Assalamualaikum wb.wr.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatNya kepada
hambaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul:
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dampak redoks secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari dari berbagai sumber. Selain mengetahui dampaknya, pembaca juga bisa
mendapatkan ilmu yang sumbernya dari kehidupan sehari-hari.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak terkait yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan, karena kelebihan hanya milik Allah SWT . Penulis
sangat berharap atas saran dan kritiknya nanti. Terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah tentang redoks ini adalah :
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya
bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Banyak kejadian dalam kehidupan sehari – hari yang melibatkan reaksi redoks. Misalnya,
pengaratan besi, pencucian noda pakaian menggunakan zat pemutih, dan penyentruman
akumulator kendaraan. Selain itu, reaksi redoks juga dimanfaatkan dalam beberapa kegiatan
industry, seperti ekstrasi dan pemurnian logam, serta daur ulang perak. Tetapi banyak dari kita
yang tidak mengetahui ini. Kita hanya tahu teorinya saja, tidak tahu penerapannya. Untuk itu, di
makalah ini, dikupas satu per satu tentang penerapan redoks dalam kehidupan ini.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya
bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan
karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat
berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer
elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah
sebagai berikut:
Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui reaksi kimia yang dapat digolongkan dalam reaksi
oksidasi, reaksi reduksi maupun reaksi oksidasi-reduksi (redoks), misalnya pembakaran,
perkaratan, pengolahan logam dari bijinya.
4
Pada pembuatan besi murni, terjadi pengeluaran atau pengurangan oksigen dari bijih besi
(Fe2O3). Kita katakan, Fe2O3 mengalami reduksi. Kata reduksi secara harafiah berarti
“pengurangan”. Jadi : Oksidasi adalah peristiwa penggabungan pada persamaan reaksi berikut :
2Cu + O2 ----> 2CuO
2Fe + O2 ----> 2FeO
4Fe + 3O2 ----> 2Fe2O3
Reduksi adalah proses pengambilan atau pengeluaran oksigen dari suatu zat.
2FeO + C ----> 2Fe + CO2
CuO + H2 ----> Cu + H2O
2. Pelepasan dan Penangkapan Elektron
Pada peristiwa oksidasi Fe menjadi Fe2O3, atom Fe melepaskan elektron menjadi ion Fe3+. Jadi
pengertian oksidasi dapat diperluas menjadi pelepasan elektron. Sebaliknya pada peristiwa
reduksi Fe2O3 menjadi Fe, ion Fe3+ menangkap elektron menjadi atom Fe.
Maka pengertian reduksi juga dapat diperluas menjadi peristiwa penangkapan elektron.
Dengan pengertian yang lebih luas ini, konsep oksidasi dan reduksi tidaklah terbatas pada
reaksi-reaksi yang melibatkan oksigen saja.
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
Contoh reaksi oksidasi :
Na ----> Na+ + e
Zn ----> Zn2+ + 2e
Fe2+ ----> Fe3+ + e
S2- ---- >S + 2e
Reduksi adalah reaksi penerimaan atau penangkapan elektron.
Contoh reaksi reduksi :
K+ + e ---- >K
Cu2+ + 2e ---->Cu
Co3+ + e----> Co2+
Cl2 + 2e ---->2Cl-
Perlu diingat bahwa “ melepaskan elektron “ berarti memberikan elektron kepada atom lain.
5
Sedangkan “menangkap elektron” berarti menerima elektron dari atom lain. Jadi peristiwa
oksidasi suatu atom selalu disertai oleh peristiwa reduksi atom yang lain. Sebagai contoh, kita
lihat reaksi oksidasi
Zn----> Zn2+ + e
Reaksi ini harus mempunyai pasangan berupa reaksi reduksi agar jelas kepada siapa elektron itu
diberikan, misalnya :
Cu2+ + 2e ---->Cu
Dengan demikian, kedua reaksi diatas masing-masing baru merupakan setengah reaksi,
sedangkan reaksi lengkapnya adalah :
Zn + Cu2+ ---->Zn2+ + Cu
Reaksi lengkap ini disebut reaksi redoks (singkatan dari reduksi-oksidasi) sebab mengandung
dua peristiwa sekaligus : Zn teroksidasi menjadi Zn 2+ dan Cu2+ tereduksi menjadi Cu.
