Anda di halaman 1dari 16

MEMBACA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI

CHAPTER 7

JENIS MEMBACA YANG LAIN


Dalam kelas Nona Marcella, Julie dan dua rekannya berkesempatan
membaca jenis yang ini, yaitu membaca untuk mendapatkan informasi.
Persektif Louise Rosenblant dan Judith langer dapat membantu kita
untuk lebih memahami berbagai tujuan membaca. Dia membedakan
membaca estetik dan efferent. Selama membaca estetik, fokus perhatian
pembaca adalah ingatan tentang hal-hal di masa lalu, rasa hubungan
dengan hal-hal lain, dan keasyikan artistik penulisnya.
Dua contoh membaca efferent : 1) pembaca membaca ensiklopedia
untuk mencari informasi tentang produk-produk pertanian utama Spanyol,
atau 2) membaca biografi Jefferson untuk mempelajari prestasi-prestasi yang
dicapainya sebagai seorang arsitek.
Judith Langer (1990a, 1990b) menulis tentang membaca untuk tujuan
sastra dan tujuan informatif, dimana pembedaan membaca

estetik dan

membaca efferent di atas. Membaca sastra (literary reading) adalah


membaca puisi dan karya fiksi. Pembaca biasanya memiliki tujuan informatif
(mencari informasi) ketika mereka memilih isi teks, khususnya dalam ilmu
alam dan sosial. Langer membahas strategi strategi yang digunakan
pembaca ketika sedang membaca. Dia mengunakan istilah enviisionment
untuk menyebut : 1) pemahaman pembaca terhadap sebuah teks, 2) apa
1

yang dipahami pembaca pada saat tertentu, 3) pertanyaan yang ada di


otaknya, dan 4) dugaan bagaimana pertanyaan itu akan terjawab (1990b,
hal.812). pembaca membentuk envisionemt-nya dengn berbagai cara
tergantung dari apakah dia membaca untuk tujuan sastra atau tujuan
informative. Bila mereka membaca untuk tujuan sastra, pembaca cenderung
mengeksplorasi pemahamannya. Pembaca akan mengajukan pertanyaan,
berspekulasi, dan merefleksikan untuk memaknai teks yang dibaca. Bila
tujuannya adalah informative, pembaca cenderung memfokuskan diri untuk
membentuk pemahaman yang lebih luas tentang suatu topik. Ketimbang
mengeksplorasi kemungkinan teks, membaca untuk tujuan informatif akan
menggunakan suatu perspektif.
Buku ini memfokusikan diri utuk membahas membaca estetik (atau
sastra)

karena

beberapa

alasan.

Membaca

estetik

merupkan

jenis

pengalaman yang harus dialami anak untuk bensentuhan dengan puisi, buku
fiksi bergambar, dan novel. Hanya dengan membaca estetik anak-anak bisa
menyadari potensi sastra yang sangat artistik. Kedua membaca estetik akan
menciptakan pembaca berkelanjutan, yaitu anak-anak yang tidak hanya bisa
membaca, tapi mau membaca. Banyak bukti yang mendukung perspektif
bahwa

banyak

sedikitnya

anda

membaca

akan

sangat

menenyukan

seberapa baik anda membaca dan, menariknya, kenyataan bahwa seorang


anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya unutk membaca karya
fiksi tidak mendapatkan nilai yang baik dalam tes strandar, dimana dalam
tes ini sepenuhnya adalah membaca untuk tujuan informatif. Ketiga, dan
2

terakhir, membaca estetis merupakan jenis membaca yang telah diabaikan


di

tingkat

mengajarkan

sekolah
skill

dasar.
atau

Guru

menggunakan

membatasi

sastra

pengajarannya

sebagai

agar

anak

alat
bisa

mengungkapkan (menceritakan) kembali fakta-fakta dalam buku yang


telah dibaca.
Tidak berarti bahwa membaca efferent atau membaca informatif tidak
penting.

