Anda di halaman 1dari 102

Perancangan Ilustrasi Buku Cerita Bergambar Series “Cherry,

Coco and Chips” Sebagai Media Mengajar Bahasa Inggris


Tots&Tweens

SKRIPSI

OLEH
ZAINUL ROZIKIN
170253610581

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah sarana untuk mengungkapkan ide, konsep, dan pemikiran
kepada orang lain. Komunikasi efektif terjadi saat menggunakan bahasa yang umum
dipahami oleh banyak orang atau memiliki cakupan universal, seperti bahasa Inggris
yang telah merambah ke berbagai negara. Dengan demikian, kemampuan dasar
berbahasa Inggris menjadi krusial untuk memungkinkan interaksi antar masyarakat
dari latar belakang negara yang beragam.
Meskipun terletak di Eropa, Spanyol memiliki tingkat kemahiran berbahasa
Inggris yang tidak terlalu tinggi, menduduki peringkat ke-35 di dunia menurut English
First. Di Spanyol, tidak hanya bahasa Spanyol yang digunakan, karena negara ini
memiliki enam bahasa resmi yang dipakai di berbagai wilayah. Setiap wilayah di
Spanyol memiliki bahasa resmi sendiri. Contohnya, bahasa Catalan dipakai di
Catalonia, bahasa Galician di Galicia, dan bahasa Basque digunakan di San Sebastian
dan Bilbao, wilayah Basque. Selain itu, ada juga masyarakat yang menggunakan
bahasa Aragonese, Asturian, dan Leonese. (CNN Indonesia, 2019).
Gambar 1.2. Peringkat Kecakapan Bahasa Inggris Sedunia
(Sumber: English First)

Tots & Tweens merupakan sebuah akademi sekolah bahasa Inggris di Madrid,
Spanyol, yang didirikan pada tahun 2021. Awalnya, proyek ini dimulai pada tahun
2018 oleh sekelompok individu yang terdiri dari guru bahasa Inggris, insinyur
perangkat lunak, dan editor. Mereka menggagas ide ini ketika memiliki anak pertama
dan menyadari bahwa metode pembelajaran bahasa Inggris di sekolah kurang menarik
dan kurang menyenangkan bagi siswa. Kehadiran Tots & Tweens bertujuan untuk
mengubah persepsi tersebut dan membuat pembelajaran bahasa Inggris menjadi lebih
menyenangkan bagi siswa. Slogan mereka adalah: "We make learning English feel like
playing".

Gambar 1. Logo Tots & Tweens


Bahasa Inggris adalah bahasa global yang digunakan sebagai alat komunikasi
lintas negara di seluruh dunia. Karena itu, penting bagi individu untuk memulai
pembelajaran bahasa Inggris sejak usia dini. Bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa
asing yang sangat penting dan vital bagi masyarakat modern. Meskipun tidak mudah
bagi anak-anak untuk mempelajari bahasa Inggris, Tots & Tweens merancang buku
cerita bergambar berbasis bahasa Inggris sebagai alat bantu mengajar.
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal baru, sehingga
pengajaran bahasa Inggris sejak usia dini dapat mempercepat penguasaan bahasa
tersebut. Metode pengajaran bahasa Inggris bervariasi sesuai dengan usia; bagi anak
kecil, pembelajaran terfokus pada pengenalan konsep dasar melalui aktivitas seperti
permainan, lagu, buku bergambar, dan pendekatan yang disesuaikan dengan minat
mereka. Memahami bahasa asing, termasuk bahasa Inggris, membuka akses bagi anak-
anak untuk memahami konten yang tersedia dalam bahasa tersebut, memfasilitasi
interaksi tanpa batas, serta menghubungkan mereka dengan komunitas global secara
lebih luas (Santoso, 2014).
Menurut Makarim (2021), perkembangan optimal dalam proses belajar anak
berkaitan erat dengan pertumbuhan otak yang terus berlangsung seiring bertambahnya
usia, terutama dengan pemberian stimulasi yang sesuai. Di usia 7 atau 8 tahun, anak-
anak mengalami peningkatan dalam kemampuan kognitif, memperluas kosakata, dan
mengembangkan keterampilan berbicara yang lebih baik. Selain itu, pada tahap
sekolah dasar, terlihat dorongan besar terhadap rasa ingin tahu dan kemampuan
berpikir kritis. Namun, pemahaman proses belajar bagi anak dan siswa adalah suatu
hal yang kompleks. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dinamis, kreatif, inovatif, dan menarik di kelas, dengan dukungan
beragam keterampilan dan metode pembelajaran (Yamin, 2017). Khususnya dalam
pembelajaran bahasa Inggris, informasi akan lebih mudah terserap dan dipahami oleh
anak jika disajikan melalui format pembelajaran yang menghibur, atau yang sering
disebut sebagai fun learning.
Rahman (2010) menjelaskan bahwa ilustrasi merupakan representasi visual dari
tulisan yang menggunakan berbagai medium seperti gambar, lukisan, fotografi, atau
seni rupa lainnya. Fokus ilustrasi adalah pada hubungan antara subjek yang
diilustrasikan dengan tulisan yang ingin disampaikan, bukan hanya pada bentuk
fisiknya. Fungsinya adalah untuk menyajikan cerita, teks, puisi, atau informasi tertulis
dengan cara yang memperindah dan menggambarkan konten tersebut. Dengan adanya
dukungan visual, diharapkan teks dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Buku bergambar merupakan media komunikasi dalam bentuk buku yang
menggabungkan teks dengan ilustrasi untuk menyampaikan cerita, informasi, atau
pengetahuan. Menurut Hasanuddin (2015: 9), cerita adalah hasil dari imajinasi yang
bisa berdiri sendiri dari kenyataan. Penggunaan gambar yang menarik dan sesuai
dengan cerita dalam buku bergambar membantu memperjelas konten cerita,
memudahkan pemahaman, serta meningkatkan daya tariknya bagi anak-anak. Studi
oleh Hsiao (2015: 14-23) menunjukkan bahwa buku bergambar memiliki dampak
positif pada perkembangan anak, terutama dalam peningkatan pemahaman mereka
terhadap lingkungan sekitar yang berimplikasi pada kehidupan sehari-hari.
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses belajar untuk
memudahkan pemahaman materi yang diajarkan. Sebagai sumber informasi, media
pembelajaran membantu mencapai tujuan pendidikan dengan menyampaikan pesan
secara efektif. Secara keseluruhan, manfaat media dalam pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dan siswa secara optimal (Wahyu, 2006: 4). Salah
satu bentuk media tersebut adalah cerita bergambar yang mengombinasikan narasi
dengan ilustrasi guna menyampaikan pesan dan informasi. Fokus dari cerita bergambar
adalah memastikan bahwa penjelasan dan informasi yang disampaikan dapat dengan
mudah dipahami oleh pembaca.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka Tots & tweens
memerlukan suatu desain ilustrasi untuk buku cerita bergambar series “Cherry, Coco
and Chips” sebagai media mengajar bahasa Inggris kepada anak usia 7-8 tahun.
Mengingat untuk kebutuhan belajar anak usia 7-8 tahun, maka desain ilustrasi
hendaknya tidak hanya menarik perhatian siswa agar anak bersemangat belajar, namun
juga harus memastikan bahwa ilustrasi dapat menajdi pendukung isi materi yang
disajikan oleh guru sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak sehingga memudahkan
anak-anak untuk belajar bahasa Inggris.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana merancang Ilustrasi Buku Cerita Bergambar Series “Cherry,
Coco and Chips” Sebagai Media Mengajar Bahasa Inggris Tots&Tweens.

