Angin Gaya angin total yang bekerja pada struktur di laut merupakan penjumlahan dari gaya angin yang bekerja pada setiap komponen struktur tersebut. Gaya angin pada struktur terjadi karena gesekan (friction) udara pada permukaan struktur dan karena adanya perbedaan tekanan di depan dan di belakang struktur (viscous drag). Dari hasil percobaan, gaya yang bekerja pada struktur akibat hembusan angin bisa dituliskan sebagai:
F = 1 CAV 2
2
(3.112)
dimana
A V C D
= massa jenis udara = luas karakteristik struktur = kecepatan hembus angin = koefisien gaya yang bergantung bilangan Reynold = = panjang karakteristik struktur = viskositas udara
VD
Harga massa jenis dan viskositas udara biasanya dianggap relatif konstan terhadap perubahan tekanan dan temperatur, sehingga umumnya diambil harga standar untuk kondisi temperatur 600 F dan tekanan 14.7 lb/in2 , yaitu:
(3.114)
dimana
C = koefisien gaya yang bergantung bilangan Reynold. Harga bilangan Reynold Re untuk persamaan diatas adalah:
Re = 9310 VD
(3.115)
III-1
Gambar 3.28 menunjukkan grafik harga koefisien gaya terhadap bilangan Reynold untuk kasus arah angin tegak lurus balok tipis dengan panjang L dan lebar D dan untuk silinder dengan panjang L dan diameter D. Gaya angin dihitung dengan menggunakan persamaan 3.110, dimana A = L . D
Gambar 3.28 Variasi koefisien gaya terhadap bilangan Reynold untuk balok rectangular panjang, tipis dan tiang silinder panjang, tipis.
Pada umumnya dimensi struktur dan kecepatan angin di lepas pantai akan memberikan bilangan Reynold sekitar 106 atau lebih. Maka untuk keperluan perencanaan dan analisa struktur lepas pantai, besar koefisien gaya biasanya diasumsikan konstan, yaitu sekitar 2.1 untuk bentuk balok persegi-empat yang tipis dan sekitar 0.6 untuk bentuk tiang silinder dengan panjang tak terhingga. Koefisien gaya untuk balok persegi dan tiang silinder akan lebih kecil bila memperhitungkan adanya aliran angin melalui ujungnya (panjang berhingga). Harga koefisien gaya angin yang biasa digunakan dalam perancangan dan analisa struktur lepas pantai diperlihatkan dalam tabel 3.8.
III-2
Untuk kondisi dimana arah datang angin tidak tegak lurus terhadap sumbu batang atau permukaan struktur, maka besar dan arah gaya angin yang terjadi diperhitungkan berdasarkan komponen kecepatan angin yang tegak lurus permukaan (lihat gambar 3.29).
(3.116)
dimana
= sudut antara arah angin terhadap garis tegak lurus permukaan = proyeksi luas permukaan
Alternatif lain untuk menghitung gaya angin dimana arah datang angin tidak tegak lurus permukaan adalah dengan memproyeksikan luas permukaan struktur dalam arah tegak lurus angin. Maka gaya yang terjadi dapat dituliskan:
F = 1 C ( A cos ) V 2 2
1 CAV 2 cos 2
(3.117)
dimana
III-3
A cos = proyeksi luas permukaan struktur dalam arah tegak lurus arah datang angin
Gaya angin total pada struktur diperoleh dengan menjumlahkan gaya angin yang terjadi pada setiap komponen struktur tersebut.
Berikut ini adalah beberapa formula untuk menentukan gaya angin, API Wind Force Formula Gaya angin pada struktur berdasarkan API RP2A dapat dihitung sebagai berikut:
F = 0.00256 v 2 C s A
(3.118)
dimana : F = gaya angin, lb V = kecepatan angin, ft/sec Cs = koefesien bentuk A = proyeksi area/bidang terpa angin, ft2 Nilai Cs berdasarkan API formula, Beam Sides of buildings Cylindrical section Overall projected area of platform 1.5 1.5 0.5 1.0
Kecepatan angin ratarata (V) pada elevasi z dengan durasi waktu satu jam dapat didekati dengan persamaan berikut :
V ( 1hr , z ) = V ( 1hr , z R )( z z R ) m
(3.119))
dengan : V (1hr, zR) zR m = kecepatan angin rata-rata selama 1 jam pada elevasi acuan = elevasi acuan (33 ft)
III-4
ABS Wind Force Formula Perhitungan gaya angin berdasarkan American Bureau of Shipping, sebagai berikut:
2 F = 0.00338 v k C h C s A
(3.120)
dimana: F = gaya angin, lb Vk = kecepatan angin, ft/sec Ch = koefisien ketinggian Cs = koefesien bentuk A = proyeksi area/bidang terpa angin, ft2 Nilai Ch berdasarkan formula ABS (ketinggian dihitung diatas muka air), 0 s/d 50 ft 50 s/d 100 ft 100 s/d 150 ft 150 s/d 200 ft 200 s/d 250 ft 250 s/d 300 ft 1.00 1.10 1.20 1.30 1.37 1.43
Nilai Cs berdasarkan formula ABS, Cylindrical shapes Hull (surface type) Deck house Isolated structural shape Under-deck areas Rig derrick (each face) 0.50 1.00 1.00 1.50 1.00 1.25
Disamping formula API dan ABS terdapat formula lain yang dapat digunakan dalam perhitungan beban angin.
III-5
Contoh 3.7 Tentukan gaya angin yang bekerja pada tiap deck dari strukturberikut ini dengan menggunakan formula API: Diketahui Wind Speed For 1-Hour Average = 48 mph Elevasi main deck = 53.5 ft Elevasi cellar deck = 37.5 ft Cs = 1.0 (Overall projected area of platform)
5 ft
Main Deck
Hc Main Deck
Hc Cellar Deck
Caisson MSL
Mudline
Tampak atas deck: Main deck y 12' 18' 12' 14' Cellar deck
III-6
Perhitungan beban angin pada deck adalah sebagai berikut : a. Cellar deck (arah +x); Titik tangkap gaya angin pada cellar deck
53 .5 ft 37 .5 ft H c = 37 .5 ft + = 45 .5 ft 2
y 45.5 = 33 33
45 .5 = 1.467 48 33
0.125
= 73 .284 ft/sec
Luas area
= ( 53.5 - 37.5 = 192 ft
2
ft 12 ft
F = 0.00256 V 2 C s A
) 2 ( 1.0 ) ( 192 )
b.
Main deck (arah +x) Titik tangkap gaya angin pada main deck
5 ft = 56 ft 2
H c = 53 .5 ft +
56 = 1.467 48 33
0.125
= 75 .228 ft/sec
Luas area
A =Tinggi = 60 ft 2 m ain deck Lebar m ain deck = 5 ft 12 ft
) 2 ( 1.0 ) ( 60 )
Perhitungan gaya angin untuk arah +y akan serupa dengan perhitungan gaya angin arah +x dengan mengganti dimensi (panjang, lebar) untuk tiap-tiap deck. Contoh 3.8
III-7
Tentukan gaya angin yang bekerja pada tiap deck, jika pada soal contoh 3.7 arah angin membentuk sudut = 45 0 terhadap sumbu x.
xy plan
F = 0.00256 V 2 cos 2 C s A
= 0.4345 kips
III-8