Anda di halaman 1dari 24

MENGENAL JARINGAN METROPOLITAN YANG DI DASARI OLEH TEKNOLOGI ETHERNET (METRO ETHERNET NETWORK)

Oleh : AGUNG CHANDRA KHARISMA

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2009

Abstract
Growth of Computer at Local Area network LAN get attention along with progressively expand him of PC. Potency to each other to connecting computer one with the other pass usage of and harddisk of printer by together can be executed. A Metro Ethernet Network is the generally defined as the network that bridges or connects geographically separated enterprise LANs while also connecting across the WAN or backbone networks that are generally owned by service providers. The Metro Ethernet Networks provide connectivity services across Metro geography utilizing Ethernet as the core protocol and enabling broadband applications. (http://jurnal.bl.ac.id/?p=116) Dalam suatu area jaringan metropolitan, teknologi Ethernet dapat di jadikan suatu solusi yang bisa di manfaatkan dalam menyalurkan paket data. Jaringan Ethernet menawarkan biaya pembuatan, pemeliharaan yang relatif murah dan memberikan layanan data yang lumayan baik di kelasnya. Peningkatan kebutuhan akan layananlayanan berbasis data menjadi pendorong pengembangan Ethernet.

BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Teknologi Jaringan Metro Ethernet adalah teknologi yang dikembangkan saat ini di luar negeri, karena sudah mulai dikembangkan aplikasi-aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar, seperti audiovideo streaming, online gaming, dan juga distance learning. Kebutuhan yang lain adalah keinginan agar seluruh infrastruktur

(jaringan/kabel) jadi satu. sekarang ada banyak jaringan telepon, jaringan tv kabel, dan jaringan data (untuk perusahaan) sehingga kelihatannya banyak kabel, dengan adanya teknologi Metro Ethernet semuanya akan dijadikan satu jaringan/satu kabel yaitu Ethernet. Untuk penerapannya di Jepang sudah pakai seperti di atas jadi untuk Telepon dan Internet (Internet ini bukan dial up internet yang lambat tapi internet yang sudah bisa nonton TV dengan speed yang besar) menggunakan satu kabel dan teknologi yaitu Metro Ethernet. Metro Ethernet menggunakan protokol atau teknologi yang sama

persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN tetapi ada penambahan beberapa fungsi sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan dua lokasi (dua LAN) dengan jarak yang puluhan bahkan ratusan kilometer. Sebenarnya Metro Ethrnet adalah jenis Broadband Wired (Kabel Broadband) karena speed/kecepatan/bandwidth-nya sudah besar yaitu 10/100 Mbps, bahkan ada yang 1/10 Gigabps. (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/jaringankomputer/implementasi-metro-ethernet-network) Dunia telekomunikasi dan penggunaannya kini sudah tidak lagi didominasi oleh jalur-jalur komunikasi suara, porsinya sudah saling berbagi dengan jalur komunikasi data. Semakin lama pembagian ini semakin samar karena semuanya sudah menyatu mejadi sebuah jaringan generasi berikutnya atau Next Generation Network. Jika Kita perhatikan dengan saksama, dunia telekomunikasi baik di Indonesia maupun di dunia terus-menerus berevolusi. Ada yang berjalan secara perlahan-lahan tetapi pasti, namun ada juga di belahan dunia lain yang terjadi dengan sangat cepat. Mungkin puluhan tahun lalu, tidak banyak orang yang bisa bertelepon ria dengan mudah

dan murah seperti sekarang, apalagi ber-Internet. Dulu jangankan jaringan data, jaringan telepon pun belum bisa dinikmati oleh banyak orang. Hanya di lokasi-lokasi tertentu saja yang sudah dijangkau sambungan telepon. Untuk berhubungan dengan dunia internasional, Anda harus merogoh kocek yang tidak main-main hanya untuk mengucapkan beberapa patah kata saja. Komunikasi lain yang lebih murah adalah dengan dengan menulis surat di atas selembar kertas, dan komunikasi jenis ini bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk terjadi. Betapa sulitnya berkomunikasi pada waktu itu. Dalam perkembangannya saat ini, jaringan telepon yang membawa sinyal-sinyal suara sudah mulai banyak menjangkau masyarakat. Dengan infrastruktur yang semakin murah pembangunannya, jaringan telepon mulai menjamur di berbagai daerah. Saat itu masyarakat tidak lagi kesulitan untuk berkomunikasi dalam bentuk suara. Di rumah, di kantor, di tempat-tempat umum sudah cukup mudah untuk mendapatkan koneksi telepon. Namun seiring dengan perkembangan jaman, berkembang pula kebutuhan akan sarana komunikasi. Para pengguna tidak puas hanya berkomunikasi suara dan faks, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pada waktu itu. Gambar dan suara serta teks yang panjanglah yang menjadi titik penting dan kebutuhan informasi saat itu. Gambar, suara dan teks tersebut juga harus dapat dikirimkan dengan cepat dan akurat ke berbagai tujuan, hingga akhirnya dapat menjangkau ke seluruh penjuru dunia. Saat inilah era Internet dan komunikasi data melonjak permintaannya dan menjadi booming untuk memenuhi kebutuhan komunikasi seperti itu. Demi memenuhi kebutuhan tersebut teknologi komunikasi data mulai dikembangkan oleh banyak pihak. Pada awalnya, dan hingga kini pun di beberapa tempat, komunikasi data turut ditumpangkan pada infrastruktur komunikasi suara yang sudah eksis sejak lama. Seperti contohnya teknologi komunikasi data melalui dial-up dan ISDN, masih menggunakan media kabel telepon untuk ditumpangi data Anda yang ingin lalu-lalang. Kecepatan untuk transportasi data dengan menggunakan media ini tidaklah masalah pada awalnya. Namun seiring berjalannya waktu, media ini juga sudah tidak mencukupi lagi. Kebutuhan akan komunikasi meningkat pesat, sepesat perkembangan teknologi pendukung lainnya. Perangkat video conference, perangkat telepon IP atau perangkat VoIP, video streaming, ukuran data yang semakin besar, dan banyak lagi