1.3 Tujuan Perancangan


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan perancangan adalah untuk merancang
ilustrasi buku cerita bergambar series “Cherry, Coco and Chips” Sebagai Media
Mengajar Bahasa Inggris Tots&Tweens.

1.4 Manfaat Perancangan


1.4.1. Murid Tots&tweens
Memudahkan dalam belajar bahasa inggris karena dengan buku cerita
bergambar series “Cherry, Coco and Chips”, belajar menjadi lebih
menyenangkan dan tidak membosankan.
1.4.2. Tots&Tweens
Terselesaikannya buku cerita bergambar series Cherry Choco and Chips
sebagai media mengajar bahasa inggris untuk murid usia 7-8 tahun.
1.4.3. Universitas Negeri Malang
Meningkatkan kredibilitas Universitas Negeri Malang sebagai
perguruan tinggi yang berkualitas sehingga dapat menjadi tolak ukur sistem 26
pendidikan khususnya di Kota Malang dan umumnya di Indonesia. Juga
sebagai tambahan literatur pada Perpustakaan Universitas Negeri Malang.
1.4.4. Prodi Desain Komunikasi Visual
Meningkatkan kredibilitas mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual
kepada pemangku kepentingan Universitas Negeri Malang dalam
kemampuannya terkait menyalurkan ide atau gagasan yang dapat memecahkan
masalah yang ada pada masyarakat.
1.4.5. Mahasiswa
Menambah referensi maupun bahan rujukan bagi mahasiswa lain dalam
melakukan perancangan desain untuk skripsi atau tugas akhir.
1.4.6. Perancang
a. Menambah wawasan dan pengalaman perancang dalam mengolah dan
menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah Desain Komunikasi
Visual.
b. Perancangan ilustrasi buku cerita bergambar series “Cherry, Coco and
Chips: juga sebagai portfolio perancang untuk meyakinkan klien.

1.5 Batasan Perancangan


1.5.1. Batasan Topik
a. Hanya berfokus pada perancangan ilustasi buku cerita bergambar series
“Cherry, Coco and Chips” sebagai media mengajar bahasa inggris Tots
& Tweens.
b. Perancangan buku ini berisikan gambar denngan gaya ilustrasi
sederhana
c. Media ajar yang dihasilkan berupa 4 unit buku “Cherry, Coco and
Chips” dan 4 workbook
1.6.2. Batasan Media
a. Utama : 4 buku cerita bergambar “Cherry, Choho and
Chips”
b. Pendukung : 4 workbook “Cherry, Choho and Chips”, board
game, stiker, pin, tumbler dan kaos
1.5.3. Batasan Khalayak
a. Geografis
1. Wilayah : Madrid, Spanyol.
b. Demografis
1. Umur : 7-8 tahun
2. Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
3. Pendidikan : murid di Tots&Tweens
c. Behavior
Anak-anak lebih suka dengan buku yang banyak gambarnya.
d. Psikografis
profil psikografis target market buku cerita bergambar “Cherry,
Coco and Chips” dapat diuraikan sebagai berikut:
1. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
2. suka dengan hal baru
3. suka belajar bahasa inggris
1.5.4. Batasan Teknologi
Memanfaatkan aplikasi Whatsapp dan email untuk diskusi dengan
klien, mengirim progres dan file. Pembuatan ilustrasi meliputi proses sketsa dan
coloring secara digital dengan software Clip Studio Paint dan Photoshop.
1.6 Definisi Istilah
1.6.1 Perancangan
Perancangan merujuk pada langkah-langkah yang dirancang secara
sistematis untuk menciptakan suatu objek sesuai dengan standar, nilai, dan
prinsip tertentu guna mencapai hasil akhir yang diharapkan (Widagdo, 2005).
1.6.2 Ilustrasi
Ilustrasi adalah representasi visual dari teks menggunakan berbagai
teknik artistik seperti gambar, lukisan, foto, atau medium seni lainnya. Fokus
utamanya adalah memperkuat relasi antara subjek dengan teks yang disajikan,
lebih dari sekadar bentuk visualnya. Tujuan utama ilustrasi adalah menjelaskan
atau memperindah narasi, tulisan, sajak, atau konten tertulis lainnya. Dengan
dukungan elemen visual ini, diharapkan pemahaman terhadap teks menjadi
lebih mudah.
1.6.3 Cerita Bergambar
Cerita bergambar merupakan sarana untuk mengomunikasikan pesan
atau informasi dengan menggunakan narasi yang disertai dengan ilustrasi.
Tujuannya adalah memastikan pembaca dapat dengan lancar memahami isi dan
konten cerita melalui gabungan teks dan gambar.
1.6.4 Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses belajar
untuk memudahkan pemahaman materi yang diajarkan. Sebagai sumber
informasi, media pembelajaran membantu mencapai tujuan pendidikan dengan
menyampaikan pesan secara efektif. Secara keseluruhan, manfaat media dalam
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa secara
optimal (Wahyu, 2006: 4). Salah satu bentuk media tersebut adalah cerita
bergambar yang mengombinasikan narasi dengan ilustrasi guna menyampaikan
pesan dan informasi. Fokus dari cerita bergambar adalah memastikan bahwa
penjelasan dan informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh
pembaca.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Desain Terdahulu


Proses penyusunan dan perancangan skripsi berjudul “Perancangan Ilustrasi
Buku Cerita Bergambar Series “Cherry, Coco and Chips” Sebagai Media Mengajar
Bahasa Inggris Tots&Tweens” menggunakan beberapa referensi sebagai acuan
pengerjaan, antara lain:
Referensi pertama adalah “Perancangan Buku Edukasi Cerita Bergambar
Berbasis Bahasa Inggris Untuk Anak Usia 9 – 12 Tahun” milik Rudy Aditya
Syahrul mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Negeri Padang. Dipilihinya karya ini sebagai referensi karena
adanya kesamaan tujuan yaitu membantu anak anak untuk belajar bahasa inggris
dengan cara yang menyenangkan melalui buku cerita bergambar. Ada beberapa
poin dalam artikel ini yang harus diperhatikan dan bisa dijadikan sebagai referensi
perencanaan skripsi antara lain pemakaian metode Glass Box dalam proses
pembuatan karya . kelebihan dari karya ini adalah menggabungkan elemen
tradisional seperti cerita rakyat yang lebih familiar sebagai tema cerita pada buku
untuk belajar bahasa inggris. Sedangkan kekurangan pada karya ini adalah desain
ilustrasi yang kurang playful dan desain media pendukung yang kurang variatif,
dan kurang sesuai dengan target anak usia 9-12 tahun.
Gambar 2.1 cover buku Jaka si Anak Durhaka
Referensi kedua berjudul “Perancangan Buku Interaktif Tentang Preposition
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Anak Sekolah Dasar Usia 7-
8 Tahun” milik Nur Afifah Khairunnisa mahasiswa Desain Komunikasi Visual,
Universitas Dinamika. Penelitian ini dipilih karena kesamaan targetnya adalah
anak-anak dan merupakan buku yang digunakan untuk belajar bahasa inggri.
Sementara perbedaannya adalah buku ini memiliki model buku interaktif.
Kelebihan penelitian ini yaitu gambar yang sederhana, sesuai dengan teks yang
ditampilkan sehingga mudah dipahami oleh anak-anak, ilustrasi berwarna,
menggunakan teknik ilustrasi yang menarik dan cocok untuk anak prasekolah.
Namun kekurangan dari penelitian tersebut yaitu masalah yang ukuran font pada
tiap halamannya tidak konsisten, denderung terlalu kecil dan font yang digunakan
adalah font light yang tipis sehihngga kurang terlihat jelas.
Gambar 2.2 Halaman cover buku Where’s Lucy
Referensi ketiga adalah “Kreasi Gambar Ilustrasi Teknik Digital Pada Buku
Doa Sehari – Hari Untuk Anak Usia Dini” oleh Muhammad Ramdhan Wardani
dari Prodi Seni Rupa, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Semarang. Perancangan ini dipilih karena adanya kesamaan topik yaitu
perancangan buku bergambar untuk anak usia dini. Keunggulan dari karya
perancangan ini adalah gaya ilustrasi sangat sesuai dengan target market yang
dituju yaitu anak-anak. Sedangkan kekurangan terletak pada penyebutan teknik
ilustrasinya yang menyebutkan vektor tapi dalam prosesnya menggunakan software
Paint Tool Sai yang berbasis bitmap.
Gambar 2.2 Halaman cover depan buku Doa Anak Muslim
Kebaruan dari perancangan ini dibanding perancangan terdahulu adalah karya
ilustrasi yang dihasilkan berbentuk seprti komik dengan ilustrasi sederhana yang
menggambarkan setiap teksnya sehingga mudah dipahami oleh para murid
Tots&Tweens dalam belajar bahasa inggris, selain itu juga terdapat workbook dan
board game untuk menunjang materi yang disampaikan oleh guru dan membuat
kegiatan belajar lebih menyenangkan.

2.2. Telaah Pustaka


2.2.1. Perancangan
Menurut KBBI, perancangan adalah istilah yang merujuk pada proses, metode,
atau tindakan dalam membuat rencana atau desain (Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (Pusat Bahasa), 2021). Dalam konteks desain, perancangan
merujuk pada langkah-langkah tertentu dalam menciptakan suatu objek dengan
menerapkan prinsip dan aturan tertentu untuk mencapai bentuk yang diinginkan
(Widagdo, 2005).
2.2.2. Elemen Dasar Perancangan
a. Buku
Menurut Sitepu (2012: 8), buku adalah kumpulan halaman
dengan informasi tercetak yang diatur secara teratur, dijilid, dan
dilindungi oleh sampul dari berbagai bahan. Buku dianggap sebagai
pintu ke dunia, mengizinkan kita menggali pengetahuan baru serta
menjelajahi realitas yang berbeda. Meskipun informasi digital
mendominasi, penerbitan buku tetap relevan dalam masyarakat.
Setiap negara memiliki penerbitan lokal maupun ekspor dengan
ribuan judul yang diterbitkan setiap tahun. Dari perspektif ini, buku
dianggap sebagai alat yang efisien dan aktual dalam menyebarkan
informasi serta merupakan sarana komunikasi yang kuat kepada
pembaca targetnya. Dengan estetika visual yang menarik, buku
memiliki kapabilitas untuk menyajikan informasi yang bernilai bagi
banyak orang.
b. Cerita
Menurut Forster dalam Nurgiyantoro (2015: 143), cerita
diartikan sebagai rangkaian peristiwa yang disusun secara terencana
dalam urutan waktu. Cerita menggambarkan kejadian-kejadian
yang terjadi sesuai dengan kronologi dalam karya sastra. Sebagai
bagian dari karya sastra, cerita sering kali merefleksikan isu-isu
aktual, terutama dalam cerita anak-anak yang cenderung berkaitan
dengan konteks zaman mereka. Karena fokusnya pada kehidupan
saat ini, anak-anak mungkin masih menghadapi kesulitan dalam
memahami masa lalu dan masa depan. Dalam konteks teori ini,
cerita dianggap sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan
pesan atau moral melalui media tertentu. Pesan yang disampaikan
melalui cerita dapat menjadi pedoman bagaimana seseorang dapat
menangani masalah dengan bijaksana.
c. Cerita Bergambar
Cerita bergambar merupakan medium yang memadukan narasi
dengan ilustrasi untuk mengomunikasikan pesan atau informasi
tertentu. Fokusnya adalah menyusun cerita yang diperkuat dengan
gambar-gambar. Tujuannya adalah memudahkan pembaca dalam
memahami informasi serta rangkuman cerita yang disajikan.
Gunawan (2016: 3) mengelompokkan buku cerita bergambar
berdasarkan kategori usia, jumlah kata, dan tingkat kesulitan,yaitu :
1. Baby Book

Sumber: Marketplace Rakuten kobo


Buku ini ditujukan untuk bayi, memuat sajak atau lagu
pengantar tidur, permainan jari, dan juga gambar-gambar
tanpa teks yang bertujuan untuk merangsang imajinasi orang
tua dan anak. Buku ini terdiri dari sekitar 6 lembar karton
yang setiap gambarnya dilengkapi dengan satu kata.
2. Toodler Books

Sumber: Marketplace Amazon


Ini adalah buku cerita bergambar untuk anak usia 1-3
tahun yang menghadirkan cerita sederhana seputar
kehidupan sehari-hari, angka, huruf, warna, dan bentuk.
Biasanya terdiri dari sekitar 12 halaman dengan kurang dari
300 kata. Buku ini sering berbentuk board book atau novelty
book yang menyertakan elemen interaktif seperti pop-up,
flap yang bisa dibuka, lubang-lubang halaman, tirai yang
bisa ditarik, hingga efek suara saat dibuka.
3. Picture Books