Zat yang mengalami oksidasi (melepaskan elektron) disebut reduktor (pereduksi), sebab ia
menyebabkan zat lain mengalami reduksi, sebaliknya zat yang mengalami reduksi disebut
oksidator (pengoksidasi).
Pada contoh reaksi diatas Zn merupakan reduktor, sedangkan Cu 2+merupakan oksidator.
6
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai
oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa
lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut sebagai
penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan
bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4−, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat
elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi
sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai
reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa
lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai
penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam
seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan
elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan
LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik[1][2], terutama dalam reduksi
senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas
hidrogen (H2) dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan
pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke
oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator
mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah
reaksi disebut sebagai pasangan redoks.
7
Radikal bebas
BAB III
PEMBAHASAN
Banyak kejadian dalam kehidupan sehari – hari yang melibatkan reaksi redoks. Misalnya,
pengaratan besi, pencucian noda pakaian menggunakan zat pemutih, dan penyentruman akumulator
kendaraan. Selain itu, reaksi redoks juga dimanfaatkan dalam beberapa kegiatan industry, seperti
ekstrasi dan pemurnian logam, serta daur ulang perak.
2. Pemutihan Pakaian
8
Untuk membersihkan noda pada kain putih yang tidak dapat dibersihkan dengan detergen,
biasanya digunakan zat pemutih. Jenis zat pemutih yang banyak digunakan dalam produk-produk adalah
Natrium Hipoklorit (NaOCl). Noda pada kain putih akan hilang setelah direndam dalam air yang
mengandung NaOCl. Namun, kamu harus hati-hati pada saat
menggunakan NaOCl. Pastikan tidak ada pakaian yang berwarna selain
putih yang ikut terendam. Jika ikut terendam, pakaian yang berwarna-
warni itu akan pudar warnanya atau terbubuhi warna putih. Apakah
yang menyebabkan NaOCl dapat memutihkan pakaian?
Jika dilarutkan dalam air, NaOCl akan terurai menjadi Na + dan
OCl-. Ion OCl- akan tereduksi menjadi ion klorin dan hidroksida.
OCl- + 2e- + HOH →Cl- + 2OH-
Biloks Cl dalam OCl- adalah +1, sedangkan biloks Cl- adalah -1. Berarti, Cl mengalami reduksi atau
bertindak sebagai oksidator. Sifat oksidator inilah yang menyebabkan NaOCl dapat mengoksidasi noda
apada kain.
3. Penyentruman Akumulator
Akumulator merupakan bagian terpenting dalam kendaraan bermotor. Akumulator tersebut
berfungsi sebagai sumber listrik sehingga mesin kendaraan dapat menjalankan kndaraan. Jika kendaraan
mogok, salah satu bagian yang diperiksa adalah akumulator. Jika ternyata akumulator rusak, biasanya
akumulator tersebut diisi kembali dengan cara
penyentruman. Proses kerja akumulator
menghasilkan listrik melibatkan reaksi redoks.
Demikian pula dengan penyentruman kembali
akumulator yang juga melibatan reaksi redoks.
Suatu akumulator mengandung lautan
elektrolit asam sulfat (H2SO4). Akumulator
tersusun atasa kutub negative dan kutub positif.
Kutub negative terbuat daro logam timbel (Pb),
sedangkan kutub positifnya terbuat dari timbel
(IV) oksida (PbO2). Di kutub negatif (katode) terjadi reaksi oksidasi, sedangkan dikutub positif (anode)
terjadi reaksi reduksi.
Tabel Reaksi Redoks pada Penyentruman Akumulator
Kutub Reaksi
Negatif Pb + SO - →PbSO4 + 2e-
4
2
9
Positif PbO2 + 4H+ + SO42- + 2e- → PbSO4 + 2H2O
Reaksi akhir adalah Pb +2SO4 + PbO2 + 4H+ → 2PbSO4 + 2H2O
2-
Pada reaksi tersebut, terjadi perpindahan elektron dari logam Pb ke PbO 2. Perpindahan elektron
tersebut menyebabkan terjadinya listrik. Pada saat akumulator disentrum, reaksi yang terjadi adalah
kebalikannya.