Justru

sebaliknya,

ketika

anak

menjadi

pembaca

melalui

pengalamannya dengan buku gambar atau fiksi, mereka juga harus belajar
bagaimana caranya menggali atau mendapatkan informasi dari berbagai
teks.
Membaca untuk mendapatkan informasi harus mencakup berbagai
teks juga, seperti buku harian, artikel koran, korespondensi, hokum, iklan,
pidato, menu, lirik lagu, grafik, tabel, peta, dan bagan. Luas sempitnya
cakupan tersebut tergantung pada bagaimana anda mendefinisikan istilah
membaca informasi (untuk definisi ini, lihat Luken, 1968). Dalam beberapa
hal untuk menjadi pembaca infmormasi yang cakap seorang anak harus
mengembangkan konmpetensi dengan semua jenis bahan (teks).
Bila sudah saatnya untuk belajar membaca informasi, anak-anak
belajar melalui praktik. Sekarang ini yang difokuskan adalah membuat anak
menyelesaikan tugas-tugas membaca otentik. Fokus ini dipengaruhi oleh
dua sumber, filsafat Bahasa menyeluruh (Hydrick, 1991; Newman & Church,
1990) dan para peneliti yang menerapkan ide kognisi situasi untuk
membaca (Cognition and Technology Group, 1990). Argumen-argumen ini
3

sangat menarik.

Anak-anak akan belajar membaca informatif dengan

melakukan kegiatan-kegiatan yang mirip dengan kegiatan yang dialami oleh


pembaca dewasa.
Pertama, kita perhatikan dua variiasi berbeda membaca informatif.
Dalam situasi pertama, tujuan awal pembaca adalah untuk menggali
informasi. Teks bacaan, yaitu dokumen hokum, sangat sesuai untuk tujuan
ini. Dalam situasi kedua, teks fiksi untuk dua tujuan membaca pertama
untuk tujuna estetik dan kedua untuk mendapatkan informasi.
MENELITI TEKS UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI
Kadang, anak-anak harus membaca sebuah teks dengan satu tujuan
yaitu menggali informas. Materi bacaan paling cocok untuk membaca jenis
ini adalah dokumen sejarah seperti catatan harian, koran, surat, iklan
anggaran catatan pengiriman, kontrak, hokum, dan catatan lainnya. Di
bidang ilmu alam, materi bacaannya bisa berupa bagan,grafik, dan tabel.
Contoh lain untuk bidang ini adalah catatan lapangan ahli biolohi, ramalan
cuaca, dan almanak, bisa juga dijadikan bahan untuk kegiatan membaca
jenis ini. Semua teks tersebut , dalam konteks mengumpulkan data tentang
bidang sosial dan bidang ilmu alam dimaksudkan untuk bahan bacaan
informatif. Membaca informatif ini memerlukan

membaca analistis. Orang

dewasa membaca secara analistis ketika mereka mencermati (menganalisa)


polis asuransi. Teks tersebut dibaca, dan bagian-bagiannya dibaca ulang,
untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari teks. Saya kira anakanak harus diajari untuk mempertanyakan teks tersebut (Wineburh,
4

1991). Maksudnya, anak-anak harus meneliti teks informatif untuk mengkaji


akurasi dan pengaruh bias-nya.
Untuk document singkat ,Mayflower compact sangat efektif. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut ( disajikan di bawah) , mereka harus
membaca teks dengan seksma untuk mendapatkan informasi :

Kapan dan dimana dokumen tersebut ditanda tangani

Mengapa pihak penandatanganan berlayar ke amerika utara

Siapa yang membuat hokum untuk koloni tersebut

Hukum apa yang dibuat

Bukti apa yang kita miliki tetntang kepercayaan agama para musafir
teersebut

Jawaban semua pertanyaan di atas dapat di uraikan dan di simpulkan dalam


bentuk teks.Pertanyaan pertanyaan tersebut sangat cocok untuk tugas
penggalian informasi dan dokumen sejarah. Semua pertanyaan tersebut
memfokuskan perhatian pembaca pada sebuah informasi dalam teks.

Fiksi Sebagai Sumber Informasi


Dengan membaca cerita , tujuan awal pembaca bukan untuk
mengumpul;kan informasi. Litle house on the praire bukan buku bidang
sosial untuk kelas limademikian juga karya fiksi yang lain seperti Island of
the blue dolphins, Number the star,The little House atau ox cart man tidak
digunakan sebagai karya referensi. Buku buku di atas adalah karya seni.
Guru harus mendorong siswanya untuk membaca secra estetik.Tujuan

utama membaca estetik adalah agara anak anak bisa mengalami cerita
yang bagus . Namun, masing masing karya buku di atas merupakan
sumber informasi yang kaya tentang bidang sosial maupun ilmu penelitian .
Linda levstik (1990) telah menunnjukkan sumbangan besar

karya karya

fiksi terhadap pemahaman anak tenang sejarah


Perlu diingat bahwa tergantung pada tujuanya , setiap teks bisa di
baca secara estetik untuk tujuan hiburan atau di baca secara different
untuk menggali informasi tentang beberpa teks yang sering di gunakan
dalam pelajaran ilmu ilmu sosial , Seperti entri catatan harian atau surat ,
bisa di baca secara estetik jika anak anak di dorong untuk membaca secara
estetik.

