berikut ini.
kegiatan atau seni bercocok
tanam sayur-sayuran, buah-
buahan atau tanaman hias.
- Sayur-sayuran
- Buah-buahan
- Hias.
193
9.2. Pembagian Hortikultura Budidaya tanaman ini
dapat dilakukan pada
Hortikultura dapat ruang terbuka maupun
dikelompokkan atas 4 kategori didalam ruangan.
yaitu:
- Lanskap arsitektur, lans
- Tanaman Buah-buahan, kap menggunakan
kelompok tanaman ini tanaman tertentu yang
memiliki dipadukan dengan
keanekaragaman elemen-elemen lainnya
morfologi, seperti ada untuk menghasilkan
yang berbentuk pohon pemandangan yang
(misalnya rambutan, indah. Aspek utama
mangga, durian, jeruk, dalam lanskap
dan sebagainya), arsitektur ini adalah
bentuk semak penutupan permukaan
(markisa). tanah yang umumnya
diwakili dengan rumput.
- Tanaman sayuran, Lanskap arsitektur
tanaman ini merupakan sedemikian pentingnya
tanaman hortikultura karena dapat
yang utama. Beberapa memuaskan masyarkat
jenis sayuran ada yang yang melihatnya dan
berasal dari buah berpengaruh terhadap
(tomat), daun (bayam), efek fisiologis manusia.
akar (wortel), biji Perkembangan dari
(buncis), bunga cabang hortikultura ini
(kembang kol) dan demikian pesatnya
sebagainya. Berbeda karena sangat
dengan tanaman buah- dibutuhkan dalam
buahan, sayuran pembangunan
memiliki umur yang supermal, taman
relatif singkat. bermain, parkir, dan
Tanaman ini umumnya sebagainya.
dikonsumsi dalam
bentuk segar, oleh 9.3. Fungsi Hortikultura
karenanya proses
penanganannya lebih Hortikurtura mempunyai
spesifik dibandingkan beberapa fungsi yakni:
dengan hortikultura
lainnya. - Sumber bahan
makanan
- Tanaman Hias, manfaat
dari tanaman hias ini - Hiasan/keindahan
adalah meningkatkan
aestetika lingkungan. - Pekerjaan
194
Berikut ini digambarkan Beberapa jenis tanaman
piramida kebutuhan bahan mampu atau mudah
makanan manusia. Kebutuhan beradaptasi dengan lingkungan
terbesar terdapat pada serealia tumbuhnya, akan tetapi
dan kebutuhan terkecil terdapat sebagian ada yang tidak
pada lemak dan gula. mampu sehingga
membutuhkan modifikasi
lingkungan pertanamannya.
195
- Rumah plastik (dapat
berupa plastik film,
polyetilen, polivinil
flourida, fiberglass.
Bangunan ini 30% lebih
murah dibandinngkan
dengan bangunan
rumah kaca. Saat ini
beberapa pengusaha
menggunakan ini untuk
tanaman ortikulturanya
karena lebih murah.
Hanya kelemahannya
bahan bangunannannya
lebih bagus digunakan
pada daerah bersuhu
rendah, pada daerah
panas dengan curah
hujan tinggi plastik ini - Pelindung dingin (Cold
mudah rusak. frames ). Bangunan ini
digunakan untuk
pembibitan untuk
memberikan suhu yang
sesuai dengan jenis
tanamannya. Umumnya
digunakan untuk
melindungi bibit
hortikultura dari suhu
rendah.
196
Gambar 75. Rumah kasa
Gambar 74. Pelindung bibit dari
suhu rendah
9.5.Perbanyakan tanaman
- Paranet, beberapa jenis hortikultura
hortikultura sangat
disukai serangga, oleh Perbanyakan tanaman
karenanya paranet ini hortikultura dibagi atas dua
dibuat, untuk yaitu perbanyakan vegetatif
melindungi tanaman dan generatif.
dari serangannya.
Perbanyakan generatif adalah
- Rumah kasa perbanyakan yang
menggunakan biji sebagai
calon individu baru.
197
kecil seperti pada spesies - Foundation seed,
serealia. setelah dilakukan
pengujian terhadap
Baik tidaknya sumber tanaman kemurnian genetiknya
yang berasal dari biji sangat dan identitasnya benih
tergantung pada sifat genetik ini dimasukkan ke
dari kedua induknya (induk kategori benih dasar
jantan dan betina).
- Registered seed,
Awal terbentuknya biji dimulai proses pendaftaran
dari fertilisasi yang merupakan untuk benih sertifikasi.
gabungan antara gamet betina
dan jantan, yang terjadi setelah - Certified seed, benih
penyerbukan. yang sudah brsertifikasi.
198
- Tes tetrazolium, benih Beberpa perlakuan yang
diuji dengan dilakukan untuk memecah
menggunakan zat dormansi adalah:
kimiatetrazolium klorida.
Kemampuan benih - Fisik (mekanis, suhu,
berkecambah setelah cahaya). Perlakuan
dilakukan perendaman mekanis dilakuan pada
dengan tetrazolium biji yang kulitnya keras
menunjukkan maka dilakukan
kemampuan benih skarifikasi. Proses
tersebut untuk tetap pengikisan dapat
berrespirasi. Uji ini dilakuan dengan
hanya memperlihatkan memasukkan biji ke
kemampuan benih dalam drum dicampur
berrepirasi tidak pasir kemudia diputar.
memperlihatkan Perlakuan skarifikasi
kemampuan pada biji harus
berkecambah. dilakukan secara hati-
hati karena terlalu keras
- Tes kemurnian benih, akan merusak embrio
melalui uji kemurnian biji. Perlakuan suhu
benih secara mekanis tinggi juga dapat
dapat diketauhi dengan membantu memecah
melihat berapa dormansi, pans yang
persentase kehadiran ditimbulkannya akan
benih lainnya menyebabkan retaknya
dibandingkan dengan kulit sehingga air dapat
benih tanaman utama. masuk dan benih dapat
berkecambah. Benih
Pemecahan dormansi benih selada (Lactuca sativa)
membutuhkan
Dormansi artinya terhambatnya perlakuan cahaya
pertumbuhan (perkembangan) (sekitar 660 nanometer)
untuk sementara meskipun agar dapat
keadaan lingkungannya berkecambah.
sebenarnya bersifat
menunjang. - Bahan kimia (perlakuan
asam, pencucian
Beberapa benih tanaman dengan air,
hortikultura tidak akan perendaman). Kulit biji
berkecambah pada kondisi yang keras dapat diberi
normal. Benih seperti ini perlakuan asam sulfat
memerlukan penanganan selama beberapa menit
khusus. untuk melunakkan kulit
bijinya. Pencucian
dengan air juga dapat
199
dilakukan pada kulit biji hormon. Proses metabolisma
yang mengandung ini didukung oleh energi yang
senyawa kimia, berasal dari embrio. Cadangan
Pencucian ini akan makanan seperti protein,
menyebabkan lemak dan minyak di
terjadinya proses metabolisma pada proses
hidrolisa dan zat kimia respirasi dan menghasilkan
yang dikandung kulit energi.
akan terurai dan biji
dapat berkecambah. Aktivitas persemaian ini
Perendaman dalam membutuhkan penanganan
larutan etil alkohol atau yang kelak akan menentukan
kalium florida juga hasil budidaya tanamannya.
dapat membantu Tempat persemaian dapat
memecah dormansi. menggunakan beberapa
Perendaman dengan alternatif bergantung pada jenis
larutan ini juga akan yang akan dibibitkan.
menghasilkan
perkecambahan yang Metoda persemaian dapat
serentak. dilakukan di lapangan terbuka
atau pada bak kecambah,
ataupun pot.
Beberapa faktor lingkungan
yang harus diperhatikan
selama proses perkecambahan
adalah:
- kelembababan udara
- Suhu udara
- Cahaya matahari
- Komposisi udara
200
Gambar 79 Pot pembibitan
Gambar 77 Bak kecambah
yang dalam satu Teknik persemaian
tempat banyak
tanaman Persemaian untuk benih- benih
yang berbiji besar dapat
dilakukan dengan menanam
langsung, akan tetapi untuk
benih yang kecil dapat dibantu
dengan mencampur terlebih
dahulu dengan pasir dan
meletakkannya pada kertas lalu
ditaburkan pada jalur yang
sudah ditentukan dalam bak
kecambah.
201
Gambar 81 Persemaian pada
bak kecambah untuk
benih yang berukuran
besar Gambar 83.Tanaman yang siap
di lakukan pindah
tanam
Pindah tanam
202
Alternatif lainnya adalah Jaringan vegetatif yang
dengan mencabut bibit, digunakan dapat berupa
pegang tangkai daun dengan batang, akar, ataupun daun.
batangnya sekaligus dan tarik
hati-hati keatas, seperti Perbanyakan vegetatif
Gambar berikut. dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu vegetatif alami
dan buatan. Pada
perkembangbiakan vegetatif
alami makhluk hidup baru
terbentuk tanpa bantuan
manusia, sedangkan vegetatif
buatan tanaman baru
terbentuk dengan bantuan
manusia.
203
- umbi lapis,
- Terhindar dari serangan perbanyakan cara ini
penyakit benih contohnya terjadi pada
bawang merah. Umbi
- Harga jual lebih tinggi bawang merah ini
- Tidak terjadi alterasi berlapis-lapis dan
dari sifat induknya ditengahnya tumbuh
tunas. Umbi lapis baru
Vegetatif alami yang berasal dari tunas
ketiak terluar tumbuh
Beberapa cara perbanyakan membentuk tunas yang
vegetatif alami adalah sebagai disebut siung.
berikut:
- Membelah diri, yaitu
perbanyakan diri
dengan cara membelah
diri. Perbanyakan ini
terjadi pada tumbuhan
tingkat rendah,
misalnya ganggang
hijau.
204
yang disebut mata
tunas.
Gambar 88 Perbanyakan
dengan geragih
205
Perbanyakan vegetatif buatan - Setek batang, potongan
batang tumbuhan yang
Perbanyakan vegetatif buatan hendak di setek harus
terjadi dengan bantuan mempunyai sebuah
manusia. Beberapa mata sebagai bakal
perbanyakan vegetatif buatan tunas. Potongan batang
adalah: ini umumnya
merupakan batang yang
- Cangkok, jenis sudah cukup tua.
tumbuhan yang biasa Penanaman batang
dicangkok pohon buah- potongan batang ini
buahan misalnya dilakukan pada
mangga, jeruk, dan lain- tanahyang subur dan
lain.Umumnya jenis gembur
tumbuhan berkayu
mudah dicangkok
walaupun tidak
seluruhnya, misalnya
cemara. Mencangkok
tanaman dilakukan
dengan cara mengupas
kulit batang kemudian
dikuliti, bagian yang
dikuliti tersebut dilapisi
dengan tanah yang
subur kemudian
dibungkus dengan Gambar 91. Perbanyakan
sabut kelapa, ijuk atau dengan setek
plastik. batang
- Setek daun,
perkembangbiakan
dengan setek daun
umumnya diterapkan
pada tanaman hias
misalnya begunia. Daun
yang disetek ini harus
cukup tua, dan tanah
yang digunakn sebagai
media tumbuh harus
gembur dan lembab.
Gambar 90 Teknik Perkembangbiakan
mencangkok dengan setek daun ini
tanaman dilakukan dengan
meletakkan daun yang
206
sudah dipilih tadi diatas - Tempel (okulasi), cara
permukaan tanah. perbanyakkan ini
Beberapa hari dilakukan dengan
kemudian tumbuh tunas menempelkan tunas
baru yang kemudian dari satu tumbuhan ke
dapat dipindahkan batang tumbuhan lain.
ketempat lain. Setiap tumbuhan itu
Beberapa contoh setek mempunyai sifat yang
daun terlihat pada berbeda. Batang dan
Gambar 92 berikut. tunas yang diokulasi
berasal dari dua
tumbuhan. Batang yang
ditempel merupakan
tumbuhan yang
mempunyai akar dan
batang yang kuat.
- Sambung pucuk
(enten), sambung pucuk
merupakn penyatuan
pucuk dengan batang
bawah. Pucuk dan
batang bawah yang
disambung itu berasal
dua tumbuhan.
Sambung pucuk dapat
menghasilkan tanaman
yang lebih baik
Gambar 92 Beberapa jenis mutunya. Bila
perbanyakan dibandingkan dengan
dengan setek daun okulasi, ternyata
207
sambung pucuk lebih - Runduk, jenis tumbuhan
cepat menghasilkan. yang dapat
Cara sambung pucuk dikembangbiakan
dapat dilakukan dengan runduk sangat
terhadap tanaman hias, sedikit. Tumbuhan itu
buah-buahan, dan mempunyai batang
perkebunan. Sambung yang panjang dan
pucuk dilakukan secara lentur. Tumbuhan yang
sederhana. Batang dapat dikembangbiakan
bawah diperoleh dari dengan cara merunduk
semaian biji. Pucuk misalnya melati ,
diambil dari cabang alemanda, apel, dan
tumbuhan yang lain-lain.
mempunyai sifat- sifat Perkembangbiakan
baik seperti berbunga dengan cara ini sangat
indah dan berbuah sederhana. Batang
manis, atau lainnya. tanaman dikerat sedikit,
Pucuk kemudian batang itu kemudian
disambung dengan dilengkukkan atau
batang bawah . dirundukkan ketanah.
Penyambungan Kemudian batang yang
dilakukan dengan dikerat itu, ditimbun
menggunakan tali dengan tanah, seperti
plastik. Gambar 95 berikut ini.
Gambar 95 Teknik
perbanyakan tanaman
Gambar 94 Teknik sambung dengan runduk
pucuk
208
9.6. Teknik Budidaya 2. Sayuran memerlukan
Sayuran penanganan khusus
1. Sayuran dikonsumsi
dalam bentuk segar
209
Disamping hal tersebut diatas, - Produknya tidak
kondisi lingkungan marupakan tergantung musim
faktor penentu dalam
menentukan keberhasilan - Kualitas sayur lebih
produk sayuran. Ketersedian air tinggi.
yang cukup, suhu, kelembaban
udara dan angin, pada masa - Produsen dapat
pertumbuhan akan mengatur saat panen
mempengaruhi kualitas dari yang disesuaikan
sayuran. dengan nilai jual
tertinggi di pasar.
Bagaimana menangani
sayuran Oleh karena pertanaman
sayuran pada rumah kaca
Pembekuan atau penyimpanan membutuhkan input energi yang
dalam ruangan pendingin, tinggi dibandingkan dengan
pengalengan dan pengeringan bertanam di lahan, maka
menjadi mekanisme yang utama umumnya sayuran yang ditanam
agar produk sayuran dapat pada rumah kaca ini adalah
digunakan konsumen. sayuran yang memiliki nilai
Produsen sayur yang melakukan ekonomi tinggi.
penanganan yang baik dari
mulai tanam sampai panen serta Persaingan pasar
pascapanennya, sehingga internasional
sampai ke konsumen turut
menentukan tinggi rendahnya Kemampuan produk sayuran
harga pproduk sayur tersebut. untuk dapat bersaing pada
kompetisi internasional
Sayuran bernilai ditentukan oleh:
ekonomi tinggi
- Kemampuan produsen
Pertanaman sayuran pada sayur untuk
rumah kaca merupakan trend menyediakan produk
baru untuk menghasilan produk sayuran yang bermutu
sayuran bermutu. baik selama perjalanan
maupun setelah sayuran
Beberapa keuntungan dari sampai ke tangan
bertanam sayuran pada rumah konsumen.
kaca adalah:
- Harga dasar yang
- Kondisi lingkungan yang memadai dimana harga
terkontrol sehingga dasar ini ditentukan oleh
pertumbuhan tanaman biaya proses produksi
jadi lebih baik dan pasca panen, resiko
produksi, resiko
210
kebijakan politik, dan laju Berikut ini merupakan usaha
nilai tukar moneter. bagaimana meningkatkan mutu
dan nilai jual sayur yang perlu
dilakukan, yaitu:
Di beberapa negara luar seperti
Amerika Serikat menerapkan - Mekanisasi
teknologi yang efektif dalam
memproduksi sayuran. Hal ini - Penanganan pasca
dilakukan untuk menurunkan panen dan kualitas
nilai jual serendah mungkin akan bahan
tetapi masih menguntungkan
produsen dan dapat bersaing - Kultur teknis
pada tingkat internasional.
Mekanisasi
Salah satu upaya yang dilakukan
adalah penggunaan teknologi Beberapa alat mekanisasi turut
atmosfir terkontrol pada membantu agar proses produksi
kemasan sayuran, sehingga sayuran lebih efisien dan efektif.
sayuran dapat bertahan lebih
lama. Penggunaan teknologi ini Penggunaan traktor misalnya
dinilai jauh lebih efisien dan dalam pengolahan tanah dinilai
efektif karena biaya yang relatif lebih efisien dan efektif, karena
murah dan tidak merusak mutu disamping biayanya yang relatif
sayuran. murah dibandingkan dengan
penggunaan tenaga manusia
c. Tenaga Kerja Mekanisasi juga luaran yang dihasilkannya
dan Efisiensi Produksi lebih besar.
211
Penanganan pasca panen dan Akibatnya terjadi kelambatan
kualitas bahan panen, dan buah terlalu masak
sehingga cepat rusak.
Mudah rusaknya produk sayuran
ini membutuhkan perhatian Pekerjaan ini akan lebih mudah
khusus terhadap alat panen dan jaminan terhadap mutu
yang digunakan. sayur tetap terjaga maka
dilakukan pemanenan dengan
Kerusakan buah tomat pada menggunakan mesin. Begitu
waktu pemanenan merupakan juga yang terjadi pada panen
salah satu contoh penanganan anggur, pemetikan dengan
pasca panen yang tidak baik. menggunakan mesin lebih
Misalnya kita harus menentukan efisien dibandingkan dengan
varietas apa yang kita tanam, menggunakan tangan.
waktu masak dan panen,
metode pemetikan, dan tinggi Akan tetapi penggunaan alat
tumpukan pada kontainer yang mekanisasi pertanian
dapat mempengaruhi kualitas membutuhkan persyaratan
sayur. khusus pada kultur teknisnya
yang disesuaikan dengan
Tidak selamanya penggunaan spesifikasi dari mesin yang
traktor/mesin pada sayuran digunakan.
berakibat baik, akan tetapi
sangat tergantung pada jenis Misalnya dalam pemanenan
sayurannya. Misalnya mesin ini anggur jarak tanam yang
tidak baik digunakan untuk digunakan adalah jarak tanam
pemanenan kentang, akan tetapi yang disesuaikan dengan lebar
untuk pemanenan sayuran daun mesin yang digunakan agar tidak
seperti kangkung dinilai lebih terhalang lalu lintas mesin pada
efisien. waktu panen.
212
Oleh karenanya penggunaan - Kondisi lingkungan
mekanisasi/alat mesin pada seperti cuaca (panas,
waktu pengolahan tanah, kering, curah hujan, sinar
penanaman, pemeliharaan, matahari yang terik)
panen dan pasca panen pada mempengaruh produksi
budidaya sayuran efisien dan sayur secara kuantitas
efektif tergantung pada: dan kualitas.
213
Klasifikasi sayuran atas bagian Umbi
yang dapat dimakan
Sayuran umbi dapat merupakan
Sayuran juga dapat modifikasi dari beberapa bagian
diklasifikasikan atas bagian apa tanaman, misalnya kentang,
dari sayuran tersebut yang dapat
digunakan. Bagian tanaman Akar
tersebut dapat berasal dari daun,
tangkai daun, umbi, batang, Beberapa akar sayuran dapat
akar, bunga, buah ataupun biji. dimanfaatkan sebagai sayur.
214
Biji kandungan bahan
organik tanah.
Kacang ercis ataupun buncis
merupakan sayuran yang - Kumpulkan data produksi
berasal dari biji. tanaman pada periode
lalu dari areal tersebut.
Ada beberapa jenis sayuran biji
yang digunakan sebagai sayuran - Musim tanam.Kumpulkan
ketika bijinya masih lunak, semua data perubahan
contohnya buncis dan sweet pola curah hujan dari
corn, akan tetapi ada juga yang lokasi. Data ini
digunakan setelah bijinya dibutuhkan untuk
menjadi keras contohnya biji menentukan kapa waktu
bunga matahari, kacang tanah. tanam yang paling tepat.
215
Ada beberapa pilihan sistem Dehidrasi dengan teknik
pertanaman pada budidaya blansing. Teknik ini dapat
sayur yaitu diaplikasikan untuk kubis dan
wortel. Kadar air setelah
- Intercroping, beberapa perlakuan adalah 12%.
jenis sayuran dapat Rehidrasi terhadap produk
ditanam secara kering akan menghasilkan
bersamaan pada satu bentuk sayuran segar seperti
lokasi. Sistem tanam ini semula.
juga dapat mengurangi
serangan hama,
disamping
mengefisienkan
pemanfatan lahan. Salah
satu contohnya adalah
budidaya kacang
panjang dengan
menggunakan ajir yang
berasal dari batang
jagung manis. Terlebih
dahulu kita menanam
jagung, baru setelah
sebulan dilakukan
penaman kacang
panjang.
Gambar 96. sayuran yang
dikeringkan
- Monokultur, sistem ini
hanya menanam satu
jenis saur pada luasan
areal tertentu
Pengeringan Sayuran
216
Tabel 13 Klasifikasi Botani beberapa jenis sayuran
Monocotyledons
Araceae(famili arum)
- Colocasia esculenta Keladi/talas
Liliaceae
- Asparagus officinalis Asparagus
Dicotyledons
Chenopodiaceae
- Beta vulgaris Bit
- Beta vulgaris , cicla group
- Spinacia oleracea peleng (Bahasa Karo)
Composite
- Helianthus annus Bunga matahari
- Lactuca sativa
Convulaceae
- Ipomea batatus Ubi jalar
Crucefera
- Brassica oleraceae Kol
- Brassica rapa Sawi pak-choi
- Raphanus satvus Radish
Cucurbitaceae
- Citrulus lanatus Semangka
- Cucumis sativus Timun
- Cucurbita pepo labu
217
Leguminosae
- Arachis hypogaea
- Gliycine max
- Phaseolus vulgaris Kacang tanah
- Pisum sativum Kedele
- Vigna radiata Kacang buncis
Kacang ercis
Malvaceae
- Abelmoschus esculentus
Polygonaceae Okra
- Rheum rhabarbarum
Solanaceae Rhubarb
- Capsicum annum
- Capsicum frutescens
- Lycopersicum esculentum Cabai besar
- Solanum melongena Cabai rawit
- Solanum tuberosum Tomat
Terong
Tetra goniaceae Kentang
- Tetragonia tetra gonioides
218
9.6.1. Tenik Budidaya tetapi, warna batang ini juga
Kentang dipengaruhi oleh umur tanaman
dan keadaan lingkungan. Pada
kesuburan tanah yang lebih baik
atau lebih kering, biasanya
warna batang tanaman yang
lebih tua akan lebih menyolok.
b. Jenis Kentang
219
Varitas kentang yang banyak beberapa daerah, ada yang
ditanam di Indonesia adalah menjadikannya makanan pokok.
kentang kuning varitas Granola,
Atlantis, Cipanas dan Segunung. Selain itu, kentang juga banyak
mengandung vitamin B, vitamin
Belakangan ini Pusat Penelitian C, dan sejumlah vitamin A.
dan Pengembangan Hortikultura Sebagai sumber karbohidrat
melepas 2 jenis kentang yaitu: yang penting, di Indonesia,
kentang masih dianggap sebagai
Merbabu-17 sayuran yang mewah.
220
d. Kelembaban yang sesuai Ketinggian Tempat
untuk tanaman kentang
adalah 80-90%. Daerah yang cocok untuk
Kelembaban yang terlalu menanam kentang adalah pada
tinggi akan menyebabkan dataran tinggi/daerah
tanaman mudah pegunungan, dengan ketinggian
terserang hama dan antara 1.000-3.000 m dpl.
penyakit, terutama yang
disebabkan oleh Ketinggian idealnya berkisar
cendawan. antara 1000-1300 m dpl.
Beberapa varitas kentang dapat
Media Tanam ditanam di dataran menengah
(300-700 m dpl).
a. Secara fisik, tanah yang
baik untuk bercocok d. Pembibitan
tanaman kentang adalah
yang berstruktur remah, Bibit Tanaman kentang dapat
gembur, banyak berasal dari:
mengandung bahan
organik, berdrainase baik - Umbi
dan memiliki lapisan olah
yang dalam. Sifat fisik - stek batang
tanah yang baik akan
menjamin ketersediaan - stek tunas daun.
oksigen di dalam tanah.
Umbi
b. Tanah yang memiliki sifat
ini adalah tanah Andosol Umbi bibit berasal dari umbi
yang terbentuk di produksi berbobot 30-50 gram.
pegunungan- Pilih umbi yang cukup tua antara
pegunungan. 150-180 hari, umur tergantung
varietas, tidak cacat, umbi baik,
c. Keadaan pH tanah yang varitas unggul.
sesuai untuk tanaman
kentang bervariasi antara Umbi disimpan di dalam rak/peti
5,0-7,0, ini tergantung di gudang dengan sirkulasi udara
pada varietasnya. Untuk yang baik (kelembaban 80-95%).
produksi yang baik pH
yang rendah tidak cocok Lama penyimpanan 6-7 bulan
ditanami kentang. pada suhu rendah dan 5-6 bulan
Pengapuran mutlak pada suhu 250C.
diberikan pada tanah
yang memiliki nilai pH
dibawah 7.
221
Pilih umbi dengan ukuran Pengambilan stek baru dapat
sedang, memiliki 3-5 mata tunas. dilakukan jika tanaman telah
berumur 1-1,5 bulan dengan
Gunakan umbi yang akan tinggi 25-30 cm.
digunakan sebagai bibit hanya
sampai generasi keempat saja. Stek disemaikan di persemaian.
222
dibuat saluran pembuangan air Waktu tanam yang tepat adalah
sedalam 50 cm dan lebar 50 cm. diakhir musim hujan pada bulan
April-Juni, jika lahan memiliki
irigasi yang baik/sumber air,
Teknik Penanaman maka kentang dapat ditanam
dimusim kemarau.
Pemupukan Dasar
Sebaiknya tidak menanam
- Pupuk dasar organik kentang pada musim hujan, dan
berupa kotoran ayam 10 penanaman yang baik jika
ton/ha, kotoran kambing dilakukan dipagi/sore hari.
sebanyak 15 ton/ha atau
kotoran sapi 20 ton/ha Pembuatan lubang tanam, dan
diberikan pada mulsa
permukaan bedengan
kurang lebih seminggu Lubang tanam dibuat dengan
sebelum tanam, kedalaman 8-10 cm. Bibit
dicampur pada tanah dimasukkan ke lubang tanam,
bedengan atau diberikan ditimbun dengan tanah dan
pada lubang tanam. tekan tanah di sekitar umbi. Bibit
akan tumbuh sekitar 10-14 hst.
- Pupuk anorganik berupa
SP-36=400kg/ha. Mulsa jerami perlu dihamparkan
di bedengan jika kentang
Cara Penanaman ditanam di dataran medium.
223
Penyiangan 1. Urea/ZA: 21 hari
setelah tanam
Lakukan penyiangan secara 165/350 kg dan
kontinyu dan sebaiknya 45 hari setelah
dilakukan 2-3 hari tanam 165/365
sebelum/bersamaan dengan kg.
pemupukan susulan dan
penggemburan. Jadi penyiangan 2. SP-36: saat
dilakukan minimal dua kali tanam 400 kg.
selama masa penanaman.
Penyiangan harus dilakukan
pada fase kritis yaitu vegetatif 3. KCl: 21 hari
awal dan pembentukan umbi. setelah tanam
100 kg dan 45
Pemangkasan Bunga hari setelah
tanam 100 kg.
Pada varietas kentang yang
berbunga sebaiknya dipangkas c. Pupuk cair: 7-10 hari
untuk mencegah terganggunya sekali dengan dosis
proses pembentukan umbi, sesuai anjuran.
karena terjadi perebutan unsur
hara untuk pembentukan umbi Pupuk anorganik diberikan ke
dan pembungaan. dalam lubang pada jarak 10 cm
dari batang tanaman kentang.
Pemupukan
Pengairan
Selain pupuk organik, maka
pemberian pupuk anorganik juga Tanaman kentang sangat peka
sangat penting untuk terhadap kekurangan air.
pertumbuhan tanaman. Pengairan harus dilakukan
secara rutin tetapi tidak
Pupuk yang biasa diberikan Urea berlebihan.
dengan dosis 330 kg/ha, TSP
dengan dosis 400 kg/ha Pemberian air yang cukup
sedangkan KCl 200 kg/ha. membantu menstabilkan
Secara keseluruhan pemberian kelembaban tanah sebagai
pupuk organik dan anorganik pelarut pupuk. Selang waktu 7
adalah sebagai berikut: hari sekali secara rutin sudah
cukup untuk tanaman kentang.
a. Pupuk kandang: saat Pengairan dilakukan dengan
tanam 15.000-20.000 kg. cara disiram dengan
b. Pupuk anorganik gembor/ember/atau dengan
mengairi selokan sampai areal
224
tanaman lembab (sekitar 15-20 dicampur dengan pupuk
menit). kandang.
225
Penyakit Colleotrichum coccodes.
Gejala: daun menguning
a. Penyakit busuk daun dan menggulung, lalu
Penyebab: jamur layu dan kering. Pada
Phytopthora infestans. bagian tanaman yang
Gejala: timbul bercak- berada dalam tanah
bercak kecil berwarna terdapat bercak-bercak
hijau kelabu dan agak berwarna coklat. Infeksi
basah, lalu bercak-bercak akan menyebabkan akar
ini akan berkembang dan dan umbi muda busuk.
warnanya berubah Pengendalian: dengan
menjadi coklat sampai cara pergiliran tanaman ,
hitam dengan bagian tepi sanitasi kebun dan
berwarna putih yang penggunaan bibit yang
merupakan sporangium. baik.
Selanjutnya daun akan
membusuk dan mati. d. Penyakit fusarium
Pengendalian: Penyebab: jamur
menggunakan Antracol Fusarium sp. Gejala:
70 WP, Dithane M-45, infeksi pada umbi
Brestan 60, Polyram 80 menyebabkan busuk
WP, Velimek 80 WP dan umbi yang menyebabkan
lain-lain. tanaman layu. Penyakit
ini juga menyerang
b. Penyakit layu bakteri kentang di gudang
Penyebab: bakteri penyimpanan. Infeksi
Pseudomonas masuk melalui luka-luka
solanacearum. Gejala: yang disebabkan
beberapa daun muda nematoda/faktor
pada pucuk tanaman layu mekanis. Pengendalian:
dan daun tua, daun dengan menghindari
bagian bawah terjadinya luka pada saat
menguning. penyiangan dan
Pengendalian: dengan pendangiran.
cara menjaga sanitasi Pengendalian kimia
kebun, pergiliran dengan Benlate.
tanaman.
Pemberantasan secara e. Penyakit bercak kering
kimia dapat menggunkan (Early Blight)
bakterisida, Agrimycin atu Penyebab: jamur
Agrept 25 WP. Alternaria solani. Jamur
hidup disisa tanaman
c. Penyakit busuk umbi sakit dan berkembang
Penyebab: jamur biak di daerah kering.
226
Gejala: daun terinfeksi Epilachna dan Coccinella
berbercak kecil yang dan nematoda.
tersebar tidak teratur, Pengendalian: tidak ada
berwarna coklat tua, lalu pestisida untuk
meluas ke daun muda. mengendalikan virus,
Permukaan kulit umbi pencegahan dan
berbercak gelap tidak pengendalian dilakukan
beraturan, kering, dengan menanam bibit
berkerut dan keras. bebas virus,
Pengendalian: dengan membersihkan peralatan,
pergiliran tanaman. memangkas dan
membakar tanaman
f. Penyakit karena virus sakit, memberantas
Virus yang menyerang vektor dan pergiliran
adalah: (1) Potato Leaf tanaman.
Roll Virus (PLRV)
menyebabkan daun f. Panen dan Pascapanen
menggulung; (2) Potato
Virus X (PVX) Panen
menyebabkan mosaik
laten pada daun; (3) Ciri dan Umur Panen
Potato Virus Y (PVY)
menyebabkan mosaik Umur panen pada tanaman
atau nekrosis lokal; (4) kentang berkisar antara 90-180
Potato Virus A (PVA) hari, tergantung varietas
menyebabkan mosaik tanaman.
lunak; (5) Potato Virus M
(PVM) menyebabkan Pada varietas kentang genjah,
mosaik menggulung; (6) umur panennya 90-120 hari;
Potato Virus S (PVS) varietas medium 120-150 hari;
menyebabkan mosaik dan varietas dalam 150-180 hari.
lemas. Gejala: akibat
serangan, tanaman Secara fisik tanaman kentang
tumbuh kerdil, lurus dan sudah dapat dipanen apabila
pucat dengan umbi kecil- daunnya telah berwarna
kecil/tidak menghasilkan kekuning-kuningan yang bukan
sama sekali; daun disebabkan serangan penyakit;
menguning dan jaringan batang tanaman telah berwarna
mati. Penyebaran virus kekuningan dan agak
dilakukan oleh peralatan mengering.
pertanian, kutu daun
Aphis spiraecola, A. Selain itu tanaman yang siap
gossypii dan Myzus panen kulit umbi akan lekat
persicae, kumbang sekali dengan daging umbi, kulit
227
tidak cepat mengelupas bila segar, sesuai dengan SNI-01-
digosok dengan jari. 3175-1992
Cara Panen
Klasifikasi dan Standar Mutu
Waktu memanen sangat
dianjurkan dilakukan pada waktu Menurut ukuran berat, kentang
sore hari/pagi hari dan dilakukan segar digolongkan dalam:
pada saat hari cerah. Cara
memanen yang baik adalah a) Kecil: 50 gram kebawah.
sebagai berikut: cangkul tanah
disekitar umbi kemudian angkat b) Sedang: 51-100 gram.
umbi dengan hati hati dengan
menggunakan garpu tanah. c) Besar: 101-300 gram.
228
Untuk mendapatkan hasil sebelumnya dan tuanglah
kentang yang sesuai dengan kedalalam sebuah bak
standar maka dilakukan kayu yang disediakan
pengujian yang meliputi: khusus untuk itu. Pilihlah
kotoran-kotoran dan
a. Penentuan keseragaman timbanglah berat masing-
ukuran kentang masing.
Timbang seluruh
cuplikan, kemudian d. Penentuan cacat pada
timbang tiap butir dalam kentang segar
cuplikan. Pisahkan butir- Timbang seluruh cuplikan
butir yang beratnya dan tentukan butir-butir
diatas/dibawah ukuran kentang yang cacat.
berat yang telah Pisahkan butir-butir yang
ditentukan dan cacat dan timbanglah
timbanglah semuanya. semuanya. Bila
Bila presentase berat presentase berat butir-
butir yang diatas/dibawah butir yang cacat
ukuran berat masing- sama/kurang dari 50%,
masing sama/kurang dari maka cuplikan dianggap
5% maka contoh Mutu I dan bila
dianggap seragam. sama/kurang dari 10%
maka cuplikan dianggap
b. Penentuan kerataan Mutu II.
permukaan kentang
Timbang seluruh cuplikan e. Penentuan ketuaan pada
dan ukur benjolan yang kentang segar
terdapat pada tiap butir Timbanglah seluruh
dalam cuplikan. Pisahkan cuplikan dan tentukan
butir-butir cuplikan yang butir contoh yang
mempunyai benjolan tua/cukup tua. Pisahkan
lebih dari 1 cm butir yang tua/cukup tua
sama/kurang dari 10% dan timbanglah
jumlah cuplikan maka semuanya. Bila
cuplikan dianggap presentase berat butir
mempunyai permukaan contoh yang kulitnya
rata. mengelupas beratnya
lebih dari ¼ bagian
c. Penentuan kadar kotoran permukaannya
Timbanglah sampai sama/kurang dari 5%,
mendekati 0,1 gram maka cuplikan dianggap
sebanyak lebih kurang tua dan bila sama/kurang
500 gram cuplikan dalam dari 10%, maka cuplikan
wadah yang telah ditera dianggap cukup tua.
