Anda di halaman 1dari 118

Gelombang Elektromagnetik

Siapakah Cristiano Ronaldo? Atau, siapakah vokalis band Peter Pan? Jika
kamu dihadapkan pada pertanyaan semacam itu dapat dipastikan kamu bisa menjawabnya,
bukan? Siapa yang tidak kenal CR7 (sebutan buat Cristiano Ronaldo) atau Ariel Peter Pan?
Walaupun kamu tidak pernah bertemu secara langsung dengan keduanya, kamu pasti kenal
dengan mereka, ya kan? Kok bisa ya! Walaupun kamu tidak pernah bertemu dengan mereka
kamu pasti sering melihat mereka melalui TV, bukan begitu? Sekarang, apa yang membuat kamu
bisa menonton TV untuk melihat pertandingan sepak bola yang sedang berlangsung di tempat
lain yang sangat jauh? Tahukah kamu prinsip dan konsep apa yang melandasi teknologi dan
fenomena ini?
Saat ini hampir semua orang memiliki peralatan yang satu ini. Dia
begitu kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap memiliki
fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Ya, benda itu adalah sebuah ponsel
(telepon seluler). Saat ini ponsel tidak hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk
fungsi lain seperti mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau
mengambil foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang
lain padahal mereka saling berjauhan?
Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan,
konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau
ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar
kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan
gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai
gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala
ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet
dikenal sebagai Hukum Ampere.

Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik
Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi)
medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet.
Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan
dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian
dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri
yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang
dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian
Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang
menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan
medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan
pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama
Hukum Ampere-Maxwell.
Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola
dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang
juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan
medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara
serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala
gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari
medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan
intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana
telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan
perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.

Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik
Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah
Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui eksperimennya.
Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol
listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang
berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan
penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.

diagram skematik eksperimen Hertz
Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan
terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang
elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada
sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.




Gelombang-P atau gelombang primer adalah salah satu dari dua jenis gelombang seismik,
sering juga disebut gelombang tanah (dinamakan demikian karena merambat di dalam tanah),
adalah gelombang yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan terekam oleh seismometer. Nama
tersebut terutama berasal dari fakta bahwa jenis gelombang ini memiliki kecepatan paling tinggi
dibandingkan gelombang-gelombang seismik lainnya dan pertama kali tiba pada setiap stasion
pengukuran seismik, di mana jenis gelombang berikutnya yang datang dinamakan gelombang-s
atau gelombang sekunder. Suara, sebagaimana suatu gelombang tekanan dan gelombang
longitudinal, adalah juga jenis gelombang-P. Hal ini berarti bahwa partikel-partikel yang berada
di dalam tanah (tubuh dari bumi) memiliki vibrasi-vibrasi sepanjang atau sejajar dengan arah
perambatan energi dari gelombang yang merambat tersebut.
Kecepatan gelombang-P bergantung pada medium tempat gelombang menjalar:

di mana
- k adalah modulus inkompresibilitas
- adalah modulus geser; dan
- adalah kerapatan bahan di mana gelombang yang dimaksud merambat
Umumnya, variasi kerapatan tidaklah terlalu besar, dengan demikian kecepatan gelombang
hampir sepenuhnya bergantung pada nilai k dan






















Gelombang
Pengertian Gelombang
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang
yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat
dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal)
atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal).
Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Jenis-Jenis Gelombang

1. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya seperti riak
gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.

2. Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan dengan
arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan renggangan.
Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke samping lalu dilepas.

Istilah Dalam Gelombang Laut

Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan
energi (energi getaran).

Macam-macam gelombang

Menurut arah getarnya:
- Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelobang cahaya,
dll.
- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit
dengan arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.

Menurut amplitudo dan fasenya :
- Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik
yang dilalui gelombng.
- Gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak
sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.

Menurut medium perantaranya:
- Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan
medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik.
- Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak
memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (), sinar X, sinar ultra violet,
cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.

Persamaan umum gelombang
Besaran-besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran-besaran yang dimiliki oleh
getaran, antara lain, periode, frekuensi, kecepatan, fase, amplitudo. Ada satu besaran yang
dimiliki oleh gelombang tetapi tidak dimiliki oleh getaran, yaitu panjang gelombang.

Gelombang Stasioner (diam)
Gelombang stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan dua gelombang
yaitu gelombang datang dan pantul).
Pantulan gelombang yang terjadi dapat berupa pantulan dengan ujung tetap dan dapat juga pantul
pantul merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu
terjadi pada ujung tetap, maka gelombang pantul mengalami pembalikan fase (berbeda fase
1800) terhadap gelombang dating.

Penyebab terjadi gelombang laut dipengaruhi beberapa factor berikut:
1. Kecepatan angin
2. Lama angina bertiup dan luas daerah yang terkena pengaruh
3. Kedalaman air laut
4. Adanya getaran kulit bumi di dasar laut
5. Tetapi factor utamanya karena angin dan gempa

Ombak karena angina = biasanya ombak terjadi karena geseran angina dipermukaan air, sebab
itu arah gelombang searah dengan arah angina yang menimbulkannya. Tinggi dan besarnya
ombak tergantung kekuatan angiin, semakin kencang anginnya semakin tinngi ombaknya.
Ombak Karena Gempa Laut

Sejarah Tsunami di Indonesia

Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang yang pada dasarnya menyatakan suatu gelombang
laut yang terjadi akibat gempa bumi tektonik di dasar laut. Magnitudo Tsunami yang terjadi di
Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum
yang mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar
antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.

Berdasarkan Katalog gempa (1629 - 2002) di Indonesia pernah terjadi Tsunami sebanyak 109
kali , yakni 1 kali akibat longsoran (landslide), 9 kali akibat gunung berapi dan 98 kali akibat
gempabumi tektonik.

Yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah : gempa yang terjadi di dasarkan laut,
kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 skala Richter,
serta jenis pensesaran gempa tergolong besar naik atau sesar turun. Hal diatas yang memicu
terjadinya tsunami di daerah Kepulauan Seram, Ambon, Kepulauan Banda dan Kepulauan Kai.

Gempa yang menimbulkan tsunami sebagian besar berupa gempa yang mempunyai mekanisme
fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak adalah tipe thrust (Flores 1992) dan sebagian
kecil tipe normal (Sumba 1977). Gempa dengan mekanisme fokus strike slip kecil sekali
kemungkinan untuk menimbulkan tsunami.
sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika







Penjelasan dan Pengertian Rumus Getaran dan Gelombang Lengkap [ Praktis ] Beserta
Penjelasan Lengkap


Gejala getaran banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Getaran bandul jam dinding,
senar gitar yang dipetik, dan pita suara yang bergetar hingga menimbulkan bunyi, merupakan
beberapa contoh benda yang melakukan getaran. Apakah yang dimaksud dengan getaran?
Apakah ciri-ciri suatu benda mengalami getaran?

Pada bab ini akan dipelajari pengertian getaran dan ciri-ciri suatu getaran, pengertian
gelombang, jenis gelombang, dan besaran yang berkaitan. Setelah mempelajari bab ini, kamu
diharapkan mampu memahami konsep getaran dan prinsip dasar teori gelombang untuk
selanjutnya mempelajari fenomena bunyi yang erat dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pengertian Getaran
Pernahkah kamu melihat jam dinding yang memakai bandul? Jarum jam tersebut bergerak akibat
adanya gerak bolak-balik bandul. Gerakan bandul itu disebut getaran. Marilah kita selidiki apa
sebenarnya getaran itu.

Jadi, getaran adalah gerak bolak-balik melalui titik setimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai
satu kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut. Satu kali getaran adalah
ketika benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik B-C-B-A-B. Bandul tidak pernah
melewati lebih dari titik A atau titik C karena titik tersebut merupakan simpangan terjauh.

Simpangan terjauh itu disebut amplitudo. Di titik A atau titik C benda akan berhenti sesaat
sebelum kembali bergerak. Contoh amplitudo adalah jarak BA atau jarak BC. Jarak dari titik
setimbang pada suatu saat disebut simpangan.

B. Ciri-Ciri Suatu Getaran
Getaran merupakan jenis gerak yang mudah kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik
gerak alamiah maupun buatan manusia. Semua getaran memiliki ciri-ciri tertentu. Apa ciri-ciri
getaran itu?

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode getar yang
dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f). Suatu
getaran akan bergerak dengan frekuensi alamiah sendiri. Hubungan frekuensi dan periode secara
matematis ditulis sebagai berikut:

dengan: T = periode (s)
f = banyaknya getaran per sekon (Hz)

Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi adalah getaran per sekon atau disebut juga
dengan hertz (Hz), untuk menghormati seorang fisikawan Jerman yang berjasa di bidang
gelombang, Hendrich Rudolf Hertz. Jadi, satu hertz sama dengan satu getaran per sekon.

C. Pengertian Gelombang
Pernahkah kamu pergi ke pantai? Tentu sangat menyenangkan, bukan? Demikian indahnya
ciptaan Tuhan. Di pantai kamu bisa melihat ombak. Ombak tersebut terlihat bergelombang dari
tengah menuju pantai dan semakin lama semakin kecil, lalu akhirnya menerpa pesisir pantai.
Jadi, apa sebenarnya ombak itu?

Ketika kamu mengikuti upacara pengibaran bendera di sekolahmu, kamu melihat bendera
berkibar diterpa angin. Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana gerak bendera tersebut?
Peristiwa ombak laut ataupun berkibarnya bendera merupakan contoh dari gelombang. Jadi, apa
sebenarnya gelombang itu?

Pada saat kamu menggerakkan tali ke atas dan ke bawah, dikatakan bahwa kamu memberikan
usikan pada tali. Jika usikan itu dilakukan terus menerus, akan terjadi getaran. Setelah memberi
usikan atau getaran, kamu akan melihat ada sesuatu yang merambat pada tali. Sesuatu itu disebut
gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat atau usikan yang merambat.

D. Gelombang Mekanik Memerlukan Medium untuk Merambat
Gelombang merupakan salah satu konsep Fisika yang sangat penting untuk dipelajari karena
banyak sekali gejala alam yang menggunakan prinsip gelombang. Sebagai makhluk yang paling
pandai, manusia memiliki kewajiban untuk selalu mempelajari gejala alam ciptaan Tuhan untuk
mengambil manfaat bagi kehidupan manusia. Kamu dapat berkomunikasi dengan orang lain
sebagian besar dengan memanfaatkan gelombang suara atau gelombang bunyi. Kamu dapat
mendengarkan radio atau menonton televisi karena adanya gelombang radio.

Berdasarkan medium perambatnya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang
yang dalam perambatannya memerlukan medium, misalnya gelombang tali, gelombang air, dan
gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa
medium, misalnya gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar. Dari kedua jenis
gelombang tersebut, yang akan kamu pelajari adalah gelombang mekanik. Apakah yang
dirambatkan oleh gelombang tersebut?

Pada saat kamu menggetarkan tali, gelombang akan merambat pada tali ke arah temanmu, tetapi
karet gelang yang diikatkan pada tali tidak ikut merambat bersama gelombang. Jika demikian,
bagian-bagian tali tidak ikut merambat bersama gelombang. Jadi apakah yang dirambatkan oleh
gelombang? Jika kamu meminta temanmu untuk menggetarkan salah satu ujung tali, kamu akan
merasakan sesuatu pada temanmu akibat merambatnya gelombang tersebut. Tentu kamu masih
ingat pelajaran pada bab terdahulu bahwa sesuatu yang memiliki kemampuan untuk melakukan
usaha disebut energi. Jadi, yang dirambatkan oleh gelombang adalah energi. Berdasarkan arah
perambatannya, gelombang mekanik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang transversal
dan gelombang longitudinal.

1. Gelombang Transversal
Pada saat kamu menggetarkan slinki ke arah samping, ternyata arah rambat gelombangnya ke
depan, tegak lurus arah rambatnya. Gelombang seperti ini disebut gelombang transversal. Jadi,
gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh lain dari gelombang transversal adalah gelombang pada permukaan air,
dan semua gelombang elektromagnetik, seperti gelombang cahaya, gelombang radio, ataupun
gelombang radar.

Sumber getaran untuk gelombang air berada pada tempat batu jatuh sehingga gelombang
menyebar ke segala arah. Dari gambar tersebut tampak bahwa semakin jauh dari sumber,
gelombang semakin kecil. Hal tersebut disebabkan energi yang dirambatkan semakin berkurang.

2. Gelombang Longitudinal
Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatan. Bagaimanakah arah getar pada gelombang longitudinal?

Pada saat kamu mendorong slinki searah dengan panjangnya, gelombang akan merambat ke arah
temanmu berbentuk rapatan dan renggangan. Jika kamu perhatikan, arah rambat dan arah
getarnya ternyata searah. Gelombang seperti itu disebut gelombang longitudinal. Jadi,
gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya.

Gelombang bunyi dan gelombang pada gas yang ditempatkan di dalam tabung tertutup
merupakan contoh gelombang longitudinal. Pernahkah kamu memompa ban sepeda atau
menggunakan alat suntik mainan? Pada saat kamu menggunakan pompa, kamu mendorong atau
menekan alat tersebut. Partikel-partikel gas dalam pompa membentuk pola rapatan dan
renggangan sehingga mendorong udara keluar.

E. Panjang Gelombang
Kamu sudah mengetahui bahwa pola gelombang transversal berbentuk bukit dan lembah
gelombang, sedangkan pola gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan renggangan. Panjang
satu bukit dan satu lembah atau satu rapatan dan satu renggangan didefinisikan sebagai panjang
satu gelombang. Pada pembahasan tentang getaran kamu sudah mengetahui tentang periode
getaran.

Besaran tersebut identik dengan periode gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh satu panjang gelombang. Jadi, satu gelombang dapat didefinisikan
sebagai yang ditempuh panjang satu periode. Panjang gelombang dilambangkan dengan lamda.
Satuan panjang gelombang dalam SI adalah meter (m). Marilah kita pelajari panjang gelombang
transversal dan panjang gelombang longitudinal.

1. Panjang Gelombang Transversal
Jika kamu menggerakkan slinki tegak lurus dengan arah panjangnya, terbentuklah bukit dan
lembah gelombang. Pola tersebut adalah pola gelombang transversal. Bukit gelombang adalah
lengkungan a-b-c sedangkan lembah gelombang adalah lengkungan c-d-e. Titik b disebut puncak
gelombang dan titik d disebut dasar gelombang. Kedua titik ini disebut juga perut gelombang.

Adapun titik a, c, atau e disebut simpul gelombang. Satu panjang gelombang transversal terdiri
atas satu bukit dan satu lembah gelombang. Jadi, satu gelombang adalah lengkungan a-b-c-d-e
atau b-c-d-e-f. Satu gelombang sama dengan jarak dari a ke e atau jarak b ke f. Amplitudo
gelombang adalah jarak b-b atau jarak d-d. Kamu dapat menyebutkan panjang gelombang yang
lain, yaitu jarak f-j atau jarak i-m.


2. Panjang Gelombang Longitudinal
Jika kamu menggerakkan slinki searah dengan panjangnya dengan cara mendorong dan
menariknya, akan terbentuk pola-pola gelombang. Satu panjang gelombang adalah jarak antara
satu rapatan dan satu renggangan atau jarak dari ujung renggangan sampai ke ujung renggangan
berikutnya.

F. Cepat Rambat Gelombang
Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki kecepatan tertentu,
dengan menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu pula. Dengan demikian, secara matematis,
hal itu dituliskan sebagai berikut.

G. Pemantulan Gelombang
Pada saat kamu berteriak di lereng sebuah bukit, kamu akan mendengar suaramu kembali setelah
beberapa saat. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Bunyi merupakan salah satu
contoh gelombang mekanik.

Berdasarkan uraian sebelumnya dan dari hasil diskusimu, dapat disimpulkan bahwa salah satu
sifat gelombang adalah dapat dipantulkan. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering melihat
pemantulan gelombang air kolam oleh dinding kolam, ataupun gelombang ombak laut oleh
pinggir pantai. Dapat diterimanya gelombang radio dari stasiun pemancar yang sedemikian jauh
juga menunjukkan bahwa gelombang radio dapat dipantulkan atmosfer bumi.

Sebuah gelombang merambat pada tali, jika ujung tali diikat pada suatu penopang, gelombang
yang mencapai ujung tetap tersebut memberikan gaya ke atas pada penopang. Penopang
memberikan gaya yang sama tetapi berlawanan arah ke bawah pada tali. Gaya ke bawah pada tali
inilah yang membangkitkan gelombang pantulan yang terbalik. Ujung yang bebas tidak ditahan
oleh sebuh penopang. Gelombang cenderung melampaui batas. Ujung yang melampaui batas
memberikan tarikan ke atas pada tali dan inilah yang membangkitan gelombang pantulan yang
tidak terbalik.

Untuk Copy Paste, baca dulu cara Copy sesuatu di Centralartikel.com [ disini ]
Protect Article :









Persamaan
Gelombang
Berjalany=Asin(a

t-kx)
y=A sin 2

/T (t- x/v )y=A sin 2

(t/T-x/

)Tanda (-)
menyatakan
gelombang
merambat dari kiri ke
kananA = amplitudo
gelombang (m)

= v.T = panjang
gelombang (m)v =
cepat rambat
gelombang (m/s)k =
2

/

= bilangan
gelombang (m')x =
jarak suatu titik
terhadap titik asal
(m)
Sudut fasegelombang
(

)Fasegelombang (

)Beda
fasegelombang (A

)


= 2

[(t/T) - (x/

)

=
(t/T) - (x/

)

=

x/
=(
X
2
-X
1)
/
Contoh
:
Sebuah sumber bunyi
A menghasilkan
gelombang berjalan
dengan cepat rambat
80m/det, frekuensi
20 Hz den amplitudo
10 cm. Hitunglah
fase den simpangan
titik Byang berjarak
9 meter dari titik A,
pada saat titik
Asudah bergetar 16
kali !
Jawab:
f = 20 Hz

perioda gelombang :
T = 1/20 = 0,05
detikpanjang
gelombang:

= v/f = 80/20 = 4
mtitik A bergetar 16
kali waktu getar t =
16/20 = 0,8 detik
fase titik B
:

B = t/T - x/

= 0,8/0,05 - 9/4= 13
= (ambil
pecahaanya)
simpangan titik
B:YB = A sin 2

(t/T - x/

)= 10 sin 2

()= 10 sin 270 = -
10 cm(tanda -
menyatakan arah
gerak titik B
berlawanan dengan
arah gerak awal titik
A).
Gelombang Bunyi



Pada bab sebelum
ini kita telah
mempelajari
bagaimana
persamaangelomba
ngseperti yang
disajikan dalam
persamaan (2.9)
maupun persamaan
(2.19).Pada bagian
inikita akan secara
spesifik
memperlajari
persoalangelomban
g bunyi. Kajian
akan diawali
dengan urian
penerapan hukum
Hookedan hukum
Newton pada kasus
perambatan
gelombang
longitudinal di
dalambatang, baru
kemudian prinsip
yang sama akan
kita gunakan
untukmembahas
perambatan
gelombang bunyi
di dalam fluida
dimana dalam
halini kita akan
menggunakan
medium gas
sebagai bahan
kajian.
3.1.Perambatan
Bunyi di dalam
Batang Alasan
mengapa kita
mengkaji
terlebihdahulu
perambatan
gelombang
longitudinal di
dalam batang
sebelummembahas
hal yang sama di
dalam medium gas
adalah karena
prinsip-prinsip
elastisitas jauh
lebih mudah
dipahami, begitu
pun dengan
penjabaranmatemat
ikanya relatif lebih
sederhana.Dimisal
kan kita memiliki
sebuah batang
dengan tampang
lintang A
dandensitas
sebagaimana
ditunjukkan dalam
Gambar (3.1).
Dalam hal ini
kitamemisalkan
bahwa kepada
batang tersebut
diberi gangguan
berupa stresspada
salah satu
ujungnya, sehingga
partikel-partikel di
dalamnya
mengalamisimpang
an dari posisi
setimbangnya lalu
kemudian timbul
perambatangelomb
ang di sepanjang
batang dalam arah
yang sejajar
dengan
arahsimpangan
partikel-partikel
penyusun batang
tersebut.Kita dapat
memandang
Gambar (3.1)
sebagai sebuah
keadaan
dimanasebuah gaya
............bekerja
pada tampang
lintang dan
mengarah normal
kesepanjang batang
tersebut. Maka
sesuai dengan
hukum Hooke,
Keterangan:
Lamda = panjang
gelombangOmega =
kecepatan sudutk =
konstantaP = dayaR
1

= jarak 1R
2

= jarak 2W = beratF =
gayapegasx =

perubahan panjang pegasy
= simpanganEp = energi
potensialE mek = energi
mekanikEk = energi
kinetikA = amplitudot =
waktum = massaT =
periodel = panjangf =
frekuensiLo = panjang
mula-muladelta L =
perubahan panjangn = nada
dasar ke..Vp = kecepatan
pendengar Vs = kecepatan
sumber bunyiTI = taraf
intensitas







GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan
energi (energi getaran)
Macam gelombang
Menurut arah getarnya :
- gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelobang cahaya, dll.
- gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit dengan
arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.
Menurut amplitudo dan fasenya :
- gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang
dilalui gelombng.
- gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak
sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.
Menurut medium perantaranya :
- gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan medium
perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik.
- Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak
memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (), sinar X, sinar ultra violet, cahaya
tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.
Persamaan Umum Gelombang
Besaran-besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran-besaran yang dimiliki oleh
getaran, antara lain, periode, frekuensi, kecepatan, fase, amplitudo. Ada satu besaran yang
dimiliki oleh gelombang tetapi tidak dimiliki oleh getaran, yaitu panjang gelombang.
A
B
C
puncak gelombang
lembah gelombangUntuk memperjelas pengertian, perhatian keterangan dan gambar di bawah ini
:
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu
panjang gelombang penuh.
Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode (jarak antara A
dan C)
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
v = .fDituliskan dengan persamaan : v = , dalam hal ini jika t diambil nilai ekstrem yaitu
periode (T), maka S dapat digantikan dengan (panjang gelombang). Sehingga persamaan di
atas dapat ditulis menjadi :
v = , dan karena f = , maka persamaan tersebut juga dapat ditulis sbb:
Keterangn : T = periode ( s )
f = frekuensi ( Hz )
= panjang gelombang ( m )
v = cepat rambat gelombang ( m/s )
Contoh Soal 1 :
Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz.
Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, hitunglah cepat
rambat gelombang tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : f = 30 Hz , = 50 cm = 100 cm = 1 m
Ditanya : v = ..?
Jawab : v = .f = 1.30 = 30 m/s
Contoh Soal 2 :
Sebuah pemancar radio bekerja pada gelombang 1,5 m. Jika cepat rambat gelombang radio 3.108
m/s, pada frekuensi berapakah stasion radio tersebut bekerja!
Penyelesaian :
Diketahui : = 1,5 m, v = 3.108 m/s
Ditanya : f = ..?
Jawab : f = = = 2. 108 Hz = 200 MHz
1. Gelombang Berjalan
A
P
xDari gambar di samping, jika tali yang sangat panjang dibentangkan dan salah satu ujungnya
digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terjadi gelombang berjalan di sepanjang tali. Jika
titik P berjarak x dari A dan ujung A merupakan sumber getar titik A telah bergetar selama t,
maka titik P telah bergetar selama
, dimana v = kecepatan gelombang pad tali.
Dari keadaan di atas, maka kita dapat menentukan persamaan gelombang berjalan yaitu :
, karena , maka :
, karena Tv = , maka :
, dapat juga ditulis dengan persamaan :
atau
Faktor ( bilangan gelombang), dan persamaan di atas dapat juga ditulis sbb:
, dimana yp = simpangan getar di P ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
= kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak titik a terhadap titik P ( m atau cm )
(lambda) = panjang gelombang ( m atau cm )
Contoh Soal 3:
Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin (100 t 2 x), dimana y dan x dalam
meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang, dan cepat
rambat gelombang tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : y = 0,2 sin (100 t 2 x)
Ditanya : A = ?, T = ?, f = ..?, = ..?, v = ..?
Jawab : Kita dapat menjawab soal tersebut dengan cara membandingkan persamaan gelombang
dalam soal dengan persamaan umum gelombang berjalan yaitu sbb :
y = 0,2 sin (100 t 2 x) ( 1 )
.( 2 )
Dari persamaan (1) dan (2), maka dpat diambil kesimpulan bahwa :
Amplitudonya adalah : A = 0,2 m
Periode dapat ditentukan sbb: 100 = , sehingga T = s
Dari T = s, maka dapat dicari frekuensinya , yaitu f = Hz
Panjang gelombang ditentukan sbb: 2 x = , sehingga 1 m
Dari hasil f dan , maka cepat rambat gelombangnya adalah : v = .f = 50.1 = 50 m/s
Cepat rambat gelombang dapat juga ditetnukan dengan : m/s
2. Gelombang stasioner (diam)
Gelombang stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan dua gelombang
yaitu gelombang datang dan gelombang pantul.
Pantulan gelombang yang terjadi dapat berupa pantulan dengan ujung tetap dan dapat juga
pantulan dengan ujung bebas. Jika pantulan itu terjadi pada ujung bebas, maka gelombang pantul
merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu terjadi pada
ujung tetap, maka gelombang pantul mengalami pembalikan fase (berbeda fase 180O) terhadap
gelombang datang.
Bentuk gelombang stasioner dapat dilukiskan sebagai berikut:
Ujung pantul
Ujung pantul Untuk ujung pantul bebas: Untuk ujung pantul tetap:
Dari gambar di atas terdapat titik-titik yang memiliki amplitudo terbesar (maks) dan titik-titik
yang memiliki amplitudo terkecil (nol).
Titik yang memiliki amplitudo terbesar disebut perut gelombang dan titik yang memiliki
amplitudo terkecil disebut simpul gelombng.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan juga bahwa pada pantulan ujung bebas, ujung pantul
merupakan perut gelombang sedangkan pada pantulan ujung tetap, ujung pantul merupakan
simpul gelombang.
Percobaan Melde
A
FJika tali yang panjangnya l, dibentangkan dan diberi beban lewat katrol seperti gambar di
samping serta ujung A digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terbentuk gelombang
transversal yang stasioner (diam).
Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Melde untuk menentukan cepat rambat gelombang
transversal pada tali.
Dari hasil percobaannya Melde menemukan kesimpulan bahwa cepat rambat gelombang pada
tali adalah :
berbanding lurus dengan akar kwadrat tegangan tali (F)
berbanding terbalik dengan akar kwadrat massa per satuan panjang tali ()
Dari dua pernyataan di atas dapat dituliskan dengan persamaan :
, dimana F ( m.g) = gaya tegangan tali ( N )
= massa per satua panjang tali ( kg /m )
v = cepat rambat gelombang pada tali ( m/s )
karena , maka persamaan di atas dapat juga ditulis :
Contoh Soal 4:
Seutas tali yang panjangnya 5 m, massanya 4 gram ditegangkan dengan gaya 2 N dan salah satu
ujungnya digetarkan dengan frekuensi 50 Hz. Hitunglah:
cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
panjang gelombang pada tali tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : l = 5 m, m = 4 gr = 4.10-3kg, F = 2 N, f = 50 Hz
Ditanya : a. v = ..?
b. = ..?
Jawab : a. = m/s
b. m
Contoh Soal 5:
Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya 5 N dan salah satu ujungnya digetarkan dengan
frekuensi 40 Hz terbentuk gelombang dengan panjang gelombang 50 cm. Jika panjang tali 4 m,
hitunglah:
cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
massa tali tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : l = 4 m, F = 5 N, f = 40 Hz, = 50 cm = 0,5 m
Ditanya : a. v = ..?
b. m = ..?
Jawab : a. v = .f = 0,5.40 = 20 m/s
b. - m = 0,05 kg
Soal Latihan
1. Sebuah gelombang pada tali dihasilkan dari suatu getaran dengan periode 0,25 s. Jika jarak
antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 40 cm, hitunglah panjang
gelombang dan cepat rambat gelombang tersebut!
2. Sebuah pemancar radio bekerja pada frekuensi 300 MHz. Jika cepat rambat gelombang radio
3.108 m/s, pada panjang gelombang berapakah stasion radio tersebut bekerja!
3. Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin 2 (100 t 2x), dimana y dan x dalam
meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang, dan cepat
rambat gelombang tersebut !
4. Seutas tali yang panjangnya 2 m, massanya 40 gram ditegangkan dengan gaya 2 N dan salah
satu ujungnya digetarkan. Ternyata pada tali terbentuk gelombang dengan panjang gelombang 50
cm. Hitunglah:
a. cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
b. frekuensi sumber gelombang tersebut !
5. Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya F dan salah satu ujungnya digetarkan dengan
frekuensi 40 Hz terbentuk gelombang dengan cepat rambat gelombang 50 m/s. Jika panjang tali
4 m dan massanya 25 gram, hitunglah:
a. gaya tegangan pada tali tersebut !
b. panjang gelombang pada tali tersebut !
BUNYI
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang bersifat longitudinal. Menurut
frekuensinya gelombang bunyi dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. infrasonic ( f 20 Hz )
b. audio (audience ) ( 20 Hz < f < 20.000 Hz )
c. ultrasonic ( f > 20.000 Hz )
Dari ketiga jemis gelombang bunyi tersebut, hanyalah bunyi audio saja yang dapat ditangkap
oleh tilinga manusia.
Cepat rambat Bunyi
Bunyi dapat merambat padaa 3 jenis zat, yaitu zat padat, zat cair, dan gas. Cepat rambat bunyi
tersebut dapat ditentukan dengan persamaan:
a. pada zat padat
E = modulus Young (N/m2)
= massa jenis zat (kg/m3)
v = cepat rambat bunyi ( m/s )
b. pada zat cair
B = modulus Bulk (N/m2)
= massa jenis zat (kg/m3)
v = cepat rambat bunyi ( m/s )
c. pada zat gas
= konstante Laplce
R = konstante umum gas ( R = 8,31 j/molK)
T = suhu mutlak gas ( K )
M = massa molekul gas ( kg/mol)
Contoh Soal 1:
Suatu bunyi yang frekuensinya f = 250 Hz merambat pada zat padat yang memiliki modulus
Young E =108 N/m2 dan massa jenisnya = 2500 kg/m3. Tentukan :
cepat rambat bunyi
panjang gelombang bunyi
Penyelesaian :
Diketahui : f = 250 Hz, E =1010 N/m2, =5000 kg/m3
Ditanya : a. v = ?
b. = ?
Jawab : =200 m/s
2.Intensitas Bunyi
Energi bunyi biasa disebut dengan intensitas bunyi yang menyatakan energi bunyi tiap satuan
waktu yang menembus tiap satuan luas suatu bidang secara tegak lurus (Intensitas bunyi adalah
besarnya daya bunyi tiap satuan luas bidang). Dari definisi tersebut intensitas bunyi dapat
dinyatakan dengan persamaan :
Dimana : P = daya bunyi ( watt )
A = luas bidang ( m2 )
I = intensitas bunyi (waat/m2)
Apabila sumber bunyi berupa sebuah titik dan bersifat isotropis (menyebar ke segala arah), maka
bidang yang ditembus oleh daya bunyi merupakan bidang kulit bola ( A = 4r2 ). Maka
persamaan intensitas bunyi di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
, dimana r = jarak sumber bunyi ke suatu titik.
Dari persaman di atas, maka dapat disimpulkan bahwa intensitas bunyi di sutu titik berbanding
terbalik dengan kuarat jarak titik tersebut ke sumber bunyi.
Sehingga jika sebuah titik yang berjarak r1 dari sumber bunyi memiliki intensitas I1 dan titik
yang berjarak r2 dari sumber bunyi memiliki intensitas I2, maka akan berlaku persamaan:
, jadi
Dimana : I1 = intensitas bunyi di titik 1 (w/m2)
I2 = intensitas bunyi di titik 2 (w/m2)
Contoh Soal 2 :
Sebuah sumber bunyi mempunyai daya 200 watt. Tentukanlah intensitas bunyi di suatu titik
yang berjarak 10 m dari sumber bunyi tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : P = 200 watt, r = 10 m
Ditanya : I = ?
Jawab : w/m2
Contoh Soal 3 :
Intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 9 m dari sumber bunyi adalah 8.10-5 w/m2.
Tentukanlah intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 18 m dari sumber bunyi tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : r1 = 10 m, I1 = 8.10-5 w/m2
Ditanya : I2 = ?, apabila r2 = 18 m
Jawab :
w/m2
3.Taraf Intensitas Bunyi ( I )
Taraf Intensitas bunyi didefinisikan sebagai nilai logaritma dari perbandingan antara intensitas
suatu bunyi dengan intensitas standar ( intensitas ambang pendengaran ).
Besarnya Taraf Intensitas bunyi dinyatakan dengn persamaan :
, dimana : TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = intensitas bunyi ( w/m2 )
I0 = intensitas ambang pendengaran.
I0 = 10-12 w/m2
Ambang pendengaran didefinisikan sebagai inensitas bunyi terkecil yang masih dapat didengar
oleh telinga normal. (I0 = 10-12 w/m2 )
Ambang peasaan didefinisikan sebagai inensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar oleh
telinga normal tanpa rsa sakit (I = 1 w/m2 )
Contoh Soal 4 :
Intensitas bunyi di suatu tempat adalah 10-5 w/m2. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi di tempat
tersebut, jika diketahui intensitas ambang pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
Penyelesaian :
Diketahui : I = 8.10-5 w/m2 I0= 10-12 w/m2
Ditanya : TI = ?
= 10 log ( ) = 10.log 10-7 = 10.7 = 70 dB
Contoh Soal 5 :
Taraf intensitas bunyi ssebuah mesin adalah 50 dB. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi dari
sepuluh buah mesin sejenis jika dibunyikan bersama-sama. Diketahui intensitas ambang
pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
Penyelesaian :
Diketahui : TI1 = 50 dB I0= 10-12 w/m2
Ditanya : TI10 = ?
Jawab : Dicari terlebih dahulu intensitas sebuah mesin.
50 = 10 log( )
5 = log
log 105 = log
105 =
I1 = 105.10-12
Kemudian dicari I10
I10 = 10. I1 = 10.10-7 = 10-6 w/m2
TI10 = 10 log = 10 log 10-6
TI10 = 10.6 = 60 dB
Soal tersebut di atas secara singkat dapat diselesaikan dengan persamaan sbb:
TIn = TI1 + 10 log n
Lihat penyelesaiannya !
TIn = TI1 + 10 log n
= 50 + 10.log 10
= 50 + 10 .1 = 50 + 10 = 60 dB
Latihan Soal.
1. Suatu bunyi yang panjang gelombangnya = 2,5 m merambat pada zat padat yang memiliki
modulus Young E =1010 N/m2 dan massa jenisnya = 1000 kg/m3. Tentukan :
a. cepat rambat bunyi
b. panjang gelombang bunyi
2. Sebuah sumber bunyi mempunyai daya 200 watt. Tentukanlah jarak suatu tempat dari
sumber bunyi itu agar ntensitas bunyi tersebut !
3. Intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 9 m dari sumber bunyi adalah 8.10-5 w/m2.
Tentukanlah intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 18 m dari sumber bunyi tersebut !
4. Intensitas bunyi di suatu tempat adalah 10-5 w/m2. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi di
tempat tersebut, jika diketahui intensitas ambang pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
5. Taraf intensitas bunyi ssebuah mesin adalah 50 dB. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi dari
seratus buah mesin sejenis jika dibunyikan bersama-sama. Diketahui intensitas ambang
pendengaran I0= 10-12 w/m2 !

GELOMBANG BERJALAN
Berdasarkan arah getar:
arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.1. Gelombang transversal
arah getarnya searah dengan arah2. Gelombang longitudinal rambatnya.
- Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui :
yang dirambatkan adalah gelombang mekanik dan untuk perambatannya diperlukan
medium.1. Gelombang mekanik
yang dirambatkan adalah medan listrik magnet, dan tidak diperlukan medium.2. Celombang
elektromagnetik
- Berdasarkan amplitudonya:
gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang dilewatinya.1. Gelombang berjalan
gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada2. Gelombang stasioner titik yang
dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah gelombang datang dan pantul yang
masing-masing memiliki frekuensi dan amplitudo sama tetapi fasenya berlawanan.
t-kx)ey=Asin(a
/T (t- x/v )ty=A sin 2
) (t/T-x/ty=A sin 2
Tanda (-) menyatakan gelombang merambat dari kiri ke kanan.
A = amplitudo gelombang (m)
= v.T = panjang gelombang (m)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
= bilangan gelombang (m)/tk = 2
x = jarak suatu titik terhadap titik asal (m)
Sudut fase
)ugelombang ( Fase
)ugelombang ( )uBeda fase gelombang (A
) [(t/T) - (x/t = 2u ) = (t/T) - (x/u /X2-X1) (= x/A= uA
Contoh:
Sebuah sumber bunyi A menghasilkan gelombang berjalan dengan cepat rambat 80 m/det,
frekuensi 20 Hz den amplitudo 10 cm. Hitunglah fase den simpangan titik B yang berjarak 9
meter dari titik A, pada saat titik Asudah bergetar 16 kali !
Jawab:
perioda gelombang : T = 1/20 = 0,05 detikf = 20 Hz
= v/f = 80/20 = 4 mpanjang gelombang:
titik A bergetar 16 kali waktu getar t = 16/20 = 0,8 detik
fase titik B:
B = t/T - x/u
= 0,8/0,05 - 9/4
= 13
= (ambil pecahaanya)
simpangan titik B:
) (t/T - x/tYB = A sin 2
()t= 10 sin 2
= 10 sin 270 = -10 cm
(tanda - menyatakan arah gerak titik B berlawanan dengan arah gerak awal titik A).
Bunyi termasuk gelombang longitudinal yang dapat merambat pada medium padat, cair atau gas.
PELAYANGAN DAN RESONANSI BUNYI
Pelayangan adalah gejala mengeras dan melunaknya bunyi yang terjadi
secara teratur disebabkan oleh interferensi dua nada yang
frekuensinya berbeda sedikit.
f = f1 - f2A f2 =fi
1 layangan : gejala terjadinya dua pengerasan bunyi yang
berturutan. (1 layangan = keras - lemah - keras).
Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh
getaran benda lain di dekatnya. Jadi freknensi kedua benda
sama.
bunyi saling berinterferensi sempurnaf = 0 A f1 = f2
(saling menguatkan).
PERCOBAAN MELDE
Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai/tali : Cepat rambat gelombang dalam semua
medium(umum) :
F/\ v =
F = gaya tegang tali = m.g
gaya beban
= massa tali / panjang tali = m/l .fv=
= panjang gelombang (m)
f =frekuensi gelombang (Hz)
Cepat rambat gelombang bunyi(longitudinal) dalam : Cepat rambat gelombang bunyi
(longitudinal)dalam gas :
/E\zat padat v =
/B\zat cair v =
E = modulus elastis zat padat
B = modulus Bulk zat cair
p = kerapatan medium perambat P/\ v =
P = tekanan gas (N/m2)
Jika perambatan bunyi dalam gas dianggap sebagai proses adiabatik maka
RT/M\v=
= Cp/Cv = kons. Laplace.
= kerapatan gas
T = suhu mutlak
M = massa satu mol gas(BM)
GELOMBANG BUNYI
Sumber bunyi (berupa benda-benda yang bergetar) terbagi tiga, yaitu dawai (senar/tali)
pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
SYARAT NADA DASAR ( fo ) PIPA ORGANA TERBUKA =
NADA DASAR ( fo ) DAWAI
L = (n+1/2) untuk fo n = 0 => L = 1/2


SYARAT NADA DASAR PIPA ORGANA TERTUTUP
L = (2n+1) untuk fo n = 0 L =

PERBANDINGAN FREKUENSI NADA-NADA PADA SUMBER BUNYI
Dawai : fo : f1 : f2 = 1: 2 :3
Pipa Organa Terbuka (POB) : fo : f1 : f2 = 1 :2 :3
Pipa Organa Tertutup (POT) : fo : f1 : f2 = 1 : 3 : 5

Catatan : pada dawai, bagian yang dijepit/ditekan selalu timbul
simpul (s) gelombang. Jadi p < s.
- pada pipa organa, bagian terbuka selalu timbul perut (p)
gelombang sedangkan bagian terlutup selalu timbul simpul
(s) gelombang. Jadi p > s (POB) ; p = s (POT)
- f1 disebut nada atas 1 f2 disebut nada atas 2 dst
EFEK DOPLER
Efek Doppler menjelaskan peristiwa terjadinya perubahan frekuensi yang terdengar (fp)
karena adanya gerak relatif sumber dan pendengar.
fp = fs v vp
v vs
fp = frekuensi pendengar
fs = frekuensi sumber
v = kecepatan bunyi di udara
vp = kecepatan pendengar
vs = kecepatan sumber
Ketentuan :
vp + pendengar mendekati sumber
0 pendengar diam
- pendengar menjauhi sumber
vs + sumber mendekati pendengar
0 sumber diam
- sumber menjauhi pendengar
INTENSITAS BUNYI ( I )
v = kecepatan bunyi di udaravp = kecepatan pendengarvs = kecepatan sumber
Intensitas bunyi (I) adalah jumlah energi bunyi yang menembus tegak lurus bidang per detik.
I = P/A = P/(4tR2) I ~ 1/R P = daya bunyi (watt)
A = luas bidang bole (m
atau cm)
A = 4tR
R = jarak suatu titik ke
sumber bunyi
I = 2t f A v I ~ A I ~ f
TARAF INTENSITAS BUNYI (TI)

TI = 10 log (I/lo)
TI mempunyai satuan desibell (dB)
Io = intensitas ambang
Io = 10E-16 watt/cm pada frekuensi 100 Hz
Batas intensitas dan taraf intensitas yang dapat didengar pada frekuensi 1000 Hz:
10E-16 s I s 10E-4 watt/cm
0 s TI s 120 dB
Contoh 1 :
Dua buah kawat sejenis masing-masing memiliki panjang L den 2L serta tegangan kawat F
dan 4F. Jika frekuensi nada dasar dalam kawat yang pendek 60 Hz, tentukan frekuensi
harmonik kedua dalam kawat yang lebih panjang !
Jawab:
f = (1/)\(F/) kedua kawat sama (sejenis)
nada dasar pada kawat pendek : (syarat fo L = )
fo = L \(F/) = 60 Hz F2 = 4F; L2 = 2L
nada kedua pada kawat panjang: (syarat f2 L2 = 3/2)
f2 = 3/(2 L2) \(F2/) = 3/2.1/(2 L2).\(F/)
f2 = 3/2.2.1/(2L) \(F/) = 3.60 = 180 Hz

Contoh 2 :
Nada dasar yang dihasilkan oleh seutas dawai sama dengan nada atas kedua yang
dihasilkan oleh pipa organa tertutup. Hitung perbandingan panjang pipa organa tertutup
terhadap panjang dawai !
Jawab :
Dawai : fO Ld = 1/2 d
d = 2 Ld
POT : f2 LT = 5/4T
T = 4/5 LT
fo = f2
v/d = v/T
1/(2 Ld) = 5 LT/4
LT/LD = 25 /4 = 5:2
Contoh 3 :
Kebisingan dari sebuah mesin tik sama dengan 70 dB. Berapa dB kebisingan suatu kantor
akibat 100 buah mesin tik ?
Jawab :
Anggap intensitas satu mesin tik = I1
maka intensitas 100 mesin tik = I2 = 100 I1,
Cari penambahan kebisingan akibat 100 mesin tik :
ATI = 10 log I2/I1 = 10 log 100 I1/I1 = 20 dB
Jadi kebisingan 100 mesin tik adalah : TI2 = TI1 + ATI = 90 dB



ELOMBANG MELDE
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-
besaran yang mempengaruhi cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui
percobaannya (lakukan kegiatan 1.1), Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada
dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa
persatuan panjang dawai.
Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang transversal dalam
dawai. Perhatikan gambar di bawah ini.


Gambar 1.15 percobaan Melde

Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus lagi kuat. kawat
halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya sebesar g
gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus menerus, hingga amplitudo yang
ditimbulkan oleh garpu tala konstan.
Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator. Dalam kawat akan
terbentuk pola gelombang stasioner. Jika diamati akan terlihat adanya simpul dan perut di antara
simpul-silpul tersebut. Diantara simpul-simpul itu antara lain adalah A dan K, yaitu ujung-ujung
kawat tersebut, ujung A pada garpu tala dan simpul K pada bagian yang ditumpu oleh katrol.
Pada seluruh panjang kawat AK = L dibuat terjadi 4 gelombang, maka kawat mempunyai
1
=
L. Jika f adalah frekuensi getaran tersebut, maka cepat rambat gelombang dalam kawat adalah
v
1
= f .
1
= fL. Jadi, sekarang beban ditambah hingga menjadi 4 gram, maka pada seluruh
panjang kawat ternyata hanya terjadi 2 gelombang, jadi 2
2
= L,
2
= L sehingga : v
2
= f .
2
=
fL
Kemudian beban dijadikan 16 gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi satu
gelombang, jadi :
3
= L, maka v
3
= f .
3
= f L. Beban dijadikan 64 gram, maka pada seluruh
panjang kawat hanya terjadi 1/2 gelombang, jadi :
4
= L ; 4 =2 L sehingga
v
4
= f .
4
= 2f . L
Dari hasil pengamatan ini, maka timbul suatu anggapan atau dugaan, bahwa agaknya ada
hubungan antara cepat rambat gelombang dengan berat beban, yang pada hakekatnya merupakan
tegangan dalam kawat. data pengamatan tersebut di atas kita susun sebagai :
Pengamatan I F
1
= g l
1
= L v
1
= fL
Pengamatan II F
2
= 4g l
2
= L V
2
= fL
Pengamatan III F
3
= 16g l
3
= L V
3
= fL
Pengamatan IV F
4
= 64g l
4
= 2L V
4
= 2 fL
Data di atas kita olah sebagai berikut :
v
2
/v
1
=2, dan F
2
/F
1
= 4
v
3
/v
1
=4, dan F
3
/F
1
= 16
v
4
/v
1
=8, dan F
4
/F
1
= 64
Kesimpulan:
Cepat rambat gelombang dalam tali, kawat, dawai berbanding senilai dengan akar gaya
tegangan kawat, tali dawai tersebut.
Percobaan di atas diulang kembali dengan bahan sama, panjang kawat tetap, beban sama
(dimulai dari 16g gram), hanya saja luas penampang kawat dibuat 4 kali lipat, maka dapat kita
amati sebagai berikut :

1
= L ; v
1
= fL
v
3
= f .L (dari percobaan pertama, dengan menggunakan 16g gram) maka :
v
1
/v
3
=
Percobaan diulangi lagi dengan beban tetap 16g gram, akan tetapi kawat diganti dengan kawat
yang berpenampang 16 kali lipat (dari bahan yang sama dan panjang tetap), maka dalam kawat
terjadi 4 gelombang, sehingga :

2
= L ; v
2
= fL sehingga : v
2
/v
3
= .
Apabila panjang kawat tetap dan dari bahan yang sama, sedangkan penampang diubah, maka
berarti sama dengan mengubah massa kawat. Jika massa kawat semula adalah m
1
, maka pada
percobaan tersebut massa kawat berturut-turut diubah menjadi m
2
= 4 m
1

dan m
3
= 16 m
1
. Berdasarkan data percobaan kedua, maka setelah diolah sebagai berikut :
v
1
/v
3
= dan m
2
/m
1
=4m
1
/m
1
=4
v
2
/v
3
= dan m
3
/m
1
= 16m
1
/m
1
= 16
Dari pengolahan data tersebut dapatlah disimpulkan bahwa:
Cepat rambat gelombang berbanding balik nilai akar kuadrat massa kawat, asalkan panjangnya
tetap.
Percobaan selanjutnya diulangi lagi, akan tetapi diusahakan agar massa kawat antara simpul-
simpul A dan K tetap, sedangkan panjang AK variabel. Ternyata cepat rambatnyapun berubah
pula, meskipun beban tidak berubah, Kalau jarak AK menjadi jarak semula yaitu = L, maka
cepat rambatnya menjadi kali semula, sebaliknya jika panjang kawat AK dilipat empatkan dari
AK semula, menjadi 4L, maka cepat rambatnya menjadi 2 kali cepat rambat semula, asalkan
massa kawat tetap. Dari percobaan ketiga ini dapatlah disimpulkan.
Untuk massa kawat yang tetap, maka cepat rambat gelombang berbanding senilai dengan akar
kuadrat panjang kawat.
Kesimpulan (2) dan (3) dapat disatukan menjadi : Cepat rambat gelombang dalam kawat
berbanding terbalik nilai dengan akar massa persatuan panjang kawat.
Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau dilambangkan dengan, maka kesimpulan
(1) sampai dengan (3) di atas dapat dirumuskan menjadi :

Dengan:
v = cepat rambat gelombang dalam kawat (tali, dawai)
F = gaya tegangan kawat
m = massa persatuan panjang kawat
k = faktor pembanding, yang dalam SI harga k = 1.
*** Contoh Gelombang Melde
Cepat rambat gelombang transversal pada dawai yang tegang sebesar 10 m/s saat besar
tegangannya 150 N. Jika dawai diperpanjang dua kali dan tegangannya dijadikan 600 N maka
tentukan cepat rambat gelombang pada dawai tersebut!
Penyelesaian
Dari soal di atas dapat dibuatkan peta konsep dan beberapa metode penyelesaian seperti di
bawah.
v1 = 10 m/s, F1 = 150 N, L1 = L
v2 = ? , F2 = 600 N, l
2
= 2L
Dari data pertama dapat diperoleh massa per satuan panjang :
10 = 100 =
m
1
= 150/100 = 1,5 kg/m
Keadaan kedua
Dawai jenisnya tetap berarti m
2
= m
1
, sehingga v
2
dapat diperoleh :
= = 20 m/s




Percobaan Melde

>>>
Apabila vibrator dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada tali akan merambat gelombang
transversal. Kemudian vibrator digeser menjauhi atau mendekati katrol secara perlahan-lahan sehingga
pada tali timbul gelombang stasioner.

Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang gelombang yang terjadi ( Orang
yang pertama kali melakukan percobaan mengukur cepat rambat gelombang adalah Melde, sehingga
percobaan seperti di atas dikenal dengan sebutan Percobaan Melde.

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa kecepatan merambat gelombang transversal pada dawai
:
a. berbanding lurus dengan akar panjang dawai,
b. berbanding terbalik dengan akar massa dawai,
c. berbanding lurus dengan akar gaya tegangan dawai,
d. berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang dawai, e. berbanding terbalik dengan akar
massa jenis dawai, f. berbanding terbalik dengan akar luas penampang dawai.

Gelombang Bunyi Gelombang bunyi merupakan salah satu contoh dari gelombang mekanik, yaitu
gelombang merambat memerlukan zat perantara (medium perantara). Gelombang bunyi adalah
gelombang mekanik yang berbentuk gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya
sejajar dengan arah getarannya.

Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, benda yang bergetar disebut sumber bunyi.
Karena bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, maka kuat kerasnya bunyi tergantung pada
amplitudo getarannya. Makin besar amplitudo getarannya, makin keras bunyi terdengar dan sebaliknya
makin kecil amplitudonya, makin lemah bunyi yang terdengar.

Di samping itu, keras lemahnya bunyi juga tergantung pada jarak terhadap sumber bunyi, makin dekat
dengan sumber bunyi, bunyi terdengar makin keras dan sebaliknya makin jauh dari sumber bunyi, makin
lemah bunyi yang kita dengar.

Gelombang bunyi berdasarkan daya pendengaran manusia dibedakan menjadi menjadi tiga, yaitu
audio/bunyi, infrasonik dan ultrasonik. Audio yaitu daerah gelombang bunyi yang dapat didengar oleh
telinga manusia yang memiliki frekuensi berkisar antara 20 hingga 20.000 Hz.
Infrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz. Sedangkan ultrasonik yaitu
gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz. Baik gelombang infrasonik maupun
ultrasonik tidak dapat didengar oleh telinga manusia.

Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Untuk meyakinkan hal ini tempelkan jari pada tenggorokan
selama kalian berbicara, maka terasalah suatu getaran. Bunyi termasuk gelombang longitudinal. Alat-
alat musik seperti gitar, biola, harmonika, seruling termasuk sumber bunyi. Pada dasarnya sumber
getaran semua alat-alat musik itu adalah dawai dan kolom udara. Pada bab ini kita akan mempelajari
nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi tersebut.

Sumber Bunyi Dawai
Sebuah gitar merupakan suatu alat musik yang menggunakan dawai/senar sebagai sumber bunyinya.
Gitar dapat menghasilkan nada-nada yang berbeda dengan jalan menekan bagian tertentupada senar
itu, saat dipetik.

Getaran pada senar gitar yang dipetik itu akan menghasilkan gelombang stasioner pada ujung terikat.
Satu senar pada gitar akan menghasilkan berbagai frekuensi resonansi dari pola gelombang paling
sederhana sampai majemuk.

Nada yang dihasilkan dengan pola paling sederhana disebut nada dasar, kemudian secara berturut-turut
pola gelombang yang terbentuk menghasilkan nada atas ke-1, nada atas ke-2, nada atas ke-3 ... dan
seterusnya.
1) Nada Dasar
Jika sepanjang dawai terbentuk gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada dasar.
2) Nada Atas 1
Jika sepanjang dawai terbentuk 1 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas 1.
3) Nada Atas 2
Jika sepanjang dawai terbentuk 1,5 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas 2
4) Nada Atas 3
Jika sepanjang dawai terbentuk 2 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut nada atas 3, dan
seterusnya.

Berdasarkan data tersebut dapat kita simpulkan bahwa perbandingan frekuensi nada-nada yang
dihasilkan oleh sumber bunyi berupa dawai dengan frekuensi nada dasarnya merupakan perbandingan
bilangan bulat.
Labels: Bab 1. Gelombang, Fisika

2
PERCOBAAN
MELDE
I.

Tujuan
Percobaana.

Menunjukkan
gelombang
transversal
stasioner pada
tali.b.

Mengetahui
hubungan antara
cepat rambat
gelombang (v)
dengan
gayaketegangan
tali (F).c.

Menentukan cepat
rambat gelombang
pada tali.II.

Landasan
TeoriGelombang
adalah getaran
yang merambat.
Di
dalamperambatan
nya tidak diikuti
oleh berpindahnya
partikel-
partikelperantaran
ya. Pada
hakekatnya,
gelombang
merupakan
rambatan
energi(energi
getaran).Gelomba
ng dibedakan
menjadi dua jenis
menurut
mediumnya.Yaitu
gelombang
elektromagnetik
yang merambat
tanpa melalui
mediumatau
perantara. Contoh
gelombang
elektromagnetik
adalah
gelombangcahaya
dan gelombang
bunyi. Sedangkan
gelombang yang
merambatmelalui
suatu medium atau
perantara yaitu
gelombang
mekanik.Terdapat
dua jenis
gelombang
mekanik,
berdasarkan arah
gerakanpartikel
terhadap arah
perambatan
gelombang, yaitu :
-

Gelombang
longitudinal adalah
gelombang yang
arahperambatanny
a searah dengan
arah getaran
partikelnya.
Contohgelombang
longitudinal adalah
gelombang pada
pegas.
-

Gelombang
transversal adalah
gelombang yang
arahperambatanny
a tegak lurus
dengan arah
getaran
partikelnya.Conto
h gelombang
transversal adalah
gelombang pada
tali.Gelombang
stasioner biasa
juga disebut
gelombang
tegak,gelombang
berdiri atau
gelombang diam,
adalah gelombang
yangterbentuk dari
perpaduan atau
interferensi dua
buah gelombang
yangmempunyai
amplitudo dan
frekuensi yang
sama, tapi arah
rambatnya

3
berlawanan.
Amplitudo pada
gelombang
stasioner tidak
konstan,
besarnyaamplitud
o pada setiap titik
sepanjang
gelombang tidak
sama. Pada
simpulamplitudo
nol, dan pada perut
gelombang
amplitudo
maksimum.Period
e gelombang (T)
adalah waktu yang
diperlukan
olehgelombang
untuk menempuh
satu panjang
gelombang penuh.
Panjang
gelombang
() adalah
jarak yang
ditempuh
dalam waktu
satu periode.
Frekuensi
gelombang adalah
banyaknya
gelombang yang
terjadi tiapsatuan
waktu. Cepat
rambat gelombang
(v) adalah jarak
yang
ditempuhgelomba
ng tiap satuan
waktu. Secara
umum, cepat
rambat
gelombangdapat
dirumuskan
sebagai berikut
:Dimana :v = cepat
rambat gelombang
(m/s)
= panjang
gelombang
(m)
f = frekuensi
(Hz)HUKUM
MELDE


4
Bila seutas tali
dengan tegangan
tertentu
digetarkan secara
terusmenerus
maka akan terlihat
suatu bentuk
gelombang yang
arah getarnyategak
lurus dengan arah
rambat
gelombang.
Gelombang ini
dinamakangelomb
ang transversal.
Jika kedua
ujungnya tertutup,
gelombang pada
taliitu akan
terpantul-pantul
dan dapat
menghasilkan
gelombang
stasioneryang
tampak berupa
simpul dan perut
gelombang.Dari
gambar di atas
diketahui bahwa
amplitudo adalah
jarak antaraperut
gelombang
dengan arah cepat
rambatnya.
Sedangkan
panjanggelomban
g adalah jarak satu
perut dan satu
lembah yang
terdiri dari
tigasimpul.Melde
merumuskan
bahwa :Dengan
=
Dimana :v = cepat
rambat gelombang
(m/s)F = gaya
ketegangan tali
(N) = rapat
massa linier tali
(massa
tali/panjang tali)
(kg/m)










1.4.4 Hukum MELDE
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat
gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya (lakukan kegiatan 1.1), Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan
tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang transversal dalam
dawai. Perhatikan gambar di bawah ini.