Saya

mengamati

seseorang

guru

yang

memerintahkan

siswanyamembaca tiga bab pertama islan of the blue dolphin dan


membuat cataatan berisi sederetan peralatan yang digunakan penduduk
asli di pulau itu. Dalam kisah itu. Hal inimendorong anak anak untuk
membaca novel dengan tujuan mencari informasi ketika membaca estetik
nampaknya lebih tepat. Biografi adalah sebuah genre (jenis) dimana tujuan
pembaca bisa berubah dengan mudah. Misalnya, ketika membaca karya
pemenang penghargaan Newbery, Freedman yang berjudul Lincoln, anak
bisa

memulai

dengan

tujuan untuk

mempelajari

detil-detil

tentang

kehidupan Lincoln. Anak tidak akan kecewa. Buku ini memiliki beberapa
komponen informasi yang menyenangkan. Selanjutnya, focus anak bisa
berubah. Dengan membaca secara estetik, anak bisa merasakan kesedihan

yang dirasakan Lincoln, khususnya setelah Lincoln dalam cerita mencari


foto dirinya.
Sebagai aturan umum, guru harus meminta anak-anak membaca
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi ketika membaca dokumen
historis, teks ilmu alam, dalam buku referensi. Fiksi, baik buku bergambar
maupun novel, harus terlebih dulu dibaca secara estetik dan baru dibaca
lagi untuk kedua kali dengan tujuan mencari informasi. Buku-buku
informasi dan biografi bisa digunakan untuk dua fungsi tersebut (estetik
dan informatif), cara penggunaannya sangat bervariasi.
Saya percaya ada tiga jenis kegiatan yang membantu anak-anak
menjaid efisien ketika mereka membaca untuk mencari:

Membaca untuk menjawab penyelidikan

Membaca untuk menyelesaikan proyek

Membaca topik bebas.

Membaca untuk menjawab pertanyaan


Penyelidikan adalah pproses menjawab jenis pertanyaan tertentu.
Penyelidikan terbaik adalah pencarian jawaban yang belum jelas benar.
Semakin tidak jelas jawabannya, penyelidikan akan semakin menarik dan
inten. Misalnya, pertanyaan Siapan presiden pertama Amerika Serikat?
tidak berfungsi sebagai dasar untuk penyelidikan. Tidak ada alasan
menjelaskan

jawaban

dalam

almanac

atau

ensiklopedia.

Sebaliknya,

pertanyaan seperti Siapakah orang pertama yang menjelajahi dunia


7

belahan Barat? sangat ideal. Untuk mencari jawabannya, anak-anak akan


membaca berbagai sumber : buku teks, ensiklopedia, dan buku-buku yang
membahas tentang bangsa Mesir,Viking, Irlandia, Colombus, dan semua
tokoh sejenis. Tetapi akhirnya mereka tidak menemukan jawabannya.
Seluruh kurikulum ilmu sosial dan ilmu alam bisa didasarkan pada
serangkaian penyelidikan. Teknik ini sudah dibahas beberapa kali dan
berhasil (Downey, 1983: Ellis, 1986; Hetzberg, 1981). Namun tidak semua
penyelidikan bisa diselesaikan dengan membaca. Banyak diantaranya,
khusunya di bidang ilmu alam, memerlukan observasi. Apakah anda
memiliki kurikulum bidang sosial atau ilmu alam yang berbasis penyelidikan
atau

tidak,

kesempatan

program
untuk

pengajaran

mencari

anda

jawaban

harus

memberi

anak-anak

pertanyaan-pertanyaan

menarik

dengan cara membaca.


Berikut adalah langkah langkah untuk menciptakan penyelidikan
membaca yang berhasil
1. Tetapkan pertanyaan . Akan sangat baik jika pertanyaan tersebut
berasal dari siswa
2. Tentukan siapa yang akan menjawabnya .Bisa satu siswa saja atau
berkelompok
3. Tentukan siapa yang akan menjawabnya. Bosa satu siswa saja atau
sekelompok siswa
4. Bantu anak anak menempatkan teks yang akan menjawab pertanyaan
tadi, anak anak yang sudah tahu cara menggunakan kartu atau
8

katalog computer bisa melakukan hal ini sendiri anak anak yang
belum bisa menggunakan katalog, indeks dan tabel isi akan belajar
cara menggunakan alat alat itu selama proses menjawab pertanyaan
yang

anda

perlukan

adalah

contoh

(model)

bagaimana

cara

menggunakanya dan beberapa panduan. Anda bisa menyediakanya.


5. Bagilah tugas. Beberapa anak akan mencari jawaban di perpustakaan
umum. Sebagian lainnya akan membaca buku referensi. Buku buku
informatif yang diperiksa selanjutnya dibagikan kepada masing
masing anak dalam kelompok
6. Buatlah jadwal kapan anda akan bertemu dengan kelompok (atau
anak) untuk membantu menempatkan materi dan menguraikanya apa
yang telah mereka pelajari
7. Akhirnya , bantulah mereka untuk menyampaikan informasi(jawaban0
yang didapatkan ke seluruh siswa lainyya. Kelompok siswa bisa
menyampaikan informassi secara lisan , tertulis atau membuat bagan
display
Sketsa awal dari bab ini menjelaskan contoh membaca dasar untuk
memecahkan pertanyaan
Membaca untuk menyelesaikan proyek
Saya masih ingat banyak contoh dari pengalaman mengajar saya
ketika anak anak tidak menyedari banyaknya bacaan yang telah mereka
selesaikan saat mengerjakan sebuah proyek. Ketika mengetahui bahwa
membaca ternyata sangat berguna

, Selanjutnya belajr untuk membaca


9

menjadi mudah. Dalam kotak Battr up Aunit on the dodgers di halaman


188 191, anda akan membaca sebuah unit lintas kurikulum yang di buat
siswa. Anak-anak yang ikut berpartisipasi membaca untuk menyelesaikan
berbagai proyek. Sebagian siswa menulis sendiri versi program game sendiri
di Dodger Stadium. Untuk melakukannya, untuk menyelesaikannya, mereka
harus membaca dan menganalisa program-program yang mereka beli di
game dodger. Anak-anak memasukkan beberapa fitur untuk bintang-bintang
Dodger sekarang dan sebelumnya, sehingga mereka membaca artikel olah
rga di The Los Angeles Time, biografi Jackie Robinson dan Sandy Koufa, buku
sejrag Dodgers, dan buku tentang seri dunia. Seperti semua jenis proyek
lainnya, mereka membaca, mengumpulkan informasi, dan produk-produk
mereka mencerminksn apa yang telah mereka temukan.

Membaca Bebas
Anak-anak bisa belajar banyak tentang orang, tempat, benda-benda,
dan ide dengan cara membaca bebas. Di sini, kegiatan ini saya sebut dengan
membaca pilihan sendiri dan sesuai kecepatan-sendiri (Selfselected, selfpaced reading). Informasi dipelajari secara incidental. Ini terjadi bila anakanak membaca buku fiksi maupun buku informasional secara rekreasional.
Dengan

bacaan

non

fiksi,

potensinya

jelas.

Tujuan

penulis

adalah

menginformasikan kepada pembaca. Hal yang sama juga bisa terjadi dengan
membaca buku fiksi. Tujuan utama saya membaca buku itu adalah untuk
menikmati cerita yang bagus. Namun, ketika mulai membacanya, saya
10

banyak

belajar

tentang

dinosaurus,

cloning

gen,

dan

teori

chaos

(kekacauan).
Untuk mengajar ilmu sosial atau ilmu alam dengan baik, anak harus
menggunakan buku-buku informasional. Lihat Moss (1991). Guru harus
mempunyai buku fiksi dan buku informasional dalam berbagai level bacaan.

