Anda di halaman 1dari 64

IKLAN

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 1


Alhamdulillah! Kiranya kata inilah yang tanpa koreksi untuk setiap kebijakan dan perintah
selayaknya pertama kami tulis. Setelah melalui pemerintah, tanpa reserve. Di sisi lain tidak sedikit
berbagai gelombang pertimbangan dan tantangan anggota masyarakat yang bersikap anti pati terhadap
akhirnya terbit pula majalah Fatawa. Setelah pemerintah. Bagaimana Islam memandang
“istirahat” beberapa lama, dengan izin Allah, kini kekuasaan, apakah harus selalu mendapatkan
Fatawa bisa menjumpai para pembaca budiman. ketaatan secara mutlak ataukah selalu dilawan
Kami berharap kemunculan kembali Fatawa di dengan berbagai cara?
hadapan pembaca bisa mengobati rasa kangen dan Dalam Lembar Keluarga Sakinah (LKS), kami
mungkin juga kekecewaan para pembaca setelah angkat isu utama tentang tipikal suami yang
lama tidak bisa jumpa dengan majalah Fatawa ngambekan. Bagaimana jika suami Anda tengah
tercinta. berselisih kemudian kabur, namanya kabur tentunya
Dalam edisi kali ini kami coba tampil berbeda. Di tidak pamit meninggalkan anak istri. Bagaimana
dalamnya ada Lembar Keluarga Sakinah, ramuan syariat memandang kasus demikian? Diangkat pula
untuk kebahagiaan keluarga Anda yang disajikan kasus suami yang diminta orang tuanya untuk
secara lugas, praktis, dan ilmiah. Sebagaimana menceraikan istrinya. Haruskah permintaan itu
konsep kami sebuah majalah haruslah tetap dituruti atau bagaimana? Tentang wanita diangkat
memegang prinsip ilmiah sebagai sebuah amanah kasus istri yang sering ditinggal suaminya dalam
kaum muslim. Demi kebaikan semua prinsip ini kami waktu yang panjang. Mungkin ada yang
kemas dalam bahasa yang populer, sehingga terasa menganggapnya sebagai rumah tangga bukan
renyah dan mudah dipahami. sebenarnya. Untuk itu disajikan pula nasihat ulama
Para pembaca budiman, edisi “baru” ini kami dalam menentukan hak dan kewajiban rumah
mengangkat isu tentang muamalah terhadap tangga. Masih banyak informasi yang bisa Anda
pemerintah. Sebenarnya bagaimana Islam menuntun dapatkan dalam majalah kita kali ini, sayang kalau
umatnya dalam berinteraksi dengan penguasanya? dilewatkan begitu saja. Harapan kami sajian kali ini
Titel yang kami pilih adalah Pemerintah Kawan bermanfaat. Untuk segala kekurangan kami tunggu
atau Lawan? Betapa dalam masyarakat ada dua saran dan kritikan yang membangun. Akhirnya
kutub ekstrim dalam berhubungan dengan selamat menyimak!
pemerintah. Satu sisi ada yang menjadi yesman

- Redaksi -

Penerbit: Pustaka at-Turots, Yayasan Majelis at-Turots al-Islamy. ISSN:1693-8471. Pemimpin Umum:
Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc. Pemimpin Redaksi: Abu Humaid Arif Syarifudin, Lc. Dewan
Redaksi: Abu Mush’ab, Abu Sa’ad, Lc. MA., Fachruddin, Choirul Wazni, Lc., Mubarok, Abu Harun.
Redaktur Pelaksana: Abu Yahya. Produksi: Rinto Abu Nafis. Pemimpin Perusahaan: Tri Haryanto.

Kantor Redaksi dan Pemasaran: TARIF IKLAN


Islamic Centre Bin Baz, Jl. Wonosari Km 10,  Sampul depan dalam 800.000
Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY  Sampul belakang dalam 600.000
Telp : 0274-7498125  Sampul belakang luar 1.000.000
Fax : 0274-522963  1 hal isi berwarna 400.000
Email : majalah.fatawa@gmail.com  1/2 hal isi berwarna 200.000
Rekening:  1/4 hal isi berwarna 100.000
- BNI No. 0105423756 a.n. Tri Haryanto  1 hal isi hitam putih 300.000
- BCA No. 3930242178 a.n. Tri Haryanto  1/2 hal isi hitam putih 150.000
 1/4 hal isi hitam putih 75.000
HP Redaksi : 0812 155 7376
HP Pemasaran & Iklan: 081 393 107 696

2 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


SIYASAH
Memberontak Penguasa? ________________________ 7
AKIDAH - TAUHID
Rumah pun Bikin Sial? __________________________ 10
AKIDAH - GHAIBIYAH
Sisi Tersembunyi Pemburu Hantu __________________ 12
AKHLAK
Marah yang Buruk yang Baik _____________________ 14
MUAMALAH
Beli Barang Karena Hadiah ______________________ 17
MANHAJ
Salafi Tak Sebatas Kata _________________________ 20
ARKANUL ISLAM I
Shalat Tak Harus di Awal Waktu __________________ 24
ARKANUL ISLAM II
Tak Ada Wudhu Tayamum pun Jadi _______________ 26
KHUTBAH JUMAT
Keadilan ______________________________________ 29
UTAMA Maksiat dan Adzab _____________________________ 33
Pemerintah, Kawan atau Lawan? AKTUAL
Basmi Majalah Porno! ___________________________ 37
Sebagaimana ada istri yang kecewa terhadap TAFSIR
suaminya sebagai kepala keluarga, di antara Sucikan Hati Raih Ridha Ilahi ____________________ 40
rakyat pun ada yang tidak puas terhadap PROFIL
kinerja penguasanya. Dari berbagai pihak Ali bin Abi Thalib ______________________________ 44
yang kecewa terhadap pemerintah itu KONSULTASI AGAMA
mempunyai alasan yang beragam... Emas Hilqah, Emas Haram? _____________________ 47
Sebagai muslim bagaimana harus bersikap? QAUL 4 IMAM
Ikut berteriak-teriak menumpahkan Berkenalan dengan 4 Imam ______________________ 50
ketidakpuasan di jalanan atau diam seribu KESEHATAN & PENGOBATAN
bahasa demi ketundukan mutlak? Madu, Manis di Lidah Nikmat di Tubuh ____________ 54

Lembar Keluarga Sakinah


CELAH LELAKI
Suami Pergi Membawa Dongkol __________________ 58
Pria Diminta Ceraikan Istrinya ____________________ 59
NUANSA WANITA
Hak dan Kewajiban Istri _________________________ 60
Istri, Lama Ditinggal Pergi ________________________ 61
KONSULTASI JELANG PERNIKAHAN
Ingin Menikah Tapi Ditentang _____________________ 62
KONSULTASI RUMAH TANGGAKU
Dipenjara Suami _______________________________ 63

DICARI AGEN FATAWA DI SELURUH INDONESIA:


SYARAT MINIMAL 30 EKSEMPLAR
HUBUNGI: 0813 9310 7696

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 3


“Turunkan
presiden!
Gulingkan
pemerintah! Ganti
dengan
pemerintahan
rakyat miskin!”
Suara-suara
demikian sering
diusung oleh pihak
yang kecewa
dengan kinerja
pemerintah. Tidak
jarang yang
menyuarakan
adalah orang-orang
muslim.

S
ebagaimana ada istri proyek, ingin mencari muka Karena itulah Islam mem-
yang kecewa terhadap dari rakyat, hingga sekadar berikan tuntunan untuk selalu
suaminya sebagai ikut-ikutan. menentukan pemimpin yang
kepala keluarga, di antara Sebagai muslim bagai- memegang urusan suatu kaum.
rakyat pun ada yang tidak mana harus bersikap? Ikut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
puas terhadap kinerja berteriak-teriak menumpahkan menjelaskan bahwa mengang-
penguasanya. Dari berbagai ketidakpuasan di jalanan atau kat pemimpin untuk mengatur
pihak yang kecewa terhadap diam seribu bahasa demi urusan masyarakat termasuk
pemerintah itu mempunyai ketundukan mutlak? kewajiban agama yang ter-
alasan yang beragam, dari besar. Selain dunia, agama pun
yang tulus ingin memperbaiki Pemerintah Juga Manusia tidak akan tegak tanpanya.
kinerja pemerintah, kecewa Tidak bisa dipungkiri, Rasulullah berpesan,
tidak mendapat bagian pemimpin punya nilai penting.

4 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


khalayak ramai? Merah padam, merintahan muslimin, terhadap Mengritik
malu, dan mungkin dongkol. Itu pemerintah yang menampakkan pemerintah
Anda sebagai orang biasa yang kekafiran yang begitu terang saja bukanlah untuk
“Apabila tiga orang keluar dalam “tidak punya apa-apa”, bagai- pemberontakan tidak mesti men- memuaskan
satu perjalanan maka hendaklah mana dengan pemerintah yang jadi jalan terbaik. Rasulullah b nafsu pribadi
mereka menjadikan salah seorang “punya apa-apa”? Bukan seka- berpesan, atau demi
dari mereka sebagai pemimpin dar dongkol, tetapi… ‘Ubadah ibnu Ash-Shamit kepentingan
mereka (dalam safar tersebut).” Kalau keluar masuk WC saja a berkata, ‘Kami ber-bai’at kelompok, tapi
(Riwayat Abu Dawud no. 2608 diatur, hubungan pemerintah untuk mendengar dan taat dalam benar-benar agar
dari hadits Abu Sa’id dan Abu dan rakyat pun diatur oleh syariat keadaan kami suka atau terpak- pemerintah
Hurairah h, Syaikh Al-Albani Islam. Keluar masuk WC yang sa, dalam keadaan sulit atau kembali pada
v berkata dalam Ash-Shahihah lebih bersifat pribadi saja ada lapang, dan dalam keadaan jalan yang
no. 1322 sanadnya hasan) aturannya, bagaimana hubungan penguasa menahan hak-hak benar. Karena
Dalam hadits lain Rasulullah masyarakat dan penguasa yang kami. Beliau juga membai’at itu mesti
b berkata, mempunyai implikasi begitu luas. agar kami tidak menentang dan dilakukan
“Sesungguhnya sultan/penguasa Sebagai muslim, apapun profesi merebut sesuatu dari pemiliknya dengan cara
adalah naungan Allah di bumi.” dan organisasinya, sudah semesti- (memberontak pada penguasa) yang ma’ruf,
(Riwayat Al-Baihaqi dalam As- nya memperhatikan hal ini. Tidak kecuali bila melihat kekufuran bukan dengan
Sunanul Kubra, no. 8/162) sekadar berpikir pemerintah ada- yang nyata dari penguasa, kemungkaran.
Siapakah yang Allah tetapkan lah lawan atau kawan. dengan bukti/keterangan yang
menjadi pemimpin pemerintahan Mengritik pemerintah bukan- nyata dari Allah tentang kekafiran
manusia? Apakah dari golongan lah untuk memuaskan nafsu pri- mereka.” (Riwayat Al-Bukhari no.
malaikat yang tidak punya nafsu badi atau demi kepentingan 7056 dan Muslim no. 1709)
dan kepentingan yang Allah kelompok, tapi benar-benar agar Begitu pun pesan yang
turunkan ke muka bumi? Semua pemerintah kembali pada jalan disampaikan oleh para sahabat
sepakat pemimpin manusia yang benar. Karena itu mesti Nabi, orang-orang yang belajar
adalah juga manusia. Bahkan dilakukan dengan cara yang langsung dari Rasulullah b,
para nabi pun dipilih dari bangsa ma’ruf, bukan dengan kemung- “Anas bin Malik a menga-
manusia bukan?! karan. Dengan begitu yang takan, ‘Para pembesar shahabat
Berbeda dengan para nabi terwujud adalah kebaikan atau Rasulullah b melarang kami
yang ma’shum, kepala pemerin- tergerusnya sebuah kemungkar- dengan berpesan, ‘Janganlah
tah bukanlah manusia yang ma’- an, bukan sebaliknya muncul mencela pemimpin kalian, jangan
shum. Para penguasa pasti punya kemungkaran yang lebih hebat mengkhianatinya dan jangan
kekurangan dan kesalahan, dan dan besar. Kalau kritik dilakukan membencinya. Bertakwalah kali-
tidaklah Allah langsung menegur dengan cara yang membuat an kepada Allah dan bersabarlah,
kesalahan tersebut. Lantas pemerintah malu, maka amat sesungguhnya perkara itu dekat.”
apakah dengan begitu sulit diharapkan datangnya (Riwayat Ibnu Abi ‘Ashim no.
pemerintah bebas berbuat apa kebaikan. 1015 dalam Kitabus Sunnah,
saja, benar atau salah? Dan Pressure atau tekanan ter- disahihkan Asy-Syaikh Al-Albani
masyarakat harus membiarkan hadap pemerintah terkadang dalam Zhilalul Jannah fi Takhrijis
segenap kesalahan penguasa? terlihat efektif, tapi menyisakan Sunnah)
bara permusuhan yang sulit Begitu pula kalau dilihat dari
Siapa Mau Dipermalukan? padam. Apalagi dengan cara pesan-pesan para ulama, sebagai
Ketika Anda melakukan melakukan pemberontakan pewaris nabi, senada dengan pe-
sebuah kesalahan, lebih-lebih dengan dalih untuk mewujudkan san mereka. Salah satunya ada-
sesuatu yang dianggap memalu- pemerintahan yang bersih. Selain lah Al-Imam An-Nawawi v,
kan oleh masyarakat, relakah pemerintahan bersih dari ke- “Memberontak dan memerangi
diketahui oleh orang lain? Reaksi salahan adalah suatu yang mus- penguasa adalah haram menurut
Anda bagaimana jika kesalahan tahil, pemberontakan adalah ter- kesepakatan kaum muslimin,
tersebut diumumkan di hadapan larang. Jangankan terhadap pe- walaupun penguasa itu fasiq lagi

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 5


zhalim.’ (Syarhu Muslim, 12/229) Kaidah itu muncul karena pemerin-
Lantas apakah penyimpangan dan tah memang bukanlah lawan yang
kesalahan pemerintah akan dibiarkan harus dikalahkan, tetapi penguasa yang
begitu saja, layaknya kawan yang ser- mesti diluruskan. Sudah selayaknya
ba pekewuh (segan) atau bermuka ketaatan diberikan kepada pemerintah
manis dihadapannya sementara di selama bukan dalam perkara maksiat
belakang mereka melakukan ghibah kepada Allah. Dari Ibnu Umar c ber-
dan fitnah? kata, “Berkata Rasulullah b, ‘Barang-
siapa yang melepaskan tangannya dari
Inilah Solusi Islam ketaatan tidak akan memiliki hujjah di
Bagaimana sikap seorang muslim? hari kiamat nanti.’ (Riwayat Ahmad
Mesti bertindak dan bertanduk dengan dan Ibnu Abi Ashim)
syariat Islam dalam segala aktivitas. Karena itulah melawan pemerintah,
Berteriak-teriak di jalanan atau di apalagi dengan memberontak, tidak
podium memang kadang mendatang- diperbolehkan karena selain menabrak
kan kepuasan tersendiri. Tapi bukan itu aturan syariat juga hanya akan menim-
kan yang kita inginkan? Yang dikehen- Di Indonesia telah dibuka layanan SMS bulkan kekisruhan dan kekacauan bagi
daki bersama adalah lurusnya jalan untuk memberikan masukan pada rakyat banyak. Fadhilatusy Syaikh Ibnu
sebuah pemerintahan sehingga mem- pihak kepresidenan. Tuntutan sebuah Utsaimin v berkata, “Tidak boleh
bawa kebaikan kepada rakyat semesta. nasihat adalah menunaikan kewajiban memberontak kepada pemimpin dan
Kalau hubungan “kecil” antara kepala dengan harapan kesalahan yang ada menentang mereka, terkecuali, Per-
keluarga dan anggotanya diatur oleh bisa terhapus atau berkurang. Harapan tama: ketika mereka kafir dengan keku-
syariat Islam, tentu hubungan kepala tentu bukanlah suatu beban kewajiban furan yang nyata berdasarkan sabda
negara dengan rakyat lebih layak penasihat. Harapan itu bisa terwujud Nabi b, ‘Kecuali bila kalian melihat
diatur. dalam jangka waktu pendek maupun kekufuran yang nyata’. (Muttafaqun
Sebagaimana hukum asal dari se- panjang. Betapa indah ucapan seorang ‘alaihi) Kedua: memiliki ilmu tentang
buah nasihat atau lebih spesifik berupa ulama besar Al-Fudhail bin ‘Iyadh dan kekafiran mereka, dan ulamalah dalam
kritik mesti dilakukan secara ter- Ahmad bin Hambal yang menyatakan, hal ini yang menilainya. Ketiga:
sembunyi. Selain dituntunkan secara “Seandainya kami memiliki doa yang terealisirnya maslahat dalam hal ini
syariat, secara fithrah pun bisa di- mustajab akan kami berikan untuk dan tertolaknya mafsadat, dan yang
terima, sebab secara umum manusia penguasa.’ (As-Siyasah Asy-Syar’iyyah, menetapkan yang demikian ini dan
tidak ingin dan tidak suka bila keku- hal. 129-130) yang menilainya juga ahlul ilmi.
rangan dan kesalahannya terkuak di Memang kesabaran lebih dibutuh- Keempat: adanya kemampuan (yang
banyak orang. Berbicara langsung ke- kan dalam meluruskan penyimpangan hakiki) yang dimiliki kaum muslimin
pada penguasa yang kebijakannya pemerintahan, sehingga gerakan nasi- untuk menyingkirkan pemimpin yang
menyimpang untuk menasihatinya hat tidak justru menimbulkan kemung- kafir itu.”
tentu sebuah keutamaan tersendiri. karan serupa atau yang lebih besar. Nah, setiap pihak yang mengambil
Inkarul munkar (nahi munkar) di Sebagaimana disebutkan dalam se- posisi kritikus, khususnya kritik untuk
hadapan penguasa memang puncak buah kaidah, pemerintah, sudah saatnya melihat
jihad yang tak tertandingi. Yang sering “Tidak boleh menghilangkan keje- kaidah-kaidah penting dalam melurus-
dilupakan adalah kata di hadapan, lekan dengan cara yang justru menim- kan. Semua pihak mesti menata hati
sehingga orang merasa bebas mengritik bulkan sesuatu yang lebih buruk, cara untuk meluruskan niat. Baik yang
di belakang, bahkan disertai caci- yang ditempuh paling tidak mengurangi berkuasa maupun yang ingin mengritisi
maki. Sesuatu yang utama memang keburukan yang ada. Ijma’ menyata- penguasa. Sehingga semua bermuara
hanya sedikit yang mampu melaku- kan tidak bolehnya menolak kejelekan sama yakni terciptanya kebaikan
kannya. dengan kejelekan yang lebih besar.” bersama. Tidak sepantasnya pengritik
Dalam perkembangan teknologi (Fiqhus Siyasah Asy-Syar’iyyah, hal. sekadar berpijak pada kepentingan
komunikasi yang semakin maju kini bisa 263-264, Fatawa Al-’Ulama Al-Akabir apakah pemerintah kawan atau
dilakukan melalui surat, surat elektro- Fima Uhdira Min Dima` fi Al-Jazair hal. lawan.
nik (electronic mail/e-mail), atau SMS. 70-71) Wallahu yahdi ila aqwamiththariq!

6 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Memberontak pemerintah pernah dilakukan oleh kelompok komunis Indonesia.
Tujuan mereka menegakkan ideologi komunis di negri muslim ini. Di kalangan
kaum muslimin pun ada yang menempuh cara serupa. Tujuannya untuk
menegakkan keadilan bagi masyarakat muslimin sebagai mayoritas.

kaum pergerakan muslim


pun bisa sehati berpadu
dengan kaum pergerakan
golongan kiri model Forkot,
PRD, atau KPRP. Semen-
tara orang yang menolak
pemberontakan halus itu
dicap sebagai orang Orba
alias pro status quo.
Saat itu semua orang
yang terlibat gerakan ter-
sebut yakin keadilan dan
kesejahteraan akan segera
terwujud. Delapan tahun
sudah peristiwa besar itu
berlalu seiring berlalunya
harapan indah. Kemana-
kah kedamaian, kemana-
kah keadilan, kesejahtera-
an, atau persatuan? Yang

B
anyak yang percaya bahwa governance). Tidak terhitung juga ada adalah keterpurukan moral dan
pergantian kepemimpinan di yang yakin hal demikian akan kesempitan ekonomi rakyat.
Indonesia dari era Soekarno mendatangkan kesejahteraan. Salahkah gerakan semacam itu?
hingga Megawati dilakukan dengan Saat gonjang-ganjing “reformasi” Lantas bagaimana menyikapi pe-
pemberontakan, baik halus mau- tahun 1998 pun bejibun orang nyimpangan pemerintahan? Apa-
pun keras. Tidak sedikit juga yang mendarmabaktikan tenaga, finan- kah cara-cara kekerasan dan pem-
percaya bahwa dengan pergantian sial, pikiran, maupun jiwa demi berontakan akan menyelesaikan
seperti itu akan menghasilkan gerakan yang kemudian dikenal masalah atau bahkan menimbulkan
pemerintahan yang bersih (clean dengan people power. Saat itu masalah yang lebih besar? Berikut

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 7


penjelasan Syaikh Abdullah Bin dah akan tetapi itu semua tidak man 37: “Aku telah memper-
Shaleh Al Ubailan tentang mua- bermanfaat bagi mereka. Walaupun ingatkan dari bahaya madzhab
malah dengan pemerintah muslim. mereka melakukan amar ma’ruf Khawarij ini dengan tuturan yang
Hal ini beliau ungkapkan ketika dan nahi munkar tetapi hal ini tidak jelas bagi orang yang dijaga oleh
memberikan pengantar untuk buku bermanfaat bagi mereka karena Allah l dan tidak berpendapat
Aqidah Ahlusunnah wal Jama’ah fil mereka adalah kaum yang menafsir- seperti mereka serta bersabar atas
Bai’ah wal Imamah, karya Syaikh kan al-Quran menurut hawa nafsu- kelaliman dan kejahatan penguasa,
Fawaz bin Yahya al-Ghuslan nya dan menipu kaum Muslimin. tidak memberontak dan mengang-
Sesungguhnya segala pujian Sungguh Allah dan Rasul-Nya telah kat senjata. Meminta kepada Allah
yang sempurna hanyalah milik memperingatkan kita dari kejelekan agar menghilangkan kelaliman dari
Allah, kita memuji-Nya, memohon mereka, demikian pula para Khali- pemimpinnya dan dari seluruh
pertolongan-Nya dan memohon fah ar-Rasyidin, sahabat, dan para kaum Muslimin, mendoakan ke-
ampun kepada-Nya. Kita berlin- pengikut mereka g.” baikan bagi penguasa, berhaji ber-
dung kepada-Nya dari segala keje- Dalam halaman 28 beliau sama penguasa, berjihad bersama
lekan-kejelekan jiwa dan dari keje- berkata, “Hendaklah seorang tidak mereka melawan setiap musuh,
lekan-kejelekan amalan. Barang- tertipu melihat semangat mereka shalat Jumat dan ‘Ied di belakang
siapa yang diberi petunjuk oleh (kaum Khawarij) yang telah mem- mereka. Jika penguasa memerin-
Allah maka tidak ada yang bisa berontak imam yang adil ataupun tahkan untuk taat dan punya
menyesatkannya dan barangsiapa zhalim, mereka mengumpulkan kemampuan untuk menaatinya
yang disesatkan oleh Allah maka manusia dan mengangkat senjata maka ia pun menaati mereka, jika
tidak ada yang bisa menunjukinya. dengan menghalalkan darah kaum tidak mampu maka ia pun minta
Saya bersaksi bahwa tidak ada muslimin. Janganlah tertipu dengan udzur kepada penguasanya. Jika
ilah (sesembahan) yang boleh bacaan al-Quran mereka, dengan diperintah dengan kemaksiatan ia
disembah selain Allah, tidak ada panjangnya shalat mereka, dengan tidak menaatinya. Jika terjadi fitnah
sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi kuatnya puasa mereka, dan dengan di antara penguasa ia tetap berada
bahwa Muhammad itu adalah fasihnya retorika mereka jika madz- di rumah dan menjaga lisan dan
hamba dan utusan-Nya. habnya adalah madzhab Khawarij.” tangannya, tidak terjerumus dalam
Saya telah membaca kitab karya Kemudian beliau membawakan fitnah yang menimpa mereka serta
saudaraku yang mulia, as-Syaikh hadits yang meriwayatkan tentang tidak membantu siapapun dalam
Fawaz bin Yahya al-Ghuslan, kesesatan Khawarij. fitnah ini. Barangsiapa yang sifatnya
semoga Allah memberinya taufik Berkata lagi beliau dalam hala- seperti ini maka dia di atas jalan
dengan segenap kebaikan, seputar
bai’at (sumpah janji setia) dan
imamah (kepemimpinan). Saya
berpendapat beliau telah melaku-
kannya dengan baik, perkataannya
benar dan tepat tentang perma-
salahan yang sangat penting ini. Hal
ini termasuk pokok agama dan tidak
ada ikhtilaf di kalangan para imam
tentangnya.
Berkata Imam al-Ajurri v
dalam Kitab asy-Syari’ah hal 21:
“Ulama tidak pernah berselisih, baik
dahulu maupun sekarang bahwa
kaum Khawarij adalah kaum yang
jelek, mereka bermaksiat kepada
Allah l dan Rasul-Nya b. Walau-
pun mereka berpuasa, shalat, dan
sangat bersemangat dalam beriba-

8 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


kebenaran yang lurus, insyaallah.” telah menerangkan hal ini dengan
Berkata Imam as-Syaukani v penjelasan yang terang dan jelas
dalam Kitab Sailul Jarar jilid 4 dari segala sisinya. Sayang prinsip
halaman 556: “Akan tetapi mereka ini tidak diketahui oleh kebanyakan
yang melihat kesalahan-kesalahan orang yang mengaku berilmu.
penguasa dalam beberapa masalah Lantas bagaimana mereka bisa
hendaklah dia menasihatinya dan beramal? Selesai ucapan beliau dari
janganlah menampakkan cacian ke- Kitab al-Jami’ul Farid min Kutubin
padanya dihadapan banyak orang wa Rasa’ila li A’immatid Da’wati al-
akan tetapi lakukanlah seperti yang Islamiyah.
dijelaskan dalam hadits yaitu Wahai Allah, berilah petunjuk
menasihatinya dengan mengambil kepada kaumku dan kembalikanlah
tangannya dan menyendiri kemu- mereka ke jalan-Mu yang lurus,
dian mencurahkan nasihat kepada- kembalikan mereka kepada jalan
nya serta tidak menghinakan kekasih-Mu al-Musthafa b. Eng-
penguasa Allah. Dan kami telah kau telah berkata kepadanya,
menerangkan di awal kitab bahwa-
sanya tidak diperbolehkan mem-
berontak penguasa walaupun me-
reka pada puncak kelaliman selama
mereka masih shalat dan tidak
menunjukkan kekafiran yang nyata.
Hadits-hadits yang berkaitan dengan “Katakanlah, ‘Inilah jalan-Ku, aku
hal ini mutawatir. Wajib bagi mak- menyeru kepada Allah di atas bashi-
mum untuk menaati imamnya mencintai dirinya dan benci dengan rah, aku dan orang-orang yang
dalam perkara ketaatan pada Allah. apa-apa yang mereka benci dan mengikutiku juga demikian. Maha
Dan tidak menaatinya dalam senang dengan apa-apa yang Suci Allah dan aku bukanlah terma-
maksiat kepada Allah karena tidak- menyenangkan mereka. Berbeda suk orang musyrik.” (Yusuf : 108)
lah ada ketaatan kepada makhluk dengan orang yang menyempal
dalam perkara kemaksiatan kepada dari mereka dan sibuk mencela serta Engkau pun telah berkata
Khaliq.” mencari-cari aib seperti perbuatan kepadanya,
Berkata Ibnul Qayyim v dalam kaum Rafidlah, Khawarij, dan
Mif tah Dari as-Sa’adah jilid 1 Mu’tazilah, mereka tidak berbicara
halaman 72: “Perkataanya, ‘Dan kecuali dengan kedengkian dan
menasihati penguasa muslimin.’ Ini kebencian. Karena itu kalian dapati
juga menunjukkan tidak adanya Rafidlah adalah orang yang paling
kedengkian dan kebencian, nasihat jauh dari keikhlasan dan paling
tidak akan berkumpul dengan benci kepada penguasa beserta
kedengkian karena keduanya saling umatnya dan paling jauh dari
bertentangan. Barangsiapa yang Jamaatul Muslimin.’ “Dan sesungguhnya ini adalah jalan-
telah menasihati penguasa, sungguh Ku yang lurus maka ikutlah ia dan
dia telah berlepas diri dari Berkata Syaikhul Islam Muham- janganlah kalian mengikuti jalan-
kedengkian. Perkataannya, ‘Dan mad bin Abdul Wahhab v pada jalan selainnya karena akan meme-
berpegang teguh dengan jamaah Risalah-nya (Al-Ushulus Sittah), cah-belah kalian dari jalan Allah.
mereka.’ Hal ini adalah perkara “Prinsip yang ketiga adalah bahwa- Demikianlah aku wasiatkan kalian
yang membersihkan hati dari sanya termasuk bentuk kesempur- agar kalian bertakwa.” (Al-An’am:153)
kedengkian dan kebencian, karena naan persatuan adalah mendengar
orang yang berpegang dengan dan taat kepada penguasa kita Yang sangat membutuhkan
jamaah muslimin tersebut akan walaupun ia adalah seorang bekas ampunan Rabbnya, Abdullah bin
mencintai sebagaimana mereka budak Habsyi (Etiopia). Nabi b Shalih al-’Ubailan.