perkembangan komunikasi membuat infrastruktur dan servis-servis yang tersedia tidak mencukupi lagi.

Tujuan Tujuan pembuatan jurnal ini adalah untuk mengetahui apa itu teknologi jaringan metropolitan yang di dasari oleh teknologi Ethernet, atau yang biasa di sebut dengan Metro Ethernet Network. Apa keuntungan menggunakan jaringan Metro Ethernet ini, bagaimana prinsip kerja dan apa saja yang perlu di perhatikan dalam membangun jaringan Metro Ethernet Network ini.

Metode yang di gunakan Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah literature, penulis mengumpulkan bahan-bahan acuan seperti artikel-artikel di internet dan buku-buku yang berhubungan dengan Metro Ethernet Network. Di sini juga penulis mencoba berdiskusi dengan teman-teman seperjuangan membahas tentang jaringan metro Ethernet sebagai hasil pembahasan yang nantinya akan di bahas pada Bab 3 jurnal ini.

BAB 2 LANDASAN TEORI


2. 1 ARSITEKTUR LAN Dalam penjelasan arsitektur LAN ini akan di jelaskan jenis- jenis arsitektur yang di kenal saat ini, seperti : 2.1.1 Ethernet Arsitektur Ethernet ini di perkenalkan tahun 1970 an oleh Xerox, di mana terdapat tiga jenis Ethernet yang di bedakan berdasarkan decepata daya akses datanya, yaitu : a. Ethernet : memiliki kecepatan akses data 10 Mbps b. Fast Ethernet : memiliki kecapatan akses data 100 Mbps c. Gigabit Ethernet : bias juga di sebut Gibic Ethernet. Gibic Ethernet memiliki kecepatan akses data sebesar 1000 Mbps atau 1 Gbps. Arsitektur ini memiliki kemampuan berbagi bandwidth atau resource dalam suatu jaringan yang sama. Protokol yang di gunakan pada arsitektur ini adalah CSMA/CD atau Carrier Sense Multiple Access With Collsion Detections, protocol ini berfungsi supaya tidak terjadi collusion ketika berbagi bandwidth. Collusion merupakan suatu kondisi di mana ada beberapa source computer yang mengirimkan data pada saat yang sama sehingga data yang dikirimkan melalui jaringan tersebut akan bertabrakan dan data tidak akan terkirim. Ethernet memilki standar IEEE 802.3 (http://ieee.org). Sebelumnya, Ethernet utamanya digunakan dalam teknologi akses,

menyediakan akses internet atau interface user ke network. Sampai saat ini kondisi tersebut masih berjalan tetapi standar ethernet-nya sendiri dikembangkan untuk mampu melayani layanan data pada jaringan transport. Fungsi-fungsi layanan pada teknologi Ethernet sebagai jaringan transport merupakan hasil pengembangan yang terus-menerus. (http://www.ristinet.com/index.php?ch=8&lang=ind&s=cf630aa726cee31173a60fe63e6 88cda&n=313).

