May 1st, 2010 | Author: evan physical Rhomboid adalah otot postural yang menyebabkan terjadinya retraksi dari scapula dan membawa shoulder ke arah posisi bersiap, sering terjadi seorang sekretaris duduk mengetik dalam waktu yang lama sehingga mengalami rasa nyeri yang terasa di insertio musculus rhomboid, nyeri ini biasanya disebabkan oleh adanya strain yang ringan pada otot.
gangguan sensorik dan gangguan vegetatif. Contoh Anamnesis khusus untuk keluhan nyeri, Hal-hal yang dipertanyakan adalah :
Letak atau lokalisasi nyeri Bagaimana terjadinya nyeri,secara spontan atau trauma. Pada kasus trauma arah pertanyaan lebih di tekankan pada fungsi mekanis mana yang mengalami kerusakan dan yang perlu dipertanyakan: posisi dari daerah yang mengalami kerusakan saat trauma berlangsung, dari sudut mana datangnya arah trauma,seberapa besar kekuatan dari trauma dan apakah terjadi gangguan fungsi secara langsung atau menyusul kemudian. Kapan terjadi nyeri Bagaimana perjalanan nyeri Faktor yang memperberat dan yang mengurangi nyeri (provokasi) Sifat dari nyeri
3. Anamnesis tambahan, dimaksudkan untuk mendapatkan kesan atau gambaran tentang asal/penyebab keluhan yang berada di luar dari susunan alat gerak atau terlokalisasi. Anamnesis tambahan seperti :
Traktus lokomotorius Sistem saraf pusat Panca indra Traktus respiratorius Traktus sirkulatorius Traktus digestivus Traktus urogenitalis
4. Anamnesis familial, dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kelainan atau penyakit yang ada hubungannya dengan faktor herediter seperti : DM, muscle distropi,dll.
sebagai tambahan untuk beberapa kondisi (jika ada hipertropi atau atropi). Beberapa tenderness terdapat pada saat palpasi di lokasi yang tepat dan bisa didapatkan penyebabnya . Bursa Subacromial dan Subdeltoid
Bursitis Subacromial atau Subdeltoid adalah suatu keadaan patologi yang ditemukan dan disebabkan banyaknya tenderness dan pembatasan gerakan shoulder. Bursa subacromialis berada dibawah acromion selama ekstensi pasif dengan Rotator Cuff rotasi ke anterior. Bursa ini pada dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu subacromial dan subdeltoid. Meskipun begitu pada beberapa bagian bursa yang di palpasi hanya pada titik di ujung bawah acromion. Dari ujung anterior acromion,bisa dilanjutkan sejauh sulcus bicipitalis. Dari ujung lateral acromion,bursa berada lurus dibawah musculus deltoid,tersendiri dari rotator cuff dan memberikan kebebasan gerak bagi keduanya. Seperti Rotator Cuff,bursa Subacromialis juga sangat sulit untuk dipalpasi sebab areanya sangat khusus dan jika bisa menyebabkan terjadinya bursitis. Bursa akan bisa dipalpasi pada beberapa keadaan,sebagai tambahan pada saat mempalpasi juga kita periksa adanya penebalan dari bursa,bisa disertai oleh adanya krepitasi seperti pada gerakan shoulder.
1. Berdasarkan keabnormalan hubungan jaringan pada shoulder Girdle 2.Untuk mendapatkan beberapa variasi kenormalan dari struktur anatomi 3. Untuk mendapatkan beberapa keadaan patologi yang bisa terjadi seperti adanya bengkak atau pembesaran. Selama mempalpasi otot pada shoulder gisdle,yang akan dinilai pada pemeriksaan adalah tonusnya, kepadatannya/konsistensinya, ukuran dan bentuk musculus secara individual, sebagai tambahan untuk beberapa kondisi (jika ada hipertropi atau atropi). Beberapa tenderness terdapat pada saat palpasi di lokasi yang tepat dan bisa didapatkan penyebabnya. Rotator cuff
Rotator Cuff mempunyai keadaan klinik yang penting yang disebabkan oleh degenerasi dan di ikuti rasa sakit yang hebat pada tendon dan insertionya dan ini merupakan keadaan patologi yang umum terjadi yang bisa minimbulkan keterbatasan gerak pada shoulder khususnya abduksi. Rotator Cuff terdiri atas 4 musculus,tiga diantaranya dapat dipalpasi pada insertionya di tuberculum mayus. Ketiga musculus tersebut yaitu supraspinatus,infraspinatus dan teres minor yang ketiganya biasa disebut SIT musculus. Pada beberapa macam posisi anatomi (dengan lengan tergantung disamping), Supraspinatus berjalan secara langsung dibawah acromion dan infraspinatus diposterior supraspinatus diikuti teres minor dibelakang kedua musculus tersebut. Musculus keempat dari Rotator Cuff yaitu subscapularis yang terletak dibagian anterior sehingga tidak bisa dipalpasi. Rotator Cuff berjalan langsung ke bawah acromion dan terus berputar keluar ke bawah sebelum bisa dipalpasi.Dengan pasif ekstensi dari shoulder dapat menggerakkan rotator Cuff pada posisi yang bisa dipalpasi,karena itu lengan pasien harus rileks pada bagian proksimal sampai elbow joint dengan mengangkat elbow ke posterior. Palpasi kebulatan dari Rotator Cuff yang agak ramping dibagian inferior dan sisi anterior dari acromion.SIT musculus tidak bisa dibedakan dengan yang lainnya tapi dapat dipalpasi sebagai suatu bagian yang berdekatan dengan insertio pada tuberculum mayus humeri.Beberapa tenderness dapat terjadi selama palpasi yang bisa disebabkan oleh kerusakan,kerobekan atau terlepasnya tendo insertio dari tuberculum mayus. Musculus Rotatot Cuff yang umum mengalami ruftur adalah musculus Supraspinatus khususnya pada insertionya.
Palpasi Daerah Tuberculum Mayus, Sulcus Bicipitalis, Spina Scapula dan Vertebral Border of the scapula
April 24th, 2010 | Author: evan physical Tuberculum Mayus of Humeri Dari bibir lateral acromion, palpasi lateral dari tuberculum mayus of humeri, dimana letaknya di bagian inferior dari ujung lateral acromion. Diantara sisi lateral acromion dan tuberculum mayus terdapat suatu penurunan yang kecil. Sulcus Bicipitalis Sulcus bicipitalis terletak di bagian anterior dan medial dari tuberculum mayus begitu juga sisi lateralnya dan sisi medialnya dengan tuberculum minus. sulcus bicipitalis ini lebih mudah dipalpasi jika lengan dalam keadaan eksternal rotasi. Dengan eksternal rotasi maka sulcus ini lebih mudah untuk dipalpasi dan akan terasa adanya suatu rangkaian yang licin disisi tuberculum mayus humeri yaitu sulcus bicipitalis dan juga tuberculum minus humeri. Sulcus bicipitalis dapat dipalpasi dengan seksama untuk tendon musculus biceps caput longum dengan dilapisi sinovial yang letaknya di dalam. tekanan jari-jari tangan tidak hanya melukai pasien, tetapi bisa menimbulkan rasa tegang pada pasien, untuk selanjutnya maka pemeriksaan akan semakin sulit. Sebagai catatan tuberculum minus sejajar dengan processus coracoideus.
Spina Scapula
Gerakan posteriorv dan medial pada palpasi acromion yang berbentuk lonjong juga ada pada spina scapula. Yang perlu diingat adalah acromion dan spina scapula berasal pada suatu sudut yeng berkelanjutan. Spina scapula kemudian secara tidak langsung menyilang pada seperlima bagian dari scapula kebelakang dan berakhir dalam sudut dataran yang licin dan berbentuk triangle (segitiga) pada sisi medial dari scapula. Kemudian dilanjutkan pada sisi scapula bagian medial menuju sudut superior medialnya. Sudut scapula ini tidak nyata seperti sudut inferior subcutaneous,karena ditutupi oleh musculus levator scapula dan kehilangan arti sebab itu membentuk curva bagian anterior. Hal ini merupakan gejala klinik yang penting, walupun demikian tempat tersebut juga sering merupakan letak dari rasa nyeri yang berasal dari cervical spina. Vertebral Border of the scapula Dari sisi bawah bagian medial scapula, kira-kira 2 inchi (sekitar 3 jari) dari processus spinosus vertebra thoracalis dan akhir dari segi tiga scapula sejajar dengan T3. Dari sudut inferior scapula, palpasi sisi luarnya pada titik dimana scapula menghilang di bawah musculus latissimus dorsi, teres mayor dan teres minor.
