Anda di halaman 1dari 3

AMPUL Pada ampul tertutup lehernya harus dipotong terlebih dahulu dengan bantuan alat pemotong ampul.

Leher ampul di gores perlahan dengan intan, kemudian ampul dijungkirkan vertikal dengan goresan membelakangi kita. Pegangi tubuh ampul dengan tangan kiri dan ujung ampul dengan jari telunjuk dan ibu jari kanan, tekan hingga leher ampul patah. Ampul kemudian dijentik beberapa kali untuk mengeluarkan pecahan gelas di mulut lubang yang terbentuk. Setiap ampul sekurang-kurangnya dicuci 3 kali dengan air suling yang telah disaring dengan saringan G3 hingga semua air dalam ampul keluar. Ampul yang telah dicuci diletakkan terbaring dalam kaleng dengan tutup sedikit terbuka untuk memungkinkan uap air mengalir keluar. Sterilisasinya dilakukan dalam oven suhu 170 C selama 30 menit (Praktikum undergrade) atau 2 jam ( Apoteker ). Selesai sterilisasi rapatkan tutup kaleng dan keluarkan dari oven, jika akan digunakan ampul dikeluarkan dari dalam kaleng.
teknik pengisian sediaan ke dalam wadah: 1. Ampul Larutan obat suntik yang telah disaring dituang langsung ke dalam buret steril atau dengan bantuan corong steril (pada praktikum undergrade) atau ke dalam kolom melalui saringan G3 ( Apoteker ). Pengisian ke dalam ampul/vial disesuaikan dengan syarat volume FI III 1979. Jarum buret diseka dengan kapas yang telah dibasahi dengan Alkohol 70% dan dengan ujung jarum buret diletakkan sedemikian rupa di leher ampul tanpa menyentuh dinding leher ampul pada saat pengisian ampul serta tidak menyentuh permukaan larutan yang diisikan. Jika pembawa obat suntik adalah air, dapat dilakukan Uitstomen atau diuapkan setelah pengisian ampul dengan maksud mencuci leher ampul dari kemungkinan adanya larutan obat suntik yang menempel sehingga mencegah pengarangan pada saat penutupan ampul. Jika zat aktif dalam larutan obat suntik peka terhadap adanya O2 atau CO2, maka sebelum ampul ditutup, dialiri dengan gas Nitrogen setelah diuapkan. Obat suntik berupa suspensi tidak dibenarkan untuk diisikan ke dalam ampul tetapi harus diisikan ke dalam vial yang telah dikalibrasi. Pada saat pengisiannya suspensi harus tetap diaduk untuk menjamin homogenitas kadarnya dalam setiap ampul

Butylscopolamine, juga dikenal sebagai skopolamin butylbromide, butylhyoscine dan butylbromide hyoscine, adalah antimuscarinic perifer bertindak, agen antikolinergik [1] digunakan sebagai antispasmodic perut-spesifik. Ini adalah senyawa amonium kuartener dan turunan semisintetik dari skopolamin. Hal ini dipasarkan dengan nama dagang Buscopan oleh Boehringer Ingelheim GmbH, Jerman, yang juga menawarkan kombinasi butylscopolamine dan parasetamol, dipasarkan dengan nama Buscopan Plus (di beberapa negara, Buscopan Compositum). Butylscopolamine digunakan untuk mengobati nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kram perut, kram menstruasi, atau kegiatan spasmodik lain dalam sistem pencernaan. Hal ini juga efektif untuk mencegah kejang kandung kemih. Ini bukan analgesik dalam arti normal, karena tidak 'topeng' atau 'menutupi' rasa sakit, melainkan bekerja untuk mencegah nyeri kram dan kejang dari terjadi di tempat pertama. Lampiran dari bagian-butil bromida efektif mencegah pergerakan obat ini melintasi penghalang darah-otak, efektif meminimalkan diinginkan SSP efek samping terkait dengan skopolamin / hyoscine. Hyoscine N-Butylbromide Indikasi: mengurangi gejala-gejala gangguan pencernaan atau genito-kemih ditandai oleh spasme otot polos

