Anda di halaman 1dari 36

KOMISIONING

GARDU INDUK DAN TRAFO


1. PENDAHULUAN

1.1. UMUM
a Komisioning instalasi GI merupakan rangkaian dari beberapa
k i t pemeriksaan
kegiatan ik dan
d pengujian
ji atau
t komisioning
k i i i atas t
beberapa subsistemnya, yaitu:
9 Komisioning Transformator Tenaga
9 Komisioning Perlengkapan Hubung Bagi Dan Komponennya
9 Komisioning Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
9 Komisioning Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT)
o s o g Sistem
9 Komisioning S ste Proteksi
ote s Dan
a Pengukuran
e gu u a
9 Komisioning Sistem Pembumian

a Masing-masing komisioning tersebut di atas dilaksanakan dalam


beberapa tahapan kegiatan meliputi pemeriksaan /inspeksi dan
pengujian, yaitu:
9 Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection)
9 Uji IIndividual
di id l
9 Uji Subsisitem
9 Uji Sistem
580
1.2
1.2. RUANG LINGKUP

a Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning Instalasi GI


baru dengan berbagai kapasitas yang menggunakan bahan
bakar fosil yaitu gas alam,
alam minyak.
minyak batu bara atau gabungan
diantaranya atau hasil pembakarannya termasuk alat bantu dan
sarana penunjang.

a Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala


(overhaul) sistem Instalasi GI baik dilaksanakan oleh pengelola
sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).

a Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara tertulis


antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan
atau pengecualian
pengecualian.

581
1.3
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

a Pedoman komisioning Instalasi GI dimaksudkan sebagai:


9 Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan
sebagai pegangan untuk melaksanakan komisioning Instalasi GI
baik milik PIUKS, PIUKU maupun milik PKUK agar pemeriksaan
dan pengujian instalasi Instalasi GI dapat terlaksana dengan
baik, seragam, transparan untuk kepentingan kelaikan teknis
instalasiInstalasi GI
GI, dengan tingkat mutu (Acceptable Quality
Level) yang disepakati bersama sebagai dasar pemberian
sertifikat pemeriksaan dan pengujian, khususnya dari segi
keselamatan, keamanan lingkungan dan juga dalam tingkat
tertentu, keandalannya.
9 Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung
jawab masing-masing, termasuk tanggung jawab pelaksanaan
dan penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan
jadual yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.
9 Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelang
atau kontrak pembelian perlengkapan Instalasi GI dan Alat
Bantunya.

582
1.4
1.4. PENGERTIAN

a Yang dimaksud dengan Instalasi Gardu Induk dalam pedoman ini


adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu
serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, kerja
membentuk sistem untuk menerima pasokan energi listrik satu atau
lebih macam tegangan yang berasal dari satu atau beberapa
sumber energi, yang selanjutnya dibagi-bagikan
dibagi bagikan dan disalurkan ke
berbagai jurusan menuju ke pusat-pusat beban.

583
1.5
1.5. DOKUMEN KOMISIONING YANG HARUS DISIAPKAN

a Dokumen yang harus disiapkan oleh kontraktor dan


pemasok/pabrik peralatan dalam rangka komisioning GI adalah:
9 Dokumen kontrak, terutama yang menyangkut spesifikasi
teknik dan garansi
9 Daftar material/peralatan (material lists), diskripsi dan
sertifikat uji untuk bagian atau komponen utama.
9 Gambar teknik pemasangan dan data instalasi
9 Diagram logik,
logik diagram garis tunggal,
tunggal diagram skematis
9 Kurva unjuk kerja dan kurva koreksi
9 Instruksi atau buku petunjuk pengoperasian, inspeksi dan
pemeliharaan
9 Instuksi perakitan atau pembongkaran dari peralatan atau
bagian peralatan
9 Instruksi tentang keselamatan (safety instruction)
9 Daftar suku cadang asli, sebagaimana disebutkan dalam
Kontrak.
Kontrak
9 Buku-buku standar yang berkaitan dengan instalasi/peralatan
yang diuji.
9 Buku petunjuk pabrikan, tabel ataupun kurva-kurva untuk
k k i perhitungan.
koreksi hit
9 Jadwal komisioning
9 Prosedur pengujian
584
Lanjutan 1.5
1.5.

9 Laporan pengujian pabrik


9 Hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang dilakukan
oleh kontraktor dan pabrikan yang dituangkan dalam blangko
atau formulir yang sesuai beserta evaluasinya.
9 Data-data lain yang diperlukan untuk pengoperasian dan
pemeliharaan unit seperti: data dan karakteristik peralatan;
di k i i tentang
diskripsi t t berbagai
b b i sistem
i t bahan
b h bakar;
b k sistim
i ti
pendinginan; sistem pelumasan; nilai-nilai batas suhu; nilai
batas tekanan.
a Dokumen tersebut di atas harus sudah tersedia sebelum dan
selama komisioning dilaksanakan

585
1.6
1.6. TAHAP KEGIATAN KOMISIONING
a Secara umum pelaksanaan komisioning GI terbagi dalam
beberapa tahap kegiatan sbb.:
9 Pemeriksaan pendahuluan
9 Uji individual
9 Uji sub sistim, meliputi:
¾ Uji sequential interlock
¾ Uji proteksi
¾ Uji kontrol elektrik/pneumatik
j jalan
¾ Uji j sistim
9 Uji sistim, meliputi:
¾ Uji alat-alat pengaman/Uji jalan tanpa beban
¾ Pemeriksaan (inspection)
¾ Uji keandalan (reability test)
¾ Uji unjuk
j k kerja
k j (performance
( f test)
t t)
a Komisioning dimulai setelah pemasangan selesai, yaitu setelah
Uji Pra Komisioning selesai dilakukan ditandai dengan
diserahkannya Lembar Pernyataan yang menyatakan bahwa
peralatan siap untuk diuji.
Setelah komisioning selesai dan serah terima GI dapat
dilaksanakan, mulailah masa garansi dalam kurun waktu tertentu
yang telah disepakati bersama.
bersama Setelah masa garansi berakhir,
berakhir
penerimaan akhir (final acceptance) dapat dilakukan dan
tanggung jawab beralih sepenuhnya pada pemilik.
Tahap kegiatan komisioning GI tertera pada Lampiran 2. 586
1.7. PEDOMAN POKOK

a Kriteria atau tolok ukur yang digunakan untuk menilai atau


mengevaluasi hasil-hasil uji instalasi GI adalah:
9 Ketentuan
Ketentuan-ketentuan
ketentuan pada kontrak terutama yang menyangkut
spesifikasi peralatan dan yang menyangkut garansi.
9 Standar yang berlaku dan telah disepakati oleh kedua pihak.
9 Sertifikat ppengujian
g j pabrik
p
9 Ketentuan-ketentuan dari pabrik penjualnya yang telah
disepakati oleh kedua pihak.
a Standar yang digunakan sebagai pedoman pokok atau rujukan
( f
(referensi)
i) dalam
d l komisioning
k i i i GI ini i i dapat
d dilihat
dilih pada
d Lampiran
L i 1
1.

587
1.8. KETENTUAN PENILAIAN

a Instalasi GI harus memenuhi semua persyaratan yang menyangkut


keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan
lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok Pedoman
K i i i ini.
Komisioning i i

a Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi GI harus


memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam
kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur
dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas
dasar kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.

a Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning,


tidak dapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak
variable-variable.
variable variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa
kesepakatan antara lain :
9 Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang
akan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai
k t liti
ketelitian pengamat, t kondisi
k di i dan
d metode
t d pengoperasian
i serta
t
hasil akhir setiap pengujian.
588
Lanjutan 1.8.

