Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN SURVEI HARGA PENETAPAN NILAI KEBUTUHAN HIDUP LAYAK (KHL) I. Tim Survei : a.

Dibentuk oleh Ketua Dewan Pengupahan atau Bupati/Walikota. b. Anggota tim berasal dari anggota Dewan Pengupahan.

c. Tim terdiri dari unsur tripartit yang diketuai oleh anggota Dewan Pengupahan dari
BPS

d. Daerah yang belum membentuk Dewan Pengupahan, Bupati/Walikota membentuk


tim survei terdiri unsur tripartit diketuai oleh BPS.

e. Tim survei dapat membentuk tim pencacah harga apabila sangat diperlukan. f. Tim pencacah harga berada dibawah koordinasi dan tanggung jawab tim survei. g. Tim pencacah harga terdiri dari unsur tripartit, dan tidak harus dari anggota dewan
pengupahan. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Survei : a. Melakukan survei harga kebutuhan hidup layak. b. Membentuk tim pencacah apabila dipandang sangat perlu.

c. Melakukan pelatihan survei kepada tim pencacah sebelum dilakukan kegiatan


survei harga kebutuhan hidup layak. d. Melakukan koordinasi pelaksanaan survei. e. Menerima laporan pelaksanaan survei (form 1) dari tim pencacah. f. Melakukan verifikasi terhadap hasil survei apabila diperlukan.

g. Mengolah data dari tim pencacah (form 1) untuk dimasukkan dalam format KHL
(form 2).

h. Melaporkan

dan mempertanggungjawabkan hasil survei (form 1 dan form 2

kepada Dewan Pengupahan. Syarat, Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pencacah Harga : a. Telah mengikuti pelatihan survei KHL.

b. Melakukan
Survei. II. Tempat Survei :

survei harga kebutuhan hidup layak dan selanjutnya dimasukkan

dalam form 1.

c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil survei (form 1) kepada

Tim

a. Survei harga dilakukan di pasar tradisional (yang menjual barang secara eceran),
bukan pasar induk atau pasar swalayan dan sejenisnya.

b. Pasar yang di survei minimal 3 (tiga) pasar tradisional yang ditentukan oleh
Dewan Pengupahan.

c. Untuk jenis kebutuhan tertentu, survei harga dapat dilakukan ditempat lain yang
sesuai dengan jenis kebutuhan tersebut, yang ditentukan oleh Tim Survei. d. Kriteria pasar : 1) Bangunan fisik pasar relatif besar. 2) Terletak didaerah kota (ibukota kecamatan). 3) Komoditas/Barang yang dijual beragam. 4) Banyak pembeli. 5) Waktu keramaian berbelanja relatif panjang (bukan pasar krempyeng). e. Survei kebutuhan yang bukan termasuk pangan dan sandang tidak dilakukan di pasar tradisional sebagai berikut : a) Listrik b) Air c) Transport d) Rekreasi e) Potong rambut f) Sewa Kamar g) Pendidikan h) Almari, dan i) Meja Kursi III. Waktu Survei : a. Survei dilakukan setiap bulan pada minggu I (pertama). b. Khusus untuk kelompok I (Kelompok Makanan dan Minuman) survei dilakukan pada pukul 07.00 s/d 11.00 WIB. c. Waktu survei (tiap bulan) ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga akibat perubahan kondisi pasar (misalnya antara lain saat menjelang bulan puasa dan hari raya keagamaan). Responden : Responden yang dipilih adalah : a. Pedagang yang menjual barang-barang kebutuhan secara eceran. b. Untuk jenis-jenis barang tertentu, dimungkinkan memilih responden yang tidak berlokasi di pasar tradisional, seperti meja/kursi, almari, dipan/tempat tidur, sewa kamar dan pendidikan, penyedia jasa seperti tukang cukur/salon, listrik, air, rekreasi dan angkutan umum (transport). c. Pedagang/penjual/responden pada tempat yang tetap/permanen/tidak berpindahpindah. d. Pedagang/penjual/responden yang mudah diwawancarai, jujur, dan tetap/tidak berganti-ganti. e. Jumlah pedagang/penjual/responden yang disurvei terdiri dari 3 (tiga) pedagang/ penjual/responden untuk setiap jenis/item barang. Formulir Survei KHL :

IV.

V.