Kontra-indikasi, peringatan dan efek samping: lihat catatan di atas. Dosis: oral, dewasa 10-20 mg 3-4 kali sehari. Anak, 6-12 tahun, 10 mg 3 kali sehari Intramuskular atau intravena, 20 mg diulang seperlunya (harian dosis 100 mg maksimum). Anak, tidak dianjurkan persiapan: Tablet butylbromide Hyoscine, 10 mg tab;. Harga = 0,007 RO / tab. kategori A Hyoscine butylbromide injeksi, 20 mg / mL amp; harga = 0,028 RO / amp. kategori A 1.2.2 Motilitas

Butylscopolamine
9-butyl-7-(3-hydroxy1-oxo-2-phenylpropoxy)-9-methyl-3-oxa-

Systematic (IUPAC) name [7(S)-(1,2,4,5,7)]-

Clinical data Pregnancy cat. B2 (AU) Legal status Pharmacy Only (S2) (AU) GSL (UK) Routes Oral, rectal, intravenous Pharmacokinetic data Bioavailability <1% Protein binding Low Half-life 5 hours Excretion Renal (50%) and fecal Identifiers CAS number 149-64-4 ATC code A03BB01 PubChem CID 160883 ChemSpider 16736107 UNII 2Z3E1OF81V Chemical data Formula C21H30NO4+ Mol. mass 360.467 g/mol SMILES eMolecules & PubChem
9-azonitricyclo[3.3.1.0(2,4)]nonane

PENGEMBANGAN PRODUK Pengembangan produk atau praformulasi adalah proses optimasi suatu obat melalui penetapan sifat kimia, fisika, farmakologi dan mikrobiologi dalam rangka pembuatan suatu bentuk sediaan yang dipilih agar mantap, efektif dan aman. Bukan saja mengenai zat berkhasiatnya, tetapi juga berkaitan dengan zat-zat lain. Praformulasi :Pembuatan obat atau sediaan obat dalam skala kecil. (untuk kemudian diuji mutunya, apabila bagus, baru dilanjutkan ke skala industri). Skala industri :Pembuatan sediaan obat dalam skala besar dari sediaan yang telah dibuat dan diuji melalui proses praformulasi. Tujuan dari proses praformulasi adalah membuat sediaan yang mantap baik secara fisika (tidak ada endapan), kimia, mikrobiologi, farmakologi dan sterilitas (obat suntik). Dalam praformulasi terdapat perpaduan dari beberapa unsur, yaitu: Zat Berkhasiat (wajib) Zat bantu Pembawa Wadah (wajib) Keempat unsur tersebut digunakan untuk membuat bentuk sediaan yang direncanakan dan diuji mutunya. Namun dari 2 unsur wajib tersebut dapat diciptakan suatu bentuk sediaan obat. Contoh sediaan yang mengandung 2 unsur: a. Prokain Penisilin G atau Benzil Prokain Penisilin. Dikemas dalam vial dan disajikan dalam bentuk serbuk, karena prokain Penisilin G jika dilarutkan

dalam air atau disajikan dalam bentuk larutan atau suspensi dalam air dapat terurai dengan adanya inti -Laktam. Kecuali jika disajikan dalam bentuk suspensi dengan pembawa minyak (Penisilin oil). Minyak yang biasa digunakan adalah minyak nabati (contoh minyak kacang atau oleum arachidis) dan minyak sintetik. Yang tertera dalam etiket bukan bobot tapi Unit Internasional, biasanya 6 juta u.i Dewasa : 600.000 unit Anak-anak : 300.000 unit b. Streptomisin Untuk TBC. Ciri-cirinya: Yang tertera di etiket bobot, misal 1 g, 5 g, 20 g. Contoh obat suntik dengan 4 unsur adalah vitamin C injeksi, yang mengandung : Vitain C (zat berkhasiat), Air ( Pembawa), Anti Oxidan Na2S2O5 (Na meta bisulfit/Na pirosulfit) sebagai zat bantu dan ampul (wadah) Dalam praformulasi dari masing-masing unsur harus diuji mutunya: Zat Berkhasiat Uji Mutu Zat bantu Uji Mutu Pembawa Uji Mutu Wadah Uji Mutu Pencampuran (bentuk sediaan yang direncanakan) Uji Mutu Uji Mutu Produksi skala industri Uji Mutu Pengetiketan atau pengemasan

Anda mungkin juga menyukai