2.1.2 Token Ring Arsitektur ini di perkenalkan oleh IBM dengan menggunakan topologi ring. standarisasi IEEE 802.5 (http://ieee.org). Protokol yang di gunakan adalah MSAU atau Multi station access unit, dengan adanya potokol ini memungkinkan Tidak akan terjadi collision seperti di Ethernet karena memilki Frame (3 bytes) yang berisi sources dan destination akan terus menerus terhubung. Kecepatan akses data mencapai 4 16 Mbps. Teknologi ini bias di gunakan sebagai jaringan backbone pada lingkup jaringan yang relative besar. Gambar :

Ket : Panjang lingkaran token tidak boleh lebih dari121.2 meter (tidak termasuk panjang lobe). Lobe adalah kabel untuk menghubungkan komputer ke Port MSAU dengan UTP maksimum 45.5 meter. sumber : http://www.cadvision.com http://techpubs.sgi.com/library/tpl/cgibin/getdoc.cgi?coll=hdwr&db=bks&fname=/SGI_EndUser/Altix350_UG/ch02.html

2.1.3 Fiber Distributed Data interface ( FDDI) Arsitektur ini di perkenalkan oleh ANSI atau America Nasional Standart Institute. Yang menggunakan teknologi dual ring, maksudnya FDDI menggunakan dua lingkaran yang disebut primary dan secondary yang mengirim data dengan arah yang berlawanan

Pada saat kondisi normal maka primary menjadi jalan utama dan secondary akan digunakan disaat jaringan primary failure. Menggunakan Timed-Token Protocol, setiap statiun digaransi untuk dapat akses kejaringan pada periode tertentu yang diaturpada saat jaringan mulai berfungsi. Kecepatan akses datanya mencapai 100 Mbps. Kelemahan arsitektur ini adalah sangat mahal dalam implementasinya, dan memerlukan skill atau keahlian dalam maintenance, serta dukungan produk sudah mulai hilang di pasaran. Gambar :

Sumber : Internetworking Tech Handbook Deris Stiawan, S.Kom, M.T , Materi kuliah jarkomIntroduction Networking

2.2 Macam-macam Network Dalam membangun suatu koneksi data antara sebuah komputer dengan yang lainnya, atau antara sebuah terminal dengan komputer, Dalam koneksiny ke internet, jaringan dapat dibedakan berbagai macam koneksi berdasarkan luasnya daerah kerja yang digunakan pada internet tersebut: 2.2.1 Local Area Network Jaringan komputer yang bersifat pribadi yang menghubungkan beberapa komputer ataupun workstation dalam suatu kantor ataupun pabrik-pabrik untuk pemakaian resource bersama (misalnya: printer,modem) dan saling bertukar informasi.

2.2.2 Metropolitan Area Network Metropolitan area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi dari LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat juga di manfaatkan untuk keperluan pribadi, swasta, ataupun umum. MAN juga mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televise kabel. Alasan utama untuk memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah di temukannya standar untuk MAN. Standar tersebut disebut Distributed Queue Dual Bus (DQDB) atau dalam standar IEEE 802.6 (http://www.ieee.org) . DQDB memilki dua bus (kabel) satu arah yang menghubungkan semua komputer. Setiap bus memiliki sebuah head-end, perangkat untuk memulai transmisi. 2.2.3 Wide Area Network Wide Area Network atau WAN mencalup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah Negara atau sebuah benua. WAN terdiri-dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Mesin-mesin ini dapat di sebut sebagai host ataupun bias juga end system. Host di hubungkan oleh sebuah subnet komunikasi, atau cukup di sebut dengan subnet. Tugas subnet adalah untuk membawa pesan dari satu host ke host lainnya, seperti halnya telepon yang membawa pembicaraan dari pembicara ke pendengar. 2.2.4 Jaringan Tanpa Kabel Komputer mobile, seperti komputer notebook dan personal digital assistant (PDA), merupakan cabang industry komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut mempunyai mesin-mesin desktop (PC) yang terpasang pada LAN atau WAN dan menginginkan untuk terhubung ke komputer pusat. Karena hubungan menggunalan kabel tidaklah mungkin di buat dalam mobil ataupun pesawat terbang, maka banyak yang tertarik pada jaringan tanpa kabel ini. Sesungguhnya, komunikasi digital tanpa kabel bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1901, fisikawan Italy Guglielmo Marconi telah berhasil meluncurkan telegraf tanpa kabel dengan menggunakan kode Morse( Bagaimanapun, titki dan strip merupakan bilangan biner). Sistem digital tanpa kabel modern memilki kinerja yang

lebih baik, akan tetapi ide dasarnya sama dengan pendahulunya. Informasi tambahan tentang sistem ini dapat di peroleh di(Garg dan Wilkes, 1996;dan Pahlawan et al., 1995). Beberapa kemungkinan topologi subnet untuk point to point dapat di gambarkan seperti di bawah ini.

2.2.5 Internetwork Terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sangat berharap untuk bias berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Kadang kala dengan menggunakan sebuah mesin yang di sebut gateway untuk melakukan dan melaksanakan terjemahan yang di perlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi di sebut internetwork atau internet. Sumber : Andrew S. Tanenbaum, Jaringan komputer. (hal 6-14, Perangkat keras jaringan).