ISI DAN LITERATUR


Mengajar Lintas Kurikulum
Di sekolah dasar, bidang isi-nya adalah bidang ilmu sosial dan ilmu
alam. Seharusnya, fokusnya selalu pembelajaran, bukan praktik, sementara
yang diajarkan adalah isinya.
Mengajar

lintas

kurikulum

menjadi

bagian

dari

kebijakan

konvensional pengajaran sekolah dasar. intas bisa dilakukan dengan dua


cara. Pertama, isi bisa dipelajari sementara anak-anak cakap dalam berbagai
proses sebagai pembaca, penulis, pembicara, aktor, dan pelukis. Jadi, ketika
anak-anak mendesain topengtokoh-tokoh untuk mementaskan drama mitos
Yunani, meraka sedang memenuhi tuntutan kurikulum ilmu sosial, Bahasa
dan seni, seni drama, dan seni visual. Kedua, isi dan berbagai disiplin ilmu
bisa dimasukkan dalam suatu unit. Ketika mempelajari tentang suku Navajo
(ilmu sosial), anak-anak juga bisa mempelajari tentang flora dan fauna di
gurun Pasir (ilmu alam).
Inti pengajatan lintas-kurikulum yang baik adalah pemaduan materi
dan isi. Fiksi dan puisi harus diperlakukan sebagai seni, bukan sebagai buku
11

teks. Setelah anak-anak berkesempatan untuk mengungkapkan respon


pribadinya, literatur jenis ini bisa digunakan untuk mencari informasi tentang
dunia ilmu sosial dan ilmu alam.

Merencanakan unit
Proses untuk merencanakan sebuah unit lintas-kurikulum dengan
penekanan literatur memiliki beberapa karakteristik dengan beberapa
prosedur uuntuk membuat sebuah unit yang berkaitan dengan buku inti,
penulis, atau genre. Idelanya, beberapa guru bekerja bersama. Rencana ini
harus

fleksibel

untuk

menampung

kepentingan

anak-anak.

Langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:


1. Membuat parameter
2. Mengumpulkan bahan bacaan
3. Merencanakan kegiatan membaca-informatif (membaca untuk menggali
informasi)
4. Merencanakan kegiatan-kegiatan yang tidak melibatkan membaca
Membuat Parameter
Tidak ada unit bidang isi yang menyangkut semuanya. Biasanya,
batasan batasan unit bidang ilmu sosial dan ilu alam akan ditentukan oleh
panduan kurikulum distrik atau edisi buku teks untuk guru. Misalnya ,sebuah
unit tentang mamalia laut difokuskan pada lumba lumba dan ikan paus.
12

Lebih khususnya, unit ini akan banyak membahas anatomi spesies kedua
mamalia tersebut, perilaku sosialnya, pola makananya, dan statusnya dalam
dunia modern.Topik lainnya yang bisa di masukkan ,seperti anatomi berang
berang laut dan perilaku reproduksi ikan paus, tidak akan dimasukkan dalam
unit ini.

Mengumpulkan Bahan Bacaan


Langkah berikutnya dalam merencanakan unit isi dengannpenekanan
literaturatau mengumpulkan bahan bacaan.Seperti unit unit yang lain,
sumber bahan bacaan yang paliing baik adalah perpustakaan sekolah
,perpustakaan umum . Anda harus memperhatikan standar standar berikut
dalam mencari bacaan bacaan ini:
Sumber utama. Anda harus mencari sumber utama sebanyak mungkin.
Dalam unit sejarah, ini berarti anda harus mencari teks-teks asli yang ditulis
dalam periode tertentu atau teks versi rangkuman (sederhana). Ini meliputi
buku harian, dokumen resmi, lagu dan iklan. Beberapa buku anak-anak berisi
sumber-sumber tersebut.
Jenis bahan bacaan. Banyak sekali bahan bacaan. Tentunya, anak-anak
perlu mendapatkan buku-buku informatif. Buku fiksi juga bisa dimasukkan
bila ada.

