Anda di halaman 1dari 49

PROF. DR.E. G.l.

MOHR
TENTANG
TANAHDI.INDONESIA
- . I ..
TERDJEMAHAN
R: SODa ADISEwaJb
.. t1'G
l'f.V. PEl'fERBITAl'f W.VAl'fHOEVE" BAl'fDUl'fG, 'sGF..
PROF. DR E. O. J. MOHR
TENTANG
TANAH DI INDONESIA
TERDJEMA:HAN
R. SODO ADISEWOJO
N.V. PENERBITAN W. VAN HOEVE - BANDUNG, 's-GRAVENHAGE
Hak jJeI!garalZg dililZdulZgi alell 1lI1dalZg'
ISINJA
I. Pendahuluan.
II. Batu-batuan sebagai balml asal
Terd j adin j a dan pem bagiann j a .
Penghantjuran - Terdjadinja tanah .
Pengangkutan - Endapan
Riwajat batu-batuan
lII. Iklim tanah .
a. Suhu .
b. Lengas tanah
c. Hawa dalam tanah .
Pengaruh tumbuh-tumbuhan
Kurang dan tambahnja humus.
hal.
6
8
S
13
15
22
IV. Usaha-usaha mempertahankan dan memperbaiki kesuburan tanah 52
I. Penggarapan tanah 52
2. Pengairan. 58
3. Pemupukan 62
4. Pupuk hidjau 63
5. Simbiosa - Tandus - Meladang 65
V. Djenis-djenis tanah jang paling penting di Indonesia
Propil tanah - Umurnja
A. Rupa-rupa tanah muda dari gunung berapi
a. dari abu basa hitam abu-abu .
perbedaan berhubung iklim
perbedaan berhubung tempat
b. dari abu masam abu abu putih
B. Djenis tanah diatas batu-batuan dalam
C. Djenis tanah matas batu endapan
D. Rupa-rupa tanah endapan
E. Tanah padat - Tjadas .
VI. Kala penutup. Pengharapan-pengharapan
Kata penutup pribadi dari pengarang
7
1
7
1
7
2
7
2
79
82
82
85
88
9
6
I
PENDAHULUAN
Bahwasanja dinegara mana djuapun penduduknja masing-masing tentu
mempunj ai kepentingan terhadap tanah, entah apakah ia seorang tani,
tukang, ataupun hanja seseorang jang mempunjai rumah dengan sebidang
halarnan, jang harus dipelihara. Di Indonesiapun begitu djuga.
Akan tetapi djika kita menjelidikinja dan memadjukan pertanjaan-
pertanjaan mengenai tanah, biasanja kita tertjengang mendengarkan
djawaban-djawaban, jang membuktikan, bahwa pada umumnja hanja
sedikit sekalilah pengetahuan orang-orang tentang tanah. Bahkan mereka,
jang - mengingat pekerdjaannja sehari-hari - mestinja hams lebih menge-
tahui dari pada orang lain tentang sifat-sifat dan seluk belulmja tanah,
djuga temjata sedilcit sekali pengertiannja tentang hal itu. Padahal penge-
tahuan tentang hal tanah itu sungguh berfaedah baginja.
Buku ini mengandung maksud sekedar mentjulmpi kekurangan penge-
talman itu.
Saja mengerti, bahwa banjak diantara pembatja berkali-kali akan men-
djurnpai so'al-so'al, jang tak asing lagi baginja, sehingga barangkali ber-
ulang-ulang mereka berseru: '0, itu semua sudah lama saja ketahui', akan
tetapi saja ldra, banjak djnga orang-orang jang belum pernah mendengar-
nja. Lain dari pada itu orang-orang jang saja sebutkan pertama dalam buku
ini kiranja akan mendjumpai so'al-so'al, jang mnngkin masih asing djuga
baginja, walaupun hanja didalam hubungannja hal jang satu sarna hal jang
lain.
Orang-orang jang mengerti ballasa Belanda atau Inggeris biasanja lebih
tertarik membatja buku-buku jang ditulis dalarn bahasa asing, jang sebetul-
nja diperuntukkan negeri-negeri Belanda, Inggris atau Arnerilm. Mereka
sa j a peringa tkan, bahwa pada azasnj a so' al-so' al mengenai tanah di Indonesia
berlainan dengan didaerah-daerah, jang djauh ke Utara letaknja. Djika ada
satu, dua hal jang sarna, itulah hanja kebetulan s"dja. Bagaimanapun djuga
hendalmja orang berhati-hati, djanganlah meniru begitu sadja dan rnengira,
bahwa apa jang ditulis untuk negeri-negeri tersebut djuga baik bag; Indo-
nesia. Apalagi mengenai usaha-usaha mempertahankan atau menambah
kesuburan tanall orang hams waspada. Meskipun usaha-usaha jang disebut-
kan dalarn buku-bulm itu didaerah dingin biasanja memberilmn hasil jang
baik, namun didaerah panas seperti di Indonesia ini belum tentu mernberikan
hasil jang sarna. Dengan menirunja begitu sadja, orang sering ketjewa
kemndian dan kerap kali djuga mendapat kerugian.
Sebetulnja tanah, jang sehari-hari kita indjak, jang sekarang ditanami
rupa-mpa tanaman seperti: padi, djagnng, sajur-sajuran dan buall-bnahan,
tanall itu semula tidal, seperti j ang sekarang kita lihat. Tanah itu terdjadi dari
benda la";', jang lama mmgalami perubahan. Dan berhubnng perubahan itn
PENDAHULUAN
7
belurn djuga berhenti,.rnaka tanah itupun masih al",n terus mengalami perl/-
bahan, sampai hantjl/r dan mnsnanja.
Dibagian j ang dingin dari dunia ini orang tak akan lekas tertari1c perhatian-
nja oleh perubahan-perubahan tersebut diatas, meskipun ia lama mengem-
bara. Barangkali ia mengira, bahwa tanah jang dilihat itn selama-larnanja
serupa sadja, tidak berubah. Akan tetapi didaerah jang panas iklimnja
perubahan-perubahan tanah 1mllai terdjadinja hingga kehantj"rannja adalah
peristiwa jang tjepat, sehingga mndah dinjatal,an. Berhubung dengan itu
maIm tidak mengherankanlall, djika didaerah panas para pemakai tanah,
seperti petani, orang" perkebunan, kehutanan dan kebun-kebun perusahaan,
mau tidak mau 'hams mernperhatilmn usaha-usaha melindungi tanah, bah-
kan mernperbailcinja, lebih dari pada ternan sedjawatnja didaerah-daerah
dingin.
Dalarn abad jang terachir dan pada dewasa ini so'al tanah dipeladjari lebill
luas dan dalam. Berkat hasil peladjaran itu maka diseluruh dunia perhatian
orang kepada tanah rnalcin bertarnbah. Pengalaman-pengalarnan jang getir
dan pahit telah menginsjafkan, bahwa pemakaian tanah setjara seram-
pangan menjebabkan banjak tanah pertanian jang subur hanjut hilang,
sehingga kerugian j ang diderita tidak temilai. Didaerah panas peristiwa itll
lebih tjepat djalannja dari pada didaerah dingin. Ber/",bnng dengan itn orang
Iwndakllja lebih waspada dari pada jang sndah-sndah.
Pertanjaan-pertanjaan seperti: 'Matjarn tanah apakah jang ada disini?
dan bagaimanakah kesuburannja tanah disini?' lambat laun tidak terdengar
lagi. Adapun jang sekarang sering terdengar, ialah pertanjaan-pertanjaan
seperti: 'Apakah jang kedjadian disini? Darirnanakah asalnja tanah disini?
Perubahan-perubahan apakah jang berlangsung dalam tanall disini? Bagai-
manakah akan djadinja? Daja-daja apakah jang rnempengamhinja?' De-
ngan singkat pertanjaan-pertanjaan itu dapat didjawab seperti berikut:
'Bakal asal dari tanal! ialal! batu-batuan dan mineral-mineral. Adapun gaja
jang menjebabkan berubahnja batu-batuan dan mineral-mineral itu ialah:
hawa, ildim, dan tjuatja ('atmosfeer', 'ldimaat', 'weer'). Oleh karellanja
batn-batl/an itn hantj"r ",endiadi tanalt, dan oleh karena"ia pula. ianal! it'/{
tcrus mcncrus mengalami pcrubahan, mcnguntunglwn ata'll. mCf'ltgikan.
Oleh karena batu-batuan, jang mendjadi bakal asal dari pada tanah dan
keadaan iklim tidak dimana-mana tempat sarna, maIm sebelurnnja ldta
mnlai membitjarakan so'al-so'al tanah, perlulah kita memperhatikan dulu
so'al-so'al mengenai batu-batuan dan iklim.
II
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL
TERDJADINJA DAN PEMBAGIANNJA
Batu-batuan elidunia ini banjak sekali djenis dan ragamnja. Tetapi tidak
ada perlunja semua itu elisini dibitjarakan dengan pandjang lebar. Ranja
garis-garis besar, jang menundjukkan perbedaan-perbedaannja adalah
perlu disebutkan.
Pertama batu-batuan itu dapat dibagi mendjaeli dua golongan jaI)g besar,
jaitu:
A. Bata-batllan bekn ('stollingsgesteenten'). Batu-batuan ini terdjadi dari
pada magma panas jang mengalir, tetapi kemudian mendjadi dingin dan
membeku.
B. Batu-batua" cndapan ('sedlmentair gesteenten'). Batu-batuan besar
ketjil jang elipindahkan tempatnja-entah oleh air, entah oleh angin-achirnja
mengendap, dan tinggal elitempat itu. Endapan itu lama-lama bertambah
tebalnja. Oleh karena ketjampuran bahan-bahan jang mempunjai sifat
pelekat serta oleh karen a tekanan jang keras maIm endapan itu achirnja
mendjadi padat dan keras, ja'ni jang dinamakan batll-batuan cndapall.
Dua golongan batu-batuan tersebut eliatas terdapat dipulau jang besar-
besar eli Indonesia.
Batu-batuan belm itn dibeda-bedakan lagi seperti berikut:
AI. Bat1l-batllan dalam ('dieptegesteenten'). Batu-batuan ini terdjadi hanja
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL
Gamba. 2. Lereng G. Guntur di
Priangan. Hnliran lava bcrwama
hitam kelihatan tcrang
Gambar 3. Lava jang mcnghnlir dari C. Batur di Bali bcrhcnti dckat sebuuh Pura
Lava ilu dilipuli terak kcras dcngan pcndjuru-pcndjuru tadjam
9
IO TENTANG TANAH DI INDONESIA
beberapa kilometer elibawah muka bumi, jaitu djika magma letoh dari tem-
pat jang lebih dalam tidak djadi terus mengali: dari bumi, akan
tetapi berhenti didjalan, disana lamb at laun mendladl dmgm dan membeku.
AIl. Batll-batua11- gll1tZtng bel'api ('vulkanische gesteenten'). Magma leteh (d)
jang mengalir melalui lobang kawah (e) keluar dari gunung berapi, setelah
sampai elimuka bumi (f) lalu membeku, mendja?i gnnung berafl
('vulkanische gesteenten') atau batu-batuan Welt (mtvloelmgsgesteenten).
(Lihat gambar I). .
Magma leteh, jang dipel'1Itukaan bumi masilt mengalil', elisebut: lava. Achlr-
nja lava itu akan membeku djuga mendjadi leWlan lava ('lavasJ:romen').
Di gambar No.2 kelihatan lelehan lava digunung Guntur.
Biasanja lelehan lava itu diliputi dengan lapisan terak jang amat keras
dan mempunjai pendjuru-pendjuru tadjam, seperti dapat elilihat digamba:
NO.3, ja'ni letehan lava dari gunung Batur dipulau Bali; lava tsb. berhentl
mengalir dimuka sebuah pura. .
Kadang-kadang lava jang meleleh itu sudah membeku dldalam lobang
kawah, sehingga merupakan smnbat jang menutupi kawah. (Lihatlah gam-
bar NO.4 jaitu kawah gunung Galunggung, jang tertutup sumbat lava).
Djika kemudian gunung berapi tidak bekerdja lagi, dindingnja jang terus
menerus mengalami penghanjutan karena air hudjan, lambat laun akan'
Gamba.4. G. Galunggung eli Priangan
Kawnhnja tertutup dcngan sum bat lava. Lelusanjang tt.:rachir datum lahun 1918
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL II
lenjap, semula hanja bagian-bagian jang lunak, tetapi kemuelian djuga
bagian-bagian jang' agak keras. Achirnja jang ketinggalan adalah smnbat
lava, jang terdiri dari batu-batuan jang amat keras sekali. Smnbat tadi
seakan-akan ke1uar dari tjetakan, muntjul dari dalam tanah. Setjara demi-
kian terdjadilah jang elisebut gunung" linggah, seperti G. Gadjah didaerah
Pema]ang dan gunung-gunung batu ('rotsmassa's') dilain-lain daerah.
Gambar NO.5 adalah gunung-gunung batu disebelah Timur G. Sanggabu-
wana.
Ada kalanja - karena tek"n"n gas jang amat ltebat - magma jang ada elida-
lam bumi ini sekonjong-konjong diembttsllan dengan dahsjat melalui lobang
kawah keudara. Magma jang diembuskan itu berhamburan terbang, akan
tetapi achirnja djatuh djuga ketanah. lang djatuh elisekitar kawah ialah
bagian-bagian seperti batu-batu besar, batu-batuketjil, kerikil, pasir dan
achirnja debu. (Gambar No.6. G. Kelut sedang meletus pada tg. 31 Agustus
1951.) Lihat djuga gambar 1. h.
Lava dan bahan-bahan jang eliembuskan dari kawah gunung berapi itu
lama-lama bertimbun-timbun diseldtar kawah, sehingga terdjadi gunung
jang tinggi-tinggi dan menakdjubkan, seperti banjak terdapat eli Indonesia
dan jang hampir tak ada taranja diseluruh dunia.
B. Batu-batuan eudapan ('sedimentair gesteenten'). Batu-batuan ini akan
elibitjarakan dibelakang.
Djadi magma panas, jang terdapat elidalam bmni, itulah sebetulnja jang
menimbulkan batu-batuan, gunung dan tanah, jang semuanja itu kemudian
mengalami perubahan dan hantjur oleh karena air. Biasanja api memang
mempunjai gaja jang mendadak, hebat dan membinasakan, sedang air
mempunjai gaja jang lambat akan tetapi tak ada hentinja, sehingga akibat-
nja hebat djuga dan mengagmnkan. Ketjuali itu hawa dan angin tidak
sedikit bantuannja, sehingga gaja air mendjacli lebih besar.
Di Inclonesia sampai pacla saat ini orang jang mau melihat dengan penuh
perhatian, dapat menjaksikan, betapa hebatnja clan mengagumkan gaja
sehari-haridaripadaapi, air, hawa dan tanah, ja'ni empat djenis unsur, jang
clikenal orang clalam djaman purbakala.
Air sebagai perusak dari batu-batuan adalall salah s"tu faktor jang ter-
penting clalam proses pengltanti1tl'an ('venvering'). Untuk menclapat penger-
tian tentang djalannja proses itu, kita harus mempeladjari dulu keaclaan
batu-batuan.
Ternjata, bahwa batu-batuan itu seluruhnja atau sebagian besar terdiri
clari pacla hablur-hablur dari pelbagai warna, acla jang hitam, putih, hidjau,
ungu dan sebagainja.
Hablur-hablur itu asalnja djuga dari magma, jang semula meW;,lt s"pel'ti
l",tia. Djika magma lama sekali, maim pacla pembekuan itu magma akan
mendjadi hablur semuanja, seperti jang kita lihat pada batu-batuan clalam.
I2 TENTANG TANAH Dr INDONESIA
Gambar 5. Pcgunungan Sanggabuwana. Jang kclihatan aelalah scmula sumbat-sumbat Ja-
va jang menutup kawah. Sclmrang dinding gunung, jang tcrdiri clan bahan-hahnn jang ticlak
keras telah lcnjap karcna hanjul
Gambar 6. G. Kelut di Kcdiri mclctus pada 31 Agusltls 1951 dilihat dari Malang
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL
13
Lebih tjepat magma panas jang mengalir itu mendjadinja dingin dan belm,
lebih kurang pula hablur-hablur jang terbentuk, seperti jang kita lihat pada
batu-batuan lava. Pada abu gunung berapi, jang terdjadi dari pada magma,
jang dihamburkan keudara sebagai bagian-bagian jang halus, dan oleh
karenanja segera mendjadi dingin' dan beku, tidak terdapat hablur-hablur.
Begitu djuga pada batu apuug, jang terdjadi djika magma ketjampuran
hawa dan proses pembekuan berdjalan amat tjepat, kita tak melihat
hablur sarna sekali.
Djadi siogkatnja batu-batuan jang c1ikeluarkan dari gunung berapi itu
terc1iri dari hablur-hablur (mioeral) jang berbeda-beda ragam dan sifatnja.
Ada jang bertjampur dengan katja magma - entall'banjak, entah sec1ikit-
ada jang tidal<. Katja magma itu umumnja lebih mudah dan lebih tjepat
hantjumja dari pada hablur-hablur. Adapun masiog-masing djenis hablur
mempunjai ketjepatan hantjur sendiri-sendiri, jang satu sarna laio tidal<
sarna. Antaranja ada jang lenjap karena hantjur lebur dalam beberapa puluh
tahun sadja, sedang lain-lainnja beberapa abad belum djuga kelihatan
berubah.
Hablur-hablur jang tergabung dalarn batu-batuan itu sec1ikit dapat c1i-
gambarkan sebagai orang-orang, jang 'hidup bersama-sarna dalarn suatu
rnasjarakat. Didalam keadaan genting - misalnja dalam waktu repolusi atau
peniodasan jang berat - mereka bersatu padu, akan tetapi djikalau repolusi
atau penindasan itu sudall berachir, perhubungan orang satu sama laio
dalam rnasjarakatmendjadi kurang erat, sampai kemuc1ian masiog-masiog
hidup menurut kehendak sendiri-sendiri lagi.
Dalam proses pengbantjuran batu-batuan tiap-tiap djenis mioeral djuga
rnenurut sifatnja sendiri-sendiri, jang satu tidak mempunjai pengaruh ter-
hadap jang lain, begitu pula sifatnja terhadap air dan segala jang !arut
didalamnja.
PENGHANTJURAN - TERDJADINJA TANAH
Proses penghantjuran dapat djuga dialarni oleh batu-batuan, Waialtpllll
tidak ada ail', misamja oleh karena perbedaan suhu jang besar dalam waktu
jang singkat, ja'ni djika diwaktu siang panasnja bukan maio karena sioar
rnatahari, dan c1iwaktu malam amat dingin karena panas jang disinarkan
kembali oleh tanah dan hudjau (lihat gb. 7). Batu-batu besar ketjil meretak
karenanja dan rnelepaskan lapisan jang ada diluar, sehingga lama-lama men-
djadi kurang besamja dengan permukaan jang bulat halus. Adapun lapisan-
lapisan jang dilepaskan tadi terus mengalami proses penghantjuran, antara-
nja karena pelbagai djenis rnioeral jang ada didalamnja, karena tidak sama
tjepat dan muaioja pada \Vaktu panas, begitu pula karena tidak sarna tjepat
dan surutnj a pad a waktu dingin. Berhubung dengan itu lapisan batu tadi
akan petjall-petjall pada batas-batas mioeral, jang berbeda-beda sifatnja, se-
bagai akibat dari pada perbedaan muai dan susutnja pada waktu panas dan
14
TENTANG TANAH Dr INDONESIA
Gambar 7. Bagan tjaranja batu bcsar petjah. Lama-
lama pendjuru-pendjuru mcndjadi bulat, sehingga
jang tinggal scrupa halu guling
dingin. Demikianlah batu-ba-
tu itu lama-lama almn hantjur
lebur sarna sekali, sehingga
achirnja hablur-hablur jang
tinggal sebagai gabungan jang
ketjil-ketjil atau bertjerai be-
rai. Penghantjuran sehebat
itu terutama terdapat dipa-
dang pasir, dimana perbedaan
panas diwaktu siang dan
malam ada arnat besar. Akan
tetapi djuga di Indonesia
penghantjuran sematjam itu
tidak asing. Disungai-sungai
ketjil atau ditengah-tengah
sawah sering kita melihat
batu-batu besar, jang permukaannja bulat halus, sehingga sebentar kita
mengira, bahwa air mengalirlah jang membulatkan dan menghaluskan
batu-batu itu.
Tentu sadja penghantjurari batu seperti tersebut diatas di Indonesia - ber-
hubung dengan banjalmja hudjan - djauh kurang dari pada penghantjuran
jang disebabkan oleh air, jaitu karen a proses loimiawi.
Ada pepatah jang berbunji: 'Air jang terus menitik kebatu, achirnja mem"
buat lubang'. Sekarang kami bertanja, apakah sebetulnja jang terdjadi,
hingga air dapat membu-
at lubang dalarn batu?
Air djernih melarutkan
hampir semna dj enis mi-
neral, meskipun amat
lambat sekali, sehingga
mungkin tak ken tara da-
lam beberapa hari atau
bulan. Akan tetapi dalam
beberapa tahun dan abad
pelarutan itu tentu terli-
hat djuga. Apalagi, djilm
air itu selalu diganti, hal
mana di Indonesia kerap
sekali terdjadi, berhu-
bung dengan banjalmja
hudjan.
Dengan tjara tersebut
diatas berdjenis-djenis
Gambar 8, Pemandang ditannh lahar jang mcngalami proses
penghanjutan disuatu tcmpat nntara Girimoho - Plnosan
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL
15
bagian dari pada batu-batuan telah hantjur dan dilarutkan, sehingga hanja
bagian-bagian jangbelum atau tak dapat hantjur sadja jang ketinggalan.
Rablur-hablur, jang semula ada dalam batu-batuan, lambat-laun lenjap
dan dari bahan-bahan hasil penghantjuran itn terdjadi pula mineral-
mineral dengan hablur-hablur jang halns-halns sekali, sehingga dengan
perkakas mikroskoppnn tidak dapat dilihat. Ranja dengan sinar rontgen
hablur-hablur jang halns itn dapat dilihat, .
Mineral baru jang terdjadi itn disebnt orang 'mineral tanah Ziat ('ldei-
mineralen'). Mineral-mineral itu mempunjai daja untnk menarik dan me-
nahan zat-zat jahg ada dalarn air tanah, terutama zat-zat makanan tanaman
pada permukaannja. Proses itu dinamakan absorpUe atau penicrapan.
Akan tetapi tidak semuanja zat-zat jang larut dalam air tanah dapat
diisap oleh mineral tanah liat. Zat-zat jang tak diisap, lenjap turut hanjut
dengan air melalui mata air, selokan dan sungai terus mengalir kelaut.
Demikianlah batn-batuan jang mengandung mat jam-mat jam hablur, jang
achirnja semua terlepas dari pada ikatannja dan terus mengalami peng-
hantjuran, sehingga jang ketinggalan berwudjud mineral tanah liat, antara
mana ada jang mengandung banjak besi, sendawa atau lain bahan. Adapml
jang tidak berubah, ialah mineral seperti pasir pUtill (kwarsa putili) atau
pasir besi berani hitarn.
Semua itu tidak keras, dapat dipatjul. Batu-batuan jang semulanja telah
hantjur, baik karena proses fisik maupun karena proses kimiawi, dan beru-
ball mendjadi tanah. Tanah tadi terdjadi dia.tas tempat batu asalnja. Tanah
jang demikian disebut orang tanah tinggal ('residuaire bodem').
PENGANGKUTAN - ENDAPAN
Akan tetapi biasanja tanah itu oleh alam tak diperkenankan tetap tinggal
ditempatnja. Entah hanja sebagian entah seluruhnja sering dipindalz-
pindaiIkan tempatnja oleh air jang mengalir atau oleh angin. Pemindahan
oleh air jang mengalir disebut penghanilltan. Banjak sedikitnja penghanjutan
tergantung dari pada miringnja letak tanall tinggal, dari banjaknja air
hudjan jang mengalir, dan djuga dari sifatnja tanah, ja'ni apakah bagian-
bagiannja halus atau kasar, atau apakah antara bagian-bagian itu ada
huhungan jang erat, atau apakah bagian jang satu melekat erat pada bagian
jang lain. Oleh karena terus menerus ada tanah jang hanjut tiap-tiap kali
ada hudjan, maka tanall lapisan atas lambat laun akan lenjap. Tanah itn
seakan-akan dilmpas kulitnja. Umpama orang kepalanja ditjukur sampai
litjin atau dikupas kulitnja.
Sebagian dari pada air hudjan meresap kedalam tanah. Air hndjan itu
terkadang membawa bagian-bagian jang paling halus. Disuatu tempat da-
lam tanah bahan-bahan halus tadi terpaksa ditinggalkan, berhubung amat
sempitnja lubang roma dalam tanah. Penghanjutan kedalam tanall itu
disebut Izani"! kedalam ('inspoeling'). Akibat dari pada itu ialah, bahwa
16 TENTANG TANAH DI INDONESIA
lama-lama didalam tanah
tersusun suatulapisan jang
padat dan keras. Lapisan
itu tak dapat ditembusi air
dan hawa, sehingga penga-
ruhn j a kepada akar -akar
tanaman dj elek sekali.
Ditanah pasir atau ta-
nah j angtidak begitu padat
air ban j ak j ang da pa t terus
meresap.< Djikil dibawah
muka tanah terletak lapi-
san tanah padat jang mi-
ring, maka air j ang meresap
Gambar g. Tanah longsor cli Garut tam akan terhalang aleh
lapisan tanah terscbut dan
achirnja mengalir diatas lapisan padat jang miring tadi. Jang demikianitu
dapat menjebabkan longsornja tanah jang ada diatas lapisan padat itu.
Kedjadian itu terkadang amat mendadak dengan akibat jang mengerikan
sekali dan menimbulkan kerugian jang amat besar. Ranja didalam waktu
beberapa detik sadja tanah dilereng gunung atau bukit terkadang longsor
seluruhnjakebawah dengan meninggalkan lapisan batu asal, jang mendjadi
gundul. Sekarang dimulai lagilah penghantjuran batu asal itu.
Longsoran tanah sehebat jang disebut diatas umumnja hanja dapat tet-
djadi pada lereng gunung jang amat tjuram. Ditempat lain pemindahan
tanah berdjalan setjara lain lagi.
Air hudj an j ang mengalir diatas tanah biasanj a tidak merata, disini
banjak air jang mengalir, disana kurang, dan dilain tempat lebih kurang
Iagi atau tak ada sarna sekali air jang mengalir. Adapun sebabnja karena
muka tanah memang tak mungkin rata betul. Ditempat jang dilalui banjak
air, tentunja banjak tanah jang hanjut, sehingga ditempat itu lamb at laun <
terdjadi suatu saluran, jang mula-mula sempit dan dangkal akan tetapi
lama-lama bertambah lebar dan dalamnjaseliingga' mendjadi suatu parit.
Parit itu akan lekas bertambah dalamnja, djilm lapistm dari tanah jang ada
dibawalllebih mudah hanjutnja dari pada lapisan tallah diatasnja, rnisalnja
karena kurang padatnja atan lebih ringan snsunannja (kersil,). Djika tanah
lapisan dibawah lebih padat dan keras dari pada jang ada diatasnja, maim
parit jang terdjadi itu akan bertambah lebarnja.
Penghanjutan tanah itn disebnt erosi.
Djika jang hanjnt bagian-bagian tanah jang ada diatas (permukaan) maim
penghanjutan itu dinamakan erosi pe,."",/man ('oppervlakte-erosie'). Djilm
jang hanjnt bagian-bagian tanah jang bawah, disebnt orang erosi parit
('geul-erosie'). Penghanjntan parit itulah permulaan dari pada terdjadinja
djnrang, parit dan snngai-snngai.
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL
.... -' -.
':...l ....... _l
-
t; 1 {_,
I7
/.{ . .)
.... :-:yj
1('1.-_
" . ( '/-
-(-,"<;'
....
\'
I ' .J _
PENOHANjUTAN PERMUKAAN
(crosi permukaan)
tanah discbelah alas dimakan
crosi Icbih dari pacla bawah
. .J "<":
-, '--,-
'- .,
.... ' l
'-_'\.Ll...._",
PENOHANjUTAN' PARIT (erosi parit)
tanah jallg mcmasir discbclah hawaii
dimakan erosi lebih dari pacla
tanah disebelah atasnja
Gambar 10. Bagan perbcdaan penghanjutan aninra lapisan lanah ntas dan hawah
Pada penghanjutan tanah seperti tersebut diatas kerap kedjadian, bahwa
tanah ditcpi snngai banjak jang gugur lalu hanjnt dengan air. J ang demikian
ltn sekali.menimbulkan akibat jang menjedihkan. Djika tanah tepi
snngaJ telah hanJut, tanah jang ada diatasnja tentunja akan lekas mengiknti
gugur djatull kedalam sungai dan hanjnt djnga. Dengan tjara demildan
banjaklah tanah jang di-
pindahkan dari satn te111-
pat kelain tempat.
Kemanakah tanah itn
dipindahkan?
Sebelumnja pertanjaan
itn kanli djawab, baiklah
kami bitjarakan dengan
singkat djalannja peng-
angkutan tanall itn oleh
air. Tjaranja pengangkn-
tan oleh air itu ada dua
mat jam, jaitn bagian-
bagian jang diangknt itu
melajang didalam air dan
tnrut hanjnt, atan dido-
rong atan dig211ungkan dia-
tas dasar snngai.
Gambar I I. Akibnt pcnghanjutan jang hebat
Scmula hanjutan pcrmulcaan, kcmudian pcnghanjutan parit
di Pengaron ScIntan Scmarang
IS
TENTANG TANAH Dr INDONESIA
Gambar J!!. Bagan pcmbentukan tanah sepandjang sungai
Gerakwair jang memilin dalam suatu 5ungai, cljika airnja mengalir dcras.. . .
I
' ,. ,. a dan b malta batu2an colluvium pacla drlsar sungm tsb. clan clemlklan
,-arena a Iran- ,
tsb. sampai sungai tadi.
Bagian-bagian tanah jang melajang hanjut dalam ai; ?agian-
bagian jang tidak berat, semuanja tidak ada dan I mm.
bah]
- umnj'a lebih halus laoi. Adapun bagrau-bagran jang bergeser dan
,an urn 0' 1 bih b t d
menggelinding diatas dasar sungai, ialah bagian-bagran )ang e. era
b
"t j'ang pasir krikil dan batu-batu jang lebih besar lagr.
eSar,]al U .. > ".
Djika air sungai meluap keluar dari :alurann)a, dengan sendll:mja
bagian-bagian jang melajang mengikutm]a. Pada temp:,t ]ang
luas diluar saluran air sungai tadi mendjadi kurang detas mengalirnja. Oleh
karenanja bagian,bagian jang melajang dan mengendap.
Selandjutnja akan ikut mengendap bagran-bagran jang leblh
achirnja djika air sungai sudah tidak mempunJal ketjepatan ?,engahr lagr,
malm bagian-bagian jang arnat haluspun dju?a. ..
Tanah jang terdjadi dari pada endapan bagran-bagran tanah jang tadmja
turut hanjut dalam air itu disebut allltv""n tanah c"dapan halus.
Kadang-kadang sungai bah dengan dahsjatnja, sehm?ga batu-batual).
. ang tenggelam didalamnja turut didorong keluar dan sal,;,ran djuga.
biluar saluran air bah itu kurang sekall . batu-
batuan jang didorong tadi lekas berhenti. tJ:,;a. demllua,:, lam a.-lama
disepandjang tepi sungai terbentuldah sebuall g,z'-g,h, jang terdlt; dan
batu-batuan kasar jang didorongkan oleh sungal. Adap:,n bagran-bagmn
. I bih ketj'il diendapkan ditempat dibelalmng gili-gill tersebut. Tanah
jang e . I b d' d
jaug terdjadi oleh karena endapau itu biasanja ada lebill e ar an pa a
tanah gili-gili. . .. '. . d .
Tanah gili-gili dan tanah dibelakangtlja, Jang tersusuu a;,
pada batu-batuan, jang tenggelam dalam mr sungm dan oleh. aIr
bah digeserkau keluar saluran, ItU dmamakan collltv",,,, atau tanah cndapan
kasal. ., I' II . ,
Njatalah bahwa perbedaan antara tanah 'alluvmm dan 1 co . uvmm
ialah jang pertama terdiri dari pasir halus dan tanah jang hal,;,s
lagi ja'ni lumpur tanah liat, sedang jang kedua terdm dan paslr leblh
kasar dan batu-batuan. Pasir kasar dan batu-batuan tanah collu:
. "t masih al'au terus mengalami proses penghantjuran, sampm
Vlum 1 U \. 'all . ,
menghasilkan tanah barn. Bagian-bagian jang membentuk tanah uVlUm,
umumnja sudah hampir selesei proses sehmgga ydak
akan mengalami banjak perubahan lagr. Ranja faktor-faktor dan luar
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL
I9
mungkin mengtlbah. keadaan tanah 'alluvium', akan tetapi hal itu akan
dibitjarakan dibelakang.
Djika kita memikirkan dengan saksama semua kedjadian-kedjadian pada
penghanjutan dan pengendapan bagian-bagian tanah, maka kita mendapat
kesan, bahwa ditempat udik tanahnja lama-lama susut karen a hanjut,
dan rlitempat hilir bertambah, karena endapan bagian-bagian jang hanjut
clari udik. Karena banjaknja tanah jang hanjut, maim diudik terdjaclilah
lembah-Iembah, sedang dihilir terbentuklah tanggrli-tanggtll dan tertutup-
lall lubang-Iubang oleh endapan bagian-bagian tauah jang han jut dari
udik.
Pengangkutan oleh angin rupa-rupa djuga tjaranja: Ditempat, jang tanah-
nja diatas gembur dan kering, sedang diba\vahnja paclat, tanah gembur jang
acla cliatas tadi akan muclah te,1iltp angin. Peristiwa itu terntama terdjadi
ditanah-tanah pasir halus dan tanah abu, seperti sering dialami orang di
Amerika bagi"" tengah.
