FRAKTUR
Definisi : Terputusnya kontinuitas struktural tulang dan, dan, atau tulang rawan, yang umumnya rawan, disebabkan oleh rudapaksa (trauma) Trauma : Direct Trauma Fraktur daerah impact Indirect Trauma Fraktur pada tulang yang berjauhan dengan daerah impact
Persiapan Pembacaan
Hidupkan iluminator. iluminator. Letakkan foto rontgen pada iluminator, iluminator, dengan sisi kanan foto berada di sisi kiri pembaca. pembaca. Pastikan posisi foto tepat, atau sesuai dengan posisi anatomis (meletakkannya jangan sampai terbalik-balik). terbalik-balik).
Deskripsi Foto Rontgen Fraktur Tulang (sistematika berurutan dari atas ke bawah)
Letak (site) Tipe Konfigurasi (configuration) Hubungan antar fragmen tulang yang mengalami fraktur Hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar Komplikasi (bila ada)
Letak (site)
Identifikasi tulang yang sedang diamati, misalnya tulang tibia, atau femur. femur. Tentukan tulang berada di sebelah kanan tula (dekstra), atau kiri (sinistra). (sinistra). Amatilah apakah terlihat garis patahan (fracture line). line). Jika terlihat garis patahan (fracture line) tentukan bagian tulang dimana terdapat fracture line. line. Jika fracture line terdapat di bone shaft (batang tulang) tulang panjang biasanya dibagi atas tiga bagian: bagian: yaitu apakah pada 1/3 proksimal, 1/3 proksimal, medial, medial, atau 1/3 distal. distal.
Letak (site)
Letak (site)
Gambar 8. Fraktur 1/3 Proksimal (a), 1/3 tengah (b). 1/3 distal (c)
Tipe
Fraktur Komplit : Bila garis patahan melalui seluruh penampang tulang, atau melalui kedua sisi korteks tulang, seperti yang terlihat pada foto. foto. Disebabkan rudapaksa berkekuatan tinggi. tinggi. Fraktur Inkomplit : Bila garis patahan (fracture line), tidak melalui seluruh penampang tulang (periosteum intak), Contohnya : Fraktur Greenstick : garis patahan mengenai salah satu korteks tulang dengan angulasi korteks lainnya. lainnya. Fraktur Hairline : garis patahan tampak halus seperti rambut (fraktur retak rambut). rambut).
Fraktur Greenstick
Konfigurasi
Bila fraktur bertipe komplit, tentukan : Bentuk garis patahan, misalnya : Melintang, karena trauma langsung Oblik (serong), karena trauma angulasi Spiral, karena trauma rotasi Jumlah garis patahan : Fraktur kominutif (garis patah > satu, dan saling berhubungan) Fraktur segmental (garis patah > satu, tetapi tidak saling berhubungan) Fraktur multipel (garis patah > satu, terjadi pada tulangtulang-tulang yang berlainan)
Konfigurasi
Fraktur Kominutif
Fraktur Segmental
Komplikasi
Komplikasi Lokal : Kerusakan jaringan lunak : Kulit Otot Neurovaskular Dislokasi sendi Komplikasi Sistemik, misalnya syok Komplikasi Lambat (late complication), misalnya infeksi (osteomyelitis), osteoporosis post trauma, atau myositis ossificans. ossificans.