Anda di halaman 1dari 3

Nilai : T1

Sena (2008 011 038)

Etika Bisnis-Seksi A

Pengantar Etika Bisnis ; hal 61.

1. Bandingkan sudut pandang ekonomis, moral, dan hukum dari bisnis. Apa yang menjadi
tolok ukur untuk menentukan baik buruknya bisnis menurut tiga sudut pandang tersebut?

Jawab:

Ekonomi Moral Hukum dari bisnis

Bisnis adalah baik, kalau  Hati nurani Bisnis adalah baik, jika
menghasilkan laba. Hal ini  Kaidah emas diperbolehkan oleh sistem
akan tampak pada laporan  Penilaian masyarakat hukum.
akhir tahun, yang harus umum.
disusun menurut metode
kontrol finansial dan akutansi
yang sudah baku.

2. Jelaskan dua arti kata “etika” dalam sebutan “etika bisnis”. Susunlah beberapa kalimat di
mana “etika bisnis” jelas-jelas dipakai dalam dua arti tersebut.

Jawab:

Etika sebagai praksis : nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekan arau justru tidak
dipraktekan, walaupun seharusnya dipraktekan. Dapat dikatakan juga, etika sebagai praksis
adalah apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
Sama artinya dengan moral atau moralitas apa yang harus dilakukan, tidak boleh dilakukan,
pantas dilakukan, dan sebagainya.

Contoh:

 Di masa sekarang ini, etika bisnis sudah semakin menipis.


 Semakin terasa urgensi membangun etika bisnis.

Etika sebagai refleksi : pemikiran moral, kita berpikir tentang apa yang dilakukan dan
khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai
refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
Contoh:

 Kejadian kasus korupsi yang semakin meluas di Negara Indonesia,


menjadikan suatu pelajaran bagi kita dalam memahami etika bisnis.

3. Bagaimana dapat dilukiskan perkembangan etika bisnis sebagai ilmu sampai keadaannya
sekarang?

Jawab:

Etika sebagai ilmu mempunyai tradisi yang sudah lama. Tradisi ini sama panjangnya dengan
seluruh sejarah filsafat. Karena itu etika sebagai ilmu sering disebut juga filsafat moral atau
etika filosofis. Pada permulaan sejarah di Yunani kuno etika filosofis sudah mencapai mutu
yang mengagumkan pada Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Dan tradisi ini berlangsung terus
selama 25 abad lebih, sampai pada hari ini.

Pada Plato dan Aristoteles sudah terdapat teori yang bermutu tentang keadilan. Dan
kemudian pemikiran filosofis tentang topik tersebut dilanjutkan sampai pada saat ini. John
Rawls, Robert Nozick, dan Michael Walzer termasuk dalam filsuf besar yang menciptakan
sebuah teori keadilan yang berbobot dalam abad ke-20.

4. Lukiskanlah secara singkat profil ilmiah dari etika bisnis dewasa ini.

Jawab:

Etika bisnis dewasa ini tidak berpretensi memiliki keahlian yang sama sifatnya seperti banyak
keahlian lain. Etika bisnis tidak bermaksud mengganti tempat dari orang yang mengambil
keputusan moral. Tetapi etika bisnis bisa membantu untuk mengambil keputusan moral yang
dapat dipertanggungjawabkan, tapi tidak berniat mengganti tempat dari para pelaku moral
dalam perusahaan. Selain itu etika bisnis dapat memberi informasi yang berharga sebelum
pebisnis mengambil keputusan moral yang dianggap sulit. Dan yang paling penting etika
bisnis bisa membantu untuk menyusun argumentasi moral yang tepat.

5. Apakah yang mencolok mata, bila kita mempelajari sikap terhadap bisnis dalam sejarah
dan kebudayaan?

Jawab:

Sepanjang sejarah, kegiatan bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Sejak manusia terjun
dalam perniagaan, disadari juga bahwa kegiatan bisnis ini tidak terlepas dari masalah etis.
Misalnya, sejak manusia berdagang, ia tahu tentang kemungkinan penipuan. Dalam teks-teks
kuno, sudah dapat dibaca teguran kepada pemilik took yang menipu dengan mempermainkan
timbangan. Pedagang yang menipu langgangan dengan menjual barangnya menurut
pengukuran berat yang tidak benar, berlaku tidak etis. Artinya, sejak ditemukannya bisnis,
etika sudah mendampingi kegiatan manusiawi ini. Yang menjadi perhatian atau mencolok
adalah etika bisnis yang dipahami dan dipraktekkan sekarang dimana etika bisnis mendapat
perhatian begitu besar dan intensif seperti sekarang ini. Bahkan etika bisnis mendapat
perhatian khusus di negara-negara yang memiliki ekonomi kuat. Tanda bukti terakhir bagi
sifat global etika bisnis adalah didirikannya ISBEE yaitu International Society for Business,
Economics, and Ethics.

Anda mungkin juga menyukai