9 Semua pihak harus sepakat mengenai rumus yang akan digunakan


untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta
g
kemungkinan kesalahan maksimal yang
y g dapat
p ditoleransi tanpa
p
harus mengulangi pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkin
mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan
serta kriteria a pembulatan desimal .
9 Semua pihak h k harus
h sepakat
k mengenai h hal-hal
l h l yang dapat
d
membatalkan pengujian.
9 Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan
mengenai sejauh mana hasil pemeriksaan bersama dapat
mengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap
berikutnya.
9 Semua pihak harus sepakat mengenai besaranbesaran-besaran
besaran ataupun
batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa
peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.
9 Semua pihak harus sepakat mengenai standard yarig digunakan
yang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku
petunjuk pabrik (instruction manual)
589
1.9
1.9. HAL–
HAL– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
a Semua kelengkapan atau perlengkapan yang akan dipergunakan dalam
rangka komisioning bila menyangkut konstruksi harus telah dimasukkan
dalam desain konstruksi.
a Semua alat ujij khususnya
y meter-meter,, thermokopel,
p , flow meter,, trafo
arus, trafo tegangan yang digunakan untuk melakukan unjuk kerja
haruslah merupakan alat standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dengan maksimum kelas 0,5. Alat ukur ini harus sudah dikalibrasi dan
koreksinya harus sudah disiapkan.
a Kontraktor harus telah menyiapkan faktor faktor koreksi yang diperlukan
dalam perhitungan efisiensi sebelum pengujian dilakukan.
Pengujian
g j dianggap
gg p syah
y bila dihadiri oleh pihak
p kontraktor dan pihak
p
pembeli.
a Sebelum ujian dimulai, kontrektor diberi kesempatan untuk memeriksa
instalasi, menguji, mengadakan modifikasi atau pengaturan yang dianggap
perlu dan bila seluruh instalasi telah baik dan siap diperiksa, kontraktor
memberi tahu kepada koordinator penguji bahwa semua atau sebagtian
instalasi sudah siap diuji.
a P
Pada
d setiap
ti langkah
l k h pengujian
ji perlu
l dilakukan
dil k k evaluasiterhadap
l it h d hasilnya
h il
sehingga bila terjadi penyimpangan kontraktor dapat melakukan suatu
penyetelan kembali, modifikasi ataupun penggantian dan kemudian.
590
2. TRAFO TENAGA

2.1. UMUM

a Bay trafo tenaga bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi
menaikkan tegangan generator sebelum daya listrik ditransmisikan
dan menurunkan tegangan di GI lain yang dekat dengan pusat
beban. Dengan demikian perlu juga dilakukan pengujian.

591
2.2
2.2. RUANG LINGKUP

a Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning trafo tenaga baru


dengan berbagaii kapasitas termasuk alat bantu dan sarana penunjang
trafo tersebut
tersebut.

a Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkal (overhaul)


sistem trafo baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh
pihak ketiga (kontraktor).

a Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan


p bersama secara tertulis antara
pihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau
pengecualian,

592
2.3
2.3. MAKSUD DAN TUJUAN

a Pedoman komisioning trafo dimaksudkan sebagai:


9 Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan
sebagai pegangan untuk melaksanakan komisioning trafo
tenaga di seluruh Indonesia.
9 Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung
jjawab masing-masing,
g g, termasuk tanggung
gg g jawab
j pelaksanaan
p
dan penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan
jadual yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.
9 Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelang
atau kontrak pembelian perlengkapan bay trafo tenaga dan alat
bantunya.

593
2.4
2.4. PENGERTIAN

a Si
Sistem
t ttrafo
f ttenaga.
Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata
hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi listrik dengan
tegangan tertentu menjadi energi listrik tegangan lain yang lebih tinggi
atau
t llebih
bih rendah
d h untuk
t k disalurkan
di l k dan d atau
t didi
didistribusikan.
t ib ik
a Subsistem
Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan
b i
bagian dari
d i sistem
i t trafo
t f tenaga
t yang tersusun
t d
dalam
l tata
t t hhubungan
b
kerja dan mempunyai fungsi tertentu.
a Peralatan individu.
Ad l h tiap-tiap
Adalah ti ti peralatan
l t dari
d i subsistem
b i t yang ditinjau
diti j secara mandirl
di l
sesuai fungsinya.
a Komisioning Trafo Tenaga.
Ad l h rangkaian
Adalah k i kegiatan
k i t yang terus
t menerus, dimulai
di l i sejak
j k saatt
pemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat
"Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistem dari
kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan
pemeriksaan,
ik pembersihan,
b ih uji
ji individu,
i di id ujiji subsistem
b i t dan
d uji
ji sistem
i t
untuk pembuktian terhadap persyaratan kontrak ataupun keamanan
dan keandalan operasi.
594
2.5. LAMBANG

a Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk kerja trafo tenaga


merujuk lambang yang dipakai pada IEC pbl….

595
2.6
2.6. TAHAP KEGIATAN KOMISIONING

a Tahap kegiatan komisioning trafo tenaga tertera pada Lampiran.

