SKRIPSI
OLEH
ZAINUL ROZIKIN
170253610581
Tots & Tweens merupakan sebuah akademi sekolah bahasa Inggris di Madrid,
Spanyol, yang didirikan pada tahun 2021. Awalnya, proyek ini dimulai pada tahun
2018 oleh sekelompok individu yang terdiri dari guru bahasa Inggris, insinyur
perangkat lunak, dan editor. Mereka menggagas ide ini ketika memiliki anak pertama
dan menyadari bahwa metode pembelajaran bahasa Inggris di sekolah kurang menarik
dan kurang menyenangkan bagi siswa. Kehadiran Tots & Tweens bertujuan untuk
mengubah persepsi tersebut dan membuat pembelajaran bahasa Inggris menjadi lebih
menyenangkan bagi siswa. Slogan mereka adalah: "We make learning English feel like
playing".
Sumber: Everyday-reading.com
Buku ini merujuk pada kategori bacaan untuk anak-anak
usia 6-8 tahun, di mana mereka sudah mampu membaca
sendiri. Pada tahap ini, cerita dalam buku memiliki teks
sekitar 2.000 kata.
5. Transition Books
Sumber: www.goodreads.com
Ini adalah jenis buku yang disebut sebagai buku bab awal
yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia 6-9 tahun.
Fungsinya adalah sebagai penghubung antara buku bacaan
awal yang mudah dan buku-buku dengan bab-bab yang lebih
panjang.
6. Chapter Books
Chapter book
Sumber: www. todaysparent.com
Ini adalah buku yang ditujukan untuk anak-anak berusia
7-10 tahun. Cerita di dalamnya lebih substansial daripada
buku transisi, menggunakan kalimat yang lebih rumit dan
terbagi ke dalam sub-bab tertentu. Ceritanya dirancang
untuk lebih menarik dan memikat, dengan tujuan
mendorong minat anak untuk terus membaca chapter
selanjutnya.
7. Middle Grade
Sumber: www.goodreads.com
Ini adalah jenis buku yang ditujukan untuk pembaca di
atas usia 12 tahun, menawarkan cerita yang lebih rumit
dengan banyak karakter utama. Selain variasi tersebut.
Selain yang sudah disebutkan diatas, masih ada macam-
macam buku cerita bergambar seperti komik, interactive
books, pop-up books, dan concept books.
d. Ilustrasi
Secara etimologis, istilah "ilustrasi" berasal dari kata kerja "to
illustrate" dalam bahasa Inggris dengan bentuk kata benda
"illustration". Salam (2017: 2) menjelaskan bahwa dalam bahasa
Belanda, "ilustrasi" atau "ilustratie" diartikan sebagai dekorasi
dengan gambar atau penciptaan sesuatu yang eksplisit. Berdasarkan
konsep ini, ilustrasi adalah representasi visual dari teks
menggunakan berbagai teknik artistik seperti gambar, lukisan, foto,
atau medium seni lainnya. Lebih berfokus pada hubungan antara
subjek dan teks yang disampaikan daripada sekadar bentuk visual
semata. Tujuan utamanya adalah menjelaskan atau memperindah
narasi, tulisan, puisi, atau konten tertulis lainnya. Dengan dukungan
elemen visual ini, diharapkan memudahkan pemahaman terhadap
teks yang disampaikan.
e. Warna
Menurut Surianto (2019: 14), warna adalah bagian dari cahaya,
merupakan spektrum tipis dari gelombang elektromagnet yang
terlihat oleh mata manusia di tengah keragaman spektrum
elektromagnetik alam. Sementara menurut Kusrianto yang
dijelaskan dalam Aisyah (2017: 29), warna merupakan elemen yang
sangat memengaruhi penglihatan, mampu merangsang berbagai
perasaan, minat, dan perhatian seseorang. Dengan demikian, warna
dianggap sebagai stimulus yang sensitif terhadap indra penglihatan,
mampu menciptakan rentang perasaan seperti kegembiraan,
kesedihan, semangat, dan sebagainya.
f. Tipografi Anak
Menurut Tinarbuko (2015: 148), tipografi melibatkan pemilihan
dan pengaturan huruf untuk menyampaikan pesan baik secara sosial
maupun komersial. Bagian integral dari desain, tipografi berfungsi
sebagai sarana tulisan dan gambar. Disarankan menggunakan
keluarga huruf dengan ketebalan yang moderat, menghindari tipisan
yang terlalu kurus. Penggunaan huruf miring sebaiknya
memperhatikan kemudahan baca dan kesederhanaan. Ukuran teks
yang optimal berkisar antara 14 hingga 24 point. Pemilihan jenis
huruf juga penting, terutama dalam buku anak, disarankan tidak
lebih dari tiga jenis huruf dengan penekanan pada ukuran x-height
yang lebih besar.
g. Layout
Menurut Rheny (2022), layout merupakan susunan tata letak
elemen untuk penempatan dalam suatu bidang. Tata letak ini perlu
diatur secara teratur guna memudahkan pengguna dalam
menangkap elemen visual dan menarik perhatian (Kristianto, 2002).
