Anda di halaman 1dari 4

Unak Unik Teladan 1.

SMA 1 pernah mendapatkan penghargaan dari Menteri Hukum sebagai sekolah penegak hukum terbaik 2. Gedung SMA Negeri 1 Yogyakarta yang merupakan bentuk dan jenis prefadicated alias pasang jadi adalah pemberian dari suatu yayasan di Inggris. Aslinya bukan sebagai gedung sekolah tetapi digunakan sebagai GUDANG. 3. Dulu awal tahun pelajaran bagi siswa kelas satu diadakan PPBN (Pendidikan pendahuluan Bela Negara) yang dibagi menjadi dua jenis yaitu Penataran P4 dan GVT. 4. Agenda tahunan SMA 1 mengadakan penelitian ke Pangandaran bagi kelas sebelas awalnya dirintis sebagai bentuk latihan mengerjakan skripsi dan diperuntukkan bagi siswa kelas tiga, pengambilan data penelitian pun tidak dilakukan di Pangandaran melainkan di Yogyakarta. 5. Tidak seperti sekarang di mana murid sangat mandiri dalam menjalankan program ekstrakulikuler, dahulunya ekskul justru berhubungan erat dengan guru. Ekskul-ekskul mendapat pengawasan dan larut (latihan rutin) secara langsung dari guru. 6. Dahulu SMA 1 memiliki ujian lisan untuk mata pelajaran Bahasa. 7. SMA 1 juga memiliki nama lain selain Teladan, yaitu Rakta Pangkaja. Rakta=merah menyala, Pangka=lumpur, Ja=teratai. Nama ini digagas oleh Ki Padma Poespita (Guru Sejarah Kebudayaan) yang bermakna lestari itu bukan tumbuh dari atas yang bisa jatuh sewaktu-waktu tapi tumbuh dari bawah bahkan dari lumpur, semakin ke atas semakin menyala. 8. Nama SIGMA yang berarti penjumlahan terinspirasi dari renggangnya siswa warga kelas IPA dan IPS pada saat itu, tetapi warga kedua kelas tersebut dapat bergabung di sie jurnalistik. 9. Masjid Al-Uswah pada awalnya ingin dibuat seperti masjid di Madinah, memiliki kubah yang bisa berputar, namun setelah terjadi gempa Jogja tahun 2006 silam, entah mengapa pembangunan kubah berputar tidak lagi dilanjutkan. 10. Seragam SMA 1 yang sedikit berbeda dari seragam kebanyakan ternyata memiliki desain khusus yang sudah dipikirkan masak-masak oleh perancangnya. Rok bagi siswa putrid yang memiliki tiga belahan selain untuk mempermudah dalam bergerak, juga disiapkan sebagai pakaian berbaris. Sedangkan saku celana bagi siswa putra dibuat dengan pintu di atas, tidak di samping seperti kebanyakan celana, supaya tidak mudah terbuka. About SIENOM 1970 Muncul PMR SMA 1 1972 Angkatan pertama THA lahir pada 27 Mei 1972 di Bukit Kanigoro 1973 Terciptanya bendera dan lambang THA 1979 KIR SMA 1 lahir Pada 23 Desember 1979 lahir majalah sekolah dengan nama Citra Krisna Nila Pangkaja lahir 1980 Majalah SIGMA perdana beredar

1983

KIR SMA 1 berubah menjadi TSC

1988 PMR SMA 1 berubah menjadi TJRC, serta pada tanggal 26 September 1988 terdaftar sebagai anggota PMI cabang Yogyakarta

TimeTravel 1957 SMA 1 bagian A Yogyakarta lahir sebagai SMA Teladan terhitung mulai tanggal 1 Desember 1957. SMA Teladan pertama kali berdiri memiliki tugas khusus (tugas eksplorasi) untuk memperoleh bahan-bahan yang dapat dipergunakan bagi usaha pembaharuan SMA pada umumnya. Terdapat lima SMA Teladan di Indonesia: Yogyakarta, Jakarta, medan, Bukit Tinggi, dan Surabaya. 1958 MPK punya majalah bulanan OBTB berdiri Pramuka berdiri 1960 Penambahan mata pelajaran: Bahasa Inggris, Ilmu Hayat, dan Ilmu Pasti.