596
2.7
2.7. PEDOMAN POKOK

a Standar yang digunakan sebagal rujukan (referensi) dalam


komisioning trafo tenaga adalah
9 Standar SNI:
¾ SNI NoNo…………..:: :
¾ SNI No…………. : Persyaratan peralatan uji & ukur
9 Standar Internasional IEC Publ. No……….
9 IEC

597
2.8
2.8. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
(PRELIMINARY INSPECTION)

a Pemeriksaan Secara Visual


Pemeriksaan secara visual ditujukan untuk mengetahui apakah
perlengkapan yang dipasang telah sesuai dengan spesifikasi dalam
kontrak. Disamping itu untuk melihat apakah semua perlengkapan
dalam kondisi baik, secara fisik tidak ada kelainan, serta sesuai
di
dimensinya
i misalnya
i l berkarat,
b k t pecah h ataupun
t retak/terkelupas.
t k/t k l

a Pengecekan Pemasangan
Pengecekan ini untuk menentukan apakah pemasangannya telah
terdapat kecocokan dengan gambar-gambar rencana serta
peraturan-peraturan yang berlaku.

a Pemeriksaan rangkaian Primer


Pemeriksaan rangkaian primer dilaksanakan untuk menentukan
apakah pemasangan telah sesuai dengan gambar-gambar rencana
serta berfungsi dengan benar

598
2.9.
2.9. UJI INDIVIDUAL (INDIVIUDAL TEST)

a P
Pengujian
ji Trafo
T f Arus
A
Pengujian Trafo arus dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual dan
pengujian karakteristik.
Pemeriksaan visual antara lain pemeriksaan papan nama, pemasangan,
keadaan Bushing/isolator dan pemasangan kawat pentanahan.
Pengujian karakteristik antara lain adalah pemeriksaan rasio,
pemeriksaan polaritas pemeriksaan lengkung kemagnetan, pengukuran
tahanan searah, pengukuran tahanan isolasi dan pengujian tegangan
tinggi.

a Pengujian Trafo Tegangan


Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual
antara lain memeriksa papan nama, pemasangan, keadaan
bushing/isolator dan pemasangan kawat pentanahan.
Sedangkan perigujian karakteristik antara lain pemeriksaan polaritas,
pemeriksaan rasio
rasio, dan pengujian tegangan.
tegangan

a Pengujian Trafo Tenaga


Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan
visual,
i l pengujian
ji karakteristik,
k kt i tik Pengujian
P ji kerja
k j dari
d i alat
l t bantu
b t dan
d
pemeriksaan tahanan pentanahan.
599
Lanjutan 2.9
2.9.

9 Pemeriksaan visual adalah pemeriksaan konstruksi dari pada trafo,


trafo
yang mencakup :
¾ Pencatatan papan nama
¾ Tangki dan radiator
¾ Kondesi isolator/bushing
¾ Perlengkapan (pengaman tekanan lebih & konservator)
¾ Termometer
¾ Panel Trafo
¾ Peralatan Penyadap
¾ Pentanahan
¾ Pengunci terhadap pondasi

9 Sedangkan pengujian karakteristik antara lain mencakup :


¾ Pengujian ketahanan dielektrik dan tegangan tembus minyak
¾ Pengecekan rasio
¾ Pengecekan kelompok hubungan
¾ Pengukuran tahanan isolasi
¾ Pengukuran arus eksitasi sadapan
¾ Pengujian tegangan tinggi
600
Lanjutan 2.9
2.9.

9 Untuk pengujian kerja dan alat bantu mencakup hal-hal


hal hal sbb :
¾ Relai Bucholz
¾ Termometer
¾ Kipas angin
¾ Pompa sirkulasi minyak
¾ Peralatan sadapan
¾ Relai tekanan lebih tangki
g utama
¾ Relai telkanan lebih sadapan
¾ Relai oil level

9 Pemeriksaan tahanan pentanahan antara lain :


¾ Pencatatan papan nama
¾ Penempatan
¾ Isolator
¾ Hantaran
¾ Kotak Terminal
¾ Pengukuran tahanan isolasi
¾ Pengukuran tahanan pentanahan
¾ Pengecekan trafo arus yang terpasang.
601
Lanjutan 2.9
2.9.