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 9


Dalam akidah Islam
beberapa hal dipercaya
bisa mendatangkan
kesialan. Rumah atau
kendaraan, misalnya.
Tapi apakah berarti
ruwatan rumah
menjadi ritual yang
legal untuk membuang
sial?

S
iapa mau sial? Rezeki seret, dalam kultur Cina. Dalam ajaran lebih baik. Berikut fatwa Syaikh
sering sakit atau hal-hal lain Cina segala sesuatu dianggap bisa Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.
yang membuat hidup terasa mendatangkan bahaya atau mem- “Bisa jadi sejumlah tempat
sempit tentu tidak diharapkan oleh berikan manfaat. Rumah tertentu tinggal, kendaraan, atau istri
manusia normal. Ternyata kesialan kadang dianggap membawa keun- dianggap mendatangkan sial.
pun bisa “disebabkan” oleh hal-hal tungan dalam kondisi lain dianggap Dengan hikmah-Nya Allah l
di sekitar kita. Bisa jadi rumah yang mendatangkan kesialan. jadikan kesialan itu menyertai ketiga
kita tempati mendatangkan rasa sial. Feng Shui rumah bisa ditentukan hal tersebut. Mungkin berupa mara
Mungkin juga kendaraan yang kita oleh jumlah rumah, letak pintu, arah bahaya atau tidak ada manfaat yang
pakai sering mengalami kecelakaan. muka rumah dan semisalnya. didapatkan. Bila mendapati hal
Tidak mustahil istri kita pun menjadi Pemahaman demikian tentu tidak semacam ini tidak mengapa rumah
sumber kesialan. sesuai dengan akidah Islam. tersebut dijual, kemudian pindah ke
Makhluk tidaklah bisa memberikan rumah lain. Semoga Allah l mem-
Islam Ajarkan Feng Shui? manfaat dan madharat. Segala berikan kebaikan setelah menghuni
Betulkah Islam memutlakkan sesuatunya ada dalam kuasa Allah. rumah barunya. Diriwayatkan dari
kesialan tersebut pada dzat rumah Kesialan karena rumah merupakan Nabi b bahwa beliau bersabda,
itu? Kalau begitu samakah dengan hikmah yang diberikan oleh Allah
ajaran Feng Shui yang dikenal agar manusia melakukan hal yang

10 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


‘Sumber kesialan ada pada tiga hal: dilakukan, sehingga akan sial jika Terkadang seseorang menikahi
wanita, kuda, dan rumah.’ tetap melakukan. Seseorang melihat wanita yang ternyata tukang
Jadi memang sebagian kendara- seekor burung yang terbang ke arah ngomel dan senang berkata-kata
an, wanita (istri), dan rumah kiri, kemudian muncul perasaan kotor sehingga sering membuatnya
terkadang mengandung kesialan. akan sial dengan perbuatannya saat sedih atau risau.
Jika seseorang mengalami hal itu. (Kedua hal ini merupakan Inilah kesialan yang disebutkan
seperti itu hendaklah sadar bahwa bentuk tasya-um.) terdapat dalam tiga hal di atas
semuanya terjadi karena takdir Allah Tasya-um tidak dibolehkan sebagaimana dikatakan Rasulullah
l. Dia l menakdirkan hal itu karena akan menumbuhkan sikap b . Itu bukanlah perasaan
dengan hikmah-Nya, agar orang buruk sangka kepada Allah, akibat- mendapat kesialan yang terlarang,
tersebut pindah ke tempat lain. nya pelakunya enggan melakukan bukan hal yang tidak punya dasar
Wallahu a‘lam.” hal-hal yang sebenarnya akan sama sekali. Hal ini tidak
Berdasar penjelasan ini sungguh mendatangkan kebaikan baginya. menimbulkan kerusakan-kerusakan
berbeda kesialan pada ketiga hal Berbagai urusannya pun diliputi bagi pelakunya sebagaimana yang
tersebut dari kesialan berdasar oleh rasa bimbang. Hal ini bisa telah kami jelaskan.”
akidah Feng Shui. Kesialan dalam berkembang menjadi munculnya Jelaslah hadits-hadits di atas
akidah Islam tidak semata-mata sikap waswas yang pada akhirnya tidaklah membenarkan keyakinan
disandarkan pada rumah itu sendiri, menimbulkan penyakit jiwa. Oleh Feng Shui seperti yang diajarkan
sementara dalam prinsip Feng Shui karena itu Nabi b melarangnya. budaya Cina. Kesialan tersebut
didasarkan pada tathayur. Ada beberapa hadits, dinyatakan oleh Rasulullah dalam
hadits-haditsnya. Kesialan yang
Bukan Sebuah Pertentangan dimaksud pun bukan semata-mata
Dalam kajian akidah Islam lebih “Sumber kesialan ada pada tiga mutlak disebabkan oleh dzat
khusus terkait bidang tauhid diajar- hal: kuda, wanita, dan rumah” rumah, kendaraan, atau istri.
kan tentang larangan merasa sial Hadits ini mempunyai dua lafal, Semuanya merupakan hikmah yang
didasarkan pada sesuatu (tasya- lafal pertama: Allah ciptakan demi kebaikan
um). Perilaku demikian dikelom- manusia itu sendiri. Bebeda dengan
pokkan dalam jenis dosa syirik kecil. kesialan Feng Shui yang didasarkan
Berarti terjadi pertentangan dengan “Sumber kesialan hanya terdapat pada keyakinan syirik sehingga cara-
uraian di atas tadi. Kesan yang pada tiga hal: …” cara yang dilakukan untuk
tertangkap memang ada perten- lafal kedua: “membuang” kesialan pun sarat
tangan antara larangan merasa sial dengan kesyirikan. Kesialan pada
dengan hadits kesialan pada 3 hal. ketiga hal tersebut, menurut akidah
“Jika kesialan itu terdapat pada Islam, bisa dihindari dengan menjual
sesuatu, maka terdapat pada tiga barang, mencerai istri, atau bisa juga
“Sumber kesialan ada pada tiga hal: hal: …” dengan ruqyah. Ruwatan yang
wanita, kuda dan rumah.” Maksud Rasulullah b dalam diyakini oleh sebagian orang bisa
Sejatinya tidak ada pertentang- hadits tersebut adalah bahwa ketiga menolak bala dan membuang sial
an. Berikut adalah penjelasan Syaikh hal itu terkadang mengandung tidak perlu dilakukan, karena hanya
Utsaimin tentang hal ini. Tasya-um kesialan. Contohnya, kadang akan semakin membenamkan
adalah perasaan (bisa juga keya- seseorang merasa sempit, goncang kaum muslimin dalam lumpur
kinan) akan tertimpa suatu yang hatinya, dan merasa sakit sejak kesyirikan yang semakin kental.
buruk disebabkan oleh sesuatu yang pertama tinggal di tempat barunya.
dilihat, didengar, atau karena waktu/ Kadang ada juga yang baru Catatan
musim. Merasa akan menjadi sial jika membeli sebuah kendaraan, mobil, 1
Muslim hadits no. 4128.
menikah pada bulan Syawal, misalnya, kemudian sering 2
Fatawa Ulama al-Bilad al-Haram hal.
misalnya. Ini biasa dilakukan oleh mengalami musibah. Sebagian 1003-1004.
3
orang-orang jahiliyah. Seakan-akan orang kemudian menjual barang- Bukhari hadits no. 2646.
4
Liqa’ al-Maftuh ma‘a Fadhilah asy-Syaikh
mendengar suara yang berten- barang tersebut karena merasa sial. Muhammad Shalih al-Utsaimin 51-60 hal.
tangan dengan yang ingin Pada wanita demikian pula. 196-197.

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 1111


* D i Z a m a n N a b i p u n S e t a n D i t a n g k a p *

Serba putih, baju panjang membungkus tubuh


segenap tim. Serban menghias di kepala, tak lupa
selendang terselempang di bahu, juga putih. Satu
yang berbeda, sang pelukis yang (hampir) selalu
berbaju hitam. Itulah tim pemburu hantu.
Hampir semua tahu. Ssst…ada satu yang belum
dikuak!

S
emua mengenal tim tersebut Hantu=Setan=Makhluk Ghaib adalah ruhnya pun dibantah oleh
sebagai pemburu, penang- Hantu dikenal di berbagai Al-Quran. Allah l berfirman,
kap hantu. Pemilik rumah belahan dunia, tidak hanya di “Allah memegang jiwa (orang)
yang merasa terganggu makhluk Indonesia. Meski punya bentuk ketika matinya dan memegang jiwa
halus tidak sedikit yang memper- beragam, tapi image yang tertanam (orang) yang belum mati di waktu
cayakan penanganannya kepada dalam benak orang kebanyakan tidurnya maka dia tahanlah jiwa
kelompok tersebut. Terciptalah hantu adalah kebangkitan orang (orang) yang telah dia tetapkan
kesan yang kuat bahwa mereka yang meninggal. Biasanya digam- kematiannya dan dia melepaskan
adalah orang yang sakti, sehingga barkan sebagai arwah gentayangan jiwa yang lain sampai waktu yang
mampu memburu, menangkap, dari orang yang dianggap mening- ditentukan.” (Az Zumar : 42)
dan membuat hantu bertekuk lutut. gal dengan tidak wajar. Di Indonesia Ruh orang yang mati tertahan
Hal ini didukung oleh peran media biasanya digambarkan dalam dan tidak bisa begitu saja datang dan
yang rajin menjajakannya lewat bentuk pocong atau orang bermuka pergi semaunya. Lantas siapa
tayangan show. jelek dan hancur, di Barat ada hantu hantu-hantu tersebut? Tak lain
Yang semakin menyesakkan vampire, di Cina bentuk hantunya mereka adalah jin jahat yang tengah
dada adalah kuatnya kesan yang khas dengan loncat-loncatnya, di menggoda manusia. Setan-setan
ditangkap banyak pihak bahwa negara lain bentuknya berbeda lagi. tersebut memang mendapat man-
ritual tersebut merupakan bagian Betulkah hantu-hantu itu adalah dat dari Iblis untuk mengganggu
dari ajaran Islam. Bukan sekadar orang meninggal yang bangkit? manusia. Sebagai makhluk ghaib
dari sisi pakaian yang sering menipu Dalam akidah Islam kebangkitan mereka tidak kasat mata, tetapi
orang, tapi doa-doa yang samar- jasad-jasad dari kuburnya hanya mampu menyerupakan diri dalam
samar terdengar sebagai ucapan terjadi pada hari kiamat. Artinya bentuk yang lain.
basmalah dan lafzhul jalalah (nama klaim orang kebanyakan di atas “Dia (iblis) dan bala tentaranya
Allah). Betulkah cara yang mereka tidak bisa dibenarkan. Sementara melihat kalian (selalu mengamati
lakukan sesuai ajaran Islam? sangkaan bahwa yang hadir itu kalian) dari arah yang kalian tidak

12 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


dapat melihat mereka.” (Al-A’raf: segolongan jin (setan), sesungguh-
27) nya kamu telah banyak menye-
Babagaimana orang yang satkan manusia.’ Kemudian ber-
mangaku mampu melihat jin dalam katalah kawan-kawan mereka dari
bentuk aslinya? Al-Imam Asy-Syafi‘i kalangan manusia, ‘Ya Rabb kami,
menjawabnya dalam Manaqib-nya: sesungguhnya sebahagian dari kami
“Siapa yang mengaku melihat jin, telah mendapatkan kesenangan dari
maka kami batalkan persaksiannya sebagian yang lain dan kami telah
(tidak menerima persaksiannya) sampai kepada waktu yang telah
kecuali bila ia seorang nabi. Engkau tentukan bagi kami.” (Al-
An’am: 128)
Siapa Menangkap Jin? “Dan bahwasanya ada beberapa
Memang penangkapan jin orang dari laki-laki diantara manusia
bukanlah hal yang mustahil. meminta perlindungan kepada laki-
Permasalahannya siapa yang diberi an pihak-pihak yang mengaku bisa laki diantara jin kemudian jin-jin itu
kemampuan untuk menangkap jin? melihat jin kemudian menangkap- menambah kepada mereka rasa
Kalau jin itu dalam bentuk aslinya, nya adalah hasil kerja sama dengan takut.” (Al-Jin: 6)
maka hanya nabi yang bisa sesama jin. Meminta bantuan jin untuk
melakukannya. Salah satunya Berbeda dengan yang dialami mencelakai seseorang atau agar
adalah Rasulullah Muhammad b. oleh Abu Hurairah z yang melindunginya dari kejahatan
Beliau pernah mengabarkan, menjaga zakat Ramadhan. Suatu orang-orang yang jahat, hal ini
“Suatu ketika Rasulullah b sedang saat pernah beliau menankap termasuk dari kesyirikan. Barang-
shalat, tiba-tiba didatangi setan. pencuri zakat. Setelah beberapa kali siapa demikian keadaannya, niscaya
Beliau memegang dan mencekik- dilepaskan, beliau diberitahu oleh tidak akan diterima shalat dan
nya. Beliau bersabda, ‘Hingga Rasulullah bahwa pencuri tersebut puasanya, berdasarkan firman Allah
tanganku dapat merasakan lidahnya adalah setan. Setan tersebut l:
yang dingin menjulur di antara dua menyerupakan diri dalam bentuk “Jika kamu melakukan kesyirikan,
jariku: ibu jari dan yang setelahnya.’ manusia sehingga bisa ditangkap niscaya amalmu akan terhapus.”
(Riwayat Ahmad, 3/82-83 dari Abu oleh Abu Hurairah z. (Az-Zumar: 65)
Sa’id Al-Khudri) “Meminta bantuan kepada jin Barangsiapa diketahui melaku-
Bagaimana bisa orang sekarang dan menjadikan mereka tempat kan demikian, maka tidak dishalat-
mengaku mampu menangkap jin? bergantung dalam menunaikan kan jenazahnya, tidak diiringi
Dari mana mereka mendapatkan segala kebutuhan, seperti mengi- jenazahnya, dan tidak dikuburkan
kemampuan tersebut? Bahkan ada rimkan bencana kepada seseorang di pekuburan orang-orang Islam.
yang “mengaku” bisa melihat jin atau memberikan manfaat, terma- (Fatawa Al-Lajnah Ad-Da‘imah, 1/
dalam bentuk aslinya. Selain itu bisa suk kesyirikan kepada Allah l dan 162-163)
menularkan kemampuan itu pada termasuk bersenang-senang dengan Layakkah disebut islami bila
orang lain dengan sepotong doa mereka. Dengan terkabulkannya memburu hantu dengan gerakan-
dan usapan pada mata. Sementara permintaan dan tertunaikannya gerakan tertentu plus posisi kuda-
Rasulullah tidak pernah secuil pun segala hajat, termasuk dari katagori kuda? Doa-doa yang dilafalkan juga
mengajarkan doa untuk bisa melihat istimta’ (bersenang-senang) dengan bukan jaminan bebas dari penyim-
jin, baik dalam bentuk asli maupun mereka. Perbuatan ini terjadi pangan. Terlebih digambarkan
bentuk lain. Para sahabat yang me- dengan cara mengagungkan mere- kemampuan tim tersebut mema-
rupakan murid langsung Rasulullah ka, berlindung kepada mereka, dan sukkan setan ke dalam botol.
b pun tidak ada yang mempunyai kemudian meminta bantuan agar Masihkah Anda mempercayai cara-
kemampuan seperti itu, paling bisa tertunaikan segala yang cara tim pemburu hantu, sementara
banter bisa berdialog, seperti dibutuhkannya. Allah l berfirman, Rasulullah menuntunkan ruqyah
disebutkan dalam sebagian kabar “Dan ingatlah hari di mana Allah untuk mengusir para jin jahat
atau riwayat. Karena itulah para menghimpun mereka semuanya (setan)?
ulama menegaskan bahwa perbuat- dan Allah ber firman, ‘Wahai Wallahu a’lamu bishshawab.

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 13


Hergh..perasaan marah
muncul saat ada yang
men-zhalimi, difitnah,
misalnya. Lebih-lebih
dilakukan berulang kali
dengan judul yang
gonta-ganti. Tambah
marah ketika pelakunya
sembunyi, jangankan
ketemu diajak bicara saja
tidak berani.
Menghadapi pengecut
memang tidak gampang.
Awas, marah Anda bisa
tercela! Bagaimana marah
yang baik?

M
arah kok baik, model mendorong seseorang melaku- turutkannya, dan menahan
marah macam apa kan perbuatan haram seperti diri. Barangsiapa merenung-
pula itu? Bukankah membunuh atau memukul. kan efek buruk dari rasa
marah berarti perasaan tidak Bisa juga sekadar ucapan tapi marah, akan memahami beta-
normal. Seperti diketahui ma- berlebihan, membalas melebihi pa besar nilai yang terkandung
rah adalah bergolaknya pera- takaran yang dibolehkan. dalam wasiat Nabi b.
saan dalam menolak sesuatu Mengucapkan perkataan yang “Dicatat dari Abu Hurairah,
yang mengganggu dan di- terlarang seperti menuduh bahwa ada seorang sahabat
khawatirkan membahayakan. balik tanpa dasar, memaki, yang berkata kepada Nabi b,
Marah adalah lawan dari bersumpah dengan cara yang ‘Berilah aku wasiat.’ Nabi b
keridhaan. Mungkin juga tidak syar’i atau men-talaq menjawab, ‘Janganlah kamu
sebagai reaksi karena kezha- (mencerai) tanpa alasan yang marah!’ Sahabat itu meng-
liman pihak lain, difitnah, benar. ulangi pertanyaannya berulang
misalnya. Rasulullah b berpesan kali dan Nabi b tetap
Pengaruh buruk sifat marah untuk menjauhi sebab-sebab menjawab, ‘Jangan marah!”
begitu nyata, terkadang dapat kemarahan, tidak memper- (Al-Bukhari hadits no. 5763)

14 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Kalimat yang singkat tetapi tidak buru-buru mengeluarkan
mengandung makna menda- ungkapan sebagai reaksi keja-
lam. Padanya terdapat hikmah, hatan orang lain. Di samping
bermanfaat dalam menolak itu mengubah posisi, sebagai-
timbulnya keburukan yang mana sabda Nabi b, “Apabila
akibatnya tak terhitung. salah seorang di antara kalian
marah, jika tengah berdiri
Marah Sumber Kehancuran hendaknya duduk agar hilang
Kemarahan, lebih-lebih marahnya. Bila belum hilang
yang tidak tertahankan, hendaknya dia berbaring.”
merupakan awal bencana. (Riwayat Ahmad V/152)
Marah adalah awal hilangnya
akal sehat dan buntunya jalan Dua Jenis Marah
pikir yang lurus. Kemarahan Ternyata tidak semua rasa
membuat pelakunya terka- marah menjadi tercela. Ada
dang menempuh cara-cara jenis marah yang tidak tercela,
yang culas dan pengecut, demi bahkan kadang menjadi
mencelakakan orang yang terpuji. Paling tidak ada dua tipe
dimusuhinya. Tidak heran jika rasa marah.
Rasulullah sering memberikan Jangan marah!
pesan kepada sahabatnya Pertama, hendaknya sese- Marah yang tercela
untuk tidak marah. “Seorang orang mengasah akhlaknya de- Disebabkan oleh masalah
laki-laki berkata, ‘Wahai ngan sifat dermawan, lemah- duniawi. Tipe ini seperti yang
Rasulullah, berilah wasiat lembut, pemalu, rendah hati, diperingatkan oleh Rasulullah n
kepadaku!’ Nabi menjawab, pemaaf, tahan marah dan seperti dalam beberapa hadits
‘Jangan marah.’ Laki-laki itu akhlak mulia lainnya. Ketika tersebut di atas. Beliau b juga
berkomentar, ‘Aku pikirkan perilaku mulia ini sudah berwasiat, sebagaimana dika-
ucapan Nabi tersebut, kemu- mendarah daging, maka sifat barkan oleh Abu Hurairah,
dian (aku sadari bahwa) tahan marah akan menjadi “Bukanlah orang kuat itu
sungguh kemarahan itu meng- tabiat. yang bisa mengalahkan orang
himpun semua keburukan.” Kedua, maksud lain adalah dengan tenaganya. Orang yang
(Riwayat Ahmad V/373) “janganlah engkau menuruti kuat itu adalah yang bisa
Ungkapan Rasulullah b kemarahanmu, tahanlah diri- menahan diri pada waktu
tersebut mengandung pesan mu untuk tidak marah”. Jika marah.”
yang begitu dalam. Beberapa kemarahan telah menguasai Kebanyakan orang meman-
kali sahabat mengulang per- seseorang, maka akan menjadi dang bahwa orang yang kuat
tanyaan, seakan mengharap raja. Tindak-tanduknya akan adalah yang tenaganya besar
wasiat lain yang lebih berman- terpola oleh sifat marahnya. sehingga menang berkelahi dan
faat. Ternyata beliau b tetap Apabila seseorang dapat gulat. Berbeda dengan
mengulang pernyataannya, menahan kemarahannya dan Rasulullah b , beliau ber-
janganlah marah! Ada bahaya dirinya, terhindarlah dari anggapan orang yang kuat
laten dari sebuah rasa marah keburukan rasa marah, atau adalah yang bisa menahan diri
yang bisa menghancurkan marahnya cepat reda, seolah- saat marah datang mengham-
kepribadian seseorang. Marah olah tidak marah. piri. Tidak pandang bulu
selain membawa kerusakan diri Ada beberapa kiat ketika apakah orangnya kekar atau
sendiri juga sangat mungkin rasa marah menyemburat kurus kering.
merugikan orang lain. dalam dada. Berlindung kepa- Rasa marah tipe ini menyeli-
Ada dua hal yang bisa da Allah l dari setan sihi kebenaran dan mengikuti
diungkap dari perkataan (membaca ta’awudz). Disusul hawa nafsu. Bentuknya berupa
Rasulullah b, la taghdhab! pula berusaha untuk diam, tindakan yang melampaui

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 115


5
batas. Bisa berupa kata-kata dari gunung Tursina men- membunuhku, sebab itu
yang keji, hinaan, cacian, atau dapati kaumnya menyem- janganlah kamu menjadikan
dengan perbuatan dengan bah ‘ijl (anak sapi). Sampai- musuh-musuh gembira
memukul atau menghancurkan sampai Musa melemparkan melihatku, dan janganlah
barang. alwah (lembaran-lembaran kamu masukkan aku ke
kitab suci) yang ada di dalam golongan orang-
Marah yang terpuji tangannya ke tanah dan orang yang zhalim.’” (Al-
Rasa yang muncul karena menarik jenggot Nabi A‘raf:150)
hal-hal yang diharamkan Allah Harun, saudaranya. Hal ini  Apabila melihat ada sese-
dilanggar atau ajaran Islam dikisahkan Allah l dalam orang yang men-zhalimi
direndahkan. Sebagaimana al-Quran: orang lain baik pada diri,
marah yang dialami oleh para “Dan tatkala Musa telah harta atau anaknya, sudah
nabi. Mereka tidaklah marah kembali kepada kaumnya, seharusnyalah marah. Di-
kecuali ada perintah Allah yang dengan marah dan sedih iringi melakukan tindakan-
dilanggar. Marah mereka bukan hati berkatalah dia, ‘Alang- tindakan pertolongan sesuai
karena kepentingan duniawi. kah buruknya perbuatan dengan kemampuannya,
 Sebagaimana riwayat dari yang kamu kerjakan sesudah bukan malah membela yang
Jabir yang menceritakan kepergianku! Apakah kamu salah, sementara korbannya
ketika Nabi b mengung- hendak mendahului janji dicari-cari kesalahannya.
kapkan tentang hari kiamat, Rabbmu.’ Dan Musa me- Marah dalam kondisi
kedua matanya menjadi lemparkan luh-luh (Taurat) demikian termasuk terpuji.
merah, suaranya meninggi, itu dan memegang (rambut)
dan sungguh-sungguh ama- kepala saudaranya (Harun) Begitulah, terkadang marah
rahnya. Seakan-akan beliau sambil menariknya ke arah- menjadi wajib hukumnya. Saat
tengah memberitahu da- nya. Harun berkata, ‘Hai Allah, rasul-Nya dan agamanya
tangnya pasukan yang anak ibuku, sesungguhnya dicela, misalnya. Justru jika
hendak menyerbu pada kaum ini telah mengang- tidak ada rasa tersinggung
waktu pagi dan sore. gapku lemah dan hampir- malah menunjukkan kerapuh-
 Musa yang marah sepulang hampir mereka mau an imannya. Ayat-ayat dan
hadits-hadits yang menjelaskan
hal ini banyak sekali. Sepatut-
nya seorang muslim pada waktu
marah melakukannya dalam
batasan yang ditetapkan oleh
syariat sesuai dengan kebenar-
an dan keadilan.
Kesimpulannya, marah itu
merupakan sebuah sifat
pada diri anak Adam, tidak
dicela dan tidak pula dipuji,
kecuali dari sisi pengaruh
dan maksudnya. Sudah
saatnya tidak marah karena
sekadar pertemanan. Seorang
muslim adalah yang kuat
menahan marah yang tidak
pada tempatnya, sementara itu
tidak diam saat memang harus
marah.
Wallahhu a’lam bishshawab.

