Anda di halaman 1dari 3

Pencatatan Subjek Tahap 1

Nama subjek Winda Yuli Pramayanti

Pekerjaan subjek Ibu Rumah Tangga

Tanggal 7 September 2021

wawancara/pengamatan

Waktu wawancara/pengamatan 17.05-18.13 WIB

Tempat wawancara/pengamatan Rumah

Durasi wawancara/pengamatan 68 menit

Nama mahasiswa
2106634793
NPM

No. Topik Hasil Wawancara


Masa Kecil Subjek tumbuh dalam rumah dan lingkungan sekitar yang sangat
memadai dan layak. Kedua orang tuanya memberikan perhatian
yang cukup kepadanya terutama Ayahnya yang mungkin
disebabkan karena subjek merupakan anak tunggal. Sedangkan
Ibunya memberikan perhatian yang cukup juga, tapi tidak sesuai
dengan harapannya dan menginginkan lebih dari itu. Walaupun
begitu, ia lebih menyukai Ibunya karena lebih banyak
menghabiskan waktu bersama. Kedua orang tua subjek juga
tidak pernah menuntut lebih pada subjek. Mereka memberikan
kebebasan kepadanya untuk melakukan apa yang diinginkan dan
mendukungnya asalkan dalam batas normal dan tidak mengarah
pada hal negatif. Subjek suka bergaul dengan orang-orang
sekitar rumahnya, tapi karena kesibukan dan berpindahnya
teman-temannya, maka komunikasi diantara mereka berhenti
sampai disana. Subjek sangat menyukai seni tari karena orang
lain menilai subjek memiliki potensi yang bisa dikembangkan

1
dalam menari. Hal tersebut terbukti dengan keberhasilan subjek
untuk mengikuti lomba-lomba hingga tingkat provinsi.
Pendidikan Ketika SD, subjek mengalami perudungan karena fisiknya yang
gemuk. Ia mendapat banyak julukan yang sangat
mengganggunya dan dijadikan bahan candaan oleh orang-orang
sekitarnya. Hal ini menjadikan dasar pemikiran bagi subjek
untuk melanjutkan pendidikan SMP di pinggir kota. Namun, hal
tersebut tidak berubah menjadi lebih baik baginya. Ia memiliki
sedikit teman dan hanya sedikit yang dekat dengannya. Menuju
akhir SMP, subjek mendapatkan nilai-nilai pelajaran yang bagus
sehingga disarankan oleh Ayahnya untuk bersekolah di SMA
favorit di tengah kota. Takut akan terjadi hal yang sama, ia ragu
mengambil keputusan tersebut. Akan tetapi pada akhirnya, ia
memberanikan diri untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Semasa bersekolah di SMA, kepribadian subjek berubah 180
derajat dari sebelumnya karena dorongan dari dalam dirinya
untuk berubah. Ia berhasil mendapatkan relasi yang luas berkat
sifatnya yang suka bergaul dengan semua orang dan lebih
leluasa dalam menyampaikan pendapatnya. Ia juga lebih
memacu kemampuannya dalam bidang akademis yang memang
merupakan kegemarannya sejak SD dan selalu mempunyai
target dalam melakukan sesuatu yang harus dicapai diikuti
dengan usaha maksimal. Subjek juga selalu memegang prinsip
yang telah ia buat dan jarang melakukan hal yang
bertentantangan dengan prinsipnya. Hal tersebut dibuktikan
dengan sikap subjek yang tidak mau untuk menyontek pekerjaan
orang lain dimana bagi orang sekitarnya hal tersebut lumrah
dilakukan oleh seorang pelajar.
Karier Pada awalnya, subjek ingin menjadi seorang dokter karena ia
takut dengan dokter. Oleh karena itu, hal tersebut memacunya
untuk menjadi dokter agar dapat menyembuhkan ketakutannya.
Akan tetapi, subjek tidak berhasil masuk Fakultas Kedokteran
dan beralih untuk masuk Fakultas Psikologi yang juga
merupakan minatnya. Menurut subjek, psikologi sangat menarik
untuk dipelajari, terlebih lagi subjek pernah mengalami peristiwa
yang sangat memengaruhi keadaan mentalnya. Selain itu, subjek

2
memiliki minat besar dalam dunia pendidikan karena percaya
bahwa pendidikan sangat bermanfaat dan tidak ada manusia
yang bodoh. Ia pernah menjadi guru BK di sebuah sekolah
sebagai masa uji coba untuk proyek penelitian yang akan datang
dan menyukainya karena dapat menggali lebih dalam mengenai
perilaku psikologis. Namun karena adanya krisis ekonomi,
subjek memilih untuk bekerja pada suatu perusahaan. Subjek
juga tertarik untuk menjadi dosen karena senang mengajar, tetapi
ia gagal karena universitas yang ia tuju sedang tidak menerima
dosen baru. Setelah bekerja di perusahaan tersebut untuk
beberapa waktu, subjek yang memiliki prinsip untuk lebih
mengutamakan keluarga merasa bahwa karier tersebut tidak
cocok dengannya karena memiliki jadwal yang kaku dan jatah
izin yang terbatas. Setelah itu subjek memutuskan untuk
menikah dan berkarier menjadi ibu rumah tangga karena
pekerjaan suaminya yang sering berpindah-pindah, keinginan
dirinya agar anak-anaknya dapat merasakan kehadirannya, dan
mendapat perhatian yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai