Sistem Rem
Sistem Rem
SISTEM REM
1. URAIAN
Suatu sistem rem berperan penting dalam mengurangi kecepatan, menghentikan dan memarkirkan kendaraan. Tidak berfungsi rem dapat menimbulkan bahaya, dan ini penting sekali dalam pekerjaan membongkar, memeriksa, menyetel, dan memperbaiki serta merakitnya secara secermat mungkin.
2. FUNGSI
Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir ditempat yang menurun Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman
3 Tekanan dibangkitkan oleh master silinder dan diteruskan ke pipa pipa saluran dan ke silinder roda
A Jarak pedal ke fulcrum B Jarak pushrod ke fulcrum F1 Gaya penekanan pedal F2 Gaya pushrod
D. CARA KERJA
Saat pedal rem tidak diinjak Piston cup terletak diantara inlet port dan compensating port. Sehingga terdapat dua saluran antara cylinder dan resevoir tank
Saat pedal rem diinjak Piston bergerak ke kanan dan piston cup menutup compensating port, Sehingga menyebabkan tekanan hydrolis didalam silinder bertambah dan tekanan ini diteruskan ke wheel silinder
Kanvas Rem
Bahan, Campuran fiber metalic, brass, lead, Plastik , dll Cara pemasangan pada sepatu rem dengan cara di keling atau di lem
Catatan
Ketika brake linning bergesekan dengan brake drum, panas yang ditimbulkan dapat mencapai 200 ~ 300oC
1.1.
Catatan :
Pada bagian leading shoe lebih cepat habis dibanding bagian trailing shoe
b. TWO LEADING
Tipe ini mempunyai dua wheel cylinder yang masing masing memiliki satu piston
Keuntungan :
Pada saat kendaraan bergerak maju kedua sepatu rem, menjadi leading sehingga rem menjadi lebih pakem
Keuntungan :
Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading mundur kedua sepatu rem menjadi
Kerugiannya :
Saat trailing kendaraan
Pada saat celah mencapai harga standar ( celah sepatu rem dengan tromol +/- 0,5 mm, maka adjusting lever hanya gerberak sedikit ( tidak dapat mengait gigi adjusting screw ). Sehingga celah sepatu rem tetap.
Daya pengereman dihasilkan karena gesekan antara disc pad dan disc rotor Keuntungan :
Radiasi panas lebih baik Bila terkena air lebih cepat kering Konstruksi lebih sederhana Mudah dalam perawatan
Kerugian :
Self energinzing kecil Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar
2.1
Pada tipe ini daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis dari kedua sisi disc.
Pada tipe ini hanya terdapat satu piston. Tekanan hidrolis dari master cylinder mendorong piston ( A ) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad ( B ) menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah pengereman.
PENYETEL OTOMATIS
Celah normal :
Bila rem dioperasikan, maka piston seal membentuk elastis seperti gambar. Bila pedal rem dilepas, piston seal akan kembali ke bentuk semula. Dan menarik piston kembali. Besarnya deformasi seal sama dengan celah pad kit terhadap rotor
10
ROTOR DISC
Bahan besi tuang Ada 3 macam rotor disc :
11
Cara kerja
Dengan menarik tuas rem parkir, maka rem bekerja melalui parking brake cable, intermadiate lever, pull rod, equalizer, parking brake cable kiri dan kanan
12
1. Lever type
Biasanya digunakan pada kendaraan penumpang dan kendaraan commercial
2. Stick type
Biasanya digunakan pada kendaraan commercial
3. Pedal type
Biasanya digunakan pada kendaraan penumpang dan kendaraan mewah Cara membebaskannya menggunakan pedal
Mekanisme rem parkir disatukan dalam caliper rem. Gerakan tuas menyebabkan levershaft berputar, dan mengakibatkan spindle menggerakkan piston untuk mendorong pad menjepit disc
13
2. DEVOTED
Rem parkir tipe devoted, digunakan pada mobil yang menggunakan rem belakang model cakram Pada tipe ini cara kerjanya sama dengan tipe rem parkir tromol.
3. CENTER BRAKE
Tipe ini banyak digunakan pada kendaraan komesial ( niaga ) Tipe ini adalah salah satu tipe rem parkir tipe tromol yang dipasangkan diantara transmisi dan propeller shaft.
BRAKE BOOSTER
Fungsi :
Untuk melipat gandakan daya penekanan pedal, sehingga daya pengereman menjadi lebih besar
14
15 Vacuum valve terbuka menyebabkan terjadinya kevacuuman pada constant dan variable pressure chamber. Piston terdorong ke kanan oleh pegas diapragma
16
Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.
Keunggulan ABS
Anti-lock Brake Systems didisain untuk mencegah terjadinya penguncian roda pada saat pengereman kuat dalam kondisi jalan yang berbeda beda. Hasil pengereman yang dilakukan pengendara saat pengereman dilakukan : Mobil tetap stabil (Vehicle Stability) Proses penghentiannya lebih cepat (jarak lebih dekat, kecuali jalan tanah, bersalju) Penguasaan control kendaraaan menjadi maksimal (Steerability) Jika roda depan terkunci mobil tidak mungkin bisa dikendalikan Jika yang terkunci roda belakang mobil akan tidak stabil dan dapat tergelincir se satu sisi
17 Akan tetapi, apabila permukaan jalannyha licin, besar gaya pengereman antara roda kanan dan kiri akan tidak sama sehingga akan menimbulkan gerakan yawing pada kendaraan sehinnga menimbulkan ketidak stabilan. Maka dari itu, kebanyakan mobil yang dilengkapi dengan 4 channel ABS memasukan pilihan low
2) Tipe 4-Sensor 3-Channel type (Front wheels: independent control, Rear wheels: Select low control )
Pada kendaraan FF(Front engine Front driving), rata rata berat kendaraan terpusat pada poda depan dan titik berat kendaraan saat direm juga akan bergerak kedepan hamper 70 % , gaya pengereman ini dikontrol oleh roda depan. Ini berarti kebanyakan tenaga pengereman dihasilkan oleh roda depan dan untuk mendapatkan efisiensi pengereman saat menggunakan ABS secara maksimum maka diperlukan pengaturan tersendiri pada roda depan. Namun, roda belakang yang gaya pengeremannya lebih sedikit, juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya untuk mendapatkan keamanan dalam pengereman. Karena itulah disaat ABS bejerja pada roda belakang dengan kondisi jalan yang licin maka independent control pada roda belakang mengatur agar pengereman roda roda belakang yang tidak rata yang dapat menyebabkan kendaraan yawing. Untuk mencegahnya dan juga untuk menjaga agar mobil tetap aman dalam penggunaan ABS diberbagai kondisi jalan, maka tekanan rem roda belakang diatur berdasarkan kecenderungan roda mana yang mengalami lock up. Konsep pengaturan ini disebut Selectlow control.
3) Tipe 4-Sensor 3-Channel type (Roda depan;indendent control, Roda belakang;Select control )
Keendaraan yang dilengkapi dengan sistim H-bake line mempunyai jenis pengontrol ABS dengan tipe ini. 2 channels dipakai untuk roda depan dan yang lainnya untuk mengontrol roda belakang. Roda belakang dikontrol secara bersamaan dengan menggunakan a select low control logic. Untuk system X-brake line, 2 channels (2 brake ports didalam unit ABS) diperlukan untuk mengontrol tekanan pada roda belakang karena masing masing roda belakang mempunyai jalur rem sendiri sendiri.
18
Daftar Pustaka
www.google.com New Step 1 Toyota New Step 2 Toyota