Sumber: Marketplace Amazon


Buku ini ditujukan untuk anak-anak usia 4-8 tahun yang
berisi cerita yang sederhana, dengan karakter utama yang
menjadi fokus utama di dalamnya. Buku ini sering
digunakan sebagai alat pembelajaran membaca untuk anak.
Keterpaduan antara gambar dan teks memegang peran yang
sama pentingnya dalam penyampaian cerita. Biasanya, buku
ini memiliki teks sekitar 1.000-1.500 kata dan maksimal 32
halaman.
4. Early Picture Books/ Easy Reader

Sumber: Everyday-reading.com
Buku ini merujuk pada kategori bacaan untuk anak-anak
usia 6-8 tahun, di mana mereka sudah mampu membaca
sendiri. Pada tahap ini, cerita dalam buku memiliki teks
sekitar 2.000 kata.
5. Transition Books

Sumber: www.goodreads.com
Ini adalah jenis buku yang disebut sebagai buku bab awal
yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia 6-9 tahun.
Fungsinya adalah sebagai penghubung antara buku bacaan
awal yang mudah dan buku-buku dengan bab-bab yang lebih
panjang.
6. Chapter Books

Chapter book
Sumber: www. todaysparent.com
Ini adalah buku yang ditujukan untuk anak-anak berusia
7-10 tahun. Cerita di dalamnya lebih substansial daripada
buku transisi, menggunakan kalimat yang lebih rumit dan
terbagi ke dalam sub-bab tertentu. Ceritanya dirancang
untuk lebih menarik dan memikat, dengan tujuan
mendorong minat anak untuk terus membaca chapter
selanjutnya.
7. Middle Grade

Middle grade book


Sumber: www.goodreads.com
Ini adalah buku yang diperuntukkan bagi anak-anak
dalam rentang usia 8-12 tahun, yang memiliki teks yang
lebih luas dan plot cerita yang lebih rumit, melibatkan
banyak karakter penting yang saling terhubung.
8. Young Adult

Sumber: www.goodreads.com
Ini adalah jenis buku yang ditujukan untuk pembaca di
atas usia 12 tahun, menawarkan cerita yang lebih rumit
dengan banyak karakter utama. Selain variasi tersebut.
Selain yang sudah disebutkan diatas, masih ada macam-
macam buku cerita bergambar seperti komik, interactive
books, pop-up books, dan concept books.
d. Ilustrasi
Secara etimologis, istilah "ilustrasi" berasal dari kata kerja "to
illustrate" dalam bahasa Inggris dengan bentuk kata benda
"illustration". Salam (2017: 2) menjelaskan bahwa dalam bahasa
Belanda, "ilustrasi" atau "ilustratie" diartikan sebagai dekorasi
dengan gambar atau penciptaan sesuatu yang eksplisit. Berdasarkan
konsep ini, ilustrasi adalah representasi visual dari teks
menggunakan berbagai teknik artistik seperti gambar, lukisan, foto,
atau medium seni lainnya. Lebih berfokus pada hubungan antara
subjek dan teks yang disampaikan daripada sekadar bentuk visual
semata. Tujuan utamanya adalah menjelaskan atau memperindah
narasi, tulisan, puisi, atau konten tertulis lainnya. Dengan dukungan
elemen visual ini, diharapkan memudahkan pemahaman terhadap
teks yang disampaikan.
e. Warna
Menurut Surianto (2019: 14), warna adalah bagian dari cahaya,
merupakan spektrum tipis dari gelombang elektromagnet yang
terlihat oleh mata manusia di tengah keragaman spektrum
elektromagnetik alam. Sementara menurut Kusrianto yang
dijelaskan dalam Aisyah (2017: 29), warna merupakan elemen yang
sangat memengaruhi penglihatan, mampu merangsang berbagai
perasaan, minat, dan perhatian seseorang. Dengan demikian, warna
dianggap sebagai stimulus yang sensitif terhadap indra penglihatan,
mampu menciptakan rentang perasaan seperti kegembiraan,
kesedihan, semangat, dan sebagainya.
f. Tipografi Anak
Menurut Tinarbuko (2015: 148), tipografi melibatkan pemilihan
dan pengaturan huruf untuk menyampaikan pesan baik secara sosial
maupun komersial. Bagian integral dari desain, tipografi berfungsi
sebagai sarana tulisan dan gambar. Disarankan menggunakan
keluarga huruf dengan ketebalan yang moderat, menghindari tipisan
yang terlalu kurus. Penggunaan huruf miring sebaiknya
memperhatikan kemudahan baca dan kesederhanaan. Ukuran teks
yang optimal berkisar antara 14 hingga 24 point. Pemilihan jenis
huruf juga penting, terutama dalam buku anak, disarankan tidak
lebih dari tiga jenis huruf dengan penekanan pada ukuran x-height
yang lebih besar.
g. Layout
Menurut Rheny (2022), layout merupakan susunan tata letak
elemen untuk penempatan dalam suatu bidang. Tata letak ini perlu
diatur secara teratur guna memudahkan pengguna dalam
menangkap elemen visual dan menarik perhatian (Kristianto, 2002).
Surianto Rustan (2009) menyebutkan bahwa layout melibatkan
penataan elemen desain dalam media tertentu untuk mendukung
konsep dan pesan yang disampaikan. Kualitas layout dinilai dari
seberapa cepat pembaca dapat memahami pesan yang disajikan.
Untuk anak usia 7-8 tahun, layout yang ideal adalah yang sederhana,
tidak rumit, dan mudah dimengerti.
h. Media
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses
belajar untuk memudahkan pemahaman materi yang diajarkan.
Sebagai sumber informasi, media pembelajaran membantu
mencapai tujuan pendidikan dengan menyampaikan pesan secara
efektif. Secara keseluruhan, manfaat media dalam pembelajaran
adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa secara optimal
(Wahyu, 2006: 4). Salah satu bentuk media tersebut adalah cerita
bergambar yang mengombinasikan narasi dengan ilustrasi guna
menyampaikan pesan dan informasi. Fokus dari cerita bergambar
adalah memastikan bahwa penjelasan dan informasi yang
disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Pemakaian media dalam proses pengajaran dan pembelajaran
sangatlah penting. Terdapat beberapa kriteria dalam
pemilihan materi untuk mencapai hasil yang efektif. Kriteria
tersebut antara lain:
1. Menarik, maksudnya media yang digunakan harus menarik
bagi peserta didik
2. Memotivasi, media yang digunakan diharapkan dapat
memotivasi peserta didik dalam berbicara bahasa Inggris
3. Relevan/sesuai, dimana dimaksudkan harus sesuai dengan
usia dan segmentasi peserta didik untuk mendapatkan hasil
yang diharapkan.
BAB III
MODEL PERANCANGAN

Jenis Perancangan
Proses perancangan ilustrasi buku bergambar series “Cherry Coco and Chips”
didasarkan pada pendekatan kualitatif, yaitu pengumpulan data dengan cara memahami
deskripsi pelanggan dan mewawancarai klien serta menarik kesimpulan yang
diperlukan guna mengetahui permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi klien serta
solusi untuk mengatasinya. Pendekatan kualitatif bersifat fleksibel dan berubah
tergantung pada situasi di lapangan.

Teknik Pengumpulan Data


Data diperoleh dari brief dan wawancara dengan klien melalui platform
Whatsapp dan Email guna mendapatkan informasi yang akurat secara lansung dari
narasumbernya. Selain wawancara, kegiatan observasi juga dilakukan pada karya
ilustrator buku anak yang beredar di sosial media dan toko buku sebagai referensi guna
mendapatkan informasi mengenai objek penelitian dalam hal ini adalah perancangan
ilustrasi buku cerita bergambar yang diperuntukkan untuk anak usia 7-8 tahun yang
kemudian dilakukan analisa sehingga dapat tercipta desain ilustrasi buku cerita
bergambar series “Cherry, Coco and Chips” yang sesuai kebutuhan Klien.

Teori Analisis Data Perancangan


Dalam perancangan " Perancangan Iliustrasi Buku Cerita Bergambar Series
“Cherry, Coco And Chips” Sebagai Media Mengajar Bahasa Inggris Tots & Tweens"
mengacu pada model desain Double Diamond Design Council yang dikutip dari buku
A Designer's Visual Research (2017). Model desain Double Diamond dipilih karena
memenuhi persyaratan desain untuk menyelesaikan masalah perancangan ilustrasi
buku cerita bergambar series “Cherry, coco and Chips”. Metodologi Double Diamond
Design terbagi dalam empat tahap: Discover, Define, Develop, dan Deliver, yang
dibagi menjadi dua fase yang disimbolkan oleh diamond. Dua diamond tersebut
mewakili cara berpikir yang luas dan mendalam terhadap suatu permasalahan
(divergen) serta mengambil langkah-langkah yang terarah (konvergen). Setiap
diamond menitikberatkan pada tahapan tertentu; diamond pertama berkonsentrasi pada
metode riset, sementara diamond kedua fokus pada proses desain. Model perancangan
ini, yang diadaptasi dari Design Council, memiliki langkah-langkah prosedur
perancangan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Model Perancangan Double Diamond.

3.3 Prosedur Perancangan


Model desain Double Diamond pada dasarnya melibatkan iterasi. Di
setiap tahap, ada peluang untuk mengulang langkah-langkah tersebut. Sebagai
contoh, ketika seorang perancang telah maju ke tahap pengembangan, mungkin
diperlukan untuk kembali ke tahap definisi jika hasil desain tidak berhasil
menyelesaikan masalah dengan efektif. Di bawah ini terdapat model sistematis
yang terkait dengan proses desain Double Diamond:
a. Discover
Fase discover atau riset merupakan tahap di mana masalah-
masalah diidentifikasi. Discover merupakan tahap awal yang sangat
krusial dalam proses perencanaan. Pada tahap ini, dilakukan penelitian
atau riset informatif terhadap perancangan ilustrasi untuk buku cerita
bergambar series "Cherry, Coco and Chips". Metode seperti brief,
wawancara, dan observasi digunakan sebagai alat pengumpulan data
untuk merancang ilustrasi buku cerita bergambar. Tujuan dari
pengumpulan data tersebut adalah untuk memperoleh informasi terkait
referensi gambar karakter, gaya yang digunakan, tata letak, serta jenis
huruf yang paling sesuai untuk buku cerita anak tersebut. Data yang
terkumpul akan dijadikan dasar pada tahap define dan diolah guna
merancang ilustrasi untuk buku cerita bergambar series "Cherry, Coco
and Chips”.
b. Define
Fase define bertujuan untuk memilah masalah yang perlu
diselesaikan berdasarkan informasi dari tahap Discover. Proses ini
melibatkan pengumpulan, pengolahan, pengelompokkan, dan analisis
seluruh hasil riset sebelumnya. Dalam menganalisis hasil dari tahap
Discover, penulis akan menerapkan metode analisis data 5W+1H untuk
mengevaluasi desain ilustrasi buku cerita bergambar series "Cherry,
Coco and Chips" agar sesuai dengan kebutuhan Tots & Tweens sebagai
media pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia 7-8 tahun. Langkah
awal adalah memahami brief dari klien sambil mencari referensi. Dari
analisis brief, terlihat bahwa anak-anak cenderung menyukai gambar
yang sederhana dan berwarna-warni. Murid di Tots & Tweens kesulitan
memahami materi jika gambar terlalu kompleks; setiap kata perlu
diilustrasikan dengan simpel agar lebih mudah dipahami dalam bahasa
Inggris. Selain itu, penulis juga akan menentukan gaya gambar dan jenis
huruf yang cocok dengan audiens target. Data ini akan dikembangkan
menjadi thumbnail dan storyboard yang menjadi panduan dalam tahap
develop.
c. Develop
Fase develop melibatkan pembuatan dan pengembangan solusi
berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi pada fase Define. Ini
merupakan tahap di mana ilustrasi dibuat. Langkah awal adalah
merancang karakter Cherry, Coco, dan Chips sesuai dengan brief dari
klien. Setelah mendapatkan persetujuan atas desain karakter yang
sesuai, proses dilanjutkan dengan pembuatan thumbnail dan storyboard
untuk setiap halaman buku. Setelah storyboard disetujui oleh klien,
dilakukan pengembangan menjadi ilustrasi berwarna sesuai dengan
konsep yang telah ditetapkan pada tahap define.
d. Deliver
Fase ini merupakan tahap akhir yang bertujuan menemukan
solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Hasil akhir dari tahap
deliver adalah semua ilustrasi yang telah dibuat disusun menjadi sebuah
buku yang lengkap sesuai dengan konsep yang telah ditentukan
kemudian mengirimkannya kepada klien.
BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL ANALISIS DATA