16 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


“Setiap Anda belanja dengan kondisi pasar yang lesu menjumpai sales yang menawarkan
barang senilai Rp 500 ribu, akibat daya beli masyarakat yang produk dari rumah ke rumah. Ba-
maka berhak mendapat cenderung menurun. Seakan kon- hasa yang dipakai bukan menjual
voucher belanja senilai Rp disi perekonomian rakyat tidak se- tapi mengantarkan hadiah. Untuk
makin membaik, justru sebaliknya. mendapatkan barang yang diklaim
100 ribu. Berlaku untuk
Kondisi demikian tentu sebagai hadiah ini calon konsumen
kelipatannya” Anda tentu membuat pihak produsen dan harus membayar uang senilai
pernah menjumpai iklan penyalur harus berpikir keras demi tertentu.
semacam ini. terjualnya barangnya. Berbagai Dalam kajian kali ini kita tak
metode penjualan dari door to door hendak membahas metode pen-

D
engan membanjirnya hingga iming-iming hadiah semakin jualan tersebut. Kasus yang dikaji
produk kebutuhan hidup beragam. Intinya satu, menarik kali ini adalah maraknya kupon
plus menjamurnya pusat pembeli untuk berbelanja barang berhadiah bagi produk tertentu atau
belanja akan memperbesar tingkat yang diproduksi penjual. hadiah yang disediakan oleh pusat
daya saing. Hal ini diperparah Mungkin pembaca pernah belanja. Dengan berbelanja di

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 17


tempat tertentu akan mendapatkan menggoda sebagian orang untuk kannya ke dalam neraka. Yang
hadiah barang atau voucher belanja. membeli barang dari pusat belanja demikian itu adalah mudah bagi
Tentu tidak setiap pembeli akan yang beriklan tersebut. Sementara Allah.”(An-Nisa:29-30)
mendapatkan hadiah. Hanya tempat belanja lainnya menjadi Transaksi perjudian di atas
pembeli tertentu, karena meme- tidak diminati. Bisa juga hal itu bukanlah termasuk kategori
nuhi syarat, yang akan mendapat- membuat seseorang akan membeli perdagangan yang dibolehkan
kannya. Syarat jelas dibuat oleh barang yang sebenarnya tidak di- dengan dasar rasa saling rela.
pihak penyelenggara. Semakin minatinya. Itu semua pengaruh dari Sebaliknya termasuk jenis maisir,
banyak nilai belanjanya semakin iklan yang menyebabkan seseorang diharamkan oleh Allah karena
besar kemungkinan mendapatkan menjadi berambisi mendapatkan dilandasi dengan manipulasi,
hadiah. hadiah. penipuan, dan perbuatan memakan
Secara psikologi masyarakat Bentuk muamalah tersebut harta orang lain secara tidak sah. Hal
umum akan tertarik dengan hadiah termasuk dalam kategori qimar itu juga bisa berakibat akan
yang ditawarkan. Akibatnya (judi), yang dilarang oleh hukum menumbuhkan kebencian dan
semangat belanja pun kembali syariat. Transaksi demikian dapat permusuhan di antara sesama
menguat. Bukan sekadar ingin menyeret pada perbuatan mema- manusia, sebagaimana yang
memenuhi kebutuhan hidupnya, kan harta orang lain secara tidak difirmankan oleh Allah ,
namun ada dorongan untuk sah. Masyarakat akan menjadi “Hai orang-orang yang beriman,
meraup hadiah yang kadang tergiur mendapatkan hadiah se- sesungguhnya (meminum) khamar,
menggiurkan .Siapa yang tidak ingin hingga barang tersebut menjadi laris maisir (berjudi), (berkorban
belanja minyak goreng berhadiah sementara kepunyaan pihak lain untuk) berhala, mengundi nasib
sepeda motor. Betul, bukan kebalik, tidak laku. Barang yang ditawarkan dengan panah, adalah perbuatan
bukan beli sepeda motor berhadiah dengan perjudian saja yang laris. keji termasuk perbuatan syaitan.
minyak goreng. Dari kondisi itu saya melihat Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
Demi mendapatkan motor perlunya mengingatkan para pem- itu agar kamu mendapat
impiannya kadang mendorong baca bahwa perbuatan seperti itu keberuntungan. Sesungguhnya
seseorang untuk memborong terlarang. Hadiah yang diperoleh- syaitan itu bermaksud hendak
produk tertentu atau sering-sering nya pun haram menurut syariat menimbulkan permusuhan dan
belanja di pusat belanja tertentu. karena termasuk jenis maisir (judi). kebencian di antara kZamu dan
Pertanyaanya, bolehkah metode Untuk para pedagang kami berjudi itu, dan menghalangi kamu
promosi semacam itu? Termasuk himbau untuk tidak melakukan dari mengingat Allah dan shalat;
transaksi yang mubah atau model perdagangan dengan judi maka berhentilah kamu (dari
terlarang? Kemudian hadiah yang tersebut. Sudah semestinya para mengerjakan pekerjaan itu).” (Al-
ada layakkah dinikmati oleh pedagang bersaing secara fair, Maidah:90-91)
pembeli? Status hadiahnya halal dengan memberi kesempatan Kepada Allahlah kita memohon
atau haram? Fatwa Syaikh Abdulaziz kepada orang lain untuk mendapat- taufik untuk semua kaum muslimin
bin Abdullah bin Baz v di bawah kan apa yang didapatkannya. dalam melakukan hal yang diridhai-
ini akan membantu menjawab Allah  berfirman, Nya dan bermaslahat bagi hamba-
pertanyaan tersebut. “Hai orang-orang yang beriman, Nya. Kiranya Dia berkenan melin-
“Segala puji hanya milik Allah. janganlah kamu saling memakan dungi kita semua dari perbuatan
Shalawat dan salam semoga tercu- harta sesamamu dengan jalan yang yang menyalahi syariatnya. Sung-
rah kepada Rasulullah, keluarganya batil, kecuali dengan jalan guh, Dia Mahakaya lagi Mahamulia.
dan para sahabatnya. perniagaan yang berlaku dengan Shalawat dan salam semoga tercu-
Kalau kita cermati, ada aktivitas suka sama suka di antara kamu. rah kepada nabi kita Muhammad,
sebagian pusat perbelanjaan yang Dan janganlah kamu membunuh keluarga dan para sahabatnya.
memasang iklan di beberapa media dirimu; sesungguhnya Allah adalah Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah fi Al-
massa. Dengan iklan itu pihak Maha Penyayang kepadamu. Dan Masail Al-‘Ashriyyah min Fatawa
penjual menjanjikan hadiah untuk barangsiapa berbuat demikian Ulama’ al-Balad Al-Haram
orang yang mau membeli barang dengan melanggar hak dan aniaya,
dagangannya. Tentu hal ini akan maka Kami kelak akan memasuk-

18 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 19
K
esan demikian disebabkan keutamaan, maupun kebaikannya.
oleh, paling tidak, dua faktor. Ibnul Manzhur berkata, “salaf juga
“Eksternal”, tuduhan dari berarti orang-orang yang men-
orang yang tidak memahami makna dahuluimu, baik orang tua maupun
as-Salaf. Biasanya mereka adalah karib kerabatmu yang lebih tua dan
orang-orang yang fanatik terhadap utama darimu.” Seperti saat
harakah atau organisasinya. Rasulullah b berkata pada
Dengan adanya istilah salafi putrinya, Fatimah az-Zahra x,
kemudian disimpulkan sebagai
sebuah nama kelompok seperti
halnya Ikhwanul Muslimin dari “Sesunguhnya sebaik-baik salaf
Mesir. Ada juga faktor “internal”. bagimu adalah aku”
Perilaku sebagian orang yang Sementara ‘salaf’ menurut
menyandarkan diri pada warisan istilah asalnya adalah para sahabat
para as-Salaf, namun belum Nabi b, kemudian dimasukkan
mampu mempraktikkan dengan generasi setelahnya yang mengikutii
baik dan benar. Sehingga muncul mereka.
kesan salafi adalah orang yang kaku Sedangkan menurut tinjauan
(rigid), fanatik kelompok atau cap waktu, maka ‘salaf’ maksudnya
negatif lain. adalah generasi-generasi terbaik
Agar menjadi salafi sejati, artinya yang patut diteladani dan diikuti,
muslim sejati, perlu mengenal as- yaitu tiga generasi pertama yang
Salafi adalah orang yang
Salaf dengan baik, memahami telah dipersaksikan keutamaannya
mengikuti para Salaf warisannya dan menerapkan oleh Rasulullah b dalam sabdanya:
(Rasulullah, para sahabat, ajarannya dengan baik berdasar
tabi’in dan tabi’ tabi’in). ilmu, bukan hawa nafsu.
Dalam perkembangannya
salafi sering dikesankan Arti as-Salaf
Secara bahasa, salaf berarti “Sebaik-baik umat adalah
sebagai sebuah kelompok
orang-orang yang mendahului, generasiku, kemudian generasi
tahazub. Mengapa terjadi? baik dari segi keilmuan, keimanan, sesudahnya, kemudian sesudahnya

20 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Islam dalam memahami agamanya.
1. Allah l berfirman:

“Orang-orang yang terdahulu lagi


pertama-tama (masuk Islam) di
antara orang-orang Muhajirin dan
Anshar serta orang-orang yang
mengikuti mereka (dalam melaksa-
nakan) kebaikan, Allah ridha kepa-
da mereka; dan Allah menyediakan
lagi.” matan hidup kita, dunia dan bagi mereka surga-surga yang di
Namun, makna ‘salaf’ menurut akhirat, hanya akan diperoleh dalamnya terdapat sungai-sungai
tinjauan ‘waktu’ ini masih belum dengan cara tunduk dan patuh yang mengalir. Mereka kekal di
cukup, karena kita melihat kemun- kepada keduanya (baca kembali dalamnya selama-lamanya. Itulah
culan firqah-firqah sesat dan bid‘ah- “Fatawa” edisi ke-2/Tahun I). Di kemenangan yang besar.” (At-
bid‘ah pada masa-masa tersebut, lapangan menunjukan bahwa kaum Taubah:100)
sehingga orang yang hidup pada muslimin terpecah-belah dalam Dalam ayat di atas Allah memuji
masa tersebut tidak cukup dikatakan berbagai pemahaman. Semua generasi Salaf dan orang-orang yang
bahwa dia berada di atas manhaj mengklaim dirinyalah yang ber- mengikuti mereka. Maka, dari sini
Salaf sampai diketahui bahwa dia pegang kepada al-Quran dan as- dapat diketahui bahwa bila Salaf
sejalan dengan para sahabat dalam Sunnah. Masing-masing mengaku mengemukakan suatu pendapat
memahami Al-Quran dan As- paling benar dan menyalahkan kemudian diikuti oleh orang-orang
Sunnah. Oleh karena itu, para orang lain yang menyelisihinya. pada generasi berikutnya, maka
ulama menambahkan dengan Pertanyaan kita adalah siapakah mereka ikut terpuji dan berhak
istilah ‘As-Salaf Ash-Shalih’ yang paling benar dan paling mendapatkan keridhaan Allah
(generasi Salaf yang saleh). Pada tepat dalam memahami al- sebagaimana generasi Salaf. Kalau-
perkembangan selanjutnya istilah Quran dan as-Sunnah sehingga lah mengikuti jejak Salaf tidak
salaf dinisbatkan kepada ‘orang- tidak boleh meyelisihinya? berbeda dengan mengikuti jejak
orang yang senantiasa menjaga Jawabannya adalah para sahabat selainnya, niscaya mereka tidak
akidah dan manhaj hidupnya Nabi g. Para sahabat itulah yang pantas dipuji; bertentangan dengan
sesuai dengan tuntunan paling paham tentang al-Quran dan ayat di atas.
Rasulullah b dan para sahabat- as-Sunnah karena mereka hidup 2. Allah l berfirman,
nya g sebelum terjadi perpe- di zaman turunnya kedua wahyu
cahan dan perselisihan’, yaitu tersebut. Artinya mengikuti
munculnya beberapa macam petunjuk dan bimbingan mereka
firqah. adalah sebuah keharusan.

Haruskah Mengikuti Mereka? Mereka adalah Rujukan


Setiap muslim dituntut menjadi- Beberapa dalil di bawah ini
kan al-Quran dan as-Sunnah menunjukkan bahwa pemahaman
sebagai pedoman hidup. Kesela- salaf wajib menjadi rujukan umat

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 21


“Kalian adalah umat terbaik yang “Sesungguhnya orang yang paling masuk dalam barisan pertama yang
dilahirkan untuk manusia; menyu- mulia di antara kalian menurut mendapatkan gelaran sifat tersebut.
ruh kepada yang ma‘ruf, mencegah pandangan Allah adalah yang Mereka adalah manusia yang paling
dari yang mungkar, dan beriman paling bertaqwa. Sesungguhnya adil dan pilihan. Mereka adalah
kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab Allah Maha Mengetahui lagi Maha generasi utama dalam umat ini.
beriman, tentulah itu lebih baik bagi Mengenal.” (Al-Hujurat:13) Mereka paling adil dalam berbuat,
mereka. Namun, di antara mereka Rasulullah b bersabda, dalam berkata-kata, dan dalam
ternyata ada yang beriman dan berkehendak. Memang sangat pan-
kebanyakan mereka adalah orang- taslah mereka dijadikan saksi atas
orang yang fasik.” (Ali Imran:110) seluruh umat. Persaksian mereka
Dalam ayat ini Allah menetapkan akan diterima di hadapan Allah
adanya keutamaan generasi Salaf “Sesungguhnya Allah tidak akan karena persaksian mereka ber-
dibanding keseluruhan umat melihat rupa dan harta kekayaan dasarkan ilmu dan kejujuran.
karena pernyataan dalam ayat kalian. Allah hanya akan melihat Mengenai hal ini Allahl berfirman,
tersebut tertuju kepada kaum kepada hati dan amal kalian.”
muslimin, yang waktu itu tiada Salah seorang sahabat Nabi b,
lain adalah para sahabat, Ibnu Mas‘ud a , menceritakan
generasi salaf pertama yang bahwa Allah l telah menjelaskan
mendulang ilmu langsung dari kepada umat ini, hati para sahabat
Rasulullah b tanpa perantara. adalah sebaik-baik hati setelah hati
Adanya pemberian gelar kepada Nabi Muhammad b. Allah meng- “Dan sembahan-sembahan selain
mereka sebagai umat terbaik anugerahkan kepada mereka Allah yang mereka sembah itu tidak
menunjukkan bahwa mereka itu pemahaman yang tidak akan dapat memberi pembelaan. (Orang
senantiasa istiqamah dalam segala pernah dicapai oleh generasi yang dapat memberi pembelaan
hal, sehingga tidak akan menyim- berikutnya. Sehingga, sesuatu adalah) tidak lain orang yang
pang dari kebenaran. yang mereka nilai baik, akan bersaksi dengan benar (yaitu orang
3. Rasulullah b bersabda, baik menurut Allah dan sesuatu yang bertauhid) dan meyakini-
yang mereka nilai buruk, juga (nya).” (Az-Zukhruf:86)
buruk menurut Allah. Jika persaksian mereka
4. Allah b berfirman, diterima di hadapan Allah,
tentu tidak diragukan lagi
bahwa pemahaman mereka
“Sebaik–baik manusia adalah gene- menjadi rujukan bagi generasi
rasiku; kemudian generasi sesudah- sesudahnya. Memang umat Islam
nya; kemudian generasi sesudahnya telah bersepakat bahwa tidak ada
lagi. Selanjutnya akan datang suatu generasi yang berpredikat adil
kaum yang persaksian salah seorang “Dan demikian (pula) Kami telah secara mutlak kecuali para sahabat.
di antara mereka mendahului menjadikan kalian umat yang adil Sehingga, berita mereka pasti
sumpahnya dan sumpahnya men- dan pilihan agar kamu menjadi saksi diterima dan tidak perlu diteliti lagi
dahului persaksiannya.” atas (perbuatan) manusia dan agar kebenarannya.
Ukuran kebaikan mereka (tiga Rasul (Muhammad) menjadi saksi 5. Allah l berfirman,
generasi Salaf) dalam hadits atas (perbuatan) kalian.” (Al-
Rasulullah b bukan pada warna Baqarah:143)
kulit, bentuk tubuh, atau harta. Kata wasath pada ayat di atas “…dan ikutilah jalan orang yang kem-
Bukan! Kebaikan mereka semata- artinya adil dan pilihan. Sebagai- bali kepada-Ku” (Q.S. Luqman:15)
mata pada ketakwaan hati dan amal mana halnya kandungan ayat pada Para sahabat g adalah
saleh. Allah l berfirman, poin dua, walaupun sifat yang orang-orang yang senantiasa
terkandung dalam ayat di atas kembali kepada Allah, sehing-
adalah kaum muslimin secara ga Allah memberikan bimbing-
umum, namun generasi Salaf an kepada mereka bagaimana

22 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


berkata dan beramal yang baik. jalan hidup para sahabat g sama
Mengenai hal ini Allah l dengan jalan hidup mereka? Yang
berfirman, benar dan perlu diikuti jalan
hidupnya bukanlah kelompok-
kelompok menyimpang tersebut.
Kalau bukan mereka, lantas siapa?
Jelas, para salafi, yaitu orang yang
selalu berpegang erat dengan jalan
hidup Rasulullah b dan para
sahabat g.
Kedua, tidak didapati umat
Islam yang mempunyai jalan hidup
“Dan orang-orang yang menjauhi seperti jalan hidup Rasulullah b
thaghut (yaitu) tidak menyembah- dan para sahabat g, kecuali Ahlus
nya dan mau kembali kepada Allah, Sunnah. Ahlus Sunnah ini tidak lain
mereka mendapatkan kabar gem- adalah para salafi. Mengapa? Bebe-
bira; oleh sebab itu, sampaikanlah “Semuanya masuk neraka kecuali rapa kelompok menyimpang mera-
kabar tersebut kepada hamba- satu golongan saja yaitu golongan gukan keadilan sikap sahabat g,
hamba-Ku, yang mendengarkan yang pada saat itu mengikuti peri sebagian lagi bahkan mengkafirkan
perkataan-perkataan lalu mengikuti kehidupanku dan peri kehidupan sebagian besar sahabat g; yang
mana yang paling baik di antara para sahabatku.” lain lagi mendewakan akal daripada
perkataan tersebut. Mereka itulah Berdasarkan riwayat-riwayat di kembali kepada al-Quran dan
orang-orang yang telah diberi Allah atas kita mengetahui bahwa peri- Sunnah Rasulullah b. Jika begitu,
petunjuk dan mereka itulah orang- kehidupan seluruh sahabat g bagaimana mungkin kelompok
orang yang mempunyai akal.” (Az- adalah perikehidupan Khulafa’ menyimpang mau mengikuti jalan
Zummar:17-18) Rasyidin dan perikehidupan hidup Rasulullah b dan para
6. Rasulullah b pernah ber- Rasulullah b. Jadi jelaslah, pema- sahabat g?
sabda tentang perpecahan umat. haman sahabat g -sebagai Hanya dengan mengikuti
Dalam hadits tersebut beliau generasi salaf pertama- menjadi Rasulullah, sahabat, para tabi’, dan
memerintahkan agar kita memegang rujukan bagi generasi berikutnya. tabi’ tabi’in dalam memahami al-
teguh sunnah beliau dan sunnah Quran dan as-Sunnah keselamatan
Khulafa’ Rasyidin. Beliau bersabda, Salafi, Pengikut Setia Mereka dunia dan akhirat akan teraih.
Berdasarkan penjelasan di atas Menjadi salafi adalah sebuah
mengikuti jalan hidup Rasulullah b kemestian. Tapi salafi tidak sebatas
dan para sahabat g adalah satu- kata dan nama sementara jauh dari
“Wajib bagi kalian untuk berpegang satunya solusi yang tepat. Siapakah hakikat yang sesungguhnya. Salafi
teguh kepada perikehedipanku dan yang melakukannya? Tidak lain sejati adalah yang seia-sekata dalam
perikehidupan Khulafa’ Rasyidin adalah para salafi. ucapan dan perbuatan. Wallahu
sepeninggalku.” Jawaban tersebut disimpulkan a‘lam bish shawab.
Beliau menyatakan bahwa dari dari dua hal berikut.
sekian banyak kelompok Islam Pertama, paham-paham me-
Catatan
hanya satu yang selamat dan nyimpang seperti Khawarij, Rafi- 1
Riwayat Muslim (no. 1450).
menjadi ahli surga, yaitu mereka dhah (Syi‘ah), Murji‘ah, Jahmiyah, 2
Kitab Limadza Ikhtartu Madzhab Salaf
yang menempuh perikehidupan Qadariyah, atau Mu‘tazilah muncul hal. 30
sesuai dengan bimbingan Rasulullah setelah masa kenabian dan masa 3
Ibid hal. 30-33.
b dan para sahabatnya g. Hal Khulafa’ Rasyidin. Paham-paham ini 4
Hadits mutawatir, di antaranya dengan
ini beliau tegaskan: bertolak belakang dengan jalan lafal di atas yang diriwayatkan oleh
Bukhari (no. 2509, 3451, dan 6065),
hidup Rasulullah b dan para Muslim (no. 1533), dan lainnya.
sahabat g . Bukankah tidak 5
H.R. Muslim (no. 2564).
mungkin kita mengatakan bahwa 6
Lihat Musnad Ahmad (I/379).