229
Pengambilan Contoh h) Untuk jumlah kemasan
dalam lot 201 atau
Contoh diambil secara acak dari lebih, contoh yang
jumlah kemasan seperti terlihat diambil 15.
berikut ini. Tiap kemasan diambil
contoh sebanyak 10 kg dari Petugas pengambil contoh harus
bagian atas, tengah dan bawah. memenuhi syarat yaitu orang
yang berpengalaman atau dilatih
Contoh tersebut dicampur lebih dahulu dan mempunyai
merata tanpa menimbulkan ikatan dengan badan hukum.
kerusakan, kemudian dibagi
menjadi empat dan dua bagian Pengemasan
diambil secara diagonal.
Cara ini dilakukan beberapa kali Kentang dikemas dengan
sampai contoh mencapai 10 kg. keranjang atau bahan lain
dengan berat netto maksimum
b) Untuk jumlah kemasan 80 kg dan ditutup dengan
dalam lot 1 sampai 3, anyaman bambu kemudian diikat
contoh yang diambil dengan tali rotan/bahan lain. Isi
semua. kemasan tidak melebihi
permukaan.
c) Untuk jumlah kemasan
dalam lot 4 sampai 25, Di dalam keranjang atau
contoh yang diambil 3. kemasan diberi label yang
bertuliskan :
d) Untuk jumlah kemasan
dalam lot 26 sampai 50, - Nama barang.
contoh yang diambil 6. - Jenis mutu.
- Nama/kode
e) Untuk jumlah kemasan perusahaan/eksportir.
dalam lot 51 sampai - Berat netto.
100, contoh yang - Produksi Indonesia.
diambil 8. - Negara/tempat tujuan.
f) Untuk jumlah kemasan
dalam lot 101 sampai
150, contoh yang
diambil 10.
230
9.6.2. Teknik Budidaya lunak, bentuknya tidak
Tomat teratur.
- Tomat Apel
a. Deskripsi (Lycopersicum pyriforme)
buah bulat, kuat dan
Tanaman tomat merupakan sedikit keras seperti buah
tanaman perdu semusim, apel, tumbuh baik di
berbatang lemah dan basah. dataran tinggi
Daunnya berbentuk segitiga.
- Tomat kentang
Bunganya berwarna kuning. (Lycopersicum
grandifolium) buah bulat,
Buahnya buah buni, hijau waktu padat, lebih besar dari
muda dan kuning atau merah tomat apel, daun lebar
waktu tua. Berbiji banyak, agak rimbun.
berbentuk bulat pipih, putih atau
krem, kulit biji berbulu. Beberapa varietas tomat yang
sekarang sedang dikembangkan
Perbanyakan dengan biji adalah sebagai berikut:
kadang-kadang dengan setek
batang cabang yang telah tua.
b.Varietas Tomat
Jenis-jenis Tomat
- Tomat biasa
(lycopersicum commune)
buahnya bulat pipih,
231
Mirah
232
Opal c.Manfaat
d. Syarat Tumbuh
233
e. Pedoman Budidaya Bila telah diperoleh, sebaiknya
benih disemaikan dahulu
Bibit dan Persemaian sebelum ditanam pada
bedengan yang tetap.
Benih tomat dapat langsung
diperoleh dari suplier atau Bedengan persemaian dibuat
disiapkan sendiri. dengan ukuran lebar antara 0,8-
1,2 m dengan panjang sekitar 2-
Sebetulnya menyiapkan sendiri 3 m, dan tinggi sekitar 20-25 cm.
benih tomat yang baik tidaklah
terlalu sukar. Caranya adalah Jarak antarbarisan adalah 5 cm.
sebagai berikut: Bedengan yang telah dibentuk
diberi pupuk kandang seminggu
1. Buah tomat dipilih yang sebelum tanam sebanyak 5 kg
sehat, tidak cacat, dan per m2 dan pupuk Urea dua hari
matang penuh dari sebelum tanam sebanyak 30 g
varietas yang unggul. per m 2.
Buah yang telah dipilih
selanjutnya diperam Setelah bedengan persemaian
selama tiga hari sampai siap diolah, bibit tomat dapat
warna buah berubah segera disebar.
menjadi merah gelap dan
lunak. Kemudian bijinya Untuk satu ha pertanaman,
dikeluarkan bersama benih yang dibutuhkan adalah
lendirnya. sekitar 300 - 400 gram. Pada
persemaian diberi lindungan
2. Biji beserta lendir yang dapat berupa atap rumbia
difermentasi selama 3 atau pelepah pisang.
hari sampai lendir dan
airnya terpisah dari biji. Persemaian disiram setiap pagi
dan sore. Bila bibit telah
mencapai tinggi antara 7-10 cm,
3. Biji yang telah terpisah yaitu dalam waktu 2 minggu
tadi segera dicuci dan setelah disebar, bibit itu dapat
dijemur selama kurang segera dipindahkan ke tempat
lebih 3 hari atau hingga penyapihan.
kadar airnya kurang lebih
6%. Penyapihan berguna untuk
menyeleksi bibit yang bagus dan
4. Biji yang telah kering sebagai latihan hidup bagi
dapat langsung disemai tanaman muda. Tempat
atau disimpan. penyapihan dapat berupa
polybag atau bumbung dari
pelepah pisang. Bibit dibiarkan di
234
tempat penyapihan sampai lahan dapat ditanami sebanyak
berumur 1 bulan dengan tinggi 20.900-28.600 bibit.
sekitar 15 cm dan telah berhelai
daun 3 atau 4. Setelah itu, f.Teknik Pemeliharaan Tomat
tanaman dapat dipindahkan ke
tempat penanaman yang tetap. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam
Sebelum penanaman dilakukan, pemeliharaan tanaman tomat,
sebaiknya lahan disiapkan yaitu:
dahulu. Lahan yang telah dipilih
segera diolah. Guna mencegah Penyiraman
nematoda yang merugikan, kita
dapat memberikan Nemagon Penyiraman dilakukan bila
sebagai fumigan tanah 2 atau 3 selama pertumbuhan tanaman
minggu sebelum tanam. jatuh pada musim kemarau yang
Kemudian lahan itu dibuat berkepanjangan (sesuai dengan
bedengan dengan lebar antara kebutuhan). Hal ini dilakukan
1,4-1,6 meter dan jarak antar secara hati-hati agar tanaman
bedengan sekitar 20 cm. Lubang tidak rusak dan diusahakan
penanaman segera dibuat di penyiraman tanaman pada pagi
atas bedengan itu dengan luas dan sore hari.
sekitar 15-20 cm sedalam 70-80
cm. Pemupukan
235
dengan dosis 1 kwintal Penyiangan dan Pembumbunan
per hektar atau 4-5 gram
per tanaman. Sedangkan Penyiangan dan pembubunan
pemupukan Urea untuk dilakukan secara bersamaan
susulan dilakukan 4 setelah tanaman berumur kira-
minggu setelah kira 1 bulan, yaitu dengan cara
pemupukan pertama membabat atau mencabut
dengan dosis sama rerumputan, kemudian tanah di
seperti pemupukan sekitar tanaman dibumbun pada
pertama. tanaman.
Pemangkasan dimaksudkan
agar dapat diperoleh buah yang
besar dan cepat masak.
Pemangkasan dilakukan sekali
atau dua kali sebulan yaitu
dengan cara memangkas bagian
236
pucuk atau cabang ketiga pada Penyakit dan Jenis Penyakit
batang pokok, atau cabang
kelima pada kedua cabang yang Pengendalian
dibiarkan hidup. Pemangkasan
tanaman tomat dapat dilakukan - Penyakit Lanas: Cabut
dengan dua cara yaitu dan buang tanaman yang
pemangkasan tunas muda dan terserang
pemangkasan batang. Tanaman
tomat yang telah mempunyai - Rhizoetonia dan Phytium
lima dompolan buah harus sp.: Semprot dengan
dipotong pucuk batangnya dan Dithane M -45 0,2%.
tunas-tunasnya agar buah dapat
menjadi besar dan cepat masak.
Tinggalkan dua atau tiga tunas
yang berada di samping atau di
sebelah bawah dompolan buah
yang kelima itu.
Hama
237
Ulat buah
(Helicoverpa armigera)
238
Penyebab : jam ur R. s olani dan
Phy thium s pp.
239
Sedangkan untuk pemasaran ke
tempat yang jauh atau untuk di
ekspor, buah sebaiknya dipetik
sewaktu masih berwarna hijau,
tetapi sudah tua benar. Atau 8-
10 hari sebelum menjadi masak
(berwarna merah).
240
9.6.3. Teknik Budidaya Cabai Buah cabe ini selain dijadikan
sayuran atau bumbu masak juga
a. Pendahuluan mempunyai kapasitas
menaikkan pendapatan petani.
Cabe (Capsicum Annum var
longum) merupakan salah satu Disamping itu tanaman ini juga
komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai bahan baku
memiliki nilai ekonomi penting di industri, yang memiliki peluang
Indonesia. eksport, membuka kesempatan
kerja.
Cabe merupakan tanaman perdu
dari famili terong-terongan yang
memiliki nama ilmiah Capsicum
sp. Cabe berasal dari benua
Amerika tepatnya daerah Peru
dan menyebar ke negara-negara
benua Amerika, Eropa dan Asia
termasuk Negara Indonesia.
241
Beberapa jenis cabe yang telah Lembang-1
dirilis adalah: Jet set, Arimbi,
Buana 07, Somrak, Elegance x Potensi hasil 9 ton/ha
081, Horison 2089, Imperial 308 x Cocok untuk dataran
dan Emerald 2078. tinggi
Tanjung-1
- Lahan pertanaman
Tanjung-2 terbuka atau tidak ada
naungan.
x Potensi hasil 12 ton/ha
x Cocok untuk dataran Iklim
rendah
- Curah hujan 1500-2500
mm pertahun dengan
distribusi merata.
- Saat pembungaan
sampai dengan saat
pemasakan buah,
242
keadaan sinar matahari Persemaian
cukup (10 - 12 jam).
Sebelum tanam di tempat
d.Pedoman Teknis Budidaya permanen, sebaiknya benih
disemai dulu dalam wadah
Penyiapan Benih semai yang dapat berupa bak
plastik atau kayu dengan
Benih cabe dapat dibuat sendiri ketebalan sekitar 10 cm yang
dengan cara sebagai berikut: dilubangi bagian dasarnya untuk
pengaturan air(drainase).
- Pilih buah cabe yang
matang (merah) Persiapannya adalah sebagai
berikut:
- Bentuk sempurna, segar
1. Isikan dalam wadah
- Tidak cacat dan tidak semai media berupa
terserang penyakit. tanah pasir, dan pupuk
kandang dengan
- Kemudian keluarkan perbandingan 1 : 1.
bijinya dengan mengiris Untuk menghilangkan
buah secara memanjang gangguan hama berikan
Curater 3 G takaran 10
- Cuci biji lalu dikeringkan. 10 gr/m 2. Media ini
disiapkan 1 minggu
- Kemudian pilih biji yang sebelum penyemaian
bentuk, ukuran dan benih.
warna seragam,
permukaan kulit bersih, 2. Benih yang akan
tidak keriput dan tidak ditanam, sebelumnya
cacat. direndam dalam air
hangat (50 derajat
Bila kesulitan membuat sendiri, Celcius) selama
benih cabe dapat dibeli di toko semalam. Lebih baik lagi
pertanian setempat. bila diberi zat pengatur
tumbuh seperti Atonik.
Benih yang akan ditanam
diseleksi dengan cara merendam 3. Tebarkan benih secara
dalam air, biji yang terapung merata di media
dibuang. persemaian, bila mungkin
beri jarak antar benih 5 x
5 cm sehingga waktu
tanaman
dipindah/dicabut, akarnya
tidak rusak. Usahakan
243
waktu benih ditanam Pembibitan ini bertujuan untuk
diatasnya ditutup selapis meningkatkan daya adaptasi dan
tipis tanah. Kemudian daya tumbuh bibit pada saat
letakkan wadah semai pemindahan ke tempat terbuka
tersebut di tempat teduh di lapangan atau pada polybag
dan lakukan penyiraman
secukupnya agar media Pemindahan bibit baru dapat
semai tetap lembab. dilakukan setelah berumur 30-40
hari.
Pembibitan
Persiapan Media Tanam
1. Benih yang telah dalam Polybag
berkecambah atau bibit
cabe umur 10-14 hari 1. Siapkan polybag tempat
(biasanya telah tumbuh penanaman yang berlubang
sepasang daun) sudah kiri kanannya untuk
dapat dipindahkan ke pengaturan air.
tempat pembibitan.
2. Masukkan media tanam ke
2. Siapkan tempat dalamnya berupa campuran
pembibitan berupa tanah dengan pupuk
polybag ukuran 8 x 9 cm kandang 2 : 1 sebanyak 1/3
atau bumbungan dari volume polybag. Tambahkan
bahan daun pisang Furadan atau Curater 3G 2-
sehingga lebih murah 4 gr/tanaman untuk
harganya. Masukkan ke mematikan hama
dalamnya campuran pengganggu dalam media
tanah, pasir dan pupuk tanah.
kandang serta
tambahkan Curater 3 G. 3. Masukkan campuran tanah
dan pupuk kandang ke
3. Pindahkan bibit cabe ke dalam polybag setinggi 1/3
wadah pembibitan nya.
dengan hati-hati. Pada
saat bibit ditanam di 4. Tambahkan pupuk buatan
bumbungan, tanah di sebagai pupuk dasar yaitu 10
sekitar akar tanaman gr SP 36, 5 gr KCl dan 1/3
ditekan-tekan agar sedikit bagian dari campuran 10 gr
padat dan bibit berdiri Urea + 20 gr ZA per tanaman
tegak. Letakkan bibit di (2/3 bagiannya untuk pupuk
tempat teduh dan sirami susulan). Kemudian siram
secukupnya untuk dengan air agar pupuk larut
menjaga kelembabannya. dalam tanah.
244
Penanaman di Lapangan Penanaman
Pemeliharaan
Penyiraman
Lakukan penyiraman
secukupnya untuk menjaga
kelembaban media tanah.
Gambar 98 Penanaman cabe
pada lahan terbuka
dengan menggunakan
mulsa plastik
245
Pemupukan menjadi tanda tak langsung
serangan kutu daun.
Lakukan pemupukan susulan :
Umur 30 hari setelah tanam : 5 Pengendalian kutu daun (Myzus
gr Kcl per tanaman. persicae Sulz) dengan
Umur 30 dan 60 hari setelah memberikan Furadan 3G
tanam : masing-masing 1/3 sebanyak 60-90 kg/ha atau
bagian dari sisa campuran Urea sekitar 2 sendok makan/10 m 2
dan ZA pada pemupukan dasar. area.
246
dengan air selama Gejala serangan keriting daun
beberapa waktu. adalah:
247
e. Panen dan Pasca Panen Pemetikan dilakukan dengan
hati-hati agar
Panen percabangan/tangkai tanaman
tidak patah. Kriteria panennya
Panen cabai yang ditanam saat ukuran cabai sudah besar,
didataran rendah lebih cepat tetapi masih berwama hijau
dipanen dibandingkan dengan penuh.
cabai dataran tinggi.
Penentuan umur panen
Panen pertama cabai dataran
rendah sudah dapat dilakukan Umur panen cabe biasanya 70-
pada umur 70-75 hari. 90 hari tergantung varietasnya,
yang ditandai dengan 60% cabe
Sedang di dataran tinggi panen sudah berwarna merah. Untuk
baru dapat dimulai pada umur 4- dijadikan benih maka cabe
5 bulan. dipanen bila buah sudah menjadi
merah semua.
Setelah panen pertama, setiap
3-4 hari sekali dilanjutkan Pemanenan
dengan panen rutin.
Biasanya pada panen pertama Pemanenan cabe dengan cara
jumlahnya hanya sekitar 50 kg. memetik buah beserta tangkai
Panen kedua naik hingga 100 buahnya dan sebaiknya
kg. Selanjutnya 150, 200, 250, dilakukan pada saat cuaca cera.
hingga 600 kg per hektar. Pemanenan pada saat hujan
akan menyebabkan kadar air
Setelah itu hasilnya menurun cabe menjadi lebih tinggi
terus, sedikit demi sedikit hingga sehingga cabe akan lebih cepat
tanaman tidak produktif lagi. busuk.
248
Bila cabe habis untuk kering bisa langsung dikemas
dikonsumsi, tidak perlu dilakukan dalam kantong plastik atau
pengeringan dan sebaliknya bila digiling untuk dijadikan bubuk.
produksi cabe melimpah dimana
konsumen tidak mampu untuk Kemudian simpan atau dikirim ke
menampung cabe ini, maka daerah yang kurang produksi
perlu dilakukan pengeringan. cabenya sehingga penumpukan
cabe di suatu daerah pada saat
Pembuatan Cabe kering panen dapat teratasi.
249
250
250
251
Pemeliharaan
251
9.6.5. Teknik Budidaya b.Syarat Tumbuh
Bawang Merah
Bawang merah dapat tumbuh
a. Pendahuluan pada tanah sawah atau tegalan,
tekstur sedang sampai liat. Jenis
Bawang merah (Allium cepa) tanah Alluvial, Glei Humus atau
merupakan salah satu komoditas Latosol, pH 5.6 - 6.5, ketinggian
hortikultura yang sangat 0-400 mdpl, kelembaban 50-70
dibutuhkan oleh manusia. %, suhu 25-320C.
252
Majemuk NPK (15-15-15) dosis Pemilihan bibit
± 20 kg/ 1000 m2 dicampur rata
dengan tanah di bedengan. Bibit bawang merah dipilih yang
sehat : warna mengkilat,
c.Pedoman Teknis kompak/tidak keropos, kulit tidak
luka dan telah disimpan 2-3
Pemilihan Lahan dan bulan setelah panen).
Pengolahan Tanah
Kultivar atau varietas yang
1. Lahan Kering : dianjurkan adalah :
253
bedengan dengan lebar Pemupukan
1.20m dan tinggi 25 cm.
Pupuk dasar diberikan 1 minggu
- Jarak tanam bawang sebelum tanam yaitu 15-20
merah pada musim ton.ha pupuk kandang atau 5-10
kemarau 15x15 cm atau ton/ha kompos matang ditambah
15x20 cm, sedang pada 200 kg/ha TSP.
musim hujan 15x20 cm
atau 20x20 cm. Jika pH Pupuk disebar dan diaduk rata
tanah kurang dari 5.6, sedalam lapisan olah.
dilakukan pengapuran Jika umur simpan bibit yang
dengan menggunakan akan ditanam kurang dari 2
Kaptan atau Dolomit bulan, dilakukan 'pemogesan'
minimal 2 minggu (pemotongan ujung umbi) kurang
sebelum tanam dengan lebih 0.5 cm untuk memecahkan
dosis 1-1.5 ton/ha. masa dormansi dan
mempercepat pertumbuhan
Penanaman tunas tanaman.
254
Pendangiran dan penyiangan b. Hama trip (Thrips sp.)
Hama Penyakit
255
Panen dan pascapanen atas, tujuannya untuk
mengeringkan bagian umbi dan
Panen sekaligus dilakukan pembersihan
umbi dari sisa kotoran atau kulit
Kriteria panen adalah jika > 60- terkelupas dan tanah yang
90 % daun telah rebah, pada terbawa dari lapangan.
daerah dataran rendah
pemanenan pada umur 55-70 Kadar air 89 85 % baru disimpan
hari, sedangkan pada dataran di gudang. Penyimpanan, ikatan
tinggi umur panen sekitar 70 - bawang merah digantungkan
90 hari. pada rak-rak bambu. Aerasi
diatur dengan baik, suhu gudang
Waktu panen : udara cerah, 26-290C kelembaban 70-80%,
tanah tidak basah sanitasi gudang.
Untuk konsumsi : ditandai
dengan kerebahan dan atau Untuk bawang konsumsi, waktu
perubahan warna daun menjadi panen ditandai dengan 60-70%
kekuningan mencapai 60-70% daun telah rebah, sedangkan
dataran rendah umur 50-60 hari untuk bibit kerebahan daun lebih
setelah tanam, dataran medium dari 90%.
umur 70-75 hst
Untuk bibit : ditandai dengan Panen dilakukan waktu udara
kerebahan daun lebih dari cerah. Pada waktu panen,
90%,dataran rendah umur 65-70 bawang merah diikat dalam
hst, dataran medium 80-90 hst ikatan-ikatan kecil (1-1.5 kg/ikat),
Hasil rata-rata : 10-12 t/ha kemudian dijemur selama 5-7
hari).
Pemanenan dilakukan dengan
pencabutan batang dan daun- Setelah kering 'askip'
daunnya. Selanjutnya 5-10 (penjemuran 5-7 hari), 3-4 ikatan
rumpun diikat menjadi satu bawang merah diikat menjadi
ikatan (Jawa:dipocong). satu, kemudian bawang dijemur
dengan posisi penjemuran
Pasca Panen bagian umbi di atas selama 3-4
hari.
Penjemuran dengan alas
anyaman bambu (Jawa : gedeg). Pada penjemuran tahap kedua
Penjemuran pertama selama 5-7 dilakukan pembersihan umbi
hari dengan bagian daun bawang dari tanah dan kotoran.
menghadap ke atas, tujuannya
mengeringkan daun. Bila sudah cukup kering (kadar
air kurang lebih 85 %), umbi
Penjemuran kedua selama 2-3 bawang merah siap dipasarkan
hari dengan umbi menghadap ke atau disimpan di gudang.
256
Kriteria kualitas
257
Tabel 14. Jenis hama penyakit pada bawang
Konsentrasi
No. Jenis hama/penyakit Golongan Nama Dagang Anjuran
Antracol 70 WP
Daconil 70 WP
Atabron 50 EC 2 g/l
Propineb
Nomolt 50 EC 2 g/l
Maneb
Cascade 50 Ec
Mankozeb
Bactospeine WP
idem 2 g/l
258
9.6.6. Teknik Budidaya Jahe Nama daerah jahe antara lain
halia (Aceh), beeuing (Gayo),
bahing (Batak Karo), sipodeh
(Minangkabau), jahi (Lampung),
jahe (Sunda), jae (Jawa dan
Bali), jhai (Madura), melito
(Gorontalo), geraka (Ternate).
b.Deskripsi
259
Daun pelindung berbentuk sunti atau jahe emprit
bundar telur terbalik, Ruasnya kecil, agak
bundar pada ujungnya, tidak rata sampai agak
berbulu, berwarna hijau cerah, sedikit menggembung.
panjang 2,5 cm, lebarnya Jahe ini selalu dipanen
sekitar 1 – 1,75 cm. setelah berumur tua.
Kandungan minyak
Mahkota bunga berbentuk atsirinya lebih besar
tabung 2 – 2,5 cm, helainya dari pada jahe gajah,
agak sempit, berbentuk tajam, sehingga rasanya lebih
berwarna kuning kehijauan, pedas, disamping
panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – seratnya tinggi. Jahe ini
3,5 mm, bibir berwarna ungu, cocok untuk ramuan
gelap, berbintik-bintik berwarna obat-obatan, atau untuk
putih kekuningan, panjang 12 – diekstrak oleoresin dan
15 mm. minyak atsirinya.
260
Dewasa ini para petani cabe Suhu udara
menggunakan jahe sebagai
pestisida alami. Suhu optimum untuk budidaya
tanaman jahe antara 20-35 oC.
Dalam perdagangan jahe dijual
dalam bentuk segar, kering, jahe Media Tanam
bubuk dan awetan jahe.
Disamping itu terdapat hasil Tanaman jahe paling cocok
olahan jahe seperti: minyak astiri ditanam pada tanah yang subur,
dan koresin yang diperoleh gembur dan banyak
dengan cara penyulingan yang mengandung humus.
berguna sebagai bahan Tekstur tanah yang baik adalah
pencampur dalam minuman lempung berpasir, liat berpasir
beralkohol, es krim, campuran dan tanah laterik
sosis dan lain-lain.
Tanaman jahe dapat tumbuh
Adapun manfaat secara pada keasaman tanah (pH)
pharmakologi antara lain adalah sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman
sebagai karminatif, anti muntah, tanah (pH) optimum untuk jahe
pereda kejang, anti pengerasan gajah adalah 6,8-7,0.
pembuluh darah, peluruh 5.3.
keringat, anti inflamasi, anti
mikroba dan parasit, anti piretik, Ketinggian Tempat
anti rematik, serta merangsang
pengeluaran getah lambung dan Jahe tumbuh baik di daerah
getah empedu. tropis dan subtropis dengan
ketinggian 0 - 2.000 m dpl.
e. Syarat Tumbuh Di Indonesia pada umumnya
ditanam pada ketinggian 200 -
Iklim 600 m dpl.
261
Oleh karena itu kriteria yang tumbuh sekitar 1 menit
harus dipenuhi antara lain: kemudian keringkan.
262
Setelah 2 minggu, biasanya Setelah itu tanah dibiarkan 2-4
rimpang sudah bertunas. Bila minggu agar gas-gas beracun
bibit bertunas dipilih agar tidak menguap serta bibit penyakit
terbawa bibit berkualitas rendah. dan hama akan mati terkena
Bibit hasil seleksi itu dipatah- sinar matahari.
patahkan dengan tangan dan
setiap potongan memiliki 3-5 Apabila pada pengolahan tanah
mata tunas dan beratnya 40-60 pertama dirasakan belum juga
gram. gembur, maka dapat dilakukan
pengolahan tanah yang kedua
Penyiapan Bibit sekitar 2-3 minggu sebelum
tanam dan sekaligus diberikan
Sebelum ditanam, bibit harus pupuk kandang dengan dosis
dibebaskan dari ancaman 1.500-2.500 kg.
penyakit dengan cara bibit
tersebut dimasukkan ke dalam Pembentukan Bedengan
karung dan dicelupkan ke dalam
larutan fungisida sekitar 8 jam. Pada daerah-daerah yang
Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, kondisi air tanahnya jelek dan
barulah ditanam. sekaligus untuk encegah
terjadinya genangan air,
Pengolahan Media Tanam sebaiknya tanah diolah menjadi
Persiapan Lahan bedengan-bedengan engan
ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-
Untuk mendapatkan hasil panen 100 cm, sedangkan anjangnya
yang optimal harus diperhatikan disesuaikan dengan kondisi
syaratsyarat tumbuh yang lahan.
dibutuhkan tanaman jahe. Bila
keasaman tanah yang ada tidak Pengapuran
sesuai dengan keasaman tanah
yang dibutuhkan tanaman jahe, Pada tanah dengan pH rendah,
maka harus ditambah atau sebagian besar unsur-unsur
dikurangi keasaman dengan hara didalamnya, Terutama
kapur. fosfor (p) dan calcium (Ca)
dalam keadaan tidak tersedia
atau sulit diserap.
Pembukaan Lahan
Kondisi tanah yang masam ini
Pengolahan tanah diawali dapat menjadi media
dengan dibajak sedalam kurang perkembangan beberapa
lebih dari 30 cm dengan tujuan cendawan penyebab penyakit
untuk mendapatkan kondisi fusarium sp dan pythium sp.
tanah yang gembur atau remah
dan membersihkan tanaman Pengapuran juga berfungsi
pengganggu. menambah unsur kalium yang
sangat diperlukan tanaman
263
untuk mengeraskan bagian Penanaman jahe secara
tanaman yang berkayu, tumpangsari dengan tanaman
merangsang pembentukan bulu- lain mempunyai keuntungan-
bulu akar, mempertebal dinding keuntungan sebagai berikut :
sel buah dan merangsang
pembentukan biji. - Mengurangi kerugian
yang disebabkan naik
Adapun dosis kapur yang turunnya harga.
dibutuhkan berdasarkan tingkat
kemasaman tanahnya adalah - Menekan biaya kerja,
sebagai berikut: seperti: tenaga kerja
pemeliharaan tanaman.
- Derajat keasaman < 4 - Meningkatkan
(paling asam): kebutuhan produktivitas lahan.
dolomit > 10 ton/ha.
- Memperbaiki sifat fisik
- Derajat keasaman 5 dan mengawetkan tanah
(asam): kebutuhan akibat rendahnya
dolomit 5.5 ton/ha. pertumbuhan gulma
(tanaman pengganggu).
- Derajat keasaman 6
(agak asam): kebutuhan Praktek di lapangan, ada jahe
dolomit 0.8 ton/ha. yang ditumpangsarikan dengan
6.3. sayursayuran, seperti ketimun,
bawang merah, cabe rawit,
Teknik Penanaman dan buncis dan lain-lain. Ada juga
Pemeliharaan Tanaman yang ditumpangsarikan dengan
palawija, seperti jagung, kacang
Penentuan Pola Tanaman tanah dan beberapa kacang-
kacangan lainnya.
Pembudidayaan jahe secara
monokultur pada suatu daerah Pembuatan Lubang Tanam
tertentu memang dinilai cukup
rasional, karena mampu Untuk menghindari pertumbuhan
memberikan produksi dan jahe yang jelek, karena kondisi
produksi tinggi. air tanah yang buruk, maka
sebaiknya tanah diolah menjadi
Namun di daerah, bedengan-bedengan.
pembudidayaan tanaman jahe Selanjutnya buat lubang-lubang
secara monokultur kurang dapat kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm
diterima karena selalu untuk menanam bibit.
menimbulkan kerugian.
Cara Penanaman
264
rimpang secara rebah ke dalam Pembubunan
lubang tanam atau alur yang
sudah disiapkan. Tanaman jahe memerlukan
tanah yang peredaran udara dan
Periode Tanam air dapat berjalan dengan baik,
maka tanah harus digemburkan.
Penanaman jahe sebaiknya
dilakukan pada awal musim Disamping itu tujuan
hujan sekitar bulan September pembubunan untuk menimbun
dan Oktober. Hal ini rimpang jahe yang kadang-
dimungkinkan karena tanaman kadang muncul ke atas
muda akan membutuhkan air permukaan tanah.
cukup banyak untuk
pertumbuhannya. Apabila tanaman jahe masih
muda, cukup tanah dicangkul
Pemeliharaan Tanaman tipis di sekeliling rumpun dengan
jarak kurang lebih 30 cm. Pada
Penyulaman bulan berikutnya dapat
diperdalam dan diperlebar setiap
Sekitar 2-3 minggu setelah kali pembubunan akan
tanam, hendaknya diadakan berbentuk gubidan dan sekaligus
untuk melihat rimpang yang terbentuk sistem pengairan yang
mati. Bila demikian harus segera berfungsi untuk menyalurkan
dilaksanakan penyulaman gar kelebihan air.
pertumbuhan bibit sulaman itu
tidak jauh tertinggal dengan Pertama kali dilakukan
tanaman lain, maka sebaiknya pembumbunan pada waktu
dipilih bibit rimpang yang baik tanaman jahe berbentuk rumpun
serta pemeliharaan yang benar. yang terdiri atas 3-4 batang
semu, umumnya pembubunan
Penyiangan dilakukan 2-3 kali selama umur
tanaman jahe.
Penyiangan pertama dilakukan
ketika tanaman jahe berumur 2-4 Namun tergantung kepada
minggu kemudian dilanjutkan 3-6 kondisi tanah dan banyaknya
minggu sekali. Tergantung pada hujan.
kondisi tanaman pengganggu
yang tumbuh. Namun setelah
jahe berumur 6-7 bulan, Pemupukan
sebaiknya tidak perlu dilakukan
penyiangan lagi, sebab pada Pemupukan Organik
umur tersebut rimpangnya mulai
besar. Pada pertanian organik yang
tidak menggunakan bahan kimia
termasuk pupuk buatan dan
obat-obatan, maka pemupukan
265
secara organik yaitu dengan ton/ha. Pemupukan tahap kedua
menggunakan pupuk kompos digunakan pupuk kandang dan
organik atau pupuk kandang pupuk buatan (urea 20
dilakukan lebih sering gram/pohon; TSP 10
dibandingkan dengan kalau kita gram/pohon; dan ZK 10
menggunakan pupuk buatan. gram/pohon), serta K2O (112
kg/ha) pada tanaman yang
Adapun pemberian pupuk berumur 4 bulan.
kompos organik ini dilakukan
pada awal pertanaman pada Pemupukan juga dilakukan
saat pembuatan guludan dengan pupuk nitrogen (60
sebagai pupuk dasar sebanyak kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan
60 – 80 ton per hektar yang K2O (75 kg/ha). Pupuk P
ditebar dan dicampur tanah diberikan pada awal tanam,
olahan. pupuk N dan K diberikan pada
Untuk menghemat pemakaian awal tanam (1/3 dosis) dan
pupuk kompos dapat juga sisanya (2/3 dosis) diberikan
dilakukan dengan jalan mengisi pada saat tanaman berumur 2
tiap-tiap lobang tanam di awal bulan dan 4 bulan.
pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg
per tanaman. Pupuk diberikan dengan
ditebarkan secara merata di
Pupuk sisipan selanjutnya sekitar tanaman atau dalam
dilakukan pada umur 2 – 3 bentuk alur dan ditanam di sela-
bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 sela tanaman.
bulan.
Pengairan dan Penyiraman
Adapun dosis pupuk sisipan
sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Tanaman Jahe tidak
memerlukan air yang terlalu
Pemberian pupuk kompos ini banyak untuk pertumbuhannya,
biasanya dilakukan setelah akan tetapi pada awal masa
kegiatan penyiangan dan tanam diusahakan penanaman
bersamaan dengan kegiatan pada awal musim hujan sekitar
pembubunan. bulan September.
266
cair atau vitamin-vitamin yang yang terlalu lembab.
mendorong pertumbuhan jahe.
Pengendalian:
Hama dan penyakit
Jaminan kesehatan bibit jahe;
Hama - karantina tanaman jahe
yang terkena penyakit;
Hama yang dijumpai pada - pengendalian dengan
tanaman jahe adalah: pengolahan tanah yang
1. Kepik, menyerang daun baik;
tanaman hingga - pengendalian fungisida
berlubang-lubang. dithane M-45 (0,25%),
2. Ulat penggesek akar, Bavistin (0,25%)
menyerang akar
tanaman jahe hingga Penyakit busuk rimpang
menyebabkan tanaman
jahe menjadi kering dan Penyakit ini dapat masuk ke bibit
mati. rimpang jahe melalui lukanya. Ia
3. Kumbang. akan tumbuh dengan baik pada
suhu udara 20-25 derajat C dan
Penyakit terus berkembang akhirnya
menyebabkan rimpang menjadi
Penyakit layu bakeri busuk.
Gejala: Gejala :
267
yang sehat yaitu memilih
Gejala: bibit unggul yang sehat
bebas dari hama dan
Pada daun yang bercak-bercak penyakit serta tahan
berukuran 3-5 mm, selanjutnya terhadap serangan hama
bercakbercak itu berwarna abu- dari sejak awal
abu dan ditengahnya terdapat pertanaman.
bintik-bintik berwarna hitam,
sedangkan pinggirnya busuk - Memanfaatkan
basah. Tanaman yang terserang semaksimal mungkin
bisa mati. musuh-musuh alami.
