Anda di halaman 1dari 12

TAFSIR TAHLILI

Tafsir Surat Thaha Ayat 99-112

Di susun oleh: Kelompok 9 Arum Budiarti Shafira Qisti Maylina Sri Aeni

JURUSAN ILMU AGAMA ISLAM REGULER UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011

PENDAHULUAN Pada ayat yang lalu Allah SWT telah menerangkan kisah Nabi Musa as bersama firaun dan bersama Samiri, bagaimana pengalamannya dengan kedua pemimpin yang kafir dan durhaka itu, yaitu pengalaman pahit yang biasa di derita oleh setiap Rasul dan orang-orang yang berusaha menegakkan kebenaran dan meninggikan kalimat Allah. Maka pada ayat-ayat ini Allah menerangkan kepada Nabi Muhammad saw bahwa Dia menerangkan kisah-kisah itu kepadanya untuk menghiburnya dan melenyapkan kesedihan yang bersemi dalam hatinya karna sikap kaumnya yang tetap saja ingkar dan tidak mau menerima petunjuk-petunjuk Allah yang telah disampaikannya, ditambah lagi dengan penganiayaan dan cemoohan yang ditimpakan mereka atas dirinya. Jadi apa yang diderita oleh Nabi Muhammad saw dalam menyampaikan risalah-Nya dirasakan pula oleh Nabi-nabi dan Rasul-rasul sebelumnya. PEMBAHASAN

99)

Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al quran), (QS. 20:99).

Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 99 Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa kisah-kisah yang diberitakannya pada ayat-ayat yang lalu seperti kisah Musa bersama Firaun dan Samiri itu, demikian pula kisah Nabi-nabi sebelumnya patut menjadi contoh teladan bagi Nabi Muhammad dalam menghadapi kaumnya yang sangat ingkar dan durhaka pada saat itu. Karena memang demikianlah keadaan setiap Rasul walaupun telah diturunkan kepadanya kitab-kitab dan mukjizatmukjizat yang nyata untuk menyatakan kebenaran dakwahnya namun kaumnya tetap juga ingkar dan berusaha sekuat tenaga memberantas seruannya dan tetap memusuhi bahkan ingin membunuhnya untuk melenyapkan dari kalangan mereka sehingga tidak ada atau tidak terdengar

lagi suara kebenaran yang dikumandangkannya. Sebagaimana Allah telah menurunkan Kitab Zabur kepada Nabi Daud as, Taurat kepada Nabi Musa a.s. dan Injil kepada Nabi Isa as. Dia telah menurunkan pula Alquran kepadanya, suatu Kitab yang patut mereka terima dengan baik karena ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya adalah untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Suatu Kitab yang belum pernah diturunkan kepada Rasul-rasul sebelumnya karena lengkapnya mengandung berbagai macam pedoman tentang hukum-hukum, pergaulan, ekonomi, akhlak dan sebagainya. Selain dari itu Kitab itu adalah sebagai mukjizat yang besar yang tiada seorangpun sanggup menandingi keindahan bahasanya dan ketinggian sastranya. Oleh sebab itu hendaklah dia bersabar dan jangan sekali-kali berputus asa atau bersedih hati, tetap berjuang sampai tercapai kemenangan dan hilang semua kebaikan dan tak ada yang disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, lagi Maha Kuasa.

)001( (101)
Barang siapa berpaling daripada Al quran maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat. Mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat,(QS. 20:100-101) Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 100 - 101 Barang siapa yang berpaling dari ajaran Alquran itu pada hal sudah jelas baginya bahwa ia adalah wahyu dari Allah dan tidak dapat disangkal lagi kebenarannya maka penolakannya terhadap ajaran itu adalah semata-mata karena memperturutkan hawa nafsu, atau karena takut kehilangan pengaruh, kedudukan dan sebagainya. Orang-orang seperti itu sudah wajar bila dianggap sebagai orang yang keras kepala, orang-orang yang sesat dan tidak mau menerima kebenaran. Maka Allah tidak akan mengampuninya dan pada hari kiamat nanti dia akan memikul dosa keingkaran dan kesombongannya, dosa yang paling besar dan paling berat dan hampir-hampir tak sanggup dia memikulnya, dia akan dilemparkan ke neraka Jahanam, dia kekal di sana selama-lamanya dan ditimpakan kepadanya azab yang amat pedih sesuai dengan keingkaran dan kedurhakaannya. Sungguh amat beratlah dosa yang dipikulnya dan amat pedihlah siksaan yang diterimanya.