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 23


Shalat adalah salah satu
ibadah yang dibatasi
dengan waktu. Artinya,
waktunya ditentukan. Tidak
jarang seorang muslim
masih bingung kapan harus
shalat. Sehingga tidak
sedikit yang shalat sebelum
waktunya. Bagaimana status
shalat yang dilakukan
sebelum waktunya?
Bagaimana kalau waktu
shalat bersamaan dengan
acara lain, waktu kuliah,
misalnya? 1/3 malam. Ashr. Sebagaimana sabda Nabi b,
Bila para wanita di rumah ber- “Jika cuaca panas menyengat, maka

S
udah sewajarnya seorang tanya mana yang lebih utama, shalatlah ketika teduh, karena panas
muslim ingin mendapat sesu- apakah shalat Isya setelah adzan yang menyengat itu merupakan uap
atu yang paling utama, atau mengakhirkannya sampai 1/3 neraka Jahannam.” (Riwayat al-
termasuk dalam masalah shalat. Di malam? Jawabnya lebih utama Bukhari no. 510 dan Muslim no.
samping memenuhi syarat, rukun, mengakhirkannya sampai 1/3 615 dari Abu Hurairah z)
wajib, dan sunah shalat, perlu malam. Nabi b pada suatu malam Riwayat lain menceritakan bah-
diperhatikan kapan waktu utama terlambat mendatangi jamaah Isya, wa ketika Nabi b dalam perjalan-
untuk melaksanakan shalat. para sahabat berkata, “Wahai an, Bilal bergegas ingin menguman-
Rasulullah b anak-anak dan para dangkan adzan (saat sudah masuk
Waktu Shalat yang Utama wanita telah tidur.” Rasulullah b Zhuhur). Nabi b (mencegahnya
Ada rentang waktu tertentu kemudian keluar rumah untuk dan) berkata, “Tunggu sampai
untuk bisa melakukan shalat ter- shalat Isya bersama mereka, beliau teduh!” (Beberapa saat) kemudian
tentu. Di antara waktu tersebut ada berkata, Bilal berdiri lagi hendak menguman-
waktu yang paling utama untuk “Sebenarnya sekaranglah waktu dangkan adzan. Nabi b (kembali
melakukan shalat. Bagaimana me- Isya, seandainya aku tidak khawatir mencegahnya seraya) berkata,
nemukan waktu shalat yang paling memberatkan umatku.” (Riwayat “Tunggulah sampai teduh.” (Bebe-
utama? Berikut jawaban dari Syaikh Muslim no. 638 dari Aisyah d) rapa saat) kemudian Bilal berdiri lagi
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Jadi, bagi wanita yang shalat di hendak mengumandangkan adzan,
dalam kumpulan fatwanya. rumahnya lebih utama untuk meng- Rasulullah b pun mengizinkannya.
“Paling sempurna adalah bila akhirkan shalat Isya. Demikian pula (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari
shalat dikerjakan sesuai dengan halnya, jika laki-laki tengah dalam Abu Hurairah z)
waktu yang dituntut syariat. Nabi b perjalanan. Lebih baik melaksana- Juga termasuk alasan untuk
pernah menjawab pertanyaan salah kan shalat Isya di awal waktu atau mengakhirkan shalat adalah bila
seorang sahabat tentang amal yang mengakhirkannya? Lebih baik menyegerakannya justru shalat
paling dicintai Allah l, mengakhirkan, kecuali jika malah secara berjamaah tidak dapat
“Shalat pada waktunya.” (Al- memberatkan. dilaksanakan. Mengakhirkan shalat
Bukhari no. 504 dan Muslim no. 85 Untuk jenis shalat selain Isya’ dalam kondisi demikian justru lebih
dari Abdullah bin Mas‘ud) lebih utama menyegerakannya, utama. Misalnya seseorang yang
Beliau tidak menjawab dengan kecuali ada sebab tertentu. Udara mememasuki waktu shalat saat
“shalat di awal waktu”, karena shalat panas yang menyengat, misalnya. dalam perjalanan. Bila dia meng-
ada yang sunahnya disegerakan dan Shalat Zhuhur yang mulanya akhirkan shalatnya akan bisa ikut
ada pula yang diakhirkan. Shalat dilaksanakan di awal siang pun berjamaah saat tiba di tempatnya.
Isya, misalnya, pelaksanaannya di- diakhirkan menunggu cuaca teduh Apakah sebaiknya dia shalat sendiri
sunahkan untuk diakhirkan sampai hingga mungkin mendekati waktu ketika waktu shalat telah tiba atau

24 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


mengakhirkannya agar bisa shalat mengerjakannya, tetapi tetap ber- Perkataan Ibnu Abbas a ini
berjamaah? Tentu lebih utama bagi- kewajiban mengulangi shalat ter- menunjukkan bolehnya menjamak
nya untuk mengakhirkannya agar sebut setelah masuk waktunya.” dua shalat pada salah satu waktu
bisa shalat berjamaah. Bahkan bisa [Majmu Fatawa Wa Rasail jika ada kesulitan atau sesuatu yang
jadi wajib mengakhirkannya karena Fadhilah asy-Syaikh Muhammad memberatkan.
(tuntutan syariat) yang menekankan bin Shalih al-Utsaimin XII/215] Yang demikian termasuk kemu-
untuk shalat berjamaah.” dahan beragama yang Allah l
[Majmu Fatawa Wa Rasail Waktu Shalat saat Belajar berikan kepada umat ini, ber-
Fadhilah asy-Syaikh Muhammad Bagi yang pernah kuliah tentu dasarkan firman-Nya,
bin Shalih al-Utsaimin XII/212-214] pernah merasakannya. Mulai kuliah “Allah menghendaki kemudahan
jam 11.00, satu jam kemudian ma- bagimu dan tidak menghendaki
Shalat Sebelum Waktunya suk waktu Zhuhur, padahal kuliah kesukaran bagimu” (Al-Baqarah:185)
Kasus lain kadang, bahkan baru kelar jam 14.00. Tidak harus dan firman-Nya,
sering, terjadi orang mengerjakan kuliah, yang sekolah pun tentu “Allah tidak hendak menyulitkan
shalat sebelum waktunya. Karena pernah mengalami. Bagaimana kamu” (Al-Maidah:6)
menentukan waktu adzan dengan menyikapi kondisi demikian? Bolos, juga firman-Nya,
jadwal yang disusun berdasarkan protes ke dosen, mengakhirkan “Dia sekali-kali tidak menjadikan
rumus prediksi waktu, sering orang shalat, atau bagaimana? Syaikh untuk kamu dalam agama suatu
melakukan shalat sebelum waktu- Utsaimin masih memberikan kesempitan.” (Al-Hajj:78)
nya. Melakukan shalat Zhuhur jawabannya, berikut. Rasulullah b pun menegaskan,
sebelum tergelincirnya (zawal) “Waktu dua jam belum menge- “Sesungguhnya agama itu mudah.”
matahari, misalnya, atau shalat luarkannya dari waktu shalat (Riwayat al-Bukhari no. 39)
Shubuh sebelum fajar shadiq tiba. Zhuhur, karena waktu shalat Masih banyak dalil lain yang
Bagaimana status shalat yang Zhuhur dimulai saat tergelincirnya menunjukkan kemudahan syariat
dilakukan sebelum waktunya? Dari matahari sampai masuk waktu Ashr, ini. Hanya saja, kaidah agung ini
kitab yang sama akan diperoleh ada lebih dari dua jam. Sehingga tidak boleh kemudian (digunakan
jawabannya. masih sangat mungkin baginya untuk) mengikuti hawa nafsu dan
“Shalat yang dilakukan sebelum melaksanakan shalat Zhuhur seusai kepuasan, (harus tetap dalam kori-
masuk waktunya belum bisa meng- jam pelajaran. Hal ini jika tidak dor) untuk mengikuti syariat. Tidak
gugurkan faridhah (kewajiban). memungkinkan untuk melakukan semua yang dikira manusia mudah
Allah l berfirman, shalat pada jam pelajaran tersebut. dan gampang merupakan bagian
“Sesungguhnya shalat itu adalah Jika memungkinkan, maka itu lebih dari syariat. Karena mereka yang
kewajiban yang ditentukan waktu- terjaga. Kalaupun jam pelajaran ‘suka menggampangkan’ dan tidak
nya atas orang-orang yang ber- belum usai hingga masuk waktu peduli dengan agamanya acapkali
iman.” (An-Nisa:103) Ashr, sementara keluar di tengah menganggap susah sesuatu yang
Nabi b pun telah menjelaskan pelajaran akan menimbulkan pro- mudah. Mereka pun menuntut agar
waktu-waktu tersebut seperti dalam blem yang menyulitkan, maka syariat disesuaikan atau dicocokan
sabdanya, “Waktu zhuhur jika terge- boleh menjamak shalat Zhuhur dengan hawa nafsunya dengan
lincir matahari,…dst.” [Lihat pem- dengan Ashr, shalat Zhuhur di- menggunakan kaidah tadi. Hal ini
bahasan waktu-waktu shalat dalam akhirkan pada waktu Ashr. Sebagai- tentu merupakan pemahaman yang
FATAWA vol. 07/II yang lalu, red.] mana hadits yang diriwayatkan Ibnu salah. Agama itu mudah seluruh
Jadi orang yang melaksanakan Abbas a , “Nabi b ketika di syariatnya, bukan mudah menurut
shalat sebelum waktunya tidak Madinah menjamak shalat Zhuhur hawa nafsunya. Seandainya kebe-
menggugurkan kewajibannya me- dengan Ashr, Maghrib dengan Isya naran mengikuti hawa nafsu niscaya
laksanakan faridhah (ibadah wajib). tanpa ada (sebab) yang dikhawatir- kerusakanlah yang akan terjadi di
Adapun shalat yang telah dikerjakan kan maupun hujan.” Ketika Ibnu langit, di bumi, dan apa yang ada
(di luar waktu tersebut) akan di- Abbas ditanya mengapa demikian, di antara keduanya.
hitung sebagai nafilah (ibadah beliau menjawab, “Nabi b tidak [Majmu Fatawa Wa Rasail
tambahan). Pelakunya akan men- ingin memberatkan umatnya.” Fadhilah asy-Syaikh Muhammad
dapatkan pahala karena telah (Riwayat Muslim) bin Shalih al-Utsaimin XII/216-217]

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 25


Kecanggihan syariat Islam adalah menyediakan berbagai perangkat hukum dalam
berbagai kondisi. Wudhu, misalnya, merupakan syarat sahnya shalat. Tapi dalam kondisi
tertentu, wudhu, bahkan mandi bersuci, boleh diganti dengan tayamum. Apa tayamum
harus karena tidak ada air?

T
idak bisa dipungkiri, sangat tuh perempuan, kemudian kamu tidak shalat?’
penting berkenalan dengan tidak mendapat air, maka bertaya- Laki-laki tersebut menjawab, ‘Aku
tayamum. Sangat mungkin mumlah dengan tanah yang baik terkena janabat (junub) sementara
suatu saat seseorang dihadapkan (suci); sapulah mukamu dan tangan- tidak ada air (untuk mandi).’ Beliau
pada kondisi tertentu sehingga tidak mu.” (An-Nisa: 43)  berkata,
bisa melakukan wudhu. Banyak Dalil as-Sunnah
sebab seseorang tidak bisa wudhu, Sebuah hadits dari Ammar bin
bisa karena anti air, tidak ada air, Yasir . Dia berkata, “Rasulullah  ‘Pergunakanlah tanah (untuk taya-
atau… Nah, ada baiknya sebelum pernah mengutusku untuk satu mum –red)! Itu cukup bagi kamu.’”
membahas secara detil kita kenalan keperluan, lalu aku junub. Maka aku Bolehnya tayamum sudah men-
dulu dengan tayamum. berguling-guling (di tanah) sebagai- jadi kesepakatan umat ini. Adapun
Dalam kajian fikih selalu ada istilah- mana berguling-gulingnya binatang dalil bahwa tayamum merupakan
istilah yang mesti terdefinisikan, baik ternak. Kemudian aku menjumpai salah satu keistimewaan umat ini
secara bahasa maupun syariat. Terma- Nabi  dan menceritakan peristiwa adalah hadits riwayat Hudzaifah 
suk tayamum. Secara bahasa, taya- itu kepada beliau . Rasulullah  bahwa Rasulullah  bersabda,
mum adalah menuju/menyengaja. bersabda,
Sedangkan menurut istilah adalah
menyengaja menggunakan tanah
yang suci untuk mengusap wajah dan ‘Sesungguhnya cukup bagimu mela-
kedua tangan. Tayamum merupakan kukan seperti ini dengan kedua
pengganti bersuci dengan air, baik tanganmu.’
untuk wudhu maupun mandi. Beliau menepukkan (kedua tela- “Kita diutamakan atas semua umat
pak tangannya) ke tanah satu kali (yang lain) dengan tiga perkara:
Penetapan Tayamum tepukan, kemudian (telapak) tangan barisan (shalat) kita dijadikan seperti
Tayamum ditetapkan berdasarkan kirinya mengusap (telapak) tangan barisan (shalat) para malaikat, bumi
al-Quran, as-Sunnah, dan ijma’. kanannya, kedua punggung telapak semuanya dijadikan untuk kita sebagai
Ketetapan ini merupakan keistimewa- tangannya dan wajahnya.” masjid (tempat sujud), dan tanah
an umat Nabi Muhammad, karena Begitu pula berdasarkan hadits (bumi ini) dijadikan untuk kita sebagai
sebelumnya tidak ada. Penetapan Imran bin Hushain . Dia berkata, alat bersuci apabila kita tidak
syariat ini bisa ditelusuri dari dalil al- “Kami pernah bersama Rasulullah  mendapatkan air.”
Quran, as-Sunnah maupun ijma’. dalam satu perjalanan. Lalu beliau 
Berikut di antaranya. shalat berjamaah. (Setelah selesai) Caranya
Dalil al-Quran beliau mendapati seseorang yang Semua sudah tahu bahwa taya-
“Dan jika kamu sakit atau sedang menyendiri (tidak shalat). Beliau pun mum bisa digunakan untuk mengganti
dalam safar atau kembali dari tempat bertanya (kepada orang ini), ‘Apa wudhu untuk shalat atau mandi untuk
buang air atau kamu telah menyen- gerangan yang menyebabkan engkau menghilanghkan janabah. Sayang

26 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


sekali tidak setiap muslim tahu cara alasan untuk mengganti wudhu pi junub pada suatu malam yang
bertayamum. Ada juga yang mela- dengan tayamum. sangat dingin. Karena khawatir kalau
kukannya secara tidak tepat karena Untuk orang yang tidak men- mandi aku akan mati (kedinginan),
tidak didasarkan pada dalil syariat. dapatkan air, maka dasarnya adalah maka aku bertayamum. Kemudian
Caranya adalah pertama berniat firman Allah l: aku shalat subuh mengimami para
tayamum, tentu bukan dengan cara “...kemudian kamu tidak mendapat sahabatku. Lalu ketika kami telah
dilafalkan, tapi niat adalah dorongan air, maka bertayamumlah dengan menghadap Rasulullah  , orang-
hati untuk menyengaja sesuatu. tanah yang baik (suci); sapulah muka- orang menceritakan hal itu kepada
Kemudian membaca basmalah sera- mu dan tanganmu... (An-Nisa: 43) beliau  . Beliau pun bertanya
ya menepukkan kedua telapak tan- Dan berdasarkan hadits Ammar (kepadaku), ‘Wahai Amru, apakah
gan ke tanah yang suci, untuk bin Yasir dan hadits Imran bin Hushain kamu shalat mengimami para shaha-
diusapkan ke muka dan kedua di atas. batmu sementara kamu dalam kea-
punggung tangan. Hal ini ber- Untuk orang yang tidak mampu daan junub!?’ Maka aku pun men-
dasarkan hadits Ammar bin Yasir  menggunakan air karena sakit atau jawab, ‘Aku ingat firman Allah l,
bahwa Nabi  menjelaskan cara taya- adanya penghalang atau takut ‘Dan janganlah kamu membunuh
mum, cukup dengan sekali tepukan bahaya yang akan menimpanya, dirimu sendiri, sesungguhnya Allah
telapak tangan ke permukaan tanah maka dasarnya adalah hadits Jabir , Mahapenyayang kepadamu.’ (An-
untuk kemudian diusapkan ke wajah sebagaimana disebutkan dalam Bab Nisa:29)
dan kedua punggung tangannya. Mengusap Dua Khuf (kaos kaki dari Aku pun akhirnya cukup bertaya-
Dalam riwayat lain disebutkan, kulit atau yang lain). Hadits tersebut mum, kemudian shalat.’ Lalu ter-
adalah sebagai berikut. “Suatu ketika tawalah Nabi  dan beliau sama sekali
kami pergi untuk suatu perjalanan. tidak berkomentar.”
“Bahwa Nabi  memerintahnya Kebetulan salah seorang di antara
untuk bertayamum dengan meng- kami tertimpa sebuah batu yang Fungsi Tayamum
usap wajah dan kedua telapak tangan melukai kepalanya. Kemudian orang Semua sudah tahu bahwa wudhu
(termasuk punggungnya –pent).” itu bermimpi (junub), lantas dia me- dilakukan untuk mengerjakan shalat.
Dalil-dalil lain tentang niat dan nanyakannya kepada para sahabat- Bagaimana dengan tayamum? Ter-
membaca basmalah berdasarkan nya, ‘Adakah keringanan untuk saya nyata bukan sekadar sebagai peng-
keumuman seperti halnya dalam melakukan tayamum?’ Mereka men- ganti wudhu untuk syarat sahnya
pembahasan wudhu, karena taya- jawab, ‘Kami tidak mendapatkan keri- shalat, pengganti mandi janabah pun
mum merupakan penggantinya. nganan bagimu karena kamu mampu memungkinkan.
Yang perlu diperhatikan adalah menggunakan air.’ Maka orang itu Setiap yang boleh dikerjakan
saat mengusap punggung telapak pun mandi (tetapi) kemudian mati. dengan (syarat) wudhu atau mandi
tangan jika mengenakan cincin harus Tatkala kami datang menghadap (seperti shalat dan thawaf), maka
dilepaskan dulu, agar tanah bisa Rasulullah , kami sampaikan peris- ketika tidak ada air atau takut bahaya
mengenai permukaan kulit. Tidak tiwa itu kepadanya. Lalu beliau ber- yang akan menimpa jika meng-
cukup hanya dengan menggerak- sabda, “Mereka telah membunuh gunakan air atau karena tidak mampu
gerakkannya. Berbeda dengan orang itu, semoga Allah membunuh menggunakan air, boleh dikerjakan
wudhu karena air bisa mengalir. mereka! Tidakkah mereka bertanya dengan tayamum (sebagai pengganti
Wallahu a’lam. jika tidak tahu! Sesungguhnya obat wudhu dan mandi tersebut). Ini
kebodohan itu tidak lain adalah ber- berdasarkan dalil-dalil di atas tadi dan
Kenapa Tayamum? tanya! Sebenarnya cukup bagi orang juga berdasarkan hadits Abu Dzar .
Hampir semua tahu saat tidak ada itu bertayamum, dan mengikat atau Beliau berkata, “Aku tidak cocok
air, orang bisa mengganti wudhu membalut lukanya dengan kain dengan cuaca kota Madinah (sehing-
dengan tayamum. Lantas bagaimana (perban/kasa) lalu menyapu bagian ga aku mengalami sakit tenggorokan
kalau, sakit, misalnya, dalam keadaan atasnya kemudian membasuh selu- terus-menerus). Maka Rasulullah 
tertentu sehingga tidak boleh ruh tubuhnya.” menyuruhku untuk (meminum susu)
menyentuh air. Bisa saja seseorang Juga hadits Amru bin Ash  , onta. Ketika itu aku masih di Madi-
mengalami kelainan berupa alergi air. bahwa ketika dia diutus pada perang nah. Lalu aku menjumpai Rasulullah
Kasus tersebut juga bisa menjadi Dzat as-Salasil, dia berkata, “Aku mim-  . Akupun berkata, ‘Celaka Abu

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 27


Dzar!’ Beliau bertanya, ‘Ada apa cukup untuk berwudhu? Haruskah pendapat): pendapat pertama
denganmu?’ Aku menjawab, ‘Aku mengulangi shalat sementara waktu mengatakan bahwa tayamumnya
junub dan belum mendapatkan air.’ shalat masih mencukupi atau cukup tidak batal. Pendapat kedua menya-
Lalu beliau  bersabda, dengan shalat yang telah dilakukan takan bahwa tayamumnya batal
semula? begitu juga shalatnya. Dalam hal ini –
Tentu shalatnya sah dan tidak ada wallahu’alam— yang terpilih adalah
kewajiban mengulangi shalat. Ini pendapat pertama yang menyatakan
‘Sesungguhnya tanah itu dapat men- berdasarkan hadits Abu Sa‘id al- batal tayamumnya, sehingga secara
sucikan bagi orang yang tidak Khudri , beliau berkata, “Pernah otomatis batal pula shalatnya.
mendapatkan air (walaupun sampai) ada dua orang laki-laki berpergian. (Di Ketiga, hilangnya udzur yang
sepuluh tahun.’” tengah perjalanan) tiba waktu shalat, menyebabkan dibolehkannya taya-
Begitu juga berdasarkan firman sedangkan keduanya tidak membawa mum. Seperti, jika bertayamum kare-
Allah di atas yaitu, “Kemudian kamu air. Maka keduanya bertayamum na sakit lalu sembuh penyakitnya,
tidak mendapatkan air maka bertaya- dengan tanah yang suci (kemudian karena dingin lalu hilang dinginnya,
mumlah.” shalat). (Ketika melanjutkan perjalan- atau karena luka lalu sembuh luka-
Juga hadits Abu Hurairah  . an) keduanya mendapatkan air. nya. Karena kondisi-kondisi tersebut
Beliau berkata, “Rasulullah  Lantas salah satu dari keduanya adalah darurat (yang membolehkan
bersabda, berwudhu dan mengulangi shalatnya, tayamum), dan tayamum tersebut
‘Tanah yang suci itu adalah materi sedangkan yang lain tidak melaku- ditinggalkan bersama hilangnya
untuk berwudhu bagi seorang kannya. Kemudian keduanya men- darurat tadi.
muslim jika tidak mendapatkan air datangi Rasulullah  dan mencerita- Dengan beberapa uraian ini sem-
walaupun sampai 10 tahun. Maka kan apa yang mereka alami. Maka oga semakin jelaslah hal-ihwal
apabila telah mendapatkan air Rasulullah  berkata kepada orang tayamum. Yang tadinya bingung
hendaknya dia bertaqwa kepada yang tidak mengulangi shalatnya, hilang bingungnya bukannya ber-
Allah (tidak bertayamum lagi –red) tambah bingung, yang tadinya tidak
dan hendaknya dia menyentuhkan mengerti jadi mengerti, yang tadinya
air itu ke badannya.” ‘Engkau telah mencocoki Sunnah lupa jadi ingat kembali, pun yang
Sangat mungkin ada kasus di dan shalatmu sah (tidak perlu diulang, tadinya sudah mengerti jadi mantap
mana dijumpai air untuk keperluan -red).’ pengetahuannya. Dengan begitu
wudhu. Hanya volumenya sedikit, Lalu beliau bersabda kepada ibadah pun bisa dilaksanakan dengan
satu gelas, misalnya. Untuk berkumur orang yang mengulangi shalatnya lebih baik dan tenang. Wallahu a’lam.
dan membasuh muka mungkin cu- dengan berwudhu,
kup, tapi anggota tubuh lainnya tidak
Catatan:
kebagian air. Bagaimana kalau air 1
Mutafaq ‘alaih. Dan lafal ini adalah lafal
sudah habis sementara wudhu blum ‘Engkau mendapatkan pahala dua Muslim.
selesai? kali.’ ” 2
Mutafaq alaih.
3
Dalam kondisi demikian tetap Pembatal Tayamum Muslim.
4
menggunakan air tersebut sescukup- Sebagaimana beberapa ibadah, Ahmad dan Abu Dawud .
5
nya, di samping itu juga melakukan tayamum pun ada pembatalnya. Apa Tirmidzi dan dia menshahihkannya.
6
Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Daruquthni
tayamum, wallahhu a’lam. Allah l saja? 7
Ahmad, Abu Dawud, dan Daruquthni.
berfirman, Pertama, segala hal yang mem- Sedangkan Bukhari meriwayatkannya
“Maka bertakwalah kepada Allah batalkan wudhu (seperti kencing atau secara mu’allaq (tidak menyebut
semampu kalian.” (At-Taghabun:16) berak, -red) dan yang mewajibkan sanadnya dari awal secara sempurna).
8
Ahmad dan al-Astram dan ini lafal al-
Nabi  juga bersabda, mandi (seperti junub atau haidh, -red).
Atsram.
“Jika aku perintahkan kalian melaku- Kedua, jika mendapatkan air 9
Al-Bazzar. Telah dishahihkan oleh Ibnu
kan suatu urusan maka lakukan setelah tadinya tidak di dapati, Qaththan, akan tetapi yang benar
semampu kalian.” sementara dengan tayamumnya menurut Daruqutni adalah mursal.
10
Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits ini juga
Bagaimana jika seseorang shalat belum sempat melakukan shalat.
diriwayatkan dari jalan Atha’ bin Yasar.
dengan tayamum hingga selesai, Sedangkan jika dia mendapatkan air 11
Lebih jelasnya tentang khilaf ini lihat
setelah itu tiba-tiba tersedia air yang tatkala sedang shalat, (maka ada dua Asilah Wal Ajwibah I/47-48.

28 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Keadilan
[Khutbah Pertama]

Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah ketetapan dari-Nya. Yaitu dengan cara


Mengawali khutbah yang pertama ini, mengerjakan semua hal yang
marilah kita selalu bersyukur kepada diperintahkan-Nya dan meninggalkan
Allah  dalam semua kondisi dan semua hal yang dilarang-Nya. Dan

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 29


bersyukur itu memang tidak cukup perbuatan keji, dan meredakan
dengan hanya mengucapkan kata-kata ketegangan sosial. Keadilan dapat
saja (bil lisan) tetapi lebih penting lagi mengekang pikiran-pikiran yang
harus dengan perbuatan (bil hal) yang cenderung ingin melakukan
sesuai dengan syariat. Amma ba‘du. pengrusakan, karena semua individu
Pada kesempatan yang baik ini, kita yakin terhadap keadilan yang ada, akan
akan membahas masalah keadilan. melindungi dirinya dari penindasan
Sebuah kata yang setiap saat orang lain.
didengung-dengungkan, tetapi sangat Dalam pandangan Islam, keadilan
jarang atau barangkali malahan tidak yang dimaksud bukan sekadar
pernah dilakukan oleh manusia dewasa keinginan individu, atau pelembagaan
ini. Setiap manusia wajib hawa nafsu perorangan, tetapi keadilan
mempraktikkan keadilan, paling tidak, yang ditegakkan atas dasar kebenaran
ia wajib mempraktikkannya terhadap yang bersumber kepada Al-Quran dan
diri sendiri. Sebagai contoh yang hadits-hadits Rasulllualh .
mudah, apabila seseorang merasa lelah Ini sebagaimana disebutkan dalam
bekerja, maka ia harus beristirahat; dan firman Allah  :
jika ia lapar, maka ia harus makan. Jika
ia berbuat kesalahan atau dosa,
tentulah ia harus menyadari bahwa
akan ada balasan atau akibat dari
perbuatannya itu, entah dari luar atau
dari dirinya sendiri. Jika ia tidak
melakukan hal tersebut, maka tentulah
ia telah bertindak tidak adil atau telah
menzalimi dirinya sendiri maupun
orang lain.
Dalam pada itu, merupakan salah
satu kewajiban manusia dalam
menjalankan fungsi kekhalifahan “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah
adalah berlaku adil atau tidak bertindak kamu menjadi orang-orang yang selalu
zalim. Dan tuntutan adil ini berlaku menegakkan(kebenaran) karena Allah,
dalam setiap aspek kehidupan baik menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
secara individu (sebagaimana sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
dicontohkaan di muka), maupun secara kaum, mendorong kamu untuk tidak
berkelompok atau bermasyarakat. berlaku adil. Berlaku adillah karena adil itu
Karena selain sebagai keperluan dasar lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
manusia, keadilan juga akan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
melahirkan ketenteraman, mencegah Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.