268
darurat berdasarkan aras bekerjanya cukup
kerusakan ekonomi yang selektif. Aplikasi racun ini
diperoleh dari hasil pengamatan. terutama pada serangga
penghisap seperti wereng
Beberapa tanaman yang dapat dan serangga pengunyah
dimanfaatkan sebagai pestisida seperti hama penggulung
nabati dan digunakan dalam daun (Cnaphalocrocis
pengendalian hama antara lain medinalis). Bahan ini juga
adalah: efektif untuk
menanggulangi serangan
- Tembakau (Nicotiana virus RSV, GSV dan
tabacum) yang Tungro.
mengandung nikotin
untuk insektisida kontak - Bengkuang (Pachyrrhizus
sebagai fumigan atau erosus) yang bijinya
racun perut. Aplikasi mengandung rotenoid
untuk serangga kecil yaitu pakhirizida yang
misalnya Aphids dapat digunakan sebagai
insektisida dan larvasida.
- Piretrum
(Chrysanthemum - Jeringau (Acorus
cinerariaefolium) yang calamus) yang
mengandung piretrin rimpangnya mengandung
yang dapat digunakan komponen utama asaron
sebagai insektisida dan biasanya digunakan
sistemik yang menyerang untuk racun serangga
urat syaraf pusat yang dan pembasmi
aplikasinya dengan cendawan, serta hama
semprotan. Aplikasi pada gudang Callosobrocus.
serangga seperti lalat
rumah, nyamuk, kutu,
hama gudang, dan lalat Panen dan Pascapanen
buah.
Panen
- Tuba (Derris elliptica dan
Derris malaccensis) yang Ciri dan Umur Panen
mengandung rotenone
untuk insektisida kontak Pemanenan dilakukan
yang diformulasikan tergantung dari penggunaan
dalam bentuk hembusan jahe itu sendiri.
dan semprotan.
Bila kebutuhan untuk bumbu
- Neem tree atau mimba penyedap masakan, maka
(Azadirachta indica) yang tanaman jahe sudah bisa
mengandung ditanam pada umur kurang lebih
azadirachtin yang 4 bulan dengan cara
269
mematahkan sebagian rimpang apabila tidak sempat dipanen
dan sisanya dibiarkan sampai pada musim kemarau tahun
tua. pertama ini sebaiknya dilakukan
pada musim kemarau tahun
Apabila jahe untuk dipasarkan berikutnya.
maka jahe dipanen setelah
cukup tua. Umur tanaman jahe Pemanenan pada musim hujan
yang sudah bisa dipanen antara menyebabkan rusaknya rimpang
10-12 bulan, dengan ciri-ciri dan menurunkan kualitas
warna daun berubah dari hijau rimpang sehubungan dengan
menjadi kuning dan batang rendahnya bahan aktif karena
semua mengering. Misal lebih banyak kadar airnya.
tanaman jahe gajah akan
mengering pada umur 8 bulan
dan akan berlangsung selama Perkiraan Hasil Panen
15 hari atau lebih.
Produksi rimpang segar untuk
klon jahe gajah berkisar antara
Cara Panen 15-25 ton/hektar, sedangkan
untuk klon jahe emprit atau jahe
Cara panen yang baik, tanah sunti berkisar antara 10-15
dibongkar dengan hati-hati ton/hektar.
menggunakan alat garpu atau
cangkul, diusahakan jangan Pascapanen
sampai rimpang jahe terluka.
Selanjutnya tanah dan kotoran Penyortiran Basah dan
lainnya yang menempel pada Pencucian
rimpang dibersihkan dan bila
perlu dicuci. Sesudah itu jahe Sortasi pada bahan segar
dijemur di atas papan atau daun dilakukan untuk memisahkan
pisang kira-kira selama 1 rimpang dari kotoran berupa
minggu. Tempat penyimpanan tanah, sisa tanaman, dan gulma.
harus terbuka, tidak lembab dan
penumpukannya jangan terlalu Setelah selesai, timbang jumlah
tinggi melainkan agak disebar. bahan hasil penyortiran dan
tempatkan dalam wadah plastik
Periode Panen untuk pencucian.
270
Hindari pencucian yang terlalu pengering, pastikan rimpang
lama agar kualitas dan senyawa tidak saling
aktif yang terkandung didalam menumpuk.
tidak larut dalam air.
Selama pengeringan harus
Pemakaian air sungai harus dibolak-balik kira-kira setiap 4
dihindari karena dikhawatirkan jam sekali agar pengeringan
telah tercemar kotoran dan merata. Lindungi rimpang
banyak mengandung tersebut dari air, udara yang
bakteri/penyakit. lembab dan dari bahan-bahan
disekitarnya yang bisa
mengkontaminasi. Pengeringan
Setelah pencucian selesai, di dalam oven dilakukan pada
tiriskan dalam tray/wadah yang suhu 50oC - 60oC.
belubang-lubang agar sisa air
cucian yang tertinggal dapat Rimpang yang
dipisahkan, setelah itu akan dikeringkan ditaruh di atas
tempatkan dalam wadah tray oven dan pastikan bahwa
plastik/ember. rimpang tidak saling menumpuk.
Setelah pengeringan, timbang
Perajangan jumlah rimpang yang dihasilkan
Pengeringan Pengemasan
271
menjelaskan nama bahan,
bagian dari tanaman bahan itu,
nomor/kode produksi,
nama/alamat penghasil, berat
bersih dan metode
penyimpanannya.
Penyimpanan
272
9.6.7. TEKNIK BUDIDAYA Daun seledri juga banyak
SELEDRI mengandung apiin, di samping
substansi diuretik yang
a.Klasifikasi bermanfaat untuk menambah
jumlah air kencing.
Kingdom: Plantae
c. Deskripsi
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida Terna tegak, tahunan, tinggi 25-
Ordo: Apiales 100 cm. Batang bersegi dan
beralur membujur. Bunga
Famili: Apiaceae banyak, kecil-kecil, berwarna
Genus: Apium putih atau putih kehijauan.
Spesies: A. graveolens
Dapat dibudidayakan di mana-
mana dari dataran rendah
sampai dataran tinggi, menyukai
tempat yang lembab dan subur.
b.Komposisi :
Sering ditanam dalam pot.
Seledri mempunyai banyak
kandungan gizi antara lain, (per
100 gr):
b. protein 1 gram
e. kalsium 50 mg
f. fosfor 40 mg
g. besi 1 mg
273
Ada tiga kelompok seledri yang d. Manfaat
dibudidayakan:
Daun-daunnya digunakan
x Seledri daun atau seledri sebagai penambah aroma/rasa
iris (A. graveolens pada masakan, juga sebagai
Kelompok secalinum) sayuran atau sebagai salad.
yang biasa diambil Selain itu, tanaman ini banyak
daunnya dan banyak mengandung vitamin A, C, dan
dipakai di masakan zat besi., dan berkhasiat sebagai
Indonesia. obat rematik.
274
setipis mungkin dengan tanah Hama dan Penyakit
agar mudah berkecambah. Hama
275
dinamakan late night yang
disebabkan oleh cendawan
Septoria sp.
276
9.6.8. Teknik Budidaya Wortel dimakan mentah terasa renyah
dan agak manis.
b.Syarat Tumbuh
277
Selanjutnya dibuatkan bedengan Jika tanaman telah tumbuh
selebar 1,5-2 m dan panjangnya (antara 10-14 hari), jerami atau
disesuaikan dengan lahan. daun pisang segera diangkat.
Tinggi bedengan di tanah kering
adalah 15 cm, sedangkan untuk Pemeliharaan
tanah yang terendam, tinggi
bedengan dapat lebih tinggi lagi. Penyiraman
Di antara bedengan perlu Setelah tanaman tumbuh segera
dibuatkan parit selebar sekitar dilakukan pemeliharaan.
25 cm untuk memudahkan Pemeliharaan pertama adalah
penanaman dan pemeliharaan penyiraman yang dapat
tanaman. dilakukan sekali sehari atau dua
kali sehari jika udara sangat
Penanaman kering.
278
kedua (1 atau 1,5 bulan kepompong. Umbi yang telah
kemudian) berupa urea terserang tidak dapat di perbaiki,
sebanyak SO kg/ha dan KCl 20 sebaiknya dicabut dan dibuang.
kg/ha.
Dosis dapat berubah sesuai Pencegahannya, saat tanaman
kondisi tanah dan rekomendasi wortel masih muda disiram
pemupukan yang ada. dengan larutan Polydo120 g
dicampur air sebanyak 100 liter.
Cara pemupukan adalah dengan Untuk lebih meyakinkan
menaburkan pupuk pada alur hasilnya, pemberian Polydol
sedalam 2 cm yang dibuat diulangi lagi 10 hari kemudian.
memanjang berjarak sekitar 5
cm dari alur tanaman. Ketika Semiaphis dauci
tanaman berumur satu bulan
perlu dilakukan penyiangan dan Serangan hama ini ditandai
pendangiran. Tujuannya agar dengan terhentinya
tanaman tidak terganggu oleh pertumbuhan, tanaman menjadi
gulma dan menjaga agar akar kerdil, daun-daun menjadi
tanaman tidak terkena sinar keriting, dan dapat
matahari secara langsung. menyebabkan kematian. Hama
ini umumnya menyerang
tanaman muda sehingga
Hama dan Penyakit menyebabkan kerugian besar.
Hama perusak ini adalah
Hama serangga berwarna abu-abu
Ada beberapa hama yang bernama Semiaphis dauci.
penting diketahui karena sering
menyerang tanaman wortel di Pemberantasan dan
Indonesia, di antaranya sebagai pengendaliannya dilakukan
berikut. dengan menyemprotkan Polydol
20 g dicampur air 100 liter. Atau
Manggot-manggot (Psila rosae) dapat pula menggunakan
Metasyttox 50 g dicampur air
Umbi wortel yang terserang 100 liter.
memperlihatkan gejala
kerusakan (berlubang dan Penyakit
membusuk) akibat gigitan pada
umbi. Penyakit tanaman wortel yang
dianggap penting antara lain
Penyebab kerusakan ini adalah sebagai berikut.
sejenis lalat wortel yang disebut
manggot-manggot (Psila rosae). Bercak daun cercospora
Periode aktif perusakan adalah
saat larva lalat ini memakan Penyakit ini ditandai dengan
umbi selama 5-7 minggu bercak-bercak bulat atau
sebelum berubah menjadi memanjang yang banyak
279
terdapat di pinggir daun dengan kedalaman sekitar 3
sehingga daun mengeriting mm. Jaringan yang busuk
karena bagian yang terserang berwarna hitam kehijauan
tidak sama pertumbuhannya sampai hitam kelam. Terkadang
dibanding bagian yang sehat. timbul pula kapang kehitaman
pada permukaan bagian yang
Penyebab penyakit ini adalah busuk. Penyebab penyakit ini
jamur Cercospora carotae adalah jamur Alternaria dauci
(Pass). yang semula disebut
Macrosporium carotae.
Penyebarannya dibantu oleh
angin. Bagian tanaman yang Pengendaliannya dengan
lebih dahulu terserang adalah pergiliran tanaman, sanitasi,
daun muda. Pengendaliannya penanaman benih yang sehat,
dengan menanam biji yang dan membersihkan tanaman
sehat, menjaga sanitasi, yang telah terserang (dicabut
tanaman yang telah terserang dan dipendam atau dibakar).
dicabut dan dipendam, serta Dapat juga digunakan fungisida,
pergiliran tanaman. misalnya Velimex 80 WP
sebanyak 2-2,5 g/1 dengan
volume semprot 400-800 1/ha.
Cara pengendalian yang lain
adalah dengan menyemprotkan Panen dan Pasca Panen
fungisida yang mengandung
zineb dan maneb, yaitu Velimex Wortel dapat dipanen setelah
80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 100 hari tergantung dari
dengan volume semprot 400-800 jenisnya. Pemanenan tidak
1/ha. boleh terlambat karena umbi
akan semakin mengeras
Busuk hitam (hawar daun) (berkayu) sehingga tidak disukai
konsumen.
Gejala penyakit ini ditandai
dengan bercak-bercak kecil Cara pemanenan dilakukan
berwarna cokelat tua sampai dengan jalan mencabut umbi
hitam bertepi kuning pada daun. beserta akarnya. Untuk
Bercak dapat membesar dan memudahkan pencabutan
bersatu sehingga mematikan sebaiknya tanah digemburkan
daun-daun (menghitam). dahulu. Pemanenan sebaiknya
Tangkai daun yang terinfeksi dilakukan pagi hari agar dapat
menyebabkan terjadinya bercak segera dipasarkan.
memanjang berwarna seperti
karat. Gejala pada akar baru
tampak setelah umbi akar
disimpan. Pada akar timbul
bercak berbentuk bulat dan tidak
teratur, agak mengendap
280
9.7 BUDIDAYA TANAMAN Meskipun adanya susunan
BUAH-BUAHAN anatomi buah-buahan beraneka
ragam, generalisasi mengenai
a. PENDAHULUAN sifat-sifat fisik, tekstur dan
anatominya masih mungkin
Susunan morfologi buah-buahan dilakukan. Beberapa dari sifat-
tropika sangat beraneka ragam. sifat itu sangat khas untuk
Didalamnya termasuk 16 suku daerah tropis seperti Indonesia,
untuk buah-buahan. Meskipn seperti pada Tabel 12 berikut
pada hakekatnya hanya ada dua
tipe dasar buah-buahan
berdaging, yaitu buah buni dan
buah batu, namun dalam
susunan anatominya menjadi
lebih sulit, bila yang dihadapi
adalah buah majemuk.
b. Klasifikasi Buah-buahan
Perkembangan buah-buahan
berasal dari segregasi daun
daun buah yang terpisah-pisah
menjadi satu unit.
281
Tabel 15 Klasifikasi buah-buahan menurut kedudukan sistematik, tipe
dan pemanfaatan
282
Cucurbita Semangka Citrullus Buah Modifikasi buah buni
ceae vulgaris menti yang bera s a l dari
Schra mun bakal buah yang
d (pepo) t e n g ge l a m dengan
dinding daun buah yang
tebal berdaging, termasuk
sebagian jaringan dasar
buahnya.
283
Myrta Duwet Syzigium Buah Buah berwarna ungu tua,
ceae jamblang buni berkelompok, dengan
cuminum kadar zat p e n y a m a k d a n
Skeels. a n t o s i a n y a n g tinggi.
284
9.7.1. Teknik Budidaya Tumbuhan tropis ini memerlukan
Rambutan iklim lembab dengan curah hujan
tahunan paling sedikit 2000 mm.
a. Nama Lain Rambutan rambutan merupakan tanaman
dataran rendah hingga
- English: rambutan ketinggian 300-600 mdpl.
- Thai: ngoh, phruan
- Malaysian Aborigine: Biasanya tumbuhan ini tingginya
nert, gente antara 15-25 m, bercabang-
- Indonesia dan Malaysia: cabang, dan daunnya berwarna
rambutan hijau.
- Cambodia: saaw maaw
- Vietnam: chom chom, vai Buah bentuknya bulat lonjong,
tieu panjang 3-5 cm dengan duri
- Chinese (Cantonese): temple (rambut) lemas sampai
hooun mo daon; kaku.
(putonghua): shau tsz
- Kulit buah berwarna hijau, dan
Nama Ilmiah menjadi kuning atau merah
kalau sudah masak. Dinding
Species: Nephelium lappaceum buah tebal.
L. var. lappaceum
Biji berbentuk elips, terbungkus
Famili: Sapindaceae (Soapberry) daging buah berwarna putih
transparan yang dapat dimakan
dan banyak mengandung air.
285
c. Jenis-jenis Rambutan kenyal, ngelotok dan
daging buahnya tebal,
Dari survey yang telah dilakukan dengan daya tahan dapat
terdapat 22 jenis rambutan baik mencapai 6 hari setelah
yang berasal dari galur murni dipetik.
maupun hasil okulasi atau
penggabungan dari dua jenis - Rambutan Aceh Lebak
dengan galur yang berbeda. bulus pohonnya tinggi
dan lebat buahnya
Ciri-ciri yang membedakan dengan hasil rata-rata
setiap jenis rambutan dilihat dari 160-170 ikat per pohon,
sifat buah (dari daging buah, kulit buah berwarna
kandungan air, bentuk, warna merah kuning, halus,
kulit, panjang rambut). rasanya segar manis-
asam banyak air dan
ngelotok daya simpan 4
hari setelah dipetik, buah
ini tahan dalam
pengangkutan.
- Rambutan Cimacan,
kurang lebat buahnya
dengan rata-rata hasil 90-
170 ikat perpohon, kulit
berwarna merah
kekuningan sampai
merah tua, rambut kasar
Gambar 103 Aneka jenis buah dan agak jarang, rasa
rambutan berdasarkan manis, sedikit berair
besar kecilnya biji tetapi kurang tahan
dalam pengangkutan.
Dari sejumlah jenis rambutan
diatas hanya beberapa varietas - Rambutan Binjai yang
rambutan yang digemari orang merupakan salah satu
dan dibudidayakan dengan rambutan yang terbaik di
memilih nilai ekonomis relatif Indonesia dengan buah
tinggi diantaranya: cukup besar, dengan kulit
berwarna merah darah
- Rambutan Rapiah buah sampai merah tua rambut
tidak terlalu lebat tetapi buah agak kasar dan
mutu buahnya tinggi, kulit jarang, rasanya manis
berwarna hijau-kuning- dengan asam sedikit,
merah tidak merata hasil buah tidak selebat
dengan beramut agak aceh lebak bulus tetapi
jarang, daging buah daging buahnya ngelotok.
manis dan agak kering,
286
- Rambutan Sinyonya, Rambutan ini ditanam untuk
jenis rambutan ini lebat diambil buahnya yang dapat
buahnya dan banyak dikonsumsi dalam bentuk segar
disukai terutama orang atau dibuat sirop.
Tionghoa, dengan batang
yang kuat cocok untuk Daging buahnya mengandung
diokulasi, warnakulit buah saponin yang dapat digunakan
merah tua sampai merah sebagai obat demam, tunas
anggur, dengan rambut muda digunakan untuk
halus dan rapat, rasa menghasilkan suatu warna hijau
buah manis asam, pada sutera
banyak berair, lembek
dan tidak ngelotok. e. Asal usul rambutan
Bagian tumbuhan ini juga dapat Pada tahun 1987/88 luar areal
digunakan sebagai obat. Yang pertanaman rambutan mencapai
dapat digunakan sebagai obat 71,150 hektar di Thailand
adalah kulit buah digunakan (dengan produksi 448,500 ton);
untuk mengatasi disentri dan 43,000 hektar lebih di Indonesia
demam, kulit kayu digunakan (dengan produksi 199,200 ton);
untuk mengatasi sariawan, daun 20,000 hektar di Malaysia (
digunakan untuk mengatasi dengan produksi 57,000 ton) dan
diare dan menghitamkan rambut, 500 hektar di Filipina.
akar digunakan untuk mengatasi
demam, dan biji digunakan untuk Umumnya rambutan masa
mengatasi kencing manis panennya pada bulan Februari
(diabetes mellitus). sampai September,dengan
panen rayanya (periode puncak)
antara bulan Mei dan Agustus.
287
Thailand telah mengekspor Iklim
rambutan segar dan rambutan
kalengan ke Asia dan Negara- Dalam budidaya rambutan angin
Negara Eropah. Pada tahun berperan dalam penyerbukan
1983 nilai ekspor buah ini sekitar bunga.
US$179,000 dibandingkan Intensitas curah hujan yang
dengan US$2,430,000 untuk dikehendaki oleh pohon
rambutan kalengan. rambutan berkisar antara 1.500-
2.500 mm/tahun dan merata
g. Komposisi buah rambutan sepanjang tahun
288
Media Tanam Teknik perbanyakan ini
dilakukan dengan menyemai
Rambutan dapat tumbuh baik terlebih dahulu benihnya yang
pada lahan yang subur dan merupakan sumber batang
gembur serta sedikit bawah, kemudian setelah 2
mengandung pasir, juga dapat bulan ditempelkan mata tunas.
tumbuh baik pada tanah yang
banyak mengandung bahan i. Pedoman Teknis Budidaya
organik ataui pada tanah yang
keadaan liat dan sedikit pasir. 1. Pembibitan
289
menit dan dianginkan selama 24 - Untuk menambah
jam. kesuburan dapat diberi
pupuk hijau,
Untuk menghidari jamur biji kompos/pupuk kandang
dapat dibalur dengan larutan yang sudah matang.
Dithane 45, Attracol 70 WP atau
fungisida lainnya. Pemeliharaan
290
dengan menyayat kulit dipotong separuh serta
batang pohon induk keping yang menempel
dibiarkan sebab berfungsi
- Tempelkan mata pada sebagai cadangan
pohon induk, ikat dengan makanan sebelum dapat
tali rafia, biarkan sampai menerima makanan dari
mata kulit itu tumbuh tanah yang baru.
tunas
- Kemudian bibit ditanam
- Setelah tunas asli pada bedeng pembibitan
tumbuh dan sehat maka dengan jarak 30-40 cm
pohon induk yang telah dan ditutupi dengan atap
ditempel dipangkas, yang dipasang miring
kemudian rawat dengan lebih tinggi di Timur
penyiraman 2 kali sehari dengan harapan dapat
dan mendangir serta lebih banyak kena sinar
membersihkan rumput- mata hari pagi.
rumput yang ada disiangi,
kemudian dapat juga 3. Pengolahan Media Tanam
diberi pupuk urea 10
gram untuk tiap 1 m² - Persiapan
untuk 25 tanaman
rambutan. Pilihlah tanah yang subur,
hindari tanah yang terlampau
2. Pemindahan Bibit liat dan tidak memiliki sirkulasi
yang baik, hendaknya
Cara pemindahan bibit yang topografinya rata. Akan tetapi
telah berkecambah atau di pada daerah perbukitan (miring)
cangkok maupun diokulasi dapat jika tanahnya subur dapat
dengan cara sebagai berikut: digunakan dengan cara
membuat sengkedan (teras)
- mencungkil/membuka pada bagian yang curam.
plastik yang melekat
pada media penanaman Kemudian untuk
dengan cara hati-hati menggemburkan tanah perlu
jangan sampai akar dibajak atau cukup dicangkul
menjadi rusak. dengan kedalaman sekitar 30
cm secara merata.
- agar pertumbuhan akar
lebih banyak maka dalam - Pembukaan Lahan
penanaman kembali akar
tunggangnya dipotong Tanah yang akan dipergunakan
sedikit untuk kebun rambutan
dibebaskan dari tanaman
- Untuk menjaga pengganggu seperti semak-
penguapan maka daun semak dan rerumputan dibuang
291
dan benda-benda keras kemudian diberikan pupuk
disingkirkan kemudian tanah kandang sebanyak 25 kg
dibajak/dicangkul. (kurang lebih 1 blek) dan setelah
1 minggu lahan baru siap untuk
Bila bibit berasal dari cangkokan ditanami bibit rambutan yang
pengolahan tanah tidak perlu telah jadi.
terlalu dalam tetapi kalau dari
hasil okulasi perlu pengolahan 4.Teknik Penanaman
yang cukup dalam.
- Penentuan Pola Tanaman
Kemudian dibuatkan saluran air
selebar 1 meter dan kedalamnya Penyiapan pohon pangkal
disesuaikan dengan kedalaman sebaiknya melalui proses
air tanah. Hal ini berguna untuk perkecambahan kemudian
mengatasi sistem pembuangan ditanam dengan jarak 10 x 10
air yang kurang lancar. cm setelah berkecambah dan
berumur 1-1,5 bulan atau telah
Tanah yang kurus dan kurang tumbuh daun sebanyak 3 helai
humus atau tanah cukup liat maka bibit/zaeling dapat
diberikan pupuk organik. dipindahkan pada bedeng ke
dua dengan jarak 1-14 meter.
-Pengapuran Untuk menghindari sengatan
sinar matahari secara langsung
Pada dataran yang berasal dari dibuat atap yang berbentuk
tambak dan juga dataran yang miring lebih tinggi ke Timur
baru terbentuk tidak bisa dengan maksud supaya
ditanami, selain tanah masih mendapatkan sinar matahari
bersifat asam juga belum terlalu pagi hari secara penuh.
subur, setelah lobang-lobang itu
digali dengan ukuran Persiapan lahan
penanaman di pekarangan dan
dasarnya ditaburkan kapur Rambutan biasa ditanam di
sebanyak 0,5 liter untuk setiap pekarangan atau secara kebun.
lobang guna menetralkan pH Jarak tanam 10 - 14 m. Ukuran
tanah hingga mencapai 6-6,7 lobang 60 x 60 x 60 cm. Waktu
sebagai syarat tumbuhnya membuat lobang tanah galian
tanaman rambutan, setelah 1 bagian atas diangkat ke sebelah
minggu dari penaburan kapur kanan lobang, tanah galian
diberi pupuk kandang supaya bagian bawah ke sebelah kiri
tanah menjadi subur. lobang.
292
rambutan yang sudah jadi dibuat dari daun nipah,
dilakukan setelah tanah diolah kelapa/tebu.
secara matang kemudian dibuat
lobang-lobang dengan ukuran 1 Sebaiknya penanaman
x 1 x 0,5 m yang sebaiknya telah dilakukan pada awal musim
dipersiapkan 3-4 pekan penghujan, agar kebutuhan air
sebelumnya dan pada waktu dapat dipenuhi secara alamiah.
penggalian tanah yang diatas
dan yang dibawah dipisahkan 5. Pemeliharaan Tanaman
yang nantinya dipergunakan
untuk penutup kembali lubang Penjarangan dan Penyulaman
yang telah diberi tanaman,
sedangkan jarak antar lubang Karena kondisi tanah telah
sekitar 12-14 m. gembur dan mudah tanaman lain
akan tumbuh kembali terutama
Cara Penanaman Gulma (tanaman pengganggu),
seperti rumput-rumputan dan
Setelah berlangsung selama 2 harus disiangi sampai radius 1-2
pekan lubang ditutup dengan m sekeliling tanaman rambutan.
susunan tanah seperti sedia kala
dan tanah yang bagian atas Apabila bibit tidak tumbuh
dikembalikan setelah dicampur dengan baik segera dilakukan
dengan 3 blek (1 blek kurang penggantian dengan bibit
lebih 20 liter) pupuk kandang cadangan.
yang sudah matang, dan kira-
kira 4 pekan dan tanah yang Perempalan Agar supaya
berada di lubang bekas galian tanaman rambutan
tersebut sudah mulai menurun mendapatkan tajuk yang rimbun,
baru rambutan ditanam dan tidak setelah tanaman berumur 2
perlu terlalu dalam secukupnya, tahun segera dilakukan
maksudnya batas antara akar perempelan/ pemangkasan pada
dan batang rambutan ujung cabang-cabangnya.
diusahakan setinggi permukaan
tanah yang ada disekelilingnya. Disamping untuk memperoleh
tajuk yang seimbang juga
Perawatan berguna memberi bentuk
tanaman, memperbanyak dan
Pada awal penanaman di kebun mengatur produksi agar
perlu diberi perlindungan yang tanaman tetap terpelihara.
rangkanya dibuat dari
bambu/bahan lain dengan Pemangkasan juga perlu
dipasang posisi agak tinggi dilakukan setelah masa panen
disebelah Timur, agar tanaman buah berakhir dengan harapan
mendapatkan lebih banyak sinar muncul tajuk-tajuk baru sebagai
matahari pagi dari pada sore tempat munculnya bunga baru
hari, dan untuk atapnya dapat
293
pada musim berikutnya dan hasil Pengairan dan Penyiraman
berikutnya dapat meningkat.
Selama dua minggu pertama
Pemupukan setelah bibit yang berasal dari
cangkokan/okulasi ditanam,
- Untuk menjaga agar penyiraman dilakukan sebanyak
kesuburan lahan tanaman dua kali sehari, pagi dan sore.
rambutan tetap stabil perlu
diberikan pupuk secara Dan minggu-minggu berikutnya
berkala dengan aturan: a) penyiraman dapat dikurangi
Pada tahun ke 2 setelah menjadi satu kali sehari.
penanaman bibit diberikan
pada setiap pohon dengan Apabila tanaman rambutan telah
campuran 30 kg pupuk tumbuh dan benar-benar kuat
kandang, 50 kg TSP, 100 frekuensi penyiraman bisa
gram Urea dan 20 germ ZK dikurangi lagi yang dapat
dengan cara ditaburkan dilakukan saat-saat diperlukan
disekeliling pohon/dengan saja.
jalan menggali disekeliling
pohon sedalam 30 cm Dan bila hujan turun terlalu lebat
selebar antara 40-50 cm, diusahakan agar sekeliling
kemudian masukkan tanaman tidak tegenang air
campuran tersebut dan dengan cara membuat lubang
tutup kembali dengan saluran untuk mengalirkan air.
tanah galian sebelumnya.
- Tahun berikutnya perlu Pembentukan bentuk pohon:
dosis pemupukan perlu
ditambah dengan Setelah tanaman berumur 2
komposisi 50 kg pupuk tahun ujung-ujung tanaman
kandang, 60 kg TSP, 150 dipotong.
gr Urea dan 250 gr ZK
dengan cara pemupukan Pemotongan dimaksudkan untuk
yang sama, apabila menguatkan cabang yang akan
menggunakan pupuk NPK dijadikan batang pokok.
maka perbandingannya
15:15:15 dengan ukuran Selanjutnya tunas tunas yang
diantara 75-125 kg untuk tumbuh tidak beraturan, tumbuh
setiap ha, dan bila ditabur ke dalam, harus dibuang.
dalam musim hujan dan
dengan komposisi 250-350 Pemangkasan juga dilakukan
kg apabila dilakukan saat sesudah pemanenan buah.
awal musim penghujan.
294
6) Pengendalian Hama menjadi kering, keriting
penyakit dan Gulma berwarna cokelat kuning.
295
6) Pemeliharaan Lain mendapatkan hasil yang
maksimal.
Untuk memacu munculnya
bunga rambutan diperlukan Setiap pohonnya dapat
larutan KNO 3 (Kalsium Nitrat) mencapai hasil minimal 0,10
yang akan mempercepat 10 hari kuintal, dan maksimal dapat
lebih awal dari pada tidak diberi mencapai 1,75 kuintal setiap
KNO 3 dan juga mempunyai pohonnya
keunggulan memperbanyak
"dompolan" bunga (tandan)
rambutan pada setiap stadium
(tahap perkembangan) serta
mempercepat pertumbuhan
buah rambutan.
7. Panen
Prakiraan Produksi
296
Cara Panen Dan dilakukan sesuai dengan
jenis rambutan, jangan dicampur
Cara pemanenan yang terbaik adukkan dengan jenis yang lain.
adalah dipetik beserta
tungkalnya yang sudah matang Penyimpanan
(hanya yang sudah masak)
sekaligus melakukan Penyimpanan yang terbaik untuk
pemangkasan pohon agar tidak mengawetkan buah rambutan
menjadi rusak. biasanya dilakukan
dengan jalan dibuat
Pemangkasan dilakukan asinan/manisan dan dimasukkan
sekaligus panen agar dapat dalam kaleng/botol atau dapat
bertunas kembali cepat berbuah juga dengan menggunakan
apabila pemetikan tidak kantong plastik.
terjangkau dapat dilakukan
dengan menggunakan galah Hal ini dapat menjaga kesterilan
untuk mengkait tangkai buah dan ketahanan serta lama
rambutan secara benar. penyimpanannya.
297
kemudian disikat dengan sikat
yang lunak.
298
9.7.2. TEKNIK BUDIDAYA b. Syarat Tumbuh
JERUK
Iklim
a. Pendahuluan
Tanaman jeruk manis, juga jeruk
Jeruk merupakan komoditas lainnya, dapat ditanam di daerah
buah-buahan yang mempunyai anaara 400LS.
nilai ekonomi penting dan nilai
kesehatan yang berarti karena Namun, tanaman jeruk paling
mengandung nilai gizi yang banyak ditanam pada daerah 200
tinggi ( Vitamin C dan A ) . –400LU dan 200–400LS. Disekitar
Buah jeruk dapat dikonsumsi laut tengah, daerah 44 derajat
langsung sebagai buah segar LU, masih merupakan daerah
atau juice dan dapat pula diolah yang cocok untuk tanaman jeruk.
menjadi sirup.
Pada daerah subtropis, tanaman
jeruk ditanam di dataran rendah
sampai ketinggian 650 m dpl.
Sedangkan di daerah
khatulistiwa sampai ketinggian
2.000 m dpl.
299
bertahan pada temperatur lebih Sinar matahari sangat
dari 380C. dibutuhkan tanaman jeruk dalam
Temperatur optimal untuk proses pembentukan zat-zat
0
pertumbuhan jeruk 25 C dan organik dalam daun yang
300C. biasanya kita sebut fotosintesa
atau asimilasi karbon. Tanaman
Diatas dan dibawah temperatur memerlukan tenaga matahari
optimal, pertumbuhannya akan untuk pertumbuhan normal,
berkurang. Apabila temperatur perkembangan buah dan
diatas 380C atau dibawah 13 0C lainnya.
kemungkinan pertumbuhannya
akan terhenti. Namun, ada juga Intensitas sinar matahari
tanaman jeruk yang masih bisa ditentukan oleh sinar langsung
bertahan sampai temperatur dan sinar pantulan dari
500C atau sedikit dibawah 00C. sekitarnya.
300
Semakin tinggi suatu tempat, Tawangmangu yang tingginya
maka makin bertambah pula lebih dari 1.000 m.
intensitas sinar. Oleh karena itu
tanaman jeruk yang ditanam di Curah Hujan, Air, dan
daerah pegunungan akan Kelembaban
mempunyai aroma yang baik,
warna lebih cerah, dan lebih Air merupakan salah satu faktor
banyak mengandung gula bila yang sangat penting untuk
dibandingkan dengan tanaman pertumbuhan tanaman jeruk
yang ditanam pada ketinggian manis, pembentukan buah,
lebih rendah, untuk varietas fotosintesa, dan lain-lain.
yang sama.
Air juga sebagai komponen
Jeruk yang ditanam terlalu rapat semua jaringan tanaman.
maka cabangnya tumbuh Kandungan air pada daun dan
cenderung menuju ke atas. tunas sekitar 50-75%, pada buah
lebih kurang 85% dan pada akar
Bila jeruk terlalu rimbun, perlu kira-kira 60-85%.
dilakukan pemangkasan cabang
tanaman yang tak berguna. Air berfungsi untuk melarutkan
unsur hara dan membawanya ke
Di daerah tropis, lamanya seluruh tubuh tanaman dan
penyinaran setiap bulan boleh aktivitas kehidupan sel-sel dalam
dikatakan hampir sama, yaitu 12 semua jaringan tanaman.
jam, atau antara 11 dan 13 jam.
Kemungkinan, dengan adanya Bila tidak ada irigasi (pengairan)
perbedaan lamanya penyinaran, maka sumber air berasal dari
menyebabkan perbedaan curah hujan. Masa kering
kualitas kecepatan pertumbuhan menstimulasi terbentuknya
dan lain-lain. Lamanya panjang kuncup bunga, kemudian pada
hari dari fajar sampai senja, musim hujan akan berbunga dan
mungkin banyak pengaruhnya berbuah.
terhadap pembungaan.
Tanaman jeruk memerlukan
Didaerah subtropis, tanaman cukup air, kerperluan air yang
jeruk manis pada umumnya terbanyak yaitu pada waktu
ditanam didaerah yang lebih mulai berbunga, pembentukan
rendah. Sebagai contoh di dan pembesaran buah.
daerah California, jeruk ditanam
didaerah dengan ketinggian Pada kondisi kering kemudian
kurang dari 700 m, di Spanyol turun hujan, mengakibatkan
kurang dari 250 m, sedangkan di terjadinya fluktuasi suhu dan
Indonesia banyak ditanam di kelembaban udara, hal ini
daerah yang tinggi, misalnya di berakibat pada retaknya buah
Kabanjahe, Ngablak, jeruk.