2.3 Osi Layer 1970an Internasional Organization for Standarization (ISO) membuat Referensi Open Systems Interconnection (OSI) untuk kebutuhan kompatibelitas. OSI bukan suatu h/w melainkan panduan bagi vendor agar devicesnya dapat berjalan di jaringan. OSI Layer atau Osi model sama dengan model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network di komunikasikan dari sebuah aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain melalui sebuah media transmisi. Gambar tingkatan-tingkatan osi layer :

1. Layer Phisycal Fungsi : bertanggung jawab untuk mengaktifkan dan mengatur physical interface jaringan komputer. Contoh : Hub dan Repeater. 2. Layer Datalink Fungsi : mengatur topologi jaringan, eror notification dan flow control. Contoh : switch dan bridge. 3. Layer Network Fungsi : meneruskan paket-paket data ke node-node berikutnya yang di tuju dalam suatu jaringan

Contoh : Router. 4. Layer Transport Fungsi : bertangung jawab atas keutuhan dari transisi data. Lapisan ini sangat penting karena bertugas memisahkan lapisan tingkat atas dengan lapisan tingkat bawah. Pada lapisan ini data diubah menjadi segmen atau data stream. Contoh : TCP, UDP, SPX 5. Layer Session Fungsi : membuka, mengatur dan menutup suatu session antara aplikasiaplikasi. Contoh : OS dan Penjadwalan suatu aplikasi 6. Layer Presentation Fungsi : bertangung jawab untuk merepresentasi grafik, enkripsi, type data dan visual image. Contoh : JPEG, GIF, ASCII, EBCDIC 7. Layer Aplication Fungsi : memberikan sarana-sarana pelayanan pada jaringan komputer untuk aplikasi-aplikasi pemakai dan mengadakan komunikasi dari program ke program. Contoh : Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser, SMTP Gateway / Mail Client (eudora, outlook, thebat,) Sumber : Deris Stiawan, S.Kom, M.T , Osi layer & TCP/IP.

2.4 Broadband Teknologi broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis Internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar. Meskipun jalur data yang disediakan untuk penggunanya sangat lebar, teknologi broadband biasanya membagi jalur lebar tersebut dengan pengguna sekitarnya. Namun jika tidak ada yang menggunakan, pengguna akan menggunakan sepenuhnya jalur lebar tersebut.( http://www.desainmultimedia.com/cetak.php?id=158) Teknologi broadband atau pita lebar merupakan salah satu teknologi media transminsi yang mendukung banyak frekuensi, mulai dari frekuensi suara hingga video. Teknologi ini bisa membawa banyak sinyal dengan membagi kapasitasnya (yang sangat besar) dalam beberapa kanal bandwidth. Setiap kanal beroperasi pada frekuensi yang

spesifik.

Secara

sederhana,

istilah

teknologi

broadband

digunakan

untuk

menggambarkan sebuah koneksi berkecepatan 500 Kbps atau lebih. Tetapi FCC mendefenisikan broadband dengan kecepatan minimal 200 Kbps. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 Kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar. Saat ini, teknologi broadband wireless merupakan tujuan utama dari evolusi teknologi telekomunikasi. Broadband adalah koneksi kecepatan tinggi yang memungkinkan akses Internet secara cepat dan selalu terkoneksi atau always on. Kalau dirunut ke belakang, sejarah broadband bergerak mulai dari ditemukannya kabel serat optik pada tahun 1950, dimana sebelumnya kebutuhan komunikasi data belum dibutuhkan dalam kecepatan tinggi. Baru pada 1990an muncul kebutuhan yang besar terhadap transfer data kecepatan tinggi dan era broadband mulai. Saat itu, andalannya lebih pada kabel serat optik. Riset Yankee Group memperkirakan bahwa pada 2008 mendatang akan terdapat 325 juta pelanggan. Karenanya, broadband boleh dibilang merupakan teknologi yang perkembangannya paling cepat dalam sejarah. Kalau telepon bergerak (mobile phone) membutuhkan waktu 5,5 tahun untuk bertumbuh dari 10 juta ke 100 juta pengguna di seluruh dunia, maka broadband mencapainya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Pertumbuhan cepat tersebut sebagian besar dipicu oleh perkembangan yang terjadi di kawasan Asia Pasifik, terutama Jepang dan Korea Selatan. Dengan jumlah penduduk mencapai 48,6 juta jiwa, dimana 10 juta penduduknya bermukim di Seoul, pada 2004 pengguna Internet Korea telah mencapai 35,7 juta. Pada saat yang sama, dari jumlah itu, 84 persennya (30 juta) merupakan pelanggan broadband, baik menggunakan DSL maupun cable modem. Tahun 2008, Korea menargetkan untuk mencapai 100% pelanggan broadband. Pendekatan campuran, yang memadukan beberapa kapabilitas, oleh John Giametto, Presiden Nortel Networks Asia, disebut sebagai ultrabroadband. Ini merupakan pendekatan yang logis untuk melayani beragam kebutuhan terhadap broadband. Ultrabroadband merujuk pada berbagai kombinasi kebutuhan penyedia layanan.