30 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


al-Maidah:8) Allah  .
Menyandarkan keputusan kepada
Allah  ini merupakan bagian dari
takwa, sehingga bekal takwa menjadi
prasyarat utama bagi para penegak
keadilan. Tanpa landasan takwa, maka
keadilan hanya slogan belaka yang jauh
dari realita. Allah  berfirman:
[Khutbah Kedua] “Hai orang-orang yang beriman, jadilah
kamu orang-orang yang benar-benar
menegakkan keadilan, menjadi saksi
karena Allah, biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapak dan kaum
kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin,
maka Allah lebih tahu kemashlahatannya.
Maka, janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu
memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan
menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S. an Nisa’:135)
Dalam kaitannya dengan hal ini,
Rasullulah  juga telah mengingatkan
bahwa salah satu sebab hancurnya
masyarakat dan peradaban manusia
Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah sebelum Islam adalah diabaikannya
Pada khutbah kedua ini, hendaklah keadilan demi memenuhi hawa nafsu
dipahami bahwa untuk menegakan pribadi. Beliau  bersabda,
keadilan, maka yang pertama kali “Hai manusia, telah binasa orang-orang
harus dimulai adalah pada diri sendiri; sebelum kamu. Hal itu terjadi tiada lain
sebelum memutuskan suatu perkara karena bila orang terkemuka (pemimpin
yang menyangkut orang lain. Sikap adil atau pejabat) di antara mereka mencuri,
yang harus ditegakkan kepada diri maka mereka membebaskannya. Tetapi bila
sendiri ini menjadi penting, karena saat orang lemah di antara mereka mencuri,
menjalankan kewajibannya, ia tidak maka mereka berikan had (hukuman)
hanya mengadili orang lain tetapi juga kepadanya.” (H.R al-Bukhari no. 3288
mengadili dirinya sendiri, dengan tetap dan Muslim no. 1688 dari Aisyah d)
menyandarkan keputusannya kepada Dengan demikian, maka keadilan

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 31


perlu terus diaktualisasikan guna
mengingatkan semua pihak, agar tak
hanya mengerti, namun juga mampu
berlaku adil dalam setiap situasi dan
kondisi. Karena jika ketidakadilan
merajalela, maka akan hancurlah
masyarakat dan peradaban,
sebagaimana sabda Nabi  tersebut.
Wallahu a‘lam.

32 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Maksiat & Adzab
[Khutbah Pertama]

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, buruk dan balasan yang nista. Allah  berfirman
Bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan mengenai balasan akibat perbuatan maksiat,
perintah-Nya dan jangan melanggar larangan-Nya. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
Ketahuilah bahwa ketaatan memiliki pengaruh disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
yang terpuji dan akhir yang membahagiakan. supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian
Sedangkan maksiat memiliki pengaruh yang dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 33


(ke jalan yang benar).” (Ar-Rum:41) Demikianlah yang Allah sebutkan mengenai
Maksudnya, bahwa berkurangnya hasil hukuman terhadap umat-umat terdahulu. Dan
pertanian dan buah-buahan adalah karena apa yang kita saksikan dan dengar tentang
maksiat. Sebagian salaf berkata, “Siapa hukuman terhadap umat-umat belakangan,
bermaksiat kepada Allah di bumi, maka dia telah merupakan teguran yang lebih besar dan
melakukan kerusakan padanya; karena kebaikan peringatan yang agung bagi kita. Peperangan pada
bumi dan langit terjadi dengan ketaatan.” abad belakangan, merupakan perang yang belum
Tersebut dalam sebuah hadits, “Satu hukum pernah terjadi di sepanjang sejarah manusia;
had yang ditegakkan, lebih baik dari pada hujan karena menggunakan senjata pemusnah, bom-
di pagi hari selama 40 hari.” Karena jika hukum bom dan rudal-rudal penghancur jarak jauh tanpa
ditegakkan, maka kebanyakan manusia akan dapat dilindungi oleh benteng maupun baju besi.
menahan diri untuk berbuat kemaksiatan. Bila Senjata itu bukan hanya membunuh tapi juga
maksiat telah ditinggalkan, maka akan menjadi merusak jasad. Yang selamat, terpaksa hidup
sebab datangnya barokah dari langit dan bumi. tanpa tempat tinggal, makanan dan minuman.
Dalam Shahihain disebutkan bahwa “jika seorang Jutaan pengungsi meninggalkan negri mereka,
pelaku maksiat mati, maka merasa tentramlah para yang kebanyakannya para wanita, anak-anak, para
ahli ibadah, masyarakat, tanam-tanaman serta para yatim, orang sakit dan terluka serta para lansia
binatang.” Sebagian salaf mengungkapkan, “Jika dan kehidupan mereka berubah.
tanah menjadi kering, berkatalah para binatang, ‘Ini Yang juga merupakan hukuman bagi umat
karena akibat perbuatan maksiat anak Adam, semoga belakangan adalah seringnya terjadi gempa bumi
Allah melaknat mereka.’” dan gunung meletus yang menghancurkan negri,
membinasakan puluhan bahkan ribuan manusia
Renungkanlah apa yang membuat kaum Nabi tanpa menyisakan tempat tinggal. Terjadinya
Nuh ditenggelamkan banjir bandang; yang kekeringan dan kemarau panjang hingga tanah
membuat Fir’aun dan bala tentaranya menjadi tandus dan terhentinya pertanian.
ditenggelamkan dalam laut; dikirimnya angin Hewan ternak binasa hingga terjadi kelaparan
topan yang membinasakan kaum ‘Aad; dikirimnya serta tersebarnya hama yang merusak tanaman
petir kepada kaum Tsamud; dihujaninya kaum dan hasil pertanian. Kemudian juga menyebarnya
Lhut dengan batu dan dibalikannya negri mereka, penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan serta
yang menyebabkan Kharun ditenggelamkan ke tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu-
dalam bumi; yang menyebabkan kaum Syu’aib lintas udara, laut maupun darat.
dihujani api yang membakar serta guntur. Yang juga merupakan hukuman bagi umat
Bukankah semuanya karena dosa dan maksiat?! belakangan adalah pertikaian antar partai dan
Allah  berfirman, golongan. Penguasaan orang-orang kafir terhadap
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa kaum muslimin karena meninggalkan jihad dan
disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang meremehkan apa yang telah Allah wajibkan atas
Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan mereka. Firman-Nya,
diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang “Katakanlah, “Dia yang berkuasa untuk
mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari
benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam
yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan
hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah merasakan kepada sebahagian kamu kepada
yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Al- keganasan sebahagian yang lain.” (Al-An’am:65)
Ankabut:40) Sedangkan hukuman terbesar akibat maksiat
Perbuatan dosalah yang telah menyebabkan adalah hati yang menjadi sakit, gelap dan
binasanya umat-umat terdahulu, dan itu pulalah tertutup. Allah  berfirman ,
yang membinasakan umat-umat selanjutnya. “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang
Allah  berfirman, selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.”
“Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang (Al-Muthaffifin:14)
yang dahulu? Lalu Kami iringkan (azab Kami Takutlah kepada Allah dan hindarilah maksiat
terhadap) mereka dengan (mengazab) orang-orang yang –karena kita sekarang berada di jaman fitnah yang
datang kemudian. Demikianlah Kami berbuat terhadap besar—akibat bercampurnya keburukan dengan
orang-orang yang berdosa. Kecelakaan besarlah pada kebaikan, sebagai dampak dari globalisasi.
hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.” (Al- Berkembangnya media informasi membawa
Mursalat:16-19) kerusakan melalui radio, televisi maupun video,

34 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


menjadikan dunia seolah menjadi satu negri. Ya ayyuhannas (wahai sekalian manusia),
Ma’asyaral muslimin rahimakumullah, Bertakwalah kepada Allah, mintalah
Kebanyakan manusia telah meremehkan keutamaan kepada-Nya sesungguhnya Dia
shalat dan zakat padahal keduanya adalah Mahapemurah. Dan takutlah akan hukuman-Nya
termasuk rukun Islam terbesar setelah karena amat menyakitkan.
sahadatain. Mereka juga membiarkan Jamaah yang dimuliakan Allah, sebagaimana
merajalelanya riba, minuman keras, dan obat maksiat berakibat pada hukuman, namun
terlarang, serta tipu daya dalam pergaulan. hukuman dapat pula dihilangkan bersama
Pemimpin banyak yang bergelut dengan suap yang keburukannya. “Tidaklah Allah menurunkan
dilaknat Rasulullah  bagi pemberinya, pengantar suatu penyakit melainkan menyediakan pula
maupun si penerimanya. Kebanyakan manusia penyembuhnya.” Penyembuh yang terbesar adalah
keji bila mendendam, palsu dalam bersaksi; serta taubat dan istighfar. Allah  berfirman,
banyak wanita yang meremehkan hijab dan “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab
bersolek dengan busana yang indah. mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan
Umat Islam hendaknya bertakwa kepada Allah tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang
dan saling mengingatkan akan bahaya kerusakan mereka meminta ampun.” (Al-Anfal:33)
ini. Memperbanyak taubat dan istighfar serta Yang juga dapat menghilangkan kemaksiatan
berlepas diri dari jeratan tangan-tangan musuh, adalah dengan menasehati pelaku maksiat,
semoga Allah mengampuni kita semua. memberinya pengajaran dan mengingatkannya.
Selanjutnya juga dengan amar makruf nahi
mungkar. Rasulullah  bersabda, “Barangsiapa
melihat kemungkaran hendaknya dia merubahnya
dengan tangannya, jika dia tidak sanggup maka
dengan lisannya jika dia masih tidak sanggup maka
dengan hatinya, dan yang demikian adalah selemah-
lemah iman.”
Wajib bagi seorang Muslim mengingkari
kemungkaran sesuai dengan kemampuannya.
Melindungi diri dan keluarga dari api neraka
adalah wajib, dengan cara senantiasa menjaga
[Khutbah Kedua] ketaatan kepada Allah dan menjauhi
kemaksiatan. Demikian pula bagi pemimpin
pemerintahan wajib menegakkan amar makruf
nahi munkar kepada bawahannya untuk taat
kepada Allah. Wajib bagi kaum muslimin secara
umum tolong menolong dengan pemerintah dalam
hal ini. Allah berfirman,
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan taqwa.” (Al-Maidah:2)
Jika masalah amar makruf nahi munkar
diabaikan dan membiarkan saja pelaku maksiat
tanpa ada pengingkaran, maka hukuman Allah
akan diratakan kepada orang yang buruk maupun
yang baik . Sebagaimana firman Allah,
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil
dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang
demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu
melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak
melarang tindakan munkar yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu
mereka perbuat itu.” (Al-Maidah:79)
Kemaksiatan jika belum terang-terangan
hanya akan memudharatkan pelakunya, tetapi
jika sudah terang-terangan dan tidak ada yang
mengingkarinya, maka hukuman akan ditimpakan

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 35


kepada seluruh kaumnya.
Yang juga dapat menghilangkan kemaksiatan
adalah memberi pelajaran kepada pelaku maksiat,
dengan hukuman had dan pemboikotan secara
syar’i sehingga menghalanginya untuk berbuat
maksiat.
Bertakwalah wahai hamba Allah. Ketahuilah
bahwa perkara maksiat adalah membahayakan,
maka selamatkanlah diri kalian sebelum hilang
kesempatan dan ketahuilah bahwa sebaik-baik
perkataan adalah kitab Allah.

(Disarikan dari kitab Khutabu al-Minbariah fil


Munasabah al-‘Ashriah yang disusun dasri
khutbah-khutbah Syaikh Shalih bin Fauzan bin
Abdullah alu Fauzan, imam dan khathib masjid
jami’ Riyadh, Saudi Arabia)

36 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


muslim –apapun posisi dan profesi-
nya— mesti menyikapi sebuah
majalah porno. Berikut tuntunan
dan arahan dari para ulama Islam.

Segala puji hanya milik Allah,


shalawat & salam untuk Nabi
Muhammad, keluarganya, dan
para sahabatnya:
Kaum muslimin dewasa ini
tengah ditimpa cobaan yang besar.
Berbagai musibah mengepung
mereka. Kebanyakan kaum mus-
limin pun terjerumus di dalammya.
Kemungkaran di mana-mana dan
manusia pun telah terang-terangan
berbuat maksiat tanpa ada rasa
takut dan malu. Sebabnya adalah:
meremehkan agama Allah dan
tidak mengagungkan hukum dan
ajaran-Nya, diperburuk lagi dengan
lalainya kebanyakan orang sholeh
untuk menegakkan syariat Allah dan
amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Tiada solusi bagi kaum
muslimin dari bencana
dan musibah ini kecuali
dengan tobat yang
benar kepada Allah l,
disertai dengan
perhatian terhadap segala
perintah dan larangan-Nya.
Mencegah tangan-tangan jahil dan
Beberapa waktu yang lalu

K
ita tidak sedang menelesik memberikan sanksi kepada mereka.
blantika media Indonesia siapa di balik Ponti Corolus – Dewasa ini musibah terbesar
diramaikan dengan pengelola Playboy Indone- yang tampak adalah apa yang
kemunculan majalah sia. Yang mengherankan adalah dilakukan oleh para pedagang
Playboy. Suara pro kontra majalah sampah yang dipulung dari kerusakan, agen kekejian, dan
seakan menjadi iklan gratis Hefner, 80 tahun, pemilik Playboy penyebar kemungkaran di kalangan
majalah tersebut. Edisi Amerika yang terkenal glamour dan kaum mukminin. Mereka mener-
playboy, ini menjadi fenomena. bitkan majalah-majalah keji, yang
perdananya dijual Rp
Bisnis esek-esek Playboy ini seakan menentang Allah dan Rasul-Nya,
100.000,00 pun laris manis. mendapat respon yang antusias dari menabrak perintah dan larangan-
pedagang hingga pembaca. Per- Nya. Majalah-majalah memajang
ingatan dan nasihat dari berbagai gambar telanjang dan wajah yang
pihak seakan tak digubris. “Kita tak menggoda dalam berbagai hala-
ingin terintimidasi siapapun,” ucap mannya. Gambar yang membang-
Ponti seperti dikutip sebuah majalah kitkan nafsu syahwat dan mengajak
berita. kepada kerusakan.
Sebenarnya bagaimana seorang Penelitian membuktikan bahwa

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 37


majalah-majalah merupakan media Betapa banyak jenis majalah kebanyakan masyarakat, bisa terja-
untuk mengiklankan kejahatan dan beracun ini yang disenangi pemuda di pesta massal dua jenis insan (laki-
maksiat, pembangkit syahwat untuk dan pemudi, sehingga mereka laki dan wanita) dengan telanjang
dilampiaskan pada yang diharam- binasa dan keluar dari batas fitrah bulat, terciptalah kota telanjang
kan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tipe- dan agama. Majalah model ini, lewat (seperti terjadi di beberapa negara
tipe majalah tersebut adalah: tulisan dan pemikirannya, telah Eropa). Semoga Allah melindungi
1) Gambar seksi di cover majalah mengubah pola pikir manusia kita dari fitrah yang menyimpang
dan isi. terhadap hukum agama dan dasar dan keterjerumusan ke dalam hal
2) Foto wanita dengan perhiasan- fitrah yang lurus. yang diharamkan Allah dan Rasul-
nya yang mengoda dan Tidak sedikit manusia yang bera- Nya.
menggairahkan. ni melakukan maksiat, dosa besar
3) Ucapan kotor, untaian puisi, dan (zina), dan menabrak hukum Allah Mengingat hal itu semua dan
kalimat yang jauh dari etika disebabkan pesan majalah ini telah banyaknya masukan ke lembaga ini
malu dan kemuliaan yang menguasai akal dan pikirannya. dari pihak yang mempunyai ghairah
berakibat rusaknya akhlak dan Apapun, majalah ini dibangun di (kecemburuan) terhadap agama,
umat. atas prinsip perdagangan tubuh baik kalangan ulama, penuntut
4) Cerita roman picisan, berita artis wanita yang dibantu setan dengan ilmu, dan kaum muslimin umum-
dan aktor, para penari dari segala sarana yang memikat dan nya. Mereka memberi informasi
kalangan yang suka maksiat. menggoda. Tujuannya untuk me- tentang tersebarnya majalah-
5) Terdapat seruan untuk mema- nyebarkan ajaran ibahiyah/permisi- majalah ini di toko-toko buku,
merkan kecantikan, bersolek, visme (menghalalkan segala supermarkat, dan tempat-tempat
dan campur baur laki-laki dan sesuatu), merobek-robek kehormat- perdagangan. Berangkat dari itu
wanita dan usaha mengoyak an, merusak para muslimah, dan Lembaga Tetap Kajian Ilmiah dan
hijab. mengubah masyarakat islami Fatwa berpandangan sebagai
6) Pameran busana seksi yang menjadi sekadar perkumpulan berikut.
menutup tapi hakikatnya telan- binatang berakal. Ini akan berakibat
jang. Bidikannya adalah mus- pada tidak dikenalnya ma‘ruf Pertama: Diharamkan mener-
limah agar mengikuti gaya (kebaikan) dan tidak diingkarinya bitkan majalah-majalah hina seperti
telanjang dan buka-bukaan kemungkaran. Syari‘at Allah yang ini, baik majalah-majalah umum
menyerupai tingkah pelacur. suci tidak akan ditegakkan, sedikit- atau khusus pakaian wanita.
7) Dalam majalah ini terdapat pun, sekadar menghormati pun Barangsiapa melakukannya akan
rangkulan, pelukan, dan ciuman tidak. Ketika sudah menghinggapi mendapatkan bagian dari perkataan
antara laki-laki dan Allah l,
wanita. “Sesungguhnya orang-
8) Termuat untaian orang yang ingin agar
kalimat seronok (berita) perbuatan yang
yang membang- amat keji itu tersiar di
kitkan nafsu seksual kalangan orang-orang
yang mati sekalipun. yang beriman, bagi
Akibatnya jiwa mereka azab yang pedih
pemuda dan pemudi di dunia dan di akhirat.”
terdorong untuk me- (An-Nur:19)
nempuh jalan
menyimpang dan Kedua: Diharamkan
jatuh di dalam bekerja di instansi
p e r z i n a a n , majalah-majalah ini,
perbuatan dosa, baik di bagian
pacaran, dan cinta administrasi, redaksi,
yang menggebu- percetakan, ataupun
gebu. distribusi. Perbuatan itu

38 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


termasuk menolong dalam
perbuatan dosa, kebatilan, dan Ketujuh: Barangsiapa yang
kerusakan. Allah l berfirman, dipilih Allah menjadi pemimpin di
“Dan janganlah kamu tolong- negri Islam, manapun, wajib mena-
menolong dalam berbuat dosa dan sihati kaum muslimin. Pemimpin
pelanggaran. Dan bertakwalah harus menjauhkan kaum muslimin
kamu kepada Allah, sesungguhnya dari kerusakan, agen kerusakan,
Allah amat berat siksa-Nya.” (Al dan segala hal yang membahayakan
Maidah:2) agama dan dunia mereka. Misalnya,
dengan melarang penerbitan,
Ketiga: Diharamkan meng- distribusi, dan jual-beli majalah-
iklankan dan memasarkan majalah- majalah yang merusak ini. Tindakan
majalah ini dengan sarana apapun, ini termasuk menolong agama
karena termasuk kejahatan dan ikut Allah, yang akan menjadi sebab
menjajakan penyimpangannya. kemenangan dan keberhasilan
Rasulullah b bersabda, “Barang- dalam menguasai bumi sebagai-
siapa yang mengajak kepada kese- mana firman Allah, “Sesungguhnya
satan, maka akan mendapatkan Allah pasti menolong orang yang
dosa seperti dosa-dosa orang yang menolong (agama)-Nya. Sesung-
mengikutinya tanpa dikurangi guhnya Allah benar-benar Maha
sedikitpun.” (Riwayat Muslim dalam Kuat lagi Maha Perkasa. (Yaitu)
Shahih Muslim). orang-orang yang jika Kami teguh-
kan kedudukan mereka di muka
Keempat: Diharamkan menjual bumi, niscaya mereka mendirikan
majalah-majalah ini, penghasilan shalat, menunaikan zakat, menyu-
yang diperoleh darinya pun haram. boleh membuka mata terhadap ruh berbuat yang ma`ruf dan men-
Barangsiapa yang pernah melaku- majalah-majalah perusak itu demi cegah dari perbuatan yang mung-
kannya hendaklah segera bertobat ketaatan kepada Allah dan Rasul- kar, dan kepada Allah-lah kembali
kepada Allah l, kemudian meng- Nya, agar tidak terjerat dalam segala urusan.” (Al-Hajj:40-41)
hindarinya. bencana dan jeratannya. Tidak
layak seseorang mengaku aman dari (Mengakhiri keputusan ini)
Kelima: Kaum muslimin tidak dosa, sungguh Rasulullah telah segala puji bagi Allah Rabb semesta
boleh membeli dan menyimpan menegaskan bahwa setan mengalir alam, shalawat dan salam untuk
majalah-majalah ini, karena di dalam tubuh manusia seperti nabi kita Muhammad, keluarga,
dalamnya terdapat dosa dan mengalirnya darah. Imam Ahmad para sahabatnya, dan orang-orang
kemungkaran. Membeli majalah itu v berkata, “Entah berapakah pan- yang mengikuti mereka dengan baik
berarti ikut melariskan, menambah dangan yang akhirnya mendatang- sampai hari kiamat.
income pengelolanya, dan akan kan bencana di hati pelakunya.”
mensuport mereka dalam mem- Barangsiapa yang katagihan Lembaga Tetap Kajian Ilmiah dan
produksi dan memasarkannya. terhadap majalah-majalah tersebut Fatwa
Setiap muslim mesti menjaga berarti telah merusak hati dan Ketua : Abdul Aziz Bin Abdullah Alu
keluarganya, baik laki-laki atau kehidupannya, kemudian mema- Syaikh.
wanita, agar terhindar dari majalah- lingkannya kepada yang tidak Anggota : Abdullah Bin Abdur-
majalah ini sehingga tidak terseret bermanfaat bagi dunia dan akhirat. rahman al-Ghudaiyan, Shalih Bin
dalam bencana dan pengaruhnya. Sungguh baiknya hati dan kehidup- Fauzan al-Fauzan, Bakr Bin
Mesti diingat setiap muslim adalah an disebabkan oleh ketergantungan Abdullah Abu Zaid.
pemimpin, pada hari kiamat akan pada Allah, ibadah kepada-Nya,
ditanya tentang kepemimpinannya. kelezatan dalam bermunajat kepa- Diolah dari situs
da-Nya, keikhlasan dan kecintaan www.perpustakaan-islam.com
Keenam: Seorang muslim tidak yang penuh kepada Allah. penerjemah al-Ustadz Elvi Syam

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 39


Ridha Allah adalah dambaan setiap orang beriman. Betapa
indah dan leganya ketika Allah berkenan memberikan ridha-
Nya kepada kita. Keridhaan Allah adalah puncak kenikmatan
bagi para hamba-Nya, sekaligus jauhnya neraka dan jaminan
surga. Bagaimana meraih ridha-Nya?

S
ucikan hati. Ya, dengan hati seorang tidak akan bisa menjaganya “(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim)
yang suci bersih dari noda- dari adzab Allah, walaupun mene- datang kepada Tuhannya dengan
noda, selamat dari kotoran, busnya dengan emas sebesar bumi. hati yang suci.” (Ash-Shaffat: 84)
akan mendatangkan manfaat bagi ‘Dan anak-anak lelaki’, artinya tidak Syaikh Abdurrahman As-Sa‘di
empunya. Manfaat itu tidak sebatas pula mampu menghindarkan diri- berkata, “Yakni dia datang meng-
dalam kehidupan di dunia ini, saat nya dari adzab Allah, walaupun dia hadap Allah dengan membawa hati
kiamat pun hati suci adalah bekal menebus dengan semua manusia yang bersih dari kesyirikan, syubhat,
tunggal. Saat itu harta dan anak- yang bermanfaat baginya. Yang dan syahwat. (Kotoran ini) bisa
anak tidak berguna, kecuali orang bermanfaat pada hari kiamat hanya menghalangi seseorang dari kebe-
yang menghadap-Nya dengan hati keimanan kepada Allah, pemurnian naran dan amal. Apabila hati
bersih. Bagaimana hati bersih itu? ibadah hanya untuk-Nya, dan seorang hamba selamat dari hal-hal
Berikut paparan para mufassirin berlepas diri dari kesyirikan beserta di atas, maka hati tersebut akan
(ahli tafsir) tentang hati suci dalam pelakunya. Oleh karena itu Allah terhindar dari segala keburukan dan
beberapa ayat. berfirman, ‘Kecuali orang-orang akan memunculkan berbagai
yang menghadap Allah dengan hati kebaikan. Di antara bentuk
Surat Asy-Syu’ara yang bersih.’ Artinya hati yang keselamatan hati terhindar dari
bersih dari kesyirikan dan kotoran.” perbuatan menipu manusia, hasad,
Berkata Imam asy-Syaukani, dan berbagai akhlak tercela.”
“Pada hari kiamat harta dan kerabat
tidak bermanfaat bagi seseorang. Surat Al-Hasyr
“(Yaitu) pada hari harta dan anak- (Saat itu) yang bermanfaat
anak lelaki tidak berguna, kecuali hanyalah hati yang sehat. Hati yang
orang-orang yang menghadap sehat dan sehat adalah hati seorang
Allah dengan hati yang bersih.” mukmin sejati.”
(Asy-Syu’ara: 88-89)
Ibnu Katsir berkata, “‘(Yaitu) Surat Ash-Shaffat
pada hari harta dan anak-anak laki-
laki tidak berguna’ artinya harta se-

40 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Begitu bernilainya sebuah hati
yang bersih sehingga Allah pun
mengulang tema tersebut dalam
beberapa ayat Al-Quran. Sebagai
utusan-Nya, Rasulullah pun
bersabda dengan materi terkait.
Berikut sebagian sabda beliau
tentang nilai penting sebuah hati
yang bersih.