301
Curah hujan yang baik untuk Tanah yang baik untuk tanaman
pertumbuhan jeruk adalah jeruk yaitu tanah yang berasal
sekitar 700 mm setiap tahun. dari endapan yang subur, cukup
Walaupun curah hujan 1.250 – dalam dan tidak mengandung
1.850 mm tetapi kalau turunya salinitas yang tinggi.
tidak merata, maka perlu ada
tambahan pengairan. Walaupun tanaman jeruk bisa
ditanam ditanah berat, tetapi
Curah hujan yang terlalu tinggi lebih baik bila ditanam di tanah
juga berakibat buruk pada jeruk ringan sampai sedang, yang
karena akan timbul penyakit aerasi (peredaran udara) cukup
(misalnya jamur upas), atau baik, gembur, cukup dalam, air
dapat merusak akar jeruk. bisa merembes, dan cukup
bahan organik.
Air yang cukup turut
mempengaruhi warna buah. Tanaman jeruk tidak mempunyai
banyak akar rambut atau boleh
Sedangkan di daerah yang dikatakan tidak mempunyai akar
kelembabannya tinggi, akan rambut. Oleh karena itu, tanah
menyebabkan buah tetap tempat tumbuhnya harus cukup
berwarna hijau walaupun sudah humus atau bahan organik.
masak.
Struktur fisik tanah sangat
Curah hujan yang ideal untuk penting untuk tanaman ini, tanah
tanaman jeruk berkisar antara harus bisa mengikat dan
1.000 - 2.000 mm, dan jeruk merembeskan air, jangan
menghendaki curah hujan yang sampai tanah tergenang..
merata sepanjang tahun.
Tanaman jeruk manis yang
Tanah ditanam pada tanah yang cukup
Tanaman jeruk manis dapat bahan organik sampai lapisan
ditanam diberbagai jenis tanah, dalam lebih dari 50 cm, akan
dari tanah pasir kasar sampai lebih cepat baik
tanah liat berat dan tidak pertumbuhannya.
menghendaki kondisi becek.
Tanaman jeruk sangat sensitif
Pada tanah yang tergenang air, bila tanah banyak mengandung
harus dilakukan pengeringan garam. Di Indonesia tanaman
melalui pembuatan saluran jeruk bisa hidup baik pada pH 5-
drainase atau menanamnya 6. Bila pH terlalu rendah, tanah
pada tanah yang ditinggikan. dapat ditambah kapur atau
dolomit (dolomit yaitu campuran
Drainase yang baik sangat karbonat dan magnesium
diperlukan untuk memperoleh karbonat).
hasil yang maksimal.
302
c.Pedoman Teknis
4. Pada tanah yang letak air
Pengolahan Tanah tanahnya tinggi serta
sedang sebaiknya
Bila tempat tanam telah ditanam bibit okulasi,
ditetapkan dan syarat-syarat sedang pada areal yang
yang diperlukan telah terpenuhi air tanahnya tidak dalam
bisa dimulai mengadakan penggunaan bibit
persiapan sebagai berikut : cangkokan adalah sangat
tepat.
1. Tanah dibersihkan dari
tanaman-tanaman 5. Bila tanah tempat areal
penggangu. tanam tidak banyak
mengandung humus,
2. Selanjutnya buatlah kondisi tanah terlalu
batasan-batasan dengan kurus dan liar, sebaiknya
sebilah bambu (patok) ditanami dulu dengan
untuk menentukan tanaman pupuk hijau
tempat tanam. Dalam selama 1 – 2 tahun.
pembagian ini Setelah itu batang dan
diperhitungkan juga daun dibenamkan, agar
pembagian jalan untuk tanah menjadi lebih
mengontrol tanaman subur.
(bila luas areal tanah 1
ha dibagi menjadi 4). Bila 6. Setelah tanah selesai
pembuangan air tidak dikerjakan, mulailah
lancar, buatlah selokan- diajir. Pada tempat yang
selokan pembuangan air. akan ditanami pohon
Ini penting, terutama ditancapkan sebuah ajir.
untuk tempat-tempat Yang terpenting pada
yang cekung dan tahapan ini adalah jarak
keadaaan tanahnya liat. ajir yang satu dengan
yang lain harus sama dan
3. Bila bibit yang digunakan lurus. Aturannya ada dua
berakar panjang, macam, yaitu bujur
usahakan agar tanah sangkar atau segitiga.
digembur-gemburkan
lebih dalam. Tapi bila 7. Setelah jalan induk, jalan
bibit yang digunakan kontrol, dan tempat air
berakar dangkal rampung diatur,
(misalnya cangkokan, dimulailah pembuatan
atau stek), usahakan lubang-lubang tempat
agar tanah digemburkan penanaman. Lubang
secara meluas. dibuat 3 – 4 minggu
sebelum bibit ditanam.
303
Pembuatan lubang tanam semula. Sedangkan tanah
bagian atas, sebelum
Saat tanam yang baik untuk dimasukkan dalam lubang
menanam bibit jeruk adalah dicampur dulu dengan 2 – 3
pada permulaan musim hujan. kaleng pupuk kandang/kompos
Bisa juga penanaman dilakukan ditambah 1,5 kg pupuk fosfat.
menjelang akhir musim hujan,
tetapi resikonya kita harus rajin Dalam keadaan serupa ini bibit
menyirami bibit muda setiap hari jeruk belum boleh ditanam.
agar tidak mati kekurangan air Setelah tanah turun kembali,
pada musim kemarau. hingga muka tanah diatas
lubang sedikit lebih tinggi dari
Waktu terbaik untuk mulai pada tanah disekelilingnya,
mengerjakan tanah adalah pada barulah bibit pohon ditanam.
bulan Juni – Agustus. Besarnya
lubang minimal 60 x 60 x 60 cm. Penanaman
Lebih besar lebih baik,
umpamanya 80 x 80 x 70 cm Saat tanam yang baik untuk
atau 1 x 1 x 0,5 m. Penggalian menanam bibit jeruk adalah
lubang jangan terlalu dalam, pada permulaan musim hujan.
pengaruhnya kurang baik ( me- Sebelum bibit ditanam, tanah
rugikan), karena akan tanaman dalam lubang harus betul-betul
akan mengumpul di lapisan yang basah dari atas sampai
dalam dan lapisan atas kurang. kebawah.
304
dangkal. Lebih-lebih untuk bibit terumbuk akan berfungsi
okulasi. Jangan sampai tanah sebagai penambahan
melampaui atau menutupi bahan organik.
batang okulasinya.
- Pembuatan parit drainase
Untuk menghindari adanya tambahan, kegiatan ini
rongga-rongga antar akar dan dilaksanakan pada
tanah, siramlah tanah dengan air tanaman berumur 2
sebanyak mungkin. adanya tahun.
rongga dalam tanah akan
mengakibatkan akar mengering. - Pengairan, karena
Setelah itu tanah dipadatkan tanaman jeruk banyak
dengan tangan. membutuhkan air maka
pada kondisi kering
Setelah selesai menanam, penyiraman perlu
sekitar bibit tanaman diberi dilakukan terutama
jerami kering guna melindungi menjelang tanaman
tanah agar tidak kering oleh berbunga sampai
panas sinar matahari atau berbuah.
mengeras padat karena terkena
siraman air hujan. - Pemupukan pada
tanaman jeruk yang
Lebih bagus lagi kalau jauh belum berbuah dilakukan
sebelumnya telah disiapkan dua kali setahun yakni
bahan perlindungan yang terbuat pada wal dan akhir
dari bumbu dengan atap alang- musim hujan masing-
alang, daun nipah atau kelapa. masing setengah dosis
yang ditentukan.
Pemeliharaan Sedangkan pemberian
pupuk kandang diberikan
Tanaman belum menghasilkan pada awal musim
penghujan. Untuk
Langkah pemeliharaan yang tanaman yang telah
perlu dilakukan adalah: berbuah dilakukan 3 kali
setahun, yakni sebelum
- pelebaran terumbuk, bunga muncul (2/5
kegiatan ini dilakukan 2-3 bagian) pada saat
kali setahun setelah pemasakan buah (1/5
penyiangan dan bagian), dan sisanya (2/5
pemupukan. Kegiatan ini bagian) setelah panen.
bertujuan untuk Tanaman jeruk juga
mencegah serangan memerlukan zat pengatur
jamur pada akar tumbuh yang diberikan
tanaman. Untuk jeruk sebelum tanaman
yang ditanam pada areal berbunga hingga pentil
pasang surut, pelebaran buah mulai terbentuk. Zat
305
pengatur tumbuh yang dapat menjadi sumber
dapat digunakan antara hama dan penyakit.
lain Atonik, Dekamon,
dan Dharmasri. Hama dan penyakit
306
- Rusaknya floem tulang Cara pemanenan adalah dengan
daun tangan atau gunting.
307
Sortasi dan Klasifikasi
308
- kelas C: beratnya 51-
100g/buah, diameter 5.1 -
6.0cm
Pengemasan
309
9.7.3.Teknik Budidaya mangga Kelebihan mangga ini terletak
pada daging buahnya yang
a. Jenis mangga tebal, kenyal, dan rasanya yang
manis segar karena
Mangga Duren mengandung cukup banyak air.
310
Mangga arumanis Daging buahnya tebal, berwarna
kuning, lunak, tak berserat, dan
Deskripsi tidak begitu banyak
mengandung air.
Mangga ini merupakan salah
satu varietas unggul yang telah Rasanya manis segar, tetapi
dilepas oleh Menteri Pertanian pada bagian ujungnya
yang berasal dari daerah kadan:gkadang terasa asam.
Probolinggo, Jawa Timur. Bijinya kecil, lonjong pipih, dan
panjangnya antara 13-14 cm.
Buahnya berbentuk jorong, Panjang buahnya dapat
berparuh sedikit, dan ujungnya mencapai 15 cm dengan berat
meruncing. rata-rata per buah 450 g.
Produktivitasnya cukup tinggi,
Pangkal buah berwarna merah dapat mencapai 54 kg/pohon.
keunguan, sedangkan bagian
lainnya berwarna hijau kebiruan.
311
b. Manfaat Mangga Penggunaan bibit dari biji tidak
dibenarkan, kecuali untuk batang
Sebagai buah meja atau sebagai bawah.
minuman.
Batang bawah yang tidak serasi
C. Syarat Tumbuh (inkompatibel) berpengaruh
kurang baik terhadap
Tanaman mangga termasuk pertumbuhan dan pembuahan
tanaman dataran rendah. (produksi buah, bentuk buah,
dan rasa daging buah) batang
Tanaman ini dapat tumbuh dan atas.
berkembang baik di daerah
dengan ketinggian antara 0-300 Pembuatan bibit (semaian dan
m di atas permukaan laut. okulasi) biasanya langsung
dilakukan di kebun. Kemudian,
Meskipun demikian, tanaman ini dipindahkan ke polibag setelah
juga masih dapat tumbuh tinggi tunas sekitar 20 cm.
sampai ketinggian 1.300 m di
atas permukaan laut. Budi daya tanaman
- Bibit ditanam dalam
Daerah dengan curah hujan lubang tanam berukuran
antara 750-2.250 mm per tahun 60 cm x 60 cm x 50 cm
dan temperatur 24-27° C dengan jarak tanam 8-12
merupakan tempat tumbuh yang m.
baik untuk tanaman buah ini.
- Setiap lubang diberi
Jenis tanah yang disukainya pupuk kandang yang
adalah tanah yang gembur, telah jadi sebanyak 1-2
berdrainase baik, ber-pH antara blek bekas minyak tanah
5,5-6, dan dengan kedalaman air atau 20 kg.
tanah antara 50-150 cm.
- Bibit okulasi ditanam di
d. Pedoman Teknis Budidaya lahan setelah mencapai
ketinggian lebih dari 75
Perbanyakan tanaman cm.
312
Pemupukan dilakukan empat kali terhadap kumbang
dengan selang tiga bulan. penyerbuknya.
Dosisnya meningkat sesuai
dengan umur tanaman. Penyakit
313
Umur buah dipanen kira-kira 4-5
bulan (110-150 hari) sejak bunga
mekar (anthesis).
314
9.7.4. Teknik Budidaya Pepaya Deskripsi
Pepaya Cibinong
315
Pepaya Bangkok Selain ukuran, keunggulan
lainnya ialah rasa dan ketahanan
Deskripsi buah.
316
Pepaya Hawai Daging buahnya agak tebal,
berwarna kuning, dan rasanya
Deskripsi manis segar.
317
Pepaya Mas Di daerah yang beriklim kering,
musim hujannya 2-5 bulan, dan
Deskripsi musim kemaraunya 6-8 bulan,
tanaman pepaya masih mampu
Pepaya ini berwarna kuning berbuah, asalkan kedalaman air
keemasan tanahnya 50-150 cm.
d. Pedoman Budidaya
1. Perbanyakan tanaman
Gambar 116 Pepaya Mas
Pepaya hanya diperbanyak
dengan bijinya yang berwarna
c. Syarat Tumbuh hitam. Biji yang berwarna putih
dibuang karena bersifat abortus,
Tanaman pepaya dapat tumbuh yakni tidak mempunyai embrio
di dataran rendah hingga dan mati sejak buah pentil. Biji
ketinggian 1.000 m dpl. diambil dari buah pepaya
sempurna yang telah matang
Tanaman ini lebih senang pohon.
tumbuh di lokasi yang banyak
hujan (cukup tersedia air), curah Untuk menghasilkan tanaman
hujan 1000-2000 mm per tahun sempurna sebanyak banyaknya
dan merata sepanjang tahun. maka biji yang akan dibiakkan
diambil dari bagian ujung buah
Tanaman ini lebih senang pepaya yang telah matang
tumbuh di lokasi yang banyak pohon.
hujan (cukup tersedia air), curah
hujan 1000-2000 mm per tahun Biji-biji dari bagian ujung buah
dan merata sepanjang tahun. akan menghasilkan tanaman
sempurna antara 70-80%,
sedangkan bagian pangkal
318
menghasilkan tanaman Setelah itu, dilakukan seleksi,
sempurna antara 50-65%. yaitu membuang tanaman
berbunga jantan. Tiap lubang
2. Persemaian disisakan satu bibit yang tumbuh
kekar, sehat, dan berbunga
Biji disemaikan dulu atau sempurna. Bunga sempurna
ditanam langsung. Budi daya (dalam satu bunga ada putik dan
tanaman benang sari fertill) -biasanya
baru muncul setelah bunga ke-4.
Pepaya ditanam dari biji terpilih.
Biji disemai di polibag kecil dan Bibit yang tidak terpilih dibuang
ditanam di kebun setelah atau dipindahkan untuk sulaman
berumur tiga bulan. pada lubang lain yang bijinya
tidak tumbuh.
Seleksi dilakukan saat tanaman
mulai berbunga. Dalam seleksi Pemindahan bibit harus hati hati,
ini dipilih tanaman yang hanya disertai tanah yang
berbunga sempurna. Seleksi ini membungkus akar bibit.
dapat dilakukan di kebun atau Kerusakan akar bibit
saat di pot. mengakibatkan tanaman
layu/mati.
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
Lubang tanam dibuat berukuran
60 cm x 60 cm x 40 cm, Pemupukan
kemudian diisi pupuk kandang
yang telah matang sebanyak 20 Pupuk buatan yang diberikan
kg/lubang. Jarak tanam dibuat 3 berupa NPK sebanyak 25----200
m x 3 m atau 13,5 m x 2 m. g per tanaman, tergantung
umurnya: Dosis pemupukan
Umumnya, tanaman mulai mulai dari 25 g, kemudian
berbunga setelah berumur tiga meningkat dengan interval 25 g
bulan. Bunga sempurna muncul per tanaman.
setelah bunga ke-4.
Pupuk diberikan 3-4 bulan
Cara penanaman lain yang biasa sekali. Tanaman mulai berbunga
dilakukan petani adalah terus-menerus (tidak musiman),
menanam biji pepaya langsung tetapi perlu pemberian air
ke dalam lubang tanam, tiap sekurang-kurangnya seminggu
lubang ditanam 3-5 biji. sekali bila kekeringan (musim
kemarau).
Setelah bibit berumur sekitar tiga
bulan, biasanya bunga jantan
mulai tumbuh.
319
Pengendalian gulma dengan menguningnya daun.
Buah yang masih muda tampak
Perawatan selanjutnya, pucat dan getahnya encer sekaii.
membersihkan gulma/alang- Biasanya, buah yang masih
alang. muda berguguran. Penyakit
busuk akar dan layu dapat
Pembersihan kebun dengan dicegah dengan drainase kebun
cangkul atau traktor harus hati- yang baik. Hama tungau merah
hati, jangan sampai merusak dan kutu daun dapat diatasi
akar. dengan menyemprotkan
Kelthane 0,2%.
Hama dan Penyakit
Hama
Penyakit
320
9.7.5. Teknik Budidaya Pisang Produksi buahnya tergolong
tinggi. Setiap pohon dapat
a.Pendahuluan menghasilkan 7-10 sisir dengan
jumlah buah 140-200.
Salah satu buah yang digemari
oleh sebagian besar penduduk Panjang buah 20-23 cm dengan
dunia adalah pisang (Musa diameter 4-5 cm. Bentuk buah
Paradisiaca L). memanjang dengan pangkal
buah membengkok.
Buah ini digemari karena
memiliki rasa yang enak, Kulit buahnya tipis. Daging buah
kandungan gizinya tinggi, mudah berwarna putih kekuningan
didapat, dan harganya relatif dengan rasa manis dan pulen.
murah.
Pisang ini termasuk genjah
Indonesia mempunyai prospek karena biarpun umurnya baru
yang baik untuk pengembangan setahun, sudah mampu
komoditas pisang kaena iklimnya menghasilkan buah.
cocok untuk tanaman pisang,
ketersediaan lahan, dan tenaga Pisang kapok Kuning
kerja yang melimpah.
Deskripsi
b. Jenis-jenis Pisang
Pisang yang berasal dari
Pisang Ambon Lumut Temanggung, Jawa Tengah ini
warna kulit buahnya tetap hijau
Deskripsi walaupun sudah matang.
321
Produksi buahnya tergolong
tinggi. Setiap pohon dapat
menghasilkan 7-10 sisir dengan
jumlah buah 140-200.
Deskripsi Deskripsi
322
Pisang Nangka buahnya melengkung dengan
pangkal buah agak bulat.
Deskripsi Kulitnya tebal berwarna kuning
berbintik cokelat.
Pisang ini kulit buahnya tetap
berwarna hijau walaupun sudah
matang.
323
Serat untuk membuat kain dapat Buah yang belum matang
diperoleh dari batang semunya. merupakan sebagian dari diet
bagi orang yang menderita
Bagian-bagian vegetatif beserta penyakit batuk darah
buah-buah yang tidak (haemoptysis) dan kencing
termanfaatkan digunakan manis.
sebagai pakan ternak; bagian-
bagian vegetatif itu khusus Dalam keadaan kering, pisang
dimanfaatkan jika pakan ternak bersifat antisariawan usus. Buah
dan air sulit diperoleh (batang yang matang sempurna
semu itu banyak mengandung merupakan makanan mewah jika
air). dimakan pagi-pagi sekali.
Tanaman pisang (atau daun dan Tepung yang dibuat dari pisang
buahnya) juga memegang digunakan untuk gangguan
peranan dalam upacara-upacara pencernaan yang disertai perut
adat, misalnya di Indonesia, kembung dan kelebihan asam
untuk upacara pernikahan,
ketika mendirikan rumah, dan d. Syarat Tumbuh
upacara keagamaan setempat.
Dengan pertumbuhannya yang
Dalam pengobatan, daun pisang sangat cepat dan terus-menerus,
yang masih tergulung digunakan yang akan mengakibatkan hasil
sebagai obat sakit dada dan yang tinggi, pisang memerlukan
sebagai tapal dingin untuk kulit tempat tumbuh di iklim tropik
yang bengkak atau lecet. yang hangat dan lembap.
324
Kebanyakan pisang tumbuh baik e.Pedoman Budidaya
di lahan terbuka, tetapi kelebihan
penyinaran akan menyebabkan Bibit
terbakar-matahati (sunburn). 1. Bibit dari bonggol (bit)
325
1. Pembibitan - Umur berbuah lebih
cepat 3-4 bulan
Pisang umumnya diperbanyak dibandingkan dengan
dengan anakan. Anakan yang cara lain
berdaun pedang-lah yang lebih
disenangi petani, sebab pohon - Tanaman lebih seragam
pisang yang berasal dari anakan dan sesuai dengan sifat
demikian akan menghasilkan induknya
tandan yang lebih besar pada
panen pertamanya (tanaman - Waktu panen serentak
induk). sehingga memudahkan
pemasaran
Bonggol atau potongan bonggol
juga digunakan sebagai bahan -
perbanyakan. Bonggol ini 2. Penyiapan lahan
biasanya dibelah dua dan
direndam dalam air panas (52° Lahan untuk tanaman pisang
C) atau dalam larutan pestisida harus disiapkan dengan baik
untuk membunuh nematoda dan agar dapat menjadi media
penggerek sebelum ditanamkan. pertumbuhan yang subur.
326
3. Penanaman pisang dapat menaungi dan
menekan gulma.
Penanaman pada umumnya
dilakukan pada awal musim Gulma diberantas dengan cara-
hujan. cara mekanik (dibabat, dibajak, -
dan sebagainya) atau dengan
Kebutuhan bibit pisang untuk tangan: Herbisida pratumbuh
luas penanaman satu hektar cukup efektif, dan jika tanaman
tergantung pada jarak tanamnya. telah mencapai tinggi 1,5 m atau
Untuk jarak tanam 6mX6m lebih, dapat digunakan herbisida
dibutuhkan 1.700 bibit, jika jarak kontak.
tanam 5m x 5m dibutuhkan
2.000 bibit, sedangkan jarak Pemupukan
tanam 4m x 4m dibutuhkan
2.500 bibit. Pisang memerlukan sejumlah
besar hara. Di pekarangan
Bahan perbanyakan biasanya pemakaian pupuk kandang dan
ditanamkan sedalam 30 cm. kompos dianjurkan, yang
dikombinasikan dengan 0,25 kg
Pisang dapat dijadikan tanaman urea dan kalium nitrat (muriate of
utama atau tanaman pencampur potash) setiap tiga bulan untuk
pada sistem tumpang sari. masing-masing rumpun.
Pisang biasanya ditanam
sebagai tanaman perawat (nurse Pengairan
drop) untuk tanaman muda
coklat, kopi, lada, dan Pengairan diperlukan di areal
sebagainya. Juga dapat yang memiliki musim kemarau
digunakan sebagai tanaman sela panjang, tetapi juga jika curah
pada perkebunan karet atau hujannya kurang dari 200-220
kelapa sawit yang baru mm bulan. Air dapat dialirkan
dibangun, atau ditanam di melalui parit atau disemprotkan;
bawah pohon-pohon kelapa kini pengairan-tetesan (drip
yang telah dewasa. irrigation) telah banyak diterima.
Selama putaran pemangkasan
Jika ditanam sebagai tanaman ringan, daun-daun yang layu
utama, pisang biasanya dipotong agar diperoleh mulsa
ditumpangsarikan dengan dan untuk menghindari sumber
tanaman semusim. infeksi melalui penyakit-penyakit
daun.
3. Pemeliharaan
Pengurangan anakan
Penyiangan
DI perkebunan skala komersial
Penyiangan berulang-uiang beberapa tindakan lain dilakukan
diperlukan sampai pahon-pohon untuk mempertahankan
produktivitas yang tinggi dan
327
untuk menjamin buah berkualitas Jantung pisang hendaknya
baik untuk pasatan (ekspor). segera dibuang setelah 2 sisir
terakhir dari tandan itu muncul.
Tindakan-tindakan itu mencakup
pembuangan anakan, Pada waktu yang bersamaan,
pembuangan tunggui-tunggul, satu atau dua sisir terakhir
pemotongan jantung pisang, dan mungkin perlu dibuang untuk
pengurangan tandan buah. meningkatkan panjangnya
masing-masing buah pisang
Setiap 6-12 minggu tanaman yang tersisa, dan tandan itu
pisang dibuangi anakannya, mungkin perlu dikarungi.
hanya ditinggalkan satu tanaman
induk (yang sedang berbuah), Karung itu dapat berupa kantung
satu batang anakan (yang plastik yang telah diberi
tertua), dan dalam hal tanaman- insektisida, maksudnya untuk
sirung (ratoons), satu tanaman menghindari kerusakan oleh
cucu. serangga, burung, debu, dan
sebagainya, dan untuk
Pada kepadatan yang rendah, menaikkan suhu tandan,
setiap rumpun dapat berisi 2 memajukan pertumbuhan buah,
batang induk berikut 2 terutama untuk daerah beriklim
anakannya. dingin.
328
2. Penyakit layu Fusarium atau Fumigasi dan pengkarantinaan
penyakit Panama disebabkan , lahan yang terserang sangat
oleh Fusarium oxysporum f. dianjurkan. Penyakit ini umum,di
cubense. belahan bumi barat; di Asia
Tenggara hanya ada di Filipina
Penyakit ini berupa jamur tanah (Mindanao).
yang meriyerang akar kultivar-
kultivar pisang yang rentan, dan Penyakit-penyakit virus
menyumbat sistem pembuluh, mencakup penyakit pucuk
sehingga tanaman akan layu. menjurai (bunchy top), mosaik,
dan mosaik braktea. Penyakit
Satu-satunya cara pucuk menjurai dan penyakit
pemberantasan ialah mosaik ditularkan oleh afid [afid
penghancuran fisik atau kimiawi pisang, (Pentalonia
(herbisida) pada tanaman yang nigronervosa), menyebabkan
terserang dan tetangga- pucuk pisang menjurai; afid
tetangganya; lahan hendaknya jagung (Rhopalosiphum maidis),
dikosongkan dan dipagari, serta dan afid kapas (Aphis gossypii),
dikucilkan dari penanaman dan kesemuanya itu adalah vektor-
aliran pengairan. vektor untuk penyakit mosaik].
Pernberantasan penyakit-
Penyakit layu bakteri atau penyakit ini mencakup tindakan
penyakit Moko karantina, pemeriksaan secara
teratur dan penghancuran
Penyakit ini disebabkan oleh tanaman yang terserang,
Pseudomonas solanacearum, penggunaan bahan perbanyakan
dan dapat membunuh pohon yang. bebas virus, pembuangan
pisang yang terserang hanya inang alternatifnya, dan
dalam jangka waktu satu-dua pemberantasan vektor-
minggu. vektornya.
329
jaringan bonggol akan rusak, membantu koloni semut berada
akibatnya akan menurunkan di sekitar tempat itu juga dapat
kemampuan pengambilan air bermanfaat.
dan hara, juga kemampuan Nematoda pelubang
tertancapnya tanaman. (Radopholus similis) adalah jenis
Serangga dewasanya nematoda yang paling merusak.
meletakkan telur pada jaringan- Bercak-bercak atau bintik bintik
jaringan bonggol atau di hitam pada akar menunjukkan
sekitarnya. adanya serangan yang
kemudian diikuti oleh infeksi
Langkah pemberantasannya jamur.
mencakup pencacahan bonggol
dan batang semu agar Tanaman yang terserang hebat
pembusukan berlangsung lebih hanya tinggal berupa batang
cepat, menjerat dan menangkap berakar busuk, yang mudah
serangga-serangga dewasa, roboh jika telah terbentuk tandan
menggunakan bahan buah. Langkah-langkah
perbanyakan yang tidak pemberantasannya mencakup
terserang, merusak tempat pembuangan tanaman yang
berlindung dan tempat makan terserang,
serangga dewasa dengan cara
menjaga kebersihan lahan di 4. Panen dan Pasca Panen
sekitar tanaman, dan
menggunakan insektisida. Dua Panen
macam 'thrips' menyerang
tanaman pisang. 'Thrips' bunga, Buah pisang dipanen ketika
"thrips florum, berukuran kecil, masih mentah. Pemetikan yang
dapat memasuki buah yang dilakukan pada tingkat
sedang berkembang ketika kematangan yang tepat akan
brakteanya masih ada. menghasilkan buah pisang yang
prima.
Serangga ini bertelur di situ dan
memakan buah-buah yang Tanda-tanda buah pisang yang
muda, menyebabkan buah mempunyai tingkat kematangan
berkulit kasar dan kadang- cukup antara lain:
kadang menjadi pecah-pecah.
'Thrips' merah karat - Buah tampak berisi dan
(Chaetanaphothrips signipennis) bagian tepi buah sudah
memakan bagian-bagian tempat tidak ada lagi
perlekatan buah pisang pada
tandannya, menimbulkan warna - Pada sisir buah bagian
kemerah-merahan. atas sudah ada yang
matang sekitar 2-3buah
Pemberantasan hama ini
dilakukan dengan insektisida - Tangkai pada putik telah
atau pembungkusan tandan; gugur
330
Tingkat kematangan Penanganan pasca panen
diperkirakan dari adanya siku-
siku pada individu buah; buah - Pengumpulan
yang penampang melintangnya
lebih bulat berarti lebih matang. Pisang yang telah dipanen
dikumpulkan ditempat yang
Sewaktu berat buah meningkat terlindung sinar matahari. Daun
dengan cepat sejalan dengan pisang dapat digunakan sebagai
menghilangnya siku-siku pada alas agar buah tidak luka.
buah, buah pisang juga menjadi Sebelum dilakukan sortasi,
lebih rentan terhadap kerusakan tandan pisang disisir dahulu
selama pengangkutan, dan buah dengan menggunakan pisau
itu tidak dapat bertahan lama, yang tajam agar tidak terjadi
karenanya harus dipetik lebih luka. Kemudian buah pisang
awal. dibersihkan dan disemprot
dengan fungisida untuk
Untuk memanen pisang mencegah timbulnya bahaya
diperlukan 2 orang, si pemanen penyakit selama saat
dan si pengumpul. Si pengumpul penyimpanan.
menyandang bantalan bahu
untuk menahan jatuhnya tandan - Sortasi dan Klasifikasi
setelah si pemanen menusuk
batang pisang dengan parang, Sortasi dan Klasifikasi dilakukan
sehingga bagian atas pohon menurut ukuran besar dan
beserta tandannya merunduk. kecilnya buah, kerusakan atau
cacat buah, derajat kematangan,
Diperlukan satu galah bambu bobot buah dan keseragaman
untuk menopang tandan sampai warna.
menyentuh bantalan di bahu:
Setelah tandan itu merendah - Pengemasan
dengan cara begitu, si pemanen
memotong gagang tandan Pengemasan bertujuan agar
dengan menyisakan sebagian memudahkan pengangkutan dan
gagang yang masih berada pada melindungi buah dari kerusakan
tandan, yang digunakan sebagai mekanis yang terjadi selama
pegangan. pengangkutan.
331
sisir . Ada pula pedagang yang buah pisang itu mencapai warna
menggunakan kotak kayu yang yang disenangi konsumen.
berisi 150 pisang per kotak.
332
9.8. TEKNIK BUDIDAYA reproduktifnya
TANAMAN HIAS (berkembang biak) pada
tahun berikutnya.
a. Pendahuluan
c. Perenial (tahunan), yang
Kelompok tanaman hias termasuk kedalam
merupakan salah satu bagian kelompok ini adalah
dari ilmu hortikultura. Tanaman tanaman hias yang siklus
hias dapat dibudidayakan hidupnya sangat panjang.
didalam ruangan maupun di Salah satu contoh
ruang terbuka. tanaman hias kelompok
ini adalah adalah lidah
mertua (Sansevieria spp).
b. Klasifikasi
B Berdasarkan fungsi
Tanaman hias dapat
diklasifikasikan berdasarkan Kelompok tanaman hias herba
morfologi, siklus hidup, bentuk dapat dibagi berdasarkan
daun, ataupun karakteristik fungsinya yaitu:
lainnya.
a. Bedding Plant, yaitu
1.Golongan Herba tanaman yang digunakan
sebagai selimut
Tanaman hias herba adalah (pelindung) tanaman
tanaman yang batangnya tidak lainnya. Tanaman ini
berkayu, pada umumnya jenis ini berfungsi untuk
banyak digunakan untuk melindungi tanaman
tanaman indoor. lainnya terhadap fluktuasi
suhu ekstrim, hal ini
Kelompok herba ini dapat banya dilakukan pada
dikelompokkan lagi, yaitu: daerah sub-tropis.
Contoh nya adalah:
a.Siklus hidup Petunia spp, dan
marigold (Tagetes spp).
a. Annual, tanaman hias
annual (semusim) adalah b. Hanging plant (tanaman
tanaman hias yang siklus gantung), tanaman yang
hidupnya kurang dari penanamannya dalam
setahun. pot gantung misalnya
geranium, pakis.
b. Biannual, yang termasuk
kedalam kelompok ini
adalah tanaman hias
yang pertumbuhan
vegetatifnya terjadi pada
tahun pertama dan masa
333
Gambar 123. Tanaman hias
yang diletakkan dalam ruangan
334
tergantung pada siapa penghuni
ruangan tersebut.
335
Nilainya dapat terletak pada cepat dibandingkan dengan
keindahan daun ataupun kelompok palma.
bunganya.
Penanaman di Luar Ruangan
- Penampilannya (outdoor)
336
d. Teknik Budidaya tanaman 3. humus, pupuk kandang
hias secara umum steril dan pasir malang
yang telah diayak halus
a. Media tanam dengan perbandingan
5:5:2
Hampir semua tanaman hias
memerlukan media yang Untuk menjaga kelembaban
gembur, pouros, subur, cukup media dan mengatur drainase
mengadung, bahan organik, yang baik maka pertama-tama
bebas dari hama, aerasi dan pot diisi terlebih dahulu dengan
drainese yang baik. pecahan bata merah, pecahan
genting, Styrofoam, dice coco (
Untuk menciptakan kondisi sabut kelapa yang dipotong
tersebut maka media tanam dadu ), sampai ¼ pot setelah itu
yang ideal adalah campuran baru media tanamnya diisi
bahan organik dan bahan hingga penuh.
anorganik.
Untuk menjaga tanaman
Bahan organik dapat berupa terhindar dari jamur, cendawan
cacahan pakis, kompos, humus, dan bakteri sebaiknya media
serutan kayu, arang sekam, harus dikukus setidaknya 1 jam
cocopeat, dan sebagainya
Sedangkan bahan anorganik b. Teknik Budidaya Bunga
berupa tanah atau pasir. Potong
337
Prinsip budi daya bunga potong pengapuran ataupun
pada dasarnya meliputi: penambahan bahan organik.
338
Aspek teknik budidaya Untuk memertahankan mutu
bunga dari panen sampai ke
Dalam memelihara tanaman dan tangan konsumen perlu
teknik budidaya kadang-kadang memperhatikan:
ditemui permasalahan karena
adanya perubahan kebiasaan - Penyimpanan
masyarakat setempat dari
bertanam secara tradisional ke - pengemasan
modern. Umumnya cara bertani
tradisional menghasilkan mutu - pengangkutan
bunga yang kurang baik
dibandingkan dengan cara Penyimpanan
modern.
Cara penyimpanan bunga
Pemberian paranet pada potong ditentukan berdasarkan
budidaya Aglonema memberikan jenis bunganya. Cara
hasil warna daun yang lebih penyimpananya antara lain
menarik dibandingkan dengan dengan merendam tangkai
tanpa paranet. bunga di dalam air, perlakuan
kimia, dan dengan cara
Peningkatan mutu bunga juga pendinginan.
dapat dilakukan dengan Teknologi penyimpanan
pengaturan pembungaan sederhana yan sering dilakukan
(memperbesar ukuran bunga, petani adalah merendam tangkai
memperlebat jumlah bunga, bunga dalam air bersih, bunga
memperpanjang masa krisan sering diberi perlakuan
berbunga). perendaman dengan chrysal
sebanyak 5 g/air.