Tantangan untuk menyediakan layanan broadband berbasis pelanggan, dengan begitu, harus terus diupayakan. Andalannya, saat ini, tentunya tak hanya pada jaringan kabel, melainkan juga nirkabel. Namun, ke depan ini setidaknya ada beberapa teknologi yang prospektif untuk itu, yang dianggap sebagai langkah selanjutnya dari perkembangan teknologi broadband, antara lain: Metro Ethernet, VDSL/ADSL 2+, FTTH, IP Wireless, CDMA-1x EV-DO dan WiMAX.

2.5 Metro Ethernet Network Dunia semakin membutuhkan komunikasi yang cepat dan tepat, namun tidak harus menjadi repot dan mahal. Semua jenis komunikasi dapat dibawa dalam satu media pembawa, tidak peduli apakah itu suara, video, teks, grafik, data, dan lainnya (kebutuhan seperti ini sering disebut dengan istilah Triple Play). Media yang mampu melayani kebutuhan seperti inilah yang disebut Next Generation Network atau sering disingkat NGN. Untuk menjawab kebutuhan Triple Play tersebut, para perangcang teknologi komunikasi telah menciptakan berbagai teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Aplikasi Next Generation Network sangat membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer data dengan sangat cepat, lebih kebal terhadap masalah-masalah komunikasi, dan yang terpenting haruslah murah dan mudah dalam implementasinya. Salah satu teknologi yang mampu melayani kebutuhan ini adalah teknologi Metro Ethernet Network. Triple Play atau yang secara harafiahnya dapat diartikan sebagai tiga permainan sebenarnya merupakan julukan bagi kebutuhan para pengguna teknologi komunikasi akan jalur komunikasi data yang cepat, lebar, dan dapat memainkan berbagai macam peranan bagi mereka. Triple Play merupakan bentuk kebutuhan akan komunikasi yang sangat tinggi. Kebutuhan komunikasi yang tinggi ini adalah komunikasi yang melibatkan komunikasi bentuk data, suara, dan video. Semua harus dapat bekerja dan berkonvergensi antara sesamanya dan yang terpenting semua itu harus dapat difasilitasi oleh satu service saja. Secara sederhana, Triple Play adalah sebuah kebutuhan akan komunikasi yang komplit mulai dari data, suara, dan video yang dapat Anda rasakan hanya dengan berlangganan satu jenis media koneksi saja. Misalnya Anda hanya berlangganan TV

Cable saja, namun apabila jaringan provider-nya telah mendukung Triple Play, maka melalui satu service ini Anda dapat juga menikmati komunikasi data baik lewat Internet maupun lokal, dapat juga bertelepon ria lewat TV Cable ini, dan dapat juga melakukan video converence atau menonton film yang Anda beli dari servis Video on Demand. Semua itu hanya melewati satu servis saja, namun kecepatan transfer dan lebarnya bandwidth telah mencukupi untuk semua itu. (http://scriptintermedia.com/view.php?id=474&jenis=ITKnowledge) Jaringan Metro Ethernet umumnya didefinisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider (sumber : Prashant Gandhi and Bob Klessig, 2003). Jaringan Metro Ethernet menyediakan layanan-layanan menggunakan Ethernet sebagai core protocol dan aplikasi broadband. Metro Ethernet menjanjikan biaya modal dan operasi yang lebih kecil, interoperabilitas multi-vendor, diferensiasi layanan dan memberikan fleksibilitas. Kalangan operator di Asia, seperti Korea, Hong Kong, China daratan, Singapura dan Australia memanfaatkan metro Ethernet sebagai teknologi akses yang menghubungkan ke MPLS ( multi protocol label switching )backbone . ( http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/4/11/ip4.htm). Forum Metro Ethernet telah mendefinisikan enam jenis layanan untuk para penyedia metro Ethernet, antara lain: Ethernet private line, Ethernet relay, Ethernet multipoint services (virtual private LAN service), dan akses Ethernet ke MPLS VPN. Jangkauan Ethernet menjadi lebih luas dengan telah dibangunnya jaringan internasional yang mampu menghubungkan antar jaringan Ethernet mandiri (inter-autonomous international Ethernet network) oleh Hutchison Global Communications (Hong Kong) dan KT Corporation (Korea Selatan), Pengembangannya menggunakan VPLS (virtual private LAN service), teknologi alternatif dari IP-VPN (internet protocol virtual private network). Seperti IP-VPN, VPLS berjalan di atas jaringan IP/MPLS yang dirancang untuk berintegrasi dengan jaringan pelanggan dan operator.

(http://www.metroethernetforum.org) atau (http://www.metroethernetforum.net).

Berikut contoh gambar sebuah jaringan metro ethernet menggunakan suatu provider:

Sumber : http://www1.alcatellucent.com/doctypes/articlepaperlibrary/html/ATR2005Q3/img/A03FIG01SGB.gif

BAB 3 PEMBAHASAN
Mengapa Ethernet? Dalam pembahasannya mengapa penulis memilih arsitektur Ethernet sebagai topic junal, untuk itu penulis akan sedikit membahas sedikit tentang Ethernet. Ethernet merupakan salah satu jenis arsitektur jaringan LAN yang berfungsi untuk mengontrol computer-computer dalam sebuah jaringan agar dapat berbagi bandwidth dalam jaringan yang sama tersebut. Ethernet menggunakan protocol CSMA/CD agar pengiriman paket data akan di atur atau di antrikan, maksudnya apabila ada paket data yang sedang di jalan kan dalam suatu jaringan maka proses pengiriman data yang lain akan di antrikan sampai proses pengiriman tadi selesai dan baru di lanjutkan ke proses pengiriman berikutnya. Ethernet merupakan sebuah teknologi yang sudah akrab di kenal oleh masyarakat luas sebagai suatu arsitektur yang di gunakan sebagai interface dalam menghubungkan beberapa perangkat computer ataupun laptop, seperti di warnetwarnet, bahkan hampir di seluruh jaringan local di seluruh dunia. Selain itu, bandwidth yang ditawarkan oleh teknologi ethernet ini juga dapat dengan mudah diperbesar. Hingga kini teknologi Ethernet yang perangkatnya telah banyak beredar di pasaran telah mencapai bandwidth tertinggi sebesar 10 Gbps atau 10.000 Megabit per Second. Namun, Kita juga bebas memilih berapa bandwidth yang ingin digunakan karena Ethernet juga menyediakan teknologi Ethernet dengan bandwidth 10 Mbps, 100 Mbps, dan 1000 Mbps. Ethernet dalam implementasinya tidak membutuhkan biaya yang besar bahkan bias di katakan teknologi ethernet memilki harga yang terjangkau, teknologi ethernet juga sangat mudah untuk beradaptasi dengan perangkat-perangkat seperti modem, printer, scanner, fax, voip phone, dan teknologi-teknologi informasi lainnya. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kebutuhan dalam layanan komunikasi data / kebutuhan akses data yang semakin besar, teknologi ethernet ini juga di gunakan sebagai interface dari layanan broadband data communication, yang lebih di kenal sebagai Metro Ethernet Network. Di lihat dari definisi kalimatnya , Metro Ethernet

Network ini merupakan teknologi ethernet yang di implementasikan pada metropolitan area network. Perusahaan-perusahaan besar ataupun instansi-instansi pemerintahan dapat menggunakan teknologi jaringan MEN ini untuk menghubungkan kantor-kantor cabang mereka yang ada di luar kota yang jaraknya jauh ke dalam system intranet yang ada. Kelemahan yang dimiliki oleh ethernet ini adalah rentan terjadi collusion, apabila collusion ini benar-benar terjadi kemungkinan data yang di kirim dari computer sumber tidak akan terkirim ke computer tujuan, dan Rentan EMI ( electromagnetic interference), dan kekuatan signal akan turun apabila jaraknya melebihi 100 meter.

Teknologi MEN sebagai next generation netrwok sebagai pendukung Triple Play Dalam pembuatan suatu teknologi yang hebat, kerja sama yang antara layer fisik dan layer logika adalah sangat di perlukan. Layer fisik atau carrier yang dapat mengirimkan data, suara, dan video endto-end ke client dengan cepat dan bebas gangguan harus diikuti dengan teknologi layer 2 atau layer 3 yang memiliki algoritma dan manajemen yang baik dalam melakukan forwarding dan routing data tersebut. Perpaduan yang paling cocok dan efektif dari ketiga layer unsur tersebut (Physical layer, Datalink layer, dan Network layer) akan menciptakan sebuah jaringan next generation network yang hebat yang mampu mendukung kebutuhan Triple.

Semua teknologi yang di miliki oleh setiap layer tentunya mempunyai suatu kekurangan dan kelebihan tersendiri jaringan ini. Ada yang mampu memenuhi semua kebutuhan Anda akan data dan ada juga yang tidak, namun dapat memenuhi kebutuhan pengguna lain. Perpaduan yang paling populer saat ini biasanya yang digunakan adalah perpaduan antara media fiber optik dengan membawa frame-frame komunikasi berformat Ethernet dan diatur dalam sistem VLAN. Semua teknologi tersebut dipadukan kemudian dibungkus dan diberi label sebagai teknologi Metro Ethernet.

Mengapa teknologi MEN ? Jaringan Metro Ethernet, secara harafiah kita dapat mengartikan bahwa MEN mrupaka jaringan komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Dapat juga kita mendefinisikan teknologi Metro Ethernet Network

merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa.

Mengapa yang layanan broadband menjadi tumpuan dalam MEN? Pada kenyataannya, berapapun besar transfers data yang terjadi dalam teknologi berbasis ethernet ini untuk berhubungan ke jaringan internet harus juga sesuai dengan kebutuhan yang di kehendaki, apabila kebutuhan paket data yang akan di kirimkan lebih besar dari kemampuan teknologi yang di gunakan mau tidak mau jaringananya juga akan lemot alias lambat, salah satu solusi yang teknologi yang mungkin dapat menjadi solosi adalah menggunakan teknologi broadband.di mana akses data multimedia berkecepatan tinggi seperti layanan gambar, audio, dan video, termasuk video streaming, video downloading, video telephony, dan video messaging. Melalui perangkat yang mendukung teknologi tersebut, pengguna juga bisa mengakses hiburan mobile TV dan mengunduh musik, serta melakukan komunikasi real-time menggunakan teknologi fixed-mobile, seperti webcam melalui ponsel.

Bagaimana prinsip kerja jaringan MEN? Untuk melakukan upgrade atau downgrade terhadap servis yang diinginkan, hampir tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan lagi untuk prosesnya. Jika sewaktu-waktu Anda ingin upgrade, hanya tinggal minta saja pada pihak penyedia jasa, begitu juga untuk downgrade. Anda tidak perlu mengganti perangkat atau membayar media lain untuk itu. Untuk melakukan upgrade downgrade bandwidth pun Anda tidak perlu menunggu berminggu bahkan berbulan-bulan lamanya seperti halnya yang terjadi pada koneksi leased line atau koneksi lainnya. Proses upgrade downgrade ini tidak akan melibatkan media fisik dari servis ini. Perangkat-perangkat yang digunakan pun tidak perlu diganti dalam proses ini. Selain itu, pihak penyedia jasa juga tidak perlu menurunkan engineer untuk melakukan upgrade downgrade ini. Semua bisa dilakukan secara logika dan dalam waktu sekejap saja.

Keuntungan dari Teknologi Metro Ethernet Network? Banyak sekali keuntungan yang di dapat dari teknologi Metro Ethernet Network baik dari pihak penyedi jasa layanan atau services provider ataupun para penggunanya. Berikut manfaat yang di peroleh oleh peneyedia jasa dan para pengguna jaringan Metro ethernet ini : Nilai ekonomis yang tinggi Dalam implementasinya, teknologi MEN ini sudah lama di kenal oleh masyarakat luar sebagai salah satu teknologi yang memilki nilai ekonomis yang tinggi alias MURAH, bahkan dalam maintenance dan pengembangannya. Dengan teknologi MEN para penyedia jasa layanan dan para pengguna dapat mengurangi biaya investasi dan biaya operasional. Berikut beberapa alasan mengapa teknologi MEN ini mempunyai nilai ekonomis tinggi : penggunaannya yang luas, bahkan hampir semua perangkat jaringan menggunakan teknologi ini, sehingga harga perangkat berbasis teknologi MEN ini sangat bersaing di pasaran. Anda dapat bebas memilih perangkat yang sesuai dengan kocek dan juga kebutuhan Anda. Pelayanan Metro Ethernet murah dan bahkan bias dikatakan lebih murah daripada servis teknologi WAN yang sekarang ada seperti harga perangkat penyedia jasanya yang relatif murah dan juga

maintenancenya yang tidak sulit dan memakan biaya banyak. Biasanya untuk menyelenggarakan jasa Ethernet service, Anda tidak

membutuhkan sebuah perangkat multiplexer yang mahal atau perangkat router yang canggih. Fleksibilitas juga merupakan salah satu faktor mengapa Metro Ethernet sangat menguntungkan baik untuk digunakan oleh end user maupun untuk dijual kembali oleh penyedia jasa. Dengan menggunakan pelayanan Ethernet yang disediakan oleh teknologi jaringan Metro Ethernet, para penyedia jasa dapat lebih leluasa membuat produkproduk servis untuk dijual ke pengguna. Dari sisi pengguna hal ini juga sangat menguntungkan karena mereka disuguhkan dengan banyak