Ada dua jenis formulir : a. Form 1 diisi oleh tim pencacah harga dan/atau tim survei b. Form 2 diisi oleh tim survei sebagai rekapitulasi dari hasil survei form 1. VI. Survei Harga di luar Pasar Tradisional : Survei kebutuhan yang bukan termasuk pangan dan sandang tidak dilakukan di pasar tradisional, seperti :

a. Listrik yang disurvei adalah nilai rekening listrik tempat tinggal pekerja berupa
satu kamar sederhana yang memakai daya listrik 450 watt, ditetapkan biaya listrik Rp.7.992.- + PPJ (Pajak Penerangan Jalan) kab/kota masing-masing.

b. Air survei dilakukan di PAM, tarif rumah tangga yang mengkonsumsi air bersih
sebanyak 2.000 liter perbulan (beban terendah untuk rumah tangga sederhana).

c. Transport survei dilakukan mulai dari dekat pabrik (tempat angkutan yang biasa
menaikan menurunkan penumpang), diambil jarak tempuh terjauh 12 km dengan satu kali jalan PP.

d. Rekreasi disurvei harga tiket masuk ditempat rekreasi (bukan tiket terusan). e. Potong rambut survei dilakukan di tukang cukur (untuk pria) dan salon (untuk
wanita).

f. Sewa kamar survei dilakukan di 2 (dua) lokasi dengan ketentuan 1 lokasi dekat
pabrik ditengah kota dan 1 lokasi dekat pabrik dipinggir kota.

g. Pendidikan seharga tabloid mingguan untuk konsumsi 1 bulan.


h. Almari, Meja Kursi -> survei dilakukan di toko meubel/pengrajin. VII. Petunjuk Pengisian Form 1 :

1. Form

1 hanya diisi harga barang yang di survei, yang meliputi harga dari

responden 1, responden 1, responden 3, dan nilai rata-rata dari 3 responden.

2. Form 1 diisi oleh tim pencacah harga atau oleh tim survei. 3. Kualitas barang yang disurvei sesuai dengan yang tertera dalam form 1. 4. Satuan jenis barang sesuai dengan yang ada dalam form 1, apabila tidak sama perlu dilakukan konversi, contoh :

5. Contoh ; harga tempe Rp.1.000 perpotong (bungkus plastik), harga per potong
tempe tersebut ditimbang beratnya 4 ons, maka harga 1 kg =10 ons/4 ons x 1.000

= Rp.2.500,6. Penghitungan hasil survei dari hitung, misalnya : Contoh : Harga beras C4 responden 1 responden 2 responden 3 maka rata-ratanya adalah 3 (tiga) responden dilakukan dengan rata-rata

Rp.5.000,- per kg, Rp.7.000,- per kg, Rp.5.000,- per kg, Rp.5.666,66 per kg

7. Contoh pengisiannya seperti terlampir (form 1)

8. Beberapa kebutuhan yang tidak disurvei di pasar tradisional yang harganya ditetapkan antara lain :

a.
b.

Pendidikan seharga tabloid mingguan untuk konsumsi 1 bulan. Listrik, sesuai dengan perhitungan PLN Contoh:

Listrik Standart Nasional (sumber PLN/Info PLN)

Blok

: < 30 kwh

tarif Rp.169,- per kwh

BIAYA Biaya beban R1-450 VA Biaya Pemakaian : 2 titik lampu, @ 25 watt, pemakaian 12 jam selama 30 hari Jumlah Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJ)*

PERHITUNGAN 450/1000 x Rp.11.000,-

JUMLAH Rp. 4.950,-

18 kwh x Rp. 169

Rp. 3.042,Rp. 7.992,-

8 % x Rp. 7.992,-

Rp. 639,36,Rp. 8.631,36,-

Total Tagihan Rekening Listrik

Besarnya PPJ ditetapkan berdasarkan PERDA yang merupakan kewenangan Pemda dan DPRD setempat sehingga nilainya di masing-masing kab/kota tidak sama. Simulasi ini berdasarkan PERDA Pemkot Semarang (sebesar 8 %). Jadi biaya listrik perbulan = Rp.7.992,- + Rp.639,36,- = Rp.8.631,36,-