Memperbesar ukuran bunga
dapat dilakukan dengan metode Bunga Gladiol sering diberi
pemangkasan, yang hanya perlakuan 4 ppm GA 60 ppm,
menyisakan beberapa kuntum magnesium sulfat 40 ppm atau
bunga yang potensial bermutu air suling agar bunga ini tetap
tinggi. awet.
Pascapanen Pengemasan
339
80%, metode ini sering
digunakan petani Thailand
dalam pengemasan bunga
mawar.
Pengangkutan
340
9.8.1. Teknik Budidaya Hal ini sangat mendorong
Anggrek terciptanya varietas-varietas
baru yang dapat dikembangkan
a.Pendahuluan dan dibudidayakan secara baik
di Indonesia, karena kondisi iklim
Indonesia mempunyai lebih dari yang sesuai.
4,000 jenis anggrek, tanaman ini
hampir terdapat diseluruh Pertumbuhan tanaman anggrek
kepulauan di Indonesia. baik vegetatif maupun generatif
tidak hanya ditentukan oleh
Anggrek dapat ditemukan mulai faktor genetik. Namun lebih
dataran rendah sampai banyak ditentukan oleh faktor
ketinggian 3000 mdpl. lingkungan seperti:
341
Berdasarkan habitatnya tanaman di dataran rendah membutuhkan
anggrek dibagi dalam 2 suhu siang berkisar 24–33oC
golongan yaitu dan suhu malam 21–27oC.
Sedangkan untuk anggrek yang
1. Epifit, anggrek epifit tumbuh di dataran tinggi
adalah anggrek yang membutuhkan suhu siang
hidup menumpang pada berkisar antara 18– 27oC dan
batang pohon atau suhu malam berkisar antara 13–
sejenisnya, namun tidak 18oC.
merugikan tanaman yang
ditumpanginya dan Kelembaban
membutuhkan naungan.
Pada umumnya anggrek
2. Terestrial, anggrek membutuhkan kelembaban tinggi
terestrial adalah anggrek yaitu berkisar antara 60-80%.
yang hidup dan tumbuh Pada malam hari kelembaban
di atas permukaan tanah tidak terlalu tinggi karena dapat
dan membutuhkan mengakibatkan busuk akar dan
cahaya matahari busuk tunas.
langsung.
Kelembaban yang terlalu rendah
b.Syarat Tumbuh pada siang hari dapat diatasi
dengan cara pemberian
Intensitas cahaya semprotan kabut (mist) di sekitar
tempat pertanaman.
Intensitas cahaya yang
dibutuhkan anggrek di dalam c. Hal-hal yang perlu
pertumbuhan dan diperhatikan dalam budidaya
perkembangannya sangat anggrek
berbeda, tergantung pada jenis,
ukuran dan umurnya. Aspek lingkungan
342
penyiraman serta pengendalian pada anggrek jenis Dendrobium
OPT. sp. yang dapat mengeluarkan
tangkai bunga baru di sisi-sisi
Pada umumnya anggrek- batangnya. Contoh dari anggrek
anggrek yang dibudidayakan tipe simpodial antara lain :
memerlukan temperatur 28 + 2° Dendrobium sp., Cattleya sp.,
C dengan temperatur minimum Oncidium sp.,dan Cymbidium sp.
15° C. Anggrek tanah pada Anggrek tipe simpodial pada
umumnya lebih tahan panas dari umumnya bersifat epifit.
pada anggrek pot. Tetapi
temperatur yang tinggi dapat Anggrek tipe monopodial adalah
menyebabkan dehidrasi yang anggrek yang dicirikan oleh titik
dapat menghambat tumbuh yang terdapat di ujung
pertumbuhan tanaman. batang, pertumbuhannnya lurus
ke atas pada satu batang.
Kelembaban nisbi (RH) yang Bunga ke luar dari sisi batang di
diperlukan untuk anggrek antara dua ketiak daun. Contoh
berkisar antara 60–85%. Fungsi anggrek tipe monopodial antara
kelembaban yang tinggi bagi lain : Vanda sp., Arachnis sp.,
tanaman antara lain untuk Renanthera sp., Phalaenopsis
menghindari penguapan yang sp., dan Aranthera sp.
terlalu tinggi. Pada malam hari
kelembaban dijaga agar tidak Habitat tanaman anggrek
terlalu tinggi, karena dapat dibedakan menjadi 4 kelompok
mengakibatkan busuk akar pada sebagai berikut :
tunas-tunas muda. Oleh karena
itu diusahakan agar media dalam > Anggrek epifit, yaitu
pot jangan terlampau basah. anggrek yang tumbuh
Sedangkan kelembaban yang menumpang pada pohon
sangat rendah pada siang hari lain tanpa merugikan
dapat diatasi dengan cara tanaman inangnya dan
pemberian semprotan kabut membutuhkan naungan
(mist) di sekitar tempat dari cahaya matahari,
pertanaman dengan bantuan misalnya Cattleya sp.
sprayer. memerlukan cahaya
+40%, Dendrobium sp.
Berdasarakan pola 50–60%, Phalaenopsis
pertumbuhannya, tanaman sp. + 30 %, dan
anggrek dibedakan menjadi dua Oncidium sp. 60 – 75 %.
tipe yaitu, simpodial dan
monopodial. Anggrek tipe > Anggrek terestrial, yaitu
simpodial adalah anggrek yang anggrek yang tumbuh di
tidak memiliki batang utama, tanah dan membutuhkan
bunga ke luar dari ujung batang cahaya matahari
dan berbunga kembali dari anak langsung, misalnya
tanaman yang tumbuh. Kecuali Aranthera sp.,
343
Renanthera sp., Vanda Oleh karena itu untuk
sp., dan Arachnis sp. mendapatkan hasil yang
Tanaman anggrek diharapkan, sebaiknya dan
terestrial membutuhkan seharusnya pedoman
cahaya matahari 70 – persilangan perlu dikuasai,
100 %, dengan suhu antara lain :
siang berkisar antara 19
– 380C, dan malam hari > Persilangan sebaiknya
18–210C. Sedangkan dilakukan pada pagi hari
untuk anggrek jenis setelah penyiraman.
Vanda sp. yang berdaun Kuntum bunga dipilih
lebar memerlukan sedikit yang masih segar atau
naungan. setelah membuka penuh.
344
dan bila tidak ada OPT, maka
bakal buah tersebut akan terus
berkembang menjadi buah.
Langkah-langkah yang dilakukan Buah anggrek ada yang masak
dalam melakukan penyerbukan setelah tiga bulan sampai enam
(polinasi) adalah sebagai berikut: bulan atau lebih. Buah yang
masak akan merekah dengan
> Sediakan sehelai kertas dicirikan adanya perubahan
putih dan sebatang lidi warna buah dari hijau menjadi
kecil atau tusuk gigi atau hijau kekuning-kuningan.
sejenisnya yang bersih.
Dalam memilih biji anggrek yang
> Cap polinia yang terdapat akan disemaikan dalam botol
pada ujung column perlu diperhatikan sebagai
dibuka, dimana akan berikut :
terlihat di dalamnya > Biji yang berwarna
polinia yang berwarna keputih-putihan dan
kuning. kosong adalah biji yang
kurang baik.
> Ujung lidi/tusuk gigi
dibasahi dengan cairan > Biji yang baik yaitu
yang ada di dalam lubang yang bulat penuh berisi,
putih atau dengan sedikit berwarna kuning atau
air. kecoklat-coklatan
> Polinia diambil dengan
hati-hati. Pegang kertas 3. Perbanyakan Anggrek
putih sebagai wadah di
bawah bunga untuk Perbanyakan tanaman anggrek
menghindari bila polinia pada umumnya dilakukan
jatuh pada waktu diambil. melalui dua cara yaitu,
konvensional dan dengan
> Polinia kemudian metoda kultur in vitro.
dimasukkan ke dalam
stigma (kepala putik). Perbanyakan tanaman yang
dilakukan secara konvensional
> Beri label yang diikatkan adalah sebagai berikut :
pada tangkai kuntum
(pedicel) bunga yang
berisi catatan tentang Perbanyakan vegetatif melalui
tanggal penyerbukan dan beberapa cara seperti:
nama bunga yang diambil
polinianya. - Pemecahan/pemisahan
rumpun seperti
Beberapa hari kemudian bunga Dendrobium sp.,
yang telah diserbuki akan layu. Oncidium sp., Cattleya
Apabila penyerbukan berhasil, sp., dan Cymbidium sp.
345
persilangan yang secara genetis
biji-biji tersebut bersifat
heterozigot. Sehingga benih-
- Pemotongan anak benih yang dihasilkan
tanaman yang ke luar mempunyai sifat tidak mantap
dari batang seperti dan beragam.
Dendrobium sp.
Untuk menghasilkan bunga
- Pemotongan anak dalam jumlah banyak dan
tanaman yang ke luar seragam diperlukan tanaman
dari akar dan tangkai dalam jumlah banyak pula. Oleh
bunga seperti karena itu peningkatan produksi
Phalaenopsis sp., yang bunga pada tanaman anggrek
selanjutnya ditanam ke hanya dapat dicapai dengan
media yang sama seperti usaha perbanyakan tanaman
pakis, mos serabut yang efisien.
kelapa, arang, serutan
kayu, disertai campuran Pada saat ini metode kultur in
pecahan genting atau vitro merupakan salah satu cara
batu bata. yang mulai banyak digunakan
dalam perbanyakan klon atau
Perbanyakan secara vegetatif ini vegetatif tanaman anggrek.
akan menghasilkan anak
tanaman yang mempunyai sifat Kultur in vitro pertama kali
genetik sama dengan induknya. dicoba oleh Haberlandt pada
tahun 1902, karena adanya sifat
Namun perbanyakan tanaman yang disebut totipotensi
konvensional secara vegetatif ini yang dicetuskan oleh kedua
tidak praktis dan tidak orang sarjana Jerman Schwann
menguntungkan untuk tanaman dan Schleiden pada tahun 1830.
bunga potong, karena jumlah
anakan yang diperoleh dengan Metode kultur in vitro yaitu
cara-cara ini sangat terbatas. menumbuhkan jaringan-jaringan
vegetatif (seperti :
Perbanyakan generatif yaitu - akar
dengan biji. Biji anggrek sangat - daun
kecil dan tidak mempunyai - batang
endosperm (cadangan - mata tunas
makanan), sehingga - jaringan-jaringan
perkecambahan di alam sangat generatif (seperti : ovule,
sulit tanpa bantuan jamur yang embrio dan biji).
bersimbiosis dengan biji
tersebut. Jaringan ini kemudian
ditumbuhkan pada media buatan
Secara generatif, benih tanaman berupa cairan atau padat secara
diperoleh melalui biji hasil aseptik (bebas mikroorganisme).
346
Dengan metode ini dapat
diharapkan perbanyakan
tanaman dapat dilakukan secara Untuk pertumbuhan tanaman
cepat dan berjumlah banyak, anggrek, kemasaman media
serta sama dengan induknya. (pH) yang baik berkisar antara
5–6. Media tumbuh sangat
Penanaman dan pemeliharaan penting untuk pertumbuhan dan
produksi bunga optimal,
Persiapan Lahan sehingga perlu adanya suatu
usaha mencari media tumbuh
Tanaman anggrek dapat ditanam yang sesuai.
di sekitar rumah atau
pekarangan atau di kebun yaitu Media tumbuh yang sering
di bawah pohon atau dengan digunakan di Indonesia antara
naungan yang diberi paranet lain : moss, pakis, serutan kayu,
atau sejenisnya dengan potongan kayu, serabut kelapa,
pengaturan intensitas cahaya arang dan kulit pinus.
tertentu atau di lahan terbuka.
Pecahan batu bata banyak
Oleh karena tanaman anggrek dipakai sebagai media dasar pot
mempunyai potensi ekonomis anggrek, karena dapat menyerap
yang tinggi, maka untuk jenis- air lebih banyak bila
jenis tertentu dapat ditanam di dibandingkan dengan pecahan
dalam rumah kaca (green genting.
house). Selain untuk melindungi
tanaman dari gangguan alam, Media pecahan batu bata
juga akan mengurangi intensitas digunakan sebagai dasar pot,
serangan OPT. karena mempunyai kemampuan
drainase dan aerasi yang baik.
Persiapan Media Tumbuh
Moss yang mengandung 2–3%
Media tumbuh yang baik harus unsur N sudah lama digunakan
memenuhi beberapa untuk medium tumbuh anggrek.
persyaratan, yaitu tidak lekas Media moss mempunyai daya
melapuk, tidak menjadi sumber mengikat air yang baik, serta
penyakit, mempunyai aerasi mempunyai aerasi dan drainase
baik, mampu mengikat air dan yang baik pula.
zat-zat hara secara baik, mudah
didapat dalam jumlah yang Pakis sesuai untuk media
diinginkan dan relatif murah anggrek karena memiliki daya
harganya. mengikat air, aerasi dan
drainase yang baik, melapuk
Sampai saat ini belum ada secara perlahan-lahan, serta
media yang memenuhi semua mengandung unsur-unsur hara
persyaratan untuk pertumbuhan yang dibutuhkan anggrek untuk
tanaman anggrek. pertumbuhannya.
347
Pecahan arang kayu tidak lekas
lapuk, tidak mudah ditumbuhi
cendawan dan bakteri, tetapi
Serabut kelapa mudah melapuk sukar mengikat air dan miskin
dan mudah busuk, sehingga zat hara. Namun arang cukup
dapat menjadi sumber penyakit, baik untuk media anggrek.
tetapi daya menyimpan airnya
sangat baik dan mengandung Penggunaan media baru
unsur-unsur hara yang (repotting) dilakukan antara lain
diperlukan serta mudah didapat sebagai berikut :
dan murah harganya. > Bila ditanam dalam
pot (wadah) sudah
Dalam menggunakan serabut terlalu padat atau
kelapa sebagai media tumbuh, banyak tunas.
sebaiknya dipilih serabut kelapa > Medium lama sudah
yang sudah tua. hancur, sehingga
menyebabkan
Media tumbuh sabut kelapa, medium bersifat
pakis, dan moss merupakan asam, bisa menjadi
media tumbuh yang baik untuk sumber penyakit.
pertumbuhan tanaman anggrek
Phalaenopsis sp. Namun bila Penyiraman
pakis dan moss yang tumbuh di
hutan ini diambil secara terus- Tanaman anggrek yang sedang
menerus untuk digunakan aktif tumbuh, membutuhkan lebih
sebagai media tumbuh, banyak air dibandingkan dengan
dikhawatirkan keseimbangan yang sudah berbunga.
ekosistem akan terganggu.
Frekuensi dan banyaknya air
Serutan kayu atau potongan siraman yang diberikan pada
kayu kurang sesuai untuk media tanaman anggrek bergantung
anggrek karena memiliki aerasi pada jenis dan besar kecil
dan drainase yang baik, tetapi ukuran tanaman, serta keadaan
daya menyimpan airnya kurang lingkungan pertanaman. Sebagai
baik, serta miskin unsur N. contoh adalah tanaman anggrek
Proses pelapukan berlangsung Vanda sp., Arachnis sp., dan
lambat, karena kayu banyak Renanthera sp., yaitu anggrek
mengandung senyawa-senyawa tipe monopodial yang tumbuh di
yang sulit terdekomposisi seperti bawah cahaya matahari
selulosa, lignin, dan langsung, sehingga
hemiselulosa. membutuhkan penyiraman lebih
dari dua kali sehari, terutama
Media serutan kayu jati pada musim kemarau.
merupakan media tumbuh yang
baik untuk pertumbuhan anggrek
Aranthera James Storie.
348
Sedangkan pada fase
Pemupukan pertumbuhan generatif yaitu
untuk merangsang pembungaan,
Seperti tumbuhan lainnya, perbandingan pemberian pupuk
anggrek selalu membutuhkan NPK adalah 10:30:30.
makanan untuk
mempertahankan hidupnya. Jika dilakukan pemupukan ke
dalam pot maka hanya pupuk
Kebutuhan tanaman anggrek yang larut dalam air dan kontak
akan nutrisi sama dengan langsung dengan ujung akar
tumbuhan lainnya, hanya yang akan diambil oleh tanaman
anggrek membutuhkan waktu anggrek dan sisanya akan tetap
yang cukup lama untuk berada dalam pot.
memperlihatkan gejala-gejala
defisiensi, mengikat Pemupukan pada sore hari
pertumbuhan anggrek sangat menunjukkan respon
lambat. pertumbuhan yang baik pada
anggrek Dendrobium sp.
Dalam usaha budidaya tanaman
anggrek, habitatnya tidak cukup d.Pedoman teknis
mampu menyediakan unsur-
unsur yang dibutuhkan oleh Penanaman anggrek
tanaman untuk pertumbuhan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Anggrek tumbuh menumpang di
biasanya tanaman diberi pupuk batang, cabang pohon atau
baik organik maupun anorganik. bahan lain tanpa merugikan
tanaman inangnya.
Pupuk yang digunakan
umumnya pupuk majemuk yaitu Karena terbiasa dibawah
yang mengandung unsur makro naungan, anggrek ini tidak tahan
dan mikro. terkena sinar matahari terik dan
membutuhkan naungan dengan
Kualitas dan kuantitas pupuk persentase tertentu, tergantung
dapat mengatur keseimbangan jenisnya.
pertumbuhan vegetatif dan
generatif tanaman. Pada fase Kisaran naungan antara 25 –
pertumbuhan vegetatif bagi 75%. Sebagai contoh misalnya
tanaman yang masih kecil anggrek epifit, Cattleya sp,
perbandingan pemberian pupuk Cymbidium sp, Dendrobium sp,
NPK adalah 30:10:10, pada fase Oncidium sp dan Phalaenopsis
pertumbuhan vegetatif bagi sp, serta Vanda daun lebar alias
tanaman yang berukuran sedang vanda daun .
perbandingan pemberian pupuk
NPK adalah 10:10:10. Untuk menanam anggrek epifit
digunakan media berupa pakis,
349
moss, sabut kelapa, arang, dan dilakukan agar anakan
kulit kayu atau sejenisnya. Bisa berikutnya dapat mengisi pot
juga menggunakan lebih dari bagian tengahnya.
satu jenis, tergantung kondisi
linggan setempat. Untuk menghindari agar anggrek
tetap tegak, anggrek dapat diikat
Sebagai wadah dapat dipilih pot dengan kawat.
bahan plastik, tanah atau yang
terbuat dari kayu.
- Penanaman di pot
Pedoman teknis:
Sebelum ditanami, dasar pot diisi
dengan pecahan batu
bata/genting 1/3 dari tinggi pot
350
- Penanaman di pohon
351
Contoh yg butuh sinar matahari
penuh (100%):
- Arachnis
- Renanthera
- Aranthera
352
Penyiraman
353
Kuncup yang menyerupai Air kelapa
mahkota ini tak lain adalah
ujung-ujung daun muda yang Air kelapa ternyata memiliki
belum membuka sempurna dan manfaat untuk meningkatkan
posisi ujung daun tegak keatas pertumbuhan tanaman.
dengan membentuk suatu
cekungan/rongga sempit di Air kelapa yang sering dibuang
bagian tengahnya, persis oleh para pedagang di pasar
menyerupai mahkota. tidak ada salahnya untuk kita
manfaatkan sebagai penyubur
Kuntum bunga juga akan rontok tanaman.
jika kita salah dalam penyiraman
Selama ini air kelapa banyak
digunakan di Laboratorium
Pemupukan sebagai nutrisi tambahan di
dalam media kultur jaringan.
Pupuk Organik Pemberian pupuk majemuk
dilakukan 2 kali seminggu
Pupuk Kompos dengan dosis 0,2% atau sesuai
dosis anjuran. Pemberian pupuk
Seringkali apabila kita dilakukan melalui daun dengan
memelihara anggrek jenis cara penyemprotan di seluruh
terestrial, litofit, saprofit atau bagian tanaman, terutama di
semi terestrial untuk bagian bawah permukaan daun.
menambahkan pupuk organik
kedalam media tanamnya Pupuk majemuk yang diberikan
sebagai sumber unsur hara sebaiknya lebih dari 2 jenis
makro dan mikro dan juga dapat pupuk yang diaplikasikan secara
untuk memperbaiki sifat kimia, bergantian. Komposisi unsur N,
biologi dan fisik tanah disekitar P dan K yang diberikan
perakaran anggrek tergantung pada besar kecilnya
tanaman.
Perlu dibedakan pemberian
pupuk untuk bibit, tanaman
remaja, dan untuk merangsang
pembungaan.
354
tergantung juga pada berat patogen serangga Beauveria
ringannya tingkat serangan. bassiana.
355
Akan tetapi, bukan tidak mungkin oratorius) dan wereng batang
akan efektif bila diuji coba pada coklat (Nilaparvata lugens) pada
serangga-serangga hama tanaman padi serta hama kutu
anggrek seperti kutu gajah. (Aphids sp.) pada tanaman
sayuran.
Sistem kerjanya yaitu spora
jamur B. bassiana masuk Beberapa keunggulan jamur
ketubuh serangga inang melalui patogen serangga B. bassiana
kulit, saluran pencernaan, sebagai pestisida hayati yaitu :
spirakel dan lubang lainnya.
x Selektif terhadap
Selain itu inokulum jamur yang serangga sasaran
menempel pada tubuh serangga sehingga tidak
inang dapat berkecambah dan membahayakan
berkembang membentuk tabung serangga lain bukan
kecambah, kemudian masuk sasaran, seperti predator,
menembus kutikula tubuh parasitoid, serangga
serangga. penyerbuk, dan serangga
berguna lebah madu.
Penembusan dilakukan secara
mekanis dan atau kimiawi x Tidak meninggalkan
dengan mengeluarkan enzim residu beracun pada hasil
atau toksin. pertanian, dalam tanah
Jamur ini selanjutnya akan maupun pada aliran air
mengeluarkan racun beauverin alami.
yang membuat kerusakan
jaringan tubuh serangga. Dalam
hitungan hari, serangga akan x Tidak menyebabkan
mati. Setelah itu, miselia jamur fitotoksin (keracunan)
akan tumbuh ke seluruh bagian pada tanaman
tubuh serangga.
x Mudah diproduksi
Serangga yang terserang jamur dengan teknik
B. bassiana akan mati dengan sederhana.
tubuh mengeras seperti mumi
dan tertutup oleh benang-
benang hifa berwarna putih. Teknik aplikasinya cukup mudah,
yaitu dengan mengambil 2-3
Dilaporkan telah diketahui lebih gram formulasi dan
dari 175 jenis serangga hama disuspensikan dalam 1 ltr air,
yang menjadi inang jamur B. tambahkan 3 sendok gula pasir
bassiana. per tangki, waktu semprot sore
hari.
Berdasarkan hasil kajian jamur
ini efektif mengendalikan hama Dalam satu kemasan formulasi
walang sangit (Leptocorisa B. bassiana, berisi 100 gram
356
formulasi padat. Itupun dapat
dikembangbiakan secara Insektisida secara umum adalah
konvensional, sehingga lebih senyawa kimia yang digunakan
menghemat pengeluaran. untuk membunuh serangga
pengganggu (hama serangga).
Akhirnya, walaupun keberhasilan Insektisida dapat membunuh
dari insektisida biologis dari serangga dengan dua
jamur ini memberikan dampak mekanisme, yaitu dengan
positif terhadap pengendalian meracuni makanannya
serangga hama tanaman dan (tanaman) dan dengan langsung
keselamatan lingkungan. Namun meracuni si serangga tersebut.
dalam penerapannya di
masyarakat masih minim,
sehingga memerlukan upaya Pengamatan Hama dan Penyakit
sosialisasi yang lebih intensif.
Hama
Insektisida
a. Tungau Merah Tennuipalvus
Budidaya anggrek tentunya akan orchidarum Parf
mengalami interaksi baik dari
lingkungan abiotik (tak hidup) Ordo : Acarina
dan lingkungan biotik (hidup).
Salah satu bentuk interaksi biotik Famili : Tetranychidae
yaitu parasitisme, dimana
anggrek berada sebagai 1. Tanaman Inang : Jenis-
organisme yang dirugikan, jenis yang dapat diserang
sedangkan hama sebagai hama ini adalah
organisme yang diuntungkan. Phalaenopsis sp.,
Dendrobium sp., Orchidium
Fungisida adalah zat kimia yang sp., Vanda sp. dan
digunakan untuk mengendalikan Granatophyllium sp.,
cendawan (fungi). kapas, kacang-kacangan,
jeruk, dan gulma terutama
Fungisida umumnya dibagi golongan dikotil.
menurut cara kerjanya di dalam
tubuh tanaman sasaran yang 2. Gejala Serangan : Tungau
diaplikasi, yakni fungisida ini sangat cepat
nonsistemik, sistemik, dan berkembang biak dan
sistemik local. dalam waktu singkat dapat
menyebabkan kerusakan
Pada fungisida, terutama secara mendadak. Bagian
fungisida sistemik dan non tanaman yang diserang
sistemik, pembagian ini erat antara lain tangkai daun
hubungannya dengan sifat dan dan bunga. Tangkai yang
aktifitas fungisida terhadap jasad diserang akan berwarna
sasarannya. seperti perunggu. Pada
357
permukaan atas daun b. Kumbang Gajah
terdapat titik/bercak Orchidophilus aterrimus
berwarna kuning atau (Acythopeus)
coklat, kemudian meluas
dan seluruh daun menjadi Ordo : Coleoptera
kuning. Pada permukaan
bawah berwarna putih
perak dan bagian atas Famili : Curculionidae
berwarna kuning semu.
Pada tingkat serangan 1) Tanaman Inang: Jenis
lanjut daun akan berbercak anggrek yang diserang
coklat dan berubah menjadi adalah anggrek epifit antara
hitam kemudian gugur. lain Arachnis sp., Cattleya
Pada daun Phalaenopsis sp., Coelogyne sp.,
sp. mula-mula berwarna Cypripedium sp.,
putih keperakan kemudian Dendrobium sp., Cymbidium
menjadi kuning. Hama ini sp., Paphiopedilum sp.,
dapat berjangkit baik pada Phalaenopsis sp.,
musim hujan maupun Renanthera sp., dan Vanda
musim kemarau, namun sp.
umumnya serangan
meningkat pada musim 2) Gejala Serangan : Kumbang
kemarau, sedangkan pada bertelur pada daun atau
musim hujan serangan lubang batang tanaman.
berkurang karena terbawa Kerusakan terjadi karena
air. Kerusakan dapat larvanya menggerek daun
terjadi mulai dari dan memakan jaringan di
pembibitan. bagian dalam batang
sehingga mengakibatkan
3. Biologi :Tungau berwarna aliran air dan hara dari akar
merah, berukuran sangat terputus serta daun-daun
kecil yaitu 0,2 mm menjadi kuning dan layu.
sehingga sukar untuk Kerusakan pada daun
dilihat dengan mata menyebabkan daun
telanjang. Tungau dapat berlubang-lubang. Larva
dijumpai pada daun, juga menggerek batang
pelepah daun dan bagian- umbi, pucuk dan batang
bagian tersembunyi untuk membentuk
lainnya. Telur tungau kepompong, sedangkan
berwarna merah, bulat dan kumbang dewasa memakan
diletakkan membujur pada epdermis/permukaan daun
permukaan atas daun. muda, jaringan/tangkai
bunga dan pucuk/kuntum
sehingga dapat
mengakibatkan kematian
bagian tanaman yang
358
dirusak. Serangan pada titik tanah terutama jenis
tumbuh dapat mematikan Calanthe sp. dan Phajus sp.
tanaman. Pada pembibitan
Phalaenopsis sp. dapat 2) Gejala Serangan : Berbeda
terserang berat hama ini. dengan kumbang gajah,
Seangan kumbang gajah larva kumbang ini
dapat terjadi sepanjang menggerek masuk ke
tahun, tetapi paling banyak jaringan akar/umbi, pucuk
terjadi pada musim hujan, dan tangkai bunga sehingga
terutama pada awal musim dinding gerekan menjadi
hujan tiba. hitam. Sedangkan kumbang
dapat dijumpai di bagian
3) Biologi : Kumbang berwarna tengah tanaman di antara
hitam kotor/tidak mengkilap daun bawah. Serangga
dengan ukuran bervariasi membuat sejumlah lubang,
3,5-7 mm termasuk seringkali berbaris di daun
moncong. Kumbang bertelur dan juga tunas utama yang
pada daun atau lubang pada masih terlipat yang kemudian
batang tanaman. Larva dapat patah dan mati. Pada
menggerek ke jaringan tahap awal seringkali
batang atau masuk ke merusak akar tanaman dan
pucuk/kuncup dan tangkai pada saat bunga masih
sampai menjadi pupa. Fase kuncup. Serangan berat
larva (ulat), pupa menyebabkan tanaman
(kepompong) sampai terlihat merana dan dapat
dewasa (kumbang) mematikan tanaman anggrek
berlangsung dalam secara keseluruhan.
pseudobulb. Larva yang baru
menetas menggerek
pseudobulb, makan dan 3) Biologi :Pertumbuhan larva
tinggal di dalam pseudobulb dapat mencapai panjang 5
tersebut. Pupa terbungkus mm.
oleh sisa makanan dan
terletak di rongga bekas d. Kumbang Penggerek Akar
gerekan di dalam Diaxenes phalaenopsidis
pseudobulb. Fish.
359
sp. dan lebih khusus anggrek menyerang Dendrobium
Phalaenopsis sp. sp.
360
f. Kutu Perisai Parlatoria proteus g. Pengerekk Daun Gonophora
Curt. xanthomela ( = Agonita
spathoglottis)
Ordo : Hemiptera
Famili : Diaspididae Ordo : Coleoptera
Famili : Chrysomelidae
1) Tanaman Inang : Kutu
ini tersebar luas dan 1) Tanaman Inang :Hama
terutama dijumpai pada ini menyerang jenis-jenis
tanaman anggrek anggrek Phalaenopsis
Dendrobium sp., amabilis, Vanda tricolor,
Renanthera sp., Vanda V. coerulea, Arundina sp.
sp. dan jenis-jenis dan Aspathoglottis sp.
anggrek tanah, dan
palem. 2) Gejala Serangan Larva
mengorok bagian dalam
2) Gejala Serangan daun dan meninggalkan
:Tanaman yang bagian epidermis
terserang berwarna sehingga daun tampak
kuning merana, kadang- transparan. Serangan
kadang daun berat terjadi pada musim
berguguran. hujan.
361
masuk dan merusak ke membentuk tempat
dalam pucuk sampai ke pupa.
bunga.
3) Biologi :Ulat merupakan
3) Biologi :Ulat berbentuk semi penggulung daun
pipih. Larva yang baru anggrek. Ulat instar
menetas dari telur masuk lanjut berwarna hijau
ke dalam pucuk sampai pudar dengan garis
bunga. Stadia pupa gelap membujur dan
terjadi di daun dan umbi- empat tanda di
umbian dalam lapisan punggung. Seta (bulu)
anyaman dan pupa panjang tumbuh dari
berbalut lapisan sutera. kecil dan hitam. Panang
larva + 35 mm. Ngengat
i. Pemakan Daun Negeta muda tidak terbang
chlorocrota Hps. sangat jauh. Telur
berduri dan dijumpai di
Ordo : Lepidoptera daun, pucuk dan bunga.
Famili : Noctuidae Di Bogor siklus hidup
mencapai 38 hari.
1) Tanaman Inang
:Kerusakan paling j. Kutu Putih Pseudococcus sp.
banyak pada Ordo : Hemiptera
Dendrobium sp., dan Famili : Pseudococcidae
Arachnis sp.. dan
serangga juga dijumpai 1) Tanaman Inang : Hama
pada Phalaenopsis sp. ini tersebar luas dan
dan aneka anggrek liar. merupakan hama penting
pada tanaman buah-
2) Gejala Serangan :Larva buahan dan tanaman
memakan daun muda hias.
dan meninggalkan
potongan-potongan daun 2) Gejala Serangan :Pada
yang putih dan Dendrobium sp., kutu
transparan. Kerusakan menyerang ujung akar,
disebabkan oleh instar bagian daun sebelah
selanjutnya pada daun bawah dan batang.
yang lebih tua. Pucuk- Bagian tanaman
pucuk muda juga terserang akan berwarna
diserang. Pada populasi kuning dan akhirnya mati
tinggi larva karena hama ini
menggerogoti daun, mengisap cairan sel.
potongan oval dari daun Pada Phalaenopsis sp.,
yang tertinggal di atas kutu menyerang ketiak
dan digunakan untuk daun di sekitar titik
tumbuhnya, sehingga
362
menyebabkan tanaman tumbuh. Siput juga
mati. makan bahan organik
yang telah membusuk
3) Biologi :Seluruh tubuh atauun tanaman yang
tertutup oleh lilin masih hidup.
termasuk tonjolan pendek
yang terdapat pada 3) Biologi :Siput tidak
tubuhnya. Kutu berwarna memiliki cangkok,
coklat kemerahan, berukuran panjang 5 cm,
panjang 2 mm, dan berwarna coklat
memproduksi embun kekuningan atau coklat
madu sehingga menarik keabuan. Rumah pada
bagi semut untuk punggungnya kerdil dan
berkumpul. Kutu sedikit menonjol. Siput
memperbanyak diri tidak beruas, badannya
melalui atau tanpa lunak, bisa mengeluarkan
perkawinan lendir, berkembang biak
(partenogenesis). secara hermaprodit
Perkembangan satu namun sering juga terliha
generasi memerlukan mereka mengadakan
waktu selama 36 hari. perkawinan dengan
sesama. Siput menyukai
k. Siput Setengah Telanjang kelembaban. Telur
(Slug) Parmarion pupillaris diletakkan pada tempat-
Phyllum : Mollusca tempat yang lembab.
Siput biasanya pada
1) Tanaman Inang : waktu siang hari
Bersifat polifag, selain bersembunyi di tempat
menyerang anggrek juga yang teduh dan aktif
pada kol, sawi, tomat, mencari makan pada
kentang, tembakau, karet malam hari. Alat untuk
dan ubi jalar. makan berbentuk seperti
lidah yang kasar seperti
parut yang disebut
2) Gejala Serangan :Siput radula.
memakan daun dan
membuat lubang-lubang l. Siput Telanjang Vaginula
tidak beraturan. bleekeri atau Filicaulis bleekeri
Seringkali ditandai Phyllum : Mollusca
dengan adanya bekas
lendir sedikit mengkilat 1) Tanaman Inang : Selain
dan kotoran. Akar dan menyerang anggrek, juga
tunas anakan juga merusak pesemaian
diserang. Seringkali sayuran seperti kol,
merusak pesemaian atau sawi, tomat dan
tanaman yang baru saja tembakau.
363
dinding rumah. Pada
2) Gejala Serangan :Gejala waktu malam hari
serangan mirip mencari makanan. Siang
Parmarion. Siput hari mencari tempat
menyerang tanaman perlindungan di lubang
pada waktu malam hari. tanah, kaleng atau
Bagian tanaman yang bambu. Bila diganggu
diserang adalah daun mereka akan menarik
dan pucuk-pucuknya kepalanya ke dalam
rumahnya. Kadang-
3) Biologi :Bentuk siput kadang dapat
seperti lintah, berwarna mengeluarkan suara.
coklat keabuan, pada Pada waktu musim
punggungnya terdapat kemarau yang panjang
bercak-bercak coklat tua dan udara panas, kepala
yang tidak teratur dan dan seluruh badan
ada sepasang garis dimasukkan dalam rumah
memanang, panjang dan lubangnya ditutup
tubuh + 5 cm. dengan suatu lapisan
membran yang tebal
m. Bekicot Achatina fulica atau hingga ia dapat bertahan
A. variegata hidup selama musim
Phyllum : Mollusca kemarau + 6 bulan.