Gambar 1.15 percobaan Melde
Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus lagi kuat. kawat
halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya sebesar g
gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus menerus, hingga amplitudo yang
ditimbulkan oleh garpu tala konstan.
Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator. Dalam kawat akan
terbentuk pola gelombang stasioner. Jika diamati akan terlihat adanya simpul dan perut di antara
simpul-silpul tersebut. Diantara simpul-simpul itu antara lain adalah A dan K, yaitu ujung-ujung
kawat tersebut, ujung A pada garpu tala dan simpul K pada bagian yang ditumpu oleh katrol.
Pada seluruh panjang kawat AK = L dibuat terjadi 4 gelombang, maka kawat mempunyai
1
=
L. Jika f adalah frekuensi getaran tersebut, maka cepat rambat gelombang dalam kawat adalah
v
1
= f .
1
= fL. Jadi, sekarang beban ditambah hingga menjadi 4 gram, maka pada seluruh
panjang kawat ternyata hanya terjadi 2 gelombang, jadi 2
2
= L,
2
= L sehingga : v
2
= f .
2
=
fL
Kemudian beban dijadikan 16 gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi satu
gelombang, jadi :
3
= L, maka v
3
= f .
3
= f L. Beban dijadikan 64 gram, maka pada seluruh
panjang kawat hanya terjadi 1/2 gelombang, jadi :
4
= L ; 4 =2 L sehingga
v
4
= f .
4
= 2f . L
Dari hasil pengamatan ini, maka timbul suatu anggapan atau dugaan, bahwa agaknya ada
hubungan antara cepat rambat gelombang dengan berat beban, yang pada hakekatnya merupakan
tegangan dalam kawat. data pengamatan tersebut di atas kita susun sebagai :
Pengamatan I F
1
= g l
1
= L v
1
= fL
Pengamatan II F
2
= 4g l
2
= L V
2
= fL
Pengamatan III F
3
= 16g l
3
= L V
3
= fL
Pengamatan IV F
4
= 64g l
4
= 2L V
4
= 2 fL

Data di atas kita olah sebagai berikut :
v
2
/v
1
=2, dan F
2
/F
1
= 4
v
3
/v
1
=4, dan F
3
/F
1
= 16
v
4
/v
1
=8, dan F
4
/F
1
= 64
Kesimpulan:
Cepat rambat gelombang dalam tali, kawat, dawai berbanding senilai dengan akar gaya
tegangan kawat, tali dawai tersebut.
Percobaan di atas diulang kembali dengan bahan sama, panjang kawat tetap, beban sama
(dimulai dari 16g gram), hanya saja luas penampang kawat dibuat 4 kali lipat, maka dapat kita
amati sebagai berikut :

1
= L ; v'
1
= fL
v
3
= f .L (dari percobaan pertama, dengan menggunakan 16g gram) maka :
v
1
/v
3
=
Percobaan diulangi lagi dengan beban tetap 16g gram, akan tetapi kawat diganti dengan kawat
yang berpenampang 16 kali lipat (dari bahan yang sama dan panjang tetap), maka dalam kawat
terjadi 4 gelombang, sehingga :

2
= L ; v
2
= fL sehingga : v
2
/v
3
= .
Apabila panjang kawat tetap dan dari bahan yang sama, sedangkan penampang diubah, maka
berarti sama dengan mengubah massa kawat. Jika massa kawat semula adalah m
1
, maka pada
percobaan tersebut massa kawat berturut-turut diubah menjadi m
2
= 4 m
1

dan m
3
= 16 m
1
. Berdasarkan data percobaan kedua, maka setelah diolah sebagai berikut :
v
1
/v
3
= dan m
2
/m
1
=4m
1
/m
1
=4
v
2
/v
3
= dan m
3
/m
1
= 16m
1
/m
1
= 16
Dari pengolahan data tersebut dapatlah disimpulkan bahwa:
Cepat rambat gelombang berbanding balik nilai akar kuadrat massa kawat, asalkan panjangnya
tetap.
Percobaan selanjutnya diulangi lagi, akan tetapi diusahakan agar massa kawat antara simpul-
simpul A dan K tetap, sedangkan panjang AK variabel. Ternyata cepat rambatnyapun berubah
pula, meskipun beban tidak berubah, Kalau jarak AK menjadi jarak semula yaitu = L, maka
cepat rambatnya menjadi kali semula, sebaliknya jika panjang kawat AK dilipat empatkan dari
AK semula, menjadi 4L, maka cepat rambatnya menjadi 2 kali cepat rambat semula, asalkan
massa kawat tetap. Dari percobaan ketiga ini dapatlah disimpulkan.
Untuk massa kawat yang tetap, maka cepat rambat gelombang berbanding senilai dengan akar
kuadrat panjang kawat.
Kesimpulan (2) dan (3) dapat disatukan menjadi : Cepat rambat gelombang dalam kawat
berbanding terbalik nilai dengan akar massa persatuan panjang kawat.
Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau dilambangkan dengan, maka kesimpulan
(1) sampai dengan (3) di atas dapat dirumuskan menjadi :
......................................................1.17
Dengan:
v = cepat rambat gelombang dalam kawat (tali, dawai)
F = gaya tegangan kawat
m = massa persatuan panjang kawat
k = faktor pembanding, yang dalam SI harga k = 1.
< Prev



















Molekul
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa


Penggambaran tiga dimensi (kiri dan tengah) berserta dua dimensi (kanan) molekul terpenoid atisana.
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
[1][2]

Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion poliatomik. Dalam kimia organik dan
biokimia, istilah molekul digunakan secara kurang kaku, sehingga molekul organik dan
biomolekul bermuatan pun dianggap termasuk molekul.
Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada partikel gas
apapun tanpa bergantung pada komposisinya.
[3]
Menurut definisi ini, atom-atom gas mulia
dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal yang tak
berikatan.
[4]

Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen O
2
), ataupun
terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H
2
O). Atom-atom dan kompleks yang
berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara
umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.
Daftar isi
[sembunyikan]
- 1 Ilmu molekuler
- 2 Sejarah
- 3 Ukuran molekul
- 4 Rumus molekul
- 5 Geometri molekul
- 6 Lihat pula
- 7 Referensi
- 8 Pranala luar
[sunting] Ilmu molekuler
Ilmu yang mempelajari molekul disebut kimia molekuler ataupun fisika molekuler bergantung
pada fokus kajiannya. Kimia molekuler berkutat pada hukum-hukum yang mengatur interaksi
antara molekul, manakala fisika molekuler berkutat pada hukum-hukum yang mengatur struktur
dan sifat-sifat molekul. Dalam prakteknya, perbedaan kedua ilmu tersebut tidaklah jelas dan
saling bertumpang tindih. Dalam ilmu molekuler, sebuah molekul terdiri dari suatu sistem stabil
yang terdiri dari dua atau lebih molekul. Ion poliatomik dapat pula kadang-kadang dianggap
sebagai molekul yang bermuatan. Istilah molekul tak stabil digunakan untuk merujuk pada spesi-
spesi kimia yang sangat reaktif.
[sunting] Sejarah
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19,
terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach, Boltzmann, Maxwell, dan
Gibbs, yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin
pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para ilmuwan akan
keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur
molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan
kimia yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya.
[5]
Definisi ini sering
kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan, garam, dan logam
tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas
molekul-molekul diskret.
[sunting] Ukuran molekul
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekecualian
terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen
diatomik (H
2
), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya (0.74 ). Satu
molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun dapat dideteksi
menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar disebut sebagai
makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan ukuran molekul yang
terpantau dalam larutan.
[6][7]

[sunting] Rumus molekul
Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana unsur-unsur
penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai perbandingan atom
hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai perbandingan antara karbon,
hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom
dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama
dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya
disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-atom
penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus
molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena
memiliki rumus molekuler C
2
H
2
, namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul
diekspresikan dalam satuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa atom karbon-12.
[sunting] Geometri molekul
Molekul memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan kesetimbangan. Panjang ikat
dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui gerak vibrasi dan rotasi. Rumus kimia dan struktur
molekul merupakan dua faktor penting yang menentukan sifat-sifat suatu senyawa. Senyawa
isomer memiliki rumus kimia yang sama, namun sifat-sifat yang berbeda oleh karena strukturnya
yang berbeda. Stereoisomer adalah salah satu jenis isomer yang memiliki sifat fisika dan kimia
yang sangat mirip namun aktivitas biokimia yang berbeda.
[sunting] Lihat pula

Portal Kimia

Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Molekul
- Atom
- Molekul diatomik
- Ikatan kovalen
[sunting] Referensi
1. ^ International Union of Pure and Applied Chemistry (1994). "molecule". Compendium of
Chemical Terminology Internet edition.
2. ^ Pauling, Linus (1970). General Chemistry. New York: Dover Publications, Inc.. ISBN 0-486-
65622-5.
Ebbin, Darrell, D. (1990). General Chemistry, 3rd Ed.. Boston: Houghton Mifflin Co.. ISBN 0-395-
43302-9.
Brown, T.L. (2003). Chemistry the Central Science, 9th Ed.. New Jersey: Prentice Hall. ISBN 0-
13-066997-0.
Chang, Raymond (1998). Chemistry, 6th Ed.. New York: McGraw Hill. ISBN 0-07-115221-0.
Zumdahl, Steven S. (1997). Chemistry, 4th ed.. Boston: Houghton Mifflin. ISBN 0-669-41794-7.
3. ^ E.g. see [1]
4. ^ Chandra, Sulekh. Comprehensive Inorganic Chemistry. New Age Publishers. ISBN 8122415121.
5. ^ Molecule Definition (Frostburg State University)
6. ^ Chang RL, Deen WM, Robertson CR, Brenner BM. (Oct 1975). "Permselectivity of the
glomerular capillary wall: III. Restricted transport of polyanions". Kidney Int. 8 (4): 212-218.
PMID 1202253.
7. ^ Chang RL, Ueki IF, Troy JL, Deen WM, Robertson CR, Brenner BM. (Sept 1975). "Permselectivity
of the glomerular capillary wall to macromolecules. II. Experimental studies in rats using neutral
dextran". Biophys J. 15 (9): 887-906. PMID 1182263.
[sunting] Pranala luar










Apakah yang dimaksud dengan molekul? Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari
suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisika yang unik. Suatu
molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain. Sebagai contoh, molekul air
merupakan kombinasi dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
Suatu molekul dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia suatu molekul tersebut menunjukkan
banyak jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul tersebut.
Molekul dan Rumus Kimianya:


warta
a. Molekul Unsur
Oksigen terbentuk dari dua atom yang sama, yaitu oksigen. Rumus kimia oksigen adalah O2.
Molekul yang terbentuk dari satu jenis atom dinamakan molekul unsur. Contoh molekul unsur
lainnya adalah Cl2, I2, Br2, dan P4.
b. Molekul Senyawa
Molekul yang tersusun atas lebih dari satu jenis atom dinamakan molekul senyawa. Contoh
molekul senyawa, yaitu air yang mempunyai rumus kimia H2O. Air tersusun atas dua atom H
dan satu atom O.
Molekul senyawa dan rumus kimianya

Molekul unsur dan molekul senyawa dapat dibedakan berdasarkan jumlah jenis atom
penyusunnya. Perbedaan ini dapat kamu lihat pada molekul unsur H2 dan molekul senyawa
H2O.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berinteraksi dengan molekul unsur dan molekul
senyawa. Contohnya ketika bernapas, kita menghirup molekul unsur oksigen (O2) dan
melepaskan molekul senyawa karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dalam bentuk uap air.
Gambar-gambar:





Tags: Molekul dan Rumus Kimianya, Molekul senyawa dan rumus kimianya, molekul senyawa
karbon dioksida

Read more: Pengertian dan Arti Molekul Beserta Rumus Kimianya | Smart Click











pa yang dimaksud dengan struktur isomer?
Arti isomer
Isomer adalah molekul yang memiliki formula molekul yang sama tetapi memiliki pengaturan
yang berbeda pada bentuk 3D. Tidak termasuk pengaturan berbeda yang diakibatkan rotasi
molekul secara keseluruhan ataupun rotasi pada ikatan tertentu (ikatan tunggal).
Sebagai contoh, keduanya adalah molekul yang sama. Dan keduanya bukan isomer. Keduanya
merupakan butan.