Surianto Rustan (2009) menyebutkan bahwa layout melibatkan
penataan elemen desain dalam media tertentu untuk mendukung
konsep dan pesan yang disampaikan. Kualitas layout dinilai dari
seberapa cepat pembaca dapat memahami pesan yang disajikan.
Untuk anak usia 7-8 tahun, layout yang ideal adalah yang sederhana,
tidak rumit, dan mudah dimengerti.
h. Media
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses
belajar untuk memudahkan pemahaman materi yang diajarkan.
Sebagai sumber informasi, media pembelajaran membantu
mencapai tujuan pendidikan dengan menyampaikan pesan secara
efektif. Secara keseluruhan, manfaat media dalam pembelajaran
adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa secara optimal
(Wahyu, 2006: 4). Salah satu bentuk media tersebut adalah cerita
bergambar yang mengombinasikan narasi dengan ilustrasi guna
menyampaikan pesan dan informasi. Fokus dari cerita bergambar
adalah memastikan bahwa penjelasan dan informasi yang
disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Pemakaian media dalam proses pengajaran dan pembelajaran
sangatlah penting. Terdapat beberapa kriteria dalam
pemilihan materi untuk mencapai hasil yang efektif. Kriteria
tersebut antara lain:
1. Menarik, maksudnya media yang digunakan harus menarik
bagi peserta didik
2. Memotivasi, media yang digunakan diharapkan dapat
memotivasi peserta didik dalam berbicara bahasa Inggris
3. Relevan/sesuai, dimana dimaksudkan harus sesuai dengan
usia dan segmentasi peserta didik untuk mendapatkan hasil
yang diharapkan.
BAB III
MODEL PERANCANGAN
Jenis Perancangan
Proses perancangan ilustrasi buku bergambar series “Cherry Coco and Chips”
didasarkan pada pendekatan kualitatif, yaitu pengumpulan data dengan cara memahami
deskripsi pelanggan dan mewawancarai klien serta menarik kesimpulan yang
diperlukan guna mengetahui permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi klien serta
solusi untuk mengatasinya. Pendekatan kualitatif bersifat fleksibel dan berubah
tergantung pada situasi di lapangan.
a. Client Brief
1. Referensi
Gambar 4.1 Brief untuk tata letak ilustrasi series “Chips Join The Scout”
Sumber: Brief Tots&Tweens
2. Unit 1 – Chips Join The Scout
Pada unit 1 yang berjudul “Chips Join The Scout”, bercerita tentang
perjuangan Chips yang ingin mendapatkan badge pramuka seperti Cherry
dan Coco yang telah mendapatkannya lebih dulu.
Gambar 4.2-4.9 Brief untuk unit 1 “Chips Join The Scout”
Sumber: Tots&Tweens
3. Coco Detective
Pada unit 2 yang berjudul “Coco Detective”, bercerita tentang misteri
hilangnya koin bersejarah di museum, dan detektif Coco berusaha
menyelidiki misteri ini hingga akhirnya detektif Coco berhasil mengungkap
misteri dibalik hilangnya koin bersejarah di museum.
Gambar 4.10-4.17 Brief untuk unit 2 “Coco Detective”
Sumber: Tots&Tweens
4. The Teletransporter
Pada unit 3 yang berjudul “The Teletransporter”, bercerita tentang
perjuangan cherry yang mencoba membuat mesin waktu dari barang bekas.
Mesin waktu buatan Cherry awalnya dapat bekerja dengan baik hingga bisa
membawa Cherry, Coco dan Chips pergi melintasi ruang dan waktu, namun
akhirnya mesin waktu ini mengalami gangguan pada remotnya sehingga
membawa mereka ke tempat yang acak.
Gambar 4.18-4.24 Brief untuk unit 3 “The Teletransporter”
Sumber: Tots&Tweens
5. Fix Robot Doggy
Pada unit 4 yang berjudul “Fix Robot Doggy”, bercerita tentang Cherry,
Coco and Chips yang tengah mengikuti perlombaan olimpiade tapi
pertandingan mereka tidak berjalan mulus karena mengalami sabotase pada
perlombaan yang mereka ikuti. Ternyata pelaku sabotasenya adalah Robot
Doggy yang sedang rusak dan menjadi jahat, dan akhirnya Cherry
memperbaikinya lagi agar bisa kembali seperti semula.
Gambar 4.25-4.29 Brief untuk unit 4 “Fix Robot Doggy”
Sumber: Tots&Tweens
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu, Esterberg dalam (Sugiyono 2012:231). Wawancara merupakan
salah satu teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk mengawali sekaligus
mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh Tots&Tweens. Menurut Sugiyono,
wawancara dapat dibagi berdasarkan tata cara pelaksanaannya menjadi dua,
yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam mengumpulkan data tentang buku
bergambar series “Cherry, Coco and Chips”, perancang menggunakan metode
wawancara tidak terstruktur. Wawancara ini dilakukan sebelum dan sesudah
brief diterima, dan saat dalam proses pengerjaan ilustrasi. Wawancara
dilakukan bersamaan dengan proses pengerjaan ilustrasi guna mendapat
informasi yang relevan dengan apa yang dibutuhkan pada saat proses
perancangan ilustrasi.