102))

(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram;(QS. 20:102) Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 102 Hal itu semua akan terjadi pada hari kiamat yaitu pada waktu tiupan sangkakala yang kedua sebagai tanda agar semua manusia berkumpul di padang mahsyar untuk menerima perhitungan tentang amal dan usahanya sewaktu dia masih di dunia. Amal yang baik akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda dan amal yang jahat akan dibalas dengan pembalasan yang setimpal. Pada hari itu Allah mengumpulkan orang-orang yang berdosa sedang muka mereka suduh pucat dan biru warnanya, disebabkan beratnya penderitaan yang mereka rasakan serta hebat dan dahsyatnya suasana di kala itu, apalagi setelah memikirkan nasib buruk yang menimpa mereka, kenapa mereka dahulu tidak mau menerima kebenaran dan tetap saja memperturutkan hawa nafsu dan kemauan setan.

103))
(QS. 20:103).

mereka berbisik-bisik di antara mereka:` Kamu tidak berdiam (di dunia) hanyalah sepuluh (hari),

Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 103 Mereka saling berbisik di antara mereka dan saling bertanya dengan suara yang hampir-hampir tak terdengar karena sangat merasa takut dan khawatir. "Kita kan baru sepuluh hari saja hidup di dunia? "Mengapa kita telah dikumpulkan saja di padang mahsyar ini sedang kita belum mendapat kesempatan sedikit pun untuk beramal dan bersiap-siap untuk menghadapi hari ini? Memang demikianlah halnya setiap orang yang dilanda malapetaka yang berat, terbayanglah di dalam pikirannya liku-liku kehidupannya di masa silam, semuanya berlalu dengan amat cepatnya, seakanakan hidup yang dinikmatinya berpuluh tahun lamanya terjadi hanya dalam beberapa saat saja.

(104)

Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka:` Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja, (QS. 20:104). Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 104 Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia mengetahui semua yang mereka perbincangkan dengan cara berbisik-bisik itu, ketika salah seorang yang paling pandai dan paling cendekiawan di antara mereka mengatakan bahwa mereka tinggal di bumi hanya satu hari saja. Mungkin maksudnya mengatakan satu hari saja agar mereka dibebaskan dari siksa kedurhakaan mereka dan dari balasan amal perbuatan mereka karena mereka hanya sebentar saja tinggal di dunia, tidak diberi kesempatan lebih lama untuk bertobat dan mengerjakan amal saleh. Tetapi tak ada gunanya lagi membicarakan yang demikian, karena yang sebenarnya mereka telah diberi kesempatan yang luas sekali semasa hidup di dunia untuk kembali kepada kebenaran, tetapi kesempatan itu tidak mereka pergunakan sama sekali. Pada ayat lain Allah menerangkan keadaan mereka yaitu:

.
Artinya: Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam kubur) kecuali sesaat (saja)", (Q.S Ar Rum: 55) . Dan firman-Nya:

.
Artinya: "Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat saja di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan

pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk", (Q.S Yunus: 45).