Diadakan Ujian Penghabisan (sekarang UAS-red) dengan cara membuat karangan yang berhubungan dengan salah satu ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah sepanjang empat halaman folio, tulkis tangan. Diadakan pendidikan Prakarya Perpustakaan yang diikuti oleh petugas sipil dari AURI dan pegawai-pegawai perpustakaan swasta. 1961 Diadakan pelajaran sore hari: pekerjaan tangan bagi kelas I, empat macam pelajaran electives (Home Economics, Jurnalistik, Perpustakaan, dan Administrasi Umum) begi kelas II hingga pertengahan kelas III. Ekstrakulikuler prakarya dan krida. Prakarya: membuat sabun, tambal ban, afdruk film (saat itu masih langka-red). Krida: olah raga 1962 Penghapusan nama SMA Teladan oleh Depdikbud berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. SMA Teladan Yogyakarta menjadi SMA Negeri 1 Yogyakarta. Ironisnya, predikat itu masih melekat sampai sekarang. Kunjungan pejabat pendidikan Denmark/Norwegia ke SMA Negeri 1 Yogyakarta. 1965 Pembangunan aula katamso dan kamar mandi di selatan aula. Dibangun oleh Bapak Katamso dan pembangunannya sempat terhenti karena Bapak Katamso meninggal, sehingga aula dahulunya disebut gedung bunting.

1967 SMA 1 disebut SMA baris-berbaris karena merupakan salah satu perintis tonti. Tahuntahun ini merupakan kejayaan tonti (sering memenangkan lomba dengan hadiah besar seperti menang lomba PJKA dengan hadiah ke Purwokerto). 1968 Perpus dibangun pertama kali dengan 1 lantai.

1969 Mengambil Dosen UGM sebagai guru dan digaji sebagai guru. Ini dirintis oleh kepala sekolah pertama. Sekarang tidak ada lagi karena tempat guru sudah terpenuhi. 1970 Program kelas bahasa hilang.

1973 PTB pertama kali lahir sebagai Kemah Pelajar. Kemah diikuti siswa dengan menggunakan seragam. Belum seperti PTB, kemah ini tidak melibatkan masyarakat sekitar. 1974 Budaya rambut gondrong di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Budaya ini cukup unik mengingat pada masa-masa ini terbentuk image bahwa pemuda berambut gondrong itu radikal oleh pemerintah dan media masa. SMA 1 dan SMA de Brito menyangkal image tersebut dengan membolehkan muridnya berambut gondrong, tetapi tetap memiliki prestasi yang bagus. 1977 Ditetapkannya seragam putih abu-abu sebagai seragam SMA Negeri 1 Yogyakarta oleh OSIS (perwakilan siswa-red) kemudian ditiru oleh SMA lain se-Indonesia dengan sendirinya. 1980 HUT diadakan dengan menyelenggarakan bazaar di kelas masing-masing, kemudian mengundang tetangga sebagai pembeli. Laboratorium dibangun, sebelum itu lab menggunakan ruang guru. Lapangan basket dibangun. Sebelum itu lapbas bertempat di tempat parker dan gedung sayap barat. 1984 Mulainya pelarangan berambut gondrong seiring munculnya peraturan pemerintah.

1992 SMA Negeri 1 Yogyakarta mendapat julukan SMA Baris-Berbaris dengan mendapatkan lambang supremasi TONTI se-DIY 1995 1996 1998 2000 2002 SMA Negeri 1 Yogyakarta mendapatkan julukan SMA Unggulan. Kemah Pelajar berubah menjadi KTB (Kemah Teladan Bhakti) SMA Negeri 1 Yogyakarta medapat julukan SMA berwawasan keunggulan. Diadakan TT Membuka kelas aksel. Tahun kejayaan teladan (bidang akademik, non akademik, organisasi, pramuka) 2004 Menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan internasional, yaitu Cambridge International University dan International Bacheloral (IB). 2005 SMA Negeri 1 Yogyakarta menjadi Center of Cambridge 2006 Seorang siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta medapat penghargaan The First Brilliance in Indonesia Award dari Cambridge, karena nilai Kimia-nya terbaik se-Indonesia.

PTB edisi gempa di Imogiri, TT edisi gempa diadakan di lapbas 2007 SMA Negeri 1 Yogyakarta menjadi sekolah RSBI dan mulai diadakan moving class 2008 Scout mulai berdiri sendiri di luar naungan OSIS Mendapat sertifikat ISO Pergantian kepsek tiga kali 2009 SMA Negeri 1 Yogyakarta menyumbangkan enam belas medali dari 29 medali OSN untuk Kota Yogyakarta. TT pertama kali diadakan untuk mendapatkan profit dengan penjualan tiket untuk umum

Anda mungkin juga menyukai