Djika lapisan tanah jang ada dibawall itu tidak gembur hanja karena
basah, maka sesudah tanah jang ada diatasnja hilang tertiup angin, lapisan
itu akan mendjadi kering dan kemudian djuga lenjap ditiup angin. Banjak-
nja tanall jang lenjap setjara demikian bukan main. Bahkan tanah liat
sekali djika mendjadi amat kering, berbelah-belah dan berpetjall-petjah
mengerepih sampai mendjadi sebesar pasir dan lebih halus lagi, jang achir-
nja lenjap ditiup angin jang berkali-kali meniup.
Ranja krikil kasar dan batu-batu tetap tinggal pada tempatnja. Krildl-'
krikil dan batu-batu itu selalu tersentul( pasir jang ditiup augin, sehingga
lama-lama gogos karenanja dan achimja mendjadi litjin pennukaannja,
seperti krikil dan batu-batn jang ada didalam air.
Angin dapat djnga menjebabkan hanjutan dalam ('geul-erosie'), ja'ni
climana angin meniup melalui lubang-Iubang. Proses itu terdjadi, djika
lapisan tanah atas lebih terikat dari pada jang ada dibawahnja, misalnja
karena banjak tumbuh-tumbullannja, sedang tanah lapisan bawah terdiri
dari pada tanah pasir jang tidak melekat.
Pada erosi peniupan, djika tanah diatas sudah habis tertiup angin, maim
jang ketinggalan adalah tjadas atau batu keras belaka.
Sedang disuatu tempat banjak tanah jaug hilang karena tertinp angin,
dilain tempat tebalnja tanah bertambah, karena selalu ketamballan tanah
clari tempat lain, jang dibawa angin (acclImulatic) , tidak beda halnja dari
pada penghanjutan oleh air.
Tanah jang ditambahkan oleh an gin itu boleh djadi bertumpuk-tumpuk
disuatu sehingga merupakan tnmpukan tanah tinggi. J ang demikian
itu terkadang membawa keuntungan, akan tetapi biasanja kerugian. Raj itu
kelak akan dibitj arakan.
Ada baiknja diperingat, ballWa tanah endapan jang terdjadi oleh karena
air itu selalu lebih rendah letaknja dari pada tempat asal tanah tadi. Tidak
begitu halnja dengan tanah enclapan, jang clibawa dan dikumpulkan oleh
20
TENTANG TANAH DI INDONESIA
angin. Tanah itu ada kalanja terletak lebih tinggi dari pada tempat asalnja,
karena semula tertiup angin naik keudara dan mungkin baru djatuh dilereng-
lereng gunung, didalam atau dibelakang hutan-hutan, setelah oleh sesuatu
hal kekuatan angin mendjadi amat kurang.
Di Indonesia endapan oleh angin jang terkenal ialall ab" dari gllnung berapi.
Pada tiap-tiap kali ada gunung meletus, abu jang diembuskan dan kemu-
dian djatuh ketanah, bukan main banjaknja, lebih-Iebih disekitar kawah.
Disitu abu jang dj atuh bertumpuk-tumpuk sampai bermeter-meter tebalnja,
terkadang sampai beberapa ratus meter, sehingga sega]a jang ada
dmtas tanah tertutup seluruhnja.
Akan tetapi biasanja abu jang djatuh disuatu tempat itu kurang dari satu
meter tebalnja, dan ditempat-tempat jang lebih djaull letalmja dari pada
kawah, lapisan abu jang djatuh ketanah lebih tipis lagi, sehingga sering
sekali hanja beberapa cm. atau mm. sadja tebalnja.
Akan tetapi didalam waktu jang berabad-abad suatu negara-seperti pulau
Djawa misalnja-mengalami letusan gunung, jang tidak terbilang berapa kali
banjaknja. Berhubung dengan itu, maka disekitar kawal1 abu-abu dan batu-
batu jang diembuskan dari kawah itu bertumpul,-tumpuk, sehingga tinggi-
nJa terus bertambah. Walaupun ditempat-tempat jang djaull dari pada
Gambar 13. Lahar kclabu dan putih djadjar clari G. Mcrapi eli Djawa Tcngah pada letusan
jang berturut-turut
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL 21
letaknja ab,;, djatuh .amat berkurangan, akan tetapi dipulau
DJawa tIdak ada k"lranJa tempat Jang belum pernah kedjatuhan abu dari
gunung berapi. .
. Pada abu itu tidak pernah seJandjutnja tetap tinggal
Berhubung tinggi rendah sekali, maIm tiap-tiap
kall hudJan lebat. -: sepertl senng ada didalam musinl penghudjan - tanah
abu Jang tak melekat Itu mudahsekali dihanjutkan dan diangkut ketempat-
tempat renda!;, apa lagl dl\vaktu tal, lama sesudah hudjan abu, ja'ni
selama abu ItU masill belum pekat. Kemudiau, djika abu sudah agak pekat
dengan seudirinja hanjutan akan berkurang. '
Djilm kita n:'erenu.ngkan pula djalannj"; pengendapan tanah, maka kita
dapat menank kesilllpulan sebagai berikut:
Ie terdjadi duanall. datm', jang letaknja rendah, disepandjang
tepl sungal, dlrawa-rawa dan dltelaga-telaga, akan tetapi:
2C itu terdjadi dj:>ga dilaut, terutama didekat muam sungai. Di
laut Jang dJauh da;> pantal kurang sekali adanja endapan.
Tanah en:Japan ItU dapat mendjadi keras karena tekanan, apalagi djika
mendjadi amat tebal. Tanah endapan, jang sudah
n.'endJadl keras, bat'll cndapan ('sedimentair gesteenten'). Tiap-
tmpbatu endapan dapat dlkenal karena berlapis-Iapis.
Dldalam laut tana!; lumpur diendapkan oleh sungai bertjampur
dengan benda-benda J3ng ada dilaut dan diendapkan djuga. Ditepi laut
benda-benda itu adalah kulit siput dan gamping-gamping jang ditinggalkan
o:eh dlj.n batu-batu karang. Ditengall laut jang turut
dwndapkan lalah Slsa slsa dari plankton ja'ni organisme jang halus baik dari
golongan. t,;,mbuh-t1';"'buhan maupun binatang jang hidup dalam laut dan
mempunJa! rangka Jang mengandung banjak kapur dan kersik. Plankton-
plankton ItU setel:u, mati, sisa-sisanja mengendap. Berhubung dengan
banJakn]a, maIm dlsuatu tempat sisa itu bertumpuk-tumpuk, bertjampur
dengan lumpur, jang dibawa oleh air sungai.
endapan dari daratan dan dari laut barang
sama du:nana-mana. Dekat muam sungai jang terdapat banjak
lalah bahan-bahan endapan jang berasal dari daratan,
sedrlnt d]aull dan pantai sisa-sisa siput dan karang, dan lebih djauh lagi
lumpur asal dari plankton.
Demiidanlah maIm endapan dilaut berbeda-beda bagiannja. Djika en-
dapan itu terus menerus bertambah, maim setelah bertalmn-tahun akan
mendjadi amat tebal, sampai beratus-ratus, ballkan beribu-ribu meter
tingginja, sehingga lapisan bawah mengalami tekanan jang amat berat
O1:h karenanja lapisan itu mendjadi amat keras, seperti batu, dan
dJuga batn cndapan laut ('mariene sedimentair gesteenten'). Seperti
luta ketahm batu' endapan laut itu susunan dan sifat-sifat clari pacla bagian-
bagiannja tidak sarna.
22 TENTANG TANAH DI INDONESIA
RIWAJAT BATU-BATUAN
Kulit bumi ada kalanja mel1galami lipatan ('plooiing'). Fada peristiwa itu
terkadang terdjadi bahwa tanall-tanah daratan runtuh tenggelam kedalam
laut, akan tetapi sebaliknja dapat terdjadi bahwa dasar laut diangkat naik
keatas, sehingga mendjadi kering. Naiknja dasar laut itu terkadang amat
tinggi, sehingga merupakan bukit-bukit dan gunung-gunung jang tinggi
sekali, seperti gunung Wilhelmina di Irian dan pegunungan Himalaja di
Hindia. Batn endapan itu lalu seperti batu asal, dan mengalami segala
peruballan dan penghantjuran. Batu endapan itu lambat laun mengalami
proses penghantjuran dan pemindahan oleh pelbagai daja, sehinjiga achir-
njapun mendjadi tanah. Begitulah peristiwa berdjalan terus, sehingga kita
mendapat kesan, bahwa didalam dunia ini tidak ada jang balm, semuanja
fana. Adapun jang balm ialah perubahan.
Djuga batu dalam, jang barangkali beberapa k.m. dibawah muka tanah
letaknja, dalam waktu berabad-abad dapat mengalami seperti jang dialami
oleh batu endapan tersebut diatas, ja'ni tanah jang mengandung batu dalam
itu naik keatas mendjadi bukit-bukit dan gunung jang tinggi. Dengan sen-
dirinja letak batu dalam tadi tnrut naik keatas djuga. Oleh karena daja-daja
penghanjutan pertama-tama lapisan tanah jang diatas akan lenjap, sehingga
lama-lama batu dalam jang dulu tertutup tanah itu akan muntjul kemuka
bumi. Itulah sebabnja dibeberapa tempat terdapat batu dalam dimuka bumi.
Kemudian batu dalam itu akan mengalami proses penghantjuran djuga
seperti batu-batuan lainnja, sehingga achiruja mendjadi bahan-bahan jang
membentuk tanah. '
Uraian diatas tentang kedjadiannja tanah dari batu asal dapat disingkat
dengan bagan ('schema') disebelah:
Mereka, jang mau merenungkan tentang djalannja peristiwa, jang lelah,
sedang dan akan terdjadi seperti diuraikan diatas, tidak dengan menghirau-
kan lamanja waktu, entah beribu-ribu, entah berdjuta-djuta tahun lama-
nja, akan dapat menarik kesimpulan, bahwa. magma, jang ada didalam
bumi - ja'ni jang tak djauh dari kulit bumi te'mpatnja - lama-lama tentu
akan habis, batu-batu dalam begitu djuga, dan bahwa achirnja jang ada
hanja endapan, batu endapan dan tanah. Almn tetapi perlu kiranja jang
tersebut dibawah ditambahkan.
Djika endapan - entah sudah mengalami tekanan jang hebat dan men-
djadi batu endapan entah belum - sebagian telah mendjadi tanah dan ber-
timbun-timbun sampai beberapa k.m. tebalnja, maim lapisan dibawah akan
mendapat ,e!wnan jang berat sekali, sedang pa'llasnja akan naik sampai
beberapa ratus deradjat. Didalam keadaan demikian sampai berdjuta-
djuta tahun lamanja, batu-batuan tadi tidak mungkin tinggal seperti se-
mula. Batu-batuan tadi akan berubah sifatnja, mendjadi mineral dan batu-
batua'n jang lain segala-galanja, tidak dengan hantjur atau meleleh sebelum-
, ~
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL
Magma
I
+ +
Batu.,.batuan Batu-batuan dalam
gunung bcrapi
J
diangkat naik keatas
+
+
Batu besar krikil
, ~
23
Batu-batuan IHeh
(lava) Pasir
Batu apung
Abu Kclihatan muntjul dad tanah, karena
I I
tanah jang dulu menutupi habis hanjut
+
Hantjur mendjadi tanah + + +
Hantjur mendjadi tanah
(tanah asal, tanall tinggal)
+
Dihanjutkan dan diendapkan
I
+
Didarat
+
(
ColluviUID.
Tanah: Alluvium
+
keras mendjadi:
+
Batu-batuan endapan
(Terrestre)
+
Dilaut
, ~
Endapan laut
(tjampur sisa-sisa hcwan laut)
+
keras mendjadi:
+
Batu-batuan endapan
laut
+
Diangkat naik timbul
dad taut
Hantjur mendjadi tanah +-1
-+ ('Autochtone bodemsoorten')
dan sctcrusnja
I
nja. Batu-batuan baru jang terdjadi itu disebut batu'a'll lIIeta1l/.orj atau batu
iljellllaan ('metamorfe gesteenten'). .
Batu metamorf, jang dulunja tertutup tanah jang amat tebal itu berabad-
abad tahun kemudian diangkat dari dalam bumi - Eeperti halnja dengan
batu dalam - timbul kemuka bumi, dan selandjutnja mengalami peristiwa
serupa jang diuraikan diatas.
Dilain tempat endapan, batu endapan dan tanah oleh sebab lipatan kulit
bumi tenggelam kedalam bumi, sampai ditempat, jang panasnja rooo hingga
2000 deradjat, laln 'lltelmlt mendjadi magma baru. Adapnn djika tanah dan
batu endapan tadi tenggelam djatuh diatas magma jang ada dalam bumi,
dengan segera akan meleleh mendjadi satu dengan magma, serupa gula jang
djatuh dalam air mendidih, Sekarang djika mau kita dapat mengulangi
uraian, jang sudah dibentangkan diatas.
TENTANG TANAH DI INDONESIA
Akan tetapi orang tidak perlu chawatir, sebab peristiwa-peristiwa jaug
akan dialami oleh bumi itu tidak almn kita alami. Bumi menghitungnj a
waktu dengan djutaan, bahkan ribuan djuta tahun, sedang kita manusia
menghitung waktu hanja dengan tahunan.
Memang ada benar, bahwa achirnja barangkali semua batu-batuau jang
ada dibumi ini akan musna, akan tetapi diantara kita seorangpun tentu
tidak ada jang almn menjaksikan peristiwa itu. Dan barangkali peristiwa
itu djuga berlainan sekali dengan apa jang telah dibajangkan.
Dirnuka dibentangkan dengan pandjang lebar kedjadian-kedjadian serta
peristiwa-peristiwa jang dialami oleh bumi, karena semuarija itu Cli Indone-
sia dapat disaksikan. Pertama disini sering terdjadi gunung meletus, jang
mengalabatkan kerusakan hebat, almn tetapi djuga membawa kebahaEdaan.
Mulai dari Sabang melalui Sumatera, Djawa, Sunda Ketjil sampai di Banda
terdapat barisan gunung-gunung berapi, lebih dari seribu djumlahnja, seba-
gian besar SUdall padam, almn tetapi banjal< djuga jang masih bekerdja
terus. Lihatlall gunung-gunung berapi disekitar danau Toba, didataran
tinggi Minangkabau, G. Korintji, G. Dempo, selandjutnja gunung-gunung
Krakatau, Gede, Tangkuban Prahu, Guntur, Galunggung, Tjermei, Slamet,
Merapi, Kelut, Bromo, Semeru, Lamongan, Raung, jang berkawah I2, ,0-
mua ada ditanah Djawa, jang dalam waktu setengah abad jaug belakangan
ini bekerdja dengan hebatnja. Lihatlah selandjutnja gunung-gunung Batur
di Bali, Rindjani di Lombok, Tambora di Sumbawa dan lain-lain. Achirnja
lihatlah g>illung-gunung berapi di Hahuahera dan di Minahasa dan dipulau"
pulau, jang terletak disebelall Utaranja. Djika kita mengulmr waktu tidak
dengan seumur manusia, akan tetapi dilipatkan seratus atau seribu kali,
akan dapat mengetahui, bahwa masih banjak gunung berapi lainnja,
lang sekarang SUdall tidak bekerdjalagi, akan tetapi kelihatan terang, bahwa
gunung-gunung itu dulu bekerdja. Jang demikian itu ternjata dari bentuk-
nja gunung dan djenis serta sifat-sifat tanall jang ldni menutupi gunung itu
seluruhnja, sampai pada lereng-lereng dan kakinja.
Sehabis gunung memuntahkan abu, pasit; d'ln batu-batuan pada waktu
meletus, tiap-tiap kali ada hudjan, banjak dari balian-bahan tadi hanjut
turut air hudjan. Kedjadian itu terkadang pelan-pelan, akan tetapi ada
kalanja mendadak, sehingga hanjutan bahan-hahan tadi merupakan lahar
dan bes"!,, jang menirnbulkan kerusakan besar. Semua jang ada didjalanan
jang dilalui, dillanjutkan atau ditutup dengan pasir dan batu-batu.
. menamalmn lahar itu 'lava jang mengalir' seperti sering
lnta batla dldalam surat-surat kabar, akan tetapi biasanja tidak benar,
sebab jang dinamakan lava itu magma panas jang meJeleh. Adapun abu,
pasir, dan batu ketjil besar jang bertjampur air mendjadi sebagai lumpur itu
dinamakan: lahar dan besuk.
Djika sudah tidak terendam air lagi, lahar dan besuk itu lekas sekali
mendjadi tanah karena djalannja proses penghantjuran ada lekas sekali,
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL
Gambar 14. Lahar dari G. Kelul &icbuah sungai dekat Wlingi, kabupatcn Blitar
lain sekali dengan proses penghantjuran pada lava, jang lama sekali djalan-
nja, seperti misalnja digunung Guntur, Lamongan dan Batur. Oleh sebab
itu perlu sekali lahar dan lava itu dibedakan.
Di Djawa djarang sekali terdapat batu dalam, di Sumatera dan Sulawesi
lebill Batu itu disebut 'gran':et'. Batu itu terdapat dibelakang Si-
bolga dan dlbeber.apa tempat pada Gunung Barisan, di Sulawesi Tengah, di
Bansan gunung, Jang melengkung dari Malaka melalui Riau, Bangka, Bli-
tung sampa; Kalimantan sisih Barat Daja.
Batu-batu metamorI djuga djarang adanja. Batu-batu itu untuk pertanian
sedikit sekali harganja. Batn mat jam tersebut hanja terdapat di Lampung
dan disebelah Utaranja dipulau Sumatra, di Kalimantan, Sulawesi, Timur
dan lain-lain.
Adapun jang amat penting, berhubung dengan banjaknja dan terpentjarnja,
lalah batu cndapan muda lebih-lebih bat" cndapan laut. Batu-batu itu praktis
terdiri dari 4 bagian jang besar, jaitu:
Ie pasir kwarsa, jang belum mengalami penghantjuran.
26 TENTANG TANAH Dr INDONESIA
2C lanah lial, jang telah melalui segala tingkatan penghantjuran.
3C bagian-bagian, jang mudah dan lekas hantjur akan leiapi belm}! sampai
dcmihian. Bagian-bagian ini terutama adalah bahan-bahan jang belum
lama diembuskan dari kawah gunung berapi.
4c tanah gamping, jang berasal dari endapan dilaut, jaitu dari sisa-sisa siput,
kerang-kerangan, dan rangka-rangka hewan, jang dulu hidup dalam air
laut.
Batu-batuan, jang seb"gian besar terdjadi dari pada sisa-sisa siput,
kerang-kerangan dan rangka he"wan dinamakan bat'll gamping atau baht
kapur ('kalksteen'). Djika bagiannja lnmpur ada lebih .. banjal<, disebnt
balu lcmpllng ('kleisteen'). Batu lempung jang hanja sedikit mengandung
kapur, clinamakan napal (,merge!')' dan jang mengandung kapur banjak,
disebut i<apur na.pal ('kalkmerge!'). Adapun batu gamping atau kapur jang
mengandung sedikit lumpur atau tanah liat namauja batu kapur bcmapal
('mergelige kalksteen').
Pasir kwarsa, djika padat dan keras, mendjadi bala pasir kwarsa ('l,warts
zandsteen'). Perubahan itu hanja mungkin diluar pengaruh laut. Djika
peristiwa itu terdjadi didalam laut, maIm pada pembentukan batu tadi jang
tentu ketjampurau kapur, entah banjak, entah sedikit. Djika kapurnja
merupakan bagian jang besar, batu jang terdjadi itu disebut balu gamping
jaug 1IIcngandung pas;r ('zandhoudende kalksteen'). Adapun djika bagian
jang terbesar terdiri dari pada pasir, maIm batu jang terbentuk dinamakan
batt< pasir jang mcngandullg kapur ('kalkhoudende zandsteen').
Gambar 15. Baban
Balu-haluan
herbullr-bulir kasar
hatu pasir kwarsa .
batu kapur dari
kulit kerang dan
dari karang
.1.
batu kapur fora-
minifer (bangsa hewan)
kapur beroapal
Batu-baluan
berbulir-butir !1ElE!
halu kapur jang
mengandung tur
napOli
Lurlnut kasar
(bckas cndapan
1aut)
napOlI tur0
tur halus
bcmapaJ
o
tur imsar . . paclas abu gunung bcrapi
bcrupa pa5irI tur halus
konglomcrat gunung bcrapi .
tur lahar
. balu lempung
BATU-BATUAN SEBAGAI BAKAL ASAL ?-
-/
Didaratan abu gunung berapi jang djatuh lama-lama mendjadi padat dan
keras cljuga. Lapisan itu clisebut lui jaitu lui daralan. Lapisan tuf jang ter-
djadi dilaut, disebut lut laul. Tuf laut itu biasanja ketjampuran sisa-sisa
siput dan kerang-kerangan, jang sudah berwudjud kapur. Sekarang pem-
batjakiranjadapatmembeda-bedakan sendiri an tara : napa I jang mcngauiwng
lui ('tuftige merge!'), lui jang 1ILengand1mg napa I ('mergelige tuf), dan balu
kapur jang ",cngaudllug lui ('tuftige kalksteen'). Batu-batu itu kerap sekali
terdapat berlapis-lapis, berganti-ganti letalmja. Pada proses penghantjuran
tiap-tiap bagian dari pada batu'batu tersebut mengikuti sifatnja sendiri-
sencliri. Berhubung perbandingan banjaknja pasir kwarsa, lumpur, tuf dan
kapur dalam tjampuran berbeda-beda sekali, makatanah jang terdjadi dari
pad;': itupun berbeda-beda sekali pula djenisnja.
Sebelum kita membitjarakan berdjenis-djenis tanah lebih landjut, baildah
kita membitjarakan dulu hal iklim.
III
IKLIM DALAM TANAH, BUNGA TANAH (HUMUS)
KEHIDUPAN DIATAS DAN DIDALAM TANAH
1kZi", tanal! itu dalam berbagai hal berbeda dari pada iklim satu meter atau
lebih diatas bumi, j aug biasa diselidiki dan dibitj arakan oleh para ahli
iklim. 1kli", udam itu dalam buku ini tidak akan dibitjarakan dengan teliti.
Hanja tentang iklim' tanah perlu disebutkan beberapa hal jang penting,
jaitu jang mempunjai hubungan dengan penghantjuranbatu-batu dan
mempunjai pengaruh atas tanah dan tanam-tanaman, jang tumbuh disitu,
sehingga besar artinja bagi tanaman pertanian. Adapun faktor-faktor jang
penting, ialah:
A. suillt ('temperatuur')
B. lengas ('vochtigheid') dan
c. lzawa dalam tanah ('Iuchf).
A. SUHU
Apakah sebabnja maIm panas kulit bumi dan lapisan disebelah dalamnja?
Sinar jang dipantjarkan oleh matahari, tidak dapat memanasi udara de-
ngan langsung. Sinar, jang dipantjarkan tadi setibanja diburni, lalu diisap
oleh tanah, sehingga tanall mendjadi panas karenanja. Tanah jang mendjadi
panas itu menjinarkan kembali kalor keudara, j ang meliputinj a, sehingga
udara diatas burni itu mendjadi panas. Lain dari pada itu kalor jang diisap
tanah tadi sebagian mendjalar terus kelapisan bawah, sehingga lapisan
tanall inipun mendjadi panas.
Berhubung dengan itu, maIm tak mengherankaulah, bahwa disebidang
tanah, jang langsung kepanasan matahari - misalnja jang tidak ada tana-
mannja atau jang dibersihkan dari segala tanaman rumput-rumput - ter-
djadi seperti berikut:
Ie Pada \Vaktu memuntjalmja panas matahari:- ja'ni sesudah tengah hari-
suhu tanah diatas burni terkadang ada 40 sam'pai 50 bahkan 60 deradjat
Celsius atau Jebih, sedang suhu udara diatasnja djarang sekali atau tidak
pernah melebihi 35 deradjat Celsius.
2e Pada waktu landjut malam, misalnja antara djam 3 sampai djam 6 tanah
ditempat itu djuga terkadang djauh lebih dingin keadaannja dari pada
udara jang meliputinja - kadang-kadang hingga berbeda 10 deradjat C.
atau lebih - karena terlalu banjak sekali kalor, jang dipantjarkan lagi oleh-
nja. Dilanah datar tinggi, jang dilindungi dari tiupan angin, sekali-sekali
orang dapat menjaksikan pembeJ..-uan air dimuka tanah karenanja.
Sedang tanah jang terletak kira-kira 10 cm dibawah muka bumi barang-
kali masih mempunjai sulm 10 deradjat C. atau lebih dan udara 2 m diatas
tanah cljuga sebegitu panasnja, diatas tanah clapat tercljadi pembekuan air,
karena sedjuknj a. Berlm-
bung clengan itu pesamaian
tanaman dipegunungan
perlu ditutup atap atau
clibeli bajangan, agar ucla_
ra disitu tidaksampaimen-
cljacli amat secljuk.
3c Ditanah jang tandus
atau jang sedikit sekali
tanamannja, suhu lapisan
atas setebal 5-75 em acla
3 cleradjat C. lebih tinggi
dari pada suhu udara 5-75
em diatas tanah.
Djika tanah itu banjak
tanamannja - misalnja di-
hutan raja atau diperke-
bunan - maIm perbedaau
5uhu antara udara jang acla
didalam clan dia tas tanall
itu mencljadi kurang, sam-
pai hampir tidak ada sarna
IKLDr'I TANAH
m<Vl.

/-............ ...--
/ :-..--
-.
.---
.....
"
29
I .-- "
I ./ "
.--.- "
............
lId fi
10'
U"
""n. ......
...
phi [2 pkl :Hjll
gb. lfi. llagan rala-mta daTi turulI.naiknja ,uhu .. :11a1 had
tlitcmpat '''lingg; [aul.
------. tlialmu,lir. bd,erapa flWH'r Jwrmu-
[taan bum;
pada uUllli. dill-lIl!,al lang
dul 'imahrua (tida\; dilurnbuhi IUfHun'an
mau lurnhuh'all :lpapun djUg'l)
-.-e- 'didnlam lunah, 15 nil rlill;]wah
k:ml1 bumi
pkl !i
sekali, tergantung clari pacla banjak seclikitnja tanaman jang acla diatas
tanah itu.
4" Suhu udara clalam lapisan tanah jang lebih dalam letaknja acla lebih
tetap. Dalam hal itu tentu sadja ada perbeclaan jang njata dian tara
daerah panas dan jang sedang panasnja, misalnja di Indonesia dan di
Eropall.
Sedang perbedaan sulm lzarian didaerah jang sedang panasnja biasanja
hanja seclikit -mesldpun taldetap- jaitu lilla-kira 0-5 deradjat C., didaerah
panas perbedaan itu rata-rata kira-kira 10-15 cleracljat C. Berhubung dengan
itu perbedaan suhu udara dalam lapisan atas dari tanah diclaerah panas
seperti di Inclonesia ini ama t terasa. Hanj a dilapisan j ang terletak
setengah sampai I meter dalam tanah naik turunnja suhu tadi ticlak begitu
kelihatan.
Akan tetapi naik turunnja wlzu tahunan didaerah panas seperti cli Djawa
ini hanja acla beberapa deradjat sadja, mungkin antara 2 sampai 3 cleradjat
C. sehingga ditempat jang terletak I meter clalam tanah udara mempunjai
suhu jang tctap. J ang demikIan ltu berlainan sekali keaclaannja clengan di-
daerah, jang hawanja sedang panasnja. Disana pada musim dingin ('winter')
air dalam tanah sampai sedalam I meter terkadang membeJ..-u, seclang pada
musinl panas ('zomer') lapisan tanah diatas suhunja sampai 20 deradjat C.
Djadi diclaerah itu perbedaan suhu terkadang lebih dari 20 deracljat C.
bahkan di Rusia sampai 50 cleracljat. Dan perbedaan suhu itu tidak hanja
30 TENTANG TANAH Dl INDONESIA
berlangsung selama 24 djam sadja, akan tetapi setahun terus. Oleh karenanja
perbedaan suhu itu terdapat sampai dilapisan tanah jang lebih dalam lagi.
Barangkali pada tempat jang 15-40 m dalamnja orang baru mendjumpai
lapisan tanah, jang suhunja hampir tetap. Dinegeri Belanda suhu itu adalah
IO deradjat C. djadi hampir sarna dengan suhu-tahunan rata-rata dari udara
diatasnja.
5c Djadi didaerah panas sebagian besar dari akar-akar tanaman, jang ada
dilapisan tanah sedalam I meter atau lebih, selamanja berada dalam keadaan
jang sarna sekali tidak berubah suhunja. Beda benar dengan didaerah, jang
sedang hawanja, dimana suhu jang tetap dilapisan tanah hanja terdapat
ditempat, jang 20 11 40 meter terletak dalam tanah, sedang]:JUhuri jang akar-
nja masuk ketanah hingga sedalam itu tidak ada.
Akan tetapi didaerall panas tanarn-tanaman, jang berakar pendek
(5-30 em) tiap-tiap hari akarnja mengalarni perubahan suhu jang turun-
naik; tidak begitu halnja dengan tanaman jang serupa didaerah jang ,edang
panasnja. Ranja dibawah puhun-puhun jang rindang perbedaan suhu itu
tidak begitu besar.
6c Aehirnja beberapa perkataan tentang lambalnja mendjalarnja kalor.
Didalam tanah kalor itu mendjalarnja tidak seketika. Djika suhu jang
tertinggi pada muka tanah tertjatat misalnja pada pukul 14, maIm suhu
tertinggi ditempat 10 em dalam tanah baru terdapat 2 djam kemudian, atau
pukul 16, dan ditempat jang 30 em dalamnja 9 11 10 djam kemudian, atau
kira-kira djam 23 11 24.
Suhu jang paling rendah jang tertjatat pada muka bumi waktu matahari
terbit, terdapat pada tempat 15 em dalam tanah 3;\ djam kemudian, dan
ditempat jang 30 em dalamnja 7'} djam kemudian.
Sulm tanah mempunjai pengaruh jang besar atas pengisapan air dan
makanan oleh akar-akar tanaman. Makin panas keadaan tanall-sampai kira-
kira 35 deradjat C.-Iebili lantjar pula pengisapan air dan makanan oleh
akar-aka, tanaman. Djadi pengisapan air oleh akar-akar, jang ada dilapisan
tanah setebal IO-I5 em jang terbanjak pada djam 16 siang hari, dan jang
paling sedikit pada djam IO pagi. . '.
Akar-al,ar jang udjungnja masuk sampai 30 em kedalam tanall, mengam-
bilnja air jang terbanjak pada djam 23-1 malam, dim jang paling sedikit
pada djam 13-14 siang hari, ja'ni pada waktu sulm diatas bumi memuntjak.
Berhubung dengan itu sekarang orang dapat mengerti, apa sebabnja daun
tanam-tanaman jang pendek akarnja, pada waktu pagi kelihatan laju, dan
pada siang hari djarn 16 mendjadi segar, meskipun matahari baru pukul IS
terbenam. .
7" Untuk menghindari salah faham perlu kiranja ditamball sedikit keterang-
an mengenai suhu udara diatas dan didalam tanah. Di Indonesia suhu
udara rata-rata turun I deradjat C. pada tempat tiap-tiap kali 160 meter
lebill tinggi. Karena suhu udara pada muka laut kira-kira 26 deradjat C,
maIm sering kali orang lalu membuat perbandingan seperti berikut.
IKLIM TANAH
31
Di Eropah (negeri Belanda) suhu udara rata-rata ada IO deradjat C. atau
16 deradjat lebili'rendall dari pada suhu rata-rata di Indonesia. Suhu 10
d e r a d j ~ t itu. menurut keterangan diatas di Indonesia terdapat ditempat,
lang tmggmla 16 X 160 m atau 2560 m. Djadi mungkin orang mengira,
bahwa ditempat jang setinggi itu di Indonesia suhu dan iklimnja sarna de-
ngan di Eropah. Perbandingan dan dugaan itu salah benar, sebab di pe-
gunungan di Indonesia tidak ada musim dingin dan panas, sehingga suhu
udara, jang disebutkan ada IO deradjat C itu terus meneruS adanja. Tum-,
buh-tun;buhan, jang di Eropah ditanam orang dalarn musim panas, di
IndoneSia tidak al,an tnmbuh ditempat jang din gin seperti tersebut diatas,
berhubung kekurangan panas dan matallari. Tanarnan buah-buahan dari
Eropahpun tidal, akan dapat memberikan hasil ditempat tersebut, karena
tidak pernah ada musim dingin, jang lebili sedjuk lagi, seperti di Eropah -
jang menjebabkan tanarnan bualr-bnahan itu di Eropah dapat berbunga dan
berbuah.
Djuga keadaan segala jang hidup dalam tanah berlainan sekali, sehingga
sebetuhrja semuanja ada berbeda. Adapun jang sarna ialah hanja rata-rata
suhunja dalam satu tahun, jaitu IO deradjat Celsius.
E. LENGAS TANAH
Keadaan lengasnja tanah adalah faktor jang penting sekali, baik dalam
proses penghantjuran batu-batu, maupun dalam proses perubahan tanah
selandjutnja, begitu pula bagi hidupnja tumbuh-tumbuhan. Keadaan lengas
tanall itu selalu beruball. Air dalarn tanah tidak ada henti-hentinja selalu
bertarnbah dan berkurang, tidak berbeda dengan keadaan uang kas dari
suatu perusahaan jang besar. Pada tiap-tiap waktu orang membuat neratja-
nja, neratja itu tidak sarna.
. Air jang menambalr banjaknja air dalam tanah adalah bulmnnja hanja
lang datang dari air hudjan, jang meresap kedalam tanah sadja ditambah
dengan embun, akan tetapi kadang-kadang ditambah pula dengan air, jang
datang dari kanan-kiri, atau naik dari lapisan bawah l<eatas, atau dialirkan
dari lain tempat (sawah). Adapun jang menjebabkan air dalam tanah ber-
kurang adalah bukannja hanja karena diuapkan oleh tanall dan tumbuh-
tumbuhan jang ada diatasnja sadja, melainkan djuga karena ada air jang
mengalir kekanan atau kiri dan jang terus meresap kedalarn tanah. Untuk
teranguja tambah dan kurangnja air dalam tanah dapat kita gambarkan
sebagai berikut. (Lihat gambar dihalaman 32.)
Djika kita memperhatilmn sunggull-sungguh faktor-faktor jang menjebab-
kan adanja air dalarn tanah bertambah dan berkurang, tentulall kita dapat
mengerti, bahwa so'a! air dalarn tanah itu tidak tjukup dipetjahkan dengan
alat-alat pengulrnr hudjan dan pengukur uap sadja. Adalah lebili banjak
lagi jang diperlukan.
3
2
TENTANG TANAH Dr INDONESIA
nit dalmn [anah
\;.urnnguja air dala," lanah
",r i""11 'liuapka" ,,]til
air hudj"" ait janll ,j'''''pknn dari ,a"ah
ml' Jang mcnga It a,a' ,ana, .
"
, a;tJang mCIl!{alir aUu ,a"ah
.ur Jang ,bbrn lanah --+-...
I
air ada (a"ah --+---"" nir ja"R
",.ngaliT dalnm I:mnh
Ie Benarlah, bahwa hudjan ada faktor jang terpenting,. Djilm tak ada
hudjan sarna sekali, tak akan ada tanaman. Akan tetapl angila rata-rata
iJanjalmja Ill/djan dalam satlt tahlt'l!, jang da;i
hudjan, jang djatuh dalam beberapa tahun, tIdak banJak artmJa bag! lmum
tani didaerah panas, melainkan dalam hal-hal jang luar biasa. Di Indonesia
orang dapat menduga, bahwa didaerah, jang dalam satu tahun hudjannja
rata-rata kurang dar! I m, djarang sekali ada hudjan dan iklimnja ada kering.
Ditempat, jang hudjaunja ratacrata setahun lebih dari 5 m, dapat diten-
tukan, bahwa disitu dalam satu tahun tems ada banjak hudjan.
Bagi petani dan asisten kebun rata-rata djat."lt tiap-tiap
ada lebih berharga. Djika dalam satu bulan hudJan Jang dJatuh J.:urang daD
60 mm, maIm bulan itu boleh dipandang bulan kering. Air persediaan
dalam tanah dalam bulan tersebut akan mendjadi kurang, sebab jang
menguap lebih banjak dar! pada tambahnja karena hudjan. Djika dalam
satu bulan hudjan jang djatuh lebill dar! Ioo mm, maIm bulan ltu boleh
disebut bulan basa" , karena dalam bulan tersebut air jang menguap dar!
dalam tanah, kurang dar! pada tambahnja air, jang dibawa hudjan, se-
hingga tanahnja'mendjadi lebih basah. .
Akan tetapi perhitungan seperti diatas, .masih sering
tidak memuaskan. Seorang tani, jang sungguh mengertl apa artmJa hudJan
bagi tanamannja, merasa lebih bahagia d<;ngan 10 kali h,;,djan dala:n satu
bulan, jang tiap-tiap kali mendjatuhkan aIr 7 a 8 mm dan pada
kali hudjan, jang membawa air 150 mm. Pendek kata beear atau ketJilnp
arti hudjan bagi pertanian itu tergantung dar! pada pembagimmja didalam
suatu waktu.
Berhubung dengan itu, dimana pertanian mempunjai arti jang penting
sekali dalam penghidupan masjarakat dan penduduk, dipasangnja perkalms
untul, mengulmr banjalrnja air hudjan, jang djatuh tiap-tiap hari. Sesung-
guhnja alangkah bailmja, djika tiap-tiap kali habis hudjan - entah besar,
maupun ketjil - air jang djatuh diukur, dan ditjatat akan
tetapi jang demildan itu dalam praktik sulit sekali dikerdJakan. Dan angka-
IKLIM TANAH
33
angka dalam daftar itu orang dapat menduga, dimana air hudj an jang dj atuh
itu tinggal, dan apakah airtadi ada mallfaatnja bagi pertanian. Sebab apakah
sebetuJnjajangdiinginiolehpetani? Tal, lain dan tak bulcan supaja tanam-
annja besar ketjil tiap-tiap walctu mendapat air tjulrup dar! dalam tanah
untuk keperluan tumbulmja dan untuk mengganti air, jang lenjap disebab-
kan menguap. Man tetapi semua itu tidak dapat langsung diperhitungkan
berdasarkan banjalmja hudjan jang dj'!-tuh. Jang ha!1lS diperhatil,an, ialah,
bahwa akar-akar tanaman hams selalu mendapat air, dan berhubung dengan
itu didalam tanah hams selalu ada air. Djadi tanah sehamsnja mempunjai
daja mena"an air ('watercapaciteit'). Besarnja daja menahan air dar! tanah
itu dinjatakan dengan angka, jang menje]:lUtkan, berapa gram air terdapat
dalam tanah Ioo gram tanah.
20 Sekarang timbnllah so'al, bahwa dalam tanah - disekitar udjung almr-
hams tersedia air lagi, djilm air jang ada disitu sudah berkurang atau habis,
karen a cllisap oleh akar-akar. Djadi air jang ada dalam tanalt itu ha!1ls dapat
mcngalir atau ",cresap kcmana-mana, dan berhubung dengan itulah tanalmja
hams berongga ('doorlatend'). Berdjenis-djenis tanah mempunjai daja mc-
nahan air jang berbeda-beda besarnja, Rongga-rongganja ('doorlatendheid')
pun beda-beda sekali. Untuk mengetahni, apal,ah hudjan jang djatuh di-
ladangnja member! bahagia atau tidak kepada tanammmja, perlulah petani
memperhatil,an dua djenis sifat tersebut diatas dar! tanahnja. Ketjuali itu
bail, pula diperhatil(an, bahwa hudjan jang terlalu deras dapat menjebabkan
tanahnja mendjadiamat basah dan mengalldung terlalu banjal' air, sebingga
hawa didalamnja ",""djadi '",rang, hal mana tidal, bail, bagi tumbulmja
tanaman. Djadi kekurangall hudjan tidal, baik, begiru pula kebanjakan
hudjanpun. Rudjan jang sedang itulah lebih bail, dari pada jang kelebih-
lebihan, seperti halnja dalam penghidupan ldta.
Dilain pilmk hendalmja djangan dilupakan, bahwa berdjenis-djenis ta-
naman membutuhkan air jang tidak sarna banjalmja, dan bahwa mpa-mpa
tanaman itu tidak sarna tahmmja terhadap kekuraugan air.
Dar! uraian diatas orallg mengerti, bahwa tidak mungkin diambil suatu
kesimpulan mengenai mpa-mpa keadaan itu. Ranja dalam beberapa
per!stiwa pada umunmja dapat diramalkan sebagai berilrut:
a. Rudjan, jang mendjatuhkan air hanja 1-3 mm itu hampir tidak ada gIilla-
nja sarna sekali bagi tanam-tanaman, apa lagi didalam musim kemarau,
karena sebelum air jang djatuh itu meresap kedalam tanah, sudah hilang
mendjadi uap. Sering sekali air hudjan tadi tidak sampai ditanah.
b. Rudjan, jang mendjatullkan air lebill dar! ID mm, kelebihannja akan lebih
memgikan dar! pada menguntungkan, apa lagi djika djatuhnja hudjan tadi
hanja sebentar. So'alnja ialah: tidak semua air jang didjatullkan oleh hudjan
tadi dapat lekas meresap kedalam tanah. Sebagian akan mengalir diatas
tanah, sehingga pada tempat jang miring dapat menghanjutkan humus
(bunga tanah), jang berharga sekali bagi tanaman, ketjuali djika orang telah
mengambil tindakan-tindakan jang perlu untuk menolaknja.
34
TENTANG TANAH Dr INDONESIA
Berhubung dengan itu:
3
e
Djika kita ingin mengetabui banj aknj a air hudj an, jang meresap didalam
tanah dalam suatu tempo - misalnja satu bulan - maIm tiap-tiap kali anght
jang menundjuldmn banjalmja air hudjan jang itu
dengan garis tegak, setelab dikurangi dengan 3 mm, lattu banlaknla aIr
menguap dalam satu hari, terhitung air hudjan, jang tak pernah sampm
ketanab karena tertaban oleh daun-daun dan batang puhun, lalu kemudian
Selandjutnja dari garis tegak, jang ketinggalan itu dikurangi lagi
selebilmja dari 10 mm. Garis-garis tegak jang ketinggalan itulah menggam-
barkan banjalmja air hudjan, jang selama satu bulan tersebutmeresap
kedalam tanah. Ditanab j ang kersai dan gembur IO mm untuk
mengurangi itu dapat ditambab, terkadang sampai berlipat dua kali, sedang
ditanall jang pedjal atau padat angka itu dapat dilmrangi sampai 5 mm. Di
tanab jang tersebut belakangan lamania iI!ldian itu diatnil ada lebih penting
dan pada banjaknja air hudjan.
Diatas telab dibitjarakan daja menahan air ('watercapaciteit') dan
rongga-rongganja tanall ('doorlatendheid'). Kedua sifat dari pada tanah itu
satu sarna lain ada hubungannja jang erato
Dalam tanab, jang mempunjai daia menailan air ('watercapaciteit') besar,
artinja mampu menalmn banjak air, akar-akar tanaman dimana-mana
mudab mendapat air dalam batas-batas jang tertentu, seperti nanti akan
dibitjaral,an lagi. Djika air, jang ditahan tanah itu hanja sedikit,
didalam waldu jang singkat sadja air itu al,an habis, sehingga perlu d'ganll
atau ditambah lagi. ] ang demil,ian itu hanja mungkin, djilca dalam tanah;
itu ada banjak rongga-rongga untuk mengalirnja air dari lain tempat.
Akan tetapi ketjuali untuk tumbulmja tanaman djuga untuk tanahnja
sendiri dua sifat tersebut besar sekali artinja. Kedua sifat itulah jang me-
nentukan, apakah didalam tanah ada pergeseran air banjak, dan kedju,:,san
mana. Dan seperti telall kita ketahui, air adalah salah satu faktor lang
penting bagi penghantjuran tanah.
Air hudjan dapat kiranja dipandang sebagai airsulingan (air distilata).
Air itu mengandung hawa, djadi djuga zat. pejUbakar atau oksigen, asam
arang sedildt, dan lagi setitik amoniak dan asam nitrat ('salpeterzuur').
Benda-benda jang padat hampir tak terdapat didalam air hudjan. Ber-
hubung dengan itu, maIm air hudjan itu akan mendjadi alat penghantjur
dari pada mineral-mineral jang ada dalam tanah. Dalam proses itu suhu
tanah didaerah panas seperti di Indonesia ini mempunjai peranan jang
penting djuga. Lebih banjak air hudjan jang meliputi butir-butir tanah,
lebih banjak pula mineral-mineral didalamnja mengalami proses peng-
hantjuran. Djadi ditanah gembur - berhubung air hudjan lebih mudah
meresapnja _ penghantjuran ('verwering') dari tanah akan berdjalan lebi.h
keras djuga. Sebaliknja ditanah jang tidak begitu gembur, dimana atr
hudjan sukar sekali dapat meresapnja, maka air jang telah mengandung
larutan bahan-bahan hasil penghantjuran dari tanall itu tidak akan lekas
IKLIM TANAH
35
dapat mengalir, sehingga tak lekas dapat diganti dengan air barn, jang be-
lum mengandung banjak larntan. Dalatn keadaan jang demildan, proses
penghatltjuran ('venvering') tertahan, berhenti, bahkan terkadang terdjadi
proses terbalik, ja'ni kelain djurusatl.
Terangnja adalah begini:
Dulu orang hanja mengerti satn die"is proses penghantinran sadja. Akan
tetapi kemudiatl orang mengetahui, bahwa sebetulnja penghantjuran dapat
terlaksana dalam rupa-rupa djurusan, tergantung dari pada keadaatl. Djadi
dengan lain perkataan orang mengenal beberapa dienis proses penghantinran.
Faldor jatlg penting dalam halitu ialab dialallnja perembesan air dalam tatlah.
Djika dalam tanah djalannja rembesan air senantiasa dari lapisan atas
kebawab, malm butir-butir tanab dilapisan atas itu seakan-akan diti"tji
terus menerus dengan air bersill, jang djatuh dengatl hudjatl, seperti diu-
raikan diatas. Akatl tetapi djika djalannja rembesan air tanah itu dari lapisatl
bawah keatas, malm didalam air itu turut mengalir bahan-baban, jang larut
didalatlillja. Djika airnja kemudian lenjap karena menguap, maim babatl-
bahan, jang dulunja larut didalamnja itu akan ditinggalkan, sehingga ber-
timbun-timbun dilapisan atas dari tatlab. Djadi pada peristiwa itu bukatlnja
pentjutian tanah jarig terdjadi, almn tetapi sebalilrnja, ja'ni pengmnplllan
dan penimbnl1an bahatl-bahan makanan tanaman, jang diangkut oleh air
tanah dan lapisan bawah keatas dan kemudian ditinggallcatl disatla. Peris-
tiwa itu dapat dilihat dengatl terang didaerah-daerah jang amat kering
sebli diseluruh dunia, seperti dipadatlg-padatlg pasir dibenua Australia,
Afnka Utara, Amerika Utara dan di Rusia bagian Timur Selatan. Daerah
jang demildan dinamakaIl daerah 'aride'.
sebagian besar adalah da:rah 'humide', artinja daerah, jatlg
batllal, hudlannp. Berhubung dengan ltu tanah dilapisan atas sering sekali
mengalami pentjutjian. Djika tanah itu tidak sekali-kali diperbabarui oleh
gunung berapi, jatlg menghembuskan abu, maim tanab di Indonesia ini
tentu merupakan tanah jang tertjutji, tandus, dan menjedihkan sekali kea-
daannja. Sjukur abu gnnung berapi jaIlg mudah mengalami penghatltjuran
dan membawa baball-bahan makanan baru bagi tanam-tanaman itu diham-
burkan djatuh kemana-malla.
Para pembatja mau Idranja membandingkan kesuburan tanah di Indo-
nesia - chusus ditanah Djawa - ini dengan kesuburall tallah didaerab-
daerab 'humide' lainnja, jatlg tidak mempunjai gunung berapi, seperti
dibeberapa bahagian besar dari Irian, di Hindia, di Mrika Utara datl di
Eropah, di Norwegia atau Finlandia. Dinegara-negara tersebut jang dapat
diperusahakan orang terutama hanja tanam-tanaman keras, ja'ni tanaman
jang pada umumnja tidak minta banjak pemelillaraan. Di Indonesia didae-
rah-daerab jang tidak ada gnnung berapi, keadaannjapun sebetumja tidak
berbeda banjal" sepertimisalnja di Kalimantan, Djambi, Buru dan lain-lain.
Sungguh-sungguh daerab 'aride' di Indonesia tidak ada. Adapun jaIlg
terdapat lalah daerah-daerah lang agak menjerupainja, berhubung dalam
TENTANG TANAH DI INDONESIA
satu tahun musimnja hudjan hanja 3 sampai 4 bulan lamanja, dan musimnja
kemarau selalu amat kering dan berdjalan 6 sampai 8 bulan tak ada henti-
hentinja, seperti misalnja dibeberapa tempat dipantai Utara pulau Djawa,
lebih-Iebih disebelah Timur, dipantai Utara dari kepulauan Sunda Ketjil
dan lain-lain tempat lagi dikepulauan sebelah Timur.
Sjukurlah orang dapat memperketjil atau menolak kerugian-kerugian,
jang munglcin terdjadi sebagai aldbat dari pada kebanjakan atau kekuranga)l
hudjan disuatu daerah, dengan djalan mengadakan pengairan, pengeringan
dan lain-lain usaha. Tentang hal itu dibelakang akan kami bitjarakan.
Seperti Idta ketahui, hudjan menambah banjaknja air didalam tanah.
Air itu sebagian akan meresap kebawah terus. Karena penglltipan tanah atas
mendjadi kering, dan air tanahjang ada dibawah a"an merembes naik l<eatas.
Merembesnja air hndjan dan nailrnja air tanah itu terutama terdjadi ditanah
jang kersai, tidal, padat. Selandjutnja peristiwa itu hanja bisa terdjadi, djilm
muka air dalam tanah tidal< amat dalam letaknja. Djika muka air tanah
letaknja 2 m atau lebih dibawah mulm tanah, malm air itu tidak dapat naik
sampai kelapisan atas, melalui pipa-pipa 1'Q1J!bnt ('capillaire') dalam tanah
jang amat sempit sekali, sehingga jang dapat mentjapai air tadi hanja almr-
akar tanaman jang amat pandjang dan dalam.
Seperti telah diterangkan diatas, penguapan air tanah itn dengan dua
djalan, ja'ni pertama air langsung menguap dari tanah, dan kedua air diisap
oleh tanam-tanaman naik melalui batang kedaun-daun, dan kemudian
menguap.
Ie Penguapan air langsung dari tanah adalah besar ditanah gundul, jang "
tidak ada tumbuh-tumbullannja, karen a tandus atau dengan sengadja
dibilcin bersih. Ditanah, jang ada tumbuh-tumbuhannja - meskipun tidak
banjal< - penguapan air ada knrang. Lebih kurang lagi penguapan air lang-
sung dari tanah jang penull tanamannja jang rindang, dan lebih kurang lagi
djika tanall itu sarna sekali tertutup dengan tanaman penutup tanah. Diba-
wah hutan raja, jang banjak tanamannja besar-besar, semak-semak dan
rumput-rumput, hampir tidak ada sarna sekali air jang menguap langsung
dari tanah. . .',
2e Penguapan air tanah, jang melalui tanam-tanam,m banjak sedildtnja
tergantung dari pada djumlah luasnja daun-daun semuanja, dan selan-
djutnja dari pada sifat tanaman dan daun-daunnja. Tanaman jang masih
muda dan lekas tumbuhnja menguapkan air lebih banjak dari pada tanaman
jang sudah tua, jang daun-daunnjasudah tua dan tebal kulit atasnja atau
jang mulm daun dan batangnja ditutupi dengan lilin atau berbulu, karena
Jilin atau bulu itu seakan-akan merupalmn sebagian dari pada hutan tua.
Selandjutnja penguapan air dari tanaman dipengaruhi benar ol.eh matahari,
jang memantjarkan sinar dan kalornja. Akan tetapi pengaruh Jang terbesar
ialah tekanan uap dalam udara dan angin jang meniup.
Berhubung dengan itu penguapan air tanah rlilapangan jang tandus ber-
beda sekali dengan penguapan air tanah didalam rimba raja.
IKLIM TANAH
37
Sekarang orang dapa,t mengerti Idranja, bahwa penguapan dari air tanah
jang tak ada tanamannja sekedar dapat dilmrangi, djilm tanahnja digarap
(digemburkan). Tanah atas jang gembur al,an mendjadi penahan dari
penguaban air tanah. Udara jang ada dalam tanah gembur tidak meniup,
ada lebih lembab dan lebih dingin dari pada ndara, jang ada diatasnja tanall.
Seba1ilmja tanah garapan jang gembur didalam keadaan amat basah
dapat dinsahakan snpaja lekas mendjadi kering dengan djalan ditekan, agar
supaja penguapan dari air tanah berdjalan lantjar. Air dalam tanah tadi
akan lebih mudah meresap naik l<eatas, laln menguap.
Diatas telah dibitjarakan s ~ d i l d t tentang daja ",enahan ail' ('water-
capaciteit') dari tanah. Djadi diClalam tanah itn' hampir selaln ada air.
Barangkali orang mengira, bahwa air jang ditahan oleh tanah itn semuanja
dapat dipergunakan oleh tanaman, akan tetapi jang demildan itu tida"
benar. Djilm'tanah disnatu tempat, jang ada tanamannja tidak mendapat
air tambahan, dan karenanja maldn hari malcin bertambah kering, mal<a
akan tibalah snatu ketika, bahwa daun tanam-tanaman disitn mulai lajn.
Itulah suatu tanda, bahwa almr-akar tanaman mulai tidak mendapat air
didalam tanah. Pada hal, djika tanah tadi ditjangknl, akan kelihatanlah,
bahwa tanah, dimana akar-akar rambnt melekat, sebetulnja belum kering
sekali keadaannja. Tanah rupa-rnpanja kadang' mempunjai daja menarik
air jang lebih besar dari pada kelmatan mengisap air pada akar-akar ram-
but tanaman. Berhubung dengan itu, maIm bagi tanaman jang penting
bukanlah kelmatannja mengisap air, akan tetapi perbedaan antara daja
menahan air dari tanah dan ttik be"zajn ('verwellcingspunt').
Tjontoh tersebut dibawah akan mendjelaskan uraian diatas.
Di-daerah' jang tanabnja merah tua, seperti dilereng-Iereng gunung
berapi di Indonesia, tanaman-tanaman lekas kelihatan menderita kelm-
rangan air, meskipun daja menal,an air dari tanah itu ada besar. Misalkan
daja menahan air dari tanah itu ada 55 (artinja: djika diselidiki dalam tiap-
tiap 100 gr tanall kering ada 55 gr air), titik laju dari daun-daun ada 35.
Djadi dari 55 bagian air jang ditahan oleh tanah dari hudjan, hanja ada
20 bagian jang dapat dipergunakan oleh tanaman.
Dilain tempat djuga di Indonesia terdapat tanah jang terdiri dari pasir
hains, jang mempunjai daja menahan air hanja 35, akan tetapi titil, laju
daun tanaman disitu ada 8, sehingga tanah sedjenis jang disebut dari 35
bagian air jang ditahan, dapat memberilmn 27 bagian kepada akar-akar
tanaman. Angka itu adalah'lebih besar amat dari pada angka, jang tersebnt
dalam teladan pertama. Ditanah jang disebnt belakangan ini tanam-
tamlman tidak akan lekas mendjadi laju, karena tidak lekas al,an menderita
kekurangan air. Berhubung dengan itu adalah perlu angka-angka mengenai
daja menahan air ('watercapaciteit') dan titil, lajn ('verwelldngspunt') dari
tiap-tiap djenis tanah diketahui orang, dengan djalan penjelidikan dila-
boratorium jang sederhana.
TENTANG TANAH DI INDONESIA
C. HAWA DALAM TANAII
Iklim - dan lebih-Iebih hudjan - besar sekali pengaruhnja atas hawa didalam
tanalr. Dan hawa - terutama zat pembakar (oksigen) jang ada banjak dida-
lam hawa - mempengaruhi sekali djalannja proses penghantjuran dari pada
bagian-bagian tanalr (besi dan mangaano:lc-yda). Lain dari pada itu hawa
itu perlu sekali untrue bernafasnja bagian-bagian tanaman, jang ada
didalam tanall. Banjak tumbu1J-tumbrulan memerlukan hawa didalam tanah
tidak sedikit. Sjrurnr bahwa tanalr pada umumnja selalu berisi hawa. Balrkan
sehabis hudjan lebat, djika tanah mendjadi basah Irnjup, sebetuillja masih
ada djuga' hawa didalamnja. A1<an tetapi 'banjale sedikitnjahawa itu ter-
gantung dari pada susunannja tanah, hal mana clibelakang akan dibitjara-
kan.
Biasanja dimana sadja djarang sekali tanalmja kenjang dengan air. Djadi
air jang ada dalam tanalr biasanja tidak sebesar dajanja menahan air
(,watereapaeiteit'), sehingga hawapun tjulrnp djuga. Berhubung dengan itu
bahaja akan kelrnrangan hawa memang tidak banjak. Kemungkinan itu
hanja dapat timbru:
Ie djika hudjannja terus menerus, dan
2e djika letale tanalr rendah, sehingga air hudjan jang tidak meresap ke-
dalam tanah, tinggal menggenangi tanah itu. Dalam keadaan jang demikian,
jang masih dapat tumbu1J ditanalr itu, hanja beberapa djenis rumput dan
padi, jang pada umunmja tahan tumbuh ditanalr, jang hanja sedikit sekali
mengandung hawa.
Akan tetapi rumput-rumput kering biasanja menghendaki tanah, jang
mengandung hawa IO-20 %, sedang tanaman jang berbuah polong, tanaman
berumbi, dan apalagi tembakau semuanja memerlukan hawa lebih banjak
sehingga perlu didalam tanahnja ada hawa (dalam tanah I dm
kibik, hawanja 250-400 em kibik).
Ketjuali banjaknja, adalah penting djuga sifatnja hawa jang ada didalam
tanall. Bagian dari udara, jang berupa zat pembakar (oksigen), banjak se-
kali dipergunakan didalam tanah, dan sebagai.gantinjabertambahlah kadar
asam aningnja ('koolzuur'). Tentang hal itu nanti aka" kita bitjarakan.
Dalam bab 2. dimuka telah di bitjarakan proses penghantjuran fisik (ber-
dasarkan ilrnu alam), jang berlainan dengan proses penghantjuran kimiawi
(berdasarkan ihnu kimia). Para pembatja masih ingat kiranja, bahwa pada
proses penghantjuran fisik batu-batuan petjah dan remuk, akan tetapi
mineral-mineralnja tidak berubah sifatnja. Dj adi dalam proses penghantjuran
fisik batu-batuan besar petjah mendjadi batu petjahan, dan batu petjahan
ini terus petjah mendjadi petjahan, jang lebih ketjil prua, begitu selandjut-
nja, sehingga mendjadi krikil, pasir dan debu. Bahan-bahan, jang berasal
dari embusan gunung berapi, mruai semrua hingga batu-batuan mendjadi
debu tetap ada didalamnja. Air hudjan mungkin meresap kedalamnja dan
IKLIM TAN AH
39
membasahi semua bagian-bagian j ang telah remrue, sehingga tidale lekas akan
habis mengnap. Sekarang mulailah pengltantjltran kimiawi. Hampir semua
dj enis mineral dihantjurkan dandipisah-pisahkanzat-zatjangadadi dalanmja.
Kapur, natron, kali dan magnesia larut didalam air, begitu djuga asam
silikat ('kiezelzuur'). Lain-lain zat, seperti: besi" dan tanah tawas ('aluin-
aarde') sukar sekali hantjurnja. Djika air, jang mengamlllng lamtan bahan-
balian jang dihantjurkan tadi merembes kedalam tanah, maIm besi dan tanalr
tawas, jang hampir tidak larut sarna sekali tadi ditinggalkan ditempatnja.
Ketjuali itu dari besi, tanall tawas dan air jang ada dalam tanah lalu ter-
bentuk mineral tanah liat ('kleimineralen') jang terdiri dari hablur-hablur
halus sekali. Mineral tanah liat itu dapat mengisap dan menahan kapur, kali,
dan lain-lain, jang larut dalam air tanah.'
Semua itu memang sulit sekali. Berhubung dengan itu disini hal itu tidak
akan dibitjarakan lebih landjut. Hanja seclilcit keterangan perlu djuga
cliketahui:
Ie Proses penghantjuran kimiawi (Iapuk lekang berdjalan lebih
lantjar djika suhunja lebih tinggi. Djadi ditanah datar rendah proses itu
lebih hebat dari pada ditanahpegunungan. Berhubung dengan itu maka
batu, pasir dan abu dari gunung berapi jang djatuh ditempat rendalr, jang
Gambar 17. Tjelah-tjelah Haro.u eli Sumatcra Burnt
Batu-batu pasir jang arnat keras lama tak dapat hantjur dan hanjo. menghasilkan tanah kurus
TENTANG TANAH DI INDONESIA
iklimnja panas, akan lebih lekas mengalami proses penghantjuran dari pada
jang djatuh disekitar kawah gnnung.
2e Proses penghantjuran kimiawi (lapuk lekang kimiawi) berdjalan lebih
lantjar, djika banjak air untuk membasabi mineral-mineral.
Djadi lapuk lekang leimiawi itu lantjar djalannja, ditanah abu gnnung
berapi, jang berliang renik dan gembur, djika hudjannja ada banjak. Adapun
jang paling lambat djalan airnja ialah dibatu jang leeras seperti graniet atau
batu pasir kwarsa, jang memang terdirt dari bahan-bahan, jang tidal, mudah
hantjur setjara seperti misalnja ditjelah-tjelah gunung Harau di
Sumatera, jang telah terkenal dimanacmana (lihat gb 17).
Djika pada proses lapuk lekang kimiawi itu jang bekerdja hanja air bersih,
jang djatuh dari hudjan sadja, so'alnja mudah dapat dimengerti, akan
tetapi halnja tidak demikian. Dalam air tanah adalah larutan dari rupa-
rupa zat, bul,annja jang berasal dari larutan mineral sadja, seperti diuraikan
diatas, al<an tetapi ada lagi zat-zat lain dari asallain jang djuga larut dida-
lamnja. Pertama didalam air hudjan sudah terdapat larutan oksigelL dan
asam arang, bahkan djuga asam nitrot ('salpeterzuur'). Betullah zat-zat itu
kadarnja sedikit sekali, akan tetapi didalam tempo jang lama, pengaruhnja
tidak boleh diabaikan.
PENGARUH TUMBUH-TUMBUHAN
Lebih besar lagi adalah pengaruh dari pada tumbuh-tumbuhan, jang me-
nutupi tanah, apalagi djika tumbuh-tumbuhan itu amat lebat, seperti
hutan-hutan di Indonesia. Oleh karenanja djalannja proses lapuk lekang
kimiawi dapat berubah banjak, bahkan terkadang hingga mendjadi ber-
lainan sekali djalannja proses. Sekarang jang kita hadapi bukan so'al:
pengarull tanah kepada tanaman?', akan tetapi sebaliknja, jaitu
so'al 'apaka" pengar,," tanama" lwpada tanal!?'
Keterangan-keterangan jang disebutkan dibawah, baildah mendapat
perhatian.
Ie Berhubung tanah ada dibawah bajangmi trlmbull-tumbuhan, maim
hawa jang ada didalamnja, mempunjai sulm jang rata-ratanja rendah dan
tidak naik-turun banjak, sehingga perbedaan suhu udara didalam dan diatas
tanah hampir tidak ada. Didalam hutan raja suhu muka tanah paling tinggi
27 deradjat C. dan pada tempat, jang I kaki dalamnja, suhu udara selalu
tidak berubah.
2e Seperti telah dibitjarakan diatas, pada tiap-tiap kali hudjan, sebagian
dari pada air hudjan tidak djatuh ketanah, tetapi tinggal membasahi daun-
daun. Didalam hutan jang lebat, banjaknja air jang tinggal didaun-daun itu
djumlalmja kira-kira 3-5 mm. Air itu kemudian akan menguap lag;' djadi
tak akan membasalli tanah.
Sebaliknja, dilereng-lereng gunung angin jang datang meniup dari tanah
IKLIM TANAH
41
Gambar 18. Hutan tjcmara dilen':ng G. Semeru. Hutan-hutan itu rnencljndi pcnarik hudjan
datar dan naik melalui hutan-hutan, dapat melepaskan uap, jang dikan-
dunguja sebagai kabut, embun atau hudjan. Di Djawa Timur misalnja
pohon-pohon tjemara dan lain-lainnja tiap' hari tidak sedikit mendapat air
dari udara setjara jang diuraikan itu (gb IS).
3" Ditanah jang banjak tumbuh-tumbuhannja, air jang djatuh sebagai
hudjan, tidak mudah mengalir dimulm tanah, karena dihalang-halangi oleh
akar-akar, daun-daun, ranting dan lain-lain, jang menutupi tanah. Ber-
hubung dengan itu air jang meresap kedalam tanah mendjadi banjak, lebih
dari pada ditanah tandus jang tidak ada tanamannja sarna sekali. Didalam
hutan dan ditempat jang banjak tanamannja air hudjan tidak lekas menga-
lirnja, sehingga tidak akan menimbullmn banjak larutan, sedang selokan
dan saluran airpun tidak akan lekas terdjadi.
Selandjutnja ditanah jang amat kering sekali, air hudjan jang pertama-
tama djatuh, tidak akan merembes kedalam tanah, karena air itu akan
mengalir dengan debu-debu, jang meliputi tanah. Tanall basah almn lekas
dapat menahan dan mengisap air hudjan jang djatuh pertama-tama, se-
sudah lama tidak ada hudjan. Djadi dibawah bajangan tanam-tanaman air
jang meresap kedalam tanah lebih banjak dari pada ditanah, jang tandus,
42 TENTANG TANAH DI INDONESIA
jang tidal, ada tanamannja sama sekali. Di1;'.awah bajan?an pohon-pohonpnn
air jang meresap akan amat berkurang, dJlka tanah pohon-pohon
itu selalu bersih tidak ada sampah dan rumput-rumputnJa.
4" Dari tanah didalam hutan raja air jang menguap djauh lebih dari
pada dari tanall jang tidak ada. tanamannJa, . pe:tama karena d;baw";)1
pohon-pohon jang rindang tanahnJa. ada I<;bih kedua tanah ItU ter-
tutup oleh sampah dari daun-dann Jang dJatuh dan pohon-pohon, dan ke-
tiga karena udara diatas tanah dalam hutan pada waldn lepas-Iepas
hari, djika pada umumnja dimana-mana udara ada amat panas, agak sedJuk
dan lembab. . . . .. .
Akan tetapi tumbuh-tumbuhan dihutan itu menglsap bar;Jak aIr -dan
dalam tanah dengan akarnja, air mana sebagian besar kemudmn menguap
melalui daun-daunnja. Faktor italah turnt apak.ah mr
jang meresap kedalam tanah lebih banJak apakah leblh sedllnt dan
jang diisap oleh tanaman lalu menguap. Memang ada hutan-hutan Jang
torang menjebabkan keringnja tanall. .' . . .
-e Tumbuh-tumbuhan tidak hanja mempengaruhl banJalmJa mr, Jang
kedalam tanah dan menguap dari tanah, akan tetapi djug
a
bisa
meruball sifat dari pada air tanah. .
Daun, ranting dansampah, jangruntuh dari tumbuh-tnmbuhan , menutup;
tanah. OIeh karenapekerdjaan tjendawan dan sampa!, tadl
hantjur mendjadi 1","'lIs (bunga-tanah) dan selandJutnJa mmeral-,:"meral,
jang ada didalamnja dipisah-pisahkan ('gemineraliseerd').
karbon pada proses tersebut banjak menm:bulkan asar;' arang. Asam arang ItU
Iamt dalam air tanah. Sekarang mengertilah pembatJa, apa sebabnJa dalam
air tanah dilapisan atas terdapat lam tan asam arang, dan didalam hawa
tanahpun begitu djuga. Kedua-duanja menjebabkan mineral-mineral mudah
hantjur, begitu djuga gamping, kali, dan . .