9. Kompor Gas a. Kompor Gas 1 tungku Standart SNI dengan merk Rinai 301, TDC 11A, Winn Gas, Quantum 101 RB atau Niko 100 Stainless Steel, dengan masa penggunaan (life time) selama 5 tahun (60 bulan). Misalnya harga kompor gas merk Rinai 301 Rp.140.000 dan merk Niko 100 Stainless Steel Rp. 85.000 maka harga rata-rata kompor gas sebesar Rp.140.000 + Rp.85.000 : 2 = Rp.112.500

b. Selang dan regulator dengan merk Indo Gas, Golden Gas, Todachi atau
MLS, dengan masa penggunaan (life time) selama 5 tahun (60 bulan). Misalnya harga selang dan regulator merk Indo Gas Rp. 65.000 dan merk Golden Gas Rp. 62.000 maka harga rata-rata selang dan regulator sebesar Rp.65.000 + Rp.62.000 : 2 = Rp.63.500 Sehingga untuk mengetahui kebutuhan kompor gas sebulan adalah (harga rata-rata kompor gas ditambah dengan harga rata-rata selang dan regulator, dibagi life time selama 60 bulan) : Rp.112.500 + Rp.63.500 = Rp.176.000 : 60 = Rp.2.933.33 per bulan 10. Gas a. Konversi 1 liter minyak tanah setara dengan 0,57 kg gas; b. Harga gas yang digunakan setara dengan harga gas tabung isi 3 kg; c. Kebutuhan 1 bulan komponen gas sebesar 5,7 kg. Misalnya harga gas tabung isi 3 kg adalah Rp.13.000 dan Rp.13.500, maka Rp.13.000 + Rp.13.500 = Rp.13.250. Sehingga untuk mengetahui kebutuhan gas sebulan adalah 5,7 kg : 3 kg x Rp.13.250 = Rp. 25.175 per bulan. 11. Untuk air bersih:

a. b. 12. a. b.
c.

Apabila tidak ada biaya pemakaian terendah, tarip per m 3 sebesar Rp.3.000,dengan biaya abonemen Rp.5.000,-; maka harga air bersih adalah Rp.11.000,-; yaitu ( 2 m3 x Rp.3.000,- + Rp.5.000,-). Apabila di Kab/Kota ditetapkan biaya pemakaian terendah (misalkan 10 m3 sebesar Rp.5.000,-), dan biaya abonemen Rp.5.000,- maka harga air bersih adalah Rp.10.000,- yaitu (Rp.5.000,- + Rp.5.000,-). Untuk Sewa Kamar yang biasa disewa oleh pekerja : Ditentukan 2 (dua) lokasi yaitu dekat pabrik di dalam kota, dan dekat pabrik di pinggiran kota. Pengertian dekat pabrik adalah yang berada paling jauh 2 km dari pabrik atau kawasan industri Dari tiap lokasi dipilih 3 responden pemilik rumah sewa/tempat kos.

13. Untuk Transport :

a. b.
c. d.

Lokasi survei ditentukan 2 (dua) lokasi, yaitu dekat pabrik di dalam kota dan dekat pabrik di pinggiran kota. Survei dilakukan mulai dari dekat pabrik (tempat angkutan yang biasa menaikan menurunkan penumpang), diambil jarak tempuh terjauh 12 km untuk satu kali jalan. Satuan harga dihitung pulang-pergi (PP). Transport PP dihitung selama 30 hari. Untuk menghindari permasalahan yang mungkin timbul dalam menentukan

14.
VIII.

spefisikasi jenis barang, maka sebelum melakukan survei perlu dilakukan kesepakatan oleh Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota. Petunjuk Pengisian Form 2 : 1) Form 2 adalah rekapitulasi dari hasil survei harga di tiap pasar, yang menjadi tugas tim survei untuk pengisiannya. 2) Harga dari rata-rata di tiap pasar (misalkan pasar 1) dimasukkan pada kolom pasar 1, demikian seterusnya. 3) Harga dari tiap-tiap pasar kemudian dihitung dengan rata-rata hitung.

4)

Apabila pada satu kelompok barang terdiri dari beberapa jenis barang,

seperti sumber protein yang terdiri dari daging, ikan segar, telur ayam, maka dilakukan perhitungan dengan cara : a) Memasukkan harga rata-rata untuk tiap jenis seperti daging terdiri dari daging sapi, kambing dan ayam. Demikian juga untuk ikan segar (terdiri dari mujahir, bandeng dan lele). b) Dari masing-masing jenis tadi kemudian di hitung harga rata-rata. Misalkan untuk daging sapi rata-rata Rp.48.000,- , daging kerbau Rp.35.000,-, daging kambing Rp.40.000,- dan daging ayam Rp.12.500,-, kemudian di rata-rata diperoleh harga daging (Rp.48.000,- + Rp.35.000,- + Rp.40.000,- + Rp.12.500,-) : 4 menjadi sebesar Rp.33.875,5) Dari harga rata-rata kemudian dikalikan dengan bobot (jumlah kebutuhan), maka akan diperoleh nilai kebutuhan sebulan. 6) Contoh pengisian seperti terlampir (form2).

Anda mungkin juga menyukai