Hadits Rasulullah b
Diriwayatkan dari Abdullah bin
‘Amr bin ‘Ash, beliau berkata,
“Rasulullah b pernah ditanya,
‘Siapakah orang yang paling
utama?’ Beliau menjawab,

‘Setiap orang yang bersih hatinya


dan benar ucapannya.’
Para sahabat berkata, ‘Kami
mengerti maksud orang yang benar
“Dan orang-orang yang datang karena merekalah generasi paling ucapannya. Lantas apa yang
sesudah mereka (Muhajirin dan mulia. dimaksud dengan orang yang bersih
Anshar), mereka berdoa, ‘Ya Rabb Syaikh Abdurrahman As-Sa‘di hatinya?’ Rasulullah menjawab,
kami, beri ampunilah kami dan berkata, “Doa ini berlaku bagi kaum
saudara-saudara kami yang telah mukminin secara umum baik dari
beriman lebih dahulu dari kami, dan kalangan sahabat, sebelumnya,
janganlah Engkau membiarkan ada maupun setelahnya. Hal ini ‘Dia adalah orang yang bertakwa
kedengkian dalam hati kami ter- menunjukkan keutamaan iman, (takut) kepada Allah, yang suci
hadap orang-orang yang beriman. yaitu kaum mukminin saling mem- hatinya, tidak ada dosa dan
Ya Rabb kami, sesungguhnya beri manfaat dan saling mendoa- kedurhakaan di dalamnya serta
Engkau Maha Penyantun lagi Maha kan. Semua itu didorong oleh tidak ada pula dendam dan hasad.’”
Penyanyang.’ ” (Al-Hasyr: 10) adanya kebersamaan dalam
Imam Asy-Syaukani berkata keimanan yang menumbuhkan Diriwayatkan dari An-Nu‘man
tentang ayat di atas bahwa yang ikatan ukhuwwah antar mukmin, bin Basyir, dia berkata, “Rasulullah
dimaksud orang-orang yang datang salah satu bentuknya adalah saling b bersabda,
setelah para sahabat adalah semua mendoakan dan mencintai. Oleh
orang yang mengikuti mereka karena itu, Allah menyebutkan da-
sampai kiamat. Dalam ayat ini Allah lam doa mereka adanya perminta-
l memerintahkan mereka untuk an dihilangkannya rasa ghill, sedikit
memohon ampunan bagi diri atau banyak. Apabila sifat ghill
sendiri dan pendahulunya yang tersebut telah hilang dari hati, akan ‘… Ketahuilah sesungguhnya di
beriman. Allah juga memerintah- muncul sifat lawannya, yaitu rasa dalam jasad itu ada segumpal darah.
kannya untuk berdoa kepada-Nya cinta antara sesama mukmin, saling Apabila dia baik, maka menjadi
agar dihilangkan rasa ghill (dendam, menolong, dan menasihati, serta baik pula semua anggota tubuhnya.
dongkol, dan dengki) terhadap sifat terpuji lainnya yang merupakan Apabila rusak, maka menjadi rusak
kaum mukminin. Tentunya kaum hak orang mukmin yang mesti pula semua anggota tubuhnya.
mukminin yang menduduki pering- ditunaikan.” Ketahuilah dia itu adalah hati.’ ”
kat utama adalah para sahabat (Muttafaq ‘alaihi)

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 41


berusaha menyucikan hatinya di
dunia, lalu menemui Allah (mening-
gal) dalam keadaan bersih dari najis
hati, akan memasuki surga tanpa
penghalang. Adapun orang yang
belum membersihkan hatinya di
dunia, maka jika najis hati tersebut
najis murni –seperti hatinya orang-
orang kafir– tidak bisa masuk surga
sama sekali. Sementara jika najis
tersebut sekadar noda yang mengo-
tori hati, dia akan masuk surga
setelah disucikan dari nasjis tersebut
di dalam neraka.”

Penutup
Tidak sepantasnya seorang
muslim menyepelekan masalah
hati, dan tersibukkan dalam masa-
lah lahiriah. Seorang muslim
dituntut memperbaiki hal-hal yang
lahiriah, tapi lebih dituntut lagi
Komentar Ulama merupakan ibadah paling besar.” membenahi hatinya selalu. Dengan
Sebenarnya banyak ulama salaf Di tempat yang lain beliau begitu, biidznillah, hatinya akan
yang membahas tentang masalah berkata, “Jenis ketiga adalah hati terjaga dari noda yang mengha-
hati. Sebagaimana dalam kajian yang sakit, hidup namun berpenya- langinya dari kebaikan. Seorang
fikih ada bersih jasad, dalam kajian kit. Dalam hati tersebut terdapat dua muslim hanya akan selamat bila
kejiwaan ada bersih hati. Kadang unsur, yang per tama terkadang hatinya bersih dari noda kekafiran.
materi demikian ditulis dalam kitab mengalahkan unsur kedua dan
yang begitu tebal. Ini menunjukkan kadang pula sebaliknya. Hati akan
materi ini memang penting dan mengikuti unsur yang menang. Di
menarik. Salah satunya adalah Ibnu dalamnya terdapat perasaan cinta “Ya Allah, berikanlah ketakwaan
Qayyim. dan iman kepada Allah, ikhlas, dan kepada jiwaku dan bersihkanlah ia
Beliau berkata, “Hati adalah tawakal hanya kepada-Nya. Semua karena Engkaulah sebaik-baik Dzat
ibarat raja. Anggota tubuh akan itu merupakan unsur kehidupan yang bisa membersihkannya.”
melaksanakan apa yang diperintah- hati. Di sisi lain terdapat juga Sebuah doa yang dituntunkan
kan hati dan akan menerima semua perasaan cinta kepada syahwat, oleh Rasulullah b demi menggapai
arahannya. Anggota tubuh tidak mementingkan & memperturutkan hati yang suci, bersih dari berbagai
akan melakukan sesuatu kecuali syahwat, rasa hasad, sombong, noda. Bukankah Dia sebaik-baik
sesuai keinginan hati. Jadi, hati ujub, dan ambisi untuk menjadi pembersih hati?
merupakan penanggung jawab orang yang paling unggul, serta
mutlak terhadap anggota tubuh bertindak semena-mena di muka
karena setiap pemimpin akan bumi dengan kekuasaan yang
ditanya tentang yang dipimpinnya. dimilikinya. Semua itu merupakan Catatan:
Karena itu upaya memberi perhati- unsur yang akan membuat diri 1
Dikeluarkan oleh Ibnu Majah (4216) dan
an lebih terhadap hal-hal yang hancur dan binasa.” Thabarani, disahihkan oleh Imam Albani
di dalam Silsilah al-Ahadits ash-
menyehatkan hati dan meluruskan- Masih kata beliau, “Karena itu,
Shahihah.
nya merupakan upaya terpenting. surga tidak akan dimasuki orang 2
Ighatsah al-Lahfan halaman 5.
Demikian, memperhatikan penyakit yang berhati kotor dan mengan- 3
Ibid halaman 9.
hati dan usaha pengobatannya dung noda. Barangsiapa yang 4
Ibid halaman 5-6.

42 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 43
Kelahirannya
Beliau lahir di kota Mekah
al-Mukarramah Ummul Qura
32 atau 31 tahun setelah kela-
hiran Rasulullah , berarti 9
atau 8 tahun sebelum kenabi-
an Muhammad .

Nasabnya
Beliau adalah Abul Hasan
Ali bin Abu Thalib bin Abdul
Muththalib bin Hasyim bin
Abdul Manaf bin Qushai bin
Kilab al-Qurasyi
Nasabnya bertemu dengan
nasab Nabi  pada kakeknya,
Abdul Muththalib. Beliau 
adalah saudara sepupu diasuh, dan dididik oleh pen- apa-apa kecuali baju besi
Rasulullah . Termasuk salah didik ulung Rasulullah . Beliau hadiah dari Rasulullah  ,
satu dari 10 orang yang men-  tumbuh di bawah lentera senilai 4 dirham (mata uang
dapat kabar sebagai penghuni nubuwah, sehingga menjadi perak). Dari perkawinan yang
surga. pemuda yang gagah berani barakah itu pasutri tersebut
Nama ibu beliau adalah dan mumpuni. Masuk Islam dikaruniai dua anak lelaki yang
Fatimah binti Asad bin Hasyim pada usia 10 tahun, menurut kelak menjadi penghulu surga,
bin Abdi Manaf bin Qushai bin salah satu pendapat. Termasuk Hasan dan Husain.
Kilab al-Qurasyi. Wanita ini assabiqunal awwalun (orang
termasuk yang pertama masuk yang pertama-tama masuk Keutamaannya
Islam, tatkala Rasulullah  Islam) dari dari kalangan anak- Ali bin Abu Thalib banyak
memanggil kerabatnya di bukit anak. Selain piawai menung- memiliki keutamaan. Di
Shafa untuk didakwahi. Se- gang kuda, juga pemberani antaranya terekam dalam
mentara suaminya, Abu dan fasih berbicara. hadits Anas bin Malik , dia
Thalib, menolak dengan cara Beliau menikahi Fatimah menuturkan bahwa Rasulullah
yang halus, bahkan tetap binti Muhammad  yang lahir  bersabda,
membela Nabi  meskipun 3 tahun setelah kelahirannya
tidak menerima seruannya. pada tahun kedua Hijrah, atau
setelah perang Badr Kubra.
Pertumbuhannya Maharnya berupa baju besi, Ali
Ali tumbuh berkembang, bin Abu Thalib tidak memiliki

44 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


engkau suruh aku tinggal di berkata:
Madinah bersama kaum
perempuan dan anak-anak?
Maka Rasulullah  menjawab,
apakah engkau tidak ridha,
tentang kedudukanmu disisiku
seperti kedudukan Nabi
Harun dengan Nabi Musa, “Kalau saya menegakkan sua-
“Orang yang paling kasih hanyasaja tidak ada Nabi tu hukuman kepada seorang
sayang dari umatku terhadap setelahku.” (Riwayat Muslim) peminum khamr hingga me-
umatku (yang lainnya) adalah ninggal, saya akan membayar
Abu Bakar dan orang yang Fatwa-fatwanya diyat (denda) untuk (keluarga-
paling kuat dalam berpegang Beliau  termasuk ulama nya). Hal demikian belum per-
teguh terhadap agama Allah dari kalangan sahabat, nomor nah terjadi pada masa
adalah Umar dan orang yang 4 setelah Abu Bakar, Umar, Rasulullah .” (Riwayat Bukhari)
paling benar rasa malunya dan Utsman, sebagaimana Fatwa beliau berkaitan
adalah Utsman dan orang urutan dalam kekhalifahan. untuk melakukan bersiwak
yang paling tahu tentang Beliau banyak mengeluarkan (membersihkan gigi), disebut-
qadha` (hukum) adalah Ali fatwa untuk kaum Muslimin, di kan Sa‘id bin Jubair,
bin Abu Thalib dan orang yang antaranya berkaitan kehidup-
fasih bacaan terhadap Kitab an dunia,
Allah adalah Ubay bin Ka`ab
dan orang yang paling “Sesungguhnya mulut kalian
mengetahui tentang perkara adalah jalan-jalan untuk al-
yang halal dan yang haram Qur`an, maka bersihkanlah
adalah Mu`adz bin Jabal dan dengan siwak.” (Riwayat Ibnu
orang yang paling tahu Majah)
tentang faraidh adalah Zaid Fatwa beliau  tentang
bin Tsabit; ketahuilah! sesung- shalat witir, sebagaimana atsar
guhnya setiap umat itu ada “Dunia berjalan ke belakang ‘Ashim bin Dhamrah as-Saluli,
orang yang dipercaya dan sementara akhirat ke depan.
orang kepercayaan umat ini Masing-masing mempunyai
adalah Abu Ubaidah ibnul pengikut; maka jadilah pengi-
Jarah.” (Riwayat Ibnu Majah) kut akhirat jangan menjadi
Dalam adits dari Sa‘ad bin pengikut dunia. Dunia ini
Abi Waqash , dia menutur- adalah tempat untuk beramal
kan, dan tidak ada hisab (perhitung-
an amal); dan besok (di hari “Sesungguhnya shalat witir
kiamat) adalah hari hisab bukanlah suatu kewajiban,
bukan hari beramal.” (Riwayat bukan pula seperti shalat
Bukhari) fardhu, tetapi Rasulullah 
Fatwa juga dikeluarkan melakukan shalat witir, kemu-
berupa anjuran untuk mem- dian berkata, ‘Wahai ahlul
bayar diyat (denda) saat Quran berwitirlah, karena
melakukan hukuman had sesungguhnya Allah adalah
“Rasulullah  memerintah Ali seorang pelaku dosa besar witir (gasal) dan menyukai
bin Abu Thalib untuk tinggal hingga meningga tanpa yang witir (gasal).” (Riwayat
di Madinah tatkala perang sengaja. Diriwayatkan Umair Ibnu Majah)
tabuk, maka Ali berkata kepa- bin Sa‘id an-Nakha‘i, dia Ali juga berfatwa sebagai-
da Rasulullah , Ya Raslullah, mendengar Ali bin Abu Thalib mana wasiat Rasulullah  ,

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 45


tersebut dalam atsar Abul 40 Hijrah, ditikam oleh Abdur-
Hayyaj al-Asadi, rahman bin Muljam seorang
khariji (penganut khawarij)
dengan pedang yang beracun
setelah shalat Shubuh. Beliau
 meninggal dalam usia 63
tahun dan menjabat sebagai
“Kami mendatangi Ali bin Abu khalifah selama 4 tahun 9
Thalib, kemudian berkata, bulan. Beliau dikuburkan di
“Ali bin Abu Thalib berkata ‘Wahai Amirul mukminin, Kufah.
kepadaku, ‘Maukah kamu tolong sampaikan kepada
menerima pesan sesuatu kami tentang shalat Nabi  Daftar Pustaka:
sebagaimana Rasulullah  pun yang sunah`! Ali bin Abu 1. Fathul Bari Syarh Shahih
berpesan dengannya? Jangan- Thalib bertanya, ‘Shalat sunah al-Bukhari. Al-Hafizh Ibnu
lah engkau biarkan gambar yang mana yang kalian Hajar
yang bernyawa melainkan mampu?’ Mereka menjawab, 2. Sunan Ibnu Majah. Ibnu
engkau hapuskan, dan kubur- ‘Kami akan mengamalkan Majah
an yang ditinggikan (diba- semampunya.’ Ali bin Abu 3. Musnad Imam Ahmad.
ngun) melainkan engkau Thalib kemudian menjawab, Ahmad bin Hambal
ratakan.” (Riwayat Muslim, ‘Rasulullah  shalat di siang hari 4. Rahiqul Makhtum.
Ahmad, Turmudi, Nasai, dan sebanyak 16 rekaat diluar yang Mubarakfuri.
Abu Dawud) fardhu.” (Riwayat Ahmad) 5. Shuwar min at-Tarikhil
Amirul Mukminin ketiga Islamiy
setelah Umar ini juga berfatwa Wafatnya 6. Terjamah Nisa‘ Mubasyarat
tentang sahabat yang terbaik, Beliau wafat pada tahun bil-jannah
sebagaimana tersebut dalam
atsar Abu Juhaifah,

“Ali bin Abu Thalib berkata,


‘Maukah aku kabarkan kepa-
da kalian tentang orang yang
paling baik dari umat ini
setelah Nabi  , yaitu Abu
Bakar kemudian Umar dan
seorang lelaki yang lain.”
(Riwayat Ahmad)
Tentang shalat sunah beliau
juga berfatwa, sebagaimana
tersebut dalam atsar Ashim bin
Dhamrah,

46 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Konsultasi Agama membantu dalam menyelesaikan masalah keseharian Anda. Abu Husam Muhammad
Nurhuda, Lc. MA. siap mencarikan solusi bijak sesuai syariat. Kirimkan masalah Anda ke alamat redaksi via pos
atau e-mail: majalah.fatawa@gmail.com. dengan subyek Konsultasi Agama.

EMAS HILQAH, EMAS HARAM?


Assalamu’alaikum warahmatullah
Pengasuh rubrik konsultasi, semoga dirahmati
Allah l, ada pertanyaan yang menggelayuti
benak saya tentang memakai hiasan dari emas.
Dulu saya yakin bahwa seorang wanita boleh
memakai hiasan dari emas, sementara pria tidak
diperbolehkan. Kemudian ada informasi bahwa
ada jenis emas yang sebenarnya juga tidak boleh
dipakai oleh seorang wanita. Emas tersebut yang
berbentuk melingkar (hilqah), katanya.
Saya pun pernah membaca buku terjemahan
tentang masalah tersebut, penulisnya Syaikh Muhammad
al-Albani. Hingga kini saya masih bimbang dan bingung, sebenarnya yang
betul bagaimana. Jadi di rumah pun saya tidak memakai cincin atau gelang
karena bentuknya melingkar. Kemudian saya dengar pendapat yang
melemahkan pendapat ini. Mohon kepada pengasuh agar menjelaskan
masalah ini. Bisa jadi masih banyak kaum hawa yang sebenarnya juga
belum mengerti benar tentang hal ini. Syukran, jazakumullahu khairan.
Anisa, Solo

Alhamdulillah, nushalli wa fatwa dari Syaikh Abdulaziz bin Baz sedang dia tidak dapat memberi
nusallimu ‘ala rasulihi. Baiklah ukhti v. alasan yang terang dalam perteng-
Anisa, akan kami coba untuk meng- karan.” (Az-Zukhruf:18)
obati kebimbangan Anda. Memang “Halal hukumnya bagi wanita Dalam ayat ini Allah menyebut-
sudah jamak, dalam masalah fikih mengenakan emas muhalaq (yang kan bahwa perhiasan adalah sifat
ulama terjadi perpedaan pendapat. melingkar) dan yang tidak meling- wanita, dan ini umum baik berupa
Ada beberapa sebab kenapa terjadi kar dengan keumuman firman Allah emas atau bukan.
perbedaan pendapat, tentu bukan , Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu
di sini untuk membahasanya. Dawud dan Nasa’i dengan sanad
Termasuk masalah yang Anda yang baik dari Amirul Mukminin Ali
tanyakan ini. bin Abi Thalib z bahwa Nabi 
Untuk itu biarlah ulama juga mengambil sutra kemudian mele-
yang menjawabnya. Kami harap “Dan apakah patut (menjadi anak takkan di tangan kanannya dan
dengan penjelasan ini Anda jadi Allah) orang yang dibesarkan dalam mengambil emas kemudian diletak-
plong. Jawaban ini merupakan keadaan berperhiasan (wanita) kan di tangan kirinya seraya berkata,

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 47


Dalam keterangan ayat pun (ayat an dari perak dan emas seluruhnya
yang telah kami sebutkan di atas) seperti pita, simpul, cincin, gelang
“Sesungguhnya dua benda ini nampak jelas pembolehannya bagi tangan, gelang kaki kalung dan apa
diharamkan bagi kaum laki-laki dari perempuan. Telah tersebar/tersiar saja yang digunakan dileher dan
umatku.” mengenai wanita-wanita yang selainnya. Segala yang sudah
Juga yang diriwayatkan oleh memakai kalung sejak kurun Nabi lumrah mereka kenakan tidak ada
Ahmad, Nasa’i, Tirmidzi dan  dan sahabatnya sampai hari ini perselisihan dalam hal ini.”
disahihkan olehnya, Abu Dawud, tanpa ada yang mengingkari Beliau juga berkata dalam
hakim dan disahihkannya, Thabrani mereka seorang pun. Yang seperti Syarah Shahih Muslim dalam Bab.
dan disahihkan oleh Ibnu Hazm dari ini tidak dapat dibatalkan oleh Haramnya Mengenakan Cincin
Abu Musa al-Asy’ari z bahwa khabar ahad.” Emas Bagi Lelaki dan naskh
Nabi  bersabda, Berkata al-Kayya al-Hirasi dalam (dihapusnya hukum) pembolehan-
kitab tafsirnya IV/391 tentang tafsir nya dimasa Awal Islam. Katanya,
ayat “Dan apakah patut (menjadi “Kaum muslimin telah ijma atas
anak Allah) orang yang dibesarkan bolehnya cicin emas bagi wanita.”
dalam keadaan berperhiasan Al-Hafizh Ibnu Hajar v dalam
“Dihalalkan emas dan sutra bagi (wanita)….” (Az-Zukhruf:18) Meru- syarah hadits Barra’ “Nabi 
kaum wanita dari umatku dan pakan dalil bolehnya wanita melarang kami dalam tujuh hal.
diharamkan bagi kaum lelakinya.” mengenakan perhiasan. Ijma Kami dilarang mengenakan cicin
Hadits ini dianggap bercacat berlaku padanya. Dan khabar- emas…” X/317 mengatakan,
karena ada keterputusan perawi khabar tentang hal itu tidak dapat “Larangan Nabi  mengenai cincin
antara Sa’id bin Abu Hind dengan dihitung.” emas atau mengenakannya khusus
Abu Musa. Tetapi tidak ada bukti Imam al-Baihaqi berkata dalam untuk kaum laki-laki bukan wanita.
yang memuaskan atas hal itu. Sunan al-Kubra IV/142 yang Telah dinukilkan adanya ijma/
Sedangkan yang mensahihkan menyebutkan beberapa hadits yang konsensus kebolehannya untuk
hadits ini telah kami sebutkan. Jika menunjukkan halalnya emas dan wanita.”
seandainya cacat itu benar, dia tetap sutra bagi wanita tanpa merincinya. Yang juga menunjukkan boleh-
diterima dengan adanya hadits- Beliau berkata, “Berita-berita ini nya emas bagi wanita secara mutlak,
hadits sahih lainnya sebagaimana (maksudnya hadits-hadits yang baik yang dikenakan atau tidak
kaidah yang dikenal oleh para beliau nukilkan) dan yang semakna adalah dua hadits yang disebutkan
imam-imam hadits. dengannya menunjukkan bolehnya terakhir serta yang telah disebutkan
Atas inilah ulama salaf ber- wanita berhias dengan emas. Ber- oleh para imam-imam mengenai
pendapat dan dinukil bukan hanya dalil dengan tercapainya ijma/ adanya ijma/kesepakatan ahli ilmu
dari satu orang mengenai ijma/ kesepatakan atas kebolehan hal itu atasnya sebagaimana hadits-hadits
kesepakatan bolehnya wanita serta batalnya berita yang meng- berikut:
memakai emas. haramannya secara khusus.” 1. Diriwayatkan oleh Abu
Akan kami sebutkan sebagian Imam an-Nawawi mengatakan Dawud dan Nasa’i dari Amr bin
perkataan mereka untuk kejelasan- dalam al-Majmu IV/442, “Boleh Syu’aib dari bapaknya dari
nya. bagi kaum wanita mengenakan kakeknya bahwa datang seorang
Al-Jasshas berkata dalam kitab sutra dan berhias dengan perak dan wanita kepada Nabi  dengan
tafsirnya III/388 ketika membahas emas berdasarkan ijma terhadap membawa anaknya. Di tangan
mengenai emas, “Kabar-kabar dari hadits-hadits yang shahih.” anaknya itu ada dua gelang tebal
Nabi  dan shahabat-shahabatnya Ditempat yang lain berliau dari emas. Maka Nabi bertanya
mengenai bolehnya wanita menge- berkata VI/40, “Telah bersepakat kepadanya, “Apakah kamu
nakan emas amat jelas dan terkenal kaum muslimin atas bolehnya kaum bayarkan zakat gelang ini?” Wanita
dibanding berita yang melarangnya. wanita mengenakan aneka perhias- itu menjawab, “Tidak.” Nabi