a Pengujian Pemutus Tenaga


Pengujian pemutus tenaga dilakukan dengan cara pemeriksaan
visual dan pengujian karakteristik.
Pemeriksaan visual antara lain memeriksa papan nama
pemasangan bushing,
pemasangan, bushing terminal tangki,
tangki katup-katup,
katup katup kontak
pemisah, serta relai dan panel kontrol Iokal.
Pengujian karakteristik antara lain adalah pengukuran tahanan
isolasi, pengukuran waktu buka dan tutup, pengukuran waktu trilp
free analisa kecepatan
free, kontak,
kontak pengukuran tahanan
kontak, pemeriksaan tegangan keria umpan buka dan tutup,
pemeriksaan kerja dari remote, pemeriksaan fungsi kontak bantu,
pemeriksaan indikasi buka/tutup, pengujian tegangan tembus
bahan isolasi (minyak/gas ) , pengujian kebcoran bahan isolasi, dan
pengujian tegangan tinggi.
a Pengujian Pemisah
9 Pengujian
e guj a pemisah
pe sa dilaksanakan
d a sa a a dari
da pemeriksaan
pe e saa visual
sua dan
da dari
da
pengujian karakteristik. Pemeriksaan visual antara lain
memeriksa
¾ Papan nama
¾ Pemasangan
g
¾ Bushing
¾ Panel kontrol lokal
¾ Pemasangan kawat pentanahan
602
Lanjutan 2.9.
2.9.

9 Pengujian Karakteristik antara lain :


¾ Pengukuran tahanan isolasi
¾ Pengukuran tahanan kontak
¾ Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan elektris
¾ Pemeriksaan interlok mekanis dan elektris
¾ Pemeriksaan fungsi kontak bantu
¾ Pemeriksaan indikasi buka/tutup
¾ Pengujian tegangan tinggi
a Pengujian Penangkal Petir
9 Pengujian penangkal petir dilaksanakan dengan cara
pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik.
karakteristik
Pemeriksaan visual antara lain memeriksa
¾ Papan nama
¾ Pemasangan
¾ Bushing
¾ Hantaran
¾ Kotak terminal
¾ Pemasangan kawat pentanahan
9 Pengujian karakteristik antara lain:
¾ Pengukuan tahanan isolasi
¾ Pemeriksaan kerja penghitung kerja
603
Lanjutan 2.9
2.9.

a Pengujian Relay Pengaman


9 Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara pemeriksaan
visual dan pengujian karakteristik. Pengujian karakteristik antara
lain :
¾ Relai
R l i arus lebih
l bih (OCR)
¾ Relai diferensial trafo
¾ Relai gangguan tanah terbatas (REF)
¾ Relai tanah (GFR)
¾ Relai
R l i tegangan
t kurang
k (UVR)
¾ Rela.i pengatur tegangan (AVR)
¾ Relai diferensial kabel
a Pemeriksaan Meter
9 Pemeriksaan meter dilaksanakan cara pemeriksaan visual dan
pemeriksaan unjuk kerja meter-meter yang diperiksa antara lain
¾ Ampere meter
¾ Volt meter
¾ Watt meter
¾ VAR meter
¾ KWH meter
¾ KVARH meter
¾ Cos dan meter
¾ Freq meter
604
2.10
2.10.. UJI SUBSISTEM

a Pemeriksaan Rangkaian Sekunder


3 Rangkaian sekunder yang diperiksa adalah rangkaian arus dan
rangkaian tegangan. Pemeriksaan rangkaian arus antara lain
memeriksa :
¾ Rangkaian meter
¾ Rangkaian relai
¾ Pengujian dengan injeksi sekunder
3 Pengukuran beban rangkaian Pemeriksaan rangkaian tegangan
antara
t llain
i :
¾ Rangkaian meter
¾ Rangkaian relai
¾ Pemeriksaan rangkaian sinkronisasi
¾ Pengukuran beban rangkaian

605
Lanjutan 2.10
2.10..

3 Pengujian rangkaian pengaman dari kontrol


Pengujian rangkaian pengaman dan kontrol antara lain menguji :
¾ Trip
T i pengaman dand interlock
i t l k
¾ Kontrol lokal (dari gedung kontrol) dan interlock
¾ Kontrol remote dan fasilitas Scada (rangkaiarn telemeter,
rangkaian telesinyal, rangkaian telekontrol)
¾ Sistem alarm

3 Percobaan pemberian tegangan antara lain :


¾ Pemeriksaan urutan fase
¾ Pengukuran in rush current
¾ Pengamatan setelah pengujian tegangan

