Latar Belakang
Prangko merupakan gagasan Sir Rowland Hill.
Prangko pertama kali diterbitkan di Inggris pada
kepala negara (Raja dan Ratu), lambang negara dan angka saja. Doktor Gray seorang pejabat di museum Inggris tercatat sebagai pengumpul prangko pertama yang mencari prangko melalui surat kabar The London Times pada tahun 1841. Katalog atau daftar pertama diterbitkan di Prancis pada tahun 1861, dan album prangko bergambar pertama diterbitkan oleh Lallier di Prancis pada tahun 1862
Perkembangan Filateli
Filateli berasal dari bahasa Yunani terdiri dari
dua kata yakni Philos (yang artinya teman) dan Ateleia (yang artinya pembebasan). Kegemaran mengumpulkan prangko disebut filateli, sedangkan orang yang gemar mengumpulkan prangko disebut filatelis. Filatelis sebenarnya adalah seorang Ahli Prangko.
kelompok yaitu prangko definitif dan nondefinitif. Kategori baru yang ada saat ini adalah prangko personal (Personalised Stamp) yang Indonesia dikenal dengan nama PRISMA (Prangko Identitas Milik Anda).
Prangko Definitif
Prangk0 definitif atau Dapat dicetak ulang sesuai
prangko biasa yaitu prangko yang diterbitkan tidak kaitannya dengan suatu kejadian atau peristiwa. Terdiri dari beberapa pecahan harga mulai dari harga nominal rendah sampai yang harga nominal tinggi
kebutuhan Masa jual dan masa laku prangko definitif tidak terbatas, sampai ada instruksi penarikan dari peredaran oleh pemerintah (Ditjen Postel).
Prangko Definitif
Prangko Non-Definitif
Prangko Peringatan Prangko Istimewa Prangko Amal Prangko Untuk Tujuan Khusus Prangko Pungut Sumbangan Ongkos Cetak Carik PUS
Prangko (Postal Stationery) Carik Kenangan Sampul Hari Pertama Karnet (Carnet) Buku Prangko (Booklet) Sampul Peringatan Kartu Maksimum Dokumen Filateli
prangko dapat membentuk sifat-sifat mental yang positif, antara lain: Sifat Giat Bersemangat Sifat Sabar Sifat Tekun Sifat Berhati-hati Sifat Teliti Sifat Hemat Sifat Kreatifitas dan Rasa Seni Sifat Jujur dan Saling Pengertian
prangko adalah seorang guru yaitu Sir Rowland Hill dari Inggris. Prangko kita kumpulkan dari tahun ke tahun akan terlihat uraian sejarah dan ilmu pengetahuan. Pragko merupakan duta bangsa dan media untuk menceritakan tentang sejarah, tokoh nasional, daerah tertentu, flora dan fauna, dan lain-lain. Prangko dapat dikoleksi sebagai suatu benda yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
berbeda dari kegiatan biasa, sehingga suasana belajar dapat mengasyikan, dan dapat menggali potensi siswa dari aspek kognitif, efektif dan psikomotor. Pemanfaatan prangko dalam pembelajaran dapat menggugah perhatian siswa bahwa prangko dapat dijadikan sumber belajar yang efektif dan menyenangkan. Dapat membantu guru menghindari metode ceramah berlangsung searah, komunikasi bersifat monolog dan siswa hanya mendengarkan NGANTUK Untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
Mata Pelajaran
Selama ini pemanfaatan prangko dalam pembelajaran terbatas
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu surat menyurat berikut ini dapat dijadikan acuan atau inspirasi bagi guru mata pelajaran yang akan menyusun perencanaan pembelajaran. A. Pola Penerbitan Prangko
Prangko Sebagai Benda Seni Prangko Sebagai Penampil Identitas Negara/Bangsa Prangko Sebagai Pencatat Sejarah. Prangko Sebagai Perekam Kejadian atau Peristiwa.
Penggunaan prangko sebagai tugas proyek dapat dilakukan secara kolaboratif antara dua atau lebih mata pelajaran dalam satu macam tugas
Dapat dijadikan inspirasi untuk merancang kegiatan yang lebih kreatif dan efektif, yaitu :
Tugas membuat sosio drama dalam gambar. Tugas kliping prangko bertema
Tugas membuat gambar atau ornamen orang ternama atau benda lain.
Tugas membuat peta. Tugas membuat desain prangko. Tugas berupa kegiatan berkirim surat dan sahabat pena. Kegiatan tukar menukar prangko
KESIMPULAN
Bapak prangko dunia dan sebagai pengagas terbitnya prangko yaitu Sir Rowland Hill lahir di Kiddermister, 3 Desember 1957. 2. Prangko berasal dari bahasa latin, yaitu Franco. 3. Prangko pertama kali diterbitkan di Inggris pada tanggal 6 Mei 1840 dengan gambar kepala Ratu Victoria. 4. Prangko telah menjangkau seluruh pelosok Indonesia, melebihi jangkauan penggunaan telepon seluler dan telepon biasa.
1.
5. Prangko sebagai media yang efektif 6. Para guru mata pelajaran Biologi, Sejarah, Geografi, PKN, Pendidikan Olah Raga, Pendidikan Seni, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, Teknologi Komputer dan Informatika sebagai alternatif sumber dan media belajar bagi siswa. 7. Penggunaan prangko sebagai media pembelajaran inspirasi bagi berlangsungnya pembelajaran, aktif, kreatif, efektif serta menyenangkan (PAKEM). 8. Pemanfaatan prangko dlm belajar mengajar intrakurikuler juga mengandung pesan bahwa apabila fungsi prangko dikembangkan secara kreatif dapat mengikuti kemajuan dan kebutuhan masyarakat tanpa mengabaikan fungsi pokoknya sebagai tanda pelunasan kiriman layan pos.
SARAN-SARAN
1.
Tetap melestarikan prangko alat komunikasi pertama sebelum handphone. Kegiatan pembelajaran dengan prangko menciptakan hubungan guru dengan murid menjadi positif bagi kedua belah pihak artinya siswa tidak saja menerima keputusan dari guru tetapi turut serta mengambil keputusan. Penggunaan prangko dapat diterapkan dalam beberapa mata pelajaran seperti jasmani dan kesehatan, sejarah, geografi, biologi dan PKn. Penggunaan prangko memberikan inspirasi bagi siswa menjadi kolektor prangko (filatelis). Dapat meningkatkan potensi siswa aspek motivasi belajar, kreatifitas hasil belajarnya meningkat. Tercipta suasana belajar yang menyenangkan
2.
3.
4.
5.