Terletak lebih dalam clavicula yang konkav, di bawah ujung jari sekitar 1 inchi dari tepi anterior clavicula dan mendorong ke lateral dan posterior pada garis melingkar yang juga dapat dirasakan adanya processus coracoideus. Permukaan antero lateral processus yang dapat dipalpasi hanya di permukaan medial dan ujungnya saja. Ini merupakan suatu garis yang dalam yang terletak di bawah penutup musculus pectoralis mayor, tapi ini hanya bisa dirasakan jika kita menekan secara mantap ke dalam Trianggle pectoral.
Articulatio Acromioclavicular
kembali ke Clavicula, palpasi dilanjutkan ke lateral kira-kira 1 inchi menuju subcutaneus articulatio acromioclavicular. Meskipun awalnya clavicula rata keluar bagian dalam lateralnya pada jari satu dan tiga, ini tidak pernah hilang secara penuh dari kebulatan yang membentuk dan penunjukkan kerampingan pada bagian atas acromion. Acromioclavicular Joint sangat mudah dipalpasi jika ditekan ke dalam, bagian medialnya secara langsung berlawanan dengan ketebalan seperti pada bagian akhir clavicula. Gerakan shoulder girdle menyebabkan acromioclavicular joint bergerak dan ini memudahkan untuk mengenalinya. Meskipun begitu, mintalah pasien untuk menfleksi dan mengekstensikan shoulder-nya beberapa kali, maka kita akan dapat merasakan gerakan joint di bawah jari-jari kita. Acromioclavicular joint bisa mudah dipalpasi jika berhubungan dengan crepitasi, osteoatritis sekunder atau dislokasi pada ujung clavicula. Acromion
Acromion Berbentuk renctangular (persegi panjang), kadang-kadang menunjukkan seperti puncak dari shoulder, yang melengkapi bentuk shoulder secara keseluruhan. Yang dapat dipalpasi adalah pada bagian belakang dan anteriornya.
Spina Scapula
April 2nd, 2010 | Author: evan physical
Spina scapula adalah sepiring tulang menonjol, yang melintasi empat medial miring perlima skapula pada bagian atasnya, dan memisahkan supra-dari fosa infraspinatous. Dimulai di perbatasan vertikal oleh daerah, halus segitiga dimana tendon penyisipan bagian bawah luncuran trapezius, dan, secara bertahap menjadi lebih tinggi, berakhir di akromion, yang menjorok di-sendi bahu. tulang belakang adalah segitiga, dan rata dari atas ke bawah, puncaknya diarahkan ke perbatasan vertebralis. Read the rest of this entry Posted in Anatomi manusia, Pemeriksaan fisioterapi | Tags: Deltoideus, Permukaan superior, Spina scapula, trapezius | 2 Comments
Menurut ahli bedah orthopaedi, lutut terdiri atas beberapa bagian. Jika salah satu bagiannya ada yang tidak beres, maka akan terasa nyeri. Nyeri lutut bisa disebabkan oleh trauma seperti terjatuh, keseleo, cedera saat olahraga. Beberapa jenis penyakit seperti TBC sendi, infeksi pada tulang (osteomyelitis) jugabisa menyebabkan nyeri pada lutut. Diakui Andito, sebagian masyarakat menganggap bahwa cedera ringan di bagian lutut bisa beres hanya dengan diurut atau diobati secara tradisional. Padahal, seringkali tak sesederhana itu. Bila diketahui sejak dini, nyeri lutut bisa segera diatasi. Tindakan yang dilakukan tentu sesuai hasil diagnosa. Salah satu prosedur pembedahan yang mungkin dilakukan untuk menangani nyeri lutut adalah arthoscopy, yaitu bedah sederhana yang memerlukan sayatan sepanjang 1 cm di kulit, tutur Andito. Prosedur ini bisa menutup bagian yang sobek, mengangkat tumor jinak pada selaput sendi, dan memperbaiki kerusakan tulang rawan sendi yang tidak terlalu luas. Selain itu, arthoscopy juga bermanfaat untuk mendiagnosis penyakit-penyakit yang sulit dideteksi dengan pemeriksaan radiologi.