606
2.11
2.11.. DASAR PENILAIAN / EVALUASI

a Instalasi turbin ketel uap harus memenuhi semua persyaratan yang


menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta
persyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok Pedoman
Komisioning ini
ini.

a Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi turbin uap harus


memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam
kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam
kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar
kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.

a Dalam menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning, tidak


dapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak variable-
variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa
k
kesepakatan
k t antara
t llain
i :

3 Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akan


ditempuh
p bila terjadi
j perbedaan
p pendapat
p p mengenai
g ketelitian
pengamat, kondisi dan metode pengoperasian serta hasil akhir
setiap pengu,jian.
607
Lanjutan 2.11
2.11..

3 Semua pihak harus sepakat mengenai rumus yang akan digunakan


untuk menghitung faktor kesalalhan untuk mengevaluasi data serta
kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa
h
harus mengulangi
l pengujian. Kesepakatan
k ini sedapat
d mungkin
k
mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta
kriteria pembulatan desimal.
3 Semua pihak harus sepakat mengenai hal-hal hal hal yang dapat
membatalkan pengujian.
3 Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan
mengenai soeauh mana hasil pemeriksaan bersama dapat
mengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap
berikutnya.
3 Semua pihaik harus sepakat mengenai besaran
besaran-besaran
besaran ataupun
batasan-batasan yang digunaka untuk menentukan bahwa
peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.
3 Semua p pihak harus sepakat
p mengenai
g standard yang
y g digunakan
g
yang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada bukti
petunjuk pabrik ( instruction manual).
608
2.12. LAPORAN

a Laporan komisioning Transformer tenaga memuat hasil pemeriksaan


dan pengujian serta kekurangan-kekurangannya ataupun hal-hal yang
menggantung dan alat alat-alat
alat yang masih harus diganti oleh
kontraktor/fabrikan.

p
a Laporan komisioning
g Trafo Tenaga
g memuat data/hasil
/ pengamatan
p g
atau pengukuran selama pengujian peralatan individual, subsistem
maupun sistem, yang pencatatannya disaksikan oleh kontraktor dan
Tim komisioning dan Tim komisioning, perhitungan-perhitungan unjuk
kerja dari peralatan dan sistem, sesuai dengan standar yang
disepakati.

609
LAMPIRA
LA MPIRAN
N
FORMULIR PENGUJIAN BAY TRANSFORMATOR

No. MATA UJI PROSEDUR KRITERIA HASIL UJI


UJI
1. Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan / Reliminary inspection) Berdasarkan Berdasarkan
1. Pemeriksaan Secara Visual pasal/ayat pasal/ayat
- perlengkapan
l k yang dipasang
di telah
t l h sesuaii dengan
d spesifikasi
ifik i k t kN
kontrak No. k t kN
kontrak No.
dalam kontrak. dan Standar dan Standar
- semua perlengkapan dalam kondisi baik, secara fisik tidak ada ………… serta ………… serta
kelainan, misalnya berkarat, pecah ataupun retak/terkelupas. referensi yg referensi yg
- Semua peralatan sesuai dimensinya
disepakati. disepakati.
2. Pengecekan Pemasangan
Berdasarkan Berdasarkan
- pemasangannya telah cocok dengan gambar
gambar-gambar
gambar rencana
serta peraturan-peraturan yang berlaku.
pasal/ayat pasal/ayat
3. Pemeriksaan rangkaian Primer kontrak No. kontrak No.
- pemasangan telah sesuai dengan gambar-gambar rencana serta dan Standar dan Standar
- berfungsi dengan benar. ………… serta ………… serta
2. Uji Individu (Individual test) referensi yg referensi yg
1. Pengujian Trafo Arus p
disepakati. p
disepakati.
Pengujian Trafo arus dilaksanakan dengan cara pemeriksaan
visual dan pengujian karakteristik.
Pemeriksaan visual antara lain pemeriksaan papan nama,
pemasangan, keadaan Bushing/isolator dan pemasangan kawat
pentanahan.
Pengujian karakteristik antara lain adalah pemeriksaan rasio,
rasio
pemerik saan polaritas pemeriksaan lengkung kemagnetan,
pengukuran tahanan searah, pengukuran tahanan isolasi dan
pengujian tegangan tinggi.
2. Pengujian Trafo Tegangan
Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan
visual antara lain memeriksa papan nama
nama, pemasangan
pemasangan, keadaan
bushing/isolator dan pemasangan kawat pentanahan.
Sedangkan perigujian karakteristik antara lain pemeriksaan
polaritas, pemeriksaan rasio, dan pengujian tegangan