13

Level bahan bacaan. Harus tersedia bahan-bahan bacaan dalam berbagai


level bacaan. Semua anak, yang kemampuan membacanya rendah sampai
tinggi, harus bisa mendapatkan buku yang sesuai.
Perspektif yang berbeda. Harus ada spectrum perspektif dalam bukubuku yang dibawa ke kelas. Di bidang ilmu alam, ini berarti bahwa anak-anak
harus lebih banyak membaca isu-isu kontroversial seperti

listrik tenaga

nuklir. Dalam unit bidang sosial, disajikan perspektif banyak partisipan. Pada
unit tentang orang asing, ketika membaca, anak-anak harus mendengarkan
suara orang asing tersebut. Dalam unit sejarah, anak-anak membaca buku
yang menunjukkan bahwa kejadian-kejadian masa lalu memerlukan lebih
dari satu penafsiran.
Buku-buku berkualitas. Buku informatif dalam unit anda harus ditulis
dengan baik dan didasarkan pada penelitian. Ada dua kriteria untuk
memenuhi kedua factor tersebut dalam buku biografi atau buku tentang
topik-topik bidang isi.

Program kegiatan membaca untuk mendaptakan informasi


Banyak kegiatan di bidang sosial dan ilmu alam tidak melibatkan
kegiatan membaca, . Dalam unit ilmu alam, misalnya , anak anak akan
menonton film . melakukan demonstrasi fenomena (sering kali salah kaprah
di sebut demonstrasi) mengikuti perjalanan lapangan , meneliti replica dan
model model benda hidup dan non organic dan mengamati tanaman dan
binatang.
UNIT SAMPEL
14

Dalam unit sampel the pilgrims di halaman 196 sampai 198,


penekanannya pada pengalaman membaca yang dimiliki anak anak.
PERSPEKTIF LAIN DALAM MEMBACA UNTUK MENDAPATKAN
INFORMASI (Membaca informatif)
Cara terbaik yang diakukan anak anak untuk mencari informasi adalah
dengan cara membaca

informatif . Penelitian terbaru tentang kognisi

situasi mendukung pendapat logis ini.agar bisa membaca dengan baik


semua jenis teks (peta,polis asuransi, booklet pajak pendapatan) anda harus
membacanya

berulang

ulang.Peran

guru

adalah

merancang

kegiatan

kegiatan ini dan harus membacanya berulang ulang. Membaca hamper


selalu disebabkan oleh dua factor yaitu lamanya waktu membaca dandan
pengetahuan tentang indovidu, tempat, dan benda (hal). Guru yang baik
membantu anak anak menjadi yang lebih baik dalam membaca informatif
dengan carameluangkan waktu seiap hari untuk membaca dalam hati.
Dengan membua tkurikulum yang kaya di bidang ilmu sosial dana lam
sehingga

anak

anak

bisa

memperluas

pengetahuanya

dan

dengan

merencanakan kegiatan dimana anak anak bisa membaca dan mendapatkan


informasi.
Wineburg(1991) secaara menarik berpendapat bahwa siswa harus
diajari membaca teks seperti seorang ahli dalam bidang tersebut (bidang
yang di baca). Membaca bukan saja cara untuk melibatkan diri dalam
berbagai kegiatan berfikir(1991,hal 515) dia mengusulkan agar para siswa di

15

ajari

untuk

mengajukan

pertanyaan

atas

teks

yang

dibacanya,

mempertanyakan akurasi dan bias bahan bacaan informatif.


Banyak ahli terkemuka dalam biang pembelajaran memiliki pandangan
yang berbeda beda. Sudah banyak literatur yang membahas strategi
pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam
mebaca informatif. Sebagian besar litratur ini memfokuskan pada apa yang
seharusnya di lakukan seorang guru untuk membantu anak anak membaca
bahan bidang isi, KHususnya buku teks. Dalam hal ini , ada empath hal yang
harus diperhatikan, teknik teknik untuk mengajari kosakata untuk anak
anak , metode metode menghidupkan pengetahuan latar belakang tentang
sebuah topik. Pertanyaan untuk bertana sebelum, selama, dan seelah anak
anak membaca dan cara cara unutk mengajari tentang struktur teks teks
informatif.
Vacca dan vacca (1989) menulis sebuah buku umum yang sangat
membantu tentang membaca materi bidang isi. Tierney, readance dan disher
(1990) menjelaskan sejumlah strategi mengajar untuk mebantu anak anak
menmahami apa yang sedang mereka baca. Banyak materi danstrategi
pembelajaran

ini

diwarnai

menurut

akronimnya

seperti

,PREP,AST,ECOLA,KWI,REAP,SQ3R dan PORPE.


SQ3R(Survey,question,read,recite,review)

adalah

handal untuk buku buku bidang ilmu sosial dan ilmu alam

16

sebuah

strategi

Anda mungkin juga menyukai