48 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


berkata, “Apakah kamu suka jika Rasulullah apakah gelang kaki itu ilmu.
Allah menggelangimu karena termasuk timbunan harta?” Nabi Apa yang telah disebutkan oleh
(sebab) keduanya pada hari kiamat menjawab .”Jika engkau tunaikan saudara kita al-Allamah Syaikh
dengan dua gelang dari api?” Maka zakatnya maka bukanlah harta Muhammad Nashiruddin al-Albani
wanita itu melepaskan gelang timbunan.” dalam kitabnya Adabuzzifaf,
tersebut dan memberikannya kepa- Sedangkan hadits yang zhahir- dengan mengkompromikan antara
da Nabi  seraya berkata, “Kedua- nya larangan mengenakan emas hadits yang membolehkan dengan
nya kuserahkan untuk Allah dan bagi wanita adalah syadz (ganjil), hadits yang melarang, dan mem-
rasulnya.” menyelisihi hadits-hadits yang lebih bawa hadits yang membolehkan
Nabi  menjelaskan kepada sahih dan kuat. Para imam hadits kepada hadits yang mengharamkan
wanita itu wajibnya menzakati dua telah menetapkan bahwa hadits- untuk yang melingkar dan
gelang tersebut dan tidak meng- hadits tersebut sanadnya baik, tetapi menghalalkan yang lain tidaklah
ingkari pemakaian pada anaknya. menyelisihi hadits yang lebih sahih benar dan tidak sesuai dengan
Hal ini menunjukkan halalnya sehingga tidak mungkin dikompro- hadits-hadits sahih yang menun-
menggunakan gelang. Hadits ini mikan (digabungkan) dan tidak jukkan kebolehannya. Dalam
shahih dan sanadnya baik sebagai- dikenal sepanjang sejarah (bahwa hadits-hadits tersebut ada yang
mana yang disampaikan oleh Al- ada yang mengompromikannya). menghalalkan cincin, bentuknya
Hafizh Ibnu Hajar dalam Bulughul Sehingga hadits tersebut syadz melingkar, membolehkan gelang,
Maram. (ganjil) tidak dijadikan hujah dan bentuknya juga melingkar. Dengan
2. Hadits yang terdapat dalam tidak diamalkan. demikian jelaslah apa yang telah
sunan Abu Dawud dengan sanad Al-Hafizh al-Iraqi v berkata kami sebutkan. Karena hadits yang
yang shahih dari Aisyah x, dia dalam bait (syair) Alfiahnya: membolehkan (menghalalkan) itu
berkata, “Diserahkan kepada Nabi Sesuatu yang ganjil jika tidak menunjukann kebolehannya secara
 hadiah perhisan dari Raja Najasyi. menyelisihi tsiqh maka Imam Syafii mutlak tanpa pengecualian, maka
Diantaranya terdapat cincin dari menetapkannya wajib mengambilnya menerimanya
emas yang ada batu habasyinya. Dan Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dengan mutlak pula dan keshahihan
Maka Nabi  mengambilnya dengan dalam Nukhbah: sanadnya. Dan telah jelas apa yang
ranting kayu atau dengan jarinya, Jika rajih (terpilih) menyelisihi disampaikan oleh para ahli ilmu
kemudian memanggil cucunya, arjah (yang lebih rajih) maka arjah akan ijma mansukh (terhapusnya/
Umamah binti Abul Ash putri yang diambil, karena dia adalah batalnya) hadits-hadits yang meng-
Zainab, (putri Nabi  ) seraya syadz (ganjil) haramkan sebgaimana yang telah
berkata, “Berhiaslah/kenakanlah ini, Sebagaimana yang mereka disampaikan di atas. Inilah yang
wahai cucu”. sebutkan bahwa di antara syarat benar tanpa keraguan. Karena
Nabi  memberikan cincin emas hadits shahih yang diamalkan dengan hilang kerancuan menjadi
yang melingkar kepada Umamah hendaknya tidak sadz (ganjil). Dan jelaslah hukum syariat yang tidak
dan berkata, “berhiaslah dengan- tidak diragukan bahwa hadits yang mengandung keraguan akan
nya” menunjukkan halalnya emas meriwayatkan haramnya wanita halalnya emas bagi wanita umat ini
yang melingkar secara nas. mengenakan emas sanadnya terbe- serta keharamnya bagi kaum lelaki.
3. Hadits yang diriwayatkan bas dari illah (penyakit) yang tidak Allahlah penolong dan pemberi
oleh Abu Dawud dan Daruquthni mungkin dikompromikan dengan taufik segala puji bagi Allah tuhan
serta disahihkan oleh Hakim hadits-hadits shahih yang membo- semesta alam. Shalawat dan salam
sebagaimana yang terdapat dalam lehkan wanita mengenakan emas. untuk Nabi kita Muhammad,
Bulughul Maram dari Ummu Dan tidak dikenal dalam sejarah kepada keluarganya dan para
Salamah x . Ummu Salamah sehingga dihukumi dengan sadz dan sahabatnya.
dahulu mengenakan gelang kaki tidak sah sebagaimana kaidah [Fatawa al-Marah al-Muslimah /
dari emas. Dia berkata, “Wahai syar’ah yang dikenal dikalangan ahli 453-457 Syaikh al-Utsaimin II/778]

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 49


Kolom ini, insyaallah, akan berisi
tentang pendapat imam yang empat
(imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam
Syafi’i, dan Imam Ahmad). Tentu tidak
semua perkataan beliau akan
dimunculkan. Di samping keterbatasan
tempat, tidak semua pendapat mereka
selalu benar.

T
ujuan menampilkan penda- menyepelekan mereka. Hanya Quran lebih besar.
pat mereka tentu bukan dengan ulama dari zaman ke zaman Abu Hanifah mulai belajar
untuk membatasi bahwa umat Islam bisa memahami dengan mendalam ilmu qiraat dan
imam dalam perjalanan kaum agamanya dengan baik. bahasa Arab. Bidang ilmu yang
muslimin hanya terbatas pada 4 Sebelum menikmati nasihat dan paling diminati ialah hadits dan fikih.
imam tersebut. Sebelum dan pendapat mereka, ada baiknya Abu Hanifah berguru kepada asy-
sesudah mereka ada banyak imam, diulas secara singkat tentang biografi Sya’bi dan ulama lain di Kufah.
baik yang masyhur maupun tidak. mereka. Perjalanan hidup mereka Jumlah gurunya di Kufah dikatakan
Tidak pula kolom ini bertujuan sejak lahir hingga wafatnya, tentu mencapai 93 orang. Beliau kemu-
untuk menggiring pada sikap fanatik secara singkat saja. Pemaparan ini dian berhijrah ke Basrah berguru
madzhab (pendapat/pandangan) diharapkan bisa memberikan kepada Hammad bin Abi Sulaiman,
tertentu. gambaran secara lebih utuh. Qatadah, dan Syu’bah. Setelah
Agama Islam adalah agama yang belajar kepada Syu’bah, saat itu
sempurna dengan kenabian Imam Abu Hanifah sebagai Amir al-Mukminin fi Hadits
Rasulullah Muhammad b, sehing- Namanya Nu’man bin Tsabit bin (pemimpin umat dalam bidang
ga tak layak dibatasi oleh sekat Zhuthi’ lahir tahun 80H/699M di hadits), beliau diizinkan mulai
pendapat satu atau dua imam. Kufah, Iraq, sebuah kota yang mengajarkan hadits.
Kolom ini sekadar untuk sedikit sudah terkenal sebagai pusat ilmu Di Mekah dan Madinah beliau
mencoba menunjukkan sikap pada zamannya. Ayahnya seorang berguru kepada ‘Atha’ bin Abi
penghormatan kepada ulama pedagang besar, sempat hidup Rabah, Ikrimah, seorang tokoh di
besar. Tekad untuk kembali kepada bersama ‘Ali bin Abi Talib a. Abu Mekah murid Abdullah ibn ‘Abbas,
al-Quran dan as-Sunnah sesuai Hanifah kadang menyertai ayahnya ‘Ali bin Abi Talib, Abu Hurairah dan
pemahaman para shahabat tidaklah saat berdagang, tetapi minatnya Abdullah ibn ‘Umar g. Kehan-
berarti kemudian diikuti sikap untuk membaca dan menghafal dalan Abu Hanifah dalam ilmu-ilmu

50 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


hadits dan fikih dikenal Ikrimah Dalam perkembangannya Malik
sehingga disetujui menjadi guru bin Anas kemudian menjadi tokoh
penduduk Mekah. agama di Masjid Nabawi. Beliau juga
Abu Hanifah kemudian mene- bertindak sebagai mufti Madinah.
ruskan pengajiannya di Madinah Malik termasuk tokoh yang merintis
bersama Baqir dan Ja’afar as- pengumpulan dan pembukuan
Shaddiq. Kemudian belajar juga hadits-hadits Rasulullah b dalam
kepada Malik bin Anas, tokoh di kitabnya al-Muwattha’. Kitabnya ini
kota Madinah ketika itu. dihafalkan banyak orang dan
Saat guru kesayanganya menjadi rujukan, pernah dikomen-
Hammad meninggal dunia di tari oleh asy-Syafi’i,
Basrah pada tahun 120H/738M, “Tidak ada sebuah buku di bumi
Abu Hanifah diminta mengganti- yang kesahihannya mendekati al-
kannya sebagai guru dan tokoh Quran melainkan kitab Imam Malik
agama di Basrah. Abu Hanifah juga ini.”
berdagang. Beliau amat bijak dalam Di antara yang belajar kepada
mengatur antara dua tanggung Malik bin Anas di masjid Nabawi
jawabnya ini, seperti dijelaskan oleh adalah Abu Hanifah dari Kufah dan
salah satu muridnya, al-Fudhail ibn Muhammad bin Idris, yang terakhir
‘Iyyad, kemudian terkenal sebutan Imam
“Abu Hanifah seorang ahli asy-Syafi’i. Ketinggian ilmu Malik bin
hukum, terkenal dalam bidang fikih, Anas diungkapkan oleh Imam
kaya, suka bersedekah kepda yang Ahmad bin Hanbal,
memerlukannya, sangat sabar “Malik adalah penghulu dari
dalam pembelajaran baik malam Nafi’, juga seorang tokoh hadits di para penghulu ahli ilmu, juga
atau siang hari, banyak beribadah Madinah pada saat itu. Dari seorang imam dalam bidang hadits
pada malam hari, banyak berdiam pamannya inilah Malik bin Anas dan fikih. Siapakah gerangan yang
diri, sedikit berbicara kecuali ditanya mulai belajar ilmu agama, dapat menyamainya?”
sesuatu masalah agama, pandai khususnya hadits. Abu Suhail Nafi’ Malik pernah dihukum oleh
menunjuki manusia kepada kebe- ialah seorang tabi‘in yang sempat gubernur Madinah pada tahun
naran dan tidak mau menerima menghafal hadits dari Abdullah ibn 147H/764M karena mengeluarkan
pemberian penguasa.” ‘Umar, ‘A’isyah binti Abu Bakar, fatwa yang bertentangan dengan
Pada zaman pemerintahan Ummu Salamah, Abu Hurairah, hukum talak dikeluarkan kerajaan
Abbasiah, Khalifah al-Mansur dan Abu Sa‘id al-Khudri g. Abbasiah. Kerajaan ketika itu
memintanya menjadi qadhi (hakim) Selain Nafi’, Malik bin Anas juga membuat fatwa bahwa semua
kerajaan, tapi ditolak sehingga berguru kepada Ja’far as-Shaddiq, penduduk harus taat kepada
dipenjara. Abu Hanifah meninggal cucu al-Hasan, cicit Rasulullah b. pemimpin, bila tidak mau otomatis
dunia pada bulan Rajab 150H/ Malik juga belajar di Masjid Nabawi akan jatuh talak atas istrinya!
767M dalam penjara karena dengan Muhammad Yahya al- Pemerintah Abbasiah memaksa
keracunan. Shalat jenazahnya Anshari, Abu Hazm Salmah ad- Malik fatwa kerajaan. Alih-alih
dilangsungkan 6 kali, tiap kalinya Dinar, Yahya bin Sa’ad, dan Hisyam mengesahkan, Malik mengeluarkan
terdiri tidak kurang dari 50.000 bin ‘Urwah. Semuanya murid fatwa bahwa hukum talak semacam
orang. sahabat-Rasulullah g. Beruntung itu tidak sah. Malik ditangkap dan
Malik bin Anas di Madinah hidup di dipukul sehingga bahunya patah,
Imam Malik bin Anas tengah para tabi‘in. Para tabi‘in ini akibatnya tidak dapat shalat dengan
Imam Malik bin Anas lahir di sempat hidup bersama sahabat- bersedekap di dada, lalu dibiarkan
Madinah pada tahun 93H/711M. sahabat Rasulullah g . Mereka irsal (terjuntai di samping badan).
Datuknya adalah seorang perawi belajar, mendengar hadits dan Malik kemudian dibebaskan dan
dan penghafal hadits yang mengamalkan perbuatan para kembali mengajar di Madinah
terkemuka. Pamannya, Abu Suhail sahabat. hingga wafat pada 11 Rabiul-Awal

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 51


51
179H/796M. mereka, terutama Muhammad bin tahui hadits sahih dan dha’if, nasikh,
al-Hasan as-Syaibani. mansukh, menghafal al-Quran dan
Imam asy-Syafi’i Pada tahun 188H/804M asy- hadits, perjalanan hidup para
Lahir di Gaza, Palestina pada Syafi’i hijrah ke Mesir. Sebelumnya Khulafa’ ar-Rasyidun, dan pandai
tahun 150H/767M. Namanya singgah sebentar di Mekah dan di mengarang.”
Muhammad bin Idris asy-Syafi’i. sana diberi penghormatan untuk Imam asy-Syafi’i wafat pada 29
Beliau keturunan Quraisy. Terlahir memberi pelajaran. Asy-Syafi’i Rajab 204H/820M di Mesir. Beliau
sebagai anak yatim, umur 10 tahun mulai dikenal sebagai seorang imam meninggalkan kepada dunia Islam
dibawa ibunya ke Mekah untuk dan banyak melakukan usaha sebuah kitab terbaik dalam bidang
ibadah haji. Selepas itu beliau tetap menutup jurang perbedaan antara usul fikih berjudul ar-Risalah. Kitab
berada di sana untuk menuntut pendapat Imam Malik bin Anas dan ini dikenal sebagai asas kaidah
ilmu. Di Mekah asy-Syafi’i mulai Imam Abu Hanifah. Usahanya tidak dalam mengeluarkan hukum dari
berguru kepada Muslim bin Khalid disambut baik penduduk Mekah nash al-Quran dan as-Sunnah. Juga
al-Zanji, mufti Kota Mekah ketika yang terbiasa dengan pendapat ada kitab fikihnya yang masyhur
itu. Imam Malik. berjudul al-Umm.
Kitab al-Muwattha’ karangan Tahun 194H/810M asy-Syafi’i
Imam Malik bin Anas telah dihafal kembali ke Baghdad, dipercaya Imam Ahmad bin Hanbal
asy-Syafi’i pada usia 15 tahun. Asy- memegang qadhi bagi Dinasti Imam Abu Abdillah Ahmad bin
Syafi’i kemudian hijrah ke Madinah Abbasiah. Beliau menolak dan Muhammad bin Hanbal dilahirkan
untuk berguru dengan penulis kitab hanya singgah selama 4 tahun di di Baghdad pada tahun 164H/
tersebut. Sejak berumur 20 tahun Baghdad. 781M. Ayahnya seorang mujahid
beliau belajar kepada Imam Malik Asy-Syafi’i kemudian ke Mesir Islam dan meninggal dunia pada
hingga gurunya tersebut wafat dan menetap di sana. Daud bin ‘Ali umur 30 tahun. Ahmad kemudian
tahun 179H/796M. Ketokohan asy- pernah ditanya tentang kelebihan dibesarkan oleh ibunya Saifiyah
Syafi’i sebagai murid terpintar Malik asy-Syafi’i, binti Maimunah. Ahmad bin Hanbal
bin Anas mulai dikenal banyak “Asy-Syafi’i mempunyai bebera- menghafal al-Quran sejak kecil,
orang. pa keutamaan, berkumpul padanya pada umur 16 tahun sudah banyak
Asy-Syafi’i mengambil alih apa yang tidak terkumpul pada menghafal hadits. Ahmad bin
sebentar kedudukan Malik bin Anas orang lain. Dia seorang bangsawan, Hanbal meneruskan belajar hadits-
sebagai guru di Masjid Nabawi mempunyai agama & i’tiqad yang nya kepada banyak guru. Pada akhir
sampai ditawari kedudukan pejabat benar, sangat murah hati, menge- hayatnya diperkirakan telah meng-
oleh Gubernur Yaman. Jabatan asy-
Syafi’i di Yaman tidak lama karena
difitnah sebagai pengikut ajaran
Syi‘ah. Selain itu pelbagai konspirasi
ditujukan padanya sehingga beliau
dirantai dan di penjara di Baghdad,
pusat pemerintahan Dinasti
Abbasiah ketika itu. Asy-Syafi’i
dibawa menghadap ke Khalifah
Harun ar-Rasyid dan bisa mem-
buktikan dirinya tidak salah.
Kehandalan dan kecakapan asy-
Syafi’i membela diri dengan
pelbagai hujah agama menjadikan
Harun tertarik. Asy-Syafi’i dibebas-
kan dan dibiarkan tinggal di
Baghdad. Di sini asy-Syafi’i ber-
kenalan dengan murid Abu Hanifah
dan duduk berguru bersama

52 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


hafal lebih dari sejuta hadits berikut nama
perawinya.
Pada tahun 189H/805M Ahmad bin
Hanbal hijrah ke Basrah, kemudian ke
Mekah dan Madinah untuk menuntut ilmu.
Di sana beliau sempat berguru kepada asy-
Syafi’i. Sebelum itu guru-gurunya yang
masyhur ialah Abu Yusuf, Husain ibn Abi
Hazm al-Washithi, ‘Umar ibn Abdullah ibn
Khalid, Abdurrahman ibn Mahdi, dan Abu
Bakar ibn ‘Iyasy. Pada tahun 198H Ahmad
bin Hanbal ke Yaman berguru kepada
Abdurrazzaq ibn Humam, seorang ahli
hadits saat itu, terkenal dengan kitabnya al-
Mushannaf. Dalam perjalanannya ini
Ahmad mulai menulis hadits-hadits yang
dihafalnya.
Ahmad bin Hanbal kembali ke Baghdad
untuk mengajar. Kehebatannya sebagai
seorang ahli hadits dan pakar fikih menarik
perhatian banyak orang, sehingga banyak
yang belajar kepadanya. Muridnya yang
kemudian berjaya menjadi tokoh hadits
terkenal ialah al-Bukhari, Muslim, dan Abu
Daud. Al-Qasim ibn Salam berkata,
“Ahmad bin Hanbal adalah orang yang
paling ahli dalam bidang hukum dan aku
tidak melihat ada orang yang lebih
mengetahui tentang as-Sunnah selain dia.
Dia tidak pernah bersenda gurau, banyak
berdiam diri, dan tidak mempermasalahkan
selain ilmu.”
Ahmad bin Hanbal pernah dipenjara
karena keteguhannya menentang ajaran
Mu’tazilah yang dipaksakan oleh
pemerintah Abbasiah. Ahmad dipaksa
mengesahkan ajaran baru tersebut. Ahmad
enggan sehingga didera dalam penjara
sampai tidak sadarkan diri.
Setelah bebas Imam Ahmad
meneruskan pengajarannya hingga wafat
tahun 241H/856M. Ahmad bin Hanbal
meninggalkan kitab haditsnya yang terkenal
yaitu al-Musnad yang terdiri tidak kurang
dari 30.000 hadits Rasulullah b dan atsar
para sahabat. Dua orang anaknya yang
meneruskan perjuangannya adalah
Abdullah dan Shalih.

Diolah dari beberapa sumber.

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 53


Dalam kajian rubrik Pengobatan dan Kesehatan ini akan difokuskan dalam obat-obatan yang
bersumber dari metode pengobatan nabi (ath-Thibbu an-Nabawi). Tidak menutup kemungkinan
dipadukan dengan obat herbal dari Nusantara yang mudah ditemukan. Sebagai awal kajian
diangkat tentang madu dan khasiatnya. Sebelum sampai pada cara meramu madu dengan bahan-
bahan herba, sesuai dengan penyakit, tentu perlu diulas tentang seluk-beluk madu. Tidak lupa
akan disajikan teknik menguji keaslian dan kemurnian madu, insyaallah.

Masyaallah! Seorang ibu


heran melihat luka bakar di
kaki anaknya tidak
melepuh seperti biasanya.
Oleh suaminya luka bakar
tersebut diolesi madu.
Selain tidak melepuh, warna
luka juga bersih tidak
menghitam. Khasiat madu?!

54 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Madu tentu bukan barang asing bagi Mesir sebagai minuman yang dapat
kita. Bahan makanan yang menyembuhkan berbagai penyakit
bersumber dari alam ini telah lama seperti sesak nafas dan demam.
digunakan oleh masyarakat di Pada saat itu madu telah diyakini
seluruh dunia. Madu merupakan mengandung zat yang memiliki
salah satu bahan makanan yang kekuatan dalam melawan kuman.
istimewa. Bukan sekadar untuk Karena itu, bangsa Mesir telah
pemanis makanan atau minuman, menggunakan madu sebagai bahan
lebih dari itu madu dapat digunakan pengawet, termasuk mengawetkan
untuk mengobati berbagai penyakit. mayat yang menjadi tradisi saat itu.
Sebagai obat luar, bangsa Mesir
Madu Sebagai Obat kuno menjadikan madu sebagai
Seperti dirasakan Ook, 31 Beberapa catatan dari ramuan bagi orang yang terkenan
tahun, setelah seharian beraktivitas peninggalan Mesir kuno cramp (kejang). Madu dicampur
sorenya merasa sangat kelelahan. menunjukkan bahwa dengan lilin lebah, biji-bijian, dan
Oleh temannya dibuat ramuan pada tahun 1553—1550 garam laut kemudian dioleskan
terdiri dari sesendok madu sebelum masehi, madu pada bagian tubuh yang kejang.
dicampur air 450 ml kemudian telah diresepkan untuk Beberapa catatan dari
dikocok sebanyak 300 kali. mengobati luka, peninggalan Mesir kuno
Beberapa saat badannya terasa merangsang pengeluaran menunjukkan bahwa pada tahun
lebih enak dan segar, hilang rasa kemih, dan mengobati 1553—1550 sebelum masehi,
loyonya. Dengan kehendak Allah sakit perut madu telah diresepkan untuk
madu memang menjadi sesuatu mengobati luka, merangsang
yang kecil dan manis, tapi pengeluaran kemih, dan mengobati
khasiatnya luar biasa. berbagai penyakit. Setiap orang sakit perut. Setidaknya pada saat itu
Secara tegas Allah menyatakan dapat mengonsumsi madu, baik bangsa Mesir kuno telah membuat
bahwa madu adalah obat yang anak-anak, orang dewasa, maupun lebih dari 900 resep pengobatan,
berkhasiat bagi manusia. Allah manula. Karena khasiatnya yang 500 di antaranya dibuat dengan
berfirman, tinggi, banyak bahan makanan atau bahan dasar madu. Bangsa Cina
“Dan tuhanmu mewahyukan minuman lain yang dicampur pun telah menjadikannya sebagai
kepada lebah, ‘Buatlah sarang- dengan madu untuk mendongkrak resep untuk obat luka bakar.
sarang di bukit-bukit, di pohon- gizinya. Penggunaan madu juga Beberapa bangsa lain juga
pohon kayu, dan di tempat-tempat tidak terbatas sebagai bahan menggunakan madu untuk
yang dibikin manusia. Kemudian pangan, tapi dapat juga digunakan perawatan tubuh dengan mandi
makanlah dari tiap (maacam) buah- untuk tujuan lain. Sejak zaman madu. Tujuannya untuk merawat
buahan dan tempuhlah jalan dahulu, madu telah digunakan kecantikan wajah dan kehalusan
tuhanmu yang telah dimudahkan sebagai obat tradisional. Madu juga kulitnya, di samping untuk
bagimu. Dari perut lebah itu sering digunakan untuk perawatan meningkatkan stamina dan
keluarlah minuman (madu) yang tubuh dan kecantikan. vitalitasnya. Sebelum mengkaji
bermacam-macam warnanya, di manfaat madu, setelah pengenalan
dalamnya terdapat obat yang Sejak Zaman Baheula ini akan diulas tentang produk
menyembuhkan bagi manusia. Madu tidak hanya dikenal pada keluaran lebah selain madu, juga
Sesungguhnya pada yang zaman kini, ribuan tahun telah kandungan gizinya, insyaallah.
demikian itu benar-benar terdapat digunakan oleh manusia. Pada saat
tanda kebesaran tuhan bagi orang- itu, mungkin, madu merupakan Khasiat dan Manfaat Madu
orang yang memikirkan.” (An- satu-satunya “jenis gula” atau bahan Herbal. dr. Adji Suranto, SpA.
Nahl:68-69) pemanis yang telah dikenal, di Agromedia Pustaka. Jakarta 2004.
Umumnya, madu memiliki rasa samping sebagai obat. Pada zaman Catatan Kuliah Institut Latihan
manis, nilai gizinya tinggi, dan Firaun, madu telah banyak Herba al-Wahidah (Intibah II).
sangat berkhasiat untuk mengobati dimanfaatkan oleh masyarakat Surakarta. 2006

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 55


56 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427
FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 57
bersabar, tetap bersama keluarga
dan istri serta berbuat baik kepada
ibu mertuanya. Inilah yang semesti-
nya dilakukan oleh seorang muslim.
Jika telah terjadi sebagaimana
diceritakan tersebut, yakni mening-