Isomer juga tidak terjadi pada rotasi di ikatan ikatan tunggal.
Jika anda memiliki sebuah model molekul didepan mata anda, anda harus mempretelinya dan
menyusung ulang kembali untuk menghasilkan isomer dari molekul tersebut. Jika anda hanya
memutar-mutar ikatan tunggal, yang anda hasilkan bukanlah isomer, molekul tersebut sama
sekali tidak berubah.
Apa yang dimaksud dengan isomer struktrur?
Dalam isomer struktur, atom diatur dalam susunan yang berbeda-beda. Mungkin akan lebih
mudah dilihat dengan contoh contoh sebagai berikut.
Jenis jenis Isomer Struktur
Isomer rantai
Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon. Sebagai
contoh, ada dua buah isomer dari butan, C
4
H
10
. Pada salah satunya rantai karbon berada dalam
dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.

Hati-hati untuk tidak menggambar isomer yang salah yang hanya merupakan rotasi sederhana
dari molekul awal. Sebagai contoh, struktur dibawah ini merupakan versi lain dari rantai panjang
butan yang diputar apa daerah tengah dari rantai karbon.
Anda dapat melihatnya dengan jelas pada model dibawah ini. Ini merupakan contoh yang
sebelumnya telah kita gunakan diatas.

Pentane, C
5
H
12
, mempunyai tiga rantai isomer. Jika anda berpikir anda bisa menemukan yang
lain, maka yang anda temukan hanyalah molekul yang sama yang diputar. Jika anda masih
meragukannya gunakanlah sebuah model.

Isomer posisi
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting
bertukar posisi pada kerangka tersebut.
Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C
3
H
7
Br. Pada salah satunya
bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian tengah dari rantai.

Jika anda membuat model, tidak mungkin anda bisa mendapatkan molekul yang kedua dari
molekul yang pertama dengan hanya memutar ikatan2 tunggal. Anda harus memutuskan ikatan
bromin dibagian ujung dan memasangkannya ke bagian tengah. Pada saat yang sama anda harus
memindahkan hidrogen dari tengah ke ujung.
Contoh lain terjadi pada alkohol, seperti pada C
4
H
9
OH

Hanya kedua isomer ini yang bisa anda dapatkan dari rantai dengan empat buah karbon bilamana
anda tidak mengubah rantai karbon itu sendiri. Anda boleh, mengubahnya dan menghasilkan 2
buah isomer lagi.

Anda juga bisa mendapatkan isomer posisi dari rantai benzen. Contoh pada formula molekul
C
7
H
8
Cl. Ada empat isomer berbeda yang bisa anda buat tergantung pada posisi dari atom klorin.
Pada sebuah kasus terikat pada atom dari karbon yang berikatan dengan cincin, dan ada tiga buah
lagi kemungkinan saat berikatan dengan cincin karbon. (Lihat Gambar)

Isomer grup fungsional
Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu
isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda.
Sebagai contoh, sebuah formula molekul C
3
H
6
O dapat berarti propanal (aldehid) or propanon
(keton).

Ada kemungkinan yang lain untuk formula molekul ini. Sebagai contoh anda dapat mengikat
rangkap rantai-rantai karbon dan memanbahkan -OH di molekul yang sama.

Contoh yang lain diilustrasikan dengan formula molekul C
3
H
6
O
2
. Diantaranya terdapat struktur
isomer yaitu asam propanoik(asam karboksilat) dan metil etanoat (ester).

kembali ke halaman belajar online atau menu kimia organik dasar
Kata Pencarian Artikel ini:
isomer struktur, isomer posisi, model molekul, isomer alkohol, isomer struktural, Isomer kerangka,
isomer rantai, contoh isomer, jenis isomer, isomer kimia

















Struktur senyawa anorganik
Ditulis oleh Yoshito Takeuchi pada 11-08-2008
Struktur banyak senyawa anorganik dapat dijelaskan dengan menggunakan teori VSEPR atau
secara sederhana dengan teori valensi. Namun, beberapa senyawa anorganik yang tidak masuk
dalam kelompok ini sangat penting baik dari sudut pandang teori maupun praktis. Beberapa
senyawa ini akan didiskusikan di bawah ini.
AMONIA
Amonia NH
3
seolah diturunkan dari metana dengan menggantikan atom karbon dengan atom
nitrogen dan salah satu atom hidrogen dengan pasangan elektron bebas. Jadi, amonia memiliki
seolah struktur tetrahedral. Namun untuk memahami struktur amonia, anda harus
mempertimbangkan inversi atom nitrogen. Perilaku amonia sangat mirip dengan payung yang
tertiup sehingga terbalik. Halangan inversinya hanya 5,8 kkal mol
-1
, dan inversi amonia pada
suhu kamar sangat cepat (Gambar 4.10).

Secara prinsip, atom nitrogen dari amina yang mengikat tiga atom atau gugus yang berbeda
dapat merupakan pusat asimetrik sebab nitrogen memiliki empat substituen termasuk pasangan
elektron bebas. Namun karena adanya inversi ini, atom nitrogen tidak dapat menjadi pusat
asimetrik..
DIBORAN
Diharapkan reaksi antara magnesium borida dan air akan menghasilkan boron trihidrida BH
3
.
Namun, yang didapatkan adalah diboran B
2
H
6
. Nampaknya senyawa ini tidak dapat dijelaskan
dengan teori valensi sederhana, dan banyak sekalai usaha telah dilakukan untuk mengelusidasi
anomali ini.
Mg
3
B
2
+ 6H
2
O 3Mg(OH)
2
+ B
2
H
6
(4.1)
Kini telah dibuktikan bahwa senyawa ini memiliki struktur aneh sebagai beikut.

Kerangka molekulnya adalah jajaran genjang yang terbentuk dari dua atom boron dan dua atom
hidrogen, dan atom hidrogen terikat pada dua atom boron disebut dengan hidrogen jembatan.
Empat ikatan B-H terminal secara esensi terbentuk dari tumpang tindih orbital 1s hidrogen dan
orbital hibrida boron. Sebaliknya, ikatan jembatan BHB adalah ikatan tiga pusat, dua
elektron yang terbetuk dari hibridisasi hidrogen 1s dan dua orbital hibrida boron. Keberadaan
ikatan seperti ini dikonfirmasi dengan mekanika kuantum.
SENYAWA GAS MULIA
Lama sekali dipercaya bahwa gas mulia hanya ada sebagai molekul monoatomik, dan tidak
membentuk senyawa. Kimiawan Kanada Neil Bartlett (1932-) menemukan spesi ionik
[O
2
]
+
[PtF
6
]
-
dengan mereaksikan oksigen dengan platina heksafluorida PtF
6
. Ia beranggapan
reaksi yang mirip dengan ini yakni reaksi antara xenon dan PtF6 akan berlangsung karena energi
ionisasi pertama xenon dekat nilainya dengan energi ionisasi perrtama molekul oksigen. Di tahun
1962 ia berhasil mendapatkan senyawa gas mulia pertama Xe(PtF
6
)
x
, (x = 1, 2).
Kemudian menjadi jelas bahwa gas mulia membentuk senyawa biner dengan oksigen dan fluorin
yang keduanya memiliki keelektronegativan tinggi. XeF
2
adalah molekul linear dengan
kelebihan elektron, sementara XeF
4
merupakan satu-satunya senyawa unsur berbentuk bujur
sangkar. XeF
6
berbentuk oktahedron terdistorsi, dan di dekat titik lelehnya, senyawa ini ada
sebagai kristal [XeF
5
]
+
F
-
.
FEROSEN
Ferosen adalah senyawa terdiri atas dua cincin sikopentadienil yang melapisi kedua sisi atom Fe
dan senyawa ini merupakan contoh pertama kelompok senyawa yang disebut dengan senyawa
sandwich (Gambar 4.12).

D awal tahun 1950-an , rekasi antara siklopentadienilmagnesium bromida dan FeCl
3
anhidrat
dilakukan dengan harapan akan dihasilkan turuanan fulvalena. Namun, senyawa dengan struktur
(C
6
H
5
)
2
Fe yang diperoleh. Struktur senyawa ini didapatkan sangat unik: delapan belas elektron,
dua belas dari dua molekul siklopentadienil (masing-masing enam elektron) dan enam dari kulit
terluar Fe. Jadi, konfigurasi elektron gas mulia dicapai dan kestabilannya kira-kira sepadan.
Kedua cincin siklopentadienail berputar layaknya piringan CD musik.
Latihan
4.1 Struktur senyawa inorganik; teori VSEPR.
Sarankan struktur senyawa anorganik berikut: (a) SeF
6
(b) N
2
O (c) ClO
-
(d) CF
3
Cl (C atom
pusat)
Jawab (a) oktahedron (b) linear (c) linear (d) tetrahedron
4.2 Isomer benzen tersubstitusi
Rumus molekul senyawa yang mengandung satu cincin benzen adalah C
8
H
10
. Gambarkan
struktur isomer-isomer yang mungkin untuk senyawa ini.
Jawab: senyawa C
8
H
10
mengandung satu cincin benzen dapat berupa etilbenzen C
6
H
5
C
2
H
5
atau
xylen C
6
H
4
(CH
3
)
2
. Xylena akan memiliki tiga isomer posisi, yakni, o-, m- dan p-xylene.
4.3 Isomer geometri
Baik asam fumarat dan maleat memiliki rumus HOOCCH=CHCOOH dan merupakan pasangan
isomer geometri. Dengan pemanasan ke 150C, asam maleat kehilangan satu mol H
2
O
menghasilkan anhidrat maleat sementara asam fumarat tidak akan berubah menjadi anhidrat
maleat sampai pemanasan pada 300C. Dengan menggunakan data ini, jelaskan struktur kedua
senyawa.
Jawab: lihat teks di halaman
4.4 Struktur senyawa kompleks platina
Diamindikhloroplatina [PtCl
2
(NH
3
)
2
] memiliki struktur bujur sangkar. Prediksikan struktur
isomer-isomernya yang mungkin.
Dua isomer, bentuk cis- dan trans, mungkin ada. Struktur bujur sangkar planar disebabkan oleh
hibridisasi dsp
2
. Isomer cis merupakan obat antikanker yang terkenal.

4.5. Stereoisomer gula
Senyawa yang memiliki empat atom karbon, HOCH
2
CHOHCHOHCHO, adalah gula yang
kesederhanaanya sebanding dengan gliseraldehida.
(a) Ada berapa atom karbon asimetrik dalam molekul ini?
(b) Gambarkan rumus struktur semua stereoisomer gula ini seperti yang ditunjukan dalam
gambar 4.5.

Jawab (a) Ada dua. Dalam struktur di bawah ini, atom karbon asimterik ditandai dengan *. (b)
Dua pasang enantiomer dengan jelas ditandai.

4.6 Stereoisomer gula
Glukosa, HOCH
2
(CHOH)
4
CHO, memiliki enam atom karbon dan merupakan salah satu senawa
alam yang berlimpah.
(a) Ada berapa atom karbon asimetrik dalam molekul ini? (b) Gambarkan rumus struktur semua
stereoisomer gula ini seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.5.
Jawab: (a) Empat. Di struktur di bawah in, atom karbon asimetrik ditandai dengan *. (b) Jumlah
stereoisomer adalah 2
4
= 16. Struktur delapan isomer ditunjukkan di bawah ini.