Wawancara dilakukan kepada ms. Sara Blaya selaku klien, penulis dari
buku cerita bergambar series “Cherry, Coco and Chips” dan pengajar di
Tots&Tweens. Buku cerita bergambar series “Cherrry, Coco and Chips” ditulis
oleh Sara Blaya dengan tujuan untuk menajdi bahan ajar murid Tots&Tweens
dengan rentang usia 7-8 tahun. Untuk ilustrasi buku cerita bergambar series
“Cherry, Coco and Chips” membutuhkan ilustrasi dengan tata letak menyerupai
komik, dengan gambar sederhana yang dapat memvisualkan setiap kalimat
yang ada pada tiap halaman sehingga membuat anak lebih mudah memahami
setiap kalimat dalam bahasa inggris dengan melihat ilustrasi pada buku.
Series “Cherry, coco and Chips” memiliki 4 unit atau 4 chapter dengan
masing masing dilengkapi dengan satu workbook guna menunjang kegiatan
belajar mengajar serta meningkatkan pemahaman siswa tentang materi bahasa
inggris yang telah disampaikan oleh pengajar. Kegiatan belajar mengajar
dikemas dengan cara fun learning agar anak lebih semangat dan mudah
memahami materi yang disampaikan.
c. Observasi
Observasi merupakan sebuah proses penelitian yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses, dua diantaranya yang penting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Sutrisno Hadi dalam
Sugiyono(2012:145). Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya selalui berbagai sumber. Setelah semua data terkumpul
perancang mulai mempersempit fokus data informasi untuk menemukan inti
data yang mendukung untuk memecahkan masalah perancangan.
Observasi dilakukan dengan cara melihat karya ilustrator lain di internet
khususnya sosial media. Observasi dilakukan untuk mendapatkan referensi
gambar karakter dan style yang digunakan, tata letak, dan font yang sesuai
untuk buku cerita bergambar series “Cherry, Coco and Chips.
2 - -
3
4
5
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
2 - -
3
4
5
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
2 - -
3
4
5
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
2 - -
3
4
5
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil perancangan ini mencakup ilustrasi untuk seri buku "Cherry, Coco and
Chips," sebanyak 4 buku yang diharapkan akan menjadi alat pembelajaran bahasa
Inggris yang mendukung kegiatan belajar di Tots & Tweens. Untuk memenuhi
kebutuhan pembelajaran anak, desain ilustrasi dalam seri buku cerita bergambar
“Cherry, Coco and Chips” disusun dengan format yang simpel. Setiap teks harus
diilustrasikan dengan jelas agar mempermudah siswa dalam memahami kalimat
dalam bahasa inggris dengan bantuan gambar. Kombinsai antara ilustrasi dan teks
dilayout sedemikian rupa sesuai dengan konsep desain komik yang telah dipilih
sebelumnya, bertujuan untuk memudahkan pemahaman dan menarik minat anak-
anak. Proses pembuatannya melibatkan software Clip Studio Paint dan Adobe
Photoshop. Tujuan utamanya adalah menarik minat siswa agar termotivasi dalam
proses belajar, sambil memastikan bahwa materi yang diajarkan oleh pengajar
mudah dipahami dan diterima oleh anak-anak, terutama dalam mempelajari bahasa
Inggris.
B. Saran
Pada perancangan ini mengharapkan dengan dibuatnya buku ini dapat membuat
belajar bahasa inggris dibuat menyenangkan sehingga membuat anak lebih mudah
memahami bahasa inggris. Juga kepada anak-anak di Indonesia juga menyadari
betapa pentingnya bahsa inggris bagi kehidupan kedepannya, maka penting untuk
mempelajari sejak dini dengan cara-cara yang sesuai dengan diri masing-masing
agar lebih mudah memahaminya karena cara belajar tiap orang berbeda. Kemudian,
diharapkan agar ilmu dan wawasan tentang perancangan buku cerita bergambar
yang telah dibahas dapat menajdi referensi bagi mahasiswa Desain Komunikasi
Visual dan jurusan lainnya.
Hambatan selama proses perancangan yaitu memilih metode perancangan dan
memahami masing masing metode perancangan guna memilih metode yang sesuai
dengan alur pengerjaan yang sudah dilakukan karena karya sudah selesai terlebih
dahulu sebelum melakukan penulisan. Selain itu juga karena penulis masih dalam
proses eksplorasi gaya ilustrasi, mengakibatkan ilustrasi dari buku pertama hingga
keempat masih terlihat kurang konsisten.
Daftar Pustaka
Dokumentasi Penelitian