10
Al2O3 yang berbentuk cair dapat dengan mudah dipisahkan dari batu reja yang berbentuk padat.
Selanjutnya Al2O3, diasamkan menjadi Al(OH)3 dan dipijarkan untuk memperoleh Al2O3 kembali.
2Al(OH)3(s) dipijarkan Al2O3 (aq) +3H2O (l)
b. Peleburan (Smelting)
Peleburanadalah pengubahan bijih logam menjadi unsure logam. Proses peleburan disebut
juga proses ekstrasi logam. Hal ini dikarenakan pada proses peleburan, logam diekstrasi dari
bijihnyadengan cara mereduksinya menggunakan reduktor. Sebagai contoh, pada peleburan hematite
(Fe2O3) menjadi logam besi (Fe) digunakan aluminium (Al) sebagai reduktor. Reaksi yangterjadi dikenal
dengan reaksi termit. Perhatikan bahwa pada reaksi ini terjadi perubahan biloks yang menandakan
terjadinya reaksi redoks.
Fe2O3 + 2Al → 2Fe + Al2O3
c. Pemurnian (Refining)
Pemurnian adalah pembersihan logam dari zat – zat pengotor sehingga dihasilkan logam yang
murni.Pemurnian logam dapat dilakukan dengan cara elektrolisis, distilasi, atau pelenuran ulang.
11
reaksi redoks dan panas yang dihasilkan dapat melumerkan permukaan rel.
Reaksi : 2Al(s) + Fe2O3(S) → 2Fe(s) + Al2O3(S)
12
BAB IV
KESIMPULAN
Redoks sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Yaitu :
a. Pengaratan Logam Besi
Kebanyakan logam mempunyai sifat mudah berkarat. Pengaratan logam merupakan
peristiwa oksidasi logam oleh oksigen dari udara. Pengaratan akan terjadi jika ada air
dan oksigen. Selain itu, bakteri juga dapat menghasilkan enzim oksidase yang dapat
mempercepat terjadinya karat.
b. Pemutihan Pakaian
Noda pada kain putih akan hilang setelah direndam dalam air yang mengandung NaOCl.
c. Penyentruman Akumulator
Suatu akumulator mengandung lautan elektrolit asam sulfat (H 2SO4). Akumulator
tersusun atasa kutub negative dan kutub positif. Kutub negative terbuat daro logam
timbel (Pb), sedangkan kutub positifnya terbuat dari timbel (IV) oksida (PbO 2). Di kutub
negatif (katode) terjadi reaksi oksidasi, sedangkan dikutub positif (anode) terjadi reaksi
reduksi.
d. Reaksi redoks pada ekstrasi logam
Sebagian besar logam terdapat di alam dalam bentuk senyawa yang dikenal dengan
istilah bijih atau mineral. Bijih logam biasanya berupa senyawa oksida, sulfide, karbonat,
silikat, halide, dan sulfat.
e. Reaksi redoks pada daur ulang perak
Proses pendaurulangan perak melibatkan reaksi redoks sebagai berikut.
f. Cu (s) +2Ag+ (aq) → Cu2+ (aq) + 2Ag(s)
Perak didaur ulang dengan cara menambahkan logam Cu sebagai oksidator sehingga Ag +
akan terreduksi menjadi logam Ag.
g. Reaksi redoks pada pengolahan logam
13
Pada pemekatan biji logam dari batu karangbaik secara fisika maupun kimia kemudian di
pekatkan menjadi bijih pekat . Bijih pekat tersebut direduksi dengan zat pereduksi yang
paling tepat.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_oksidasi
Justiana, Sandri and Muchtaridi. 2009. Chemistry for Senior High School Year X. Jakarta : Yudhistira
http://kimia-asyik.blogspot.com/2009/11/penerapan-reaksi-redoks.html
15