4.1 Hasil Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan online melalui aplikasi WhatsApp dengan klien


yakni ms. Sara Blaya. Pengumpulan data yang akurat diperlukan untuk mendukung
proses perancangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk Perancangan
Ilustrasi Buku Cerita Bergambar Series “Cherry, Coco and Chips” Sebagai Media
Mengajar Bahasa Inggris Tots & Tweens adalah sebagai berikut:

a. Client Brief
1. Referensi

Gambar 4.1 Brief untuk tata letak ilustrasi series “Chips Join The Scout”
Sumber: Brief Tots&Tweens
2. Unit 1 – Chips Join The Scout
Pada unit 1 yang berjudul “Chips Join The Scout”, bercerita tentang
perjuangan Chips yang ingin mendapatkan badge pramuka seperti Cherry
dan Coco yang telah mendapatkannya lebih dulu.
Gambar 4.2-4.9 Brief untuk unit 1 “Chips Join The Scout”
Sumber: Tots&Tweens
3. Coco Detective
Pada unit 2 yang berjudul “Coco Detective”, bercerita tentang misteri
hilangnya koin bersejarah di museum, dan detektif Coco berusaha
menyelidiki misteri ini hingga akhirnya detektif Coco berhasil mengungkap
misteri dibalik hilangnya koin bersejarah di museum.
Gambar 4.10-4.17 Brief untuk unit 2 “Coco Detective”
Sumber: Tots&Tweens
4. The Teletransporter
Pada unit 3 yang berjudul “The Teletransporter”, bercerita tentang
perjuangan cherry yang mencoba membuat mesin waktu dari barang bekas.
Mesin waktu buatan Cherry awalnya dapat bekerja dengan baik hingga bisa
membawa Cherry, Coco dan Chips pergi melintasi ruang dan waktu, namun
akhirnya mesin waktu ini mengalami gangguan pada remotnya sehingga
membawa mereka ke tempat yang acak.
Gambar 4.18-4.24 Brief untuk unit 3 “The Teletransporter”
Sumber: Tots&Tweens
5. Fix Robot Doggy
Pada unit 4 yang berjudul “Fix Robot Doggy”, bercerita tentang Cherry,
Coco and Chips yang tengah mengikuti perlombaan olimpiade tapi
pertandingan mereka tidak berjalan mulus karena mengalami sabotase pada
perlombaan yang mereka ikuti. Ternyata pelaku sabotasenya adalah Robot
Doggy yang sedang rusak dan menjadi jahat, dan akhirnya Cherry
memperbaikinya lagi agar bisa kembali seperti semula.
Gambar 4.25-4.29 Brief untuk unit 4 “Fix Robot Doggy”
Sumber: Tots&Tweens
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu, Esterberg dalam (Sugiyono 2012:231). Wawancara merupakan
salah satu teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk mengawali sekaligus
mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh Tots&Tweens. Menurut Sugiyono,
wawancara dapat dibagi berdasarkan tata cara pelaksanaannya menjadi dua,
yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam mengumpulkan data tentang buku
bergambar series “Cherry, Coco and Chips”, perancang menggunakan metode
wawancara tidak terstruktur. Wawancara ini dilakukan sebelum dan sesudah
brief diterima, dan saat dalam proses pengerjaan ilustrasi. Wawancara
dilakukan bersamaan dengan proses pengerjaan ilustrasi guna mendapat
informasi yang relevan dengan apa yang dibutuhkan pada saat proses
perancangan ilustrasi.
Wawancara dilakukan kepada ms. Sara Blaya selaku klien, penulis dari
buku cerita bergambar series “Cherry, Coco and Chips” dan pengajar di
Tots&Tweens. Buku cerita bergambar series “Cherrry, Coco and Chips” ditulis
oleh Sara Blaya dengan tujuan untuk menajdi bahan ajar murid Tots&Tweens
dengan rentang usia 7-8 tahun. Untuk ilustrasi buku cerita bergambar series
“Cherry, Coco and Chips” membutuhkan ilustrasi dengan tata letak menyerupai
komik, dengan gambar sederhana yang dapat memvisualkan setiap kalimat
yang ada pada tiap halaman sehingga membuat anak lebih mudah memahami
setiap kalimat dalam bahasa inggris dengan melihat ilustrasi pada buku.
Series “Cherry, coco and Chips” memiliki 4 unit atau 4 chapter dengan
masing masing dilengkapi dengan satu workbook guna menunjang kegiatan
belajar mengajar serta meningkatkan pemahaman siswa tentang materi bahasa
inggris yang telah disampaikan oleh pengajar. Kegiatan belajar mengajar
dikemas dengan cara fun learning agar anak lebih semangat dan mudah
memahami materi yang disampaikan.
c. Observasi
Observasi merupakan sebuah proses penelitian yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses, dua diantaranya yang penting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Sutrisno Hadi dalam
Sugiyono(2012:145). Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya selalui berbagai sumber. Setelah semua data terkumpul
perancang mulai mempersempit fokus data informasi untuk menemukan inti
data yang mendukung untuk memecahkan masalah perancangan.
Observasi dilakukan dengan cara melihat karya ilustrator lain di internet
khususnya sosial media. Observasi dilakukan untuk mendapatkan referensi
gambar karakter dan style yang digunakan, tata letak, dan font yang sesuai
untuk buku cerita bergambar series “Cherry, Coco and Chips.

Gambar 4.30 referensi gaya gambar


Sumber: instagram.com/husnaghniya
Gambar 4.31 referensi gaya gambar
Sumber: instagram.com/bolaubi

4.2 Hasil Analisis Data


Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan metode kualitatif.
Analisis data digunakan untuk memperoleh visual yang nantinya akan digunakan dan
dikembangkan dalam proses pembuatan thumbnail dan storyboard. Setelah memahami
brief yang telah diberikan oleh klien, pengumpulan referensi baik dari gaya gambar
yang akan digunakan, pemakaian tipografi font untuk layout terkait aspek readability
dan attractiveness yang akan digunakan, pemilihan konsep warna yang digunakan, dan
konsep layout. Untuk mempermudah dalam proses analisis data dalam perancangan
buku cerita bergambar, penulis menggunakan metode 5W+1H sebagai berikut:
1. What (Permasalahan apa yang diangkat)
Permasalahan yang diangkat pada “Perancangan Ilustrasi Buku Cerita
Bergambar Series “Cherry, Coco and Chips” Sebagai Media Mengajar Bahasa
Inggris Tots&Tweens” adalah Tots&Tweens membutuhkan ilustrasi untuk
bukunya yang series “Cherry, Coco and Chips” sebagai media mengajar bahasa
inggris untuk anak usia 7-8 tahun.
2. Who (Untuk siapa masalah yang ditujukan)
Permasalahan ini ditujukan kepada murid Tots&Tweens yang berusia
7-8 tahun karena pada usia tersebut anak memiliki rasa keingintahuan yang
tinggi terhadap sesuatu yang belum diketahuinya.
3. When (Kapan permasalahan ini terjadi)
Anak usia 5-7 tahun, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, anak-anak
sering bertanya kepada orang tua (Utami & Afriwan, 2020). Peran orang tua
untuk menjelaskan isi cerita dari “Perancangan Buku Cerita Bergambar untuk
Anak tentang Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Kegiatan Sehari-Hari”.
4. Why (Kenapa permasalahan diangkat)
Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional sebagai bahasa
komunikasi antar bangsa di dunia yang digunakan oleh dunia, sehingga bahasa
Inggris perlu di pelajari dari usia dini. Bahasa Inggris bukanlah hal yang mudah
di pelajari anak – anak, oleh karena itu Tots&Tweens merancang buku edukasi
cerita bergambar berbasis bahasa inggris sebagai salah satu media penunjang
dalam mengajar bahasa inggris.
5. Where (Di mana buku dialokasikan)
Buku ini dikhususkan untuk pengajar di Tots&Tweens.
6. How (Bagaimana mengatasi masalah yang terjadi)
Berdasarkan permasalahan di atas, maka solusi untuk mengatasi
masalah atau kebutuhan Tots&Tweens atas ilustrasi buku cerita bergambar
series “Cherry, Coco and Chips” adalah dengan merancang ilustrasi dengan
gambar dan kalimat sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak, visual
gambar menggunakan style yang khas untuk anak anak dan warna-warni yang
sehingga digemari oleh anak, dan membuat belajar bahasa inggris terasa
menyenangkan. Anak akan lebih mudah menangkap dan mencerna suatu
informasi jika informasi yang disampaikan dikemas secara fun learning,
terutama dalam hal pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri.
BAB V
KONSEP DAN PROSES KREATIF DESAIN

5.1 Konsep Desain


Setelah dari tahap discover dan define dilanjutkan ke tahap develop dengan
membuat rancangan desain karakter sesuai dengan brief yang ada. Pada tahap ini proses
langsung pada pembuatan sketsa yang langsung diwarnai sesuai dengan konsep desain
kemudian dikonsultasikan kepada klien untuk meminta persetujuan desain.
a. Fisik Buku
a. Jenis buku : Buku cerita bergambar
b. Sampul buku : Jilid hard cover
c. Jumlah halaman : 21-24 halaman
d. Dimensi : A4 (21 x 29.7 cm)
e. Teks : Bahasa Inggris
b. Ilustrasi
Gaya Ilustrasi buku cerita bergambar series “Cherry, Coco and Chips”
menggunakan gaya ilustrasi kartun sederhana yang dalam proses
ilustrasinya dikombinasikan dengan brush yang bertekstur seperti krayon
agar lebih memperkuat kesan ilustrasi anak-anak. Gambar kartun biasa
menghiasi majalah anak, komik, bahkan buku cerita bergambar. Gaya
ilustrasi kartun bersifat sederhana, mudah dipahami serta menampilkan
kesan lucu yang dapat mempresentasikan suatu peristiwa, dengan
menampilkan tokoh-tokoh yang lucu serta cerita yang ringan, gaya ilustrasi
kartun sangat cocok untuk anak-anak (Nugroho, 2020:18). Kartun menjadi
acuan dari gaya ilustrasi dalam buku cerita bergambar ini karena cerita yang
disampaikan sederhana yaitu memuat kehidupan sehari-hari anak tentang
bagaimana mereka bersikap terhadap tindakan mereka, dengan
penyampaian visual melalui gaya ilustrasi kartun diharapkan pesan yang
disampaikan dapat dipahami oleh anak sebagai target khalayak utama.
c. Skema Warna
Warna yang digunakan dalam perancangan buku cerita bergambar
series “Cherry, Coco and Chips” adalah warna-warna yang didominasi
cerah dan penuh warna agar menarik perhatian anak-anak. Pada pewarnaan
penulis menggunakan sistem warna CMYK dikarenakan perancangan buku
ini nantinya akan dicetak berupa buku cerita bergambar.
d. Tata letak
Tata letak yang digunakan dalam buku ini bergaya komik agar lebih
mudah memvisualkan setiap kalimat menjadi ilustrasi sehingga
mempermudah anak untuk memahami setiap kalimat bahasa inggris dengan
bantuan gambar. Dipilih bergaya komik karena hasil dari evaluasi klien
pada buku yang telah diproduksi sebelumnya, murid mengalami kesulitan
dalam memahami tiap kalimat bahasa inggris karena tidak didukung oleh
ilustrasi yang tidak memvisualkan kalimat yang terulis pada halaman buku.
e. Tipografi
Font yang dipilih adalah jenis sans serif, yang tidak memiliki
dekorasi kaki pada setiap hurufnya. Jenis font ini merupakan pilihan bagi
desainer untuk pengajaran awal kepada anak-anak, secara khusus mengarah
pada klasifikasi huruf bertemakan kartun yang mendukung pesan yang
disampaikan melalui ilustrasi yang mendukung tipografi. Penggunaan jenis
huruf ini menyeluruh dalam buku karena kesannya yang berkarateristik dan
sederhana. Sifatnya yang kokoh dan jelas memudahkan dalam membaca.
Pada buku cerita bergambar series Cherry, Coco and Chips
menggunakan 2 kombinasi font sans serif yaitu font wee bairn untuk bagian
cover dan boldly missy untuk seluruh isi halaman.
Gambar 5.1 Font Wee Bairn
Sumber: 1001fonts.com

Gambar 5.2 Font Boldly Missy


Sumber: missymeyer.com
5.2 Kreativitas Desain
a. Desain karakter
Dalam buku cerita bergambar series “Cerry, Coco and Chips” terdapat
tiga karakter utama yaitu:
Nama karakter Karakteristik
1. Wanita
2. Berumur 7 tahun
Cherry
3. Berkulit putih
4. Berambut merah
1. Wanita
2. Berumur 8 tahun
Coco
3. Berkulit gelap
4. berambut keriting
1. laki-laki
2. berumur 9 tahun
Chips 3. berkulit putih
4. berambut hitam
5. badan agak gemuk
Tabel 5.1 Tabel desain karakter
gambar 5.3 sketsa desain awal karakter Cherry, Coco and Chips

Gambar 5.4 desain akhir karakter Cherry, Coco and Chips


b. Sketsa & Coloring
Unit 1
Hal Sketsa Coloring
1

2 - -
3

4
5

8
9

10

11

12
13

14

15

16
17

18

19

20
21

22

23

24

Tabel 5.2 proses pengerjaan ilustrasi unit 1


Unit 2
Hal Sketsa Coloring
1

2 - -
3

4
5

8
9

10

11

12
13

14

15

16
17

18

19

20
21

22

23

24

Tabel 5.3 proses pengerjaan ilustrasi unit 2


Unit 3
Hal Sketsa Coloring
1

2 - -
3

4
5

8
9

10

11

12
13

14

15

16
17

18

19

20
21

22

23

24

Tabel 5.4 proses pengerjaan ilustrasi unit 3


Unit 4
Hal Sketsa Coloring
1

2 - -
3

4
5

8
9

10

11

12
13

14

15

16
17

18

19

20
21

22

23

24

Tabel 5.5 proses pengerjaan ilustrasi unit 4


Setelah melalui 3 tahap discover, define dan develop, tibalah pada tahap terakhir
yaitu tahap deliver. Hasil akhir dari proses pemahaman brief, sketsa hingga menjadi
gambar full color dan di-layout kemudian dikirim kepada klien untuk proses acc, dan
buku siap untuk dicetak.

