Anda di halaman 1dari 3

FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM: COST MANAGEMENT AND COST ACCOUNTING IMPLICATIONS

`Pada pertengahan tahun 1960-an, persaingan yang ada di pasar menjadi semakin kompleks. Selama tahun 1960 sampai dengan tahun 1970, cost merupakan hal yang paling utama bagi perusahaan. Tapi setelah itu, cost bukan lagi hal yang terpenting. Kualitaslah yang paling utama bagi perusahaan dan karena semakin kompleksnya persaingan, ketepatan waktu pengiriman juga menjadi suatu hal yang dibutuhkan oleh konsumen. Karena hal tersebut, perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk merespon perubahan secara cepat dan efisien. Salah satu bentuk kemampuan respon perusahaan tersebut adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi produk yang berbeda, memperpendek siklus hidup produk, serta melakukan produksi secara efisien. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kemampuan diatas adalah dengan menerapkan fleksibilitas manufaktur. Fleksibilitas manufaktur merupakan kemampuan perusahaan untuk merespon secara efektif segala perubahan yang terjadi baik yang ada di internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Ada empat lingkungan perusahaan yang mempengaruhi fleksibilitas manufaktur yaitu: strategi, faktor lingkungan, tekhnologi dan atribut organisasi. Ada macam-macam fleksibilitas pada FMS. Diantaranya adalah: fleksibilitas mesin, rute, proses, produ, produksi, dan ekspansi. Elemen kunci yang termasuk dalam FMS adalah sebuah system penanganan material yang otomatis dan fleksibel dimana dapat memungkinkan pekerja untuk beralih di setiap pasang mesin sehingga setiap routing pekerjaan dapat diikuti. Banyak alasan sehingga perusahaan mengadopsi FMS ini. Diantaranya adalah karena faktor biaya, waktu, pemasaran, kualitas, dan tekhnologi. Dengan mengadopsi FMS biaya dapat dikurangi dengan adanya level persediaan yang lebih rendah. Dengan FMS juga dapat memperpendek cycle time sehingga terjadi penyingkatan waktu di setiap aspek operasi. FMS

juga dapat mendistribusikan barang dengan lebih cepat dan dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dalam sekali produksi. Dalam merencakan perusahaan akan mengadopsi FMS, banyak hal yang harus dipertimbangkan perusahaan. Faktor kunci dalam perencanaan sebuah FMS adalah gabungan antara internal development dan external vendor. Selain itu masih ada faktor lainnya yang mempengaruhi, yaitu: kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan biaya pengembangan internal system, yang langsung dibebankan kepada cost. Ketika tekhnologi baru muncul, ada beberapa pertimbangan dalam memutuskan perlu atau tidaknya dalam menerapkan FMS. Perusahaan harus mengetahui jenis produk dan jumlah produksi. Hal yang penting lainnya, perusahaan harus memilki informasi akuntansi biaya yang akurat untuk setiap lini produk yang di produksi. Karena informasi ini memilki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan. Dalam hal pengukuran kinerja pada FMS ini, banyak ukuran kinerja yang ditemukan dalam bagian FMS mirip dengan yang digunakan pada bagian lain yang berada dalam lingkungan bermodal intensif. Ukuran yang digunakan antara lain ukuran biaya, ukuran waktu, ukuran kualitas ukuran kinerja operasional dan ukuran fleksibilitas. Ada beberapa perubahan biaya dalam FMS setting. Diantaranya adalah perubahan dalam komponen biaya langsung, perubahan dalam alokasi biaya tak langsung serta perubahan perlakuan biaya sebagai biaya periode. Dari jabaran diatas, dapat kita ketahui FMS mempunyai keunggulan serta beberapa kelemahan dalam implementasinya. Keuntungan yang dapat diraih perusahaan apabila mengadopsi FMS adalah mempermudah dalam menambaha lini produksi baru dan mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi pada lini produksi, mempermudah penanganan jika terjadi perubahan jumlah produksi, meningkatkan efisiensi, kualitas, serta mengurangi biaya ongkos kerja. Sedangkan kelemahan dalam implenentasi FMS ini adalah: mahalnya biaya instalasi, produksi akan macet total apabila terjadi gangguan pemprograman, serta dapat menambah pengangguran dengan implementasi system ini.

Jadi, pada tiap tipe perusahaan manufaktur, mempunyai penerapan FMS yang berbeda. Alasan dari penerapan FMS ini beragam. Banyak manajer yang ditanya memberikan jawaban pada konsistensi yang besar antara motivasi penerapan FMS dan mentode manajemen operasi. Perusahaan menerapkan system mesin fleksibel yang memiliki respon yang paling sama terhadap manajemen biaya dan akuntansi biaya. Perusahaan menerapkan system perakitan felksibel yang relative beragam yang berdampak pada manajemen biaya dan akuntansi biaya.

Anda mungkin juga menyukai