(105)

Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah:` Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, (QS. 20:105). Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 105 Pada ayat ini Allah menerangkan sebagai jawaban atas pertanyaan kaum musyrikin kepada Muhammad saw. bahwa gunung-gunung pada Hari Kiamat itu di hancur luluhkan dan beterbangan di udara, bagaikan debu di bawa angin ke mana-mana sehingga tak ada bekasnya sama sekali. Dengan ditemukannya bom atom pada abad ke dua puluh ini dapat dibayangkan bagaimana hebatnya dan dahsyatnya kehancuran dan kebinasaan pada Hari Kiamat itu. Sedang dengan sebuah bom atom saja yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki masih dianggap kecil daya ledaknya dibanding dengan daya ledak bom nuklir sekarang, sudah demikian hebatnya kehancuran yang timbul karenanya, apalagi kehancuran yang timbul pada Hari Kiamat tentu beribu kali hebat dan dahsyatnya dari kehancuran yang ditimbulkan bom atom di Hirosyima dan Nagasaki itu. Pada ayat lain Allah menerangkan pula bagaimana keadaan gunung-gunung pada Hari Kiamat itu, firmanNya.


Artinya: Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan

kokoh tiap-tiap sesuatu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S An Naml: 87 dan 88.)

)107)

)601(

maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, (QS. 20:106.) Tafsir / Indonesia / DEPAG UII / Surah Thaahaa 106 107 Sesudah gunung-gunung itu dihancur luluhkan dan beterbangan dibawa angin ke mana-mana, maka tempat berdiri gunung-gunung itu menjadi rata dan berubahlah wajah bumi yang dahulunya indah dipandang mata, karena ada tembah dan bukitnya ada dataran tinggi, ada pohon-pohon yang rindang dan tanam-tanaman yang hijau, semua itu telah tiada, semuanya telah kembali ke alam fana. Pada hari itu semua manusia menjadi panik berlari ke sana ke mari untuk menyelamatkan .dirinya tak tentu arah dan tujuannya seperti tersebut dalam firman-Nya


Artinya : Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan, (Q.S Al Qari'ah: 4 dan 5) . Dan manusia bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan bumi seperti tersebut dalam firmanNya.


Artinya: Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. (Q.S Al Zalzalah: 3-4 dan 5).

(107)
20:107).

tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi, (QS.

)108)
Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja, (QS. 20:108). Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 108 Dalam suasana huru-hara dan dalam keadaan panik itu mereka mendengar suara seorang penyeru yaitu malaikat yang menarik perhatian mereka seluruhnya dan tanpa disadari mereka tunduk dan patuh mengikuti perintah penyeru itu tanpa pemikiran lagi akibat dari perintah itu sebagaimana tersebut dalam firman Allah:


Artinya: Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat, (Q.S Al Qamar: 8) . Mereka semua diseru untuk menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa untuk menerima perhitungan amal perbuatan mereka selama hidup di dunia. Tak ada seorangpun yang dapat menghindar atau membebaskan diri dari perhitungan itu. Di kala itu terdiamlah semua makhluk, tak ada suara yang terdengar kecuali bisik-bisikan yang terjadi antara sesama mereka. Tak ada yang berani mengangkat suaranya karena hebatnya suasana di kala itu suasana menghadap ke hadirat Allah untuk menerima perhitungan. Siapa yang beriman dan baik amalnya, tentu akan menerima ganjaran berlipat ganda dan akan dimasukkan ke dalam surga dan siapa yang kafir dan banyak dosanya akan menerima balasan yang setimpal dan akan dilemparkan ke neraka.

109))

Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya,(QS. 20:109). Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 109 Pada hari itu tak ada yang dapat menolong seseorang atau memberi syafaat kepadanya baik dari malaikat maupun dari manusia kecuali orang yang telah diberi izin oleh Allah bahwa dia dapat :memberikan syafaatnya dapat diterima pula oleh Allah SWT. sesuai dengan bunyi ayat


Artinya: Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridai (Nya) (Q.S An Najm: 26).

Sedangkan malaikat ada yang tidak diterima syafaatnya untuk menolong seseorang di waktu itu kalau tidak seizin keridaan dari Allah apalagi setan-setan, berhala-berhala atau pemimpinpemimpin kemusyrikan lainnya tentulah mereka tak dapat sedikitpun menolong pengikutpengikutnya. Sedangkan untuk menolong diri mereka sendiri mereka tak berdaya apa-apa, apalagi untuk menolong orang lain.

110))

Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya, (QS. 20:110). Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 110 Pada ayat ini Allah menerangkan sebab-sebab mengapa sesuatu syafaat tidak bermanfaat kalau

tidak dengan izin dan keridaan-Nya. Sebab-sebab itu ialah karena Allah mengetahui semua akal perbuatan manusia iman dan kafirnya, tak ada sesuatupun yang tersembunyi baginya. Dialah sebenarnya yang dapat menentukan apakah seseorang berhak mendapat syafaat, karena iman dan amalnya selama hidup di dunia dan Dia pulalah yang berhak dan dapat menetapkan bahwa seseorang tidak dapat diberi syafaat karena kafirnya dosa-dosanya yang tidak dapat diampuni. Sedangkan malaikat atau manusia yang walaupun telah diizinkan oleh-Nya untuk memberi syafaat tidak mengetahui hal itu secara terperinci yang diketahui Allah SWT.

111))

Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman, (QS. 20:111). Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 111 Di kala itu tunduklah semua muka merasa rendah diri di hadapan Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa Yang akan memberikan putusan terakhir mengenai nasib mereka masing-masing sesuai dengan iman dan amal mereka, putusan dari Yang Maha Adil yang tidak dapat dibantah dan disangkal dan harus dilaksanakan. Di kala itu menyesallah orang-orang yang ingkar dan berdosa mengapa dia di dunia dahulu mengikuti kemauan setan dan hawa nafsu, mementingkan duniawi tanpa menghiraukan sedikitpun bahwa mereka akan menemui hari berhisab, menghina serta memperolok-olokan seruan para Nabi dan Rasul untuk kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.

))


112

Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula), (QS.20:112). Tafsir / Indonesia / DEPAG dan UII / Surah Thaahaa 112 Tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh sebagai persiapan untuk menemui hari berhisab ini, merasa bahagia dan bersyukur serta terbayanglah dalam pikiran mereka ganjaran yang akan dianugerahkan Allah kepada mereka sesuai dengan janji-Nya, sesuai dengan keadilan

dan rahmat-Nya. Mereka yakin dengan sepenuhnya bahwa mereka tidak akan teraniaya, tidak akan dirugikan sedikitpun, mereka akan dimasukkan ke dalam surga Jannatun Na'im yang di dalamnya tersedia nikmat dan kesenangan yang tiada putus-putusnya. KESIMPULAN Allah menceritakan kisah Nabi-nabi yang terdahulu kepada Muhammad saw untuk menghibur hatinya yang sedih karena kebanyakan kaumnya tidak juga mau beriman bahkan selalu menganiaya dan menyakiti hatinya. Orang-orang yang berpaling dari ajaran Al Quran akan memikul dosa yang amat berat di hari kiamat nanti dan ditimpa azab yang pedih dalam neraka Jahannam. Karena beratnya penderitaan pada hari kiamat mereka menyangka bahwa mereka hidup di dunia hanya sebentar saja sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk bertaubat dan beramal saleh. Pada permulaan hari kiamat gunung-gunung akan hancur lebur menjadi debu yang berterbangan dihembus angin sehingga bumi menjadi rata tiada lebah dan gunung lagi. Di kala menghadap ke hadirat Allah semua makhluk tunduk dan patuh diliputi perasaan harap dan cemas terhadap nasib mereka yang akan ditentukan pada hari itu. Orang-orang kafir dan durhaka akan menyesal dengan sesalan yang tak habis-habisnya, karena menyia-nyiakan kesempatan hidup di dunia untuk bersiap-siap menemui hari berhisab. Orang-orang mukmin merasa bersyukur dan bahagia karena yakin bahwa janji Tuhan kepada mereka akan terlaksana dan mereka akan menemui kehidupan yang bhagia serta kekal dan abadi.

SUMBER

Tafsir Departemen Agama

Tafsir Universitas Islam Indonesia ( UII )

Anda mungkin juga menyukai