610
LAMPIRA
LA MPIRAN
N
No. MATA UJI PROSEDUR KRITERIA HASIL UJI
UJI
3. Pengujian Trafo Tenaga Berdasarkan Berdasarkan
Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pasal/ayat pasal/ayat
pemeriksaan visual, pengujian karakteristik, Pengujian kontrak No. kontrak No.
kerja dari alat bantu dan pemeriksaan tahanan pentanahan. dan Standar dan Standar
………… serta ………… serta
1). Pemeriksaan visual adalah pemeriksaan konstruksi dari pada referensi yg referensi yg
trafo, yang mencakup : disepakati. disepakati.
• Pencatatan papan nama Berdasarkan Berdasarkan
• Tangki dan radiator pasal/ayat pasal/ayat
• Kondesi isolator/bushing kontrak No. kontrak No.
• Perlengkapan (pengaman tekanan lebih & konservator) dan Standar dan Standar
• Termometer ………… serta ………… serta
• Panel Trafo referensi yg referensi yg
• Peralatan Penyadap disepakati. disepakati.
• Pentanahan
• Pengunci terhadap pondasi
2) Sedangkan pengujian karakteristik antara lain mencakup :
2).
ƒ Pengujian ketahanan dielektrik dan tegangan tembus
minyak
ƒ Pengecekan rasio
ƒ Pengecekan kelompok hubungan
ƒ Pengukuran tahanan isolasi
ƒ Pengukuran
P k arus eksitasi
k it i sadapan
d
ƒ Pengujian tegangan tinggi
3). Untuk pengujian kerja dan alat bantu mencakup hal-hal sbb :
ƒ Relai Bucholz
ƒ Termometer
ƒ Kipas angin
ƒ Pompa sirkulasi minyak
ƒ Peralatan sadapan
ƒ Relai tekanan lebih tangki utama
ƒ Relai telkanan lebih sadapan
ƒ Relai oil level
611
LAMPIRA
LA MPIRAN
N
No
No. MATA UJI PROSEDUR UJI KRITERIA HASIL UJI

4). Pemeriksaan tahanan pentanahan antara lain : Berdasarkan Berdasarkan


• Pencatatan papan nama pasal/ayat pasal/ayat
• Penempatan kontrak No. kontrak No.
• Isolator
• Hantaran dan Standar dan Standar
• Kotak Terminal ………… serta ………… serta
• Pengukuran tahanan isolasi referensi yg referensi yg
• Pengukuran tahanan pentanahan disepakati. disepakati.
• Pengecekan trafo arus yang terpasang.
Berdasarkan Berdasarkan
4. Pengujian Pemutus Tenaga
pasal/ayat pasal/ayat
Pengujian pemutus tenaga dilakukan dengan cara pemeriksaan
kontrak No. kontrak No.
visual dan pengujian karakteristik . Pemeriksaan visual antara lain
dan Standar dan Standar
memeriksa papan nama pemasangan, bushing, terminal tangki,
………… serta ………… serta
katup-katup, kontak pemisah, serta relai dan panel kontrol Iokal.
referensi yg referensi yg
Pengujian karakteristik antara lain adalah pengukuran tahanan
disepakati. disepakati.
isolasi, pengukuran waktu buka dan tutup, pengukuran waktu
trilp free, analisa kecepatan kontak, pengukuran tahanan
kontak,, ppemeriksaan tegangan
g g keria umpan
p buka dan tutup, p,
pemeriksaan kerja dari remote, pemeriksaan fungsi kontak bantu,
pemeriksaan indikasi buka/tutup, pengujian tegangan tembus
bahan isolasi (minyak/gas ) , pengujian kebcoran bahan isolasi,
dan pengujian tegangan tinggi.
5. Pengujian Pemisah
1).
) Pengujian
g j pemisah
p dilaksanakan dari pemeriksaan
p visual dan
dari pengujian karakteristik. Pemeriksaan visual antara lain
memeriksa
• Papan nama
• Pemasangan
• Bushing
• Panel kontrol lokal
• Pemasangan kawat pentanahan

612
LAMPIRA
LA MPIRAN
N
No. MATA UJI PROSEDUR UJI KRITERIA HASIL UJI

2) Pengujian Karakteristik antara lain :


2). Berdasarkan Berdasarkan
• Pengukuran tahanan isolasi pasal/ayat pasal/ayat
• Pengukuran tahanan kontak kontrak No. kontrak No.
• Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan elektris
• Pemeriksaan interlok mekanis dan elektris dan Standar dan Standar
• Pemeriksaan fungsi kontak bantu ………… serta ………… serta
• Pemeriksaan indikasi buka/tutup referensi yg referensi yg
• Pengujian tegangan tinggi di
disepakati.
k ti di
disepakati.
k ti
6. Pengujian Penangkal Petir Berdasarkan Berdasarkan
Pengujian penangkal petir dilaksanakan dengan cara pasal/ayat pasal/ayat
pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik.
kontrak No. kontrak No.
Pemeriksaan visual antara lain memeriksa
• Papan nama
dan Standar dan Standar
• Pemasangan
g ………… serta ………… serta
• Bushing referensi yg referensi yg
• Hantaran disepakati. disepakati.
• Kotak terminal
• Pemasangan kawat pentanahan

Pengujian karakteristik antara lain:


• Pengukuan tahanan isolasi
• Pemeriksaan kerja penghitung kerja
7. Pengujian Relay Pengaman
Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara
pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik. Pengujian
karakteristik antara lain :
• Relai arus lebih (OCR)
• Relai
R l i diferensial
dif i l trafo
t f
• Relai gangguan tanah terbatas (REF)
• Relai tanah (GFR)
• Relai tegangan kurang (UVR)
• Rela.i pengatur tegangan (AVR)
• Relai diferensial kabel
8. Pemeriksaan Meter
P
Pemeriksaan
ik meter
t dil
dilaksanakan
k k cara pemeriksaan
ik visual
i ld
dan
pemeriksaan unjuk kerja meter-meter yang diperiksa antara lain
• Ampere meter
• Volt meter
• Watt meter
613
LAMPIRA
LA MPIRAN
N
No. MATA UJI PROSEDUR UJI KRITERIA HASIL UJI
ƒ VAR meter Berdasarkan Berdasarkan
• KWH meter pasal/ayat pasal/ayat
• KVARH meter kontrak No. kontrak No.
• Cos dan meter dan Standar dan Standar
• Freq meter
………… serta ………… serta
9.Pengujian kabel tegangan tinggi
P
Pengujian
ji kkabel
b l ttegangan titinggii dil
dilaksanakan
k k d dengan cara pemeriksaan
ik referensi yg referensi yg
visual dan pengujian karakteristik. disepakati. disepakati.
Pengujian karakteristik antara lain : Berdasarkan Berdasarkan
• Pengukuran tahanan isolasi pasal/ayat pasal/ayat
• Pengujian tegangan tinggi kontrak No. kontrak No.
• Pengujian fungsi relai isolasi dan Standar dan Standar
3. Uji Subsistem ………… serta ………… serta
1.Pemeriksaan Rangkaian Sekunder referensi yg referensi yg
Rangkaian sekunder yang diperiksa adalah rangkaian arus dan disepakati. disepakati.
rangkaian tegangan. Pemeriksaan rangkaian arus antara lain memeriksa
ƒ Rangkaian meter
ƒ Rangkaian relai
ƒ Pengujian dengan injeksi sekunder
Pengukuran beban rangkaian Pemeriksaan rangkaian tegangan antara
lain :
ƒ Rangkaian meter
ƒ Rangkaian relai
ƒ Pemeriksaan rangkaian sinkronisasi
ƒ Pengukuran beban rangkaian
2 Pengujian rangkaian pengaman dari kontrol
2.
Pengujian rangkaian pengaman dan kontrol antara lain menguji :
ƒ Trip pengaman dan interlock
ƒ Kontrol lokal (dari gedung kontrol) dan interlock
ƒ Kontrol remote dan fasilitas Scada (rangkaiarn telemeter, rangkaian
telesinyal, rangkaian telekontrol)
ƒ Sistem alarm
3. Percobaan pemberian tegangan antara lain :
ƒ Pemeriksaan urutan fase
ƒ Pengukuran in rush current
ƒ Pengamatan setelah pengujian tegangan

614

Anda mungkin juga menyukai