Gambar 5.5 Mockup buku unit 1

Gambar 5.6 Mockup buku unit 2

Gambar 5.7 Mockup buku unit 3


Gambar 5.8 Mockup buku unit 4

Gambar 5.9 Mockup workbook unit 1

Gambar 5.10 Mockup workbook unit 2


Gambar 5.11 Mockup workbook unit 3

Gambar 5.12 Mockup workbook unit 4

Gambar 5.13 Mockup board game


Gambar 5.14 Mockup kaos

Gambar 5.15 Mockup keychain


Gambar 5.16 Mockup pin

Gambar 5.17 Mockup tumbler


Gambar 5.18 Mockup postcard
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil perancangan ini mencakup ilustrasi untuk seri buku "Cherry, Coco and
Chips," sebanyak 4 buku yang diharapkan akan menjadi alat pembelajaran bahasa
Inggris yang mendukung kegiatan belajar di Tots & Tweens. Untuk memenuhi
kebutuhan pembelajaran anak, desain ilustrasi dalam seri buku cerita bergambar
“Cherry, Coco and Chips” disusun dengan format yang simpel. Setiap teks harus
diilustrasikan dengan jelas agar mempermudah siswa dalam memahami kalimat
dalam bahasa inggris dengan bantuan gambar. Kombinsai antara ilustrasi dan teks
dilayout sedemikian rupa sesuai dengan konsep desain komik yang telah dipilih
sebelumnya, bertujuan untuk memudahkan pemahaman dan menarik minat anak-
anak. Proses pembuatannya melibatkan software Clip Studio Paint dan Adobe
Photoshop. Tujuan utamanya adalah menarik minat siswa agar termotivasi dalam
proses belajar, sambil memastikan bahwa materi yang diajarkan oleh pengajar
mudah dipahami dan diterima oleh anak-anak, terutama dalam mempelajari bahasa
Inggris.
B. Saran
Pada perancangan ini mengharapkan dengan dibuatnya buku ini dapat membuat
belajar bahasa inggris dibuat menyenangkan sehingga membuat anak lebih mudah
memahami bahasa inggris. Juga kepada anak-anak di Indonesia juga menyadari
betapa pentingnya bahsa inggris bagi kehidupan kedepannya, maka penting untuk
mempelajari sejak dini dengan cara-cara yang sesuai dengan diri masing-masing
agar lebih mudah memahaminya karena cara belajar tiap orang berbeda. Kemudian,
diharapkan agar ilmu dan wawasan tentang perancangan buku cerita bergambar
yang telah dibahas dapat menajdi referensi bagi mahasiswa Desain Komunikasi
Visual dan jurusan lainnya.
Hambatan selama proses perancangan yaitu memilih metode perancangan dan
memahami masing masing metode perancangan guna memilih metode yang sesuai
dengan alur pengerjaan yang sudah dilakukan karena karya sudah selesai terlebih
dahulu sebelum melakukan penulisan. Selain itu juga karena penulis masih dalam
proses eksplorasi gaya ilustrasi, mengakibatkan ilustrasi dari buku pertama hingga
keempat masih terlihat kurang konsisten.
Daftar Pustaka

ABDULLAH, M. Y. (2022). PERANCANGAN BRAND IDENTITY SEBAGAI


UPAYA REBRANDING SMK WALISONGO 1 GEMPOL [THESIS].
UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
Anggara, M. B., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2014). Perancangan Buku Cerita
Bergambar Interaktif Pendidikan Karaker Untuk Anak Usia 4-6 Tahun.
EF, E. P. I. (2023). Daftar peringkat terbesar berdasarkan kemampuan bahasa
Inggris di negara dan wilayah terbesar dunia. https://www.ef.co.id/epi/
Febriyanti, I. K., Wardhana, M. I., & Sutrisno, A. (2021). Perancangan Buku Cerita
Bergambar untuk Anak tentang Pentingnya Pendidikan Karakter dalam
Kegiatan Sehari-hari. 1(9).
Indonesia, C. (2019, Agustus 15). Hal yang Perlu Diketahui saat Pertama Kali ke
Spanyol. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20190815184707-269-421716/hal-yang-perlu-diketahui-saat-pertama-
kali-ke-spanyol
Khairunnisa, N. A. (2022). PERANCANGAN BUKU INTERAKTIF TENTANG
PREPOSITION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR USIA 7-8 TAHUN [Thesis]. Universitas
Dinamika.
Lemong, J. L., Yuwono, E. C., & Yusuf, V. (2023). Perancangan Buku Bergambar
sebagai Media Edukasi Sopan Santun Anak. 7(1).
Maharsi, J. (2018, Desember 27). Mengenal Berbagai Jenis Buku Bergambar ala
Komunitas 1001 Buku. komukita.id. https://komunita.id/2018/12/27/mengenal-
berbagai-jenis-buku-bergambar-ala-komunitas-1001-buku/
Nasution, S. (2016). PENTINGNYA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PADA ANAK
USIA DINI.
PRATAMA, F. E. A. (2012). PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR
“PILT MONSTER YANG TAK MENYERAMKAN” [THESIS]. UNIVERSITAS
SEBELAS MARET.
Rakhmatia, M. Z. (2021). PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PRODUK
DESSERT "MARU SWEETS” [THESIS]. UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
Strizver, I. (t.t.). Typography for Children. fonts.com. Diambil 17 September 2023,
dari https://www-fonts-com.translate.goog/content/learning/fyti/situational-
typography/typography-for-
children?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Syahrul, R. A., Ahdi, S., & Trinanda, R. (2019). “Perancangan Buku Edukasi Cerita
Bergambar Berbasis Bahasa Inggris Untuk Anak Usia 9 – 12 Tahun” . 9(1).
Team, I. L. (2023, Mei 12). Pentingnya Pendidikan Bahasa Inggris untuk Anak Usia
Dini. lingoace.com. https://www.lingoace.com/id/artikel/bahasa-
inggris/pentingnya-pendidikan-bahasa-inggris-untuk-anak-usia-dini/
Wardhani, N. K. S., & Rizkiantono, R. E. (2017). Perancangan Buku Digital
Interaktif sebagai Media Penunjang Pendidikan Multikultural untuk Anak-
Anak Usia 7-10 Tahun. 17(2).
WULANDARI, S. (2017). PERANCANGAN BUKU BERGAMBAR CERITA
RAKYAT KARAMPUANG [THESIS]. UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.
Yohana, F. M. (2017). Komik Sebagai Media Pengajaran Bahasa Inggris Desain
Bagi Mahasiswa DKV Unindra. 1(02).
Lampiran

Dokumentasi Penelitian

Gambar lampiran 1. Dokumentasi email brief dari klien


Gambar lampiran 2-5. Dokumentasi progres pekerjaan dengan klien
Dokumentasi Pameran

Gambar lampiran 6-13. Dokumentasi pameran


Dokumentasi klien

Gambar lampiran 14-17. Dokumentasi pengaplikasian buku dalam kegiatan belajar


mengajar di Tots & Tweens oleh klien

Anda mungkin juga menyukai