Humus jang belum hantjur sarna sekah larut mr tanah, -:
terutama djika didalam tanah kurang hawanJa - sehmgga arr tanah bereaksl
asam, lebih asam dari pada djika hanja mengandung larutan a.sam arang:
Barangkali pembatja mengerti, mengapa kita n::en\lruh 1;'anJak
kepada tumbuh-tumbuhan, baik jang ada diatas, maupun Jang ada clidalam
tanah. Dalam garis besarnja orang dapat mengatakan, bahwa dlaias t";,,ah
tumbuh-tumbuhan, jang ada disebut macro/lora, dan dldalmn tanah "'lcro-
Ilora. Macroflora ialah tumbuh-tumbuhan, jang daun-dam;
hidjau. Untuk hidupnja oleh tumbuh-tumbuhan ItU dlbutuhkan
hawa, tjalwja matahari dan air serta zat-zat makanan tanaman anorgaTI.lS,
jang kedua-duanja diisap oleh akar-akar tanaman menurut keperIuannJa.
Tumbuh-tumbuhan dalam tanah, jang disehut microflora, adalah terutama
terdiri dari tjendawan dan bakteri; tumhuh-tumhuhan ini hidup dari sisa-
sisa macroflora dan dari microflora lain" jang sudah mati dan dan zat-zat
jang lamt dalam air tanah. Akan tetapi microfl?ra pur.' melepaskan hahan-
bahan, jang mendjacli makanan macroflora. DJadl mlcroflora dan macro-
IKLI:M TANAH
43
flora itu satu sama lain saling memhutuhkan. Microflora membutuhkan
macroflora, macroflorapun memhutuhkan microflora. Adapun kedua-
duanja sama membutuhkan tanall untuk tempat hidupnja, serta air dan
hahan-hahan makanan jang ada didalamnja.
Seperti diuraikan cliatas dasar dari tumhulmn" tsh. ialah sebagai herikut:
Bagian-hagian jang hidjau dari tanaman mengisap karhon jang berupa
asam arang; asam arang tsh. diamhilnja dari udara. Dengan pertolongan
ljalwja maialtari tanaman mengolah asam arang tadi dengan air, jang ada
didalam tanaman tsh. hingga, mendjadi hahan 'organis', jaitu hahan, jang
perIu untuk memhentulc hagian" tanaman itu. Antaranja, jang perlu dise-
hutkan, ialah: salmr, pati dan hahan sel. Akan tetapi didalam tanaman djuga
terdapat zat putih telur. Untuk pemhentukan zat putih telm itu ketjuali
asam arang dan air oleh tanaman dibutuhkan djuga persenjawaan-persenja-
waan zat lemas, zat helirang dan fosfor. Semua itu diisap oleh akar tanaman
dari dalam tanah. Selandjutnja tumhuh-tumhuhan masih membutuhkan
heherapa djenis unsur lain lagi, jang semuanja harus dapat diisap oleh akar
tanaman. Kehanjakan unsur-unsur itu herasal dari mineral, jang berasal
lagi dari batu asal tanah ('moedergesteenten van de hodem'). Zat lemas dan
zat helirang djuga berasal dari udara, djatuh ketanah dengan air hudjan.
Gunung herapi misalnja kerap sekali mengeluarkan asap, jang mengandung
hanjak gas belirang. Diudara gas helirang itu berkumpul dengan hawa. Lain
dari pada itu didalam tanah djuga terdapat banjak sekali hakteri, jang
mengisap zat lemas.jang ada di udara; zat lomas itu diolah mendjadi perse-
njawaan-persenjawaan zat lemas, jang perlu bagi hidupnja tanaman-
tanaman tsh.
Djika hagian-hagian dari tanaman djatuh ketanah, semua zat-zat jang
diamhil olehnja dari dalam tanah, dilcembalikan lagi ketanah, meskipun
:Jalam persen j awaan-persen j a waan j ang lain sekali. Akan tetapi j ang pen ting,
lalah bahwa sehagmn hesar dari zat-zat itu kini terdapat dalam kadar jang
lehih tinggi dari pada semula. Bukankah zat-zat, jang diisap oleh akar-akar
pohon hesar dari tanah jang amat dalam letaknja, sekarang didjatuhkan
dalam dann-daun, jang berhamburan menutupi tanah?
Apakall setemsnja jang akan terdjacli dengan sisa-sisa tumbuh-tumhuhan,
seperti daun, ranting, dahan, buah, sampai hatang-hatangnja, setelah se-
muanja itu mntuh atau rebah diatas tanal1?
Didaerah panas seperti di Indonesia ini dimana-mana tempat telah ber-
siap mpa-mpa hewan, terutama semut dan anai-anai, untnk menggigit-gigit
sisa-sisa tadi hingga remuk dan sesudah itu menjeretnja dan mendorongnja
keliangnja didalam tanah, huat persediaan makan baginja dan anak-anak-
nja. Sementara itn dan setelall disimpan didalam tanah banjaldah tjen-
dawan dan bakteri, jang tumt memhinasakan sisa-sisa tanaman tadi untnk
keperluan hidupnja dan nntuk berkembangan tubulmja. Perbedaan antara
perbuatan hewan-hewan ketjil dan tjendawan serta bakteri ialah bahwa
hewan-hewan banjak sekali meremukkan sisa-sisa tanaman, akan tetapi
44
TENTANG TANAH DI INDONESIA
jang diperlukau untuk kebut:rnau hidupuja tidak sedang
tjendawan memerlukan kira-Iara separo atau Iebih sedibt dan Slsa tumbuh-
tumbuhan itu untuk hidupnja, dan lainnja dikeluarkan sebagai zat-zat
asam. Akan tetapi apa jang dikerdjakan oleh bakteri, sunggnh tidak se-
tengah-setengah. Hampir seluruhnja tanaman
meskipun jang dibutuhkan untuk hidupnja sendm tjuma sedilnt. Hasil
penghantjaran oleh bakteri itu ialah asam arang, atau g":,, rawa dan aIr,
djika zat pembakar didalam tanah ada amat kurang sekall, serta
an-persenjawaan anorganis, jang dari pada lamnja.
Dj adi apa jang dnlu telah disusun dan dibentuk oleh macroflora j:,ng tumbuh
diatas tanah, semnanja dilebur lagi didalam tanah. Sekarang pehstnva dapat
bernlang lag{. Akar-akar dapat mengambil zat-zat itu untuk tnmbnlmja,
seterusnja. Ketjuali djika rantai peredaran makanan tad! terputus, mlsaln]a
zat-zat mineral itu banjale jang lenjap, karena hanjut dengan air, sebelum
diisap oleh almr tumbuh-tumbuhan. Dalam hal kekaj:;an
tanah al,an zat-zat makanan untnle tanaman mend]adl kurang, dan d]lka
peristiwa itu terus-menerus terdjadi sampai bertahun-tahun, achiruja
tentu mendjadi amat Imrus, sehingga akar-akar tanaman tIdak tjuk;'P
mendapatmakanannja dan tumbuh-tumbuhan takdapat tumbuh karenanja.
Dalam beberapa waktu tjendawan dan bakteri masih akan dapat tinggal
hidup dalam tanah tersebut, karen a satu sarna lain akan salin menerkam
untnle hidupnja, akan tetapi suatu saat akan tiba, bahwa tjendawan dan
balderi itupun tidak dapat hidup langsung, mati s:,m:,
sekali. Keadaan jang menjedihkan itu untung sekall tIdak lekas terdjadl,
dibawah tumbnll-tumbuhan hutan sampai berabad-abad belum djuga ter-
djadi. Kedjadian seperti jang disebutkan diatas, memang memerlukan
waktu jang amat lama sekali, meslcipun didaerah panas jang lembab ?ada
umumnj a Ie billlekas dari pada didaerah j ang dingin atau sedang ha wanj a.
Seperti dikatakan diatas, sisa-sisa tumbnll-tnmbuhan achirnja semna akan
musna, karena hantjur Iebur. Akan tetapi jang demikian itu tidak
sekaligus, dan djnga tidak didalam waktu jang amat singkat. Sebelum Itn
ada sisa-sisa sampah, jang setengahnja sudah diremuk dan dilebur oleh
hewan dan bakteri, sedang lainnja masih hampir utuh, hanja berganti
warna merah tua. Tjampuran dari pada sisa-sisa itu semna, disebut hlllllllS
atau bunga tana11.
KURANG DAN TAMBAHNJA HUMUS
Dimana ada tumbuh-tnmbuhan, disanalall ada hnmus, baik diatas, manpun
didalam tanah, kadang-kadang hanja sedikit, kadang-kadang banjak akan
tetapi tentu adanja. Disebelall atas lapisan humus itn selalu bertambah,
antaranja dari sampah-sampah, jang djatnh diatas tanah, aka;, tetapi
dilapisan bawah dan dimana-mana hnmus itu selalu berl{urang. Dltempat-
tempat, jang banjale tanamannja, bertambahnja humns ada Iebih besar.
Gambar 19.
Kadar humus dari ma-
Japisan ta-
11ah di J ndoncsia
IKLIlI TAN AH
45
karlar bunga-tanahnja
permukaan I !:! 3 4 5% 10% 20% 30%

,
,,..---- __ ... .......... -
JDCm _"
Ito x ,."
10".' ,.
20 em / Lr jL'I' ',/'
/0: .//
3acm Ig 1-
1:: /IlI ./
I 'I- .//
4
0c
m 1-
r g: /IV
50em 1
0
.,. ./
I g. 1-
It' 4. I
6ocill,g.,. ;'
I gt ;'
70 em
Ic.<,"
80 em
: ./
I! /
I
'to I
gocm
It g !
" 'I 1m-I 0
I: tanah merah biasa
II: tanah liat hitam serta Hkat
III; tanah abujang gembur dan
bcrwama Icclnbu tun
IV: tanah hitamjang tinggi
letaknja dan cliIipnti hutan
So'alnja sebet,ulnja bergantung pada tjahaja ",atahari. Djika tjahaja mata-
ada ban]ak, tanaman dapat membentuk banjak bahan organis, se-
hmgga runtuhan'jang didjatnllkanpun banjale djnga, dan berhubung dengan
ItU hnmns jang dibentnk banjak. Teranglah, bahwa proses itu di Indonesia
kerap. se.kali berhnbung mata hari setahun terus menjinarkan
tj aha] an] a, ket]uall diwaktn malam. Akan tetapi pemakaian humus itu
adalah so'al,panas. Tjendawan dan bakteri betnl tinggal hidnp senang dida-
lam tempat ]a:'.g gelap, akan tetapi bekerdja lebih giat didalam suasana jang
panas. Dan d]ika suhu udara dalam tanah melebihi 25 deradjat C. maIm
hidnp dan kerdjanja balderi lebih baile dari pada tjendawan.
Akan djika keadaannja didalam tanall ada baik - artinja didalam
tanah ada t]ulrup mr dan hawan] a - maIm humus itnpun akan Iekas sekali
dan mnsnanja, sehingga tidak mustahil, bahwa dibawah hntan tua
terdapat sedikit humus, dan hanja lapisan tanah jang atas sadja jang
bensl humns.
Keadaan jang demildan itu di Indonesia terdapat ditanall datar rendah
letaknja banjak lebih tinggi dari mnlm laut. Di
t]ahaja matahan betnl tidak Imrang, sehingga banjalmja daun tumbuh-
t,;,mbnhanpun tidak Imrang jang achirnja mendjadi humus, akan tetapi
dlpegunungan panas udara ada kurang, sehingga proses penghantjuran
h?mus kurang lantjar Berhubung dengan itn maim pada umumnja
dlpegunungan ada lebih ban]ak humus, jang kadang-kadang bertumpuk-
tumpnk merupakan lapisan jang tebal.
Akan tetapi bertambahnja humus itu ada batasnja djuga, karena antara
TENTANG TANAH DI INDONESIA
pemakaian dan persediaan selalu ada perimbangannja. Hanja djika pemakai-
an humus itu amat terhalang, misalnja karena bawa dalam tanah kurang
dan djuga kurang sekali panasnja, sehingga J;idup tidak
subur malea tambahnja humus blsa lebih banlak dan pada lang dipakm.
ialah, bahwa lama-lama humus dan runtuhan daun' bertimbun-
timbun. Demikianlah terdjadinja tanal! sepu" ('veen').
Djadi tanah sepuk itu mungkin terdjadi dipegunungan jang tinggi, akan
tetapi mungkin djuga dirawa-rawa, mesJ.,i.pun letaknja didaerah jang-
dan panas, dimana runtuhan daun-.daunan dsb. te.rus menerus te.rf'ndam mr.
Di Indonesia, djika hutan habls ditebang, dlbabat atau dlbakar, . dar;
tanahnja terus gundul dan bersih, humus jang ada dis.itu lekas. sekah
lenjapnja. Pet ani untuk mudahnja mengatakan: Panas dan
membakar bunga tanah ('humns'). Akan tetapi apakall sebabnli'- matahan
lekas menghilangkan humus tadi? Pada siang hari tanah mendapat kalor
banjak dari matahari. Pada malam hari betul tanah tidak menerirna kalOl:
lagi dan mulai mendjadi dingin, akan tetapi dilapisan tanah setebal satn leak!
rata-rata snhunja dalam satu hari (siang malam) naik djuga dengan 3-4
deradjat C. J ang demikian itu menjebabkan dalam tanah
lebill giat bekerdjanja, sehingga bunga tanah, lang dipergnnakan, leblh
banjak pula. Pada hal tambahnja runtuhan untuk pembentukan humus,
tidak ada. Kesudahannja seperti telah diuraikan diatas. Memang benarlah
jang dilihat oleh orang tani tadi, tjuma keterangannja adalah tidak betul.
Barangkali orang akan menanjakan, buat apakah semua itu perlu diketahui?
Adakah IImn"s itn sttngguh amat penting? Memang begitulah berhubung de-
ngan sifat-sifatnja jang tersebut dibawah.
Ie mengenai silat lisik,
2e mengenai silat-silat kimiawi dan
3e mengenai silat-silat biologis.
Ie Humus menjebabkan tanah jang padat dan pekat mendjadi kersai dan
gembur, sehingga air mudah meresap kedalamnja. :qjadi humus itu mem-
perbailci SltsUnan ('struktur') tanah, serta au: dan hawa didalam-
nja. Tanah jang amat gembur dan berpaslr, sehingga tJdakdapat lama m:-
nahan air, djika diberi humus, lalu mendjadi agak pekat, dan karenanla
dapat mengisap dan menahan air lebih baik. Tanah jang padat dan pekat
karena tak mengandung humus, djika diberi humus, mendjadi gembur,
sehingga mengandung banjalc untuk djalan
air. Akar-alear tanaman lebih mudah mendlalamla dan tumbulmla. Dladl
pada umumnja humus itu memperbailci susunan tanah, jang mengakibatkan
tumbulmja tanaman mendjadi baile. .
2e Dilihat dari sudut 'lcimiawi' humus itu bekerdjanja sebagai pengatttl'.
Disini kita datang padaso'al, jang belum pemah lcita bitjarakan. Ja'ni so'al
penjel'apan ('adsorpsi'). So'al ini adalah perlu dibitjarakan sekarang.
IKLI:M TANAH
47
Pcnicl'apan adalah sebetulnja so'al mengenai perlnu/,aan. Semua benda
jang padat - meslcipun amat ketjil sekali - pada permukaannja tentu mem-
punjai daja penarilc terhadap: air, hawa dan benda lain. Olelt karena itulah
malea pada permukaan tadi berkumpul hawa, air dan butir-butir benda lain
seakan-akan merupakan selaput, jang melekat pada permukaan tadi. Se-
makin djauh letak permukaan itu dari air, hawa dan lain-Iainnja, semakin
kurang pula daja penariknja, sampai pada tempat jang djault lagi daja itu
tidak terasa sarna sekali. Djadi dapat kita gambarkan, bahwa tiap-tiap butir
tanah, karena sifatnja 'menjerap' seakan-akan mendapat selaput, jang padat
pada mukanja, dan agak longgar diluamja.
Karena butir-butir tanah ada jang besar, ada jang. halus, dan djumlalt
luasnja permukaan butir-butir tanah jang misalnja I gram beratnja, djauh
lebih besar djika butir-butir itu lebih halns, maIm sifat penjerapan dari
tanah jang halus butir-butimja ada djauh lebih besar dari penjerapan tanah
pasir kasar.
Adapun humus mempunjai daja adsorpsi (menjerap) besar sekali, sehingga
djumlah luasnja pemmkaan dari butir-butir humus tentu lebih besar dari
djumlah luasnja permukaan butir-butir tanah pasir atau pasir halus.
Daja adsorpsi itu berlain-lainan terhadap bermatjam-matjam zat ma-
sing-masing; daja adsorpsi disebut selektif, artinja: gaja penarilmja Imat
terhadap suatu djenis zat, tapi terhadap zat-zat lain lagi kurang daja
penarik tsb.; kadang-kadang gaja penarik tadi luar biasa knatnja dan zat-
zat jang ditarilcpun segera cliserap. J ang disebut adsorpsi ialah penjerapan
jang terbatas pada pennllkaan saclja; absorpsi agak berlainan: pacla gedjala
absorpsi zat-zat jang diserap itu meresapi seluJ'llh badan jang mengabsorpsi.
Alcibat absorpsi adalah sebagai berikut: zat-zat jang semula ada dalam
badan jang meugabsorpsi itu-terdesak dan terclorong keluar oleh zat-zat jang
baru diresap.
Butir-butir humus misalnja mempunjai reaksi asam, biasanja menarik
zat-zat basa jang terdiri clari: kapur, kali, magnesia clan amoniak, jang se-
muanja perlu bagi tumbuhnja tanam-tanaman. Berhubung zat-zat tadi se-
bagian ditarik dan diserap oleh butir-butir humus, maIm kadar larutan dari
zat-zat tersebut mencljadi lemah. Akan tetapi pengisapan oleh butir-butir
humus itu tidak sebegitu hebat, sehingga menjebabkan diluar butir-butir
tidak ada lagi zat-zat tersebut. Bahkan djika kadar larutan zat-zat itu diluar
butir-butir humus sudah mendjadi amat j,:urang, maIm dikeluarkan lagilah
sebagian dari padanja oleh butir-butir humus, untuk diisap oleh akar-akar
tanaman. Djadi humus mengatuJ', supaja kadar larutan dari zat-zat jang di-
butullkan oleh tanaman tetap (ticlak banjak berubah).
Butir-butir halus dari tanah Hat mempunjai sifat, jang sarna dengan
butir-butir humus. Djuga butir-butir halus dari tanah Hat menarilc, menjerap
dan mengisap basa untuk sedikit demi sedikit dilepaskan lagi buat diambil
oleh alear-almr tanaman, cljika kaclar dari larutan basa itu diluar butir-butir
SUdall mulai mencljadi Imrang, sebab diisap oleh tanaman.
TENTANG TANAH DI INDONESIA
Zat-zat, jang ditahan oleh butir-butir tanah, djuga akan keluar, djilm
kadar larutan jang ada disekitamja mendjadi amat lemah, misalnja sebab
ketambahan air djemih banjak karena hudjan Begitulah maIm hudjan jang
banjal< dan terus menerus, lama-lama akan mengurangkan zat-zat jang
perlu bagi tanaman, meskipun butir-butir tanah dengan daja penarilmja
akan mentjoba mengikatnja. Dengan sendirinja peristiwa itu akan lebih
lekas terdjadi ditanah jang butir-butimja tidak mempunjai daja 'penjerap'
jang besar.
Mungldn ada jang mengira, bahwa ditanah liat tidak perlu ada humusnja,
berhubung butir-butirnja sudah amat halus. Dugaan itu tidak benar; disini
belum lagi kita perdulilmn manfaat-manfaat humus lainnja, jan-g maSing-
masing bertalian dengan sifat-sifatnja. Butir-butir tanah liat itu terdiri dari
rupa-rupa mineral tanah Iiat, jaug susunan dan bagiannja tidak perlu kita
bitjarakan disini. Adapun jang perlu Idta sebutkan ialall, bahwa mineral-
mineral tanah liat itu masing-masing mempunjai keln.lUtan menaril< zat-zat
jang tidak sarna besarnja. Ada jang daja-tarilmja hanja ketjil, tetapi ada
djuga jang 20 kali lebih Imat taril<annja. Dinlana kekuatan menarik dari
mineral-mineral tauah liat ada amat besar, disitu memang tidak perlu
sekali ada humusnja, akan tetapi dimana kelmatan menarik itu InITang,
maIm perlu sekalilah ada humusnja, sebab djilm tidal< ada, zat-zat kapur,
kali, magnesia dan amonia lekas al<an mendjadi Imrang, karena dilarutkan
oleh air hudj an.
38 Sitat biologis dari humus. Humus menjebabkan subur tumbulmja dan
lekas membialmja flora (alam tumbull-tumbullan) dan fauna (alam hewan)
dalam tanah. J ang demildan itu adalah amat baik, djuga bagi tumbull-
tumbuhan, jang tumbull diatas tanah. Achirnja bakteri-balderi akan meng-
gempur humus, sehingga terdjadi bukannja asam arang sadja, akan tetapi
djuga: amoDiak, nitrat, fosfat, dan sulfat, jang semuanja dapat diisap oleh
akar-akar tanaman
j
untuk makannja.
Sebaliknja, djika didalam tanah terdapat banjak flora dan fauna, maIm
semua jang djatull ditanah dari tanam-tanaman, akan lekas diubah men-
djadi humus. Dengan singkat, didalam tanah adalah kesibukan besar untuk
kebahagiaan bersama dari semua jang bersangkutan. .
Akan tetapi Iihatlah. Sekarang manusia turut bertjampur tangan. Hutan-
hutan dibongkar dan dibakar sampai tak ada sisacsisanja, ketjuali kaju-kaju
jang telah diangk-ut kelain tempat, sehingga tanah mendjadi bersill. Oleh
karenanja maIm djalannja proses-proses didalam tanall mendjadi terhalang
dan rusak sarna sekali. Matahari menjinarkan panas dengan hebatnja lang-
sung ketanall j ang bersill itu, sehingga tanah mendj adi amat kering sekali,
seperti belum pemah kedjadian. Air hudjan, jang dulu djatulmja tertahan
oleh daun-daun dan batang-batang tanaman, jang menutupi tanah, se-
karang djatuh langsung menimpa bumi, dan meremukkan gnmpalan-
gnmpalan tanah jang gembur, sehingga mendjadi butir-butir jang ketjil dan
IKLIl\I TANAH
49
Gambar 20.
Membuka hutan di Sumatera
dengan mcmbakar
halus. itu meresap kedalam lubang-Iubang tanah dcngan
:ur hudJa:" akan tetapl dalam suatu tempat tertalmn ditengah buluh-buluh,
Jang makm dalam, makin sempit lubangnja, sehingga lama-lama merupakan
Jang.padat. Dengan sendirinja hawa didalam tanah mendjadi kurang,
tIdak seperh waktu tanah itu masih ketutupan hutan.
. Djika tanalmja miring, meskipun hanja sedikit, terdjadilall pcnglzanjlltall
tanah. jang hanjut hilang ialah tanah dilapisan atas,
Jang mengandung.banJak humus. bahan-bahan baru untuk pem-
humus. hdak ada, humus Jang ada, terus berkurang karena turut
.dengan alr. Dengan singkat didalam tanah jang demikian keadaan,
fauna dan amat menjedihkan sekali, barang:kali sarna dengan
ludupnJa .orang-orang dldalam medan peperangan dunia jang amat dahsjat.
Mungkm ada.pembatJa Jang berpendapat, bahwa persarnaan itu dibesar-
besarkar;, akan tetapi sunggull begitulah keadaannja. Ibu Pertiwi dapat
m<;nundJukkan tempat-tempat gnndul, jang dulunja tertutup dcngan rimba
raja dan rumput-rumput jang rimbun. Tempat-tempat, jang dulu rnakrnur
dan padat pendudulmja, sekarang mendjadi lapangan tandus, jang hanja
dapat untuk menggembalakan biri-biri, atau jang sarna sekali
telah dltmggalkan oleh jallg hidup. Tanah-tanah seperti jang
dlsebutkan. ltu, tIdak .sedibt terdapat di Asia Tengah bahagian Selatan.
Akan tetapl dl IndonesJapun SUdall banjak tempat-tempat, dim ana tanahnja
sudah mulai :usalc Tjobalah pergi mengembara di pulau Sumba, atau di-
dlbelakang Situbondo, atau dibahagian Selatan dad Ponorogo.
D]uga Barat, dim ana hudjannja Icbih banjak, terdapat tempat-
tcmpat, ]a.ng sekarang tIdak ada harganja sarna sekali dan rupanja tak
mcmpnn]al pengharapan akan mengalami perbaikan, seperti di Tjirebon, di
Krawang, (11 Bantan Selatan, dan dl Sumatera, terutama dibagian Tengah
dan sebelall Timumja. .
Siapa beraui mengatakan, balnva tanah di Indonesia tetap loh djinawi
(amat suhllr) boleh dikatakan tidak mengetahui keadaan sebenamja.
50
TENTANG TANAH DI INDONESIA
Gambar 21. Pcmandangan tanah-tanah tandus di Sumba. Batu-batu banjakjang muntjul
tara rurnput-rumput, karcna tanahnja hampir habis. Hanja dilembah-Icmbah pohon-pohon maslh
dapat tumbuh
Didunia memang tidale ada barang, jang fana. Kesuburan ta,;ah hendak-
nja terus dipelihara baile-baile, sebab djika tidak, tentu alean len]apl.ah kesu-
buran ito dalam waktu jang lama atau singkat. Hal itu sebetuln]a sudah
lama dimengertioleh orang, akan tetapi sajangnja tidak. diman.a-mana dan
djuga tidal< banjak orang jang selalu waspada dan mend]aga, san:-
pai kesuburan tanahnja mundur. Ban]ak orang memperguna),an tanahn]a
setjara serampangan, se-
hingga kesuburan tanah-
nja segera merosot ('roof-
bouw').
Di Indonesia mengetahui
djuga banj ale orang men-
djalankan pertanian setja-
ra sembrono ('roofbouw')
itu, karena tidak menge-
tahui, tidak mempunjai
Gambar !.:!2. Pemandnngan didja-
Ian antara llonorogo -
Gunung-gunung gundul, bcrhu-
bung tanah gcmbur jang dulu me-
nutupinja, sudahhilang sarna sekali
IKLIl\.oI TANAH
SI
rasa tanggung djawab. untuk hari-hari jang akan datang, atau memang
karena tidak berpikir didalam mendjalankan pekerdjaannja itu. Didalam
abad jang achir ada tanda-tanda kearah perbailean, dan banjak usaha
didjalankan untuk mempertahankan kesuburan tanah, bahkan djika mung-
kin, untuk menambah kesuburannja. Beberapa dari usah.a-usaha itu telah
dikenal orang dari dulu, jang lainnja merupakan usalla-usaha baru, ja'ni
usaha-usaha jang berdasarkan penjelidikan setjara saksama. Djika diban-
dingkan dengan IOO tahon jang lampau, njata betapa lainnja silmp orang
sekarang terhadap tanalmja. Pengertian orang tentang keadaan tanah se-
karang sudah banjak sekali, sehingga djika ada sesuatu usaha untuk mem-
pertahankan kesuburan tanah tidal< didjalankan, itu bukaulah oleh karen a
kurangnja pengertian. Umumnja orang .sudah mengerti, bahwa, djilm
usaha-usaha itu dilalaikan, adalall berbahaja sekali berhubung dengan
besarnja kemungkinan, tanah alean hilang, sehingga banjak daerah, jang.
tanahnja tidak akan tjukup lagi memberikan makanan kepadaseparo dari
pada penduduknja sekarang. Bahkan mungkin tanah-tanah itu achirnja
akan mendjadi tanall tandus, janghanja memberikan pandangan jang amat
menjedihkan.
IV
USAHA- USAHA MEMPERTAHANKAN
DAN MEMPERBAIKI KESUBURAN TANAH
Usaha-usaha untuk mendjaga supaja kesuburan tanah djangan sampai
muudur, dan seboleh-bolehnja supaja bertambah, untuk kebaikan tanam-
tanaman, jang ada disitu, adalah berbeda-beda sekali, meskipun sama-sama
mengenai tanah di Indonesia, dan djenis-djenis tanaman, jang cliusalmkan
disini. Almn tetapi didalam garis besamja usaha-usaha itu banjak djuga
jang sama. Itulah jang akan kita bitjarakan sekarang.
1. PENGGARAPAN TANAH
Orang-orang setengabnja ada jang mengatakan penggarapan lanah ('grond-
bewerldng') ialah pengerdjaan tanah, jang didjalankan berkala-kala uutuk
memelihara tumbulmja tanaman, jang telah ada: pengerdjaan jang didja-
lankan ditanah jangbelum ditanami, disebut pe1J1.bukaan tanaiz ('ontginning').
Lain orang menjebnt pekerdjaan jang terachir pcnggarapan lanah ('voor-
bewerldng') dan j ang pertama dinamakan mereka pemeliizal'aan lana man
('onderhoud'). Adapun perkataan membuka tanall dipergunakan bagi peng-
garapan tanall, jang barn satu kali dikerdjakan untuk bertjotjok tanam,
misalnja bekas hutan. Bagaimanapun djuga, teranglah, bahwa sebelumnja
ditanami dengan tanaman musim atau tanaman keras, tanah perlu digarap,
dan kemudian, setelah ditanami, digarap lagi, mesldpun tjaranja be,rlainan
dengan jang pertama.
Di Indonesia tidak banjak lagi tanah hut an belantara, jang masih bisa
dibuka uutuk bertjotjok tanam. Ditempat-tempat, jang baik tanahnja,
hutan-hutan sudah lama habis dibuka untuk pertaniau, ketjuali hutan-
hutan persediaan dibawah puntjak gunung-gunung, jang sjuknr masih dapat
dilinduugi dan Idni dipelihara oleh Djawatan Kehntanan. Mesldpun begitu
disana-sini masih terdapat hutan-hutan ketjil, jang-. dapat dibuka. Adapnn
sebab-sebabnja, mengapa hutan-hutan tersebut belum djuga dibuka, adalah
rnpa-rnpa; terkadang karena tempat itu djelek sekali bagi kesehatan ma-
nusia, misalnja karena terlalu banjak sekali njamuk malaria, terkadang ber-
Imbung banjalmja kesukaran untuk mendapatkan air atau membuangnja,
dan ada lagi jang sebabnja karena tempat itu amat djauh dari tempat-
tempat lain. Pembulman hut an tersebut seharnsnja sedjalan dengan penje-
lenggaraan pengairan, pembuatan djalan jang menghubungkan dengan tem-
pat-tempat lain, pembildnan pelabuhan kapal atau perahu atau pembuatan
djalan kereta api. Semuanja itu tentu sadja bukannja keberatan-keberatan
jang tak mungkin diatasi, dan saja jaldn tentu akan diselanggarakan djuga,
asal tempat tersebut memberikan harapan jang baik, misalnja dikemudiau
waktu almn memberik:m hasil pertanian jang berkelebihan.

USAHA
2
UNTUK KESUBURAN TANAH
53
Gambar !!3 Pcmanciangan eli Prijangan. Dimuka acla kcbun teh clan dibc1akang hutan tjadangan
Dinl?",.a ada l'i1J1.ba: raja dapat dan harns dibnka, perkerdjaan itu lama-
lama didJalankan setJara telmis. Pada pembukaan itu orang memperhatikan
benar-b<;nar tanah da:' jang ditebang, serta mendjaga betul-
betul, d)angan sampm terdJadl kernsakan. Pohon-pohon jallg besar tidak
hall]" dipotong. atau digergadji setinggi!r sampai 2 meter dari tanall, dan
dlblarkan seternsnJa samI;ai lapuk sendiri, akan tetapi sedapat mungldn
ora:'g mengusahakan supaJa semua tunggul-tunggul sisa pohon itu ditjabut
dan tanah dengall akar-akamja.
,Orang lagi memba.kar semua j.a:'g tumbnh dihutall dengan ganas,
tetapl batang-batang Jang besar diplsahkan dari dahan-dahan, ranting-
r':lltmg da? Sampah dan ranting-ranting itu dibiarkan tinggal
ditempatnla, sampm laJu dall busuk, dan kemudian djika tallalmja digarap,
turnt dimasukkan kedalam tanah. Adapuu kaju-kaju, jang tak dapat diper-
gunakan ,;,ntul, bangun-ballgunan perkakas, diJrnmpulkan di-tempat-
t<;mpat, dlm:,na kelak akan dibuat dJalan raja. Disanalah kaju-kaju itu barn
di?akar, se.hingga laplsan atas dari tallah hutan itu tal, menderita kernsalmn.
Dltempat Jang miring tanalmja, sekarang mulai dari permulaan pekerdjaan
membuka 1.1Utan, orang sudah memikirkan akan bahaja hanjutan tanah
karena hudJan. Berhubung dengan itl! dari pennulaan pe'lltbualan sengktfdan
54
TENTANG TANAH DI INDONESIA
_ _ pinggir sengkedan, dibuat dari ba,tu-batu jang
pinggir scngkcdan dari
-"_ .,,"". __ - - batang kajll
/ /
lubang penadah air
dalamwaktu hudjan /'
x X X tanaman!l perkebunan
,
pinggir sengkedan
jang mcrupakan
pagar, terdjadi
dari tanam:lan
_ pupuk hidjau
rumputjang
_ _ agakr:djarang
turnbuhnja
arab turnbuhnja dati tanaman:l perkebunan
Gambar Bagan sengkedan tanah dcngan mpa-rupa tjara memperkuat tcpi sengckcdan
sudah diperhatikan. Kaju-kaju, jang tidak dipergunakan untuk bangunan
atau perkakas, diletakkan berturut-turut sepandjang batas sengkedan-
sengkedan, sehingga barangkali tidak ada batang-batang jang perlu dibakar.
Pikiran 'knno' jang mengira, bahwa membakar hutan itu perlu untuk me-
numpaskan hewan-hewan dan serangga jang dapat membahajakan tanaman-
tanaman, jang akan ditanam ditempat itu, tidak berharga lagi, setelah orang
mengetahui, bahwa tumbuh-tumbuhan dalam rimba raja sebagian besar
terdiri dari tumbuh-tumbuhall, jang berlainan djeuis atau keluarganja dari
. pada tanaman, jang diperusahakan orang, begitu pula, bahwa hewan dan
serangga, jang hidup dirimba raja biasanja hidup dari pada tumbuh-tum-
buhan jang tertentu keluarga atau djeuisnja.
Tjaranja membuat sengkedanpun sekarang semakin lama semakin teratur.
Dulu sengkedan dibuat sekaJi gus, ja'ni dengan menggali dan memindahkan
tanah dari tempat, jang tinggi ketempat jang rendah, sehingga ditiap-tiap
sengkedan terdapat tanah dari lapisan bawah, jang. tidak ada humusnja,
sedang dibagian lain tanahnja ditutup dengan lapisari tanah atas dari tem-
pat diatasnja, sehingga ditempat itu lapisan tanah jang mengandung humus
ada amat tebal. Tjara membuat sengkedan jang demikian itu sekarang
djarang didjalankan, bahkan seboleh-boleh dihindari. Sekarang orang ber-
pendapat, djanganlah ada tanah, jang digali dan dipindah-pindahkan, akan
tetapi hendaknja terus diuasahakan, djangan sampai ada hanjutan tanah,
ja'ni dengan meletakkan batang-batang kaju berturut-turut, seperti diterang-
kan diatas. Djika ditempat tersebut banjak batu-batunja, baildah batu-batu
itu digaJi dari dalam tanah, lalu diletakkan dengan diatur berderet dan ber-
tumpuk sampai setinggi lutut. lVIasing-masing deretan dibuat mendatar
(horizontal) menurut garis tinggi lerengan, seperti jang telah biasa dil<er-
djakan oleh orang tani sedjak djaman dnlu kala pada pembikinan saluran
USAHA
2
UNTUK KESUBURAN TANAH
55
air untuk sawahnja. Lama-lama di tanah jang miring itu akan terdjadi de-
ngan sendirinja sengkedan tanall. Hanja ditempat jang tak ada batu-
batunja, dan amat tjuram, sedang kaju-kaju jang dapat dipergunakan se-
bagai penahan hanjutan tidak ada, orang terpal<sa membuat sengkedan de-
ngan menggali dan memindahkan tanahnja. Dalam haljang demilcian se-
baiknja sengkedan itu dibnat ketjil-ketjil; lebih tjuram tanahnja lebih
ketjil pnla sengkedannja. Tepi sengkedan jang ada disebelah bawah, hendak-
nja selekas munglcin ditanami tanaman penutup tanah atau tanamau pupnl,
hidjau, supaja disitu lekas ada batasnja dari tanaman, jang dapat menahan
hanjutan tanah. Tanah jang miring rlibawah sengkedan bail, ditanami djuga
dengan rumput-rumput, supaja tak mudah longsor dan longsorannja me-
nutup sengkedan, jang ada dibawahnja. KetjuaJi itu mnlm dari sengkedan
biasanja dibuat sedilcit miring kearah dalam untuk mendjaga, djangan sam-
pai air hudjan amat keras mengaJirnja kesengkedan dibawahnja. SeJandjut-
nja disepandjang batas sengkedan, jang letalmja didalam, - terkadang
djuga diantara tanaman-tanaman jang ada disengkedan - dibuatnja lubang-
lubang, supaja pada walctu hudjan, air dan tanah jang larut, mengumpnl
disitu, tidak hanjut kebawah. Dengan demilcian bunga tanah didjaga
djangan sampai hilang hanjut. Air jang ada dilubang-Iubang .itu akan
merembes kedalam tanah, tidak dengan merusalu,an tanahn]a, sedang dan
sengkedan itu tidal, ada tanah, jang hanjut kelain sengkedan. Dengan tjara
demikian akar-akar tanaman disengkedan dipaksa tumbuh kearah dalam,
tidak kearah tepi" sengkedan, hal mana ada bailmja djuga, sebab almr tadi
tidal, al<an lekas menghadapi bahaja kelnlrangan air, sebab tumbuhnja "gal,
djauh dari pada tanaman-tanaman jang ada disepandjang tepi sengkedan,
sehingga tak berebutan air. Lain dari pada itu akar-almr tadi tidal, lekas
menghadapi bahaja kehilangan tanahnja karena longsor, sebab tidak dekat
pada tepi sengkedan. .
Ditanah pegunungan jang tinggi, tanalmjapun dingin. Berhubung dengan
itu tidak perlu orang tergesa-gesa menutupnja dengan tanaman penutup
tanah atau tanaman pupuk hidjau. Betnllah tanaman-tanaman itu dapat
melindungi tanah, sehingga tanah tinggal dingin, bahkan antaranja tanaman
penutup tanah itu ada jang dapat menambah gabungan zat lemas dalam
tanah, al<an tetapi orang djangan lupa, bahwa tanam-tanaman itupun tum-
bnh dan buat itu membutuhkan djuga mal,anan dan air dari dalilm tanah.
Ditempat jang subur tanahnja dan hudjannja tjukup, hal-hal jang tersebut
diatas tidak perlu mengchawatirkan, akan tetapi djika tanahnja tidal, subur
dan hudjannja hanja sedilcit, tanaman pupuk hidjau dan atau tanaman
penutup tanah itu dapat menimbnlkan persaingan (perebutan mal,an dan
air) dengan tanaman, jang sesungguhnja diharap hasilnja. Oleh sebab itu
biasanja tanaman-tanaman, jang bukan utama itu lebih-lebih pada waldu
menghadapi musim kemarau dipangkas sehingga tumbuhnja hampir-
hampir berhenti.
Tjara membnlm 1111tan belllkar atau hutan >nuda, atau ladang alang-alang,
56 TENTANG TANAH DI INDONESIA
ada berbeda dengan tjara membnka hntan lebat, karena pada umumnja
tanabnja tidak mengandung banjak humus dau djuga lebih padat. Tanah
disitu perlu dikerdjakan sebelumuja ditanami, agar supaja didalam tanah
baujak hawanja.
Ditanah tersebut hendaknja orang berhati-hati sekali, dan sungguh-
sungguh berusaha mempertallankan humus, jang tidak banjak ada disitu,
lebih-Iebih, djika tanah itu akan ditanami tanaman jang akar-akarnja tidak
lekas pandjang dan masuk kedalam tanah. Pada mer",nput tanaman hendak-
nja hallia rumput-rumput iang berbahaia dan merugikan tanaman utama
sadja jang dibuang, sedang jang baik dan tak merugikan hendalmja ditipg-
galk
an
. Selama tanaman utama masih ketjil dan daun-daun dari pnhun jimg
satu dengan jang lain belum bertemu, ada balmja, bahwa tanahnja akan
mendjadi padat, karen a hudjan lebat. Dalam keadaan jang demikian air
hudjan tidak dapat merembes kedalam tanah, sebingga bahaja hanjutan
ada besar. Bahaja itu sekedar dapat ditjegah, djika diseluruh kebun itu
digali lorakclorak, dan tanabnja kadang-kadang ditjangkul sementara de-
ngan tjangkul porok, tjuma supaja lapisan tanah jang diatas djangan padat.
Tentu sadja pekerdjaan itu hams didjalankan dengan hati-hati, djangan
sampai merusakkan akar-akar tanaman. Demildanlah tiap-tiap keadaan ada
baik dan ada burulmja. Demikianlah njata, betapa banjaknja kesulitan-
kesulitan pada perusahaan pertanian akan tetapi disitulah letalmja kein-
dahan dan kepuasan bagi mereka, jang tahu melakukannja.
Gombar ~ 5 '
Mcmbncljak tanah kering dengan Icmbu eli Balu (Malang)
Perusahaan pertanian
tidal, hanja terdapat di-
pegunungan, melainkan
d juga ditanah da tar,
bahkan ditanah datar
perusahaan pertanian
umumnJa mempunjai
tanah jang luas sekali.
Disana orang mengga-
.raR tanahnja kebanjak-
an dengan badia/" baik
disawah, . maupun dite-
galan. Tentang sawah
nanti akan dibitj arakan
sendiri. Sekarang jang
kami bitjarakan ialah
melulu penggarapan ta-
nah kering dengan ba-
djak. Biasanja jang di-
badjak oleh orang tani
ialah ladang j ang tanah-
njuTingan sac1ja, karena
USAHA2 UNTUK KESUBURAN TANAH
57
jang dipakai sebagai daja
penarfrhanjalembu atau
kerbau, djarang sekali
kuda. Ditempat, jang ta-
nalmjaliat, hewan-hewan
tersebut kurang kmyat
. untuk menarik badjak.
Pada perusahaan-perusa-
haan kebun jang besar-
besar, pekerdjaan meng-
garap tanah liat itu dil,er-
cljakan dengan mesin.
;>etengah abaci jang lam-
pau orang memperguna-
kan badjak jang clitarik
clengan mesin uap, akan
tetapi sekarang mesin itu
suclah ticlak clipakai lagi,
cliganti clengan motor.
Dengan bacljak motor itu
orang dapat mengerdja-
kan tanah jang agak liat,
Gombar 26. Membuat parh tanaman tebu dengan badjak
motor dikebun sebuah pabrik gula
sampai clalam dan bailL Alean tetapi ada djuga tanah, jang amat liat dan
berat sekali, sehingga dengan badjak motorpun tidak dapat dil,erdjalcan.
Kekuatan motor dapat ditambah, akan tetapi roda motor itu tetap tidak
dapat madju menarik badjale, melainkan hanja berputar pada tempatnja,
sehingga lama-Jama lebih dalam masuk ketanah. Ditanall, jang amat liat
seperti tersebut diatas, satu-satunja djalan untuk menggarapnja ialah de-
ngan badjak jang c1itarik dengan kabel kawat dari sebuah mesin, jang di-
pasang dari djauh.
Orang tani membadjak tanalmja tidak dalam biasanja tjulrup, djika
rumput-rumput SUdall terbalil, dengan akar-al,amja, supaja lekas busuk
karena ketutupan tanall. Djika orang menghendald garapan, jang lebih
dalam, biasanja tanah ditiallgkul dengan teliti, sebingga tidak ada tanall
jang talc tertjangkul. Alean tetapi ada kalanja tanalmja tidak mungkin
c1ipatjul, oleh karena terlalu keras. Tanall liat jang sudah beberapa waktu
dalam keadaan kering, hanja mungkin dikerdjakan dengan linggis. Perkakas
itupun biasanja tidak ditusukkan sembarangan ketanah, akan tetapi di-
masulekan dilekahclekah. Sesudah itu dengan linggis tadi gumpalan tanah
digulungkan keluar dan tempatnja, dan c1itaruhkan disisi tempatnja semula.
Selandjutnja gumpalan-gumpalan itu dibiarkan kepanasan matahari. Ke-
mudian c1jika ada hudjan, gumpalan-gumpalan tanah jang sudah amat
kering itu akan mudah petjah mendjadi bahagian-bahagian jang ketjil-
ketjil. Memang itulah jang diharap oleh orang, jang mengerc1jakan tanahnja
58
TENTANG TANAH Dr INDONESIA
dengan linggis tadi. Tjara mengerdjakan tanah sepertl jang diuraikan tadi
hanja didjalanlmn ditempat-tempat (jang tanahnja amat liat, serta ber-
warna ll.itam atan abu-abu hitam) ditanah datar djika selama beberapa walctu
tidak ada hudjan, sehingga tanah tadi mendjadi amat kering dan keras
sekali. Didaerall. jang ll.udjannja banjak' tidak pemall. orang menggarap
tanahnja dengan linggis.
Memang tiap-tiap daerah dengan iklim dan keadaan tanall. jang berbeda- .
beda, mempunjai tjara dan alat sendiri-sendiri untuk mengerdjakan tanall.-
nja. Pembatja mengetall.ui Idranja, bahwa di Indonesia terdapat patjnl,
jang berdjenis-djenis sekali bentuk dan nlrurannja, masing-masing
gantung dari hal-hal jang telah kita sebutkan. Dalam karangan ini semua
itu tidak mungkin dibitjarakan.
2. PENGAIRAN
Usaha kedua jang bersifat umum, ialah mengenai pengail'an. Di Indonesia
jang penting ialall. pengairan jang berarti pembcrian ail' (il'igasi).
Untuk dapat menginsjafi mengapa disuatu tempat diselenggarakan pe-
ngairan dan apakah maksndnja pengairan itu, perlu orang mengerti, bahwa
pengairan itu mempunjai Uga "upa lIIaksztd.
a. Maksud jang pertama ialah supaja sewaktu-waktu dapat diberikau air
kepada tanamannja, sehingga tanamannja itu tidak akan menderita ke-
kurangan air. Maksud itnlall. jang sedjak dall.nlu kala memberi dorongan
kepada kaum tani untuk menjelenggaral<an pengairan ditanall-tanah jang
amat subur, tetapi hudjannja ada lrurang. Djadi djaman dahnlu kalapun
petani sudah mengerti, ball.wa ditempat-tempat seperti jang baru dikatakan
itu, air adalah sjarat tumbnll bagi tanaman. Olell. karena itu ditanah tersebut
perlu diusahakan air. Dari tempat jang lebih tinggi letalrnja air dialirkan
ketempat-tempat jang rendall., dimana sadja air itu dibutull.kan, dengan
melalui saluran-saluran jang dibuat. Demikianlah maIm tanaman mendapat
tjulrup semua kebutuhannja untnl< tumbnll baik. Tentu sadja orang beru-
saha mengalirkan air setjnlrupnja kesawah, akan tetapi pemberian air itu
tidak perlu berkelebill.-lebihan, sehingga tidak perlu orang membuat saluran
air jang lebih besar dari jang diperlnl<an. Dengan begitu orang dapat meng-
hemat biaja dan tenaga. Djika temjata, bahwa air jang dialirkan itu lebih
banjal< dari pada jang dibutuhkan, adalall. lebill menguntungkan, djika
tanah pertanian diperluas. Lain dari pada itu dipegunungan air jang menga-
lir dari udik itu amat dingin dan seperti kita bitjarakan dimuka, air dingin
jang meresap kedalam tanah, itu mengurangi giatnja akar-akar tanaman
mengisap makanannja, sehingga tumbuhnja tanamanpun mendjadi lambat
djuga. Itulah suatu sebab lagi, mengapa sebailrnja kepada tanam-tanaman
djangan diberikan air lebih banjal< dari pada jang dibutuhkan. Lain sekali
halnja dengan daerall.-daerall., jangakan kami sebutkan.
b. Dikaki gunung-gunung berapi jang sudah lama sekali tidak bekerdja lagi,
USAHA
2
UNTU1\: KESUBURAN TANAH
59
abu gunung j ang menutupi
tanah pertanian sebagian
besar telah habis hantjur
dan larut. Didaerah itu
mungkin hudjannja ada
banjak dan tjulrup untuk
tanam-tanaman, misalnja
padi disawah, almn tetapi
tanahnja tidak mengan-
dung banjak makanan ta-
naman lagi, sehingga di-
daerah-daerah tersebut bu-
kan airlah jang mendjadi
sjarat jang kurang bagi
tumbuhnja tanaman, me-
lainkan tanaman,
jang dapat diambil dari
tanah.
Gambar '2.7. G. Gerle dikeresidenan Bogor. Lcrcogilja
penuh dcngan sawah, jang mendapat air dad sungai-
sungni jang mengalir dari gunung
Akan tetapi ditempat-tempat jang lebih tinggi letaknja atau dilereng-
lereng gunung ,iang ik.linlnja dingin, tanall abu bekas letusan gunung berapi
beJum semuanJa berh,:bung dengan dinginnja hawa, sehingga tanah
dldaerah-daerah ItU maslh ban Jak mengandung persediaan makanan. Hutan-
hutan Jang .menutupi puntjak gunung menjebabkan air hudjan tidak leluasa
me,:galir diatas tanah: akan tetapi sebagian besar meresap' kedalamnja.
Air ltu baru keluar dan dalam tanah dilemball-Iembah gunung sebagai mata
mr. Air air mengalir berkumpul mencljadi
satu mendJadi selokan, Jang ditambah dengan air dari lain-lain selokan
mendjadi besar, djelasnja mendjadi sungai. Sambil mengalir air
dJ,:ga n:e!arutkan rupa-rupa makanan tanaman jang ada didalam tanah
makanan-n:akanan tsb. lalu diangkut kelain tempat. Djika
tadi Jang sudah amat kurus, maIm mineral tanah liat
Jang ada dltanah ItU akan segera menangkap dan mengisap makanan-
mal<anan tumbnll-tumbuhan, jang larut dalam air pengairan itu; kemudian
?Iakanan-makanan tsb. diberikan kepada akar-al<ar tanaman. Disamping
ltu akar-akar tanamanpun langsung turut mengisap makan-makanan jang
ada air meresap kedalam tanah dan sampai
almr-akar. DJadl dldalam hal jang demikian pengairan
dapat sebab sebetumja bulmn air jang dibutuhkan
oleh tanaman diSltU, melamkan makanan tanaman. Meskipun kadar ma-
didalam air penga!ran itu rendah sekali, Sunggall begitu tjulrup
dluga, banJalrnJa mr pengairan jang diberikan. Memang umum-
nJa orang tIdak hema.t-hemat memberilwn air kepada tanamannja berhu-
bung dengan rendalrnJa kadar makanan tanaman, jang terdapat clalam air
pengarr.an. Keuntungan, jang didapat berupa pemupukan tanah dengan air
60
TENTANG TANAH DI INDONESIA
pengairan, adalah lebih besar dari pada kerngian, jang disebabkan oleh air
dingin dari pengairan jang meresap kedalam . . .
c. Lain dari pada dna djenis maksud dari pengalran, seperh tersebut dtatas,
ada pula maksud jang ketiga, jaitu jang mengenai keadaan diantara jang
disebutkan. J ang dimaksud ialah daerah, jang tanahnja tidak kurns, akan
tetapi hudial1nia tidak tentu dan tidak dikim-kim. Karena
subur, djika airnja selalu tjukup, boleh dlkatakan, bahwa tanaman padl
clisitu tentu bagus sekali hasilnja. Akan tetapi karena hudjannja lmrang dan
tidak tentu, maka sering sekali hasil tanaman padi mengetjewakan. De-
mikianlall maIm tanaman pacli disawah-sawah taclah hudjan, jang tak d'fpat
air dari pengairan, selalu mempunjai risiko jang besar. Hasil padiditempat
jang demikian tidak tetap, terkadang baik sekali, al,an tetapi terkadang
djuga buruk sekali. Djika didaerah seperti jang tersebut diaclakan
risiko tanaman padi akan mendjadi seketjil-ketjilnja atau lenjap sarna
sehingga didaerah itu pengairan menghilangkan atau me-
nambah lwpastian, bahwa tanaman pad! akan membenka" lIastl lang bmk.
Itulah maksud ketiga clari pengairan. .
Ditanall Djawa ketiga-tiga maksud dari pengairan itu memang nlata ada.
Di Djawa Timur - terntama disepandjang pantai Utara, jang disebut per-
tama adalah maksud pengairan disana. Djadi clidaerah-daerah itu pengairan
diselenggaralmn terntama dengan maksud, supaja sewaldu-waktu
dapat memberi air kepada tanamannja. Di pjawa terntama dike-
resiclenan Prijangan, adalall maksud kedua lang memben dorongan untuk
menjelenggarakan pengairan. Di Djawa Barat o;ang me.ngharap, .agar
supaja tanalmja mendjadi lebih subur dengan aclan) a pengalfan. Dl D).awa
Tengah banjak pengairan cliselenggarakan terntama dengan mal<sud lang
ketiga, ja'ni untuk memperketjil atau melenjapkan risiko akan kekurangan
air bagi tanaman padi. Di Sunda Ketjil maksud pengairan ialall ';llenam!'ah
kekurangan air, sedang cli Sumatera dan Kahmantan kebatkan dart pengalfa?
terletak pad a daja pemupukan air, seperti halnja di Binna clan Muang Thai.
Kita semua telah maldum kiranja, bagaimana tjaranja orang tani mengairi
sawahnja. Tentunja tidak ada jang memikirkan, bahwa.hinah sawah, jang
terns menerns terendam air itu mengalami pernbahan lang besar, apalagt
djika tanalmja terdiri dari tanah liat ('ldei') dan tanall p.ekat ('leem').
Karena lama terendam air, didalam tanah akan kurang scleal! hawan}a, hal
mana dapat menjebabkan matinja tanaman. Hanja tanaman padi jang
tahan, sebab akar-akarnja masih bisa mendapat sedikit zat dari
hawa jang masuk keclalam melalui batang padi. Kekurangan hawa dldalam
tanall itu ternjata dari bernbahnja warna tanah, ja'ni dari merall tua atau
merah abu-abu mendjadi birn abu-abn.
Djika pemberian air kesawah dihentikan dan tanahnja n;endjadi kering,
maim tanalmja diliputi pula oleh udara, dan setelah atr, lang acla
tanah berkurang karen a menguap, masuldah hawa kedalam tanah. Pensilwa
USAHA
2
UNTUn:: KESUBURAN TANAH 6r
ini lebill tjepat dan .mudah terdjadi, djika tanalmja menganclung besi
banjak. Tanah jang tadinja berwarna birn abu-abn, lekas bernbah mendjadi
merah tua. Mulai saat itu - setelah ditjanglml atau dibrndjnl- tanah tadi
dapat ditanami dengan tanam-tanaman selainnja padi, misalnja palawidja,
asal sadja untuk turnbuhnja tanaman itu hudjannja tjnkup atau tanahnja
kaclang-kadang clapat dibasahi dengan air pengairan.
Berdasarkan pengalaman jang berabad-abad lamanja, bangsa Tirnur me-
mang sudah mempunjai pengetahuan tentang pembikinan saluran untnk
mengairi sawahnja serta pemeliharaannja. Akan tetapi meskipun begitu
masih kerap kali menghaclapi so'al-so'al, jang snkar dipetjahkan olehnja,
misalnja so'al, bagaimana al<alnja supaja bendungan (empang) air djangan
tiap-tiap kali dirnsakkan bandjir besar, bagairnana akalnja supaja didaerah
jang tanahnja ringan saluran-saluran tidak kerap kali botjor dan sebagainja.
Achirnja telmik Baratlah, jang dapat menolong memetjahkan so'al-so'al
tersebut. Bangunan-bangtman pengairan di Indonesia jang diselenggarakan
menurnt pengetahuan telmik Barat sungguh dapat dibanggakan. Siapa
sadja jang melihatnja akan kagum, bukan sadja karena baik dan l.-uatnja
bangtman-bangunan tsb., akan tetapi djuga karena tjaranja membagi air'
dan mempergtmalmnnja dengan sehemat-hematnja dan seadil-adilnja.
Semen dan besi memang memberikan banjak sekali kemungkinan, akan
tetapi ketjerdasan otak manusiapnn tidak lmrang harganja didalam mem-
buat bangtmandan mengatur pembagian air itu.
Dengan sendirinja pengairan itu djuga mempunjai maksud sebaliknja dari
pada jang telah dibitjarakan, jaitu mengeringkan tempat-tempat, jang se-
lalu atau kerap sekali terendam air.
Dulu sering kedjadian, bahwa salah seorang pembesar menjelenggarakan
pengairan hanja dengan pikiran asal dapat air sadja. Meskipun maksudnja
ada baik, akan tetapi tidak tentu hasihlja sesuai dengan jang dimaksndkan.
Ada kedjadian, balnva tempat jang tanahnja kurus, mendapat air rawa
(veen) jang lebih kurns lagi, sehingga pengairan tanah tadi tidak men gun-
tungkan sedikitpun, bahkan merngikan. Belum ada setengah abad jang lalu
seorang ahli teknik berkata: 'Berikan sadja air, semua tanaman akan mem-
berikan hasil jang baik.' Sekarang orang lebih mengerti. Sebelumnja menje-
lenggarakan sesuatu pengairan, orang membuat rentjananja dulu dengan
teliti. Kepada pembesar-pembesar dari golongan Pamong Pradja, dari Balai
Penjelidikan Tanah, dari Djawatan Kehutanatl clan dari Djawatan Pertanian
dimintakan dulu pertirnbangannja lalu Djawatan Pengairan barn mulai
dengan rentjananja jang sempurna, djika dari semua pihak diterima pertim-
bangan jang baik jatlg menjatakan mufakat dengan rentjana pengairan
didaerah jang dimaksud.
62 TENTANG TANAH Dr INDONESIA
3. PEl\IUPUKAN
Usaha ketiga jang djuga bersifat umum, ialah ",e",,,p,,k dengan berdjenis-
djenis pupuk. Diatas telah disinggung-singgung hal pemupukan tanah de-
ngan bahan-bahan jang lamt dalam air pengairan. Pupuk lain jang djuga
sudah lama sekali dikenal orang ialah pupuk kandang, ja'ni pupuk jang be-
rasal dari hewan. Ranja tjaranja mempergunakan pupuk itu, tidak dimana-
mana tempat sama.
Di Padang Lawas tjara mempergnnakan pupnk kandang seperti berikut:
Disuatu padang jang luas tetapi kums tanahnja, sehingga tidak dapat dita-
nami apa-apa, dilepaskan hewan banjak, misalnja kerbau dan lembu jahg
dapat hidup dari alang-alang dan sedikit rumput-mmput jang masih dapat
tumbuh disitu. Mendjelang waktu malam hewan-hewan itu digiring masuk
sebidang tanah, jang dikelilingi pagar dan terletal< dipadang itu djuga.
Mal<sudnja ketjuali memudahkan pendjagaannja, djuga supaja semua ko-
toran, jang dibuang oleh hewan-hewan itu diwaktu malam, berkumpul di-
suatu tempat. Setelah beberapa waldu lamanja, tidak sedildtlah kotoran-
. kotoran hewan jang ada ditempat dalam pagar itu. Setelah itu datanglah
saatnja untuk memindahkan pagar itu kelain tempat, didalam padang jang
luas itu djuga. Adapun tanah, jang belms dipagari tadi dan teiah mendapat
pupuk banjak, dapat digarap dan ditanami dengan tanaman jang disukai.
Akan tetapi dilain-lain tempat umumnja hewan-hewan itu mendjelang
waktu malam dibawa pulang kekandang. Kotoran-kotoran hewan jang ada
dikandang tiap-tiap pagi dilmmpullmn, dan djika hendak dipergnnakan,
dianglmt ketempat jang mau dipupuk. Di kabupaten Wonosobo dalam
propinsi Djawa Tengah banjak orang tani, jang biasa menanam tembakau
ditegalannja, memelihara kuda bul<annja untul< dinaiki atau disumh
menganglmt barang-barang, melainkan hanja untul< dipelihara didalam
kandang sadja, agar supaja kotorannja mudah dilmmpulkan. Kuda itu
hampir tak pemah dihalau atau dibawa keluar, supaja djangan ada kotoran-
nja jang hilang. Adapun makanannja, jang terdiri dari rumput, batang
djagung muda dan lain-lain dibawa kekandang, mesldpun hams dianglmt
dari tempat, jang djauh. Itu semua hanja supaja orang dapat mengnmpnlkan
kotoran dari kudanja sebanjak-banjaknja, untnl< tanaman tEimbakau.
Pada waktu sekarang banjal< diantara petani dan orang-orang, jang
pekerdjaannja bertalian dengan pertanian, mulai memikirkan: 'Apakah
pendapat jang memudji-mndji sekali pupuk kotoran hewan itu tidal< sedikit
kolot? Apakah hasil tanaman ldta tidak lebih banjak atau lebih bail<, djika
kita mempergunakan sedikit pupul' buatan?' Kadang-kadang pertanjaan
itu dapat didjawab 'ja', akan tetapi sering sekali hams didjawab 'tidak'.
Jang demildan itu karena pupnl< kandang mempunjai sifat-sifat lain, jang
djuga membawa kebaikan, sehingga pemalmian pupuk itu tidak semata-
mata dengan maksud menamball makanan tanaman.
Betullah, bahwa pupuk kandang (kotoran hewan) itu mengandung zat-
USAHA.
2
UNTUK KESUBURAN TANAH
zat kali, kapur: fosfordan zat lemas, sebingga dapat di-
pan dang sebagal pupul< brasa, JllitU penambah bahan malmnan tanaman di
dalam tanah, tetapi didalam pupuk kotoran hewan zat-zat itu ada
didalam kadru; Jang rendah sekali, djauh kurang dari pada kadar pupnl<
buatan, bail< Jang maupun jang tjampuran. Ketjuali itu kadar
kotoran hewan ItU berbeda-beda sekali, terkadang randah sekali, ada
kalanJ a pnla hnggr.
_ Kedua c:HpuI;'nl< dengan kotoran hewan, bertambah humusnja,
leblh kersm, gembur dan lebih dapat menahan air.
Dan .pupul< hewan itu memperbaild sjarat-sjarat hidnp
dan memblalmJa flo:a tanah, jang bempa balderi dan tjendawan,
hal ada kalanF banJak sekali manfaatnja. l'vIisalkan kita mempunjai
tanah. Jar:
g
tertutup te?al dengan abu bam atau lahar ham dari gunung
be.rap!. Dilaplsan .bam Jang menutupi tanah itu tidak kelmrangan mineral-
Jang mengandung makanan tanaman, al<an tetapi lapisan
t":,,ah. ItU helum. hldup, sebingga tanam-tanaman snlmr tumbuh disitu.
tanah demildan itulah pupuk kotoran hewan al<an menun-
faedahnJa Jang sunggnh-sunggub mengagnmkan. Ditanah tersebut
kebailmn pupuk kotoran hewan terletak pada penambahan humus, sehingga
tanah menahan air dan pnla menjebabkan tambahnja dan
membralmJa renik ('micro-organismen') didalam tanah. Di-
tanah Jang kersal dan sudah tjUblP humusnja, akan tetapi tidal, banjak men-
gandung bahan mal,anan tanaman, pemupnl<an temtama bermaksud me-
nambahmak":,,an hal jang demikian pupul< buatan jang tepat
akan n:emben Jang lebill memuaskan dari pada pupnl< kotoran hewan.
. Mas:h ada lagl hal-hal jang perlu diperhatikan. Zat zat mal<anan tanaman
Jang tanah dengan pupnl" hendaknja djangan mudah
dihanJ.utkan oleh mr. dengan itu zat-zat tadi hams dapat diisap
dan ditahan buhr-butrr tanal!. Tanah abu dari gunung berapi jang
belum dJatuh ketanah, terang tidak mempunjai sifat tersebut. Oleh
karenanJa .pe;lu tanah abu bam itu ditambah bahan-balmn jang
slfat slfat tersebut, antaranja jaitu pupuk kotoran hewan.
Pupuk hantj:rr akan mendjadi humus setengalmja.
. Sepert/ dlsebutkan dengan sepintas lalu di Indonesia banjak
lata dJumpm Jang :upanja lmning, merah, atau merah tua dipuntjak
dan buint-bukIt, Jang menundjukkan, bahwa mineral mineral tanah
s,:bagran sudah dan habis hanjut, sedang tanah itu hanja se-
dllut sekali Dltanah tanah sematjam itu kotoran hewan adalah
pupuk Jang bmk dan tepat sekali.
4. PUPUK HIDJAU
tetapi sajang sekali. pada dimana-mana banjalmja pupuk
l,otoran hewan hdak mentJukupl sekall akan kebutuhan tanah. Lalu bagai-
TENTANG TANAH DI INDONESIA
manakah nsalla kita? Berhubung dengan hal-hal jang disebut diatas, maim
timbullah pikiran untuk mempergunakan pupuk hidjan, jaitu tanam-
tanaman jang ditanamkan sebelum tanahnja dikerdjakan untuk tanaman
jang harus memberikan hasil. Pada mengerdjakan tanah tanam-tanaman
tadi dibongkar dan ditimbun dengan tanah, supaja hantjur mendjadi humus.
Djika tanaman tadi masuk keluarga tanaman j ang berbunga kupu,lrnpu,
seperti bangsa katjang-katjangan, maim akar-akar tanaman tadi mungkin
sekali mengandung zat lemas lebih banjak dari pada jang diisapnja dari
dalam tanah. J ang demikian itu adalah berkat pertolongan bakteri-bakteri,
jang hidup bersimbiosa dengan tanaman. Bakteri-bakteri tadi hidup didalam
akar-akar tanaman jang berbunga kupu-Irnpu; bakteri-bakteri itu'mengisap
zat lemas jang ada didalam udara dan merubahnja mendjadi bahan-bahan
persenjawaan zat lemas untuk kebutuhannja, akan tetapi sebagian djuga
dapat dipergunakan oleh tanaman-tanaman. Pada umur jang terteritu ta-
naman pupuk hidjau itu dibongkar dan ditimbuni dengan tanah. Setelah
sisa-sisa tanaman tadi mendjadi humus, maim persediaan makanan tanaman
jang berupa bahan-bahan persenjawaan zat lemas didalam tanah, akan ber-
tambah banjak, sehingga dalam hakekatnja pupuk hidjau tadi bukan hanja
menamball humus sadja, almn tetapi djuga bahan-bahan persenjawaan zat
lemas jang amat dibutuhkan oleh tanam-tanaman.
Tidak mengherankan, bahwa didaerah-daerah panas jang lembab hawanja
seperti di Indonesia, Malaka dan Selan pemakaian pnpuk hidjan dalam per-
tanian merupakan snatu usaha jang penting sekali untuk menambah hasil
pertanian. Bnkankall didaerall-daerah tersebut humus, jang ada didalam
tanah lekas musna karena hantjur, sehingga daja pengisap dan penahan air
dari tanah itu mendjadi amat kurang. Berhubung dengan itu perlu sekali
diusahakan penambahan humus didalam tanah.
Didaerah-daerah jang hudjannja kurang seperti di Djawa Timur dan ke-
Gambar 28. Kebun teh. Diantara tanaman teh ditanam
lam tara sebagai tanaman pupuk hidjau
pulauan Sunda Ketjil, be-
gitu djuga didaerah-dae-
rah kering di Hindia, pn-
pu!< hidjau tidak mempu-
'njai arti jang begitu be-
sar. Didaerah-daerah itn
susun an tanah lia tn j a
ada berlainan, dan daja
pengisap dan penahan air-
nja besar, sehingga dipan-
dang dari sudut itu tidak
perlu tanall disitu ditam-
bah humusuja. Lain dari
pada itu karena didaerah-
daerah tersebut tidak ba-
njak hudjaunja, maim
USAHA
2
UNTUK KESUBURAN TANAH 65
bahan-bahan jan?, ada didalam. tanah tidal, lekas habis karena hanjut,
seillngga kersal dan gembur. Djadi berhubung dengan
ltn tanah dJuga. tIdak perlu ditambah humusnja. Mesldpun begitu
dipulau disana SIll sudall berabad-abad orang menanam sedjenis
t.anaman J.ang b:rbuah polong (krotok) ditegalalllja, jang nantinja dibong-
l,ar dan untuk menambah hasil tanaman, jang ditanam se-
s,:,d.ahnJa. DJadi dlsana sudah lama orang mempergunakan djuga pupuk
hldJau nntuk menambah hasil tanamannja.
5 SIMBIOSA - TANDUS - MELADANG
kan:i ,;,en:bitjarakan. sedildt tentang simbiosa buaian ('kunst-
matIge symblOse) dunJa jang termasul( djuga
dal":,, usaha u,:,um dan Jang ada hubungalllJa dengan pnpnk hidjau. J ang
kaml lalah: tanaman penutup tanah, tanaman pelindung atau
tanam";,, baJangan dan angin. Djuga penanaman seng-
kedan Jang SUdall kaml bltjarakan tadl boleh disebutkan disini. Semua
tauam-ianaman pese/to ('nevenbeplantingen') itu dimaksudlmn untuk mem-
pel'tahankan atau meliudungi taualt dan untuk perbaikan keadaan air didalam
tanah bnat kepentingan tanaman utama.
J.ang dimaksud dengan tanaman pcnutup tanall ialah tanam-tanaman
ketJil. dan rendah -biasa.;'ja bangsa tanaman rumput-rumput _ jang tnm-
. buhnJa lebat sekali, sehrngga menutupi tanah seluruhnja. Tanah disitu
Gambar 29. Kebun teh dibawah pohon bajangan Albizzia
66 TENTANG TANAH DI INDONESIA
tinggal dingin karenanja dan tidak mendjadi kering. hudjan
keras, tanah jang gembur tidal, al<an rusal< susunannJa, :ur hudJan
tidal< langsung menimpanja. Humus jang ada diatas dan dilaplsan tanah
jang ada dibawahnja tidak alcan hanjut turut air.hudjan. . . .
Tanaman penutup tanah itu djika sudah banJal, sekall daun-daunn]a,
menutupi seluruh tanalmja sehingga tumbuhnja rumput-rumput lain akan
terhalang. Demikian tertjegahlah timbulnja djenis-djenis rumput-rumput
jang dapat merugikan tanaman utama. .. .. .
Poll on pelindllng kebanjal<an mempunJal puntJal, ]ang se:upa paJung
bentulmja, sehingga dapat dan Jang ada d,-
bawahnja dari panas mata han Jang terik. Pada dewasa ml pohon-pohon
bajangan sematjam itu di Indonesia tidak begitu banjak lagi orang
seperti pada pertengahan abad jang lalu. Sekarang orang lebih sulm me-
nanam tanaman penutup tanah dan pupuk hidjau, berderet-deret diantara
tanaman jang .. . .. ..
Tanaman penallan angm di Indonesia sedilat sekali ditanam orang, Jalt,;
hanja ditempat-tempat, jang selalu dan Akan
dikebun-kebun perusahaan tempat Jang demikian ItU ada sekali.
Tanam-tanaman peserta itu semuanja - meskipun besar faedahnJa -
punjai keburulcan djuga, jang terang jaitu tanam-tanaman ItU
berebutan air dan makanan dengau tanaman lang diperusahakan. Ber-
hubung dengan itu sebelumnja kita mengambil sesuatu perlu .. se-
kali kita pertimbangkan dulu baik-baik keuntungan dan kerug>annJa. DJilm
kiranja ada ballajanja, bahwa didalam tanah akan timbul kekurangan alr,
hendalmja tanaman penutup tanah itu pada permulaan
dipangkas rendall sekali, begitu pt;la hldJa,; Jang
berbatang tegak dipangkas sampaJ mendJadi sekali. MendJelang
musim hudjan tanam-tanaman tadi akan bertunas lag> dan ber?TIna
semula bagi tanaman jang diperusahal<an. Daun-daun dan rantmg hasil dan
pangkasan tadi sebailmja ditimbuni dengan tanah untuk hur:ms.
Meskipun begitu kadang-kadang tam?aha'.' ItU dJug.a
tjulrup. Dilmbun perusahaan tembalmu di Deli ta.:'ah Jang habls
ditana tembakau perlu diberokan beberapa tahun lamanJa, sebelumnJa
ditanami tembalmu lagi. Se-bail"njakalau tanah tadi ditumbuhi hutan kem-
bali selama tanah itu tidak diperusahakan. Mula-mula memang begitu hasil
pemberoan. Alcan tetapi setelah tjara ini kerap kali diul.angi, hutan
lagi jang tumbuh dikebun belms tanaman tembaka,; 't:", alang-
alang, sehingga mal,sud dari pemberoan tanah tadi. tidal, tert]apal. Oleh
karena itu orang lalu mentjoba usaha lain. Sesuc1ahn]a tanaman
diambil hasihlja, tanahnja disebari bidji tanaman jang masul, famili ]ang
berbuah polong, antaranja minlosa (sikedjut). Hasihlja agak memuaskan,.
djuga berhubung dengan pentjegahan timbulnja penjaldt pada tanaman
tembalmn.
UNTUK KESUBURAN TANAH
Bersangkutan dengaJ1
itn ada
meinbitj arakan sedikit
tjara bertjotjok tanam
jang disebut orang ber-
ladang. Di Indonesia
tjara itu lazim didja-
lankan diban j ak tem-
pat. Dengan singkat
berladang itn begini
tjaranja. Dilmtanatau
belulmr, jang hendal,
didjadikan ladang, se-
mua tanamannja diba-
bat atan ditebang. Ta-
nahnja dibildn bersih,
lalu ditanami tanaman
jang dikehendaki, bia-
sanja tanaman malm-
nan, seperti padi, dja-
g1lllg atanlain-Iain lagi.
Tanah belms hntan
atau belukar tadj han-
ja diperusahakan un-
tnk beberapa waldu
sadja. Beberapa kali
tanah itn akan mem-
berikan hasil jang baik
dan amat rnemuaskan.
akan tetapi tidak lama
hasil tadi akan mun-
dUf, sehingga merosot
sekali, suatu tanda,
balnva tanahnja sndah
mendjadi amat knrus.
Sesudah itn tanah tadi
Gambar 30. Ladang belens hutan belukar di Sulawesi
Tanah itu seli:uli dalum a tal1llO diladang
lalu ditinggalkan begitu sadja. Lambat laun tumbuhlah disitn rupa-rupa
tumbuh-tnmbuhan (terkadang djuga tidak) jang setelah sepulnh tahun,
dna puluh lima tahun atau lebih lama lagi mendjadi hutan baru atau
belulmr. Djika sudah demildan orang membukanja kembali untuk berla-
dang, ditanami bahan makanan beberapa kali, sampai tanam-tanaman itu
tidal, memberilmn basil jang memuaskan lagi, karena sudah tidak dapat
manfaatnja lagi dari hutan dan belukar, jang sudah beberapa waktu di-
tebang. Ladang itu lalu ditinggalkan lagi untuk beberapa \Valetu lamanja,
68
TENTANG TANAH DI INDONESIA
supaja kembali mendjadi hutan atau belukar. Begitulah tjara orang ber-
ladang.
Apakah tjara bertjotjok tanam jang demilcian itu bukannja tjara
mel"usakkan kesltbttran tanah? ('roofbouw'). Kadang-kadang memang beg!tu,
akan tetapi biasanja tidak.
Ditanah jang sudah tua hampir semua persecliaan makanan untuk ta-
naman terdapat didalani humusnja jang ada clibawah hutan. Pohon-pohon
jang besar-besar sudah bertalmn-tahun lamanja me.ngi.sap maka?an-
makanan tanaman jang diambilnja dengan akar-akarnJa Jang mendJalar
ditanah sampai ketempat-tempat jang sangat dalam letaknja; lalu malmn:,n-
makanan tsb. diangkut keatas. Mal<anan-malmnan tacli diisap mitsul, 'ke-
dalam batang pohon sampai kepada daun-daunnja. Kemuclian dann-daun,
Hmting-ranting, dahan-dahan, buah-buah dan laiu-lainnja jang tua
dan kering, djatuh atau rebah ketanah, tanah.
Runtuhan-runtuhan itu achirnja mendJacli humus lag!. DJika tanah hutan
itu clibuka untuk ladang, maka tanaman pertanian - biasanja pacli -
baik tumbuhnja, karena banjaknja humus ditanahladang itu. Akan tetapl
humus itu lambat laun mendjacli l.-urang, sehingga setelah t!ga, dua,
kadang hanja satu panen sadja sudah .hampir habis. It,:, bertJotJok
tanam padi disitu tidak akan memben keuntungan lag!. BlaJanJa ada lebih
tinggi dari pada hasil jang clidapat. . ..
Berhubung dengan itu, ladang tacli terpaksa clitmggalkan, untuk beral?a
waldu lamanja. Dalam waktu itu sisa-sisa pohon besar, jang dengan sengadJa
tidak ditjabut dari tanah, mendapat tunas barn dan lama-lama tumb.uh
kembali mendjacli pohon-pohon jang besar. Demilcianlah pohon-pohon ItU
mengllmpulkan lagi bahan-bahan malmnan tanaman, Jang terletak amat
dalam clidalam tanah, untnk membentuk bagian-bagian pohon-pohon tsb.
Bagian-bagian itu kemudian runtuh ketanah dan achirnja mendjadi humus,
sehingga tanahnja mendjacli subur lagi dan setelah waktu
dapat dipakai kembali sebagai ladang. Ba.gi tam, J.an?, umumnJa
mempunjai modal, memang tidak n;ungkm klranJ.a bertJotJok .clitem:
pat, jang tanahnja sudah mendJadl amat kurus ltu, tJara lam dan
pada jang diuraikan cliatas. . .. . .. . .
Akan tetapi teranglah, balnva tJara bertJotJok tanam seperh Jang clisebut-
kan tacli tidak mungkin terus menerus clidjalankan clisnatu t<;mpat.. Lama-
lama akan tiba achirnja, jaitu djika sisa-sisa batang-batang Jang clitebang
diladang itu, setelah ditinggalkan tidak tumbuh lagi mendjacli hutan
Sekarang mulai datanglah waldunja ladang. tacli lambat-laun
padang alallg-alallg, seperti terdapat tempat
Indonesia. Dibeberapa daerah cliluar tanah .DJawa terdapat
padang-padang, dimana alang-alangpun tIdal, ba;k lag! se-
hingga tanah-tanah banjak jang gllndul sama sekali atan hanJa sedil<lt ter-
tutnp dengan rumpnt-rumput kering seperti dapat clilihat digambar no :n.
Djika tanah tadi masih banj al, persediaan mineral, jang maslh dapat hantJur
USAHA
2
UNTUE: !{ESUBURAN TANAH
69
dan mengeluarkan. bahan-bahan malm-
nan tanaman, maka sebetulnja dapat
dpcrusahakan ierus 11tcner'llsJ asal orang
mau memperhatikan benar-benar kese-
lamatan tanah tacli serta perbaikannja,
misalnj a dengan tanaman pu puk hid j au.
Djika itu clipikirkan, tjara bertjotjok
tanam berpindah-pindah tempat seperti
tjaranja orang berladang jang cliuraikan
cliatas, memang boleh clisebnt tjara
malas-malasan -djadi menjerupai tjara
serobot - jang sebetulnja harns clitjela,
bahkan sebailmja dilarang oleh Pcme-
rintah.
Pemberoan untuk beberapa waktn
lamanja adalah tjara penggantian
tanaman jang paling mudah clidjalan-
kan. Djacli tjara penggantian tanaman
itu seperti berikut: ladang-bero, la-
dang-bero, dan seternsnja. Ketjuali
tjontoh-tjontoh jang clibitjarakan dia-
tas, ja'ni clipekerbunan tembakan di
Deli dan tjara berladang jang banjak
didjalankan, ada lagi tjara bertjotjok
tanam jang sedilcit agakmenjernpai itu,
Gambur31. Sedjauh pandangan mata ta-
nah tcrtutup dengan alang-alang, karcna
buat tanah pcrtanian tidak mcmbcrikan
basil lagi. Itulah akibat dad kerap kali
meladang dcngan membakar
ja'ni clisawah-sawah jang hanja didalam musim hudjan sadja ditanami pacli,
akan tetapi setelah hasil tanaman padi diambil, terns diberokan, tidak clita-
nami apa-apa sampai mnsim hudjan datang lagi. Barnlall sawah itu clitanami
padi lagi. Adapnn sawah tadi tak clitanami clidalam musim kemarau, berhu-
bung musim kemarau amat pandjang dan sangat kering, sehingga tidak ada
tanaman dapat tumbuh baik disawah pada waldn itu. Dimana dalam musim
kemarau masill ada hudj an dan tanahnj a tidaldekas mendjadi kering, karena
mempunjai sifat menahan air, maim disana-sini clitanami orang palawidja.
Adapun djenis dari palawidja jang ditanam itu menurnt kesenengan petani
masing-masing, kebntuhan sesetempat, sifat-sifat tanaman jang diingini dan
sj ara t -sj aratnj a terhada p iklim dan tanall. Sj ara t -sj arat terhada p iklim itulall
jang perlu diperhatikan benar-benar, karena sjarat-sjarat itu tidak dapat di-
pengarnhi orang. Orang tidak akan dapat mempernsahakan tanaman kapas,
djilm tidak dapat ditentukan, bahwa iklimnja beberapa waktu menghadapi
panen kapas kering benar, meskipun tanalmja barangkali baik sekali bagi
tanaman kapas. Keadaan tanah dapat diubah, misalnja dengan pengairan,
penggarapan tanah, pemupukan, penanaman pupul, hidjau d.1.l. keadaan ta-
nah dapat diperbaiki. Apakah usaha memperbaild keadaan tanah dengan dj a-
lan-djalan itu dilihat dari sudut ekonomi dapat clipertanggllllg djawabkan
TENTANG TANAH DI INDONESIA
dan djugamungkin didjalankan; itu adalah so'alkedua, jang disini tidak akan
dibitjarakan.
Bagaimanapun djuga teranglah, bahwa didalam memilih djenis palawidja
jang hendak ditanam, orang harus memperhatikan sifat-sifat dari pada
tanahnja. Meskipun sifat ildim tidak mendjadi so'al, orang tidak bisa me-
nanam apa sadja menurut kehendalmja disebidang tanah. Orang harus
memikirkan benar-benar didalam memililznja tanaman itu. Sebalilmja djika
orang ingin memperusahakan sesuatu tanaman, maka orang harns mentjari
tempat, jang sungguh baik .dan tjotjok bagi-tanaman tadi, djadi hendalmja
orang mentjari tempat, jang ildimnja bail, dan tanahnjapun baik pnla
untuk tanaman itu. !.
Riwajat dari perusahaan pertaman di Indonesia dalam hal tersebut mem-
perikan peladjaran jang terang dan berharga, terutama perusahaan-perusaha-
an kebun kopi, teh, tembakau dan kina. Orang-orang, jang mnlai memperu-
sahakan tanaman-tanarnan itu, karena belum mengerti sjarat-sjaratnja
mengenai ildim, tanah, pemeliharaan dan lain-lain lagi, terpal,sa menderita
kerugian banjak sekali d,uam beberapa ,vaktu lamanja dan dibeberapa
tempat. Kerugian-kerugian itu achimja boleh dianggap sebagai biaja be-
ladjar, sebab sekarang banjak sekali pengetahuan orang tentang tanaman-
tanaman tersebut diatas, sehingga pada umumnja kebun-kebun itu mem-
berikan hasil jang amat memuaskan. J ang diuraikan itu bnlran hanja
mengenai tanam-tanaman dari luar negeri atau tempat jang djauh sadja,
jaitu jang belum lama didatangkan di Indonesia almn tetapi djuga mengenai
dj ems-dj ems baru dari tamlm-tanaman jang telah lama diperusahakan orang
di Indonesia, misalnja djenis baru dari tanaman padi, djagung, ketela, kopi,
tembakau, tebu, teh, kehlpa dan lain-lain. Bagaimana kelak akan kedjadi-
annja, pada waktu sekarang tidak dapat diramalkan, akan tetapi teranglah,
bahwa perlu sekali orang mengetallUi sifat-slfat jang penting dari tanah jang
di Indonesia banjak djenisnja. Pengetahuan itu berharga sekali bagi seorang
pemimpin perusahaan pertanian atau seorang petani j ang memilcirkan,
tanaman apa sebaiknja jang akan diperusahakan. Berhubung dengan itu
akan kami bitjarakan djenis-djenis tanah jang paling .penting di Indonesia.
V
DJENIS-DJENIS TANAH JANG PALING PENTING
DI INDONESIA
Dalam bab I sudah kami terangkan, bahwa api jang panasnja amat hebat
melelehkan dan mempersatukan semua, sedang air dengan lambat, akan
tetapi t ~ k a ~ a hentinja terus melarntkan, mengangkut, mengendapkan,
membagJ.-bagJ., dan membentuk larntan jang pekat dari beberapa djems
bagian. Kedjadian itu tidal, berbeda dengan kedjadian didalam hidup
manusia djilm kedjadian, jang disebabkan oleh api kita pandang sebagai
'repolusi' dan jang disebabkan oleh air sebagai 'pembangunan jang sedar'
dalam hidup kita sehari-hari.
Sebuah batu besar atau jang sudah remuk oleh karena daja air akan
?,engalami proses .penghantjuran. Adapun pada proses itu bagian-bagian
Jang serupa hamprr bersama-sama djuga hantjumja, sehingga pada pem-
bentukan tanah rupa-rupa bagian tadi merupalmn propU ('profieJ') tanah.
Djadi djilm disuatu tempat, jang tanalmja berabad-abad tidak mengalami
gangguan apa-apa, orang menggali sebuah lubang jang dalam, jang salah
~ a t u dari pada dindinguja tegak lurus dan dikikis Iitjin, maIm pada dinding
ltU or.ang dapa.t melihat dengan terang propil tanah, jaitu jang menundjnlr-
kan tJorak dan rupa-rupa dan djems-djenis tanah ditempat itu. Orang, jang
s u d a ~ .banjak kali mendjalankan pemeriksaan, dengan melihat rupanja
propil ltU, sudah dapat menentukan rupa dan djems tanah ditempat itu.
Berhubung dengan itu maIm propil tanah itu dianggap penting.
Seperti dapat diduga, propil itu tidak tetap, lama-lama berubah. O1eh
sebab itu orang membeda-bedakan: propil baru, propil muda, propil tua
dan propil amat tua. Djilm orang sudah mengetahui djenis tanah, maka
melihat rupanja propil tanall sadja orang dapat menentnl,an umumja tanah.
Adapun umur tanah itu dibagi dalam beberapa bagian, sesuai dengan umur
kita manusia, jaitu: waktu pemwlaan, mllda, tna dan amat tna. Achirnja
tibalah waktu jang penghabisan, jaitu mati. Tanah jang sudah mati atau
tandus tidak dapat ditanami apa-apa. Rumput-rumputpun tidak munglrin
tumbuh disitu, sehingga tanah jang tandus itu sungguh-sungguh amat
menjedihkan rupanja. Meskipun proses penghantjuran barangkali masih
berlangsung, akan tetapi tanah jang sudah tandus, tidak dapat kembali
hidup karenanja. Achirnja tanah tadi mungkin akan lenjap karena hanjut.
Keadaan terachir seperti jang tersebut itu untung djarang sekali terdapat,
sehingga ditilik dari sudut pertanian hal itu tidak perlu dibitj arakan lebih
pandjang. Adapun diatas hal itu disinggungberhubung dengan apa jang akan
diuraikan dibawah.
TENTANG TANAH DI INDONESIA
A. a. RUPA-RUPA TANAH MUDA DAR! GUNUNG BERAPI
a. Di Indonesia djenis tanah jang banjak sekali terdapat dan oleh karenanja
amat penting ialah djenis-djenis tanah, jang biasanja disebnt tanalt mucia
cimi gunung bempi ('jong vulkanische gronden'). Djenis tanah itu berasal
dati abu dan batu-batuan gunung berapi.
Apakah sebabnja tanah-tanah jaug disebutkan tadi ada begitu penting
bagi pertanian?
Djika orang hendak memelihara analmja snpaja lekas besar dan kuat,
malm hendaknja ia didjaga, djangan sampai anak itu kekurangansuatu
apa-apa. Untnk keperluan itu ia harus mempunjai uang banjak diClalam
sakunja, dan disamping itu perlu djuga ia mempunjai simpanan uang dalam
kantor bang, sebagai persediaan untuk sewaktu-waktu menambah isi saku-
nja, djika isi salm itu mulai berh.-urang. Gambaran jang demikian itu sebetul-
nja dapat dipergunalmn bagi tanah muda dari gunung berapi. Tanah itu
pada umumnja sudah banjak mengandung bahan makanan, jang segera
dapat dipergunakan oleh tanam-tanaman. Ketjuali itu didalam mineral dan
sisa batu-batu, jang ada didalam tanah tersebut masih ada banjak simpanan
bahan mal,anan tanaman, jang belum dapat dipergunakan oleh tanam-
tanaman, karena mineral dan sisa batu-batu tadi belum hantjur seluruhnja.
Man tetapi mineral dan sisa batu-batu itu mudah hantjur, sehingga tiap-
tiap kali persediaan makanan tanaman didalam tanah jang sudah mendjadi
kurang, ditambah lagi. Berhubung dengan itu bahan makanan, jang ada
didalam mineral dan sisa batu-batu itu dapat diibaratkan uang simpanan
didalam bang, jang sewaktu-walctu dapat diambil. Makanan tanaman jang
telah ada didalam tanah dan segera dapat diisap oleh almr-almr tanaman,
adalah ibarat uang, jang ada didalam salm. Dan apalmh jang diibaratkan
sakn itu? Jang lcita ibaratkan salm, ialah humus dan mineral tanall liat,
jang kedua-duanja mempunjai sifat mengisap dan menahan bahan makanan,
serta melepaskannja lagi sedilcit demi sedilcit, menurut kebutuhan akar-akar
tanaman.
Adapun djenis-djenis tanah, jang terdapat dilere!lg-lereng gunung berapi
baik jang masih bekerdja, maupun jang sudah padam, dapat dibeda-
bedakan seperti tersebut dalam ichtisar disebelah:
Dari ichtisar disebelah untuk keperluan praktik dapat diambil kesimpulan
seperti berilmt :
Ie Keadaan I dan:2 terdapat terutama dilereng-Iereng dan disekitar gunung
berapi jang sampai sekarang masih bekerdja; di Djawa misalnja disekeliling
Kelut, Merapi, Semeru, Raung dan sebagainja, di Sumatera misalnja dise-
lcitar gunung-gunung Kurintji, Merapi, Sinabung dan lain-lain.
2e Keadaan 3 digunung-gunung berapi jang sekarang sudah hampir padam, .
seperti gunung Gede, Tjermei, Slamet, Merbabu dan lain-lain.
3e Keadaan 4 digunung-gunung berapi, jang sudah padam, seperti gunung
Murja, Wilis, Hijang, dan lain-lain.
DJENISl! TANAH J ANG TERPENTING Dr INDONESIA
73
I
"
3
+
I 5
I
tanah abu
tanahjang
tanah abu
jang suclah
hampir sde- tanahjang
abu baru
mulaihan-
sai proses sudah selesai Djenis-djcnis
tjur
setengah han-
penghantjur-
tanah (verse as)
tjur
proses peng-
(licht
annja hantjurannja
venvccrd)
{haIr
(bijna (tandus)
I
vcnveerd)
uitverwcerd)
!
,
warnanja kclabu hitum kclabu mcrah tun mcrah tua mcrahsam-
I
sampaimc- kelabu sam- . sampai mc- pai mcrah
rah tua paimerah rah djambu
kelabu tua
I
,
susunannja tjukup baik baik baik sekali baik hampir atau
kurang baik
I
daja penahan baik amat baik istimewa hampir baik, seperti (4),
air
sampai djika belum
kup baik banjak
I
diha"'njutkan
humus dan belum ber- lumajan baik; semakin bcrhutan habis
bahan-bahan bentuk pasti sampai baik tinggi serna- baiksampai
I
hasil penghan- hutannja kin baik berhutan
tjuran
djarang
tidak ada lagi I
zat-zat maka masih sedikit sudah djauh banjak seJmJi tjukup ba-
nan,jang terus lebih banjak

dapat eli
pergunakan
pai scdikit
tjadangan amat banjak masih amat masih banjak scdikit sam- habis sarna
mineral sekali -banjak
sampai tju- pai tidak ada sekali I
kup banjak- lagi
I
nja
I
4
e
Dimana keadaan 4 terdapat dikaki suatu gunung, munglcin sekali
ditempat-tempat jang lebih tinggi letaknja terdapat keadaan 3, bahkan
djuga keadaan 2. Sebalilmja dimana pada atau dekat puntjak sesuatu gunung
terdapat keadaan I dan 2, maIm dikakinja sering sekali terdapat deretan
lahar tua 3, bahkan terkadang keadaan 4- lVIeskipun dalam keadaan 4 tanah
masih dapat mendatangkan hasil jang baik, djika dapat air pengairan dari
selokan atau sungai jang berasal clari pegunungan. Dan hendaknja air
pengairan itu terus diberilmn, meslcipun hudjannja sudall tjulmp, karena
jang dimaksud ialah, agar supaja bahan-bahan jang larut dalam air pengair-
an dan lumpuruja menjuburkan tanahnja, seperti telah kami bitjarakan
diatas.
74
TENTANG TANAH DI INDONESIA
5C Penghantjuran bntir-butir tanah mulai padalapisan atas, tems mendjalar
kelapisan bawahnja. Djadi djika lapisan atas dari tanah sudah ada dalam
keadaan 3 dan lapisan itu dilianjutkan oleh air hudjan jang deras, maka jang
muntjul kelihatan ialah lapisan tanah, jang sebetulnja masih dalam keadaan
2 atau I, seperti sering terdjadi di tanah-tanah jang digali untul, djalan.
Butir-butir tanall dilapisan itu belnm mengalami proses penghantjuran.
Lapisan tanah jang demikian dapat diusahakan sehingga mendjadi baik
untul, bertjotjok tanam, akan tetapi orang hams menunggu dengan sabar.
Hendaknja tempat tadi dipetak-petak (disengked) dan ditanami tanaman
pupuk hidjau. _ i'
Akan tetapi cljika proses penghantjuran tanall sudah sampai ketingkatan
4 dan tanah jang merah tua atau merah warnanja itu tebalnja sudah ber-
meter-meter, maIm hilanguja hnmus dari lapisan tanah berarti mala pet aka.
Sebab meskipun tanah lapisan atas barangkali habis dilianjutkan air hudjan,
tanah dibawalmjajangketinggalan bulmnnja tanah,jangmasilimengandung
banjak mineral dengan persediaan malmnan bagi tanaman, akan tetapi
tanah merah, jang djuga sudah tandus, sudah tak dapat memberil<an
harapan sedildtpun. Tanah jang demikian itu, djika hendak diperbaild lagi
dengan tanaman pupuk hidjau, orang hams mengeluarkan biaja jang tidak
sedikit, sebab tanaman pupul, hidjau itu hanja dapat tnmbuh baik ditanah
jang demikian, djilm cliberi pupuk iosior, gamping, kali dan maguesium jang
banjak.
6c Tanah muda jang masih ada dalam keadaan I dan 2, djika dipupuk de-
ngan pupuk kandang (kotoran hewan) atau pupuk hidjau akan memberi
hasil jang mengherankan. Sebab tanah-tanah itu mengandung bahan ma-
kanan jang tjukup jang berasal clari mineral, hanja humus dan persenjawaan
clari zat lemaslah jang ada amat kurang. Djilm tanah tadi dipupuk dengan
'Zwavelzure ammoniak' (Z.A.) hasilnja tidal, begitu hebat, sebab amoniak
itu lekas sekali hanjut dengan air.
Lebili lekas lagi hilangnja pupul, asam nitrat ('salpeterstikstof). Ketika
perang clunia kesatu di Indonesia tidak clapat didatangkan pupuk Z.A. clari
Eropah, sebingga orang terpaksa mendatangkan pupuk asam nitrat Chili
('Chili salpeter') dari Amerika Selatan. Akan tetapi orang amat ketjewa
tentang hasilnja, lebili-Iebih karena sisa natrinm dari pupuk asam nitrat
Chili jang ketinggalan didalam tanah memsakkan susunan tanah. Tauah
mendjadi paclat karenanja.
7C Tanah merah tua clan merah dibuldt-buldt, jang sudah mendekati ke-
adaan 4 seakan-akan mendjadi muda, cljika pada suatu ketilm acla gunung
berapi diclekat tempat itu mengembuskan abunja clan abu itu cljatuh me-
nutupi tanah tersebut. Abu gunung berapi jang menutupi tanah tadi boleh
cliibaratkan warisan kekajaan, jang sekonjong-konjong cljatuh ditangan
orang jang sudah melarat betul, clan suclah ticlak mempunjai apa-apa. De-
ngan seketika tanah jang suclah amat Irnms itu menclapat kekajaan bam.
Sekarang tanah itu dapat memberilmn banjak kemunglrinan lagi untuk
DJENIS
2
TANAH JANG TERPENTING DI INDONESIA 75
menghas.m::
an
ha.sil pe:t?-,,-ian, jait:, setelah tanah tadi dipupul, clengan
pupul, hidJau setJara bldJaksana. TJontoh jang terang sekali ialah tanah cli
Lampung Selatan jang dalam tahun 1883 telah mendjadi muda kembali
lmrena letusan gunung Krakatau.
. Didaerah-d.aerah, dimana hanja terclapat gunung berapi, jang sudah lama
tlclak bekerdJa, dan tak pernah kedjatuhan abu jang diembuskan oleh
gunung berapi ditempat lain, seperti di Buntain Selatan dibnldt-buldt
sepancljang .pantai Selatan pulau Djawa clekat Patjitan, clldaerah-claerah
ts!'. tanahnJ": suclah tua sekali clan tidal, memberikan pengharapan lagi.
DJuga di Kalimantan Barat begitu keadaaunja. .
Akan.tetapi dimana abu berapi cljatuh diclaerah jang padat pen-
dan tak ada - berhubung didaerah jang demildan ditiap-
hap blclan(i kermg, jang tidak clipemsahakan, tentu digembalakan
hewan, sebingga hdak ada kesempatau bagi tnmbuh-tnmbuhan clisitu untuk
mencljadi hutan - maIm abu jang djatuh itu biasanja dalam satu musinl
saclja su.dah habis hanjut oleh karena hudjan lebat, sebingga jang
ketmggalan hanJa tan.ah n;erah jang kersang clan ditumbuhi clengan mmput-
mmput kums, sepertl sediakala. Kesempatan tanah untuk dipermucla telah
berachir lap sia-sia. Keadaan, jang clemildan itu ticlak djarang
DJawa clan Snmatera. Lebili-lebili hal itu menjedihkan,
dJika lata mengmgat, bahwa tanah-tanah jang merah clan merah tua dibukit-
b;,ldt dan itu sebetulnja mempunjai snsunan, jang ticlak
dJelek, seclang dililiat clarl suclut penahanan airpun Inmajan djuga. Djika
tempat itu lekas da,:, ditanami clengan tanaman pupuk hidjau,
maIm tentu clan tanah tadi akan mencljadi baik lagi.
Be Satu-satur:Ja usaha, Jang tentu akan berhasil baik untul, memperbaild
tanah merah Jang tela? kersang, ialah cljika tanah tacli diberi air pengairan.
Akan tetapl hendalmJa dalam air pengairan itu terclapat banjak lamtan
tanaman, begitu cljuga diclalam lumpur jang tumt clalam air
pengarran. Dalam keaclaan jang clemildan ditempat itu clapat dibuat sawah-
untuk ditanami l?adi jang diairi. Demildaulah pengairan disitu ditu-
dJul:an m,,:ksucl Jang keclua seperti tersebut dimuka dalam katja 73.
A!r pengruran Jang membawa Inmpur banjal, terkaclang lebili banjal,
kedJelekan dari pacla kebaikannja. Djilm lumpur jang dienclapkan clipetakan
sawah. banjak, tanah sawah lama-lama tinggi letalmja, sehingga
ada sukar sekali. Atau dasarnja selokan pengairan hams
clltmggJ!mn, hal mana akan minta biaja banjak sekali.
9
c
Djika acla or";llg bertanja: 'Bilakah tanah abu gunung berapi
Jang belum.tua pe:lu dipupul, pupuk buatan?' maIm djawabnja
muclah sadJa, clJilm lata memperhatlkan, apa jang telah diuraikan diatas
cI?-,,- kita selalu menginclahkan sjarat-sjarat mutlak clari tanaman, jang
d,tanam atau akan clipemsahakan disitu. Djika tanahnja masili mucla sekali
(keaclaan lata;: 2) maIm pacla nmnmnja hnmus clan zat lemaslah jang amat
dlperlukan. DJika tanah suclah lebili tua, 3, maka umumnja jang diperlukan
TENTANG TANAH DI INDONESIA
pupul< jang meugandung fosfor. Gilingan terak ('slakkenmeel') biasanja ada
lebih menguntungkan dari pada superfosfat, karena asam fosfat dari pupuk
superfosfat itu mudab lamt dalam air dan oleh karenanja lekas mengadakan
persenj awaan dengan oksida besi, tanah tawas ('aluinaarde') atau asam
titan ('titaanzuur'), jang ada didalam tanah, mendjadi persenjawaan jang
sulit sekali hantjurnja.
Akan tetapi akar-akar tanaman dapat mengisap asam fosfat dari gilingan
terak ('slald<enmeel') dengan mempergunakan sedikit asam untuk melarut-
kannja sebelumnja, Asam fosfat itu diisap oleh akar tanaman sebelumnja
dapat mengadakan persenjawaan dengan oksida besi.,
Pupuk-pupuk kapur, kali, dan magnesium hanja diberikankepada ta-
naman-tanaman jang tertentu, jaitu jang sungguh-sungguh membutuhkan
zat-zat tadi. Dari tanaman-tanaman itu antaranja adalah pupuk hidjau.
Misalnja dil<ebun teh, diantara barisan-barisan tanaman teh jang masih
muda, ditanamkan tanaman pupuk hidjau. Agar supaja tanaman pupuk
hidjau itu bail< tumbulmja, maim tanaman itu diberi pupuk buatan jang
disebut diatas. Pada tiap-tiap waktu jang tertentu tanaman pupuk hidjau
itu dikubur sarna sekali atau hanja dipangkas daun-daun dan ranting-
rantingnja, jang semuanja itu dih .. uburkan. Sisa-sisa pupul< hidjau jang
dikubur tadi, setelah mendjadi humus, akan mendjadi pupuk jang berharga
bagi tanaman teh (tihat gb. 28, hal. 64).