pilihan sehingga mereka bisa memilih mana yang paling cocok dan efisien bagi mereka. Kesenagan penggunanya Mungkin sebagian besar dari Anda yang memang berkecimpung di dunia jaringan computer dan komunikasi data pasti mengenal istilah Ethernet. Teknologi komunikasi data jenis ini memang telah merambah ke mana-mana penggunaannya, sehingga telah dikenal secara luas dan banyak yang sudah familiar dengan sifat, kekurangan, dan kelebihannya. Perangkat-perangkat pendukungnya pun tidak perlu dipertanyakan lagi keberadaannya, sebab kini hampir semua perangkat komunikasi data, khususnya untuk keperluan LAN, MAN dan juga WAN yang sederhana pasti menggunakan interface Ethernet. Bahkan beberapa perangkat rumah tangga yang tergolong perangkat canggih juga dilengkapi dengan interface ini untuk dapat berinteraksi dengan komputer. Selain itu kegiatan Operation, Administration, Maintenance, dan Provisioning (OAM&P) dari teknologi ini juga sudah tidak asing lagi bagi para penyedia jasanya, seperti halnya melakukan OAM&P pada ja ringan lokal saja.

Berikut salah satu gambar perusahaan yang mengaplikasikan jaringan metro ethernet

Sumber : http://www.cbn.net.id/cbweb/images/metro-450.jpg

Gambar di atas menerangkan sebuah perusahaan CBN (cybi Newletter) yang menjadikan jaringan metro ethernet sebagai infrastruktur jaringan untuk

menghubungkan beberapa cabang gedung perusahaannya ke gedung pusat. Teknologi internet yang digunakan di dukung oleh kabel serat optic (FO) sebagai tulang punggung jaringan ethernet dalam sebuah topologi ring dengan kemampuan 50 ms fault restoration,maksudnya memungkinkan koneksi untuk menyala kembali dalam waktu 50 ms apabila terjadi kegagalan pada jaringan.

BAB 4 KESIMPULAN
Teknologi Metro Ethernet Network ini sebenarnya bisa juga di katakan sebagai teknologi Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit Ethernet pada LAN (Local Area Network), tetapi perbedaannya adalah LAN hanya mencakup satu local coverage area (gedung) sedangkan Metro Ethernet Netrwork ini adalah untuk menghubungkan dua LAN pada beberapa coverage area yang berbeda dalam lingkup area yang besar. apabila cakupan areanya sudah mencakup batasan beberapa Negara jaringan Metro Ethernet ini dapat juga digabungkan sebagai bagian dari teknologi WAN walaupun pada mulanya hanya menggunakan teknologi LAN. Berdasarkan kecapatan akses datanya, teknologi MEN dapat mendukung aplikasi-aplikasi yang membutuhkan bandwidth yang besar. Dengan luasnya penggunaan teknologi ini, ketersediaannya perangkat yang sangat banyak, teknologi Ethernet sangat cocok untuk diterapkan dalam membuat jaringan Metro. Service yang ditawarkan oleh Metro Ethernet ke penggunanya dapat dengan mudah diimplementasikan dalam jaringan mereka yang sudah ada, karena memakai teknologi yang sama. Jika dalam pengalaman anda, atau tempat di mana anda bekerja ada penawaran suatu layanan yang menyuguhkan interface yang familiar secara langsung seperti port ethernetnya untuk mendapatkan koneksinya,dan dapat di buat menjadi bermacam services sesuai dengan kebutuhan anda , kemungkinan besar anda sudah terjangkau oleh teknologi Metro Ethernet Network ini. Maka ada beberapa hal yang mungkin perlu Anda perhatikan dan pikirkan. Jaringan Metro Ethernet yang biasanya berkecepatan tinggi memang dapat digunakan untuk transportasi data. Namun, Anda harus memperhatikan services jenis apa yang ditawarkan oleh penyedia jasa. Mungkin anda memiliki bandwidth berpuluh-puluh mega, maka ke manakah bandwidth tersebut di tujukan? Apakah ke Internet, atau ke jaringan kantor cabang, atau hanya ke area lokal di Indonesia saja?.

Referensi
1. Andrew S. Tanenbaum, Jaringan Komputer , Jakarta , 2000.(edisi bahasa indonesia) 2. Desiana BR Ginting1, Andhy Indarto, IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK. ( Artikel di internet jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2007/02/TELTRON-Vol3-No2-artikel4Juli2006.pdf) 3. Prashant Gandhi and Bob Klessig, "Metro Ethernet WAN Services and Architectures", International Engineering Consortiums Annual Review of

Communications, June 2003, www.iec.org 4. Yuhardin,


Next Generation Network dengan Metro Ethernet, juli 2006.

http://scriptintermedia.com/view.php?id=474&jenis=ITKnowledge 5. The Future in the Metro, VTT Technical Research Center of Finlad, 2003 6. 7.
Deris Setiawan , introduction networking . (materi kuliah jarkom). Deris Setiawan , Osi Layer & TCP/IP . (materi kuliah jarkom).

8. (http://www.metroethernetforum.org , http://www.metroethernetforum.net).

Anda mungkin juga menyukai