364
+ 5 cm. Biasanya terletak
di bawah batu, tanaman 2) Gejala Serangan :
atau dalam tanah Serangan hama ini
gembur. Telur ini akan mengakibatkan
menetas dalam 10-14 pertumbuhan tanaman
hari. terhambat, bunga
berguguran, daun
n. Tungau Jingga Anggrek berubah bentuk dan
Pseudoleptus vandergooti (Oud) berwarna keperakan.
Ordo : Acarina Pada musim kemarau
Famili : Tertranychidae serangan thrips dapat
mengakibatkan
1) Tanaman Inang :Anggrek penurunan produksi
Dendrobium sp. sangat bunga.
peka terhadap serangan
tungau jingga.
3) Biologi :Hama ini sangat
2) Gejala Serangan kecil, dan berwarna abu-
:Serangan hama ini abu, ada juga yang
mengakibatkan daun dan berwarna kecoklatan.
jaringan batang berubah Panjangnya kira-kira 1-
warna. 1½ mm. Trips
mempunyai tiga pasang
3) Biologi :Tungau kaki, dan berbadan
berukuran 0,3 mm, hidup ramping.
berkoloni pada daun-
daun yang mati.
p. Kepik Anggrek Mertila
malayensis Dist.
o. Thrips Anggrek Ordo : Hemiptera
Dichromothrips (= Eugniothrips) Famili : Miridae
smithi (Zimm)
Ordo : Thysanopter 1) Tanaman Inang :Kepik
Sub Ordo : Terebrantia ini memiliki daerah
penyebaran meliputi
1) Tanaman Inang :Thrips wilayah Asia Selatan dan
anggrek dari P. Jawa Timur. Kepik dapat
ditemukan pula di ditemukan pada anggrek
Taiwan. Thrips Phalaenopsis sp.,
mengakibatkan Bulbophyllum sp.,
kerusakan serius pada Renanthera sp., Vanda
pembibitan anggrek sp.
Arachnis sp., Cattleya
sp., Dendrobium sp., 2) Gejala Serangan :
Renanthera sp., dan Serangan kepik
Vanda sp. menimbulkan gejala
365
bintik-bintik putih kuning daun yang terserang
pada permukaan atas berubah menjadi kuning,
dan bawah daun kemudian coklat,
anggrek. Kadang- akhirnya mati.
kadang titik-titik tersebut
sangat rapat sehingga 3) Biologi :Spesies kutu
merupakan bercak daun ini berwarna coklat
putih. Tanaman yang gelap sampai hitam.
terserang lama-lama Pada waktu masih muda,
menjadi gundul. serangga berwarna
hijau. Penyebaran
3) Biologi :Kepik berwarna meliputi di daerah tropis.
merah kehitaman. Telur
diletakkan di daun, dan r. Kutu Tempurung Aspidiotus
nimfa yang baru sp.
menetas berwarna Ordo : Homoptera
merah mirip dengan Famili : Diaspididae
tungau. Serangga
biasanya hidup 1) Tanaman Inang : Di
berkelompok, jika daerah Bogor kutu
diganggu maka akan tempurung ditemukan
melarikan diri dengan pada anggrek
cepat. Di Salatiga siklus Renanthera sp. dan
hidup sekitar 4 minggu, Vanda sp., kelapa,
dan serangga dewasa kelapa sawit, pisang,
dapat hidup selama 2 mangga, alpukat, jambu
bulan. biji, kakao, karet, keluwih,
dan jahe.
q. Kutu Daun Anggrek
Cerataphis oxhidiarum (West) 2) Gejala Serangan :
Serangga ini mengisap
Ordo : Homoptera cairan daun di bagian
Famili : Aphidoidea permukaan bawah
sehingga meninggalkan
1) Tanaman Inang :Kutu ini bercak-bercak dan
tersebar luas dan menyebabkan daun
terutama dijumpai pada berwarna kuning
tanaman anggrek kecoklatan. Kutu
Dendrobium sp., mengisap cairan daun,
Renanthera sp., Vanda sehingga makin lama
sp. dan jenis-jenis cairan daun habis dan
anggrek tanah. jaringan di sekelilingnya
terjadi nekrosis. Pada
2) Gejala Serangan :Kutu serangan berat seluruh
daun menempel pada daun menjadi kering dan
daun, dan menyebabkan kemudian rontok.
366
3) Biologi : Serangga berwarna kuning terang.
dewasa berwarna merah Kedua spesies hama ini
coklat gelap berukuran di alam sering
panjang 1,5 mm. Kutu bercampur.
betina dapat
menghasilkan telur 20-30 2. Penyakit
butir. Telur diletakkan di
dalam perisai di bawah a. Busuk Hitam
badannya. Nimfa yang Phytopthora spp.
baru menetas akan ke
luar dari perisai, 1) Tanaman Inang :Penyakit
berkelompok di ini terutama dijumpai
permukaan bawah daun. pada anggrek Cattleya
Periode telur sampai sp., Phalaenopsis sp.,
dewasa mencapai 1,5-2 Dendrobium sp.,
bulan. Aktivitas puncak Epidendrum sp. dan
terjadi pada musim Oncidium sp.
kering.
2) Gejala Serangan :
s. Siput Kecil Lamellaxis (= Infeksinya tampak
Opeas) gracilis (Hutt.) dan dengan adanya noda-
Subulina octona Brug. noda hitam yang
Phyllum : Mollusca menjalar dari bagian
tengah tanaman hingga
1) Tanaman Inang :Di ke daun. Dalam waktu
daerah Deli (Sumatera) relatif singkat seluruh
sering ditemukan pada daun sudah berjatuhan.
bedengan pembibitan Cendawan ini menyerang
tembakau, dan di daerah pucuk tanaman dan titik
lain di Indonesia tumbuh. Bagian pangkal
ditemukan menyerang pucuk daun terlihat basah
sayuran di rumah kaca. dan bila ditarik mudah
terlepas. Bila menyerang
2) Gejala Serangan :Siput titik tumbuh,
ini tinggal pada tanaman pertumbuhan akan
anggrek di antara media terhenti. Penyebaran
tumbuh dalam pot dan penyakit ini sangat cepat
menyerang bagian akar. bila keadaan lingkungan
Malam hari siput naik ke lembab. Pada Cattleya
permukaan pot dan penyakit dapat timbul
menyerang bagian daun. pada daun, umbi semu,
Serangan berat terjadi akar rimpang dan kuncup
pada musim hujan. bunga. Penyakit ini juga
dapat timbul pada
3) Biologi :Tempurung hama pesemaian sebagai
panjangnya 11 mm dan penyakit busuk rebah.
367
Pada daun terjadi bercak 3) Morfologi/Epidemiologi :
besar, berwarna ungu Cendawan membentuk
tua, coklat keunguan, sporangium, mudah
atau hitam. Bercak terlepas, bulat telur atau
dikelilingi halo jorong, pangkalnya
kekuningan. Dari daun membulat, mempunyai
penyakit berkembang ke tangkai pendek dan
umbi semu, akar hialin. Spora
rimpang, bahkan Phytophthora dapat
mungkin ke seluruh dipencarkan oleh angin,
tanaman. Jika penyakit dan percikan air. Akar
mula-mula timbul pada rimpang dapat dapat
umbi semu, maka umbi terinfeksi karena patogen
ini akan menjadi hitam yang terbawa oleh pisau
ungu, dan semua yang yang dipakai untuk
terletak di atasnya akan memotong (memisahkan
layu. Seringkali daun tanaman). Penyakit juga
menjadi rapuh dengan berkembang oleh
goyangan sedikit saja kelembaban yang tinggi,
daun akan terlepas karena air membantu
sedikit di atas umbi pembentukan,
semu. Infeksi yang pemencaran, dan
terjadi pada permukaan perkecambahan spora.
tanah dapat
menyebabkan busuk b. Antraknosa. Colletotrichum
kaki. Pada Vanda, mula- gloeosporioides (Penz.) Sacc.
mula pada pangkal daun (Stadium Sempurna :
terjadi bercak hitam Glomerella cingulata)
kecoklatan tidak teratur,
dengan cepat meluas ke 1) Tanaman Inang :Penyakit
seluruh permukaan daun ini dijumpai pada anggrek
dan pada daun-daun jenis Dendrobium sp.,
sekitarnya. Pada Arachnis sp., Ascocendo
umumnya penyakit timbul sp., Phalaenopsis sp.,
di daerah pucuk Vanda sp. dan Oncidium
tanaman. Pada bagian sp.
ini daun-daun berwarna
hitam coklat kebasah- 2) Gejala Serangan : Pada
basahan dan mudah daun atau umbi semu
sekali gugur. Kadang- mula-mula timbul bercak
kadang penyakit juga bulat, mengendap,
timbul pada batang dan berwarna kuning atau
daerah perakaran. hijau muda. Akhirnya
bercak menjadi coklat
dan mempunyai bintik-
bintik hitam yang terdiri
368
dari tubuh buah nitrogen yang terlalu
(aservulus) cendawan. banyak.
Pada umumnya bintik-
bintik ini teratur pada 3) Morfologi/Epidemiologi :
lingkaran-lingkaran yang C.gloeosporioides
terpusat. Dalam berbentuk aservulus
keadaan yang lembab pada bagian yang mati
tubuh buah (nekrosis) yang berbatas
mengeluarkan massa tegas, biasanya berseta,
spora (konidium) yang kadang-kadang berseta
berwarna merah jambu sangat jarang atau tidak
atau jingga. Daun yang sama sekali. Aservulus
terserang akan gugur berbentuk bulat,
akhirnya umbi akan memanjang atau tidak
gundul. Pada bunga, teratur, garis tengahnya
penyakit menyebabkan dapat mencapai 500 m.
terjadinya bercak-bercak Seta mempunyai panjang
coklat kecil yang dapat yang bervariasi, jarang
membesar dan bersatu lebih dari 200 m,
sehingga dapat meliputi dengan lebar 4-8 m,
seluruh bunga. bersekat 1-4, berwarna
Cendawan dapat coklat, pangkalnya agak
mempertahankan diri membengkak, mengecil
dengan hidup secara ke ujung, pada ujungnya
saprofitik pada sisa kadang-kadang
tanaman sakit. Pada berbentuk konidium.
cuaca menguntungkan Konidium berbentuk
(lembab), cendawan tabung, ujungnya tumpul,
membentuk konidium pangkalnya sempit
yang apabila terbentuk terpancung, hialin, tidak
dalam massa yang lekat, bersekat, berinti 1,9-24 x
konidium dipencarkan 3,6 m. Konidiofor
oleh percikan air hujan/air berbentuk tabung, tidak
siraman, mungkin juga bersekat, hialin atau
oleh serangga. coklat pucat. C.
Cendawan adalah parasit gloeosporioides tersebar
lemah, yang hanya dapat luas, sebagai parasit
mengadakan infeksi pada lemah pada bermacam -
tanaman yang macam tumbuhan inang,
keadaannya lemah, bahkan ada yang hanya
terutama melalui luka- hidup sebagai saprofit.
luka, termasuk luka Cendawan dapat
karena terbakar mempertahankan diri
matahari. Terjadinya dengan hidup secara
penyakit juga dibantu saprofitis pada
oleh pemberian pupuk bermacam -macam sisa
369
tanaman sakit. Pada berkembang menjadi
cuaca menguntungkan butir-butir berwarna
jamur membentuk coklat yang mirip
konidium. Karena dengan biji sawi. Pada
terbentuk dalam massa Phalaenopsis penyakit
yang lekat, konidium menyebabkan busuk
dipencarkan oleh akar dan pangkal daun.
percikan air, dan mungkin Jaringan menjadi
oleh serangga. berwarna kuning krem,
Pembentukan konidium berair, yang segera
dibentuk oleh cuaca yang berubah menjadi coklat
lembab, sedang lunak karena adanya
pemencaran konidium bakteri dan cendawan
dibantu oleh percikan air tanah. Sklerotium
hujan maupun siraman. bentuknya hampir bulat
dengan pangkal yang
c. Layu Sklerotium rolfsii Sacc. agak datar, mempunyai
(Stadium Sempurna : Corticium kulit luar, kulit dalam
rolfsii Curzi) dan teras. Di daerah
tropis S. rolfsii tidak
1) Tanaman Inang :Selain membentuk spora.
menyerang anggrek, Cendawan dapat
penyakit ini diketahui bertahan lama dengan
menyerang pada hidup secara saprofitik,
tanaman pertanian dan dalam bentuk
lainnya. Pada anggrek sklerotium yang tahan
terutama menyerang terhadap keadaan yang
jenis-jenis terestrial, kurang baik. S. rolfsii
seperti Vanda sp., umumnya terdapat
Arachnis sp. dan dalam tanah.
sebagainya. Cendawan terutama
2) Gejala Serangan : terpencar bersama-
Tanaman yang sama dengan tanah
terserang menguning atau bahan organik
dan layu. Infeksi terjadi pembawanya.
pada bagian-bagian Sklerotium dapat
yang dekat dengan terpencar karena
tanah. Bagian ini terbawa oleh air yang
membusuk, dan pada mengalir. S. rolfsii
permukaannya terdapat terutama berkembang
miselium cendawan dalam cuaca yang
berwarna putih, teratur lembab. Cendawan
seperti bulu. Miselium dapat menginfeksi
ini membentuk tanaman anggrek
sklerotium, yang semula melalui luka ataupun
berwarna putih, kelak tidak, bila melalui luka
370
infeksi akan yang kering sklerotium
berlangsung lebih akan mengeriput, tetapi
cepat. Di Indonesia justru akan
Oncidium sp. dan berkecambah dengan
Phalaenopsis sp. cepat jika kembali
sangat rentan terhadap berada dalam
S. rolfsii, Cattleya sp. lingkungan yang
agak tahan, sedangkan lembab.
Dendrobium sp. sangat
tahan. d. Layu Fusarium oxysporum
371
3) Jika akar rimpang berkembang melebar dan
dipotong akan tampak memanjang, dan dapat
bahwa epidermis dan bersatu membentuk
hipodermis berwarna bercak yang besar. Pada
ungu, sedang phloem pusat bercak yang
dan xylem berwarna berwarna coklat
ungu merah jambu muda. keputihan, cendawan
Akhirnya seluruh akar membentuk kumpulan-
rimpang menjadi kumpulan konidiofor
berwarna ungu. dengan konidium, yang
bila dilihat dengan kaca
4) Epidemiologi :Patogen pembesar (loupe) tampak
dapat bertahan secara seperti bintik-bintik hitam
alami di dalam media kelabu. Pusat bercak
tumbuh dan pada akar- akhirnya mengering dan
akar tanaman sakit. dapat menjadi berlubang.
Apabila terdapat tanaman Gejala ini lebih banyak
peka, melalui akar yang terdapat pada daun-daun
luka dapat segera tua.
menimbukan infeksi.
Penyakit ini mudah 3) Morfologi/Epidemiologi :
menular melalui benih, Konidium cendawan ini
dan alat pertanian yang berbentuk gada panjang
dipakai. bersekat 3-12. Konidiofor
pendek, bersekat 1-3,
e. Bercak Daun Cercospora cendawan dapat terbawa
spp. oleh benih dan bertahan
pada sisa-sisa tanaman
1) Tanaman inang :Semua sakit selama satu
jenis anggrek terserang musim. Cuaca yang
oleh penyakit ini, panas dan basah
terutama yang ditanam di membantu
tempat terbuka, seperti perkembangan penyakit.
Vanda sp., Arachnis sp., Penyakit dapat timbul
Aranda sp., Aeridachnis pada tanaman muda,
sp. dan sebagainya. meskipun cenderung
lebih banyak pada
2) Gejala serangan : tanaman tua.
Penyakit timbul hanya
apabila keadaan f. Bercak Coklat Ralstonia
lingkungan lembab. Mula- (Pseudomonas) cattleyae (Pav.)
mula pada sisi bawah Savul
daun yang masih muda
timbul bercak kecil 1) Tanaman Inang :Penyakit
berwarna coklat. Bercak- terutama menyerang
bercak dapat
372
Phalaenopsis sp. dan g. Busuk Lunak
Catleya sp. Erwinia spp.
373
rendah bakteri terhambat bercak dengan titik-titik
pertumbuhannya. hitam di bagian
tengahnya. Mula-mula
h. Rebah Bibit Pythium ultinum, bercak berwarna kuning
Phytohpthora cactorum dan agak coklat.
Rhizoctonia solani.
3) Epidemiologi Patogen
1) Tanaman Inang : memencar dengan spora
Penyakit ini dijumpai yang terjadi apabila ada
pada tanaman muda perubahan yang
dalam kompot pada mendadak dari keadaan
anggrek jenis Cymbidium basah kemudian kering
sp., Dendrobium sp., dan disertai angin.
Oncidium sp. dan
sebagainya. i. Bercak
Botryodiplodia sp.
2) Gejala Serangan :Pada
tanaman muda ditandai 1) Tanaman Inang :Penyakit
dengan gejala damping ini dijumpai pada anggrek
off, yaitu tanaman mati jenis Vanda sp. dan
dan roboh. Bagian Arachnis sp.
pangkal tanaman
membusuk, sehingga 2) Gejala Serangan :Pada
tidak kuat berdiri tegak. anggrek Vanda sp.
Penyakit berkembang ke penyakit ditandai dengan
atas ke bagian-bagian bercak memanjang
lunak lainnya. berwarna coklat sampai
hitam. Gejala terjadi baik
3) Epidemiologi : Patogen di daun maupun
tersebut terpencar batangnya. Bercak tidak
malalui air. R. solani terbatas pada bagian-
bertahan lama di dalam bagian yang tua saja
tanah (media tumbuh). tetapi yang mudapun
terserang.
h. Bercak Daun
Pestalotia sp. 3) Epidemiologi :Penyakit
memencar dengan
1) Tanaman Inang : sporanya yang berada di
Penyakit ini dijumpai dalam badan buahnya.
pada anggrek jenis Spora memencar bila
Vanda sp., Arachnis sp., terjadi perubahan cuaca
Dendrobium sp. dan yang mendadak dari
Oncidium sp. basah ke kering.
374
k. Bercak Bunga Botrytis 3) Epidemiologi :Spora
cenerea patogen mudah melekat
pada kaki serangga dan
1) Tanaman Inang :Penyakit oleh tiupan angin.
ini terutama menyerang Kondisi lingkungan yang
bunga pada anggrek lembab sangat
jenis Phalaenopsis sp. membantu
dan Cattleya sp. perkembangan penyakit.
375
3) Morfologi/Epidemiologi : virus ini dapat mencapai
Partikel CyMV berbentuk 100 %. Gejala pada
filamen memanjang bunga, misalnya pada
berukuran 13 x 475 nm. anggrek Cattleya sp.,
Virus ini menular secara berupa mosaik pada
mekanik melalui cairan sepal dan petal. Bagian
atau ekstrak bagian tepi bagian bunga ini
tanaman sakit, tetapi biasanya bergelombang.
tidak menular melalui biji
ataupun serangga vektor. 3) Morfologi/Epidemiologi :
Partikel virus berbentuk
n. Virus Mosaik Tembakau batang berukuran 18 x
Strain Orchid (Tobacco Mosaic 300 nm. TMV-O mudah
ditularkan secara
Virus-Orchid = TMV-O)Virus ini mekanik melalui ekstrak
dikenal juga dengan nama virus bagian tanaman sakit,
bercak bercincin odontoglossum tetapi tidak menular
(odontoglossum ringspot virus = melalui serangga vektor
ORSV). ataupun biji.
376
sore hari kumbang gajah dapat hari sehingga siang harinya
dijepit dengan jari tangan dan sudah cukup kering.
dimatikan.
Demikian pula kutu tempurung Pelihara tanaman dari serangan
pada daun anggrek dapat atau kehadiran serangga yang
didorong dengan kuku, tetapi dapat menjadi pembawa atau
harus dilakukan secara hati-hati pemindah penyakit. Udara dalam
lalu dimatikan. Keong besar atau pertanaman sebaiknya dijaga
yang kecil dengan mudah dapat agar tidak terlalu lembab,
ditangkap pada malam hari dan sehingga penyakit tidak mudah
dimusnahkan. berkembang.
377
Panen dan Pascapanen
Sebagai pencegahan, pot atau
wadah lainnya, alat-alat seperti Keistimewaan tanaman anggrek
pisau dan gunting stek, terletak pada penampilannya
sebaiknya setiap kali memakai saat konsumsi, sehingga usaha
alat-alat tersebut, disucihamakan untuk mempertahankan mutu
dengan formalin 2 % atau penampilan selama mungkin
desinfektan lainnya. menjadi tujuan utama
penanganan pasca panen dan
e. Hayati pasca produksi.
378
telah mekar terutama pada mengandung air dan senyawa
anggrek Dendrobium sp. lain yang diperlukan.
379
Kerusakan akibat penyakit ini mikroorganisme penyumbat
dapat dihindari dengan pembuluh tangkai.
melakukan:
Selama ini dipergunakan larutan
- Kebersihan baik di pulsing berupa sukrosa 50 g/l,
rumah kaca perak nitrat 25 ppm, asam sitrat
maupun di kebun 200 ppm.
- Pengendalian
temperatur, dan Jenis-jenis anggrek
minimalisasi
terjadinya
kondensasi pada Paphiopedilum
bunga potong. chamberlainianum
- Pengamatan
populasi hama dan
penyakit
380
Phragmipedium pearcei Si Raja Tanduk dari Papua
Dendrobium affine
381
Prigen, Pasuruan, Jawa Timur keturunannya. Tidak seperti
yang kemudian dideskripsikan pada D.tobaense yang bentuk
untuk pertama kali oleh Mr. Peter labellumnya bersifat resesif
O’bryne di Singapura. sehingga akan mudah
terdegradasi oleh hybridisasi.
Sejarahnya, ternyata anggrek ini
ditemukan secara tidak sengaja Saat ini, hybrid-hybrid maupun
oleh beliau di antara batang- hasil selfing dari D.sutiknoi telah
batang D. lasianthera, namun banyak beredar di pasaran
tiba saat berbunga tampaklah anggrek di Asia tenggara.
perbedaan tersebut. Namun menurut informasi dari
seorang rekan hobiis senior dari
Oleh karena karakter bunganya Malaysia, setelah sekian lama
yang unik maka beliau yakin D.sutiknoi dimanfaatkan sebagai
bahwa anggrek ini berpotensi parent/induk silangan, ternyata
menjadi species baru. anggrek ini kurang begitu
diminati oleh para penyilang
Species ini berasal dari Papua sebagai parent karena sifatnya
dan Kepulauan Morotai genetiknya yang sangat
(Indonesia). Sejauh ini telah dominan, sehingga selalu
ditemukan dua varian warna, mengalahkan karakter dari
yaitu oranye tembaga dan hijau induknya yang lain, akibatnya
kekuningan. hybrid yang terbentuk juga
terlalu condong ke arah
Sosok tanamannya mirip dengan karakteristik D.sutiknoi.
anggrek-anggrek section
Spatulata lainnya. Batangnya Namun hal ini tidak begitu
cukup tinggi mencapai 1-1,5 dipersoalkan oleh para
meter. penggemar dan konsumen
anggrek hybrid, sehingga tidak
Bentuk daunnya elips agak bulat mengurangi minat para
telur, semakin kearah ujung atas penggemar anggrek pada
ukuran daunnya semakin umumnya untuk tetap
mengecil. Karakter unik dari mengkoleksi hybrid-hybrid
anggrek ini adalah petal nya turunan D.sutiknoi, karena tetap
yang sangat panjang (mirip petal saja hybridnya cantik dan unik
D.stratiotes) serta bentuk ujung dipandang.
labellumnya yang sempit dan
melengkung dan hampir Di Indonesia sendiri, anggrek ini
menyerupai labellum maupun hybridnya belum begitu
Dendrobium tobaense. tersosialisasi secara luas,
sehingga tak heran bila
Kelebihan anggrek section harganya melambung sangat
Spatulata ini adalah sifat tinggi.
dominan nya yang sangat kuat
pada hybrid-hybrid
382
Meskipun demikian, anggrek ini malai bunganya mampu
merupakan harta genetis yang menyangga puluhan kuntum
tak ternilai. Sehingga langkah- bunga berdiameter 7-10 cm.
langkah serius untuk menjaga
kelestarian genetisnya perlu Dari corak bunganya penduduk
segera dilakukan. lokal sering menjulukinya
dengan sebutan anggrek macan,
Pohon Anggrek Terbesar dan akan tetapi sebutan ini sering
Terberat di Dunia rancu dengan kerabatnya,
Grammatophyllum scriptum yang
memiliki corak serupa.
383
Agar perburuan liar terhadap Bahkan tipe bunga nya pun
anggrek ini di habitatnya dapat tampak tak ada beda. Namun
dikendalikan, maka langkah- bagi yang jeli, perbedaan yang
langkah budidaya secara cukup mencolok dapat dikenali
vegetatif maupun generatif harus lewat bentuk labellum serta
segera diberdayakan. Apalagi tonjolan-tonjolan yang berada
anggrek ini terkenal sangat diatas labellum tersebut.
mudah menumbuhkan tunas dari Bunga ini mampu merekah
stek bulbnya. sempurna selama 5-7 hari,
setelah itu bunga akan layu dan
Setidaknya, dengan segera digantikan dengan tunas
membudidayakannya secara bunga selanjutnya.
vegetatif atau membeli bibit
anggrek tebu hasil Tandan bunganya berukuran
perkembangbiakan vegetatif kecil dan panjang, sehingga
(tunas dari stek bulb) dapat tidak proporsional jika
menjadi salah satu upaya dibandingkan dengan ukuran
memelihara kelestarian anggrek bunganya yang cukup besar.
alam Indonesia.
Itulah sebabnya, saat bunga nya
Coelogyne celebensis si Jelita mekar, maka tandannya akan
dari Celebes terkulai kebawah, sehingga
bunganya tampak menunduk.
384
Dendrobium insigne Paphiopedilum liemianum,
mungil nan tangguh
Dendrobium fimbriatum
Phalaenopsis kunstleri
385
termasuk anggrek terestrial, lempungnya rendah) dan pupuk
artinya anggrek ini memiliki organik. Atau media kombinasi
habitat tumbuh di tanah, dengan seperti cacahan
mengandalkan organ akarnya pakis/arang/kerikil + potongan
sebagai alat untuk menyerap air sabut, pupuk organik + sedikit
dan unsur hara. moss.
386
diangkut dalam stadia yang e. Pemupukan
bunganya masih kuncup atau
persentase bunga yang mekar Nisbah N : K yang dianjurkan 1 :
masih rendah. 1 sampai 3 minggu sebelum
pembungaan, diubah menjadi
c. Temperatur 0,5 : 1. Nisbah ini mencegah
masalah keracunan amonia dan
Temperatur perlu diturunkan meningkatkan masa simpan.
selama siklus 2–3 minggu
terakhir untuk memperkuat f. Kepekaan Terhadap Etilen
warna bunga dan meningkatkan
kandungan karbohidrat tanaman, Tanaman pot anggrek berbunga
sehingga dapat mengakibatkan indah peka terhadap etilen.
ketahanan simpan. Semua Gejala yang ditimbulkan adalah
tanaman pot berbunga indah kerontokan daun, kuncup dan
akan lebih tahan pada bunga, dan kelayuan bunga,
temperatur yang lebih rendah epinasti, peningkatan kerentaan
dan kisarannya sangat terhadap mikroba dan aborsi
tergantung pada jenis tanaman. bunga / kuncup.
Selanjutnya tanaman berbunga
yang ditempatkan pada Salah satu cara efektif untuk
temperatur 270 C atau lebih mengurangi kepekaan terhadap
tinggi, umumnya mempunyai etilen, yaitu dengan menurunkan
warna bunga lebih pudar, temperatur selama
batang/tangkai lebih tinggi, daun pengangkutan.
cepat menguning dan rontok.
Cara lain yang digunakan secara
d. Media komersial adalah dengan
penyemprotan daun
Media berstruktur remah yang menggunakan senyawa
mudah dibasahi kembali oleh antagonis terhadap etilen,
konsumen atau penata ruang sehingga dapat menekan
sangat penting untuk produksi etilen dalam bunga,
menghasilkan penampilan serta mengurangi pengaruh
optimum dari tanaman berbunga buruk etilen.
indah di dalam ruangan.
Sejumlah gel polimer dapat g. Pengairan
digunakan untuk
mempertahankan kelembaban Kurangnya penyiraman tanaman
media dan mencegah tanaman yang berbunga indah serta
dalam ruangan menjadi kering. membiarkannya layu akan
Irigasi dengan menggunakan menurunkan umur peragaan.
wetting agent pada saat Sebaliknya kelebihan air akan
pemasaran berguna untuk menyebabkan rusaknya akar,
memudahkan pembasahan sehingga tanaman cepat rusak.
kembali media. Sebaiknya tanaman diairi tiap
387
hari atau tiap dua hari sekali,
tergantung pada tingkat cahaya,
temperatur dan kelembaban,
juga ukuran dan media tumbuh.
Pengairan dilakukan terhadap
media tanpa membasahi bunga
dan daun.
h. Cahaya
388
9.8.2. Teknik Budidaya Mawar sehingga tampak megah
dan cantik
a. Pendahuluan
- Floribunda; jenis bunga
Mawar merupakan tanaman potong dan tanaman
bunga hias berupa herba taman yang bunganya
dengan batang berduri. cukup besar dengan
warna bervariasi dan
Mawar yang dikenal nama tangkai tegak panjang
bunga ros atau "Ratu Bunga"
merupakan simbol atau - Grandiflora; bunganya
lambang kehidupan religi dalam berukuran raksasa
peradaban manusia. dengan diameter dapat
mencapai 7.5-12.5cm
Mawar berasal dari dataran
Cina, Timur Tengah dan Eropa - Climbing rose; diameter
Timur. Dalam bunga berkisar antara 5-
perkembangannya, menyebar 15cm dan tumbuh
luas di daerah-daerah beriklim merunduk karena
dingin (sub-tropis) dan panas beratnya cabang serta
(tropis). tersusun dalam tandan
yang jarang. Kelompok
mawar ini
pertumbuhannya sangat
lambat dibandingkan
dengan kelompok lainnya
dan rata-rata baru dapat
berbunga setelah
umurnya lebih dari dua
tahun
389
merupakan kelopak dan drainase yang baik, gembur,
mawar yang sudah sulit cukup bahan organik dan tidak
ditemukan terlalu masam (pH6-7).
390
3.Cara kerja d. Pelaksanaan okulasi mata
berkayu
a. Persiapan Media
- batang mawar yang akan
- Tanah dicampur dengan diokulasi dibuang durinya
pupuk kandang dan lalu dibersihkan
pasir, dengan
perbandingan 1:1:1 dan - buat keratan untuk batas
disterilkan. okulasi bawah
391
dilakukan pada pot atau di Pemangkasan merupakan faktor
lapangan. Kedua metode ini penting dalam pemeliharaan
prinsipnya sama, menyediakan karena dapat mendorong
tempat tumbuh yang paling pertumbuhan dan pembentukan
sesuai untuk pertumbuhan bunga yang lebih banyak
mawar. dengan kualitas yang lebih baik.
Pemangkasan dilakukan secara
Persiapan Media periodik setiap musim bunga
berakhir.
Penanaman di pot
Pemupukan dilakukan dengan
Campurkan pupuk kandang, menggunakan pupuk kandang
sekam padi dan tanah dengan maupun pupuk buatan. Pupuk
perbandingan 1:1:1. majemuk anorganik NPK
Media dimasukkan kedalam pot, diberikan dengan dosis 15-20
pada tahap awal tanaman dapat gram/tanaman. Interval
diletakkan dibawah naungan pemupukan dapat dilakukan 2-3
(intensitas cahaya matahari bulan sekali disesuaikan dengan
60%), setelah tanaman kuat tingkat kesuburan tanahnya
baru diberi sinar matahari penuh.
Penanam di tanah
Pemeliharaan
392
9.8.3. Teknik Budidaya - Anthurium pedatoradiatum
Anthurium (wali songo)
- Anthurium andreanum
- Anthurium rafidooa,
- Anthurium hibridum (lidah
gajah),
- Anthurium makrolobum
- Anthurium scherzerianum.
c.Teknik Budidaya
Perbanyakan
393
medium tanah halus. Persemaian sedangkan pasir kali di ayak
ditempatkan pada kondisi lembab dengan ukuran ayakan 3 mm.
dan selalu disiram.
Humus, pupuk kandang dan pasir
Perbanyakan dengan cara kali yang telah di ayak, dicampur
vegetatif (stek) dengan perbandingan 5 : 5 : 2.
394
9.8.4. Teknik Budidaya pulau ini berada di Jazirah Arab,
Adenium Socotranum maka daerahnyapun mirip gurun.
Adenium ini banyak tumbuh baik
diperbukitan maupun di lembah.
Kadang juga ada yang tumbuh di
bukit karang yang menghadap
ke laut.
c.Ciri-ciri umum
395
Daun yang Indah adalah batangnya yang kelihatan
kokoh dan segar, serta
Warnanya didominasi pink muda tumbuhnya tunas baru.
keputihan. Biasanya adenium ini
dapat dikenali dari daunnya yang Perawatan
punya urat berwarna putih
menonjol. Sebenarnya perawatan adenium
ini sama seperti Adenium
Saat baru tumbuh daun, warna spesies lainnya.
daunnya coklat keemasan.
Bandingkan dengan adenium Akan tetapi jenis adenium ini
biasa yang dari pucuk sudah memerlukan kesabaran khusus
berwarna hijau segar. dalam merawatnya. Perawatan
merupakan syarat utama agar
Warna daun cenderung lebih tanaman ini berbunga.
gelap dan kecoklatan dari
adenium jenis lain. Sedangkan Perawatan sehari-hari sama saja
batangnya dapat dikenali dari dengan adenium lainnya. Hanya
gurat-gurat garis yang kuat karena tanaman ini berharga,
bekas daun yang gugur seperti bisa juga dibuatkan mini
batang pohon tua. greenhouse agar
perkembangannya dapat
Warna batang yang kontras dikendalikan sekaligus aman
dari jangkauan tangan jahil.
Warna batangnyapun cenderung
berwarna coklat keputihan. Sebaiknya tanaman ini jangan
terkena air hujan secara
d. Pedoman teknis langsung, karena takut air hujan
(khususnya di kota besar) dapat
Pembibitan mengurangi imunitas dari
adenium ini sehingga bisa timbul
Bila sumber bibit berasal dari penyakit baik dari jamur, bakteri
impornya dari luar negeri, maupun yang lain. Kondisi yang
sesampainya dari pengiriman kering dan panas cukup
sebaiknya beri tambahan vitamin disenangi adenium jenis ini.
B1 dan hormon pertumbuhan
akar takaran secukupnya. Pemberian pupuk berimbang
juga diperlukan. Ketika berusia
Pada awal proses adaptasi lebih dari 5 tahun (kalau belum
letakkan Adenium sp ini berbunga) dapat diberikan pupuk
ditempat terlindung selama 2 yang memacu pertumbuhan
minggu sampai sebulan bunga. Pupuk pemacu bunga
bergantung kondisi kemampuan dapat juga diberikan dibawah
adaptasi tanamannya. usia 5 tahun.
Pengenalan terhadap tanaman
yang sudah mampu beradaptasi
396
9.8.5. Teknik Budidaya Selain berambut, beberapa jenis
Begonia Begonia yang lain juga terbentuk
dengan permukaan daun yang
berlilin dan lembut, ada juga
yang kasar dan penuh kerutan.