Tanah merah dan merah tua ditanab muda dari gunung bempi (jang
sudah atau hampir kersang) terkadang sukar sekali diperbaild dengan
djalan pemupulmn. Ada kalanja orang mentjoba pupnk fosfat ditanah tadi:
tidak berhasil. Pupuk kalipun tidak memberikan hasil djuga, begitu djuga
pupuk kapur. Dengan begitn tentunja orang mendapat kesan, bahwa tanah
itu tidak kekurangan zat-zat jang ditjoba tadi. Akan tetapi dugaan itn kerap
sekali tidak benar. Tanah tersebut sungguh kekurangan zat-zat makanan,
jang ditjoba tadi. Apakah sebabnja pnpul<-pupuk itu didalam pertjobaannja
tidak menundjuld<an bertambahnja hasil jang njata?
Karena pupuk jang diberilmn terlalu sedildt. Misalnja sadja pupuk asam
fosfat, berhubung kekurangan akan asam fosfat didalam.tanah tadi banjak
sekali, tanaman barn dapat bagian dari pupuk jang diberlkan, djika butir-
butir tanah sudah kenjang bolehnja mengisap asam fosfatdari pupuk tadi.
Djadi djika pupul< jang diberilmn itu hanja sedildt, tidak sepadan dengan
kekurangannja, maim almr-akar tanaman tidak akan mendapat bagiannja.
Dengan singkat seorang tani sulmr dapat mengerti kebutuhan tanahnja,
dengan mentjoba sendiri pupuk ini dan itu. Baiknja ia menanjakan tentang
hal itu kepada Djawatan pertanian, jang tentu akan memberikan petundjuk
seperlunja. Biasanja tanahnja itu perlu diperil<sa dulu dengan saksama,
ketjuali djilm pemeriksaan tsb. sudah pernall didjalankan.
IDe Dibagian TinlUr dari kepulauan Indonesia, dimana musim kemarau 3
sampai 7 atau 8 bulan lamanja, penghanjutan dan pengumbahan (pelindian)
tanab oleh air hudjan beberapa \Vaktu terhenti didaerah jang tinggi letaknja.
DJENIS' TANAH JANG TERPENTING DI INDONESIA 77
Oleh karenanja warna tanah bembah, dari k-uning dan merah tua kewarna
merah. Proses pentj utjian tanah lam ba t dj alann j a, sehingga za t -za t mal<anan
jang berguna: ba;rjak te;tahan didalam tanab. Adapun faktor jang
I,ekurangan dldaeralr ItU lalah arr dldalam tanab. Didaerah itu bukan pe-
mupukan jang mendjadi so' ai, akan tetapi pengairan. Ditempat jang muda
tanabnja (juvenil) - jaitu tanah abu baru dan tanab abu muda - humus
didalam .tanah memp,;!njai peranan jang penting sekaJi sebagai penaban
dan penJlmpan alr. Dltanab dan tempat jang demiJdan hendaknja orang
selalu menarulr perhahan terhadat: tanaman pupulc hidjau dan pohon pe-
Sebelum muslm hba, tanal;:Hanaman tadi baik dipangkas
supaja tamJ.m-tanaman tadi hdak mengamblJ banjak air dari dalam tanah
hal mana dapat merugikan tanaman ntama. '
I!e Ditanah, jang muka airnja .tidak dalam letaknja, dalam musim kering
jang dar: hudjan itu akan naik keatas, untuk mengganti
aIr lang menguap dan lapIsan atas tanah. Naiknja air tanab itu terkadang
sampa; em dan muka bumi, akan tetapi terkadarig djuga hanja
sampal 5.0 em dibawab muka bumi. SeteJah air tanah itu menguap, malm
zat-zat: jang dulunja didalamnja, ditinggalkan dilapisan atas tanah
sebagal habluran. Asam ('kiezeJz';!ur') mendjadi Japisan keras ('bank')
dala';1" tanah, kapur mendpdi bUhr-buhr ('eonereties'). jang ter-
djadl dan kapur tadi dapat bertamball-tambah besarnja, sehingga mendjadi
dan berbentuk seperti gindjal. Tjontoh-tjontoh
1 ang sekal; ,Penstl\va tersebut ada didaerah pegunungan dibelakang
Probolmggo. Djadl dldalamkeadaan jangtersebut proses jang berlalm didalam
tanall berganti-ganti. musim hudjan terus menerus ada pentjutjian
(pelindmn) tanah oleh alr hudjan, sehingga banjak zat-zat makanall tanaman
jang Jarut dan mengendap kedalam tana!r, akan tetapi didalam
muslm kenng, dJlka alr tanah terus menerus menguap, maim terdjadilah
pengumpulan dan pemadatan konsentrasi zat-zat jang larut dalam air
tanah dilapisan ata.s dari tanah tadi. Dipadang-padang pasir seperti di
Tumsla, Meslr, Callforma Selatan dan lain-lain lagi pengumpulan dan
pemadatan zat-zat Jarutan dilapisan atas dari tanah itu ada begitu hebat,
sehmgga habhlr-hablur gamm dan butir-butir ('eonereties') amat meng-
halang-halangr tumbuhnja tanaman. Di Indonesia jang demikian itn tidak
perlu menguahrkan, karena dalam satu tahun hudjannja tidak pemah
Imrang dari 800 mm.
Djenis tanah muda abu gunung bempi seperti jang diuraikan diatas itu hanja
akan terbentuk dal.am keadaan jang tjukup hawanja. Djika abu gunung itu
dJatuh dltempat, lang. selalu. tel'enda'/n ail' - baik didalam musim hudjan,
didalam mUSlll ken;arau - maka hawanja ada kurang. Dalam
I,eadaan ItU proses penghantjuran tanah berlalm dengan tidak memakai
okslgen. Adapun aldbatnja ada 2 mat jam, jaitu:
Ie besinja tidak mengoksidasi mendjadi oksida jang wamanja kuning,
TENTANG TANAH DI INDONESIA
merah tua atau merah, sehingga warna tauahpuu tidak kuning, merah tua
atau merah, melainkan abu-abu, kelabu atau biru abu-abu.
2e flora dalam tauah,jaug biasauja hidup bail, dalam keadaan jaug baujak
hawanja ('aeroob') diganti dengau flora, jang hanja hidup bail, didalam kea-
daan tidal, ada hawauja ('auaeroob'). Jang sekarang meradjalela adalah
balderi-bakteri jang mempunjai sifat lain, jaitu jaug didalam keadaan ter-
sebut tidale mampu menghautjurkan sampah-sampah tanaman seperti
balderi-balderi aeroob. Akibatnja banjak sampah, jang tinggal sebagai
humus, al<an tetapi humus ini ada berlainau dengau humus, jang terdjadi
didalam keadaau jang banjak hawanja. Rupaujapun sudah berbeda. Humus
itu rupanja ada kelabu sampai hitam, sedang humus, jaug terdjadi didltlam
keadaau, jang banjale hawanja, mempunjai warna merah tua sampai merah
tua sekali, seperti warnanja tauah humus dibawah hutan raja.
Berhubung dengan itu mal<a semua djenis tanah, jang ada dalam keadaan
selalu terendam air, mempunjai warna rupa-rupa antaranja hitam, kelabu
dan putih. Rupauja tauah mendjadi putih, djilca semua mineral jaug'
mengandung besi dan maugaau dihautjurkau dau besi serta mangaan jang
kelnar larnt dalam air tanah, jaug mengaudung baujak asam humus, dau
selaudjntnja turut haujut dengan air. Tauah jaug putih rupanja tadi disebut
tanah plltjat ('gebleekte grond').
Djika pembentukau humus hitam terlalu banjal<, sedang jaug dihantjur-
kau hanja sedikit, malca lama-lama ditempat itu humusnja alean bertumpuk-
tumpuk dau achirnja mendjadi tauah-sepuk ('veen'). Hampir diseluruh
Indonesia, jaug masih rimbun hutan-hutaunja, dirawa-rawa terbentuldah
'veen', jaug terkadaug amat tebal sekali, apa lagi ditauah rendah sepandjaug
pautai Sumatera dau Kalimautan, jaug meliputi tempat jaug luas, dan
ditempat-tempat lain. Air disitn rupanja merah tua, ditempat jang dalam
airnja kelihatau hitam. Berhubung dengau itu air tadi disebut ail" hitam.
Djilea orang mendjumpai air jang demikian rupanja, umumnja oraug dapat
menentukau, bahwa tanah, tempat berasalnja air tadi, tidak memberilmn
pengharapau sedikitpun. J ang demikian itn terdapat djnga di Amerika
Selatan. Daerah-daerah, jang dilalui sungai Rio Negrp (jang artinja: sungai
hitam) tidak pernah menarile perhatian lcaum pengUngsi dari lain tempat.
Didaerah itu tidak mungkin orang mengadalmn perusahaan pertanian.
Di Indonesia ada djnga tauall-tauah rendah, jang selalu terendam air,
akan tetapi meskipun begitu tidak sampai disitu terbentuk 'veen' jang se-
sungguhnja dan 'air hitam', jaitu djika ditempat-tempat itu belum lama
ada baujak abu dari gunung berapi jang djatuh, atau djika ketempat itu
banjak abu gunung berapi jang baru dihaujutkau oleh air dari tempat lain.
Basa dari pada abu itu larut didalam air, dan kapurnja mengendapkan
humus jang asam atau asam dari humus. Di Djawa tempat-tempat itu
terdapat didekat Situbondo, ditempat belms rawa Besini, jang sudah kira-
kira tiga puluh tahun lamanja mendjadi kering. Di Sumatera tempat-
tempat seperti tersebut diatas terdapat dibaujak rawa-rawa jang ketjil di
DJENIS2 TANAH JANG TERPENTING DI INDONESIA
79
sepandjang pautai Timur. Air disitu djuga tidak mempunjai realesi asam,
lain dari pada air hitain atau air tanah-sepuk ('veen') jang mempunjai reaksi
asam. Djilm tauah-tauah rawa itu dapat dileeringkau, maka orang akan
mendapat tauah pertaniau, jaug memberikau banjak harapan. Djika tanah
tadi sudah kemasuleau hawa, flora jaug ada didalamnja, berganti djenisnja.
Djilm tanah tadi sudah digarap betul-betul maIm tanah itu dapat meng-
hasilkan semua djenis tauamau, bablean djuga tebu dan tembalmu, jang
kedua-duanja biasauja menghendaki sjarat-sjarat tumbuh jang istimewa.
Akan tetapi djilm tanah tadi selama terendam air sudah tertjutji betul-betul,
artinja zat-zat jaug berharga sudah larut dau habis dihanjutkau air, malm
pengeringau dari tauah itu tidak baujak gunanja, Bulmnkah semua bahau
maleanau tauaman sudah habis hanjut? Tanah abu-abn atan putih jang
ketinggalan mempunjai susunau dau sifat fisile jang djelek, sehingga tauah
itu tidal< baile bagi tumbuh-tumbuhan. Besi, jang semula ada didalam tauah
dan mempunjai sifat dapat mengurangkan melekatnja tanah, sudah habis
hanjut karena dulunja larut dalam asam humus, sebagai aldbat dari pada
kurauguja hawa didalam tauah. Rawa-rawa, jang penuh dengau tauah senil,
jang berwarna merah tua atau merah, djilm lama barn dikeringkan, akan
mengadaleau tauah, jang di Eropah Tengah disebut orang 'schwere Letten'.
Bagi pertanian tanah itu tidak ada harganj a.
Diautara tauah muda abu gunung jang banjak mengaudung hawa dan
karenanja lekas hautjur dengan tanah, jang selalu terendam air dan dalam
keadaan demooau mengalami proses kehantjurau, terdapat tauah, jang
dinamakan tanali am/ibis, jaitu tauah, jaug didalam satu tahun berada dalam
keadaau jaug berbeda, ja'ni setengah tallun kering dan mengand1tng banjak
hawa, sedang setengah tahun laiunja tanah tadi terus menerus terendam air
dan tfdak lzawa. Tanah jaug demilcian keadaaunja ada tepat
sekali untuk didJadil,an sawah. Tauah sawah memang ada serupa tanah
'amfibis', karena tanah, jang kering dau gem bur, djika akau disawall, diren-
dam air dan didjadikan lumpur. Sifat dari 'amfibis' itu kelihatan pula pada
rupauja tauah, jaug biasanja amat berbintilc-bintik ('vlekkerig'), jaitu merah
tua dengan bintik-bintik biru sampai hidjau kelabu, atau kelabu dengan
bintik-bintilc serta serabut-serabut merah tua. Bagi tanaman, jaug mem-
butuhlmn baujalc udara didalam tanall, seperti tembakau, tanah amfibis
itu ada suatu teka-teld. Sejogijanja tauah sematjam itu tidak ditanami
tanamau, jang membutuhlcan banjak hawa didalam tanah, karen a tanaman
tadi tentu akan mendapat gaugguau hama, ketjuali djilm sebelumnja keadaan
tanah tadi diperbaiki betul-betnl, sehingga selalu mengandung banjakudara.
b. Tanah muda abu gunung berapi, jang dibitjarakan diatas, sebetulnja
adalall mat jam tauah jaug terpenting di Indonesia. Lain dari pada itu ada
pula tauah, jang batu asalnja tidak mengaudung banjale besi, melainkau
banjak asam kersik ('Idezelzuur'), sehingga rupa tanah itn ada lebih putjat.
Abugunungadalah putih atau putih abu-abu warnanj a, dau batu apungputjat.
80
TENTANG TANAH DI INDONESIA
(Bandingkanlah ini dengan batu lava hitam jang kelihatan digambar no I3,
katja 20.) Batu asal ini biasanja djuga hanja sedikit mengandung phos-
phor, kapur dan magnesia, h."uIang dari pada jang kehitam-hitaman mpa-
nja, seperti jang da? gunung; Slamet,. R.aung; dan gunung
berapi lain-Iainnja. Lam dan pada ItU tanah Jang bahan-bahan
jang hanja sedikit isinja besi dan kapur susunannJa tidal, dan
kersai tetapi melekat dan padat. Dengan smgkat tanah sepertl ItU kurang
baik ';"tuk pertanian. lang demikian itu akan sekali, tanah
sudah mendjadi tua (senil) tidak mengandung b.ahan lag>, da?at
dihantjurkan. Selama tanah itu masi" mudo:, (luvenil) dan b";fllak
mengandung bahan-bahan jang dapat dihantlurkan, IGITang baiknla tanah
tadi bagi pertanian tidak begitu njata. Mat jam seperti jang terseb,;,t
temtam
a
terdapat di Sumatera, lebih ku;ang. di Kalimantan. dan. leblh
kurang lagi di Djawa. Di :ana.h matJam l.ang dlsebut tadl hanla ada
clibeberapa daerah sadja, n:,saI:'la "!i Bantan ditanah tZlj
dengan warna putih, dan diselatamJa bekas gunung ada.dise-
belah Selatan gunung Lawu. Di Sumatera tanah sepertllang disebut diatas,
letalmja terpentjar dibanjale tempat, antaranja dibagian Utara dari Lam-
pung, di Pelembang dan dan selandjutnja danau
Toba, djadi ditanall datar tmgg> Batak dan dl Su;natera TlIDUr.
Untuk menghindari salah pengertlan, perlu disebutkan, bahwa t";flah
l-ebun tembakau di Deli dan Langkat terdjadi dari pada lahar bam lang
kehitam-hitaman berasal dari lehlsan gunung lain,
nja Sibajak dan menutupi tanah abu putlh atau kelabu, Jang telah lebill
dulu ada disitu.
Tanah abu putjat dan tuf pntjat, jang terdjadi dari abu putjat, jang
mendjadi keras, didaerah jang musimnja am,,;t ke;mg, menga-
lami proses penghantjuran berlainan dengan ]ang churml.ean diatas. Bas.a
dari pada natron dan kapur mulai pennulaan hdak lekas dilamtka,:". reaksl-
nja air tanah tidak asam, ballkan lebih mendekah basa, dan diSltU ter-
bentuklah mineral tanah liat, lang
hampir hitam wamanja oleh karena
humus dan besi. Berhubung dengan
mineral tanah liat tadi - jang disebu:
Gambar ::12. Propil tanah liat hitum jang nmnt
bf!rat delmt Modjo di Surakarta.Dari atas kcbnwah:
n. Lcmpung hitum
b. Butir-buHr batu kapur putih
c. Abu gunung api dan kerileil, ltcdua-duanjn batu
usal dad tanah Iapisan atas
d. dibawah
1
lcbih dnlarn lagi tanah mcrah, japg
lebih tun
DJENIS2 TANAH J ANG TERPENTING DI INDONESIA 8I
orang mautmarillanit -:- tanah dapat susut dan mekar banjak sekali, amat
melekat serta liat;" dan pedal didalam musinl hudjan, sehingga hawanja ada
kurang sekali. Tanah liat sematjam itu mpanja hitam, garapannja berat, dan
mempunjai daja mengisap air besar sekali. Tanah-tanah itu terdapat di
Surakarta, Mediun, Kediri, dekat Bangil dan Probolinggo. Gambar No. 32
menundjukkan propil dari mat jam tanah tersebut. Djika tanah tadi diker-
djakan baile-baile dan diberi pupuk, baik sekali ditanami beberapa djenis
tanaman, seperti tebu, kapas dan kedele. Alean tetapi tanam-tanaman jang
membutullkan banjak bawa didalam tanah, seperti katjang tanah, tidak
baik tumbullnja ditempat-tempat tersebut. Di Sumatera tanah seperti itu
tidak ada, berhubung dengan banjaknja hudjan disana. Man tetapi dipulau-
pulau sebelah Tinlur pulau Djawa, misalnja di Lombok bagian Tengah, di
Flores, Sumba dan Timur tanah-tanah sematjam jang disebut tadi tidak
asing. Kadang-kadang didalamnja ada butir-butir (,eonereties') gamping
ja'ni Kalsium Karbonat jang mengeras. Itu menundjuldean, bahwa disitu
tidak ada proses pelarntan jang sempuma, sebab djika begitu, gamping-
njapun tentunja sudah habis lamt. Pelamtan jang terdjadi disitu adalah
pelarntan berputus-putus, artinja tidale tems menems, sehingga air tanah
kadang-kadang merembes kebawah kadang-kadang naile keatas. Djika tanah
tadi tidak dipupuk, tanam-tanaman akan merana tumbuhnja. ,ojika tanah
tadi selama musinl kemarau diberokan (ditanduskan), akan mendjadi amat
keras, kisut, dan bertjelah-tjelah. Selandjutnja lapisan jang ada diluar akan
petjah-petjah sebesar krikil, bahkan mendjadi debu, jang dapat ditiup
angin. Dalam musinl hudjan tjelahctjelah tanah tadi menutup lagi.
Tanah liat, jang amat pekat itu, tidak mudah dihanjutkan oleh air, dan
oleh sebab itu sering sekali terdapat dipuntjak-puntjale tanah datar jang
tinggi letalmja. Ranja djika tempat tanah tadi amat terdjal, lapisan tanah
liat hitam itu kerap sekali meluntjur lambat kebawah, sehingga aehirnja
lapisan tanah dibawahnja, jang putjat mpanja dan bam setengah hantjur,
kelihatan.
Djilm gnnung berapi mengembuskan abunja, dan abu itu djatuh menutupi
tanah sampai beberapa em atau elm tebalnja, malm abu itu seakan-akan
mempermuda tanah disitu. Demildaulah tanah-tanah disekitar Klaten dan
Djokja sering sekali dipennuda oleh gunung Merapi, iIi Kediri oleh gunung
Kelut, dan di Utara Bangil sampai di Probolinggo oleh gunung Bromo.
Oleh karena gunung-gunung berapi di Indonesia temtama mengeluarkan
bahan-bahan terlepas keudara, dan djarang sekali memuntahkan lava jang
leleh mengalir dari kawalmja dan aehirnja membeku mendjadi batu, maIm
batu lava itu djarang sekali kelihatan muntjul dimuka tanah, untuk se-
landjutnja mengalami proses penghantjuran, sampai mendjadi tanah.
Tjontoh-tjontoh batu lava itu dapat dilihat didekat Pasumhan dan dekat
Sukadana di Lampung. Ditempat jang pertama batu lava itu berwudjud
gumpalan batu jang tidak begitu besar, di tempat jang kedua gumpalan-
gumpalan batu lava tadi ada lebih besar. Amat lebih besar sekali - akan
82 TENTANG TANAH DI INDONESIA
tetapi sifatnja sarna - adalah gnmpalan-gnmpalan batu lava ditanah datar
tinggi Trap di Deccan tanah Hindia. Batu-batu lava (basal) itu djuga
mengalarni proses penghantjuran, akan tetapi terlalu larnbat sekali. Tanah
jang terdjadi dari hantjuran batu-batu lava itu rupanja merah tua sekali,
berhubung dengan banjalrnja besi didalamnja. Djika ildimnja terlalu kering,
rupanja tanah tadi hltarn, seperti jang telah diurailmn diatas. Adapun djika
muka dari pada batu lava itu tidak rata, akan tetapi berlekuk-lel:llk, maIm
tanah merah tua, jang telah terbentuk itu lekas habis hanjut karena hudjan,
sebingga batu-batu jang ketinggalan kelihatan mempunjai banjak pendjuru-
nja. Adapun tanah jang hanjut dengan air tadi berlrnmpul dilembah-lembah.
J ang demilcian itu dapat disaksikan dihaliran lava dari gunung Gu'lltur
dekatnja Garut. Tanah jang ada diatas lapisan lava itu bail<, akan tetapi
dimana-mana tidale dalam. Bagi tempat-tempat dibawahnja lapisan lava,
tanah jang ada diatas lapisan lava tadi, dapat membawa kebaikan.
B. DJENIS TANAH DIATAS BATU-BATUAN DALM!
Keadaan sematjam itu dapat pula dinjatakan dimana-mana, djika tanah,
jang dulunja menutupi batu dalarn seperti graniet, hanjut sarna sekali,
sebingga batu graniet tadi muntjul dimulm tanah dan seterusnj a mengalami
proses penghantjuran. Tjontoh-tjontoh adalah dibelalmng Sibolga, dan diba-
njale tempat di Sumatera, di Bangka, Blitung dan Kalimantan sisih Barat
Daja, Sulawesi Tengah dan sebagainja. Dibawah rimba raja, tanah hasil
penghantjuran itu bisa mendjadi tebal, sebab jang hanjut sedilcit sekali.
Akan tetapi djika hutan itu sudah diladang, maim penghanjutan tanah lekas
djalannja, ant.aranja djuga oleh karena tanah jang demikian itu mengan-
dung banjal< pasir, dan pasir itu memudahkan penghanjutannja, meskipun
bertjarnpur dengan tanah liat. Kesuburan, jang berasal dari batn graniet
hendalrnja djangan ditjari dipuntjalrnja atau atasnja graniet itu sendiri,
melainkan dikalcinja. Berhubung dengan itu digunung-gunung jang penuh
graniet (batu dalam) harnpir talc terdapat kebun pernsahaan, paling banjak
hanja beberapa djenis pohon, seperti: benzol', dan kopal.
c. DJENIS TANAH DIATAS BATU ENDAPAN
Dihalarnan IS pembatja telah mengetahui, bahwa di Indonesia ball! e"dapan-
('sedimentair gesteenten') itu dibeda-bedakan mendjadi dua golongan, jaitu
jang berbutir-butir kasar dari coluvium, dan jang berbutir-butir halus dari
aluvium. Akan tetapi orang dapat membagi-bagi lagi menurut bagian-
bagiannja, misalnja jang berbutir-butir kasar dibagi mendjadi batu pasir
('kwartszandstenen'), batu kapur ('kalkstenen') batu tuf dan lain-lain jang
ada diantara bagian-bagian itu. Adapun jang berbutir-butir lembut dibagi
mendjadi: batu tanah liat ('kleistenen'), batu lumpur ('leemstenen'), batu
kapur ('kalkstenen'), batu napal ('mcrgels') tuf dan lain-lain jaug ada dian-
DJEN!S' TANAH J ANG TERPENTING DI
INDONESIA
Gambar 33. Datu-batu 'granit dipegunungan di Sulawesi .
bah,an jang dulu rnenutupinja sudah habi h . t T ka.rena tanah dan bahan-
didacrah-daerah rcndah 5 nOJu. aoah Jang haoJut tadl mendjadi tanah subur
it'.'. Untuk jang akan karni perhatikan han'a
d p gran. Jmtu: pas", lauGh Zial, kap",. dan lui. Jang dimaksJd
jang belum hantjur akan tetapi

4

I -ma:mg ar:tJur menurnt sifatnja sendiri-sendiri.
.8 J(warsa,lang terilmt dalam batu pasir terlepasbutir-butirn' b . .
atau berkepal-kepal ketjil, besar sebagai
2e Didaerah jang ildimnja lembab, ',ap"" alean larnt dalam arr' h d' t
air Jain . d . u Jan a au
m Jang nng asarn arang ('koolzuur'). LebilI banjak air itu
itnenakgandunh gnbJalasam arang, lebih lekas pulalarntnja kapur. Beoitulahkapur
an a IS arnt selurulmJ'a H' b' . o
ditahan I h
. al . anJa se agran sadJa untuJe sementara
o e mmer tanah liat.
38 Tanah liat sesudahnJ' a me' . Jal b
Oleh seb b't b . ngrsap mr,. u erkembang (menggelembung).
a 1 u atu tanah liat almn petJah karenanja, dan butir-butir tanah
TENTANG TANAH DI INDONESIA
Iiat terlepas kembali dalam keadaannja semula, jaitu waktu barn diendap-
kan.
4
c
Tn! mengalami penghantjuran sebagai batu-batu gunung berapi,. se-
hingga tak perlu lagi dibitjarakan. perlu kita ingat, bahwa t,;,f lang
djatuh atau mengaIir dan mengendap dilaut, d<;ngan s!sa-S!sa
dari rupa-rupa binatang, dan oleh karenan]a ban]ak kapurn]a. Berhub,;,ng
dengan itu pada proses penhantjurannja terdjadi banjak kapur, dan ber
7
!fat
basa. Djika iklimnja tidak terlalu lembab, akan terbentuk tanah Iiat lang
berat dan melekaL Butir-butirnja mempunjai kekuatan besar untuk meng-
isap dan sifat-sifat lain jang ada pada tanah Iiat, jaitu kisut djika
dan menggelembung, djika dalam keadaan amat basah, melekat, bdak'
merah tua warnanja, tetapi mulai abu-abu sampai hitam benar.
Adapun batu tanah liat, jang mengandung napal ('merge!'), sabak tanah
Iiat ('kleileien'), batu tanah pekat ('leemstenen') dan sabak tanah pekat
('leemlei') menghasilkan jang Iiat, berat, abu-abu
hitam atau hitam, jang semuan]a dlsebut orang tanah margall.t. Tanah se-
mat jam itu djika ada ditempat jang miring atau .tj,;,ram, m,:,dah se-
kali longsor berlahan-lahan. Untuk pertaman tan:,;h tadl tldak ban]ak har-
ganja, karen a hanja sedikit mengandung udara. D]!ka tanahtad.! ada
pat jang rata (datar), dapat dibuatnja sawall, akan tetap! d]ika letakn]a
miring, dapat kedjadian, bahwa tanah dengan semua tanaman tumbuh
disitu dalam beberapa hari longsor berlahan-lahan, sehingga achirn] a semua
sawah musna.
Djuga djalan raja dan djalan kereta api, jang dibuat ditanah da,;,
jang demikian, dapat mengalami peristiwa jang sarna, apalagt gili-gth
ditepinja djalan raja atau saluran air. Longsornp tanall margallt ltu
dapat ditolak. Adapun bailmja ditempat-tempat, margal!t
itu djangan didirikan bangun-bangunan. J ang dem!ktan ltu d]uga
karena ditempat jang demikian penghanjutan tanah terkadang terd]ad!
dengan hebatnja dan se-
konjong-konjong, sehing-
ga .amat membahajakan.
Satu-satunja usaha jang
baik didjalankan ditanah,
jang berdjalan seperti ter-
Gambar 34. Daerah mcrgcl (tanah
napal) di Tjireban jang mendjadi
tandus scbagai akibat pencbangan
kaju-lmju hutan dan penggcmba-
Iaan tcrnak. Sawah tidak mungldn
dibuat disitu, scbab tanahnja
dah langsar. Pcnghanjlltan tanah
bcrlangsllng terllS hebal
DJENIS' TANAR J ANG TERPENTING DI INDONESIA 8j
sebut diatas, ialah.djika tanah tadi sudah berhenti, selekas mungkin ditanami
dengan kaju-kajuan (dihutankan) dan sesudahnja dibiarkan sadja. Itulah
usaha, jang baik didjalankan, untuk mendjaga, djangan sampai tanah
ditempat itu dikemudian hari rusak sama sekali. Djagalah pula, djangan
sampai ditempat tersebut ada hewan digembalakan.
Didalam praktik usalta melindungi tanah seperti jang disebutkan terachir
tadi sebetulnjamemang sudah didjalankan. Ditanah Djawa misalnja tempat-
tempat jang mengandung banjak batu kapur dan oleh karenanja tidak baik
untuk bertjotjok tanam, ditinggalkan orang dan dibiarkan sadja. Gleh
Pemerintah tanah-tanah kosong tadi lalu ditanami pohon djati, dan ke-
mudian oleh Djawatan Kehutanan ditambah lagi dengan beberapa djenis
kaju-kajuan laill1lja. Demilaanlah malm tanall, jang hampir tak ada harga-
nja itn, dapat memberikan hasil jang lumajan djuga.
D. RUPA-RUPA TANAR ENDAPAN
Djika lata sekarang ganti membitjarakan rupa-rupa djenis tanah di Indo-
nesia, jang terdjadi dari pada bahan-bahan tanah, jang semula ada ditempat
lain terdjadinja, akan tetapi setelah mengalami proses penghantjuran, lalu
diangkut oleh air atau angin kete1llpat lain, maIm baiklah kita kemukakan,
bahwa tanah jang lata bitjarakan itu, adalall tanah-tanah, jang banjak se-
kaIi dipergunakan untuk bertjotjok tanam. Tjaranja bahan-bahan itu
dipindahkan dan diendapkan, sudah lata terangkan diatas, sehingga tak
perlu lata bitjarakan lagi. Ranja tentang sifat dari pada berdjenis-djenis
endapan itu ada sediltit jang masili perlu ditambahkan. Pertama endapan-
cndapan itu tentu sadja berbeda-beda, menurut bailan-ballan asalnja jang
diendapkan. Djika jang diendapkan itu abu baru dari gunung berapi, maka
endapan itu benvudjud tanah abu baru djuga. Djika jang diendapkan itu
bahan-bahan berasal dari tanah merah tua atau merah, jang sudah hampir
selesai bolehnja mengalami penghantjuran ('senil'), maIm tanah jang ter-
djadi dari padanja akan senil djuga, meskipun dalam perdjalanan bahan-
bahan tadi mungkin mengalami sedikit perubahan. Djika jang diendapkan
itu sebagian besar terdiri dari pasir, maIm tanall endapannja tak akan ber-
beda dari itu, djilm jang diendapkan bahan-bahan berasal dari tanah liat
napal ('mergelldei'), maIm tanah endapanpun tanah liat dan napal ('mergel').
Akan tetapi djika bahan-bahan jang diangkut dari suatu tempat itu
berasal dari berdjenis-djenis batu-batuan, jang berbeda-beda pula besar dan
beratnja, maIm pada pcnganglmtan dan pengendapan terdjadilah pe1llisailan
('sortatie'), jang menjebabkan beda-bedanja tanah endapan, mennrut besar
dan beratnja butir-bntir serta sifatnja mineraL
Lallar tidak meninlbulkan perpisahan waktu mengangkutnja, karena se-
mna jang ada didjalannja lahar, didorong dan dilianjutkan, baik batn-batu
besar, maupun krikil, pasir, tanall pasir dan tanah liat, bertjampur sampai
lahar itu kehabisan kekuatannja mengalir dan berhenti (!illat gb. No. 14).
86 TENTANG TANAH Dr INDONESIA
Akan tetapi air bah, jang banjak sekali mengalirkan air, akan terus
mengangkut bahan-bahan tadi ketempat jang lebih rendah dan lebih djauh.
Didalam hanjutan bahan-bahan tadi dipisahkan mendjadi dua golongan,
jaitu:
a. bahan-bahan jang besar dan berat. Bahan-bahan itu oleh air didorongkan
atau digulungkan diatas dasar sungai, dan berhubung dengan itu disebut
balzan dorongan ('schuifsel').
b. bahan-bahan jang halus dan ringan. Bahan-bahan itu melajang didalam
air jang mengalir, dan berhnbung dengan itu disebut balzan melajallg
('zweefse!' atau 'zweefslib'). .'
Bahan-bahan dorongan terdiri dari batu-batu besar dan ketjil, krikil
kasar dan halus, pasir kasar, dan bahan melajang terdiri atas pasir halus,
dan pasir lembut. Adapun bahan-bahan melajang terdiri dati pasir halus,
pasir lembut, butir-butir tanah liat dan lumpur. Batas-batas antara bahan
dorongan dan bahan melajang biasanja kira-kira I a 2 mm. Bahan melajang
djarang sekali mempunjai ukuran lebih besar dati I mm.
Djadi djika air pengairan dimasukkan dalam saluran pengairan, maIm air
tadi umumnja hanja mengandung bahan melajang sadja, ja'ni butir-butir
jang besaruja tidak melebihi I mm, sebab bahan dorongan, jang butir-
butirnja lebih besar, ditinggalkan didalam sungai. Didalam saluran ditempat
tidak djauh dati pintu air, biasanja masih dibuat tempat penampung batu-
batu dorongan, sehingga djilm mungkin masih ada batu-batu dorongan turut
masuk kesaluran, batu-batu tadi diendapkan disuatu tempat dalam saluran,
jaitu ditempat penampung batu-batu dorongan tadi ('steenvanger'). Dengan
demikian maIm butir-butir jang melajang didalam induk saluran tidak lebih
besar dati I mm, mesldpun sungainja bandjir, Hanja djika bandjirnja ter-
lalu besar, sehingga air sungai meluap melalui atau memutuskan gili-giIi,
maka banjaklah bahan-bahan dorongan, jang turut terdorong keluar dati
sungai, dan kemudian diletakkan dibelakang gili-gili (lihat gb. No. I2). Tiap-
tiap snngai, jang mengalir deras dati pegnnungan ketanah datar membawa
batn-batu dorongan, jang didesal,kan pada tepi sungai. Demildanlah malm
lama-lama terbentuk gili-gili dati ktildl atau batu-J;>atu ketjil serta pasir
kasar disepandjang tepi sungai. Ditanah datar endapan (alu'vium) terkadang
di beberapa tempat ada timbunan tanah serupa gili-gili, jahg tingginja ba-
rangkali I m. Timbunan tanah itu terdjadi dati pada bahan-bahan dorongan
('schnifsel') sehingga endapan itu adalah tanah coluvium, Endapan tadi
kemudian akan hantjur djuga mendjadi tanah.