Bagi masing-masing isomer di atas, anda dapat menggambarkan pasangan enantiomernya
sebagai berikut:

4.7 Analisis konformasional konformer
Dalam kasus 1,2-dikhloroetana, bentuk trans lebih stabil daripada bentuk gauche. Di pihak lain,
dalam kasus etilen glikol (1,2-etanadiol; digunakan secara luas sebagai cairan antibeku) bentuk
gauche lebih stabil daripada bentuk trans walaupun struktur molekulnya sangat mirip dengan
1,2dikhloroetana. Jelaskan.
Jawab: Dalam bentuk gauche etilen glikol ikatan hidrogen intramolekul akan terjadi dan
menstabilkan struktur. Ikatan semacam ini tidak ada dalam bentuk trans.

Bentuk gauche Bentuk trans
4.8 ikatan dalam diboran Jelaskan ikatan dalam diboran. Jawab: lihat teks halaman.
Selingan Senyawa dengan struktur yang menarik
Terdapat sejumlah senyawa organik dengan struktur menarik dan unik. Contoh yang baik adalah
kuban C
8
H
8
dengan struktur yang hampir kubus. Walaupun banyak teknik telah dicoba, molekul
tetrahedral, tetrahedran C
8
H
8
, belum pernah disintesis. Sudut ikatan C-C-C terlalu berbeda
dari sudut tetrahedral normal, dan mungkin inilah alasan mengapa sintesisnya belum dapat
dilakukan.

kuban tetrahedran
demi kesederhanaan label atom dan ikatan C-H tidak digambarkan
Deret lain senyawa dengan struktur menarik dan aneh adalah katenan, cincin molekul yang
penuh teka-teki. Bagaimana dua cincin saling mengait walaupun tidak ada ikatan antar keduanya.
Bagaimana kimiawan dapat mensintesis senyawa semacam ini? Sungguhh ini merupakan
prestasi pakung gemilang yang dicapai kimia organik sintetik.

Gambar skematik katenan
Sejak penemuannya di akhir abad 20, fuleren C60 telah menarik perhatian baik kimiawan teoritis
maupun praktis. Bolanya dibentuk oleh kombinasi heksagon dan pentagon, dan sungguh sangat
mirip dengan bola sepak. Menarik untuk dicatat bahwa keberadaan fulerene telah diprediksikan
jauh sebelumnya oleh kimiawan Jepang Eiji Osawa.

padangan stereo fulleren





Isomer Alkena
Ada tiga isomer pada alkena. Contoh isomer butena sebagai berikut :
1. Isomer Posisi
Berdasarkan letak ikatan rangkapnya yang berbeda.
Contoh :

2. Isomer Rantai
Berdasarkan letak cabang pada rantai utama
Contoh : CH
2
CHCH
2
CH
3
1-butena
CH
2
CCH
3
2-metil-1-propena
..........l
,.......CH
3

3. Isomer Geometri atau Cis Trans
Berdasarkan perbedaan kedudukan gugus sejenis yang diikat CC


Popular Posts
-
Bentuk Molekul
1. Teori Domain Elekt ron Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan
elektron ikatan (PEI dan pasangan elektron bebas (PEB) ato...
-
Isotop, Isobar dan Isoton
1. Isotop Atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa
yang berbeda disebut dengan isotop. Contoh: Nomor at...
-
Ikatan Kovalen Koordinasi
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektr...
-
Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
1. Konfigurasi Elektron Ialah susunan elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom
tersebut. Setiap kulit atom dapat terisi elektron ma...
-
Kurva Titrasi Asam Basa
Kurva titrasi dibuat dengan menghitung pH campuran reaksi pada beberapa titik yang
berbeda selama perubahan larutan basanya. Bentuk kurva ti...
-
Kegunaan Sel Volta
Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia dalam
sel volta banyak kegunaannya, seperti untuk radio,...
- Larutan penyangga
1. Larutan Penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah : Larutan yang
mempunyai pH tetap dan mampu menahan pe...
-
Penerapan Reaksi Redoks
1. Reaksi Redoks pada Pengolah an Logam Pada pemekatan biji logam dari batu
karangbaik secara fisika maupun kimia kemudian di pekatkan men...
- Gugus Fungsi Senyawa Karbon
Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat
senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan ka...
-
Polarisasi Ikatan Kovalen
Percobaan Uji Polaritas Tujuan : Menyelidiki kepolaran senyawa Alat dan Bahan : 1.
Buret dapat diganti dengan pipet tetes yang dimodi...
Labels


Hukum Hooke
Pengertian Hukum Hooke

Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya yang meregangkan suatu zat elastis dan
pertambahan panjang zat elastis. "Pada daerah elastisitas benda, gaya yang bekerja pada
benda sebanding dengan pertambahan panjang benda".disebut Hukum Hooke.

Elastisitas adalah : Kecenderungan pada suatu benda untuk berubah dalam bentuk baik
panjang, lebar maupun tingginya, tetapi massanya tetap, hal itu disebabkan oleh gaya-gaya
yang menekan atau menariknya, pada saat gaya ditiadakan bentuk benda kembali seperti
semula.



Tanda (-) menunjukkan bahwa arah gaya (F) berlawanan dengan arah simpangan ( y).
Grafik hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan panjang ( y) pegas.

Contoh Konsep Hukum Hooke :
Sebuah pegas panjangnya mula-mula 20 cm. Oleh karena pegas ditarik dengan gaya 20 N,
panjang pegas menjadi 25 cm. Tentukan konstanta pegas !

Pembahasan :


Diketahui : F = 20 N
xo = 20 cm = 0,2 m
x = 25 cm = 0,25 m
x = 0,25-0,2 = 0,05 m


Ditanyakan : K?
Jawab :
F = k. y (dalam perhitungan tanda (-) tidak dipakai)
k =
k = = 400 Nm
-1


















SERI EBOOKG U R U M U D A
Alexander San Lohat | http://www. gurumuda. com 2008 2009
18
Kasur Pegas
Contoh lain adalah kasur pegas. Ketika dirimu duduk atau tidur di atas kasur pegas, gaya beratmu menekan
kasur. Karena mendapat tekanan maka pegas kasur termampatkan. Akibat sifat elastisitasnya, kasur pegas
meregang kembali. Pegas akan meregang dan termampat, demikian seterusnya. Akibat adanya gaya gesekan
maka suatu saat pegas berhenti bergerak. Dirimu yang berada di atas kasur merasa sangat empuk akibat
regangan dan mampatan yang dialami oleh pegas kasur.
Dinamometer
Pernahkah dirimu melihat dinamometer ? mudah mudahan di laboratorium fisika sekolah anda ada.
Dinamometer, sebagaimana tampak pada gambar di samping adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan
untuk menghitung besar gaya pada percobaan di laboratorium. Di dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas
tersebut akan meregang ketika dikenai gaya luar. Misalnya anda melakukan percobaan mengukur besar gaya
gesekan. Ujung pegas anda kaitkan dengan sebuah benda bermassa. Ketika benda ditarik, maka pegas
meregang. Regangan
pegas tersebut menunjukkan ukuran gaya, di mana besar gaya ditunjukkan oleh jarum pada skala yang
terdapat pada samping pegas.
Timbangan
Pernahkah anda mengukur berat badan ? timbangan yang anda gunakan untuk
mengukur berat badan ( dal am f i si ka, ber at yang di maksudkan di si ni adal ah massa)
juga memanfaatkan bantuan pegas. Pegas l agi , pegas l agi hidup kita selalu
ditemani oleh pegas. Neraca pegas yang digunakan untuk mengukur berat badan,
terdapat juga neraca pegas yang lain (gambar kanan neraca pegas buah)
Masih ada contoh lain yang berkaian dengan elastisitas pegas. Pernah fitness ? bagi
pria pria perkasa yang terlihat macho dengan otot lengan yang kuat dan dada bidang
, pasti pernah menggunakan alat tersebut. wah, ayo tebak alat apakah itu ? alat
tersebut terbuat dari pegas. Yang ini PR ya ? sekali sekali gurumuda ngasih PR lah

SERI EBOOKG U R U M U D A
Alexander San Lohat | http://www. gurumuda. com 2008 2009
19
Penerapan elastisitas benda padat pada konstruksi bangunan
Ada yang bercita cita menjadi arsitek atau ahli bangunan ? pahami penjelasan ini secara baik ya, sebagai
bekal di hari tua
Pada pembahasan mengenai t ar i kan, t ekanan dan geser an, kita telah belajar mengenai perubahan bentuk pada
setiap benda padat akibat adanyat e g a n g a n yang dialami benda tersebut. Ketika sebuah benda diberikan
gaya luar maka akan timbul gaya dal am alias gaya i nt er nal pada benda itu sendiri. Ini adalah gayat e g a n g a
n yang telah dijelaskan panjang lebar oleh gurumuda sebel umnya.
Salah satu pemanfaatan sifat elastisitas benda padat dalam konstruksi bangunan adalah berkaitan dengan teknik
memperluas ruangan. Berikut ini beberapa cara yang digunakan ahli bangunan dalam memperluas ruang
sebuah bangunan (r umah, dkk) . Mari kita bahas satu persatu.
Tiang dan Balok penyanggah pada pintu
Setiap rumah atau bangunan lainnya pasti memiliki pintu ataup e n g h u b u n g ruangan yang bentuknya
seperti gambar di bawah. Kebanyakan bangunan menggunakan batu dan bata sebagai bahan dasar
(di sert ai campuran semen dan pasi r).
Persoalannya, batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran walaupun kuat terhadap tekanan.
Dirimu bisa membuktikan hal ini. Jika disekitar tempatmu terdapat batu dan bata, jika batu dan bata ditumpuk
(di susun secara vert ikal) dalam jumlah banyak, batu dan bata tidak mudahp a t a h (bentuknya tetap seperti
semula). Dalam hal ini batu dan bata sangat kuat terhadap tekanan. Tetapi jika batu dan bata mengalami
t egangan t ar i k dan t egangan geser , batu dan bata mudah patah. Oleh karena itu digunakan balok untuk
mengatasi masalah ini. Balok mampu mengatasi tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. Jika anda
amati balok penyanggah pada pintu rumah, tampak bahwa balok tersebut tidak berubah bentuk. Sebenarnya
terdapat perubahan bentuk balok ( amat i gambar di bawah) , hanya perubahannya sangat kecil sehingga tidak
tampak ketika dilihat dari jauh. Bagian atas balok mengalami mampatan akibat adanya t egangan t ekan yang
disebabkan beban di atasnya ( bat u dan bat a
dkk), sedangkan bagian bawah balok mengalami pertambahan panj ang (aki bat t egangan t ari k) .
Tegangan geser terjadi di dalam balok.

SERI EBOOKG U R U M U D A
Alexander San Lohat | http://www. gurumuda. com 2008 2009
20
Lengkungan setengah lingkaran
Pernahkah dirimu melihat pintu atau penhubung ruang sebuah bangunan seperti tampak pada gambar di bawah
? lengkungan setengah lingkaran ini pertama kali diperkenalkan oleh orang romawi. Apabila dirancang dengan
baik maka batu batu yang disusun melengkung mengalami t egangan t ekan (batu batu saling berdempetan)
sehingga dapat menahan beban berat yang ada di atasnya. Ingat ya, batu sangat kuat terhadap tekanan.
Sekian ya, kalo dirimu belum paham, coba baca kembali secara perlahan lahan. Saran dari gurumuda,
sebaiknya baca semua materi secara berurutan seperti yang telah gurumuda urutkan di bawah. Alasannya,
setiap konsep yang dijelaskan sebelumnya sangat penting untuk pembahasan berikutnya. Kalo dirimu belum
pelajari pembahasan sebelumnya, ntar malah gak nyambung..

SERI EBOOKG U R U M U D A
Alexander San Lohat | http://www. gurumuda. com 2008 200

Anda mungkin juga menyukai