397
c. Perawatan menggunakan beberapa bahan
yang bisa mengkilapkan daun,
Dalam hal perawatan, tanaman misalnya dengan menggunakan
ini hanya memerlukan panas susu segar, air, atau leaf
dan air yang cukup. shinner untuk performa daun
yang lebih berkualitas.
Namun jika ingin tanaman
Begonia tumbuh maksimal, tak Kita dapat juga melap daun,
ada salahnya diberi perawatan setiap kali daun terlihat kusam,
khusus. namun jangan terlalu
keseringan, karena pengelapan
Pada dasarnya, tanaman yang terlalu sering akan merusak
bibitannya berasal dari kota struktur daun.
Malang ini berhabitat asli di alam
liar dan hutan belantara. Untuk d. Teknik Budidaya
itu, dalam hal perawatan,
tanaman ini sudah biasa bila Tanaman ini relatif mudah
tidak mendapatkan perhatikan. dibudidayakan. Cara
budidayanya umumnya dengan
Namun jika ingin tumbuh menggunakan setek batang.
maksimal, sebaiknya
pencahayaan dan pengairan Media yang dibutuhkan adalah
diperhatikan, karena hal ini akan gembur, dan cukup air.
berpengaruh pada warna daun
dan kelangsungan kehidupan
tanaman itu sendiri.
398
9.8.6. TEKNIK berupa pohon bunga. Bonsai
BUDIDAYA BONSAI yang baik dapat diletakkan diluar
pekarangan sepanjang tahun.
399
b. Ukuran Bonsai pot. Pot yang terbuat dari
keramik akan semakin membuat
Ada 4 ukuran bonsai yang umum tampilan bonsai anda lebih
digunakan, yaitu eksklusif.
- miniatur
- kecil Gambar 131 berikut ini
- sedang memperlihatkan berbagai bentuk
- rata-rata. pot
c. Asesoris bonsai
400
A
Dalam memperindah bonsai ada Alas yang terbuat dari kayu dan
banyaknya sarana yang dapat berbentuk meja sangat digemari
dilakukan, diantaranya dengan para perawat bonsai dalam
memberikan bebatuan yang ruangan.
indah akan bentuknya.
Meja yang diperuntukan bagi
Jenis bebatuan granit dapat alas bonsai umumnya
memberikan kesan bonsai yang mempunyai kekuatan yang
kuat saat menghiasi kaki cukup. Selain meja alas yang
batangnya. terbuat dari bahan yang sama
dengan pot juga banyak
401
digunakan. Artinya pot dan dalam merawat bonsai, karena
alasnya tersedia secara tidak terlalu dibutuhkan
berpasangan. banyaknya eksperimen namun
membutuhkan ketelitian, menjadi
d. Bentuk Bonsai alasan yang tepat bagi para
pemula perawat untuk memakai
Bentuk bonsai yang telah bentuk bonsai ini.
manjadi main stream dikalangan
para penggemar bonsai terdapat Jenis tegak lurus terbagi lagi
lima macam bentuk yaitu: menjadi dua kategori yaitu yang
teratur dan tidak teratur.
- bentuk batang yang
tegak lurus teratur Bonsai tegak lurus teratur
- tegak lurus tidak teratur
- tersapu angin Tegak lurus teratur merupakan
- anak air terjun, tanaman bonsai yang terlihat
- bentuk semi air terjun. simple namun mempunyai
tingkat kesulitan pembentukan
Bentuk bonsai yang terdiri dari 2 yang cukup signifikan.
hingga 3 tanaman didalam satu
pot juga cukup digemari oleh
para perawat bonsai selain dari
lima mainstream diatas.
402
Keadaan lingkungan seperti terjadi sebuah pemandangan
suhu ruangan, jumlah cahaya tanaman yang menjulang tinggi
matahari, serta pemilihan namun agak tidak beraturan
pemakaian tanah sebagai dasar yang memberikan kesan alamiah
perkembangannya turut dan natural.
menentukan keberhasilan
pembentukan bonsai ini.
Pastikan perkembangan
cabangnya berkembang kearah
vertikal bukan horizontal.
403
cocok juga untuk bonsai pada tengah pot membuat
kelompok ini. bentuk condongnya lebih terlihat
sehingga lebih terlihat
Bonsai tersapu angin (condong) keindahannya. Tanaman yang
digunakan untuk jenis bonsai ini
Bentuk bonsai ini mempunyai adalah dari kelompok tanaman
kemiringan yang terlihat seperti hias.
tanaman akan roboh. Bonsai
golongan ini sedikit mempunyai Bonsai anak air terjun
kesamaan dengan bentuk tegak
lurus hanya mempunyai Bentuk anak air terjun ini batang
perbedaan di sisi kelurusannya utamanya agak tegak lalu
yang mengarah horizontal. berbengkok jatuh kebawah
dengan berbagai lekukan
Bentuk bonsai condong ini selanjutnya hingga sejajar
merupakan jenis bentuk dengan alas pot untuk
peralihan dari bentuk tegak lurus menimbulkan bentuk jatuhnya air
dan anak air terjun. pada anak air terjun.
404
Penggunaan kawat akan Menarik tidaknyanya bonsai
banyak digunakan dalam proses bentuk semi air terjun ini sangat
pembentukannya sehingga tergantung pada ketepatan dan
diperlukan keahlian yang cukup teknik pemangkasan yang
untuk mengembangkannya. khusus.
405
Karena terdiri dari lebih dari satu hati-hati agar akarnya tidak
tanaman dalam satu pot maka mengalami kerusakan.
perawat bonsai harus
memperhatikan kebutuhan Beberapa alat yang dibutuhkan
pertumbuhan dari masing dalam bertanam bonsai ini
masing jenis. adalah sebagai berikut
406
tidak berkembang lagi maka temanya. Untuk melakukan
akar tersebut dipotong. pembentukan batang maupun
cabang yang dikehendaki, bisa
dengan menggunakan kawat
yang dibantu oleh alat
pembengkok yang tersedia
ditoko tanaman hias.
Pengkawatan yang baik untuk
membentuk alur bonsai bisa
anda lakukan dengan
menggunakan plastik sebagai
pelapisnya sebelum diikat oleh
kawat.
407
sesuai tema bentuk yang akan Pemilihan bentuk Bonsai
kita tuju.
Bentuk yang umum digunakan
oleh sebahagian pemula adalah
bentuk tegak lurus. Karena dari
bentuk bonsai ini akan dipelajari
dasar apa saja yang akan
diperlukan dalam merawat
bonsai.
408
tegak lurus tidak beraturan dahan, batang, dan ranting
hanya sebagai variasi bukan ditentukan.
penghilang bentuk utamanya
yaitu ujung yang lancip dan Pilihlah tanah yang kadar humus
memberikan kesan bangunan tidak terlalu tinggi dikarenakan
kerucut. kadar humus yang terlalu tinggi
akan memberikan kegemburan
tanah yang berlebihan.
Perawatan Bonsai
409
Perlu diingat bahwa setiap jenis akan mengucurkan air dan
tanaman kebutuhan akan faktor- kemana air akan jatuh agar
faktor tumbuhnya berbeda. penyiramannya menyeluruh dan
merata.
Pengairan
Suhu udara dan keadaan cuaca
Ketelitian merupakan kata yang juga cukup mempengaruhi
paling tepat untuk melakukan kapan waktu yang sangat tepat
pengairan terhadap tanaman untuk melakukan penyiraman.
bonsai.
Penyiraman yang berlebihan
Tidak hanya rutinitas pengairan akan menyebabkan kerusakan
yang dituntut disini tapi pada bonsai, dan dapat
pengetahuan tentang keperluan menyebabkan berbagai hama
tanaman akan air merupakan dan penyakit. Begitu juga
suatu keharusan yang tentunya sebaliknya kekurangan air akan
membutuhkan sebuah menyebabkan tanaman
pengalaman dan keahlian menderita dan dapat berakibat
tersendiri dalam melakukan pada kematian.
pengairan.
Peralatan yang digunakan untuk
Ada beberapa hal penting yang menyirami tanaman dapat
harus diperhatikan dalam menggunakan gembor kecil dan
pengairan. Jenis tanah adalah alat ini umumnya tersedia ditoko
bagian yang harus penjualan tanaman hias.
diperhitungkan dalam pengairan,
artinya kita akan mengukur Pemupukan
tingkat kadar pH dalam air demi
memperoleh kecocokan yang Pemberian pupuk pada bonsai
berkesinambungan dengan bukan diperuntukkan untuk
tanah untuk memudahkan memacu pertumbuhannya akan
perkembangan akar. tetapi yang terpenting untuk
menjaga kesehatan tanaman.
Penentuan kapan waktu yang
tepat tanaman memerlukan air Pada dasarnya berbagai jenis
memerlukan pengetahuan pupuk dapat digunakan, namun
tersendiri dari masing-masing yang perlu diperhitungkan
jenis tanaman. adalah kandungan zat didalam
pupuk tersebut. Bonsai seperti
Bentuk pot tanaman lainnya membutuhkan
hara N, P dan K.
Bentuk pot juga harus
diperhatikan karena bentuk pot Jumlah dan jenis hara yang akan
akan menjadi bahan ditambahkan sebagai pupuk
pertimbangan dari mana kita pada perawatan bonsai
410
tergantung pada jenis menghentikan perkembangan
tanamannya. tanaman itu sendiri.
Pemangkasan yang baik
Nitrogen diperlukan oleh bonsai memerlukan alat pemangkasan
karena zat ini mampu yang tepat.
memberikan kesejukan bagi
akar. Perubahan kadar oksigen Untuk pemakaian alat yang
dalam tanah dapat berkurang dibutuhkan tergantung dengan
dikarenakan adanya perubahan apa yang hendak dipangkas
panas suhu ruangan atau karena pemangkasan untuk
terjadinya kelembapan tanah ranting, daun, pucuk, maupun
yang berlebihan, maka serabut akar diperlukan alat
dibutuhkan nitrogen sebagai tersendiri.
keseimbangan kadar oksigen
didalam tanah. Pemangkasan pada ranting
biasakanlah untuk memangkas
Untuk fosfor zat ini mempunyai bagian bawah ranting yang tidak
kegunaan utama yaitu sebagai diinginkan, karena pemotongan
zat senyawa yang dibutuhkan pada bagian itu akan
bagi kesehatan perkembangan menghentikan pertumbuhan
tanaman, dan kegunaan kalium ranting yang kita tidak inginkan.
bagi bonsai adalah sebagai
pelengkap sinergi antara Memangkas bagian daun juga
nitrogen dan fospor. harus dilakukan tepat pada
bagian awal tumbuhnya daun.
Vitamin Pemangkasan serabut akar
harus dilakukan untuk mencegah
Selain pupuk bonsai dapat juga pertumbuhan serabut akar yang
diberi vitamin. Kegunaan dari liar. Cara memangkas yang baik
vitamin ini untuk menambah adalah dengan tidak
daya tarik dari bonsai itu sendiri menimbulkan bentuk luka yang
seperti mengkilapnya daun, permanen pada bagian yang
kuatnya ranting dan sebagainya. dipangkas. Untuk alat
pemangkasnya dapat anda
Pemangkasan perkembangan peroleh dari toko tanaman hias
ranting dan dahan di sekitar anda.
411
setidaknya setiap pagi sinar jenis dan fase pertumbuhan
matahari dari arah jendela dapat tanaman.
digunakan untuk keperluan
cahayanya.
412
9.8.7. TEKNIK
BUDIDAYA RUMPUT
a. Pendahuluan
413
Ukuran petak semaian beraneka Stolon ialah sejenis akar yang
ragam bergantung dari berapa menjalar di atas permukaan
luasan yang akan ditanami dan tanah, sedangkan rhizom ialah
jenis rumputnya. akar yang menjalar di bawah
permukaan tanah.
Ada baiknya meletakkan tanah
top soil dan bahan organik Tiap jenis rumput akan
dengan ketebalan 2 inchi, bahan mempunyai sifat “stoloniferous”
organik ini akan membantu atau “rhizomatous” yang akan
pertumbuhan dan meningkatkan menunjukkan bagaimana ia
porositas tanah sehingga paling mudah dibiakkan. Pucuk
memudahkan pindah tanam. daun atau akar akan keluar dari
buku
Tanaman rumput baru dapat
dipindah tanam, setelah berumur
lebih kurang 2 (dua) bulan.
Vegetatif
Perkembangbiakan secara
vegetatif dapat dilakukan melalui
bahagian-bahagian tertentu
rumput tersebut. Biasanya stolon
atau rhizome. Cara ini biasa
dilakukan untuk rumput-rumput
hybrid yang biasanya
menghasilkan bunga dan tidak
dapat menghasilkan biji (steril Gambar 147 Stolon rumput
atau mandul). Cara ini akan
menghasilkan tumbuhan anak
yang mempunyai sifat sama
dengan induknya.
414
Jika stolon atau rhizom yang Rumput gajah mini
mempunyai buku ini jatuh pada
habitat yang sesuai, maka akan Sejak tahun 2000-an, rumput
tumbuh akar untuk memulai gajah mini mulai dikenal publik.
kehidupan sebagai suatu Awalnya, rumput gajah mini
tumbuhan yang baru. dikembangkan di Bandung,
Jawa Barat.
Penanaman juga dapat
dilakukan dengan cara Karakteristiknya yang lebih
memisahkan anakan. 'bandel' ketimbang
pendahulunya rumput gajah
c. Jenis-jenis Rumput biasa membuat gajah mini cepat
merebut hati masyarakat.
Rumput gajah
Berbeda dengan rumput gajah
Rumput gajah merupakan jenis biasa, rumput gajah mini akan
rumput yang paling banyak tumbuh baik di tempat teduh. Di
digunakan. Jenis ini juga area sekitar bawah pohon
terbilang cepat tumbuh begitu sekalipun.
menyentuh tanah.
Hingga kini, rumput gajah mini
Harganya yang lebih terjangkau masih terus digemari. Untuk
membuatnya banyak dibeli memperoleh satu meter persegi
orang. Dijual sekitar Rp 5.000 rumput gajah mini, peminat
per meter persegi, rumput gajah harus merogoh uang senilai Rp
bukan berarti remeh 25 ribu. Itu sudah termasuk jasa
pemeliharaannya. Mereka yang pemasangan.
memilih rumput gajah sebagai
penutup tanah harus siap-siap Jasa tersebut ditawarkan
repot. Karena rumput ini cepat lantaran rumput gajah mini
bertambah tingginya, dan harus memerlukan perlakuan khusus
dipangkas agar kelihatan indah. dalam penanamannya.
415
Rumput jepang Rumput golf ditawarkan seharga
Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.
Rumput jepang dijual dengan
kisaran harga Rp 10 ribu per
meter persegi. Daunnya yang
kurus tumbuh rapat. Kalau tidak
dipangkas sebulan sekali,
bagian bawahnya akan
berwarna kekuningan. Daun
yang kuning ini disebabkan
karena sinar matahari tidak
dapat menembus sampai ke
bagian bawah.
416
Analisa tanah dapat dilakukan di Pembajakan
laboratorium-laboratorium yang
melaksanakan analisa hara Untuk kawasan yang luas
tanah. pengolahan tanah dapat
menggunakan mesin, akan
Pengairan tetapi untuk kawasan kecil
misalnya halaman rumah atau
Untuk halaman yang luas, park, mal kita dapat menggunakan
padang bola atau golf, yang cangkul.
harus diperhatikan adalah tata
air tanah. Pengolahan tanah ini berfungsi
untuk:
Beberapa saluran dibuat untuk - membongkar dan
mengatur kelebihan air pada membalikkan tanah
musim penghujan, dan - meratakan pemberian
pemberian air pada musim kapur pertanian
kemarau. - meratakan permukaan
tanah
Pertanaman rumput yang
tergenang air akan Penggaruan
menyebabkan rumput
menguning dan akhirnya mati. Penggaruan bermaksud untuk
meratakan permukaan tanah
Untuk lapangan rumput yang dan membuang kotoran-kotoran
luas disamping saluran irigasi seperti ranting pohon, batu,
juga dibantu dengan sprinkles, gulma dari permukaan tanah.
agar seluruh sudut padang
rumput terairi pada musim Pembentukan lanskap
kemarau.
Sebelum dilakukan penanaman
maka terlebih dahulu dilakukan
Pengolahan tanah pembentukan lanskap sesuai
dengan keinginnan. Pengaturan
Lakukan pengolahan tanah lanskap ini memberikan peta
untuk menyediakan media pada bagian mana yang akan
tanam yang gembur. dilakukan penanaman rumput.
417
Biji/benih
Benih rumput dapat dibeli di A
kebanyakkan supermarket dan
di beberapa nursery.
Sod/lempengan rumput
Rumpun
Cara ini sama seperti bertanam
padi di sawah.
418
Pasca penanaman, rumput perlu
disiram tiga kali sehari. Guyuran
air di pagi, siang, dan sore hari
selama satu minggu pertama
membantunya mendapatkan
kesegaran dan mempercepat
proses pertumbuhan.
Stolon
Stolon merupakan bahagian-
bahagian rumput yang dapat
tumbuh, termasuk juga rhizome
dan batang rumput yang
mempunyai nod/buku untuk
tumbuh pucuk yang akan
menjadi suatu tumbuhan baru.
Gambar 152 Bibit rumput dalam
bentuk sod/lempengan Cara paling mudah untuk
menanam rumput ialah dengan
menggunakan stolon.
Pemeliharaan
Pengendalian Gulma
Gambar 153 Cara penanaman Semua jenis rumput tak ada
bibit di lapangan yang bebas gulma. Tanaman
pengganggu ini bisa tumbuh di
diantara rumput.
Rumput yang baru ditanam
dalam bentuk lempengan. perlu Sebelum merusak rumput, maka
disiram dan dipukul-pukul agar pengendalian dapat dilakukan
akarnya menyatu dengan tanah. secara mekanis dengan
mencabut tumbuhan
Pada tahap awal pindah tanam pengganggu tersebut ataupun
tanaman ini, jangan diinjak dulu dengan menyemprot dengan
supaya cepat tumbuhnya. herbisida.
419
Pemangkasan Pemupukan
420
Jumlah pupuk yang diberikan Teknik pengairan yang betul
pada tanah tergantung pada: berdasarkan pada:
- Analisa tanah
- Analisa tanaman - Jumlah air yang di siram
tidak menyebabkan air
Penambahan pupuk urea akan tergenang, dan
melancarkan proses adaptasi sebaiknya dilakukan per
rumput gajah ke lingkungan periodik yang
barunya cukup satu kali dalam disesuaikan dengan fase
sebulan pertama. Selanjutnya, pertumbuhan dan jenis
berikan pupuk urea tiga bulan rumput yang ditanam.
sekali.
- Waktu penyiraman paling
Belakangan ini dikenal soil baik dilakukan sewaktu
conditioner (kondisioner tanah) suhu masihg rendah,
sebagai campuran media tanah. sebaik-baiknya waktu
awal pagi, atau sore hari
Untuk luasan 2m 2 tanah
dicampur 1 kg kondisioner tanah
berbahan copolymer asam Penyiraman jangan diberikan
acrylamide dan acrylic. secara langsung, akan tetapi
Pertumbuhan rumput menjadi hendaknya menggunakan alat
prima selama 2 tahun. (gembor) sehingga tanah tidak
Pemberian kondisioner tanah padat.
membantu rumput beradaptasi
pada kondisi kekeringan. Lakukan penyiraman jarang-
jarang akan tetapi jumlahnya
Kondisioner tanah ialah bahan banyak. Hal ini akan
yang mampu membuat kondisi merangsang akar rumput untuk
tanah atau media menjadi lebih tumbuh panjang karena
baik. Umumnya sifat tanah yang berusaha untuk mencari air.
diperbaiki meliputi: struktur
tanah, aerasi dan drainase Topdressing
tanah, serta kemampuan
memegang air dan hara tanah Topdressing adalah menabur
pasir, tanah, atau campuran
Dewasa ini tujuan utama bahan-bahan lain (contohnya
konsumen memakai kondisioner zeolite atau bahan organik) ke
untuk menstabilkan struktur atas permukaan rumput dan di
tanah masukkan ke dalam celah-celah
rumput dengan
Pengairan/Penyiraman; menyiramkannya. Perlakuan ini
dapat dilakukan sebulan sekali
Pada awal penanaman rumput atau dua minggu sekali
disiram 3 kali sehari, setelah itu, bergantung keadaan tanaman
cukup disiram dua kali sehari. rumput.
421
e. Rumput dan Untuk menentukan apakah
Permasalahannya tanaman kita cukup kebutuhan
hara atau sedang mengalami
Rumput merupakan tanaman cekaman maka berikut ini
yang manja, sifat kemanjaan beberapa contoh dan cara untuk
rumput ini salah satu mengatasinya. yang pendek dan
penyebabnya adalah akarnya sebarannya tidak luas.
lalu lakukan
penanaman
Terkena tumpahan zat kimia kembali jika
rumput tidak
Pupuk, Jika tertumpah pulih setelah
racun atau pupuk minyak, diberi perlakuan.
minyak. atau racun
lakukan Potonga Akan
pencucian agar terlalu menyebabkan
racunnya rendah daun rumput
terlarut, jika terpotong hingga
masih dapat nampak batang
dikutip kutiplah atau akar.
tumpahan tadi. Kurangi
pemotongn.
422
Terlalu Racun kimia
banyak yang banyak
racun dapat
'membakar'
rumput.
423
DAFTAR PUSTAKA Asahi Chemical MFG.Co
ltd.1980. Atonik a
New Plant Stimulant.
Abidin. 1990. Dasar-Dasar Japan.
Pengetahuan tentang
Zat Pengatur Tumbuh, Al-Kariki, G.N., 2000. Growth of
Angkasa, Jakarta. mycorrhizal tomato
and mineral
Access South Bonsai acquisition under salt
information. Perawatan stress. Mycorrhiza J.
sederhana Bonsai. 10/2 : 51-54.
Diakses 25 Februari
2008 Ali, G.M., E.F. Husin, N. Hakim
Access South Bonsai dan Kusli, 1997.
information. Memualai Pemberian mikoriza
Bertanam Bonsai. vesikular asbuskular
Diakses 25 Februari untuk meningkatkan
2008 efisiensi pemupukan
fosfat tanaman padi
Aggangan, N.S. B.Dell and N. gogo pada tanah
Malajczuk, 1998. Ultisols dengan
Effects of chromium perunut 32P. p. 597-
and nickel on growth 605 dalam Subagyo
of the ectomycorrizal et al (Eds). Prosiding
fungus Pisolithus and Kongres Nasional VI
formation of HITI, Jakarta, 12-15
ectomycorrizas on Desmber 1995.
Eucalyptus urophylla
S.T. Blake. Suprapto SS. 2007. Budidaya
Geoderma 84 : 15-27. Tembakau.
http://72.14.235.104/se
Anggrek@yahoogroups.com. arch?q=cache:k-
Vanda Metusalae UhXqs_TKkJ:www.ekol
Anggrek Baru dari ogi.litbang.depkes.go.id
Indonesia. Diakses /data/vol%25202/SSupr
23 januari 2008 apto2_3.pdf+Budidaya+
tembakau&hl=id&ct=cln
Agustina, L., 2004.Dasar Nutrisi k&cd=6&gl=id. Diakses
Tanaman, PT tanggal 19 September
Rineka Cipta, 2007. 1 page.
Jakarta.
http://id.Wikipedia.org/wiki.
Agroklimat, Badan Litbang bawang Merah. Diakses
Pertanian. 24 januari 2008
A1
http://72.14.235.104/search?q=c Ba, A.M., K.B. Sanon , R.
ache:k- Doponnois, and J.
UhXqs_TKkJ:www.ekolo Dexheimer, 2000. Growth
gi.litbang.depkes.go.id/da response of Afselia
ta/vol%25202/SSuprapto africana Sm. seedlings to
2_3.pdf+Budidaya+temba ectomycorrhizal
kau&hl=id&ct=clnk&cd=6 inoculation in a nutrient-
&gl=id2007. Budidaya deficient soil. Mycorrhiza
Tembakau.. Diakses J. 9/2 : 91-95.
tanggal 19 September
2007. 1 page. Badan Agribisnis Departemen
Pertanian bekerjasama
http://warintek.bantul.go.id/web.p Penerbit Kanisius. 1999.
hp?mod=basisdata&kat= Kelayakan Investasi
1&sub=2&file=32b., Agribisnis I (Pisang,
2007. Budidaya Durian, jeruk, alpukat).
Tembakau Virginia. Kanisius. Yogyakarta
.
Diakses tanggal 19 Badan Penelitian dan
September 2007. 1 page. Pengembangan
Pertanian. 1992.
http://www.boyolali.go.id 2007.
Kebun. Diakses tanggal Baharsyah, J.S. 2007. Mengonveri Air
19 September 2007. 1 dengan Limbah Pabrik Gula.
page. Fakultas Pertanian IPB. www.
google.com
A2
Baon, J.B. 1996. Blotong Cahyono, B., 1998. Tembakau :
Sebagai Bahan Organik Budidaya dan Analisis
dan Hara Bagi Usaha Tani. Kanisius,
Pertanaman Kakao, Yogyakarta.
Balai Penelitian
Perkebunan Jember. Chan, E. (2000). Tropical fruits of
Malaysia & Singapore.
Bertanaman Rambutan. Panebar Hong Kong: Periplus
Swadaya. Editions. (Call no.:
RSING 581.95957 CHA)
Bonus Trubus no. 342. 1998. Purdue University, Centre
Analisis Komoditas Kebal for new crops & plant
Resesi. products. (1995). New
crop factsheet:
BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Rambutan. Retrieved on
Thamrin 8, Jakarta 10340 February 11, 2003.
Telpon : (021) 3168701 -
02, Fax. (021)3149058 Chang, S-t, J.A. Bushwell & S-w.
Chiu. 1993. Mushroom
BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Biology and Mushroom
Thamrin 8, Jakarta 10340 Products. Nam Fung
Technical Support Printing Co., Ltd.
(021)71112109;
Customer Care Contributor Francis T. Zee, 1995.
081389010009; Fax. Nephellium Sp. USDA-
(021)3149058 ARS, National Clonal
Germplasm Repository,
bptp-jatim@litbang.deptan.go.id; Hilo, HI. Pardue Uiversity
bptp_jatim@yahoo.com. (center for New crops &
Plant product.
Buckman, H.O dan N.C Brady. 1982.
Ilmu Tanah. Terjemahan Cruz, 1995. Mechanism of
Soegiman.Bratara Karya drought resistance in
Aksara Jakarta. Pterocarpus indicus
enhanced by inoculation
Budi Samadi, Ir. 1997. Usaha with VA mycorriza and
Tani Kentang. Penerbit Rhizobium. Biotrop Spec.
Kanisius. Yogyakarta Publ.No56 : 131-137.
Biology and
Budidaya Tanaman Anthurium. Biotechnology of
Balai Pengkajia Mycorrhizae.
Teknologi Pertanian
KarangplosoInstalasi
Penelitian Dan
PengkajianTeknologi
Pertanian Wonocolo
A3
Cruz, A.F., T. Ishii, and K. Graham H. N.; Green tea
Kadoya., 2000. Effect of composition,
arbuscular mycorrhizal consumption, and
fungi on tree growth, leaf polyphenol chemistry;
water potential, and Preventive Medicine
levels of 1- 21(3):334-50 (1992).
aminocyclopropane-1-
carboxylic acid and Gandjar, I. 1993. Microbial
ethylene in the roots of utilization of agricultural
papaya under water waste for food. UNESCO
stress conditions. Regional Training
Mycorrhiza J. 10/3 : 121- Workshop on Advances
123. in Microbial Processings
for th Utilization of
C.T. Wheeler, I.M. Miller, R. Tropical Raw Materials in
Narayanan, the Production of Food
D.Purushothaman Products. Los Banos,
The Philippines. October
Daswir dan L, Panjaitan. 1981. 11-20, 1993.
Perkembangan Kelapa
Sawit diIndonesia. Februari 2000 Editor : Kemal
Prosiding Konp.Budidaya Prihatman
Karet dan Kelapa Sawit.
BPPM.p189-198. Fleibach, A.R. Martens and H.H.
Reber, 1994. Soil
Departemen Pertanian. 2005. microbial biomass and
Organisme microbial activity in soil
Pengganggu Utama treated with heavy metal
Tomat contaminated sewage
sludge. Soil Biol.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Biochem. 26 (9) : 1201 -
Kabupaten Bantul Jalan 1205.
KH. Wahid Hasyim 210
Palbapang Bantul 55713 Fitter AH dan Hay RKM. Fisiologi
Telp. 0274-367541 Lingkungan
Tanaman.Gadjah mada
Duriat AS. Budidaya cabai Universiy Press.
Sehat. Balai penelitian Yogyakarta
tanaman Sayuran
lembang. Bandung. Fragrant Orchids.mht. Orchid of
Indonesia
Endang, S. R. 2001.
FORKOMIKRO.e-mail
:endangyk@yogya.wasan
tara.net.id
A4
Hakim,N;M.Y.Nyakpa;A.M.Lubis; http://www.my normas.com//
S.G.Nugraha;M.R. Rumput apa?. Diakses
Saul;M.A. Diha;Go Ban 15 januari 2008
Hong dan H.H. Beiley.
1986. Dasar-Dasar Ilmu http://www.my normas.com//
Tanah. Universitas cara-cara Rumput
Lampung, Lampung. membiak Diakses 15
januari 2008
Heddy, S. 1996. Hormon
Pertumbuhan, Program http://www.my normas.com//
Penulisan Proyek Pelita Jenis-jenis Rumput Turf.
DEPDIKBUD dan Diakses 15 januari 2008
Pelaksanaan Pendidikan
Diploma (DIII) Universitas http://www.my normas.com//
Brawijaya. Rajawali Masalah-masalah
Press. Jakarta. Rumput Turf. Diakses 15
januari 2008
Heddy Suwasono. 1987. Biologi http://www.my normas.com//
Pertanian (Tinjauan Nama Scientifik. Diakses
singkat tentang anatomi, 15 januari 2008
fisiologi, sistematika, dan http://www.my normas.com//
genetika dasar tumbuh- Penanaman . Diakses 15
tumbuhan. Rajawali pers. januari 2008
Jakarta.
http://www.my normas.com//
Hong Kong.Desmeth, P. 1999. Penyediaan Tapak
Microorganisms Diakses 15 januari 2008.
Sustainable Use and
Access Regulation http://warintek.bantul.go.id/web.p
International Code of hp?mod=basisdata&kat=
Conduct. MOSAICC. 1&sub=2&file=32., 2007.
Directorate General XII Budiaya Tembakau
Science, Research and Virginia. Diakses tanggal
Development of the 19 September 2007. 1
Commission of page.
theEuropean Union.
Belgian Coordinated http://www.boyolali.go.id/isi/isi_pt
Collections of s.asp?isi=kebun. 2007.
Microorganisms, Kebun. Diakses tanggal
Brussels, Belgium. 19 September 2007. 1
page.
http://www.anisorchid.com.
Anggrek Lain. Diakses 15 http://en.wikipedia.org/wiki/Hydro
Januari 2008 ponics Diakses 15 januari
2008
A5
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosi http://www.agromedia.net/compo
ntesis" Diakses 15 nent/option.com_banner//
januari 2008 Itemid,o/task,click.bid,3.
Membentuk Bonsai
http://tabloidgallery.wordpress.co Adenium. Diakses 23
m/2007/09/29/begonia/ januari 2008.
Diakses 15 januari 2008
"http://id.wikipedia.org/wiki/Bons
http://warintek.bantul.go.id/web.p ai" diakses 18 Februari
hp?mod=basisdata&kat= 2008
1&sub=2&file=32
September 2000 http://www.mynormas.com/ cara-
cara Rumput membiak.
http:// warintek.progressio.or.id/- Diakses 25 Februarai
by rans, 2006. Diakses 2008
15 januari 2008
http://www.mynormas.com/
http://whatcom.wsu.edu/ Diakses Amalan Kultura Diakses
15 januari 2008 25 Februarai 2008
A6
http://www.mynormas.com/ Top Pusat Penelitian &
dressing. Diakses 25 Pengembangan
Februarai 2008 Hortikultura. Jenis Tomat.
Diakses 23 januari 2008.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Hidro
ponik. Diakses 25 Pusat penelitian &
Februarai 2008 Pengembangan
Hortikultura. Budidaya
http://groups.yahoo.com/group/a Tanaman Buncis rambat.
gromania/BUDIDAYA Diakses 23 januari 2008
TANAMAN KAKAO, Pusat penelitian &
Persiapan Naungan dan Pengembangan
Pangkasan Bentuk. Hortikultura.tanaman
Sayur Cabai.. Diakses 23
http://www.pustaka- januari 2008
deptan.go.id/agritek/ppua
0148.pdf. Budidaya Indonext.com. Budidaya Cabe
Tanaman karet Diakses dalam Polybag. Diakses
25 Februarai 2008 23 Januari 2008.
A7
Imas, T., R.S. Hadioetomo, A.W. Joner, E.J. and C. Leyval, 2001.
Gunawan dan Y. Setiadi, Influence of arbuscular
1989. Mikrobiologi Tanah mycorrhiza on clover and
II. Depdikbud Ditjen Dikti, ryegrass grown together
Pusat Antar Universitas in a soil spiked with
Bioteknologi, IPB. polycyclic aromatic
hydrocarbons.
Interstate publisher. 1998. Mycorrhiza J. 10/4 : 155-
Western Fertilizer 159.
Handbook. United Stated
Amerika. Joiner, J.N. 1981. Foliage Plant
Production, Prent
Indonext.com. Teknik Budidaya Production. Prentice- Hall
Bawang Merah. Diakses Englewood Cliffs, New
12 Januari 2008 Jersey.
A8
Kantor Wilayah Departemen Killham, K, 1994. Soil ecology.
Pertanian Propinsi Cambridge University
Maluku. 1996.Pertanian Press
Maluku dalam Prospek
Agribisnis. Kantor
Kim, K.Y., D. Jordan, and
Wilayah. Departemen
Pertanian Propinsi McDonald, 1998. Effect
Maluku, Ambon. hlm 4. of phosphate-solubilizing
bacteria and vesicular-
Kantor Statistik Propinsi Maluku. arbuscular mycorrhizae
2000. Maluku dalam on tomato growth and soil
Angka. microbial activity. Biol.
Fertil. Soils 26 : 79-87.
Kantor Statistik Propinsi Maluku,
Ambon. hlm 246. Kirsop B.E. & J.J. Snell (eds.).
1982. Maintenance of
Kartasapoetra AG. Dan Mulyani Microorganisms. A
Sutedjo. Teknologi Manual of Laboratory
Pengairan Pertanian Methods. Academic
Irigasi.1994. Bumi Press, Inc. London.
Aksara. Jakarta.
Komagata, K. 1994. Background
Khan, A.G., 1993. Effect of of Microbial Industry in
Japan. In: Komagata, K.,
various soil environment
T. Yoshida, T. Nakase, H.
stresses on the Osada. (eds.).
occurance, distribution Proceedings of the
and effectiveness of VA International Workshop
mycorrhizae. Biotropia 8 : on Application and
39-44. Control of
Microorganisms in Asia,
Khan, M.H., 1995. Role of pp. 1-11. March 14-18,
1994, Science and
mycorrhizae in nutrient
Technology Agency,
uptake and in the Tokyo, Japan.
amelioration of metal
toxicity. Biotrop Spec. Kusumo, S. 1990. Zat Pengatur
Publ.No56 : 131-137. TumbuhTanaman. Jasa
Biology and Guna, Jakarta.
Biotechnology of
Mycorrhizae.
Lamina. 1989. Kedelai dan
Pengembangannya. CV
Simplex, Jakarta.
A9
Lembar Informasi Pertanian Malaysian Agricultural Research
(LIPTAN) LPTP Koya and Development
Barat, Irian Jaya No. 02/99 Institute, MARDI, G.P.O.
Box 12301, Kuala
Lembar Informasi Pertanian Lumpur, 50774 Malaysia
(LIPTAN) BIP Irian Jaya Chanthaburi Horticultural
No. 109/92 Diterbitkan Research Center,
oleh: Balai Informasi Amphur Kloong,
Pertanian Irian Jaya Jl. Chanthaburi, Thailand
Yahim – Sentani – USDA/ARS, National
Jayapura Budidaya Clonal Germplasm
Tanaman Karet. Repository, P.O. Box
4487, Hilo, Hawaii 96720,
Lima TahunPenelitian dan U.S.A.
Pengembangan
Pertanian 1987-1991. Masiworo, Sutanto K dan Anung
BadanPenelitian dan A. 1990. Lembar
Pengembangan Informasi Pertanian
Pertanian, Jakarta. hlm. (LIPTAN) BIP Irian Jaya
14. No. 136/93 Diterbitkan
oleh: Balai Informasi
Lingga, P. 1994. Petunjuk Pertanian Irian Jaya Jl.
Penggunaan Pupuk. Yahim – Sentani –
Penebar Swadaya, Jayapura.
Jakarta.
Matnawi, H., 1997. Budidaya
Loka Pengkajian Teknologi Tembakau Bawah
Pertanian Koya Barat Naungan Karet
A10
Morte, A., C.Lovisolo and A. Oliveira, R.S., JC. Dodd and
Schubert, 2000. Effect of PML. Castro, 2001. The
drought stress on growth mycorrhizal status of
and water relations of the Pragmites australis in
mycorrhizal association several polluted soils and
Helianthemum sediments of an
almeriense - Tervesia industrialised region of
claveryi. Mycorrhiza J. Northern Portugal.
10/3 : 115-119. Mycorrhiza J. 10/5 : 241-
247.
Munyanziza, E., H.K. Kehri, and
D.J. Bagyaraj, 1997. Pracaya. 1989. Bertanam
Agricultural mangga. Penebar
intensification, soil Swadaya. Jakarta
biodeversity and agro- Prada@com. Rumput
ecosystem function in the penutup tanah yang
tropics : the role of paling ideal
mycorrhiza in crops and
trees. Applied Soil Penebar Swadaya, 1991, cet ke-
Ecology 6 : 77-85. 3. 80p; 21 cm.
A11
Rahardi F.; Rina Nirwan S. dan Ratledge, C. 1992.
Iman Satyawibawa, Biotechnology: the socio-
Agribisnis tanaman economic revolution? A
perkebunan. Jakarta: synoptic view of the world
Penebar Swadaya, 1994. status of biotechnology.
Vi + 67p; ilus.; 21 p. In : DaSilva, E.J., C.
Ratledge, A. Sasson
(eds.). Biotechnoloy,
Rambutans set to become economic and social
mainstream fruit aspects. Issues for
Copyright © 2001-6, The developing countries.
Australian Nutrition Cambridge University
Foundation Inc (Nutrition Press.
Australia is the
registered business name Saono, S. 1994. Non-medical
for the Australian application and control of
Nutrition Foundation Inc) microorganisms in
- All rights reserved Indonesia. In: Komagata,
Disclaimer - Privacy K. , T. Yoshida, T.
Policy Nakase & H. Osada.
(eds.). Proceedings of the
Rani, D.B.R., S. Ragupathy and International Workshop
A. Mahadevan, 1991. on Application and
Incidence of vesicular - Control of
arbuscular mycorrhizae Microorganisms in Asia,
(VAM) in coal waste. pp 39-60. March 14-18,
Biotrop Special Publ. 42 : 1994. Science and
77-81 in Soerianegara Technology Agency,
and Supriyanto (Eds) Tokyo, Japan.
Proceedings of Second
Asean Conference on Sasson, A. 1998.
Mycorrhiza. Biotechnologies in
developing countries:
Rao, N.S Subha, 1994. present and future
Mikroorganisme tanah Volume 2: International
dan pertumbuhan co-operation. UNESCO
tanaman. Edisi Kedua. Publishing Imprimerie
Penerbit Universitas PUF, France. Steinkraus,
Indonesia. K. H. (ed.) 1996.
Handbook of indigenous
fermented foods. 2nd
revised and expanded
edition. Marcel Dekker.
New York.
A12
Singh, S., and K.K. Kapoor, Syam, S.O. Manurung, dan
1999. Inoculation with Yuswadi (Ed.). Kedelai.
phosphate-solubilizing Pusat Penelitian dan
microorganisms and a Pengembangan Tanaman
vesicular-arbuscular Pangan, Bogor. hlm. 243-
mycorrhizal fungus 261.
improves dry matter yield
and nutrient uptake by Surono, I.S. & A. Hosono. 1994.
wheat grown in a sandy Microflora and their
soil. Biol. Fertil. Soils 28 : enzyme profile in terasi
139-144. starter. Biosc. Biotech.
Biochem. 58 (6): 1167-
Soepardi.1979. Sifat dan Ciri 1169.
Tanah I. IPB.Bogor
Thomas, R.S., R.L. Franson, and
T. Yamamoto, M Kim, L R Juneja G.J. Bethlenfalvay, 1993
(editors): Chemistry and Separation of arbuscular
Applications of Green mycorrhizal fungus and
Tea, CRC Press, ISBN 0- root effect on soil
8493-4006-3 aggregation. Soil Sci. Soc.
Am. J. 57 : 77-81.
Solaiman, M.Z., and H. Hirata,
1995. Effect of Van Wambake A. 1991. Soil of
indigenous arbuscular the Tropic (properties and
mycorrhizal fungi in apprasial) McGraw-Hill,
paddy fields on rice Inc.Toronto.
growth and NPK nutrition
under different water Widada, J, dan S. Kabirun, 1997.
regimes. Soil Sci. Plant Peranan mikoriza vesikular
Nutr., 41 (3) : 505-514. arbuscular dalam
pengelolaan tanah mineral
Splittstoesser WE. 1984. masam. p. 589-595 dalam
Vegetables Growing Subagyo et al (Eds).
Handbook. Van Nostrand Prosiding Kongres
Reinhold Company.New Nasional VI HITI, Jakarta,
York. 12-15 Desmber 1995.
A13
Wright, S.F. and A. Upadhyaya, www.warintek.com. 2007.
1998. A survey of soils for Tembakau (Nicotiana
aggregate stability and tabacum L.). Dikutip dari:
glomalin, a glycoprotein Diakses tanggal 15
produced by hyphae of November 2007. 4
arbuscular mycorrhizal pages.
fungi. Plant and Soil 198 :
97 - 107. www.balittas.info/index.php?opti
on=isi&task=view&id=16
www.hort.purdue.edu/newcrop/cr &Itemid=50 - 75k -
opfactsheets/Rambutan.ht Cached. 2007. Balittas.
ml Diakses tanggal 20
September 2007. 1 page
www.irwantoshut.com
Zaini, Z., T. Sudarto, J. Triastoro,
www.irwantoshut.com E. Sujitno dan Hermanto,
1996. Usahatani lahan
www.naturalnusantara.,co.id. kering : Penelitian dan
2008 Budidaya karet. Pengembangan. Proyek
Diakses 23 Januari 2008 Penelitian Usahatani lahan
Kering. Pusat Penelitian
www.perkebunan.litbang.deptan. Tanah dan Agroklimat.
go.id.2007. Tembakau. Bogor
Diakses tanggal 15
November 2007. 1 page.
Zarate, J.T. and R.E. Dela Cruz,
www.wikipedia.org. 2007. 1995. Pilot testing the
Tembakau. Diakses effectiveness of arbuscular
tanggal 15 November mycorrhizal fungi in the
2007. 1 page. reforestation of marginal
grassland. Biotrop Spec.
www.warintek.com. 2007. Publ.No56 : 131-137.
Tembakau (Nicotiana Biology and Biotechnology
tabacum L.). Diakses of Mycorrhizae.
tanggal 15 November
2007. 4 pages. Zedan, H. 1992. The economic
value of microbial diversity.
www.perkebunan.litbang.deptan. Key note paper presented
go.id., 2007. Tembakau. at the VIIth International
Diakses tanggal 15 Conference for Culture
November 2007. 1 page. Collections. Beijing, China.
October 1992.
www.wikipedia.org. 2007.
Tembakau. Diakses
tanggal 15 November
2007. 1 page.
A14
GLOSARIUM
B1
cahaya pada panjang gelombang 680nM
Fototropisme : merupakan peristiwa pembengkokan ke arah
cahaya
Flooding (Cara adalah cara pemberian air ke lahan pertanian
penggenangan) sehingga menggenangi permukaan tanahnya.
B2
permukaan tanahnya
B3
perseginya)
Meiosis : pembelahan sel kelamin
Meristem : Jaringan muda yang senantiasa membelah
(meristematis)
Mitosis : pembelahan dari sel tubuh
Multiselluler : makhluk hidup bersel banyak
:
nilai ekivalen : yang artinya berapa jumlah Kg kapur (CaCO3)
kemasaman, yang diperlukan untuk meniadakan
kemasaman yang disebabkan oleh
penggunaan 100 Kg suatu jenis pupuk
Nutrisi : Mineral yang dibutuhkan tanaman
Osmosis : peristiwa bergeraknya pelarut antara dua
larutan yang dibatasi membran semi
permiable dan (selaput permiable diffrensial)
berlangsung dari larutan yang konsentrasinya
tinggi ke konsentrasi rendah
Pertumbuhan : didefinisikan sebagai peristiwa perubahan
biologis yang terjadi pada makhluk hidup
berupa perubahan ukuran yang bersifat
irreversible (tidak berubah kembali ke asal
atau tidak dapat balik)
B4
Pupuk tunggal : Pupuk yang hanya mengandung satu unsur
Pupuk majemuk : Pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur
B5
INDEKS Analisa 522,523 238
tanah,66 Batang 226 Busuk umbi
Analisa Bawang 238
tanaman,67,1 merah 264 Busuk
A
14 Barangan rimpang 279
Anhidrous merah 334 Busuk hitam,
Absorbsi,106
ammonia, 89 Bendungan,1 39, 379
Agregat 550
Anual 345 43 Batang
agroindustri,
Angin,171 Bedding bawah, 403
1
Anatomi system,148 Batang atas,
Aglonema
beras,169 Bedding plant 403
351
Anggrek 353 345 Bunga
agroekosiste
Ambon lumut, Bedengan matahari, 405
m, 167
117 234, 364 Begonia, 411
Aerasi 537
Amonium Batuan
Anggrek 353
sulfat Bercak daun penghias,
Arumanis 323
nitrat,94 384, 386 415
Air, 30,31
Akar primer, Bercak coklat Bentuk
Air tanah, 120
11 384 bonsai, 416
Air
Akar Bercak bunga
permukaan
sekunder, 11 387 Bonsai, 413
tanah,117
aplikasi,107 Bassiana, Bonsai tegak
Air sungai,
Aphids sp, 367 lurus, 416
119
367 Benih 210, Bonsai tegak
Air hujan,119
512 lurus
Amonifikasi,
Al, 45 Budidaya, beraturan,
49
Aerasi, 13 tanaman, 1 416
Ambon
Autotrop, 19 Biannual 345 Bonsai tegak
kuning 334
Asam Bulir padi, lurus tidak
an organik,87
superfospat, 160 teratur, 416
Antraknose
97 Biotik, 4 Bonsai
267,380
Asimilasi 18 Bioinsektisida tersapu
Aspek
Asupan 178, 367 angin, 418
pisiologi, 4
ATP, 23 Bibit,177,246 Bonsai anak
Aspek
Anthurium, Bunga, 5,226 air terjun, 418
ekologi, 4
407 Bunga potong Bonsai semi
Apatit, 55
Adenium, 409 349 anak air
Aspek
Alas pot, 415 Buah 226 terjun, 418
pemuliaan
Analisa Benih, 5,512 Bonsai
tanaman, 4
tanah, 430 Berta berkelompok,
Abiotik, 4
Aeroponik, chrysolineate, 419
Ajir 248
510 307
Akar
B Besi, 59 C
rambut.157
Bekicot 376 Cabe 253
Akar
Bahan Bibit, 5 Cabe kering
serabut,157
pangan, 1. Biji 227 261
Akar
Bahan Bibit 234 Cacahan
tajuk,158
organik Biji-bijian,108 pakis 349
Akar tinggal
tanah,78 Biologis,7 Cahaya, 19,
216
Bakteri 539 Bobot kering, 28,400,
Alternaria 250
Bakteri 8 425,529
Aktinomicetes
fotosintetik, Boron,62 Cangkok 218
539
24 Buah-buahan Cattleya 364
Amonia,88,90
Badan 205 Cercospora
Amonium.88
bendung,143 Bundel Carote, 292
Amonium
Bajak tanah vascular, 21 Curah hujan,
nitrat,91
194 Buah 13, 313
Amonium
Bak padi,162 Cu,45
sulfat,92
kecambah Bunga Clostridium
Amofos,95
213 padi,161 sp 547
Analisis, 6
Batu Busuk lunak
Analisa
fospat,96 385 Cross slope
kebutuhan
Batu bata Busuk daun ditch,148
hara,66
C1
CVPD 318 Hidrolisa, irigasi
Catlea 234 30,212
Climbing Higroskopisit J
rose, 401 as,85 Jagung,182
Cangkok, 511 hortikultura,1, jaminan
D 205,206 pupuk,103
Houseplant Jahe 271
Daerah aliran 346 Jahe putih
sungai Hipokotil, 11 272
(DAS),122 Hipogeal, 12 Jahe emprit
Daya pikat Hara, 13 272
347 Hara mikro, Jahe merah
Daun 226 59 272
Difusi,32 Hara makro, Jalur caspary,
Diferensiasi, 44 36
10 Hara mikro, Jelita 244
Dekorasi 347 44 Jeruk 311
Dendrodium Hayati,390 Joseph
264, 353 Hybrind tea, Priestly, 29
Deskripsi 327 401 Jaringan
Determinate, Hybrind irigasi,140.
198 prepertual, Jar.ir.tersier,1
Distribusi, 13 G 401 40
Dichocricic Hypa 548 Jar-ir-
punetiferalis Ganggang Hidroponik, utama,140
307 307 509
Gulma,5,307 Hidroponok K
Dolomit 55 Genotip,7 rakit apung, Kahat hara
Dormansi 211 Genetik, 12 510,517,519 187
Generatif Kalium,
Defisiensi 358, 407, 427 I 52,77,
kalsium, Geragih 217 Kalim
55,57 Gaminae, Ilmu tanah sulfat.98
Def.magnesiu 158 ionisasi. 23 Kalium
m, 59 Gravitasi, 35 Intensitas magnesium
Def-besi, 59 Glukosa, 40 cahaya, sulfat, 98
Def- Gejala 26,170, 354 Karbon, 44
mangan,62 kekurangan Indeks Kadar
Drainase.123, boron, 63 garam,85 pupuk.84
146,147 Gravity Indrabela 5p, Kandungan
E irrigation, 133 307 beras,169
Ground Inditerminate, Kapasitas
Ekologi 300 water,119 198 tukar
tanaman, 4 Gulma, 280, insektisida kation,74
Endosperm, 433 369 Kapok
163 insektisida kuning333
Endo H hayati 367 Kalsit, 55
mikoriza 547 Hama 5. Ingenhausz, Kalsium,
Ekto mikoriza 249, 332, 341 29 55,99
547 Ha.peng. Inokulum 368 Karbondioksi
Eksternal, 7 umbi 237 Internal, 44 da, 20,26
Epidermis, Hama trip Inter cropping Karat Uredo
10,20 237 228 sp 387
Embrio, 10,11 Hanging plant Inter flow.119
EM4 554 345 Interception,1 Kebiasaan
Epikotil, 11 Hara 525 49 tanaman,137
Epifit 355 Herba, 239, Interception Kedelai 197
Epoh 244 345 system,151 Kekeringan
Elektron, 23 Herring bone Indoor 347 189
system,151 Iklim,,69,105, kehutanan,2
F helai daun, 402 Kelembaban
159 117, 300. nisbi 355, 528
Hidrogen, 44 170,199 Kemurnian
C2
benih 211 Klor,64 media 5, 23,24
Keseimbahan Klorofil, 19 Media tanam Nagka 335
hara,65,107 Klorosis, 47 359 Neolitikum, 2
Ketebalan Kloroplas, Makhluk Nephentens
rumah tangga 19,20 hidup, 7,70 sp, 48
air.136 Kutikula,21 Manajemen Nephelium
Kelautan Kultur pupuk.113 lappaceum
pupuk, 84 jaringan 215 Man-hara 297
Kemasaman Kuprum, 62 N.114
pupuk,84 Kumbang Man- hara Nematoda
Kentang 131 koksi, 390 P.115 287
Kemiringan Ketuaan Makro 538 Nitrogen, 46
tanah.134 bunga, 390 Mangan,60 Nitrifikasi, 49
Ketepatan Kuping gajah, Mineralisasi, Nikel,64
pengairan,15 407 48 Nilai
3 Kerikil, 523 Mikro,99 pupuk,109
Ketinggian Mikroorganis NPV 202
tempat 301 L me 553 NFT, 510
Kepik Mikoriza 547
anggrek 377 Larva 370, Multiseluler, 7 O
371 Media tanam
Kuantitas, 6 Layu bakteri 133, 301 Optimum,
Kualitas, 6. 238, 279 Membelah 6,13
Kualitas Lalat kacang diri 216 Oncidium,
air.127.139 202 Meristem,9,1 364 469
Lahan sawah 0 Merbabu Organel, 19
Kultur teknis 265 232 Organisme
224 Layu Mesophyl, 21 tanah 538
Kultivar 225 Sklerotium Mitosis, 10 Oksigen,
Kumbang 382 Meiosis,10 19,44
penggerek Lembang 1, Mekanisasi Oriza
371, 372 254 223 sativa,157
Kebutuhan Leguminosa Minimum, 13 Opal 245
air,144 540 Molibdenum, Orong-orong
Kompos 542 lingkungan, 63 237
Kompos 12, 354 Morfologi 197 Organik
Bioaktif 553 lidah Mulut daun 535,537
Kutu daun daun,159 21 Osmosis, 33
237, 287,378 lingkungan Mulsa Okulasi, 403
Kutu kebul 354 235,248,537
249 litofit 356 Monokultur
Kutu perisai laju respirasi 228 P
372 27 Monopodial
Kutu putih lokasi 227 353 Padi,157
374 Lubang tanah Mosaik 251 Pupuk 366
Kutu Lidah agjah, Mawar, 401 Paket
tempurung 407316 Mawar tea, teknologi,185
378 Lempengan 402 Padang
Kompos rumput, 432 Metode kultur rumput,108
366,536 Larutan hara, air, 510 Pangan, 1
Komposisi, 524 Metoda arus Paprika 262
300 M kontinyu, 521 Paralel ditch
Kondensasi, Mengukur Ph, sytem,148
31 Mangga, 322 527 Pangkas 248
Konidium Malai Mycelia 551 Paranet 209
381 padi,161 N Parmarion
Korteks, 10 Magnesium, Pupilaris
Kedelai, 11 57,99,100 375
Kotiledon, 12 Manfaat 245, Natural Perenial 345
Klasifikasi 327 system,151 Penanaman
pupuk,81 Manohora NADPH, 348
Klasifikasi 232 23,24 Persilangan
irigasi,125 medium, NADPH2, 356
C3
Penggerek 304 ,7, ------cair,
daun 373 11 83,545
Pemakan Pengemasan Perkembanga ----
daun 374 242 n,7,11 buatan,82,84
Pertanian Penyaluran Pelindung ----- kalium 98
organik air,129,131 dingin 208 -
Pestisida 530 Penyakit 238, Penyimpanan kalsium,99,10
332, 340 pupuk,111, 0
Panen, Penyiangan 306 ---- kandang
186,194,204, 236, 318 Persiapan 349, 543
239, 252, Penyiraman lahan,200 ---
260.263, 268, 247, 360 Persemaian majemuk,102
281, 288. Pendangiran, 214, 255 -----mikro,100
308, 319’ 342 178 Pengairan ----
Pascapanen, 200 nitrogen,86
186,252,282, Perkembanga Penanaman ------posfat,95
309,320, 351 n generatif, 5 331 Plyanta, 401
Pedoman penempatan Pemupukan Pedoman
teknis, 301, pupuk,104 dasar 235, teknis, 402
315, 330, Penyakit, 5, 331 Pemilihan
337, 361 259,318 Penyulaman tanaman, 420
Penyiangan 235 Pembentukka
Pepaya 201 Penanaman n bonsai, 420
cibinong 327 Penyiapan 200 Pemilihan
P.Bangkok 255 Perawatan bentuk
328 Penataan 305 bonsai, 422
P-Hawai 329 jaringan.141 Perompesan Pemilihan
P.Jingga 329 Peredaran N, 258 tanah, 423
P-Mas 330 47 Pola bulu Perawatan
pH 527 Perbanyakan burung,122 bonsai, 423,
Pigmen, 23 tanaman 209 Pola 514
Pipa Penggenanga radial,122 Pengairan,
berlubang,13 n,142 Pola 424,435
2 Persiapan paralel.122 Pemupukan ,
Pipa 212 Polinia 357 424,434, 514
bernozzle.13 Prokambium, Pengairan
0 Pintu 10 ,431,435
Piretrum 281 penguras,143 Profil tanah, Pemangkasa
Pisang 333 Pintu 71 n, 434
Pecahan pengambilan. Phloem, 21 Pindah
genting 365 143 Ploneta tanam,
Perkebunan,1 diducta, 307 512513
Permata, 244 Pengemasan Potensial air, Pasir, 522
Persilangan 343 37 Perlit, 524
356 Pindah tanam Posfat, 5 Perawatan
Pergerakan 214 Pohon- media tanam,
Pelepah Penggulung pohonan 128. 526
daun, daun 203 Pompa Ph meter,
159,160 Penggerek air.108 527
Penggenanga polong 204
n,130 Pen.pisang Pupuk alam, Q
Proses 341 82
produksi, 2 Pola tanam ------- an R
Produksi 240 304 organik’
Perkembanga Perkecambah 82,83 Raja bulu 335
n vegetatif, 5 an 211 ----- basa,83 Rambut akar,
Pemupukan, Prinsip ---- 36
110 201, 247, genetis, 5 belerang,100 Rambutan
339 Prinsip ----- asam,83 297,298
Peruraian, 48 agronomis, 5 ------hijau Ram.binjai
Pengairan,12 Produktifitas, 540,541 298
4,236 6,180 ------padat Ram.cimacan
Pengapuran Pertumbuhan 83,540 298
C4
Ram-aceh irrigation,132 kapiler,
lebak 298 Spora 216 34
Spodoptera Tekanan
Random ditch spp 267 turgor, 35
system,148 Tekanan
Rebah bibit Syarat akar, 38
386 tumbuh Tempel 219
Rekayasa 199,232,245, Temperatur
bioteknologi,1 254,264, 273, ,311, 391,399
67 286. 311,
Radikula, 157 330.336. 354 Tinggi dari
Reaksi permukaan
terang, 21 Stolon, 428, laut, 13
Reaksi gelap, 433 Tilakoid, 21
21 Substrat, 510 Tip burn, 57
Reaksi tanah, Sirkuasi air, Transpirasi,
73 514 30
Rimpang 283 Serbuk kayu, Turgor, 30
Rhizobia 546 524
Run off,119 Sumber hara, Tungau 370
Runduk 220 525 Tungau
merah 370
Rumah T Tungau
kaca,207 Tanaman jingga 377
Rm..kasa 209 berkayu 346
Rm.plastik,20 Tanjung I Tomat 243
8 254 Topografi,
Tanjung II 70,134
Rumput, 427 254 Top soil.136
Rumput Tataletak,152 Trichogramm
gajah, Teknik, 1 a toideea 202
428,429 Terestrial 355 Tunas 218
Rumput gajah Tanah,68,172 Temperatur,
mini, 429 ,199, 254,314 391
Rumput Tanah Teknik
jepang, 430 berlereng.135 pemangkasa
Rumput Tanaman n bonsai, 420
peking, 430 menghasilkan Topdressing
Rumput golf, 318 435
430 Tanaman
inang, 369 U
Rumpun, 423 370, Uji dingin 210
Tali rafia Ulat grayak
S 363 202
Tembakau Ul-engkal 202
Sabut kelapa 281 Ul- polong
365 Tindak 203
Sprofit 356 budidaya, 2
setek bang; Thrips Umbi 269
seteng daun anggrek 377 Um-batang
234 Tingkat 216
sayur- pemakain.14 Um- lapis 216
sayuran, 3 5
,108,221,222 Ting.efisiensi, Uniseluler,7
145
Saluran,144 Teknik Unsur N, 44
Sal- budidaya, 3, Unsur mobil,
drainase,151 200 47
Tekanan Unsur pupuk,
Sekam bakar hidrostatik, 34 81
349 Tekstur Urea,92,93
Seledri 285 tanah, 72
Tekanan Ulat grayak
C5
237
Ulat buah 250
Ulat bunga
373, 374
Ulat jengkal
307
V
Vanda teret
364
Varitas
unggul, 4,
Var.padi 166,
Vegetatif 215,
357,407, 428
Veg.alami
216
Vena, 21
Venus flytrap
, 46
Verticillium,
54
Vegetatif 358
Virus 239
Vitamin, 425
Vertikultur,
519
Vermikulit
524
W
Warna beras,
168
Waktu,71
Wali songo,
407
X
Xilem akar,
36
Y
Z
Zamrud 245
Zinkum, 59
Zigot, 11
C6
DAFTAR TABEL
3 Pembawa nitrogen
anorganik ………………………… 90
9 Klasifikas i air
pengairan (i rigasi)
menurut Sc ofield ………………………… 127
13 Klasifikasi botani
beberapa jebis sayuran ………………………… 229
D1
14 Jenis hama penyakit pada
bawang ………………………… 270
15 Klasifikasi buah-buahan
menurut kedudukan
sistematik, tipe, dan
pemanfaatan ………………………… 294
22 Gejala-gejala kekurangan
hara ………………………… 534
D2
DAFTAR GAMBAR
D3
38 Ilustrasi skematik dari pertukaran
kation antara permukaan negatif
dari partikel liat dan larutan tanah .................................... 77
39 Konversi ammoniak ke beberapa 91
bentuk pupuk nitrogen .....................................................
40 Tahapan pembentukan amonium dari asam nitrit ............ 94
41 Manajemen pengairan merubah 123
distribusi garam tanah.........................................................
41 Penggunaan drainase untuk mengelola 146
ketersediaan air .................................................................
43 Pengaturan pengairan sesuai dengan 147
kebutuhan tanaman .......................................................
44 Sketsa lahan pertanaman dengan saluran irigasi
dan saluran drainase searah .............................................. 150
45 Sketsa lahan pertanaman dengan penurunan
pangkal dan topografi dengan
saluran drainase sejajar ..................................................... 151
46 Tata letak pipa saluran ...................................................... 152
47 Sketsa pembuangan drainase ............................................ 153
48 Pertumbuhan akar padi .................................................... 158
49 Pertumbuhan daun padi ................................................... 159
50 Bagian daun tanaman padi ............................................... 160
51 Malai padi ....................................................... 161
52 Bunga padi ....................................................... 161
53 Proses perkecambahan padi ............................................. 165
54 Padi dewasa ....................................................... 166
55 Pertumbuhan varietas IR 64 di lahan sawah ……………. 166
56 Akar jagung ....................................................... 183
57 Batang jagung ....................................................... 184
58 Daun jagung ....................................................... 184
59 Bunga jantan jagung ....................................................... 185
60 Bunga betina jagung ....................................................... 185
61 Buah jagung siap panen ................................................... 185
62 Urutan penanaman jagung ................................................ 186
63 Beberapa gejala kerusakan 190
dari batang jagung ..........................................................
64 Beberapa gejala kerusakan 191
pada akar jagung ....................................................... .....
65 Beberapa kerusakan pada tongkol jagung 192
66 Pohon industri jagung ....................................................... 196
67 Daun kedelai ..................................................................... 198
68 Setelah penanaman padi dapat dilakukan 200
D4
penanaman kedele .......................................................
69 Areal pertanaman kedele .................................................. 200
70 Hubungan antara hortikultura dengan ilmu lainnya 205
71 Piramida makanan ....................................................... 207
72 Bentuk rumah kaca ....................................................... 207
73 Rumah plastik ..................................................... 208
74 Pelindung bibit dari suhu rendah 209
75 Rumah kasa ....................................................... 209
76 Teknik penanaman benih langsung di lapangan 212
77 Bak kecambah yang dalam satu tempat banyak tanaman 213
78 Tipe bak kecambah satu lubang satu tanaman 213
79 Pot pembibitan ............................................................. 213
80 Bak persemaian yang telah diisi dengan tanah 213
81 Persemaian pada bak kecambah untuk benih yang
berukuran besar ............................................................. 214
82 Persemaian pada bak kecambah untuk benih berukuran
kecil ............................................................................... 214
83 Tanaman yang siap dilakukan pindah tanam .................. 214
84 Teknik pindah tanam dari bibit yang
ditanam pada bak kecambah ............................................. 214
85 Teknik mencabut bibit dari pot ......................................... 215
86 Perbanyakan dengan rhizome ........................................... 216
87 Perbanyakan dengan umbi batang ................................... 217
88 Perbanyakan dengan geragih ........................................... 217
89 Perbanyakan dengan tunas ............................................... 217
90 Teknik mencangkon tanaman ........................................... 218
91 Perbanyakan dengan setek batang 218
.................................................................................
D5
siap untuk dijual ............................................................
101 Seledri daunyang ditanam dalam pot ............................ 285
102 Penampang tangkai daun dari seledri tangkai ................. 286
103 Aneka jenis buah rambutan berdasarkan 298
besar kecilnya biji ...........................................................
104 Rambutan mengkal (belum masak sempurna) 308
105 Rambutan masak ............................................................ 308
106 Kebun jeruk berastagi ....................................................... 311
107 Buah jeruk yang masih pentil ........................................... 319
108 Buah jeruk yang masih hijau ............................................ 320
109 Buah jeruk yang siap panen ............................................ 320
110 Mangga duren ............................................................. 322
111 Mangga arumanis ............................................................ 323
112 Pepaya cibinong ............................................................. 327
113 Pepaya bangkok ............................................................ 328
114 Pepaya hawai ................................................................. 329
115 Pepaya jingga ....................................................... ........ 329
116 Pepaya emas .................................................................... 330
117 Pisang ambon lumut ....................................................... 333
118 Pisang kapok kuning ....................................................... 333
119 Pisang ambon kuning ....................................................... 334
120 Pisang nangka ................................................................. 325
121 Pisang raja bulu ............................................................. 335
122 Tanaman yang diletakkan pada pot gantung..................... 346
123 Tanaman hias yang diletakkan dalam ruangan 346
124 Penggabungan golongan tanaman
berkayu dalam satu lanskap ............................................ 347
125 Mawar kampung ....................................... ....................... 401
126 Bunga matahari ................................................................. 405
127 Salah satu jenis anthurium ................................................ 407
128 Adenium ......................................................................... 409
129 Salah satu jenis begonia ................................................... 411
130 Tanaman yang dibonsai ................................................. 413
131 Aneka bentuk pot bonsai ................................................ 414
132 Beberapa bentu pot 99) gajah (b) naga ........................... 415
133 Batu penghias bonsai .................................................... 415
134 Bonsai bentuk tegak lurus beraturan ................................ 416
135 Bonsai tegak lurus tidak beraturan .................................. 417
136 Bentuk bonsai tersapu angin ....................................... 418
137 Bonsai anak air terjun ................................................ 418
138 Bonsai berkelompok ....................................... 419
139 Beberapa alat bantu yang digunakan 420
D6
dalam bertanam bonsai ...................................................
140 Tahapan pembuangan akar ....................................... ..... 421
141 Pengkawatan pada proses pembentukan bonsai .............. 421
142 Beberapa teknik pemangkasanan .................................. 422
pada pembentukan bonsai .......................................
143 Pengikatan pada pangkal batang 422
sehingga batang membengkak .......................................
144 Pembentukan cabang bonsai ....................................... 423
145 Lapangan rumput pada halaman rumah 427
146 Bibit rumput gajah ....................................... 428
147 Stolon rumput ....................................... 428
148 Bagian-bagian rumput ....................................... 428
149 Rumput gajah ....................................... 429
150 Padang Golf ....................................... 430
151 Bibit rumput dalam bentuk rumpun
(a) penanaman rumpun rumput di lapangan (b) ............... 432
152 Bibit rumput dalam bentuk sod/lempengan .................... 433
153 Cara penanaman bibit di lapangan ................................... 433
154 Beberapa jenis alat pemutung rumput 434
155 Dua jenis rumput yaitu .......................................
rumput golf (kiri) gajah (kanan) 437
156 Pertanaman tembakau ....................................... 438
157 Batang tembakau 439
.............................................................
158 Biji tembakau ............................................................. 440
159 Bunga tembakau .............................................................. 441
160 Penyemaian benih tembakau ............................................ 443
161 Cara mencanut bibit tembakau .......................................... 443
162 Proses pengeringan daun tembakau 447
163 Buah kakao ........................................................ 452
164 Buah kelapa sawit ............................................................. 470
165 Perkebunan kelapa sawit .................................................. 470
166 Kelapa sawit di pembibitan awal (atas)
dan di pembibitan utama ................................................. 475
167 Pohon teh .................................................................... 481
168 Kebun entres .................................................................... 491
169 Cara mengokulasi karet .................................................... 492
170 Bakal batang bawah .......................................................... 492
171 Pemotongan batang bawah ............................................... 493
172 Batang bawah siap dilakukan okulasi .............................. 493
173 Pekerjaan mengokulasi .................................................... 493
174 Batang bawah dengan tunas hasil okulasi ....................... 493
D7
175 Bibit karet siap di tanam .................................................. 494
176 Pengangkutan bibit karet dengan truk atau jender .......... 494
177 Mesin traktor pengolahan lahan ........................................ 495
178 Pembuatan ajir pada lahan datar ..................................... 495
179 Pembuatan ajir pada lahan bergelombang 496
180 Mesin pembuat lubang tanam ........................................... 496
181 Bentuk lubang tanam ........................................... 496
182 Mal untuk mengukur kedalaman lubang tanam ............... 496
183 Penimbunan lubang tanam setelah
pindah tanam dengan mempergunakan
tenaga manusia ................................................................. 497
D8
menyerupai rak ................................................................ 520
201 Beberapa peralatan dan cara
pembuatan lubang tanam
pada kolom vertikal bambu ............................................. 520
202 Teknik pembuatan lubang
tanam pada wadah tanam ............................................... 520
203 Wadah yang telah siap diisi media
tanam dan ditanami ......................................................... 520
204 Beberapa model susunan kolum horizontal ..................... 520
205 Kolom horizontal bambu yang telah
siap disusun dan siap untu ditanami ................................. 521
206 Sawi yang dibudidayakan
dalam kolom vertikal paralon .......................................... 521
207 Slada yang dibudidayakan dalam
kolom vertikal paralon .................................................. 521
208 Sawi sendok yang dibudidayakan
secara vertikal ............................................................... 521
209 Salah satu contoh hidroponik
dengan menggunakan
metode arus kontinyu ................................................... 522
210 Hidroponik dengan menggunakan pasir ......................... 523
211 Tanaman tomat yang ditanam pada jerami kering .......... 524
212 Penampang melintang akar
yang tidak bermikroriza .................................................... 548
213 Penampang melintang akar bermikoriza .......................... 548
214 Perbedaan pertumbuhan akar
kedelai bermikroriza dengan tidak .................................. 549
D9