Didalam saluran, dimana air tidak tjepat mengalirnja, maIm sebagian dari
bahan-bahan jang melajang didalanmja, akan mengendap, pertama-tama
jang benvudjnd butir-butir agak besar, seperti pasir kasar dan pasir halus,
Dulunja bahan-bahan itu akan mendjadi bahan dorong, jang didorongkan
diatas dasar saluran oleh air, akan tetapi achirnja akan berhenti didasar
saluran, djika mengalirnja air sudah mendjadi lambat sekali. Ditanah-
tanah jang diaiti, terutama disawah, air pengairan hampir tidak mengalir.
DJENIS" TANAH JANG TERPENTING DI INDONESIA
Berhubung dengan itu bahan-ballan jang melajang didalamnja, sebagian
besar diendapkan, seperti pasir lembnt, pasir tepung, bahkan butir-butir
tanah liat dan lumpur, sehingga didalam air bnangan hampir tal, ada lagi
bahan-bahan jang melajang. Djika achirnja air jang ada disawah itu habis
mengnap atan meresap kedalam tanah, maka semua jang melajang didalam-
nja tak terketjuali butir-butir Inmpur jang paling lembut, ditinggalJ,an
diatas tanah sawah, Pada hakekatnja ballan-bahan melajang jang amat
lembut sekali diendapkan ditempat-tempat jang terdjanh letalrnja dati
pintn air sungai atan disawah-sawah jang paling belakang tempatnja.
Bagaimanakah sekarang baiJrnja bagi sawah kita? Itu tergantung dati
pada bahan-bahan, jang terdapat didalam air pengairan. Djilm air itu da-
tangnja dati daerah jang tanahnja terdiri dati tanah muda abu gunung
berapi, maka bahan-bahan jang dianglnlt oleh air pengairan, adalah bail<,
seperti didaerah pengairan Brantas didataran Malang, Kediri dan Sidohar-
djo. Akan tetapi djnga didaerah pengairan, jang tak begitu luas, seperti jang
airnja datang dati gunung-gunung berapi: Merapi, Slamet, Raung, dan lain-
lainnja, hampir sama keadaannja. Adapun air pengairan, jang datang dati
daerah jang tanahnja senil, pembawa bahan-bahan jang pada umunmja
kurang berharga. J ang banjak harganja adalah hanja lumpur lembut, jang
mengandung banjak hnmus dan oleh karenanja djuga zat-zat makanan
tanaman, jang ada dalam humus itu.
Djika tanah, jang diairi ada senil (sudah hampir tak ada lagi butir-
butirnja jang masih dapat dihantjurkan dan mengeluarkan zat-zat mal,anan
bagi tanaman) merah tua atau merah rupanja, malm pasir lembut dati abu
gunung jang diendapkan oleh air pengairan akan membawa perbailmn, se-
hingga sawah-sawah, jang terletak didekat saluran induk, lebih banjak
mendapat keuntungan. Rupa-rupa kemungldnan dapat Idta hadapi, dan
sebailmja masing-masing dati pada itu Idta tindjau senditi-sendiri. Bahkan
adalah suatu kenjataan, ja'ni di Madiun - bahwa pengairan dengan air jang
membawa lumpur senil merah tua mengaldbatkan perbaikan sifat susunan
dari tanah jang diairi, karena tanah berat liat, jang hitam warnanja, mesld-
pun mengandung banjal< bahan makanan tanaman, sifatnja fisil< tidal,
baile Tanah bera t dan lia t tadi karena susunann j a tidak banj ak mengandung
udara. Setelah lama mendapat lumpur-mesldpun senil-tanah tadi mendjadi
l.-urang berat dan liatnja, sehingga hawanjapun bertambah.
Pada umumnja orang dapat mengatakan, bahwa djenis-djenis tanah, jang
terdjadi dati pada tanah endapan, jang dianglrut dati lain tempat, itu semua
ada lebih baik dati pada tanah asalnja. Bukannja hanja disebabkan, batu-
batu jang besar sudah ditinggalJmn didjalan, sehingga kekuatan menahan
air ada lebih besar, akan tetapi djuga karena letalrnja lebih rendah, lebih
rata, lebih panas dan lebih banjak mendapat sinar matahari. Dipetal<-petak
jang besar tanah itu garapannja lebih mudah dan murah. Hal jang amat
penting lagi ialah, bahwa tanah itu lapisannja ada amat tebal, sehingga
akar-akar tanaman dapat tumbull mendalam dengan leluasa, lain dengan
88 TENTANG TANAH DI INDONESIA
halnja ditanah, jang barn terdjadi diatas batu-batu, seperti diatasnja basal,
graniet dan sebagainja.
Meskipun begitu perlu diperingatkan:
Ie berhubung tak djauh dari "",ka tanah sudah terdapat air tanah, maim tum-
buhnja akar dari berb"gai-bagai tanaman terhalang, tak dapat mendalam,
dan
2e bahwa pada suatu tempat didalam tanah terbentuk suatulapisan tjadas,
jang tak dapat ditembus oleh akar tanaman dan air. Dalam keadaan jang
demildan itu menimbulkan so'al, jang sering sekali sukar dipetjahlmn.
E. TANAH PADAT - TJADAS
Tentar,g lapisan tanah, jang disebut: tjadas, padas atau iadas, tal, perduli
bagaimaua bentuknja, dibawah ini kami berikan uraian semen tara.
Di Eropah lapisan jang demildan itu djuga dikenal orang, jaitu jang
disebut: 'oerbanken'. Lapisan itu ketjuali mengandung besi, kadang-kadang
djuga humus. Di Indonesia orang mengenal 4 djenis padas:
Ie Pada penghantjuran bahan-bahan abu gunung berapi, maIm terlepaslah
ketjuali basa dari kapur, kali, natron dan magnesia, jang telah beruJang-
.ulang kita sebutkan, djuga banjak asam-silikat jang bersama-sama dengan
basa-basa tadi sebagian turut larut didalam air dan mengalir, tetapi agak
lambat. Pada perembasan air itu kedalam tanah, pada suatu tempat asam-
silikat itu terhalang, tidak turut merembas, lalu diendapkan. Lama-lama
endapan itu merupal,an suatu lapisan asam-silikat. Didaerah Klaten dan
lain-lain dalam keresidenan Surakarta, dan di kabupaten Djember padas
kersik itu banjak terdapat dan sering merupakan rintangan bagi turnbuhnja
tembakau dan lain-lain tanaman. Lebih dangkal letaknja lapisan padas
tadi, lebih djelek pengaruhnja kepada tanam-tanaman, sebab djil,a hudjan-
nja banjak, tanah jang ada diatasnja lekas mendjadi basah kujup karena
air tak dapat merembas, sehingga tanam-tanaman sebentar kebanjakan air.
Djilm beberapa waktu tidak ada hudjan, tanahnja lekas sekali mendjadi
kering, sehingga akar-akar tanaman tidal, tjulmp air.
2e Ditanall merah tua sampai merah, jang sudah landj Ilt mengalami proses
penghantjuran, dan semula sifatnja gembur, kadar dari pada basa dan
'ldezelzuur' terkadang sudah turun sekali. Disitu dapat kedjadian, bahwa
hasil penghantjuran, jang amat lembut sekali dan semula tetap tinggal
dilapisan atas tanah-jaitu kaolin lama-lama turut meresap kedalam tanah
dengan air. Akan tetapi diperdjalanan ada rupa-rupa zat, jang turut larut
didalam air, dan jang menjebabkan kaolin, jang dulunja larut dalam air,
itu mengendap disuatu tempat. Endapan kaolin itu lama-lama merupakan
lapisan tanah liat (tiadas tanah Ziat) jang achirnja tak dapat ditembus air.
Lapisan tanah liat, jang mendjadi padas itu merintangi masuknja udara
kedalam tanah, sehingga keadaannja bagi akar-almr tanaman tidak bail<.
3e Akan tetapi dalam tanah, jang ada diatas lapisan tanall liat tersebut
DJENI:s2 TANAH JANG TERPENTING Dr INDONESIA
89
diatas, keadaannja berubah. Airnja tidak dapat merembas, tinggal diatas
lapisan tanah liat itu, sehingga hawanja lmrang, apalagi didalam musim
hudjan. Sel,,;,djutnja zat:zat asam terbentuk karenanja, sehingga
besl okslda, Jang dulunJa tetap tmggal didalam tanah tersebut, larut lalu
beralili tempat. Larutan besi oksida tadi mengalir dengan air dan diendapkan
ditempat-tempat, jang sudah ada besi m.-ydanja, se-
hmgga lama-lama ;tu ada ber1.-umpul besi oksida, jang rupanja
pada permulaan berbutlr-butlr sebesar penabur senapan, akan tetapi lama-
l";,,,a bertambah besarnja. Selandjutnja satu Sama lain butir melekat, se-
hmgga achirnja terbentul, padas pelikan besi ('ijzeroerbank'). Padas besi itu
banjak terdapat. Kerap sekali padas besi itu djuga mengandung aluminiurn-
oksida ('aluinaarde') dan djilm dalam tjampuran itu banjak sekali oksida-alu-
minium-oksidanja, maIm padas tadi disebut bal/xiet, jaitu jang dinamakan
pelikan alnmin';',,,,. Di Suriname orangmenggali banjak ba1l....Qet jang baik dan
hampir putili rupanja dari dalam tanah. Didaerah Riau djuga digali banjak
ba1l....Qet dari dalam tanah, jang dulunja terdjadi seperti jang diuraikan diatas.
Ba1l....Qet jang digali di Riau itu mengandung lebili banjak oksida-besi dari
pada jang digali di Suriname. Padas, jang terutama terbentuk dari oksida-
besi disebut orang laterit.
Penghabluran oksida-besi dalam tanah djuga terdjadi dilain djenis tanall,
misalnja ditanah endapan ditempat jang datar, djilm tanah itu didalam
keadaan am/ibis (kering-basah), artinja tanall itu selama satu tahun beberapa
waldu dalam keadaan kering dan mengandung banjak udara dan
beberapa waktu pula terus menerus terendam air, sehingga dalam tanah
selalu kelrnrangan udara, seperti halnja dengan tanall sawall dimusim
hudjau. Ditanall sawah oksida-besi itu dalam suatu waldu ada dalam larutan
diair tanah, diwaktu lain, djika tanahnja kering, mendjadi hablur berbutir-
butir, setelall airnja menguap. Butir-butir oksida-besi itu ada jang besarnja
sama dengan peuab"r, ada jang sarna dengan bidji-bidji katjang. Djadi djika
ldta menemui butir-butir oksida-besi ditanah, kita dapat mengira, bahwa
tanall disitu didalam keadaan kering basah (amphibis). Ditanah jang de-
mildan banjak sekali tanaman tak dapat tumbuh bail" terutama tan am-
tanaman keras ('overjarige gewassen'). Tanaman, jang umurnja pendek
(beberapa bulan) masih dapat diatur penanamnja, sehingga tanaman tadi
tumbuh didalam waktu ada banjak udara didalam tanahnja. Butir-butir
besi jang sebesar penabur dan bidji katjang itu lama-lama satu sarna lain
dapat melekat, sehingga merupakan suatu lapisan, jang amat keras sekali
dan berbahaja bagi tanaman. Satu-satunja usaha untuk memperbaiki tum-
buhnja tanaman disitu, ialah djika lapisan padas besi tadi digali, dikeluarkan
dari dalam tanah, seperti jang didjalankan orang dinegeri-negeri lain.
Pada perpusatan oksida-besi dalam tanah itu ada satu sifat djelek jang
belurn disebutkan, jaitu bahwa dalam butir-butir besi itu lama-lama hampir
semua zat asam-fosfat jang semula ada dalam tanah, terikat erat, sehingga
tal, dapat ditjapai oleh akar-akar tanaman, untuk selama-Iamanja. Ber-
go TENTANG TANAH DI INDONESIA
hubung dengan itu kita dapat menentukan, babwa tanru:nan
keknrangan asam-fosfat ditanab, jang mengandung b:,trr-but,:
sebingga djika ditempat itu orang ingin mendapat hasil pertaman lang baile,
orang hams mempergunalcan pupuk phosphor. . ..
Dinegeri Belanda tjadas-tjadas j,:,"g digali dari tanah" dilanm-
lean kenegeri Djerman, untulc diambil asam-fosfatnla sebagm Thomas-
slakkenmeel' jaitu pupuk asam-fosfat jang terkenal didunia ..
4
e
Ketilm ldta membitjarakan t:mab hitam, lang dan
berat, jang disebabkan oleh perganhan haliran arr dalam tanab, la ill ter-
kadang kebawah arahnja (meresap) terkadang keatas karena b;uuh-guluh
tanab (lihatlab muka 39) telah ldta sindir-sindir tentang adanla enda1'.an
kap",.. Buti,.-b"tir "apnr (gamping) (Li.hat gb. No. 32, .dihalaman Dlilm
illusimnja hudjan hanja lalu disusul oleh lang amat
kering, maka pada batas laplsan tanab, lang mendla;!i kenng panas-
nja matahari, banjaknja kapnr jang diendapkan dan lama-lan:
a
bertimbun-timbun dan bulcan hanja berwudjud butir-butrr lang.
sarna dengan gabab padi sampai sekepal tangan sadja, akan achimja
merupakan suatu lapisan dari pada gamping ('koolznre kalk') didalam
Pembentulcan lapisan gamping itu selalu disertai dengan pembentukan buhr-
butir besi, jang kerap sekali hitam rupanja dan mudab patab berhubung
dengan kadar mangaan, jang ada didalamnja. ..'
Butir-butir gamping itu ketjuali terdapat dalam tanah liat hitam, lang
djuga dinamakan tanah tuf hitam djuga terdapat dalam tanah datar, la.:'g
agak kelabu rupanja dan ;Jari asal dan sifat. butrr-
butir kapnr itu terdapat dluga dalam lap,san, lang 4 meter dibawab
tanah merah tua, jang terdiri dari tanah abu gunung berap', lang sudab tua,
dikald buldt-buldt belakang Probolinggo.
Dalam hal itu ildimlah jang mempunjai peranan penting. Lapisan. atas
dari tanab mengalami terus menerus pentjutjian, sehingga
tanab merab. Dilapisan bawah ada haliran air, jang berganti-ganti arahnla,
ja'ni dalam musim hudjan aIT:'ja merembas dan did:uammusD?
kering, airoja naik keatas, sehmgga proses penghantlr;ran darl.
tanahpun djalannja berubab-ubah, dan lama-lama banlak sekali butrr-butrr
jang terbentuk ('concreties').
Tentang djcnis-djcnis tanah e"dapan ada sedildt lagi. jang perlu dibitjarakar;.
Tentu sadja sifat dari rupa-rupa tanab endapan ItU berbeda-beda sekall,
tergantung daripada keadaan sungai, jang men:bawa baban-bah:m endapan
itu, dari pada sifat-sifat batu asal, lang ada diten:'pat-tempat, lang dilalm
air sungai tadi, deradjat prooes penghantjnran dan terse.but, dan
achimja dari pada tanah, jang ada disitu. J ang ItU mengmgatkan
kita kepada burung dan .orang: 'Katalmn kepadaku smpalmh orar;g tuamu,
aku alcan memberitahulean kepadamu, siapalmh kamu dan bagmmanalcab
tabiatmu.'
DJENIS2 TANAH J ANG. TERPENTING DI INDONESIA
9
1
Djika !<ita dengan pildran tersebut diatas mengikuti djalannja sungai
J3rantas, maIm ldta melihat dibelakang tabir gunung-gunung Tengger, de-
ngan gunung dan Semeru, lalu gunung Kawi dan Kelut, maIm !<ita
dapat mengertl, bahwa tanab-tanah didataran, Kediri dan disebelab Timnr-
nja tentu amat bail< dan subnr. Kita djuga mengerti, habwa ditanab datar
dibawallr;ja gunur;g berapi, jang lama sekali padam, tidak banjak lagi
;nmeral, lang masili akan r;'engalaml proses penghantjnran, sehingga tanab
ItU tergolong tanab l.ang sub:,r, dan sering sekali berat dilcerdjakan,
sert.a halus Sr;sunannla, sepertl banlalc terdapat disepandjang pantai Utara
dan pulau datar se?erti jang ada di lembab-Iembab Kening
.antara bukit-buklt Bansan gampmg dan napal ('mergel') tidak mungldn
subnr, tentu knrus. Mat jam tanab jang masir, jaitu tanab gesil<, terdiri se-
ba;;ar dari pasir jang kUIUS, sedang tanabnja liat jang warnanja
kehitam-hitaman, berat sekali untule dikerdjakan. Djadi orang mengetabui,
babwa penghargaan tanall endal?an tidak melulu berdasarkan atas banjak-
nla baban makanan tanaman lang ada didalamnja sadja. Keadaan fisil<
dan pad a tanah, pengandungan air dan udara, begitu pula susunan butir-
butir tanab, semuanja itu tak knrang pentinguja. Tanab didataran Demak
misalni,a, dililiat dari sudut isinja baban makanan tanaman, tergolong
tanall Jang bark, alcan tetapi tanah tadi sebagian besar terdiri dari tanab
liat. dan leen:" jang l?ekat dan liat, sehingga udara didalamnja hanja
sedilat sekali, sedang arr didalam tanab sukar benar mengalimja. Disitulab
k,ta mendjumpai tanab, jang disebut kering (djil<a ditililc dari sudut fisio-
logi), artinja tanab kerap basab sekali, akan tetapi oleh karena air dalam
tanab itu. s:,kar se!cali mengalir, malm almr-akar tanamanpun tidak dapat
mentJaparnja, sehingga tanaman menderita keknrangan air. Karena air
tanab tIdak dapat mendekati udjung akar, berhubung dengan pekatnja
tan:ur' rr;aka almr-akar terpaksa r;'endjalar kemana-mana untuk mentjapai
sedllnt arr Jan?, melekat pada buhr-butir tanallliat. Djika beherapa waldu
tIdak ada tanam-tanaman akan menderita kekurangan air, daunnja
laJu, lalu kenng dan. tanaman itu achirnja mati, pada hal tanabnja masih
b.asah. !anab-tanah Jang demllaan selama musim kemarau dihiarkan sadja,
tIdak ditanaml, dan sebetulnja memang ada benarnja. Djika lengganan ldta
jang sekali kita butuhkan, tidak tentu dapat me-
menuhi permmtaan klta, sekarang bisa, tetapi besulc tidak, dan seterus-
nJapun t.,dak tentu,. maIm kita tidak sudi terus mendjadi lengganannja.
Lebili bark lata mentJan lengganan lain, jang selalu dapat menetapi djandji-
nla. Bagr.tanaman jang pentingialah mendapatnja air dan makanan, bukan-
n]a adanJa persediaan air dan malmnan dalam tanab. J ang demildan itu
tIdak berbeda dengan lata, Jang menghendald barang-barang kebutuhan
lata: barang-barang itu ldta perlukan. Kita tidak puas, djika
hanJa dltundluldmn persediaan, jang ada ditoko sadja.
KA T A PENUTUP
PENGHARAPAN - PENGHARAPAN
Djika buku ini hanja dianggap memuat keterangan-keterangan .tentang
o
tanah di Indonesia, sehingga pembatja, lang membat]a habls
c1itanja: 'peladjaran apakah jang kamu dapat?' 'balk,. dar:
banjak hal-hal jang kami ketahui, lain tidak' maIm. bulm tIdak
tudjuannja. Bagi pembatja jang tjerdas, sebetuln]a kaml mengharap leblh
banjak dari pada djawaban tadi. Kami .mudah-mudahan,lan
g
c1ibatja dalam buku ini merupakan suatu pellta, lang dapat menerangl
banjak so'al, jang berhubungan dengan tanah,. orang leblh mudah
dapat mengertinja dan mungkin djuga memet]ahkann]a.
Beberapa tjontoh kalUi berikan dibawah: .'. .
Ada orang mau menanalU tanaman. Ia ada. seo.rang tam atau mgm men-
djacli seorang tani. Sekarang ada 2 kemungkman.. . . . .
Ie Ia sudah mempunjai sebidang tanall, barangkali atau dan
orang lain, barangkali tanah pusaka dari orang tuan]a, barangkall dl
uga
begitu sadja diambilnja, entah dari kepun]aan slapa. sehrang lang
akan ditanam? Pertanjaan itu tentu timbul dalam hatm]a. .
2e Ia ingin menanam suatn tanaman teitentn, misalnja atau d]agung
atau rupa-rupa ubi, atau kelapa. Dinzanakah !a dapat sebldang tanalt lang
ba,:k untuk tanaman j ang diingini itu?
DalalU keadaan jang pertama orang tacli sudah mempunjai tanahnja. Ia
sedang memikir-mikir tanaman apa jang akan c1itanam .. Dalar,n keadaan ItU
tentunja ia akan menjelicliki dulu, tanam-tanaman apa lar;g orang-
orang ditanah sekitar tanahnja tadi. Akan tetapl tentur;]a !a d]uga akan ber-
tanja kepada dirinja sendiri: keadaa:, dan slfat tanah sa]a
berbeda dari pada tanah, jang ada dlkanan lnnn]a? DJika berbeda, apakah
beda-bedanja? Adakah tanah saja itu lebih baik atau lebih djelek? Adakah
bidjaksana, djika saja menanalUi tanah saja itu dengan Jang sarna
dcngan jang ada disekelilingnja? Apakah leblh balk, dJlka sa]a menanam
lain tanaman?' .
Dan djika ia sudali membatja bulm ini dengan sungguh-sungguh:
ia tidak puas, djika ia hanja berdjalan satu dua kah sambil
mentjakar-tjakar tanahnja c1isana-sini dengan kaki atau tangannJa, untuk
memeriksa besarnja butir-butir tanah - kasarkah, atau haluskah -
memeriksa serta melihat tanah itu dengan saksama, akan tetapl mestmla
ia masih akan bertanja lagi kepada dirinja sendiri: 'Bagaimanakah so'alnJa
air? Apakah sewaktu-waktu tjukup airnja? Atau apakah keadaar; tanah
didalam musim kemarau kering seluruhnj a, sehingga tak mungkm d,tanam,
apa-apa? Atau adakah tanah itu dalam musim hudjan lama terendam air?
Bagaimanakah kesuburan tanah itu? Baikkah? Balk sekallkall? K urang
KAT A PENUTUP
93
baikkah? . Bagaimanakah kesuburan tanah itu cJimasa jang akan datang?
Atau adakah kemungkinan, bahwa kesuburan tanah itu al<an merosot se-
kall: s,:telah tanah tadi beberapa kali memberikan.hasilnja? Dapatkah tanah
tadl dlsuburk.ar: dengan pupuk? Pupuk apakah ]an!5 dipergunakan?
Berapakah blaJa pemupukan itu? Dan apakah InranJa orang tak akan
menderita kerugian, djika orang mempergunakan pupuk itu?'
Masih banjak sekali pertanjaan-pertanjaan lainnja, jang timbul pada
orang, jang telah membatja bulm Tentang tanah di Indonesia ini. Akan
tetapi djika orang tadi bolehnja membatja buku ini dengan sunggul1-
sungguhi dan pula dapat mengerti isinja, tentulall ia dapat djuga mendjawab
sencliri pertanjaan-pertanjaan itu semua. Meskipun djawaban-djawaban jtu
munglcin belum tentu semuanja tepat, akan tetapi kalUi kira sudah dapat
memberikan petundjuk jang baik dan berharga kebeberapa djurusan, se-
hingga dapat memberikan pengharapan jang bail,.
Dalam tjontoh kedua saja sebutkan seorang, jang berhasrat menan am suatu
tanaman dan untuk keperluan itu ia mentjari tanah. Djadi disini orang
sudah mempunjai tudjuan, akan menanam apa. Adapun jang dipikirkan,
ialah dimana tanaman tacli akan c1itanamkan.
Hendaknja orang itu mulai memperhatikan sjarat-sjarat tumbnl1 dari
pada tanalUan tersebut, mengenai tanah dan iklim. Tentang jang terachir
kami berikan sebuah tjontoh. Dimana hampir setahun terus ada hudjan, dan
teranguja djarang sekali lebih lama dari 5 hari berturut-turut, dj'angaulah
ditanalUkan kapas, sebab hasilnja tentu tidak akan memuaskan, mesldpun
tumbuhnja tanaman mungkin bail, sekali, berhubung tanahnja barangkali
subur. Djadi djika orang berhasrat menanam kapas, djanganlah memilih
daerah jang demikian. Djika ildimnja c1isuatu tempat ada bagus, tidak amat
panas, pun tidak terlalu dingin, tidak amat lembab, pun tidak amat kering,
malm keadaannja tanahlah jang minta c1iperhatikan. Tiap-tiap kali hendak-
nja orang itu bertanja kepada dirinja sendiri: 'Bagaimanakah nanti tum-
buhnja tanaman jang saja kehendaki itu ditempat tadi? Apakah tanahnja
tjukup baik keadaannja, sehingga akar-akar tanaman dapat subur tumbuh-
nja? Apakah akar-akar itu selalu mendapat air tju]mp c1itanah tadi, djangan
kekurangan, akan tetapi djuga djangan bcrkelebih-lebihan. Apakah tanaman
itu akan mendapat bahan makanan jang tjuk"Up ditanall tacli? Atau apal<ah
perlu tanah itu lekas diberi pupuk? Pupuk apakah jang kiranja kami per-
lukan? Berapakah biajanja pemupukan itu?'
Djuga orang didalam tjontoh kedua ini, djika sudah membatja buku Ten-
lang lanah di Indollesia ini dengan saksama, tentu akan mengadjukan lebili
banjak pertanjaan lainnja lagi kepada c1irinja sencliri. Djika ia telah mengerti
isinja, kami kira buku ketjil ini akan dapat memberikan pertolongan didalam
memetjahkan so'al-so'al tadi.
Diharap buku ini tidak hanja berguna bagi orang-orang, jang menaruh per-
hatian kepada tanah dan pertanian sadja, akan tetapi lebih-lebih bagi me-
94
TENTANG TANAH DI INDONESIA
reka, jang mempunjai kewadjiban memperhatikan nasib orang banjalc
lang kami pikirkan ialab para guru tani dan pemimpin pertanian, begitu
djnga para anggauta Pamong Pradja, baile jang berpangkat rendah, manpun
jang berpangkat tinggi. Barang siapa akan memberikan pertimbangan atau
perintab mengenai penambaban atau penggantian sesuatu tanaman, entab
tanaman apa, hendalmja mengetabni betnl sifat-sifat dari tanall dan iklim
jang tepat bagi tanaman tadi, atan setidal<-tidalmja harus mengerti usaha
apa harns didjalankan, supaja tanalmja mendjadi tjotjok (tepat) ba15i ta-
naman tersebut. Semna rentjana hendalmja disusnn atas dasar keadaan-
keadaan itu. Untuk suatu rentjana jang besar, snngguh tidak alcan rpgi,
djika orang sebelumnja mengadalcan penjelidikan jang salcsama tenfang
tanab dan iklimnja. Meskipnn misalnja sudab ada keputusan tentang akan
diselenggarakannja suatu pengairan, atau rentjana pemindaban penduduk
kelain tempat, adalah banjale djuga faedalmja, djika semua jang bersang-
b.-utan mempnnjai pengertian tentang tanab didaerah tersebut. Demik-ianlah
mereka dapat mengib.-uti segala usaba dan pekerdjaan, serta membantnnja.
Untnlc itulah bulm ini ldranja dapat dipergnnalmn.
Ada lagi pengharapan kamL Tidal< mustahil, babwa seorang pegawai, jang
rendab pangkatnj a, tetapi men genal betnl daerab pekerdj aannj a, sehingga
semua keadaan dan hal jang terdjadi disitu tak asing baginja, begitu pnla
mengenai tanalmja, pada suatu hari dengan pengetabuan jang diperoleh
dari buku ini mempnnjai pendapat, jang setelah dipertimbangkan baile-baik,
diadjukan keatas sebagai suatu usnl. Djika usul itu kemudian diterima,
dililianalean dan temj ata memberi babagia kepada para petani, maka
pengetahuan jang didapat dari buku ini tidak sia-sia, dan penulis turut
bersjuknr.
Hingga sekarang hanja kami bitjaralcan, hal-hal iang bersangkutan dengan
pe>tanian sadia. Akan tetapi ada banjak pula keperluan lainnja, jaitu hal-hal
jang ada hubnngannja dengan tanab. ... .
Misalnja kami memikirkan kepada pcmbnatan dlalan rala. Bailm]a dasar
djalan itu Idta buat dari pada baban apakah? Dan blfhanjang.b.agaimana-
kab, jang harns Idta pergnnakan itu? Apalcah batu-batukali lang
(mat jam jang mana?) atau jang ketjill<ab? Betulkah batu pasir ada leblh
baik dari pada batu apnng; atau batu gamping? Batu asal guuung berapi
jang padat, ada lebill bail< dari pada batu jang
jang dibuat dengan batu kapnr atau batu napalperlu sekall dlperbmIn
(diperbabarni), sebingga djika mnngldn lebili baik mempergunakan batu
lain, mesldpnn pengambilan batu kapnr dan Dapal itu lebih mudah, karen a
mudah dipetjah dengan palu. Untuk membildn gli-gili dan cmpang, tanah
jang bagaimanal<ab jang baik? Tentnnja bukan tanab liat dorongan, karena
djenis tanab itu mudah longsor.
Dimanakah sebailrnja ldta membuat sebuab wadnk? Dan djilm tempatnja
sudab dapat leita pilili, bagaimanalcah membuatnja? Dan bahan-bahan
KATA PENUTUP
95
apakab jang harus Bagaimanakab alealnja supaja botjoran
a;r dalal;'- saluran arr dapat ditolak, agar djangan banjale air pengairan jang
hilang dldjalanan? Botjoran gili-gili didalam indule saluran adalah mendjadi
tanggnngan djawatan pengairan.
Sela.;'djutnja para pengusaba indnstri ldranja ingin mengetahui,
apa lang dapat dihasillean oleh tanab bagi industri.
Misalnja indust,-i batn bata dan gcnting, atau jang membuat rupa-rupa
perkaleas dari tanab, semuanja tentu menaruh perhatian besar kepada
tanab. Tanab liat)ang manalmh, jang baile nntul< bahan-baban industrinja
ltu? Dan. tanab .liat bagaimanal<ab jang tidak baile? Pertanjaan itu
tentu sad] a pentmg sekali, bukan melulu bagi kanm industri j ang bermodal
besar sadja, akan tetapi djuga bagi orang-orang desa, jang mengusabakan
barang-barang tersebut.
S.e:andjntnja. akan tiba waktnnja, babwa hampir semua lapisan tjadas
besl lang ada didalam tanab bertambah-tamball dan achirnja al<an diusaba-
kan pelikan besinja ('ijzererts') jang dapat digali dari tanab, seperti bau..'<iet,
lang digali di Riau sebagai pelikan aluminium ('alumininmerts').
P.ennlis dapat terus tjeritera tentang hal itu, al<an tetapi apa jang diuraikan
diatas - mesldpun setjara singkat - tjukuplab kiranja nntuk mengillsjafkan
para pembatja, betapa pentingnja bagi suatu llegara dan bangsa, djilea
Pemerintahnja, dan bawaban, sampai orang-orallgnja jang
bersanglmtan, mellgertr betul tentang keadaan tanab jang memberilcan
malcanan, pakaian, rumab, dan lain-lain mallfaat kepadanja, serta dapat
pula mempergnnakan pengertian itu.
Mudab-mudahan jang demildall itn di Indonesia ini lama-lama lebili dapat
dinjatakall.
KATA PENUTUP PRIBADI DARI PENGARANG
Para pembatja jang terhonnat.
LihatJah gnnung Semern, gnnung jang tertinggi dipnlau Djawa, terdjadi
karen a magma, jang menjala-njala didalam bumi. Pada waktu.ini gunung
itu masih bekerdja, djanganlall dikira, bahwa apinja telah padam.
Akan tetapi djaman berdjalan terns dan dinding gnnung akan terns ber-
tambah dingin. Air hudjan, jang membasahinja menjebabkan rnpa-rnpa
tanaman tumbuh disitu.
Dengan kesabaran akan tetapi tidakada hentinja air hudjan dan tllmbnll-
tumbuhan mernsak dan membangun lagi apa jang telah dibaDgnn oleh api
magma.
Batu-batuan dan abu gnnung diubah mendjadi tanall. Rupa-rnpa tanaman
tumbuh dengan hebatnja dikaki gunung, dilereng-lereng, terns dibagian-
bagian jang lebih tinggi, sehingga seorangpun tal, memikirkan lagi kiranja
akan peristiwa jang telah lama lampau, akan pekerdjaan api magma, jang
dengan dahsjat mengeluarkan ballan-bahan, sehingga gnnung tadi ter-
bentuk. Sampai pada suatu saat mungkin api magma akan mengembus pnla
dengan dahsjatnja untuk menghapuskan segala jang hidup disekitarnja.
Beberapa waktu kemudian mnlailah pnla rnpa-rnpa tanaman tumbnll
disitu, semnla dikaki gnnung, lambat laun naik kelereng-lereng dan tempat-
tempat jang lebih tinggi.
Sungguh peristiwa jang amat mena'adjubkan. Akan tetapi lebili mena'-
adjubkan lagilah peristiwa jang terdjadi didalam gunung. Djika kita bisa
melihatnja, tentu kita akan mengatakan:
'Begitnlah keadaan didalam alam, didalam .manusia, didalam bangsa.'
E. C.]. MOHR
Gambnr 35. G. Scmcru jang indah dan permni. Patung Indonesia

Anda mungkin juga menyukai