K
ehidupan manusia memang mintaan wanita itu ternyata galkan istri dan anak-anaknya
tidak bisa lepas dari dikabulkan hakim. sehingga sang istri merasakan kesu-
problema. Perselisihan Lepas dari ikatan pertama, litan, telah diutus pula perwakilan
merupakan salah satu sumber segera wanita tersebut dinikahi dari sang istri untuk bermufakat
problema. Sangat mungkin lelaki lain. Pada pernikahan kedua- sementara sang suami bertahan
seseorang berselisih dengan teman, nya tersebut ia sempat melahirkan dengan kemarahannya dan pem-
kolega atau sahabatnya. Bahkan beberapa anak. Hingga akhirnya boikotannya, berarti ia telah mela-
berselisih dengan mertua pun suatu terdengar oleh (mantan?) suaminya kukan sesuatu yang salah, sesuatu
yang aneh. Karena emosional dan yang terdahulu. Kontan saja pria yang tidak layak dilakukan.
katakter tertentu, gara-gara berseli- tersebut marah-marah dari per- Sementara tentang putusan
sih, seseorang kadang sampai pergi sembunyiannya. “Pernikahanmu hakim yang mendasarkan pada
tak tentu rimbanya. haram, anak-anak kalian tidak syar’i pengaduan wanita tersebut untuk
Pernah ada kejadian seorang karena kamu masih dalam tang- membatalkan pernikahan hingga
suami yang telah memiliki beberapa gung jawabku!” pria tersebut me- bisa menikah dengan lelaki lain
anak kabur dari rumah karena ngirim peringatan keras dari adalah urusan pengadilan. Kem-
berselisih dengan ibu mertua. Ia pelariannya. balinya kepada mahkamah, kami
kabur tanpa membawa anak dan Bagaimana Islam memandang tidak dapat mengoreksinya karena
istrinya. Tak tanggung-tanggung kasus ini? Layakkah sikap suami – tidak mengetahui apa yang dilaku-
pria itu bersembunyi dalam dalam konsep Islam duduk sebagai kan hakim dan hal-hal yang mem-
pelariannya hingga lebih dari lima pemimpin keluarga— tersebut pengaruhi keputusannya. Yang dila-
tahun! yang karena marah dengan ibu kukan mestinya adalah menyurati
Selama itu tidak pernah mene- mertua kemudian menelantarkan sang suami terlebih dahulu dan
ngok istri dan anak yang mestinya anak istri yang menjadi tanggung mempelajari permasalahan yang
dicintainya itu, apalagi menengok jawabnya? terjadi, baru kemudian hakim
ibu mertua. Kerabat istrinya yang memutuskan hukum. Keputusan
berusaha menemui untuk membu- Solusi yang sesuai dengan kemaslahatan
juknya kembali pun harus pulang “Perbuatan lelaki tersebut hing- dan yang dapat menghilangkan
dengan tangan hampa. Hanya ga meng-hajr (memboikot) istrinya kesusahan sang istri.
pesan tegas yang di bawa, “Saya serta menjauhinya gara-gara ber- Mengenai pembatalan perni-
tidak akan kembali, kecuali ibu selisih dengan ibu mertuanya tidak kahannya dengan suami pertama
mertuaku telah mati!” Masyaallah! selayaknya terjadi. Tidak seyogya- hingga kemudian bisa menikah
Gara-gara bermusuhan dengan ibu nya seorang suami marah hingga dengan lelaki lain, adalah akibat dari
mertua, anak dan istri ikut kena seperti itu. Apa dosa istri dan anak- keputusan hakim, permasalah-
getahnya. anaknya, sehingga berbuat jahat annya kembali kepada mahkamah.
Bukan hanya suami yang tak kepada mereka dengan meng-hajr, Jika telah dilakukan dengan cara
tahan hidup sendiri, istri pun tidak meninggalkan mereka, dan tidak yang syar’i, maka tidak ada koreksi;
mau hidup tanpa suami, apalagi mau kembali hingga menunggu dan pernikahan mantan istrinya itu
harus ngurus anak-anak. Gagal kematian ibu mertua yang berselisih dengan suami keduanya sah.
membujuk pulang suaminya, sang dengannya. Begitupun dengan anak-anak yang
istri pun pergi menemui hakim Pertama, yang mestinya dilaku- dilahirkan adalah syar’i.
agama. Bukan meminta suaminya kan pria tersebut adalah menyudahi [Al-Muntaqa min fatawa
dicari dan dibui, tapi minta fasakh percekcokan dengan ibu mertua- fadhilatu as-Syaikh Shalih bin
(pembatalan pernikahan). Entah nya. Maslahat dalam hal ini adalah Fauzan bin Abdilah al-Fauzan
dengan berapa pertimbangan per- memaafkan, lapang (dada), dan juz III/252-254 no. 381]

58 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


mengalami. Banyak ibu yang
cemburu jika melihat anak laki-
lakinya begitu mencintai istrinya,
sehingga istri anaknya itu dianggap
sangat mengganggunya. Jika alasan
seperti ini, tidak menjadi keharusan

S
eorang pria pernah menge yang begitu besar kepada menantu bagi si anak untuk menceraikan
luh karena diminta oleh perempuannya. Menantu perem- istrinya. Permintaan ayah atau
ibunya untuk menceraikan puan sering dinilai “merebut” hati ibunya untuk menceraikan istrinya
istrinya. Ancamannya bukan main- anak lelaki yang telah dididik ibu bisa diabaikan. Hendaknya tetap
main bercerai atau tidak lagi kandungnya. tinggal bersama kedua orang tua-
dianggap sebagai anak. Bagai Bagaimana kalau –semoga nya —sementara sang istri tetap
makan buah simalakama. Siapa tidak— Anda mengalami kasus bersamanya— berlemah lembut
yang tidak mencintai seorang ibu, demikian. Tiba-tiba ibu tercinta kepada keduanya, dan membaha-
tapi siapa pula yang tidak mengasihi membuat instruksi kepada Anda giakan kedua orang tua dengan
istrinya? sebagai anak lelakinya, pilih cerai ucapan yang halus, sampai kedua-
Orang tua punya keinginan istri atau anggap tidak ada hubung- nya menerima keberadaan menan-
agar anak lelakinya menceraikan an anak-ibu lagi. Berikut adalah tunya. Terlebih lagi jika istrinya
istrinya memang bukan kasus baru. nasihat dari Syaikh Muhammad istiqamah dalam agama dan
Kisah ini pernah terjadi di zaman bin Shalih al-Utsaimin terkait kasus akhlaknya.
Nabi Isma’il. Dalam perjalanan tersebut. Imam Ahmad pernah ditanya
rumah tangganya beliau pernah tentang masalah semacam itu.
menceraikan istrinya. Perceraian itu Solusi Seorang laki-laki datang kepada
bukan atas kemauannya sendiri, “Jika seorang bapak meminta beliau lalu berkata, ‘Bapakku
tapi atas permintaan sang bapak, anak laki-lakinya menceraikan istri, meminta agar aku menceraikan
Nabi Ibrahim. Hingga dua kali maka tidak lepas dari dua keadaan. istriku.’ Imam Ahmad berkata
Ibrahim meminta anak terkasihnya Pertama, sang bapak menjelas- kepadanya, ‘Jangan engkau cerai-
untuk menceraikan istrinya. kan sebab syar‘i yang mengharus- kan!’ Laki-laki itu menjawab, ‘Bu-
Perintah Nabi Ibrahim kepada kan sang anak berpisah dan mence- kankah Nabi b telah memerin-
putranya tersebut tentu bukan raikan istrinya, seperti mengatakan, tahkan Ibnu Umar menceraikan
didasari oleh rasa suka atau tidak “Ceraikan istrimu karena akhlaknya istrinya, ketika Umar memerintah-
suka, bukan pula pesanan dari sang buruk. Dia suka menggoda laki-laki, kannya?’ Imam Ahmad menjawab,
istri. Dalam pertemuannya dengan sering mengunjungi orang-orang ‘Apakah bapakmu seperti Umar?’
menantu perempuannya, Nabi yang kurang baik, atau alasan lain. Mungkin sang bapak beralasan
Ibrahim menyimpulkan istri anak- Karena itu ceraikanlah dia.” Dalam kepada anaknya, ‘Wahai anakku,
nya tersebut bukan wanita yang kondisi demikian sang anak harus Nabi b memerintahkan Abdullah
baik. Nabi yang menjadi kekasih menceraikan istrinya, karena sang bin Umar menceraikan istrinya
Allah ini setelah mengajukan bebe- bapak memerintahkannya bercerai ketika Umar memerintahkannya.’
rapa pertanyaan bisa mengetahui bukan karena dorongan hawa Coba hendaknya ia jawab dengan
wanita tersebut adalah istri yang nafsu semata, melainkan karena pertanyaan, ‘Apakah engkau seper-
tidak bersyukur kepada suaminya ingin menjaga jangan sampai ketu- ti Umar?’ Tentu ucapan itu disam-
dan suka mengeluh. runan/rumah tangga anaknya ter- paikan dengan santun dan lemah
Kasus demikian selalu berputar kotori. Sudah semestinya kalau lembut, misalnya, ‘Umar melihat
dan berulang. Kasusnya sama tapi sang anak menceraikan istrinya. ada sesuatu yang membawa kepa-
mungkin alasannya sangat be- Kedua, sang bapak menyuruh da kemaslahatan ketika memerin-
ragam. Di zaman kini banyak terjadi anak menceraikan istrinya karena tahkan anaknya menceraikan istri-
perselisihan antara seorang ibu si anak begitu mencintai istrinya nya.’ Inilah jawaban untuk kasus
dengan menantu perempuannya. sehingga sang bapak cemburu yang sering terjadi ini.
Menurut sebagian psikolog seorang dibuatnya. Untuk alasan seperti ini, (Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah
ibu memang punya rasa cemburu ibu biasanya yang lebih banyak II/755)

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 59


yang menyelisihi syariat, maka yang
dipakai adalah sebatas yang sesuai
dengan syariat. Misalnya, bila
kebiasaan yang terjadi dalam
masyarakat adalah seorang suami
tidak berhak memerintahkan
keluarganya untuk melaksanakan
shalat dan berakhlak baik. Tentu saja,
secara syariat, kebiasaan ini salah,
sehingga tidak boleh dilakukan.
Adapun bila kebiasaan yang ada tidak
menyelisihi syariat, maka Allah
menyerahkannya kepada (apa yang
dianggap biasa oleh masyarakat)
sebagaimana disebutkan dalam ayat
di atas.
Yang wajib bagi kepala keluarga
adalah bertakwa (takut) kepada Allah
atas orang-orang yang menjadi
tanggung jawabnya, baik perempuan
maupun laki-laki, dan tidak boleh
“Nih, Mi, anakmu ngompol, ganti kewajiban dalam sebuah rumah menelantarkannya. Kita terkadang
celananya, ya!” ujar seorang suami. tangga. Pengetahuan tentang hal ini menjumpai kepala keluarga yang
Istri yang tengah masak di dapur mesti tentu sangat bermanfaat untuk bekal menelantarkan anak-anaknya, baik
meninggalkan masakannya untuk dalam mengarungi lautan kehidupan yang laki-laki maupun yang
menangani anaknya. Betulkah ganti dalam sebuah bahtera rumah tangga. perempuan. Anaknya tidak pernah
popok, cuci-mencuci, menyapu, Berikut fatwa ulama untuk sedikit ditanya di mana keberadaannya –
menyeterika, dan sebangsanya memberikan gambaran untuk apakah sudah pulang atau belum?–
adalah kewajiban seorang istri? menjadikan panduan dalam dan tidak pernah duduk-duduk
menentukan hak dan kewajiban bersama mereka. Bahkan ada
Berbicara tentang hak dan sebagian kepala keluarga dalam
kewajiban dalam keluarga memang Syaikh Muhammad bin Shalih al- sebulan atau dua bulan tidak
kadang memunculkan silang Utsaimin berkumpul dengan istri dan
sengketa. Sebenarnya sangat “Tidak ada ketentuan khusus keluarganya. Perilaku semacam ini
disayangkan bila dalam keluarga mengenai hak-hak mesti ditunaikan merupakan kesalahan serius. Kami
sampai terjadi sikap saling lempar seorang istri menurut syariat, kembali nasihatkan kepada saudara-
tanggung jawab. Dalam kepada urf (kebiasaan di tengah saudaraku, kaum muslimin,
kenyataannya ternyata hal demikian masyarakat). Hal ini berdasarkan hendaknya mereka menjaga
tidak jarang terjadi. Misalnya, untuk firman Allah l, “Dan bergaullah kebersamaan dan tidak bercerai
merapikan tempat tidur saja harus dengan mereka (para istri) secara berai. Berusahalah makan siang dan
dilakukan oleh sang istri, seakan-akan patut.” (An-Nisa:19) malam bersama mereka, tentu tanpa
seorang suami tabu untuk Juga firman-Nya, melibatkan wanita dan laki-laki yang
melakukannya. “Dan para wanita mempunyai hak bukan mahram. Kebiasaan
Hal-hal “kecil” demikian bisa yang seimbang dengan kewajibannya berkumpulnya laki-laki dan wanita
menjadi pemicu munculnya konflik menurut cara yang ma’ruf.” (Al- yang bukan mahram di meja makan,
antara suami dan istri. Kalau tidak Baqarah:228) merupakan sesuatu yang mungkar
bijak dalam menyikapi tidak mustahil Apa yang menjadi hak di tengah dan menyelisihi syariat. Kita
berkembang menjadi perpecahan masyarakat, maka itulah yang wajib; memohon hidayah bagi semua.
rumah tangga. Sebenarnya dan apa yang bukan, maka itu tidak (Fatawa Ulama al-Balad al-Haram
bagaimana menentukan hak dan menjadi wajib. Jika ada kebiasaan hal. 532-533.)

60 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


S
uami istri menikah memang
untuk hidup bersama.
Kenyataannya tidak sedikit
suami istri yang berpisah begitu
menikah. Bukan berarti cerai, karena
satu dan lain hal suami harus tinggal
di tempat lain yang jauh.
Tuntutan pekerjaan, misalnya.
Pernah mampir sebuah pertanyaan
ke meja redaksi dari seorang istri. didikan anak lelakinya, hingga men- dua tahun atau bahkan lebih.
Tinggal di Kalimantan, tempat kerja jadi anak yang saleh? Adapun jika istri menuntut haknya
suaminya berjarak ratusan kilometer Tapi bicara suami istri yang ber- agar suami tidak meninggalkannya
dari tempat tinggal. Akhirnya pisah lama, sebenarnya bagaimana dalam waktu yang lama, maka
pertemuan suami istri ini frekuensinya syariat Islam memandang? Tidak penyelesaiannya dikembalikan kepa-
dua bulan sekali, bahkan pernah 4 boleh, boleh, atau bagaimana? da lembaga hukum syari’at. Kepu-
bulan baru bertemu. Hingga istrinya Berikut penjelasan dari dua syaikh, tusan yang dibuat oleh hakim di
pun mengeluh. Semoga ibu tersebut Syaikh Muhammad bin Shalih al- lembaga tersebut mesti diterima oleh
sudah menyampaikannya kepada Utsaimin dan Syaikh Shalih bin kedua belah pihak.”
sang suami dengan tujuan untuk Fauzan bin Abdullah al-Fauzan. (Fatawa li al-Mar‘ah al-Muslimah
menemukan jalan keluar yang baik, II/670-671)
bukan untuk saling menyalahkan. Solusi I
Kasus semacam itu sebenarnya Syaikh Muhammad bin Shalih al- Solusi II
bukan barang langka. Di zaman Utsaimin. Syaikh Shalih bin Fauzan bin
sahabat pun pernah terjadi. Bukan “Yang mesti dilakukan suami Abdullah al-Fauzan.
sebulan dua bulan atau mungkin adalah mempergauli istri dengan cara “Batasan maksimal sesuai kete-
setahun dua tahun, dua puluh tahun! yang baik sebagaimana firman Allah tapan syariat bagi suami yang mening-
Ceritanya sahabat ini gemar jihad fi l, “Dan bergaullah dengan mereka galkan istrinya adalah empat bulan.
sabilillah. Hingga suatu saat ia minta secara patut.” (An-Nisa:19) Tidak boleh melebihi batas ini, kecuali
izin istrinya untuk bergabung dengan Pergaulan adalah kewajiban yang dengan kerelaan sang istri, dan dia
pasukan kaum muslimin. Istrinya mesti ditunaikan seorang suami ter- ditinggalkan di tempat yang aman
sekadar dititipi uang secukupnya dan hadap istri dengan cara yang baik, dari fitnah, demikian pula suaminya
seorang anak lelaki. demikian pula sebaliknya. Tidak (berada di tempat yang aman). Jika
Tidak kurang dari 20 tahun lelaki sepantasnya seorang suami mening- keadaan memaksanya untuk me-
tadi baru pulang kampung. Setiba di galkan istrinya dalam waktu yang ninggalkan istrinya lebih dari itu, maka
masjid kampung shalat dua rekaat, lama, karena di antara hak istri atas dia ma’dzur sampai hilang udzur-nya.
karena baru pulang safar (bepergian). suaminya adalah “bersenang-senang” Selama suami memungkinkan
Saat itu di masjid sedang ada majlis dengannya, sebagaimana suami pun untuk mendatangi istri, menjaga, dan
taklim. Lelaki mujahid itu bergabung punya hak untuk “bersenang- memenuhi kebutuhannya, maka
dalam peserta kajian. Pematerinya senang” dengan apa yang dimiliki wajib melakukannya dengan baik.
masih belia, tapi masyaallah, cerdas, istrinya. Akan tetapi, jika seorang istri Lebih-lebih pada zaman seperti
ilmunya luas, dan retorikanya ridha dengan kepergian suaminya, sekarang yang muncul begitu banyak
memukau. Hingga pria tadi dibuat sekalipun untuk waktu yang lama, fitnah dan tipu daya yang merusak
kagum olehnya. maka tidak mengapa. Hal tersebut akhlak. Oleh karena itu tidak selayak-
Sesampai rumah langsung mene- adalah hak istri sepenuhnya. Tentu nya seorang suami meninggalkan
mui istrinya. Singkat cerita ternyata selama pergi tersebut istri harus istrinya, kecuali karena kebutuhan
ustadz muda yang mengajar di masjid ditinggalkan di tempat aman yang yang mendesak, dengan tetap ber-
tadi adalah anaknya, yang saat tidak mengkhawatirkan. Jika suami usaha segera untuk kembali kepada
ditinggal masih kecil. Betapa bersyu- terpaksa pergi meninggalkan istri dan istrinya sebisa mungkin.
kurnya ia mengetahui istrinya bisa istri ridha, tidak masalah bagi suami (Fatawa li al-Mar‘ah al-Muslimah
memanfaatkan uangnya untuk pen- meninggalkannya, sekalipun selama II/670)

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 61


Konsultasi Jelang Pernikahan membantu dalam mencari jalan keluar berkaitan
dengan masalah pra-nikah. Abu Husam Muhammad Nurhuda, Lc. MA. siap
mencarikan solusi bijak sesuai syariat. Kirimkan masalah Anda ke alamat redaksi
via pos atau e-mail: majalah.fatawa@gmail.com. dengan subyek Konsultasi Jelang
Pernikahan.

Ingin Menikah Tapi Ditentang


Assalamu’alaikum warahmatullah
Saya seorang pemuda yang hendak menikah. Pinangan saya tertuju pada seorang wanita
yang bukan dari kerabat. Ketika saya kabarkan hal tersebut kepada ayah dan ibu, mereka
menolaknya. Saya berketetapan hati untuk tetap menikahi wanita tersebut, tetapi ibuku berkata,
“Jika engkau tetap menikahi wanita itu, saya tidak rela dunia akhirat. Jangan menghubungi kami
lagi selamanya!”
Demikian halnya yang dilakukan oleh saudara-saudaraku, juga ayahku. Saya tidak tahu
mengapa mereka menolak pernikahanku dengan wanita itu. Saya sendiri belum melihat hal-hal
buruk yang ada pada wanita itu. Tekad saya sangat kuat untuk terus melangsungkannya. Apakah
berdosa jika saya tetap menikahi wanita itu? Atau termasuk durhaka dan berbuat dosa kepada
kedua orang tua? Beri saya penjelasan, apakah tetap melangsungkannya atau membatalkannya?
Wassalamu’alaikum warahmatullah

Abdullah, Bumi Allah

“Tidak semestinya Anda menikahi


wanita itu selama orang tua dan saudara-
saudaramu telah sepakat untuk menolak
pernikahanmu dengan wanita itu. Mereka
adalah orang yang baik nasihatnya
kepadamu, yang paling sayang
kepadamu. Seandainya mereka tidak
mengetahui darinya sesuatu yang tidak
cocok bagimu mengapa mereka menolak
pernikahanmu, khususnya kedua orang
tuamu yang sayang dan amat melindungi “Boleh jadi kamu membenci sesuatu
anaknya. Mereka telah memperingatkan padahal dia amat baik bagimu, dan
dan menasehatimu untuk tidak menikah boleh jadi (pula) kamu menyukai
dengannya. (Ketahuilah) bahwa wanita sesuatu padahal dia amat buruk
jumlahnya cukup banyak. Barangsiapa bagimu; Allah mengetahui, sedang
meninggalkan sesuatu karena Allah, akan kamu tidak mengetahui.” (Q.S. al-
Allah ganti dengan sesuatu yang lebih Baqarah:216)
baik. Manaati kedua orang tua dan [Al-Muntaqa min Fatawa Syaikh
saudara-saudaramu lebih baik bagimu. Fauzan bin Abdullah al-Fauzan III]
Allah  berfirman,

62 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427


Konsultasi Rumah Tanggaku membantu dalam
menemukan solusi berkaitan dengan masalah
pasca pernikahan. Abu Husam Muhammad
Nurhuda, Lc. MA. siap mencarikan solusi bijak
sesuai syariat. Kirimkan masalah Anda ke
alamat redaksi via pos atau e-mail:
majalah.fatawa@gmail.com. dengan subyek
Konsultasi Rumah Tanggaku.

Dipenjara Suami
Assalamu’alaikum warahmatullah
Pengasuh, yang semoga dirahmati Allah, ada seorang istri merasa
dikekang oleh suaminya. Suami tersebut, mungkin saking cintanya atau
ada sebab lain, melarang istrinya keluar rumah sama sekali. Jadi bisa
dikatakan wanita tersebut hampir tidak pernah keluar rumah. Untuk
menziarahi keluarganya pun tidak keluar izin alias dilarang.
Sementara wanita tersebut belum punya anak, dan di rumah tinggal
sendirian. Akibatnya tidak jarang merasa tertekan dan tidak tahan.
Bagaimana seharusnya sikap suami terhadap istrinya dalam masalah ini?
Atas jawabannya diucapkan terima kasih, jazakumullahu khairan.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullah.

Aminah, Bumi Allah

Alhamdulillah, nushalli wa Demikian keadaannya dengan dan mendiamkan anaknya,


nusallimu ‘ala nabiyyinal musthafa seorang suami. Sebagai lelaki, Abdullah, karena melarang istrinya
muhammadin. Ukhti Aminah di suami jelas berbeda karakter dengan keluar untuk pergi shalat jamaah ke
Bumi Allah, semoga barakah istrinya. Karena itulah perlu ada masjid.
diberikan Allah kepada Anda, salah satu pihak yang berupaya Mestinya seorang suami dalam
sebagai balasan atas kepedulian lebih cepat bersikap dewasa, kata melarang dan mengizinkan melihat
kepada sesama. Hubungan pasutri orang bijak dewasa itu pilihan beda kondisi dan keperluannya. Tidak
(pasangan suami istri) memang dengan usia. Kadang memang tepat juga jika seorang suami
tidak selamanya berjalan mulus. perlu sikap mengalah meskipun membiarkan istrinya bebas pergi
Lebih-lebih jika umur perkawinan tidak dalam posisi sebagai pihak secara mutlak. Kiranya nasihat
masih begitu hijau. Dalam tahap yang salah. Syaikh Muhammad bin Shalih al-
awal demikian masih merupakan Melarang secara mutlak seorang Utsaimin berikut bisa menjadi
masa penyesuaian. Sebab tidak bisa istri untuk keluar rumah merupakan tuntunan para pasutri dalam hal ini.
dipungkiri suami istri adalah dua tindakan yang tidak bijaksana.
jiwa yang berbeda, berasal dari Rasulullah saja melarang setiap “Memang tidak bisa dipungkiri
keluarga yang berbeda, latar yang suami yang mencegah keinginan sedikitpun bahwa berdiamnya
tidak sama, model pendidikan yang kaum wanita yang akan ikut shalat wanita di rumahnya adalah lebih
juga berbeda, termasuk karakter berjamaah ke masjid. Bahkan Umar baik bagi sebagaimana yang
pribadi pun tidak sama. bin al-Khatthab pernah memarahi dinyatakan dalam sebuah hadits,

FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427 63


“Dan rumah-rumah mereka (kaum
wanita) lebih baik bagi mereka.”
Tiada keraguan pula bahwa
memberi kebebasan kepada kaum
wanita secara mutlak untuk keluar
rumah jelas menyelisihi perintah
syariat yang bertujuan menjaga
mereka dan berusaha melindungi-
nya dari fitnah.
Yang semestinya dilakukan oleh
para wali mereka adalah hendaknya
menjadi laki-laki yang sebenarnya,
sebagaimana firman Allah,

yang disifati Rasulullah , dia kunjungi, seperti orang tua,


“Kaum laki-laki itu adalah saudara kandung atau paman-
pemimpin bagi kaum wanita.” (An- pamannya, padahal (keluarnya itu)
Nisa’: 34) aman dari fitnah. Dia berkata
Sungguh sangat disayangkan kepadanya, “Kamu tidak boleh
kini kaum muslimin telah mulai “Aku tidak pernah melihat orang keluar sama sekali, dan harus
mengikuti langkah-langkah musuh yang kurang dalam hal akal dan berada di rumah!” Lantas dia
Allah dengan menjadikan wanita agama yang lebih melemahkan akal menyebutkan sabda Nabi ,
sebagai pengendali, akhirnya laki-laki dewasa selain daripada
memiliki andil dan pengatur dalam salah seorang di antara kalian (kaum
urusan laki-laki. wanita).” “Mereka (kaum wanita) adalah
Yang mengherankan, mereka Maka wajib bagi kaum laki-laki tawanan bagi kalian (kaum laki-
mengaku bahwa mereka adalah untuk melaksanakan tugas yang laki).”
orang-orang yang maju dan telah Allah berikan kepada Maka dia berkata, “Jadi, kamu
modern. Amat buruklah klaim berkaitan dengan keluarga, yakni tawananku. Jangan keluar rumah,
mereka itu karena Rasulullah  menjadi pemimpin bagi kaum jangan bergerak, jangan pergi-pergi,
telah bersabda, wanita. tidak boleh dikunjungi seseorang
Berkebalikan dari kondisi itu dan tidak boleh mengunjungi
semua, terkadang (di antara kaum teman-temanmu!”
“Tidak akan beruntung suatu kaum laki-laki) ada yang berperangai (Sikap terakhir juga sikap yang
yang menyerahkan urusannya buruk. Bahkan suami kemudian salah) sungguh agama Islam
kepada wanita.” melarang mereka (wanita) keluar bersikap pertengahan di antara
Sementara kita semua tahu rumah meskipun untuk bersilatu- kedua hal yang disebutkan di atas.
bahwa wanita adalah sebagaimana rahmi kepada keluarga yang wajib

64 FATAWA | Vol II / No. 10 - Agustus 2006 / Rajab 1427

Anda mungkin juga menyukai