Latar Belakang
Berdasarkan UU Kes.No.23 Th.1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sebagai gambaran cakupan pelayanan kesehatan jiwa di kecamatan winongan pada tahun 2010 baru mencapai 0,495% dari target sasaran 12% terhadap jumlah penduduk.~44.226 Menurut The WHR 2001, penderita gangguan jiwa & perilaku adalah + 25% dari jumlah pddk dan 40% diantaranya didiagnosa secara tidak tepat.
Tujuan pembangunan kesehatan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk sehingga terwujudlah derajat kesehatan masyarakat yang optimal baik jasmani maupun rohani, maka terciptalah manusia indonesia seutuhnya sehingga mampu menyelenggarakan upaya kesehatan secara mandiri & terciptalah indonesia sehat 2020.
2.Masalah psikososial a.Masalah gelandangan psikotik(GP) b.Masalah korban pemasungan c.Masalah anak jalanan d.Masalah anak remaja e.Masalah penggunaan NAPZA f.Masalah seksual:penyimpangan, pelecehan. g.Tindak kekerasan sosial h.Stres pasca trauma i.pengungsian/migrasi j.Masalah usia lanjut yang terisolir k.Masalah kesehatan kerja:keswa tempat kerja, penurunan produktivitas, stres ditempat kerja dll.
Masalah Gangguan Jiwa Gangguan mental organik Gangguan mental & perilaku akibat NAPZA Skizofrenia Gangguan Mood : Depresi, mania Ansietas Gangguan Tidur, makan, kehidupan seksual Gangguan kepribadian & perilaku Gangguan mental Gangguan baca tulis hitung, autisme anak Gangguan hiperkinetik, gangguan tingkah laku, ngompol
HAMBATAN / KENDALA
1.Hambatan SDM 2.Minimnya sarana & prasarana 3.psikologis:perasaan malu, enggan, panik, takut, trauma, stigma, prasangka, salah persepsi yang biasa terjadi pada klien beserta keluarga. 4.Sosial:hal tersebut sering terjadi di masyarakat dimana klien biasanya mengalami penolakan, pengucilan, pengasingan, kehilangan pekerjaan, dijauhi orang, tidak adanya dukungan sosial, dipermalukan, adanya diskriminasi, dieksploitasi, disakiti sehingga hal tersebut mengganggu proses penyembuhan dimana klien sangat membutuhkan dukungan.
5.Budaya:nilai2 kepercayaan, tradisi, upacara2, mitos, tabuo, makna & konsep sehat sakit yang saling bertentangan. 6.Hambatan birokrasi:belum adanya kesatuan sikap terhadap permasalahan kesehatan jiwa diantara jajaran pemerintah, masyarakat & LSM.Minimnya pengetahuan petugas & masyarakat tentang rujukan klien.