Anda di halaman 1dari 6

PRESENTASI PKN

Pelecehan Seksual di Indonesia

Pembahasan
Pengertian Pelecehan dan Pelecehan Seksual
Pelecehan Pelecehan dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan kekerasan (diantaranya dapat berupa secara jasmani, seks, emosi, rohani, atau kelalaian) yang dipaksakan atas seorang anak yang meninggalkan kehancuran. Biasanya bila terjadi pelecehan, hal itu dirahasiakan, sehingga kebanyakan luka yang ditimbulkan dari pelecehan itu tidak disembuhkan, dan kemudian dipengaruhi rasa malu, membenci diri sendiri, dan memunculkan tekanan batin. Pelecehan Seksual Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran hingga menimbulkan reaksi negatif: rasa malu, marah, tersinggung dan sebagainya pada diri orang yang menjadi korban pelecehan.

Pembahasan
Perilaku Pelecehan Seksual
Rentang pelecehan seksual ini sangat luas, meliputi: main mata, siulan nakal, komentar yang berkonotasi seks, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual sampai perkosaan.

Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual


Faktor penyebab perilaku pelecehan seksual secara umum adalah kurangnya pendidikan moral. Selain itu ada faktor khusus penyebab perilaku pelecehan seksual, seperti lemahnya iman, kebosanan, rasa penasaran, sikap merendahkan orang lain, dsb.

Akses Dalam Melakukan Pelecehan Seksual


Pelecehan seksual dapat terjadi di tempat umum, pribadi, atau di dunia maya. Pelecehan seksual dapat terjadi jika ada peluang dan didukung dengan salah satu aktor penyebab terjadinya pelecehan seksual.

Pembahasan
Pemecahan Masalah
Ada beberapa pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang dapat menjerat seseorang pelaku pelecehan seksual: 1. Pencabulan pasal 289-296. 2. Penghubungan pencabulan pasal 295-298 dan pasal 506. 3. Persetubuhan dengan wanita di bawah umur pasal 286-288. Berikut adalah kiat-kiat mencegah pelecehan seksual: Pelajari persoalan tentang pelecehan seksual Mampu bertindak asertif dan berani mengatakan tidak (menolak) Menyebarkan informasi tentang pelecehan seksual Mau bertindak sebagai saksi Membantu korban Membentuk kelompok solidaritas Mengkampanyekan jaminan keamanan, khususnya bagi perempuan Mengkampanyekan penegakan hukum bagi hak-hak perempuan

Pembahasan
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hal yang telah dibahas diatas adalah sebagai berikut. Bangsa Indonesia masih belum mempunyai kontrol diri yang baik terhadap dirinya sendiri. Lembaga hukum Indonesia masih belum tegas dalam menerapkan hukum tentang pelecehan seksual. Korban masih belum mendapatkan tanggapan yang tepat dari lembaga hukum atau pihak yang berwenang (masih belum ada kepastian untuk perlindungan terhadap korban pelecehan sosial). Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi perilaku pelecehan seksual. Saran Saran penulis untuk para pembaca ialah jika ada kasus pelecehan seksual, lakukan penanganan perilaku pelecehan seksual seperti yang sudah dibahas di bab pembahasan. Namun solusi yang sebenarnya yaitu aparat penegak hukum dan lembaga hukum masih harus tegas dalam penerapan hukum tentang pelecehan seksual, dan seharusnya harus lebih di gencarkan program sosialisasi tentang pelecehan seksual kepada masyarakat agar timbul kesadaran dalam diri masyarakat akan apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam batasan-batasan pergaulan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai